Jurnal EKOBISTEK Fakultas Ekonomi , Vol. 5, No. 2, Oktober 2016, Hal 80-93 Copyright@2016 by LPPM UPI YPTK Padang
ISSN : 2301-5268
PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN MAHASISWA DALAM MEMILIH PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA “YPTK” PADANG Zulwida Rahmayeni Universitas Putra Indonesia YPTK. Indonesia
[email protected]
Abstrak Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui sebarapa besar pengaruh faktor bauran pemasaran terhadap keputusan mahasiswa dalam memilih Program Studi MM UPI “YPTK” Padang. Metode penelitian adalah metode proportionate stratified random sampling. Dengan responden 54 orang yaitu mahasiswa Program Studi MM UPI “YPTK” Padang dari populasi 178 orang. Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data berbentuk angket model skala likert yang dikelompokkan menjadi 8 bagian yaitu product marketing , price marketing, promotionmarketing, placemarketing, peoplemarketing, process marketing, dan physical evidencemarketing(variabel X)dan keputusan mahasiswa (variabel Y)Analisa data mengunakan metode analisa SPSS version 13.0 for Windows yaitu : 1). Statistik deskriptif, yang menggambarkan identitas responden. 2).Berdasarkan analisa validitas, semua variabel X dapat digunakan, ini dibuktikan bahwa ke 7 (tujuh) variabel dengan instrument pertanyaan sebanyak 4 (empat) pada masing-masingnya dinyatakan valid dan berkorelasi signifikan terhadap nilai total variabelnya pada tingkat 0,01 atau 1 %. 3). Analisa reliabilitas, variabel bebas yang reliabel adalah product, price,place, process, dan physical evidence. Hal ini dibuktikan dengan Cronbach’s alpha yang bernilai diatas 0,60. Sedangkan promotion dan people dikeluarkan dari analisa regresi berganda karena tidak reliabel. 4.) Berdasarkan uji t pada hasil analisa regresi berganda, diantara variabel yang signifikan adalah konstanta dan variabel price, sedangkan variabel yang lain secara parsial tidak signifikan. Namun berdasarkan uji F model ini menunjukkan semua variabel yang diuji yaitu variabel product, price,place, process, dan physical evidence, secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Y. 5). pengaruh product, price,place, process, dan physical evidence sebesar 34,6 %, sedangkan sisanya sebesar 65,4 % dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak tercakup dalam variabel penelitian. Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa keputusan untuk mengikuti program studi MM UPI “YPTK” Padang dipengaruhi oleh bauran pemasaran baik secara sendiri-sendiri maupun bersamasama. Untuk itu disarankan agar faktor bauran pemasaran lebih ditingkatkan lagi terutama pada faktor pelayanan jasa. Keyword : Bauran Pemasaran, Signifikan , random sempling.
1. Pendahuluan Tingginya tingkat persaingan tidak membuat program pascasarjana magister manajemen Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang mengalami penurunan jumlah mahasiswa. Fenomena ini menarik untuk dicermati, sebab disadari bahwa organisasi apapun termasuk perseorangan tidak bisa menggambarkan pendekatan marketing. Bahkan ada yang menilai, bahwa pada marketing jasa dianggap lebih memerlukan pemikiran khusus, sebab pemasaran jasa tidak dapat menyatakan bahwa pendekatan pemasaran yang telah terbukti di bidang lain dengan sendirinya berhasil pula di bidang jasa. Ini dikarenakan para pemasar jasa dihadapkan pada banyak kendala, seperti tingginya ketidakpastian, produk tebatas, serta sulit dalam pengendalian kualitas. Pada tabel di bawah ini, dapat dilihat peningkatan jumlah mahasiswa Magister Manajemen Universitas Putra Indonesia “YPTK” pada 4 tahun terakhir.
80
Jurnal EKOBISTEK Fakultas Ekonomi , Vol. 5, No. 2, Oktober 2016, Hal 80-93 Copyright@2016 by LPPM UPI YPTK Padang
ISSN : 2301-5268
Tabel 1 : Jumlah Mahasiswa
Mulai Perkuliahan
Rentang Waktu Angkatan Penerimaaan 11 Januari 2004 X 6 Januari 2005 12 bulan XI 8 Januari 2006 12 bulan XII 6 Agustus 2006 7 bulan XIII 17 Desember 2006 4 bulan XIV 4 Maret 2007 3 bulan XV 1 Juli 2007 4 bulan XVI 7 Oktober 2007 3 bulan XVII Sumber : Sekretariat MM-UPI “YPTK” Padang dalam angka
Jumlah Mahasiswa (orang) 29 52 51 30 42 52 38 46
Salah satu bentuk pengukuran keberhasilan perguruan tinggi dalam mengembangkan pendidikan adalah dengan semakin meningkatnya peminat di perguruan tinggi tersebut. Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa minat mahasiswa terhadap program studi Magister Manajemen semakin meningkat. Memang jika dilihat dari kolom -jumlah mahasiswa- tidak tampak peningkatannya bahkan cenderung naik turun. Hal ini dikarenakan adanya batas minimal jumlah mahasiswa yang diterima pada tiap angkatan. Jika mahasiswa telah memenuhi batas minimal (30 orang), maka kelas dapat dimulai, dimana tiap satu kelas berada dalam satu angkatan. Jadi peningkatan jumlah mahasiswa dapat dilihat pada kolom mulai perkuliahan. Disitu tampak bahwa tempo penerimaan mahasiswa program studi Magister Manajemen semakin cepat. Beberapa pendapat mengatakan (Agung Winarno, 1997) bahwa faktor yang melandasi pertimbangan calon mahasiswa dalam menentukan pilihan atas bentuk dan jenis pendidikan dapat berupa a) citra/reputasi lembaga b) program studi yang ditawarkan c) biaya yang harus dikeluarkan d) fisik dan lokasi e) kinerja personal yang terlibat dalam pengelolaan, serta faktor-faktor lain yang melekat pada diri calon mahasiswa seperti faktor psikologi, sosial budaya, maupun kelompok referensi. Dari uraian latar belakang, dapat diidentifikasikan faktor-faktor yang diperkirakan dapat mempengaruhi keputusan konsumen sebagai berikut : 1) bauran pemasaran, 2) budaya dan sub budaya, 3) kelas sosial, 4) kelompok referensi, 5) keluarga, 6) faktor psiokologis, dan lain-lain. Dengan maksud untuk memfokuskan penelitian, maka penelitian akan dibatasi pada tujuh variabel bebas dalam faktor bauran pemasaran. Variabel tersebut yaitu product (X1), price (X2), promotion (X3), place (X4), people (X5), process (X6), dan physical evidence (X7) dan satu variabel terikat yaitu keputusan mahasiswa (Y). Berdasarkan dari latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, maka pokok permasalahan yang dikemukakan adalah : “ seberapa besar pengaruh bauran pemasaran terhadap keputusan mahasiswa dalam memilih Program Studi Magister Manajemen Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang dan bagaimana gambaran bauran pemasaran tersebut”.
2. Tinjauan Literatur Konsep pemasaran mengalami perkembangan seiring dengan perkembangan dunia usaha secara keseluruhan. Banyak kejadian-kejadian, isu-isu dan tuntutan masyarakat luas yang menyebabkan terjadinya konsep berwawasan pemasaran tersebut. Perkembangan ini berkaitan dengan orientasi konsep berwawasan pemasaran yakni tidak lagi hanya memperhatikan kesejahteraan dan kemakmuran umat manusia dalam jangka panjang tetapi juga dari segi sosial yang dikenal dengan konsep pemasaran kemasyarakatan (societal marketing concept).
81
Jurnal EKOBISTEK Fakultas Ekonomi , Vol. 5, No. 2, Oktober 2016, Hal 80-93 Copyright@2016 by LPPM UPI YPTK Padang
ISSN : 2301-5268
Kotler (1995 : 15) mendefenisikan manajemen pemasaran sebagai proses perencanaan dan pelaksanaan dari perwujudan pemberian harga, promosi, dan distribusi dari barang-barang dan jasa dan gagasan untuk menciptakan pertukaran dengan kelompok sasaran yang memenuhi tujuan pelanggan dan organisasi. Apabila perguruan tinggi swasta melaksanakan kegiatan konsep pemasaran yang berorientasi pada konsumen (mahasiswa), maka seluruh personil baik dosen maupun tenaga administrasinya harus menghayati misi dan bisnis mereka. Dengan melaksanakan pendekatan konsep pemasaran, maka pengelola, seluruh dosen dan personil yang terlibat dalam perguruan tinggi swasta harus selalu menganalisa semua kegiatan yang dilakukan dan selalu terpusat pada perbaikan mutu pelayanan. Dengan demikian maka perguruan tinggi swasta ini akan menghadapi masa depan yang lebih baik. Perilaku konsumen merupakan manifestasi dari perilaku manusia yang sangat kompleks dan cukup sulit untuk dipelajari, disebabkan oleh banyaknya variabel yang berpengaruh dan cenderung untuk berinteraksi. Oleh karena itu, untuk memudahkan mempelajarinya, dikembangkan model-model sebagai penyederhanaan dari bentuk nyatanya. Studi tentang perilaku konsumen semakin berkembang, dan menunjukkan hasil yang mengagumkan. Berkman (1978 : 7) mengemukakan ada tiga faktor yang mendorong semakin berkembangnya studi tentang perilaku konsumen : 1. The centrality of the consumer in contemporary marketing practice. 2. The interdisciplinary nature the field, which permits borrowing from many older disciplines. 3. The growth of computer technology, which has enables researches to stimulate consumer behavior electronically. Sedangkan Basu dan Hani (1997 : 9) dalam untuk analisa perilaku konsumen mengatakan perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang-barang dan jasa termasuk didalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut. Usaha untuk mempengaruhi konsumen (mahasiswa) bagi suatu perguruan tinggi tidak bisa lepas dari kualitas produk atau jasa yang ditawarkan. Dengan kata lain bahwa keputusan konsumen untuk membeli produk atau jasa tertentu adalah merupakan hasil reaksi yang dibuat oleh konsumen terhadap rangsangan (stimulus) dari perguruan tinggi tersebut. Khusus dalam pemasaran jasa, karena dasar dari pemasarannya adalah kualitas jasa dan yang dipasarkan adalah kinerjanya, maka menurut Prawira (Usahawan 12/XXV/1996) paradigma bauran pemasaran yang terdiri dari 4-P untuk meraih sukses di pasar sasaran jasa tidaklah berdaya, karenanya perlu dilengkapi dengan 3P jasa sehingga menjadi 7-P sebagai berikut : 1. Product : jasa dan desain serta produksinya 2. Price : penentuan harga jasa 3. Promotion : sebagian terjadi pada proses dari jasa dan sebagian melalui personal selling, iklan, dan word of mouth. 4. Place : distribusi dan sedianya jasa termasuk penggunaan teknologi informasi misalnya jasa telekomunikasi dan financial. 5. People : karyawan dari penyedia jasa (penentu kualitas jasa) dan pelanggan yang terlibat dalam penyerahan jasa (mempengaruhi pembelian sekarang dan kemudian). 6. Process : prosedur berbagai mekanisme kegiatan dan interaksi untuk produksi jasa dan kontak dengan pelanggan.
82
Jurnal EKOBISTEK Fakultas Ekonomi , Vol. 5, No. 2, Oktober 2016, Hal 80-93 Copyright@2016 by LPPM UPI YPTK Padang
ISSN : 2301-5268
7. Physical Evidence : lingkungan dan organisasi jasa dan seluruh produk fisik serta symbol yang digunakan dalam proses komunikasi dan produksi. Menurut Kotler (1995), ada lima tahap dalam proses keputusan pembelian, yaitu : pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternative, keputusan pembelian, dan perilaku setelah pembelian. Dalam memilih bidang studi yang akan dimasuki oleh mahasiswa, proses pengambilan keputusannya juga mengikuti proses seperti di atas dimana tahap pertama mahasiswa akan berusaha mengenali kebutuhannya akan bidang studi yang akan dimasukinya yang dapat berasal dari stimulasi intern maupun ekstern. Setelah mereka mengenali kebutuhan, mereka akan berusaha mencari informansi tentang bidang studi yang merupakan kebutuhannya dan yang kan mereka pilih, perguruan tinggi mana yang berkualitas baik terhadap lulusannya. Sumber informasi ini dapat diperoleh dari teman, iklan, media massa, dan sebagainya. Setelah mereka memperoleh informasi yang lengkap tentang bidang studi yang diminatinya serta informasi tentang berbagai perguruan tinggi membuka bidang studi yang diinginkannya, mereka akan mengevaluasi semua informasi tentang bidang studi tersebut dan membandingkan dengan perguruan tinggi lain mana yang juga memiliki bidang studi yang diinginkan serta dapat memberikan manfaat serta kepuasan dalam mencapai kebutuhannya yaitu dapat menjadi lulusan yang berkualitas dan dapat menerapkan keilmuan tersebut di dunia kerja masing-masing. Tahap ke empat mahasiswa akan memutuskan perguruan tinggi dan bidang studi yang akan dimasukinya dimana keputusan itu merupakan pilihan dimana mahasiswa itu akan memperoleh manfaat dan kepuasan yang lebih tinggi dari alternatif pilihan yang ada. Tahap terakhir mahasiswa akan mengalami tingkat kepuasan dan ketidakpuasan yang akan berpengaruh dalam menekuni bidang studi yang dipilihnya.Agar mahasiswa dapat puas dengan bidang studi yang dipilihnya dan bersungguh-sungguh dalam mengikuti perkuliahan, maka para pengelola atau personil yang berhubungan langsung dengan mahasiswa apakah itu pimpinan, dosen, karyawan, harus berusaha selalu meningkatkan kualitas jasanya dari waktu ke waktu dan memberikan kepuasan belajar bagi mahasiswanya tanpa berhenti walaupun jumlah peminat terhadap perguruan tinggi dan bidang studi tersebut meningkat.
2.1. Hipotesis Berdasarkan permasalahan dan tinjauan pustaka yang tela dirumuskan di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis : H11 = Diduga pemasaran produk berpengaruh signifikan terhadap keputusan mahasiswa dalam memilih perguruan tinggi dan program studi. H12 = Diduga pemasaran harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan mahasiswa dalam memilih perguruan tinggi dan program studi. H13 = Diduga pemasaran promosi berpengaruh signifikan terhadap keputusan mahasiswa dalam memilih perguruan tinggi dan program studi. H14 = Diduga pemasaran distribusi berpengaruh signifikan terhadap keputusan mahasiswa dalam memilih perguruan tinggi dan program studi. H15 = Diduga pemasaran pelayan jasa berpengaruh signifikan terhadap keputusan mahasiswa dalam memilih perguruan tinggi dan program studi. H16 = Diduga pemasaran proses berpengaruh signifikan terhadap keputusan mahasiswa dalam memilih perguruan tinggi dan program studi. H17 = Diduga pemasaran lingkungan fisik berpengaruh signifikan terhadap keputusan mahasiswa dalam memilih perguruan tinggi dan program studi.
83
Jurnal EKOBISTEK Fakultas Ekonomi , Vol. 5, No. 2, Oktober 2016, Hal 80-93 Copyright@2016 by LPPM UPI YPTK Padang
ISSN : 2301-5268
H21 = Diduga faktor yang paling dominan mempengaruhi keputusan mahasiswa dalam memilih program studi adalah kompetensi pelayanan jasa.
3. Metodologi Dalam penelitian ini penulis menyebarkan kuesioner kepada mahasiswa Program Studi Magister Manajemen Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang yang masih tercatat sebagai mahasiswa dari angkatan XIV sampai angkatan XVII, sehingga jumlah populasi tercatat sebanyak 178 orang mahasiswa. Penelitian ini akan menggunakan metode sampling acak sederhana proporsional menurut stratifikasi (proportionate stratified random sampling). maka jumlah sampel yang akan diamati dalam penelitian ini adalah 30% dari keseluruhan populasi yaitu 54 orang mahasiswa. Sumber data yang diperlukan dalam menguji hipotesis yang dikemukakan dengan menggunakan data primer yaitu 54 orang mahasiswa program Studi Magister Manajemen Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang dari 4 angkatan yang masih kuliah, dan data sekunder meliputi data tentang program Studi Magister Manajemen Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang secara menyeluruh sebagai objek penelitian.
3.1.Metode Analisa Untuk menganalisis data dari pengujian hipotesis, penelitian ini akan mengunakan metode analisa Statistical Package for Social Science(SPSS). Metode analisa ini berfungsi untuk menguji seberapa besar pengaruh bauran pemasaran terhadap keputusan mahasiswa untuk memilih program studi Magister Manajemen Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang. Beberapa teknik analisa statistik melalui pemanfaatan Statistical Package for Social Science (SPSS)version 13.0 for Windows antara lain adalah : 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif adalah metode statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi, sedangkan untuk penelitian yang dilakukan pada populasi tanpa diambil sampelnya jelas menggunakan statistik deskriptif dalam analisisnya”. Analisa statistik deskriptif pada penelitian ini digunakan mendiskripsikan profil responden, distribusi frekuensi jawaban responden terhadap instrumen pertanyaan penelitian. 2. Analisa Validitas Suatu skala pengukuran disebut valid atau tidak, maka digunakan bivariat correlation yaitu mengkorelasikan masing-masing item pertanyaan terhadap total item pertanyaan. Apabila item pertanyaan berkorelasi signifikan dengan total item pertanyaan maka item tersebut dinyatakan valid dan begitu pula sebaliknya. 3. Analisa Reliabilitas Reliabilitas merupakan konsistensi dan stabilitas dari pengukuran intrumen. Dengan demikian, reliabilitas mencakup dua hal utama yaitu stabilitas ukuran dan konsistensi internal ukuran. Untuk mengetahui reliabilitas variabel “koefisien reliabilitas berkisar antara 0,70 – 0,80 dianggap baik digunakan” dalam Rochaety, Tresnati, Madjid Latief, (2007:56). Dengan kata lain apabila nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,70 maka variabel tersebut dinyatakan reliabel atau andal. 4. Analisa Korelasi Analisa korelasi adalah suatu teknik statistik yang digunakan untuk mengukur keeratan hubungan antara dua variabel (Sekaran, 2003). Dalam penelitian ini, hubungan antara
84
Jurnal EKOBISTEK Fakultas Ekonomi , Vol. 5, No. 2, Oktober 2016, Hal 80-93 Copyright@2016 by LPPM UPI YPTK Padang
ISSN : 2301-5268
variabel kompetensi dideteksi melalui korelasi bivariate (bivariate correlation) dengan menggunakan pearson’s correlation. 5. Analisa Regresi Ganda Analisa regresi berganda adalah suatu teknik statistik yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh beberapa variabel bebas terhadap variabel terikat (Kuncoro, 2003).
3.1.Instrumen Penelitian Instrumen penelitian ini berupa kuisioner berisi jawaban responden yang bersifat kualitatif dikuantitatifkan dan diukur dengan skala Likert dimana jawaban untuk pertanyaan diberi skor positif dengan skala 1 sampai 5 dengan kriteria : 1 = jauh lebih buruk, 2 = lebih buruk, 3 = relatif sama dengan pesaing, 4 = lebih baik, 5 = jauh lebih baik.
4. Hasil dan Pembahasan 4.1. Analisa Deskriptif Penelitian ini menggunakan partisipasi mahasiswa sebagai responden penelitian sebanyak 54 orang responden. Maka analisa deskriptif yang berisi identitas responden dibagi atas 5 (lima) instrumen yaitu berdasarkan jenis kelamin, usia , angkatan, pekerjaan, dan pendapatan per bulan. Hasil analisa identitas responden dapat dilihat pada tabel-tabel berikut : Tabel 2 : Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan ”Jenis Kelamin”
Variabel Jenis Kelamin
Kategori Pria Wanita Jumlah Sumber: Data Primer, 2008 dan Lampiran 1.
Frekuensi 35 19 54
(%) 64,8 35,2 100
Tabel 2 memperlihatkan distribusi frekuensi responden berdasarkan jenis kelamin. Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa responden penelitian wanita sebanyak 19 orang atau sekitar 35,2%. Sedangkan responden yang memiliki jenis kelamin pria adalah sebanyak 35 orang atau sekitar 64,8% dengan artian bahwa yang paling banyak mengisi kuesioner penelitian adalah mahasiswa jenis kelamin pria. Tabel 3 : Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan ”Usia”
Variabel Usia
Kategori Frekuensi < 25 Tahun 1 25-35 Tahun 18 36-50 Tahun 31 > 50 Tahun 4 Jumlah 54 Sumber: Data Primer, 2008 dan Lampiran 1.
(%) 1,9 33,3 57,4 7,4 100
Pada tabel 3 berikut memperlihatkan distribusi frekuensi responden berdasarkan usia. Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa responden untuk usia kurang dari 25 tahun 1 orang. Sedangkan usia 25-35 tahun sebanyak 18 orang atau sekitar 33,3% dan usia 36-50 tahun 31 orang atau 57,4%. Sedangkan responden yang memiliki usia di atas 51 tahun sebanyak 4 orang atau sekitar 7,4%. Ini berarti yang paling dominan mengisi kuesioner adalah mahasiswa yang berusia antara 36-50 tahun.
85
Jurnal EKOBISTEK Fakultas Ekonomi , Vol. 5, No. 2, Oktober 2016, Hal 80-93 Copyright@2016 by LPPM UPI YPTK Padang
ISSN : 2301-5268
Tabel 4 : Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan ”Angkatan”
Variabel Angkatan
Kategori
XIV XV XVI XVII Jumlah Sumber: Data Primer, 2008 dan Lampiran 1.
Frekuensi 13 16 11 14 54
(%) 24,1 29,6 20,4 25,9 100
Tabel 4 memperlihatkan distribusi frekuensi responden berdasarkan kelas angkatan. Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa responden penelitian di angkatan XIV sebanyak 13 orang atau sekitar 24,1%, angkatan XV sebanyak 16 orang atau 29,6%, angkatan XVI sebanyak 11 orang atau 20,4%, dan angkatan XVII sebanyak 14 orang atau sekitar 25,9%. Tabel 5 : Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan ”Pekerjaan”
Variabel Angkatan
Kategori PNS/BUMN/ABRI Swasta/Yayasan/Kontrak Jumlah Sumber: Data Primer, 2008 dan Lampiran 1.
Frekuensi 35 19 54
(%) 64,8 35,2 100
Tabel 5 memperlihatkan distribusi frekuensi responden berdasarkan pekerjaan. Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa responden dengan pekerjaan sebagai PNS/BUMN/ABRI sebanyak 35 orang atau sekitar 64,8%. Sedangkan responden yang bekerja sebagai karyawan Swasta/Yayasan/Kontrak adalah sebanyak 19 orang atau sekitar 35,2% . Berarti yang dominan mengisi kuesioner adalah responden dengan pekerjaan PNS/BUMN/ABRI. Tabel 6 : Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan ”Pendapatan”
Variabel Pendapatan/bln
Kategori <1.000.000 1.000.000-2.000.000 2.000.001-3.000.000 >3.000.000 Jumlah Sumber: Data Primer, 2008 dan Lampiran 1.
Frekuensi 2 17 23 12 54
(%) 3,7 31,5 42,6 22,2 100
Tabel 6 memperlihatkan distribusi frekuensi responden berdasarkan pendapatan/bulan. Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa responden penelitian dengan pendapatan yang tertinggi yaitu >3.000.000 sebanyak 12 orang atau sekitar 22,2%, berikut penghasilan antara 2.000.001-3.000.000 sebanyak 23 orang atau 42,6%, penghasilan antara 1.000.0012.000.000 sebanyak 17 orang atau 31,5%, dan menyusul penghasilan <1.000.000 hanya sebanyak 2 orang atau 3,7%.
86
Jurnal EKOBISTEK Fakultas Ekonomi , Vol. 5, No. 2, Oktober 2016, Hal 80-93 Copyright@2016 by LPPM UPI YPTK Padang
ISSN : 2301-5268
4.2. Analisa Validitas Tabel 7 : Analisa Validitas Instrumen Pertanyaan Variabel Product (X1)
Instrumen X1.1 X1.2 Sosialisasi jalur konsentrasi (X1.1) 1 Kualitas lulusan (X1.2) 0,28* 1 Program dan masa perkuliahan (X1.3) 0,11 Seleksi penerimaan mahasiswa (X1.4) 0,10 Product 0,49** 0,83** Hasil Valid Valid Sumber:Data Primer, 2008 dan Lampiran 2 Catatan : ** Korelasi Signifikan pada tingkat 0,01 (2-arah)
X1.3
X1.4
1 0,78** Valid
1 0,72** Valid
Berdasarkan hasil analisa validitas yang ringkas pada Tabel 2.1 diatas terlihat bahwa diantara semua instrumen pertanyaan (4 instrumen) yang mengukur variabel pemasaran produk semuanya dinyatakan valid. Hal ini dibuktikan bahwa 4 instrumen pertanyaan tersebut berkorelasi signifikan terhadap nilai total instrumen (product marketing) pada tingkat 0,01 atau 1 %. Tabel 8 : Analisa Validitas Instrumen Pertanyaan Variabel Price (X2)
Instrumen X2.1 X2.2 Jumlah SPP (X2.1) 1 Jangka waktu pembayaran (X2.2) 0,35** 1 Kesesuaian harga dengan fasilitas 0,40** (X2.3) Ketersediaan beasiswa (X2.4) 0,51** Price 0,82** 0,60** Hasil Valid Valid Sumber:Data Primer, 2008 dan Lampiran 2 Catatan : ** Korelasi Signifikan pada tingkat 0,01 (2-arah)
X2.3
X2.4
1
0,71** Valid
1 0,64** Valid
Hasil analisa validitas secara keseluruhan pada Tabel 8 di atas terlihat bahwa diantara semua instrumen pertanyaan (4 instrumen) yang mengukur variabel price marketing, semuanya valid. Berdasarkan hasil korelasi bivariat terlihat bahwa semua (4 instrumen) berkorelasi signifikan terhadap rata-rata nilai instrumen price marketing pada tingkat signifikansi 0,01 atau 1%. Tabel 9 : Analisa Validitas Instrumen Pertanyaan Variabel Promotion (X3)
Instrumen X3.1 X3.2 Publikasi lewat media (X3.1) 1 Pameran yang dilakukan (X3.2) 0,50** 1 Personal selling and team ke daerah 0,21 (X3.3) Mouth to mouth pada calon 0,08 mahasiswa (X3.4) Promotion 0,67** 0,74** Hasil Valid Valid Sumber:Data Primer, 2008 dan Lampiran 2 Catatan : ** Korelasi Signifikan pada tingkat 0,01 (2-arah)
X3.3
X3.4
1 1 0,68** Valid
0,38** Valid
Menurut hasil analisa validitas pada Tabel 9 di atas terlihat bahwa semua instrumen pertanyaan (4 instrumen) yang mengukur variabel promotion marketing semuanya dinyatakan valid. Hal ini dapat dibuktikan bahwa 4 instrumen pertanyaan tersebut berkorelasi signifikan terhadap nilai total instrumen (promotion marketing) pada tingkat 0,01 atau 1 %.
87
Jurnal EKOBISTEK Fakultas Ekonomi , Vol. 5, No. 2, Oktober 2016, Hal 80-93 Copyright@2016 by LPPM UPI YPTK Padang
ISSN : 2301-5268
Tabel 10 : Analisa Validitas Instrumen Pertanyaan Variabel Place (X4)
Instrumen X4.1 X4.2 Lokasi mudah dijangkau (X4.1) 1 Dekat dengan fasilitas umum (X4.2) 0,51** 1 Mudah dijangkau oleh mahasiswa 0,60** luar daerah (X4.3) Sejuk dan nyaman (X4.4) 0,44** Place 0,80** 0,77** Hasil Valid Valid Sumber:Data Primer, 2008 dan Lampiran 2 Catatan : ** Korelasi Signifikan pada tingkat 0,01 (2-arah)
X4.3
X4.4
1
0,85** Valid
1 0,76** Valid
Secara keseluruhan hasil analisa validitas pada Tabel 10 di atas terlihat bahwa semua instrumen pertanyaan (4 instrumen) yang mengukur variabel place competency semuanya dinyatakan valid. Hal ini dapat dibuktikan bahwa 4 instrumen pertanyaan tersebut berkorelasi signifikan terhadap nilai total instrumen (place competency) pada tingkat 0,01 atau 1 %. Berdasarkan hasil analisa validitas pada Tabel 11 di bawah terlihat bahwa diantara semua instrumen pertanyaan (4 instrumen) yang mengukur variabel people marketing dinyatakan valid. Hal ini dapat dibuktikan bahwa 4 instrumen pertanyaan tersebut berkorelasi signifikan terhadap nilai total instrumen (people marketing) pada tingkat 0,01 atau 1 %. Tabel 11 : Analisa Validitas Instrumen Pertanyaan Variabel People (X5)
Instrumen X5.1 X5.2 Reputasi para pimpinan (X5.1) 1 Kualitas dosen (X5.2) 0,38** 1 Penampilan dan interaksi dosen 0,19 dengan mahasiswa (X5.3) Kualitas staf administrasi (X5.4) 0,11 People 0,68** 0,69** Hasil Valid Valid Sumber:Data Primer, 2008 dan Lampiran 2 Catatan : ** Korelasi Signifikan pada tingkat 0,01 (2-arah)
X5.3
X5.4
1
0,69** Valid
1 0,38** Valid
Tabel 12 : Analisa Validitas Instrumen Pertanyaan Variabel Process (X6)
Instrumen X6.1 X6.2 Proses dan penguasaan dosen pada 1 mahasiswa (X6.1) Prosedur dalam administrasi dan 0,44** 1 akademik (X6.2) Kebijaksanaan akademik dalam 0,30* peraturan (X6.3) Kecepatan pelayanan (X6.4) 0,11 Process 0,58** 0,80** Hasil Valid Valid Sumber:Data Primer, 2008 dan Lampiran 2 Catatan : ** Korelasi Signifikan pada tingkat 0,01 (2-arah)
X6.3
X6.4
1
0,78** Valid
1 0,58** Valid
Dengan mengukur analisa validitas pada Tabel 12 diatas terlihat bahwa diantara semua instrumen pertanyaan (4 instrumen) yang mengukur variabel process marketing semuanya
88
Jurnal EKOBISTEK Fakultas Ekonomi , Vol. 5, No. 2, Oktober 2016, Hal 80-93 Copyright@2016 by LPPM UPI YPTK Padang
ISSN : 2301-5268
dinyatakan valid. Hal ini dapat dibuktikan bahwa 4 instrumen pertanyaan tersebut berkorelasi signifikan terhadap nilai total instrumen (process marketing) pada tingkat 0,01 atau 1 %. Tabel 13 : Analisa Validitas Instrumen Pertanyaan Variabel Physical Evidence (X7)
Instrumen X7.1 X7.2 Keadaan gedung dan arel parkir(X7.1) 1 Interior ruangan dan sarana perkuliahan 0,46** 1 (X7.2) Sarana pendukung perkuliahan (X7.3) 0,30* Fasilitas ibadah, ruang makan, cafe, 0,51** mini market, dll (X7.4) Physical Evidence 0,75** 0,74** Hasil Valid Valid Sumber:Data Primer, 2008 dan Lampiran 2 Catatan : ** Korelasi Signifikan pada tingkat 0,01 (2-arah)
X7.3
X7.4
1 1 0,70** Valid
0,82** Valid
Berdasarkan hasil analisa validitas yang ringkas pada Tabel 13 diatas terlihat bahwa diantara semua instrumen pertanyaan (4 instrumen) yang mengukur variabel physical evidence marketing semuanya dinyatakan valid. Hal ini dapat dibuktikan bahwa 4 instrumen pertanyaan berkorelasi signifikan terhadap nilai total instrumen (physical evidence marketing) pada tingkat 0,01 atau 1 %. Berarti secara keseluruhan, ketujuh variabel bebas yaitu pemasaran produk, pemasaran harga, pemasaran promosi, pemasaran distribusi, pemasaran pelayanan jasa, pemasaran proses, dan pemasaran lingkungan fisik , keseluruhan instrumen pertanyaan dapat digunakan untuk untuk menguji analisa validitas. Terbukti item-item pertanyaan tersebut berkolerasi dengan total item pertanyaan dan semuanya dinyatakan valid. Tabel 14 : Analisa Validitas Instrumen Pertanyaan Variabel Keputusan (Y)
Instrumen Y1 Y2 Pengambilan keputusan untuk kuliah di MM1 UPI ”YPTK” cepat dan tepat (Y1) MM-UPI ”YPTK” terjangkau oleh 0,35** 1 keuangan dan waktu (Y2) MM-UPI ”YPTK” memperoleh tepat di 0,35** pasar Magister Manajemen di Sumatera Barat (Y3) MM-UPI ”YPTK” telah meraih 0,14 kesuksesan (Y4) Keputusan 0,68** 0,72** Hasil Valid Valid Sumber:Data Primer, 2008 dan Lampiran 2 Catatan : ** Korelasi Signifikan pada tingkat 0,01 (2-arah)
Y3
Y4
1
1 0,74** Valid
0,55** Valid
Berdasarkan hasil analisa validitas yang ringkas pada Tabel 14 diatas terlihat bahwa diantara semua instrumen pertanyaan (4 instrumen) yang mengukur variabel keputusan semuanya dinyatakan valid. Hal ini dapat dibuktikan bahwa 4 instrumen pertanyaan tersebut berkorelasi signifikan terhadap nilai total instrumen (keputusan) pada tingkat 0,01 atau 1 %.
89
Jurnal EKOBISTEK Fakultas Ekonomi , Vol. 5, No. 2, Oktober 2016, Hal 80-93 Copyright@2016 by LPPM UPI YPTK Padang
4.3.
ISSN : 2301-5268
Analisa Reliabilitas Menurut Sekaran (2003: 422) reliability is the consistency and stability of the measuring instrument. Dari definisi tersebut dapat diartikan bahwa reliabilitas merupakan konsistensi dan stabilitas dari pengukuran instrumen. Dengan demikian, reliabilitas mencakup dua hal utama yaitu stabilitas ukuran dan konsistensi internal ukuran. Untuk mengetahui reliabilitas variabel product (X1), price (X2), promotion (X3), place (X4), people (X5), process (X6), physical evidence (X7) dan Keputusan (Y) digunakan Cronbach’s alpha minimal 0.60 (Nunnally, 1978). Tabel 15 : Analisa Reliabilitas
Jumlah Instrumen Product (X1) 4 Price (X2) 4 Promotion (X3) 4 Place (X4) 4 People (X5) 4 Process (X6) 4 Physical evidence (X7) 4 Keputusan (Y) 4 Sumber:Data Primer, 2008 dan Lampiran 3 Variabel
Cronbach’s alpha
Keputusan
0,68 0,62 0,49 0,80 0,44 0,60 0,74 0,60
Reliabel Reliabel Tidak Reliabel Reliabel Tidak Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel
Tabel 15 memperlihatkan hasil analisis reliabilitas atas variabel penelitian yaitu product (X1), price (X2), promotion (X3), place (X4), people (X5), process (X6), physical evidence (X7) dan keputusan (Y). Tabel tersebut menunjukkan bahwa nilai Cronbach’s alpha untuk variabel X dalam penelitian seharusnya diatas 0,60. Nilai Cronbach’s alpha variabel promotion (0,49) dan people (0,44), tidak reliabel. Sedangkan yang lain hasilnya reliabel yaitu product (0,68), price (0,62), place (0,80), process (0,60), physical evidence (0,74). Sedangkan pada variabel keputusan mahasiswa dalam memilih program studi Magister Manajemen Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang (Y) nilai Cronbach’s alpha (0,60) dengan artian bahwa variabel Y reliabel. Dengan demikian dapat diartikan bahwa ada 5 variabel independen dalam penelitian ini yang reliabel atau andal. Dengan kata lain, terdapat 2 instrumen pertanyaan yang tidak dapat dipakai untuk mengukur bauran pemasaran dalam pengambilan keputusan dalam memilih program studi Magister Manajemen Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang. Variabel tersebut yaitu promotion (X3) dan people (X5), sedangkan yang lainnya yang dapat dipergunakan, stabil dan konsisten dalam mengukur yaitu masing-masing variabel product (X1), price (X2), place (X4), process (X6), physical evidence (X7) dan keputusan mahasiswa dalam memilih program studi Magister Manajemen Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang (Y). 4.4.
Analisa Regresi Berganda
Analisa regresi berganda adalah suatu teknik statistik yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh beberapa variabel bebas terhadap variabel terikat (Kuncoro, 2003). Tujuan menggunakan analisa regresi berganda dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel product (X1), price (X2), place (X3), process (X4), physical evidence (X5) dan keputusan mahasiswa dalam memilih program studi Magister Manajemen Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang (Y).
90
Jurnal EKOBISTEK Fakultas Ekonomi , Vol. 5, No. 2, Oktober 2016, Hal 80-93 Copyright@2016 by LPPM UPI YPTK Padang
ISSN : 2301-5268
Tabel 16 : Hasil Analisa Regresi Berganda tentang Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Mahasiswa Dalam Memilih Program Studi Magister Manajemen Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang
Dependent Variable Keputusan (Y)
Independent Variable
Product (X1) Price (X2) Place (X3) Process (X4) Physical evidence (X5) F Constant (a) R R2 Sumber: Data Primer, 2008 dan Lampiran 3
Beta
Signifikan
0,083 0,415 0,014 -0,027 0,046 5,07
0,414 0,000 0,914 0,854 0,676 0,001a 2,149 0,588a 0,346
Tabel 16 tersebut menunjukkan bahwa nilai konstanta (a) adalah 2,149 sedangkan nilai koefisien regresi (beta) untuk variabel product marketing (0,08), price marketing (0,41), place marketing (0,01), process marketing (-0,02), dan physical evidence marketing (0,04). Dengan demikian, dapat dikemukakan persamaan regresi berganda pada penelitian ini adalah : Y = 2,149+ 0,08X1+0,41X2+ 0,01X3- 0,02X4 + 0,04X5 Persamaan regresi diatas menjelaskan bahwa : 1. Setiap kenaikan satu satuan product (X1) akan mempengaruhi kenaikan Y (keputusan) sebesar 0,08 satuan dan atau dalam keadaan sebaliknya, jika turun satu satuan product maka akan mengurangi Y sebesar 0,08 satuan. 2. Setiap kenaikan satu satuan price (X2) akan mempengaruhi kenaikan Y (keputusan) sebesar 0,41 satuan dan atau dalam keadaan sebaliknya, jika turun satu satuan price maka akan mengurangi Y sebesar 0,41 satuan. 3. Setiap kenaikan satu satuan place (X3) akan mempengaruhi kenaikan Y (keputusan) sebesar 0,01 satuan dan atau dalam keadaan sebaliknya, jika turun satu satuan place maka akan mengurangi Y sebesar 0,01 satuan. 4. Apabila process (X4) ditambah atau naik satu satuan, maka akan berpengaruh mengurangi Y (keputusan) sebesar 0,02 satuan dan atau sebaliknya, jika dikurangi atau turun satu satuan process maka akan menambah Y sebesar 0,02 satuan. 5. Setiap kenaikan satu satuan physical evidence (X5) akan mempengaruhi kenaikan Y (keputusan) sebesar 0,04 satuan dan atau dalam keadaan sebaliknya, jika turun satu satuan physical evidence maka akan mengurangi Y sebesar 0,04 satuan. 6. Konstanta sebesar 2,149 yang artinya apabila product (X1), price (X2), place (X3), process (X4), dan physical evidence (X5) nilainya = 0, maka nilai Y sebesar 2,149 satuan.
Selanjutnya, Tabel 16 memperlihatkan bahwa dari 5 (lima) variabel marketing mix hanya terdapat 1 (satu) variabel bebas yang berpengaruh signifikan keputusan mahasiswa dalam memilih program studi Magister Manajemen Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang yaitu variabel price marketing (β = 0,415, p < 0,01). Sedangkan variabel lainnya yaitu product marketing (β = 0,083, p > 0,01), place marketing (β = 0,014, p > 0,01), process marketing (β = 0,027, p > 0,01),dan physical evidence marketing (β = 0,046, p > 0,01), tidak berpengaruh
91
Jurnal EKOBISTEK Fakultas Ekonomi , Vol. 5, No. 2, Oktober 2016, Hal 80-93 Copyright@2016 by LPPM UPI YPTK Padang
ISSN : 2301-5268
signifikan terhadap keputusan mahasiswa dalam memilih program studi Magister Manajemen Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang . Tabel 16 juga memperlihatkan besarnya nilai R2 (R Square) adalah 0,346. Nilai ini dapat diiterpretasikan bahwa variasi keputusan mahasiswa dalam memilih program studi Magister Manajemen Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang dijelaskan atau dipengaruhi oleh kelima variabel marketing mix (product marketing, price marketing, place marketing, process marketing, dan physical evidence marketing) sebesar 34,6 % dimana model tersebut adalah sifnifikan (F = 5,07 , p < 0,01). Sedangkan sekitar 65,4 % keputusan mahasiswa dalam memilih program studi Magister Manajemen Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang dipengaruhi oleh variabel-variabel lainnya. Variabel-variabel tersebut misalnya faktor kebudayaan, psikologi, politik, ekonomi, dan lain sebagainya. Dalam hal ini, variabel-variabel lain tersebut tidak termasuk dalam penelitian ini atau diasumsikan konstan. 5. KesimpulanDan Saran Berdasarkan analisa data dan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Berdasarkan analisa validitas, semua variabel bebas yaitu yaitu product, price, promotion, place, people, process, dan physical evidence, dapat digunakan untuk mengukur bauran pemasaran untuk menentukan keputusan mahasiswa dalam memilih program studi Magister Manajemen Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang. 2. Berdasarkan analisa reliabilitas, variabel bebas yang reliabel terhadap keputusan mahasiswa dalam memilih program studi Magister Manajemen Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang adalah productmarketing, pricemarketing,place marketing, process marketing, dan physical evidencemarketing. 3. Sedangkan berdasarkan uji t pada hasil analisa regresi berganda, diantara variabel yang signifikan adalah konstanta dan variabel pricemarketing, sedangkan variabel yang lain secara parsial tidak signifikan. Namun berdasarkan uji F model ini menunjukkan semua variabel yang diuji yaitu variabel productmarketing, pricemarketing,place marketing, process marketing, dan physical evidencemarketing, secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Y. 4. Bahwa pengaruh productmarketing, pricemarketing,place marketing, process marketing, dan physical evidencemarketing terhadap keputusan mahasiswa dalam memilih program studi Magister Manajemen Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang adalah sebesar 34,6 %, sedangkan sisanya sebesar 65,4 % dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak tercakup dalam variabel penelitian. Berdasarkan kesimpulan di atas, maka saran yang dapat dikemukakan sebagai berikut : 1. Program Studi Magister Manajemen Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang sebagai objek yang diteliti harus lebih memperhatikan marketing mix terutama terhadap promotion marketing dan people marketing. 2. Faktor harga dalam program peduli guru menjadi faktor utama dalam keputusan untuk kuliah di program studi Magister Manajemen Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang perlu dipertahankan. 3. Produk yang akan dipasarkan ditempat dan lingkungan yang baik dan nyaman memiliki peranan yang sangat penting dalam proses pelayanan jasa. Dalam hal ini program studi Magister Manajemen Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang dinilai telah memberikan yang terbaik.
92
Jurnal EKOBISTEK Fakultas Ekonomi , Vol. 5, No. 2, Oktober 2016, Hal 80-93 Copyright@2016 by LPPM UPI YPTK Padang
ISSN : 2301-5268
Daftar Pustaka
[1] Loundon, D.L & Bitta, A.J (1994). Consumer Behaviour Concept and Aplication. Mc Graw Hill, Singapore. [2] Engel, J.F. Blackwell, RD & Miniard, P.W (1994). Perilaku Konsumen. Jilid Satu, Bina Rupa Aksara, Jakarta. [3] Swastha DH Basu, Drs dan T. Hani Handoko, Drs. (1987). Manajemen Pemasaran, Analisis Perilaku Konsumen, Edisi Pertama, Cetakan Kedua, Penerbit Liberty, Jogjakarta. [4 Assael Henry, (1992). Costumer Behaviour and Marketing Action, second Edition, Kent Publishing Company, Boston. [5] Kotler, Philip, (1995). Manajemen Pemasaran, Analisis Pemasaran, Implementasi dan Pengendalian. Alih bahasa oleh Angelica Anitawati Hermawan, SE, MBA, buku Satu, Edisi ke Delapan, Penerbit Erlangga. [6] Kinnear T.C & James R. Taylor, (1992). Research Pemasaran. Terjemahan Yohanes Lamarto, MBA, MSM. Penerbit, Erlangga. [7] Malhotra Naresh K, (1993). Marketing Research and Applied Orientation, Prentice Hall International Inc, USA. [8] Mangkunegara, A.P (1988). Perilaku Konsumen, PT. Eresco, Bandung. [9] Prof. Masngudi, (2003) Metodologi Penelitian, Badan Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Borobudur, Jakarta [10] Husein Umar, (2002) Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen, Pt. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. [11] Walizer, Micheal H. Wiener, Paul L, (1990) Metode dan Analisa Penelitian, diterjemahkan Sukardiman, Suhadi, dan Hutagaol Said, Jilid I, Erlangga, Jakarta. [12] Sekaran, Uma, (1992). Research Method For Bussiness. A Skill-Building Approach, second Edition, john Willey & Sons Inc. Singapore. [13] Surachmad, W. (1995) Dasar dan Teknik Research, Pengantar Metodologi Ilmiah, Penerbit Transito Bandung. [14] Sudjana (1992) Metode Statistik, Penerbit Transito Bandung. [15] Pyne, Adrian. (1993). The Essence of Service Marketing. Prentice Hall International (UK) Ltd. [16] Notodiharjo, Harjono (1990) Pendidikan Tinggi dan Tenaga Kerja Tingkat Tinggi di Indonesia, UI Press, Jakarta [17] Sudjana (1992). Teknik Analisis dan Korelasi. Transito. Bandung. [18] Magdalena L. dan Soewartoyo (1997). Ensiklopedi Ekonomi. Bisnis dan Manjemen. Penerbit PT. Delta Pamungkas. Jakarta. [19] Singarimbun Masri dan Sofian Effendi (1987). Metode Penelitian Survey. Jakarta. LP3ES [20] Ndraha, Taliziduhu K. (1988). Manajemen Perguruan Tinggi, Jakarta, Penerbit Pt. Bina Aksara. [21] Alma, Buchari (1992). Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Bandung, Alfabeta.
93