PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA DI KELAS IV MIN PARUNG (Penelitian Tindakan Kelas)
SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh:
LIZA MAULIDA 108018300007
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1435 H/2014 M
ABSTRAK Liza Maulida, “Penerapan Pendekatan Contextual Teaching and Learning untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Matematika di Kelas IV MIN Parung (Penelitian Tindakan Kelas)”. Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakutas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar matematika dengan menggunakan pendekatan CTL. Penelitian ini dilakukan di MIN Parung Kabupaten Bogor tahun ajaran 2012/2013. Metode penelitian yang digunakan adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar observasi aktivitas belajar matematika siswa, dan angket aktivitas belajar matematika. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa penggunaan pendekatan CTL dapat meningkatkan aktivitas belajar matematika siswa. Dari hasil observasi aktivitas belajar siswa siklus I sebesar 69% menjadi 75% pada siklus II. Dan dari hasil angket sebesar 73% pada siklus I menjadi 77.53% pada siklus II. Dengan indikator pencapaian keberhasilan sebesar melebihi 70% pada siklus II. Selain itu, penggunaan pendekatan CTL juga dapat membantu siswa lebih mudah memahami dan mengerti pelajaran. Kata Kunci: Aktivitas Belajar, Pendekatan CTL
i
ABSTRACT Liza Maulida, “Application of Contextual Teaching and Learning Approach for Increase Mathematics Learning Activity in IV class of MIN Parung (Classroom Action Research)”. Skripsi, Majors Education Teacher of Primary School, Faculty of Tarbiya and Teacher, Islamic State University of Syarif Hidayatullah Jakarta. The aim of this research is to increase of mathematics learning activity by using Contextual Teaching and Learning Approach. This research was done in MIN Parung Bogor in academic years 2012/2013. The method of research used by classroom action research consist of four phases, that is planning, acting, observing and reflecting. The instrument research by using observation sheet of mathematics learning activity, and questionnaire mathematics learning activity. The result of research explain that the application Contextual Teaching and Learning approach can upgrad learning activity. From the result observation of learning activity cycle I as big as 69% become 75% at cycle II, and the result of questionnaire as big as 73% at cycle I become 77.53% at cycle II. With indicator make up the ground getting 70% at cycle II. Be sides it, application Contextual Teaching and Learning approach can back up the students more than knowing and understanding. Keyword: Learning Activity, Contextual Teaching and Learning Approach
ii
KATA PENGANTAR
بسم اهلل الرحمن الرحيم Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan yang menguasai seluruh alam semesta beserta isinya. Yang telah memberikan nikmat yang sangat mahal berupa kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. Semua ini tidak terlepas dari kemaha pemurahan Allah SWT kepada setiap hambanya yang bersungguhsungguh dalam menuntut ilmu. Sholawat dan salam penulis sampaikan kepada seorang hamba pilihan, seorang tauladan seluruh insan hingga akhir zaman Habibana wa Nabiyana Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat-sahabatnya dan umatnya, sebagai bukti akan kacintaan kita terhadap beliau. Semoga kita termasuk umat yang mendapat syafaat dari Beliau dihari perhitungan amal kelak. Amin Dengan segala kekurangan dan keterbatasan yang penulis miliki, penulis sajikan sebuah skripsi yang sangat jauh dari kesempurnaan, sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah
Jakarta,
dengan
judul
“Penerapan
Pendekatan
Contextual Teaching and Learning Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Matematika di Kelas IV MIN Parung”. Tentunya skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan serta dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih kepada: 1. Ibu Nurlena Rifa’i, MA, Ph.D., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Bapak Dr. Fauzan MA., Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. 3. Ibu Dra. Afidah Mas’ud yang telah membimbing penulis sampai menyelesaikan skripsi ini, semoga ibu dan keluarga selalu dalam lindungan Allah SWT.
iii
4. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan PGMI Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah mendidik penulis semoga keberkahan ilmu senantiasa menyelimuti Bapak dan Ibu, dan tidak lupa para staff jurusan yang selalu membantu penulis dalam proses administrasi. 5. Teristimewa untuk kedua orang tua, Ibunda Nur’aini dan Ayahanda Jamaludin yang tiada hentinya mencurahkan kasih sayang, mendo’akan, dan memberikan dukungan moril ataupun materil, semoga Allah SWT. senantiasa memberikan keberkahan dalam umur Beliau. 6. Teristimewa untuk kakek dan nenek tercinta, Embah H. Hadi dan Emak Hj. Nosah kemudian Embah Kosim dan Emak Nemih yang selalu menyayangi dan mendo’akan penulis, semoga Allah SWT memberikan kesehatan dalam tho’at ibadah kepada Nya. 7. Adik-adikku tercinta, Tarmizi Akbar, Fachri Azhari, Muhammad Nazri Mauludi, dan Tazkia Nur Jamila, semoga Allah SWT senantiasa melindungi kalian di manapun kalian berada, sukses juga untuk sekolahnya dek. 8. Para Guru SD, SMP, dan SMA yang telah mendidik penulis hingga jenjang Perguruan Tinggi, semoga menjadikan ladang amal kelak di akhirat nanti. 9. Ibu Siti Aminah S.Pd.I yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian di MIN Parung, semoga senantiasa sehat dalam membimbing para murid. 10. Ibu Sri Lestari S.Pd yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian di kelasnya, semoga senantiasa bersemangat untuk mendidik para murid. 11. Para sahabat seperjuangan SD, SMP, SMA dan Kuliah semoga kita senantiasa diberikan Hidayah dan Taufiq untuk mengamalkan ilmu-ilmu yang telah dipelajari, dan Allah SWT. senantiasa meridhoi langkah dan niat kita.
iv
12. Sahabat-sahabat Guru SIT Dinamika Umat, Yayasan Dinamika Umat, Kepala Sekolah, dan staff TU, yang telah memberikan dukungan moril maupun materil, dan memberikan pengaruh kebaikan lahir dan bathin kepada penulis. Semoga kita senantiasa diberikan keikhlasan dan keridhoan untuk mendidik dan mencerdaskan anak bangsa. Semua pihak yang ikut terlibat dalam penyusunan skripsi ini, yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Semoga Allah SWT membalas segala kebaikan saudara saudari semuanya dengan balasan yang terbaik. Mudahmudahan skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya. Saya selaku penulis mohon maaf apabila terjadi kesalahan didalam penyusunan. Kritik dan saran dalam bentuk apapun dari pembaca akan Saya terima dengan senang hati demi penyempurnaan karya ilmiah berikutnya. Atas perhatian dan partisipasinya penulis ucapkan terima kasih.
Bogor, 8 Oktober 2014 Penulis
Liza Maulida NIM. 108018300007
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK .........................................................................................................
i
KATA PENGANTAR ....................................................................................... iii DAFTAR ISI ...................................................................................................... vi DAFTAR TABEL ............................................................................................. ix DAFTAR GAMBAR .........................................................................................
x
BAB I
PENDAHULUAN ......................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah ........................................................
1
B. Identifikasi Masalah ..............................................................
5
C. Pembatasan Masalah .............................................................
5
D. Rumusan Masalah .................................................................
6
E. Tujuan Penelitian...................................................................
6
F. Manfaat Penelitian.................................................................
6
BAB II
DESKRIPSI TEORITIK, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS TINDAKAN ...............................................
8
A. Deskripsi Teoritik ..................................................................
8
1. Aktivitas Belajar Matematika ..........................................
8
a. Pengertian Aktivitas Belajar ......................................
8
b. Hakikat Matematika .................................................. 10 c. Jenis-jenis Aktivitas Belajar ...................................... 12 c. Nilai Aktivitas Pembelajaran ..................................... 14 2. Pendekatan Contextual Teaching Learning..................... 15 a. Landasan Filosofis Contextual Teaching and Learning ..................................................................... 15 b. Pengertian
dan
Karakteristik
Pendekatan
Contextual Teaching and Learning ........................... 16 c. Penerapan Pendekatan Contextuaral Teaching and Learning dalam pembelajaran ................................... 19 d. Prinsip-prinsip Contextual Teaching and Learning .. 20
vi
B. Kerangka Berfikir .................................................................. 25 C. Hasil-hasil Penelitian yang Relevan ...................................... 27 D. Hipotesis Tindakan ................................................................ 27 BAB III
METODOLOGI PENEITIAN ................................................. 28 A. Setting Penelitian ................................................................... 28 B. Objek Penelitian .................................................................... 28 C. Metode dan Tahapan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ....... 28 D. Tahap Pelaksanaan Tindakan ................................................ 32 E. Hasil Intervensi Tindakan Yang Diharapkan ........................ 35 F. Data dan Sumber Data ........................................................... 36 G. Metode Pengumpul Data ....................................................... 36 H. Teknik Analisis Data ............................................................. 36 I. Interpretasi Data .................................................................... 38
BAB IV
DESKRIPSI, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN TEMUAN PENELITIAN ............................ 39 A. Deskripsi Data Hasil Pengamatan ......................................... 39 1. Penelitian Pendahuluan ................................................... 39 2. Pelaksanaan siklus I ......................................................... 40 a. Tahap Perencanaan .................................................... 40 b. Tahap Pelaksanaan .................................................... 40 c. Tahap Observasi dan Analisis ................................... 50 1. Aktivitas Belajar pada Siklus I ............................ 50 2. Respon Siswa terhadap Pendekatan CTL pada Siklus I ................................................................. 53 3. Hasil Belajar Siswa pada Siklus I........................ 54 d. Tahap Refleksi ........................................................... 55 3. Pelaksanaan Siklus II....................................................... 56 a. Tahap Perencanaan .................................................... 56 b. Tahap Pelaksanaan .................................................... 57 c. Tahap Observasi dan Analisis ................................... 69
vii
1. Aktivitas Belajar pada Siklus II ........................... 69 2. Respon Siswa terhadap Pendekatan CTL pada Siklus II ............................................................... 72 3. Hasil Belajar Siswa pada Siklus II ...................... 73 d. Tahap Refleksi ........................................................... 74 BAB V
PENUTUP .................................................................................. 76 A. Kesimpulan ............................................................................ 76 B. Saran ...................................................................................... 77
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 78 LAMPIRAN I .................................................................................................... 80 LAMPIRAN II ................................................................................................... 124 LAMPIRAN III ................................................................................................. 142
viii
DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Pemberian Skor Pada Skala Likert.............................................................37 Tabel 4.1 Persentase Aktivitas Belajar Siswa Melalui Lembar Observasi Pada Pembelajaran Siklus I ........................................................................50 Tabel 4.2 Persentase Aktivitas Belajar Siswa Melalui Angket Pada Pembelajaran Siklus I ........................................................................51 Tabel 4.3 Analisis Observasi dan Angket pada Siklus I ............................................51 Tabel 4.4 Skor Respon Siswa pada Siklus I...............................................................53 Tabel 4.5 Rekapitulasi Nilai Siklus I .........................................................................54 Tabel 4.6 Refleksi Kegiatan Siklus I .........................................................................55 Tabel 4.7 Persentase Aktivitas Belajar Siswa Melalui Lembar Observasi Pada Pembelajaran Siklus II ......................................................................69 Tabel 4.8 Persentase Aktivitas Belajar Siswa Melalui Angket Pada Pembelajaran Siklus II ......................................................................70 Tabel 4.9 Analisis Observasi dan Angket pada Siklus II ...........................................70 Tabel 4.10 Skor Respon Siswa pada Siklus II ...........................................................73 Tabel 4.11 Rekapitulasi Nilai Siklus II ......................................................................74 Tabel 4.12 Refleksi Kegiatan Tindakan Siklus II ......................................................74
ix
DAFTAR GAMBAR Gambar 3.1 Siklus dalam PTK ..................................................................................31 Gambar 4.1 Siswa sedang mengamati kardus yang berbentuk kubus dan balok .......42 Gambar 4.2 Siswa sedang menjawab PR ...................................................................43 Gambar 4.3 Siswa sedang memperhatikan posisi sisi, rusuk dan titik sudut pada bangun ruang ................................................................44 Gambar 4.4 Siswa sedang menggunting kardus berbentuk balok untuk mencari bentuk yang akan ia dapati/hasil guntingan .............................45 Gambar 4.5 Siswa sedang bekerja sesuai bagian kelompoknya ................................46 Gambar 4.6 Siswa sedang mempresentasikan hasil kerja kelompok .........................46 Gambar 4.7 Siswa sedang menjawab soal latihan .....................................................47 Gambar 4.8 Siswa sedang bekerja sesuai bagian kelompoknya ................................48 Gambar 4.9 Siswa sedang membentuk jaring-jaring kubus .......................................48 Gambar 4.10 Siswa sedang mengerjakan tes di akhir sislus I ...................................49 Gambar 4.11 Siswa sedang membuktikan sumbu simetri pada huruf O ...................58 Gambar 4.12 Suasana siswa sedang mengerjakan LKS.............................................59 Gambar 4.13 Siswa menjelaskan sumbu simetri pada persegi panjang .....................60 Gambar 4.14 Siswa yang ingin menjawab pertanyaan kedua ....................................61 Gambar 4.15 Siswa sedang menggambarkan trapesium pada white board ...............61 Gambar 4.16 Suasana sedang membuat kolase..........................................................63 Gambar 4.17 Hasil kolase kelompok 2 dan kelompok 3 ...........................................63 Gambar 4.18 Kelompok 1 sedang mempresentasikan hasil kolasenya......................64 Gambar 4.19 Siswa sedang menggambarkan hasil pencerminan ..............................65 Gambar 4.20 Siswa sedang mengerjakan latihan soal ...............................................66 Gambar 4.21 Siswa sedang menggambarkan pencerminan .......................................66 Gambar 4.22 Siswa sedang menggambarkan pencerminan bangun datar .................67 Gambar 4.23 Siswa sedang mengerjakan LKS kelompok .........................................68 Gambar 4.24 Siswa sedang mengerjakan tes diakhir siklus II ...................................68
x
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran I Perangkat Pembelajaran ..........................................................................79 Lampiran II Instrumen Penelitian ..............................................................................122 Lampiran III Hasil Penelitian .....................................................................................140
xi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan sangat penting dan tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan. Sifatnya mutlak, baik dalam kehidupan seseorang, keluarga, maupun bangsa dan negara. Oleh karena itu, perubahan atau perkembangan pendidikan merupakan hal yang harus terjadi sejalan dengan perubahan budaya kehidupan. Di era global, pendidikan harus mempu mengembangkan potensi peserta didik secara intelektual, sosial dan personal. Landasan pendidikan di Indonesia diatur dalam undang-undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang Sintem Pendidikan Nasional, bahwa: “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan
proses
pembelajaran
agar
peserta
didik
secara
aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual agama, pengendalian diri, kepribadian, ahlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”.1 Dalam undang-undang No. 20 tahun 2003 juga menjelaskan bahwa: Pendidikan bertujuan “untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.2 Langeveld dalam bukunya Beknpte Theore Tische Paedagogiek mengungkapkan “tujuan umum pendidikan adalah tujuan yang tercantum di dalam dunia pendidikan yang seharusnya menjadi tujuan orang tua atau pendidik lain”.3 Pendidikan merupakan proses yang bertahap dan berkesinambungan. Peningkatan kualitas pendidikan dapat dilakukan melalui proses belajar mengajar. Proses belajar mengajar dapat terjadi dalam lingkungan formal dan 1
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, (Jakarta: Sinar Grafika, 2008), h. 3 2 Ibid., h. 7 3 M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2003), cet ke 15, h. 20
1
2
informal. Proses belajar mengajar dalam lingkungan formal misalnya sekolah. Di sekolah terdapat guru sebagai pendidik, fasilitas sekolah, kerikulum dan materi-materi pelajaran yang harus dikuasai siswa, salah satunya adalah matematika. Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang penting untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Saat ini matematika digunakan dalam disiplin ilmu seperti Teknologi, Informasi dan Komunikasi. Seiring berkembangnya teknologi yang semakin mutakhir dan didukung dengan ilmu pengetahuan yang semakin berkembang maka guru haruslah membekali pemahaman konsep matematika dalam pembelajaran. Dalam penggolongannya matematika merupakan bagian dari ilmu eksak yang proses pembelajarannya lebih mengutamakan pemahaman daripada hafalan. Bagi sebagian siswa, metematika cenderung dianggap sebagai pelajaran yang sulit. Jika siswa ditanya oleh guru mengenai materi matematika, ada saja alasan yang mereka kemukakan, seperti matematika sulit, tidak mampu menjawab, takut diperintahkan guru ke depan, sehingga aktivitas belajar matematika monoton dan cenderung membosankan. Namun demikian, kita juga tidak dapat mengingkari kenyataan bahwa sampai sekarang masih banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam mempelajari matematika. Bahkan tidak jarang matematika dianggap hantu yang menakutkan, yang sebisa mungkin dihindari. Ketika mendengar kata matematika serta merta yang muncul dipikiran identik dengan kata sulit. Hal itu berdampak pada aktivitas belajar siswa yang cenderung pasif dan kurang terarah. Padahal salah satu faktor penentu hasil belajar siswa yang optimal adalah aktivitas siswa dalam proses pembelajaran di kelas. Senada dengan hasil pengamatan penulis pada siswa kelas IV MIN Parung ketika melaksanakan Praktek Profesi Keguruan Terpadu (PPKT), siswa memiliki aktivitas yang rendah dalam proses pembelajaran matematika yaitu dalam aspek oral activities dimana 50 % siswa malu bertanya, dan dalam aspek emotional activities 74,97 % siswa kurang memahami konsep matematika sehingga kesulitan dalam melakukan operasi hitung. Prilaku
3
negatif tersebut menandakan kecenderungan siswa memiliki aktivitas yang rendah dalam belajar matematika dan berdampak pada rendahnya prestasi belajar matematika. Proses belajar membutuhkan aktivitas, sebab pada prinsipnya belajar adalah berbuat, dan menurut Piaget seorang anak itu berpikir sepanjang ia berbuat. Tanpa perbuatan bararti anak itu tidak berpikir. Oleh karena itu, agar anak berpikir sendiri maka harus diberi kesempatan untuk berbuat sendiri.4 Dari perbuatan-perbuatan itu akan membuahkan aktivitas yang optimal, ketika aktivitas siswa dalam belajar itu rendah, ia merasa bosan, malu bertanya, takut untuk maju ke depan, dan kesulitan dalam melakukan operasi hitung, maka akan berdampak pada hasil belajar matematika siswa yang cenderung rendah. Tetapi sebaliknya ketika aktivitas siswa tinggi maka hasil belajarnya akan baik. Aktivitas pembelajaran yang terjadi pada siswa kelas IV MIN Parung lebih condong ke aktivitas melihat, mendengar, mencatat, dan menjawab pertanyaan jika guru memberikan pertanyaan. Pembalajaran seperti ini sangat menjenuhkan sekali, siswa melihat, mendengar, dan mencatat. Jika hal ini terus menerus dilakukan maka terbayang bahwa output siswa tidak akan menjadi pencipta melainkan hanya sebagai pengguna, dan penikmat saja. Siswa ibarat gelas kosong yang siap diisi air oleh sang guru. Guru menjadi seorang adikuasa di kelas, sedang siswa menerima begitu saja, serta aktivitas siswa menjadi terbatas. Siswa hanya bekerja atas perintah guru, menurut cara yang diperintahkan oleh guru, begitu juga cara berpikir siswa menurut yang digariskan oleh guru. Sebenarnya anak didik itu tidak pasif secara mutlak, hanya proses belajar seperti ini tidak mendorong siswa untuk berpikir dan beraktivitas. Tergambar bahwa proses pembelajaran seperti ini bersifat konvensional, siswa hanya dijadikan sebagai penerima informasi secara pasif, tanpa digali 4
Sardiman AM, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008). h.100
4
kemampuannya secara mendalam. Dan keberhasilan belajar seringkali hanya diukur oleh tes objektif, karena dalam proses belajar selama ini pada umumnya guru senantiasa mendominasi kegiatan dan segala inisiatif datang dari guru, sementara siswa sebagai objek untuk menerima apa-apa yang dianggap penting dan menghafal materi-materi yang disampaikan oleh guru serta tidak berani mengeluarkan ide-ide pada saat pembelajaran berlangsung. Dapat dikatakan bahwa guru dalam kegiatan belajar mengajar di kelas kurang menekankan pada aspek kemampuan siswa dalam menemukan konsepkonsep dan struktur-struktur matematika berdasarkan pengalaman mereka sendiri. Agar proses pembelajaran berjalan dengan baik dan sesuai dengan tujuan maka hendaknya digunakan pendekatan, strategi, metode atau teknik yang bervariasi yang menuntut siswa untuk beraktivitas dalam mengikuti proses pembelajaran. Karena dengan adanya aktivitas siswa dalam proses pembelajaran maka pemahamanpun akan terbangun dengan sendirinya. Salah satu pendekatan yang dapat digunakan untuk mengatasi kesulitankesulitan di atas, peneliti ingin mencoba memecahkannya dengan menggunakan Pendekatan Contextual Teaching Learning atau CTL. Karena CTL merupakan konsep pembelajaran yang bertujuan untuk membantu siswa menemukan makna dalam pelajaran dengan cara menghubungkan materi akademik dengan konteks kehidupan keseharian mereka.
5
Selain itu,
pendekatan Contextual Teaching and Learning merupakan pendekatan pembelajaran
yang
mengacu
pada
filsafat
Konstruktivisme.
Dalam
Konstruktivisme, pengetahuan tidak hanya sekedar dihafal melainkan hasil konstruksi manusia melalui interaksi dengan objek, fenomena, pengalaman dan lingkungan. Dari latar belakang tersebut, peneliti mengadakan penelitian tentang pembelajaran metematika dengan judul “Penerapan Pendekatan Contextual
5
Elanie B. Johnson, Contextual Teaching Learning menjadikan belajar-mengajar mengasyikkan dan bermakna, Terj. dari Contextual Teaching Learning: what it is and why it’s here to stay oleh Ibnu Setiawan, (Bandung: Mizan, 2009), cet ke-8 h. 88
5
Teaching
and
Learning
Untuk
Meningkatkan
Aktivitas
Belajar
Matematika di Kelas IV MIN Parung”.
B. Identifikasi Masalah Melalui latar belakang di atas peneliti mengidentifikasi masalahmasalah yang terjadi dalam proses pembelajaran di kelas IV MIN Parung sebagai berikut: 1. Matematika dianggap sebagai mata pelajaran yang sulit untuk dipelajari, 2. Pembelajaran matematika membosankan, 3. Pendekatan pembelajaran yang dilakukan guru merupakan pendekatan konvensional, 4. Siswa dijadikan sebagai penerima informasi secara pasif, 5. Seluruh aktivitas siswa masih rendah, 6. Siswa kurang memahami konsep matematika, 7. Siswa kurang termotivasi untuk belajar, 8. Siswa ketakutan jika diperintahkan untuk maju ke depan
C. Pembatasan Masalah Untuk
memperjelas
pembahasan,
maka
peneliti
berusaha
memberikan batasan sesuai dengan judul, yaitu sebagai berikut: 1. Pendekatan pembelajaran Contextual Teaching Learning
yang
dimaksud adalah pendekatan pembelajaran yang meiliki tujuh prinsip (konponen) yang melandasi pelaksanaan proses pembelajaran yaitu: Konstruktivisme,
Menemukan,
Bertanya,
Masyarakat
Belajar,
Pemodelan, Refleksi, dan Penilaian yang Sebenarnya. 2. Aktivitas belajar yang diamati adalah jenis-jenis aktivitas belajar berdasarkan teori Paul D. Dierich. Peneliti membatasi pada empat jenis aktivitas belajar yaitu: a. Visual activities; memperhatikan penjelasan guru atau teman b. Oral activities; menjelaskan, bertanya dan mengajukan pendapat
6
c. Emosional activitiesi; minat/antusiasme dan perasaan senang d. Writing activities, menulis
D. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah di atas maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut: 1. Apakah penerapan pendekatan Contextual Teaching and Learning dapat meningkatkan aktivitas belajar matematika siswa? 2. Apakah respon siswa ketika diterapkan pendekatan Contextual Teaching and Learning? 3. Apakah dengan penerapan pendekatan Contextual Teaching and Laerning dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa?
E. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui sejauhmana penerapan pendekatan Contextual Teaching Learning dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas IV MIN Parung 2. Untuk mengetahui resposn siswa setelah diterapkan pendekatan Contextual Teaching Learning 3. Untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah diterapkan pendekatan Contextual Teaching Learning
F. Manfaat Penelitian Setelah penelitian ini selesai, peneliti berharap dapat memberikan manfaat kepada para guru, siswa, sekolah dan pembaca untuk: 1. Dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar matematika siswa, 2. Dapat meningkatkan rasa percaya diri siswa untuk mempelajari matematika,
7
3. Dapat menjadi alternatif pendekatan pembelajaran untuk meningkatkan mutu pengajaran di kelas, 4. Untuk menambah khazanah hasil penelitian tentang upaya peningkatan aktivitas belajar matematika siswa dengan pendekatan Contextual Teaching and Learning, dan membuka kemungkinan untuk dilakukan penelitian tindakan lebih lanjut tentang permasalahan sejenis, 5. Hasil penelitian ini dapat menjadi informasi untuk meningkatkan mutu pendidikan.
BAB II DESKRIPSI TEORITIK, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS TINDAKAN A. Deskripsi Teoritik 1. Aktivitas Belajar Matematika a. Pengertian Aktivitas Belajar Belajar merupakan salah satu faktor terpenting dalam perkembangan peradaban manusia. Sebagai makhluk yang memiliki akal dan pikiran, manusia selalu memikirkan dan berusaha untuk menjadikan segala sesuatu menjadi lebih mudah. Sehingga setiap manusia berusaha untuk mengetahui apa yang menjadi permasalahan hidup dan mencari jalan keluar atas permasalahan tersebut, manusia memerlukan perubahan tingkah laku dalam dirinya. Perubahan tingkah laku tersebut dapat diperoleh berdasarkan pemikiran dan pengalaman pribadi atau melalui interaksi sosial dengan orang lain. Proses yang menyebabkan perubahan tingkah laku pada manusia disebut belajar. Belajar pada hakekatnya dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja. Belajar adalah proses dimana seseorang memperoleh pengetahuan baik secara formal, informal, dan non formal yang dapat merubah pengetahuan yang telah diketahui dengan pengetahuan yang akan diperoleh dari hasil belajar yang bersifat dinamis. Banyak ahli pendidikan yang mengemukakan pendapatnya tentang pengertian belajar. Menurut Oemar Hamalik “belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman. Belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat akan tetapi mengalami”.1 Pendapat yang hampir sama juga dikemukakan oleh Morgan dalam buku Introduction to Psychology, ia
1
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003), cet.ke-2,
h.27.
8
9
berpendapat “belajar adalah setiap perubahan yang menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman”.2 Belajar secara umum dapat diartikan sebagai perubahan pada individu melalui suatu pengalaman atau kegiatan. Belajar bukanlah semata-mata mentransfer pengetahuan yang ada di luar sana (sesuatu yang belum diketahui), tetapi belajar lebih pada bagaimana seseorang memproses dan menginterpretasikan pengalaman baru dengan pengetahuan yang telah dimiliki. Belajar merupakan hasil interaksi seseorang dengan lingkungan sekitar, interaksi tersebut dapat diartikan sebagai aktivitas. Aktivitas artinya “keaktifan, kegiatan, kesibukan, pekerjaan”. Segala kegiatan-kegiatan yang terjadi baik fisik maupun non-fisik, merupakan suatu aktivitas.3 Pada prinsipnya belajar adalah berbuat, berbuat untuk mengubah tingkah laku dengan suatu kegiatan. Tidak ada belajar jika tidak ada aktivitas. Interaksi guru dan siswa dalam proses pembelajaran akan menimbulkan aktivitas belajar. Aktivitas belajar adalah suatu kegiatan yang dilakukan seseorang baik fisik maupun mental dalam proses pembelajaran sebagai latihan yang dilaksanakan secara sengaja. Aktivitas siswa merupakan salah satu ciri interaksi belajar mengajar sebagaimana yang dikemukakan oleh Edi Suardi dalam bukunya Pedagogik (1980) yaitu bahwa siswa merupakan sentral, maka aktivitas siswa merupakan syarat mutlak bagi berlangsungnya interaksi belajar mengajar.4 Beberapa pandangan mengenai konsep aktivitas belajar antara lain: 1) Siswa adalah suatu organisme yang hidup, didalam dirinya beraneka ragam kemungkinan dan potensi yang hidup yang sedang berkembang.
2
Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006), cet. Ke-21, h.84. 3 Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2008), h. 31. 4 Cabang PGRI Banjarsari, Belajar dan Pembelajaran, (online: http://pgribanjarsari.wordpress.com/2010/04/, 2010) diakses 21 maret 2014. .
10
Di dalam dirinya terdapat prinsip aktif, keinginan untuk berbuat dan bekerja sendiri. Prinsip aktif inilah yang mengendalikan tingkah laku siswa. 2) Setiap siswa memiliki berbagai kebutuhan, meliputi kebutuhan jasmani, rohani, dan sosial. Kebutuhan menimbulkan dorongan untuk berbuat. Setiap saat kebutuhan dapat berubah dan bertambah, sehingga variasinya semakin banyak dan semakin luas. Dengan sendirinya perbuatan yang dilakukan semakin banyak dan beraneka ragam pula.5 Aktivitas belajar adalah kegiatan yang bersifat fisik maupun mental. Dalam kegiatan belajar mengajar, kedua aspek harus selalu berkaitan. Dengan begitu apapun yang dilakukan tidak terlepas dari tujuan belajar yang sebenarnya karena aktivitas dan keduanya akan membuahkan aktivitas belajar yang optimal. Berdasarkan pengertian dan konsep aktivitas belajar di atas dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar merupakan inti dari suatu kegiatan belajar mengajar yang dilakukan siswa, didalamnya terjadi interaksi belajar mengajar yang timbul akibat kebutuhan siswa dalam belajar. Aktivitas belajar sangat dibutuhkan untuk membangun pemahaman siswa, salah satunya adalah pada mata pelajaran matematika.
b. Hakikat Matematika Matematika berasal dari perkataan Latin mathematika yang mulanya diambil dari perkataan Yunani mathematike yang berarti mempelajari. Kata mathematike berhubungan pula dengan kata lainnya yang hampir sama, yaitu mathein atau methenein yang artinya belajar (berpikir). Jadi berdasarakan asal katanya metematika berarti ilmu pengetahuan yang didapat dengan berpikir (bernalar)dan lebih menekankan kegiatan dalam dunia rasio (penalaran).6
h. 3.
5
Oemar Hamalik, op.cit., h. 170.
6
Erna Suwangsih, dkk, Model Pembelajaran Matematika, (Bandung: UPI PRESS, 2006)
11
Matematika terbentuk dari pengalaman manusia dalam dunianya secara empiris. Kemudian pengalaman itu diproses di dalam dunia rasio, diolah secara analisis dengan penalaran di dalam struktur kognitif sehingga sampai terbentuk konsep-konsep matematika supaya konsep-konsep matematika yang terbentuk itu mudah dipahami oleh orang lain dan dapat dimanipulasi secara tepat, maka digunakan bahasa matematika atua notasi matematika yang bernilai global (universal). Konsep matematika didapat karena proses berpikir, karena itu logika adalah dasar terbentuknya matematika. Beberapa definisi para ahli mengenai matematika antara lain: 1. Russefendi (1988 : 23) Matematika terorganisasikan dari unsur-unsur yang tidak didefinisikan, definisi-definisi, aksioma-aksioma, dan dalil-dalil di mana dalil-dalil setelah dibuktikan kebenarannya berlaku secara umum, karena itulah matematika sering disebut ilmu deduktif. 2. James dan James (1976). Matematika adalah ilmu tentang logika, mengenai bentuk, susunan, besaran, dan konsep-konsep yang berhubungan satu dengan lainnya. Matematika terbagi dalam tiga bagian besar yaitu aljabar, analisis dan geometri. Tetapi ada pendapat yang mengatakan bahwa matematika terbagi menjadi empat bagian yaitu aritmatika, aljabar, geometris dan analisis dengan aritmatika mencakup teori bilangan dan statistika. 3. Johnson dan Rising dalam Russefendi (1972) Matematika adalah pola berpikir, pola mengorganisasikan,pembuktian yang logis, matematika itu adalah bahasa yang menggunakan istilah yang didefinisikan dengan cermat, jelas dan akurat representasinya dengan simbol dan padat, lebih berupa bahasa simbol mengenai ide daripada mengenai bunyi. Matematika adalah pengetahuan struktur yang terorganisasi, sifat-sifat dalam teori-teori dibuat secara deduktif berdasarkan kepada unsur yang tidak didefinisikan, aksioma, sifat atau teori yang telah dibuktikan kebenarannya adalah ilmu tentang keteraturan
12
pola atau ide, dan matematika itu adalah suatu seni, keindahannya terdapat pada keterurutan dan keharmonisannya. 4. Reys - dkk (1984) Matematika adalah telaahan tentang pola dan hubungan, suatu jalan atau pola berpikir, suatu seni, suatu bahasa dan suatu alat. 5. Kline (1973) Matematika itu bukan pengetahuan menyendiri yang dapat sempurna karena dirinya sendiri, tetapi adanya matematika itu terutama untuk membantu manusia dalam memahami dan menguasai permasalahan sosial, ekonomi, dan alam. Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar matematika adalah suatu kegiatan yang merubah tingkah laku dalam pengembangan pengatahuan, keterampilan yang diperoleh secara bernalar. Dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar matematika yaitu kegiatan yang dilakukan
siswa
selama
proses
pembelajaran
berlangsung
seperti
memperhatikan, bertanya, mengeluarkan pendapat, mencatat atau menyalin, menggambar, membuat konstruksi dan memecahkan masalah.
c. Jenis-jenis Aktivitas Belajar Tingkah laku dan kebutuhan siswa beranekaragam. Karena itu, guru berperan dalam mengkondisikan siswa dan situasi dalam belajar. Situasi belajar akan mempengaruhi
dan
menentukan aktivitas belajar
yang
dilakukan oleh siswa. Seorang guru harus mampu membedakan jenis-jenis aktivitas tersebut serta menentukan aktivitas apa saja yang hendak dicapai dalam tujuan pembelajaran. Paul D. Dierich mengklasifikasikan aktivitas belajar sebagai berikut : 1) Visual activities Membaca, melihat gambar-gambar, demonstrasi, percobaan, mengamati orang lain bekerja, pameran, atau bermain.
13
2) Oral activities Mengemukakan suatu fakta atau prinsip, menghubungkan suatu kejadian, mengajukan pertanyaan, memberi saran, mengemukakan
pendapat,
wawancara, diskusi, dan interupsi.. 3) Listening activities Mendengarkan: penyajian bahan, percakapan atau diskusi kelompok, suatu permainan, pidato dan radio. 4) Writing activities Menulis: cerita, karangan, laporan, rangkuman, tes, angket, dan menyalin. 5) Drawing activities Menggambar, membuat grafik, peta, diagram, dan pola 6) Motor activities Melakukan percobaan, memilih alat-alat, melaksakan pameran, membuat model, menyelenggarakan permainan, menari, berkebun, dan memelihara binatang. 7) Mental activities Merenungkan, mengingat, memecahkan masalah, menganalisis, melihat hubungan, dan mengambil keputusan. 8) Emotional activities Minat, membedakan, merasa bosan, gembira, berani, tenang, gugup, dan sebagainya.7 Dengan demikian setiap keagiatan terstruktur yang dilakukan siswa ketika belajar formal atau non formal merupakan bagian dari aktivitas belajar. Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas di sekolah cukup kompleks dan bervariasi. Kalau berbagai macam aktivitas tersebut dapat diciptakan di sekolah, tentu sekolah-sekolah akan lebih dinamis, tidak membosankan dan benar-benar menjadi pusat aktivitas belajar yang maksimal dan bahkan akan memperlancar peranannya sebagai pusat dan transformasi kebudayaan.
7
Oemar Hamalik, op.cit., h. 172-173.
14
d. Nilai Aktivitas Pembelajaran Pengajaran
yang efektif adalah pengajaran
yang menyediakan
kesempatan belajar sendiri atau melakukan aktivitas sendiri. Aktivitas belajar siswa merupakan salah satu aspek yang penting diperhatikan untuk mencapai tujuan yang diinginkan pada proses pembelajaran. Sehingga, suatu aktivitas memiliki nilai bagi pengajaran dikarenakan: 1) Para siswa mencari pengalaman sendiri dan langsung mengalami sendiri 2) Berbuat sendiri akan mengembangkan seluruh aspek pribadi siswa secara integral 3) Memupuk kerjasama yang harmonis di kalangan siswa 4) Para siswa bekerja menurut minat dan kemampuan sendiri 5) Memupuk disiplin kelas secara wajar dan suasana belajar menjadi demokratis 6) Mempererat hubungan sekolah dan masyarakat, hubungan antara orang tua dengan guru 7) Pengajaran diselenggarakan secara realistis dan konkret sehingga mengembangkan pemahaman dan berfikir kritis serta menghindarkan verbalitas 8) Pengajaran di sekolah menjadi hidup sebagaimana aktivitas dalam kehidupan masyarakat.8 Gagne dan Briggs sebagaimana dikutip oleh Martinis menjelaskan rangkaian kegiatan pembelajaran yang dilakukan dalam kelas meliputi sembilan aspek untuk menumbuhkan aktivitas dan partisipasi siswa. Masing-masing diantaranya: 1) Memberikan motivasi atau menarik perhatian siswa sehingga mereka berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran. 2) Menjelaskan tujuan instruksional (kemampuan dasar) kepada siswa. 3) Meningkatkan kompetensi prasarat. 4) Memberikan stimulus (masalah, topik, dan konsep) yang akan dipelajari. 5) Memberi ptunjuk kepada siswa cara mempelajarinya. 8
Oemar Hamalik, op.cit., h. 175-176.
15
6) Memunculkan aktivitas, partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran. 7) Memberikan umpan balik (feed back). 8) Melakukan tagihan-tagihan terhadap siswa berupa tes, sehingga kemampuan siswa selalu terpantau dan terukur. 9) Menyimpulkan setiap materi yang disampaikan diakhir pembelajaran.9 Jadi, aktivitas belajar siswa dikatakan bernilai jika siswa memberikan kontribusi dengan terjun langsung mengikuti proses pembelajaran, disana siswa akan berinteraksi, bekerjasama, dan guru hanya menumbuhkan aktivitas siswa dalam belajar sehingga pembelajaran akan terasa lebih hidup dan bermakna.
2. Pendekatan Contextual Teaching Learning a. Landasan Filosofis Contextual Teaching and Learning Landasan
Filosofis
Contextual
Teaching
and Learning
adalah
konstruktivisme. Aliran filsafat konstruktivisme berangkat dari pemikiran epistemologi Giambatista Vico yang menyatakan pengetahuan itu tidak lepas dari objek (subjek) yang tahu. Pengetahuan merupakan struktur konsep dari subjek yang mengamati. Pandangan filasafat konstruktivisme tentang hakikat dari pengetahuan mempengaruhi konsep tentang proses belajar. Belajar bukan hanya sekedar menghafal tetapi mengkonstruksi pengetahuan melalui pengalaman. Pengetahuan bukanlah hasil pemberian dari orang lain seperti guru, tetapi hasil mengkonstruksi pengetahuan yang dilakukan setiap individu itu sendiri. Pengetahuan yang didapat dari hasil pemberitahuan tidak akan menjadi pengetahuan yang bermakna.10 Belajar
dengan
pandangan
konstruktivisme
adalah
menyusun
pengetahuan dari berbagai pengalaman yang didapat, aktivitas bekerjasama, refleksi,
9
dan
melakukan
interpretasi.
Mengajar
dalam
pandangan
Martimis Yamin, Kiat Membelajarkan Siswa, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2010),
cet. Ke-3, h. 84. 10
Wina Sanjaya, Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2005), h. 111.
16
kontruktivisme adalah menata lingkungan agar peserta didik termotivasi dan menemukan makna dalam belajar. Peserta didik diharapkan memiliki pemahaman yang berbeda tergantung kepada pengalaman yang dimilikinya. Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa landasan filosofis CTL adalah filsafat konstruktivisme yang menganggap bahwa pengetahuan merupakan bagian dari belajar dan belajar bukan hanya menghafal melainkan mengkonstruksi pengetahuan melalui pengalaman. b. Pengertian dan Karakteristik Pendekatan Contextual Teaching and Learning Contextual Teaching and Learning adalah suatu bentuk pembelajaran yang mengharuskan siswa untuk terlibat secara penuh agar dapat menemukan materi yang dipelajarinya dan menghubungkannya dengan situasi
kehidupan
nyata
serta
mendorong
menerapkannya dalam kehidupan mereka.
11
siswa
terssebut
untuk
Sistem CTL adalah sebuah
proses pendidikan yang bertujuan menolong siswa melihat makna dalam materi akademik yang mereka pelajari dengan menghubungkan subjeksubjek akademik dengan konteks dalam kehidupan keseharian mereka, yaitu dengan konteks keadaan pribadi, social, dan budaya mereka.12 Pendekatan kontekstual merupakan konsep belajar yang dapat membantu guru mengaitkan antara pengetahuan materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat.13 CTL memungkinkan siswa menghubungkan isi mata pelajaran akademik dengan konteks kehidupan sehari-hari untuk menemukan makna. CTL memperluas konteks pribadi siswa lebih lanjut melalui pemberian pengalaman segar yang akan merangsang otak guna menjalin hubungan 11
Junaedi, dkk, Strategi Pembelajaran, (Surabaya: Learning Assistance Program For Islamic Schools, 2008) h. 13-10 12 Gelar Dwi Rahayu, Pendekatan Baru dalam Proses Pembelajaran, Matematika dan Sains Dasar Sebuah Antologi, cet. Pertama (Jakarta: PIC UIN, 2007) h.89 13 Modul Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG), Penyelenggara Sertifikasi Guru, Rayon 24 (Makassar: Universitas Negeri Makassar) h.115, 22 Januari 2012
17
baru untuk menemukan makna baru.14 Pendekatan CTL berorientasi kepada suatu konsep yang disiapkan oleh guru dengan materi yang diajarkan guna meningkatkan wawasan siswa dalam menjalankan aktivitas belajar dan melibatkan komponen utama pembelajaran aktif.15 Pendekatan CTL sebagai suatu pendekatan pembelajaran yang memberikan fasilitas kegiatan belajar siswa untuk mencari, mengolah dan menemukan pengalaman belajar yang lebih bersifat konkret (terkait dengan kehidupan nyata) melalui keterlibatan aktivitas belajar mencoba melakukan dan mengalami sendiri (learning by doing). Dengan demikian pembelajaran tidak sekedar dilihat dari sisi produk, akan tetapi yang terpenting adalah proses.16 Dari konsep-konsep di atas ada tiga hal yang harus dipahami. 1) CTL menekankan kepada proses keterlibatan siswa untuk menemukan materi, artinya proses belajar diorientasikan pada proses pengalaman secara langsung. Proses belajar dalam konteks CTL tidak mengharapkan agar siswa hanya menerima pelajaran, akan tetapi proses mencari dan menemukan sendiri materi pelajaran. 2) CTL mendorong agar siswa dapat menemukan hubungan antara materi yang dipelajari dengan situasi kehidupan nyata, artinya siswa dituntut untuk dapat menangkap hubungan antara pengalaman belajar di sekolah dengan kehidupan nyata. Hal ini sangat penting, sebab dengan dapat mengorelasikan materi yang ditemukan dengan kehidupan nyata, materi itu bukansaja bermakna secara fungsional akan tetapi materi tersebut akan tertanam erat dalam memori siswa, sehingga tidak akan mudah dilupakan. 3) CTL mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan, artinya CTL bukan hanya mengharapkan siswa dapat memahami materi 14
Masitoh, dkk, Strategi Pembelajaran, (Jakarta Pusat: Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama RI, 2009) h. 280 15 Sakdiyah, Pengaruh Pendekatan Kontekstual Terhadap Hasil Belajar, Jurnal Serambi Ilmu, September 2009, Volume 7Nomor 1, h. 35 22 Januari 2012 16 Asep Herry Hermawan, dkk, Bahan Belajar Mandiri Belajar dan Pembelajaran SD, (Bandung: UPI Press, 2007) h. 157-158
18
yang dipelajarinya, akan tetapi bagaimana materi pelajaran itu dapat mewarnai perilakunya dalam kehidupan sehari-hari. Materi pelajaran dalam CTL bukan untuk ditumpuk di otak kemudian dilupakan, akan tetapi sebagai bekal mereka dalam mengarungi kehidupan nyata.17 Sehubungan dengan hal itu, terdapat lima karekteristik penting dalam proses pembelajaran yang menggunakan pendekatan CTL. 1) Dalam CTL pembelajaran merupakan proses pengaktifan pengetahuan yang sudah ada (activiting knowledge), artinya apa yang akan dipelajari tidak terlepas dari pengetahuan yang sudah dipelajari, dengan demikian pengetahuan yang akan diperoleh siswa adalah pengetahuan yang utuh yang memiliki ketrkaitan satu sama lain. 2) Pembelajaran yang kontekstual adalah belajar dalam rangka memperoleh dan menambah pengetahuan baru (acquiring knowledge). Pengetahuan baru itu diperoleh dengan cara deduktif, artinya pembelajaran dimulai dengan mempelajari secara keseluruhan, kemudian memerhatikan detailnya. 3) Pemahaman
pengetahuan
(understanding
knowledge),
artinya
pengetahuan yang diperoleh bukan untuk dihafal tetapi untuk dipahami dan diyakini, misalnya dengan cara meminta tanggapan dari yang lain tentang pengetahuan yang diperolehnya dan berdasarkan tanggapan tersebut baru pengetahuan itu dikembangkan. 4) Mempraktikkan pengetahuan dan pengalaman tersebut (applying knowledge), artinya pengetahuan dan pengalaman yang diperolehnya harus dapat diaplikasikan dalam kehidupan siswa, sehingga tampak perubahan perilaku siswa. 5) Melakukan
refleksi
(reflecting
knowledge)
terhadap
strategi
pengembangan pengetahuan. Hal ini dilakukan sebagai umpan balik untuk proses perbaikan dan penyempurnaan strategi. Dapat disimpulkan bahwa CTL adalah proses pembelajaran yang melibatkan peserta didik yang bertujuan untuk memahami materi 17
Wina Sanjaya, op.cit.,. 109-110.
19
pembelajaran dengan mengaitkannya dengan konteks kehidupan nyata dan menemukan makna. c. Penerapan Pendekatan Contextual Teaching and Learning dalam Pembelajaran Pendekatan Contextual Teaching and Learning melibatkan tujuh prinsip utama pembelajaran efektif, yakni: konstruktivisme (contructivisme), menemukan (inquiri), bertanya (questioning), masyarakat belajar (learning community), pemodelan (modeling),
refleksi (reflection), dan penilaian
autentik (authentic assesment). Sebuah kelas dikatakan menggunakan pendekatan kontekstual, jika menerapkan komponen utama pembelajaran efektif ini dalam pembelajarannya. Untuk melaksanakan hal itu dalam kurikulum apa saja, dan kelas yang bagaimanapun keadaannya. Penerapan pendekatan kontekstual secara garis besar langkak-langkahnya adalah: 1) Kembangkan pemikiran bahwa anak akan belajar lebih bermakna dengan cara bekerja sendiri, menemukan sendiri, dan mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan keterampilan barunya. 2) Laksanakan sejauh mungkin kegiatan inquiry untuk semua pokok bahasan. 3) Mengembangkan sikap ingin tahu siswa dengan bertanya; d) menciptakan masyarakat belajar. 4) Menghadirkan model sebagai contoh pembelajaran. 5) Melakukan refleksi diakhir pertemuan 6) Melakukan penilaian yang sebenarnya dengan berbagai cara.18 Program pembelajaran Contextual Teaching and Learning merupakan rencana kegiatan kelas yang dirancang oleh guru, yaitu dalam bentuk skenario tahap demi tahap tentang apa yang ingin dilakukan bersama siswa selama berlangsungnya proses pembelajaran. Dalam program tersebut harus tercermin penerapan dari ketujuh prinsip Contextual Teaching and Learning dengan jelas, sehingga setiap guru memiliki persiapan yang utuh mengenai
18
Yatim Rianto, op.cit.,. h. 170-171
20
rencana yang akan dilaksanakan dalam membimbing kegiatan belajarmengajar di kelas. Oleh karena itu program pembelajaran Contextual Teaching and Learning hendaknya: 1) Nyatakan kegiatan utama pembelajarannya, yaitu sebuah pernyataan kegiatan siswa yang merupakan gabuangan antara kompetensi dasar, materi pokok, dan indikator pencapaian hasil belajar. 2) Rumuskan dengan jelas tujuan umum pembelajarannya. 3) Uraikan secara tereperinci media dan sumber pembelajaran yang akan digunakan untuk mendukung kegiatan pembelajaran yang diharapkan. 4) Rumuskan skenario tahap demi tahap kegiatan yang harus dilakukan siswa dalam melakukan proses pembelajarannya. 5) Rumuskan dan lakukan sistem penilaian dengan memfokuskan pada kemampuan sebenarnya yang dimiliki oleh siswa baik pada saat berlangsungnya (proses) maupun setelah siswa tersebut selesai belajar.19 d. Prinsip-prinsip Contextual Teaching and Learning Prinsip
yang
mendasari
CTL
adalah:
1)
Konstruktivisme
(Contructivisme), 2) Inquiri (Inquiri), 3) Bertanya (Questioning), 4) Masyarakat Belajar (Learning Community), 5) Pemodelan (Modeling), 6) Refleksi (Reflection), dan 7) Penilaian Autentik (Authentic Assesment),20 dengan pengembangan sebagai berikut: 1) Konstruktivisme (contructivisme) Konstruktivisme merupakan landasan berfikir (filosofi) pendekatan kontekstual, yaitu pengetahuan dibangun sedikit demi sedikit yang hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas. Pengetahuan bukanlah seperangkat fakta-fakta, konsep atau kaidah, yang siap untuk diambil dan diingat. Manusia harus membangun pengetahuan dan memberi makna melalui pengalaman yang nyata.
19
Masitoh, dkk., h. 286
20
Erna Suwangsih, op.cit., h. 123
21
Menurut paham konstruktivisme, pengetahuan itu memang berasal dari luar akan tetapi dikonstruksi oleh dan dari dalam diri seseorang. Oleh sebab itu pengetahuan terbentuk oleh dua faktor penting, yaitu objek yang menjadi bahan pengamatan dan kemampuan subjek untuk menginterpretasi objek tersebut. Kedua faktor itu sama pentingnya. Dengan demikian pengetahuan itu tidak bersifat statis akan tetapi bersifat dinamis, tergantung individu yang melihat dan mengkonstruksinya. Lebih jauh Piaget menyatakan hakikat pengetahuan sebagai berikut: a) Pengetahuan bukankah gambaran dunia kenyataan belaka, akan tetapi selalu merupakan konstruksi kenyataan melalui kegiatan subjek b) Subjek membentuk skema kognitif, kategori, konsep, dan struktur yang perlu untuk pengetahuan c) Pengetahuan dibentuk dalam struktur konsepsi seseorang. Struktur konsepsi membentuk pengetahuan bila konsepsi itu berlaku dalam pengalaman-pengalaman seseorang21 Esensi dari teori konstruktivisme adalah ide bahwa siswa harus menemukan dan mentransformasikan suatu informasi kompleks ke situasi lain, dan apabila dikehendaki informasi itu menjadi milik mereka sendiri. Dengan
dasar
ini
pembelajaran
harus
dikemas
menjadi
proses
mengkonstruksi bukan menerima pengetahuan. Untuk itu tugas guru adalah memfasilitasi proses tersebut dengan: a) Menjadikan pengetahuan bermakana dan relevan bagi siswa b) Memberi kesempatan siswa menemukan dan menerapkan idenya sendiri, c) Menyadarkan siswa agar menerapkan strategi mereka sendiri dalam belajar.22 2) Menemukan (Inquiri) Menemukan merupakan kegiatan inti dari pendekatan CTL, melalui upaya menemukan akan memberikan penegasan bahwa pengetahuan dan keterampilan serta kemapuan-kemampuan lain yang diperlukan bukan 21
Wina Sanjaya, op.cit., h. 118 Yatim Rianto, Paradigma Baru Pembelajaran, Sebagai Referensi Bagi Pendidik dalam Implementasi Pembelajaran dan Berkualitas, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2009) h. 172 22
22
merupakan hasil dari mengingat seperangkat fakta-fakta, tetapi merupakan hasil menemukan sendiri.23 Dengan demikian dalam proses perencanaan, guru bukanlah mempersiapkan sejumlah materi yang harus dihafal, akan tetapi
merancang
pembelajaran
yang
memungkinkan
siswa
dapat
menemukan sendiri materi yang harus dipahaminya. Belajar pada dasarnya merupakan proses mental seseorang yang tidak terjadi secara mekanis. Melalui proses mental itulah, diharapkan siswa berkembang secara utuh baik intelektual, mental emosional maupun pribadinya. Langkah-langkah kegiatan menemukan: a) Rumuskan masalah b) Mengamati atau melakukan observasi c) Menganalisis dan menyajikan hasil dalam tulisan, gambar laporan, bagan, tabel, atau karya lainnya. d) Mengomunikasikan atau menyajikan hasil karya pada pembaca, teman sekelas, guru atau audiensi yang lain.24 3) Bertanya (Questioning) Belajar pada hakikatnya adalah bertanya dan menjawab pertanyaan. Bertanya dapat dipandang sebagai refleksi dari keingintahuan setiap individu; sedangkan menjawab pertanyaan mencerminkan kemampuan hidup seseorang dalam berpikir. Dalam proses pembelajaran melalui CTL, guru tidak menyampaikan informasi begitu saja, akan tetapi memancing agar siswa dapat menemukan sendiri. Oleh sebab itu peran betanya sangat penting, melalui pertanyaan-pertanyaan guru dapat membimbing dan mengarahkan siswa untuk menemukan setiap materi yang dipelajarinya.25 Bertanya merupakan strategi utama dalam pendekatan CTL. Bertanya dalam pembelajaran dipandang sebagai kegiatan guru untuk mendorong, membimbing, dan menilai kemampuan berpikir siswa. Bagi siswa bertanya merupakan bagian penting dalam melaksanakan pembelajaran yang berbasis inquiri, yaitu menggali informasi, mengonfirmasikan apa yang sudah 23
Erna Suwangsih, op.cit., h. 124 Yatim Rianto, op.cit.,. h. 173. 25 Wina Sanjaya, op.cit.,. h. 120.
24
23
diketahui,
dan
diketahuinya.
mengarahkan
perhatian
pada
aspek
yang
belum
26
Dalam suatu pemebelajaran yang produktif kegiatan bertanya akan sangat berguna untuk: a) Menggali informasi tentang kemampuan siswa dalam penguasaan materi pelajaran b) Mengecek pemahaman siswa c) Membangkitkan respon siswa d) Mengetahui sejauhmana keingintahuan siswa e) Mengetahui hal-hal yang diketahui siswa f) Memfokuskan perhatian siswa g) Membangkitkan lebih banyak lagi pertanyaan dari siswa h) Menyegarkan kembali pengetahuan siswa27 Dalam setiap tahapan dan proses pembelajaran kegiatan bertanya hampir selalu digunakan. Oleh karena itu, kemampuan guru untuk mengembangkan teknik-teknik bertanya sangat diperlukan. 4) Masyarakat Belajar (Learning Community) Maksud dari masyarakat belajar adalah membiasakan siswa untuk melakukan kerjasama dan memanfaatkan sumber belajar dari temantemannya. Seperti yang disarankan dalam learning community, bahwa hasil pembelajaran diperoleh dari kerjasama dengan orang lain melalui berbagai pengalaman (sharring). Melalui sharring ini anak dibiasakan untuk saling memberi dan menerima, sifat ketergantungan yang positif dalam learning community dikembangkan.28 Praktik metode ini dalam pembelajaran terwujud dalam: a) pembentukan kelompok kecil, b) pembentukan kelompok besar, c) mendatangkan ahli ke kelas, d) bekerja dengan kelas sederajat, e) bekerja kelompok dengan kelas di atasnya, f) bekerja dengan masyarakat.29 5) Pemodelan (Modelling) 26
Yatim Rianto, op.cit.,. h. 173 Masitoh, dkk, op.cit.,. h. 283 28 Ibid. 29 Yatim Rianto, op.cit.,. h. 175 27
24
Dalam sebuah pembelajaran keterampilan dan pengetahuan tertentu, ada model yang bisa ditiru. Model itu, memberi peluang yang besar bagi guru untuk memberi contoh cara mengerjakan sesuatu, dengan begitu guru memberi model tentang bagaimana cara belajar. Sebagian guru memberi contoh tentang cara bekerja sesuatu, sebelum siswa mengerjakan tugas.30 Dalam pendekatan CTL, guru bukan satu-satunya model. Model dapat dirancang dengan melibatkan siswa. Seorang siswa bisa ditunjuk untuk memberi contoh temannya untuk melafalkan suatu kata. Contoh itu, disebut sebagai model. Siswa lain dapat menggunakan model tersebut sebagai standar kompetensi yang harus dicapainya.31 6) Refleksi (Reflection) Refleksi adalah cara berfikir tentang apa yang baru terjadi atau baru saja dipelajari. Dengan kata lain refleksi adalah cara berfikir ke belakang tentang apa-apa yang sudah dilakukan di masa lalu, siswa mengedepankan apa yang baru dipelajarinya sebagai struktur pengetahuan yang baru yang merupakan pengayaan atau revisi dari pengetahuan sebelumnya. Pada saat refleksi, siswa diberi kesempatan untuk mencerna, menimbang, membandingkan, menghayati, dan melakukan diskusi dengan dirinya sendiri (learning to be)32 Pengetahuan yang bermakna diperoleh dari proses belajar. Pengetahuan yang dimiliki siswa diperluas melalui konteks pembelajaran, yang kemudian diperluas sedikit demi sedikit sehingga semakin berkembang. Guru atau orang dewasa membantu siswa membuat hubungan-hubungan antara pengetahuan yang dimiliki sebelumnya dengan pengetahuan yang baru. Dengan refleksi itu, siswa merasa memperoleh sesuatu yang berguna bagi dirinya tentang apa yang baru dipelajarinya.33 7) Penilaian yang Sebenarnya (Authentic Assesment) Tahap terakhir dari pendekatan CTL adalah melakukan penilaian. Penilaian sebagai bagian integral dari pembelajaran memiliki fungsi yang 30
Erna Suwangsih, dkk, op.cit.,. h. 125 Yatim Rianto, op.cit.,. h. 175-176 32 Masitoh, dkk, op.cit.,. h. 284 33 Erna Suwangsih, dkk, op.cit.,. h. 125 31
25
amat menentukan untuk mendapatkan informasi kualitas proses dan hasil pembelajaran
melalui
penerapan
CTL.
Penilaian
adalah
proses
pengumpulan berbagai data dan informasi yang bisa memberikan gambaran atau petunjuk terhadap pengalaman belajar siswa. 34 Gambaran perkembangan belajar siswa perlu diketahui oleh guru agar bisa memastikan bahwa siswa mengalami proses pembelajaran dengan benar. Apabila data yang dikumpulkan guru mengidentifikasikan bahwa siswa mengalami kemacetan belajar, maka guru segera bisa mengambil tindakan yang tepat agar siswa terbebas dari kemacetan belajar. Karena gambaran tentang kemajuan belajar itu diperlukan disepanjang proses pembelajaran, maka assessment tidak dilakukan diakhir periode seperti akhir semester.35 Kemajuan belajar dinilai dari proses, dan dengan berbagai cara. Tes hanya salah satunya, itulah hakekat penilaian yang sebenarnya. Penilai tidak hanya guru, bisa juga teman atau orang lain. Karekteristik authentic assessment adalah: 1) Dilaksanakan selama dan sesudah proses pembelajaran berlangsung 2) Bisa digunakan untuk formatif maupun sumatif 3) Yang diukur keterampilan dan performasi, bukan hanya menngingat fakta 4) Berkesinambungan 5) Terintegrasi 6) Dapat digunakan sebagai feed back36
B. Kerangka Berfikir Belajar adalah sebuah proses yang berisikan segala aktivitas siswa baik fisik maupun mental yang mengakibatkan perubahan tingkah laku yang berlaku secara konstan. Dalam proses belajar matematika tidak hanya sekedar membaca, menulis dan mendengarkan, tetapi siswa dituntut untuk belajar sambil melakukan, melihat, 34
Masitoh, dkk, op.cit.,. h. 285 Erna Suwangsih, dkk, op.cit.,. h. 125 36 Ibid. 35
26
dan memahami agar pemahaman siswa dapat melekat dalam memori jangka panjangnya. Peran aktivitas belajar dalam hal ini sangat dibutuhkan, karena belajar bukan hanya mentransfer pengetahuan, tetapi belajar juga malakukan sesuatu agar terjadi perubahan tingkah laku. Dalam belajar matematika, siswa tidak hanya sekedar membaca dan mendengarkan, tetapi siswa dituntut belajar sambil bekerja, bernalar, dan berfikir dari yang konkret ke yang abstrak. Faktor ini pula yang membuat siswa menganggap bahwa matematika adalah pelajaran yang sulit, sehingga sebisa mungkin matematika dihindari, ketika siswa diperintahkan guru untuk maju ke depan dan mengerjakan soal tidak jarang siswa menolak dan ketakutan, oleh karena itu aktivitas belajar cenderung pasif, siswa pun hanya menjadi penerima informasi tanpa terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Untuk mengatasi hal ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satu diantaranya adalah dengan menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning. Pendekatan Contextual Teaching and Learning dilandasi oleh filsafat konstruktifisme yang dapat membuka ruang lebih luas bagi siswa untuk mengalami sebuah pengalaman belajar yang lebih bermakna, berkesan dan menyenangkan. Ia lebih menekankan pada keterlibatan siswa dalam proses belajar secara aktif, sehingga siswa dapat memperoleh pengalaman langsung dan terlatih untuk dapat menemukan sendiri berbagai pengetahuan yang dipelajarinya. Melalui pengalaman langsung, siswa akan memahami konsep-konsep yang mereka pelajari dan menghubungkannya dengan konsep lain yang telah dipahaminya. Pendekatan ini dapat dipergunakan dalam usaha meningkatkan motivasi berprestasi, hasil belajar siswa, dan aktivitas belajar siswa. Semakin tinggi motivasi siswa maka aktivitas belajar siswa akan semakin baik dan hasil belajarpun akan semakin meningkat. Pendekatan Contextual Teaching and Learning mempunyai tujuh prinsip yang dapat memberikan kesempatan dan keleluasaan kepada siswa untuk menemukan suatu konsep yang berkaitan dengan dunia nyata, dengan demikian pembelajaran akan lebih bermakna.
27
C. Hasil-hasil Penelitian yang Relevan 1. Noviandi Hamid, dalam penelitiannya yang berjudul “ Upaya Meningkatkan Aktivitas Belajar Matematika Siswa Melalui Pendekatan Konstruktivisme” pada tahun 2011, berkesimpulan bahwa pendekatan konstruktivisme dengan mengkolaborasikan strategi tutor sebaya dan metode diskusi pada pembelajaran dapat meningkatkan aktivitas belajar matematika siswa. Peningkatan aktivitas belajar siswa meningkat secara bertahap. Secara keseluruhan, indikator aktivitas belajar matematika siswa meningkat pada setiap siklusnya. 2. Nunung Sapuroh, dalam penelitiannya yang berjudul “Peningkatan Hasil Belajar Matematika Siswa Melalui Pendekatan Kontekstual di Kelas IV Madrasah
Ibtidaiyah
Raudhatul
Azhar”
tahun
2013,
memberikan
kesimpulan bahwa penggunaan metode seperti diskusi, sosiodrama, dan tanya
jawab
mampu
membuat
suasana
pembelajaran
menjadi
menyenangkan dan meningkatkan aktivitas belajar siswa. Penerapan tujuh komponen seperti konstruktivisme, penemuan, bertanya, masyarakat belajar, pemodelan, refleksi dan penilaian sebenarnya melalui kegiatan diskusi diberi arahan dan penghargaan yang membangkitkan semangat atau motivasi siswa dalam belajar, sehingga terjadi peningkatan aktivitas siswa dari 81,1% pada siklus I meningkat menjadi 82% pada siklus II.
D. Hipotesis Tindakan Aktivitas belajar matematika dapat meningkat dengan menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning.
BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012-2013 di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Parung Jl. H. Mawi Kp. Jati Parung Kecamatan Parung Kabupaten Bogor.
B. Objek Penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah siswa kelas IV A Madrasah Ibtidaiyah Negeri Parung yang berjumlah 25 dengan siswa laki-laki 12 orang dan siswa perempuan 13 orang dan variable yang diteliti adalah aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran matematika.
C. Metode dan Tahapan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau yang lebih dikenal dengan Classroom Action Research. PTK adalah “suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa”.1 Sejalan dengan pendapat di atas menurut Elliot, penelitian tindakan adalah “kajian tentang kajian sosial dengan maksud untuk meningkatkan kualitas tindakan melalui
proses
diagnosis,
perencanaan,
pelaksanaan,
pemantauan,
dan
pendahuluan
(pra
mempelajari pengaruh yang ditimbulkannya”.2 Penelitian
ini
diawali
dengan
melakukan
penelitian
penelitian)dengan tintadak sebagai berikut: a) Observasi awal proses KBM di kelas 1
Suharsimi Arikunto, dkk, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2007), cet. Ke-7 h.3 2 Wina Sanjaya, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Kencana, 2010), h.25
28
29
b) Wawancara dengan guru bidang studi matematika c) Wawancara dengan beberapa siswa d) Menganalisis hasil wawancara untuk memfokuskan permasalahan yang akan diteliti e) Mendiskusikan rancangan PTK berdasarkan fokus permasalahan yang akan diteliti dengan pembimbing dan kolaborator Kemudian akan dilanjutkan dengan siklus satu, hasil tindakan pada tiap siklus dianalisis sehingga berdasarkan analisis tersebutlah dapat ditentukan apakah siklus selanjutnya dapat dilanjutkan atau tidak. Dalam hal ini, yang dimaksud siklus adalah satu putaran kegiatan beruntun yang kembali ke langkah semula. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan siklus penelitian yang terdiri dari empat tahapan, yaitu: 1. Perencanaan (Planning) Dari hasil pengamatan awal, kemudian peneliti mengidentifikasi masalah terhadap proses pembelajaran, selanjutnya peneliti menentukan fokus permasalahan yang mendesak untuk ditindak lanjuti. Setelah itu peneliti dan kolaborator membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran disertai dengan upaya tindak lanjut, yaitu dengan menerapkan pendekatan Contextual Teaching Learning dalam proses pembelajaran. Kemudian menentukan dan membuat alat pengumpul data berupa panduan observasi dan panduan wawancara yang akan digunakan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. 2. Tindakan (Acting) Merupakan tahap tindakan atau penerapan seperangkat rencana yang telah dibuat yaitu penerapan Pendekatan Contextual Teaching Learning untuk meningkatkan aktivitas belajar matematika atau sebagai bentuk perbaikan yang sedang dilaksanakan. 3. Pengamatan (Observing) Pelaksanaan observasi dibarengi dengan pelaksanaan tindakan, yaitu peneliti dan kolaborator mengamati proses pembelajaran yang sedang berlangsung serta mendokumentasikannya ke dalam bentuk foto dan rekaman untuk
30
mendapatkan data yang akurat mengenai efek dari solusi atau tindakan perbaikan yang sedang dilaksanakan.
4. Refleksi (Reflecting) Tahap ini peneliti dan kolaborator mengemukakan apa yang telah dilaksanakan; hasil yang diperoleh dari pengamatan dan dokumentasi dikumpulkan dan direnungkan apa yang telah terlaksana secara maksimal dan apa yang belum terlaksana secara maksimal kemudian dianalisis untuk mengetahui apakah kegiatan yang telah dilakukan sudah mengenai sasaran atau belum, jika belum maka perlu diadakan penelitian pada siklus ke dua dengan langkah-langkah yang sama sampai permasalahan terselesaikan. Setiap siklus terdiri dari empat tahap kegiatan yaitu perencanaan (planning), pealaksanaan tindakan(action), pengamatan atau observasi (observatioan), dan refleksi (reflection). Setiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai berdasarkan indikator keberhasilan. Keempat tahapan dari suatu siklus dalam sebuah PTK digambarkan dalam bagan berikut:
31
Perencanaan Refleksi
SIKLUS I
Pelaksanaan: 1. Demonstrasi 2. Kelompok kecil 3. Membuat pertanyaan lisan 4. Demonstrasi kelompok kecil 5. Merefleksikan pembelajaran dengan membuat karangan yang sudah dipelajari di sekolah 6. Penilaian kinerja
Pengamatan Perencanaan Refleksi
SIKLUS II
Pelaksanaan: 1. Penemuan terbimbing 2. Kelompok besar 3. Membuat pertanyaan tulisan 4. Demonstrasi kelompok besar 5. Merefleksikan pembelajaran dengan membuat karangan yang sudah dipelajari di rumah 6. Penilaian produk
Pengamatan ? Gambar 3.1: Siklus dalam PTK Sumber: Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2008), h. 16
32
D. Tahap Pelaksanaan Tindakan Tahap penelitian ini diawali dengan dilakukannnya penelitian pendahuluan dan akan dilanjutkan dengan tindakan yang berupa siklus yang terdiri dari perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan evaluasi serta analisis dan refleksi. Setelah melakukan analisis dan refleksi pada siklus I peneliti akan melanjutkannya dengan siklus II jika data yang diperoleh memerlukan penyempurnaan. 1. Siklus I a) Perencanaan Tindakan 1) Mendiskusikan rencana penelitian tindakan kelas sebagai upaya untuk meningkatkan aktivitas belajar matematika siswa bersama kolaborator 2) Membuat acuan program pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) matematika yang diintegrasikan dengan pendekatan CTLuntuk siklus I 3) Menentukan
indikator-indikator
keberhasilan
yang
akan
dicapai
(indikator keberhasilan intervensi tindakan) 4) Membuat instrumen pengumpul data yang berupa lembar observasi dan skala likert untuk mengetahui aktivitas belajar siswa 5) Mempersiapkan alat dan media pembelajaran serta referensi-referensi belajar yang dibutuhkan b) Pelaksanaan Tindakan 1) Guru melaksanakan tindakan pembelajaran yang mengacu pada RPP dengan menggunakan pendekatan CTLpada materi bangun ruang dan bangun datar 2) Pembelajaran pada siklus ini terdiri dari 4 pertemuan dengan pertemuan terakhir digunakan untuk memberikan uji akhir siklus I 3) Mendemonstrasikan kubus, balok, tabung, bola,
dan kerucut dengan
menggunakan benda-benda yang berbentuk sebangun untuk memahami istilah sisi, rusuk dan titik sudut pada bangun ruang sederhana
33
4) Siswa berkelompok kecil untuk mengamati bangun ruang dan mencari sifat-sifat yang ada pada bangun ruang sederhana dengan menggunakan media pembelajaran yang ada pada kehidupan sehari-hari 5) Juru bicara dari masing-masing kelompok mendemonstrasikan hasil temuan kelompok 6) Setiap siswa diminta untuk membuat pertanyaan dan diajukan secara bergiliran 7) Merefleksikan pembelajaran yang sudah dipelajari di sekolah dengan membuat karangan dan mengacu pada pertanyaan sebagai berikut: i. Apa yang telah diperoleh pada saat pembelajaran? ii. Apa yang belum dipahami pada pembelajaran? iii. Apa yang harus dilakukan untuk mengatasi ketidak pahaman tersebut? 8) Siswa
mengidentifikasi
bangun
ruang
sederhana
dengan
cara
memotongnya untuk mencari jaring-jaring pada bangun ruang tersebut lalu digambarkan sedangkan guru melakukan penilaian kinerja 9) Berdiskusi kepada kolaborator diakhir pelaksanaan tindakan untuk mengetahui tanggapannya terhadap penerapan pendekatan CTL dalam upaya meningkatkan aktivitas belajar matematika siswa c) Observasi Observasi tahapan tindakan dengan tahap sebagai berikut: 1) Observer mengamati aktivitas pembelajaran terutama aktivitas siswa dan mengisi lembar observasi yang telah disiapkan. 2) Siswa diberikan angket berupa skala likert untuk mengetahui secara rinci mengenai pengalaman belajar siswa dengan pendekatan yang telah diterapkan 3) Peneliti mencatat hal-hal penting yang terjadi di kelas dan membuat dokumentasi d) Refleksi Refleksi tahapan tindakan yang dilakukan pada siklus I:
34
1) Mengolah dan menganalisis data yang diperoleh dari siklus I baik tugastugas siswa, hasil observasi dan angket yang telah diisi oleh siswa 2) Menarik kesimpulan kekurangan pada siklus I 3) Penilaian akhir siklus 4) Merefleksikan kekurangan pada siklus I sebagai acuan untuk perbaikan pada siklus II 5) Menyusun rencana untuk dilakukan pada siklus berikutnya jika diperlukan. 2. Siklus II a) Perencanaan Tindakan 1) Mewawancarai beberapa siswa untuk mengetahui respons mengenai tindakan yang dilakukan pada siklus I 2) Mendiskusikan upaya penelitian tindakan kelas untuk siklus II 3) Mempersiapkan instrument pengumpul data yang berupa lembar observasi dan skala likert untuk mengetahui aktivitas belajar siswa 4) Membuat acuan program pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) matematika yang diintegrasikan dengan pendekatan CTLuntuk siklus II 5) Mempersiapkan alat dan media pembelajaran serta referensi-referensi belajar yang dibutuhkan b) Pelaksanaan Tindakan 1) Guru melaksanakan tindakan pembelajaran yang mengacu pada RPP dengan menggunakan pendekatan CTL pada materi bangun ruang dan bangun datar 2) Pembelajaran pada siklus ini terdiri dari 4 pertemuan dengan pertemuan terakhir digunakan untuk memberikan uji akhir siklus II 3) Siswa membuat kolase yang terdiri dari bangun datar simetris 4) Guru melakukan penilaian hasil karya (produk) 5) Masing-masing siswa diperintahkan membuat pertanyaan kemudian ditukar dan dijawab dengan teman sekelompoknya
35
6) Merefleksikan pembelajaran yang sudah dipelajari di rumah dengan membuat karangan 7) Berdiskusi kepada kolaborator diakhir pelaksanaan tindakan untuk mengetahui tanggapannya terhadap penerapan pendekatan CTL dalam upaya meningkatkan aktivitas belajar matematika siswa c) Observasi Observasi tahapan tindakan dengan tahap sebagai berikut: 1) Observer mengamati aktivitas pembelajaran terutama aktivitas siswa dan mengisi lembar observasi yang telah disiapkan. 2) Siswa diberikan angket berupa skala likert untuk mengetahui secara rinci mengenai pengalaman belajar siswa dengan pendekatan yang telah diterapkan 3) Peneliti mencatat hal-hal penting yang terjadi di kelas dan membuat dokumentasi d) Refleksi 1) Mengolah dan menganalisis data yang diperoleh dari siklus I baikpretest, posttest, tugas-tugas siswa, hasil observasi dan angket yang telah diisi oleh siswa 2) Penilaian akhir siklus
E. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan Hasil penelitian yang diharapkan adalah dengan indikator keberhasilan seberhasilan sebagai berikut: 1. Hasil pengamatan melalui lembar observasidan angket aktivitas belajar siswa yang menunjukkan peningkatan aktivitas belajar matematika. Hal ini dapat dilihat berdasarkan hasil persentase seluruh indikator aktivitas mencapai ratarata 70%. 2. Rata-rata persentase respon positif siswa mencapai minimal 70% 3. Rata-ratahasil belajar matematika siswa mencapai KKM 65 minimal 70%
36
F. Data dan Sumber Data Data dalam penelitian ini ada dua macam, yaitu data kualitatif dan data kuantitatif: 1. Data kualitatif: hasil observasi proses pembelajaran, hasil angket siswa terhadap proses pembelajaran dengan pendekatan CTLdan hasil dokumentasi berupa foto kegiatan pembelajaran. 2. Data kuantitatif: nilai tes akhir siklus Sumber data dalam penelitian ini adalah guru, siswa, peneliti dan kolaborator.
G. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpul data yang digunakan sebagai berikut: a. Observasi; untuk mengetahui apakah proses pembelajaran terlaksana dengan baik, bagaimana aktivitas siswa ketika diterapkan pendekatan CTL, serta untuk mengetahui kekurangan dalam proses pembelajaran. b. Angket; angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket skala sikap model likert, yang digunakan untuk mendapatkan data tentang respon siswa sebelum dan sesudah mereka melaksanakan pembelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan CTL. c. Dokumentasi; dokumentasi yang dimaksud berupa foto dan rekaman proses pembelajaran
H. Teknik Analisis Data Penulisan ini menggunakan analisis kualitatif yaitu suatu teknik analisis data yang penganalisaannya dilakukan dengan diberikan gambaran peristiwa yang terjadi berkaitan dengan pelaksanaan pengelolaan kelas. Data yang terkumpul kemudian dianalisis, penganalisaan data itu sudah dimulai, dilakukan dan dikerjakan secara intensif yaitu sesudah meninggalkan lapangan. Untuk menganalisis data dalam penelitian ini penulis melakukan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Editing
37
Dalam menganalisis data, yang harus dilakukan pertama kali adalah melakukan editing. Pada tahap ini penulis melakukan pengecekan terhadap pengisian angket. Setiap angket diteliti satu persatu mengenai kelengkapan, kejelasan dan kebenaran pengisisan angket tersebut agar terhindar dari kesalahan dan kekeliruan dalam mendapatkan informasi sehingga dapat diperoleh data yang akurat. 2. Skoring Skoring merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir pertanyaan yang terdapat dalam angket skala likert dan setiap pertanyan dalam angket terdapat empat butir jawaban yang harus dipilih responden, yaitu: a. Sangat Sering (SS) b. Sering (S) c. Jarang (J) d. Sangat Jarang (SJ) Dalam menentukan skoring hasil penelitian untuk pertanyaan masing-masing jawaban diberi nilai sebagai berikut: Tabel 3.1 Pemberian Skor Pada Skala Likert No.
Kategorisasi Jawaban
Butir Angket Positif
Negatif
1.
Sangat Sering (SS)
4
1
2.
Sering (S)
3
2
3.
Jarang (J)
2
3
4.
Sangat Jarang (SJ)
1
4
3. Tabulating Yaitu penghitungan terhadap data yang telah diberi skor. Dalam penelitian ini penulis menggunakan rumus statistik presentase dengan rumus sebagai berikut: P=
x 100%
Keterangan :
38
P
: Angka Presentase3
F
: Frekuensi jawaban yang diberikan responden
N
: Number of cases (banyaknya individu/jumlah responden).
100 % : Bilangan tetap
I. Interpretasi Data Untuk memberikan interpretasi atas nilai rata-rata yang diperoleh digunakan pedoman interpretasi sebagaimana yang dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto, sebagai berikut: 1. Baik, jika nilai yang diperoleh berada pada interval 76-100% 2. Cukup baik, jika nilai yang diperoleh berada pada interval 56-75% 3. Kurang baik, jika nilai yang diperoleh berada pada interval 40-55% 4. Tidak baik, jika nilai yang diperoleh berada pada interval 40% Untuk menentukan presentase, digunakan rumus perhitungan sederhana dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1) Menentukan nilai harapan (NH). Nilai ini dapat diketahui dengan mengembalikan jumlah item pertanyaan dengan skor tertinggi. 2) Menghitung nilai skor (NS), nilai ini merupakan nilai rata-rata sebenarnya yang diperoleh dari hasil penelitian. Menentukan kategorinya, yaitu dengan menggunakan rumus: P=
x 100%
Keterangan : P
: Angka Presentase4
F
: Frekuensi jawaban yang diberikan responden
N
: Number of cases (banyaknya individu/jumlah responden).
100 % : Bilangan tetap
3
AnasSudijono, PengantarStatistikPendidikan, (Jakarta: PT. Raja GrafindoPersada, 2006), Cet. 1. H. 43 4 Ibid.]
BAB IV DESKRIPSI, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN TEMUAN PENELITIAN
A. Deskripsi Data Hasil Pengamatan 1. Penelitian Pendahuluan Penelitian pendahuluan dimulai dengan melakukan observasi ke MIN Parung selama proses pembelajaran serta wawancara terhadap guru dan siswa. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 19 Februari 2013, 19 Maret 2013, dan 2 April 2013. Pada hari Selasa tanggal 19 Februari 2013, peneliti menemui kepala sekolah dan bidang kurikulum MIN Parung untuk menjelaskan tujuan kedatangan peneliti sekaligus meminta izin untuk melakukan penelitian, pada hari yang sama peneliti pun langsung diketemukan oleh guru bidang studi matematika kelas IV MIN Parung untuk membicarakan maksud dan tujuan yang sama seperti telah disampaikan kepada kepala sekolah dan bidang kurikulum. Pada Selasa 19 Maret 2013, peneliti menemui guru bidang studi matematika kelas IV MIN Parung untuk menentukan kelas yang akan diteliti, penentuan kelas ini dilakukan berdasarkan keputusan guru bidang studi matematika, dan peneliti mendapatkan kelas IV B sesuai dengan keinginan peneliti, dimana ketika PPKT peneliti pernah masuk ke kelas IV B yang pada waktu itu masih duduk di kelas III B, dan ditemukan beberapa kesulitan praktikan yang ketika itu peneliti sendiri pelakunya, dalam kata lain pertanyaan peneliti muncul apa karena siswa yang kurang aktif atau peneliti yang kurang bisa mengajar siswanya. Kemudian peneliti meminta absen ketika itu absen tidak bisa dibawa karena menyangkut daftar nilai siswa, lalu peneliti mencatat sendiri absen dan membuatnya dengan format yang peneliti inginkan. Dan peneliti meminjam buku yang biasa dipakai mengajar oleh guru bidang studi matematika untuk menambah refensi materi yang akan disampaikan, dalam
39
40
waktu yang sama peneliti menyampaikan jadwal dimulainya penelitian tindakan kelas. Pada hari Selasa, 2 April 2013 peneliti kembali datang ke sekolah untuk mewawancarai kegiatan belajar mengajar matematika di kelas yang beliau pegang, dan memberikan angket sebelum peneliti sebar setelah melaksanakan penelitian siklus I dan siklus II, ketika memberikan angket terdapat beberapa kesulitan memahami kata-kata dalam angket yang peneliti gunakan, peneliti membimbing siswa untuk menjawab angket secara jujur dan sesuai dengan pengalamannya, di hari yang sama peneliti mensosialisasikan penelitian tindakan kelas yang ingin peneliti lakukanpada materi bangun ruang sederhana.
2. Pelaksanaan Siklus I a. Tahap Perencanaan Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan ini adalah peneliti mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pemebalajaran setiap siklus, peneliti juga membuat instrumen-instrumen penelitian, yaitu angket dalam bentuk skala likert, lembar observasi aktivitas belajar siswa, soal-soal untuk latihan, dan Lembar Kerja Siswa. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dibuat dan didiskusikan bersama guru kolaborator agar rencana pembelajaran sesuai dengan kurikulum yang telah ditetapkan di MIN Parung (terlampir). Angket dibuat untuk mengetahui respon aktivitas belajar siswa. Lembar observasi digunakan untuk memonitor aktivitas belajar siswa. Lembar latihan soal dibuat untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa. Lembar Kerja Siswa dibuat sendiri oleh peneliti sebagai alat bantu proses pembelajaran yang di dalamnya mencakup beberapa komponen CTL.
b. Tahap Pelaksanaan Tindakan pembelajaran siklus I dilaksanakan dalam empat kali pertemuandengan
alokasi
waktu
2x35
menit
pada
pertemuan.Rencana Pelaksanaan Pembelajarannya terlampir.
setiap
41
1) PertemuanPertama, Kamis 4 April 2013 Pertemuan pertama berlangsung selama 2x35 menit atau dua jam pelajaran yang dimulai dari pukul 13.00 sampai dengan pukul 14.10 WIB, pada pokok bahasan bangun ruang sederhana yaitu kubus dan balok. Kegiatan ini diawali dengan membaca basmalah dan apersepsi terlebih dahulu. Guru mata pelajaran hadir sebagai observer untuk mengamati dan memberikan penilaian ketika proses pembelajaran berlangsung kemudian dicatatat pada lembar observasi. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan informasi bagi perbaikan pengajaran pada pertemuan selanjutnya. Kegiatan pembelajaran selanjutnya peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran, langkah utama yang dilakukan guru adalah mengenalkan istilah sisi, rusuk dan sudut kepada siswa dengan menggunakan media kardus, pada langkah ini masih ada siswa yang terlihat kebingungan dengan
istilah-istilah
yang
dijelaskan,
secara
berulang
guru
mengenalkannya, setelah siswa cukup memahami istilah tersebut guru memberikan LKS yang dikerjakan secara berkelompok antara teman sebangku, dengan perintah mencari lima benda yang berbentuk kubus dan balok, lalu mengamati dan menentukan sifat-sifatnya. Dalam prosesnya banyak siswa yang bertanya mengenai perintah yang tertera dalam LKS, ada juga siswa yang masih butuh bimbingan untuk menyelesaikannya, dan ada beberapa siswa yang sudah mengerti dengan perintah yang tertera dalam LKS tersebut.
42
Gambar 4.1 Siswa sedang mengamati kardus yang berbentuk kubus dan balok Setelah
semua
kelompok
selesai
mengerjakan
LKS,
guru
memerintahkan satu kelompok untuk maju ke depan dan membahas hasil kelompoknya, saat itu guru memerintahkannya dengan cara bernyanyi bersama sambil mengoper bola kertas, ketika guru berhenti bernyanyi dan berhenti pula mengoper bolanya, kemudian siswa yang mendapatkan operan bola kertas tersebut ia berhak maju bersama kelompoknya untuk menjelaskan hasil kelompok. Langkah selanjutnya yaitu guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya namun tidak ada satupun yang bertanya, kemudian guru memberikan kesempatan bagi siswa untuk membuat pertanyaan tertulis lalu diungkapkan, hal inipun sama tidak ada yang mau membuat pertanyaan, karna waktu belajar telah habis latihan soal pertama dijadikan PR, dan siswa diberikan perintah untuk membuat catatan refleksi yang mengacu pada pertanyaan berikut: a) Apa yang telah diperoleh pada saat pembelajaran? b) Apa yang belum dipahami pada pembelajaran? c) Apa yang harus dilakukan untuk mengatasi ketidak pahaman tersebut? Kemudian siswa diperintahkan untuk membawa benda-benda yang berbentuk kerucut, tabung dan bola pada pertemuan esok, dan
43
berakhirlah pelajaran pada pertemuan pertama dengan membaca surah al-„ashr. Pada pertemuan pertama ini, siswa masih pasif mungkin karna belum biasa diajar dengan guru lain kecuali dengan guru matematikanya sendiri, kedua siswa tergesa-gesa dalam mengikuti proses pembelajaran dan ingin segera pulang karena memang cuaca pada hari pertama mendung. 2) Pertemuan Kedua, Jum’at 5 April 2013 Pertemuan kedua berlangsung 2x35 menit atau 2 jam pelajaran yang dimulai pukul 13.30 sampai 14.40. Pada pertemuan ini siswa sudah membawa benda-benda yang dibutuhkan untuk proses belajar mengajar, lalu memulai pembelajaran dengan membaca basmalah, peneliti awali dengan menanyakan kabar siswa dengan antusias siswa menjawabnya, kemudian melakukan apersepsi dengan menanyakan materi pelajaran kemarin. Secara bersama guru dan siswa memeriksa latihan soal yang dikerjakan di rumah dengan cara ditukar bersama teman sebangku, untuk menjawab soal guru menggunakan kertas yang dibentuk menjadi bola kecil lalu dilempar dan siswa yang mendapatkan lemparan bola kertas tersebut maka ia maju ke depan dan menjawab soal PR, pada saat ini sebagian siswa ada yang senang, ada juga yang terlihat tegang, dan siswa yang mendapatkan lemparan bola kertas tersebut maju ke depan untuk menjawab soal yang ditentukan.
Gambar 4.2 Siswa sedang menjawab PR
44
Setelah proses mengoreksi soal selesai dilaksanakankemudian masuk pada materi baru yaitu mengenal sisi, rusuk, dan titik sudut pada tabung, bola dan kerucut, karena bangun ruang sederhana yang akan dibahas berbeda dengan yang kemarin maka guru mendemonstrasikan kembali istilah-istilah tersebutdengan menggunakan media yang telah dibawa oleh siswa, setelah itu siswa diberikan LKS yang berkaitan dengan materi yaitu mencari lima benda yang berbentuk tabung, bola dan kerucut lalu mengidentifikasi sifat-sifat ketiga
bangun ruang
tersebut. Proses inipun sama dengan pertemuan pertama, yaitu masih ada siswa yang kebingungan membedakan mana sisi, mana rusuk, dan mana titik sudut, kembali guru membimbing beberapa siswa yang kebingungan tersebut untuk menyelesaikan tugasnya.
Gambar 4.3 Siswa sedang memperhatikan posisi sisi, rusuk dan titik sudut pada bangun ruang Pada pertemuan keduapun sama siswa diberi kesempatan bertanya namun tidak satupun yang bertanya, dalam hal ini siswa bertanya jika ada yang tidak dimengerti dalam mengerjakan LKS atau soal latihan. Setelah semua proses belajar dilaksanakan seperti pertemuan pertama guru memerintahkan membuat catatan refleksi berupa karangan yang mengacu pada tiga pertanyaan yang sama pada pertemuan pertama. Tahap akhir yaitu penutup, dan guru memerintahkan siswa untuk membawa kardus yang berbentuk kubus dan balok untuk pertemuan
45
selanjutnya pada minggu depan.Kesan guru pada pertemuan kedua ini siswa sudah mulai aktif dan tidak kaku seperti pertemuan pertama kemarin. 3) Pertemuan Ketiga, Kamis 11 April 2013 Pada pertemuan ini sama halnya dengan pertemuan sebelumnya berlangsung selama 2x35 menit atau 2 jam pelajaran. Siswa telah siap dengan berbagai media atau alat yang akan digunakan untuk mengerjakan LKS, dan memulai pembelajaran pada pertemuan ketiga dengan membaca basmalah kemudian apersepsi dan menyampaikan tujuan pembelajaran. Karena media pembelajaran sudah disiapkan oleh siswa, guru langsung membagikan LKS secara berkelompok dengan perintah sebagai berikut: a) Potonglah kardus yang telah disiapkan dengan tidak memisahkansatu dan lainnya. b) Lihatlah! Bentuk apa yang kau dapati? Gambarkanlah! c) Adakah bentuk lain selain itu? Gambarkan! d) Presentasikanlah!
Gambar 4.4 Siswa sedang menggunting kardus berbentuk balok untuk mencari bentuk yang akan ia dapati/hasil guntingan
46
Dalam mengerjakan tugas kelompok siswa membagi tugasnya, menjadi dua yaitusatu orang menggunting kubus dan dalok sedangkan yang satu orang lagi menggambar hasil guntingan dalam LKS.
Gambar 4.5 Siswa sedang bekerja sesuai bagian kelompoknya Pada prosesnya siswa ada yang kebingungan dan mengujukan pertanyaan “Bu, kan kardusnya gede kalo digambar dikertas ngga muat bu?” guru memberikan penjelasan bahwa ukurannya diperkecil, lalu siswa menyelesaikan LKS dengan seksama dan mempresentasikannya.
Gambar 4.6 Siswa sedang mempresentasikan hasil kerja kelompok
47
Lalu guru menjelaskan bahwa yang telah dipelajari adalah mencari jaring-jaring kubus dan balok, setelah itu guru memberikan latihan soal, dan menjawab bersama latihan soal tesebut. Setelah semua siswa menjawab soal, kemudian guru dan siswa mengoreksi bersama latihan soal tersebut, dalam hal ini beberapa siswa secara bergantian diperintahkan untuk menjawab soal di depan, ada siswa yang masih malu-malu, ada yang terlihat antusias, dan ada juga yang ketakutan.
Gambar 4.7 Siswa sedang menjawab soal latihan Langkah selanjutnya yaitu siswa diperintahkan untuk membuat catatan refleksi yakni mengarang dan mengacu pada tiga pertanyaan seperti yang telah dilakukan pada pertemuan sebelumnya. Kemudian usia sudah pertemuan ketiga, siswa diberi tugas untuk membawa karton, gunting, pensil, penggaris, dan lem pada pertemuan esok hari. Secara bersama-sama guru dan siswa menutup pembelajaran dengan membaca hamdalah. 4) Pertemuan Keempat, Jum’at 12 April 2013 Pada pertemuan keempat berlangsung selama 2 jam pelajaran. Dan siswa telah siap dengan berbagai media pembelajaran yang akan dipakai untuk mengerjakan LKS, kemudian diawali dengan membuka pembelajaran pada hari ini dengan membaca basmalah dan apersepsi lalu menyampaikan tujuan pelajaran pada hari ini. Guru membagikan LKS dengan perintah sebagai berikut:
48
a) Gambarlah berbagai bentuk jaring-jaring kubus dan balok yang kamu ketahui pada lembar kerjamu b) Salinlah pada kertas origami/karton yang telah kamu sediakan, lalu potong kemudian bentuk dan rekatkanlah Seperti pada pertemuan ketiga dalam mengerjakan LKS siswa membagi tugasnya agar cepat selesai, satu orang menggambar jaringjaring kubus dan balok pada lembar kerja siswa sedang satu orang yang lainnya menggambar jaring-jaring kubus dan balok pada karton yang akan mereka rekatkan.
Gambar 4.8 Siswa sedang bekerja sesuai bagian kelompoknya Ada beberapa siswa yang masih belum mengerti berapa ukuran masing-masing rusuk, sehingga ada beberapa siswa yang diajarkan dalam mengerjakan LKS ini.
Gambar 4.9 Siswa sedang membentuk jaring-jaring kubus
49
Setelah
semua
kelompok
selesai
mengerjakan
LKS,
lalu
dikumpulkan, dan dinilai oleh guru. Kemudian siswa diberikan tes selama belajar bangun ruang sederhana. Dengan bentuk soal lima belas butir pilihan ganda dan lima butir isian singkat dan siswa sangat antusias ketika diberikan soal.
Gambar 4.10 Siswa sedang mengerjakan tes di akhir sislus I Siswa sudah mengerjakan ulangan, dan mengumpulkannya, lalu siswa diperintahkan untuk membuat catatan refleksi yang mengacu pada tiga pertanyaan yang sudah diungkapkan pada pertemuanpertemuan sebelumnya. Setelah rapi semua, dan sudah waktunya pulang maka siswa diperintahkan untuk merapikan seluruh peralatan sekolahnya, dan tugas untuk minggu depan siswa membuat catatan refleksi berupa karangan yang mengacu pada tiga pertanyaan yaitu apa yang sudah didapat dalam belajar?, apa yang belum dipahami saat belajar?, dan apa usaha yang dilakukan untuk mengatasinya? Setelah siswa selesai belajar di rumah, kemudian membawa buku perpetak untuk minggu depan. Dan ditutuplah pembelajaran pada hari ini dengan membaca surah al-„ashr.
50
c.
Tahap Observasi dan Analisis Tahap
observasi
berlangsung
bersamaan
dengan
pelaksanaan
tindakan. Guru bidang studi matematika melakukan pengamatan langsung tentang penerapan pendekatan CTL dan aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran. 1.
Aktivitas Belajar pada Siklus I Hasil pengamatan aktivitas belajar siswa melalui lembar observasi
dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.1 Persentase Aktivitas Belajar Siswa Melalui Lembar Observasi Pada Pembelajaran Siklus I No.
Dimensi a.
1.
Visual activities
b.
c. 2.
Oral activities
d. e. f.
3.
Writing activities
g.
h. 4.
Emotional i. activities
Indikator Persentase Memperhatikan 62% penjelasan guru Memperhatikan penjelasan 71% teman saat diskusi Menjelaskan 74% kepada teman Mengajukan 62% pertanyaan Mengajukan 75% pendapat Mencatat materi 79% pembelajaran Merangkum materi 72% pembelajaran Membuat 74% catatan refleksi Berani 63,5%
Rata-rata
Rata-rata
Kategori
66.5%
Belum Tercapai
70%
Tercapai
75%
Tercapai
63,5% 69%
Belum Tercapai Belum Tercapai
51
Penyebaran angket dilakukan pada akhir siklus I, tepatnya pada pertemuan ke empat, berikut hasil penelitian telah diperoleh dari angket yang diisi oleh siswa. Angket ini peneliti sebarkan kepada 25siswa mengenai aktivitas belajar matematika. Tabel 4.2
No. 1.
2.
Persentase Aktivitas Belajar Siswa Melalui Angket Pada Pembelajaran Siklus I Dimensi Indikator Rata-rata Persentase Visual activities
Oral activities
3.
Writing activities
4.
Emotional activities
a. Membaca materi pelajaran b. Menjelaskan kepada teman c. Mengajukan pertanyaan d. Menjawab pertanyaan e. Mencatat materi pelajaran f. Berani
72.5%
Cukup Baik
75.5%
Baik
75.5%
Baik
69.125%
Cukup Baik
73%
Cukup Baik
72.5% 70.5% 78% 78% 75.5% 63.75%
g. Merasa senang
Kategori
74.5%
Rata-rata
Berdasarkan tabel di atas dapat kita lihat hasil observasi dan angket berikut ini: Tabel 4.3 Analisis Observasi dan Angket pada Siklus I Persentase
Persentase
Observasi
Angket
Visual activities
66.5%
72.5%
69.5%
2.
Oral activities
70%
75.5%
72.75%
3.
Writing activities
75%
75.5%
75.25%
4.
Emotional activities Rata-rata
63.5%
69.125%
66.31%
69%
73%
71%
No.
Dimensi
1.
Rata-rata
52
1. Visual activities Tabel di atas menunjukkan bahwa visual activities berdasarkan lembar observasi adalah 66.5% hal ini berarti belum mencapai targetpenelitian. Dapat kita ketahui bahwa pada siklus I ini peneliti menggunakan metode demonstrasi pada setiap pertemuan, dan indikator yang belum mancapai target
penelitian
adalah
memperhatikan
penjelasan
guru,
hal
ini
menunjukkan bahwa adanya kejenuhan dan ketidak berhasilan dalam penerapan metode yang telah ditetapkan untuk memperbaiki aktivitas belajar matematika. Lain halnya dengan visual activities berdasarkan angket yang menunjukkan angka 72.5% dengan kategori cukup baik.Namun rata-rata antara hasil observasi dan angket adalah 69.5% artinya samadengan belum mencapai target penelitian. 2. Oral activities Dari tabel 4.3 menyatakan bahwa oral activitiesberdasarkan lembar observasi adalah 70% dengan kategori tercapai, namun pada tabel 4.1 menyatakan bahwa indikator mengajukan pertanyaan masih 62% siswa yang bertanya, dalam hal ini peneliti menggunakan teknik membuat pertanyaan tertulis dan diajukan secara lisan, dengan cara demikian kebanyakan siswa belum berani untuk mengungkapkan pertanyaannya secara lisan. Dengan demikian peneliti tidak bisa mengukur sejauh mana keingintahuan siswa terhadap hal-hal baru yang ingin disampaikan. Sedangkan berdasarkan angket memperoleh angka 75.5% dengan kategori baik, dan rata-rata antara hasil observasi dan angket adalah 72.75% kategori cukup baik.Walaupun demikian penelitian pada aspek ini masih belum maksimal karena masih ada satu indikator yang belum mencapai target yang diharapkan pada siklus I ini. 3. Writing activities Berdasarkan hasil observasi writing activitiesmemiliki persetase 75% artinya sudah melewati target yangdiinginkan, lalu berdasarkan angket yang peneliti sebarkan aktivitas ini mencapai 75.5% dengan kategori baik,
53
kemudian rata-rata keduanya adalah 75.25%, hal ini sudah menunjukkan keberhasilan aktivitas menulis pada siklus I. Dapat kita ketahui bahwa pada siklus I ini, peneliti menggunakan teknik membuat catatan refleksi setelah pembelajaran selesai, hal ini cukup membuat siswa bersemangat untuk menulis catatan refleksi mereka. 4. Emotional activities Dari data di atas menyatakan bahwa aktivitas emosional berdasarkan hasil observasi mendapatkan persentase 63.5%, sedangkan berdasarkan hasil angket adalah 69.125%, dan rata-rata keduanya adalah 66.31%. Hal ini menunjukkan bahwa hasil keduanya belum mencapai target penelitian dan memerlukan perbaikan-perbaikan di siklus berikutnya.Salah satunya adalah indikator berani
dalam aspek ini. Maka dari itu peneliti haruslah menggunakan variasivariasi pembelajaran yang diramu melalui pendekatan CTL untuk meningkatkan aktivitas belajar matematika ke arah yang lebih baik lagi karena telah diketahui bahwa aktivitas belajar mempengaruhi hasil yang akan dicapai pada akhir proses pembelajaran. 2.
Respon Siswa terhadap Pendekatan CTL pada Siklus I Respon siswa diambil dari berapa banyak siswa yang merespon angket
yang telah disebarkan pada akhir siklus I, dan peneliti mengkategorikannya dalam tiga aspek, yaitu: rendah, sedang dan tinggi. Untuk pembahasan lebih lanjut perhatikan tabel di bawah ini. Tabel 4.4 Skor Respon Siswa pada Siklus I Kategori Rendah Sedang Tinggi Keterangan : 18-36
: Kategori rendah
36-54
: Kategori sedang
54-72
: Kategori tinggi
Siklus KeI Frekuensi Persentase 0 0% 15 orang 60% 10 orang 40%
54
Berdasarkan tabel di atas dapat kita ketahui bahwa 60% siswa merespon dengan kategori sedang. Dengan ini berarti rentang skor angket siswa berada pada 36-54 dan sebagian besar siswa merespon demikian.Telah peneliti kemukakan bahwa siswa mengalami kejenuhan dalam siklus I ini, karena pada setiap pertemuan peneliti menggunakan kelompok kecil dengan teman sebangkunya dan metode yang digunakan peneliti adalah metode demonstrasi, beberapa anggota pada kelompok-kelompok siswa masih belum berani atau malu-malu untuk mendemonstrasikan hasil kerjanya, sehingga respon yang dilakukannya pun sedang-sedang saja. Berbeda dengan yang berkategori tinggi yaitu rentang skor angket antara 54-72 mempunyai frekuensi 10 orang atau 40%. Hal ini berarti menunjukkan bahwa penelitian pada siklus I belum tercapai. 3. Hasil Belajar Siswa pada Siklus I Nilai diambil dari dua aspek yaitu latihan soal dan LKS pada setiap pertemuan. Pada siklus I skor terendah adalah 50 sedangkan skor tertinggi mencapai angka 89, dan siswa yang tidak mencapai KKM 65 yaitu 13 orang atau 52%. Bisa digambarkan bahwa sebagian besar siswa tidak mendapatkan nilai di atas KKM,namun rata-rata skor kelas adalah 65.76. Berdasarkan data berikut ini, bahwa nilai yang dicapai siswa selama di siklus I belum mancapai target penelitian, hal ini dapat dirasakan ketika siswa diberikan LKSmasih yang banyak bertanya mengenai tugas yang diberikan pada LKS tersebut, padahal perintahnya sudah tertera pada LKS. Berikut rekapitulasi nilai selama I siklus. Tabel 4.5 Rekapitulasi Nilai Siklus I Nilai 50-56 57-63 64-70 71-77 78-84 85-91 Jumlah
Frekuensi 2 10 8 3 1 1 25
55
Keterangan:
Nilai terendah = 50 Nilai tertinggi = 89 Tidak Mencapai KKM = 13 orang
d. Tahap Refleksi Berdasarkan hasil observasi dan analisis di atas menunjukkan bahwa belum ada peningkatan yang signifikan terhadap aktivitas belajar matematika siswa kelas IV B MIN Parung. Masih banyak aspek yang harus diperbaiki.Karena ada beberapa indikator yang masih dibawah target yang
diinginkan.
Begitupun
dengan
respon
siswa
terhadap
pembelajaran,sebagian besar responnya masih berada dalam kategori sedang. Dan tidak beda dengan hasil belajar siswa selama satu siklus yang masih jauh dari target penelitian. Dengan demikian, dapat diketahui bahwa target penelitian pada siklus I ini belum tercapai. Tabel 4.6 Refleksi Kegiatan Tindakan Siklus I No 1
Kegiatan
Respon Siswa
Saran Perbaikan
Memberi kesempatan
Kurang antusias untuk
Setiap pertemuan siswa
siswa untuk
bertanya secara formal,
diperintahkan untuk
bertanya/membuat
siswa bertanya jika ada
membuat pertanyaan
pertanyaan tertulis lalu
yang tidak dimengerti
tertulis dan dijawab oleh
diajukan secara lisan
dalam mengerjakan LKS
teman sebangku
atau latihan soal 2
3
Menerapkan metode
Masih kurang tertib,
Menggunakan metode
demonstrasi
kurang antusias belajar
penemuan terbimbing
Berkelompok kecil
Siswa bosan, dan banyak
Berkelompok besar dan
dengan teman sebangku
mengeluh mengenai
berganti-ganti
selama empat
tugas yang diberikan
kelompoknya, agar siswa
pertemuan
dalam membawa alat-alat tidak jenuh dan tidak untuk belajar
merasa keberatan jika
56
diperintahkan membawa alat-alat untuk belajar 4
Merefleksikan
Kurang terlaksana
Peneliti harus bisa
pembelajaran dengan
dengan baik karena
membagi waktu agar
membuat karangan
peneliti kurang bisa
semua kegiatan
yang sudah dipelajari di
membagi waktu, ketika
terlaksana dengan baik
sekolah
terlaksana ada yang tidak membuat catatan refleksi karena waktu yang mepet dan siswa ingin segera pulang
5
Demonstrasi kelompok
Siswa masih malu-malu,
Dibuat kelompok besar
saling mengandalkan,
dan bervariasi agar tidak
dan ada yang tidak berani saling mengandalkan maju ke depan, dan responnya kurang 6
Penilaian kinerja
Respon siswa antusis
Peneliti menggunakan
ketika diberikan tugas
instrumen penilaian lain
untuk mengerjakan
yaitu penilaian produk
LKS, begitupun dengan
agar siswa dapat
soal-soal latihan namun
menghasilkan sebuah
disamping itu sebagian
karya dalam
besar hasil belajar siswa
pembelajaran matematika
masih dibawah KKM
ini.
3. Pelaksanaan Siklus II a. Tahap Perencanaan Setelah melakukan penelitian kemudian berlanjut ke tahap analisis pada siklus I dan ditemukan belum ada perubahan yang signifikan terhadap aktivitas belajar matematika di kelas IV B MIN Parung. Maka peneliti
57
berdiskusi dengan kolaborator untuk melanjutkannya pada siklus II, peneliti dan kolaborator menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, Lembar Kerja Siswa, Lembar Latihan soal, angket dan lembar observasi. b. Tahap Pelaksanaan 1) Pertemuan Kelima, Jum’at 19 April 2013 Pertemuan pertama pada siklus kedua berlangsung selama 2x35 menit atau dua jam pelajaran yang dimulai dari pukul 13.30 sampai dengan pukul 14.40 WIB, guru dan siswa membuka pembelajaran hari ini dengan membaca basmalah kemudian melakukan apersepsi dan menyampaikan tujuan pembelajaran, lalu siswa memberikan karangan refleksi yang dikerjakan di rumah kemudian mulai memasuki materi bangun datar simetris. Pertama-tama, guru memberikan pengertian bangun datar simetris dan semua siswa mencatat lalu membimbing siswa untuk memahami bangun datar simetris dengan menggunakan media karton yang dibentuk daun, huruf dan gambar bangun datar. Pertama
guru
menggunakan
media
berbentuk
daun,
dan
menanyakan jika daun kertas tersebut dilipat memiliki sumbu simetri tidak, serentak siswa menjawab iya, guru bertanya disisi mana, siswa menjawab samping, lalu guru melipat ke samping dan ternyata terbukti jawaban mereka, guru bertanya apakah ada lagi sumbu simetrinya, tidak siswa menjawab, dan guru membuktikan dengan melipat sisi atas ke bawah ternyata tidak terbukti, lalu guru mengambil bangun datar berbenruk segitiga sama sisi berwarna kuning ditangan kanan, dan segitiga siku-siku berwarna biru di tangan kiri, guru mengacungkan tangan kanan dan bertanya segitiga apa ini, siswa menjawab segitiga sama sisi, punya sumbu simetri tidak, punya jawab siswa bersama-sama, berapa sumbu simetrinya, ada yang menjawab satu, ada yang kebingungan, dan macam-macam reaksi siswa. Kemudian, guru melipat sisi samping, berimpit tidak tanya guru, berimpit jawab siswa, guru melipat sisi samping, berimpit tidak, siswa menjawab dengan jawaban yang sama, dan ketiga kalinya guru melipat
58
samping yang satu lagi, dan bertanya berimpit tidak, berimpit jawab siswa, jadi berapa sumbu simetri pada sesitiga sama sisi guru bertanya, dan siswa menjawab tiga. Lalu guru menunjukkan dan menanyakan apakah segitiga siku-siku memiliki sumbu simetri, jawab siswa serentak tidak, dan guru mencoba untuk membuktikannya, ternyata tidak terbukti, kemudian guru mengambil bentuk huruf P dan huruf O dan menanyakan apakah huruf ini mempunyai sumbu simetri sambil menunjukkan hurug P, siswa menjawab tidak, ya betul kata guru, kemudian guru menunjukkan lagi huruf O, kalo yang ini? Guru bertanya, punya, dan guru mencoba untuk memanggil seorang siswa yang menjawab dan membuktikannya di depan.
Gambar 4.11 Siswa sedang membuktikan sumbu simetri pada huruf O Setelah siswa dianggap sudah mengerti guru memberikan kesempatan bertanya, namun tidak ada yang bertanya.Lalu guru memberikan lembar kerja siswa, dengan perintah gambarkan lipatan bangun datar yang tertera pada LKS menurut sumbu simetrinya. Dalam mengerjakan LKS masih ada saja siswa yang bertanya cara mengerjakannya, ada yang kebingungan menggambar lipatan bangun datar pada LKS, namun siswa dapat menyelesaikannya meskipun ada beberapa kelompok yang hasilnya belum maksimal.
59
Gambar 4.12 Suasana siswa sedang mengerjakan LKS Setelah siswa selesai mengerjakan LKS, guru memberikan latihan soal untuk memberikan tanda check list pada gambar yang simetris sebanyak sepuluh soal. Dengan cepat siswa mengerjakan latihan tersebut kemudian mengumpulkannya. Kemudian guru memerintahkan setiap siswa untuk membuat pertanyaan dikertas selembar, diberi nama dan ditukar dengan teman sebangku lalu dijawab dan diberi nama siapa penjawabnya, selanjutnya guru bertanya mau “main ngga?” mau jawab siswa, main apa kami mikir bersama, berbagai macam request siswa, kemudian ada yang meminta kuis, guru mengondisikan kelas agar menyimak pernyataan dan pertanyaan yang diberikan, bagi yang bisa menjawab guru meminta untuk mengacung. Pernyataan pertama, bangun datar persegi memiliki dua jenis yaitu persegi dan persegi panjang, pertanyaannya apakah persegi panjang memiliki sumbu simetri? Berapa?, siswa banyak yang mengacungkan tangan dan guru memilih pengacung tercepat. Guru mempersilahkan siswa untuk menjawab, punya kata siswa, berapa? guru bertanya, dua jawab siswa, dan guru meminta siswa untuk membuktikannya. Diambillah sebuah buku yang ada di depannya kemudian dibuktikan dengan menunjuk sisi atas ke bawah, dan samping ke samping.
60
Gambar 4.13 Siswa menjelaskan sumbu simetri pada persegi panjang Kemudian guru menanyakan, pertanyaan Putri dijawab siapa? Dewi,jawab Putri sambil nengok ke samping kirinya, lalu guru memerintahkan Dewi untuk membaca pertanyaan dan jawaban dari pertanyaan Putri. Lanjut ke pernyataan dan pertanyaan ke dua, bu guru pergi ke Mekkah naik pesawat, pada malam hari, amin apa, guru mengingatkan siswa untuk menjawab amin, lalu siswa menjawab amin, sambil diselingi bercanda,ketika pesawat ibu memasuki awan dan melihat ada bintang, berapa sumbu simetri pada bintang? Bangku Putri dan Dewi pengacung tercepat dan ada siswa yang lain, karena kedua siswa
tersebut
sudah
mendapatkan
kesempatan
akhirnya
guru
memberikan kesempatan bagi siswa yang belum menjawab. Guru menunjuk salah satu dari yang belum mendapatkan kesempatan dari
sebelah
belakang,
kemudian
menjawab
satu.
Lalu
guru
menggambarkan bintang pada white board dan menjelaskan, ternyata ada lima sumbu simetri pada bintang.
61
Gambar 4.14 Siswa yang ingin menjawab pertanyaan kedua Kemudian ke pernyataan ketiga, ibu memiliki gambar trapesium, bagaimana gambar trapesium? Yang tau ngacung! Setelah mendapatkan siswa yang mengacung guru meminta siswa menggambarkannya di depan.
Gambar 4.15 Siswa sedang menggambarkan trapesium pada white board Setelah siswa selesai menggambar dan kembali ke tempat, guru bertanya berapa sumbu simetri pada trapesium? Ada yang menjawab satu, ada juga yang menjawab dua. Kemudian guru menjelaskan bahwa trapesium tersebut memiliki satu sumbu simetri. Tidak terasa sudah waktunya untuk pulang, kemudian siswa diperintahkan untuk merapihkan peralatan sekolah. Lalu guru berpesan
62
kepada siswa untuk belajar di rumah dan membuat karangan refleksi setelah belajar, selanjutnya tugas minggu depan mempersiapkan majalah/koran/gambar-gambar, karton, lem, gunting, penggaris, dan alat tulis. Lalu guru memerintahkan untuk membaca do‟a dan do‟a dipimpin oleh ketua kelas. 2) Pertemuan Keenam, Jum’at 26 April 2013 Pertemuan keenam berlangsung selama 2x35 menit atau dua jam pelajaran yang dimulai dari pukul 13.30 sampai dengan pukul 14.40 WIB, guru memasuki kelas, dan membuka pembelajaran dengan salam dan
membaca
basmalah,
menyampaikan
apersepsi
dan
tujun
pembelajaran. Sebagai tanda bahwa siswa sudah siap untuk mengikuti pembelajaran siang ini, siswa menyerahkan karangan refleksi yang dikerjakan sesudah belajar di rumah. Dengan berbagai tugas yang diperintahkan untuk dibawa ke kelas namun guru sedikit kecewa karna ada beberapa tugas yang tidak dibawa, dan bahkan ada yang tidak membawa, pembelajaran berlanjut dengan guru menanyakan pengertian dari bangun datar simetris. Berbagai macam gaya menjawab siswa, ada yang langsung menjawab dengan lantang, ada yang ikut-ikutan sambil membuka buku catatan, ada juga yang terlihat kosong namun mulutnya ikut menjawab. Setelah guru memberikan sedikit apersepsi kemudian menanyakan siapa-siapa saja yang membawa tugas-tugas
yang
diperintahkan guru minggu kemarin. Tahap berikutnya guru membagi kelompok siswa dengan cara berhitung dari satu sampai empat, siswa yang berhitung mendapatkan angka satu maka ia menjadi kelompok satu, lalu siswa yang berhitung mendapatkan angka dua maka ia mendapat posisi di kelompok dua, dan begitu seterusnya sampai kelompok empat dan siswa sangat antusias mengikuti pembelajaran. Setelah siswa berkelompok, di tempat yang telah ditentukan. Guru membagikan lembar kerja siswa dan kertas origami yang dibawa oleh siswa kemudian guru bagi rata, mengingat ada beberapa yang tidak
63
membawa alat-alat yang ditentukan, dan perintah LKS pun menjadi berubah. Yang tadinya siswa diperintahkan untuk mencari gambargambar simetris di koran atau majalah, berubah menjadi menggambar bangun datar, atau membuat huruf-huruf di origami untuk ditempelkan pada karton sehingga menjadi kolase.
Gambar 4.16 Suasana sedang membuat kolase Dengan
semangat
siswa
mengerjakan
LKS,
dalam
proses
mengerjakan LKS tersebut siswa membagi tugasnya, sesuai dengan perintah pada LKS, ada yang bertugas menggambar, kemudian bertugas menggunting, ada juga yang bertugas mengelem. Setelah semua kelompok selesai mengerjakan kolase, dan di tempel ke white board.
Gambar 4.17 Hasil kolase kelompok 2 dan kelompok 3
64
Sebagai pencair suasana guru memberikan latihan soal dan setelah menjawab semua soal guru meminta setiap siswa membuat pertanyaan tertulis pada lembar latihan tersebut kemudian dijawab dengan cara ditukar dengan teman sebangku, dengan antusias siswa mengerjakannya, setelah
semua
selesai
kemudian
dikumpulkan.
Guru
memberi
kesempatan kepada kelompok satu untuk mempresentasikan hasil kolasenya di depan kelas.Kemudian kelompok satu maju ke depan, dan guru
memerintahkan
perwakilan
dari
kelompok
tersebut
untuk
mempresentasikan, ketika perintah tersebut dilontarkan, serempak wajah siswa terlihat malu-malu dan siswa saling menunjuk satu sama lain untuk mempresentasikannya di depan kelas, lalu salah satu dari mereka akhirnya mau untuk membuka mulut dan mempresentasikan hasil kerja kelompoknya.
Gambar 4.18 Kelompok 1 sedang mempresentasikan hasil kolasenya Setelah kelompok satu selesai mempresentasikan hasil kelompoknya, berlanjut ke kelompok dua, dan seterusnya sampai kelompok empat. Pada kelompok-kelompok inipun sama, siswa masih malu-malu dan saling menunjuk satu sama lain, namun seiring berjalannya waktu semua dapat diselesaikan. Karena waktu sudah habis maka guru dan siswa
65
menyimpulkan pembelajaran pada hari ini, kemudian merapihkan semua alat-alat tulis dan bergegas untuk membaca do‟a kemudian siswa pulang ke rumah masing-masing 3) Pertemuan Ketujuh, Kamis 2 Mei 2013 Pertemuan ketujuh berlangsung selama 2x35 menit atau dua jam pelajaran, langkah pertama guru memasuki kelas, lalu mengondisikannya agar siswa siap mengikuti pembelajaran pada hari ini dan membuka pembelajaran dengan membaca basmallah. Guru menyampaikan aperespsi dan tujuan pembelajaran. Dengan peralatan yang sudah disiapkan, guru mengambil cermin dan pensil lalu mencerminkannya, kemudian menanyakan kepada siswa apa yang terjadi pada cermin tersebut
setelah
ada
benda
yang
dicerminkan.
Lalu
guru
mengelompokkan siswa berempat-berempat antara bangku depan dan bangku belakang, kemudian memberikan LKS kepada masing-masing kelompok, dengan perintah siswa mengumpulkan benda-benda atau alatalat tulis untuk melakukan pencerminan pada benda-benda tersebut bersama teman sekelompok kemudian digambarkan.
Gambar 4.19 Siswa sedang menggambarkan hasil pencerminan Dalam proses mengerjakan LKS secara berkelompok pada umumnya kondisi kelas jadi sedikit kurang terkontrol, namun siswa bisa menyelesaikan LKS sesuai dengan perintahnya. Setelah semuanya selesai
66
mengerjakan LKS guru memberikan latihan soal dan sampai selesai mengerjakan latihan soal guru meminta masing-masing siswa membuat minimal satu pertanyaan di lembar latihan kemudian dijawab oleh teman sebangkunya lalu dikumpulkan latihannya.
Gambar 4.20 Siswa sedang mengerjakan latihan soal Tahap
selanjutnya,
guru
meminta
beberapa
siswa
untuk
menggambarkan pencerminan ke depan kelas, kali ini guru menawarkan sebuah tantangan tanpa ada yang diperintah, suasana menjadi sepi dan agak tegang, awalnya tidak ada satupun siswa yang mengacungkan tangan
sambil
memerintah,
berkeliling
dan
mencari-cari,
guru
menemukan salah seorang siswa yang mengacungkan tangan sambil tersenyum dan malu-malu. Lalu guru menghampiri siswa tersebut dan memberikan spidol kepadanya.
Gambar 4.21 Siswa sedang menggambarkan pencerminan
67
Karena waktu sudah habis, maka guru dan siswa menyimpulkan pembelajaran pada hari ini, dan menutup pembelajaran dengan membaca hamdallah. 4) Pertemuan Kedelapan, Jum’at 3 Mei 2013 Pada pertemuan kedelapanmemiliki waktu 2 jam pelajaran sama dengan pertemuan sebelum-sebelumnya. Pertemuan ini diawali dengan guru memasuki kelas dan mengucapkan salam, kemudian menanyakan kabar siswa lalu membukanya dengan membaca basmallah. Tahap selanjutnya guru memberikan apersepsi sebagai tanda bahwa siswa telah siap mengikuti proses pembelajaran selanjutnya guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Melanjutkan materi yang kemarin, guru menggambarkan sebuah bangun datar dan cerminnya di white board, kemudian meminta siswa untuk menggambarkan pencerminannya, dengan cara melihat tanggal kemudian disesuaikan dengan nomor urut absen siswa, dan siswa yang cocok dengan tanggal tersebut ia maju ke depan. Setelah itu berlanjut mencocokkan nomor urut absen dengan nomor urut bulan, sama dengan yang tadi siswa yang nomor urutnya cocok maka ia maju ke depan, selanjutnya tahun namun hanya angka tiga belasnya saja yang diambil untuk mencocokkan nomor urut absen, ia pun sama maju untuk menggambarkan pencerminan.
Gambar 4.22 Siswa sedang menggambarkan pencerminan bangun datar Setelah dirasa cukup kegiatan yang barusan dilakukan, guru meminta semua siswa untuk maju ke depan. Dengan semangat siswa maju dan
68
berkumpul di depan, kemudian guru membagi kelompok dengan cara siswa diperintahkan untuk berkumpul enam orang setiap kelompok, dilihat terlalu banyak jika enam orang per kelompok, guru meminta siswa untuk berkelompok tiga orang-tiga orang, setelah dilihat terlalu banyak kelompoknya, akhirnya guru memutuskan siswa untuk berkumpul empat orang pada setiap kelompoknya. Kemudian siswa kembali duduk bersama kelompoknya, lalu guru memberikan LKS dengan perintah menyebutkan sifat-sifat pada pencerminan. Dalam prosesnya ada siswa yang melakukan pencerminan kembali, ada siswa yang berdiskusi, dan ada juga yang bercanda.
Gambar 4.23 Siswa sedang mengerjakan LKS kelompok Seselesainya siswa mengerjakan LKS guru meminta siswa untuk mengumpulkan hasil kelompok, lalu meminta siswa untuk mengerjakan tes diakhir siklus II, dan membuat sebuah pertanyaan kemudian ditukar dan dijawab oleh teman sebangku.
Gambar 4.24 Siswa sedang mengerjakan tes diakhir siklus II
69
Tahap selanjutnya guru membagikan angket diakhir pelajaran, setelah siswa mengerjakan angket, guru dan siswa menyimpulkan pembelajaran. Dan mengakhirkannya dengan membaca hamdalah. c. Tahap Observasi dan Analisis Tahap observasi berlangsung bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Guru bidang studi matematika melakukan pengamatan langsung tentang penerapan pendekatan CTL dan aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran. 1. Aktivitas Belajar pada Siklus II Hasil pengamatan aktivitas belajar siswa melalui lembar observasi dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.7 Persentase Aktivitas Belajar Siswa Melalui Lembar Observasi Pada Pembelajaran Siklus II No.
1.
2.
3.
4.
Dimensi
Visual activities
Oral activities
Writing activities
Emotional activities
Indikator a. Memperhatikan penjelasan guru b. Memperhatikan penjelasan teman saat diskusi c. Menjelaskan kepada teman d. Mengajukan pertanyaan e. Mengajukan pendapat f. Mencatat materi pembelajaran g. Merangkum materi pembelajaran h. Membuat catatan refleksi i. Berani Rata-rata
Persentase
Rata-rata
Kategori
73%
Tercapai
76%
Tercapai
81%
Tercapai
71,5%
Tercapai
75%
Tercapai
70%
76%
73% 86% 70% 80%
79% 83% 71,5%
70
Penyebar Penyebaranangket dilakukan pada akhir siklus II, tepatnya pada pertemuan ke delapan, berikut hasil penelitian telah diperoleh dari angket yang diisi oleh siswa. Angket ini peneliti sebarkan kepada 25siswa mengenai aktivitas belajar matematika pada siklus II. Tabel 4.8 Persentase Aktivitas Belajar Siswa Melalui Angket Pada Pembelajaran Siklus II No. 1.
Dimensi Visual activities
a. b.
2.
Oral activities
c. d.
3.
Writing activities
e.
4.
Emotional activities
f. g.
Indikator Membaca materi pelajaran Menjelaskan kepada teman Mengajukan pertanyaan Menjawab pertanyaan Mencatat materi pelajaran Berani Merasa senang
Rata-rata
Persentase
Kategori
81%
81%
Baik
77.5%
Baik
76%
Baik
75.625%
Cukup Baik
77.53%
Baik
73.5% 80% 79% 76% 71.75% 79.5%
Rata-rata
Berdasarkan tabel di atas dapat kita lihat hasil observasi dan angket berikut ini: Tabel 4.9 Analisis Observasi dan Angket pada Siklus II Persentase
Persentase
Observasi
Angket
Visual activities
73%
81%
77%
2.
Oral activities
76%
77.5%
76.75%
3.
Writing activities
81%
76%
78.5%
4.
Emotional activities Rata-rata
71.5%
75.625%
73.562%
75%
77.53%
76.453%
No.
Dimensi
1.
Rata-rata
71
1. Visual activities Pada siklus kedua ini peneliti menggunakan metode penemuan terbimbing, peran peneliti disini sebagai pembawa pesan, maksudnya adalah materi pembelajaran. Jadi, peneliti hanya membimbing siswa untuk menemukan materi baru dalam proses pembelajaran, dengan catatan siswa tetap bersemangat dengan metode pembelajaran yang digunakan dan dibarengi dengan teknik penyampaian pembelajaran yang baik. Dapat kita ketahui bahwa dari data di atas telah menunjukkan peningkatan aktivitas dari siklus sebelumnya. Berdasarkan tabel 4.9 di atas menunjukkan bahwa skor tertinggi diperoleh melalui angketyang disebarkan ketika akhir siklus II, hal ini menandakan bahwa respon siswa dalam proses pembelajaranpun meningkat dari siklus I. 2. Oral activities Tabel 4.8 menunjukkan bahwa rata-rata oral activities adalah 76.75%, ini didapat melalui hasil observasi 76% dan angket 77.5%. Hal ini menunjukkan ketercapaian penelitian. Karena pada siklus ke II ini peneliti menggunakan teknik membuat pertanyaan tulisan kemudian dijawab oleh teman sebangku, dan dengan teman sebangkunya siswa bisa lebih leluasa untuk menggali kemampuan bertanyanya berbeda dengan siklus I, ketika diperintahkan untuk membuat pertanyaan secara tertulis dan diajukan secara lisan, ini membutuhkan keberanian untuk mengacungkan tangan. Dengan penerapan teknik-teknik pembelajaran bervariasi akan memacu siswa untuk lebih giat mengikuti proses pembelajaran, terbukti ketika peneliti membuat kelompok pada siklus ini dengan cara yang berbeda-beda dan tentunya setiap pergantian kelompok ada pergantian teman, kondisi ini tidak membuat siswa jenuh dan siswa merasa tertantang untuk mengeksplorasi kemampuan dirinya dalam hal belajar, diantaranya adalah siswa terpacu untuk menjawab pertanyaan ketika diskusi kelompok, mengajukan pertanyaan kepada teman sebayanya, dan mengajukan pendapat.
72
3. Writing activities Melalui tabel di atas dapat diketahui bahwa writing activities mengalami peningkatan dari siklus sebelumnya.Pada siklus kedua ini peneliti menggunakan teknik merefleksikan pembelajaran dengan membuat karangan materi yang sudah dipelajari di rumah, hal ini cukup membuat siswa tertantang dan pada hasilnya aspek writing activities ini telah mencapai target penelitian. 4. Emotional activities Dapat kita ketahui, bahwa pada siklus II peneliti menggunkan teknik-teknik yang bervariasi agar siswa berani untuk mengemukakan pendapat, berani maju ke depan, dan berani mengajukan pertanyaan. Salah satunya adalah dengan berkelompok besar, disitu siswa bisa mengasah berbagai macam kemampuan komunikasi, dan berbagai macam aktivitas, karena siswa dikumpulkan dengan teman sebayanya, dan hal itu lebih membuat siswa terbuka antara satu dengan yang lainnya.Dengan cara berkelompok seperti itu pula akan membangun kerjasama antara siswa dengan siswa, dan antara peneliti dengan siswa. Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa hasil observasi emotional activities adalah 71.5% dan hasil angket mencapai 75.625%. Kemudian rata-rata keduanya adalah 73.625%. Hal ini telah menunjukkan ketercapaian target penelitian, dalam melakukan inovasi-inovasi pembelajaran sehingga mencapai pada target yang diinginkan.
2. Respon Siswa terhadap Pendekatan CTL pada Siklus II Respon siswa diambil dari berapa banyak siswa yang merespon angket yang telah disebarkan pada akhir siklus I, dan peneliti mengkategorikannya dalam tiga aspek, yaitu: rendah, sedang dan tinggi. Untuk pembahasan lebih lanjut perhatikan tabel di bawah ini.
73
Tabel 4.10 Skor Respon Siswa pada Siklus II Siklus KeKategori
II Frekuensi Persentase
Rendah
0
0%
Sedang
7
28%
Tinggi
18
72%
Keterangan : 18-36
: Kategori rendah
36-54
: Kategori sedang
54-73
: Kategori tinggi
Pada tabel 4.10 dapat kita ketahui bahwa 28% siswa merespon dengan kategori sedang, kemudian 72% siswa merespon dengan kategori tinggi. Pada siklus II ini peneliti telah melakukan barbagai upaya agar siswa dapat merespon apa yang dilakukan peneliti dengan baik, diantaranya adalah dengan melakukan variasi-variasi teknik bertanya, teknik membuat catatan refleksi, teknik berkelompok, metode pembelajaran maupun penilaian, dan hal ini menandakan bahwa penelitian telah mencapai target yang ditentukan oleh peneliti. 3. Hasil Belajar Siswa pada Siklus II Nilai diambil dari dua aspek yaitu latihan soal dan LKS pada setiap pertemuan. Nilai tertinggi mencapai angka 90, sedangkan nilai terendah adalah 66, dan 100% siswa mencapai KKM 65 yang telah ditentukan oleh sekolah, dengan rata-rata kelas 77.96, hal ini menunjukkan bahwa penelitian pada siklus II telah mencapai target. Berbeda dengan siklus I terdapat 52% siswa tidak mencapai KKM. Dapat kita ketahui bahwa siklus ini merupakan perbaikan dari siklus sebelumnya, dan peneliti telah melakukannya dengan berbagai macam perbaikan-berbaikan.
74
Tabel 4.11 Rekapitulasi Nilai Siklus II Nilai
Frekuensi
66-69
3
70-73
4
74-77
5
78-81
4
82-85
7
86-89
1
90-93
1
Jumlah
25
Keterangan: Nilai terendah = 66 Nilai tertinggi = 90 Tidak Mencapai KKM = 0 orang
d.
Tahap Refleksi Berdasarkan hasil di atas telah menunjukkan bahwa aktivitas belajar siswa telah tercapai sesuai dengan target yang diinginkan oleh peneliti. Hal iniberarti aktivitas belajar dengan menggunakan pendekatan CTL di siklus II dinyatakan tercapai. Tabel 4.12 Refleksi Kegiatan Tindakan Siklus II No 1
Kegiatan
Respon Siswa
Guru memberi kesempatan
Siswa antusias untuk membuat
siswa untuk membuat
pertanyaan tertulis setelah
pertanyaan tertulis dilembar
mengerjakan latihan
latihan 2
Menerapkan metode penemuan
Siswa merespon dengan baik apa
terbimbing
yang diberikan oleh peneliti
75
3
Berkelompok besar dan
Siswa senang, dan sedikit siswa
berganti-ganti kelompoknya
yang masih mengalami kebosanan
dengan cara berhitung dan bermain 4
Demonstrasi kelompok besar
Siswa berani karena hampir setiap pertemuan peneliti meminta siswa untuk berdemonstrasi kelompok di depan
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari penelitian yang telah dilaksanakan mengenai peningkatan aktivitas belajar matematika di kelas IV B MIN Parung dapat penulis simpulkan beberapa hal berikut ini: 1. Penerapan pendekatan Contextual Teaching and Learning dapat meningkatkan aktivitas belajar matematika siswa kelas IV dalam semua aspek. Aktivitas yang paling menonjol peningkatannya dalam penelitian ini adalah aspek writing activities, sedangkan aktivitas yang paling rendah adalah aspek emotional activities. Penerapan teknik catatan refleksi membuat siswa rajin membuat catatan, baik di kelas maupun di rumah. Sedangkan aktivitas oral dan visual menjadikan siswa antusias dalam mengikuti diskusi kelompok dengan metode inquiri yang diterapkan dalam pembelajaran tersebut. Demikian juga penerapan authentic assesment yang bervariasi dapat membuat siswa tertarik, senang, dan antusias. 2. Penerapan teknik-teknik apresiasi membuat siswa lebih respon dalam mengikuti
proses
pembelajaran,
begitupun
dengan
penerapan
teknik
berkelompok. Persentase tertinggi pada penelitian ini yaitu 72% sedangkan persentase terendah pada penelitian ini adalah 28%. Dapat disimpulkan bahwa respon siswa dalam penelitian ini telah mengalami peningkatan. 3. Hasil belajar siswa sebelum pelaksanaan siklus I hanya 24% yang mencapai KKM, kemudian memasuki penelitian pada siklus I bertambah menjadi 52% siswa yang mencapai KKM, dan pada penelitian siklus II 100% siswa mencapai KKM. Peningkatan terjadi setelah penelitian dilakukan dengan menggunakan teknik penilaian yang bervariatif, salah satunya adalah penilaian produk yang melibatkan siswa untuk turut serta dalam menghasilkan produk kelompoknya sendiri.
76
77
B. Saran Berdasarkan kesimpulan diatas, penulis mengajukan saran-saran sebagai berikut: 1. Hendaknya
sekolah
memberikan
pengarahan
kepada
guru-guru
agar
menggunakan pendekatan pembelajaran yang seefektif mungkin agar aktivitas pembelajaran dapat berjalan dengan menyenangkan dan tidak membosankan, serta mengawasi jalannya kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dalam proses belajar-mengajar. Dan yang paling penting selalu mengadakan evaluasi proses belajar-mengajar untuk meningkatkan aktivitas belajar. 2. Hendaknya sekolah mengadakan pelatihan atau pembinaan bagi guru-guru untuk meningkatkan keilmuan, dan wawasan dalam mendidik siswa. 3. Guru
hendaknya
meningkatkan
kemampuannya
dalam
memilih
dan
menggunakan pendekatan pembelajaran, agar semua komponen aktivitas pembelajaran dapat berjalan dengan baik, begitu juga dengan penggunaan strategi dan metode pembelajarannya. Guru sebagai seorang pengelola pembelajaran diharapkan dapat mempertahankan, menciptakan situasi, dan kondisi yang optimal sehingga memacu siswa untuk lebih semangat dalam belajar.
DAFTAR PUSTAKA AM, Sardiman. 2008, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Arikunto, Suharsimi. dkk, 2007, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: PT Bumi Aksara B. Johnson, Elanie. 2009, Contextual Teaching Learning menjadikan belajarmengajar mengasyikkan dan bermakna, Terj. dari Contextual Teaching Learning: what it is and why it’s here to stay oleh Ibnu Setiawan. Bandung: Mizan Cabang
PGRI
Banjarsari.
2010,
Belajar
dan
Pembelajaran,
online:
http://pgribanjarsari.wordpress.com/2010/04/ 21 maret 2014 Dwi Rahayu, Gelar. 2007, Pendekatan Baru dalam Proses Pembelajaran, Matematika dan Sains Dasar Sebuah Antologi, cet. Pertama Jakarta: PIC UIN Hamalik, Oemar. 2003, Proses Belajar Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara cet. Ke-2 Herry Hermawan, Asep. dkk,
2007, Bahan Belajar Mandiri Belajar dan
Pembelajaran SD, Bandung: UPI PRESS Junaedi. dkk, 2008 Strategi Pembelajaran, Surabaya: Learning Assistance Program For Islamic Schools Masitoh. dkk, 2009, Strategi Pembelajaran, Jakarta Pusat: Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama RI Modul Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG), Penyelenggara Sertifikasi Guru, Rayon 24 Makassar: Universitas Negeri Makassar 22 Januari 2012 2003, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, Bandung: PT Remaja Rosdakarya cet ke 15 Purwanto, Ngalim. 2006, Psikologi Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya cet ke 21 Rianto, Yatim. 2009, Paradigma Baru Pembelajaran, Sebagai Referensi Bagi Pendidik dalam Implementasi Pembelajaran dan Berkualitas, Jakarta: Kencana Prenada Media Group
78
79
Sakdiyah, Pengaruh Pendekatan Kontekstual Terhadap Hasil Belajar, Jurnal Serambi Ilmu, September 2009, Volume 7 Nomor 1, 22 Januari 2012 Sanjaya, Wina. 2005, Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi, Jakarta: Kencana Prenada Media Group 2006, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta: Kencana Prenada Media Group 2010, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Kencana Prenada Media Group Sudijono, Anas. 2006, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Suwangsih, Erna. 2006, dkk, Model Pembelajaran Matematika, Bandung: UPI PRESS Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2008, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2008, Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Departemen Agama
79
LAMPIRAN I PERANGKAT PEMBELAJARAN Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kerja Siswa (LKS)
81
PERANGKAT PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Mata Pelajaran
: Matematika
Satuan Pendidikan
: MI Negeri Parung
Kelas/Semester
: IV/2
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)
Rpp Matematika MI/Kelas IV /Semester 2
82
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I Nama Sekolah
: MI Negeri Parung
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas / Semester
: IV/2
Pertemuan Ke
:1
Alokasi Waktu
: 2x35 menit 1 kali pertemuan
Standar Kompetensi : 8. Memahami sifat bangun ruang sederhana dan hubungan antar bangun datar Kompetensi Dasar
: 8.1 Menentukan sifat-sifat bangun ruang sederhana
Indikator
: 8.1.1 Menjelaskan istilah-istilah pada bangun ruang kubus dan balok 8.1.2 Mengidentifikasi bangun ruang kubus dan balok 8.1.3 Menentukan sifat-sifat bangun ruang kubus dan balok
Tujuan Pembelajaran : 8.1.1.1 Siswa dapat menjelaskan istilah-istilah pada bangun ruang kubus dan balok 8.1.2.1 Siswa dapat mengidentifikasi bangun ruang kubus dan balok 8.1.3.1 Siswa dapat menentukan sifat-sifat bangun ruang kubus dan balok
1. Materi Ajar (Materi Pokok) Terlampir
2. Pendekatan, Strategi, dan Metode a. Pendekatan
: Contextual Teaching and Learning
b. Strategi
: Active Learning
c. Metode
: Demonstrasi dan Tanya jawab
3. Langkah-langkah Pembelajaran a. Kegiatan Pendahuluan 1) Mengondisikan siswa agar siap mengikuti pembelajaran dengan merapikan barisan bangku, dan merapikan seragam sekolah
Rpp Matematika MI/Kelas IV /Semester 2
83 2) Memberikan salam, berdoa bersama, mendata kehadiran siswa (absensi) dan menanyakan kabar siswa hari ini 3) Memberikan apersepsi dengan memberikan pertanyaan seputar materi yang telah dipelajari 4) Menyampaikan tujuan pembelajaran b. Kegiatan Inti 1) Guru menunjukkan bangun ruang kubus dan balok, dengan menggunakan bendabenda yang berbentuk sebangun untuk memahami istilah sisi, rusuk dan titik sudut pada bangun ruang sederhana 2) Guru meminta siswa untuk berkelompok kecil untuk mencari sifat-sifat yang ada pada bangun ruang kubus dan balok dengan menggunakan media pembelajaran yang ada pada kehidupan sehari-hari (LKS) 3) Juru bicara dari masing-masing kelompok mendemonstrasikan hasil temuan kelompok 4) Setiap siswa diminta untuk membuat pertanyaan dan diajukan secara bergiliran 5) Siswa diberikan latihan soal 6) Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran c. Kegiatan Penutup 1) Siswa diperintahkan untuk merefleksikan apa yang sudah dipelajari dengan membuat karangan dan mengacu pada pertanyaan sebagai berikut: i. Apa yang telah diperoleh pada saat pembelajaran? ii. Apa yang belum dipahami pada pembelajaran? iii. Apa yang harus dilakukan untuk mengatasi ketidak pahaman tersebut?
2) Mengarahkan siswa untuk menyimpulkan materi pembelajaran secara bersamasama 3) Meminta siswa untuk membaca materi pembelajaran berikutnya di rumah dan membawa benda-benda yang dibutuhkan pada pertemuan selanjutnya 4) Menutup pelajaran dengan membaca hamdallah, dan mengucapkan salam kepada siswa sebelum keluar kelas dan siswa menjawab salam.
4. Sumber Belajar dan Media Pembelajaran a. Ary Astuty dan Burhan Mustaqim,. Ayo Belajar Matematika: untuk SD dan MI Kelas IV, Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2008.
Rpp Matematika MI/Kelas IV /Semester 2
84 b. Dwi Haryati dkk,. LKS Aku Gemar Belajar Matematika untuk SD/MI Kelas IV Semester 2, Depok: CV Arya Duta, 2012. c. Media visual berupa kardus berbentuk kubus dan balok
5. Penilaian a. Teknik penilaian yang dilakukan adalah penilaian kinerja (terlampir) b. Format penilaian Aspek N O
1 2 3
Indikator Pencapaian
Tugas
8.1.3 Menentukan sifat-sifat bangun ruang sederhana
4
Nama
Persiapan Bangun Ruang
Mengamati Bangun Ruang
1. Carilah lima benda di sekitarmu yang berbentuk kubus dan balok 2. Amatilah benda-benda tersebut bersama temanteman sekelompokmu 3. Tentukanlah sifat-sifatnya, lalu presentasikanlah
5
c.
Rubrik Penilaian
1. Persiapan Bangun Ruang: a) Skor 4: Jika dapat mengumpulkan lima benda yang berbentuk kubus dan balok b) Skor 3: Jika dapat mengumpulkan empat benda yang berbentuk kubus dan balok c) Skor 2: Jika dapat mengumpulkan tiga benda yang berbentuk kubus dan balok d) Skor 1: Jika dapat mengumpulkan dua benda yang berbentuk kubus dan balok 2. Mengamati Bangun Ruang: a) Skor 4: Jika hasil pengamatan sangat sesuai dengan teori b) Skor 3: Jika hasil pengamatan sesuai dengan teori c) Skor 2: Jika hasil pengamatan kurang sesuai dengan teori d) Skor 1: Jika hasil pengamatan tidak sesuai dengan teori
Rpp Matematika MI/Kelas IV /Semester 2
Skor
85 d. Latihan Soal Pertemuan I, dengan kisi-kisi sebagai berikut: No. 1.
Teknik Penilaian
Indikator 8.1.2 Mengidentifikasi bangun ruang sederhana
Tertulis
Jenis Penilaian Isian Singkat
No Butir Soal 1, dan 2
e. Scorring Latihan Soal Pertemuan I No. Butir
Bentuk Tes/Model soal
Jumlah Butir Soal
Bobot Jawaban Betul
Skor
1-2
Tes bentuk isian singkat
2
5
10
Skor maksimum ideal Nilai = Skor mentah x skalanya Skor maksimum ideal
Rpp Matematika MI/Kelas IV /Semester 2
10
86
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I Nama Sekolah
: MI Negeri Parung
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas / Semester
: IV/2
Pertemuan Ke
:2
Alokasi Waktu
: 2x35 menit 1 kali pertemuan
Standar Kompetensi : 8. Memahami sifat bangun ruang sederhana dan hubungan antar bangun datar Kompetensi Dasar
: 8.1 Menentukan sifat-sifat bangun ruang sederhana
Indikator
: 8.1.1 Menjelaskan istilah-istilah pada bangun ruang tabung, bola, dan kerucut 8.1.2 Mengidentifikasi bangun ruang tabung, bola, dan kerucut 8.1.3 Menentukan sifat-sifat bangun ruang tabung, bola, dan kerucut
Tujuan Pembelajaran : 8.1.1.1 Siswa dapat menjelaskan istilah-istilah pada bangun ruang tabung, bola, dan kerucut 8.1.2.1 Siswa dapat mengidentifikasi bangun ruang tabung, bola, dan kerucut 8.1.3.1 Siswa dapat menentukan sifat-sifat bangun ruang tabung, bola, dan kerucut
1. Materi Ajar (Materi Pokok) Terlampir
2. Pendekatan, Strategi, dan Metode a.
Pendekatan
: Contextual Teaching and Learning
b.
Strategi
: Active Learning
c.
Metode
: Demonstrasi dan Tanya jawab
Rpp Matematika MI/Kelas IV /Semester 2
87 3. Langkah-langkah Pembelajaran a. Kegiatan Pendahuluan 1) Mengondisikan siswa agar siap mengikuti pembelajaran dengan merapikan barisan bangku, dan merapikan seragam sekolah 2) Memberikan salam, berdoa bersama, mendata kehadiran siswa (absensi) dan menanyakan kabar siswa hari ini 3) Memberikan apersepsi dengan memberikan pertanyaan seputar materi yang telah dipelajari 4) Menyampaikan tujuan pembelajaran b. Kegiatan Inti 1) Guru menunjukkan bangun ruang tabung, bola dan kerucut, dengan menggunakan benda-benda yang berbentuk sebangun 2) Guru meminta siswa untuk berkelompok kecil untuk mencari sifat-sifat yang ada pada bangun ruang tabung, bola dan kerucut dengan menggunakan media pembelajaran yang ada pada kehidupan sehari-hari (LKS) 3) Juru bicara dari masing-masing kelompok mendemonstrasikan hasil temuan kelompok 4) Setiap siswa diminta untuk membuat pertanyaan dan diajukan secara bergiliran 5) Siswa diberikan latihan soal 6) Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran c. Kegiatan Penutup 1) Siswa diperintahkan untuk merefleksikan apa yang sudah dipelajari dengan membuat karangan dan mengacu pada pertanyaan sebagai berikut: i. Apa yang telah diperoleh pada saat pembelajaran? ii. Apa yang belum dipahami pada pembelajaran? iii. Apa yang harus dilakukan untuk mengatasi ketidak pahaman tersebut?
2) Mengarahkan siswa untuk menyimpulkan materi pembelajaran secara bersamasama 3) Meminta siswa untuk membaca materi pembelajaran berikutnya di rumah dan membawa benda-benda yang dibutuhkan pada pertemuan selanjutnya 4) Menutup pelajaran dengan membaca hamdallah, dan mengucapkan salam kepada siswa sebelum keluar kelas dan siswa menjawab salam.
Rpp Matematika MI/Kelas IV /Semester 2
88 4.
Sumber Belajar dan Media Pembelajaran a. Ary Astuty dan Burhan Mustaqim,. Ayo Belajar Matematika: untuk SD dan MI Kelas IV, Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2008. b. Media visual berupa kardus atau benda-benda di sekitar lingkungan yang berbentuk tabung, kerucut, dan bola/ mainan plastik
5.
Penilaian a. Teknik penilaian yang dilakukan adalah penilaian kinerja (terlampir) b. Format penilaian Aspek
N O
1 2 3 4
Indikator Pencapaian 8.1.3 Menentukan sifat-sifat bangun ruang sederhana
Tugas
Nama
Persiapan Bangun Ruang
Mengamati Bangun Ruang
1. Carilah lima benda di sekitarmu yang berbentuk tabung, bola, dan kerucut 2. Amatilah benda-benda tersebut bersama temanteman sekelompokmu 3. Tentukanlah sifat-sifatnya, lalu presentasikanlah
5
c. Rubrik Penilaian 1. Persiapan Bangun Ruang: a) Skor 4: Jika dapat mengumpulkan lima benda yang berbentuk tabung, bola, atau kerucut b) Skor 3: Jika dapat mengumpulkan empat benda yang berbentuk tabung, bola, atau kerucut c) Skor 2: Jika dapat mengumpulkan tiga benda yang berbentuk tabung, bola, atau kerucut d) Skor 1: Jika dapat mengumpulkan dua benda yang berbentuk tabung, bola, atau kerucut 2. Mengamati Bangun Ruang: a) Skor 4: Jika hasil pengamatan sangat sesuai dengan teori b) Skor 3: Jika hasil pengamatan sesuai dengan teori c) Skor 2: Jika hasil pengamatan kurang sesuai dengan teori d) Skor 1: Jika hasil pengamatan tidak sesuai dengan teori
Rpp Matematika MI/Kelas IV /Semester 2
Skor
89 d. Lembar Soal Pertemuan II, dengan kisi-kisi sebagai berikut: No. 1.
e.
Teknik Penilaian
Indikator 8.1.3 Menentukan sifat-sifat bangun ruang sederhana
Tertulis
Jenis Penilaian Isian Singkat
No Butir Soal 1-5
Scorring Latihan Soal Pertemuan II No. Butir
1-5
Bentuk Tes/Model soal
Jumlah Butir Soal
Tes bentuk isian 5 singkat Skor maksimum ideal
Nilai = Skor mentah x skalanya Skor maksimum ideal
Rpp Matematika MI/Kelas IV /Semester 2
Bobot Jawaban Betul
Skor
2
10 10
90
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I Nama Sekolah
: MI Negeri Parung
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas / Semester
: IV/2
Pertemuan Ke
:3
Alokasi Waktu
: 4x35 menit 1 kali pertemuan
Standar Kompetensi : 8. Memahami sifat bangun ruang sederhana dan hubungan antar bangun datar Kompetensi Dasar
: 8.2 Menentukan jaring-jaring balok dan kubus
Indikator
: 8.2.1 Menjelaskan pengertian jaring-jaring balok dan kubus 8.2.2 Mengidentifikasi jaring-jaring balok dan kubus 8.2.3 Menentukan jaring-jaring balok dan kubus
Tujuan Pembelajaran : 8.2.1.1 Siswa dapat menjelaskan pengertian jaring-jaring balok dan kubus 8.2.2.1 Siswa dapat mengidentifikasi jaring-jaring balok dan kubus 8.2.3.1 Siswa dapat menentukan jaring-jaring balok dan kubus
1. Materi Ajar (Materi Pokok) Terlampir 2. Pendekatan, Strategi, dan Metode a. Pendekatan
: Contextual Teaching and Learning
b. Strategi
: Active Learning
c. Metode
: Demonstrasi dan Tanya Jawab
3. Langkah-langkah Pembelajaran a. Kegiatan Pendahuluan 1) Mengondisikan siswa agar siap mengikuti pembelajaran dengan merapikan barisan bangku, dan merapikan seragam sekolah 2) Memberikan salam, berdoa bersama, mendata kehadiran siswa (absensi) dan menanyakan kabar siswa hari ini
Rpp Matematika MI/Kelas IV /Semester 2
91 3) Memberikan apersepsi dengan memberikan pertanyaan seputar materi bangun ruang sederhana 4) Menyampaikan tujuan pembelajaran b. Kegiatan Inti 1) Meminta siswa untuk berkelompok, lalu mengidentifikasi bangun ruang kubus dan balok yang terbuat dari kardus kemudian memotongnya (LKS) 2) Mengidentifikasi jaring-jaring balok dan kubus 3) Berdiskusi mengenai jaring-jaring kubus dan balok kemudian digambarkan 4) Setiap kelompok menyampaikan hasil temuan 5) Setiap siswa diminta untuk membuat pertanyaan dan diajukan secara bergiliran 7) Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran c. Kegiatan Penutup 1) Siswa diperintahkan untuk merefleksikan apa yang sudah dipelajari dengan membuat karangan dan mengacu pada pertanyaan sebagai berikut: i. Apa yang telah diperoleh pada saat pembelajaran? ii. Apa yang belum dipahami pada pembelajaran? iii. Apa yang harus dilakukan untuk mengatasi ketidak pahaman tersebut?
2) Mengarahkan siswa untuk menyimpulkan materi pembelajaran secara bersamasama 3) Meminta siswa untuk membaca materi pembelajaran berikutnya di rumah dan membawa benda-benda yang dibutuhkan pada pertemuan selanjutnya 4) Menutup pelajaran dengan membaca hamdallah, dan mengucapkan salam kepada siswa sebelum keluar kelas dan siswa menjawab salam.
4.
Sumber Belajar dan Media Pembelajaran a. Ary Astuty dan Burhan Mustaqim,. Ayo Belajar Matematika: untuk SD dan MI Kelas IV, Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2008. b. Media visual berupa kardus berbentuk kubus, dan balok
Rpp Matematika MI/Kelas IV /Semester 2
92 5.
Penilaian a. LKS Pertemuan III, dengan teknik penilaian kinerja Teknik penilaian yang dilakukan adalah penilaian kinerja kelompok dengan perintah terlampir b. Format Penilaian Aspek
NO
1 2 3 4 5
Indikator Pencapaian
Tugas
Nama
Persiapan alat
Mengamati hasil penemuan
8.2.3 Menentukan 1. Potonglah kardus yang telah jaring-jaring disiapkan dengan balok dan tidak memisahkan kubus satu dan lainnya. 2. Bentuk apa yang kau dapati? Gambarkan dan presentasikanlah!
c. Rubrik Penilaian 1. Mempersiapkan Alat: a) Skor 4: Jika menyediakan keenam alat yang telah ditetapkan b) Skor 3: Jika menyediakan hanya empat alat yang telah ditetapkan c) Skor 2: Jika menyediakan hanya dua alat yang telah ditetapkan d) Skor 1: Jika tidak menyediakan alat yang telah ditetapkan 2. Mengamati Hasil Percobaan: a) Skor 4: Jika hasil penemuan sangat sesuai dengan teori b) Skor 3: Jika hasil penemuan sesuai dengan teori c) Skor 2: Jika hasil penemuan kurang sesuai dengan teori d) Skor 1: Jika hasil penemuan tidak sesuai dengan teori d. Lembar soal pertemuan III, dengan kisi-kisi sebagai berikut: Teknik No. Indikator Penilaian 1. 8.2.3 Menentukan jaring-jaring balok Tertulis dan kubus
Rpp Matematika MI/Kelas IV /Semester 2
Jenis Penilaian Isian Singkat
No Butir Soal 1-10
Skor
93 e. Scorring lembar soal Pertemuan III
No. Butir
Bentuk Tes/Model soal
Jumlah Butir Soal
Bobot Jawaban Betul
Skor
1-10
Tes bentuk isian singkat
10
1
10
Skor maksimum ideal Nilai = Skor mentah x skalanya Skor maksimum ideal
Rpp Matematika MI/Kelas IV /Semester 2
10
94
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I Nama Sekolah
: MI Negeri Parung
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas / Semester
: IV/2
Pertemuan Ke
:4
Alokasi Waktu
: 4x35 menit 1 kali pertemuan
Standar Kompetensi : 8. Memahami sifat bangun ruang sederhana dan hubungan antar bangun datar Kompetensi Dasar
: 8.2 Menentukan jaring-jaring balok dan kubus
Indikator
: 8.2.1 Menjelaskan pengertian jaring-jaring balok dan kubus 8.2.2 Mengidentifikasi jaring-jaring balok dan kubus 8.2.3 Menerapkan jaring-jaring balok dan kubus
Tujuan Pembelajaran : 8.2.1.1 Siswa dapat menjelaskan pengertian jaring-jaring balok dan kubus 8.2.2.1 Siswa dapat mengidentifikasi jaring-jaring balok dan kubus 8.2.3.1 Siswa dapat menerapkan jaring-jaring balok dan kubus
1. Materi Ajar (Materi Pokok) Terlampir
2. Pendekatan, Strategi, dan Metode a. Pendekatan
: Contextual Teaching and Learning
b. Strategi
: Active Learning
c. Metode
: Demonstrasi dan Tanya Jawab
3. Langkah-langkah Pembelajaran a. Kegiatan Pendahuluan 1) Mengondisikan siswa agar siap mengikuti pembelajaran dengan merapikan barisan bangku, dan merapikan seragam sekolah 2) Memberikan salam, berdoa bersama, mendata kehadiran siswa (absensi) dan menanyakan kabar siswa hari ini
Rpp Matematika MI/Kelas IV /Semester 2
95 3) Memberikan apersepsi dengan memberikan pertanyaan seputar materi bangun ruang sederhana 4) Menyampaikan tujuan pembelajaran b. Kegiatan Inti 1) Meminta siswa untuk berkelompok, lalu menggambarkan jaring-jaring kubus dan balok, kemudian digunting lalu diterapkan atau dibentuk 2) Setiap siswa diminta untuk membuat pertanyaan dan diajukan secara bergiliran 3) Siswa diberikan latihan soal 4) Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran c. Kegiatan Penutup 1) Siswa diperintahkan untuk merefleksikan apa yang sudah dipelajari dengan membuat karangan dan mengacu pada pertanyaan sebagai berikut: i. Apa yang telah diperoleh pada saat pembelajaran? ii. Apa yang belum dipahami pada pembelajaran? iii. Apa yang harus dilakukan untuk mengatasi ketidak pahaman tersebut?
2) Mengarahkan siswa untuk menyimpulkan materi pembelajaran secara bersamasama 3) Meminta siswa untuk membaca materi pembelajaran berikutnya di rumah dan membawa benda-benda yang dibutuhkan pada pertemuan selanjutnya 4) Menutup pelajaran dengan membaca hamdallah, dan mengucapkan salam kepada siswa sebelum keluar kelas dan siswa menjawab salam. 4.
Sumber Belajar dan Media Pembelajaran a. Ary Astuty dan Burhan Mustaqim,. Ayo Belajar Matematika: untuk SD dan MI Kelas IV, Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2008. b. Media visual berupa kardus berbentuk kubus, dan balok
5.
Penilaian a. LKS Pertemuan IV, dengan teknik penilaian kinerja Teknik penilaian yang dilakukan adalah penilaian kinerja kelompok dengan perintah terlampir
Rpp Matematika MI/Kelas IV /Semester 2
96 b. Format Penilaian Aspek N O
Indikator Pencapaian
1 8.2.3
2
3
Menera pkan jaringjaring balok dan kubus
4
Tugas
Nama
Persiapan alat
Mengamati hasil penemuan
Skor
1. Gambarlah berbagai bentuk jaring-jaring kubus dan balok yang kamu ketahui pada lembar kerjamu 2. Salinlah pada kertas origami lalu potong dan bentuklah
5
c. Rubrik Penilaian 1. Mempersiapkan Alat: a) Skor 4: Jika menyediakan keenam alat yang telah ditetapkan b) Skor 3: Jika menyediakan hanya empat alat yang telah ditetapkan c) Skor 2: Jika menyediakan hanya dua alat yang telah ditetapkan d) Skor 1: Jika tidak menyediakan alat yang telah ditetapkan 2. Mengamati Hasil Percobaan: a) Skor 4: Jika hasil penemuan sangat sesuai dengan teori b) Skor 3: Jika hasil penemuan sesuai dengan teori c) Skor 2: Jika hasil penemuan kurang sesuai dengan teori d) Skor 1: Jika hasil penemuan tidak sesuai dengan teori d. Lembar soal pertemuan III, dengan kisi-kisi sebagai berikut: No. 1.
Indikator 8.1.2 Mengidentifikasi bangun ruang kubus dan balok
Teknik Penilaian Tertulis
8.1.3 Menentukan sifat-sifat bangun ruang kubus dan balok
Rpp Matematika MI/Kelas IV /Semester 2
Jenis Soal PG
No Butir Soal 1, 2
PG
3, 4
97
8.2.2 Mengidentifikasi jaring-jaring balok dan kubus
8.2.3 Menentukan jaring-jaring balok dan kubus
PG
5
e. Scorring lembar soal Pertemuan III
No. Butir
Bentuk Tes/Model soal
Jumlah Butir Soal
Bobot Jawaban Betul
Skor
1-10
Tes bentuk isian singkat
10
1
10
Skor maksimum ideal
10
Nilai = Skor mentah x skalanya Skor maksimum ideal Bogor, 3 Desember 2012 Mengetahui, Guru Pembimbing
(
Guru Peneliti
)
(
NIP
NIM
Rpp Matematika MI/Kelas IV /Semester 2
)
98
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS II Nama Sekolah
: MI Negeri Parung
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas / Semester
: IV/2
Pertemuan Ke
:5
Alokasi Waktu
: 4x35 menit 2 kali pertemuan
Standar Kompetensi
: 8. Memahami sifat bangun ruang sederhana dan hubungan antar bangun datar
Kompetensi Dasar
: 8.3 Mengidentifikasi benda-benda dan bangun datar simetris
Indikator
: 8.3.1 Menjelaskan pengertian bangun simetris 8.3.2 Mengidentifikasi benda-benda dan bangun datar simetris 8.3.3 Menggambarkan benda-benda dan bangun datar simetris
Tujuan Pembelajaran
: 8.3.1.1 Siswa dapat menjelaskan pengertian bangun simetris 8.3.2.1 Siswa dapat mengidentifikasi benda-benda dan bangun datar simetri 8.3.3.1 Siswa dapat menggambarkan benda-benda dan bangun datar simetris
1. Materi Ajar (Materi Pokok) Terlampir
2.
Pendekatan, Strategi, dan Metode a. Pendekatan
: Contextual Teaching and Learning
b. Strategi
: Active Learning
c. Metode
: Penemuan Terbimbing, Ekspositori, Diskusi, dan Tanya Jawab
Rpp Matematika MI/Kelas IV /Semester 2
99 3.
Langkah-langkah Pembelajaran a. Kegiatan Pendahuluan 1) Mengondisikan siswa agar siap mengikuti pembelajaran dengan merapikan barisan bangku, dan merapikan seragam sekolah 2) Memberikan salam, berdoa bersama, mendata kehadiran siswa (absensi) dan menanyakan kabar siswa hari ini 3) Memberikan apersepsi dengan memberikan pertanyaan seputar materi jaring-jaring balok dan kubus 4) Menyampaikan tujuan pembelajaran b. Kegiatan Inti 1) Guru membimbing siswa untuk memahami istilah simetris dengan menggunakan media kertas 2) Guru meminta siswa untuk mengidentifikasi beberapa gambar benda dan bangun datar untuk mencari sumbu simetri (LKS) 3) Membagikan dan mengerjakan latihan soal 4) Masing-masing siswa diperintahkan membuat pertanyaan kemudian ditukar dan dijawab dengan teman sekelompoknya
5) Guru memberikan penguatan terhadap apa yang sudah dipertanyakan c. Kegiatan Penutup 1) Merefleksikan pembelajaran dengan membuat karangan yang sudah dipelajari di rumah 2) Mengarahkan siswa untuk menyimpulkan materi pembelajaran secara bersamasama 3) Meminta siswa untuk membaca materi pembelajaran berikutnya di rumah dan membawa benda-benda yang dibutuhkan pada pertemuan selanjutnya 4) Menutup pelajaran dengan membaca hamdallah, dan mengucapkan salam kepada siswa sebelum keluar kelas dan siswa menjawab salam.
4.
Sumber Belajar dan Media Pembelajaran a. Ary Astuty dan Burhan Mustaqim,. Ayo Belajar Matematika: untuk SD dan MI Kelas IV, Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2008. b. Dwi Haryati dkk,. LKS Aku Gemar Belajar Matematika untuk SD/MI Kelas IV Semester 2, Depok: CV Arya Duta, 2012.
Rpp Matematika MI/Kelas IV /Semester 2
100 5.
Penilaian a. Teknik penilaian yang dilakukan adalah penilaian produk (terlampir) b. Format penilaian Aspek
N O 1 2
Indikator Pencapaian
Tugas
8.3.3 Menggambarkan benda-benda dan bangun datar simetris
3 4 5
Nama
Persiapan Alat
Hasil Kerja Kelompok
1. Siapkanlah alat-alat tulis bersama teman sekelompokmu diantaranya pensil, penghapus, penggaris, dan rautan pensil 2. Gambarkanlah lipatan bangun menurut sumbu simetrinya pada LKS mu
c. Rubrik Penilaian a. Mempersiapkan Alat: a) Skor 4: Jika menyediakan empat alat yang ditentukan b) Skor 3: Jika menyediakan tiga alat yang ditentukan c) Skor 2: Jika menyediakan dua alat yang ditentukan d) Skor 1: Jika menyediakan hanya satu alat yang ditentukan b. Demonstrasi Produk: a) Skor 4: Jika hasil produk sangat rapi (tanpa cacat) b) Skor 3: Jika hasil produk rapi (sedikit coretan) c) Skor 2: Jika hasil produk kurang rapi (banyak coretan) d) Skor 1: Jika hasil produk tidak rapi (banyak coretan/lecek/sobek) d. Lembar soal pertemuan V, teknik penilaian yang dilakukan adalah tes tertulis bentuk isian singkat, dengan kisi-kisi sebagai berikut: Teknik Jenis No Butir No. Indikator Penilaian Penilaian Soal 1. 8.3.2 Mengidentifikasi benda-benda Tertulis Isian 1-10 dan bangun datar simetris Singkat e. Scorring lembar soal Pertemuan V No. Butir
Bentuk Tes/Model soal
Jumlah Butir Soal
Bobot Jawaban Betul
Skor
1-10
Tes bentuk isian singkat
10
1
10
Skor maksimum ideal Nilai = Skor mentah x skalanya Skor maksimum ideal
Rpp Matematika MI/Kelas IV /Semester 2
10
Skor
101
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS II Nama Sekolah
: MI Negeri Parung
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas / Semester
: IV/2
Pertemuan Ke
:6
Alokasi Waktu
: 4x35 menit 2 kali pertemuan
Standar Kompetensi
: 8. Memahami sifat bangun ruang sederhana dan hubungan antar bangun datar
Kompetensi Dasar
: 8.3 Mengidentifikasi benda-benda dan bangun datar simetris
Indikator
: 8.3.1 Menjelaskan pengertian bangun simetris 8.3.2 Mengidentifikasi benda-benda dan bangun datar simetris
8.3.4 Menentukan banyaknya sumbu simetri benda-benda dan bangun datar simetris
Tujuan Pembelajaran
: 8.3.1.1 Siswa dapat menjelaskan pengertian bangun simetris 8.3.4.1 Siswa dapat menentukan banyaknya sumbu simetri benda-benda dan bangun datar simetris 8.3.5.1 Siswa dapat mengidentifikasi benda-benda dan bangun datar simetri
1.
Materi Ajar (Materi Pokok) Terlampir
2.
3.
Pendekatan, Strategi, dan Metode a. Pendekatan
: Contextual Teaching and Learning
b. Strategi
: Active Learning
c. Metode
: Penemuan Terbimbing, Ekspositori, Diskusi, dan Tanya Jawab
Langkah-langkah Pembelajaran 1) Kegiatan Pendahuluan 1) Mengondisikan siswa agar siap mengikuti pembelajaran dengan merapikan barisan bangku, dan merapikan seragam sekolah
Rpp Matematika MI/Kelas IV /Semester 2
102 2) Memberikan salam, berdoa bersama, mendata kehadiran siswa (absensi) dan menanyakan kabar siswa hari ini 3) Memberikan apersepsi dengan memberikan pertanyaan seputar materi jaring-jaring balok dan kubus 4) Menyampaikan tujuan pembelajaran 2) Kegiatan Inti 1) Siswa diberikan LKS dan diperintahkan untuk berkelompok besar kemudian mengeluarkan benda-benda yang telah diperintahkan untuk dibawa ke sekolah diantaranya: majalah, koran, dan lain-lain, gunting, lem, dan penggaris 2) Membuat kolase dengan mencari gambar-gambar yang membentuk simetris kemudian digunting dan ditempelkan pada karton yang telah disediakan lalu diberi tema 3) Juru bicara dari masing-masing kelompok mendemonstrasikan hasil karya kelompok 4) Siswa diberikan lembar soal latihan 5) Masing-masing siswa diperintahkan membuat pertanyaan kemudian ditukar dan dijawab dengan teman sekelompoknya
6) Guru memberikan penguatan terhadap apa yang sudah dipertanyakan 3) Kegiatan Penutup 1) Merefleksikan pembelajaran dengan membuat karangan yang sudah dipelajari di rumah 2) Mengarahkan siswa untuk menyimpulkan materi pembelajaran secara bersamasama 3) Meminta siswa untuk membaca materi pembelajaran berikutnya di rumah dan membawa benda-benda yang dibutuhkan pada pertemuan selanjutnya 4) Menutup pelajaran dengan membaca hamdallah, dan mengucapkan salam kepada siswa sebelum keluar kelas dan siswa menjawab salam. 4.
Sumber Belajar dan Media Pembelajaran a. Ary Astuty dan Burhan Mustaqim,. Ayo Belajar Matematika: untuk SD dan MI Kelas IV, Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2008. b. Dwi Haryati dkk,. LKS Aku Gemar Belajar Matematika untuk SD/MI Kelas IV Semester 2, Depok: CV Arya Duta, 2012. c. Judith A. Muschla dan Gary Robert Muschla,. Pedoman Praktis Tugas-tugas Matematika dengan Aplikasi Kehidupan Nyata Sehari-hari, Jakarta: Indeks, 2009. d. Media visual berupa kertas, majalah, karton, lem, gunting, penggaris, buku perpetak Rpp Matematika MI/Kelas IV /Semester 2
103 5.
N O 1
2
Penilaian a. Teknik penilaian yang dilakukan adalah penilaian produk dengan perintah terlampir b. Format Penilaian Produk
Indikator Pencapaian
Tugas
8.3.2 Mengidentifikasi benda-benda dan bangun datar simetris
Buatlah
Nama
kolase
Persiapan alat
Aspek Demonstrasi Produk
dengan
mencari gambar-gambar yang membentuk simetris kemudian digunting
3
pada
dan
karton
ditempelkan yang
telah
disediakan lalu diberi tema
4 5
c. Rubrik Penilaian a) Mempersiapkan Alat: 1) Skor 4: Jika menggunakan alat, bahan yang tepat, dan menyediakan semua bahan, dengan kriteria kolase yang rapih 2) Skor 3: Jika menggunakan alat, bahan yang tepat, dan tidak menyediakan salah satu dari bahan, dengan kriteria kolase yang kurang rapih 3) Skor 2: Jika menggunakan alat, bahan yang tepat, dan tidak menyediakan dua dari bahan-bahan yang bibutuhkan, dengan kriteria kolase yang tidak rapih 4) Skor 1: Jika tidak menggunakan, bahan yang tidak tepat dengan kriteria kolase yang tidak rapih b) Demonstrasi Produk: 1) Skor 4: Jika hasil produk sangat sesuai dengan teori 2) Skor 3: Jika hasil produk sesuai dengan teori 3) Skor 2: Jika hasil produk kurang sesuai dengan teori 4) Skor 1: Jika hasil produk tidak sesuai dengan teori d. Lembar soal pertemuan VI, teknik penilaian yang dilakukan adalah tes tertulis bentuk isian singkat, dengan kisi-kisi sebagai berikut: No. 1.
Teknik Penilaian Tertulis
Indikator 8.3.2 Menentukan banyaknya sumbu simetri benda-benda dan bangun datar simetris
Jenis Penilaian Isian Singkat
No Butir Soal 1-5
e. Scorring lembar soal Pertemuan VI No. Butir
Bentuk Tes/Model soal
Jumlah Butir Soal
Bobot Jawaban Betul
Skor
1-5
Tes bentuk isian singkat
5
2
10
Skor maksimum ideal Nilai = Skor mentah x skalanya Skor maksimum ideal
Rpp Matematika MI/Kelas IV /Semester 2
10
Skor
104
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS II Nama Sekolah
: MI Negeri Parung
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas / Semester
: IV/2
Pertemuan Ke
:7
Alokasi Waktu
: 4x35 menit 2 kali pertemuan
Standar Kompetensi
: 8. Memahami sifat bangun ruang sederhana dan hubungan antar bangun datar
Kompetensi Dasar
: 8.4 Menentukan hasil pencerminan suatu bangun datar
Indikator
: 8.4.1 Menjelaskan pengertian pencerminan suatu bangun datar 8.4.2 Mengidentifikasi sifat-sifat bayangan pada bangun datar 8.4.3 Manentukan hasil pencerminan suatu bangun datar
Tujuan Pembelajaran
: 8.4.1.1Siswa dapat menjelaskan pengertian pencerminan suatu bangun datar 8.4.2.1 Siswa dapat mengidentifikasi sifat-sifat bayangan pada
bangun datar 8.4.3.1Siswa dapat manentukan hasil pencerminan suatu bangun datar
1. Materi Ajar (Materi Pokok) Terlampir
2. Pendekatan, Strategi, dan Metode a. Pendekatan
: Contextual Teaching and Learning
b. Strategi
: Active Learning
c. Metode
: Penemuan Terbimbing, Ekspositori, Diskusi, dan Tanya Jawab
Rpp Matematika MI/Kelas IV /Semester 2
105 3. Langkah-langkah Pembelajaran a. Kegiatan Pendahuluan 1) Mengondisikan siswa agar siap mengikuti pembelajaran dengan merapikan barisan bangku, dan merapikan seragam sekolah 2) Memberikan salam, berdoa bersama, mendata kehadiran siswa (absensi) dan menanyakan kabar siswa hari ini 3) Memberikan apersepsi dengan memberikan pertanyaan seputar materi jaring-jaring balok dan kubus 4) Menyampaikan tujuan pembelajaran b. Kegiatan Inti 1) Membimbing siswa untuk maju ke depan kemudian melakukan pencerminan 2) Siswa berkelompok besar untuk melakukan pencerminan pada bangun datar (LKS) 3) Setiap kelompok diminta untuk menggambarkan pencerminan bangun datar 4) Juru bicara kelompok diminta untuk mendemonstrasikan hasil kerja kelompok 5) Latihan soal 6) Masing-masing siswa diperintahkan membuat pertanyaan kemudian ditukar dan dijawab dengan teman sekelompoknya
7) Guru memberikan penguatan terhadap apa yang sudah dipertanyakan c. Kegiatan Penutup 1) Merefleksikan pembelajaran dengan membuat karangan singkat 2) Mengarahkan siswa untuk menyimpulkan materi pembelajaran secara bersamasama 3) Meminta siswa untuk membaca materi pembelajaran berikutnya di rumah dan membawa benda-benda yang dibutuhkan pada pertemuan selanjutnya 4) Menutup pelajaran dengan membaca hamdallah, dan mengucapkan salam kepada siswa sebelum keluar kelas dan siswa menjawab salam.
4.
Sumber Belajar dan Media Pembelajaran a. Ary Astuty dan Burhan Mustaqim,. Ayo Belajar Matematika: untuk SD dan MI Kelas IV, Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2008. b. Rina Armaini dkk,. Matematika 4 untuk Siswa SD Kelas 4, Bandung: Acarya Media Utama, 2004. c. Media visual berupa cermin datar, buku perpetak
Rpp Matematika MI/Kelas IV /Semester 2
106 5.
Penilaian
a. Teknik penilaian yang dilakukan adalah penilaian produk dengan perintah terlampir b. Format Penilaian Produk N O 1 2 3 4
Indikator Pencapaian
Tugas
8.4.2 Manentukan
Nama
Persiapan alat
Aspek Demonstrasi Produk
1. Lakukan pencerminan
hasil
benda-benda bersama
pencerminan
teman-tamanmu,
suatu bangun
2. Gambarlah hasil
datar
pencerminan tersebut
5
c. Rubrik Penilaian a) Mempersiapkan Alat: 1) Skor 4 : Jika menyiapkan cermin, benda-benda yang dicerminkan, pensil, penghapus, penggaris dan rautan pensil 2) Skor 3 : Jika menyiapkan 5 alat yang ditentukan 3) Skor 2 : Jika menyiapkan 4 alat yang ditentukan 4) Skor 1 : Jika menyiapkan 3 alat yang ditentukan b) Demonstrasi Produk: 1) Skor 4: Jika hasil produk sangat rapi 2) Skor 3: Jika hasil produk rapi 3) Skor 2: Jika hasil produk kurang rapi 4) Skor 1: Jika hasil produk tidak rapi d. Lembar soal pertemuan VII, teknik penilaian yang dilakukan adalah tes tertulis bentuk isian singkat, dengan kisi-kisi sebagai berikut: No. 1.
Teknik Penilaian Tertulis
Indikator 8.4.3 Manentukan hasil pencerminan suatu bangun datar
Jenis Penilaian Isian Singkat
No Butir Soal 1-5
e. Scorring lembar soal Pertemuan VII No. Butir
Bentuk Tes/Model soal
Jumlah Butir Soal
Bobot Jawaban Betul
Skor
1-5
Tes bentuk isian singkat
5
2
10
Skor maksimum ideal Nilai = Skor mentah x skalanya Skor maksimum ideal
Rpp Matematika MI/Kelas IV /Semester 2
10
Skor
107
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS II Nama Sekolah
: MI Negeri Parung
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas / Semester
: IV/2
Pertemuan Ke
:8
Alokasi Waktu
: 4x35 menit 2 kali pertemuan
Standar Kompetensi
: 8. Memahami sifat bangun ruang sederhana dan hubungan antar bangun datar
Kompetensi Dasar
: 8.4 Menentukan hasil pencerminan suatu bangun datar
Indikator
: 8.4.1 Menjelaskan pengertian pencerminan suatu bangun datar 8.4.4 Mengidentifikasi sifat-sifat bayangan pada bangun datar 8.4.5 Manentukan hasil pencerminan suatu bangun datar
Tujuan Pembelajaran
: 8.4.1.1Siswa dapat menjelaskan pengertian pencerminan suatu bangun datar 8.4.2.2 Siswa dapat mengidentifikasi sifat-sifat bayangan pada
bangun datar 8.4.3.1Siswa dapat manentukan hasil pencerminan suatu bangun datar
1. Materi Ajar (Materi Pokok) Terlampir
2. Pendekatan, Strategi, dan Metode a. Pendekatan
: Contextual Teaching and Learning
b. Strategi : Active Learning c. Metode : Penemuan Terbimbing, Ekspositori, Diskusi, dan Tanya Jawab
Rpp Matematika MI/Kelas IV /Semester 2
108 3. Langkah-langkah Pembelajaran a. Kegiatan Pendahuluan 1) Mengondisikan siswa agar siap mengikuti pembelajaran dengan merapikan barisan bangku, dan merapikan seragam sekolah 2) Memberikan salam, berdoa bersama, mendata kehadiran siswa (absensi) dan menanyakan kabar siswa hari ini 3) Memberikan apersepsi dengan memberikan pertanyaan seputar materi jaring-jaring balok dan kubus 4) Menyampaikan tujuan pembelajaran b. Kegiatan Inti 1) Membahas hasil kerja yang telah dibuat 2) Dari hasil kerja tersebut siswa berkelompok kembali untuk menentukan sifat-sifat bayangan benda 3) Demonstrasi kelompok 4) Latihan soal 5) Masing-masing siswa diperintahkan membuat pertanyaan kemudian ditukar dan dijawab dengan teman sekelompoknya
6) Guru memberikan penguatan terhadap apa yang sudah dipertanyakan c. Kegiatan Penutup 1) Merefleksikan pembelajaran dengan membuat karangan singkat 2) Mengarahkan siswa untuk menyimpulkan materi pembelajaran secara bersama-sama 3) Meminta siswa untuk membaca materi pembelajaran berikutnya di rumah dan membawa benda-benda yang dibutuhkan pada pertemuan selanjutnya 4) Menutup pelajaran dengan membaca hamdallah, dan mengucapkan salam kepada siswa sebelum keluar kelas dan siswa menjawab salam. 4. Sumber Belajar dan Media Pembelajaran a. Ary Astuty dan Burhan Mustaqim,. Ayo Belajar Matematika: untuk SD dan MI Kelas IV, Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2008. b. Rina Armaini dkk,. Matematika 4 untuk Siswa SD Kelas 4, Bandung: Acarya Media Utama, 2004. c. Media visual berupa cermin datar, buku perpetak
Rpp Matematika MI/Kelas IV /Semester 2
109 5) Penilaian a. Teknik penilaian yang dilakukan adalah penilaian produk dengan perintah terlampir b. Format Penilaian Produk N O 1 2 3
Indikator Pencapaian 8.4.2 Mengidentifik asi sifat-sifat bayangan pada bangun datar
4 5
Tugas
Nama
Persiapan alat
Aspek Demonstrasi Produk
Masih ingatkah gambar hasil kerja yang kemarin? Nah, dari gambar yang kemarin, diskusikanlah bersama teman sekelompokmu mengenai sifat-sifat bayangan yang dicerminkan pada bangun datar.
c. Rubrik Penilaian a) Mempersiapkan Alat: 1) Skor 4 : Jika menyiapkan cermin, benda-benda yang dicerminkan, pensil, penghapus, penggaris dan rautan pensil 2) Skor 3 : Jika menyiapkan 5 alat yang ditentukan 3) Skor 2 : Jika menyiapkan 4 alat yang ditentukan 4) Skor 1 : Jika menyiapkan 3 alat yang ditentukan b) Demonstrasi Produk: 1) Skor 4: Jika hasil produk sangat sesuai dengan teori 2) Skor 3: Jika hasil produk sesuai dengan teori 3) Skor 2: Jika hasil produk kurang sesuai dengan teori 4) Skor 1: Jika hasil produk tidak sesuai dengan teori Bogor, 3 Desember 2012
Mengetahui,
Guru Pembimbing
(
Guru Peneliti
)
(
NIP
NIM
Rpp Matematika MI/Kelas IV /Semester 2
)
Skor
110
Latihan 1 Nama
:
Mata Pelajaran
:
Kelas
:
Materi Pelajaran
:
Mari mengidentifikasi kubus berikut ini 1.
2.
Dinamakan kubus . . . . a. Sebutkan sisi-sisinya . . . . b. Sebutkan rusuk-rusuknya . . . . c. Sebutkan titik sudutnya . . . .
Dinamakan balok . . . . a. Sebutkan sisi-sisinya . . . . b. Sebutkan rusuk-rusuknya . . . . c. Sebutkan titik sudutnya . . . . d. Sisi VSWZ = . . . .cm e. Sisi WXYZ = . . . .cm f. Rusuk ST = . . . .cm g. Rusuk WZ = . . . .cm
111
Tugas Kelompok
LKS 1
Nama Kelompok : Kelas
:
Mata Pelajaran :
Ayo Berlatih 1. Carilah lima benda di sekitarmu yang berbentuk kubus dan balok 2. Amatilah benda-benda tersebut bersama teman-teman sekelompokmu 3. Tentukanlah sifat-sifatnya, lalu presentasikanlah Hasil temun kelompok: ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................
112
Latihan 2 Nama
:
Mata Pelajaran
:
Kelas
:
Materi Pelajaran
:
Mari melengkapi tabel di bawah ini Banyak
Banyak
Banyak
Sisi
Rusuk
Titik Sudut
1.
...........
...........
...........
2.
...........
...........
...........
3.
...........
...........
...........
4.
...........
...........
...........
5.
...........
...........
...........
No.
Bangun Ruang
113
LKS 2 Tugas Kelompok Nama Kelompok : Kelas
:
Mata Pelajaran :
Ayo Berlatih 1. Carilah lima benda di sekitarmu yang berbentuk tabung, kerucut dan bola 2. Amatilah benda-benda tersebut bersama teman-teman sekelompokmu 3. Tentukanlah sifat-sifatnya, lalu presentasikanlah Hasil temun kelompok: ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................
114
Latihan III Nama
:
Mata Pelajaran
:
Kelas
:
Materi Pelajaran
:
Lingkarilah yang termasuk jaring-jaring kubus dan balok berikut ini!
Lembar Kerja Siswa 3 Alat: Buku, penggaris, alat tulis, penghapus, gunting/pisau cutter, kardus memisahkan
Perintah: 1. Potonglah kardus yang telah disiapkan dengan tidak satu dan lainnya. 2. Lihatlah! Bentuk apa yang kau dapati? Gambarkanlah! 3. Adakah bentuk lain selain itu? Gambarkan! 4. Presentasikanlah!
Hasil diskusi
.............................................................................................................................................................................................. .............................................................................................................................................................................................. .............................................................................................................................................................................................. .............................................................................................................................................................................................. .............................................................................................................................................................................................. .............................................................................................................................................................................................. .............................................................................................................................................................................................. .............................................................................................................................................................................................. .............................................................................................................................................................................................. 115 ..............................................................................................................................................................................................
Lembar Kerja Siswa 4 Alat: Buku, penggaris, alat tulis, penghapus, gunting, lem, origami/karton
Perintah: 1. Gambarlah berbagai bentuk jaring-jaring kubus dan balok yang kamu ketahui pada lembar kerjamu 2. Salinlah pada kertas origami/karton yang telah kamu sediakan, lalu potong dan bentuklah 3. Rekatkanlah
Hasil diskusi
.................................................................................................................................................................................................... .................................................................................................................................................................................................... .................................................................................................................................................................................................... .................................................................................................................................................................................................... .................................................................................................................................................................................................... .................................................................................................................................................................................................... .................................................................................................................................................................................................... .................................................................................................................................................................................................... .................................................................................................................................................................................................... .................................................................................................................................................................................................... 116
118
Nama : _______________
Tugas Kelompok
Kelas : ____
Gambarkan lipatan bangun berikut menurut sumbu simetrinya! Kerjakan bersama teman sekelompokmu. 1.
6.
2. M
7.
3.
8.
4.
9.
5.
10.
119
Nama : _______________
Tugas Kelompok
Kelas : ____
Ayo berlatih 6 Lengkapilah tabel berikut ini! No.
Gambar Bangun
Banyaknya Sumbu Simetri
1.
........
2.
........
3.
........
4.
........
........ 5.
120
LKS Pertemuan VI Bahan-bahan 1. Koran, Majalah, Gambar bangun datar, Bentuk huruf dan lain-lain 2. Gunting 3. Lem 4. Karton 5. Penggaris Langkah Utama 1. Buatlah daftar bentuk bangun datar yang akan kalian cari. Mulailah dengan garis, sudut, bujur sangkar, persegi empat, segitiga dan lingkaran 2. Diskusikan dengan kelompok kalian untuk membuat daftar bentuk 3. Bagilah tugas mencari. Seorang anggota dari kelompok kalian dapat mencari gambar-gambar bangun datar di majalah. Yang lain dapat mencari di surat kabar. Seorang lagi bisa menelusuri buku. 4. Dengan hati-hati guntinglah dan tempatkan gambar kalian di atas kertas poster untuk membentuk kolase. Susunlah dengan cara yang menarik. Rekatkanlah atau solatiplah gambar-gambar kalian dengan rapih di atas kertas poster 5. Pilihlah judul untuk kolase kalian dan tulislah ringkasan yang menjelaskan geometri yang diperlihatkan dalam gambar tesebut. Lampirkan rangkuman di bawah kolase kalian. 6. Bersiaplah mempresentasikan kolase kalian di hadapan seluruh kelas
121
Ayo Berlatih 7 Gambarlah bayangan gambar berikut ini dengan rapi. 1.
2.
122
Nama Kelompok Anggota
: _________________ : _________________ _________________ _________________
Ayo Diskusi 1. Kumpulkanlah benda-benda atau alat-alat tulismu dan ambillah cermin yang sudah di bawa ke sekolah, 2. Lakukan pencerminan benda-benda bersama teman-tamanmu, 3. Gambarlah hasil pencerminan tersebut
Hasil Diskusi: ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. .................................................................................................................................
123
Nama Kelompok Anggota
: _________________ : _________________ _________________ _________________
Ayo Diskusi 1. Masih ingatkah gambar hasil kerja yang kemarin? 2. Nah, dari gambar yang kemarin, diskusikanlah bersama teman sekelompokmu mengenai sifat-sifat bayangan yang dicerminkan pada bangun datar.
Hasil Diskusi: ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. .................................................................................................................................
124
LAMPIRAN II INSTRUMEN PENELITIAN 1. Kisi-Kisi Tes Akhir Siklus I dan II 2. Soal Tes Akhir Siklus I dan II 3. Kisi-Kisi Angket 4.Kisi-Kisi Observasi 5. Instrumen Angket 6. Instrumen Onservasi
125
KISI-KISI TES AKHIR SIKLUS I
No. 1.
Indikator Pencapaian 8.1.2 Mengidentifikasi
Teknik Penilaian Tertulis
Jenis Tes
No. Butir Soal
Jumlah
PG
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10
13
Isian
3, 4, 5
Tertulis
PG
11, 13, 15
3
Tertulis
PG
12, 14
3
Isian
2
Isian
1
bangun ruang kubus dan balok 2.
8.1.2 Mengidentifikasi bangun ruang tabung, bola, dan kerucut
3.
8.2.2 Mengidentifikasi jaring-jaring balok dan kubus
4.
8.2.3 Menentukan jaring-
Tertulis
1
jaring balok dan kubus Jumlah
20
126
KISI-KISI TES AKHIR SIKLUS II
No.
Indikator Pencapaian
1.
8.3.2 Mengidentifikasi benda-
Teknik Penilaian Tertulis
Jenis Tes
No. Butir Soal
Jumlah
PG
1
3
Isian
3, 4
PG
2, 3, 5
Isian
1, 2, 5
Tertulis
PG
10
1
Tertulis
PG
4, 6, 7, 8, 9
5
benda dan bangun datar simetris
2.
8.3.4 Menentukan banyaknya
Tertulis
sumbu simetri benda-
6
benda dan bangun datar simetris
3.
8.4.2 Mengidentifikasi sifatsifat bayangan pada bangun datar
4.
8.4.3 Manentukan hasil pencerminan suatu bangun datar
Jumlah
15
127 Nama : _________________ Kelas
: _____
UJI KOMPETENSI I I. Berilah tanda silang (x) pada salah satu huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang paling tepat 1. Yang termasuk bangun ruang adalah.... a. persegi c. belah ketupat b. persegi panjang d. Kubus 2. Di antara bangun berikut yang berbentuk balok adalah.... a. c.
b.
d.
3. Banyaknya sisi pada kubus ada.... a. 4 buah c. 8 buah b. 6 buah d. 12 buah 4. Sisi balok berbentuk bangun.... a. persegi c. persegi panjang b. segitiga d. jajargenjang 5. Di antara jaring-jaring berikut yang dapat membentuk balok adalah.... a. c.
b.
d.
NILAI
128
Untuk menjawab soal nomor 6 sampai 10, perhatikan bangun berikut dengan cermat! H E
G F
D A
C B
6. Sisi ABCD sama luasnya dengan sisi.... a. EFHG c. ADEH b. BCFG d. CDHG 7. Pada gambar di atas, rusuk yang sejajar dengan BC adalah sebagai berikut, kecuali.... a. FG c. AD b. EH d. FB 8. Di antara rusuk berikut, yang sejajar dengan AE adalah.... a. HG c. AB b. BF d. AD 9. Sisi ABEF berhadapan dengan sisi.... a. CDHG c. BCFG b. ADEH d. EFHG 10. Sudut FEH sejajar dengan sudut.... a. BCD c. DAB b. FGH d. ADC 11. Pernyataan di bawah ini benar , kecuali.... a. banyak rusuk pada kerucut ada 1 b. banyak rusuk pada tabung ada 3 c. banyak sisi pada persegi panjang adalah 6 d. banyak sudut pada kubus adalah 8
129
12.
VI II I
III
IV iII
V
Jaring-jaring kubus di samping jika alasnya III, maka atas/tutupnya adalah.... a. I c. II b. IV d. V
13. Bangun-bangun di bawah ini yang titik sudutnya lebih dari 2 adalah . . . . a. kubus, balok, kerucut b. limas segitiga, prisma segitiga, tabung c. balok, limas, prisma segitiga d. balok, limas, bola 14. Gambar di bawah ini yang merupakan jaring-jaring kubus, kecuali.... a. c.
b.
d.
130
15. Di antara bangun berikut yang bukan bangun ruang adalah.... a.
c.
b.
d.
II. Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang benar! Untuk soal nomor 1 dan 2, perhatikan jaring-jaring berikut yang akan diimpitkan hingga membentuk bangun ruang!
M
L
N
C
A
B
J
I
K
H
D
E
G
F
1. Gambar di atas merupakan jaring-jaring.... 2. HG akan berimpit dengan....
131
Untuk soal nomor 3 sampai 5, perhatikan gambar berikut ini dengan cermat! Q N
P O
M
J
L
K
3. Rusuk ML sejajar dengan rusuk.... 4. Sudut OPQ berhadapan dengan sudut.... 5. Sisi JKLM sama luasnya dengan sisi....
132
NILAI
Nama : _________________ Kelas
: _____
UJI KOMPETENSI II I. Berilah tanda silang (x) pada salah satu huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang paling tepat 1. Yang merupakan bangun datar yang simetris adalah..... a. c.
b.
2.
d.
Bangun di samping memiliki sumbu simetri sebanyak..... a. 2 b. 3 c. 4 d. 5
3. Huruf-huruf di bawah ini yang memiliki dua sumbu simetri adalah..... a. T c. E b. S d. O 4.
Pencerminan terhadap garis k memindahkan titik B ke titik..... a. C c. Y b. X d. Z
133
5. Bangun yang memiliki 3 sumbu simetri adalah..... a. c.
b.
d.
6. Diantara pencerminan bangun berikut yang benar adalah..... a. c.
b.
d.
134
Untuk soal nomor 7 sampai 10, perhatikan pencerminan bangun di bawah ini! D
M
4
B
2
C
(Bayangan)
1
A 3 7. Bayangan yang dibentuk oleh titik B pada pencerminan di atas adalah..... a. 1 c. 3 b. 2 d. 4 8. Bayangan dari sisi AD pada pencerminan tersebut adalah..... a. 1, 2 c. 2, 4 b. 1, 4 d. 3, 4 9. Panjang sisi DC sama dengan panjang sisi..... a. 1, 2 c. 1, 4 b. 2, 3 d. 1, 3 10. Jarak AM sama dengan jarak..... a. 1 M c. 3 M b. 2 M d. 4 M II. Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang benar! 1. Banyaknya simetri lipat pada segitiga sama kaki adalah .....________ 2. Persegi mempunyai .....__________________________sumbu simetri Untuk soal nomor 3 sampai 5, perhatikan kumpulan bangun datar berikut ini! E A
B
C
D
135
3. Bangun E mempunyai ....._______________________sumbu simetri 4. Bangun di atas yang tidak mempunyai sumbu simetri adalah....._____ 5. Di antara bangun di atas yang memiliki dua sumbu simetri adalah.....______
136
Kisi-kisi Instrumen Angket Aktivitas Belajar Matematika Di Kelas IV MIN Parung
Nomor Pernyataan No.
Dimensi
Indikator
Jumlah +
1.
Visual activities
a. Membaca materi
b. Meriksa kembali jawaban
teman Oral activities
d. Mengajukan pertanyaan e. Menjawab pertanyaan f. Mengajukan pendapat atau ide g. Mencatat materi
3.
Writing activities
11, 15
2
-
-
10
2
-
1
-
1
-
-
16
9
2
-
-
-
-
-
-
pelajaran
c. Menjelaskan kepada
2.
pembelajaran h. Merangkum materi i. Menjawab pertanyaan teman
1
7 6 -
j. Berani
4.
Emotional activities
-
4, 5, 14, -
18
17
2, 3, 8, 12,
4
k. Merasa senang 6
13 Jumlah
5
13
18
137
Skala Aktivitas Belajar Matematika Di Kelas IV MIN Parung
Nama
:
Kelas
:
Mata Pelajaran
:
Materi Pokok
:
Petunjuk Pengisian
:
1. Jawablah pernyataan di bawah ini dengan baik dan jujur sesuai dengan pengalamanmu dalam mengikuti proses pembelajaran matematika. 2. Berilah tanda checklist (√) pada jawaban yang kamu anggap paling benar dan sesuai dengan pengalamanmu dalam mengikuti proses pembelajaran matematika.
Keterangan: SS
: Sangat Sering
J
: Jarang
S
: Sering
SJ
: Sangat Jarang
No.
Pertanyaan
1.
Saya dapat menjelaskan materi pelajaran matematika dengan lancar, jika ada teman yang bertanya
2.
Saya malas mengajukan pendapat waktu berdiskusi
3.
Saya cemas mengikuti pembelajaran matematika di kelas
4.
Saya takut mengikuti pembelajaran matematika di kelas
5.
Saya malu waktu disuru untuk maju ke depan
6.
Saya mengajukan ide waktu diskusi kelompok
SS
S
J
SJ
138
7. 8.
Saya dapat menjawab pertanyaan yang diajukan secara lisan Saya bosan mengikuti pembelajaran matematika di kelas
9.
Saya mengobrol waktu teman-teman mencatat materi pelajaran matematika di kelas
10.
Saya tidak bisa menjelaskan materi matematika waktu ada teman yang bertanya
11.
Jika diperintahkan membaca, saya memilih menonton televisi daripada membaca buku pelajaran di rumah
12.
Saya cepat menyerah waktu mengerjakan LKS di kelas
13.
Saya malas waktu disuru membuat rangkuman pada mata pelajaran matematika Saya deg-degan waktu disuru untuk maju ke depan
14. 15. 16. 17. 18.
pelajaran
Saya memilih ngobrol daripada mempelajari materi pelajaran matematika sebelum guru masuk ke kelas Saya mencatat materi pelajaran matematika yang diterangkan oleh guru waktu belajar di kelas Saya senang mengikuti pembelajaran matematika di kelas Saya berani waktu disuru guru untuk mengerjakan soal di depan
139
Kisi-kisi Instrumen Observasi Aktivitas Belajar Matematika Di Kelas IV MIN Parung
No.
Dimensi
Indikator a. Memperhatikan penjelasan guru
1.
Visual activities
Nomor Pernyataan
Jumlah
1, 2, 3
3
4,
1
c. Menjelaskan kepada teman
5
1
d. Mengajukan pertanyaan
6
1
e. Mengajukan pendapat
7
1
f. Mencatat materi pembelajaran
8
1
g. Merangkum materi
9
1
h. Membuat catatan refleksi
10
1
11, 12
2
12
12
b. Memperhatikan penjelasan teman saat diskusi
2.
3.
4.
Oral activities
Writing activities
Emotional activities i. Berani Jumlah
140
Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa dalam Proses Pembelajaran dengan Pendekatan Contextual Teaching and Learning Nama Observer Materi Pokok Hari/Tanggal Jam Pertemuan Ke
: : : : :
Petunjuk Pengisian : Berilah tanda check list (√) pada jawaban yang Anda anggap sesuai dengan aktivitas siswa yang diamati. Nama Siswa Sesuai Nomor Urut absen No. Aspek yang Diobservasi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 Jumlah 1.
Mengobrol pada saat guru menjelaskan
2.
Siswa bercanda
3.
Memperhatikan penjelasan teman
4.
Siswa cuek pada saat diskusi
5.
Menjelaskan materi kepada teman
6.
Siswa bertanya
7.
Berpendapat saat diskusi
8.
Mencatat materi
141
9.
Membuat rangkuman materi
10.
Membuat catatan refleksi pembelajaran
11.
Terlihat semangat mengerjakan LKS
12.
Terlihat gelisah mengikuti proses pembelajaran
Catatan
: ............................................................................................................................................................... ............................................................................................................................................................... ............................................................................................................................................................... ............................................................................................................................................................... ...............................................................................................................................................................
Observer,
(_________________________)
142
LAMPIRAN III HASIL PENELITIAN 1. Hasil Tes Akhir Siklus I dan II 2.Hasil Angket 3. Hasil Observasi 4. Skor Respon Siswa Siklus I dan II
143
Hasil Tes Siklus I No.
Nama
Hasil Belajar Siklus I
Keterangan
1.
Adiya Afifa Rizka
58
Tidak
2.
Aldo Arifrianto
59
Tidak
3.
Amir Baim
70,5
Lulus
4.
Azizah Nur Azizah
70
Lulus
5.
Dewi Febrilia Putri
61
Tidak
6.
Dzihan Andriani
60
Tidak
7.
Kiki Hidayah R
81
Lulus
8.
Lingga M. Fauzan
60
Tidak
9.
M. Ijlal Sukmana
60,5
Tidak
10.
M. Rizki Maulana
69
Lulus
11.
M. Sadam
73
Lulus
12.
Maudina Zahrani
73
Lulus
13.
M. Sheva R
63
Tidak
14.
Hadiah R. Fitri
89
Lulus
15.
Nur Indah Putri. S
76,5
Lulus
16.
Nurhafidz. H
63
Tidak
17.
Rangga Apriandika
67,5
Lulus
18.
Regi Ahmad Sanusi
67
Lulus
19.
Revi Riana Putra
62
Tidak
20.
Ridwansyah
64
Tidak
21.
Risa Anggraini
67
Lulus
22.
Saeful Nazarudin
50
Tidak
23.
Sania Maharani
70
Lulus
24.
Siti Sofiah
52
Tidak
25.
Kharisma Ananda
58
Tidak
Jumlah
1644
Rata-rata
65,76
Tidak
144
Hasil Tes Siklus II No.
Nama
Hasil Belajar Siklus II
Keterangan
1.
Adiya Afifa Rizka
67
Lulus
2.
Aldo Arifrianto
72
Lulus
3.
Amir Baim
81
Lulus
4.
Azizah Nur Azizah
82
Lulus
5.
Dewi Febrilia Putri
85
Lulus
6.
Dzihan Andriani
70
Lulus
7.
Kiki Hidayah R
77
Lulus
8.
Lingga M. Fauzan
79
Lulus
9.
M. Ijlal Sukmana
83
Lulus
10.
M. Rizki Maulana
74
Lulus
11.
M. Sadam
85
Lulus
12.
Maudina Zahrani
78,5
Lulus
13.
M. Sheva R
69
Lulus
14.
Hadiah R. Fitri
88
Lulus
15.
Nur Indah Putri. S
85
Lulus
16.
Nurhafidz. H
76,5
Lulus
17.
Rangga Apriandika
82,5
Lulus
18.
Regi Ahmad Sanusi
76
Lulus
19.
Revi Riana Putra
90
Lulus
20.
Ridwansyah
83
Lulus
21.
Risa Anggraini
72,5
Lulus
22.
Saeful Nazarudin
72
Lulus
23.
Sania Maharani
80
Lulus
24.
Siti Sofiah
66
Lulus
25.
Kharisma Ananda
75
Lulus
Jumlah
1949
Rata-rata
77,96
Lulus
145
Hasil Angket Siklus I
No.
1.
2.
3.
4.
5.
Aspek
Skor
Menjelaskan materi pelajaran Malas mengajukan pendapat Cemas mengikuti pembelajaran Takut mengikuti pembelajaran Malu maju ke depan
70
Nilai Harapan (NH) 1x4=4
Nilai Skor (NS)
NSx 100%
= 2.8
Penafsiran Data Cukup Baik
= 70% 74
1x4=4
= 2.96
Cukup Baik = 74%
74
1x4=4
= 2.96
Cukup Baik = 74%
80
1x4=4
= 3.2
Baik = 80%
59
1x4=4
= 2.36
Cukup Baik = 59%
6.
Mengajukan ide
78
1x4=4
= 3.12
Baik = 78%
7.
Menjawab pertanyaan
78
1x4=4
= 3.12
Baik = 78%
8.
9.
Bosan mengikuti pembelajaran Mengobrol waktu mencatat
76
1x4=4
= 3.04
Baik = 76%
70
1x4=4
= 2.8
Cukup Baik = 70%
10.
11.
Tidak bisa menjelaskan materi Menonton televisi waktu membaca
71
1x4=4
= 2.84
Cukup Baik = 71%
74
1x4=4
= 2.96
Cukup Baik = 74%
146
12.
13.
14.
Cepat menyerah mengerjakan LKS Malas membuat rangkuman Deg-degan maju ke depan
72
1x4=4
= 2.88 = 72%
74
1x4=4
= 2.96
Cukup Baik = 74%
54
1x4=4
= 2.16 = 54%
15.
16.
17.
18.
Memilih ngobrol daripada belajar Mencatat materi pelajaran Senang mengikuti pembelajaran Berani mengerjakan soal di depan Rata-rata
Cukup Baik
71
1x4=4
= 2.84 = 71%
81
1x4=4
Kurang Baik
= 3.24
Cukup Baik
Baik = 81
77
1x4=4
= 3.08
Baik = 77%
62
1x4=4
= 2.48
Cukup Baik = 62%
1x4=4 = 71.94
= 2.8776
Cukup Baik = 72%
147
Hasil Angket Siklus II
Aspek
Skor
Menjelaskan materi pelajaran Malas mengajukan pendapat Cemas mengikuti pembelajaran Takut mengikuti pembelajaran Malu maju ke depan
71
Mengajukan ide
79
Menjawab pertanyaan
80
Bosan mengikuti pembelajaran Mengobrol waktu mencatat
78
Tidak bisa menjelaskan materi Menonton televisi waktu membaca Cepat menyerah mengerjakan LKS Malas membuat rangkuman Deg-degan maju ke depan
76
Nilai Harapan (NH) 1x4=4
Nilai Skor (NS)
NSx 100%
= 2.84 = 71%
81
1x4=4
1x4=4
1x4=4
1x4=4
Baik
= 3.32 = 83%
74
Baik
= 3.24 = 81%
83
Cukup Baik
= 3.24 = 81%
81
Penafsiran Data
= 2.96
Baik Cukup Baik
= 74% 1x4=4
= 3.16
Baik = 79%
1x4=4
= 3.2
Baik = 80%
1x4=4
= 3.12 = 78%
76
1x4=4
= 3.04
Baik Baik
= 76% 1x4=4
= 3.04 = 76%
81
1x4=4
= 3.24 = 81%
81
1x4=4
1x4=4
1x4=4
Baik
= 2.96 = 74%
62
Baik
= 3.24 = 81%
74
Baik
= 2.48
Cukup Baik Cukup Baik
148
= 62% Memilih ngobrol daripada belajar Mencatat materi pelajaran Senang mengikuti pembelajaran Berani mengerjakan soal di depan Rata-rata
81
1x4=4
= 3.24 = 81%
76
1x4=4
= 3.04 = 76%
82
1x4=4
1x4=4
Baik
= 3.28 = 82%
68
Baik
Baik
= 2.72 = 68%
Cukup Baik
1x4=4 = 76.89
= 3.0556
= 76.89%
Baik
149
Hasil Observasi Siklus I
No 1.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Aspek Observasi Memperhatikan saat guru menjelaskan Mengobrol pada saat guru menjelaskan Siswa bercanda
Memperhatikan penjelasan teman Menjelaskan materi kepada teman Siswa bertanya
Berpendapat saat diskusi
Jumlah Responden 25/Pertemuan 1 2 3 4
Rata-rata
17
21
18
20
= 76%
15
13
11
14
= 53%
17
14
10
17
= 58%
16
15
21
19
= 71%
15
19
16
24
= 74%
0
19
20
23
= 62%
19
18
15
23
= 75%
20
23
19
17
= 79%
19
16
24
13
= 72%
15
20
18
21
= 74%
21
19
17
20
= 77%
13
15
10
12
= 50%
189
217
210
201
Mencatat materi
9.
Membuat rangkuman materi 10. Membuat catatan refleksi pembelajaran 11. Semangat mengerjakan LKS 12. Terlihat gelisah saat belajar Total
69,25%
150
Hasil Observasi Siklus II
No 1.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Aspek Observasi Memperhatikan saat guru menjelaskan Mengobrol pada saat guru menjelaskan Siswa bercanda
Memperhatikan penjelasan teman Menjelaskan materi kepada teman Siswa bertanya
Berpendapat saat diskusi
Jumlah Responden 25/Pertemuan 1 2 3 4
Jumlah
22
25
23
24
= 94%
18
13
17
9
= 57%
19
15
18
8
= 60%
19
17
19
21
= 76%
17
15
21
20
= 73%
20
21
20
25
= 86%
19
15
16
20
= 70%
19
18
20
23
=80%
18
20
21
20
= 79%
17
20
22
24
= 83%
23
25
23
25
= 96%
10
13
15
9
= 47%
221
197
235
229
Mencatat materi
9.
Membuat rangkuman materi 10. Membuat catatan refleksi pembelajaran 11. Semangat mengerjakan LKS 12. Terlihat gelisah saat belajar Total
75.5
151
Skor Respon Siswa pada Siklus I
Skor Butir
Nama
Jumlah
Siswa
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10 11 12 13 14 15 16 17 18
A
4
2
4
3
4
4
3
1
2
2
4
3
2
3
4
4
1
2
52
B
2
4
3
4
3
4
1
3
3
2
3
3
2
2
3
3
4
3
52
C
2
4
3
4
3
4
1
3
3
2
3
3
4
2
3
4
3
4
55
D
2
2
3
2
2
4
4
3
2
3
4
3
4
2
3
2
1
4
50
E
3
4
2
1
3
4
3
2
2
1
3
4
2
4
1
2
1
3
45
F
3
4
1
2
3
3
1
1
2
2
3
4
1
4
4
2
4
3
43
G
3
3
2
2
3
2
4
2
3
3
3
3
3
1
3
3
4
1
48
H
3
3
3
3
2
4
4
3
3
2
2
3
3
2
2
2
4
2
50
I
2
4
3
3
4
4
2
4
3
1
4
3
4
1
4
2
3
4
51
J
3
3
4
1
2
3
2
4
3
2
4
3
4
2
3
3
3
3
52
K
2
2
4
3
4
4
2
3
4
2
2
3
2
1
1
2
4
1
46
L
3
4
4
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
3
3
3
53
M
2
3
3
4
4
2
1
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
1
51
N
3
3
4
4
2
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
3
3
3
53
O
3
3
4
2
2
4
4
4
4
3
4
4
2
3
1
3
4
3
57
P
3
3
2
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
2
3
2
49
Q
4
3
2
1
2
2
4
3
2
4
1
2
2
3
3
4
3
3
48
R
3
3
4
3
2
3
3
3
3
3
4
3
4
2
4
4
4
2
57
S
2
3
4
4
2
2
2
4
4
3
4
3
4
2
3
4
3
2
55
T
4
3
3
2
2
4
4
3
4
2
4
3
2
2
3
4
4
3
56
U
3
3
4
2
2
4
2
4
4
3
4
4
2
2
4
4
4
1
56
V
3
3
4
4
2
2
3
4
3
4
4
4
4
1
3
3
4
4
59
W
2
4
3
3
3
3
4
4
3
4
3
3
3
3
3
4
4
3
59
X
4
4
4
3
4
3
4
4
1
4
1
4
4
1
4
3
4
4
60
Y
2
3
2
3
4
1
4
3
4
2
2
4
2
3
3
3
2
4
57
Rata-rata
52,56
152
Rentang
Jumlah
Rendah
0
Sedang
15
Tinggi
10
Keterangan : 18-36 : Kategori rendah 36-54 : Kategori sedang 54-72 : Kategori tinggi
153
Skor Angket Respon Siswa pada Siklus II
Skor Butir
Nama
Jumlah
Siswa
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10 11 12 13 14 15 16 17 18
A
2
4
4
4
2
4
4
3
3
4
4
3
4
2
3
4
4
3
61
B
2
2
3
4
4
4
2
3
4
4
3
3
4
2
4
1
3
3
55
C
1
1
2
3
4
2
3
2
3
4
2
2
1
3
3
4
1
4
45
D
2
2
3
3
4
2
2
3
4
4
3
4
2
4
4
3
4
2
55
E
3
4
4
4
3
3
3
3
3
2
3
4
3
3
3
2
4
2
56
F
4
4
4
4
3
3
4
4
1
1
4
4
4
1
4
3
4
4
60
G
4
3
3
4
2
3
4
3
3
2
4
4
4
1
3
4
3
3
57
H
3
3
4
4
3
3
3
4
4
3
4
3
3
2
3
3
3
2
57
I
4
4
3
4
2
4
3
4
4
4
4
4
4
2
4
3
4
2
63
J
3
3
4
4
3
3
3
4
4
3
4
3
3
2
3
3
3
3
58
K
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
1
4
4
4
1
65
L
1
3
2
3
2
1
4
2
2
3
1
2
3
2
4
2
4
3
44
M
2
4
3
4
1
4
3
4
3
3
4
1
4
3
3
3
3
3
55
N
2
2
4
3
3
4
4
3
3
2
3
3
4
4
1
4
4
2
55
O
2
4
4
2
2
4
2
2
3
2
2
3
2
1
2
2
3
3
45
P
4
4
3
4
1
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
4
66
Q
2
3
3
3
4
2
2
3
3
3
3
4
3
2
3
3
1
2
49
R
1
3
2
3
4
3
2
3
2
3
4
3
2
3
3
2
3
2
48
S
3
3
1
3
4
3
3
4
4
4
2
2
2
4
4
3
3
3
55
T
2
3
4
4
3
3
3
4
2
3
3
3
4
2
3
4
4
2
56
U
3
2
4
1
3
1
3
1
2
3
2
3
1
3
4
4
3
4
47
V
3
3
2
2
2
3
3
2
3
3
4
2
3
2
2
3
3
2
47
W
2
3
2
3
2
3
4
4
2
2
4
3
3
3
4
4
4
3
55
X
3
2
2
3
4
4
1
3
4
2
2
4
2
3
3
3
4
2
57
Y
4
3
4
2
3
3
4
2
3
4
4
4
2
3
3
2
4
4
58
Rata-rata
54,28
154
Rentang
Jumlah
Rendah
0
Sedang
7
Tinggi
18
Keterangan : 18-36 : Kategori rendah 36-54 : Kategori sedang 54-72 : Kategori tinggi