Mimbar Sekolah Dasar, Volume 3 Nomor 1 April 2016
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME PADA MATERI CIRI-CIRI MAHLUK HIDUP DI KELAS III A SD NEGERI KEPUTRAN Sujarwanto SD Negeri Keputran Alamat: Jl.RA.Kartini No. 34 Pekalongan Email:
[email protected] Abstract Formulation of the problem this research is how the learning process, how much improving student learning outcomes on the material characteristics of living things, and change the behavior of learners with learning model Constructivism in third grade students of Keputran 06 Elementary School. A Classroom Action Research was conducted in two cycles. Behavioral changes towards better aspects of attention, student response, responsibility, how students respond, and make a note of student activity in the learning process. The average results of the first cycle of learning 83,07dengan minimum completeness criteria. students who achieve 77%. While on the second cycle students get an average of 90.76 with students who achieve 100% minimum completeness criteria. Keywords: Learning model Constructivism, two dimension media and three dimensions.
Abstrak Rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimanakah proses pembelajaran, seberapa banyak peningkatan hasil belajar siswa pada materi ciri-ciri mahluk hidup, dan perubahan perilaku peserta didik dengan model pembelajaran Konstruktivisme pada peserta didik kelas III A SD Negeri Keputran 06. PTK ini dilakukan dua siklus. Terjadi perubahan perilaku ke arah lebih baik dari aspek perhatian, respon siswa, tanggung jawab, cara siswa menanggapi, dan aktivitas siswa membuat catatan dalam proses pembelajaran. Rata-rata hasil belajar siklus I 83,07 dengan siswa yang mencapai KKM 77%. Sedangkan pada siklus II siswa memperoleh nilai rata-rata 90,76 dengan siswa yang mencapai KKM menjadi 100%. Kata kunci: Model pembelajaran konstruktivisme, media dua dimensi dan tiga dimensi.
PENDAHULUAN ~ Kenyataan selama ini
Pekalongan,
bahwa
Pengetahuan
mata
pelajaran
IPA
sering
pada
pembelajaran
Alam
(IPA)
Ilmu
menunjukan
dianggap membosankan dan sulit bagi
masih rendah. dari sejumlah 26 siswa
siswa, sehingga siswa cenderung merasa
hanya 46 % nya yang mendapat nilai di
bosan dan malas untuk belajar mata
atas 77 atau diatas Kriteria Ketuntasan
pelajaran IPA. Rendahnya keterlibatan
Minimal (KKM). Rendahnya ketertarikan
siswa dalam proses pembelajaran seperti
siswa dalam Kegiatan Belajar Mengajar
pada saat diskusi, siswa tidak telibat aktif
(KBM)
dalam diskusi. Pada saat siswa diminta
pembelajaran
untuk mengajukan pertanyaan siswa juga
sebab itu, diperlukan keahlian seorang
hanya diam saja. Hal tersebut berdampak
guru
pada proses pembelajaran yang tidak
model-model pembelajaran yang lebih
efektip
menitikberatkan kepada partisipasi siswa
dan
hasil
belajar
memuaskan.
Dari
data
yang
hasil
tidak
ulangan
untuk
mengindikasikan
dalam
kurang
bahwa menarik.
mengajarnya
mencari
proses Oleh
menguasai
tahu
sendiri
harian sebelum dilakukan penelitian di
pengetahuannya,
kelas
06
pembelajaran akan lebih bermakna dan
Kota
lebih dipahami oleh siswa. Holt (Irianto dan
III
A
Kecamatan
SD
Negeri
Pekalongan
Keputran Timur
[66]
sehingga
Sujarwanto, Penerapan Model Pembelajaran Konstrukstivisme
Yuliariatiningsih,
2008:7)
menyebutkan
Hakikat Pembelajaran IPA
bahwa ‘ciri-ciri siswa SD antara lain rasa
IPA secara garis besarnya IPA memiliki tiga
ingin tahu yang berlebih, mengeksplorasi,
komponen
menemukan, mempelajari
misalnya
sesuatu yang
yaitu:
mengamati,
baru dan berkreasi’. Untuk mendorong
memprediksi,
munculnya
melaksanakan
rasa
ingin
tahu
siswa
SD
(a)
proses
ilmiah,
mengklasifikasi,
merancang eksperimen,
dan
(b)
produk
tersebut, terlebih dahulu perlu dilakukan
ilmiah, misalnya prinsip, konsep, hukum
eksplorasi
dan teori, dan (c) sikap ilmiah, misalnya
terhadap
apa
yang
akan
dipelajari, sehingga siswa akan lebih aktif dengan
mengungkapkan
ingin tahu, hati-hati, objektif dan jujur.
pertanyaan-
pertanyaan yang mucul dari kegiatan
Hasil Belajar IPA
eksplorasi yang dapat dijawab dengan
Berdasarkan tujuan pembelajanan IPA di
percobaan
yang
sekolah dasar, hasil belajar IPA harus
untuk
mencakup pencapain produk, proses dan
dilakukan
atau oleh
pengamatan siswa
sendiri
menemukan
konsep-konsep
baru.
sikap
Berdasarkan
pendapat
yang
diharapkan dapat memehami konsep-
dikemukakan di atas, maka di SD dalam
konsep IPA dan keterkaiatan dengan
proses pembelajaran IPA tentang konsep
kehidupan sehari-hari, dari proses siswa
ciri-ciri
diharapkan memilki kemampuan untuk
mahluk
menerapkan
hidup, model
guru
bisa
pembelajaran
ilmiah.
Dari
segi
produk,
mengembangkan
konstruktivismeme.
siswa
pengetahuan,
gagasan dan menerapkan konsep yang diperolehnya
Model
pembelajaran
yaitu
model
konstruktivismeme
pembelajaran
untuk
menjelaskan
dan
memecahkan masalah yang ditemukan
yang
dalam kehidupan sehari-hari, dari segi
berorientasi pada pembelajaran student
sikap
dan
nilai
siswa
diharapkan
centered,
mempunyai
minat
untuk
mempelajari
sebagai
yaitu
memandang
individu
aktif
siswa
dan
dapat
benda-benda di lingkungnnya, sikap ingin
membangun
pengetahuan
sendiri.
tahu, tekun, kritis, mawas diri, bertanggung
Sebagaimana
diungkapkan
Suparno
jawab dapat bekerja sama dan mandiri,
(1997:81) bahwa yang sangat penting
serta mengenal dan memupuk rasa cinta
dalam
terhadap
proses
merekalah
belajar yang
mengembangkan
adalah harus
pengetahuan
siswa, aktif
alam
sekitar
sehingga
menyadari keagungan Tuhan Yang Maha
bukan
Esa.
guru atau orang lain. Melalui model pembelajaran diharapkan
konstruktivisme
dapat
meningkatkan
ini
Hasil
hasil
belajar
merupakan
indikator
keberhasilan suatu pembelajaran yang
belajar siswa pada materi ciri-ciri mahluk
dilaksanakan.
hidup di kelas III A SD Negeri Keputran 06.
pembelajaran dapat dilihat dengan jelas [67]
Keberhasilan
suatu
Mimbar Sekolah Dasar, Volume 3 Nomor 1 April 2016
pada hasil belajar yang diperoleh oleh
Mahluk
siswa. Untuk mengetahui hasil belajar siswa
macam,
dapat
tumbuhan.
Semua
mempunyai
ciri-ciri
diperoleh
kuisioner,
melalui
angket,
pengamatan.
ujian
(test),
wawancara,
dan
instrumen
yang
Dari
hidup
terbagi
yaitu
menjadi
tiga
hewan
dan
manusia,
mahluk khusus.
hidup Menurut
Haryanto (2007) ciri ciri-ciri mahluk hidup
digunakan dalam penilaian hasil belajar
yaitu:
dapat
bergerak, dapat bernapas, dapat tumbuh
memberikan
keberhasilan
informasi
tentang
siswa.
Informasi
belajar
dari
penilaian hasil belajar bermanfaat bagi
Membutuhkan kecil
mejadi
makanan, besar
dapat
dan
dapat
berkembang biak
siswa sebagaimana yang diungkapkan oleh Mimin Haryati (2007:117) yaitu: 1)
Model Pembelajaran Konstruktivisme
Untuk mengetahui kemajuan belajar siswa;
Glasersfeld
2) Untuk mengetahui indikator-indikator
mengemukakan bahwa “konstruktivisme
yang
belum
adalah salah satu filsafat pengetahuan
dikuasai; 3) Motivasi diri untuk belajar lebih
yang menekankan bahwa pengetahuan
baik lagi dan; 4)Memperbaiki strategi
itu
belajar
sendiri”.
telah
ditetapkan
yang
(Suparno,
adalah
1997
konstruksi
Ini
:
18)
(bentukan)
menegaskan
diri
bahwa
pengetahuan bukanlah suatu tiruan dari Selain manfaat di atas, penilaian hasil
kenyataan
belajar bermanfaat juga bagi orang tua
kontruksi
kognitif
diantaranya
kegiatan
seseorang.
untuk
memotivasi
putra-
tetapi
kenyataan Adapun
melalui Piaget
belajar dapat diketahui dengan cara
konstruktivismeme
melakukan penilaian. Penilaian menurut
pandangan
Realin Setiamihardja (2006: 2) adalah
dibangun
“penentuan
Sedangkan menurut Yuliatiningsih, MS dan
kemampuan
informasi
yaitu
Irianto,
159)
suatu
(Dahar,
berdasarkan
:
dari
putrinya agar belajar lebih baik lagi. Hasil
harga
1996
akibat
dimana di
DM.
mendefinisikan
sebagai
suatu
pengetahuan
dalam
pikiran
(2009
:
27),
anak. model
membandingkan hasil pengujian dengan
pembelajaran
tolak ukur”. Penilaian dilaksanakan pada
model pembelajaran yang menekankan
saat proses dan akhir kegiatan secara
pada pengetahuan awal siswa sebagai
terpadu. Penilaian juga dapat diartikan
tolak ukur dalam belajar”.
sebagai pelaporan tentang
suatu dan hasil
proses
konstruktivisme
itu
adalah
pengumpulan,
penggunaan belajar
informasi
siswa
Berdasarkan beberapa pendapat di atas
baik
dapat
perorangan atau kelompok.
disimpulkan
pembelajaran
bahwa
model
konstruktivismeme
merupakan sebuah model pembelajaran Ciri-ciri Mahluk Hidup
dengan agen [68]
menempatkan aktif
dalam
siswa
sebagai
proses
belajar
Sujarwanto, Penerapan Model Pembelajaran Konstrukstivisme
bermakna. Siswa tidak hanya menerima
kegiatan
materi
Kegiatan
tapi
juga
menginterpretasikan
materi.
yang
dirancang
eksplorasi
oleh
dapat
guru.
berupa
pengamatan, percobaan, diskusi, tanya jawab, mencari informasi melalui buku
Kelebihan
menggunakan
model
atau
surfing
di
internet
pembelajaran konstruktivisme yaitu : 1).
berkelompok;
memberikan kesempatan kepada siswa
penjelasan konsep, pada tahap ini siswa
untuk
pendapatnya
memberikan penjelasan dan solusi yang
dengan bahasa sendiri; 2) memberikan
didasarkan pada hasil observasinya. Tugas
kesempatan kepada siswa untuk berpikir
guru
tentang pengalamannnya sehingga lebih
memberi
kreatif
siswa
mengemukakan
dan
imajinatif;
kesempatan
kepada
3)
memberikan siswa
untuk
3)Tahap
secara
memberikan
diskusi
penguatan
informasi. sendiri
Dengan
yang
dan
bukan
demikian
membangun
pemahaman baru tentang konsep yang
mencoba gagasan baru; 4) memberi
sedang
pengalaman yang berhubungan dengan
(pengetahuan
gagasan yang telah dimiliki siswa; 5)
siswa menjadi tidak ragu-ragu lagi tentang
mendorong
siswa
konsepsinya.
perubahan
gagasan
untuk
memikirkan mereka;
6)
dipelajari.
Bila
awalnya)
konsepsinya benar,
Bila
(pengetahuan
awalnya)
akan
maka
konsepsinya salah,
menciptakan lingkungan yang kondusif; 7)
eksplorasi
dapat memberikan kemudahan kepada
antara konsepsi siswa dengan konsep
siswa dalam mempelajari konsep IPA; dan
baru;
8) melatih siswa berpikir kritis dan kreatif.
aplikasi konsep, Pada tahap ini guru
4)
merupakan
maka
Tahap
berusaha
jembatan
pengembangan
untuk
menciptakan
dan iklim
Menurut Yuliatiningsih, MS dan Irianto, DM.
pembelajaran yang memungkinkan siswa
(2009
dapat
:
31)
Langkah-Langkah
mengaplikasikan
Pembelajaran Model Konstruktivisme ada
konsepnya.
4 yaitu: 1) Tahap pengetahuan awal.
dilingkungan
pada tahap ini siswa didorong untuk
melalui pemahaman konsep yang telah
mengungkapkan
diperoleh. Dengan demikian diharapkan
pengetahuan
awal
tentang konsep yang akan dipelajari.
konsep
Guru
bermakna.
memancing dengan pertanyaan-
pertanyaan yang berhubungan fenomena
kehidupan
Guru
pemahaman
yang
yang
memunculkan dapat
isi-isu
dipecahkan
dipelajarinya
akan
dengan
sehari-hari
yang
Pengaruh
Model
Pembelajan
mengkaitakan konsep yang akan dibahas;
Konstruktivisme Terhadap Aktivitas Siswa
2) Tahap eksplorasi, pada tahap ini siswa
Model
diajak untuk menemukan konsep melalui
merupakan strategi pembelajaran yang
penyelidikan,
bertitik tolak dari pengalaman yang dimiliki
pengumpulan
peinterprestasian
data
data
melalui
dan suatu
oleh [69]
pembelajaran
siswa,
menekankan
konstuktivisme
keterampilan
Mimbar Sekolah Dasar, Volume 3 Nomor 1 April 2016
proses, berdiskusi, berkolaborasi, bekerja
merupakan
sama dan berargumentasi dengan teman
meningkatkan proses interaksi guru dan
sekolah,
dapat
siswa dalam kegiatan belajar mengajar.
menemukan sendiri baik secara individu
Melalui penggunaan model pembelajan
maupun
konstruktivisme
sehingga
siswa
kelompok.
pembelajaran diharapkan
Melalui
model
konstruktivisme,
mampu
siswa
senang
mengkonstruksikan
salah
ini
dalam
dapat
satu
upaya
siswa
untuk
akan
merasa
pembelajaran
karena
mengkonstruk
sendiri
pengetahuan mereka sendiri, dan tidak
pengetahuannya
mengharuskan siswa menghapal fakta-
sama
fakta. Sesuatu yang baru ditemukan oleh
demikian, pembelajaran akan menjadi
siswa,
lebih bermakna sehingga dapat merubah
bukan
dari
apa
kata
guru.
dengan
Sehubungan dengan penjelasan tersebut
prilaku
diatas, maka strategi pembelajaran yang
belajar siswa.
akan
dikembangkan
adalah
siswa
dengan
cara
kelompoknya.
dan
berja
Dengan
meningkatkan
hasil
strategi
pembelajaran yang menekankan pada
Tujuan penelitian ini adalah untuk: 1)
pengalaman siswa.
Mendeskripsikan
Menurut Bruner (Dahar,1996:98) bahwa,
dengan
orang
pembelajaran
mengkonstruksi
pengetahuannya
proses
pembelajaran
menerapkan
model
konstruktivisme;
2)
dengan menghubungkan informasi yang
Mendeskripsikan hasil peningkatan yang
masuk dengan informasi yang disimpan,
diperoleh oleh siswa dengan menerapkan
yang
model pembelajaran konstruktivisme; dan
diperoleh
pandangan
sebelumnya.
model
Dalam
pembelajaran
3)
mendeskripsikan
konstruktivisme, strategi memperoleh, lebih
siswa
diutamakan
pembelajaran konstruktivisme.
banyak
dibandingkan
siswa
mengingat
seberapa
memperoleh
pengetahuan.
dengan
perubahan
menerapkan
prilaku model
dan Dengan
Penelitian
ini
diharapkan
demikian, maka siswa akan lebih aktif
dimanfaatkan
dalam pembelajarannya dengan cara
dalam
bertanya,
ciri-ciri mahluk hidup di pendidikan dasar
berdiskusi,
mengamati
dan
bekerja sama dengan temannya.
dengan model
sebagai
pembelajaran
panduan
dapat guru
IPA pada materi
memanfaatkan
media
pembelajaran
dan
konstruktivisme.
Fungsi utama dari model pembelajan
memberikan motivasi dan
konstruktivisme adalah menunjang proses
baru
pembelajaran
meningkatkan hasil belajar siswa melalui
dilaksanakn
yang guru.
efektif
yang
Kedudukan
model
bagi
pembelajaran
Peserta dengan
pembelajan konstruktivisme ada dalam
langkah-langkah
komponen
konstruktivisme.
langkah-langkah
tahapan-tahapan
dalam
atau mengajar [70]
model
pengalaman Didik
untuk
memanfaatkan pembelajaran
Sujarwanto, Penerapan Model Pembelajaran Konstrukstivisme
METODE
kuantitatif
Penelitian ini dilaksanakan pada semester
sederhana (persentase). Indikator kinerja
1 tahun pelajaran 2015/2016. Masing-
penelitian
masing
peningkatan perolehan nilai
siklus
pembelajaran
dilakukan sebanyak
kegiatan
ini
dianalisis
adalah:
secara
(1)
adanya rata-rata
kali
ulangan
harian
pertemuan. Siklus 1 dilaksanakan pada
minimal
rata-rata
hari Selasa, 27 Oktober 2015 dan hari
perilaku peserta didik dari tidak aktif
Selasa,
2015
menjadi aktif dalam pembelajaran ciri-
sedangkan siklus 2 dilaksanakan pada
ciri mahluk hidup dengan menggunakan
hari Selasa, 10 November 2015 dan Selasa
model pembelajaran konstruktivisme, dan
tanggal 17 November 2015.
3)
tanggal
03
dua
yang
November
tingkat
didik
Adapun
80,
(2) perubahan
KKM
peserta didik (46 %)
kelas III A SD Negeri Keputran 06 Tahun Pelajaran 2015/2016.
74,23 menjadi
ketuntasan
dari yang lulus Subjek penelitian adalah peserta
dari
minimal
(KKM)
77 sebanyak
12
menjadi sedikitnya
21 peserta didik (81%).
sumber
data dari penelitian ini: 1) peserta didik
Prosedur
penelitian
yang jumlahnya sebanyak 26 siswa, yang
pembelajaran
terdiri atas 13 peserta didik perempuan
dengan tahapan atau langkah-langkah
dan 13 peserta didik lakilaki, 2) guru kelas,
model pembelajaran konstruktivisme yaitu
dan teman sejawat.
tahapan pengetahuan awal, tahapan
yang
siklus
1
dilakukan sesuai
eksplorasi, tahapan diskusi dan penjelasan Teknik
yang
digunakan
untuk
konsep seerta tahapan aplikasi konsep.
mengumpulkan data berbentuk tes dan
Pelaksanaan
nontes.
dengan:
Tes
mengetahui
digunakan
untuk
pembelajaran,
dimulai
1) mengkondisikan siswa ke
hasil belajar siswa pada
dalam pembelajaran dengan berdoa dan
materi ciri-ciri mahluk hidup. Teknik nontes
mengabsen siswa, 2) melakukan apersepsi
berupa
lembar
dengan bertanya jawab terhadap siswa
lapangan
yang berhubungan dengan materi, 3)
aktivitas,
Memasuki kegiatan inti siswa di dorong
observasi
observasi
dan
digunakan
dengan catatan
untuk
menilai
keaktifan, dan perubahan tingkah laku
dengan
peserta didik selama kegiatan dilakukan.
dan
mengeksplorasi
guru
memancing
pembelajaran supaya
siswa
membuat pertanyaan-pertanyaan yang Analisis
ini
berkaitan dengan materi, 4) Selanjutnya
disajikan dalam bentuk analisis kualitatif
siswa dibagi menjadi beberapa kelompok
dengan
dan
deskriptip
data
dalam
metode
penelitian
pemaparan
komparatif,
secara yakni
setiap
kelompok
diberikan
LKS,
setelah itu peneliti mempersilahkan siswa
mendeksripsikan semua temuan dalam
untuk
penelitian
sekelompoknya untuk mengerjakan LKS, 4)
disertai
dengan
data-data [71]
diskusi
dengan
teman
Mimbar Sekolah Dasar, Volume 3 Nomor 1 April 2016
Peneliti membimbing siswa pada saat
sebanyak 19%. Adapun rata-rata kelas
siswa mengerjakan LKS, 5) pada tahap
hasil belajar siswa pra siklus hanya sebesar
diskusi dan penjelasan konsep, setiap
74,23
perwakilan kelompok memaparkan hasil diskusinya di depan kelas, 6) pada tahap
Hasil Penelitian Siklus 1
aplikasi konsep peneliti bersama siswa
Proses
melakukan
Konstruktivisme
tanya
jawab
mengenai
Pembelajaran
pemaparan setiap kelompok. Selanjutnya
Berdasarkan
peneliti
yang
bersama
siswa
menyimpulkan
pelajaran
dengan
identifikasi
telah
permasalahan
dideskripsikan,
menyusun
Model
Rencana
peneliti
Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP). Setelah RPP disusun, HASIL
maka
kegiatan
selanjutnya
Kondisi awal peserta didik kelas III A SD
menyiapkan
Negeri Keputran 06 Semester 1 tahun
digunakan dalam penelitian yaitu
pelajaran 2015/2016 adalah peserta didik
dua dimensi tentang ciri-ciri mahluk hidup.
media
adalah
yang
akan media
kurang aktif dalam proses pembelajaran khususnya pada materi ciri-ciri mahluk
Pelaksanaan tindakan siklus pertama ini
hidup.
dilakukan pada hari Selasa, 27 Oktober
Perhatian
dan
respon
siswa
terhadap pembelajaran sangat kurang,
2015
mereka
dalam
pertemuan
berani
Selasa,
juga
cenderung
pembelajaran,
pasif
kurang
untuk
pertemuan ke
pertama, dan
dua dilaksanakan
tanggal
03
November
hari 2015.
mengungkapkan pendapat dan bertanya
Kegiatan pembelajaran dengan model
pada
Konstruktivisme ini
saat
mereka
tidak
mengerti.
dilakukan
di
dalam
Sehingga berdapmpak pada hasil belajar
kelas oleh guru kelas sebagai peneliti
siswa pada materi ciri-ciri mahluk hidup
dan teman sejawat untuk berkolaborasi.
yang
Pada akhir pertemuan kedua dilakukan
kurang
memuaskan
terbukti
dengan banyaknya peserta didik yang
ulanngan
mendapatkan nilai di bawah KKM. Data
keberhasilan tindakan siklus 1.
nilai
peserta
menunjukan materi
didik
hasil
ciri-ciri
yang
belajar
mahluk
harian
untuk
mengetahui
diperoleh
siswa
hidup
pada
Peningkatan
sangat
Hasil
Belajar
Siswa
Pada
Materi Ciri-ciri Mahluk Hidup
rendah. Dari 26 siswa, yang mencapai
Hasil pembelajaran ciri-ciri mahluk hidup
KKM hanya sebanyak 12 siswa atau 46 %
dengan
dan
konstruktivisme dapat dilihat pada Tabel 1
14
siswa
atau
54%
siswa
tidak
model
pembelajaran
mencapai KKM. Dengan rincian siswa
berikut.
yang mendapatkan nilai 50 sebanyak 15%;
Tabel 1. Analisis Hasil Belajar Siswa Siklus 1
nilai 60 sebanyak 15%; nilai 70 sebanyak
No
Nilai (x)
Frekwensi (f)
f.x
24%; nilai 80 sebanyak 27%; nilai 90
1.
100
6
600
[72]
Sujarwanto, Penerapan Model Pembelajaran Konstrukstivisme
2.
90
6
540
3.
80
8
640
4.
70
3
210
Berdasarkan
5.
60
2
120
dipaparkan
6.
50
1
50
perilaku
26
2.160
pembelajaran
Rata-rata
83,07
pembelajaran
Tuntas % (Nilai R ≥ 77 / KKM)
77 %
perhatian siswa yang aktif
Tidak Tuntas %(Nilai R < 77 /
23 %
atau 22 siswa, sedangkan sisanya 15%
Jumlah
membuat catatan
tabel bahwa
belajar
terjadi
peserta
dapat
perubahan
didik
dengan
dalam model
konsrtuktivisme, bahwa
atau 4 siswa
KKM)
tersebut
yang
sebesar 85%
tidak
aktif. Untuk
aspek respon siswa yang aktif sebanyak hasil belajar
14 siswa atau 54%, sedangkan sisanya
siswa pada materi ciri-ciri mahluk hidup
sebesar 12 siswa atau 46% tidak aktif.
dengan
Untuk
Berdasarkan tabel tersebut menggunakan
model
aspek
tanggung
jawab
siswa
pembelajaran konstruktivisme pada siklus
sebanyak 21 atau 81%, sedangkan siswa
pertama menunjukkan bahwa sebanyak
yang
20
terhadap tugas
(77 %)
peserta
ketuntasan dan masih
didik
mencapai
sebanyak 5
6 (23 %) peserta didik
mengalami
bertangung yang
siswa
diberikan
atau
19%.
jawab guru Untuk
Rata-
aspek cara siswa menanggapi yang aktif
83,07, nilai tertinggi
sebanyak 17 siswa atau sebesar 65%,
tidak
rata kelas sebesar
kurang
tuntas.
sedangkan
100 dan nilai terendah 50.
siswa
yang
tidak
aktif
sebanyak 9 siswa atau sebesar 35%. Untuk Perubahan Perilaku Belajar Peserta didik
aspek yang terakhir yaitu aktivitas siswa
Hasil pengamatan keaktifan peserta didik
membuat catatan
dalam kegiatan pembelajaran IPA pada
aktif
materi ciri-ciri mahluk hidup dalam siklus
sedangkan siswa
1 dapat dilihat dalam tabel 2 berikut.
sebanyak 6 siswa atau 23%.
sebesar
20
jumlah
siswa
yang
siswa
atau
77%,
tidak
aktif
yang
Tabel 2. Analisis Hasil Pengamatan Aktivitas
Refleksi Siklus 1
Peserta Didik Siklus 1.
Aspek
Aktif
Tidak
Refleksi hasil pembelajaran ciri-ciri mahluk
Aktif
hidup
dengan
menggunakan
model
1. Perhatian Siswa
85 %
15 %
pembelajaran
konstruktivisme,
2. Respon Siswa
54 %
46 %
dikemukakan
beberapa
3. Tanggung Jawab
81 %
19 %
yang dapat digunakan sebagai acuan
65 %
35 %
77 %
23 %
4. Cara siswa menganggapi 5. Aktivitas siswa
untuk
kegiatan
siklus
dapat
kekurangan berikutnya.
Kelemahan pada siklus pertama antara lain: 1) Peserta didik masih mempunyai rasa [73]
malu
dant
takut
salah
untuk
Mimbar Sekolah Dasar, Volume 3 Nomor 1 April 2016
mengajukan
pertanyaan
dan
November
2015
untuk
mengungkapkan pengetahuan awalnya,
pertama,
dan
pertemuan
2) Peserta didik masih sering ragu ketika
dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 17
mengungkapkan pendapat,
peserta
November 2015. Kegiatan penelitian ini
didik masih belum terbiasa bekerja sama
dilakukan di dalam kelas oleh guru kelas
dengan teman kelompoknya.
sebagai peneliti dan teman sejawat untuk
3)
pertemuan kedua
berkolaborasi. Setelah pertemuan kedua, Kelebihan adanya
pada
siklus
1
peningkatan
tanggung
ini
adalah:
dilakukan
perhatian dan
jawab
siswa
pembelajaran sehingga
ulangan
harian
untuk
mengetahui keberhasilan tindakan yang
dalam
diberikan.
meningkatkan
hasil belajar siswa pada materi ciri-ciri
Peningkatan
mahluk hidup. Nilai rata-rata 83,07 pada
Materi Ciri-ciri Mahluk Hidup
siklus 1, hal ini berarti ada peningkatan
Hasil pembelajaran ciri-ciri mahluk hidup
sebesar 8,84. Peningkatan hasil belajar
dengan
ini
konstruktivisme dapat dilihat pada Tabel 3
karena
pembelajaran
IPA pada
Hasil
Belajar
model
Siswa
Pada
pembelajaran
materi ciri-ciri mahluk hidup dilakukan
berikut.
dengan
Tabel 3. Analisis Hasil Belajar Siswa Siklus 2
menggunakan
model
konstruktivisme.
No
Nilai (x)
Frekwensi (f)
f.x
masih
perlu
1.
100
10
1.000
indikator
kinerja
2.
90
8
720
belum tercapai, yakni ketuntasan 81 %
3.
80
8
640
atau 21 siswa. Sedangkan untuk rata-rata
4.
70
-
-
kelas
5.
60
-
-
6.
50
-
-
26
2.360
pembelajaran Pembelajaran ditingkatkan
83,07
ini karena
sudah
mencapai
yang
ditarketkan.
Jumlah Hasil Penelitian Siklus 2
Rata-rata
90,76
Tuntas % (Nilai R ≥ 77 / KKM)
100 %
Konstruktivisme
Tidak Tuntas %(Nilai R < 77 /
0%
Berdasarkan refleksi hasil pembelajaran
KKM)
Proses
siklus
Pembelajaran
1,
peneliti
Dengan
Model
menyusun Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) materi
Berdasarkan tabel tersebut
ciri-ciri mahluk hidup.
siswa pada materi ciri-ciri mahluk hidup
disusun, adalah
maka
Setelah
kegiatan
RPP
selanjutnya
dengan
menyiapkan media yang akan
digunakan dalam penelitian yaitu
hasil belajar
menggunakan
model
pembelajaran konstruktivisme pada siklus
media
kedua
menunjukkan
tiga dimensi. Pelaksanaan tindakan siklus
26
kedua ini dilakukan pada hari Selasa, 10
ketuntasan. [74]
(100 %)
bahwa
sebanyak
didik
mencapai
peserta Rata-rata
kelas
sebesar
Sujarwanto, Penerapan Model Pembelajaran Konstrukstivisme
90,76, nilai tertinggi 100 dan nilai terendah
pembelajarannya
sehingga
80.
meningkatkan hasil belajar siswa dengan rata-rata kelas menjadi 90,76. Hal ini berarti
Perubahan Perilaku Belajar Peserta didik
ada peningkatan sebesar 7,69 dari siklus 1.
Hasil pengamatan keaktifan peserta didik
Peningkatan
dalam kegiatan pembelajaran IPA pada
pembelajaran IPA pada
materi ciri-ciri mahluk hidup dalam siklus
ciri-ciri mahluk hidup
2 dapat dilihat dalam tabel 4 berikut.
memanfaatkan langkah-langkah model
Tabel 4. Analisis Hasil Pengamatan Aktivitas
pembelajaran
Peserta Didik Siklus 2
Pembelajaran ini
Aspek
Aktif
materi menulis
dilakukan dengan konstruktivsme. mencapai indikator
dan
tuntas.
2. Respon Siswa
85 %
15 %
3. Tanggung Jawab
92 %
8%
81 %
19 %
92 %
8%
membuat catatan
karena
Aktif 12 %
5. Aktivitas siswa
ini
kinerja, yakni rata-rata kelas lebih dari 80
88 %
menganggapi
belajar
Tidak
1. Perhatian Siswa
4. Cara siswa
hasil
tingkat pencapaian KKM 100% siswa
PEMBAHASAN Proses Pembelajaran Pada Materi Ciri-Ciri Mahluk
Hidup
Dengan
Menggunakan
Model Pembelajaran Konstruktivisme Pembelajaran
dengan
menerapkan
model pembelajaran Konstruktivisme di Berdasarkan dipaparkan perilaku
tabel bahwa
belajar
tersebut terjadi
peserta
dapat
kelas
perubahan
dengan
A
SD Negeri Keputran 06,
materi
pembelajaran
ciri-ciri
dalam
mahluk hidup,
model
belajar peserta didik yang meningkat,
secara
perubahan
perilaku
signifikan, dari yang kurang perhatian
didik,
hasil belajar siswa.
menjadi
sesuai
pembelajaran
dengan
pembelajaran
respon
didik
III
konsrtuktivisme
perhatian,
dari
yang
kurang
menjadi lebih respon, dari yang
serta
menunjukkan
dengan
belajar
pendapat
aktivitas peserta Hal
ini
Suprijono
(2012:54) bahwa pembelajaran kooperatif
kurang tanggung jawab terhadap tugas
atau
yang
aktivitas belajar siswa secara kelompok
diberikan
guru
menjadi lebih
kolaboratif
bertanggung jawab.
maupun individu.
Refleksi Siklus 2
Pembelajaran
Refleksi
hasil
pembelajaran
model
konstruktivisme materi
dapat
model
meningkatkan
konstruktivisme,
dengan
ternyata dapat meningkatkan aktivitas
ciri-ciri
belajar peserta didik. Peserta didik yang
mahluk hidup ini pada siklus 2 ini adalah:
biasanya perhatiannya kurang, tampak
adanya peningkatan perhatian, respon,
menjadi
tanggung
pembelajaran ini. Demikian pula peserta
jawab
siswa
dalam
proses [75]
lebih
antusias
pada
Mimbar Sekolah Dasar, Volume 3 Nomor 1 April 2016
didik yang sudah mulai jenuh dengan
pembelajaran
pembelajaran yang monoton dan tidak
Peningkatan hasil belajar siswa ini mulai
bervariasi, kembali lebih berkonsentrasi
dari siklus 1 maupun 2. Hasil belajar
dan motivasi belajar peserta didik untuk
siswa yang lolos KKM 77 sebanyak 26
belajar dalam pembelajaran ini karena
siswa (100%) pada siklus 2. Rata-rata kelas
dengan model Konstruktivisme ini peserta
dari prasiklus, siklus 1, hingga siklus 2,
didik
meningkat dari 74,23 menjadi siklus 1
yang
biasanya
kegiatan pembelajaran
melakukan
secara individu
Konstruktivisme.
83,07, dan pada siklus 2 menjadi 90,76.
dilakukan secara kelompok (kolaboratif) dengan memanfaatkan media. Hal ini
Dengan
demikian,
senada dengan
diterima,
yakni
manfaat dari media,
hipotesis
pembelajaran
dengan
menurut Hamalik (2000:108) antara lain
model
adalah : 1) menarik minat, 2) memberi
terbukti efektif untuk meningkatkan hasil
gambaran yang jelas, 3) mempunyai
belajar siswa pada materi ciri-ciri mahluk
tinjauan yang luas dan 4) mendorong
hidup di kelas III A semester 1 tahun
kreativitas peserta didik.
pelajaran 2015/2016
Berdasarkan
deskripsi
tersebut,
maka
pembelajaran
ketiga
Perubahan
perilaku
hipotesis yang diajukan diterima, yakni
setelah
proses
konstruktivisme
pembelajaran
menerapkan
model
Konstruktivisme
dapat
dengan
Konstruktivisme
mengikuti
belajar
model pembelajaran
pembelajaran
Pemanfaatan
model
meningkatkan
konstruktivisme pada mata pelajaran IPA yang
mahluk
belajar dengan antusias dan
peningkatan tanggung
terbukti keaktifan,
jawab,
dan
adanya
dilakukan,
pembelajaran
aktivitas belajar siswa pada materi ciri-ciri hidup
kerja
sama,
yang
disiplin
dalam
diharapkan
proses pembelajaran ciri-ciri mahluk hidup.
tinggi,
nilai-nilai
hasil belajar siswa pada
Penerapan
model
pembelajaran
tercapai
maupun
diterapkan. dengan
bahwa
sehingga
program
eksplisit
materi ciri-ciri mahluk hidup
terlihat
Maka
model
siswa
semangat
tujuan
yang
dan penanaman
pendidikan
dengan Peningkatan
siswa
karakter
sesuai
pemerintah
secara
emplisit dari
dapat
pembelajaran
Konstruktivisme
pada
Konstruktivisme dalam pembelajaran ciri-
materi ciri-ciri mahluk hidup ini dapat
ciri mahluk hidup
mencapai tujuan
instruksional
pemahaman siswa pada materi tersebut.
ditetapkan
dapat
Sehingga berdampak pada peningkatan
dampak
hasil belajar siswa. Hal ini terbukti bahwa
yanng
hasil belajar siswa lebih baik dari pada
karakter.
Hal
ini
kondisi awal sebelum penerapan model
pendapat
dari
Joyce
dapat
meningkatkan
[76]
dan
pengiring yang berupa
nilai-nilai
yang
mencapai diharapkan pendidikan
senada dengan (2011:8)
yang
Sujarwanto, Penerapan Model Pembelajaran Konstrukstivisme
menyatakan
bahwa
pembelajaran mencapai
model
pembelajaran menjadi lebih perhatian,
efektif
selain
kurang respon menjadi lebih aktif dalam
instruksional
juga
merespon pertanyaan guru dan siswa,
yang
tujuan
dapat merumuskan dampak pengiring
kurang
yang
bertanggung jawab dalam mengerjakan
akan
Berkaitan
ditanamkan
dengan
pada
pendapat
anak.
tersebut,
tanggung jawab menjadi
tugas dari guru,
kurang
lebih
aktif dalam
maka pemanfaatan media dua dimensi
menanggapi
dan tiga dimensi, memang dapat menarik
mengemukakan
minat
belajar,
mengajukan pertanyaan, dari yang pasif
mempunyai
membuat catatan menjadi lebih aktif
respon dan perhatian yang tinggi dalam
dalam membuat catatan pembelajaran.
pembelajaran.
Selain itu juga dapat menanamkan nilai-
peserta
sehingga
didik
peserta
untuk
didik Dengan
adanya
keuntungan-keuntungan pemanfaatan
dari
model
nilai
pembelajaran
menjadi lebih aktif dalam
pendidikan
pendapat
karakter
kerja
dan
sama,
komunikatif, dan rasa percaya diri.
Konstruktivisme ini, maka hipotesis yang dikemukakan pembelajaran
diterima, dengan
model
pembelajaran
pada
mata
yakni
memanfaatkan
terbukti
dapat
belajar
perilaku
RW.
(1996).
Teori-teori
Belajar.
Bandung: Erlangga.
IPA Pokok
Bahasan Ciri-ciri Mahluk Hidup peserta
Dahar,
Konstruktivisme
pelajaran
mengubah
REFERENSI
Hamalik, Oemar. 1994. Media Pendidikan. Bandung: Citra Adi Karya. Haryati.
(2007).
Model
dan
Tehnik
didik kelas III A SD Negeri
penilaian. Jakarta: Gaun Persada Press.
Keputran 06, semester 1 Tahun Pelajaran
Irianto, D.M. dan Yuliariatiningsih, M.S.
2015/2016
(2008). Pendidikan IPA di Sekolah Dasar. Bandung: UPI Kampus Cibiru.
SIMPULAN
Irianto, D.M. dan Yuliariatiningsih, M.S.
Simpulan hasil penelitian ini: 1) proses
(2009). Pendidikan IPA di Sekolah Dasar.
pembelajaran
Bandung: UPI Kampus Cibiru.
model dapat
dengan
pembelajaran meningkatkan
menerapkan Konstruktivisme
aktivitas
Joyce,
belajar
Weil.
Emily,
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
kelas III A SD Negeri Keputran 06 semester
Setiamihardja,
1 tahun pelajaran 2015/2016, 2) model Konstruktivisme
Marsha,
Calhoun. (2011). Models of Teaching.
siswa pada materi ciri-ciri mahluk hidup di
pembelajaran
Bruce.
R.
(2006).
Evaluasi
Pengajaran. Bandung: Tidak diterbitkan.
dapat
Suparno,
P.
(1997).
Filsafat
meningkatkan hasil belajar siswa, dan 3)
Konstruktivismeme dalam Pendidikan.
model
Yogyakarta: Kanisius.
pembelajaran
Konstruktivisme
dapat merubah perilaku belajar yang
kurang
perhatian
siswa
terhadap [77]