PENERAPAN AKAD WAKALAH BIL UJRAH PADA PRODUK ASURANSI PENDIDIKAN PT TAKAFUL KELUARGA DAN PT BRIngin LIFE SYARIAH
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)
Oleh: Kunnaenih 1111046200026
KONSENTRASI ASURANSI SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015M/1436H
ABSTRAK Kunnaenih. 1111046200026. Dengan judul skripsi Penerapan Akad Wakalah bil Ujrah Pada Produk Asuransi Pendidikan PT Takaful Keluarga Dan PT BRIngin Life Syariah. Program Strata Satu (S1), Skripsi Konsentrasi Asuransi Syariah, Program Studi Muamalat, Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,1436 H / 2015 M. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pelaksanaan akad Wakalah bil Ujrah pada produk asuransi pendidikan di PT Takaful Keluarga dan PT BRIngin Life Syariah, untuk menjelaskan hasil pelaksanaan akad Wakalah bil Ujrah pada produk asuransi pendidikan yang dijalankan PT Takaful Keluarga dan PT BRIngin Life Syariah dan untuk menjelaskan apakah pelaksanaan akad Wakalah bil Ujrah pada produk asuransi pendidikan di PT Takaful Keluarga dan PT BRIngin Life Syariah sudah sesuai dengan Hukum Islam/Fatwa. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan menggunakan metode penelitian deskriptif analisis, data yang digunakan berupa data primer berseumber dari wawancara kepada pihak yang bersangkutan mengenai akad Wakalah bil Ujrah. Data sekunder bersumber dari formulir, ikhtisar polis, ketentuan atau syarat-syarat umum dan khusus, ilustrasi polis, brosur, buku-buku, wibsite, penelitian terdahulu dan sumber-sumber tertulis lainnya. Pengumpulan data dilakukan dengan cara dokumnetasi yaitu mengumpulkan data dan wawancara. Kesimpulan dari penelitian ini secara singkat adalah bahwa pelaksanaan akad Wakalah bil Ujrah pada produk asuransi pendidikan PT Takaful Keluarga dan PT BRIngin Life Syariah terdapat beberapa unsur yang terkait didalamnya yaitu formulir permohonan peserta (SPAJ), ikhtisar polis, ketentuan atau syarat-syarat umum dan khusus serta ilustrasi polis. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan akad Wakalah bil Ujrah pada produk asuransi pendidikan PT Takaful Keluarga dan PT BRIngin Life Syariah telah sesuai dengan hukum Islam/Fatwa, namun pada beberapa bagian isi formulir peserta asuransi BRIngin Danasiswa Syariah masih terdapat keganjilan, seperti tidak dicantumkannya pernyataan peserta dengan pihak perusahaan berdsarkan akad Wakalah bil Ujrah dan pernyataan sesama calon peserta berdasarkan akad Tabarru’, alokasi dana investasi dan ketidaklengkapan isi tabel Ujrah mengenai biaya pengelolaan investasi kontribusi sekaligus. Kata Kunci
: Wakalah bil Ujrah, Asuransi Pendidikan, PT Takaful Kelurga, PT BRIngin Life Syariah
Pembimbing
: Abdurrauf, M.A
Buku Rujukan
: Tahun 1997 s.d Tahun 2013
v
KATA PENGANTAR Bissmillaahirrahmaannirrahiim Alhamdulillah rabbal’alamiin, puji syukur tak henti hentinya kita panjatkan ke hadirat Allah Swt. Shalawat serta salam yang senantiasa melimpah kepada junjungan Nabi kita Muhammad Saw, kepada segenap keluarga, sahabat serta umatnya sepanjang zaman. Karena berkat ridha, rahmat dan karunia-Nya-lah muncul ilham yang baik. Dengan ilham dan hidayah Allah Swt, akhirnya penulis sangat bersyukur dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Penerapan Akad Wakalah Bil Ujrah Pada Produk Asuransi Pendidikan Di PT BRIngin Life Syariah Dan PT Takaful Keluarga ”. Penulis menyadari dengan sepenuh hati bahwa hasil yang kecil ini bukan jerih payah penulis sendiri. Hasil ini diperoleh berkat bimbingan, dorongan, dukungan yang tiada henti penulis peroleh dari berbagai pihak. Namun, penulis berusaha menyajikan skripsi ini dengan sebaik-baiknya dan penulis berharap bahwa skripsi ini dapat bermanfaat dan memberi kontribusi pada perkembangan ilmu pengetahuan dan juga penelitian-penelitian yang selanjutnya, khususnya pada dunia Asuransi Syariah. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih dari hati yang paling dalam dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada: 1.
Bapak Dr. Asep Saepudin Jahar, MA., Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
vi
2.
Bapak Ah. Azharuddin Lathif M.Ag, MH., Ketua Prodi Program Studi Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3.
Bapak Abdurrauf, Lc, MA., Sekertaris Jurusan Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4.
Bapak Abdurrauf, M.A., Dosen pembimbing skripsi yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya untuk memberikan ilmu dan saransaran serta arahan kepada penulis selama penyusunan skripsi. sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
5.
Bapak Mu’min Rauf, S.Ag., MA., Dosen Penasehat Akademik yang telah memberikan motivasi agar fokus dalam perkuliahan selama masa studi penulis di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini.
6.
Segenap Dosen Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prodi Muamalat tanpa mengurangi rasa hormat yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah memberikan ilmunya yang sangat bermanfaat kepada penulis semasa dibangku kuliah.
7.
Teristimewa untuk surga kecil yang penulis miliki, Bapak Carna tercinta penerang hati. Terimakasih atas segala doanya, kesabaran, jerih payah dan pengorbanan serta nasihat yang senantiasa memberikan semangat, dukungan, kasih sayang sejati bagi penulis dan memenuhi semua apa yang penulis butuhkan sampai sekarang, terutama dikala meningatkan penulis harus melebihi studi alm. Ibunda Darkiyah tercinta, yang mengobati rasa lelah dalam masa studi penulis. Tiada kata yang pantas selain doa, sungguh jasamu vii
tiada tara dan tak akan pernah terbalaskan. Terimakasih juga untuk Kakakkakak ku tersayang Rastinih, Karnata, Warya, Kadirah, Karinih, Abdul Mukri dan Abdullah yang telah memberikan kasih sayang dan dukungan melalui senyum-senyum kecil serta doa, sehingga penulis mempunyai semangat untuk menyelesaikan skripsi ini. 8.
Bapak Muhammad Hafiluddin Marketing Communication Dep. Head PT Takaful Keluarga dan Bapak Basuki Achmad Kepala bagian Operasioanl PT BRIngin Life Syariah serta segenap staf dan karyawan yang telah mengizinkan untuk memberikan data yang penulis butuhkan untuk penelitian ini. Semoga bantuan dan kebaikannya mendapatkan balasan dari Allah Swt.
9.
Kepada ka Mufti yang sering diskusi skripsi, ka Zaki yang bantuin ngedit finishing serta memberikan saran-sarannya, Nurwandaru Ikhsan Budi Yoga yang selalu sabar dan setia menemani kemana saja aku pergi untuk keperluan skripsi ini. Terima kasih sudah memberikan banyak dukungan dan semangat kepada penulis saat penulisan skripsi ini.
10.
Teman-teman seperjuangan AS 2011 Irsyad, Riyatno, Deden, Zubayr, Dito, Pratiwi, Ida, Oktovina, Agus, Ikrom, Ario, Bagus, Pepe, Nurintan, dan seterusnya yang selalu berbagi suka dan duka dalam mengikuti perkuliahan, semoga komunikasi kita semua akan berjalan terus tak terputus sampai kapanpun.
11.
Kepada sahabat-sahabat ASPI UIN Syarif Hidayatullah dan sahabat-sahabat angkatan 2011 yang tidak bisa disebutkan satu persatu terima kasih telah viii
memberikan warna ketika masa-masa perkulihan, ini baru awal bukan akhir dari perjalanan kita semua. 12.
Untuk sahabat Seperjuangan satu Kosn Saskia Riska Rinanda, Indi Nisauf Fikri Sakila, Dini Dhafina Nur, Ulfa Istiani, yang selalu bersama menemani dan bercanda, akhirnya kita harus menggapai apa yang kita inginkan walaupun banyak yang harus dilalui.
13.
Kepada sahabat-sahabat Komfaksyahum, terimakasih telah memberikan pengalaman hidup yang luar biasa pada saat menjadi mahasiswa, memberikan pelajaran berharga tentang apa itu kekalahan dan bagaimana untuk bangkit. Terus bergerak karena tanpa pergerakan tidak akan ada perubahan. Jatuh untuk bangkita atau jatuh untuk terpuruk tangan terkepal dan maju ke muka.
14.
Tak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini.
Jakarta, 04 Mei 2015 Penulis
Kunnaenih
ix
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ……………………………………………………..
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ……………………......
ii
LEMBAR PENGESAHAN PANITIA SIDANG ………………..……..
iii
LEMBAR PERNYATAAN ………………………..……..............…..….
iv
ABSTRAK……………………………...……………………………….....
v
KATA PENGANTAR…………...………………………………………...
vi
DAFTAR ISI……………………………………………………...……….
x
DAFTAR GAMBAR.................................................................................
xv
DAFTAR TABEL........………...……………………......………….............
xvi
BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ..................................................................
1
B. Identifikasi Masalah..........................................................................
6
C. Pembatasan Masalah.........................................................................
6
D. Rumusan Masalah ............................................................................
7
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................................
7
F. Review Studi Terdahulu....................................................................
8
G. Metode Penelitian........................................................................... x
10
H. Sistematika Penulisan .................................................................... BAB II
BAB III
13
LANDASAN TEORI A. Asuransi Jiwa.................................................................................
15
B. Asuransi Pendidikan .....................................................................
16
1. Pengertian Asuransi Pendidikan ..............................................
17
2. Manfaat Asuransi Pendidikan ..................................................
18
3. Bentuk Investasi Asuransi Pendidikan......................................
20
4. Proses Penerimaan Peserta Asuransi Pendidikan......................
21
5. Cara Pengajuan Klaim Asuransi Pendidikan.............................
23
C. Akad Wakalah bil Ujrah ................................................................
23
1. Dasar Hukum Akad Wakalah bil Ujrah...................................
26
2. Rukun Dan Syarat Akad Wakalah bil Ujrah............................
28
3. Jenis-Jenis Akad Wakalah bil Ujrah .......................................
33
4. Berakhirnya Akad Wakalah Bil Ujrah.....................................
34
GAMBARAN UMUM PT ASURANSI TAKAFUL KELUARGA DAN PT ASURANSI BRIngin LIFE SYARIAH A. Gambaran Umum PT Asuransi Takaful Keluarga.........................
36
1. Sejarah Singkat PT Asuransi Takaful Keluarga.......................
36
2. Profil PT Asuransi Takaful Keluarga.......................................
37
3. Struktur Organisasi PT Asuransi Takaful Keluarga.................
37
xi
4. Visi dan Misi PT Asuransi Takaful Keluarga...........................
38
5. Produk Investasi PT Asuransi Takaful Keluarga......................
39
B. Gambaran Umum PT Asuransi BRIngin Life Syariah...................
39
1. Sejarah Singkat PT Asuransi BRIngin Life Syariah.................
39
2. Profil PT Asuransi BRIngin Life Syariah.................................
40
3. Struktur Organisasi PT Asuransi BRIngin Life Syariah...........
41
4. Visi dan Misi PT Asuransi BRIngin Life Syariah....................
42
5. Produk Investasi PT Asuransi BRIngin Life Syariah...............
42
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Akad Wakalah bil Ujrah pada Asuransi Pendidikan di PT Asuransi Takaful Keluarga.............................................................
44
1. Prosedur Pembukaan Peserta Polis Asuransi Takafulink Salam Cendekia.....................................................................................
45
2. Ujrah/Biaya Asuransi Takafulink Salam Cendekia...................
50
3. Teknik Perhitungan Akad Wakalah bil Ujrah pada Asuransi Takafulink Salam Cendekia......................................................
51
4. Manfaat Asuransi Takafulink Salam Cendekia.........................
53
5. Berakhirnya Akad Wakalah bil Ujrah pada Asuransi Takafulink Salam Cendekia.........................................................................
55
B. Pelaksanaan Akad Wakalah bil Ujrah Pada Asuransi Pendidikan di PT BRIngin Life Syariah....................................................................
xii
57
1. Prosedur Pembukaan Peserta Polis Asuransi BRIngin Danasiswa Syariah.......................................................................................
58
2. Ujrah/Biaya Asuransi BRIngin Danasiswa Syariah..................
62
3. Teknik Perhitungan Akad Wakalah bil Ujrah pada Asuransi BRIngin Danasiswa Syariah.....................................................
63
4. Manfaat Asuransi BRIngin Danasiswa Syariah........................
65
5. Berakhirnya Akad Wakalah bil Ujrah pada Asuransi BRIngin Danasiswa Syariah....................................................................
67
C. Analisis Pelaksanaa Akad Wakalah bil Ujrah pada Asuransi Pendidikan di PT Asuransi Takaful Keluarga Dan PT Asuransi BRIngin Life Syariah.......................................................................
70
D. Analisis Pelaksanaa Akad Wakalah bil Ujrah pada Asuransi Pendidikan di PT Asuransi Takaful Keluarga Dan PT Asuransi BRIngin Life Syariah dengan Fatwa Dewan Syariah Nasional No: 10/DSN-MUI/IV/2000 dan
Fatwa Dewan Syariah Nasional No:
52/DSN MUI/III/2006......................................................................
72
1. Pelaksanaan Akad Wakalah bil Ujrah Pada Asuransi Pendidikan di PT Asuransi Takaful Keluarga dan PT Asuransi BRIngin Life Syariah dengan Fatwa Dewan Syariah Nasional No: 10/DSNMUI/IV/2000............................................................................
72
2. Pelaksanaan Akad Wakalah bil Ujrah Pada Asuransi Pendidikan di PT Asuransi Takaful Keluarga dan PT Asuransi BRIngin Life xiii
Syariah dengan Fatwa Dewan Syariah Nasional No: 52/DSNMUI/III/2006............................................................................ 78 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan .................................................................................…
83
B. Saran ..............................................................................................
84
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................
86
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xiv
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Skema Akad Wakalah bil Ujrah.........................................................
25
Gambar 4.1 Mekanisme Asuransi Takafulink Salam Cendekia Berdasarkan akad Wakalah bil Ujrah..................................................................................................
56
Gambar 4.2 Mekanisme Asuransi BRIngin Danasiswa Syariah Berdasarkan akad Wakalah bil Ujrah..................................................................................................
xv
69
DAFTAR TABEL Tabel 4.1 Berakhirnya Akad Wakalah bil Ujrah pada Asuransi Takafulink Salam Cendekia dan Asuransi BRIngin Danasiswa Syariah.............................................
77
Tabel 4.2 Kesesuaian Praktik Pelaksanaan Akad Wakalah bil Ujrah pada Asuransi Takafulink Salam Cendekia dan Asuransi BRIngin Danasiswa Syariah...............
xvi
81
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang Masalah Berkembangnya ekonomi dan teknologi yang semakin mengancam resiko manusia semakin besar, seiring itu pula masalah yang akan dihadapi oleh manusia baik secara langsung maupun tidak langsung semakin kompleks. Untuk menghadapi resiko yang timbul atau kompleks datangnya tak diduga, sekarang ini perusahaan asuransi menawarkan berbagai pertanggungan atas barang-barang, atas pinjaman, bahkan atas jiwa. Dalam al-Qur’an Allah Swt memerintahkan hamba-Nya agar melakukan upaya persiapan diri untuk menghadapi hari esok; karena itu sebagian dari kita dalam kaitan ini berusaha untuk menabung dan berasuransi. Berasuransi merupakan salah satu untuk berjaga jaga jika suatu saat musibah itu datang menimpa kita.1 Begitu juga dengan adanya musibah dan bencana yang tidak terduga menimpa kita (misalnya kecelakaan, kebakaran dan sebagainya) atau mungkin ditakdirkan meninggal dunia, semua itu adalah ketentuan Allah. Allah pula yang mengatur semua alam jagat raya ini dengan hukum hukum-Nya yang disebut Sunnatullah2. Namun manusia wajib berserah diri, berdoa dan berikhtiar
1
Muhamad Syakir sula, Asuransi Syariah (Life and General): Konsep dan Sistem Operasional (Jakarta: Gema Insani Press, 2004, Cet. 1), h. 86. 2 Q.S. al-A’RAF (7) : 54 : “...matahari, bulan dan bintang-bintang yang masing-msing tunduk atas perintahNya. Ingatlah! BagiNya hak menciptakan dan memerintahkan. Mahaberkah Allah, Tuhan semesta alam”.
1
untuk mengurangi resiko dan dampak keuangan yang mungkin terjadi. Upaya tersebut seringkali tidak sesuai, sehingga tercipta kebutuhan akan mekanisme mengahlikan resiko seperti melalui konsep asuransi. Jenis asuransi di bagi menjadi dua yaitu asuransi jiwa (Life Insurance) dan asuransi kerugian (General Asuransi). Asuransi jiwa bertujuan menanggung orang terhadap kerugian finansial yang tak terduga yang disebabkan karena meninggalnya terlalu cepat atau hidupnya terlalu lama. 3 Sedangkan asuransi kerugian bertujuan menaggung harta benda yang dipertanggungkan yang disebabkan karena hilangnya harta benda tersebut akibat kejadian yang tak terduaga. Pertumbuhan asuransi pada tahun 2014, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi triwulan pertama hanya bertumbuh 5,21% secara tahunan (Year On Year), tergambarkan bahwa pertumbuhan ekonomi saat ini. Indonesia merupakan negara dengan pertumbuhan asuransi syariah tercepat diAsia Tenggara dengan laju pertumbuhan 35%, akan tetapi industri asuransi relatif masih kecil dibandingkan dengan potensinya jika dibandingkan dengan perkembangan industri asuransi di negara lain. Contohnya jepang, jumlah pemegang polis mencapai 500%, sementara di Indonesia baru sekitar 35%. 4 Perkembangn industri asuransi syariah di Indonesia mulai dari berdirinya PT Syarikat Takaful Indonesia hal ini sangatlah menggembirakan dikarenakan mulailah bermunculan perusahaan asuransi syariah.
3
Abbas Salim, Asuransi dan Menejemen Resiko (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2007), edisi 2, h.
25. 4 Pusat Ekonomi dan Bisnis Syariah – Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Indonesia Syariah Ekonomic Outlook (ISEO) 2011 (Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2011), h. 27.
2
Pesatnya industri asuransi syariah dan dinamisnya produk-produk asuransi syariah, maka asuransi kini telah bertambah fungsinya bukan saja sebagai lembaga penjamin resiko (proteksi) tetapi juga sebagai lembaga pengelolaan dana masyarakat. Unit link merupakan produk yang di kaitkan 2 unsur yaitu proteksi (perlindungan asuransi) dengan investasi. 5 Asuransi pendidikan misalnya, dengan menggunakan skema proteksi dan investasi (unit link) dapat memberikan dua manfaat sekaligus yaitu manfaat proteksi dan jaminan dana pendidikan yang didapat dari pengembangan nilai investasi yang dilakukan perusahaan asuransi. Produk ini mempunyai memberi keuntungan bagi nasabah yang ingin mempersiapkan pendidikan terbaik bagi putra putrinya yang mengingat biaya pendidikan yang tidak murah dan terus menerus mengalami kenaikan inflansi, disamping itu proteksi diri pun didapat. Untuk melakukan proses seleksi dan klafikasi penerimaan kontribusi asuransi pendidikan yaitu melalui seorang underwriter, perusahaan memeriksa beberapa faktor untuk menjamin bahwa peserta diberlakukan secara adil, tidak terbebani biaya yang berlebihan serta rate yang pantas. Dalam pengelolaan dana dan penanggungan resiko, asuransi syariah tidak memperbolehkan adanya gharar (ketidak jelasan) dan maysir (judi). Dalam investasi atau menejemen dana tidak diperkenankan adanya riba (bunga). Ketiga larangan ini, gharar, maisir, dan riba adalah area yang harus dihindari dalam praktik asuransi
5
Freddy Pielor, Beli Unit Link, Apa Untungny : (Pisahkan Asuransi dan Investasi), (Jakarta: PT Elex Media Komputindo,2011), h. 63.
3
syariah. 6 Tidak seperti asuransi bukan syariah, asuransi syariah didirikan pada gagasan saling membantu, saling bekerja sama dan membantu, saling keamananan tanggung jawab, dan saling memberi perlindungan dan jaminan, yang dalam operasionalnya diimplementasikan dengan konsep tabarru’ (donasi).7 Mengingat bahwa kegiatan perusahaan asuransi syariah berbeda dalam melakukan pengelolaan dana investasinya, pasti akan ada hasil yang berbeda dalam hal keuntungan. Tidak dapat dipungkiri, perusahaan asuransi syariah juga menginginkan hasil dari usaha/investasi tersebut. Namun dalam melakukan kegiatan investasi perusahaan asuransi syariah wajib mengikuti ketentuan-ketentuan yang dianjurkan oleh Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI).8 Sebenarnya perusahaan asuransi syariah fungsinya sama halnya seperti asuransi bukan syariah, namun perbedaan utamanya terletak pada tujuan dan landasan operasionalnya. Maka sebuah lembaga keuangan belum dikatakan syariah tatkala dalam realitanya masih belum efektif dalam menggunakan akad disetiap sisi operasionalnya. Perikatan didalam PT Asuransi Takaful Keluarga dan PT Asuransi BRIngin Life Syariah dilakukan dengan menggunakan beberapa akad, salah satunya adalah akad Wakalah bil Ujrah. Dalam akad ini para peserta (muwakil) memberikan kewenangan kepada PT Asuransi Takaful Keluarga dan PT Asuransi BRIngin Life Syariah (wakil)
6
Muhaimin Iqbal, Asuransi Umum Syariah dalam prakik (Jakarta: Gema Insani Press, 2005, Cet 1), h.
34. 7 Wirdianingsi, Dewi, dkk, Bank Dan Asuransi Islam Diindonesia. Edisi Pertama, (Jakarta: Kencana, 2005, Cet 1), h. 181. 8 Ahmad Rodoni, Investasi Syariah (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009), h. 171.
4
untuk mewakili kepentingan muwakil dengan imbalan pemberian ujrah (fee) selama batas waktu tertentu. Tetapi berdasarkan hukum Islam dijelaskan dalam akad Wakalah bil Ujrah terdapat larangan-larangan yang tidak boleh dilakukan oleh perusahaan asuransi sebagai wakil. Misalnya wakil tidak berhak memperoleh bagian dari hasil investasi muwakil, karena akad yang digunakan adalah akad Wakalah. Dan dibagian kelima poin kedua disebutkan bahwa dalam pengelolaan dana investasi baik dana tabarru’ maupun saving, dapat digunakan akad Wakalah bil Ujrah dengan mengikuti ketentuan fatwa akad tersebut, fatwa Mudharabah dengan mengikuti ketentuan fatwa Mudharabah, atau akad Mudharabah Musytarakah dengan mengikuti ketentuan fatwa Mudharabah Musytarakah. 9 Selain larangan-larangan tersebut, yang membuat penulis perlu review kembali isi dari fatwa adalah menyangkut besar, cara dan pengambilan ujrah yang tidak disebutkan secara jelas angkanya. Dalam ketentuan khusus pada fatwa tersebut hanya disebutkan bahwa asuransi syariah berhak memperoleh ujrah atas pengelolaan dana tabarru’ yang besarnya tidak dicantumkan dalam fatwa. Berdasarkan
latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan
sebuah penelitian dengan judul “PENERAPAN AKAD WAKALAH BIL UJRAH PADA PRODUK ASURANSI PENDIDIKAN PT TAKAFUL KELUARGA DAN PT BRIngin LIFE SYARIAH“.
9 Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia No.52/DSN-MUI/III/2006 Tentang Wakalah bil Ujrah pada Asuransi Syariah bagian keempat angka 6, h. 8.
5
B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis akan mengidentifikasi masalah yang nantinya akan diteliti sesuai dengan batasan kemampuan penulis, antara lain: 1.
Banyaknya perusahaan asuransi yang mengembangkan produk Asuransi Pendidikan.
2.
Adanya beberapa akad pada produk Asuransi Pendidikan
3.
Kemungkinan terjadinya unsur gharar, maisir dan riba dalam berasuransi
4.
kesesuaian antara regulasi akad Wakalah bil Ujrah produk Asuransi Pendidikan di PT Asuransi Takaful Keluarga dan PT Asuransi BRIngin Life Syariah.
C. Pembatasan Masalah Berdasarkan penerapan sebagaimana ditafsirkan dalam latar belakang, agar pembahasan skripsi ini lebih terarah, tidak melebar dan juga dapat memudahkan analisis, maka penulis melakukan batasan masalah. Adapun batasan dalam penelitian ini adalah: 1.
Penelitian dilakukan pada PT Asuransi Takaful Keluarga dan PT Asuransi BRIngin Life Syariah.
2.
Penelitian ini mefokuskan terhadap akad Wakalah bil Ujrah pada Asuransi Pendidikan di PT Asuransi Takaful Keluarga dan PT Asuransi BRIngin Life Syariah.
3.
Penelitian dilakukan terhadap analisis pelaksanaan akad Wakalah bil Ujrah pada Asuransi Pendidikan di PT Asuransi Takaful Keluarga dan PT Asuransi BRIngin Life Syariah berdasarkan prinsip syariah dan peraturan hukum Islam/Fatwa. 6
D. Perumusan Masalah Dari permasalahan diatas, adapun
perumusan masalah dalam penelitian ini
adalah: 1.
Bagaimana pelaksanaan akad Wakalah bil Ujrah pada Asuransi Pendidikan yang dijalankan oleh PT Asuransi Takaful Keluarga dan PT Asuransi BRIngin Life Syariah?
2.
Apakah pelaksanaan akad Wakalah bil Ujrah pada Asuransi Pendidikan di PT Asuransi Takaful Keluarga dan PT Asuransi BRIngin Life Syariah sudah sesuai dengan peraturan hukum Islam/Fatwa?
E. Tujuan dan Manfaat penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Menjelaskan akad Wakalah bil Ujrah pada Asuransi Pendidikan yang dijalankan oleh PT Asuransi Takaful Keluarga dan PT Asuransi BRIngin Life Syariah.
2.
Menganalisis pelaksanaan akad Wakalah bil Ujrah pada Asuransi Pendidikan di PT Asuransi Takaful Keluarga dan PT Asuransi BRIngin Life Syariah berdasarkan peraturan hukum Islam/Fatwa. Sedangakan manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
1.
Bagi Penulis Menambah dan memperluas wawasan atau ilmu pengetahuan syariah khususnya
tentang penerapan akad Wakalah bil Ujrah pada produk asuransi pendidikan dan menjadi sumber refrensi bagi penelitian yang dijadikan bahan perbandingan dari penelitian yang telah ada. 7
2.
Bagi Akademik Sebagai aset pustaka yang diharapkan dapat dimanfaatkan oleh seluruh
akademisi,
baik dosen maupun mahasiswa
dalam
memberikan
informasi,
pengetahuan yang berharga mengenai penerapan akad Wakalah bil Ujrah pada produk asuransi pendidikan di PT Asuransi Takaful Keluarga dan PT Asuransi BRIngin Life Syariah. 3.
Bagi Masyarakat Sebagai informasi dan bahan penambah mengenai penerapan akad Wakalah bil
Ujrah produk asuransi pendidikan yang ditawarkan oleh PT Asuransi Takaful Keluarga dan PT Asuransi BRIngin Life Syariah dan juga sebagai media sosialisasi mengenai produk ini. 4.
Bagi Perusahaan Hasil penelitian ini dapat dijadikan tambahan wacana pemikiran kepada praktisi
asuransi, dan manager operasional perusahaan, diharapakan dapat menjadi bahan masukan perusahaan agar dapat mengoptimalkan potensi industri asuransi terutama mengenai produk asuransi pendidikan yang akan dihadapai di kemudian hari terutama untuk saat ini dan menghasilkan dampak positif terhadap pertumbuhan dan perkembangan kesejahteraan masyarakat Indonesia. F. Review Studi Terdahulu Dari penelitian ini, penulis menemukan beberapa sumber kajian lain yang telah lebih dahulu membahas terkait dengan penerapan akad Wakalah bil Ujrah diantaranya: 8
1). Taufiqurrahmani (Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta), yang berjudul “Prinsip Penetapan Ujrah di Pegadaian Syariah Cipto Cirebon”, 2013. Skripsi ini lebih fokus mengetahui pola penetapan ujrah dan praktek prinsip penetapan ujrah di Pegadaian Syariah Cipto Cirebon yang ditinjau dari hukum Ekonomi Islam. Penelitian ini menggunakan penelitian keputakaan (library research) dan penelitian lapangan. 2). Rahasty Amalia (Skripsi Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta), yang berjudul “Bentuk Perlindungan Bagi Peserta Takaful Dana Siswa dan Mekanisme Pengelolaan Dana Premi Takaful Pada Perusahaan Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera Surakarta” 2011. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif bersifat deskriptif. Tujuan penelitian ini yaitu mengenai bagaimana bentuk perlindungan hukum kepada peserta takaful dana siswa dan skema pengolaan dana premi takaful. Hasil penelitian ini bahwa sebagai landasan operasionalnya yaitu menggunakan dasar Fatwa Dewan Syariah Majelis Ulama indonesia Nomor 21/DSNMUI/X/2001 tentang pedoman umum asuransi syariah. 3). Novi Puspitasari. Jurnal Akuntasi dan Keuangan Indonesia. Vol. 9 No.1, Juni 2012, hlm. 43-55, “Model Proporsi Tabarru’ Dan Ujrah Pada Bisnis Asuransi Umum Syariah Di Indonesia”. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi konsep pemisahan dana pengelolaan keuangan pada perusahaan asuransi umum syariah dan faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap penentuan proporsi tabbaru’ dan ujrah. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif studi kasus. Dalam penelitian ini
9
dilaksankan dua tahapan. Tahap pertama adalah studi pendahuluan dan tahap kedua adalah melakukan studi eksplorasi keobyek penelitian. 4). Nisa Arifiani Umar (Skripsi Fakultas Hukum Universitas Indonesia), yang berjudul “Pelaksanaan Akad Wakalah bil Ujrah Pada Asuransi Jiwa Syariah Di PT Asuransi Takaful Keluarga”, 2007. Skripsi ini dijelaskan bagaimana pelaksanaan asuransi jiwa dan Pelaksanaan akad Wakalah bil Ujrah pada asuransi jiwa di PT Asurasni Takaful Keluarga serta apakah pelaksaannya telah sesuai dengan hukum Islam. Penelitian ini menggunakan penelitian keputakaan (library research). G. Metode Penelitian 1.
Jenis dan Pendekatan penelitian Jenis penelitian yang penulis gunakan dalam penulisan skripsi ini adalah
penelitian
deskriptif, 10
yaitu
menggambarkan
permasalahan
dengan
cara
mengumpulkan data, dokumen dan informasi yang aktual. Data-data yang diperoleh akan diinterpretasikan dalam bentuk pemaparan kemudian dianalisis untuk lebih lanjut untuk kemudian ditarik kesimpulan. Mengingat penulisan skripsi ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang suatu kejadian tertentu, maka dalam Penelitian deskriptif tingkat keyakinan harus maksimal.11 Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yaitu bersumber dari hasil studi kepustakaan dan wawancara yang dilakukan terhadap pihak perusahaan yang bersangkutan yakni PT Asuransi Takaful Keluarga dan PT Asuransi BRIngin Life Syariah 10 11
Sukandar Rumidi, Metodologi Penelitian (Yogyakarta: Gajah Mada University Pres, 2004), h. 104. Alimuddin Tuwu, Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta: Universitas Indonesia Press, 1993), h.
71.
10
2.
Data Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan dua macam/jenis data yaitu :
a.
Data Primer Data primer yaitu merupakan data utama yang diambil langsung dari perusahaan tempat objek penelitian yaitu dengan teknik wawancara (interview) kepada pihak PT Asuransi Takaful Keluarga dan PT Asuransi BRIngin Life Syariah terkait pelaksanaan akad Wakalah bil Ujrah pada asuransi pendidikan di PT Takaful Keluarga dan PT Asuransi BRIngin Life Syariah. Sehingga dapat memecahkan masalah yang telah dirumuskan dalam penelitian ini.
b.
Data Sekunder Data sekunder merupakan data pendukung yang dapat dilihat dari formulir, ikhtisar polis, ketentuan atau syarat-syarat umum dan khusus serta ilustrasi polis, brosur asuransi Takafulink Salam Cendekia dan asuransi BRIngin Danasiswa Syariah, Fatwa, Al-Qur’an, Hadist, buku-buku, penelitian terdahulu, internet dan bahan tertulis lainnya.
3.
Teknik Pengumpulan Data Dalam menyusun skripsi ini, penulis mengumpulkan data dan informasi dalam
penelitian ini dengan cara:
11
a.
Riset Lapangan (Field Reseach) Penelitian yang secara langsung dari lokasi perusahaan-perusahaan untuk memperoleh data-data dan informasi melalui : 12 Wawancara (interview), merupakan teknik pengumpulan data dengan tanya jawab kepada pihak yang berkaitan langsung dengan penelitian ini. Penulis mewancarai salah satu pihak asuransi yang bersangkutan di PT Asuransi Takaful Keluarga dan PT Asuransi BRIngin Life Syariah. Tujuan wawancara adalah untuk memperoleh informasi data yang valid dan akurat dari pihak yang dijadikan sebagai informasi. 13 Dokumentasi, merupakan teknik pengumpulan data yang ditunjukan kepada subjek dokumen, dapat berupa: rekaman, catatan pribadi, formulir, ikhtisar polis, ketentuan atau syarat-syarat polis umum dan khusus, ilustrasi polis dan brosur asurasni Takafulink Salam Cendekia dan asuransi BRIngin Danasiswa Syariah. Dimana penelitian dilakukan secara langsung pada objek penelitian untuk mendapatkan gambaran yang lebih nyata mengenai pelaksanaan akad Wakalah bil Ujrah pada produk asuransi pendidikan di PT Asuransi Takaful Keluarga dan PT Asuransi BRIngin life syariah.
b.
Riset Kepustakaan (library research). Yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara mempelajari dan memahami data atau bahan yang diperoleh dari berbagai literature seperti: Berita, Jurnal, buku12
Muhammad Teguh, Metologi Penelitian Ekonomi (Teori dan Aplikasi), ( Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005), h. 125. 13 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitan Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: Asdi Mahasatya, 2006), h. 149.
12
buku cetak, artikel, mailing list, (website/internet) yang berkaitan dengan pembahasan penelitian ini. 4.
Teknik Analisis Data Data yang dihasilkan merupakan data kualitatif dan akan dianalisis dengan
metode deskriptif yaitu metode yang menggambarkan secara jelas dan rinci dengan didasari pada data-data tentang topik penelitian yang diteliti, sehingga memperoleh gambaran yang diteliti dan masalah tersebut dapat dipecahkan dan diselesaikan dengan baik dan benar. 5.
Teknik Penulisan Teknik penulisan ini merujuk pada buku “pedoman penulisan skripsi Universitas
Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Syariah dan Hukum Tahun 2012”. H. Sistematika penulisan Agar mempermudah pembaca serta mendapatkan gambaran umum dari penulisan skripsi ini, penulis akan menyusun pembahasan ini dibagi menjadi lima bab, dimana setiap sub-sub bab masing-masing yaitu: BAB 1
PENDAHULUAN Pada bab ini akan dijelaskan latar belakang, identifikasi masalah, batasan masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitan, review studi dahulu, metode penelitian dan sistematika penulisan.
13
BAB II
LANDASAN TEORI Pada bab ini akan membahas lebih mendalam tentang teori dan tinjauan pustaka atau studi literatur yang terkait dengan masalah dalam penelitian ini.
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Mengenai gambaran umum PT Asuransi Takaful Keluarga dan PT Asuransi BRIngin Life Syariah yaitu sejarah singkat PT Asuransi Takaful Keluarga dan PT Asuransi BRIngin Life Syariah, profil PT Asuransi Takaful Keluarga dan PT Asuransi BRIngin Life Syariah, struktur organisasi PT Asuransi Takaful Keluarga dan PT Asuransi BRIngin Life Syariah, visi dan misi PT Asuransi Takaful Keluarga dan PT Asuransi BRIngin Life Syariah serta produk-produk PT Asuransi Takaful Keluarga dan PT Asuransi BRIngin Life Syariah. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini penulis akan menjabarkan dan menganalisa hasil dari penelitiannya yaitu pelaksanaan akad Wakalah bil Ujrah pada asuransi pendidikan di PT Asuransi Takaful Keluarga dan PT Asuransi BRIngin Life Syariah. BAB V
PENUTUP Bab ini merupakan bab terakhir yang berisi tentang kesimpulan dan saransaran baik yang dikemukakan dari pembahasan pada bab-bab sebelumnya.
14
15
BAB II LANDASAN TEORI
A. Asuransi Jiwa Syariah Tujuan asuransi jiwa syariah adalah untuk berusaha menjaga kelangsungan kehidupan dengan memproteksi kemungkinan terjadi kondisi yang buruk. Hal ini sebagaimana yang diatur dalam surat al-Qur‟an surat Yunus (10) : 47-49. Asuransi jiwa syariah dan asuransi jiwa konvensional pada dasarnya mempunyai tujuan yang sama yaitu pengelolaan atau penanggulangan resiko. Namun perbedaan mendasar antara keduanya adalah terletak pada cara pengelolaan dan Akad. Pengoalaan resiko pada asuransi konvensional berupa transfer resiko (transfer of risk) dari para peserta keperusahaan melalui pembayaran kontribusi dan tidak ada akad khusus, sedangkan asuransi jiwa syariah menganut asas tolong menolong dimana risiko ditanggung bersama diantara para peserta asuransi jiwa melalaui kumpulan dana tabarru’ (sharing of risk) dimana pengelolaan dananya berdasarkan ketentuan yang diatur dalam akad sesuai yang tercantum pada polis. Selain itu asuransi jiwa syariah setiap premi peserta yang telah diterima dimasukan kedalam dua rekening yang berbeda. Pertama, dimasukkan kedalam rekening tabungan yaitu rekening tabungan peserta. Kedua, rekening khusus atau tabarru’.14
14
Gemala Dewi, Aspek-Aspek Hukum Dalam Perbankan dan Perasuransian Syariah di Indonesia (Jakarta: Kencana, 2006, Cet 1), h. 154.
15
Pada asuransi jiwa syariah terdapat dua jenis produk, seperti produk individual yang mengandung unsur (saving dan non saving) dan produk-produk kumpulan. 15 Produk-produk individual yang ada unsur tabungan seperti Takaful dana investasi, Takaful dana siswa, Takaful dana haji, Takaful dana jabatan dan Takaful hasanah. Sedangkan produk-produk individual (non saving), seperti Takaful kesehatan individual, Takaful kecelakaan diri individual, Takaful Al-Khairat individual. Adapun produk-produk kumpulan seperti Takaful kecelakaan diri kumpulan, Takaful kecelakaan siswa, Takaful wisata dan perjalanan, Takaful majlis taklim, Takaful Al-khairat, Takaful medicare, Takaful Al-Khairat + Tabungan haji, Takaful perjalanan haji dan umrah. B. Asuransi Pendidikan Pendidikan untuk saat ini membutuhkan biaya mahal dari tahun ke tahun, akan lebih muda jika memiliki asuransi pendidikan untuk buah hati. Jadi untuk mengawali asuransi pendidikan ini dapat dilakukan saat anak-anak masih kecil. Di asuransi pendidikan kita tidak perlu bingung lagi masalah keuangan pendidikan, sehingga ketika suatu saat terjadi hal yang tidak diinginkan seperti kecelakaan hingga kematian biaya pendidikan tidak perlu dikhawatirkan. Progam asuransi pendidikan di rancang untuk merencenakan pendidikan anak secara syariah dan diharapkan kesejahtaeraan serta kelangsungan belajar bagi anak-
15
Muhammad Syakir Sula, Asuransi Syariah (Life and General): Konsep dan sistem Operasional (Jakarta: Gema Insani Press, 2004, Cet 1), h. 177.
16
anak pihak tergantung akan terjamin, apabila pihak tertanggung mencapai usia lanjut dan sudah tidak mampu lagi untuk membayar biaya pendidikan kepada anak anaknya atau apabila tertanggung meninggal dunia sebelum anak-anaknya dewasa dan masih perlu biaya pendidikan. 16 1.
Pengertian Asuransi Pendidikan Asuransi pendidikan adalah suatu bentuk perlindungan untuk perorangn yang
bermaksud menyediakan dana pendidikan, dalam Rupiah dan US Dolar untuk putra putrinya sampai sarjana. 17Asuransi pendidikan adalah asuransi yang digunakan untuk menjamin biaya pendidikan anak sedari dini, asuransi pendidikan bisa dikatakan sebagai alternatif tabungan pendidikan yang akan membiayai pendidikan buah hati dari sekolah dasar sampai keperguruan tinggi. 18 Asuransi pendidikan terjadi antara dua pihak dimana penanggung mengikat diri dengan menerima kontribusi asuransi dan bersedia untuk menanggung biaya pendidikan anak apabila orang tua dari anak atau tertanggung meninggal dunia selama jangka waktu pertanggungan sebesar uang pertanggungan yang telah disepakati kedua belah pihak.19
16 Siti Sholihah,” Pelaksanaan Asuransi Takaful Dana pendidikan/Fulnadi PT Asuransi Takaful Keluarga Cabang Surakarta.”(Tesis MP Fakultas Hukum, Universitas Sebelas Maret Surakarta, 2010), h. 51. 17 Muhammad Syakir Sula, Asuransi Syariah (Life and General: Konsep dan sistem Operasional (Jakarta: Gema Insani Press, 2004, Cet 1), h. 641. 18 Di akses dari www.asuransi-pendidikan.org/asuransi-pendidikan 101/. Pada Minggu, 8 Februari 2015, At 02. 50 WIB. 19 Arviati Prasetyaningrum, ”Asuransi Beasiswa dan Tabungan Pendidikan: Sebuah Studi Komparatif.” (Skripsi S1 Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia, 1997), h. 18.
17
Adapun fungsi asuransi pendidikan yaitu:20 Pertama, memberikan proteksi jiwa (bagi orang tua) dengan menjanjikan sejumlah uang pertanggungan jika mengalami kematian, dan investasi dana pendidikan bagi si anak. Fungsinya untuk mengivestasikan dan mengelola sebagian kontribusi sehingga dapat menghasilkan keuntungan. Kedua, untuk berjaga-jaga jika ada hal buruk yang terjadi dalam hidup kita sehingga kita tidak bisa lagi mencari uang. 2.
Manfaat dan Keunggulan Asuransi Pendidikan 21 Bilamana peserta mengalami musibah yang tak terduga misalnya (meninggal
dunia) dalam masa perjanjian walaupun peserta belum selesai membayar kontribusi, maka ia dibebaskan dari pembayaran kontribusi dan ahli waris akan mendapatkan: 1.
Santunan sebesar 50 % Manfaat Takaful Awal (jika meningal karena sakit atau catat tetap total karena kecelakan) atau 100 % Manfaat Takaful Awal (jika meninggal karena kecelakaan).
2.
Sejumlah dana rekening tabungan yang telah disetor Anak sebagai Penerima Hibah akan mendapatkan :
1.
Tahapan pada saat masuk (TK, SD, SMP, SMA, PT) sesuai Masa Perjanjian.
2.
Beasiswa setiap tahun sejak Peserta mengalami musibah s/d 4 tahun di Perguruan Tinggi. Jika setelah masa perjanjian berakhir dan masih dalam pemberian beasiswa di
Perguruan Tinggi Peserta mengalami musibah. 20
“Memilih Asuransi Pendidikan”, Artikel diakses pada minggu, 8 Februari 2015 dari http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2011/10/26/. At 02.49 WIB. 21 Siti Sholihah, ”Pelaksanaan Asuransi Takaful Dana pendidikan / Fulnadi Di PT Asuransi Takaful Keluarga Cabang Surakarta.” (Tesis MP Fakultas Hukum, Universitas Sebelas Maret Surakarta, 2010), h. 51-52.
18
1.
Meninggal karena sakit atau cacat tetap total karena kecelakaan, ahli warisnya akan menerima Nilai tunai.
2.
Meninggal karena kecelakan, Ahli Warisnya akan menerima Nilai Tunai dan santuan sebesar 50 % Manfaat Takaful Awal.
3.
Penerima Hibah akan tetap menerima Beasiswa sampai yang bersangkutan empat tahun di Perguruan Tinggi. Jika Peserta Panjang Umur sampai akhir perjanjian, Anak sebagai Penerima
Hibah mendapatkan : 1.
Tahapan saat masuk ( TK, SD, SMP, SMA, PT ) dan Beasiswa selama 4 tahun di Perguruan Tinggi. ( sesuai Masa Perjanjian).
2.
Jika Tahapan yang yang jatuh tempo tidak diambil, akan diinvestasikan dan akan menambah Beasiswa pada saat di Perguruan Tinggi.
3.
Jika Anak sebagai Penerima Hibah meninggal sebelum seluruh tahapan diterima, Peserta /Ahli Waris mendapat : Nilai Tunai dan Santunan sebesar 10 % Manfaat Takaful Awal ( Premi Tahunan X Masa Perjanjian ). Adapun keunggulan asuransi pendidikan adalah bila peserta mengundurkan diri
sebelum perjanjian berakhir, maka akan mendapatkan semua rekening tabungan yang telah disetor dan bagian keuntungan atas hasil investasi rekening tabungan. 22
22
Siti Sholihah, ”Pelaksanaan Asuransi Takaful Dana pendidikan / Fulnadi Di PT Asuransi Takaful Keluarga Cabang Surakarta.” (Tesis MP Fakultas Hukum, Universitas Sebelas Maret Surakarta, 2010), h. 51.
19
3.
Bentuk Investasi Pendidikan23 Tabungan, terdiri dari tabungan biasa dan tabungan pendidikan yang memiliki
jangka waktu tertentu dengan jumlah setoran tetap, di beberapa bank setoran bisa di lebihkan baik dari sisi jumlah maupun frekuensi menabung, tetapi tidak bisa kurang dari plafon setoran. Kelebihan: Praktis, bisa memanfaatkan fasilitas autodebet, pembayaran setoran premi via ATM ataupun transfer, khusus untuk tabungan dengan jangka waktu, suku bunga lebih tinggi sedikit dari pada suku bunga tabungan biasa. Kekurangan: Suku bunga tabungan relatif kecil sehingga sangat rentan tergerus inflasi dan tidak bebas pajak. Deposito, Memiliki jangka waktu tertentu yang dapat diperhitungkan sesuai kebutuhan. Setelah kontrak berakhir uang dapat dimasukkan menjadi pokok tabungan, sehingga menambahkan jumlah awal. Kelebihan: Suku bunga deposito sedikit lebih baik dari pada suku bunga tabungan. Kekurangan: Dikenakan denda bila diambil sebelum waktunya. Asuransi Endowment, Produk asuransi jiwa yang disertai tabungan pendidikan, sehingga menjamin dana akan turun secara bertahap atau langsung bila tertanggung meninggal dunia semasa kontrak. Kelebihan: Memberikan kepastian adanya uang pendidikan dan minus risiko kerugian, karena murni untuk proteksi tanpa fitur investasi. Kekurangan: Nilai uang dimasa depan vs Inflasi, selain itu semakin tinggi uang pertanggungan semakin mahal pula kontribusi.
23
Diakses dari www.Ciputraentrepreneurship.com/personal-advice/ragam-bentuk-investasi-untuk-danapendidikan-anak. Pada minggu, 9 Februari 2015, At 03.10 WIB.
20
Asuransi Unitlink, produk yang menggabungkan fungsi asuransi sebagai proteksi dan fungsi tabungan tambahan sebagai investasi. Kelebihan: Nilai uang peserta ada kemungkinan bertambah nilainya karena ada fungsi investasi. Kekurangan: memiliki risiko merugi, unitlink mengenakan biaya yang sangat besar dalam berbagai hal, dan fungsi proteksi maupun asuransi keduanya tidak bisa maksimal. Reksadana, produk investasi yang dikelola oleh menejer investasi yang terdiri dari reksadana saham, campuran (saham dan obligasi), pendapatan tetap (obligasi dan deposito) dan pasar uang. Kelebihan: Memiliki peluang untuk menghasilkan return of investment yang lebih besar dari pada suku bunga tabungan, deposito dan asuransi endowment. Kekurangan: Instumen investasi ada kemungkinan mengalami kerugian. Investasi Emas, sifat investasinya sangat simpel: beli emas diharga rendah, jual diharga tinggi. Emas yang dimaksud adalah emas batangan atau logam mulia. Kelebihan: Nilai emas selama ini tidak tergerus inflansi, mudah dicairkan atau dijual dan bersifat universal. Kekurangan: pasaran emas sangat Volatile atau bergejolak, namun bila peserta membutuhkan saat ini, bisa merugi, untuk menyimpannya sangat merepotkan. 4.
Proses Penerimaan Peserta Asuransi Pendidikan Dalam melaksanakan proses underwriting penerimaan asuransi pendidikan
menurut Robert Holtom, yaitu :24
24
Arviati Prasetyaningrum, ”Asuransi Beasiswa dan Tabungan Pendidikan: Sebuah Studi Komaratif” (Skripsi S1 Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia, 1997), h. 43-45.
21
1.
Seleksi resiko (risk selection) merupakan proses untuk memutuskan apakah suatu resiko dapat diterima, ditolak, atau diterima dengan syarat tertentu.
2.
Klafikasi dan penerapan kontribusi (classification and rating) Merupakan kegiatan pengkelompokkan jenis-jenis resiko yang sama atau hampir sama sehingga penetapan kontribusi dapat dilakukan dengan wajar sesuai dengan pengalaman (loss ratio).
3.
Bentuk polis asuransi (insurance policy forms)
4.
Berkaitan dengan jenis-jenis resiko yang ditanggung, yang dikecualikan, persyaratan-persyaratan dan kondisi yang diharuskan dalam polis asuransi tersebut.
5.
Retensi dan Asuransi (retention and reinsurance) Resiko-resiko yang telah diterima oleh perusahaan asuransi harus ditetapkan berapa yang akan ditanggung sendiri dan disebarkan lagi ke perusahaan reasuransi. Adapaun faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam melakukan seleksi resiko
sebagai berikut :25 Di lihat dari usia tertanggung, jenis kelamin, jenis pekerjaan yang dilakukan, latar belakang (sejarah) kehidupan keluarga, latar belakang pendidikan, Lingkungan hidup seperti pekerjaan dan tempat tinggal serta laporan kesehatan.
25
Arviati Prasetyaningrum, ”Asuransi Beasiswa dan Tabungan Pendidikan: Sebuah Studi Komaratif” (Skripsi S1 Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia, 1997), h. 45-46.
22
5.
Cara Pengajuan Klaim Asuransi Pendidikan Pada umummnya yang kita sering dengar alasan orang menolak untuk menjadi
peserta asuransi, salah satunya adalah sulitnya proses klaim, padahal tidak semua pengajuan klaim asuransi susah selama data yang kita kasih benar. Proses untuk pengajuan klaim cukup mengikuti prosedur dan melengkapi semua dokumen yang dibutuhkan dari pesrusahaan asuransi syariah, semakin cepat melakukan klaim semakin cepat bisa mendapatkan polis asuransi. 26 Adapun tahapan-tahapan persyaratan dokumen yang dibutuhkan untuk pengajuan klaim asuransi pendidikan sebagai berikut :27 1.
Form pengajuan tahapan yang diisi oleh pemegang polis atau yang ditunjuk ( bila pemegang polis telah meninggal dunia ).
2.
Kartu identitas pemegang polis atau yang ditunjuk (menunjukan yang asli dan menyerahkan copy).
3.
Copy kuintasi pembayaran terakhir.
4.
Polis asli (tidak dikirim kekantor pusat, hanya diberi tanda dikantor pengajuan lalu dikembalikan).
C. Akad Wakalah Bil Ujrah Wakalah bil Ujrah merupakan perikatan antara dua belah pihak pemberi kuasa (muwakil) yang yang memberikan kuasanya kepada (wakil), di mana (wakil) mewakilkan untuk mengerjakan sesuatu dengan memberikan Ujrah (fee/upah) 26
Diakses dari www.asuransi-pendidikan.org/asuransi-pendidikan 101/. Pada minggu, 8 Februari 2015, At 02.50 WIB. 27 Diakses dari www.takafulmulia.com/2012/12/alhamdulillah-proses-klaim-di-asuransi-17.html. Pada minggu, 9 Februari 2015, At 05.07 WIB.
23
kepada wakil yang yang mengerjakan tugasnya dan kewajiban bagi wakil untuk menjalankan tugas dari muwakil dengan sebaik-baiknya dan tidak boleh membatalkan secara sepihak. Jadi bisa dikatakan akad Wakalah bil Ujrah akan melahirkan sumber kewajiban yang harus terpenuhi. 28 Dalam salah satu pihak tidak menunaikan kewajibannya atau jika terjadi perselisihan diantara para pihak, maka penyelesainnya dilakukan melalui badan Arbitrase Syariah setelah tidak tercapai kesepakatan melalui musyawarah.29 Wakalah atau wakilah berarti penyerahan, pendelegasian atau pemberian mandapat dengan menunjuk seseorang mewakilinya dalam hal melakukan sesuatu secara sukarela atau dengan memberikan imbalan berupa ujra (upah). Wakalah merupakan perjanjian pelimpahan, pendelegasian wewenang atau kuasa dari pihak pertama (peserta asuransi) kepada pihak kedua ( perusahaan/operator asuransi ) untuk melaksanakan sesuatu sebatas atas nama pihak pertama, untuk kepentingan dan tanggung jawab sepenuhnya oleh pihak pertama. Akad Wakalah bil Ujrah ini dapat terjadi antara perusahaan asuransi syariah dengan peserta, perusahaan asuransi dengan marketing (agen), ataupun perusahaan asuransi dengan perusahaan reasuransi.30
28
Agus, Ernawan dan dkk, Solusi Berasuransi : Lebih Indah Dengan Syariah (Bandung: PT Karya Kita, 2009, Cet 1), h. 94. 29 Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia No: 52/DSN-MUI/III/2006, tentang Wakalah bil Ujrah, bagian enam angka 1, h. 9 30 Abdulah Amrin, Meraih Berkah Melalui Asuransi Syariah (Jakarta: Gramedia, 2011), h. 107
24
Skema akad Wakalah bil Ujrah dengan unsur tabungan dapat digambarkan sebagai berikut: Gambar 2.1 Skema Akad Wakalah bil Ujrah
Profit peserta ... % Peserta Tabungan
Investasi
Tabarru
Investasi
Profit
Kontribusi Ujrah wakalah
Surplus
Ujrah wakalah
Operator Ujrah wakalah
Pada skema tersebut, digambarkan bahwa peserta membayar kontribusi kepada operator (perusahaan), operator membagi dana tersebut kepada dua bagian yaitu tabarru‟ dan tabungan, kedua dana tersebut sama-sama diinvestasikan, hasil investasi dari dana tabarru’ untuk santunan (klaim) bagi peserta asuransi syariah yang mengalami musibah. Hasil dari investasi tabungan menjadi Profit (keuntungan) peserta asuransi syariah. Apabila terjadi Surplus Underwriting dana tabarru’, dana surplus dapat dibagikan pada akhir tahun keuangan. Operator (perusahaan) mendapatkan ujrah sebagai jasa dari setiap transaksi.
25
a.
Dasar Hukum Akad Waklah bil Ujrah
1.
Al Qur’an 1). Qs. Al-Maidah (5) : 1 “Hai orang orang Beriman tunaikan akad akad itu. Dihalalkan bagimu binatang ternak, kecuali yang akan dibacakan kepadamu. (yang demikian itu) dengan tidak
menghalalkan
berburu
ketika
kami
sedang
mengerjakan
hal.
Sesusungguhnya, Allah menetapkan hukum-hukum menurut yang dikehenddakiNYA.”31 2).QS. Al-Hasyr (59) : 18 “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan hendaklah tiap-tiap jiwa memperhatikan apa yang telah dia siapkan untuk besok dan bertakwalah kamu kepada Allah. Sesungguhnya Allah Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”32 3) QS. Yusuf (12): 55 “Jadikanlah aku bendaharawan negara (mesir). Sesungguhnya aku adalah orang yang pandai menjaga lagi berpengalaman.” 33 4). Qs. An-Nisa‟ (4) : 58 “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya dan apabila kamu menetapkan hukum diantara amanusia, 31 Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia No: 52/DSN-MUI/III/2006, tentang Wakalah bil Ujrah, h. 3. 32 Agus, Ernawan dan dkk, Solusi Berasurans : Lebih Indah Dengan Syariah. (Bandung: PT Karya Kita, 2009, Cet 1), h. 247 33 Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia No: 52/DSN-MUI/III/2006, tentang Wakalah bil Ujrah, h. 2.
26
hendaklah dengan adil. Sesuangguhnya Allah menberikan pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.”34 5). Qs. Al-Maidah (5) : 2 “Bekerja samalah kamu dalam perkara-perkara kebajikan dan takwa, dan janganlah kamu bekerja sama dalam perkara dosa dan yang dapat menimbulkan permusuhan.”35 6). QS. Al-Khaf (18) : 19 “Dan demikianlah kami bangkitkan mereka agar saling bertanya diantara mereka sendiri. Berkata salah seorang diantara mereka:‟Sudah berapa lamakah kamu (di sini)?‟ Mereka menjawab: “Kita sudah berada (disini) satu atau setengah hari. „Berkata (yang lain lagi): Tuhan kamu lebih mengetahui berapa lama kamu berada (disini). Maka suruhlah salah seorang kamu pergi kekota dengan membawa uang perakmu ini, dan hendaklah ia lihat manakah makanan yang lebih baik, maka hendaklah ia membawa makan itu untukmu, dan hendaklah ia berlaku lemah lembut, dan jangan lah sekali-kali menceritakan hal mu kepada seseorang pun.”36
34 Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia No: 52/DSN-MUI/III/2006, tentang Wakalah bil Ujrah, h. 2 - 3. 35 Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia No: 52/DSN-MUI/III/2006, tentang Wakalah bil Ujrah, h. 3. 36 Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia No: 52/DSN-MUI/III/2006, tentang Wakalah bil Ujrah, h. 2.
27
2.
Hadist “Diriwayatkan dari Busr bin Said”id bahwa Ibn Sa”diy al-Maliki berkata: Umar memperkerjakan saya untuk mengambil sedekah (zakat). Setelah selesai dan sesudah saya menyerahkan zakat kepadanya, Umar memerintahkan agar saya diberi imbalan (fee). Saya berkata: saya bekerja hanya karena Allah. Umar menjawab: Ambilah apa yang kamu beri; saya pernah bekerja (seperti kamu) pada masa Rasul, lalu beliau memberiku imbalan; saya pun berkata seperti apa yang kamu katakan. Kemudian Rasul bersabda kepada saya: Apabila kamu diberi sesuatu tanpa kamu minta, makanlah (terimalah) dan bersedekahlah.” Mutafaq “alaih. Al-Syaukani, dalam Nail al-Authar.37
3.
Ijtihad Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia No.52/DSNMUI/III/2006 tentang Wakalah bi Ujrah pada Asuransi Syariah.
b. Rukun dan Syarat Akad Wakalah bil Ujrah Dalam melaksanakan akad Wakalah bil Ujrah, terdapat rukun dan syarat yang harus dipenuhi, karena hal ini yang mempengaruhi keabsahannya suatu akad Wakalah bil Ujrah. Akan tetapi mengenai rukun dan syarat dalam akad Wakalah bil Ujrah disini berbeda dengan ketentuan yang terdapat didalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (Burgelik Wetboek). Dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata sahnya suatu perikatan adalah apabila sudah memenuhi hal-hal sebagi berikut, yaitu
37
Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia No: 52/DSN-MUI/III/2006, tentang Wakalah bil Ujrah, h. 5.
28
adanya kesepakatan antara para pihak, kecakapan untuk melakukan suatu perikatan, suatu hal tertentu dan sebab yang halal. 38 Adapun pengertian rukun dan syarat adalah sebagai berikut. Rukun adalah suatu unsur yang merupakan bagian yang tak terpisahakan dari suatu perbuatan atau lembaga yang menentukan sah atau tidaknya perbuatan tersebut dan atau tidak adanya sesuatu itu. Sedangkan syarat adalah sesuatu yang tergantung padanya keberadaan hukum syar‟i dan ia berada diluar hukum itu sendiri, yang ketiadaanya meneyebabkan hukum pun tidak ada.39 Berdasarkan Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia No: 10/DSN-MUI/IV/2000 tentang Wakalah maka akad Wakalah bil Ujrah harus memenuhi beberapa rukun,yaitu: 1.
Adanya Al-Aqidain (subjek perikatan) Al-Aqidain adalah para pihak-pihak yang melakukan akad. Dilihat dari sudut
hukum maka pelaku dari suatu tindakan hukum akad disebut sebagai subjek hukum yang sering diartikan sebagai pengemban hak dan kewajiban. Subjek hukum ini terdiri dari dua macam yaitu manusia dan badan hukum. Pertama, Manusia sebagai subjek hukum perikatan adalah pihak yang sudah dibebani hukum yang disebut mukallaf (orang yang telah mampu bertindak secara
38
Nisa Arifiani Umar, “Pelaksanaan Akad Wakalah bil Ujrah Pada Asuransi Jiwa Syariah Di PT Asuransi Keluarga,” (Skripsi S1 fakultas Hukum, Universitas Indonesia, 2007), h. 37. 39 Dewi, Wirdianingsih dan Barlinti, Hukum Perikatan Islam di Indonesia (Jakarta: Kencana, 2005, Cet. 2). h. 50.
29
hukum, baik yang berhubungan dengan Tuhan maupun dalam kehidupan sosial). 40 Yang menjadi ukuran orang telah mukallaf adalah apabila seseorang telah baligh dan berakal sehat. Beberapa hal yang yang menyebabkan seseorang yang telah baligh dapat dinyatakan tidak sah atau dapat dibatalkan apabila orang yang bersangkutan dapat dibuktikan adanya Minors (masih dibawah umur), gila, idiot, boros, kehialangan kesadaran, tertidur dalam keadaan tidur gelap, kesalahan dan terlupa, memiliki kekurangan, kerusakan, kehilangan akal serta ketidak tahuan atau kelalaian. 41 Kedua, Badan hukum yaitu badan yang dianggap dapat bertindak dalam hukum dan mempunyai hak-hak, kewajiban-kewajiban, dan perhubungan hukum terhadap orang lain atau badan lain. 42 Agar suatu perikatan yang dijalankan subjek perikatan terpenuhi, maka harus memenuhi syarat-syarat tertentu. Dalam hal badan hukum maka persyaratan harus dipenuhi oleh pihak pihak yang bersangkutan dalam badan hukum tersebut. Dalam melaksanakan akad Wakalah bil Ujrah maka para subjek harus memenuhi syaratsyarat, baik wakil maupun muwakil. Hal ini muwakil (yang mewakilkan) akan melaksanakan suatu akad Wakalah bil Ujrah haruslah memenuhi syarat antara lain. 43 a.
Harus seorang pemilik sah yang dapat bertindak terhadap hal yang ia wakilkan.
40
Dewi, Wirdianingsih dan Barlinti, Hukum Perikatan Islam di Indonesi (Jakarta: Kencana, 2005, Cet.
41
Dewi, Wirdianingsih dan Barlinti, Hukum Perikatan Islam di Indonesia (Jakarta: Kencana, 2005, Cet.
2), h. 51. 2), h. 54. 42
Dewi, Wirdianingsih dan Barlinti, Hukum Perikatan Islam di Indonesia, h. 58. Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia No : 10/DSN-MUI/IV/2000, tentang Wakalah, bagian kedua angka 1, h. 3. 43
30
b.
Orang mukallaf atau anak mumayyiz dalam batas-batas tertentu, yakni dalam halhal yang bermanfaat baginya seperti mewakilkan untuk menerima hibah, menerima sedekah dan sebagainnya. Dalam hal ini terjadi perbedaan menyangkut sah tidaknya perikatan yang dilakukan oleh anak kecil. Menurut mazhab Hanafi diperbolehkan asalkan anak yang bersangkutan sudah baligh serta menyangkut persoalan-pesoalan yang ia pahami. 44 Sedangkan syarat untuk wakil (yang mewakili) sebagai berikut.45 Wakil harus
orang yang memiliki kecakapan/Cakap hukum, Dapat mengerjakan tugas yang diwakilkan kepadanya. 2.
Mahallul’Ad ( Objek Perikatan ) Mahallil ‘Aqd yaitu suatu objek akad dan dikenakan akibat hukum yang
ditimbulkan. Bentuk objek dalam perikatan dapat berupa benda berwujud (seperti mobil, rumah dan lain-lain) dan benda tidak terwujud seperti (manfaat tertentu).46 Adapun syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh mahallul ‘aqd dalam akad Wakalah bil Ujrah adalah sebagai berikut:
44
Muhammad Firdaus, Cara Mudah Memahami Akad-Akad Syariah (Jakarta: Renaisan, 2005, Cet 1), h.
66. 45
Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia No: 10/DSN-MUI/IV/2000 tentang Wakalah, bagian kedua angka 2, h. 3. 46 Dewi, Wirdianingsih dan Barlinti, Hukum Perikatan Islam di Indonesia (Jakarta: Kencana, 2005, Cet. 2). h. 60
31
a. Objek perikatan tidak bertentangan dengan syariah Islam. 47 Jadi objek perikatan haruslah memiliki nilai dan bermanfaat, apabila tidak maka perikatannya menjadi batal. 48 b. Objek perikatan haruslah jelas dan dikenali oleh orang yang mewakili. 49 Dalam hal objek menggunakan sejumlah uang yang harus diketahui jumlah dan jenisnya. c. Objek perikatan dapat diwakilkan menurut syariah Islam. 50 3.
Ijab-qabul (Sighat al-Aqd) Ijab adalah suatu pernyataan janji atau penawaran dari pihak pertama untuk
melakukan atau tidak melakukan sesuatu. Sedangkan yang dimaksud Qabul adalah suatu pernyataan menerima dari pihak kedua atas penawaran yang dilakukan oleh pihak pertama. 51 Jadi shigat al-Aqd (ucapan) yaitu suatu penawaran dan permintaan (Ijab-Qabul) harus diucapkan oleh kedua belah pihak guna menunjukan kemampuan mereka untuk menyempurnakan kontrak.52 Dalam akad Wakalah bil Ujrah penyataan Ijab dan Qabul harus dinyatakan oleh bela pihak untuk menunjukan kehendak mereka
47
Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia No: 10/DSN-MUI/IV/2000 tentang Wakalah, bagian kedua angka 3 huruf b. h. 4. 48 Dewi, Wirdianingsih dan Barlinti, Hukum Perikatan Islam di Indonesia (Jakarta: Kencana, 2005, Cet. 2), h. 60. 49 Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia No: 10/DSN-MUI/IV/2000 tentang Wakalah, bagian kedua angka 3 huruf b, h. 4 50 Fatwa DSN tentang Wakalah, bagian kedua angka 3 huruf c, h. 4. 51 Dewi, Wirdianingsih dan Barlinti, Hukum Perikatan Islam di Indonesia (Jakarta: Kencana, 2005, Cet. 2), h. 63. 52 Muhammad Syakir Sula, Asuransi Syariah (Life and General): Konsep dan Sistem Operasional (Jakarta: Gema Insani Press, 2004, Cet 1), h. 334.
32
dalam mengadakan kontrak (akad).53 Syarat-syarat dalam Ijab dan Qabul adalah sebagai berikut.54 1.
Ijab dan Qabul dilaukan oleh pihak pihak yang memenuhi syarat.
2.
Ijab dan Qabul tertuju pada suatu objek tertentu.
3.
Pada saat berlangsungnya Ijab dan Qabul harus berhubungan langsung dengan suatu majelis.
4.
Pada saat pelaksanaan Ijab dan Qabul mempunya pengertian yang jelas.
5.
Adanya pesesuaian antara Ijab dan Qabul.
6.
Ijab dan Qabul menggambarkan kesungguhan dan kemauan para pihak.
c.
Jenis-jenis Akad Wakalah Dalam akad Wakalah sendiri tedapat beberapa jenis yaitu dilihat dari sisi khusus
dan umumnya, sisi terikat dan tidak terikat objek yang diwakilkan, dan ada atau tidaknya kompensasi yang diberikan dari perwakilan. 55 Namun secara umum akad Wakalah, yaitu dilihat dari sisi terikat dan tidak terikatnya objek yang diwakilkan. 56 Dilihat dari terikat dan terikatnya objek yang diwakilkan.
53 Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia No: 10/DSN-MUI/IV/2000 tentang Wakalah, bagian pertama angka 1, h. 3. 54 Nisa Arifiani Umar, “Pelaksanaan Akad Wakalah bil Ujrah Pada Asuransi Jiwa Syariah Di PT Asuransi Keluarga,” (Skripsi S1 fakultas Hukum, Universitas Indonesia, 2007), h. 43 55 Agus, Ernawan dan dkk, Solusi Berasuransi(Lebih Indah Dengan Syariah) (Bandung: PT Karya Kita, 2009, Cet 1), h. 93. 56 Dewi, Wirdianingsih dan Barlinti, Hukum Perikatan Islam di Indonesia (Jakarta: Kencana, 2005, Cet. 2). h. 135.
33
1.
Wakalah Multaqah Wakalah Mutlaqah (mutlak) adalah wakil mendapat kebebasan untuk
melaksanakan wakalah dengan luas yang dapat mendatangkan keuntungan dan tidak dibatasi pada usaha tertentu, akan tetapi disini terdapat batasannya, yaitu bidang usaha yang dikelola oleh wakil tidak boleh bertentangan dengan hukum syariah. 2.
Wakalah Muqayyadah Wakalah Muqayyadah (Khusus) merupakan bentuk pendelegasian yang
memberikan batas usaha tertentu kepada wakil dalam melaksanakan wakalah yang diberikan oleh muwakil dengan mengikuti syarat-syarat yang ditetapkan oleh muwakil. d. Berakhirnya Akad Wakalah bil Ujrah Ada beberapa hal yang membuat berakhirnya suatu akad Wakalah bil Ujrah adalah sebagai berikut.57 a.
Muwakil mencabut wakalahnya kepada wakil.
b.
Wakil mengundurkan diri dari akad wakalah.
c.
Muwakil meninggal dunia, maka akad wakalah itu berakhir ketika kematian itu sampai kepada wakil.
d.
Berakhirnya waktu kesepakatan.
e.
Tujuan wakalah telah terlaksana.
57
Dewi, Wirdianingsih dan Barlinti, Hukum Perikatan Islam di Indonesia, h. 135-136.
34
f.
Ketika sesuatu atau barang yang menjadi objek wakalah tidak menjadi milik muwakil.
35
BAB III GAMBARAN UMUM PT ASURANSI TAKAFUL KELUARAGA DAN PT ASURANSI BRIngin LIFE SYARIAH
A. Gambaran Umum PT Asuransi Takaful Keluarga 1.
Sejarah Singkat PT Asuransi Takaful Keluarga.58 Berawal dari berdirinya bank syariah pertama di Indonesia, selanjutnya atas
kuatnya terbentuknya Tim Pembentukan Asuransi Takaful Indonesia (TEPATI), TEPATI mendirikan PT Syarikat Takaful Indonesia pada tanggal 24 Februari 1994 yang dimotori atas perkara Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) melalui Yayasasn Abdi Bangsa, Bank Muamalat Indonesia Tbk.,PT Asuransi Jiwa Tugu Mandiri, Departemen Keuangan RI, dan beberapa pengusaha Muslim Indonesia, serta bantuan teknis dari Syarikat Takaful Malaysia. Takaful Indonesia merupakan pelopor sekaligus salah satu perusahaan terdepan di Indonesia saat ini yang menyediakan jasa asuransi dan perencanaan keuangan sesuai dengan prinsip syariah untuk memenuhi kebutuhan umat dan masyarakat di Indonesia. Sebagai pelopor asuransi Syriah di Indonesia, Takaful Indonesia melayani kebutuhan masyarakat akan jasa asuransi dan perencanaan keuangan yang sesuai
58 “Profil PT Asuransi Takaful http://www.takaful.co.id/profil-perusahaan.
Keluarga”,
36
Diakses
pada
27
februari
2015
dari
dengan prinsip syariah melalui operaional anak perusahaannya, yaitu PT Asuransi Takaful Keluarga dan PT Asuransi Takaful Umum. PT Asuransi Takaful Keluaga yang bergerak dibidang asuransi jiwa syariah didirikan pada tanggal 5 Agustus 1994 dan diresmikan oleh Bapak Mar’ie Muhammad Menteri Keuangan Republik Indonesia saat itu, dan mulai beoperasi sejak tanggal 25 Agustus 1994. PT takaful Keluarga telah memperoleh sertifikasi ISO 9001:2000 dari Det Norske Veritas (DNV), Norwegia, pada tahun yang sama. 2.
Profil PT Asuransi Takaful Keluarga Penelitian ini dilakukan pada PT Asuransi Takaful Keluarga. Kantor Pusat PT
Asuransi Takaful Keluarga: Graha Takaful Indonesia. Jl. Mampang Prapatan Raya No. 100 Jakarta 12970. Perusahaan Induk
: PT Asuransi Takaful Keluarga
Tanggal Berdiri
: 05 Agustus 1994
Ijin Usaha
: Keputusan Menteri Keuangan No: Kep-260/KM.10/2012 pada tanggal 14 Juni 2012
3.
Modal Setor
: Rp 25.000.000.000,-
Kantor Pemasaran
: 13 kantor pemasaran di Indonesia
Struktur Organisasi PT Asuransi Takaful Keluarga a. Pemegang Saham PT. Syarikat Takaful Keluarga
: 57,24%
Koperasi Karyawan Takaful
: 0,03%
37
b. Dewan Pengawas Syariah Ketua
: Drs. H. Slamet Effendy Yusuf, Msi
Anggota
: KH. Muhyiddin Junaidi
c. Dewan Komisaris Komisaris Utama
: Dato’ Mohamed Hasan Md Kamil
Komisaris Independen
: Rianto Ahmadi
Komisaris
: Muhammad Haris, SE
Komisaris
: Muhadzir Azizan
d. Dewan Direksi
4.
Direktur Utama
: Ronny Ahmad Iskandar
Direktur Operasional
: Rina Elviroza
Direktur Keuangan
: Johanes
Visi dan Misi PT Asuransi Takaful Keluarga a. Visi PT Asuransi Takaful Keluarga “Menjadi role model bisnis syariah di Indonesia dengan profesional, amanah dan memberikan manfaat bagi masyarakat. b. Misi PT Asuransi Takaful Keluarga
Menjadikan asuransi Takaful Keluarga sebagai Perusahaan Asuransi Jiwa Terbaik di Indonesia.
Menjadikan Sumber Daya Manusia sebagai salah satu aset bagi pertumbuhan Perusahaan.
38
5.
Memberikan pelayanan yang terbaik dengan dukungan teknologi.
Produk Investasi PT Asuransi Takaful Keluarga Dalam PT Asuransi Takaful Keluarga terdapat beberapa produk, baik produk
individual maupun produk kelompok, yaitu sebagai berikut.59 1. Layanan Individual a. Takafulink Salam b. Takafulink Salam Cedekia c. Takaful Dana Pendidikan/Fulnadi 2. Layanan Group/Kumpulan a. Takaful Fulmedicare b. Takaful Al Khairat Kumpulan 3. Bancassurance B. Gambaran Umum PT Asuransi BRIngin Life Syariah 1.
Sejarah Singkat PT Auransi BRIngin Life Syariah PT Asuransi Jiwa Bringin Life Syariah dikenal dengan nama BRIngin Life
didirikan oleh Dana Pensiun Bank Rakyat Indonesia berdasarkan Akte Nomor: 116 tanggal 28 Oktober 1987 yang dibuat oleh Notaris Ny. Poerbaningsish Adi Warsito, dan Keputusan Menteri kehakiman RI No. C2.6645.HT.01.01 Thn 88 tgl 2 Agustus 1988 didaftar sesuai UU No. 3 THN 1982 tentang wajib daftar perusahaan No. TDP
59
“Produk Asuransi Takaful Keluarga”, Diakses pada 27 februari 2015 dari http://www.takaful.co.id.
39
09031823301 Tambahan Berita Negara RI tgl 11 April 1997 No. 29 Tambahan No. 1389/1997 Izin Usaha: SK Menteri Keuangan Republik Indonesia, No. Kep.181/KM 13/1988 tanggal 10 Oktober 1988.60 Pada tahun 1995 berdasarkan keputusan Menteri Keuangan RI No. Kep184/KM.17/1995 BRIngin Life mendirikan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) untuk menjawab tingginya permintaan masyarakat akan kebutuhan pensiun di hari tua. PT BRIngin Life Syariah sendiri memiliki izin Operasional dengan membuka unit usaha Asuransi Syariah berdasarkan sesuai surat Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor : KEP-007/KM.6/2003 tanggal 21 Januari 2003 dengan susunan Dewan Pengawas Syariah diketuai oleh KH. Ma’ruf Amin, beranggotakan KH. Prof. Ali Mustafa Yakub, MA dan H.Drs. Moh. Hidayat, MBA, MBL. PT BRIngin Life Syariah adalah lembaga keuangan syariah yang secara konsisten menjalankan operasional usahanya yang mengacu kepada prinsip-prinsip syariah yang telah ditetapkan oleh Dewan Pengawas Syariah melalui fatwa dan opini DPS dan kepatuhan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. 2.
Profil PT Asuransi BRIngin Life Syariah Penelitian ini dilakukan pada PT Asuransi BRIngin Life Syariah. Kantor Pusat
PT Asuransi BRIngin Life Syariah: Gedung Graha Irama. Jl. H.R. Rasuna Said, Blok X-1 Kav. 1&2 Jakarta 12950.
60
“Sejarah PT Asuransi BRIngin Life Syariah”, Diakses pada 27 februari 2015 dari http://www.bringinlife.com.
40
Perusahaan Induk
: PT Asuransi BRIngin Life Syariah – Unit Syariah
Tanggal Berdiri
: 28 Oktober 1988
Ijin Usaha
: Keputusan Menteri Keuangan No: Kep-007/KM.6/2003 pada tanggal 21 Januari 2003
3.
Modal Setor
: Rp 250.000.000.000,-
Kantor Pemasaran
: 10 kantor pemasaran di Indonesia
Struktur Organisasi PT Asuransi BRIngin Life Syariah a. Kepemilikan Dana Pensiun Bank Rakyat Indonesia
: 90,15%
Yayasan Kesejahteraan Pegawai BRI
: 9,59%
Koperasi Karyawan PT. AJ BRIngin Jiwa Sejahtera
: 0,26%
b. Dewan Pengawas Syariah Ketua
: Dr. (HC) K.H. Ma’ruf Amin
Anggota
: Prof. Dr. K. H. Ali Mustafa Yakub, MA
Anggota
: Drs. H. Mohammad Hidayat, MBA, MH
c. Dewan Komisaris Komisaris Utama
: Ali Mudin SH, MM
Komisaris Independen
: Ir. Poltak L. Tobing, M.Sc., FSAI
Komisaris
: Agus Katon Eko Sedyono, S.E., M.M.
41
d. Dewan Direksi Direktur Utama
: Ir. Nandi Hendrian Hamaki, MBA
Direktur Teknik
: Ir. Sugeng Sudibjo, M.Si, ASAI, AIIS
Direktur Keuangan
: Benni O. Kailani, SE
e. Dewan Divisi Syariah
4.
Kepala Divisi Syariah
: Basuki Achmad
Wakil Divisi Syariah
: Parwito
Visi dan Misi PT Asuransi BRIngin Life Syariah a. Visi PT Asuransi BRIngin Life Syariah “Menjadi perusahaan asuransi jiwa yang terkemuka di Indonesia. b. Misi PT Asuransi BRIngin Life Syariah
Melaksanakan bisnis asuransi jiwa secara professional di Indonesia.
Memberikan pelayanan prima kepada nasabah dan pemegang saham melalui jaringan kerja yang luas.
Memberikan keuntungan pemegang saham dan meningkatkan kesejahteraan pegawai.
5.
Produk Investasi PT Asuransi BRIngin Life Syariah Adapun produk-produk asuransi individual maupun kumpulan (korporasi) yang
di pasarkan oleh PT Asuransi BRIngin Life Syariah antara lain: 1.
Asuransi Individu.61
61
“Produk Asuransi BRIngin Life Syariah”, didapat pada tanggal 3 Maret 2015, dari Data pada Kantor PT Asuransi BRIngin Life Syariah Pusat.
42
a. BRIngin Danasiswa Syariah b. BRIngin Danadwiguna Syariah c. BRIngin Investama Syariah d. BRIngin Purnadana Syariah e. BRIngin Swakadana Syariah f. BRIngin Dana Agri Syariah 2.
Asuransi Kumpulan. 62 b. Ajisaka Prima Syariah c. Ajisaka Madya Syariah d. BRIngin Ekawarsa Korporasi Syariah e. BRIngin Purna Jabatan Syariah f. BRIngin Danadwiguna Korporasi Syariah g. BRIngin Asuransi Kesehatan KorporasiSyariah.
62
“Produk Asuransi BRIngin Life Syariah”, didapat pada tanggal 3 Maret 2015, dari Data pada Kantor PT Asuransi BRIngin Life Syariah Pusat.
43
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Akad Wakalah bil Ujrah pada Asuransi Pendidikan Di PT Asuransi Takaful Keluarga. Asuransi Takafulink Salam Cendekia bertujuan untuk memberikan pendidikan yang berkualitas, memberikan perlindungan jiwa dan kesehatan menyeluruh, serta untuk memudahkan dalam merencanakan kebutuhan pembiayaan pendidikan yang baik mulai dari TK hingga perguruan tinggi melalui program investasi berdasarkan prinsip-prinsip syariah. Karena produk ini adalah produk unit link maka merupakan produk yang kaitannya dua unsur, yaitu proteksi dan investasi. Asuransi Takaful Salam Cendekia terdapat beberapa pilihan jenis instrumen investasi antara lain; Dana Istiqomah 50% (Hasil investasi optimal dengan tingkat risiko minimum seperti: Deposito, Efek Syariah dan Sukuk), Dana Mizan 25% (Hasil investasi optimal dengan tingkat resiko sedang/Medium seperti: Reksadana dan Pasar Modal Syariah), Dana Ahsan 15% (Hasil investasi optimal dengan tingkat resiko sebanding seperti: Saham Syariah dan Pasar Uang Syariah) dan Dana Alia 10% (Hasil investasi maksimum dengan tingkat risiko yang relatif tinggi seperti: Saham Syariah dan Pasar Uang Syariah).87 Sebelum seseorang dapat menjadi peserta pada produk asuransi Takafulink Salam Cendekia, peserta wajib memenuhi kriteria tertentu yaitu sehat jasmani maupun rohani, Usia calon pemegang polis masuk minimum 17 tahun dan 87
Wawancara Pribadi dengan Muhammad Hafiluddin. Jakarta, 13 April 2015.
44
maksimum 60 tahun, Usia anak minimum 1 bulan (30 hari) dan maksimum 13 tahun, usia peserta (anak) ditambah periode akad maksimal 23 tahun. Akad pada asuransi Takafulink Salam Cendekia adalah dalam bentuk polis, yaitu surat perjanjian antara peserta dengan perusahaan. Polis dapat diterbitkan apabila syarat sahnya perjanjian asuransi sudah lengkap dan terpenuhi. Dengan terbitnya polis berarti pemegang polis sudah resmi menjadi peserta serta sudah mendapatkan proteksi dan investasi dari pihak perusahaan. 1.
Prosedur Pembukaan Peserta Polis Asuransi Takafulink Salam Cendekia Adapaun beberapa tahapan seseorang yang ingin membuka polis asuransi
Takafulink Salam Cendekia di PT Asuransi Takaful Keluarga. Agar tahapan-tahapan tersebut dapat dimengerti dengan mudah, maka penulis akan menggambarkan Pelaksanaan akad Wakalah bil Ujrah pada asuransi Takafulink Salam Cendekia di PT Asuransi Takaful Keluarga dengan mewancarai salah satu bagian Marketing Communication Dept. Head dan Divisi Aktuaria di PT Asuransi Takaful Keluarga. Prosedur (tahapan) bagi peserta yang ingin membuka polis asuransi Takafulink Salam Cendekia di PT Asuransi Takaful Keluarga antara lain: 88 a.
Calon peserta (nasabah) dapat meminta penjelasan lengkap tentang spesifikasi produk dan polis Takafulink Salam Cendekia kepada Agen pemasaran Asuransi Takaful, atau kepada staff pelayanan (CS) di kantor-kantor Takaful.
b.
Jika peserta berminat untuk menjadi peserta asuransi Takafulink Salam Cendekia, Agen akan membuatkan ilustrasi manfaat Takaful (benefit) yang akan 88
Wawancara Pribadi dengan Muhammad Hafiluddin. Jakarta, pada tanggal 13 April 2015.
45
diterima oleh calon peserta atau ahli warisnya. Jika calon peserta menyetujuinya, maka menandatangani ilustrasi tersebut. c.
Kemudian calon peserta harus mengisi dengan lengkap dan benar formulir apalikasi kepersetaan Asuransi Takafulink Salam Cendekia, menandatanganinya serta melampirkan copy KTP (kartu identitas diri) dan bukti pembayaran kontribusi. Dalam isi formulir terdapat beberapa keterangan-keterangan yang harus di isi oleh calon peserta sebagai berikut.89 Data Calon Pemegang Polis, Produk, Manfaat Takaful, Informasi Tambahan Pemegang Polis, Data Calon Peserta, Data Pekerjaan Calon Peserta, Data Ahli Waris Calon Peserta, Riwayat Kesehatan Calon Peserta, Tambahan Riwayat Kesehatan Calon Peserta, Pernyataan Calon Pemegang Polis dan Pernyataan agen.
d.
Agen Pemasaran Takaful akan membawa formulir aplikasi kepesertaan, beserta dokumen lengkap (pendukung) ke Kantor Layanan PT ATK terdekat untuk diproses akseptasi dan penerbitan polisnya.
e.
Kantor Layanan PT ATK akan memproses aplikasi calon peserta sesuai dengan SOP penerimaan peserta dan penerbitan polis. Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa dalam aplikasi pengajuan
peserta asuransi Takafulink Salam Cendekia (SPAJ), terdiri dari
Data Calon
Pemegang Polis, Data Calon Peserta, Informasi Tambahan Pemegang Polis, Tambahan Riwayat Kesehatan Calon Peserta Produk, Data Ahli Waris Calon Peserta,
89
Lampiran formulir mengenai Permohonan Takafulink Individu PT Asuransi Takaful Keluarga, didapat pada tanggal 16 Maret 2015, dari Data pada Kantor PT Asuransi Takaful Keluarga Pusat.
46
Pernyataan Calon Pemegang Polis, Pernyataan agen dan lain-lain. Selain keterangan tersebut dalam formulir (SPAJ) Takafulink Salam Cendekia juga terdapat Tabel Ujrah yang sudah dicantumkan pada halaman sebelumnya, penggunaan akad serta pernyataan. Dalam Formulir dijelaskan bahwa polis untuk asuransi Takafulink Salam Cendekia Menggunakan akad Wakalah bil Ujrah dan akad Tabarru’. Berdasarkan akad Wakalah bil Ujrah, maka terdapat beberapa hal yang harus disetujui oleh calon pemegang polis adalah. 90 Pertama, Peserta setuju untuk memberikan amanah kepada PT Asuransi Takaful Keluarga untuk mengelola kontribusi yang peserta setorkan menjadi dana investasi, dana tabarru’, dan ujrah. Kedua, Saya setuju untuk memberikan amanah kepada PT Asuransi Takaful Keluarga sesuai dengan prinsip Wakalah bil Ujrah untuk mengelola kontribusi dana tabarru’, mengelola kegiatan investasi tana tabarru’, mengelola kegiatan investasi dana investasi, kegiatan administrasi, klaim, seleksi risiko, dan pemasaran. Ketiga, Peserta setuju untuk memberikan jasa (ujrah) atas amanah yang dimaksud di atas kepada PT Asuransi Takaful Keluarga sesuai ketentuan produk. Berdasarkan akad Tabarru’ maka sesama peserta pemegang polis harus menyetujui beberapa hal, yaitu: 91 Pertama, Peserta setuju untuk hibahkan sebagian dari kontribusi yang peserta setorkan sebagai dana tabarru’, yang besarnya sesuai ketentuan produk untuk tujuan tolong menolong sesama peserta bila ada yang 90
Lampiran formulir mengenai Permohonan Takafulink Individu PT Asuransi Takaful Keluarga, didapat pada tanggal 16 Maret 2015, dari Data pada Kantor PT Asuransi Takaful Keluarga Pusat. 91 Lampiran formulir mengenai Permohonan Takafulink Individu PT Asuransi Takaful Keluarga, didapat pada tanggal 16 Maret 2015, dari Data pada Kantor PT Asuransi Takaful Keluarga Pusat.
47
mengalami musibah. Kedua, Peserta setuju jika terdapat Surplus Underwriting dana tabarru’ dialokasikan sebagai cadangan dana tabarru’, dibagikan kepada peserta yang memenuhi ketentuan dan untuk PT Asuransi Keluarga dengan Nisbah sesuai ketentuan produk. Ketiga, Peserta setuju jika terjadi Defisit Underwriting dana tabarru’, perusahaan akan menutupi defisit tersebut dari dana pemegang saham dalam bentuk pinjaman (Qardul Hasan) dan pengambilannya akan diperhitungkan terhadap Surplus Underwriting yang akan datang. Adapun isi pernyataan pemegang polis yang telah ditetapkan oleh perusahaan yaitu;92 Pertama, Peserta menyatakan bahwa semua keterangan yang diberikan dalam formulir ini peserta berikan dengan benar. Apabila diantara keterangan ada yang tidak benar atau terdapat hal yang peserta sembunyikan, maka PT Asuaransi Takaful Keluarga berhak membatalkan perjanjian asuransi yang telah berjalan dan tidak wajib membayar klaim, yang timbul atas dasar perjanjian asuransi ini dan hanya mengembalikan dana sesuai ketentuan produk. Kedua, Peserta memberikan kuasa kepada PT Asuransi Takaful Keluarga untuk memperoleh keterangan dari dokter atau rumah sakit, tentang kesehatan peserta dan penyebab meninggal apabila peserta meninggal dunia dan tidak mengajukan tuntutan hukum apapun terhadap dokter atau rumah sakit yang memeberikan keterangan. Ketiga, Peserta memberikan kuasa kepada PT Asuransi Takaful Keluarga untuk memotong langsung dana investasi sebagai kontribusi tabarru’ dan biaya-biaya yang telah ditetapkan untuk menjamin 92
Lampiran formulir mengenai Permohonan Takafulink Individu PT Asuransi Takaful Keluarga.
48
agar polis tetap berlaku, dalam hal bisa setelah kelonggaran pembayaran kontribusi berakhir dan kontribusi lanjutan belum peserta bayar. Keempat, Pada saat usia polis peserta kurang atau sama dengan dua tahun, peserta memberikan kuasa kepada PT Asuransi Takaful Keluarga untuk memotong langsung dana investasi sebagai kontribusi dasar reguler untuk menjamin agar polis tetap berlaku, apabila setelah kelonggaran pembayaran kontribusi berakhir dan kontribusi lanjutan belum peserta bayar serta untuk memberhentikan berlakunya polis peserta (lapse) apabila setelah kelonggaran pembayaran kontribusi berakhir dan kontribusi lanjutan belum peserta bayar walaupun peserta masih memiliki saldo dana investasi. Kelima, Peserta memahami semua keterangan dalam formulir ini merupakan dasar perjanjian asuransi peserta dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari polis. Keenam, Peserta telah membaca, memahami, menyetujui dan karenanya tunduk serta mengingatkan diri pada ketentuan dalam polis yang dikeluarkan oleh PT Asuransi Takaful Keluarga Ketuju, Peserta setuju bahwa perjanjian ini berlaku mulai tanggal akseptasi yang tercantum dalam polis. Kedelapan, Peserta memahami dan menyetujui bahwa apabila terjadi Surplus Underwriting, maka alokasi/pembagian dari surplus tersebut dialokasikan perusahaan 0%, Peserta 0%, dana tabarru’ 100%. Kesembilan, Peserta memeberikan amanah kepada PT Asuransi Takaful Keluarga untuk mengeluarkan Zakat Harta (Mall), atas dana investasi yang di potong langsung dari dana tersebut dan menyalurkannya kepada pihak yang berhak.
49
2.
Ujrah/Biaya Asuransi Takafulink Salam Cendekia Dalam pelaksanaan akad Wakalah bil Ujrah pada asuransi Takafulink Salam
Cendekia. Adapun biaya-biaya yang tercantum pada polis dan ilustrasi polis Asuransi Takaful Keluarga, antara lain: 93 a.
Biaya administrasi/Bulan : Rp. 25.000.- (Dua Puluh Lima Ribu Rupiah) Perbulan mulai tahun kedua.
b.
Biaya pengelolaan kontribusi sekaligus dibebankan hanya pada tahun pertama : 7,5%.
c.
Biaya pengelolaan kontribusi reguler ( Tahun Pertama 80%, tahun kedua 50%, tahun ke tiga 25%, Tahun keempat 15%, dan seterusnya hanya 0%.).
d.
Biaya Pengelolaan Dana Tabarru’ : 25% dari kontribusi resiko.
e.
Biaya Pembatalan Polis (Free Look) : Rp 100.000,- (Seratus Ribu Rupiah).
f.
Biaya Top Up : 5% dari kontribusi Top Up
g.
Biaya Pengalihan Dana Investasi peserta Tahun Ketiga dan seterusnya 1% dari Dana Investasi yang diahlikan maksimal Rp. 50.000.- (Lima Puluh Ribu Rupiah)
h.
Biaya pengelolaan Dana Investasi maksimum 2,5% per tahun dari dana awal.
i.
Biaya jenis investasi Istiqomah 1,75%, Mizan 2% dan Ahsan 2,5%.
93 Ilustrasi Takafulink Salam Cendekia, didapat pada tanggal 16 Maret 2015, dari Data pada Kantor PT Asuransi Takaful Keluarga Pusat.
50
3.
Teknik Perhitungan Akad Wakalah bil Ujrah pada Asuransi Takafulink Salam Cendekia Selain itu perlu dilihat menyangkut besarnya ujrah yang harus di atur dengan
jelas dalam ketentuan mengenai akad Waklah bil Ujrah.94 Ketentuan tersebut di atur dalam Tabel Ujrah/Biaya-Biaya Polis asuransi Takafulink Salam Cendekia yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari polis. Adapun teknik perhitungan untuk mengetahui berapa besarnya ujrah perbulan yang diterima PT Asuransi Takaful Keluarga pada asuransi Takafulink Salam Cendekia. Misalnya Kontribusi dasar bulan pertama Rp. 300.000.-, Kontribusi Top Up Rp. 200.000.-, Dana Tabarru’ 14.660.-, Biaya Kontribusi Dasar 80%, Biaya Top Up 5%, kemudian asumsi dari hasil investasi Istiqomah 0,7%, Mizan 1.6%, Ahsan 1,2% bulan. 95 Adapun teknik perhitungan untuk mengetahui besarnya ujrah maka terlebih dahulu mengetahui berapa besarnya kontribusi investasi peserta. Contoh;96
94
Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia No.52/DSN-MUI/III/2006 Tentang Wakalah bil Ujrah pada Asuransi Syariah bagian ketiga angka 3b, h. 8 95 Wawancara Pribadi dengan Liza Festari. Jakarta, pada tanggal 13 April 2015. 96 Wawancara Pribadi dengan Basuki Achmad. Jakarta, pada tanggal 18 Februari 2015.
51
Kontribusi Dasar Biaya Pengelolaan
: Rp. 300.000.- / Bulan 80%
: Rp. 240.000.-
Kontribusi Resiko
: Rp.
14.660.-
Biaya Administrasi
: Rp.
0.-
Kontribusi Investasi
: Rp. 45.340.-
Kontribusi Top Up Reguler
: Rp. 200.000.-
Biaya Top Up 5%
: Rp. 10.000.-
Kontribusi Investasi
: Rp. 190.000.-
Kontribusi investasi Awal
: Rp. 235.340.-
Setelah mengetahui besarnya kontribusi investasi awal, maka baru dapat dihitung besarnya ujrah investasi perbulan. Ujrah yang diberikan untuk PT Asuransi Takaful Keluarga sebagai wakil adalah istiqomah 1,75%, mizan 2%, ahsan 2,5% tahun sebagai berikut. Istiqomah 40%
: Rp. 94.136.- x (1 + 0,7%) x 1,75% : 12 bulan : Rp 94.794,95.- x 1,75% : 12 = Rp. 138,24.
Mizan 50%
: Rp. 117.670.- x (1 + 1,6%) x 2 % : 12 bulan : Rp 118.846,7.- x 2% : 12 = Rp. 198,07.-
Ahsan 10%
: Rp. 23.534.- x (1 + 1,2%) x 2,5 % : 12 bulan : Rp 23.816,40.- x 2,5% : 12 = Rp. 49,617.-
Total Ujrah Investasi
: Rp. 385,927.-
52
Jadi besarnya ujrah yang diterima PT Asurasni Takaful Keluarga adalah: Ujrah Kontribusi
: Rp. 240.000.-
Ujrah Top Up
: Rp. 10.000.-
Ujrah Investasi
: Rp. 385,927.-
Ujrah Dana Tabarru’
: Rp.
Total Ujrah
: Rp. 254.050,927.-
3.665.-
4.
Manfaat Asuransi Takafulink Salam Cendekia 97
a.
Apabila peserta utama (anak) meninggal dunia dalam periode akad, maka pemegang polis/penerima manfaat akan menerima seluruh dana investasi peserta dan dana santunan sebesar manfaat takaful dasar (Al-Khairat) yaitu Rp. 48.000.000.- Juta.
b.
Apabila peserta utama (anak) hidup selama periode akad maka pemegang polis akan menerima dana tahapan pendidikan yaitu sebesar Rp. 60.000.000.- juta.
c.
Apabila peserta utama (anak) meninggal dunia dibawah usia 5 tahun, maka manfaat takaful dasar (Al-Khairat) yang diberikan: 1. Usia kurang dari 2 tahun sebesar 20% dari manfaat takaful dasar. 2. Usia lebih besar sama dengan 2 tahun dan kurang dari 3 tahun sebesar 40% dari manfaat takaful dasar. 3. Usia lebih besar sama dengan 3 tahun dan kurang dari 4 tahun sebesar 60% dari manfaat takaful dasar.
97
Ilustrasi Polis Takafulink Salam Cendekia dan Syarat-Syarat Khusus Polis Asuransi Takaful Keluarga, pasal 4.
53
4. Usia lebih besar sama dengan 4 tahun dan kurang dari 5 tahun sebesar 80% dari manfaat takaful dasar. 5. Usia lebih besar sama dengan 5 tahun sebesar 100% dari manfaat takaful dasar. d.
Apabila peserta tambahan (pemegang polis) meninggal dunia, maka yang ditunjuk akan menerima manfaat sebesar dana santunan (Al-Khairat) yaitu sebesar Rp. 48.000.000.- juta.
e.
Apabila peserta tambahan (pemegang polis) meninggal dunia akibat kecelakaan sebelum mencapai usia 60 tahun, maka yang ditunjuk selain menerima manfaat Al-Khairat juga akan menerima manfaat dana santunan kecelakaan.
f.
Apabila peserta tambahan mengalami catat tetap karena kecelakaan sebelum mencapai 60 tahun, maka peserta tambahan akan menerima manfaat sesuai prosentase dari dana santunan kecelakaan diri.
g.
Apabila peserta tambahan menjalani rawat inap di Rumah Sakit sebelum usia 60 tahun, maka peserta tambahan akan menerima dana santunan harian rawat inap.
h.
Apabila peserta tambahan meninggal dunia sebelum mencapai usia 47 tahun, maka akan diberikan manfaat pembebasan kontribusi sampai dengan pemegang polis seolah-olah berusia 47 tahun (khusus untuk payor term). Sedangkan untuk (payor TDP), maka akan diberikan manfaat pembebasan kontribusi sampai peserta tambahan berusia 47 tahun.
54
5.
Berakhirnya Akad Wakalah bil Ujrah Selain itu dalam suatu akad peserta harus mengetahui bahwa pada asuransi
Takafulink Salam Cendekia ada beberapa ketentuan yang mengenai berakhirnya akad Wakalah bil Ujrah, hal ini di atur secara jelas dalam Ketentuan Khusus Polis Asuransi Takaful Keluarga. Adapun hal-hal yang menyebakan berakhirnya perjanjian (akad) akibat dari akad Wakalah bil Ujrah adalah:98 a.
Tanggal berakhirnya akad takaful
b.
Pemegang polis melakukan penerikan seluruh unit (redemption)
c.
Pada saat peserta utama meninggal
d.
Dana Investasi peserta tidak mencukupi untuk membayar kontribusi Tabarru’ dan biaya-biaya lainnya.
e.
Apabila pada akhir akad takaful pemegang polis tidak mengajukan klaim, maka perusahaan akan
melakukan penarikan seluruh unit
dan
selanjutanya
dikembalikan kepada pemegang polis. Adapun mekanisme asuransi Takafulink Salam Cendekia berdasarkan akad Wakalah bil Ujrah dari hasil penelitian yaitu:
98
Syarat-Syarat Umum Polis Takafulink Salam Cendekia, Pasal 5 Ayat 1.
55
Gambar 4.1 Mekanisme Asuransi Takafulink Salam Cendekia Berdasarkan Akad Wakalah bil Ujrah
Peserta Asuransi Takaful Salam Cendekia
Operator
Ujrah tahun pertama 80%, kedua 50%, ketiga 25%, keempat 15% Kontribusi Dasar 100%
+ Kontriusi Investasi 50%
Ujrah 5% Dana Investasi (Tabungan Peserta+kontribusi investasi)
Tabungan Peserta
Ujrah Istiqomah 1,75% Ujrah Mizan 2%
Hasil Investasi
Investasi
Ujrah Ahsan 2,5% Tabarru’
Ujrah 25%
Dana Investasi
Cadangan Dana Tabarru’ 100%
Investasi
S/U
Hasil Investasi
Beban Asuransi, Klaim, Pajak dan Lain-lain
Pada skema tersebut, digambarkan bahwa peserta membayar kontribusi kepada pengelola (perusahaan). Sebelum kontribusi dasar dimasukan ke dua akun yang berbeda, operator mengambil sebagian kontribusi dasar terlebih dahulu yaitu ujrah tahun pertama 80%, kedua 50%, ketiga 25% dan keempat 15%. Operator membagi dana tersebut kepada dua bagian yaitu tabungan peserta dan tabarru’. Karena ini produk unit link maka peserta wajib mengikuti kegiatan investasi yang telah ditetapkan perusahaan yaitu sebesar 50% dari kontribusi dasar, operator mengmbil ujrah lagi sebesar 5% dari kontribusi investasi yang kemudian dijadikan
56
satu dengan kontribusi dasar yang hasilnya menjadi dana investasi. Dana investasi tersebut dimasukan sesuai pilihan jenis investasi. Sebelum diinvestasikan perusahaan mengambil ujrah lagi sebagai biaya pengelolaan investasi yang besarannya sesuai jenis investasi masing-masing yaitu Istiqomah 1,75%, Mizan 2% dan Ahsan 2,5%, sedangkan pengambilan ujrah dari dana tabarru’ adalah 25%. Kemudian kedua dana tersebut sama-sama diinvestasikan, hasil investasi dari dana tabungan+investasi menjadi keuntungan peserta asuransi Takafulink Salam Cendekia. Hasil investasi dari dana tabarru’ untuk santunan (klaim) bagi peserta asuransi Takafulink Salam Cendekia yang mengalami musibah, apabila terjadi Surplus Underwriting dana tabarru’, dana surplus tersebut 100% dialokasikan ke dana tabarru’. Sedangkan operator mendapatkan ujrah sebagai jasa dari setiap transaksi. B. Pelaksanaan Akad Wakalah bil Ujrah pada Asuransi Pendidikan Di PT Asuransi BRIngin Life Syariah Asuransi BRIngin Danasiswa Syariah bertujuan untuk memberikan perlindungan asuransi jiwa kepada peserta (orang tua) serta (putera-puteri) sebagai akibat kematian dan kecelakaan diri yang terjadi pada masa perjanjian, serta menerima tahapan dana pendidikan sesuai dengan jenjang pendidikan dimasa mendatang hingga masa asuransi berakhir berdasarkan prinsip-prinsip syariah. Dalam produk ini tidak terdapat pilihan jenis instrumen investasi, melainkan langsung mengalokasikan dana peserta asuransi BRIngin Danasiswa Syariah ke peruhahaan dan saham-saham yang
57
di telah tentukan oleh pihak perusahaan. Adapun penempatan alokasi dana investasi yang dilakukan oleh PT Asuransi BRIngin Life Syariah seperti; Deposito, Obligasi Syariah (sukuk), Reksadana.99 Sebelum seseorang dapat menjadi peserta pada Asuransi BRIngin Danasiswa Syariah, peserta wajib memenuhi kriteria tertentu, yaitu sehat jasmani maupun rohani, Usia calon peserta masuk minimum 17 tahun dan maksimum
64 tahun atau usia peserta ditambah dengan masa perjanjian tidak
melebihi usia 65 tahun, Usia anak 1 tahun sampai 15 tahun, masa perjajian 5 tahun sampe 20 tahun. Akad pada asuransi BRIngin Danasiswa Syariah dalam bentuk polis, yaitu surat perjanjian antara peserta dengan perusahaan. Polis dapat diterbitkan apabila syarat sahnya perjanjian asuransi sudah lengkap dan terpenuhi. Dengan terbitnya polis berarti pemegang polis sudah resmi menjadi peserta serta sudah mendapatkan proteksi dari pihak perusahaan. 1.
Prosedur Pembukaan Peserta Polis Asuransi BRIngin Danasiswa Syariah Adapaun beberapa tahapan seseorang yang ingin membuka polis asuransi
BRIngin Danasiswa Syariah berdasarkan akad Wakalah bil Ujrah di PT Asuransi BRIngin Life Syariah. Agar tahapan-tahapan tersebut dapat dimengerti dengan mudah, maka penulis akan menggambarkan Pelaksanaan akad Wakalah bil Ujrah pada asuransi BRIngin Danasiswa Syariah di PT Asuransi BRIngin Life Syariah dengan mewancarai salah satu pihak perusahaan, yaitu Kepala Bagian Operasional dan Divisi Aktuaria di PT Asuransi BRIngin Life Syariah. Prosedur (tahapan) bagi 99
Wawancara Pribadi dengan Basuki Achmad. Jakarta, 18 Februari 2015.
58
peserta yang ingin membuka polis asuransi BRIngin Danasiswa Syariah di PT Asuransi BRIngin Life Syariah antara lain: 100 a.
Setiap pembukaan/pengajuan polis, yaitu melalui agen atau ke kantor langsung. Agen akan datang ke calon peserta pemegang polis membawa surat permohonan asuransi jiwa (SPAJ).
b.
Calon peserta harus mengisi data lengkap dan benar formulir permohonan peserta asuransi BRIngin Danasiswa Syariah, serta melampirkan fotocopy KTP dan Kartu Keluarga (KK). Dalam isi formulir terdapat beberapa keteranganketerangan yang harus di isi oleh calon peserta sebagai berikut.101 Data Pribadi, Data Program asuransi, Nama Yang Ditunjuk (Termaslahat), Riwayat Kesehatan Calon Peserta, Pertanyaan peserta, Riwayat kesehatan Keluarga, Keterangan Tambahan, Pernyataan, Perjanjian dan Pernyataan Petugas.
c.
Agen memastikan dengan membaca ulang data tersebut, dan calon peserta wajib menyampaikan bukti pembayaran kontribusi ke agen dan melampirkan didalam pengajuan formulir permohonan peserta asuransi BRIngin Danasiswa Syariah tersebut.
d.
Agen akan membawa dan menyampaikan formulir permohonan kepesertaan asuransi beserta dokumen lainnya, ke kantor layanan terdekat untuk diproses sesuai ketentuan penerimaan peserta dan penerbitan polis. Polis akan diserahkan kepada agen dan diberikan kepada peserta. 100
Wawancara Pribadi dengan Basuki Achmad. Jakarta, 18 Februari 2015. Lampiran formulir mengenai Permohonan Surat Permintaan Asuransi BRIngin Danasiswa Syariah, didapat pada tanggal 3 Maret 2015, dari Data pada Kantor PT Asuransi BRIngin Life Syariah Pusat. 101
59
e.
Perusahaan akan memberikan waktu kepada calon peserta untuk memepelajari isi polis selama 14 (empat belas) hari. Dan peserta berhak membatalkan dan mengembalikan polis tersebut, kepada agen atau kekantor layanan apabila peserta tidak menyetujui syarat dan ketentuan yang tercantum di dalam polis. Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa dalam formulir pengajuan
peserta BRIngin Danasiswa Syariah (SPAJ) terdiri dari keterangan pribadi, data program asuransi, nama yang ditunjuk (Termaslahat), riwayat kesehatan calon peserta, riwayat kesehatan keluarga dan lain-lain. Selain keterangan tersebut dalam SPAJ asuransi BRIngin Danasiswa Syariah, dalam SPAJ juga
mencantumkan
pernyataan dan perjanjian. Adapun isi pernyataan dan perjanjian yang telah ditetapkan oleh perusahaan yaitu;102 a.
Peserta menyatakan bahwa semua keterangan yang diberikan dalam formulir SPAJ adalah sesuai dengan keadaan sebenarnya, tidak menyembunyikan sesuatu apapun mengenai keadaan diri peserta yang berkaitan dengan perjanjian asuransi, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari polis. Sekiranya terbukti ada bagian keterangan yang tidak benar atau palsu, perusahan berhak untuk membatalkan perjanjian dan menahan rekening peserta.
b.
Peserta memberikan kuasa kepada dokter, rumah sakit, klinik, badan hukum atau perorangan tentang keterangan peserta dan sebab-sebab peserta meninggal (bila peserta meninggal), keterangan tersebut berupa informasi catatan kesehatan 102
Lampiran formulir mengenai Permohonan Surat Permintaan Asuransi BRIngin Danasiswa Syariah, didapat pada tanggal 3 Maret 2015, dari Data pada Kantor PT Asuransi BRIngin Life Syariah Pusat.
60
(medical report), dan memberikan keterangan tersebut yang diminta oleh perusahaan mengenai segala hal yang diperlukan dalam hubungan dengan perjajian ini. c.
Peserta setuju bahwa semua keterangan dan pernyataan yang terkandung dalam formulir SPAJ ini, dijadikan sebagai dasar perjanjian dengan perusahaan dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian ini.
d.
Peserta setuju bahwa perjanjian ini pada tahun pertama dikenakan biaya pengolahan sebesar 30% dari kontribusi tahun pertama dan 3% dari kontribusi tahun keduan dan seterusnya.
e.
Peserta telah membaca dan memahami syarat-syarat umum polis BRIngin Life Syariah.
f.
Adapun perjanjian tersebut berdasarkan prinsip saling menanggung, bahwa peserta setuju membayar kontribusi kepada perusahaan sebanyak beberapa persen (ditentukan peserta), dari manfaat asuransi untuk dikreditkan ke dalam rekening khusus sebagai Tabarru’ untuk tujuan pembyaran manfaat asuransi. Bila ada peserta yang meninggal dunia dan sisanya dipotong biaya pengelolaan, dan dikreditkan kedalam rekening peserta dengan tujuan pelaksanaan berbagai program usaha yang dijalankan oleh perusahaan dalam rangka investasi.
61
2.
Ujrah/Biaya Asuransi BRIngin Danasiswa Syariah Dalam pelaksanaan akad Wakalah bil Ujrah pada asuransi BRIngin Danasiswa
Syariah. Adapun biaya-biaya yang tercantum pada polis Asuransi Individu BRIngin Danasiswa Syariah, antara lain: 103 a.
Biaya Administrasi/Bulan : Rp. 15.000.- (Lima belas ribu rupiah).
b.
Biaya Administrasi tahun I: 10% dari kontribusi yang dibayarkan.
c.
Biaya pengelolaan kontribusi sekaligus pada tahun pertama hanya dibebankan 10%, tahun kedua dan seterusnya 2,5%
d.
Biaya pengelolaan kontribusi reguler yang dibebankan hanya pada tahun pertama : 50% dari kontribusi reguler, tahun kedua : 22,50%, tahun ke tiga 12,50% tahun keempat dan seterusnya hanya 2, 50.
e.
Biaya pemeliharaan tahun II dst : 2,5% dari kontribusi reguler.
f.
Biaya cetak polis Rp. 50.000,- (Lima puluh ribu rupiah) diluar kontribusi.
g.
Biaya penarikan nilai tunai hanya 1% dengan minimum biaya Rp. 100.000,(Seratus ribu rupiah).
h.
Biaya pembatalan polis hanya 1% dari Nilai Tunai dengan minimum biaya Rp. 100.000,- (Seratus ribu rupiah)
i.
Biaya pengelolaan Investasi maksimum 3% per tahun dari pokok tabungan.
103
Ilustrasi Pricing-KIT Version 1.1 BRIngin Danasiswa Syariah, didapat pada tanggal 3 Maret 2015, dari Data pada Kantor PT Asuransi BRIngin Life Syariah Pusat
62
3.
Teknik Perhitungan Akad Wakalah bil Ujrah pada Asuransi BRIngin Danasiswa Syariah Selain itu perlu dilihat menyangkut besarnya ujrah yang harus di atur dengan
jelas dalam ketentuan mengenai akad Waklah bil Ujrah.104 Ketentuan tersebut di atur dalam Ilustrasi polis asuransi BRIngin Danasiswa Syariah yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari polis. Sebelum membahas teknik perhitungan untuk mengetahui berapa besarnya ujrah perbulan yang diterima PT Asuransi BRIngin Life Syariah pada asuransi BRIngin Danasiswa Syariah. Ujrah/Biaya pemotongan kontribusi peserta asuransi BRIngin Danasiswa Syariah terbagi menjadi tiga yaitu Ujrah Pengelolaan, Ujrah Penjualan dan Ujrah Administrasi. Misalnya Kontribusi dasar bulan pertama Rp. 250.000.-, Biaya Pengelolaan 10%, Biaya Penjualan 40%, Biaya Administrasi 15.000.-, Dana Tabarru’ 13.745,52.(14.000), kemudian asumsi hasil investasi 1% bulan. Adapun teknik perhitungan untuk mengetahui besarnya ujrah, maka terlebih dahulu mengetahui berapa besarnya dana awal tabungan peserta. Contoh; 105
104 Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia No.52/DSN-MUI/III/2006, tentang Wakalah bil Ujrah pada Asuransi Syariah bagian ketiga angka 3b, h. 8 105 Wawancara Pribadi dengan Annisa Nursifa. Jakarta, 18 Februari 2015.
63
Kontribusi
: Rp. 250.000.- / Bulan
Biaya Pengelolaan
10%
: Rp. 25.000.-
Biaya Penjualan
40%
: Rp. 100.000.-
Biaya Administrasi
: Rp. 15.000.-
Dana Tabarru’
: Rp. 13.745,52.- (15.000.-)
: Rp. 1550.000.Dana Awal Tabungan
: Rp. 250.000.- - Rp. 155.000.: Rp. 95.000.-
Setelah mengetahui besarnya dana awal tabungan, maka baru dapat dihitung besarnya ujrah investasi, hal ini wakalah fee/ujrah perbulan yang diberikan untuk PT Asuransi BRIngin Life Syariah sebagai wakil adalah sebesar 3% pertahun dari dana awal tabungan, sehingga besarnya ujrah perbulan yang diterima perusahaan adalah sebagai berikut. Wakalah Fee Invesatasi/Ujrah Perbulan
: 3% x Dana Awal : 3% x Rp. 95.000.: Rp. 3.000.-
Jadi besarnya ujrah yang diterima PT Asuransi BRIngin Life Syariah adalah: Total Besar Ujrah Perbulan
: Rp. 140.000.- + Rp. 3.000.: Rp. 143.000.-
64
Kemudian untuk mengetahui berapa besarnya total Dana Investasi atau Dana Akhir/Nilai Tunai (NT), maka terlebih dahulu harus mengetahui asumsi hasil investasi perbulan ditambah dana awal yang sudah dikurangi wakalah fee investasi. Adapun cara perhitungannya adalah sebagai berikut. Asumsi Hasil Investasi
: (Dana awal - ujrah perbulan) x (1%) : (Rp. 95.000.- – Rp. 3.000.-) x (1%) : Rp. 92.000 x (1%) : Rp. 920.-
Dana Akhir/Nilai Tunai
: Rp. 92.000.- + Rp. 920.: Rp. 92.920.-
Setelah diketahui hasil nilai tunai, kemudian dana tersebut digabungkan sesama peserta asuransi BRIngin Danasiswa Syariah lainya, biasanya pihak perusahaan akan menginvestasikan apabila dana investasi asuransi BRIngin Danasiswa Syariah yang sudah terkumpul minimum Rp. 500.000.000,- (Lima Ratus Juta Ribu Rupiah). 4.
Manfaat Asuransi BRIngin Danasiswa Syariah106
a.
Selama polis berlaku dan tidak dalam keadaan lewat waktu, tahapan dana pendidikan akan dibayarkan kepada peserta utama (pemegang polis) yang besarannya dan tanggal jatuh temponya sesuai yang ada ditabel.
b.
Apabila peserta utama (pemegang polis) meninggal dunia Selama polis berlaku dan tidak dalam keadaan batas waktu, maka akan menerima manfaat:
106
Ketentuan Khusus Polis Asuransi Dasar BRIngin Danasiswa Syariah, pasal 3.
65
1. 50% dari rencana dana pendidikan atau 100% dari dana kebijakan yaitu sebesar Rp. 9.000.000.- juta. 2. 100% dari rencana dana pendidikan atau 200% dari dana kebajikan yaitu sebesar Rp. 18.000.000.- juta, apabila meninggal dunia akibat kecelakaan dan usia peserta (pemegang polis) tidak lebih dari usia 60 tahun. 3. 50% dari rencana dana pendidikan atau 100% dari dana kebajikan yaitu sebesar Rp. 9.000.000.- juta, apabila meninggal dunia setelah melewati hari ulang tahun ke 60 tahun. 4. Polis menjadi bebas kontribusi dan tahapan dana pendidikan akan tetap dibayarkan sampai berlangsungnya tanggal akhir polis. Apabila peserta tambahan (anak) meninggal dunia karena penyakit maupun kecelakaan, akan menerima manfaat sebesar Rp. 15.000.000.- juta ditambah nilai tunai (tabungan + hasil investasi) sesuai polis pada saat peserta tambahan meninggal dunia dan polis berakhir. Apabila peserta utama dan peserta tambahan meninggal dunia akibat kecelakaan dalam waktu bersamaan, maka akan menerima manfaat: 1. 100% dari rencana dana pendidikan atau 200% dari dana kebajikan yaitu sebesar Rp. 18.000.000.- juta, ditambah dana kebajikan anak sebesar Rp. 15.000.000.- juta, ditambah nilai tunai sesuai usia polis dan usia peserta utama tidak lebih dari 60 tahun. 2. 50% dari rencana dana pendidikan atau 100% dari dana kebajikan yaitu sebesar Rp. 9.000.000.- juta, ditambah dana kebajikan anak sebesar Rp. 66
15.000.000.- juta, ditambah nilai tunai sesuai usia polis dan meninggalnya peserta utama setelah melewati hari ulang tahun yang ke 60 tahun. c. Apabila peserta utama atau peserta tambahan meninggal dunia pada saat polis dalam keadaan pembayaran kontribusi, maka akan menerima manfaat sebesar nilai tunai pada tanggal terakhir polis dalam keadaan berlaku dan polis berakhir. 5.
Berakhirnya Akad Wakalah bil Ujrah Selain itu dalam suatu akad peserta harus mengetahui bahwa pada asuransi
BRIngin Danasiswa Syariah ada beberapa ketentuan yang mengenai berakhirnya akad Wakalah bil Ujrah, hal ini di atur secara jelas dalam Ketentuan Khusus Polis Asuransi Dasar BRIngin Danasiswa Syariah. Adapun hal-hal yang menyebabkan batalnya akad Wakalah bil Ujrah yaitu :107 a.
Ditemukan adanya keterangan, pernyataan serta penjelasan yang tidak benar dengan keadaan yang sebenarnya, baik dalam SPAJ maupun permohonan klaim baik pada saat akad masih berlaku, maka perusahaan berhak melakukan tindakan hukum untuk membatalkan akad tersebut dan kontribusi akan dikembalikan setelah diperhitungkan dengan ujrah.
b.
Kontribusi tidak dilanjutkan sampai berakhirnya masa leluasa oleh sebab apapun, sedangkan polis tidak mempunyai nilai tunai, maka polis menjadi batal dan tidak berlaku lagi. 108
107 108
Ketentuan Umum Polis Asuransi Dasar BRIngin Danasiswa Syariah, Pasal 16. Ketentuan Umum Polis Asuransi Dasar BRIngin Danasiswa Syariah, Pasal 8 Ayat 7.
67
Sedangkan hal-hal yang menyebakan berakhirnya perjanjian (akad) dan akibat dari akad Wakalah bil Ujrah adalah : a.
Tanggal berakhirnya perjanjian, maka perusahaan hanya berkewajiban untuk mengembalikan nilai tunai (jika ada).
b.
Pada saat peserta utama dan peserta tambahan meninggal dunia, 109 maka perusahaan hanya berkewajiban untuk memberikan manfaat santunan dan ditambah dengan nilai tunai pada tanggal perjanjian dalam keadaan berlaku.
c.
Peserta mengambil secara sekaligus nilai tunai setelah dikurangin dengan kewajiban pemegang polis (bila ada).110
d.
Peserta mengundurkan diri. 111 Adapun mekanisme asuransi BRIngin Danasiswa Syariah berdasarkan akad
Wakalah bil Ujrah dari hasil penelitian yaitu:
109
Ketentuan Kusus Polis Asuransi Dasar BRIngin Danasiswa Syariah, Pasal 3 Ayat 3. Ketentuan Umum Polis Asuransi Dasar BRIngin Danasiswa Syariah, Pasal 8d. 111 Ketentuan Kusus Polis Asuransi Dasar Bringin Danasiswa Syariah, Pasal 3 Ayat 4. 110
68
Gambar 4.2 Mekanisme Asuransi BRIngin Danasiswa Syariah Berdasarkan Akad Wakalah bil Ujrah
Operator
Peserta Asuransi BRIngin Danasiswa Syariah
Ujrah tahun pertama 50%, kedua 22,5%, ketiga 12,5%, keempat dan seterusnya 2,5% Kontribusi Dasar 100%
Tabungan peserta
Dana Investasi peserta
Tabarru’
Dana Tabarru’
Ujrah 3% Investasi
Hasil Investasi
Investasi
Hasil Investasi
Operator 40% Dana Tabarru’ 50% Dana investasi peserta 50%
Peserta 60%
Beban Asuransi, klaim Pajak dan Lainlain
S/U
Pada skema tersebut, digambarkan bahwa peserta membayar kontribusi kepada pengelola (perusahaan). Sebelum kontribusi dasar dimasukan ke dua akun yang berbeda, operator mengambil sebagian kontribusi dasar terlebih dahulu yaitu ujrah tahun pertama 50%, kedua 22,5%, ketiga 12,5% dan keempat dan seterusnya 2,5%. Operator membagi dana tersebut kepada dua bagian yaitu tabungan peserta dan
69
tabarru’. Sebelum di investasikan operator mengmbil ujrah lagi sebesar 3% dari dana investasi tabungan peserta sebagai biaya pengelolaan investasi. Kemudian kedua dana tersebut sama-sama diinvestasikan, hasil investasi dari dana investasi peserta menjadi keuntungan peserta asuransi BRIngin Danasiswa Syariah. Hasil investasi dari dana tabarru’ untuk santunan (klaim) bagi peserta asuransi BRIngin Danasiswa Syariah yang mengalami musibah, apabila terjadi Surplus Underwriting dana tabarru’, dana surplus dapat dibagikan pada akhir tahun keuangan. Operator mendapatkan 40% sebagai jasa dari setiap transaksi, sedangkan 60% untuk peserta yang mana pembagiannya 50% kembali kedana tabarru’ dan 50% ke dalam dana investasi peserta. C. Analisis Pelaksanaan Akad Wakalah bil Ujrah pada Asuransi Pendidikan di PT Asuransi Takaful Kelurga Dan PT Asuransi BRIngin Life Syariah Pada bagian ini penulis akan menyajikan hasil penelitian yang kemudian dikaitkan dengan konsep akad Wakalah bil Ujrah dalam Fiqih Islam dan kesesuaiannya dengan Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia No: 10/DSN-MUI/IV/2000 tentang akad Wakalah. Selain itu akan dianalisa kesesuaian asuransi Takafulink Salam Cendekia dan BRIngin Danasiswa Syariah berdasarkan akad Wakalah bil Ujrah dengan Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia No: 52/DSN-MUI/III/2006 tentang Akad Wakalah bil Ujrah, yang pada prinsipnya terdapat larangan terhadap gharar, maisir dan riba.
70
Dalam pembahasan ini akan diketahui kesesuaian antara pelaksanaan akad Wakalah bil Ujrah pada asuransi pendidikan di kedua perusahaan tersebut, apakah data dilapangan telah sesuai dengan kaidah-kaidah didalam teori Fiqih. Berdasarkan uraian sebelumnya dalam bab III, maka dapat dijelaskan bahwa akad Wakalah bil Ujrah pada asuransi pendidikan di PT Asuransi Takaful Keluarga dan PT Asuransi BRIngin Life Syariah terdapat beberapa unsur yang terkait didalamnya, yaitu sebagai berikut; Formulir Permohonan Kepesrtaan (SPAJ), Ikhtisar Polis, Ketentuan atau Syarat-Syarat Umum dan Khusus serta Ilustrasi Polis Formulir permohonan kepesertaan (SPAJ) ini dapat dikatakan sebagai bagian dari akad Wakalah bil Ujrah karena adanya pernyataan surat kuasa peserta kepada PT Asuransi Takaful Keluarga untuk menjadi wakil dalam pengelolaan dana peserta dan pernyataan sesama calon peserta berdasarkan akad tabarru’. Sedangkan asuransi BRIngin Danasiswa Syariah dalam ketentuan polis pasal 2 terdapat surat kuasa peserta kepada PT Asuransi BRIngin Life Syariah untuk menjadi wakil dalam pengelolaan dana tabarru’ dan dana tijarah. Namun dalam formulir
permohonan peserta asuransi BRIngin Danasiswa
Syariah, tidak dicantumkannya pernyataan calon peserta kepada PT Asuransi BRIngin Life Syariah berdasarkan akad Wakalah bil Ujrah/Surat kuasa peserta dan pernyataan sesama calon peserta berdasarkan akad Tabarru’. Polis dan Ilustrasi asuransi Takafulink Salam Cendekia dan asuransi BRIngin Danasiswa Syariah, dalam hal ini sudah tentu Polis dan Ilustrasi merupakan bagian dari akad Wakalah bil Ujrah karena merupakan tanda pernyataan pihak perusahaan 71
/pengelola untuk menerima manfaat dan mengetahui berapa besarnya manfaat asuransi peserta serta merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari polis. Syarat-Syarat Umum dan Khusus polis asurasni Takafulink Salam Cendekia dan Ketentuan Umum dan Khusus polis asuransi BRIngin Danasiswa Syariah, dapat dikatakan sebagai bagian dari akad Wakalah bil Ujrah karena ketentuan polis asuransi menyatakan bahwa perjanjian tersebut, berlaku sampai tanggal masa perjanjian sesuai yang tertera pada Syarat-Syarat Umum dan Khusus atau ketentuan polis kedua perusahaan tersebut dan merupakan bagian tidak terpisahkan dari polis. D. Analisis Akad Wakalah bil Ujrah pada Asuransi Pendidikan di PT Asuransi Takaful Keluarga dan PT Asuransi BRIngin Life Syariah dengan Fatwa Dewan Syariah Nasional No: 10/DSN-MUI/IV/2000 dan Fatwa Dewan Syariah Nasional No: 52/DSN-MUI/III/2006 1.
Analisis Akad Wakalah bil Ujrah pada Asuransi Pendidikan di PT Asuransi Takaful Keluarga dan PT Asuransi BRIngin Life Syariah dengan Fatwa Dewan Syariah Nasional No: 10/DSN-MUI/IV/2000 Agar akad dapat dikatakan sesuai dengan syariah Islam atau landasan agama
Islam yakni Al-Qur’an, Hadist dan Ijma, maka akad Wakalah bil Ujrah harus memenuhi beberapa rukun dan syarat dalam prosedur penerimaan peserta asuransi pendidikan yang telah ditentukan dalam syariah Islam. Akad Wakalah bil Ujrah berdasarkan Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia No: 10/DSNMUI/IV/2000 tentang akad Wakalah.
72
Pertama, adanya Al-Aqidain (subjek perikatan) yaitu mukallaf dan Badan Hukum. Adapun syarat mukallaf sebagaimana dijelaskan berdasarkan Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia No: 10/DSN-MUI/IV/2000 harus berakal sehat dan sudah baligh, sedangkan syarat dari pemilik yang sah dari objek (badan hukum) bagian kedua angka 1, yaitu pemilik sah yang dapat bertindak terhadap sesuatu yang diwakilkan dan orang mukallaf atau anak mumayyiz dalam batas-batas tertentu, yakni dalam hal-hal yang bermanfaat baginya seperti mewakilkan untuk menerima hibah, menerima sedekah dan sebagiannya. Kedua, adanya Mahallul’ad (Objek Perikatan) yaitu berupa benda berwujud dan berupa benda tidak terwujud, Syarat-Syarat dalam mahallul’ad diantaranya objek perikatan tidak bertentangan dengan syariah Islam, haruslah jelas dan dikenali oleh orang yang mewakili serta objek perikatan dapat diwakilkan menurut syariah Islam. Ketiga, Ijab dan Qabul. Karena rukun dan syarat dalam suatu akad adalah salah satu faktor memepengaruhi keabsahaan dari akad tersebut. Demikian juga akad Wakalah bil Ujrah pada asuransi pendidikan di PT Asuransi Takaful Keluarga dan PT Asuransi BRIngin Life Syariah. Dari hasil temuan, ternyata akad Wakalah bil Ujrah pada asuransi pendidikan di PT Asuransi Takaful Keluarga dan PT Asuransi BRIngin Life Syariah telah melaksanakan sesuai dengan Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia No: 10/DSN-MUI/IV/2000 tentang akad Wakalah maupun teori Fiqih yang sebelumnya sudah dijelaskan pada bab II. Yang dijadikan dasar operasional akad 73
Wakalah bil Ujrah pada asuransi pendidikan yang mewajibkan kepada perusahaan agar rukun dan syarat dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Karena adapun ketentuan mengenai rukun dan syaratnya akad Wakalah bil Ujrah pada asuransi pendidikan di PT Asuransi Takaful Keluarga112 dan PT Asuransi BRIngin Life Syariah113 sebagai berikut: Pertama, adanya subjek yang melakukan akad Wakalah bil Ujrah yaitu PT Asuransi Takaful Keluarga dan Peserta (Peserta Utama dan Peserta Tambahan) dan PT Asuransi BRIngin Life Syariah dan Peserta (Peserta Utama dan Peserta tambahan), hal ini syarat subjek yang telah ditetapkan oleh kedua perusahaan tersebut adalah a.
Mukallaf untuk tolak ukur mukallaf asuransi Takafulink Salam Cendekia, peserta harus
berakal sehat dan sudah baligh. Usia peserta masuk 17 tahun sampai 60, Usia anak minimum 1 bulan dan maksimum 13 tahun, sedangkan asuransi BRIngin Danasiswa Syariah peserta harus sehat jasmani dan rohani, Usia peserta masuk 17 tahun sampai 64 tahun dan Usia anak pada saat didaftarkan minimum 1 tahun sampai 15 tahun. Untuk pihak wakil/pengelola sudah dipastikan harus memenuhi syarat ini, karena untuk dapat bekerja di asuransi pendidikan PT Asuransi Takaful Keluarga dan PT Asuransi BRIngin Life Syariah haruslah orang yang telah dewasa dan berakal sehat.
112 113
Wawancara Pribadi dengan Muhammad Hafiluddin. Jakarta, 13 Apri 2015. Wawancara Pribadi dengan Basuki Achmad. Jakarta, 18 Februari 2015.
74
b.
Badan Hukum (pemilik yang sah dari objek perikatan) Peserta merupakan pemilik yang sah dari objek perikatan kedua perusahaan
tersebut adalah peserta (pemegang polis) dan peserta (anak) yang akan dibeasiswakan dalam formulir permohonan formulir permohonan asuransi individu Asuransi Takaful Keluarga dan asuransi jiwa Bringin Danasiswa Syariah, hal ini terlihat pada saat proses pendaftaran, dimana agen menanyakan secara tidak langsung peserta yang akan dibeasiswakan anak yang keberapa dan pekerjaannya apa. Hal ini dipertegas dengan dimintanya Kartu Krluarga (KK) dan dicantumkannya mengenai pekerjaan dan pendapatan peserta (pemegang polis). Kedua, adanya objek perikatan asuransi Takafulink Salam Cendekia dan asuransi BRIngin Dansiswa Syariah adalah objek yang berupa benda berwujud dan berupa benda tidak berwujud. a.
Objek berupa benda yang berwujud yaitu di tandai dengan penyerahan uang oleh peserta kepada pihak kedua
perusahaan, hal ini objeknya adalah dengan penyerahan tanda bukti transfer kontribusi oleh peserta kepada pihak kedua perusahaan pada saat perikatan berlangsung. b.
Objek berupa benda yang tidak berwujud Sedangkan objek yang berupa benda tidak berwujud yaitu diperolehnya manfaat.
Dalam hal ini objek yang diberikannya adalah manfaat perlindungan yang diberikan
75
dari pihak kedua perusahaan seperti manfaat dasar, manfaat dana santunan dan manfaat tambahan pada saat masa perjanjian masih berlangsung. Ketiga, Ijab dan Qabul merupakan pernyataan persetujuan atau penerimaan akad Wakalah bil Ujrah yang dilakukan antara kedua pihak perusahaan dan peserta, yaitu terlihat
pada saat
peserta dan pihak perusahaan saling
menyetujui dan
menandatangani polis asuransi Takafulink Salam Cendekia dan asuransi BRIngin Danasiswa Syariah yang bentuk peraturannya telah ditetapkan oleh PT Asuransi Takaful Keluarga dan PT Asuransi BRIngin Life Syariah. Sehingga pelaksanaan akad Waklah bil Ujrah pada prosedur penerimaan peserta asuransi pendidikan di PT Asuransi Takaful Keluarga dan PT Asuransi BRIngin Life Syariah telah sesuai dengan rukun dan syarat, sebagaimana yang di atur dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia No: 10/DSN-MUI/IV/2000 tentang akad Wakalah maupun teori Fiqih yang sudah dijelaskan pada bab sebelumnya. Selain itu, untuk mengetahui apakah ketentuan mengenai berkahirnya akad Wakalah bil Ujrah pada asuransi pendidikan di PT Asuransi Takaful Keluarga dan PT Asuransi BRIngin Life Syariah telah sesuai dengan ketentuan dalam hukum Islam. Adapun perbandingannya dari hasil temuan berdasarkan teori yang sudah ada adalah sebagai berikut.
76
Tabel 4.1 Berakhirnya Akad Wakalah bil Ujrah pada Asuransi Takafulink Salam Cendekia dan Asuransi BRIngin Danasiswa Syariah
No
1
2
3
Ketentuan Hukum Islam
Ketentuan dalam Asuransi Takafulink Salam Cendekia114
Muwakil mencabut Pemegang polis wakalahnya kepada melakukan redemption wakil (penarikan seluruh unit) dana tahapan pendidikan, perusahaan hanya berkewajiban untuk mengembalikan dana investasi. Wakil Apabila keterangan atau mengundurkana diri pernyataan dan dari akad wakalah penjelasan yang tidak benar dalam akad serta dana investasi peserta tidak mencukupi untuk membayar kontribusi tabarru’ dan biayabiaya lainnya, perusahaan hanya berkewajiban untuk mengembalikan dana investasi. Muwakil meninggal Pada saat peserta utama dunia (anak) meninggal dunia pada masa perjanjian, perusahaan hanya berkewajiban untuk 114 115
Ketentuan dalam Asuransi BRIngin Danasiswa Syariah115 Peserta mengambil secara sekaligus nilai tunai dan perusahaan hanya berkewajiban untuk mengembalikan nilai tunai (jika ada).
Pemegang polis mengajukan pengunduran diri/penebusan polis dan perusahaan hanya berkewajiban untuk mengembalikan nilai tunai yang terbentuk sampai tanggal berakhir sebelum kontribusi dinyatakan tertunggak.
Pada saat peserta utama (orang tua) meninggal dunia atau menderita cacat tetap total perusahaan hanya berkewajiban untuk
Syarat-Syarat Umum Polis Takafulink Salam Cendekia, Pasal 5 Ayat 1. Ketentuan Khusus Polis asuransi Dasar BRIngin Danasiswa Syariah
77
4
Berakhirnya kesepakatan
memberikan manfaat seluruh dana investasinya dan manfaat santunan. Jika peserta pemegang polis meninggal dunia akibat kecelakaan atau menderita (payor term cendekia dan payor TDP), perusahaan hanya berkewajiban untuk memberikan manfaat santunan dan santunan kecelakaan diri atau serta pembebasan kontribusi. waktu Pada tanggal berakhirnya akad takaful, perusahaan hanya berkewajiban untuk mengembalikan dana investasi.
memberikan/membayarkan manfaat santunan dan membebaskan kontribusi. Jika peserta tambahan (anak) meninggal dunia, perusahaan hanya berkewajiban untuk memberikan/membayarkan dana kebajikan serta ditambahkan nilai tunai.
Tanggal berakhirnya perjanjian dan perusahaan hanya berkewajiban untuk mengembalikan nilai tunai (jika ada).
Dari hasil perbandingan diatas bahwa berkahirnya akad Wakalah bil Ujrah telah sesuai dengan prinsip-prinsip syariah, sebagaimana yang diatur dalam ketentuan hukum Islam. 2.
Analisis Akad Wakalah bil Ujrah pada Asuransi Pendidikan di PT Asuransi Takaful Keluarga dan PT Asuransi BRIngin Life Syariah dengan Fatwa Dewan Syariah Nasional No: 52/DSN-MUI/III/2006 Dalam keputusan Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia
Nomor 52/DSN-MUI/III/2006, bagian ketiga, tentang ketentuan akad, disebutkan pada angka (3b) Dalam akad Wakalah bil Ujrah harus disebutkan sekurang-
78
kurangnya mengenai besaran, cara dan waktu pengambilan ujrah (fee) atas kontribusi. Adapun ketentuan larangan-larangan yang dijelaskan oleh Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia tentang akad Wakalah bil Ujrah yang tidak boleh dilakukan oleh perusahaan, yaitu bagian keempat angka (6) Perusahaan asuransi sebagai wakil tidak berhak memperoleh bagian dari hasil investasi, karena akad yang digunakan adalah akad Wakalah. Bagian kelima angka (2) Dalam pengelolaan investasi investasi baik dana tabarru’ maupun saving, dapat digunakan akad Wakalah bil Ujrah dengan mengikuti ketentuan seperti di atas, akad Mudharabah dengan mengikuti ketentuan fatwa Mudharabah, atau Mudharabah Musytarakah dengan mengikuti ketentuan fatwa Mudharabah Musytarakah. Berdasarkan hasil temuan ternyata pelaksanaan akad Wakalah bil Ujrah pada asuransi Takafulink Salam Cendekia di PT Asuransi Takaful Keluarga dan asuransi BRIngin Danasiswa Syariah di PT Asuransi BRIngin Life Syariah telah melaksanakan sesuai dengan apa yang termuat dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia Nomor 52/DSN-MUI/III/2006, yang dijadikan dasar operasioanl asuransi pendidikan yang mewajibkan perusahaan agar mencantumkan besaran, cara, dan pengambilan fee atas kontribusi. Karena kontribusi yang dibayarkan oleh peserta kepada pihak perusahaan terlebih dahulu akan dipotong dengan ujrah/biaya yang besarannya sudah tercantum dalam ilustrasi polis asuransi Takaful Salam Cendekia dan ilustrasi polis asuransi BRIngin Danasiswa Syariah. Sedangkan cara dan pengambilan fee atas kontribusi yaitu melalui teknik perhitungan Wakalah bil Ujrah yang telah ditetapkan oleh PT Asuransi Takaful 79
Keluarga dan PT Asuransi BRIngin Life Syariah untuk mengetahui berapa besar manfaat yang diterima peserta dan manfaat yang diterima kedua perusahaan tersebut. Selain itu pada saat pengelolaan dana investasi asuransi Takafulink Salam Cendekia dan asuransi BRIngin Danasiswa Syariah sama-sama menggunakan akad Wakalah bil Ujrah, karena tercantumnya ujrah/biaya dalam ilustrasi polis asuransi pendidikan dikedua perusahaan tersebut. Berhubung asuransi Takafulink Salam Cendekia ini merupakan produk Unit Link, dimana ada beberapa plihan jenis instrumen investasi, adapun porsi ujrah untuk pengelolaan setiap jenis instrumen investasi seperti Istikomah 1,75%, Mizan 2% dan Ahsan 2,5% dari kontribusi pertahun. Sedangkan asurasni BRIngin Danasiswa Syariah tercantumnya wakalah fee investasi 3% dari kontribusi pertahun dalam ilustrasi polis asuransi BRIngin Danasiswa Syariah. Sehingga pada saat dana investasi di kembakngkan perusahaan tidak berhak mengambil bagian dari hasil investasi tersebut, karena di awal dana investasi sudah dipotong terlebih dahulu. Berdasarkan analisis dari hasil penelitian dengan teori Fikih Islam, maka dapat dijelaskan bahwa pelaksanaan akad Wakalah bil Ujrah pada asuransi pendidikan di PT Asuransi Takaful Keluarga dan PT Asuransi BRIngin Life Syariah telah sesuai dengan syariah Islam, sebagaimana yang di atur dalam Fatwa Dewan Nasional Majelis Ulama Indonesia No: 52/DSN-MUI/III/2006 dan telah sesuai dengan ketentuan sebagaimana yang diatur dalam Hadist Muttafaq’alaih, al-Syukani dan alAuthar yang menyatakan kobolehan menerima ujrah setelah melaksanakan tugas yang diamanatkan oleh peserta. Hal ini sesuai dengan tata cara pengelolaan dalam 80
asuransi Takafulink Salam Cendekia dan asuransi BRIngin Danasiswa Syariah untuk menghindari dari unsur riba dengan menggunakan akad Wakalah bil Ujrah. Berikut ini adalah kesesuaian pelaksanaan akad Wakalah bil Ujrah pada asuransi pendidikan di PT Asuransi Takaful Keluarga dan PT Asuransi BRIngin Danasiswa Syariah dengan Fatwa DSN No : 10 tahun 2000 dan Fatwa DSN No : 52 tahun 2006. Tabel 4.2 Kesesuaian Praktik Pelaksanaan Akad Wakalah bil Ujrah pada Asuransi Takafulink Salam Cendekia dan Asuransi BRIngin Danasiswa Syariah No Pelaksanaan
Asuransi Takafulink Salam Cendekia
Asuransi BRIngin Danasiswa Syariah
1
Prosedur Pembukan Peserta Asuransi Pendidikan
2
Ujrah/Biaya
3
Teknik Perhitungan Wakalah bil Ujrah Manfaat Asuransi
4
Keterangan
Sesuai dengan Fatwa DSN No : 10 tahun 2000, untuk asuransi BRIngin Danasiswa Syaraih walaupun tidak adanya pernyataan peserta kepada pihak perusahaan berdasarkan akad Wakalah bil Ujrah dan pernyataan sesama calon peserta berdasarkan akad Tabarru’ dibagian formulir kepsertaan, namun tidak mempengaruhi sesuai tidaknya Fatwa. Akan tetapi dijelaskan langsung secara lisan oleh agen. Sesuai Fatwa DSN No : 52 tahun 2006 Sesuai Fatwa DSN No : 52 tahun 2006
Sesuai Fatwa DSN No : 52 tahun 2006 81
5
Pendidikan Berakhirnya Akad Wakalah Bil Ujrah
Sesuai Fatwa DSN No : 52 tahun 2006
Dapat disimpulkan ternyata bahwa kelima dari pelaksanaan akad Wakalah bil Ujrah pada asurans Takafulink Salam Cendekia di PT Asuransi Takaful Keluarga dan asuransi BRIngin Danasiswa Syariah di PT Asuransi BRIngin Life Syariah yaitu dilihat dari prosedur pembukaan peserta asuransi pendidikan, ujrah/biaya-biaya, teknik perhitungan Wakalah bil Ujrah, Manfaat serta berakhirnya akad Wakalah bil Ujrah telah sesuai dengan prinsip syariah, sebagaimana di atur dalam Fatwa DSN No : 10 tahun 2000 tentang Wakalah dan Ftwa DSN No : 52 tahun 2006 tentang Wakalah bil Ujrah.
82
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan sebelumnya, maka pelaksanaan akad Wakalah bil Ujrah pada produk asuransi pendidikan di PT Asuransi Takaful Keluarga dan PT Asuransi BRIngin Life Syariah dapat disimpulkan sebagai berikut : Prosedur pelaksanaan asuransi pendidikan berdasarkan akad Wakalah bil Ujrah pada PT Asuransi Takaful Keluarga dan PT Asuransi BRIngin Life Syariah terdapat beberapa unsur yang terkait didalamnya yaitu formulir permohonan peserta asuransi, ikhtisar polis, Ketentuan atau syarat-syarat umum dan khusus polis serta ilustrasi polis. Namun pada PT Asuransi BRIngin Life Syariah tidak dicantumkannya mengenai pernyataan calon peserta berdasarkan akad Wakalah bil Ujrah/Surat kuasa peserta kepada PT Asuransi BRIngin Life Syariah dan pernyataan sesama calon peserta berdasarkan akad tabarru’ dalam formulir surat permohonan asuransi jiwa BRIngin Danasiswa Syariah (SPAJ), tidak tercantumnya alokasi dana investasi dalam ketentuan-ketentuan
polis
asuransi
BRIngin
Danasiswa
Syariah
serta
ketidaklengkapan ujrah/biaya pada ilustrasi polis, akan tetapi dengan melalui proses wawancara dengan pihak perusahaan telah diketahui kemana saja alokasi dana investasi ditempatkan dan itu tidak memepengaruhi sesuai tidaknya Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia No: 10/DSN-MUI/IV/2000 tentang Wakalah. Selain prosedur dalam pelaksanaan akad Wakalah bil Ujrah pada asuransi
83
pendidikan, hal yang perlu diperhatikan adalah ketentuan besaran, cara dan pemotongan fee atas kontribusi dan ketentuan mengenai berakhirnya akad Wakalah bil Ujrah, dari ketentuan tersebut dapat disimpulkan telah sesuai dengan Hukum Islam/Fatwa. Hal ini terlihat telah dilaksanakan sebagaimana peraturan yang terdapat dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia No: 10/DSNMUI/IV/2000 tentang akad Wakalah dan Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia No: 52/DSN-MUI/III/2006 tentang Wakalah bil Ujrah. B. Saran-saran Berdasarkan hasil penelitian, penulis dapat memberikan pemasukan: 1.
Mengingat pada saat sekarang ini kehadiran akad Wakalah bil Ujrah pada asuransi pendidikan mulai dibutuhkan masyarakat untuk menjamin dirinya dan ahli warisnya, maka hendaklah Majlis Ulama Indonesia pusat sebagai pembawa aspirasi umat Islam di Indonesia, segera mengeluarkan Fatwa Hukum akad Wakalah bil Ujrah yang baru dan segera pula mengeluarkan undang-undang khusus yeng mengatur tentang produk-produk asuransi syariah.
2.
Agar pelaksanaan akad Wakalah bil Ujrah pada produk asuransi pendidikan di PT Asuransi Takaful Keluarga dan PT Asuransi BRIngin Life Syariah dapat berjalan baik lagi dimasa yang akan datang, maka untuk asuransi BRIngin Danasiswa Syariah sebaiknya dicantumkan ketentuan mengenai penempatan alokasi dana investasi pada Ketentuan Umum dan Khusus polis asuransi BRIngin Danasiswa Syariah, walaupun bukan produk unit link, tetapi setidaknya peserta tau kemana saja alokasi dana investasinya. Dan Dicantumkan terlebih dahulu 84
tabel ujrah/biaya secara rinci dalam tahap pertama, yaitu tahap pengisian Formulir permohonan kepesertaan (SPAJ). Apabila ketentuan tersebut baru dapat diketahui pada tahap selanjutnya, sehingga peserta tidak merasa dibingungkan. Karena masyarakat pada umumnya lebih cenderung atau sensitif terhadap biayabiaya dan masyarakat yang kurang mengerti cenderung akan beranggapan bahwa semua biaya yang wajib mereka keluarkan sudah diketahui yang tertera didalam polis. 3.
Hendaknya untuk kedua perusahaan lebih giat lagi dalam pemasaran, promosi dan mensosialisasikan keberadaan asuransi pendidikan berasarkan akad Wakalah bil Ujrah kepada masyarakat seperti kerja sama dengan pihak-pihak sekolah.
85
DAFTAR PUSTAKA
Agus, Ernawan, dkk. Solusi Berasuransi: Lebih Indah Dengan Syariah, Cet.1. Bandung: PT Karya Kita, 2009. Al-Qur’an, Al-A’raf (7) : 54. Amrin, Abdullah. Meraih Berkah Melalui Asuransi Syariah. Jakarta: Gramedia, 2011. Arinkunto, uharsimi. Prosedur Penelitan Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Asdi Mahasatya, 2006. Dewi, Wirdianingsih, dkk. Hukum Perikatan Islam di Indonesia, Cet.2. Jakarta: Kencana, 2005. Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia No.52/DSN-MUI/III/2006 Tentang Wakalah bil Ujrah. Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia No.52/DSN-MUI/III/2006 Tentang Wakalah bil Ujrah. Freddy Pielor, Freddy. Beli Unit Link, Apa Untungnya : (Pisahkan Asuransi dan Investasi). Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2011. Gemala, Dewi. Aspek – Aspek Hukum Dalam Perbankan dan Perasuransian Syariah Di Indonesia, Cet.1. Jakarta: Kencana, 2006. Iqbal,Muhaimin. Asuransi Umum Syariah dalam praki. Jakarta: Gema Insani Press, 2005. Ismanto, Kuat. Asuransi Syari’ah: Tinjauan Asas-asas Hukum Islam. Yogyakarta: Pustaka pelajar, 2009. Maleong, Lexy. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya, 2004. Ningrum, Arviati ningrum. “Asuransi Pendidikan dan Tabungan : Sebuah Studi Komparatif.” Skripsi S1 Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia, 1997.
86
Pusat Ekonomi dan Bisnis Syariah – Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Indonesia Syariah Ekonomic Outlook (ISEO) 2011. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2011. Rodoni, Ahmad. Investasi Syariah. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009. Rumidi, Sukandar. Metedologi Penelitian. Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 2004. Salim, Abbas. Asuransi dan Menejemen Resiko. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2007. Siti, Sholiha. “Pelaksanaan Asuransi Takaful Dana Pendidikan / Fulnadi di PT Asuransi Takaful Keluarga Cabang Surakarta.” Tesis MP Fakultas Hukum, Universitas Sebelas Maret Surakarta, 2010. Sula, Muhmmad Syakir. Asuransi Syariah (Life and General): Konsep Sistem Operasional. Jakarta: Gema Insani Press, 2004. Teguh, Muhammad. Metologi Penelitian Ekonomi (Teori dan Aplikasi). Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005. Wirdyaningsih, dewi, dkk. Bank Dan Asuransi Islam Diindonesia. Jakarta: Kencana, 2005. Wawancara Pribadi dengan Annisa Nursifa. Jakarta, 18 Februari 2015. Wawancara Pribadi dengan Basuki Achmad. Jakarta, 18 Februari 2015. Wawancara Pribadi dengan Liza Festari. Jakarta. 13 Maret 2015. Wawancara Pribadi dengan Muhammad Hafiluddin. Jakarta. 13 Maret 2015. Diakses dari http://www.asuransi-pendidikan.org/asuransi-pendidikan101/ pada 8 Februari 2015. Diakses dari http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2011/10/26 2015.
pada 8 Februari
Diakses dari http://www.ciputraentrepreneurship.com/personal-advice/ragam-bentukinvestasi-untuk-dana-pendidikan-anak pada 9 Februari 2015.
87
Diakses dari http://www.takafulmulia.com/2012/12/alhamdulillah-proses-klaim-diasuransi-17html pada 9 Februari 2015. Diakses dari http://www.takaful.co.id/profil-perusahaan pada 27 Februari 2015. Diakses dari http://www.bringinlife.com pada 27 Februari 2015.
88