PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN DAN IMPLEMENTASINYA PADA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA Khusnul Wardati dan Kirwani Fakultas Ekonomi, Unesa, Kampus Ketintang Surabaya
ABSTRAK Esensinya pendidikan kewirausahaan dapat menanamkan jiwa wirausahawan pada diri mahasiswa bukan sekedar formalitas pemenuhan kewajiban mengikuti mata kuliah saja, sehingga perlu dikaji lebih jauh pendidikan kewirausahaan dalam pembelajaran di kelas dan implementasi di lapangan. Metode penelitian menggunakan deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian mengenai persiapan dan kegiatan pendidikan kewirausahaan dalam kelas dinyatakan baik oleh 65,88% sampel penelitian. Aspek yang dinilai mulai dari kurikulum, silabus, sarana prasarana, kondisi kelas, penguasaan materi dan evaluasi. Kegiatan implementasi pendidikan kewirausahaan kurang maksimal, karena 56,47% sampel penelitian tidak melanjutkan usaha mereka, alasannya dikarenakan kesibukan perkuliahan dan usaha yang dijalankan kurang mampu memenuhi target laba yang diinginkan. Kata kunci: pendidikan kewirausahaan, implementasi.
ABSTRACT The essence of entrepreneurship education can instill entrepreneurial spirit in students self-fulfillment is not just a formality following courses, so it needs further examination of entrepreneurship education in the classroom and field implementation. The research methods using descriptive quantitative. The results on the preparation and entrepreneurship education activities in class 65.88% expressed either by the study sample. Aspects assessed starting from the curriculum, syllabus, facilities, classroom conditions, control of materials and evaluation. Implementation of entrepreneurship education activities less than the maximum, because 56.47% of the sample did not continue their business studies, lectures and reasons due to busy business carried less able to meet the desired profit target. Keywords: entrepreneurship education, implementation.
Saat ini berkembang pesat kesadaran
bahwa kewirausahaan selalu identik dengan
individu untuk berwirausaha. Di berbagai
pemahaman usaha manufaktur dan dagang.
bidang,
Saat ini pemaknaan kewirausahaan telah
kewirausahaan
kompetensi perubahan,
inti
telah
dalam
pembaharuan,
dijadikan
menciptakan dan
kemajuan,
berkembang
tidak
hanya
pemaknaan
seseorang sebagai “pengusaha” namun orang
karena pada hakekatnya kewirausahaan adalah
yang
suatu sikap, jiwa dan kemampuan untuk
lingkungannya sehingga akan dihasilkan ide,
menciptakan sesuatu yang baru yang sangat
inovasi, penemuan baru, kreatifitas, semangat
bernilai dan berguna bagi dirinya dan orang
baru dan pasar yang baru.
lain, padahal sering kita dengar dan artikan
mampu
mengelola
diri
dan
Hal ini tentu akan mendukung arah
(Murdjianto,
2006:
perekonomian saat ini, dimana tuntutan era
kewirausahaan
diharapkan
globalisasi, perdagangan bebas abad 21, dan
sebagai
pembangunan nasional akan
perkuliahan
membutuhkan
13).
kewajiban saja,
Pendidikan bukan
hanya
penyelenggaraan
melainkan
diperlukan
individu-individu kreatif dan inovatif yang
pendekatan sosial dan ekonomi. Pendekatan
siap bersaing dengan sumber daya manusia
sosial adalah dimana mahasiswa setelah lulus
diseluruh dunia. Hal ini menjadi fakta bahwa
dari perkuliahan dapat menciptakan lapangan
pendidikan kewirausahaan meminta jatah
kerja bagi masyarakat sekitarnya. Sedangkan
lokasi pada kurikulum
pendekatan
sekolah maupun
perguruan tinggi. Pendidikan kewirausahaan adalah suatu hal
yang
dibutuhkan
bagi
anak
dan
masyarakat. Karena hal itu sesuatu yang
ekonomi
adalah
dengan
berwirausaha
individu
tersebut
mampu
menghasilkan
pendapatan
untuk
dirinya,
orang lain, maupun pemerintah (melalui pendapatan pajak).
bermanfaat bagi usaha operasional program pembangunan
nasional,
maka
sebagai
Universitas Negeri Surabaya sebagai salah satu perguruan tinggi negeri yang
prioritasnya perlu dimasukkan ke dalam
menjalankan
muatan kurikulum sekolah. Bagi lembaga
perguruan tinggi (DIKTI) yaitu mewajibkan
pendidikan,
mata kuliah kewirausahaan pada semua
bukan
pembelajaran
cuma
kewirausahaan
menumbuhkan
program
Dirjen
pendidikan
semangat,
fakultas dan semua program jurusan, salah
melainkan membangun konsep berfikir dan
satu diantaranya adalah Fakultas Ekonomi.
mendorong
Bahkan,
secara
praktis
kemampuan
Fakultas
Ekonomi
menjadikan
kewirausahaan pada lulusannya. Diharapkan
kewirausahaan
adanya pembelajaran kewirausahaan mampu
mottonya,
meningkatkan softskill peserta didik dan
Professional, Future Leader. Pendidikan
menghasilkan lulusan-lulusan yang mampu
kewirausahaan di Fakultas Ekonomi secara
menciptakan lapangan kerja (job creator)
formal
bukan hanya sebagai pencari pekerjaan (job
pemberian mata kuliah kewirausahaan. Mata
seeker).
kuliah kewirausahaan di Fakultas Ekonomi
Mengingat
pentingnya
pendidikan
berupa
(enterpreneurship) yaitu
dan
teori
riil
sebagai
Enterpreneurship,
dilaksanakan
dan
praktek.
melalui
Teori-teori
kewirausahaan bagi masyarakat, khususnya
kewirausahaan yang diberikan dalam kelas
mahasiswa
dijadikan
maka
Dirjen
Pendidikan
untuk
pembekalan
kepada
Perguruan Tinggi (DIKTI) sebagai lembaga
mahasiswa sebelum melakukan praktek kerja
yang menaungi pendidikan tingkat universitas
atau
memberlakukan
kuliah
lapangan, dimana mahasiswa dituntut untuk
oleh
mendirikan atau menjalankan suatu usaha
kewirausahaan
program yang
harus
mata diikuti
mahasiswa semua jurusan bidang studi. Hal ini
diberlakukan
sejak
tahun
1997
implementasi
kewirausahaan
untuk mendapat keuntungan.
di
Fenomena yang terjadi di lapangan
tetapi yang harus dikaji lebih jauh adalah
adalah suasana kampus yang ramai apabila
pelaksanaan atau implementasi pendidikan
mata kuliah kewirausahaan telah diprogram
kewirausahaan di Fakultas Ekonomi sebagai
mahasiswa pada semester tertentu, karena
usaha mencapai tujuan, visi, dan misi yang
untuk memenuhi tugas praktek kewirausahaan
telah ditargetkan sebelumnya. Melalui uraian
banyak
di
diatas, peneliti berinisiatif untuk melakukan
lingkungan kampus, namun tidak menutup
penelitian lebih lanjut mengenai “Pendidikan
kemungkinan banyak pula mahasiswa yang
Kewirausahaan Dan Implementasinya Pada
menjalankan
Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas
mahasiswa
yang
bisnisnya
di
berjualan
luar
kampus.
Berbagai alasan dipilihnya kampus sebagai lokasi tempat mereka berjualan, diantaranya
Negeri Surabaya”. Tujuan
dilakukannya
adalah
perlu sewa tempat, dan tidak mengganggu jam
pembelajaran pendidikan kewirausahaan di
kuliah. Produk yang ditawarkan mahasiswa
Fakultas
Ekonomi
beraneka
Surabaya
dan
mulai
dari
makanan,
minuman, pakaian dan aksesoris. Keadaan terbalik
tersebut
apabila
akan
praktek
mengetahui
ini
konsumennya lebih mudah ditemui, tidak
macam,
untuk
penelitian
kegiatan
Universitas
menjelaskan
Negeri
implementasi
pendidikan kewirausahaan pada mahasiswa berbanding
mata
kuliah
Fakultas
Ekonomi
Universitas
Negeri
Daryanto
(2012)
Surabaya.
kewirausahaan telah selesai, di lingkungan kampus Fakultas Ekonomi tidak terlihat lagi mahasiswa
yang
menjalankan
usahanya.
Kewirausahaan Zimmerer
dalam
Pendidikan kewirausahaan yang dibangun
mengartikan kewirausahaan sebagai suatu
selama kurang lebih dua bulan seakan lenyap
proses penerapan kreativitas dan inovasi
begitu saja, setelah menyusun laporan usaha
dalam
yang disetor sebagai nilai tugas akhir mata
menemukan
peluang
kuliah
kehidupan
(usaha).
kewirausahaan
ataupun
setelah
memecahkan
persoalan untuk
dan
memperbaiki
Wahyuni
(2008)
mengikuti ujian akhir semester (UAS) mata
menyebutkan bahwa kewirausahaan memiliki
kuliah kewirausahaan. Menjadi tanda tanya
dua fungsi yaitu makro dan fungsi mikro.
besar, apakah pendidikan kewirausahaan telah
Secara
berhasil menanamkan semangat dan jiwa
sebagai penggerak, pengendali, dan pemacu
wirausahawan pada diri mahasiswa, atau
perekonomian suatu bangsa, sedangkan fungsi
hanya sekedar sebagai suatu formalitas dan
mikronya adalah penanggung resiko dalam
pemenuhan kewajiban mengikuti mata kuliah
ketidakpastian,
kewirausahaan saja.
sumber dan pencipta nilai tambah. Sebagai
Esensinya
pendidikan
makro,
kewirausahaan
pengkombinasi
berfungsi
sumber-
kewirausahaan
inovator ia berperan dalam menciptakan
tidak cukup berhenti pada pemberian mata
produk baru, ide-ide baru, dan organisasi
kuliah kewirausahaan secara teoritis saja
usaha baru.
Berikut
adalah
model
proses
kewirausahaan.
harus dikorbankan yang dapat dialami oleh wirausahawan,
diantaranya; a) Kepastian
pendapatan membuka dan menjalankan usaha Innovation (Inovasi)
tidak menjamin anda akan memperoleh uang yang cukup untuk hidup; b) Resiko hilangnya modal/ asset/ investasi anda. Semua hal tentu
Triggering Event (Pemicu)
mengandung resiko, resiko terbesar yang harus dihadapi seorang wirausahawan adalah kerugian
Implementation (Pelaksanaan)
yang
akan
menghilangkan
investasinya, c) Kualitas hidup sebelum mapan, wirausahawan harus bekerja 6-12 jam Growth (Pertumbuhan)
sehari. Untuk membangun suatu usaha yang besar, tidak cukup hanya modal yang besar, namun harus diikuti dengan kerja ekstra dan
Gambar 2.1.2. Model proses
waktu ekstra.
kewirausahaan (sumber: Alma, 2013: 10)
Tantangan dan Hambatan Kewirausahaan Keuntungan dan Kerugian Kewirausahaan Geoffrey G. Merideth dalam Mudjiarto (2006)
memberikan
tantangan dan hambatan
dalan berwirausaha menjadikan masyarakat
tentang
kurang memiliki minat dan motivasi untuk
keuntungan dan kerugian menjadi wirausaha.
berwirausaha. Banyaknya usaha baru yang
Keuntungannya
hanya
kesempatan
gambaran
Banyaknya
adalah;
Memberi
hidup
sendiri
jagung
saja.
dengan
disebabkan faktor-faktor; a) ketidakmampuan
imbalan kepemilikan yang diperoleh dari
manajemen, wirausahawan dituntut memiliki
kemerdekaan untuk mengambil keputusan dan
kemampuan manajerial dalam
resiko; b) Kesempatan untuk menggunakan
sumber daya ekonomi; b) kurang pengalaman,
kemampuan dan potensi pribadi secara penuh
ide membuka usaha yang seringkali hanya
dan aktualitas diri untuk mencapai cita-cita,
sekedar ikut-ikutan; c) pengendalian keuangan
Kesempatan untuk meraih keuntungan tak
yang buruk, ketidakmampuan pemilik usaha
terhingga dan masa depan yang lebih baik
mengatur dan memisahkan pengeluaran dan
dengan waktu yang relatif lebih singkat; c)
pemasukan pribadi dengan pengeluaran dan
Kesempatan untuk memberikan sumbangan
pemasukan
kepada masyarakat dengan lapangan kerja dan
pemasaran. Pemasaran yang tepat adalah
pengabdian serta memperoleh pengakuan
bagian penting dari suksesnya usaha kita.; e)
Dibalik
pribadi
seumur
Kegagalan dalam berwirausaha ini seringkali
jalan
tiap
bertahan
untuk
mengontrol
pada
a)
semua
keuntungan
diatas,
menyertai pula kerugian atau hal-hal yang
kegagalan strategis.
usaha;
d)
lemahnya
mengembangkan Pemilik
usaha
mengelola
usaha
perencanaan harus
mampu
menyusun perencanaan strategi bisnis untuk
Menurut
Soemanto
(2006:
87)
menjaga keberlangsungan dan pengembangan
Pendidikan kewirausahaan adalah pertolongan
usaha di masa mendatang; f) Pertumbuhan tak
untuk
terkendali.
melakukan
sehingga mereka memiliki kekuatan pribadi
ekspansi bisnis tidak didasari pertimbangan
yang dinamis dan kreatif untuk menjalankan
rasional. Hal ini dapat menyebabkan kesulitan
usahanya sesuai dengan kepribadian bangsa
modal baik keuangan maupun sumber daya
Indonesia yang berdasarkan Pancasila.
Keinginan
untuk
ditengah-tengah proses produksi; g) Lokasi
membelajarkan manusia
Indonesia
Upaya mengubah pola pikir baik mental
yang buruk. Penentuan lokasi usaha sangat
maupun
berdampak pada kuantitas penjualan produk,
dilakukan secara bertahap. Kasmir (2011: 5)
produk bisa saja tidak tepat sasaran dan
menyebutkan bahwa ada tiga tahap. pertama
produk tidak bisa memberikan manfaat untuk
mendirikan
masyarakat disekitarnya; g) Pengendalian
wirausaha atau paling tidak menerapkan mata
persediaan yang tidak tepat. Kalkulasi tentang
kuliah kewirausahaan seperti yang sekarang
stock persediaan barang seringkali salah,
ini sedang digalakkan oleh Perguruan Tinggi.
Banyak produk yang masih menumpuk
dengan
digudang dan tidak bisa terdistribusikan
mengubah dan menciptakan pola pikir (mental
sehingga akan menimbulkan kerugian besar;
dan motivasi) mahasiswa dan orang tua.
h)
Penetapan
harga
yang
tidak
tepat.
motivasi
berwirausaha
sekolah
demikian
Kedua,
yang
sedikit
harus
berwawasan
banyak
didalam
akan
pendidikan
Penetapan harga barang seringkali meleset
kewirausahaan perlu ditekankan keberanian
dikarenakan kesalahan dalam kalkulasi biaya
untuk
produksi. Apabila harga produk terlalu tinggi,
kendala kita untuk memulai usaha adalah rasa
maka konsumen tidak akan membelinya dan
takut akan rugi atau bangkrut.
lebih memilih
mencari barang subtitusi
sebagian orang yang telah memiliki jiwa
lainnya, namun apabila harga terlalu rendah
wirausaha akan merasa bingung dari mana
akibat adanya biaya lain-lain yang tak
memulai suatu usaha.
terduga, maka perusahaan akan merugi; i) Ketidakmampuan
Ketiga,
tidak
berwirausaha.
sedikit
yang
biasanya
namun
merasa
“Transisi
berwirausaha sama dengan tidak memiliki
Kewirausahaan”. Transisi kepemilikan usaha
masa depan yang pasti. sementara itu apabila
seringkali
wirausaha
bekerja di perusahaan mereka yakin bahwa
tersebut tidak mempersiapkan kader pengganti
masa depan sudah pasti, apalagi pegawai
sedini mungkin. Kesuksesan bisnis yang
negeri. paahal dengan berwirausaha, justru
dikembangkan oleh generasi pertama belum
masa depan ada di tangan kita bukan ditangan
tentu bisa diikuti generasi berikutnya.
orang lain. kitalah yang menentukan sehingga
gagal
membuat
memulai
dikarenakan
motivasi berkembang semakin lebar. Pendidikan Kewirausahaan
Menurut Soeharto Prawirokusumo dalam Daryanto (2012:4) menjelaskan pentingnya
pendidikan kewirausahaan diajarkan sebagai
Tabel 3.3.1 Jumlah Sampel Penelitian
disiplin ilmu yang independen. Hal tersebut dikarenakan:
pada Tiap Jurusan N
a) Kewirausahaan
berisi
knowledge
utuh
yang
body dan
of
o
nyata.
1
Artinya kewirausahaan memiliki teori, konsep,
dan
metode
ilimah
yang
lengkap.
Jurusan
Jumlah
an Pendidikan Ekonomi
2
Manajemen
3
Akuntansi
b) Kewirausahaan memiliki dua konsep, yaitu venture start-up dan venture
Perhitung
42.93194 ≅ 246 𝑥 100 43 Mahasiswa 573 37.87086 ≅ 217 𝑥 100 38 Mahasiswa 573 19.19721 ≅
110 𝑥 100 19 Mahasiswa 573
growth, ini jelas tidak masuk dalam kerangka pendidikan manajemen umum
(Sumber: hasil olahan peneliti)
yang memisahkan antara manajemen
Instrumen Penelitian
dan kepemililkan. c) Kewirausahaan adalah disiplin ilmu
Tabel 3.5.1. Instrumen Penelitian
yang memiliki objek tersendiri, yaitu kemampuan untuk menciptakan suatu yang berbeda. d) Kewirausahaan merupakan alat untuk menciptakan pemerataan berusaha dan pemerataan pendapatan.
Varia bel Pendidikan Kewirausahaan
Sub Variabel Persiapan Pendidika n Kewiraus ahaan
METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam Pelaksanaan Pendidikan Kewirausaahaan
penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan
pendekatan
kuantitatif.
Populasi
penelitian ini adalah seluruh mahasiswa angkatan 2009 Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya yang terdiri atas 246 mahasiswa Jurusan Pendidikan Ekonomi, 217 mahasiswa Jurusan Manajemen, dan 110 mahasiswa Jurusan Akuntansi, sehingga total populasinya
adalah
573
Mahasiswa,
sedangkan sampelnya dihitung berdasarkan rumus Slovin yaitu sebanyak 85 mahasiswa, yang rinci seperti tabel berikut:
Implementasi Pendidikan Kewirausah aan
Kegiatan Implemen tasi usaha Evaluasi Implemen tasi usaha
Indikator Variabel Kurikulum pendidikan kewirausahaan Silabus pendidikan kewirausahaan Sarana dan prasarana pendidikan kewirausahaan Kondisi pelaksanaan pendidikan kewirausahaan Penguasaan materi kewirausahaan Evaluasi pendidikan kewirausahaan Menjalankan usaha Hambatan yang terjadi dalam menjalankan usaha Keberlanjutan usaha
Item 1-3
4-6
7-9
1012
1315 1618 19-21 2225
2628
(Sumber: hasil olahan peneliti)
Membuat
tabulasi
dengan
cara
menentukan skor jawaban responden dengan
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data menggunakan
ketentuan
ditetapkan,
skor
kemudian
yang
telah
menjumlahkan
kuesioner dan wawancara. Jenis kuesioner/
skor jawaban yang diperoleh dari tiap-
angket yang digunakan dalam penelitian ini
tiap responden
adalah jenis angket tertutup. responden hanya
2.
Penyimpulan data
menjawab dengan cara memilih salah satu jawaban
yang
disediakan.
Penyimpulan data diperoleh dengan
Kuesioner
cara memasukkan skor tersebut pada
mnggunakan penilaian skala Likert yang setiap
masing-masing
jawaban
rumus berikut:
diberi
penilaian sesuai dengan ketentuan empat tipe,
P=
𝑥 𝑛
x 100%
yaitu: 1= sangat tidak setuju
Keterangan:P : Persentase
2= tidak setuju
x : jumlah jawaban
3= setuju
n : jumlah responden
4= sangat setuju Wawancara mengetahui
3.
yang
respon
dilakukan
mahasiswa
unuk
secara teori maupun secara praktek. Dalam ini
peneliti
wawancara
terstruktur,
menggunakan yaitu
kesimpulan
mengenai
pelaksanaan perkuliahan kewirausahaan baik
penelitian
Analisis data untuk tujuan penarikan
dilakukan
dengan menyusun daftar pertanyaan secara rinci.
Data kuantitatif hasil angket yang sebelumnya telah dihitung menggunakan rumus
dijabarkan
Sedangkan data kualitatif yang didapat dari
wawancara
digunakan
untuk
menyertai dan melengkapi jawaban dari
tersebut
ditarik
penggunaan teknik analisis mengenai presepsi
dan
implementasinya
menggunakan
klasifikasi data menurut G.E.R Burroughas dalam Arikunto (2010; 279). Analisis data tersebut sebagai berikut: HASIL PENELITIAN Membuat tabulasi data
kesimpulan
di
Fakultas
Ekonomi Universitas Negeri Surabaya.
mahasiswa Fakultas Ekonomi terhadap mata kewirausahaan
menjadi
mengenai pembelajaran kewirausahaan
Langkah-langkah yang ditempuh dalam
1.
deskiptif.
analisis data kuantitatif. Hasilnya data
Teknik Analisis Data
kuliah
secara
Sarana dan prasarana didalam kelas
Kurikulum pendidikan kewirausahaan Kurikulum yang dibuat harus disesuaikan
meliputi papan tulis, LCD, pendingin ruangan
dengan tujuan yang ingin dicapai lembaga
(AC), dan lain sebagainya yang mendukung
pendidikan tersebut,. Mengingat hal tersebut,
proses pembelajaran teori di dalam kelas
maka setiap mahasiswa diwajibkan untuk
dinilai sudah lengkap oleh 88,24% sampel
mengambil
kewirausahaan.
penelitian, Sarana prasarana pembelajaran
62,35% mahasiswa sangat setuju dengan
teori tentu berbeda dengan praktek. Sarana
diwajibkannya
prasarana praktek meliputi lahan atau lokasi
mata
kuliah
setiap
mahasiswa
untuk
mempuh mata kuliah kewirausahaan. 79,00%
usaha,
sampel penelitian menyatakan kurikulum
dagangan, sumber listrik, dan media promosi
kewirausahaan
usaha. 55,29% sampel penelitian menyatakan
dianggap
mendukung
kurikulum mata kuliah lainnya di Fakultas
meja
untuk
penempatan
barang
kelengkapannya baik.
ekonomi, karena mata kuliah kewirausahaan menjadi ladang praktek nyata bagi mahasiswa
Kondisi
untuk mengaplikasikan pengetahuan yang
kewirausahaan
didapat
sebelumnya.
97,64%
sampel
pelaksanaan
Kondisi
pendidikan
pelaksanaan
pendidikan
penelitian menjelaskan bahwa ada banyak
kewirausahaan mencakup pada suasana kelas
manfaat
ketika
yang
mereka
rasakan
selama
melaksanakan praktek usaha.
pembelajaran
pembelajaran,
komunikasi
pembelajaran Silabus pendidikan kewirausahaan Silabus bermanfaat sebagai pedoman sumber
pokok
pembelajaran
dalam
dalam
dosen
dengan
mahasiswa
dengan
mahasiswa
dan
mahasiswa).
Keaktifan
dan
antusiasme
mahasiswa dalam mengikuti pembelajaran di
mulai
belajar,
pengelolaan
Pernyataan tentang kondisi kelas yang
kegiatan pembelajaran, dan pengembangan
kondusif dan pembelajaran yang dilakukan
sistem nilai. 60,00% sampel penelitian yang
dengan komunikasi dua arah dijawab setuju
telah mengetahui dan memahami silabus mata
oleh lebih dari 60% sampel penelitian, tetapi
kuliah
masih
rencana
kewirausahaan
akan
dari
(antara
proses
lanjut,
pembuatan
lebih
pengembangan
berlangsung,
menyiapkan
kelas..
banyak
materi pembelajaran sesuai dengan silabus
berpendapat
yang ada. Diharapkan proses belajar mengajar
kewirausahaan
akan
harapannya.
berlangsung
dengan
baik,
apabila
sampel
bahwa
penelitian
kegiatan
belum Sebanyak
yang
pendidikan
sesuai
dengan
34,11%
sampel
kesiapan dalam kegiatan perkuliahan tidak
penelitian menyatakan hal tersebut, alasannya
hanya
mereka cenderung merasa bosan dengan
menjadi
tanggungjawab
dosen,
melainkan juga mahasiswa. Sarana
dan
kewirausahaan
prasarana
pembelajaran pendidikan
teori
kewirausahaan
yang
diberikan, karena media yang digunakan dalam
pembelajaran,
dan
kurangnya
kesadaran mereka terhadap pentingnya materi
hal yang terjadi selama menjalankan usaha
teori kewirausahaan.
termasuk laba yang diperoleh. 60,00% mampu menyusun laporan akhir usaha saya dengan baik.
Penguasaan materi kewirausahaan Materi pendidikan
yang
diberikan
kewirausahaan
dalam
sampel
penelitian
yang
Fakultas
menjawab belum bisa menuliskan ide usaha
pengetahuan
saya ke dalam proposal usaha (bisnis plan)
kewirausahaan, persaingan usaha di era
dan laporan akhir dengan baik, dikarenakan
globalisasi, faktor-faktor yang menunjang
dalam pengerjaan tugas proposal usaha yang
keberhasilan wirausaha. Keterampilan sukses
dulu diberikan, mereka hanya mencontoh dari
dalam wirausaha, sikap mental sebagai nilai
internet dan buku tanpa memahami maksud
unggul dalam kewirausahaan, menentukan
proposal atau laporan tersebut, ada juga yang
tujuan
Ekonomi
di
Alasan
meliputi:
hidaup
bagaimana
dan
karir
menemukan
masa
depan,
mengaku
peluang
usaha,
proposal usaha dan laporan akhir, karena
bagaimana menganalisis peluang usaha, dan bagaimana
menggerakkan
manajerial.
61,18%
sampel
penting
ikut
mengerjakan
tugas
usaha yang didirikan secara berkelompok.
kompetensi penelitian
Evaluasi pendidikan kewirausahaan
menguasai dengan baik. Bagian
tidak
Evaluasi adalah suatu proses atau yang
tidak
boleh
kegiatan yang sistematis, berkelanjutan, dan
dilewatkan dari teori-teori kewirausahaan
menyeluruh
pembelajaran mengenai pembuatan proposal
penjaminan, dan penetapan kualitas (nilai dan
usaha (bisnis plan) dan laporan akhir usaha.
arti)
Proposal usaha adalah suatu dokumen yang
berdasarkan
menyatakan keyakinan akan kemampuan
tertentu sebagai bentuk pertanggungjawaban
sebuah bisnis untuk menjual barang atau jasa
guru dalam melaksanakan pembelajaran.
dengan
menghasilkan
berbagai
rangka
komponen
pertimbangan
pengendalian,
pembelajaran dan
kriteria
yang
Kegiatan evaluasi pembelajaran untuk
memuaskan dan menarik bagi penyandang
mata kuliah kewirausahaan dilakukan ketika
dana, sedangkan laporan akhir usaha adalah
akhir semester dengan pelaksnaan ujian
laporan yang harus disampaikan mengenai
tertulis yang dilaksanakan oleh masing-
kegiatan
dijalankan,
masing mahasiswa yang telah memprogram
hambatan yang terjadi, pengeluaran dan
mata kuliah kewirausahaan, selain itu guna
pendapatan, hingga laba dan rugi usaha yang
mendukung penilaian akhir maka mahasiswa
telah dijalankan. 71,76% sampel penelitian
harus mengumpulkan laporan akhir usaha
menuliskan ide usaha saya ke dalam proposal
yang dikerjakan secara berkelompok. Oleh
usaha (bisnis plan) dengan baik. diakhir
karena itu nilai akhir yang muncul pada kartu
proses usaha setiap kelompok perlu membuat
hasil studi mahasiswa, berasal dari penilaian
laporan akhir usaha yang memuat semua hal-
secara teori maupun praktek kewirausahaan.
usaha
yang
keuntungan
dalam
telah
Pernyataan evaluasi
pertama
menyebutkan
pendidikan
kewirausahaan
Menjalankan usaha
dilaksanakan dengan ujian tertulis (ujian
Proses
menjalankan
tertulis) sebanyak 50,59% menyatakan setuju,
wujud
namun yang menyatakan tidak setuju terhadap
kewirausahaan
pelaksanaan ujian teori kewirausahaan juga
sebelumnya,
cukup
kewirausahaan.
banyak
mereka
yaitu
kurang
38,82%,
alasannya
memahami
pentingnya
implementasi
dari
yang yaitu
mendirikan
usaha
pendidikan
telah
diberikan
materi
teori-teori
Pelaksanaan usaha
adalah
dalam
praktek pendidikan
mempelajari teori kewirausahaan. Sampel
kewirausahaan umumnya dijalankan selama
penelitian yang tidak setuju berpandangan
dua hingga tiga bulan. Praktek usaha akan
bahwa tolak ukur keberhasilan pendidikan
dilakukan dalam bentuk kelompok.
kewirausahaan adalah bagaimana peserta
Mahasiswa dibagi menjadi beberapa
didik mampu mendirikan usaha, menjalankan
kelompok,
usaha dengan baik, dan memperoleh laba.
mengenai usaha apa yang akan mereka pilih
Maka jika dibandingkan dengan pernyataan
untuk
pertama, pernyataan kedua berupa evaluasi
Masing-masing kelompok membuat proposal
pendidikan
berdasarkan
usaha (bisnis plan) terhadap usulan atau ide
laporan akhir usaha, disetujui oleh lebih
usaha yang akan mereka jalankan. Ide usaha
banyak sampel penelitian, yaitu sebanyak
yang diharapkan adalah sesuatu yang baru,
82,35%.
inovatif, kreatif, dan memenuhi selera pasar
kewirausahaan
Hasil sampel
wawancara dengan beberapa
penelitian
menguatkan
kuesioner,
dimana
sebanyak
mahasiswa
sangat
setuju
mahasiswa
setuju,
bahwa
dan
kemudian
dijalankan
mereka
secara
berdiskusi
bersama-sama.
saat ini.
hasil
Mengingat bahwa usaha yang akan
47,06%
didirikan adalah usaha bersama maka tiap-tiap
44,71%
mahasiswa harus mampu bekerjasama dalam
pembelajaran
team, sebanyak 36,47%
sampel penelitian
kewirausahaan dilakukan dengan lebih banyak
sangat antusias bekerjasama dalam sebuah
praktek. beberapa sampel penelitian praktek
team.
kewirausahaan
pengalaman
bekerjasama dengan teamnya. Sisanya yakni
nyata mengenai suka dukanya menjalankan
sebanyak 5,88% menyatakan tidak bisa
usaha. Mereka dapat mengaplikasikan ilmu-
bekerjasama dengan team ketika mendirikan
ilmu ekonomi yang telah didapat sebelumnya,
usaha. Ketika wawancara diketahui bahwa
guna menunjang keberhasilan usaha yang
alasan mereka yang tidak bisa bekerjasama
tengah
dengan
dirintis
memberikan
tersebut.
Ketika
terjadi
57,65%
team
sampel
adalah
penelitian
mereka
bisa
kurang
hambatan terhadap perkembangan usaha, ini
sependapat dengan usaha yang didirikan
merupakan pengalaman yang dapat dianalisis
kelompoknya, alasan lain adalah mereka tidak
sebab akibatnya, kemudian mencari solusi
ahli terhadap usaha yang telah didirikan
terbaik untuk memecahkan masalah tersebut.
sehingga
mereka
merasa
tidak
bertanggungjawab atas usaha tersebut.
yang sangat minim dan tidak sesuai dengan waktu yang telah ditargetkan sebelumnya.
Usaha yang telah didirikan hendaknya dilakukan secara rutin dan sesuai target.
Hambatan
Beberapa kelompok menjalankan usahanya
menjalankan usaha
yang
terjadi
selama
rutin setiap hari kecuali hari libur kuliah,
Hambatan akan selalu terjadi, baik
karena sasaran konsumen dari produk yang
ketika akan mendirikan usaha maupun ketika
ditawarkan adalah mahasiswa. Adapula yang
menjalankan usaha. Hambatan usaha berasal
menjalankan usahanya satu minggu sekali,
dari faktor internal (dalam lingkungan usaha)
misal
Umumnya
dan dari faktor eksternal (luar lingkungan
kelompok yang menjalankan usaha mingguan
usaha). Sampel penelitian yang mengalami
ini adalah kelompok yang mempertimbangkan
hambatan
waktu luang untuk produksi dan sasaran
sebanyak 67,06%. Hambatan tersebut berupa
konsumen yang dituju. Sebanyak 84,71 %
kesibukan masing-masing anggota kelompok
melakukannya secara rutin dan teratur sesuai
sehingga tidak dapat berproduksi sesuai
target, dan sisanya 22,35% mengatakan tidak
target.
menjalankan
Pada
pemasaran produk, banyak sampel penelitian
umumnya mereka yang tidak menjalankan
yang enggan memasarkan produknya karena
usaha secara rutin, hanya menjalankan usaha
masalah waktu.
pada
hari
libur
usaha
saja.
dengan
rutin.
usaha dari lingkungan dalam
Alasan lainnya mengenai proses
satu kali saja, yaitu ketika minggu awal
Hambatan usaha dari dalam yang
dimulainya kegiatan praktek usaha, atau
bermacam-macam tersebut dapat diselesaikan
ketika ada bazar fakultas dan jurusan saja.
dengan baik oleh 90,59% sampel penelitian,
Proses mendirikan usaha tentu memiliki
sehingga usaha yang dijalankan dapat terus
tujuan yang ingin dicapai, yaitu mendapatkan
dilaksanakan. Contoh solusi yang dilakukan
laba. Ada hal-hal yang harus direncanakan
terhadap permasalahan pemasaran produk
untuk
adalah
mencapai
proposal
usaha
tujuan
tersebut,
perencanaan
dalam
sampel
penelitian
melakukan
tersebut
konsinyasi, yaitu. cara pemilik menitipkan
dijabarkan termasuk berapa modal yang
barang kepada pihak lain untuk dijualkan
dikeluarkan, berapa target penjualan, dan
dengan harga dan syarat yang telah diatur
berapa target laba yang diinginkan. 84,80%
dalam perjanjian. Disisi lain, 9,41% sampel
dapat mencapai laba yang ditargetkan sesuai
penelitian
dengan proposal usahanya. Target dapat
menyelesaikan permasalahan
tercapai karena, produk mereka diminati
akibatnya kegiatan usaha tersebut hanya
konsumen, harga yang mampu bersaing,
berlagsung beberapa kali saja.
mengaku
tidak
dapat
yan terjadi,
promosi baik, dan memberikan pelayanan
Hambatan lain yang mungkin terjadi
prima. Sisanya sebanyak 15,30% tidak dapat
dalam suatu usaha adalah hambatan yang
mencapai target karena intensitas berjualan
berasal dari luar, sebagai contoh yaitu
terbatasnya bahan baku, harga dari produk
belum
bisa,
yaitu
sejumlah
52,49%.
kompetitor yang lebih murah, dan teknologi
Alasannya adalah mereka enggan melanjutkan
yang digunakan untuk memproduksi masih
usaha tersebut, sehingga tidak memiliki
manual, sehingga kalah efisien dengan produk
motivasi untuk memperluas pemasarannya.
lain. Sebanyak 78,24% sampel penelitian
Sebanyak
mengalami hal tersebut. Sebanyak 87,06%
mampu memperluas usahanya karena mereka
mampu mengatasi hal tersebut.
memanfaatkan media komunikasi dan jejaring
47,51% sampel penelitian yang
sosial yang berkembang dengan baik saat ini. Pernyataan
Kelanjutan usaha
ketiga,
mengenai
Kelanjutan usaha diartikan sebagai
kemmapuan
konsistensi mahasiswa dalam menjalankan
Kemampuan
usaha
untuk
menentukan keberlangsungan usaha, produk-
memenuhi tugas mata kuliah kewirausahaan
produk yang inovatif, kreatif, dan sesuai
telah
pertama
dengan kebutuhan masyarakat akan lebih
usaha
menarik minat konsumen. Sebanyak 51,76%
walaupun mata kuliah kewirausahaan telah
sampel penelitian mampu mengembangkan
selesai, sebanyak 56,47% sampel penelitian
produknya, misal memberikan varian rasa
menjawab
Alasannya
yang lebih banyak, varian warna yang unik,
adalah kesibukan perkuliahan dan usaha yang
dan varian desain bentuk yang menarik.
dijalankan kurang mampu memenuhi target
Namun 48,24%
laba yang diinginkan.
mampu memberikan inovasi terbaru terhadap
walaupun
praktek
selesai.
menyebutkan,
usaha
Pernyataan Saya
tidak
Mahasiswa
melanjutkan
melanjutkan.
yang tetap melanjutkan
pengembangan pengembangan
produk.
produk
ikut
sampel penelitian belum
produk mereka.
usahanya sebanyak 43,53% sampel penelitian, meskipun hal tersebut tidak rutin dilakukan,
KESIMPULAN DAN SARAN
hanya pada waktu-waktu tertentu, adapula
Kesimpulan
yang melanjutkan usaha namun berbeda jenis
Berdasarkan data hasil penelitian dan
usahanya karena mengikuti tren yang ada saat
pembahasan yang digunakan untuk menjawab
ini. Contoh usaha yang dilakukan awalnya ia
rumusan masalah pada penelitian ini, maka
berjualan jenis makanan yang diiproduksi
dapat dituliskan simpulan penelitian sebagai
sendiri, namun saat ini ia berganti usaha
berikut; a) Kegiatan pembelajaran pendidikan
menjadi re-seller barang-barang via internet
kewirausahaan
atau online.
Universitas Negeri Surabaya mulai dari
Pernyataan kemampuan
kedua
mahasiswa
mengenai yang
telah
di
Fakultas
Ekonomi
persiapan hingga evaluasi dinyatakan berjalan baik.
Kurikulum,
silabus,
sarana
dan
mendirikan usaha tersebut untuk memperluas
prasarana mendukung berjalannya proses
usahanya, dalam hal ini adalah pemasaran.
pendidikan
kewirausahaan
Banyak sampel penelitian yang menjawab
Ekonomi.
Penguasaan
di materi
Fakultas teori
kewirausahaan oleh mahasiswa cukup baik,
ditingkatkan; b) Dilakukan kontrol usaha oleh
ada beberapa responden yang cenderung
dosen
merasa bosan dengan pembelajaran teori
sehingga
karena karena media yang digunakan dalam
kewirausahaan yang berupa tugas mendirikan
pembelajaran,
kesadaran
dan menjalanknan usaha dapat berjalan
mereka terhadap pentingnya materi teori
dengan rutin dan teratur. Kontrol rutin akan
kewirausahaan karena media yang digunakan
mengantisipasi
dalam
menjalankan usaha secara rutin.
dan
kurangnya
pembelajaran,
dan
kurangnya
atau
pembimbing
secara
implementasi
kelompok
berkala
pendidikan
yang
malas
kesadaran mereka terhadap pentingnya materi teori kewirausahaan ; b) Aspek yang dinilai
DAFTAR RUJUKAN
dalam
Ariamtisna, Linda. 2008. Studi Kewirausahaan pada Mahasiswa Universitas Brawijaya. Jurnal Eksekutif: Volume 5, Nomor 2, Agustus 2008. http://isjd.pdii.lipi.go.id/index.php/Sear ch.html?act=tampil&id=12075&idc=72 Diakses tanggal 1Februari 2013
kegiatan
implementasi pendidikan
kewirausahaan berupa proses menjalankan usaha, mahasiswa mendirikan usaha secara berkelompok,
karenanya
harus
mampu
bekerjasama dalam team, kegiatan usaha dijalankan secara rutin dan dapat mencapai laba sesuai target. Aspek keberlanjutan usaha lebih
dari
setengah
responden
tidak
melanjutkan usaha, tidak mampu memperluas usaha, dan tidak mampu mengembangkan produk yang inovatif. Faktor yang mendasari keadaan
tersebut
karena
kesibukan
perkuliahan dan usaha yang dijalankan kurang mampu
memenuhi
target
laba
yang
diinginkan.
Saran Berdasarkan
hasil
penelitian
dan
pengalaman selama penelitian, maka peneliti memberikan saran-saran sebagai berikut:; a) Proses pembelajaran teori kewirausahaan dilakukan dengan menggunakan media dan metode pembelajaran yang menarik, misal dengan
studi
kasus.
Hal
ini
dapat
mengantisipasi kebosanan pembelajaran teori kewirausahaan, sehingga penguasaan teori kewirausahaan
pada
mahasiswa
dapat
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka cipta Buchari, Alma. 2013. Kewirausahaan untuk mahasiswa dan umum. Bandung: Alfabeta Daryanto. 2012. Pendidikan Kewirausahaan. Yogyakarta: Gava Media. Desembriarto, D. 2006. Analisis Efektifitas Kuliah Kewirausahaan: Studi Kasus Kelas Kewirausahaan A dan B pada Program Studi Ilmu Komputer Universitas Sanata Dharma Semester Ganjil TA 2005/2006. Jurnal ANTISIPASI: Volume 10, No. 1, Tahun 2006. Yogyakarta: http://isjd.pdii.lipi.go.id/index.php/Sear ch.html?act=tampil&id=70669&idc=72 . Diakses tanggal 1 Februari 2013 Ihsan, Fuad. 2008. Dasar-dasar Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Kasmir. 2011. Kewirausahaan. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada Longenecker, Justin G.,dkk. 2001. Kewirausahaan Manajemen Usaha Kecil. Jakarta: PT. Salemba Empat Murdjianto dan Aliaras Wahid. Membangun Karakter
2006. Dan
Kepribadian Kewirausahaan. Yogyakarta: Graha Ilmu
Tika, Moh. Pabundu. 2006. Metodologi Riset Bisnis. Jakarta: Bumi Aksra
Ningsih, Uun Setya. 2012. Pentingnya Kewirausahaan dikalangan Mahasiswa. http://qunyilonely.blogspot.com/2012/0 2/pentingnya-kewirausahaan-dikalangan.html. Diakses tanggal 5 Desember 2012
Usman, Husaini dan Purnomo Setiady Akbar. 2006. Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta: PT. Bumi Aksara
Pambudiyono, Ebnu Tri. 2011. Pengaruh Pembelajaran Kewirausahaan Terhadap Pembentukan Sikap Entrepreneurship (Studi Kasus Pada Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Prodi Tata Niaga Tahun 2007-2008 Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya). Surabaya: skripsi tidak diterbitkan. PusdaLitBang Bappeda Provinsi Jawa Barat. Membangun Jiwa Kewirausahaan. http://bappeda.jabarprov.go.id/pusdalis bang/index.php?option=com_content& view=article&id=50&Itemid=77. Diakses tanggal 5 Desember 2012 Sekaran, Uma. 2006. Research Methods For Business (Metodologi Penelitian untuk Bisnis). Jakarta: Salemba Empat Setiawan, Nugroho.2007.Penetuan Ukuran Sample Memakai Rumus Slovin dan Tabel Krejcie-Morgan: Telaah dan Konsep Aplikasinya. Bandung : Universitas Padjajaran Soemanto, Wasty. 2006. Sekuncup Ide Operasional Pendidikan Kewirausahaan. Jakarta: PT. Bumi Aksara Sukmana, U.D. 2008. Peran Pendidikan Kewirausahaan dalam Menumbuhkan Motivasi Wirausaha (Studi tentang Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan terhadap Motivasi Wirausaha Mahasiswa Universitas Kuningan). Jurnal Equilibrium: Vol. 4, No. 8, Juli Desember 2008. Jakarta: http://isjd.pdii.lipi.go.id/index.php/Sear ch.html?act=tampil&id=10057&idc=32 . Diakses tanggal 29 Januari 2013 Sutanto, Adi. 2002. Kewiraswastaan. Jakarta: PT. Ghalia Indonesia Sutomo, Djati. 2007. Menjadi entrepreneur jempolan (achieving entrepreneurial excellence). Jakarta: Republika
Uyanto, Stanislaus S. 2009. Pedoman Analisis Data dengan SPSS. Yogyakarta: Graha Ilmu Wahyuni, Endang Tri. 2008. Upaya menumbuhkembangkan kewirausahaan di kalangan mahasiswa. Jurnal AKMENIKA UPY: Volume2, 2008. Yogyakarta: http://isjd.pdii.lipi.go.id/index.php/Sear ch.html?act=tampil&id=12149&idc=72 . diakses tanggal 29 Januari 2013 Winardi, J. 2008. Entrepreneur dan dan Entrepreneurship. Jakarta: Kencana Prenada Media Group