PERAN GURU MELALUI PEMBELAJARAN TEMATIK YANG BEROERIENTASI PADA PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS HATI NTIRANI Oleh: SUTAN SARIBUMI POHAN STAF PENGAJAR UPBJJ- UT SEMARANG
.
ABSTR/lCT is a
or connecting theme between the subjects with themes from other subjects . Thematic is not a new thing , a lot of teachlers , especially low-grade ( grade t Thematic
, 2 and 3 )
learning process linking
process In curriculum will be
have long been using the learning
connection with the 2013 charqcter-based
developed through leamers integrity instilled by the teacher in the
learning process so that there
is a quality of lfe to
rqise
qwareness of morality in addition to developing the potential of students in the academic field . The mission of education in order
to improve the quaftty of Human Resources ( HR) of Indonesia, so that learners are'qble to understand , perform and display the
lorcwledge they have learned , process in order to see better ,
to
achieve thematic learning
it is necessary to study : l)
empower components are available , 2 ) modify the themes listed in the curriculum , 3)conditioning thd students collaborate 4)worke efectively and eficiently Keywords : teacher role , thematic learning , conscience
236
I/o1.40 No. 1, I5 Februai 2014 : 236-254
A.
PENDAHULUAN
Dengan terbitnya kurikulum 2013 yang berorientasi pada pengembangan karakter yang mengiringi kompetensi akademik
bagr para siswa menunjukan bahwa langkah maju pendidikan Indonesia yang mengkaitkan antarurasionalisasi dengan hati nurani turut menentukan desain proses pembelajaran di sekolah, sehingga ad,atiga unsur yang melibatkan perjalanan kurikulum 2013, yakni guru, buku'dan sistem evaluasi, kesiapan guru terintegrasi dengan
potensi akademik baik melalui penataran-penataran dan buku merupakan sarana dalam bentuk teks atau tulisan yang berisikan yang berisi pengetahuan yang digunakan untuk belajar dan membaca bagi peserta didik, serta sistem evaluasi sebagai alat ukur keberhasilan bagi guru atas proses pembelajaran yang telah dilaksanakan guru.
Dalam tajuk rencana Harian Kompas bahwa salah satu keberatan penerapan kurikulum baru pada tahun 2013 terutama menyangkut kesiapan guru yang perlu melakukan dekonstruksi atas kebiasaan lama dengan mengubah paradigma dan cara mengajar
tematik yang integratif. salah satu kektrasan kurikulum 2013 sangat berbeda dengan keberadaan pendidikan selama ini yang mengandalkan pengkotakftan tema pernbelajaran dengan dalih pengayaan materi dan dengan sumber utama buku teks.(Kompas, 70l-2014). Di era digitalisasi guru diharapkan telah memiliki ide-ide kreatif untuk menganbangkan aktivitas pernbelajaran, sehingga guru mempunyai keberanian dan percaya diri untuk dapat mernberikan perubahan khususnya dalam pernbelajaran, sehingga sistem pendidikan akan menghasilkan lulusan yang berkualitas. Tematik merupakan pendekatan pembelajaran yang mengkaitkan dan menghubungkan antara pelajaran yang satu dengan yang lain 237
Peran Guru Melalui Pembelajaran Tematik Yang Berorientasi pada .... (sutan saribumi pohan)
walaupun masih dalam satu tema tentang tumbuhan, guru dapat memberikan penjelasan secara umum tentang tumbuhan, kemudian mengkaitkan dengan bahasa lndonesia bercerita atau dongeng secara lisan tentang tanaman atau tumbuhan, bila dikaitkan dengan matematik mungkin dengan jumlah tanaman disuatu halaman atau jumlah ranting dalam satu cabang pohon, dikaitkan dengan IpA terdapat gnergi dari tumbuhan yang bermanfaat bagi kehidupan manusia, berkaitan dengan IPS bahwa tumbuhan memberikan manfaat mencegah erosi atau banjir, bila dikaitkan dengan ppKn tumbuhan sbagai makhluk hidup yang perlu dipelihara, diberi kasih
sayang dan dijaga kelestariannya dengan baik. Hal ini menggambarkan bahwa peserta didik dapat mempelajari dan berpikir atau menganalisis secara satu kesatuan (holistik) dan tidak berpikir pada satu tujuan saja, mereka dapat mengetahui dan mengembangkan ide, atau gagasan yang dipandang dari berbagai segl.
Ternatik sebagai suatu pendekatan belajar yang berlandaskan pada pendekatan inquiry yang melibatkan siswa bereksplorasi dan berbagi gagasan atau ide sehingga siswa dapat berkolaborasi bersama-sama teman-temannya, serta merefleksikan pernbelajaran sesuai dengan kemampuan yang mereka miliki secara individu (Depdiknas 2009 hal 7). Saat bersosialisasi dengan temantemannya, para siswa tidak saja menampilkan kemampuannya dengan pikirannya, tapi disertai dengan perasaan dari hatinya. Kalau masyarakat lndonesia yang kita inginkan sebagai masyarakat terdidik yang kelak sebagai pewaris pemimpin bangsa yang adil dan jujur, maka perlunya pembangunan mental bangsa kearah integritas yang tinggr melalui pendidikan moral dan pendidikan ke arah mengembangkan potensi peserta didik agarr terjadi 238
Vol.40 No.
l,
I5 Februari 2014 : 236-254
keseimbangan antara intelektual dan budi luhur melalui hati nurani.
Bila dilihat dari sisi Indeks Pembangunan Manusia (IPM), pada tahun 2013 lndonesia menempati urutan ke l2l di bawah Singapura urutan ke 18, Brunei urutan ke 30, Malaysia urutan 64, namun Indonesia di atas Filipina urutan 114, Vietnam uratan 127, Kamboja urutan 138 dan Myanmar urutan 149, sehingga bangsa Indonesia .harus bekerja keras dalam membangun pendidikan kearah intelektual dan spiritual guna mengejar ketertinggalan dengan negara-negara lain, yang senantiasa negara lain juga akan meningkatkan pembangunan manusianya dan memperbaiki industri dan ekonominya guna mencapai stabilitas nasional dan peningkatan sumber daya manusia.
Dalam makalah ini akan dibahas tentang : 1) Bagaimana pernbelajaran tematik merupakan implikasi pendidikan karakter berbasis hati nurani, 2) Mengharapkan pendidikan berkarakter tergantung kepada guru.
B.
TEMATIK MERUPAKAN IMPLIKASI PENDIDIKAN BERKARAKTER
Terdapat kata-kata bijak yaitu di dalam hati yang sehat terdapat pikiran akat yang sehat dan dalam pikiran yang sehat terdapat tubuh yang sehat. Setiap orang tentunya menginginkan menjadi orang yang pandai, tubuh yang sehat dan hati yang tentram. Proses pembelajaran melalui tematik senantiasa berasumsi pada kerja kelompok atau secara kolektif memecahkan suatu masalah pada suatu tema, pada saat kerja kelompok inilah para peserta didik bersosialisasi, saling menghargai pendapat dan mempunyai hati yang tulus dan ikhlas atas segala sesuatu yang
/
239
Peran Gunt Melalui Pembelajaran Tematik Yang Berorientasi Pada
...
. (sutan saribumi Pohan)
telah diputuskan, sehinga dalam hal ini guru harus cermat dan dapat mengimplimentasi proses pembelajaran secara tematik dengan mendalami jiwa atau hasrat hati nurani peserta didik agar mampu memahami, melakukan dan menampilkan pengetahuan / tema yang dipelajari. Ketika merancang proses pembelajaran tematik, guru akan memperkirakan peningkatan potensi siswa dan memprediksi hasil yang akan dicapai, harapan dalam pembelajaran tematik : l) Guru tidak lagi mendominasi pembelajaran dengan berceramah dan siswa tidak hanya mendengarkan saja. 2) Guru tidak lagi mengajar dengan berorientasi pada buku pelajaran atau sebagai operator kurikulum dengan tugas menuntaskan materi kurikulum yang ada. 3) Peran guru adalah membantu dan mendorong peserta didik untuk berpikir, mengkaji ulang, mendemonstrasikan, serta menampilkan diri dalam berbagai kegiatan yang dirancang dalam beragam tema yang menarik sesuai kebutuhan para peserta didik (Depdiknas 2009, hal 11). Untuk mencapai proses pembelajaran tematik agar dilihat baik dan tercapainya tujuan pembelajaran, guru perlu melalcukan
lain: 1) memberdayakan komponen yang tersdia dan dapat rnenunjang proses belajar siswa sehingga dapat
penelaahan antara
mempengaruhi poten3i siswa agar lebih baik dengan hasil yang memuaskan. 2) memodifikasi tema-tema yang tertera dalam
kurikulum sehingga dapat menambah ketertarikan dan disenangi para siswa. 3) mengkondisikan para siswa untuk berkolaborasi dan merancang agar siswa terbiasa melakukan eksplorasi dengan memanfaatkan lingkungan sekitar. 4) bekerja efektif dan efisien sesuai dengan yang telah direncanakan atau memqnage denganbaik
240
Vol. 40 No.
l. l5 Februari
2014 : 236-254
sehingga seluruh permasalahan dapat diselesaikan sesuai yang diharapkan. Dalam konteks tematik yang berorientasi adanya partisipasi
BUrlr, agar siswa dapat merespon tentang lingkungan dan kehidupannya tentu saja tidak hanya intelektual siswa yang menjadi ukuran, tetapi juga perasaan dan sanubari siswa yang datang dari lubuk hatir\ya memberikan respon pada tema yang dipelajarinya, sehingga peran guru berfungsi sebagai fasilitator, motivator dan nara sumber. Nilai-nilai moral akan tumbuh dan berkembang pada diri siswa sesuai dengan berkembangnya intelektual siswa, adanya keseimbangan nilai moral dan intelektual diharapkan segala pemecahan masalah dapat memberi kelebihan dan berdampak positif secara signifikan terhadap lingkungannya. Pembel ajaran tematik bagr guru merupakan upaya mengurangi masalah pengelolaan siswa yang diklasifikasikan pada masalah individu dan masalah kelompok. Ada empat perilaku yang kurang baik dari individu : 1) perilaku untuk mencari menarik perhatian, 2) perilaku mencari kekuasaan, 3) melampiaskan dendam, 4) memperlihatkan ketidakmampuan. Masalah secara kelompok : l) kurang adanya rasa satu-kesatuan. 2) ketidaktaatan pada prosedur kerja. 3) reaksi negatif terhadap anggota kelompoknya. (Abdul Majid 2009, hal ll3). Sehingga kecenderungan penyelesaian masalah tersebut menjadi sentuhan untuk manperhatikan para siswa sebagai keragaman dalam lingkungan sekolah. Suatu ilustrasi yang terjadi pendidikan di pedalaman, di daerah mesuji, Sumatera Selatan atau di daerah-daerah pedalaman yang lain, guru di Sekolah dasar (SD) diampu oleh putra daerah yang lulus SMA atau lulus Sl (belum mendapat pekerjaan tetap). Bila yang Sl sudah mendapat pekerjaan di wilayah lain, maka
24t
Peran Guru Melalui Pembelajaran Tematik Yang Berorientasi Pada .... (Sutan Saribumi Pohan)
mereka meninggalkan sekolah tersebut. Ada sekolah (SD) yang gurunya hanya 2 orangtermasuk kepala sekolah. Sutarman seorang
kepala desa Balian, Kabupaten Agam Komering Ilir, Sumatera Selatan mengakatakan "Dulu pemah diberi enam guru PNS, tidak ada yang bertahan, jadi kami membina guru honorer, supaya pendidikan di desa tetap bisa jalan. Kami berharap pemerintah daerah memprioritaskan pengangkatan guru PNS dari guru honorer yang sudah ada supaya tetap bertahan di desa. (Kompas, 20 Jnauari 2014, hal 14). Guru yang mengampu di SD merupakan pangglan jiwa yang mendidik anak-anak di pedalaman Indonesia berdasar ketulusan hatinya, yang dicari bukanlah uang tapi kemuliaan sebagai insan yang tidak tega melihat anak desa yang ingin belajar tetapi tidak ada yang mengajar. Ada kebijakan melalui pendidikan untuk semua (Education For All /EFA) tahun 2014 bahwa menjamin semua anak mendapat persamaan, bukan hanya pendidikan dasar, melainkan juga pendidikan menengah yang bermutu baik. Anak-anak kaya dan miskin, perempuan dan laki-laki, memiliki hak yang sama. Dirjend UNESCO Irima Bokova megatakan "pendidikan yang berkualitas yakni dapat menstansforrrasikan kehidupan dan masyarakat menjadi lebih baik (Kompas, 20 Januari 2014). Sejalan dengan majunya ilmu pengetahuan dan teknologi tentunya diiringi oleh
adanya berpikir yang semakin meningkat dan ketajaman menganalisis sesuatu baik melalui komputer, tablet/IPAD, Hp dan alat elektronik yang lainnya. Hal ini tentunya perlu keseimbangan dalam mengelola proses peurbelajaran antara akal pikiran dalam memecahkan suatu masalah dengan perasaan yang berkisar pada hati sanubari guru, sehinggaguru perlu menyrsun strategi tersendiri agar ada keseimbangan dalam menggunakan potensi para peserta
242
Vol.40 No.
l,
15 Februari 2014 : 236-254
didik dengan sosialisasi sesama teman-temannya dan lingkungannya, sehingga terbinanya hidup siswa dimasa depannya. Dari pembelajaran tematik diharapkan ada suatu apresiasi kompetensi, seni dan budaya yang dipadukan dalam konsep edukasi, guru senantiasa berperan aktif dalam menciptakan tematema pembelajaran sehingga para siswa dibiasakan pada cara berpikir holistik. Paradigma yang diharapkan dalam belajar tematik adalah tercdpainya suatu aktivitas yang mengikuti perkembangan individu dan memprioritaskan kreatifitas para siswa, sebab kemampuan belajar siswa ditentukan oleh emosi yang datang dari hati sanubari siswa dan motivasi guru yang dapat memberi semangat dan kemauan siswa dalam mencapai keinginnnya. Para siswa mampu mencari dan menenfukan jawban dari permasalahan yang diberikan oleh guru sehingga cepat atau lambat dapat menggerakkan perubahan dan perbaikan agar memperoleh hasil belajar yang lebih tinggi (self knowtedge). Dalam pengelolaan pernbelajaran tematik tentunya mengutamakan perkembangan para siswa, tema dibuat mulai dari yang sederhana sampai dengan yang kompleks dan perlu analisis yang sesuai dengan kemampuan siswa, guru senantiasa dapat mengenali kebutuhan siswa, mencari bahan pendukung dari materi yang diberikan dan rnerancang dalam mensosialisasikan sumbe rdaya yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran. Sebaiknya guru bukan hanya menerima dan menjalankan lcurikulum yang ada, melainkan secara kritis dapat menghubungkan materi kurikulum dan relevansinya dengan masyarakat, misalnya mata pelajaran geografi dikaitkan dengan problem tentang kepadatan penduduk dan urbanisasi, bila dihubungkan dengan mata pelajaran ekonomi adanya kebutuhan hidup yang meningkat, menciptakan lapangan
243
Peran Guru Melalui Pembelajaran Tematik yang Berorienrasi pada .... (sutan saribumi pohan)
kerja dan masalah penghasilan penduduk. (Imam Barnadib 1996,
hal 49).
Kompetensi guru yang diarahkan pada proses pembelajaran berkarakter berbasis hati nurani merupakan upaya mengembangkan dari berbagai disiplin ilmu yang saling melengkapi (komplementasi) agffi dapat mewujudkan silabis pembelaj aran yang seutuhnya. Pada harian Kompas dari buku The power of
Learning styles,
kiat-kiat guru dalam mengembangkan ide-ide kreatif untuk mengaktifkan siswa, antara lain: 1. Mengantisipasi reaki-reaksi emosional Adakalanya guru merasa suka cita, bahagia, dan bersemangat dalam bekerja, namun suatu ketika guru dihadapkan oleh fenomena kehidupan sehingga merasa kecewa, resah dan seolah-olah kehilangan harapan. Hal tersebut adalah sesuatu
yaflE wajar sebagai manusia umumnya, maka perlu
2.
mengantisipasi situasi kondisi dirinya dengan mengendalikan kesadaran diri yang penuh setiap waktu dalam membantu guru melewati berbagai masalah. Lakukan antisipasi jika terjadi masalah Guru tentu pematr menghadapi masalah, sehingga perlu belajar
dalam menghadapi permasalahan yang terjadi. Masalah bisa terjadi karena 'faktor internal dan eksternal, misalnya perencanaan yang dibuat belum sesuai dengan yang diharapkan atau adanya pihak yang berkontra dengan pribadi guru.
3.
Berbagi dalam kepemimpinan walaupun guru dapat menjadi pemimpin atau motivator dalam suatu organisasi di lingkungan sekolah, maka kepemimpinan
tidak bisa berjalan sendiri, guru perlu dan membutuhkan 244
Vol. 40 No. 1,
4.
l5 Februai 2014 : 23&254
bantuan orang lain untuk mengatur dan mengkoordinasi berbagai aktivitas sesuai rencana. Wujudkan inovasi ke dalam praktik di kelas Lakukan perubahan atau pembaharuan seara bertahap (dari sedikit-sedikit) dan bersikap fleksibel, netral bila menghadapi kritik terhadap ide atau rumusan yang telah dibuat oleh guru. Kritik dan saran akan dijadikan pelajaran berharga yang dapat dipetik' manfaatnya atau hikmahnya. Jika inovasi dapat diimplementasikan, diukur, dan dikembangkan akan mampu menjadi bagian dari kehidupan sekolah. (Kompas, 22 Janauai 2014).
245
Peran Guru Melalui Pembelajaran Tematik Yang Berorientasi pad.a .... (sutan saribumi pohan)
C.
MENGHARAPKAN PENDIDIKAN BERKARAKTER TERGANTUNG KEPADA GURU
Saat usia negara Repubik lndonesia 100 tahun, maka saat itulah anak usia sekolah saat ini (tahun 2014) akan dihadapi oleh
dunia digital, walaupun saat ini sudah memasuki era digital. Persoalan4ya sekarang bagaimana anak Indonesia bisa siap menghadapi era tersebut secara seimbang antara intelektual atau kompentensi yang dimiliki dengan karakter sebagai bangsa
Indonesia yang mempunyai falsafah hidup berdasarkan "Pancasila". Awal (start) yang akan dilakukan adalah layanan pendidkan dari SD, SMP, dan SMTA yang menerapkan proses pembelajaran sesuai dengan kurikulum .2013 agar dilaksanakan dengan metodologi yang tepat, teruji dan sistern evaluasi yang akurat. Beragam ide tentang kurikulum yang berkarakter mengacu pada harapan tampilnya sosok guru yang memiliki kewibawaan, integritas, kredibel, penuh tanggung jawab dalam melaksanakan tugas dan melakukan tindakan serta memberi keteladanan. Menggantungkan pada sosok guru yang sejati bertindak reaktif dan senantiasa melalrukan antisipasi sesuai dengan visi sekolah sebagai lernbaga pendidikan yang mengoperasionalkan kurikulum, sehingga guru sebagaiperancang yang kreatif dalam mencari solusi berbagai febmena pernbelajaran dapat menetapkan keberhasilan kurikulum di negara Indonesia dengan akses pendidikan berkualitas.
Mengutip dari workshop pengernbangan kurikulum Z0l3 di univeristas Terbuka hari Selasa s/d Rabu tanggal rz-r3 Januari 2013 Kernendikbud akan menghapus pelatihan guru inti pada kurikulum 2013 tahap dua, karena dari hasil evaluasi menunjukkan 246
Vol.40 No.
l, l5 Februari
2014 : 236-254
tidak efektif, akan diubah peran dan fungsi menjadi pendamping guru sasaran. Pelatihan guru akan dimulai pertengahan Februari 20L4 yang tugasnya melaksanakan implernentasi kurikulum baru. Pengembangan kurikulum 20L3 adalah untuk menghadapi tantangan masa depan, kompetensi masa depan, persepsi masyarakat, perkembangan pengetahuan pedagogi serta fenomena negati f yang mengemuka dikalangan pelaj ar. (www;UI. aqjd). Dari Konferensi Kerja Nasional (Konkernas) PGRI di Surabaya tanggal 25-28 Januari 2014, bahwa berbagai program penataan guru dan peningkatan kualitas pendidik yang dijalankan pemerintah selama ini dinilai masih jauh dari harapan, hal ini disebabkan oleh banyaknya fenomena dan masalah seperti keberadaan guru honorer yang tidak mendapat perhatian, tidak jelasnya program sertifikasi guru, peningkatan kualifikasi yang setengah hati, hingga tertunggaknya tunjangan profesi guru dan berbagai permasalahan yang berkaitan dengan tugas sebagai guru.
Peran guru yang ditentukan oleh cara berpikir dan bersikap menjadi ukuran dalam kurikulum 2013 baik dalam can mengajar maupun pembangunan mental, sehingga pendekatan teori dan
praktik pada proses pemtelajaran tematik perlu dilengkapi oleh sentuhan jiwa yang bersumber pada hati nurani guru. Guru yang menjadi ujung tombak pendidikan seolah-olah sebagai penentu dalam peningkatan sumber daya manusia (SDM), yang saat ini tingkat produktivitas SDM 74,9 percen dari Cina, 92,6 persen dari Filipina dan 51,7 persen dari Thailand, kemudian tingkat penurunan kemiskinan 28,59 juta, serta tingkat pengangguran 19,9 persen tertinggi di Asia Pasifik (Kompas 7 Januai2014). Kompetensi yang dimiliki oleh setiap guru akan menunjukkan kualitas guru itu sendiri, kompetensi tersebut akan 247
Peran Guru Melalui Pembelajaran Tematik Yang Beroientdsi Pada .... (Sutan Saribumi Pohan)
terwujud dalam bentuk penguasaan pengetahuan dari perbuatan profesional dalam menjalankan fungsinya sebagai guru. Standar kompetensi guru meliputi: 1
. Komponen kompetensi pengelolaan pembel ajaran (management learning), meliputi : penyusunan rencana pembelajaran; pelakanaan dan interaksi belajar mengajar; penilaian prestasi belajar. peserta didik; dan pelaksanaan tindak lanjut hasil penilaian.
2. Komponen kompetensi pengembangan
potensi
dan
pengembangan profesi (development potential).
3. Kemampuan kompetensi penguasaan akademik (master of academic) pemahaman wawasan pendidikan dan penguasaan bahan kajian. (Abdul Majid 2009,ha1 128). Di era globalisasi yang serba digital berimbas pada pergaulan remaja, seperti penggunaan HP, IPAD Komputer yang dapat memberi kemudahan untuk mengetahui sesuatu yang diinginkan para pengguna[ya (users), kalau dulu para siswa mengetahui sesuatu dari informasi guru terlebih dahulu, tapi kini para siswa dapat mengetahui yang diinginkan melalui komputer atau internet dengan cara cepat. Sehingga peningkatan mutu guru dimulai dengan peningkatan kualifikasi pendidikari atau melalui pelatihan-pelatihan. Kurikulum 2013 melalui tematik akan memprediksi pendidikan anak Indonesia
di
masa depatt melalui prinsip-prinsip pedagogrk yang salah
satunya adalah menghargai keragaman agafi)a, budaya, sosial dan ekonomi sesama teman dilingkungannya. Para siswa harus dihindari dari egoisme dan menetapkan suatu ideologi, terutama yang berkaitan dengan agama. Para guru sangat penting sebagai
248
Yol.40 No. 1, l5 Februart 2014 : 236-254
penetralisi adanya kerancuan dalam pergaulan para siswa dengan teman-temannya dan di lingkungannya. Data terbaru UNESCO menyebutkan investasi pendidikan yang setara dan berkualitas menjadi sangat penting, karena pendidikan merupakan kekuatan untuk mengurangi kemiskinan dan meningkatkan tujuan pembangunan yang membuktikan bahwa menginvestasikan pendidikan sangat bermanfaat karena adanya kekuatan tiansformasi pendidikan (Kompas 20 Januari 2014, hal 14). Berbicara pendidikan tentunya tidak lepas dari sosok guru, yang senantiasa siap mengembangkan kegairahan, keaktifan, dan kreativitas serta potensi anak dari yang belum bisa menjadi bisa, dan dari yang belum tahu menjadi mengetahui, serta dari belum bersosialisasi dapat bersosialisasi di lingkungannya, sehingga di tangan guru kita berharap melalui tematik pendidikan berkarakter berbasis hati nurani dapat memberikan perubahan pengembangan peserta didik dan mesyarakat, serta maju dan mundurnya pendidikan ada di tangan guru.
Implementasi kurikulum
2013 berorientasi pada
pengembangan karakter dengan konsep tematik integratif di Sekolah Dasar (SD) memerlukan kesiapan guru menguasai teknologi dan informatika (komputer), sebab melalui TI, sebagai guru dapat memperluas peradaban pendidikan yang terus maju berkembang mengacu pada kompetisi dengan negara-negara berkernbang lainnya, melalui pendidikan dapat menentukan maju dan nnrndurnya peradaban suatu bangsa. Pada era globalisasi pendidikan tidak lepas dari pengaruh perkembangan dunia, insan pendidikan akan senantiasa bersosialisasi dan bekerja sama dengan baik secara individu. Kelompok maupun organisasi misalnya : cerdas cermat antar sekolah sampai dengan antar provinsi, 249
Peran cturu Melalui Pembelajaran Tematik Yang Berorientasi Pada .... (sutan Saribumi pohan)
olimpiade ilmu pengetahuan dan seterusnya. Begitu pula profesi guru banyak menuntut untuk selalu bekerjasama antff teman sejawat, hubungan interpersonal arrtara atasan dengan bawahan, antara guru dan siswa melakukan suafu tanggung jawab dan kedewasaan yang artinya dapat menahan emosi, bersifat dewasa, bijaksana dan berhati-hati dalam mengambil keputusan. Bagi guru perlu adanya keyakinan untuk membuka peluang bergaul dengan pimpinannya, teman sejawat, para siswanya dan lingkungannya, beradaptasi, serta dapat memahami keunikan sikap dan gaya model komunikasi interpersonal siswanya atau tempat
bertanya dan ternpat memecahkan suafu masalah serta sebagai tempat bahan pertimbangan dari suatu siatuasi dan kondisi (sharing). Bersikap ramah, baik, tidak kasar, mudah diakses dan
diajak bicara adalah sikap yang sangat efektif
dalam pengembangan diri dan karier, kemampuan merabarasakan situasi adalah dasar untuk mengembangkan trust antar:aguru dengan orang lain dan menrbuat evaluasi yang obyektif. (Kompas 1 Februari 2014, hal 33). Pe,nrbelajman tematik yang dikelola oleh guru diaratrkan pada pendekatan hati nurani, menanamkan etika kepada para siswa
diajak bersikap untuk berbagi kasih dengan sesama (share the love),para siswa dtberi pemahaman tentang adanya saling membutuhkan (need each other), wujud kebutuhan senantiasa beragam ada yang berorientasi pada materi, kebutuhan waktu, tenaga dan seterusnya. Bila menelaah teori perubahan sosial bahwa manusia senantiasa hidup berkelomp ok (live in groups) sebagai ciri kfras dari manusia sebagai makhluk sosial, dari sifat dasar terdapat sejumlah kesamaan dan perbedaan pandangan sehingga bahwa manusia pada hakikatnya merdeka, menentukan perilaku sendiri
250
Yol. 40 No.
l, l5 Februari
2014 : 236254
dan mempunyai motivasi. Ibnu Khaldun menyatakan bahwa sifat manusia adalah agresif (Robert H Lauer, l993,hal162). Di bidang pendidikan pengabdian guru melaksanakan proses pembelajaran merupakan juru selamat bagi anak bangsa, sehingga boleh dikatakan bahwa generasi masa depan bangsa ada di tangan guru. Ta4tangan guru adalah mampu mencari dan menemukan solusi dari permasalahan yang ada dalam pembelajaran, yang selanjutnya' menjadi aktor penggerak pembaruan atau perubahan bagi siswanya, yangmungkin salah satu dari muridnya kelak akan menjadi seorang pemimpin di negara Republik Indonesia. Melalui tematik guru akan berusaha menumbuhkan integritas pada diri siswa sehingga akan ada perlakuan keutuhan (percaya diri sendiri), kejujuran dan ketulusan hati, integritas diperlukan agar dapat membedakan mana yang melanggar, yang tidak boleh dan yang tidak diperkenankan dengan mana yang diperkenankan atau tidak melanggar. Bila guru telah berhasil menanamkan dan meningkatkan kadar integritas, berarti telah dapat meningkatkan kualitas dalam hidup kehidupan, walaupun integritas bersifat individual perlu ada sentuhan secara rasional.
251
Peran Guru Melalui Pembelajaran Tematik Yang Berorientasi pada .... (sutan saribumi pohan)
BAB IV PENUTUP Setelah menelaah dari beberapa teori, konsep dan artikel maka dalam kata penutup, penulis akan mengemukakan kesimpulan dan saran, sebagai berikut:
A.
Kesimpulan 1. Ada tiga unsur yang melibatkan keberadaan diterbitkannya kurikulum 2013 yang berbasis pada penanaman karakter yaitu guru, buku dan sistem evaluasi. Pada guru diharapkan adanya kompetensi yang memenuhi porsi akademik yang diharapkan.
2. Pernbelajaran tematik merupakan
salah satu implikasi dalam menanamkan karakter para siswa sesuai dengan prinsip-prinsip pedagogrk yaitu menghargai keragaman agama, sosial, ekonomi dan budaya dianatara temantemannya serta menghindari sifat egoisme dan adanya pengertian bahwa manusia merupakan malfiluk sosial yang saling membutuhkan.
3.
Integritas yang berupa percaya
diri sendiri
(keutuhan),
kejujuran dari ketulusan yang ditanamkan oleh guru kepada para siswanya dalam rangka memperkuat prinsip moral yang diterapkan dalam pendidikan khususnya pada proses
belajar mengajar agar seluruh individu di lingkungannya mengembangkan sikap luhur yang ufirh secara menyeluruh.
252
YoL 4A No.
B.
I, I5 Februai 2014 : 236-254
Saran-Saran l. Hendaknya peran guru sebagai agen pembaruan dan bukan operator dari kurikulum, dapat memberikan makna suatu materi pembelajaran melalui tematik. Sehingga hasil pembelajaran sesuai dengan prinsip kehidupan yaitu mana yang boleh dikerjakan (do is ....) dan mana yang tidak bol.eh dikerjakan (don't rs ....) sehingga terdapat integritas pada diri siswa untuk memperbaiki kualitas hidup para peserta didik.
2.
Hendaknya para guru sudah mulai membudayakan teknologi dan sarana digital lainnya sebagai media pembelajaran dalam rangka manuju inovasi pembelajaran dan meningkatkan kualitas hidup. Buku harry Potter dalam
Kompas tertulis: "You will be not be htown by your abilities, you will be known the choices you make".
253
Peran Guru Melalui Pembelajaran Tematik Yang Berorientasi pada .... (sutan saribumi pohan)
DAFTAR PUSTAKA Abdul Majid, (2010), Perencanaan Pembelajaran, Bandung, pT Remaja Rosdiakarya
Depdiknas, (2009), Model Pembelajaran Tematik - Kelas 3 \Sekolah Dasar, Jakarta, Departemen pendidikan dan Kebudayaan.
Imam Bernadib, (1998), Dasar-Dasar Kependidikan,
Jakarta,
Ghalia Indonesia
Robert
H
Laurer, (1993), Perspectives
on Social
Change,
Penerjemah oleh Alidam, Jakarta, Prenata Media Group.
254