ANALYSIS OF FACTOR INFLUENCING CONSUMER BEHAVIOR IN PURCHASING YAMAHA MOTORCYCLE BRAND Puspita Rani Mahasiswa Fakultas Ekonomi, Jurusan Manajemen - Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya No. 100 Depok 16423 Ranie_libra @student.gunadarma.ac.id
ABSTRACT With the development of science and technology, the company is also growing - industry companies, both large industries and small industries. Hence, every company will compete to apply science and technology to support every product produced from the company. Similarly, a company engaged in the automotive field, they fought against their competitors to win the market, with its technological advantage. They hoped that with advanced technology can create a product that consumers like and needed. Researchers aim in conducting scientific research are as follows: To find out what factors influence the purchase of Yamaha brand motorcycles at a student based on Factor Product, Price, Promotion, Place, People, Process, and Physical Evidence in a purchase decision. And to know where the dominant factor in influencing consumer behavior in the purchase of Yamaha brand motorcycles. This study uses factor analysis tools. The data used are primary data. The data was obtained from answers to questionnaires filled by each respondent. The results reveal that the factors influencing the purchase of Yamaha brand motorcycles is a factor and Factor Marketing Products & Services. And the most dominant factor in influencing consumer behavior in the purchase of Yamaha brand motorcycles Marketing Factor.
Keywords: Marketing Mix, Purchase Decision
ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM PEMBELIAN SEPEDA MOTOR MEREK YAMAHA
PENDAHULUAN Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, maka semakin berkembang pula perusahaan – perusahaan industri, baik industri besar maupun industri kecil. Dengan demikian setiap perusahaan akan berlomba menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologinya guna mendukung setiap produk yang dihasilkan dari perusahaan. Demikian pula perusahaan yang bergerak di bidang otomotif, mereka
berperang melawan pesaingnya guna merebut pasar, dengan keunggulan teknologi yang
dimilikinya. Mereka berharap dengan teknologi maju dapat menciptakan produk yang disukai dan dibutuhkan oleh konsumennya. Pemasar berusaha mencari peluang pasar dengan berbagai keunggulan yang ditampilkan pada setiap produknya, agar konsumen mempunyai perilaku yang baik dan puas dengan produk tersebut. Di bidang otomotif, khususnya industri sepeda motor hal ini terasa sekali persaingannya. Bahkan setiap periode tahun selalu ada produk baru bagi industri mereka, dengan desain yang berbeda dengan produk lama. Hal ini menyebabkan tingkat siklus kehidupan produk menjadi semakin cepat dan semakin singkat. Contohnya produk sepeda motor merek Yamaha, yang memiliki berbagai jenis sepeda motor yang di pasarkan di Indonesia. Yaitu jenis automatic, moped, dan sport. Jenis automatic sendiri dibagi menjadi 4 tipe yaitu : Mio, Mio Sporty CW, Mio Soul, dan Xeon. Selain itu jenis moped diantaranya : Vega-ZR DB, Jupiter Z, Jupiter Z CW, New Jupiter Z, Jupiter-MX ATCW, dan Jupiter-MX CW. Sedangkan jenis Sport yaitu : Scorpio-Z CW dan V-IXION (Yamaha.co.id). Perilaku konsumen adalah perilaku yang ditunjukkan dalam mencari, membeli, menggunakan, menilai dan menentukan produk jasa dan gagasan. (Shiffman, 2007:13). Perilaku konsumen menggambarkan bagaimana konsumen membuat keputusan pembelian dan bagaimana mereka menggunakan dan mengatur pembelian barang atau jasa (Carl McDaniel, 2001:188). Bauran pemasaran berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen, karena bauran pemasaran adalah suatu strategi yang digunakan dalam bidang pemasaran untuk menciptakan pertukaran dalam mencapai tujuan perusahaan (Widjaja, 2005). Sedangkan tujuan perusahaan adalah untuk memperoleh laba, dan laba akan dapat diperoleh oleh perusahaan apabila perusahaan dapat meningkatkan volume penjualan produknya sedangkan volume penjualan produk perusahaan akan meningkat apabila konsumen memutuskan untuk membeli produk perusahaan tersebut (Widjaja, 2005). Faktor Bauran Pemasaran Menurut (Arief 2005), seiring dengan makin penting dan pesatnya perkembangan industri jasa maka para pemasar jasa mengusulkan agar menambahkan unsur People 2
ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM PEMBELIAN SEPEDA MOTOR MEREK YAMAHA
(orang), Process (proses), dan Physical Evidence (bukti fisik) sehingga menjadi formula 7P uang akhirnya lebih dikenal dengan istilah marketing mix industri jasa (Product, Price, Promotion, Place, People, Process, and Physical Evidence). Konsumen dalam membeli sepeda motor tidak terlepas dari proses pengambilan keputusan, khususnya sepeda motor untuk keperluan seluruh anggota keluarga. Di dalam usaha untuk menarik jumlah konsumen sebanyak-banyaknya, agar dapat dicapai pangsa pasar (market share) yang besar, serta dalam upaya untuk mengatasi persaingan yang tajam, perusahaan yang memproduksi sepeda motor sangat penting untuk mengetahui prilaku konsumennya. Informasi yang berhubungan dengan perilaku konsumen akan memberi petunjuk yang berguna bagi para manajer mengambil keputusan dalam pemasaran memperbaiki perencanaan pemasaran, dan pengendaliannya. Selain itu dapat diketahui pula peluang pasar yang masih terbuka, yang memerlukan pemuasan kebutuhan, sehingga manajemen dalam perusahaan dapat mengantisipasi peluang tersebut dengan cara yang efektif dan efisien. Namun tidak mudah bagi para produsen untuk dapat menguasai pangsa pasar motor. Banyak sekali faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam melakukan keputusan pembelian motor. Untuk itu produsen harus mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi keputusan pembelian tersebut.
TELAAH PUSTAKA A.
Perilaku Konsumen Perilaku konsumen adalah perilaku yang ditunjukkan dalam mencari, membeli, menggunakan,
menilai dan menentukan produk jasa dan gagasan. (Shiffman, 2007:13). Bidang ilmu perilaku konsumen mempelajari bagaimana individu, kelompok dan organisasi memilih, memakia serta memanfaatkan barang, jasa, gagasan atau pengalaman dalam rangka memuaskan kebutuhan dan hasrat mereka. (Philip 2002:182) Perilaku konsumen menggambarkan bagaimana konsumen membuat keputusan pembelian dan bagaimana mereka menggunakan dan mengatur pembelian barang atau jasa. (Carl McDaniel, 2001:188). Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa setiap konsumen dalam membeli produk mempunyai perilaku yang berbeda antara satu dengan yang lain. Studi perilaku konsumen sebagai disiplin ilmu pemasaran yang terpisah dimulai ketika para pemasar menyadari bahwa para konsumen tidak selalu bertindak atau memberikan reaksi seperti yang dikemukakan oleh teori pemasaran. 3
ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM PEMBELIAN SEPEDA MOTOR MEREK YAMAHA
Bauran Pemasaran Industri Jasa 7P Menurut (Arief 2005:122), seiring dengan makin penting dan pesatnya perkembangan industri jasa maka para pemasar jasa mengusulkan agar menambahkan unsur people (orang), process (proses), dan physical evidence (bukti fisik) sehingga menjadi formula 7P yang akhirnya lebih dikenal dengan istilah marketing mix industri jasa (product, price, promotion, place, people, process, and physical evidence). 1.
Product Produk-produk yang dipasarkan harus memiliki keistimewaan dibanding barang-
barang yang dipasarkan secara terbuka (open market), atau setidak-tidaknya bisa banyak memberikan nilai tambah bagi konsumen. Hal-hal penting yang perlu diperhatikan : 1. Ide-ide pengembangan produk. 2. Variasi dan model produk. 3. Spesifikasi kualitas produk. 4. Packaging (kemasan). 5. Logo produk, merek dagang, dan persepsi masyarakat. 6. Pelayanan pendukung dan kompementer. 7. Derajat pelayanan. 2.
Price Perusahaan harus menetapkan strategi harga yang menarik bagi konsumen dengan
menawarkan berbagai kebijakan harga serta kemudahan pembayaran yang tidak memberatkan bagi konsumen. Isu manajemen kualitas yang perlu diperhatikan : 1. Analisis kompetitif. 2. Strategi penetapan harga, tingkat perubahan harga, target pasar. 3. Diskon, voucher, dan kebijakan penjualan. 4. Cara pembayaran. 3.
Promotion Dalam melakukan strategi promosi, perusahaan melakukan pull strategi ditunjukan
untuk menarik kosumen akhir. Komunikasi pemasaran bisa dilakukan melalui media majalah, buletin internal, atau dapat juga dilakukan dengan berpartisipasi dalam pameran 4
ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM PEMBELIAN SEPEDA MOTOR MEREK YAMAHA
atau sebagai sponsor suatu kegiatan. Dimana perusahaan dapat juga mengandalkan sales forces sebagai ujung tombak perusahaan dalam melakukan kegiatan promosi, dimana sebelumnya sales sudah mendapatkan pelatihan terlebih dahulu serta memiliki pengetahuan yang baik terhadap produk. Strategi yang perlu diperhatikan : 1. Strategi pengiklanan, target pasar media iklan. 2. Penjualan langsung dan bersifat pribadi. 3. Tema posisi pasar. 4. Manajemen dan posisi induk. 4.
Place Penentuan saluran distribusi yang tepat akan sangat membantu dalam mencapai
kesuksesan sistem seperti ini. Pertimbangan wilayah dan biaya harus menjadi prioritas dalam mengambil keputusan untuk menentukan saluran distribusi yang tepat. Penentuan saluran distribusi yang tepat tidak boleh mengesampingkan faktor lain untuk pengembangan kedepan, disamping juga memperhatikan faktor ekstern terutama yang menyangkut pesaing. Beberapa strategi yang harus diperhatikan : 1. Strategi dan saluran distribusi. 2. Manajemen dan alokasi tempat pameran. 3. Manajemen gudang dan inventori. 4. Derajat integrasi vertikal dan horizontal. 5. Kebijaksanaan dan standar tingkat pelayanan. 6. Kenyamanan dan lokasi fasilitas. 5.
People Dalam industri apapun yang menggunakan sistem personal selling, kontak langsung
antara tenaga penjual dengan calon pembeli menjadi sangat besar. Untuk itu dibutuhkan seorang tenaga penjual yang memiliki kemampuan berkomunikasi dan product knowledge yang baik selain bermental baja, kreatif, ulet, ramah dan jujur. Untuk mendapatkan kualifikasi tenaga penjual sesuai dengan harapan perusahaan harus melakukan training 5
ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM PEMBELIAN SEPEDA MOTOR MEREK YAMAHA
yang terprogram dengan baik yang terdiri dari materi yang baik dan waktu yang terjadwal dengan baik pula. Dalam hal ini perlu adanya : 1. Pelatihan SDM. 2. Sistem dan prosedur balas jasa karyawan. 3. Personal selling. 4. Prosedur pelayanan pelanggan. 6.
Process - Proses dimulai dari mencari calon konsumen sampai dengan penyampaian jasa berupa produk kepada konsumen. - Proses pencarian calon konsumen yang dilakukan oleh sales force, dengan cara langsung berhubungan dengan konsumen, teknik menjemput bola ini memerlukan sales force yang bisa komunikatif dalam menyentuh hati konsumen. - Kebutuhan data tentang konsumen dilakukan denan cara verifikasi ke lapangan, proses ini ditujukan bagi konsumen yang menginginkan pembayaran kredit. Sistem yang berjalan cukup efektif untuk menyaring konsumen potensial untuk mendapatkan barang secara kredit. - Data yang didapat menjadi data base perusahaan dalam memberikan pelayanan selama masa kredit dan melakukan penagihan setiap bulan. - Rangkaian proses tersebut membentuk siklus kepuasan konsumen terhadap penerimaan barang, selama penggunaan barang dan pemesanan kembali barang setelah merasakan pelayanan yang diberikan perusahaan memuaskan. - Prosedur operasi terperinci. - Prosedur pelatihan. - Penetapan standart performansi. - Desain fasilitas.
7.
Physical Evidence - Maksud dari Physical Evidence adalah penampilan fisik tenaga penjual. Peran dan penampilan tenaga penjual bagi perusahaan yang menggunakan sistem personal
6
ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM PEMBELIAN SEPEDA MOTOR MEREK YAMAHA
selling sangatlah penting. Mereka berfungsi sebagai tenaga ahli penjualan yang bertatap muka langsung dengan konsumen. - Tata letak fasilitas. - Penampilan dan kesehatan karyawan. - Kenyamanan, kesesuaian, dan kreabilitas professional.
METODE PENELITIAN 1.
Objek Penelitian Pada penelitian ini yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah Mahasiswa - Mahasiswi
Universitas Gunadarma Kelapa Dua, Depok. 2.
Faktor yang Digunakan Data yang digunakan adalah data primer, yaitu data yang diambil dari jawaban kuesioner
yang diisi oleh masing-masing responden. Untuk variabel terdiri dari dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Untuk variabel bebas terdiri dari faktor Product, Price, Promotion, Place, People, Process, and Physical Evidence. Sedangkan untuk variabel terikatnya adalah keputusan pembelian produk. 3.
Metode Pengumpulan data Data primer adalah data yang langsung diperoleh oleh peneliti dari sumber pertama. Data
primer diperoleh dengan cara penyebaran kuesioner. Kuesioner adalah suatu tehnik pengumpulan data dengan menggunakan seperangkat pertanyaan yang diajukan kepada responden untuk memperoleh data yang diinginkan. 4.
Populasi dan Sampel Menurut Zikmud (Sarwono 2008 : 129), Populasi secara umum diartikan sebagai setiap
kelompok entitas lengkap yang mempunyai kesamaan dalam karakteristik. Sedangkan Sampel adalah sebagian dari populasi yang lebih besar. Dalam penelitian ini sampel yang akan diteliti adalah 100 mahasiswa maupun mahasiswi yang pernah memiliki maupun yang telah memiliki motor Yamaha.
7
ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM PEMBELIAN SEPEDA MOTOR MEREK YAMAHA
5.
Teknik Pengolahan Data Data yang telah diperoleh lalu dikelola dengan menggunakan teknik deskriptif kualitatif,
yaitu pengolahan data berbentuk angka dengan disertakan penjabaran dalam bentuk tabel. 6.
Teknik Analisis Digunakan aplikasi SPPS untuk mengolah data supaya hasilnya akurat. Dalam penelitian
ini, teknik pengujiannya sebagai berikut : 1. Uji Validitas dan Uji Reabilitas Untuk mendapatkan kualitas hasil penelitian yang bermutu dan baik, maka terlebih dahulu harus dilakukan uji validitas dan reliabilitas agar data yang diperoleh valid dan reliabel. Uji validitas dan reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan software SPSS. Valid artinya data yang diperoleh dengan penggunaan alat (instrumen) dapat menjawab tujuan penelitian (Pratisto 2004). Pengujian validitas adalah pengujian untuk mengetahui kemampuan indikator-indikator suatu konstruk (variabel laten) untuk mengukur konstruk tersebut secara akurat. Variabel indikator memenuhi kriteria valid jika memiliki Corrected Item-Total Correlation yang bernilai positif. Jika masih terdapat nilai Corrected Item-Total Correlation yang negatif, maka harus dilakukan pengujian kembali sampai tidak ada Corrected Item-Total Correlation yang bernilai negatif. Reliabilitas (keandalan) merupakan ukuran suatu kestabilan dan konsistensi responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan konstruk pertanyaan yang merupakan dimensi suatu variabel dan disusun dalam suatu bentuk kuesioner. Reliabilitas yang tinggi menunjukkan bahwa setiap indikator memiliki konsistensi yang tinggi dalam mengukur variabel laten. Tingkat reliabilias dengan metode Alpha – Cronbach diukur berdasarkan skala alpha 0 sampai dengan 1. Menurut Trinton (2006:248) apabila skala tersebut dikelompokkan ke dalam lima kelas dengan range yang sama, maka ukuran kemantapan alpha dapat diinterpretasi seperti tabel berikut :
8
ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM PEMBELIAN SEPEDA MOTOR MEREK YAMAHA
Tabel Tingkat Reliabilitas Berdasarkan Nilai Alpha Alpha
Tingkat Reliabilitas
0.00 s.d 0.20
Kurang Reliabel
> 0.20 s.d. 0.40
Agak Reliabel
> 0.40 s.d. 0.60
Cukup Reliabel
> 0.60 s.d. 0.80
Reliabel
> 0.80 s.d 1.00
Sangat Reliabel
Analisis Faktor Analisis faktor adalah salah satu metode statistik multivariat yang mencoba menerangkan hubungan antar sejumlah peubah yang saling independent antara satu dengan yang lain sehingga bisa dibuat satu atau lebih kumpulan peubah yang lebih kumpulan peubah yang lebih sedikit dari jumlah peubah awal. Analisis faktor juga digunakan untuk mengetahui faktor dominan dalam menjelaskan suatu masalah (Widarjono 2010:235). Adapun tujuan dari analisis faktor antara lain : 1.
Data summarization yaitu mengidentifikasikan adanya hubungan antar peubah dengan melakukan uji korelasi. Jika korelasi dilakukan antar peubah (dalam pengertian SPSS adalah kolom), analisis tersebut dinamakan R faktor analisis.
2.
Data reduction yaitu setelah melakukan korelasi, dilakukan proses membuat sebuah peubah set baru yang dinamakan faktor untuk menggantikan sejumlah peubah tertentu.
Dalam hal menganalisis sejumlah peubah akan dianalisis interkorelasi antar peubah untuk menetapkan apakah variasi yang tampak dalam peubah berasal atau berdasarkan 9
ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM PEMBELIAN SEPEDA MOTOR MEREK YAMAHA
sejumlah faktor dasar yang jumlahnya lebih sedikit dari variasi yang terdapat pada peubahnya. Jadi analisis faktor memiliki karakter khusus yaitu mampu untuk mengurai data. Jika dapat suatu korelasi dari suatu set data, dapat diuraikan menjadi komponen yang lebih kecil. Analisis faktor dikerjakan untuk memperoleh sejumlah kecil faktor yang mempunyai sifat sebagai berikut : a. Mampu menerangkan keragaman. b. Terdapatnya kebebasan faktor. c. Tiap faktor dapat dijelaskan dengan jelas. 1. Prosedur Analisis Faktor Langkah pertama adalah menghitung matriks korelasi untuk mengetahui syarat kecukupan bagi data di dalam analisis faktor. Setelah terpenuhi syarat kecukupan data maka langkah selanjutnya adalah mencari faktor yang mampu menjelaskan korelasi antara indikator yang diteliti. Langkah ketiga adalah rotasi faktor yaitu mencari faktor yang mampu mengoptimalkan korelasi antara indikator independen yang diobservasi.
Menghitung Korelasi Antara Indikator yang Diobservasi
Ekstraksi Faktor
Rotasi Faktor
Gambar Prosedur Analisis Faktor
10
ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM PEMBELIAN SEPEDA MOTOR MEREK YAMAHA
2. Asumsi Analisis Faktor Menurut Suliyanto (2005:116) Oleh karena prinsip utama analisis faktor adalah korelasi, maka asumsi dalam analisis faktor berkaitan erat dengan korelasi berikut : 1. Korelasi atau keterkaitan antarvariabel harus kuat. Dapat diidentifikasikan dari nilai determinannya yang mendekati nol. Nilai determinan dari matriks korelasi yang elemennya menyerupai matriks identitas akan memiliki nilai determinan sebesar satu. Artinya, jika nilai determinan mendekati satu, maka matriks korelasi menyerupai matriks identitas, dimana antar item/variabel tidak saling terkait. 2. Indeks perbandingan jarak antar koefisien korelasi dengan koefisien korelasi parsialnya secara keseluruhan harus kecil. Diidentifikasikan dengan nilai Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy (KMO). Nilai KMO dianggap cukup apabila nilai KMO ≥ 0,5. 3. Indeks Perbandingan jarak antara koefisien korelasi dengan koefisien parsialnya secara keseluruhan harus kecil. Diidentifikasi dengan nilai Measure of Sampling Adequacy (MSA). Nilai MSA dianggap cukup apabila nilai MSA ≥ 0,5. Apabila ada item/variabel yang tidak memiliki nilai MSA ≥ 0,5 maka variabel tersebut harus dikeluarkan dari analisis faktor secara bertahap satu per satu. 4. Dalam beberapa kasus, setiap variabel yang akan dianalisis dengan menggunakan analisis faktor harus menyebar secara normal.
11
ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM PEMBELIAN SEPEDA MOTOR MEREK YAMAHA
Tabel Ukuran KMO Ukuran KMO
Rekomendasi
≥ 0,90
Sangat Baik ( Marvelous )
0,80 – 0,89
Berguna ( Meritorious )
0,70 – 0,79
Biasa ( Middling )
0,60 – 0,69
Cukup ( Mediocre )
0,50 – 0,59
Buruk ( Miserable )
≤ 0,50
Tidak diterima (Unacceptable)
Secara umum tingginya KMO sangat diperlukan. Dari tabel tersebut maka disarankan paling tidak di atas 0,80. Namun, di atas 0,5 biasanya masih bisa diakomodasi untuk penentuan analisis faktor. Selain memasukkan semua indikator di dalam perhitungan korelasi, Kaiser – Meyer Olkin juga menghitung Koefisien korelasi di dalam analisis faktor untuk indikator tertentu. Adapun formulanya sebagai berikut :
Dimana
: rij = koefisien korelasi aij = koefisien korelasi parsial
Sebagaimana KMO, semakin tinggi nilai koefisien korelasi MSA maka sangat beralasan untuk memasukkan indikator secara individual di dalam analisis faktor. 3. Bartlett’s test of spherictity Uji Barlet ini merupakan uji statistik untuk signifikansi menyeluruh dari semua korelasi di dalam matriks korelasi. Di dalam hal ini kita menguji hipotesisi nol bahwa data yang diobservasi merupakan sampel distribusi normal multivariat yang mana semua 12
ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM PEMBELIAN SEPEDA MOTOR MEREK YAMAHA
koefisien korelasi besarnya nol. Uji ini biasanya bisa diproksi dengan menggunakan uji distribusi chi squares. HASIL DAN PEMBAHASAN Uji Validitas dan Reliabilitas Dari perhitungan validitas menggunakan program SPSS 14.0 for Windows, intrument yang divalidasi mempunyai nilai lebih besar dari r tabel = 0,361, sehingga intrument variabel X1dengan X1 total, X2 dengan X2 total X1 dan seterusnya sampai X7dengan X7 total. Serta pada variabel (Y) Keputusan Pembelian antara Y dengan Y total. Semua dinyatakan valid. Setelah dilakukan pengujian reliabilitas dengan metode Alpha Cronbach dengan menggunakan program SPSS 14.0 for Windows, hasil pengujian reliabilitas instrumen penelitian menunjukkan bahwa semua penelitian adalah reliabel, hal ini dapat diketahui bahwa semua variabel penelitian mempunyai koefisien keandalan atau alpha sama atau lebih besar dari 0,6. Analisis Faktor Pada tabel Anti image correlation (lampiran 5) data mengenai 24 variabel yang berasal dari jawaban dari 100 responden kemudian dianalisa pada anti image correlation, menunjukkan kriteria angka MSA diatas 0,5. yang berarti variabel masih bisa diprediksi untuk dianalisa lebih lanjut (Santoso, 2002:101). Kriteria angka MSA yang diperoleh 0,626 sehingga dapat dilanjutkan. Dari pengujian yang dilakukan dengan melihat tabel anti image correlation (lampiran 5), variabel 4, 8, 10, 17, dan 20 mempunyai korelasi yang rendah sehingga harus dihilangkan, sehingga analisis layak untuk dilanjutkan dengan mengikutkan 19 variabel. 1. Factoring dan Rotasi Communalities pada dasarnya adalah jumlah varians (bisa dalam prosentase) dari suatu variabel mula-mula yang bisa dijelaskan oleh faktor yang ada. (Santoso 2002:117). Semua variabel dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk dengan ketentuan semakin besar communalities maka semakin erat hubungan variabel yang bersangkutan dengan faktor yang terbentuk. Pada Tabel Total Variance Explained (pada lampiran 6), 19 variabel yang dianalisis ternyata dapat dikelompokkan menjadi 5 faktor, yaitu eigenvalues yang menunjukkan angka 13
ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM PEMBELIAN SEPEDA MOTOR MEREK YAMAHA
lebih besar dari satu. Dengan demikian ada 5 faktor yang terbentuk. Factor loadings yaitu besarnya korelasi antara masing-masing variabel dengan Faktor 1, Faktor 2, Faktor 3, Faktor 4, dan Faktor 5. Penentuan variabel yang masuk masing - masing faktor dilakukan dengan memperbandingkan besaran korelasi pada setiap baris. Angka korelasi dibawah 0,5 menunjukkan indikasi korelasi yang lemah sedangkan di atas 0,5 berindikasi kuat korelasi. Pada tabel Rotated component matrix sekalipun dari 19 variabel telah terbentuk beberapa faktor, namun perlu dilakukan rotasi untuk memperjelas variabel-variabel mana yang masuk ke dalam tiap faktor. Banyak sekali faktor loading yang berubah setelah mengalami rotasi menjadi lebih kecil atau lebih besar. Hasil rotasi disampaikan pada tabel dibawah ini. Pada rotated matrics factor, variabel yang masuk pada tiap faktor sebagai berikut: Tabel Hasil Rotasi Faktor
Variabel
Faktor 1
12, 16, 21
Faktor 2
2, 3, 6
Faktor 3
5, 18
Faktor 4
7, 9
Faktor 5
1, 13, 14
Sumber : data diolah
Faktor 1 terdiri dari variabel 12, 16 dan 21. Faktor 2 terdiri dari variabel 2, 3, dan 6. Faktor 3 terdiri dari variabel 5 dan 18. Faktor 4 terdiri dari variabel 7 dan 9. Faktor 5 terdiri dari variabel 1, 13, dan 14. Dari tabel componen transformasi matrix dapat dijelaskan bahwa pada diagonal faktor 1 dan 5 jatuh di atas angka 0,5 yaitu pada angka (0.741 dan 0.719) membuktikan bahwa faktor (component) yang terbentuk sudah tepat karena mempunyai korelasi yang tinggi. Diagonal component 2 , 3 dan 4 menunjukkan angka di bawah 0,5 menunjukkan terdapat componen lain pada setiap tersebut faktor yang mempunyai korelasi cukup rendah. Pada Faktor 14
ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM PEMBELIAN SEPEDA MOTOR MEREK YAMAHA
(component) 2 diagonalnya menunjukkan angka -0,486, faktor (component) 3 diagonalnya menunjukkan angka -0,573, dan faktor (component) 4 diagonalnya menunjukkan angka 0,689. Dari analisa tersebut diatas, maka terbentuknya Faktor 1 dan 5 sudah tepat karena mempunyai korelasi yang tinggi. Faktor 2, 3, dan 4 mempunyai korelasi yang rendah sehingga masih ada korelasi dengan faktor yang lain. Hasil dari faktor yang mempunyai korelasi tinggi dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel Faktor yang Memiliki Korelasi Tinggi Komponen
Faktor Loading
1
0.741
5
0.719
Sumber : data diolah
2. Menentukan Label Faktor Setelah komponen terbentuk, ternyata variabel yang masuk pada masing-masing komponen tidak sama dengan yang diprediksi sebelumnya. Oleh karenanya, perlu memberikan nama label baru yang representative bagi variabel yang masuk didalam masing – masing komponen yaitu sebagai berikut, komponen 1 yang terdiri dari variabel 12 (Place), variabel 16 (Process), dan variabel 21 (Physical Evidence), maka dari 3 variabel tersebut disimpulkan menjadi Faktor Pemasaran (17,74%) dan komponen 5 yang terdiri dari variabel 1 (Product), variabel 13 dan 14 (People) maka disimpulkan menjadi Faktor Produk dan Pelayanan (6,95%). Jumlah prosentase dari faktor tersebut 24,69% tidak mencapai 100% yang artinya bahwa sisanya 75.31% dipengaruhi oleh faktor lain.
15
ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM PEMBELIAN SEPEDA MOTOR MEREK YAMAHA
Faktor Dominan Faktor
Prosentase
Pemasaran
17,74%
Produk & Pelayanan
6,95%
Sumber : data diolah
Analisis Pembahasan Semua variabel yang masuk pada tiap faktor mempunyai korelasi positip, artinya bertambah besar loading variabel yang bersangkutan bertambah besar pula kecenderungan Mahasiswa-mahasiswi dalam membeli motor Yamaha. Berikut adalah faktor mahasiswamahasiswi dalam keputusan pembelian motor Yamaha : 1. Komponen 1 yang terdiri dari variabel 12 (Place), variabel 16 (Process), dan variabel 21 (Physical Evidence), maka dari 3 variabel tersebut disimpulkan menjadi Faktor Pemasaran (17,74%), menunjukkan bahwa keputusan pembelian terbesar yaitu dilihat dari faktor Pemasaran. Pemasaran merupakan faktor penentu bagi perusahaan untuk meningkatkan pendapatan dan meraih keuntungan yang maksimal. Oleh karena itu, Perusahaan Yamaha mempunyai strategi pemasaran yang berbeda dengan para pesaing lainnya. 2. Komponen 5 yang terdiri dari variabel 1 (Product), variabel 13 dan 14 (People) maka disimpulkan menjadi Faktor Produk & Pelayanan (6,95%), Produk yang dipasarkan oleh Yamaha memiliki keistimewaan atau setidak-tidaknya bisa banyak memberikan nilai tambah bagi konsumen. Sehingga konsumen Yamaha selalu setia menggunakan produk yang dikeluarkan oleh Yamaha. Bukan hanya produk yang berkualitas tinggi yang diberikan oleh Yamaha, tetapi dalam pelayanannya pun Yamaha selalu memberikan yang terbaik. Dengan contoh Yamaha mempunyai seorang tenaga penjual yang memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik selain bermental baja, kreatif, ulet,
16
ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM PEMBELIAN SEPEDA MOTOR MEREK YAMAHA
ramah dan jujur. Sehingga pelayanan yang diberikan dapat menarik minat konsumen dalam mengambil keputusan pembelian.
PENUTUP Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, maka penulis menarik beberapa kesimpulan antara lain: ¾
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, maka penulis menarik beberapa kesimpulan antara lain: Faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian motor Yamaha dengan menggunakan analisis faktor adalah Faktor Pemasaran dan Faktor Produk & Pelayanan. Dan faktor yang paling dominan dalam pengambilan keputusan adalah Faktor Pemasaran. ¾
Saran
Perusahaan Yamaha agar lebih mengembangkan diluar dari faktor pemasaran dan faktor produk & pelayanannya. Seperti faktor psikologi, budaya, dan lain-lainnya dari setiap konsumen untuk lebih mengenal apa yang diingin kan oleh konsumen. Kemudian Harus lebih berinovasi lagi dalam menciptakan produk-produk unggulan lainnya. ¾
Implikasi
Hasil analisis menunjukkan bahwa kedua variabel tersebut dapat mempengaruhi perilaku konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian terhadap produk motor Yamaha. Pengambilan keputusan tersebut bisa berasal dari dalam diri (faktor internal) yang terdiri dari Dorongan personal, Kemampuan bersaing, Inovatif, Percaya diri dan Motif kreatif. Sedangkan faktor eksternal (berasal dari luar) terdiri dari Interaksi dalam keluarga dan lingkungan. Faktor kedua yaitu faktor produk dan pelayanan. Faktor tersebut dianalisis dengan analisis faktor yang kemudian didapat 2 faktor yang dominan dengan diberikan label baru (penamaan faktor) sebagai representatif dari variabel yang termasuk di dalamnya. Faktor tersebut adalah faktor pemasaran dan faktor produk & pelayanan.
DAFTAR PUSTAKA
17
ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM PEMBELIAN SEPEDA MOTOR MEREK YAMAHA
Alim, Nur Hanif. 2008. Analisis Faktor yang Mempengaruhi Konsumen Membeli Obat Di Apotik (Studi KAsus Di Apotik Sehat). Fakultas Teknik – Universitas Muhammadiyah Surakarta, http://etd.eprints.ums.ac.id Arif Isnaini., (2005). Model dan Strategi Pemasaran. Ntp Press. Makassar. Charles W. Lamb, Joseph F. Hair and Carl McDaniel., (2001). Pemasaran, Edisi Pertama. Salemba Empat. Jakarta. Http : // www. Yamaha.co.id P.B., Trinton., (2006). SPSS 13.0 Terapan Riset Statistik Parametrik. Andi Offset. Yogyakarta. Kotler, Philip., (2002). Manajemen Pemasaran, Edisi Milenium Jilid 1. Prenticehall. Jakarta. Arif Pratisto., (2004). Cara Mudah Mengatasi Masalah Statistik dan Rancangan Percobaan dengan SPSS 12. PT Elex Media Komputindo. Jakarta. Purwanto, Asih. 2008. Pengaruh Kualitas Produk, Promosi dan Desain Terhadap Keputusan Pembelian Kendaraan Bermotor Yamaha MI. Fakultas Ekonomi- Universitas Muhammadiyah Surakarta, http://etd.eprints.ums.ac.id Sarwono, Jonathan., & Martairedja, Tutty., (2008), Riset Bisnis Untuk Pengambilan Keputusan. Andi, Yogyakarta. Leon, Schiffman., dan Leslie Lazar Kanuk., (2007). Perilaku Konsumen. Edisi 7. PT Indeks. Jakarta. Setiawati, Bekti. 2006. Pengaruh Kualitas Produk dan Promosi tehadap Keputusan Pembelian Kerupuk Rambak “DWIJOYO” Di Desa Penanggulan Kec. Pegandon Kab. Kendal. Fakultas Ekonomi- Universitas Negeri Semarang, http://digilib.unnes.ac.id Suliyanto., (2005). Analisis Data Dalam Aplikasi Pemasaran. Ghalia Indonesia. Bogor. Agus Widarjono., (2010). Analisis Statistika Multivariat Terapa. Penerbit : UPP STIM YKPN. Yogyakarta.
18
ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM PEMBELIAN SEPEDA MOTOR MEREK YAMAHA
Amin Widjaja., (2005). Tanya Jawab : Perilaku Konsumen dan Pemasaran Strategi. Harvarindo. Jakarta. Widodo, Mexico. 2008. Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku Konsumen Dalam Membeli Laptop. Fakultas Ekonomi – Universitas Gunadarma, Kelapa Dua. Gunadarma. ac.id
19