PENGARUH KUALITAS PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KEANDALAN AUDIT TRAIL DALAM SISTEM INFORMASI (Studi Survai atas auditor internal pada PT. Pelabuhan Indonesia ( PELINDO II ) di Jakarta )). Resti Yusnita Utami Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya No.100, Depok 16423 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas pengendalian internal yang terdapat pada PT. PELINDO II dan pengaruh kualitas pengendalian internal pada sistem informasi akuntansi terhadap keandalan audit trail. Variabel yang terlibat dalam penelitian ini meliputi variabel pengendalian umum dan pengendalian aplikasi. Sedangkan variabel dependennya adalah audit trail. Data penelitian adalah data primer yang diperoleh dari 50 responden, responden merupakan karyawan bagian SIA dan Pengendalian Internal di PT. PELINDO II. Alat analisis yang digunakan adalah regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengendalian internal PT. PELINDO II telah memadai. Sedangkan hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa variabel pengendalian umum dan variabel pengendalian aplikasi mempengaruhi secara signifikan audit trail. Kata Kumci : Pengendalian Umum, Pengendalian Aplikasi, Audit Trail. PENDAHULUAN Perkembangan dunia bisnis di Indonesia dari masa ke masa terasa semakin kompetitif. Meskipun sebenarnya kondisi perekonomian Indonesia secara umum belum menunjukkan adanya perbaikan dan peningkatan yang signifikan, namun bukan berarti terjadi kondisi yang stagnasi dalam dunia bisnis. Setiap perusahaan selalu berusaha untuk dapat bertahan dalam arus persaingan bisnis, terlebih lagi bagi perusahaan lokal.
1
Dengan semakin berkembangnya teknologi, khususnya teknologi informasi dan komputer, maka banyak perusahaan yang sudah mengadopsi sistem informasi akuntansi berbasis komputer sebagai bagian penting dari kelancaran kegiatan operasi perusahaan.Dengan sistem informasi akuntansi, risiko terjadinya kekeliruan dan kesalahan pencatatan atau perhitungan dapat diminimalisasi sehingga mengurangi kemungkinan perusahaan mengalami kerugian Salah satu bagian di dalam sistem informasi akuntansi yang menunjang kelancaran kerja sistem informasi akuntansi tersebut adalah pengendalian internal (internal control). Pengendalian internal (internal control) merupakan bagian integral dari sistem informasi akuntansi. Pengendalian internal itu sendiri adalah suatu proses yang dijalankan untuk dewan komisaris, manajemen, dan personel lain dalam perusahaan, yang didesain untuk memberikan keyakinan yang memadai tentang dipenuhinya tujuan pengendalian. Sebagai hasilnya, dengan ditetapkannya pengendalian internal dalam sistem informasi akuntansi, maka sistem informasi akuntansi ( Accounting Information System ) akan menghasilkan informasi yang lebih berkualitas (tepat waktu, relevan, akurat, dan lengkap), dan dapat diaudit (Auditable). Informasi akuntansi yang berkualitas serta dapat diaudit (Auditable) sangat menunjang dan diperlukan dalam proses audit trail. Audit trail dapat didefinisikan sebagai mata rantai bukti yang memungkinkan sebuah transaksi dapat ditelusuri dari suatu total dalam laporan keungan kedokumen sumbernya. Dalam suatu sistem informasi akuntansi berbasis komputer yang dirancang dengan baik, akan menghasilkan suatu audit trail yang lebih luas (extensive) dan lebih jelas dibandingkan sistem informasi akuntansi manual, yang dikenal dengan electronik audit trail. Contoh audit trail yaitu log dan listing, hal ini diungkapkan oleh Allison (2003), yakni: “Log dan listing mencatat semua usaha untuk menggunakan sistem yang biasanya mencatat antara lain: tanggal dan waktu, kode yang digunakan, tipe akses, aplikasi dan data yang digunakan”.
2
Adanya kondisi tersebut, sewajarnya menjadi perhatian bagi setiap perusahaan yang tengah melakukan perbaikan dan pengembangan sistem informasi akuntansinya. Supaya sistem informasi akuntansi yang dibangun dapat menghasilkan informasi akuntansi yang berkualitas, dengan memiliki pengendalian internal yang memadai dan auditable. Maka, dibutuhkan suatu pemahaman dalam organisasi mengenai pentingnya pengendalian internal dan audit trail dalam sistem informasi akuntansi. Dengan melihat sejauh mana pengaruh kualitas pengendalian internal pada sistem informasi akuntansi terhadap keandalan audit trail dalam sistem informasi. Selanjutnya ditetapkan untuk judul penelitian skripsi adalah “PENGARUH KUALITAS PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KEANDALAN AUDIT TRAIL DALAM SISTEM INFORMASI (Studi Survai atas auditor internal pada PT. Pelabuhan Indonesia (PELINDO II) di Jakarta )). Dari latar belakang yang sudah diuraikan di atas, dapat dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut: 1. Apakah kualitas pengendalian internal pada sistem informasi akuntansi yang terdapat pada PT. PELINDO II telah memadai ? 2. Bagaimana pengaruh kualitas pengendalian internal pada sistem informasi akuntansi terhadap keandalan audit trail dalam sistem informasi ? Tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui kualitas pengendalian internal pada sistem informasi akuntansi yang terdapat pada PT. PELINDO II telah memadai. 2. Untuk mengetahui pengaruh kualitas pengendalian internal pada sistem informasi akuntansi terhadap keandalan audit trail dalam sistem informasi.
TELAAH PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Menurut Zaki Baridwan (2000:3) Sistem Informasi Akuntansi adalah suatu komponen organisasi yang mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengolah, menganalisa,
3
dan mengkomunikasikan informasi finansial dan pengambilan keputusan yang relevan kepada pihak di luar perusahaan (seperti kantor pajak, investor, dan kreditor) dan pihak intern (terutama manajemennya). Elemen Sistem Informasi Akuntansi Azhar (2002:60), mengungkapkan elemen-elemen yang terdapat pada sistem informasi akuntansi, sebagai berikut : 1. Perangkat Keras ( Hardware ) 2. Perangkat Lunak ( Software ) 3. Manusia ( Brainware ) 4. Prosedur ( Procedure ) 5. Basis Data ( Database ) 6. Jaringan Komunikasi ( Communication Network ) Pengertian Pengendalian Internal Pengendalian internal merupakan rencana organisasi dan semua metode serta pengukuran yang dipergunakan oleh sebuah perusahaan untuk memantau aktiva, mencegah penipuan, mengurangi kesalahan, menguji kebenaran, dan keandalan data akuntansi dan suatu proses suatu media untuk mencapai tujuan, bukan tujuan itu sendiri. Pengendalian internal meliputi lima komponen yang sangat terikat, yaitu : lingkungan pengendalian, penaksiran risiko, aktivitas pengendalian, pemrosesan informasi dan komunikasi, dan pemantauan. Pengendalian di Lingkungan Sistem Informasi Yulius (2000), mengungkapkan bahwa pengendalian tambahan yang diperlukan dalam lingkungan SIA berbasis komputer, adalah : 1. Pengendalian Umum ( General Controls ) 2. Pengendalian Aplikasi ( Application Controls ) Pengendalian Umum ( General Controls ) Pengendalian umum dimaksudkan sebagai pengendalian atas segala aktivitas dan sumberdaya yang dipakai dalam perkembangan suatu sistem informasi, pelaksanaan proses, dan fungsi-fungsi pendukung lainnya.
4
Pengendalian terdiri dari empat komponen, yang mencakup pengendalian atas bidang-bidang organisasi dan operasi ; pengendalian pengembangan dan dokumentasi sistem ; hardware ; akses hardware dan data.
Pengendalian Aplikasi ( Application Controls ) Pengertian pengendalian aplikasi menurut Bodnar dan Hopwood (1995:187), adalah sebagai berikut : “ Pengendalian aplikasi adalah pengendalian suatu aplikasi tertentu untuk dapat menjamin bahwa seluruh transaksi telah terotorisasi, direkam, serta diproses secara lengkap, akurat, dan tepat waktu”. Pengertian Auditing Porter dan Perry (1992:451) menyebutkan bahwa pengertian auditing yaitu: ”Auditing adalah pemeriksaan informasi oleh pihak ketiga yang bukan penyusun atau pemakai, dengan tujuan untuk memastikan keandalannya dan pelaporan hasil-hasil pemeriksaan ini dengan harapan dapat meningkatkan kegunaan informasi tersebut bagi pemakainya”. Pengertian Audit Trail Audit trail dapat didefinisikan sebagai suatu kumpulan aktivitas kronologis yang berfungsi untuk melacak bukti-bukti suatu transaksi dari awal munculnya suatu transaksi hingga ke akhir, dan dari akhir sebuah transaksi hingga ke awal munculnya sebuah transaksi. Pengaruh Pengendalian Internal Terhadap Audit Trail Dalam pengendalian internal pada sistem yang telah terkomputersasi, terdapat suatu bagian yang penting dari suatu pengendalian internal itu sendiri, yakni system-based audits. Dalam suatu pengendalian internal yang baik, perlu dilaksanakan proses audit yang lengkap. Dalam artian mencakup berbagai aspek dari audit itu sendiri, terutama system-based audits karena juga melibatkan komputer sebagai komponen utama. Dalam proses audit, terdapat suatu aspek yang sangat penting, yakni keberadaan bukti audit ( audit evidence ). Bukti audit digunakan untuk menilai apakah suatu kegiatan atau transaksi sesuai dengan established criteria yang ada. Salah satu komponen yang penting dalam pengendalian internal pada sistem informasi adalah audit trail.
5
Hipotesis yang diuji dalam penelitian ini adalah : 1. Ho : μ = 0 Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara kualitas pengendalian internal dalam SIA dengan keandalan audit trail. 2. Ha : μ = 0 Terdapat pengaruh yang signifikan antara kualitas pengendalian internal dalam SIA dengan keandalan audit trail. METODE PENELITIAN Data yang digunakan yaitu data primer berupa kuesioner yang diisi langsung oleh 50 responden atau 50 karyawan PT. Pelabuhan Indonesia (PELINDO II). Teknik analisis yang digunakan yaitu regresi linier berganda yang terdiri dari satu variabel dependen (Y) dan dua variabel independen (X1- X2). Y = α + β 1 X1 + β2 X2 + …………………….. (1) Di mana : Y = Harga saham α = Konstanta X1 = Pengendalian Umum X2 = Pengendalian Aplikasi β1-2 = Koefisien Regresi HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sistem Pengendalian Internal Memadai Sistem pengendalian internal yang memadai yaitu dengan adanya pengendalian umum dan pengendalian aplikasi yang baik. Pengendalian umum terdiri dari empat komponen yaitu : pengendalian atas organisasi dan operasi, pengendalian pengembangan dan dokumentasi sistem, pengendalian hardware, serta pengendalian akses hardware dan data. Pengendalian atas organisasi dan operasi adalah pemisahan fungsi-fungsi pada bagian yang berkaitan langsung dengan pengolahan data. Hal ini dilakukan untuk memperjelas batas wewenang didalam organisasi perusahan. Selain itu adanya langkah-langkah pengamanan sistem dengan file backup untuk menanggulangi hilangnya data dan sistem
6
dari virus komputer. Hal ini dapat dilihat dari mayoritas responden, yakni sebesar 78,28% yang menyatakan setuju bahwa adanya fungsi analis sistem dalam sistem informasi akuntansi PELINDO II telah dikatakan memadai. Pada pengendalian pengembangan dan dokumentasi sistem lebih ditekankan pada pentingnya pendokumentasian dan pendesainan sistem. Dengan melakukan pengendalian pengembangan dan dokumentasi sistem, akan mempermudah user dalam menjalankan sistem yang telah dirancang mengenai berbagai fungsi dari setiap program, petunjuk kerja, penanganan kesalahan dan daftar instruksi. Hal ini didasari bahwa mayoritas responden, yakni sebanyak 74,8% yang menyatakan setuju bahwa prosedur-prosedur dokumentasi dan standar-standar pendokumentasian telah diterapkan PT. PELINDO II secara memadai. Agar pengendalian hardware berjalan dengan benar dan lancar, perusahaan telah melakukan preventive maintenance atau regular maintenance seperti echo check dan dual read. Hal ini dapat dibuktikan dari mayoritas responden (84%) memberikan jawaban setuju bahwa hardware yang digunakan oleh perusahaan telah dilengkapi dengan pengendalian otomatis untuk mendeteksi kesalahan. Perusahaan juga telah melaksanakan pelatihan ( workshop ) komputer untuk para pemakai ( user). Pada pengendalian akses hardware dan data. Hal ini dilakukan untuk mencegah adanya pemakaian yang tidak benar atas hardaware, software, dan data oleh orang-orang yang tidak memiliki otorisasi atau kewenangan. Contoh pengendalian umum yang telah diterapkan oleh PT.PELINDO II adalah password, encryption, dan automatic log-off. Hal ini terbukti dari hasil responden mayoritas responden sebanyak 88 % menyatakan setuju bahwa adanya akses ke hardware, software dan data dilindungi dengan password oleh user secara memadai oleh PELINDO II. Pengendalian aplikasi meliputi pengendalian in-put, process, dan out-put. Pengendalian input tahap awal ini, meliputi aktivitas dilakukannya otorisasi, identifikasi, dan konversi atas data pada format yang benar sehingga pada selanjutnya data yang akan diproses sesuai dengan apa yang akan dilakukan. Hal ini didasari mayoritas responden, yakni sebanyak 76 % menyatakan setuju atas pengendalian data dan kemampuan untuk mengubah data ketika menginput dan sebelum suatu transaksi diposting kerekening.
7
Pengendalian proses dirancang untuk memberikan keyakinan yang memadai bahwa pengolahan data elektronik telah dilaksanakan sesuai dengan yang diinginkan. Sedangkan pengendalian output dirancang untuk memberikan pengolahan yang akurat dan hanya personil yang mempunyai otorisasi yang berhak memperoleh hasil pengolahan tersebut. Dengan mayoritas jumlah responden sebanyak 88 % menyatakan setuju atas tersedianya log record operasi yang terintegrasi dengan sistem informasi akuntansi seperti sistem access log yang mencatat tanggal, waktu, kode, type access dan data yang digunakan oleh PT. PELINDO II telah memadai. Dari hasil kesimpulan diatas berdasarkan hasil dari pengendalian umum dan pengendalian aplikasi terlihat bahwa sebanyak 81,27 % dan 80,67 % responden menyatakan setuju sudah diterapkannya sistem pengendalian internal dalam kaitannya dengan sistem informasi akuntansi yang berlaku di PT. PELINDO II secara memadai. Pengendalian Umum dan Pengendalian Aplikasi Berpengaruh Terhadap Audit Trail Audit trail merupakan jejak audit yaitu suatu catatan kronologis kegiatan sistem yang cukup untuk melakukan rekonstruksi, review, dan pemeriksaan urutan lingkungan serta kegiatan sekeliling atau mendorong terjadinya setiap kegiatan. Audit trail mempunyai tujuan untuk melacak bukti-bukti suatu transaksi dari awal munculnya suatu transaksi hingga ke akhir, dan dari akhir sebuah transaksi hingga ke awal munculnya sebuah transaksi dan hasilnya digunakan untuk memberikan keyakinan yang memadai terhadap suatu bukti transaksi. Atau dapat dikatakan bahwa audit trail itu adalah suatu kronologis transaksi yang dapat ditelusuri dari akhir ke awal transaksi tersebut dimulai dan sebaliknya. Hal ini dapat terlihat dari praktek audit trail yang dilaksanakan di PT.PELINDO II telah baik. Tindakan pencegahan terhadap user untuk mengedit dan mengakses ke dalam sistem yang menghasilkan laporan. Pada saat penelusuran mundur suatu transaksi, PT. PELINDO II telah menerapkan persetujuan untuk mengakses fasilitas audit trail. Fasilitas audit trail dalam SIA dapat mengidentifikasi identitas pemakai (user identities), yang dapat merekam access method dan numberof tries yang dilakukan user, dan fasilitas audit trail yang dapat melaporkan authorized atau rejected access. Hal tersebut memberikan jaminan bahwa fasilitas audit trail pada PT. PELINDO II memiliki kesiapan
8
keamanan yang dapat mencegah penyusupan ke dalam sistem, pencurian data-data penting, dan pengendalian terhadap akses-akses masuk yang dilakukan. PT. PELINDO II juga melakukan pengendalian nomor penerimaan data (receipt numbering ) yang berurut serta dapat menghasilkan tanggal posting ( posting date ) dari transaksi yang diterima sebagai tanggal masuk ke sistem, serta mencatat tanggal dan waktu untuk semua aktivitas access terhadap sistem aplikasi perusahaan. Fasilitas audit trail pada PT. PELINDO II melaksanakan pendokumentasian transaksi reguler dan transaksi khusus. Dan manajemen PELINDO II mudah memahami fasilitas audit trail pada perusahaannya. Dari uraian-uraian tersebut di atas, menunjukkan bahwa dalam suatu pengendalian internal yang baik, perlu dilaksanakan proses audit yang lengkap. Dalam proses audit, terdapat suatu aspek yang sangat penting, yakni keberadaan bukti audit ( audit evidence ). Bukti audit digunakan untuk menilai apakah suatu kegiatan atau transaksi telah sesuai dengan established criteria yang ada. Hal ini telah sejalan dengan penjabaran pada bab II, yakni salah satu komponen yang penting dalam pengendalian internal pada sistem informasi adalah audit trail. Untuk mengakomodasi kebutuhan penelusuran bukti tersebut, audit trail menjalankan fungsinya. Hasil dari sistem terbukti bahwa pengendalian umum dan pengendalian aplikasi berpengaruh terhadap audit trail. Setelah membahas mengenai kualitas pengendalian internal maka dapat terlihat bahwa perusahaan PT. PELINDO II telah memiliki dan mengaplikasikan pengendalian internal dan sistem informasi dengan baik. Sistem pengendalian internal itu sendiri adalah proses dan prosedur yang mengungkapkan komponen-komponen yang akan berinteraksi serta bekerjasama satu sama lain secara harmonis sehingga tujuan pengendalian internal dapat dicapai. Dalam lingkungan SIA yang berbasis komputer diperlukan suatu pengendalian tambahan. Yulius (2000), mengungkapkan bahwa pengendalian tambahan yang diperlukan dalam lingkungan SIA berbasis komputer, yaitu Pengendalian Umum (General Controls) dan Pengendalian Aplikasi (Application Controls). Pengendalian umum dimaksudkan sebagai pengendalian atas segala aktivitas dan sumberdaya yang dipakai dalam perkembangan suatu sistem informasi, pelaksanaan
9
proses, dan fungsi-fungsi pendukung lainnya. Sedangkan pengendalian aplikasi adalah pengendalian suatu aplikasi tertentu untuk dapat menjamin bahwa seluruh transaksi telah terotorisasi, direkam, serta diproses secara lengkap, akurat, dan tepat waktu”. Pengendalian umum dapat terlihat dengan adanya fungsi analis sistem, fungsi proggrammer, fungsi operator komputer, fungsi pustakawan, internal auditor, dan manajer sistem informasi yang memberi dukungan dan jaminan akan kualitas pengendalian internal dalam sistem informasi perusahaan. Pengendalian umum ditentukan juga oleh pemilihan fungsi analis sistem, fungsi proggrammer, fungsi operator komputer, fungsi pustakawan, internal auditor, dan manajer sistem informasi juga berdasarkan kredibilitas yang tinggi dan sudah terjamin keahliannya dibidangnya masing-masing. Perusahaan juga telah memiliki prosedur-prosedur dokumentasi, menetapkan standar-standar pendokumentasian, dan melaksanakan review terhadap dokumentasi untuk mengetahui kelayakan, kelengkapan, dan status berjalannya dokumentasi. PT. PELINDO II juga telah menerapkan pengendalian umum yaitu digunakannya output hasil dari proses sistem informasi dalam menunjang pengambilan keputusan. Hal tersebut semakin menguatkan bahwa pengendalian internal dalam sistem informasi akuntansi pada PT. PELINDO II telah memiliki kualitas yang memadai, karena dalam mengambil keputusan juga menggunakan hasil dari sistem informasi yang diaplikasikan di perusahaannya. Berdasarkan hasil kesimpulan diatas bahwa pengendalian umum dan pengendalian aplikasi berpengaruh signifikan terhadap audit trail. Hal itu terlihat dengan adanya p-value = 0,003 yang lebih kecil dari α (5%), Ho ditolak maka disimpulkan bahwa kedua variabel independent ternyata berpengaruh terhadap audit trail. Sehingga, dengan pembahasan tersebut diatas dapat terlihat bahwa kualitas pengendalian internal dalam sistem informasi akuntansi pada PT. PELINDO II berpengaruh terhadap audit trail.
10
KESIMPULAN DAN SARAN Dari hasil analisis pada bab sebelumnya mengenai pengaruh kualitas pengendalian internal pada sistem informasi akuntansi terhadap keandalan audit trail dalam sistem informasi pada PT. Pelabuhan Indonesia (PELINDO II), dapat disimpulkan bahwa : 1. PT. PELINDO II telah memiliki sistem pengendalian internal yang meliputi pengendalian umum dan pengendalian aplikasi yang sangat memadai. Hal ini terlihat telah diterapkannya pengendalian umum dan pengendalian aplikasi dengan baik di PT. PELINDO II. 2. Pengendalian umum dan pengendalian aplikasi signifikan berpengaruh terhadap audit trail. Hal itu terlihat dengan adanya p-value = 0,003 yang lebih kecil dari α (5%) maka Ho ditolak, artinya ada pengaruh signifikan antara pengendalian umum dan pengendalian aplikasi terhadap audit trail. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas pengendalian internal akan meningkatkan kualitas audit trail.
Saran Berdasarkan hasil kesimpulan di atas diberikan saran sebagai berikut: 1. Bagi perusahaan agar segera melaksanakan pembenahan-pembenahan pada bagianbagian yang masih memiliki kekurangan dalam rangka untuk meningkatkan kualitas pengendalian internal pada sistem informasi akuntansi yang ada agar lebih baik serta memadai. 2. Bagi peneliti selanjutnya, agar dapat menelaah lebih dalam serta mengembangkan penelitian yang telah dilaksanakan kali ini. Mengingat begitu banyaknya perusahaan asing yang beroperasi di Indonesia, perlu kiranya dilakukan penelitian serupa pada perusahaan asing. Sehingga diharapkan dapat terlihat perbedaan-perbedaan yang ada antara perusahaan dalam negeri dengan perusahaan asing, yang tentunya dapat menjadi perbandingan dan dapat dijadikan sebagai contoh untuk perbaikan oleh perusahaan dalam negeri agar dapat bersaing secara fair dan sehat dengan perusahaan asing atau sesama perusahaan dalam negeri.
11
DAFTAR PUSTAKA Agustina, Ike Felikasari, 2003. Anaslisis Sistem Pengendalian Internal Dalam Sistem Penjualan Lemari Es Pada PT. National Gobel, Universitas Gunadarma. Anderson , Marbun, 2008. Peranan Pengendalian Internal Dalam Menunjang Efektivitas Penjualan Perusahaan, Universitas Trisakti. Ani Musriani, Ani, 2008. Peranan Sistem Informasi Akuntansi Dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian Intern Penggajian, Universitas Perbanas. Arens, Alvin A, Randal J. Elder, Mark S. Beasley, 2003. Auditing dan Pelayanan Verifikasi Pendekatan Terpadu Jilid I ( Edisi Bahasa Indonesia ), Indeks, Jakarta. Azhar, Susanto, 2002. Sistem Informasi Manajemen – Konsep dan Pengembangannya, Lingga Jaya, Bandung. Baridwan, Zaki, 2000. Sistem Informasi Akuntansi, BPFE, Yogyakarta. Bodnar, George H. and William S. Hopwood, 1995. Accounting Informations System, Prentice Hall Inc, New Jersey-USA. Dudy, Agung, 2008. Studi Peranan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Dengan Komponen Pengendalian Intern Penjualan Kredit PT. Astra Sedaya Finance, Universitas Indonesia. Ikatan Akuntansi Indonesia, 2001. Standar Profesional Akuntan Publik, Salemba Empat, Jakarta. Kell, Walter G, and William C. Boynton, Raymond N. Johnson, 2001. Modern Auditing, John Wiley & Son’s Inc, New York-USA . Mc Leod, Raymond and George Schell, 2001. Management Information Systems, Prentice Hall Inc, New Jersey-USA.
12
Mulyadi, 2002. Buku I Auditing, Edisi 6 Universitas Gajah Mada ( UGM ) Salemba Empat, Jakarta. Nazir, Moh, 2003. Metode Penelitian, Ghalia Indonesia, Jakarta. Priyatno, Dwi, 2008. Mandiri Belajar SPSS, Mediakom, Yogyakarta. Sarwono, Jonathan, 2006. Analisa Data Penelitian Menggunakan SPSS, Andi, Yogyakarta. Susmiyati, Mia, 2007. Analisis Sistem Informasi Akuntansi Pembelian Bahan Baku Secara Tunai Kaitannya Dengan Pengambilan Keputusan Manajemen Pembelian Pada PT. Vigano Cipta Perdana, Universitas Gunadarma. Trihendradi, Cornelius, 2005. SPSS 13 Step by Step Analisis Data Statistik, Edisi Pertama, Andi Offset, Yogyakarta. Tugiman, Hiro, 2002. Audit Internal, YPIA, Jakarta. Tunggal, Amin Widjaja, 2000. Audit Manajemen Kontemporer, Harvarindo, Jakarta. Widi, Widiani, 2008. Pengaruh Pengendalian Intern Atas Prosedur Kredit Terhadap Faktor Penyebab Kredit Macet, Universitas Widyatama. www google.co.id www.jurnalskripsi.com
13