PENANGANAN AWAL DAN PENGERINGAN UMBI TALAS (Colocasia esculenta (L.) Schoot) MENGGUNAKAN SUNBEAM FOOD DEHYDRATOR TIPE DT5600
SKRIPSI
TAUFIQURRIZQI F14080107
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013
PRE-TREATMENT AND DRYING PROCESS OF TARO CORMS (Colocasia esculenta (L.) Schoot) USING SUNBEAM FOOD DEHYDRATOR TYPE DT5600 Taufiqurrizqi, Sutrisno and Dyah Wulandani Department of Mechanical and Biosystem Engineering, Faculty of Agricultural Technology, Bogor Agricultural University, IPB Darmaga Campus, PO Box 220, Bogor, West Java, Indonesia. e-mail :
[email protected]
ABSTRACT
Drying process had become an effort to process taro corms as the raw material for industry. The main problems of taro corms post-harvesting before drying process were the pre-treatment and how to process the slice of taro corms. The objectives of this research are to study the dehydrator temperature effect and pre-treatment before drying process of taro corms using Sunbeam Food Dehydrator DT5600 (55 oC and 75 oC) to the dried taro corms quality, also to assess the performance of Sunbeam Food Dehydrator DT5600. The slice taro corms had 2 mm thickness. There were four treatments before drying, the first was no treatment as control, the second was blanching treatments of the slice of taro corms within the 7 liters water at temperature of 80 oC for 15 minutes, the third was blanching which followed by the soaking within the 10% concentration of sodium chloride solution, and the fourth was same as third treatment which followed by blanching using 2 g/kg of sodium metabisulphite at temperature of 80 oC for a minute. The result showed that taro which is dried at drying temperature of 75 oC more efficient than that of dried at drying temperature of 55 oC. The drying rate and efficiency of taro drying were 43.84 %bk/jam and 17.38% respectively. Dried taro is categorized into super quality for first and second treatments, first quality for fourth treatments and second quality for third treatments. The pre-treatment of taro drying by using blanching and by the soaking within 10% concentration of sodium chloride solution is recommended to reduce oxalate of dried taro until 81.11%. Keywords: taro corms, pre-treatment, drying, Sunbeam Food Dehydrator
PENANGANAN AWAL DAN PENGERINGAN UMBI TALAS (Colocasia esculenta (L.) Schoot) MENGGUNAKAN SUNBEAM FOOD DEHYDRATOR TIPE DT5600 Taufiqurrizqi, Sutrisno and Dyah Wulandani Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Kampus IPB Darmaga, PO Box 220, Bogor, Jawa Barat, Indonesia. e-mail :
[email protected]
ABSTRAK
Pengeringan menjadi suatu upaya pengolahan umbi talas sebagai bahan baku industri. Pokok permasalahan pascapanen umbi talas sebelum pengeringan adalah penanganan awal dan bagaimana cara mengolah irisan umbi talas. Tujuan penelitian ini adalah mempelajari pengaruh suhu dehidrator dan penanganan awal sebelum pengeringan umbi talas menggunakan Sunbeam Food Dehydrator DT5600 (55 oC dan 75 oC) terhadap mutu umbi talas kering, serta menguji performansi Sunbeam Food Dehydrator DT5600. Irisan umbi talas memiliki ketebalan 2 mm. Irisan umbi talas terdapat empat perlakuan sebelum pengeringan, Perlakuan I tanpa perlakuan sebagai kontrol, Perlakuan II adalah perlakuan blansir irisan umbi talas dalam 7 liter air pada suhu 80 oC selama 15 menit, Perlakuan III adalah perlakuan blansir yang diikuti dengan perendaman dalam konsentrasi 10% larutan natrium klorida, dan Perlakuan IV adalah perlakuan yang sama dengan Perlakuan III yang diikuti dengan perlakuan blansir menggunakan 2 g/kg natrium metabisulfit pada suhu blansir 80 oC selama 1 menit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa umbi talas yang dikeringkan pada suhu pengeringan 75 oC lebih efisien daripada umbi talas yang dikeringkan pada suhu pengeringan 55 oC. Laju pengeringan dan efisiensi pada pengeringan umbi talas secara berurutan sebesar 43.84 %bk/jam dan 17.38%. Umbi talas kering dikategorikan ke dalam mutu super untuk Perlakuan I dan II, mutu I untuk Perlakuan IV dan mutu II untuk Perlakuan III. Penanganan awal pada pengeringan umbi talas yang menggunakan perlakuan blansir dan perendaman larutan natrium klorida dengan konsentrasi 10% direkomendasikan untuk mereduksi kadar oksalat pada umbi talas kering sampai 81.11%. Kata kunci: umbi talas, penanganan awal, pengeringan, Sunbeam Food Dehydrator
TAUFIQURRIZQI. F14080107. Penanganan Awal dan Pengeringan Umbi Talas (Colocasia esculenta (L.) Schoot) Menggunakan Sunbeam Food Dehydrator Tipe DT5600. Di bawah bimbingan Sutrisno dan Dyah Wulandani. 2013
RINGKASAN
Talas (Colocasia esculenta (L.) Schoot) merupakan salah satu tanaman palawija terbesar di Bogor, karena produktivitasnya lebih tinggi dibandingkan dengan tanaman palawija lainnya, seperti ubi kayu, ubi jalar, jagung dan kacang tanah. Dengan demikian, umbi talas berpotensi sebagai bahan pangan substitusi atau diversifikasi terhadap bahan pangan yang sering dikonsumsi masyarakat Indonesia, misalnya nasi, tepung terigu untuk pembuatan kue, dan lain-lain. Pengeringan menjadi suatu upaya pengolahan umbi talas sebagai bahan baku industri baik skala kecil, menengah maupun besar. Pokok permasalahan terhadap pascapanen umbi talas sebelum pengeringan, yaitu penanganan dan pengolahan umbi talas. Oleh karena itu, permasalahan tersebut ditindaklanjuti dalam penelitian terutama mengenai penanganan awal sebelum pengeringan. Tujuan penelitian ini adalah mempelajari pengaruh suhu dehidrator dan penanganan awal sebelum pengeringan umbi talas menggunakan Sunbeam Food Dehydrator DT5600 terhadap mutu umbi talas kering, serta menguji performansi Sunbeam Food Dehydrator DT5600. Umbi talas kering hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan tepung atau industri pangan yang menggunakan bahan baku umbi talas kering terutama untuk industri skala kecil maupun kecil menengah. Penelitian dilakukan di laboratorium Teknik Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian pada bulan Maret sampai September 2012; sedangkan pengujian hasil penelitian yang berupa umbi talas kering diuji di Laboratorium Biokimia Pangan dan gizi, dan Laboratorium Balai Besar Industri Agro. Metode penanganan awal sebelum mengeringkan irisan umbi talas yang memiliki ketebalan 2 mm, yaitu: Perlakuan I (tanpa perlakuan); Perlakuan II yaitu perlakuan blansir irisan umbi talas dengan suhu 80 oC selama 15 menit dalam 7 liter air; Perlakuan III yaitu melakukan perlakuan seperti pada Perlakuan II yang diikuti dengan perendaman dalam larutan natrium klorida yang memiliki konsentrasi 10%; dan Perlakuan IV yaitu melakukan perlakuan seperti pada Perlakuan III yang diikuti dengan perlakuan blansir menggunakan media 2 g/kg natrium metabisulfit dengan suhu blansir 80 oC selama 1 menit. Level suhu Sunbeam Food Dehydrator DT5600 yang digunakan untuk mengeringkan irisan umbi talas kering yaitu 55 oC dan 75 oC. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa suhu dehidrator 75 oC dapat mempercepat penurunan kadar air dan laju pengeringan, serta efisiensi pengeringan tertinggi yang dicapai untuk mengeringkan umbi talas yaitu 17.38% (Perlakuan I). Berdasarkan mutu kadar pati umbi talas kering, Perlakuan I dan II dikategorikan sebagai mutu super, Perlakuan III dikategorikan sebagai mutu II, dan Perlakuan IV dikategorikan sebagai mutu I. Kadar abu dan kadar reduksi oksalat umbi talas kering tertinggi terjadi pada Perlakuan III. Khusus Perlakuan IV, residu sulfit pada umbi talas kering sebesar ±65 ppm. Derajat putih umbi talas kering dipengaruhi oleh penanganan awal (perlakuan) dan tidak dipengaruhi oleh suhu dehidrator.
PENANGANAN AWAL DAN PENGERINGAN UMBI TALAS (Colocasia esculenta (L.) Schoot) MENGGUNAKAN SUNBEAM FOOD DEHYDRATOR TIPE DT5600
SKRIPSI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN pada Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor
Oleh TAUFIQURRIZQI F14080107
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013
Judul Skripsi : Penanganan Awal dan Pengeringan Umbi Talas (Colocasia esculenta (L.) Schoot) Menggunakan Sunbeam Food Dehydrator Tipe DT5600 Nama : Taufiqurrizqi NIM : F14080107
Menyetujui,
Dosen Pembimbing I
Dosen Pembimbing II
Dr. Ir. Sutrisno, M.Agr NIP.19590720 198601 1 002
Dr. Ir. Dyah Wulandani, M.Si NIP. 19680419 199403 2 001
Mengetahui : Ketua Departemen
Dr. Ir. Desrial, M.Eng NIP. 19661201 199103 1 004
Tanggal lulus:
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa skripsi dengan judul Penanganan Awal dan Pengeringan Umbi Talas (Colocasia esculenta (L.) Schoot) Menggunakan Sunbeam Food Dehydrator Tipe DT5600 adalah hasil karya saya sendiri dengan arahan Dosen Pembimbing I dan Dosen Pembimbing II, dan belum diajukan dalam bentuk apapun pada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Bogor, Februari 2013 Yang membuat pernyataan
Taufiqurrizqi F14080107
© Hak cipta milik Taufiqurrizqi, tahun 2013 Hak cipta dilindungi Dilarang mengutip dan memperbanyak tanpa izin tertulis dari Institut Pertanian Bogor, sebagian atau seluruhnya dalam bentuk apapun, baik cetak, fotokopi, mikrofilm, dan sebagainya
BIODATA PENULIS
Taufiqurrizqi. Lahir di Jepara, 1 September 1989 dari ayah Fathur Rohman dan ibu Masruhah, sebagai putra kedua dari tiga bersaudara. Penulis menamatkan pendidikan dasar pada tahun 2002 di SD Negeri 004 Dayun, menamatkan pendidikan menengah pertama pada tahun 2005 di SMP Laksamana Dayun, menamatkan pendidikan menengah atas pada tahun 2008 di SMA Negeri 1 Siak. Pada tahun 2008 diterima di IPB melalui jalur Beasiswa Utusan Daerah. Penulis memilih Program Studi Teknik Pertanian, Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian. Selama mengikuti perkuliahan, penulis aktif dalam kegiatan akademik termasuk menjadi asisten mata kuliah Mekanika Teknik, asisten mata kuliah Teknik Greenhouse dan Hidroponik, dan asisten mata kuliah Praktikum Terpadu Mekanika dan Bahan Teknik (2012). Penulis juga mengikuti kegiatan luar akademik termasuk menjadi anggota unit kegiatan mahasiswa FORCES pada tahun 2009, ketua umum organisasi mahasiswa daerah tingkat kabupaten Siak (ISTANA MAS) pada tahun 2010-2011 dan sebagai anggota ISTANA MAS pada tahun 2008-2012, dan anggota organisasi mahasiswa daerah tingkat provinsi Riau (IKPMR) pada tahun 2008-2012. Selain itu, penulis mengikuti berbagai kegiatan seminar dan pelatihan yang diadakan di kampus maupun di luar kampus. Penulis melaksanakan Praktik Lapangan pada tahun 2011 di CV. Cihanjuang Inti Teknik, Cimahi, Jawa Barat. Penulis mempublikasikan hasil praktek lapangan tersebut dalam bentuk laporan dengan judul “Teknik Penyimpanan RempahRempah dan Nira di CV. Cihanjuang Inti Teknik, Cimahi”.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur dipanjatkan ke hadapan Allah SWT atas karunia-Nya sehingga skripsi ini berhasil diselesaikan. Penelitian dengan judul “Penanganan Awal dan Pengeringan Umbi Talas (Colocasia esculenta (L.) Schoot) Menggunakan Sunbeam Food Dehydrator Tipe DT5600” dilaksanakan di Laboratorium Teknik Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian, Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor, sejak bulan Maret sampai September 2012. Dengan telah selesainya penelitian hingga tersusunnya skripsi ini, penulis ingin menyampaikan penghargaan dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Orang tua penulis, bapak Fathur Rohman dan ibu Masruhah, serta kakak dan adik tercinta atas do’a dan dukungan yang telah diberikan kepada penulis. 2. Ibu Ir. Putiati Mahdar, M.AppSc. (Almarhumah) sebagai dosen pembimbing utama, atas bimbingan dan nasehat yang diberikan selama penulis aktif menempuh pendidikan di Departemen Teknik Mesin dan Biosistem. 3. Bapak Dr. Ir. Sutrisno, M.Agr. dan Ibu Dr. Ir. Dyah Wulandani, M.Si. sebagai dosen pembimbing tugas akhir, atas bimbingan dan nasehat yang diberikan selama penyusunan tugas akhir (skripsi). 4. Bapak Ir. Mad Yamin, MT sebagai dosen penguji tugas akhir, atas saran yang telah diberikan kepada penulis untuk menyelesaikan tugas akhir. 5. Pak Sulyaden atas bantuan dan bimbingan yang telah diberikan selama penelitian. 6. Pak Wahid, Mbak Vera, dan Bu Susi atas bantuannya dalam melakukan pengujian sampel hasil penelitian. 7. Soleh, Khania, kak Denis, kak Furqon dan kak Agung atas bantuannya kepada penulis selama penelitian. 8. Sahabat-sahabatku di Kostan Doraram (Mas Taufik, Aris, Ichang, Aziz, Iyan, Fajar, Manaf dan Widadi) dan keluarga besar Magenta45 (TEP45) atas dukungan dan semangat yang diberikan kepada penulis. 9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu dan telah banyak membantu penulis selama menyelesaikan penelitian dan penulisan skripsi. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih ada kekurangan, sehingga penulis berharap kritik dan saran yang membangun demi penyempurnaan skripsi ini. Semoga tulisan ini bermanfaat dan memberikan kontribusi yang nyata terhadap perkembangan ilmu pengetahuan.
Bogor, Februari 2013 Taufiqurrizqi
iii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ..................................................................................................
iii
DAFTAR TABEL .........................................................................................................
v
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................................
vi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................................
viii
PENDAHULUAN ........................................................................................................
1
1.1 LATAR BELAKANG ...........................................................................................
1
1.2 TUJUAN ................................................................................................................
2
II. TINJAUAN PUSTAKA ...............................................................................................
3
2.1 TALAS ...................................................................................................................
3
2.2 PENANGANAN AWAL SEBELUM PENGERINGAN UMBI TALAS .............
6
2.3 PENGERINGAN UMBI TALAS ..........................................................................
8
I.
III. METODOLOGI PENELITIAN ....................................................................................
10
3.1 TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN ..............................................................
10
3.2 BAHAN DAN ALAT ............................................................................................
10
3.3 PROSEDUR PENELITIAN ...................................................................................
11
3.4 PARAMETER PENGUKURAN ...........................................................................
14
3.5 PENGOLAHAN DATA ........................................................................................
17
3.6 RANCANGAN PERCOBAAN .............................................................................
20
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN .....................................................................................
22
4.1 IDENTIFIKASI SUNBEAM FOOD DEHYDRATOR DT5600 ..............................
22
4.2 PENGERINGAN IRISAN UMBI TALAS ............................................................
22
4.3 MUTU UMBI TALAS KERING ...........................................................................
37
V. KESIMPULAN DAN SARAN .....................................................................................
42
5.1 KESIMPULAN ......................................................................................................
42
5.2 SARAN ..................................................................................................................
42
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................
43
LAMPIRAN .................................................................................................................
45
iv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Tabel 2. Tabel 3. Tabel 4. Tabel 5. Tabel 6. Tabel 7. Tabel 8. Tabel 9. Tabel 10. Tabel 11. Tabel 12.
Perbedaan karakteristik umbi talas bogor ............................................................ Komposisi kimia umbi talas segar ....................................................................... Standar mutu gaplek menurut SNI No. 01.2905.1992......................................... Performansi Sunbeam Food Dehydrator untuk pengeringan irisan umbi talas (rata-rata) ............................................................................................................. Perbandingan efisiensi pengeringan Sunbeam Food Dehydrator dengan alat Pengering lain...................................................................................................... Rekapitulasi rataan dan standard deviasi sebaran suhu pada Sunbeam Food Dehydrator .......................................................................................................... Standard deviasi kadar air (%bb) antar tray ......................................................... Standard deviasi laju pengeringan menurun (%bk/menit) antar tray.................... Hasil pengujian kadar pati umbi talas kering beserta mutunya ........................... Hasil pengujian kadar abu umbi talas kering (%) ................................................ Hasil pengujian reduksi kadar oksalat rata-rata (%) pada umbi talas kering ....... Hasil pengujian kadar residu sulfit rata-rata (ppm) umbi talas talas kering ........
3 5 9 24 24 28 32 36 38 39 40 41
v
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Inokulasi F.solani dan F. oxysporum pada talas (atas), talas besar (tengah), talas busuk/blue taro (bawah) dari irisan umbi: a. F.solani, b. F. oxysporum, dan c. tanpa inokulasi ....................................................................................... Gambar 2. Pengaruh konsentrasi NaCl dan lama perendaman terhadap reduksi kadar oksalat talas Bogor ........................................................................................... Gambar 3. Umbi talas ketan ............................................................................................... Gambar 4. Slicer................................................................................................................. Gambar 5. Waterbath ......................................................................................................... Gambar 6. Diagram alir proses pengeringan umbi talas ketan ........................................... Gambar 7. Timbangan digital Mettler PM 4800 ................................................................ Gambar 8. Oven (a), desikator (b) dan timbangan analitik (c) ........................................... Gambar 9. Hybrid recorder (a) dan Thermo-hygrometer (b) ............................................. Gambar 10. Chromameter .................................................................................................... Gambar 11. Thermo-anemometer......................................................................................... Gambar 12. Grafik kinetika pengeringan: (a) grafik hubungan antara suhu terhadap waktu, (b) grafik hubungan antara kadar air terhadap waktu, (c) grafik hubungan antara laju pengeringan terhadap waktu, dan (d) grafik hubungan antara laju pengeringan terhadap kadar air (Kemp et al. 2001) ........................ Gambar 13. Sunbeam Food Dehydrator .............................................................................. Gambar 14. Kondisi irisan umbi talas dalam tray Sunbeam Food Dehydrator .................... Gambar 15. Grafik sebaran suhu Sunbeam Food Dehydrator terhadap waktu pengeringan irisan umbi talas dengan Perlakuan I (suhu dehidrator 55 oC).......................... Gambar 16. Grafik sebaran suhu Sunbeam Food Dehydrator terhadap waktu pengeringan irisan umbi talas dengan Perlakuan II (suhu dehidrator 55 oC) ........................ Gambar 17. Grafik sebaran suhu Sunbeam Food Dehydrator terhadap waktu pengeringan irisan umbi talas dengan Perlakuan III (suhu dehidrator 55 oC) ....................... Gambar 18. Grafik sebaran suhu Sunbeam Food Dehydrator terhadap waktu pengeringan irisan umbi talas dengan Perlakuan IV (suhu dehidrator 55 oC) ....................... Gambar 19. Grafik sebaran suhu Sunbeam Food Dehydrator terhadap waktu pengeringan irisan umbi talas dengan Perlakuan I (suhu dehidrator 75 oC).......................... Gambar 20. Grafik sebaran suhu Sunbeam Food Dehydrator terhadap waktu pengeringan irisan umbi talas dengan Perlakuan II (suhu dehidrator 75 oC) ........................ Gambar 21. Grafik sebaran suhu Sunbeam Food Dehydrator terhadap waktu pengeringan irisan umbi talas dengan Perlakuan III (suhu dehidrator 75 oC) ....................... Gambar 22. Grafik sebaran suhu Sunbeam Food Dehydrator terhadap waktu pengeringan irisan umbi talas dengan Perlakuan IV (suhu dehidrator 75 oC) ....................... Gambar 23. Skematik sebaran suhu udara pengering pada Sunbeam Food Dehydrator ...... Gambar 24. Grafik penurunan kadar air terhadap waktu pengeringan irisan umbi talas dengan Perlakuan I (suhu dehidrator 55 oC) ..................................................... Gambar 25. Grafik penurunan kadar air terhadap waktu pengeringan irisan umbi talas dengan Perlakuan II (suhu dehidrator 55 oC)....................................................
4 7 11 12 12 13 14 15 16 16 17
18 22 23 25 25 25 26 26 26 27 27 28 29 29
vi
Gambar 26. Grafik penurunan kadar air terhadap waktu pengeringan irisan umbi talas dengan Perlakuan III (suhu dehidrator 55 oC) .................................................. Gambar 27. Grafik penurunan kadar air terhadap waktu pengeringan irisan umbi talas dengan Perlakuan IV (suhu dehidrator 55 oC) .................................................. Gambar 28. Grafik penurunan kadar air terhadap waktu pengeringan irisan umbi talas dengan Perlakuan I (suhu dehidrator 75 oC) ..................................................... Gambar 29. Grafik penurunan kadar air terhadap waktu pengeringan irisan umbi talas dengan Perlakuan II (suhu dehidrator 75 oC).................................................... Gambar 30. Grafik penurunan kadar air terhadap waktu pengeringan irisan umbi talas dengan Perlakuan III (suhu dehidrator 75 oC) .................................................. Gambar 31. Grafik penurunan kadar air terhadap waktu pengeringan irisan umbi talas dengan Perlakuan IV (suhu dehidrator 75 oC) .................................................. Gambar 32. Grafik laju pengeringan terhadap waktu pengeringan irisan umbi talas dengan Perlakuan I (suhu dehidrator 55 oC) ................................................................. Gambar 33. Grafik laju pengeringan terhadap waktu pengeringan irisan umbi talas dengan Perlakuan II (suhu dehidrator 55 oC) ................................................................ Gambar 34. Grafik laju pengeringan terhadap waktu pengeringan irisan umbi talas dengan Perlakuan III (suhu dehidrator 55 oC) ............................................................... Gambar 35. Grafik laju pengeringan terhadap waktu pengeringan irisan umbi talas dengan Perlakuan IV (suhu dehidrator 55 oC) .............................................................. Gambar 36. Grafik laju pengeringan terhadap waktu pengeringan irisan umbi talas dengan Perlakuan I (suhu dehidrator 75 oC) ................................................................. Gambar 37. Grafik laju pengeringan terhadap waktu pengeringan irisan umbi talas dengan Perlakuan II (suhu dehidrator 75 oC) ................................................................ Gambar 38. Grafik laju pengeringan terhadap waktu pengeringan irisan umbi talas dengan Perlakuan III (suhu dehidrator 75 oC) ............................................................... Gambar 39. Grafik laju pengeringan terhadap waktu pengeringan irisan umbi talas dengan Perlakuan IV (suhu dehidrator 75 oC) .............................................................. Gambar 40. Grafik laju pengeringan terhadap kadar air pada pengeringan irisan umbi talas dengan Perlakuan I (suhu dehidrator 55 oC)............................................. Gambar 41. Sebelum (a) dan sesudah (b) pengeringan irisan umbi talas ketan (suhu dehidrator 55 oC) .............................................................................................. Gambar 42. Sebelum (a) dan sesudah (b) pengeringan irisan umbi talas ketan (suhu dehidrator 75 oC) .............................................................................................. Gambar 43. Grafik perbandingan derajat putih umbi talas segar dan umbi talas kering ......
30 30 30 31 31 31 33 33 33 34 34 34 35 35 37 38 38 40
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Sebaran suhu pengeringan irisan umbi talas menggunakan Sunbeam Food Dehydrator DT5600 ...................................................................................... 46 Lampiran 2. Pengukuran susut bobot irisan umbi talas selama proses pengeringan .......... 54 Lampiran 3. Kadar air dan laju pengeringan irisan umbi talas selama pengeringan .......... 65 Lampiran 4. Parameter pengukuran performansi Sunbeam Food Dehydrator DT5600 untuk pengeringan umbi talas .................................................................................. 81 Lampiran 5. Perhitungan performansi Sunbeam Food Dehydrator DT5600 untuk pengeringan umbi talas ....................................................................................................... 82 Lampiran 6. Derajat putih (Wi) umbi talas sebelum dan sesudah pengeringan ................. 83 Lampiran 7. Perhitungan analisis mutu umbi talas kering dan hasil uji Laboratorium Biokimia Pangan dan Gizi ............................................................................................. 87 Lampiran 8. Output model faktorial RAL software SAS 9.1.3 untuk analisis parameter mutu 88 Lampiran 9. Pengukuran kadar air umbi talas (% basis basah) .......................................... 92 Lampiran 10. Grafik laju pengeringan terhadap kadar air pada pengeringan irisan umbi talas 93
viii
I. PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG
Tanaman talas di Indonesia memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi dimana pada tiga bagian organ tanaman talas memiliki peranan penting, antara lain umbinya dapat dimanfaatkan sebagai bahan makanan pokok atau sebagai bahan olahan, pelepahnya dapat dimanfaatkan sebagai bahan makanan maupun obat-obatan, dan daunnya dapat dimanfaatkan sebagai pembungkus makanan. Selain itu, tanaman talas memiliki potensi dalam pemanfaatan lingkungan dan penghijauan, serta produktivitasnya dapat mencapai 30 ton/ha (Prihatman 2000). Pada tahun 2008, tanaman talas menjadi salah satu tanaman palawija terbesar di daerah Bogor yang mencapai 6,182 ton, sedangkan beberapa tanaman palawija lain memiliki jumlah produksi lebih rendah, yaitu ubi kayu (5,271 ton), ubi jalar (1,310 ton), jagung (591 ton) dan kacang tanah (111 ton) (BPS 2010). Walaupun di beberapa daerah Indonesia banyak yang membudidayakan tanaman talas selain di daerah Bogor, Indonesia belum dapat mewakili kategori kelompok negara top eksportir talas. Beberapa negara yang berada dalam kelompok tersebut antara lain Cina, Fiji, Amerika Serikat, Kosta Rika, Dominika, Samoa dan Tonga. Pada tahun 2009, Indonesia juga tidak masuk dalam perkiraan 20 besar negara produksi tanaman talas, tetapi hanya negara Thailand (104,472 ton) dan Filipina (120,000 ton) yang mewakili negara-negara di Asia Tenggara (ASEAN). Beberapa negara lain yang berada dalam perkiraan 20 besar negara produksi tanaman talas, antara lain Nigeria (4,459,650 ton), Cina (1,692,551 ton), Kamerun (1,668,130 ton), Ghana (1,504,000 ton), Papua New Guinea (313,814 ton), Madagaskar (239,901 ton), Jepang (182,000 ton), Mesir (160,000 ton), Ruanda (136,849 ton), Central African Republic (113,667 ton), Pantai Gading (90,000 ton), Gabon (70,131 ton), Fiji (69,863 ton), Republik Demokrat Kongo (65,000 ton), Pulau Solomon (48,449 ton), Burundi (44,502 ton), Sao Tome dan Principe (35,066 ton) dan Chad (32,732 ton) (Anonim 2011). Umbi talas menjadi salah satu bagian organ penting tanaman talas untuk dijadikan sebagai bahan olahan dengan nilai ekonomi tinggi, karena sangat berpotensi sebagai bahan pangan substitusi atau diversifikasi terhadap bahan pangan yang sering dikonsumsi sehari-hari oleh masyarakat misalnya nasi, tepung terigu untuk pembuatan kue, dan lain-lain. Atas potensi tersebut, inovasi pemanfaatan dan pengembangan umbi talas dapat meningkatkan produksi tanaman talas terutama pembudidayaannya. Umumnya, umbi talas yang berada di Indonesia diolah oleh masyarakat menjadi keripik, kolak, ubi goreng dan ubi rebus maupun diolah menjadi tepung talas; sedangkan di Jepang dan Selandia Baru, umbi talas telah diolah menjadi bahan baku produk berbasis karbohidrat seperti roti, beberapa macam kue, makanan bayi maupun produk-produk ekstrusi (Syamsir 2012). Pengolahan pascapanen umbi talas yang akan ditinjau yaitu umbi talas sebagai bahan baku pembuatan tepung, dimana salah satu proses pengolahannya melalui proses pengeringan. Namun, pokok permasalahan yang akan ditinjau pada penelitian ini adalah cara menangani umbi talas sebelum ke proses pengeringan. Penanganan awal yang dilakukan sebelum proses pengeringan, antara lain perlakuan blansir dengan media air, perendaman dalam larutan garam (natrium klorida) dan perlakuan blansir dengan media natrium metabisulfit. Ketiga perlakuan tersebut dilakukan kombinasi untuk memperoleh hasil pengeringan bermutu baik. Perlakuan blansir dengan media air pada umbi talas bertujuan menghambat pertumbuhan mikroorganisme atau mencegah terjadinya browning pada umbi talas, perendaman umbi talas dalam natrium klorida bertujuan mereduksi kadar kalsium oksalat dalam umbi talas, sedangkan
perlakuan blansir dengan media natrium metabisulfit pada umbi talas bertujuan mempertahankan warna kecerahan umbi talas. Alat pengering yang digunakan untuk pengeringan umbi talas yaitu Sunbeam Food Dehydrator, dimana alat pengering tersebut memiliki tiga level pengaturan suhu. Namun, suhu 35 oC tidak digunakan, karena suhu tersebut direkomendasikan oleh panduan pemakaian alat untuk pengeringan tanaman hias (bunga) dan tanaman rempah-rempah (khususnya sebagai bahan pembuatan jamu). Parameter suhu merupakan salah satu parameter yang sangat penting dalam pengeringan, karena perbedaan suhu pengeringan akan mempengaruhi sifat fisik dan kimia umbi talas yang akan dikeringkan. Uji performansi alat pengering sangat diperlukan untuk mengetahui efisiensi pengeringan dan kebutuhan energi yang dibutuhkan untuk mengeringkan irisan umbi talas dalam satu kali proses pemakaian alat pengering. Selain itu, analisis mutu hasil pengeringan umbi talas (umbi talas kering) diperlukan untuk mengetahui kadar air, reduksi kalsium oksalat, abu, pati dan residu sulfit. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan oleh industri pembuatan tepung umbi talas atau industri pangan yang menggunakan bahan baku talas kering baik untuk industri skala kecil maupun kecil menengah.
1.2
TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian ini adalah: 1. Menguji performansi Sunbeam Food Dehydrator DT5600 untuk pengeringan umbi talas. 2. Mempelajari pengaruh penanganan awal umbi talas dan suhu dehidrator menggunakan Sunbeam Food Dehydrator DT5600 terhadap mutu umbi talas kering.
2
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1
TALAS
2.1.1 Karakteristik Talas Talas (Colocasia esculenta (L.) Schoot) termasuk golongan sayuran jenis umbi yang tumbuh di dalam tanah (Wirakusumah 2007), dimana umbi talas memiliki variasi berat berkisar antara 95 gram sampai 932 gram dengan berat rata-rata mencapai sekitar 446 gram (Syamsir 2012), berbentuk silinder dan agak bulat, berukuran 30 x 15 cm dan kulitnya berwarna cokelat (Prihatman 2000). Jumlah rendemen yang diperoleh dalam proses pengolahan umbi talas dapat dipengaruhi oleh berat umbi talas beserta ukuran dimensinya (Syamsir 2012). Menurut Syamsir (2012), sebagian besar umbi talas memiliki kulit tipis dengan permukaan kulit yang berserabut. Bentuk umbi talas sangat beragam, karena sebagian besar berbentuk kerucut, silindris dan elips. Bentuk umbi talas akan mempengaruhi kemudahan dalam pengemasan untuk kepentingan transportasi maupun kemudahan dalam proses pengolahan umbi talas. Umumnya, umbi talas yang dipasarkan berwarna putih dan kuning. Walaupun demikian, beberapa verietas talas memiliki daging umbi berwarna oranye, merah muda dan merah, dan umumnya serat daging umbi didominasi oleh warna kuning muda, kuning oranye dan cokelat.
Jenis Ketan Mentega Bentul
Tabel 1. Perbedaan karakteristik umbi talas Bogor Warna umbi Lendir Efek gatal Mentah Matang Putih Putih Banyak Sangat gatal Kuning Kuning Sedikit Kurang gatal Agak kuning Putih marmer Sedikit Kurang gatal
Sumber: Widarso (2009)
Lima kriteria varietas talas yang terdapat di Bogor (Rukmana 1997 diacu dalam Widarso 2009), yaitu: 1. Talas pandan: tangkai daun berwarna keunguan, pohon pendek, pangkal batang berwarna merah atau kemerahan, umbi lonjong berwarna cokelat dengan daging umbi keunguan, dan jika umbinya direbus akan berbau pandan. 2. Talas sutera: permukaan daun halus dan berwarna hijau muda, pangkal pelepah daun berwarna putih, dan jika umbinya direbus akan berwarna putih dengan tekstur lembek. 3. Talas mentega/ talas Lampung: daun dan pelepah daun berwarna kuning keunguan, umbi berbentuk bulat dengan daging umbi berwarna kuning, dan jika umbinya direbus akan terasa gatal. 4. Talas ketan: batang yang mengecil tepat di atas umbi, pelepah daun berwarna hijau dengan garis hitam, dan jika umbinya direbus akan terasa gatal. 5. Talas bentul: batang yang mengecil di atas umbi, pelepah daun berwarna hijau dengan garis hitam keunguan, daging umbi berwarna kuning, dan jika umbinya direbus akan terasa gatal.
3
2.1.2 Prapanen dan Pascapanen Umbi Talas Umumnya, jarak tanam talas disesuaikan dengan kondisi tanah dan keadaan musim, dimana jarak tanam talas dapat berukuran 75 x 75 cm, 70 x 70 cm atau 50 x 70 cm. Musim tanam yang baik untuk tanaman talas yaitu menjelang musim hujan, sedangkan musim panen tergantung varietas talas. Tanaman talas peka terhadap tempat terbuka dengan penyinaran penuh, serta mudah tumbuh pada suhu lingkungan 25-30 oC dan kelembaban tinggi. Tanaman talas dapat tumbuh di dataran tinggi terutama pada tanah tadah hujan dan tumbuh sangat baik pada lahan yang bercurah hujan 2000 mm/tahun atau lebih (Prihatman 2000). Tanaman talas dikenal dengan sebutan “the potato of the humid tropics” (Hedges dan Lister 2006). Penyiangan terhadap rumput-rumput liar di sekitar tanaman agar diperoleh umbi yang besar dan kualitas yang baik. Kualitas umbi talas yang baik dapat ditinjau berdasarkan penanganannya yaitu saat budidaya atau prapanen talas, karena kualitas umbi talas dapat menurun selama prapanen yang disebabkan oleh serangan hama dan penyakit terhadap tanaman talas. Beberapa jenis hama yang menyerang tanaman talas ditinjau dari bagian daun, pelepah dan umbinya, antara lain serangga Aphis gossypii (Hemiptera: Aphididae), ulat Heppotion calerino (Lepidoptera: Sphingidae), serangga Agrius convolvuli (kupu-kupu: Sphingidae), serangga Tarophagus proserpina (Hemiptera: Delphacidae), serangga Bernisia tabaci (Hemiptera: Aleurodidae), ulat Spodoptera litura (kupu-kupu: Noctuidae), serangga Tetranychus cinnabarinus (Acarina: Tetranichidae) dan Hepialiscus sordida (kupu-kupu: Hepialidae). Jenis penyakit yang menyerang tanaman talas yaitu penyakit hawar daun (Phytohptora colocasiae) (Prihatman 2000). Pemanenan umbi untuk beberapa jenis talas dapat dipanen antara umur 8-10 BST (bulan setelah tanam) (Setyowati et al. 2007). Selain itu, masa panen umbi talas yang tidak tepat akan menurunkan kualitas umbi, karena panen yang terlalu cepat akan menghasilkan talas yang tidak kenyal dan pulen, sedangkan panen yang terlalu lambat akan menghasilkan umbi talas yang terlalu keras dan liat. Beberapa penanganan pascapanen umbi talas, antara lain pengumpulan hasil panen, penyortiran (sortasi) dan penggolongan, serta pengemasan dan pengangkutan (Prihatman 2000). Menurut Widodo dan Supramana (2011), penyakit busuk umbi merupakan salah satu penyakit penting pada talas di wilayah Bogor dan dapat menimbulkan kehilangan hasil sampai 70%. Penyakit busuk umbi pada talas, yaitu Fusarium solani dapat menyebabkan pembusukan pada semua famili Araceae yang dapat dikonsumsi, sedangkan Fusarium oxysporum hanya menimbulkan pembusukan pada tanaman talas (Gambar 1).
Gambar 1. Inokulasi F.solani dan F. oxysporum pada talas (atas), talas besar (tengah), talas busuk/blue taro (bawah) pada irisan umbi talas: a. F.solani, b. F. oxysporum, dan c. tanpa inokulasi (Widodo dan Supramana 2011)
4
2.1.3 Kandungan Kimia Umbi Talas Komposisi kimia umbi talas tergantung dari jenis varietas yang dipengaruhi oleh faktor iklim, kesuburan tanah, umur panen dan lain-lain. Senyawa-senyawa kimia yang terkandung di dalam umbi talas, antara lain alkaloid, glikosida, saponin, essential oil, resin, gula dan asam-asam organik. Umbi talas memiliki kandungan pati sekitar 18.2 %, sedangkan sukrosa dan gula pereduksinya sekitar 1.42 %. Umbi talas mengandung pigmen karotenoid yang berwarna kuning dan anthosianin yang berwarna merah (Muchtadi et al. 2010). Umbi talas merupakan sumber karbohidrat yang memiliki rasa agak manis. Kandungan zat gizi dan fitonutrien dalam umbi talas, antara lain vitamin B 1 dan B2, kalsium oksalat dan pati (Wirakusumah 2007). Pati termasuk salah satu komponen karbohidrat utama di dalam umbi talas (Syamsir 2012). Umbi talas yang masih mentah terdapat kandungan racun, sehingga konsumsi yang berlebihan dapat menimbulkan rasa begah dan gangguan pencernaan (Dalimartha 2006). Protein pada umbi talas lebih terkonsentrasi di bagian luar daripada di bagian tengah, sehingga proses pengupasan harus dilakukan secara hati-hati agar protein tidak banyak yang terbuang (Syamsir 2012). Tabel 2. Komposisi kimia umbi talas segar Jumlah/ 100 gram Jumlah/100 gram Komponen bahan1 bahan2 Air 63.00-85.00 % Kalori 98.00 kal Protein 1.90 g 1.40-3.00 % Lemak 0.20 g 0.16-0.36 % Karbohidrat 23.70 g 13.00-29.00 % Serat kasar 0.60-1.18 % Abu 0.60-1.30 % Mineral Kalsium 28.00 mg Fosfor 61.00 mg Besi 1.00 mg Vitamin Vitamin A 20.00 SI Thiamin 131 0.13 mg 0.18 mg Riboflavin 0.04 mg Niacin Vitamin C 0.04 mg 7.00-9.00 mg 1
Muchtadi et al. (2010) Syamsir (2012)
2
2.1.4 Kalsium Oksalat pada Umbi Talas Beberapa kendala dalam pemanfaatan umbi talas sebagai bahan pangan, antara lain timbulnya rasa gatal, sensasi terbakar dan iritasi pada kulit, mulut, tenggorokan dan saluran pencernaan saat dikonsumsi. Masalah tersebut disebabkan oleh kalsium oksalat yang terdapat di dalam umbi talas. Selain itu, talas mengandung asam oksalat yang dapat membentuk secara kompleks dengan kalsium. Adanya asam oksalat pada talas, diduga dapat menggangu penyerapan kalsium., dimana asam oksalat bersifat larut dalam air, sedangkan kalsium oksalat tidak larut air tetapi dapat larut dalam larutan asam kuat (Syamsir 2012).
5
Oksalat terdistribusi tidak merata di dalam umbi talas, dimana bagian pangkal umbi talas memiliki kadar oksalat tertinggi, sedangkan bagian ujungnya memiliki kadar oksalat terendah, sedangkan akumulasi oksalat paling tinggi terletak pada bagian yang mendekati daun. Kadar kalsium oksalat di setiap daerah yang ada di Indonesia sangat beragam, dimana kadar oksalat tertinggi ditemukan dalam talas Banten (61,783.75 ppm), sedangkan kadar oksalat terendah ditemukan dalam talas Pontianak (7,328.18 ppm). Di dalam umbi talas terdapat raphide, yang merupakan kristal kalsium oksalat berbentuk seperti jarum dan diduga menyebabkan rasa gatal melalui mekanisme penusukan pada kulit dan raphide tersebut diduga membawa suatu senyawa yang berupa protein (protease) (Yuliani et al. 2009). Selain itu, berdasarkan jenis varietas yang sama, kalsium oksalat dapat dipengaruhi oleh letak penanaman talas, yaitu baik di lahan basah maupun kering (Syamsir 2012).
2.2
PENANGANAN AWAL SEBELUM PENGERINGAN UMBI TALAS
2.2.1 Perlakuan Blansir Menggunakan Medium Air Blansir merupakan suatu pemanasan pendahuluan bahan pangan pada suhu mendidih atau hampir mendidih dengan waktu yang singkat. Umumnya, blansir dilakukan sebelum bahan dikalengkan, dibekukan atau dikeringkan yang bertujuan menghambat atau mencegah aktivitas enzim dan mikroorganisme pada bahan pangan. Blansir dapat mencegah atau menghambat perubahan warna yang tidak dikehendaki, memperbaiki flavor atau aroma, melunakkan atau melayukan jaringan bahan, mengeluarkan udara dari jaringan bahan, serta menghilangkan getah atau kotoran (Muchtadi et al. 2010). Keberadaan banyaknya getah (gum) dan kadar amilopektin umbi talas menyebabkan rasa dan tekstur talas menjadi lengket dan pulen (Syamsir 2012). Blansir akan mempercepat proses pengeringan terhadap bahan pangan, karena membran sel permeabel melakukan perpindahan air. Lama perlakuan blansir dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain ukuran bahan, suhu, ketebalan tumpukan bahan, serta medium blansir. Bahan pangan yang memiliki ukuran besar atau tebal memerlukan waktu blansir yang lebih lama, karena diperlukan penetrasi panas yang lebih lama. Blansir dengan medium air memerlukan waktu yang lebih singkat, karena penetrasi panas lebih cepat terjadi pada medium cair dan dapat memungkinkan terjadinya kehilangan komponen terlarut bahan pangan yang lebih besar (Muchtadi et al. 2010). Suhu dan lama perlakuan blansir tergantung pada jenis bahan pangan yang akan diblansir. Umumnya, bahan pangan mengandung enzim oksidasi dan hidrolisis. Sebagian besar enzim tersebut menjadi inaktif pada suhu 71.1 oC atau lebih, tetapi suhu 87.8 oC dianggap sebagai batas minimum yang aman untuk perlakuan blansir. Blansir hanya dilakukan selama beberapa menit untuk menginatifkan enzim (Muchtadi et al. 2010). Metode blansir dapat digunakan untuk mereduksi kalsium oksalat, terutama pada irisan umbi talas (taro chips). Water bath merupakan suatu alat yang digunakan untuk memblansir irisan umbi talas, dimana suhu yang digunakan yaitu 80 oC selama 15 menit (Hang et al. 2011). Studi kasus lain yang berkaitan tentang perlakuan blansir irisan umbi talas beserta dampaknya, yaitu irisan umbi talas yang diblansir pada suhu 80 oC selama 5 menit dapat memisahkan residu permukaan pati dan menginaktifasi enzim (Emmanuel-Ikpeme et al. 2007).
2.2.2 Perendaman dalam Larutan NaCl Reduksi kalsium oksalat dapat dilakukan dengan cara merendam umbi talas dalam larutan garam Natrium klorida, dimana peningkatan konsentrasi garam cenderung meningkatkan reduksi
6
oksalat. Selain itu, garam dapat berfungsi sebagai pencegah terjadinya reaksi browning (Yuliani et al. 2009). Garam terbentuk dari hasil reaksi asam dan basa yang terdiri dari ion positif (kation) dan ion negatif (anion), sehingga membentuk senyawa netral yang tidak memiliki muatan. Natrium klorida (NaCl) akan terionisasi di dalam air menjadi ion Na+ dan Cl- yang akan berikatan dengan kalsium oksalat (CaC2O4). Ion Na+ menarik ion-ion yang bermuatan negatif, sedangkan ion Cl- menarik ion-ion yang bermuatan positif. Kalsium oksalat (CaC2O4) yang terdapat di dalam air akan terurai menjadi ion Ca2+ dan C2O42. Ion Na+ mengikat ion C2O42-, sehingga membentuk natrium oksalat (Na2C2O4). Ion Cl- mengikat ion Ca2+, sehingga membentuk endapan putih kalsium diklorida (CaCl2) yang mudah larut dalam air (Schumm 1978 diacu dalam Marliana 2011). Bentuk persamaan reaksi kimia antara natrium klorida dan kalsium oksalat adalah sebagai berikut: CaC2O4 + 2NaCl → Na2C2O4 + CaCl2
(Schumm 1978 diacu dalam Marliana 2011)
Gambar 2. Pengaruh konsentrasi NaCl dan lama perendaman terhadap reduksi kadar oksalat Talas Bogor (Yuliani et al. 2009)
2.2.3 Perlakuan Blansir Menggunakan Larutan Na2S2O5 (Natrium metabisulfit) Menurut Winarno (2008), sulfit digunakan dalam bentuk gas SO2, garam Na atau K-sulfit, bisulfit dan metabisulfit. Bentuk efektifnya sebagai pengawet adalah asam sulfit yang tidak terdisosiasi dan terutama terbentuk pada pH di bawah 3. Molekul sulfit lebih mudah menembus dinding sel mikroba, bereaksi dengan asetal dehida membentuk senyawa yang tidak dapat difermentasi oleh enzim mikroba, mereduksi ikatan disulfida enzim, dan bereaksi dengan keton membentuk hidroksisulfonat yang dapat menghambat mekanisme pernapasan. Selama sebagai pengawet, sulfit dapat berinteraksi dengan gugus karbonil. Hasil reaksi itu akan mengikat melanoidin sebagai mencegah timbulnya warna cokelat. Sulfur dioksida juga dapat berfungsi sebagai antioksidan dan meningkatkan daya kembang terigu. Umumnya, penggunaan sulfit dilakukan melalui perendaman, tetapi sulfit dapat dilakukan melalui perlakuan blansir. Penambahan bahan kimia tersebut hanya bertujuan memperbaiki warna bahan pangan (Muchtadi et al. 2010). Salah satu studi kasus perlakuan blansir menggunakan larutan natrium metabisulfit adalah perlakuan blansir pada irisan umbi kentang yang dilakukan pada suhu 8085 oC selama 1 menit (Tjahyadi 2000 diacu dalam Wirdayanti 2012). Penggunaan natrium metabisulfit memiliki batas maksimum yang telah ditetapkan oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia yaitu 2 g/kg berat bahan atau 2000 ppm (Desrosier 1988 diacu dalam Wirdayanti 2012). Salah satu aplikasi yang terkait dengan batas maksimum penggunaan natrium metabisulfit yaitu tepung tapioka yang mendapatkan persyaratan dari SNI dengan batas maksimum 0.2 % natrium metabisulfit (Husniati 2010).
7
2.3
PENGERINGAN UMBI TALAS
Definisi pengeringan dan dehidrasi bahan pangan dapat dibedakan berdasarkan tingkat kadar air bahan pangan yang dikeringkan. Pengeringan bahan pangan merupakan suatu metoda pengeluaran sebagian air dalam suatu bahan pangan menggunakan energi panas hingga tingkat kadar air kesetimbangan pada kondisi udara (atmosfir) normal atau berbanding lurus dengan nilai aktivitas air (Aw) yang aman dari kerusakan mikrobiologi, enzimatis maupun kimiawi. Dehidrasi bahan pangan merupakan proses pengeluaran air menggunakan energi panas hingga tingkat kadar air yang sangat rendah mendekati bone dry. Bone dry adalah suatu kondisi dimana seluruh air pada bahan pangan telah dikeluarkan hingga kadar air bahan pangan tersebut adalah nol (Wirakartakusumah et al. 1989). Tujuan dari pengeringan yaitu mencegah terjadinya pembusukan bahan pangan yang dikarenakan mikrooganisme dapat tumbuh dan berkembang biak saat membutuhkan air dalam jumlah yang cukup. Penurunan kadar air harus dilakukan untuk mencapai aktivitas air tertentu, karena pertumbuhan mikroorganisme terutama ditentukan oleh aktivitas air, bukan oleh kadar air bahan pangan (Effendi 2009). Bahan pangan segar merupakan akumulasi dari bahan kering (padatan) dan sejumlah air, dimana air dalam bahan pangan termasuk bagian seutuhnya dan terdapat adanya air bebas dan air terikat. Air bebas terdapat di bagian permukaan bahan atau padatan, diantara sel-sel maupun dalam pori-pori, sehingga air tersebut mudah teruapkan pada pengeringan. Air terikat terdiri dari air terikat secara fisik menurut sistem kapiler atau absorpsi karena adanya tenaga penyerapan, serta air terikat secara kimia merupakan air yang berada dalam bahan pangan dalam bentuk kristal dan air yang terikat dalam sistem dispersi koloid. Air terikat dapat berikatan dengan protein, selulosa, zat tepung, pektin dan sebagian zat-zat yang terkandung dalam bahan pangan (Effendi 2009). Metode pengeringan bahan pangan yaitu energi panas diberikan pada bahan pangan dan air dalam bahan pangan dikeluarkan, sehingga dua fenomena tersebut berkaitan dengan proses pindah panas ke dalam dan pindah massa keluar. Beberapa parameter pengeringan bahan pangan yang berpengaruh terhadap laju pengeringan yaitu luas permukaan, suhu, kecepatan udara dan kelembaban udara (Muchtadi 2008). Mekanisme keluarnya air dari dalam bahan pangan selama pengeringan, yaitu air bergerak melalui tekanan kapiler, penarikan air yang disebabkan oleh perbedaan konsentrasi larutan di setiap bagian bahan pangan, penarikan air ke permukaan bahan pangan yang disebabkan oleh absorpsi dari lapisan-lapisan permukaan komponen padatan dari bahan, serta perpindahan air dari bahan ke udara yang disebabkan oleh perbedaan tekanan uap (Supriyono 2003). Beberapa fenomena yang terjadi pada pengeringan bahan pangan, antara lain: shrinkage berkaitan dengan perubahan dimensi dan bentuk potongan bahan; densitas kamba berkaitan dengan keretakan dan rongga dalam potongan bahan; browning berkaitan dengan perubahan warna, flavor dan kapasitas dehidrasi; migrasi zat larut dan kehilangan zat yang mudah menguap berkaitan dengan aliran dan kemampuan dinding sel jaringan bahan pangan; serta case hardening yang merupakan suatu bagian dari hasil pengeringan bahan pangan yang tidak merata, karena kondisi bahan pangan yang tidak konstan (Hubeis 2007) atau suatu kondisi dimana bagian permukaan luar bahan pangan telah kering, sedangkan di bagian dalamnya belum kering (Rachmawan 2001). Umumnya, bahan pangan yang dikeringkan memiliki nilai gizi yang lebih rendah dibandingkan dengan bahan segarnya, karena selama pengeringan dapat mengakibatkan perubahan warna, tekstur, aroma, (Muchtadi 2008), bentuk, sifat-sifat fisik dan kimiawinya (Wirakartakusumah et al. 1989), dan lain-lain. Pengeringan dengan suhu yang terlalu tinggi dapat merusak kualitas bahan pangan, karena permukaan bahan pangan menjadi cepat kering dan sulit mengimbangi kecepatan gerakan air bahan pangan menuju permukaan bahan pangan, sehingga mengakibatkan pengerasan pada permukaan bahan pangan. Selain itu, air dalam bahan pangan menjadi terhambat dan tidak dapat menguap lagi.
8
Berdasarkan pertimbangan standar gizi, pemanasan bahan pangan yang dianjurkan yaitu tidak lebih dari 85 oC (Suharto 1991 diacu dalam Setyoko et al. 2012). Laju pengeringan termasuk suatu penentuan waktu pengeringan dan perkiraan untuk mengetahui ukuran alat yang digunakan untuk pengeringan bahan pangan (Effendi 2009) Salah satu studi kasus terkait pengeringan bahan pangan, yaitu pada proses pengeringan ubi maupun kentang dalam tray dryer, suhu yang digunakan untuk kebutuhan pangan, khususnya keripik yaitu 40-60 oC (Aviara et al. 2010 diacu dalam Hani 2012). Standar mutu gaplek (ubi kering) dipilih sebagai acuan umbi talas kering, karena umbi talas memiliki kesamaan yang dapat dilihat dari pertumbuhan umbinya yang berada di dalam tanah dan tergolong umbi-umbian.
No 1. 2. 3. 4.
Tabel 3. Standar mutu gaplek menurut SNI No. 01.2905.1992 Persyaratan mutu Jenis uji Mutu super Mutu I Mutu II Kadar air (% bb) Maks. 14 Maks. 14 Maks. 14 Kadar pati (% bb) Min. 70 Min. 68 Maks. 65 Kadar serat (% bb) Maks. 4 Maks. 5 Maks. 5 Kadar Pasir/silika (% bb) Maks. 2 Maks. 3 Maks. 3
Mutu III Maks. 14 Maks. 62 Maks. 5 Maks. 3
Sumber: BSN (1992)
9
III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1
TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN
Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret - September 2012 dan bertempat di Laboratorium Teknik Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian, Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor; sedangkan pengujian sampel hasil penelitian bertempat di Laboratorium Biokimia Pangan dan Gizi, Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor; dan di Laboratorium Analisis dan Kalibrasi, Balai Besar Industri Agro, Badan Pengkajian Kebijakan Iklim dan Mutu Industri, Kementerian Perindustrian Republik Indonesia, Bogor.
3.2
BAHAN DAN ALAT
3.2.1 Bahan Bahan utama yang digunakan dalam penelitian adalah umbi talas ketan berumur 8 BST (bulan setelah tanam) yang diperoleh dari pedagang umbi talas di daerah Bogor, serta beberapa bahan yang digunakan untuk penanganan awal sebelum pengeringan, antara lain natrium klorida (NaCl) dan natrium metabisulfit (Na2S2O5).
3.2.2 Alat Alat utama yang digunakan pada penelitian ini yaitu Sunbeam Food Dehydrator tipe DT5600 yang digunakan untuk mengeringkan irisan umbi talas, sedangkan beberapa alat pendukung yang digunakan pada penelitian ini, antara lain: 1. Pisau dan Slicer. a. Pisau digunakan untuk mengupas kulit umbi talas. b. Slicer digunakan untuk mengiris umbi talas dengan ketebalan irisan mencapai 2 mm dan alat tersebut memiliki panjang pisau yang mencapai 72 mm. 2. Perlengkapan alat untuk persiapan bahan antara lain talenan kayu, baskom dan tray. a. Talenan Kayu digunakan sebagai tumpuan untuk mengiris umbi talas. b. Baskom/wadah digunakan untuk meletakkan irisan umbi talas dan merendam irisan umbi talas. c. Tray digunakan untuk meniriskan irisan umbi talas setelah melakukan perendaman maupun perlakuan blansir. 3. Chromameter KONICA MINOLTA CR-400 digunakan untuk mengukur warna irisan umbi talas. 4. Waterbath digunakan untuk memblansir irisan umbi talas. 5. Alat pengukur kadar air. a. Oven listrik ISUZU model 2-2120 digunakan untuk mengeringkan umbi talas. b. Desikator digunakan untuk mendinginkan cawan alluminium dan bahan yang masih dalam kondisi panas setelah dikeringkan di dalam oven listrik.
10
6. 7.
8. 9.
3.3
c. Timbangan analitik AE ADAM digunakan untuk menimbang bobot potongan umbi talas sebelum dan sesudah di oven. Timbangan tersebut memiliki bobot maksimum 180 g dengan ketelitian 0.0001 g. Timbangan digital Mettler PM 4800 Delta Range digunakan untuk menimbang bobot umbi talas (ketelitian alat 0.01 g). Hybrid recorder digunakan untuk menyimpan data, mendeteksi dan membaca kondisi suhu alat dehidrator dan irisan umbi talas. Thermocouple merupakan sensor suhu yang berupa kabel dan bertujuan mentransfer data suhu ke Hybrid recorder. Thermo-hygrometer digunakan untuk pengukuran suhu lingkungan dan kelembaban relatif. Thermo-anemometer digunakan untuk mengukur kecepatan angin pada kipas.
PROSEDUR PENELITIAN
1. Penelitian pendahuluan: melakukan pengukuran kadar air awal pada umbi talas segar. 2. Identifikasi Sunbeam Food Dehydrator: dimensi, komponen-komponen (kipas, elemen pemanas atau heater, rak/tray pengering) dan sumber energi. 3. Persiapan bahan dan sortasi Bahan utama yang digunakan dalam penelitian yaitu umbi talas ketan. Penyortiran (sortasi) umbi talas yaitu memisahkan umbi talas yang memiliki kualitas tinggi (tidak busuk) dan kualitas rendah (busuk). Umbi talas yang digunakan dalam penelitian yaitu umbi talas dengan kualitas tinggi atau memiliki kualitas yang baik. Umbi talas yang digunakan untuk penelitian maksimum dua hari setelah diperoleh dari penjual umbi talas di daerah Bogor.
Gambar 3. Umbi talas ketan 4. Persiapan alat Beberapa alat yang perlu dipersiapkan, antara lain: a. Sebelum pengeringan: baskom, talenan kayu, tray, pisau, slicer, Hybrid recorder dan thermocouple, Sunbeam Food Dehydrator, Waterbath, Chromameter, timbangan digital, Thermo-anemometer dan Thermo-hygrometer. b. Selama pengeringan: timbangan digital dan Thermo-hygrometer. c. Setelah pengeringan: timbangan digital, Chromameter, Thermo-anemometer dan Thermohygrometer. 5. Pengolahan bahan Sebelum pengeringan, umbi talas dikupas terlebih dahulu menggunakan pisau dan diiris menggunakan slicer. Masing-masing irisan umbi talas diberi empat penanganan awal sebelum pengeringan, yaitu:
11
Gambar 4. Slicer a. b.
c.
d.
Tanpa perlakuan atau sebagai kontrol. Penanganan awal sebelum pengeringan tersebut diberi keterangan Perlakuan I. Perlakuan blansir irisan umbi talas menggunakan waterbath pada suhu 80 oC selama 15 menit dalam 7 liter air. Kemudian, hasil perlakuan blansir ditiriskan selama 30 menit. Penanganan awal sebelum pengeringan tersebut diberi keterangan Perlakuan II. Melakukan perlakuan seperti pada Perlakuan II, lalu diikuti dengan perendaman dalam larutan garam yang memiliki konsentrasi 10% NaCl. Kemudian, hasil perendaman irisan umbi talas ditiriskan selama 30 menit. Penanganan awal sebelum pengeringan tersebut diberi keterangan Perlakuan III. Melakukan perlakuan seperti pada Perlakuan III, lalu diikuti dengan perlakuan blansir menggunakan waterbath yang telah diberi larutan 2 g/kg natrium metabisulfit dan suhu yang digunakan yaitu 80 oC selama 1 menit. Kemudian, hasil perlakuan blansir ditiriskan selama 30 menit. Penanganan awal sebelum pengeringan tersebut diberi keterangan Perlakuan IV.
Gambar 5. Waterbath 6. Pengoperasian alat Pemasangan thermocouple ditempatkan di beberapa titik pada Sunbeam Food Dehydrator (ruang plenum, tray dasar dan tray penampungan irisan umbi talas) dan di lapisan irisan umbi talas. Level suhu (pengaturan suhu dehidrator) yang digunakan yaitu level II (55 oC) dan level III (75 oC). 7. Pengambilan data Pengambilan data yang diperlukan yaitu data sebelum dan setelah pengeringan, serta pengambilan data saat pengeringan sedang berlangsung. a. Sebelum pengeringan: menimbang berat total irisan umbi talas dan berat sampel, serta mengukur warna sampel dan kecepatan angin pada kipas. b. Selama pengeringan: mengukur susut bobot sampel. c. Setelah pengeringan: menimbang berat total irisan umbi talas, serta mengukur warna sampel dan kecepatan angin pada kipas. 8. Pengolahan data Input data hasil pengukuran parameter selama pengeringan ke dalam beberapa persamaan rumus yang terkait dengan parameter pengeringan yang telah ditentukan. 12
Umbi Talas Segar
Penyortiran (Sortasi)
Pengupasan dan Pengirisan (Ketebalan 2mm)
Penanganan Awal Sebelum Pengeringan
Perlakuan I
Perlakuan II
Perlakuan III
Perlakuan IV
Tanpa Penanganan Awal
Perlakuan Blansir dengan Medium Air (80 oC, 15 menit)
Perlakuan Blansir dengan Medium Air (80 oC, 15 menit)
Perlakuan Blansir dengan Medium Air (80 oC, 15 menit)
Perendaman dalam Larutan 10 % NaCl (30 menit) Penirisan (30 menit)
Pengeringan
Perendaman dalam Larutan 10 % NaCl (30 menit) Perlakuan Blansir dengan Larutan 2 g/kg Na2S2O5 (80 oC, 1 menit)
Level II (55 oC)
Pengukuran Susut Bobot 60 menit sekali hingga 10 jam + 30 menit hingga konstan
Level III (75 oC)
Pengukuran Susut Bobot 60 menit sekali hingga 9 jam + 30 menit hingga konstan
Umbi Talas Kering
Gambar 6. Diagram alir proses pengeringan umbi talas ketan
13
9. Pengujian mutu umbi talas kering (analisis mutu) Analisis mutu yang diamati pada umbi talas kering, antara lain: kadar abu, reduksi kadar oksalat, kadar residu sulfit (hanya untuk Perlakuan IV) dan kadar pati. Rumus perhitungan dan hasil pengujian kadar abu, reduksi oksalat, residu sulfit dan pati dapat dilihat pada Lampiran 7. 10. Analisis data Analisis data yang dilakukan yaitu menganalisis mutu umbi talas kering dan efisiensi pengeringan.
3.4
PARAMETER PENGUKURAN
1. Bobot irisan umbi talas Bobot irisan umbi talas diukur pada setiap tahap pengeringan, yaitu sebelum, selama dan setelah pengeringan. Alat yang digunakan untuk pengukuran parameter tersebut adalah timbangan digital.
Gambar 7. Timbangan Digital Mettler PM 4800 2. Kadar air Parameter yang digunakan untuk mengukur kadar air umbi talas yaitu bobot irisan umbi talas pada selang waktu tertentu. Kadar air umbi talas dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan (1) dan (2). Penentuan kadar air basis basah (DSN 1992): ……….. ........................................................................................... (1) Penentuan kadar air basis kering (DSN 1992): ……….. ............................................................................................ (2) dimana: KAbb KAbk a b
= kadar air umbi talas (% bb) = kadar air umbi talas (% bk) = bobot awal sampel umbi talas(g) = bobot akhir sampel umbi talas (g)
a. Kadar air awal umbi talas (metode oven) Kadar air awal umbi talas diperoleh dari hasil pengeringan bahan menggunakan oven listrik. Berdasarkan SNI 01-3182-1992, kadar air adalah banyaknya air dalam suatu bahan
14
yang ditentukan dari pengurangan berat suatu bahan yang dipanaskan pada suhu pengujian. Ruang lingkup penentuan kadar air antara lain biji-bijian, gaplek dan bahan-bahan lain yang mempunyai karakteristik yang hampir sama. Pengurangan berat suatu bahan yang dipanaskan pada suhu 100-105 oC dikarenakan hilangnya air dan zat-zat yang menguap lainnya, sehingga kekurangan berat tersebut disebut berat air (DSN 1992). Mula-mula, umbi talas segar diekstrusi atau dibentuk dengan ukuran kecil dan dijadikan sebagai sampel. Setelah itu, sampel diletakkan ke dalam 3 cawan dengan berat sampel 5 g/cawan. Kemudian, 3 cawan yang telah berisi sampel tersebut dimasukkan ke dalam oven listrik dengan suhu 105 oC selama 24 jam. Setelah pengeringan selama 24 jam, cawan yang berisi sampel didinginkan di dalam desikator selama 15 menit, lalu mengukur berat sampel dengan timbangan analitik.
a b
c
Gambar 8. Oven (a), desikator (b) dan timbangan analitik (c) b. Kadar air selama proses pengeringan Selama proses pengeringan berlangsung, sampel irisan umbi talas pada masing-masing tray dehidrator ditimbang setiap selang waktu tertentu. Selang waktu pengukuran susut bobot sampel selama pengeringan berlangsung, antara lain: Level II (55 oC): 60 menit sekali pengukuran susut bobot sampel dari 10 jam pengoperasian Sunbeam Food Dehydrator, kemudian dilanjutkan 30 menit sekali hingga mencapai bobot konstan. Level III (75 oC): 60 menit sekali pengukuran susut bobot sampel dari 9 jam pengoperasian Sunbeam Food Dehydrator, kemudian dilanjutkan 30 menit sekali hingga mencapai bobot konstan. c. Kadar air akhir irisan umbi talas Mula-mula, umbi talas kering ditumbuk hingga menjadi serbuk dan dijadikan sebagai sampel. Setelah itu, sampel diletakkan ke dalam 3 cawan dengan berat sampel 5 g/cawan. Kemudian, 3 cawan yang telah berisi sampel tersebut dimasukkan ke dalam oven listrik dengan suhu 105 oC selama 5 jam. Setelah 5 jam, cawan yang berisi sampel tersebut didinginkan dalam desikator selama 15 menit, lalu mengukur berat sampel dengan timbangan analitik dan dipanaskan kembali dalam oven selama 30 menit dan didinginkan kembali dalam desikator. Kemudian, pengukuran berat sampel dilakukan beberapa kali (setiap 30 menit) hingga terjadi pengurangan berat secara konstan dan penurunan berat sampel mencapai lebih kecil dari 0.001 g (DSN 1992).
15
3. Laju pengeringan Parameter yang digunakan untuk memperoleh laju pengeringan yaitu data perubahan kadar air selama pengeringan pada selang waktu tertentu. 4. Suhu Suhu yang akan diamati, antara lain: a. Suhu udara dalam ruang pengering b. Suhu udara di masing-masing rak/tray c. Suhu udara di ruang plenum yaitu plenum I dan plenum II (tray dasar) d. Suhu irisan umbi talas e. Suhu udara keluar ruang pengering f. Suhu udara lingkungan
(a) (b) Gambar 9. Hybrid recorder (a) dan Thermo-hygrometer (b) 5. Derajat putih
Gambar 10. Chromameter Warna irisan umbi talas diukur sebelum dan setelah pengeringan. Data L*, a* dan b* digunakan untuk menentukan derajat putih irisan umbi talas (Andarwulan et al. 2011). Derajat putih merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi mutu produk terutama warna kecerahan pada umbi talas. Warna irisan umbi talas diukur menggunakan Chromameter. Persamaan (3) merupakan suatu rumus yang digunakan untuk mengukur nilai derajat putih. Derajat Putih (WI) = 100 – [(100 – L*)2 + a*2 + b*2]1/2……………. ................................ (3) 6. Kebutuhan energi listrik Energi listrik digunakan untuk menggerakkan kipas dan elemen pemanas (heater). Kebutuhan daya listrik diukur berdasarkan daya yang tertera pada spesifikasi alat dan lama penggunaan alat. 7. Kecepatan aliran udara Kecepatan aliran udara kipas pada dehidrator diukur menggunakan anemometer. Bagianbagian yang diukur meliputi kecepatan udara masuk terutama pada bagian kipas (inlet) dan kecepatan udara keluar ruang dehidrator pada bagian cerobong (outlet). Pengukuran dilakukan sebelum dan setelah pengeringan.
16
Gambar 11. Thermo-anemometer 8. Lama pengeringan Lama pengeringan merupakan waktu yang dibutuhkan pada Sunbeam Food Dehydrator untuk mengeringkan irisan umbi talas.
3.5
PENGOLAHAN DATA
1. Rendemen Rendemen pengeringan merupakan rasio antara total bobot awal irisan umbi talas (sebelum pengeringan, Wawal) dengan total bobot akhir irisan umbi talas (setelah pengeringan, W akhir). ........................................................................................... (4) 2. Kadar air pengeringan Penentuan perubahan kadar air pada selang waktu tertentu dapat dilihat pada Persamaan (5) berikut. ........................................................................................... (5) atau ........................................................................................... (6) dimana: X0 = kadar air awal umbi talas (% bb) Xt = kadar air akhir umbi talas (% bb) X0n = kadar air awal umbi talas pada selang waktu ke-n (% bb) Xtn = kadar air akhir umbi talas pada selang waktu ke-n (% bb) W0s = bobot awal sampel (g) Wts = bobot akhir sampel (g) W0sn = bobot awal sampel ke-n (g) Wtsn = bobot akhir sampel ke-n (g) 3. Laju pengeringan Perhitungan laju pengeringan diperoleh dari selisih kadar air awal dan kadar air akhir terhadap selang waktu tertentu. ....................................................................................................................... (8)
17
dimana: dM/dt = laju pengeringan (%bk/menit) Mt = kadar air awal umbi talas dari ke-t menuju ke-tn (% bk) Mtn = kadar air akhir umbi talas pada selang waktu ke-n (% bk) Δtn = selang waktu ke-n selama pengeringan atau dari ke-t menuju ke-tn (menit) 4.
Grafik kinetika pengeringan Beberapa parameter dalam pembuatan grafik kinetika pengeringan, antara lain sebaran suhu, kadar air, laju pengeringan dan waktu pengeringan. Grafik kinetika pengeringan dapat dilihat pada Gambar 12.
(a)
(b)
(c) (d) Gambar 12. Grafik Kinetika pengeringan: (a) grafik hubungan antara suhu terhadap waktu, (b) grafik hubungan antara kadar air terhadap waktu, (c) grafik hubungan antara laju pengeringan terhadap waktu, dan (d) grafik hubungan antara laju pengeringan terhadap kadar air (Kemp et al. 2001) 5. Energi listrik Energi listrik digunakan untuk menggerakkan kipas dan memanaskan udara pengering. ……. ...................................................................................................... (9) dimana: Q1 = energi pemanasan udara (kJ) P = daya yang digunakan (Watt) t = waktu pemakaian (jam)
18
6. Panas yang digunakan untuk meningkatkan suhu umbi talas … ...................................................................................... .(10) Panas jenis umbi talas dapat ditentukan dengan menggunakan Persamaan Siebel berikut: … .(11) dimana: Q2 = panas yang digunakan untuk meningkatkan suhu umbi talas (kJ) m0 = massa awal umbi talas (kg) cpb = panas jenis umbi talas (kJ/kg . oC) Tb1 = suhu umbi talas sebelum dipanaskan (oC) Tb2 = suhu umbi talas setelah dipanaskan (oC) X0 = kadar air awal umbi talas (fraksi basis basah dengan bilangan desimal, 1/100) 7. Panas yang diterima udara pengering ............................................................................... (12) .............................................................................................................. (13) ............................................................................................................................. (14) dimana: Q3 = panas yang diterima udara pengering (kJ) q = laju volumetrik udara (m3/jam) ρu = massa jenis udara (1.29 kg/m3) cpu = panas jenis udara ( 1.005 kJ/kg . oC) Tr1 = suhu ruang pengering sebelum dipanaskan (oC) Tr2 = suhu ruang pengering setelah dipanaskan (oC) A = luas area outlet kipas (m2) D = diameter outlet kipas (m) v = kecepatan angin kipas (m/s) t = lama pengeringan (jam) 8. Panas yang digunakan untuk menguapkan air produk ......................................................................................................... (15) ........................................................................................................ (16) Entalpi uap hfg dapat dilihat pada tabel sifat uap jenuh terhadap suhu. dimana: = panas penguapan produk (kJ) Q4 muap air = massa uap air (kg) hfgw = entalpi air bebas atau penguapan pada temperatur rata-rata bahan (kJ/kg)
19
9. Panas pada ruang pengering Qrp = Q2 + Q4 ..................................................................................................................... (17) dimana: Qrp
= panas pada ruang pengering (kJ)
10. Efisiensi panas ................................................................................................................ .(18) dimana: ηt = efisiensi panas (%) 11. Efisiensi pengeringan oleh udara pengering ............................................................................................................ .(19) dimana: ηup = efisiensi pengeringan oleh udara pengering (%) 12. Efisiensi pengeringan total ................................................................................................................ .(20) dimana: ηp = efisiensi pengeringan total (%) 13. Konsumsi energi panas spesifik .................................................................................................................. (21) dimana: KEPS = konsumsi energi panas spesifik (kJ/kg uap air) 14. Kebutuhan energi pengeringan .......................................................................................................... (22) dimana: Qb = panas yang dibutuhkan untuk mengeringkan bahan (J/detik)
3.6
RANCANGAN PERCOBAAN
Data yang diperoleh dari hasil penelitian dapat diolah menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dua faktorial. Pengolahan data rancangan percobaan dapat dianalisis secara statistik menggunakan software SAS 9.1.3 portable, dan model uji yang digunakan adalah Duncan Grouping dimana penentuan keseragaman dan keberagaman data dapat diketahui secara teoritis. Gambaran analisis data rancangan acak lengkap (RAL) dua faktorial adalah sebagai berikut: 1. Faktor P dan T. 2. Percobaan dilakukan sebanyak 2 kali ulangan.
20
3. Beberapa parameter yang akan dianalisis dalam rancangan percobaan, antara lain kadar abu, kadar oksalat dan derajat putih (awal dan akhir). Output hasil analisis statistik dapat dilihat pada Lampiran 8. P T T1 T2
P1
P2
P3
P4
T1P1 T2P1
T1P2 T2P2
T1P3 T2P3
T1P4 T2P4
Keterangan: P = Penanganan awal sebelum pengeringan P1 = Perlakuan I P2 = Perlakuan II P3 = Perlakuan III P4 = Perlakuan IV T = Suhu dehidrator T1 = 55 oC T2 = 75 oC
21
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
IDENTIFIKASI SUNBEAM FOOD DEHYDRATOR DT5600
Dehidrator yang digunakan untuk mengeringkan irisan umbi talas yaitu Sunbeam Food Dehydrator tipe DT5600 (dapat dilihat pada Gambar 13) dimana sumber energinya berasal dari tenaga listrik dan spesifikasinya meliputi tegangan listrik 230-240 V (frekuensi 50 Hz) dan daya pemanas 340-370 W. Beberapa bagian komponen Sunbeam Food Dehydrator terdiri dari pengatur suhu dehidrator atau heat setting level (level 1: 35 oC, level II: 55 oC dan level III:75 oC), thermostat, kipas (fan), heater, ruang plenum I, ruang plenum II (tray dasar), 5 tray penampung umbi talas dan memiliki cerobong sebagai pengeluaran uap air atau ruang udara keluar. Dimensi Sunbeam Food Dehydrator (d x t) yaitu 330 x 210 mm, jumlah blade kipas terdapat 5 blade, diameter outlet kipas 87 mm, ketinggian ruang plenum I yaitu 135 mm dan dimensi ruang plenum II (tray dasar) yaitu 320 x 40 mm.
Gambar 13. Sunbeam Food Dehydrator (Anonim 2007) Prinsip kerja Sunbeam Food Dehydrator selama pengeringan irisan umbi talas yaitu dimulai dari kipas (fan) yang digerakkan dengan tenaga listrik untuk mendorong dan mengalirkan udara untuk melewati elemen pemanas (heater) menuju ruang plenum I dan II. Energi panas yang telah melewati ruang plenum I dan II, didistribusikan ke lima tray yang berisi irisan umbi talas, sehingga kandungan air dalam irisan umbi talas akan mengalami penguapan dan uap air umbi talas akan dikeluarkan melewati cela atau lubang tray bawah (tray V) hingga tray teratas (tray I) dan udara keluar menuju cerobong dehidrator (komponen penutup Sunbeam Food Dehydrator).
4.2
PENGERINGAN IRISAN UMBI TALAS
Sifat umbi talas selama pengeringan berlangsung yaitu kandungan kimia (kandungan air, kalsium oksalat, zat warna umbi talas, dan kandungan kimia lainnya) dan struktur fisiknya (kekerasan), dimana sifat umbi talas dapat berpengaruh terhadap kecepatan pengeringan. Lama proses pengeringan umbi talas dapat dipengaruhi oleh kondisi kadar air awal umbi talas segar. Hasil pengukuran kadar air awal umbi talas segar dapat dilihat pada Lampiran 9 bagian A. Umbi talas yang diperoleh dari pedagang terjadi penyusutan kadar air atau migrasi kandungan air terhadap kondisi suhu dan kelembaban relatif di lingkungan sekitar, serta kondisi pengangkutan umbi talas juga dapat mempengaruhi kadar air awal. Umbi talas yang telah dipanen langsung dari lahan budidaya talas akan
22
memiliki kadar air awal yang lebih tinggi dibandingkan dengan umbi talas yang diperdagangkan. Selain itu, pengupasan dan pengirisan umbi talas dapat menurunkan kadar air. Namun, proses pencucian/perendaman maupun perlakuan blansir dengan media air dapat meningkatkan kadar air umbi talas dimana proses adanya peningkatan kandungan air dalam umbi talas terjadi secara difusi. Setiap irisan umbi talas memiliki berat yang beragam, dimana diameter permukaan irisan umbi talas ada yang berukuran besar dan ada pula yang berukuran kecil. Irisan umbi talas yang dikeringkan menggunakan Sunbeam Food Dehydrator memiliki ketebalan ±2 mm dan jarak antar tiap tray ke tray lain pada Sunbeam Food Dehydrator yaitu 11 mm, sehingga jarak dari irisan umbi talas terhadap tray yang berada di atas irisan umbi talas tersebut yaitu ±9 mm. Penempatan irisan umbi talas di dalam tray yaitu dihamparkan dengan ketebalan satu lapis umbi talas, yang bertujuan untuk mengamati pergerakan aliran udara yang melewati ke seluruh permukaan umbi talas selama proses pengeringan agar penurunan kadar air semakin cepat (Gambar 14).
Gambar 14. Kondisi irisan umbi talas di dalam tray Sunbeam Food Dehydrator
4.2.1 Performansi Sunbeam Food Dehydrator DT5600 Energi listrik menjadi sumber energi untuk berlangsungnya proses pengeringan umbi talas yang merupakan pemakaian daya yang digunakan selama pengoperasian alat pengering untuk memanaskan udara dalam Sunbeam Food Dehydrator. Udara panas yang masuk ke ruang plenum memiliki laju volumetrik udara sebesar 39.57 m3/jam, sedangkan kecepatan kipas untuk mengalirkan udara panas pada inlet 1.85 m/detik dan outlet 0.73 m/detik. Udara panas dari ruang plenum didistribusikan menuju tray dasar Sunbeam Food Dehydrator (plenum II), lalu menuju ke tiap-tiap tray yang berisi irisan umbi talas, sehingga suhu umbi talas tersebut menjadi meningkat. Peningkatan suhu umbi talas tersebut mengakibatkan kandungan air dalam umbi talas mengalami penguapan. Perhitungan efisiensi pengeringan ini didasarkan pada persentase jumlah energi pemanasan udara yang digunakan untuk mengeringkan irisan umbi talas terhadap panas yang dihasilkan untuk menguapkan kandungan air dalam umbi talas. Kapasitas muat Sunbeam Food Dehydrator adalah kemampuan tray dehidrator tersebut saat menampung irisan umbi talas. Kapasitas irisan umbi talas yang disebar merata ke dalam tray dehidrator dapat mencapai ±700 gram dari total tray Sunbeam Food Dehydrator. Berdasarkan analisa perbandingan kadar air sebelum pengeringan 60 %bb dan kadar air setelah pengeringan 7 %bb, maka hasil yang diperoleh yaitu 43 % rendemen umbi talas yang telah dikeringkan. Penggunaan suhu dehidrator 75 oC menghasilkan laju pengeringan lebih tinggi dibandingkan dengan suhu dehidrator 55 o C, sehingga suhu dehidrator 75 oC lebih cepat mengeringkan irisan umbi talas dan menghasilkan efisiensi pengeringan yang lebih tinggi. Hasil analisis performansi Sunbeam Food Dehydrator untuk
23
pengeringan irisan umbi talas dapat dilihat pada Tabel 4, sedangkan hasil pengolahan data dan perhitungannya dapat dilihat pada Lampiran 4 dan 5. Tabel 4. Analisis performansi Sunbeam Food Dehydrator untuk pengeringan irisan umbi talas Perlakuan Parameter I II III IV 55 oC 75 oC 55 oC 75 oC 55 oC 75 oC 55 oC 75 oC Waktu pengeringan (menit) 362 195 660 260 582 327 735 340 Laju pengeringan (%bk/jam) 23.61 43.84 12.95 32.88 14.69 26.14 11.63 25.14 Efisiensi pengeringan(%) 9.61 17.38 6.86 17.20 6.15 11.83 5.19 14.16 Jika dibandingkan dengan aplikasi alat pengering yang lain maupun dengan alat pengering yang sama, efisiensi pengeringan Sunbeam Food Dehydrator untuk pengeringan irisan umbi talas hasilnya sangat rendah (dapat dilihat pada Tabel 5). Efisiensi pengeringan yang rendah dipengaruhi oleh kebutuhan jumlah energi dalam proses pengoperasian dan udara panas yang dimanfaatkan cukup sedikit. Hal ini dikarenakan pada tray yang menjadi tempat penampung umbi talas masih terdapat celah (ruang kosong) yang dapat melewatkan aliran udara panas, sehingga sebagian udara panas terbuang melewati celah tray (dapat dilihat pada Gambar 14). Keuntungannya, uap air yang keluar dari irisan umbi talas menjadi cepat berkurang karena aliran udara panas berperan dalam mengurangi uap air yang tersebar di sekitar irisan umbi talas. Tetapi, kondisi tersebut tetap tidak memperbesar efisiensi pengeringan. Efisiensi pengeringan yang tinggi tergantung pada lama proses pengeringan untuk mempercepat penguapan kandungan air umbi talas dengan suhu tinggi. Tabel 5. Perbandingan efisiensi pengeringan Sunbeam Food Dehydrator dengan alat pengering lain Efisiensi Jenis pengering Bahan yang Kapasitas Peneliti pengeringan dan tipe dikeringkan muat (kg) (%) Hasil Penelitian Sunbeam Food Umbi talas ±0.70 5.19-17.38 Dehydrator (tenaga listrik) Soleh (2012) Sunbeam Food Jahe ±1.00 23.46-26.43 Dehydrator (tenaga listrik) Rohanah et al. (2005) Cabinet Dryer Kunyit 4.50 15.66-17.35
4.2.2 Sebaran Suhu Sunbeam Food Dehydrator terhadap Waktu Pengeringan Kipas (fan) mendorong udara lingkungan ke elemen pemanas atau heater, sehingga terjadi aliran udara panas, kemudian aliran udara panas didistribusikan ke ruang plenum (plenum I). Aliran udara panas yang telah masuk ke ruang plenum didistribusikan menuju tray dasar (plenum II). Selanjutnya, menuju ke tray V hingga ke tray I. Tray I merupakan sebuah tray yang dekat dengan ruang udara keluar atau tempat pembuangan uap air dalam irisan umbi talas, sehingga sebaran suhu di tray I memiliki suhu terendah dan udara panas yang mencapai tray I semakin berkurang. Sebaran suhu tertinggi berada di tray dasar, karena tray dasar merupakan salah satu tempat pengumpulan udara panas. Grafik sebaran suhu Sunbeam Food Dehydrator terhadap waktu pengeringan irisan umbi talas dapat dilihat pada Gambar 15 sampai dengan Gambar 22, sedangkan pengolahan data sebaran suhu dapat dilihat pada Lampiran 1.
24
Gambar 15. Grafik sebaran suhu Sunbeam Food Dehydrator terhadap waktu pengeringan irisan umbi talas dengan Perlakuan I (suhu dehidrator 55 oC)
Gambar 16. Grafik sebaran suhu Sunbeam Food Dehydrator terhadap waktu pengeringan irisan umbi talas dengan Perlakuan II (suhu dehidrator 55 oC)
Gambar 17. Grafik sebaran suhu Sunbeam Food Dehydrator terhadap waktu pengeringan irisan umbi talas dengan Perlakuan III (suhu dehidrator 55 oC)
25
Gambar 18. Grafik sebaran suhu Sunbeam Food Dehydrator terhadap waktu pengeringan irisan umbi talas dengan Perlakuan IV (suhu dehidrator 55 oC)
Gambar 19.Grafik sebaran suhu Sunbeam Food Dehydrator terhadap waktu pengeringan irisan umbi talas dengan Perlakuan I (suhu dehidrator 75 oC)
Gambar 20.Grafik sebaran suhu Sunbeam Food Dehydrator terhadap waktu pengeringan irisan umbi talas dengan Perlakuan II (suhu dehidrator 75 oC)
26
Gambar 21.Grafik sebaran suhu Sunbeam Food Dehydrator terhadap waktu pengeringan irisan umbi talas dengan Perlakuan III (suhu dehidrator 75 oC)
Gambar 22.Grafik sebaran suhu Sunbeam Food Dehydrator terhadap waktu pengeringan irisan umbi talas dengan Perlakuan IV (suhu dehidrator 75 oC) Pada Gambar 15 sampai dengan Gambar 22 tampak bahwa sebaran suhu yang terjadi pada Sunbeam Food Dehydrator mengalami peningkatan suhu secara fluktuatif yang dikarenakan adanya gangguan khusus selama pengukuran susut bobot. Selama pengukuran susut bobot, penutup Sunbeam Food Dehydrator dibuka untuk mengambil sampel umbi talas yang akan diukur, sehingga secara tidak langsung udara luar atau udara lingkungan (25 oC, RH 70%) masuk dan mendinginkan udara panas antar tray (suhu menjadi rendah), serta terjadi penurunan suhu dalam tray. Pengukuran susut bobot yang terlalu lama dapat berdampak pada sebaran suhu secara fluktuatif yang sangat tinggi, dimana suhu ruang pengering Sunbeam Food Dehydrator mendekati kondisi suhu lingkungan. Posisi ruang plenum (plenum I) berdekatan dengan elemen pemanas (heater), tetapi plenum I tidak menghasilkan suhu yang lebih tinggi, melainkan tray dasar (plenum II) yang menghasilkan suhu paling tinggi. Hal tersebut dikarenakan tray dasar berada di bagian yang lebih banyak mengumpulkan udara panas dibandingkan di ruang plenum (plenum I). Berdasarkan konstruksinya, ruang plenum (plenum I) berbentuk geometri silinder dan terbentuk dari susunan diameter dalam pada lima tray
27
Sunbeam Food Dehydrator. Tinggi tray pada diameter dalam (bagian tengah tray) tidak sama dengan tinggi tray pada diameter luarnya, sehingga ruang plenum yang terdapat celah di setiap sisi-sisinya berpotensi menyebarkan aliran udara panas melalui celah tersebut walaupun dalam jumlah sedikit (dapat dilihat pada Gambar 23).
Gambar 23. Skematik sebaran suhu udara pengering pada Sunbeam Food Dehydrator (Soleh 2012) Berdasarkan waktu pengeringan awal, Gambar 15 sampai dengan Gambar 22 menunjukkan bahwa penggunaan suhu dehidrator 55 oC, tray dasar cenderung merespon udara panas sebesar ±44 o C, tray II sampai dengan tray V sebesar ±32 oC dan tray I sebesar ±28 oC; sedangkan penggunaan suhu dehidrator 75 oC, tray dasar cenderung merespon udara panas sebesar ±60 oC, sedangkan tray II sampai dengan tray V sebesar ±35 oC dan tray I sebesar ±30 oC. Dengan demikian, level suhu dehidrator yang digunakan untuk memanaskan udara di dalam Sunbeam Food Dehydrator tidak dapat mencapai batas maksimum 55 oC dan 75 oC, melainkan kurang dari batas kedua level suhu tersebut. Rekapitulasi rataan dan standard deviasi sebaran suhu pada masing-masing tray Sunbeam Food Dehydrator dapat dilihat pada Tabel 6 berikut. Standard deviasi yang ditunjukkan pada Tabel 6 tersebut cukup beragam, yang artinya standard deviasi sebaran suhu pada tiap tray mendekati angka ±0.5 oC atau lebih dari 1.0 oC. Tabel 6. Rekapitulasi rataan dan standard deviasi sebaran suhu pada Sunbeam Food Dehydrator Suhu Tray dehidrator Perlakuan Tray I Tray II Tray III Tray IV Tray V Plenum dasar (oC) 55 I 40.2±0.9 43.4±0.8 43.4±0.7 44.0±0.7 44.3±0.6 43.2±0.8 47.4±0.4
75
II
38.8±2.0
42.2±1.0
42.1±1.0
42.9±0.9
43.7±0.7
41.4±1.1
46.7±0.9
III
36.9±5.2
42.0±1.9
42.5±1.5
43.0±1.1
44.1±0.8
40.5±2.9
44.6±2.5
IV
39.7±2.1
43.2±0.8
42.7±0.5
43.7±0.5
44.6±0.4
42.4±1.3
46.5±1.1
I
53.6±3.3
59.7±2.1
59.8±2.1
60.8±2.0
61.2±1.6
59.2±2.1
66.9±1.2
II
51.6±6.8
56.7±4.3
56.6±3.7
57.8±3.4
60.5±2.4
58.6±3.7
66.2±2.8
III
54.7±3.0
61.3±1.8
60.0±1.8
62.9±1.7
63.2±1.4
61.2±1.7
67.9±0.9
IV
50.4±4.9
56.4±2.7
57.4±2.0
59.0±1.8
60.7±1.7
57.2±3.5
65.1±2.3
Hubungan antara data Tabel 4 dengan hasil sebaran suhu Sunbeam Food Dehydrator yaitu pengaruh sebaran suhu terhadap waktu pengeringan, laju pengeringan dan efisiensi pengeringan, dimana penggunaan suhu dehidrator 75 oC dapat mempercepat proses pengeringan dan laju pengeringan, serta menghasilkan efisiensi pengeringan yang cukup tinggi, sedangkan penggunaan
28
suhu dehidrator 55 oC dapat memperlambat proses pengeringan dan laju pengeringan, serta menghasilkan efisiensi pengeringan yang cukup rendah.
4.2.3 Penurunan Kadar Air terhadap Waktu Pengeringan Penurunan kadar air merupakan berkurangnya kandungan air yang terdapat di dalam umbi talas dan mengakibatkan penyusutan berat umbi talas selama proses pengeringan berlangsung. Kandungan air yang menguap dari umbi talas dikeluarkan oleh aliran udara panas melalui cerobong dan tepatnya pada bagian penutup Sunbeam Food Dehydrator yang berada di atas tray I. Penurunan kadar air diperoleh dari pengukuran susut bobot selama pengeringan pada selang waktu tertentu. Hasil pengukuran susut bobot dapat dilihat pada Lampiran 2. Grafik hubungan antara penurunan kadar air terhadap waktu pengeringan disebut dengan kurva pengeringan (Kemp et al. 2001). Grafik penurunan kadar air terhadap waktu pengeringan irisan umbi talas dapat dilihat pada Gambar 24 sampai dengan Gambar 31, sedangkan hasil pengolahan datanya dapat dilihat pada Lampiran 3.
Gambar 24. Grafik penurunan kadar air terhadap waktu pengeringan umbi talas dengan Perlakuan I (suhu dehidrator 55 oC)
Gambar 25. Grafik penurunan kadar air terhadap waktu pengeringan umbi talas dengan Perlakuan II (suhu dehidrator 55 oC)
29
Gambar 26. Grafik penurunan kadar air terhadap waktu pengeringan umbi talas dengan Perlakuan III (suhu dehidrator 55 oC)
Gambar 27. Grafik penurunan kadar air terhadap waktu pengeringan umbi talas dengan Perlakuan IV (suhu dehidrator 55 oC)
Gambar 28. Grafik penurunan kadar air terhadap waktu pengeringan umbi talas dengan Perlakuan I (suhu dehidrator 75 oC)
30
Gambar 29. Grafik penurunan kadar air terhadap waktu pengeringan umbi talas dengan Perlakuan II (suhu dehidrator 75 oC)
Gambar 30. Grafik penurunan kadar air terhadap waktu pengeringan umbi talas dengan Perlakuan III (suhu dehidrator 75 oC)
Gambar 31. Grafik penurunan kadar air terhadap waktu pengeringan umbi talas dengan Perlakuan IV (suhu dehidrator 75 oC)
31
Gambar 24 sampai dengan Gambar 31 menunjukkan bahwa penurunan kadar air yang semakin cepat cenderung terjadi pada tray terbawah yaitu tray V, sedangkan tray I mengalami penurunan kadar air yang cukup lambat. Selain itu, suhu dehidrator 75 oC lebih cepat mengalami penurunan kadar air dibandingkan dengan menggunakan suhu dehidrator 55 oC. Penurunan kadar air yang lebih cepat, artinya kandungan air terutama air bebas yang diuapkan cukup banyak dan ketergantungan pengaturan suhu tinggi yang digunakan selama pengeringan. Pada Tabel 7 menunjukkan nilai standard deviasi kadar air antar tray (Tray I, II, III, IV dan V) cukup besar yang artinya nilai penurunan kadar air antar tray selama proses pengeringan berlangsung cukup beragam. Tabel 7. Standard deviasi kadar air (%bb) antar tray Suhu dehidrator (oC)
Perlakuan
Antar tray
55
I
3.32
II
2.97
75
III
2.96
IV
2.69
I
2.25
II
3.75
III
2.34
IV
3.12
4.2.4 Laju Pengeringan a. Laju pengeringan terhadap waktu Fenomena proses pengeringan dapat diketahui melalui kinetika pengeringan terutama dilihat dari kurva laju pengeringan. Pada laju pengeringan menurun, kandungan air dalam umbi talas mulai berkurang dan air terikat secara kimiawi mulai teruapkan. Grafik laju pengeringan terhadap waktu pengeringan irisan umbi talas dapat dilihat pada Gambar 32 sampai dengan Gambar 39, sedangkan hasil pengolahan datanya dapat dilihat pada Lampiran 3. Pada dasarnya, laju pengeringan bahan pangan diawali dengan peningkatan laju pengeringan (periode pemanasan atau pendinginan) (Wirakartakusumah et al. 1992). Namun, Gambar 32 sampai dengan Gambar 39 hanya menunjukkan laju pengeringan menurun (falling rate) pada pengeringan irisan umbi talas, dimana laju pengeringan menurun dimulai dari menit ke-60. Peningkatan laju pengeringan dan laju pengeringan tetap sangat sulit diamati karena proses pengeringan berlangsung sangat singkat (Wirakartakusumah et al. 1992), sehingga dalam proses pengeringan dapat ditiadakan (Henderson dan Perry 1976 diacu dalam Wirakartakusumah et al. 1992). Pada penelitian ini, periode peningkatan laju pengeringan dan laju pengeringan tetap (konstan) pada pengeringan irisan umbi talas tidak diamati atau tidak diukur.
32
Gambar 32. Grafik penurunan laju pengeringan terhadap waktu pengeringan irisan umbi talas dengan Perlakuan I (suhu dehidrator 55 oC)
Gambar 33. Grafik penurunan laju pengeringan terhadap waktu pengeringan irisan umbi talas dengan Perlakuan II (suhu dehidrator 55 oC)
Gambar 34. Grafik penurunan laju pengeringan terhadap waktu pengeringan irisan umbi talas dengan Perlakuan III (suhu dehidrator 55 oC)
33
Gambar 35. Grafik penurunan laju pengeringan terhadap waktu pengeringan irisan umbi talas dengan Perlakuan IV (suhu dehidrator 55 oC)
Gambar 36. Grafik penurunan laju pengeringan terhadap waktu pengeringan irisan umbi talas dengan Perlakuan I (suhu dehidrator75 oC)
Gambar 37. Grafik penurunan laju pengeringan terhadap waktu pengeringan irisan umbi talas dengan Perlakuan II (suhu dehidrator 75 oC)
34
Gambar 38. Grafik penurunan laju pengeringan terhadap waktu pengeringan irisan umbi talas dengan Perlakuan III (suhu dehidrator 75 oC)
Gambar 39. Grafik penurunan laju pengeringan terhadap waktu pengeringan irisan umbi talas dengan Perlakuan IV (suhu dehidrator 75 oC) Gambar 32 sampai dengan Gambar 39 menunjukkan bahwa suhu dehidrator 75 oC cenderung mempercepat laju pengeringan menurun dibandingkan dengan suhu dehidrator 55 oC. Laju pengeringan menurun terbagi menjadi dua tahap yaitu laju pengeringan menurun pertama dan laju pengeringan menurun kedua. Berdasarkan lama pengeringannya, laju pengeringan menurun pertama disebut laju pengeringan menurun cepat, sedangkan laju pengeringan menurun kedua disebut laju pengeringan menurun lambat. Berdasarkan laju pengeringan menurun terhadap waktu pengeringan, penggunaan suhu dehidrator 55 oC menunjukkan bahwa laju pengeringan menurun pertama pada Perlakuan I , II dan III cenderung terjadi pada selang waktu 60-300 menit, kemudian laju pengeringan menurun kedua terjadi pada selang waktu 360-630 menit (Perlakuan I) dan 360-780 menit (Perlakuan II dan III); sedangkan laju pengeringan menurun pertama pada Perlakuan IV terjadi pada selang waktu 60-360 menit dan laju pengeringan menurun kedua terjadi pada selang waktu 420-810 menit. Selain itu, pada penggunaan suhu dehidrator 75 oC menunjukkan bahwa laju pengeringan menurun pertama pada Perlakuan I dan III terjadi pada selang waktu 60-180 menit dan laju pengeringan menurun kedua secara berurutan terjadi pada selang waktu 240-450 menit dan 240-540 menit, sedangkan laju
35
pengeringan menurun pertama pada Perlakuan II dan IV terjadi pada selang waktu 60-240 menit dan laju pengeringan menurun kedua terjadi pada selang waktu 300-540 menit. Tabel 8. Standard deviasi laju pengeringan menurun (%bk/menit) antar tray Suhu dehidrator (oC)
Perlakuan
Periode laju pengeringan menurun ke-
Antar tray
55
I
1
0.164
2
0.017
1
0.208
2
0.026
1
0.168
2
0.021
1
0.260
2
0.012
1
0.235
2
0.012
1
0.376
2
0.027
1
0.235
2
0.023
1
0.294
2
0.015
II III IV 75
I II III IV
Pada Tabel 8 menunjukkan standard deviasi laju pengeringan menurun pertama antar tray cukup besar (±0.100 %bk/menit) yang artinya nilai laju pengeringan menurun pertama pada antar tray selama proses pengeringan berlangsung cukup beragam, sedangkan standard deviasi laju pengeringan menurun kedua antar tray cukup kecil (±0.010 %bk/menit) yang artinya nilai laju pengeringan menurun kedua pada antar tray selama proses pengeringan berlangsung mendekati keseragaman atau laju pengeringan menurun mendekati konstan.
b. Laju pengeringan terhadap kadar air Laju pengeringan suatu bahan pangan terhadap kandungan air merupakan hasil dari kinetika pengeringan. Grafik hubungan antara laju pengeringan terhadap kadar air disebut dengan kurva Krischer (time-independent curve). Kurva Krischer merupakan gabungan dari kurva pengeringan dan kurva laju pengeringan (Kemp et al. 2001). Grafik laju pengeringan terhadap kadar air pada pengeringan irisan umbi talas dapat dilihat pada Gambar 40, sedangkan grafik yang lainnya dapat dilihat pada Lampiran 10 dan hasil pengolahan datanya dapat dilihat pada Lampiran 3. Absis grafik pada Gambar 40 dibaca dari kanan ke kiri yang berdasar pada teori proses pengeringan yaitu kadar air tinggi ke kadar air rendah (Harianto et al. 2008). Menurut Wirakartakusumah et al. (1992), laju pengeringan menurun meliputi dua proses yaitu perpindahan air dari dalam ke permukaan bahan, dan pelepasan air dari permukaan bahan ke udara sekitar. Berdasarkan penurunan kadar air dalam pengeringan umbi talas, periode laju pengeringan menurun pertama yaitu menurunnya kandungan air terutama berkurangnya air bebas pada bagian luar permukaan umbi talas, serta berkurangnya luas permukaan umbi talas atau sebagian umbi mengalami pengerutan dimana ketebalan irisan umbi talas mengalami penyusutan (srinkage) dan terjadinya perubahan bentuk umbi yang mulai retak/pecah terutama pada Perlakuan I (densitas kamba);
36
sedangkan periode laju pengeringan menurun kedua yaitu berkurangnya air terikat secara fisik dan kimiawi pada umbi talas dan laju pengeringan menurun cenderung konstan akibat penguapan kandungan air telah berkurang.
Gambar 40. Grafik laju pengeringan terhadap kadar air pada pengeringan irisan umbi talas dengan Perlakuan I (suhu dehidrator 55 oC) Perbedaan laju pengeringan menurun pertama dan kedua pada pengeringan umbi talas yaitu penurunan kadar air pada laju pengeringan menurun pertama lebih cepat dibandingkan dengan laju pengeringan menurun kedua, dimana air bebas yang diuapkan cukup banyak. Kondisi penurunan kadar air pada laju pengeringan menurun kedua yang mulai lambat dalam menguapkan air dikarenakan kandungan air di dalam umbi talas (air terikat) semakin sedikit atau telah berkurang. Tujuan pembagian periode laju pengeringan menurun menjadi dua periode (laju pengeringan menurun pertama dan kedua) yaitu untuk mengetahui kapan terjadinya penguapan air bebas, air terikat secara fisik dan secara kimiawi di dalam umbi talas selama proses pengeringan berlangsung. Pada saat kandungan air dalam umbi talas merupakan air terikat, penggunaan kipas untuk mengeluarkan uap air yang teruapkan dari produk dapat dikurangi. Pada kondisi tersebut, kipas dapat dihentikan dan dihidupkan secara intermittent, sehingga penggunaan energi listrik dapat dihemat.
4.3
MUTU UMBI TALAS KERING
Kadar air rata-rata umbi talas kering adalah ±7%, sehingga dapat digunakan untuk pembuatan tepung, dimana kadar air tepung talas berkisar antara 5.80-7.59% (Yuliani et al. 2009). Berdasarkan kondisi fisik hasil umbi talas kering, Perlakuan I mengalami keretakan atau membentuk belahan, sedangkan kondisi fisik pada Perlakuan II, III dan IV masih tetap dalam kondisi utuh. Kondisi tersebut dapat dilihat pada Gambar 41 dan Gambar 42. Selama proses pengeringan berlangsung, fenomena tersebut terjadi pada menit ke-240 (suhu 75 oC) dan ke-360 (suhu 55 oC). Pada Perlakuan III dan IV, kondisi fisik umbi talas kering mengalami pengerasan terutama pada bagian luarnya, dimana saat proses pengeringan berlangsung kandungan air dalam umbi talas menjadi terhambat dan mengakibatkan terjadinya case hardening. Kondisi tersebut diduga akibat pengaruh natrium klorida.
37
Gambar 41. Sebelum (a) dan sesudah (b) pengeringan irisan umbi talas ketan (suhu dehidrator 55 oC)
Gambar 42 . Sebelum (a) dan sesudah (b) pengeringan irisan umbi talas ketan (suhu dehidrator 75 oC)
4.3.1 Kadar Pati Kandungan mutu yang paling penting pada umbi talas kering yaitu kadar pati. Hasil pengeringan irisan umbi talas pada Perlakuan I, II, III dan IV baik yang menggunakan suhu 55 oC maupun 75 oC tidak mempengaruhi kadar pati, karena kadar pati yang diperoleh mendekati kisaran lebih dari 60 %, kecuali Perlakuan III yang menggunakan suhu 55 oC dimana kadar patinya kurang dari 60 %. Berdasarkan SNI No. 01-2905-1992, kadar pati hasil penelitian umbi talas kering memiliki mutu yang beragam seperti yang ditunjukkan pada Tabel 9. Tabel 9. Hasil pengujian kadar pati3 umbi talas kering beserta mutunya Perlakuan I II III IV
Kadar pati (%)
55 (oC) 72.60 73.60 55.30 69.30
o
75( C)
71.30 72.70 67.30 69.50
Mutu
55 (oC) Mutu super Mutu super Mutu III Mutu I
o
75( C)
Mutu super Mutu super Mutu II Mutu I
3
Hasil pengujian Laboratorium Balai Besar Industri Agro
4.3.2 Kadar Abu Berdasarkan analisis sidik ragam, pengaruh penanganan awal (perlakuan) terhadap kadar abu umbi talas kering menunjukkan nilai P (<0.0001) kurang dari alfa (5%) sehingga dapat disimpulkan bahwa kadar abu umbi talas kering berbeda nyata terhadap perlakuan I, II, III dan IV. Kadar abu
38
tertinggi diperoleh pada perlakuan III, sedangkan kadar abu terendah diperoleh pada perlakuan II. Kadar abu umbi talas kering pada Perlakuan III diduga akibat pengaruh NaCl, sedangkan penggunaan level suhu rendah maupun tinggi (suhu dehidrator) tidak berpengaruh terhadap kadar abu. Kondisi tersebut dapat dilihat pada Tabel 10 terutama perbedaan kadar abu umbi talas kering antara Perlakuan III dan IV, dimana salah satu proses penanganan awal pada Perlakuan IV melalui perendaman dalam larutan NaCl yang kemudian berlanjut ke proses perlakuan blansir dengan media larutan natrium metabisulfit, sedangkan proses penanganan awal pada Perlakuan III hanya sampai ke proses perendaman umbi talas dalam larutan NaCl. Tabel 10. Hasil pengujian kadar abu4 rata-rata(%) umbi talas kering o Suhu dehidrator ( C) Perlakuan 75 55 I 2.25±0.01e 2.25±0.01e II 1.19±0.00f 0.81±0.01g a III 19.08±0.17 17.82±0.12b IV 6.60±0.39d 8.80±0.07c 4
Hasil pengujian Laboratorium Biokimia Pangan dan Gizi
4.3.3 Kadar Kalsium Oksalat Berdasarkan analisis sidik ragam, pengaruh penanganan awal (perlakuan) terhadap reduksi kadar oksalat pada umbi talas menunjukkan nilai P (<0.0001) kurang dari alfa (5%), sehingga dapat disimpulkan bahwa reduksi kadar oksalat berbeda nyata terhadap Perlakuan I, II, III dan IV. Faktor reduksi kadar oksalat dipengaruhi oleh penerapan metode reduksi kadar oksalat secara kontinyu yaitu pengupasan, pencucian dan perendaman (Kumoro 2012); perlakuan blansir (Hang et al. 2011); perendaman dalam larutan NaCl (Yuliani et al. 2009); perlakuan kombinasi antara perendaman dalam larutan garam dan perlakuan blansir (Novita 2011); serta proses pengeringan (Widarso 2009 dan Yuliani et al. 2009). Dampak pengurangan kadar kalsium oksalat dengan cara memasak umbi talas dapat memberikan dampak positif terhadap kesehatan konsumen, karena dapat meningkatkan penyerapan mineral dalam tubuh dan mengurangi resiko batu ginjal (Ayele 2009 diacu dalam Maulina et al. 2012). Proses pengeringan dapat menurunkan kadar oksalat hingga 42%, karena suhu yang tidak terlalu tinggi pada proses pemanasan dapat menurunkan kadar oksalat, dimana penjemuran dapat menurunkan kadar oksalat (Yuliani et al. 2009), sedangkan pengurangan kadar oksalat yang dipengaruhi oleh suhu pemanasan yang semakin tinggi (Ayele 2009 diacu dalam Maulina et al. 2012) akan mengakibatkan kalsium oksalat terdekomposisi menjadi kalsium karbonat dan gas karbon monoksida (Schempf et al. 1965 diacu dalam Maulina et al. 2012). Berikut ini adalah hasil survei degradasi termal kalsium oksalat oleh Schempf et al. (1965) diacu dalam Kumoro (2012): CaC2O4.nH2O(s) → CaC2O4(s) + nH2O(g) CaC2O4(s) + panas → CaCO3(s) + CO(g) CaCO3(s) → CaO(s) + CO2(g)
(Schempf et al. 1965 diacu dalam Kumoro 2012) (Schempf et al. 1965 diacu dalam Kumoro 2012) (Schempf et al. 1965 diacu dalam Kumoro 2012)
Berdasarkan hasil penelitian Yuliani et al. (2009), umbi talas bogor yang masih segar memiliki kadar oksalat sebesar 8,578.28 ppm. Pada Tabel 11 menunjukkan bahwa hasil pengujian reduksi kadar oksalat tertinggi yaitu pada Perlakuan III yang mencapai 80.43-81.43% dari kadar oksalat umbi talas
39
yang masih segar, sedangkan reduksi kadar oksalat terendah yaitu pada Perlakuan I yang mencapai 53.83-53.93% dari kadar oksalat umbi talas yang masih segar. Perlakuan blansir dan perendaman dalam larutan garam cenderung mereduksi kadar oksalat dalam umbi talas. Tabel 11. Hasil pengujian reduksi kadar oksalat4 rata-rata (%) pada umbi talas kering o Suhu dehidrator ( C) Perlakuan 75 55 I 53.93±4.57c 53.83±0.13c II 67.16±0.59b 64.02±2.50b a III 81.11±0.16 80.43±0.54a IV 77.96±1.53a 79.76±0.44a 4
Hasil pengujian Laboratorium Biokimia Pangan dan Gizi
4.3.4 Derajat Putih Berdasarkan analisis sidik ragam, pengaruh suhu dehidrator terhadap derajat putih awal umbi talas segar menunjukkan nilai P (0.0241) kurang dari alfa (5%) sehingga dapat disimpulkan bahwa derajat putih awal untuk umbi talas segar berbeda nyata terhadap level suhu dehidrator 55 oC dan 75 o C, dan derajat putih awal untuk umbi talas segar tidak berbeda nyata terhadap Perlakuan I, II, III, dan IV. Secara keseluruhan, warna kecerahan umbi talas kering menjadi semakin gelap daripada warna kecerahan umbi talas sebelum dikeringkan. Sesuai dengan pernyataan dari Rachmawan (2001), bahwa zat warna suatu bahan pangan menjadi rusak atau berkurang akibat proses pengeringan. Berdasarkan analisis sidik ragam, pengaruh penanganan awal (perlakuan) terhadap derajat putih akhir umbi talas kering menunjukkan nilai P (0.0002) kurang dari alfa (5%) sehingga dapat disimpulkan bahwa derajat putih umbi talas kering berbeda nyata terhadap perlakuan I, II, III dan IV. Hasil pengolahan data derajat putih dapat dilihat pada Lampiran 6.
Gambar 43. Grafik perbandingan derajat putih umbi talas segar dan umbi talas kering
4.3.5 Residu Sulfit Tujuan dari proses perlakuan blansir dengan media larutan natrium metabisulfit (Perlakuan IV) adalah mempertahankan derajat putih irisan umbi talas. Selama proses pengeringan irisan umbi talas,
40
penggunaan suhu dehidrator 55 oC dan 75 oC sama-sama dapat menurunkan 2000 ppm larutan natrium metabisulfit menjadi ±65 ppm (residu sulfit umbi talas kering). Selama proses pengeringan berlangsung, kadar natrium metabisulfit pada umbi talas semakin berkurang dan akan semakin hilang (Esti dan Sediadi 2000), karena semakin tinggi suhu pengeringan maka semakin tinggi residu sulfit pada irisan umbi talas, artinya semakin tinggi suhu pengeringan dan semakin rendah kandungan air di dalam umbi talas, maka kadar residu sulfit per berat total semakin tinggi (Rahman 2007). Selain itu, berkurangnya kadar natrium metabisulfit pada pengeringan umbi talas dikarenakan oleh adanya getah atau lendir yang terdapat di bagian lapisan luar umbi talas, sehingga kadar natrium metabisulfit yang dapat diserap umbi talas akan sangat sedikit melewati pori-pori irisan umbi talas. Tabel 12. Hasil pengujian kadar residu sulfit4 rata-rata (ppm) umbi talas kering o Suhu dehidrator ( C) Perlakuan 75 55 IV 64.55 65.33 4
Hasil pengujian Laboratorium Biokimia Pangan dan Gizi
41
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
KESIMPULAN
1. Kapasitas muat Sunbeam Food Dehydrator tipe DT5600 dapat mencapai sekitar ±700 gram. 2. Penggunaan suhu dehidrator 75 oC dapat mempercepat penurunan kadar air dan laju pengeringan dibandingkan dengan menggunakan suhu dehidrator 55 oC. Penggunaan suhu dehidrator 75 oC menghasilkan efisiensi pengeringan sebesar 17.38%. 3. Berdasarkan pengujian mutu kadar pati umbi talas kering terutama pada penggunaan suhu dehidrator 75 oC, Perlakuan I dan II dikategorikan sebagai mutu super, Perlakuan III dikategorikan sebagai mutu II, dan Perlakuan IV dikategorikan sebagai mutu I. 4. Penanganan awal umbi talas dengan kombinasi perlakuan blansir dan perendaman dalam larutan natrium klorida (Perlakuan III) sangat efektif untuk mereduksi kadar oksalat dalam umbi talas, karena dapat mereduksi kadar oksalat sebesar ±80 %. 5. Kadar abu umbi talas kering (suhu dehidrator 75 oC) yang tertinggi terjadi pada Perlakuan III dan yang terendah terjadi pada Perlakuan II. Khusus Perlakuan IV, residu sulfit umbi talas kering sebesar ± 65 ppm. 6. Secara keseluruhan, warna kecerahan umbi talas kering menjadi semakin gelap daripada warna kecerahan umbi talas sebelum dikeringkan (umbi talas segar). Derajat putih umbi talas kering dipengaruhi oleh penanganan awal dan tidak dipengaruhi oleh suhu dehidrator.
5.2
SARAN
Beberapa saran yang perlu peninjauan dan pertimbangan lebih lanjut terkait hasil penelitian tentang pengeringan umbi talas adalah sebagai berikut: 1. Suhu pengeringan Sunbeam Food Dehydrator yang baik untuk mempercepat proses pengeringan umbi talas adalah 75 oC. 2. Walaupun, kadar pati Perlakuan III dikategorikan sebagai mutu II, namun perlakuan III ini sangat efektif untuk mereduksi kadar oksalat, terutama pada hasil umbi talas kering. 3. Penambahan kombinasi perlakuan blansir dengan media sulfit kurang efektif dalam proses pengeringan, karena selama proses pengeringan sulfit akan cepat terurai oleh udara panas.
42
DAFTAR PUSTAKA Andarwulan N, Kusnandar F, Herawati D. 2011. Analisis Pangan. 1st ed. Jakarta: Dian Rakyat. Anonim. 2007. Sunbeam food dehydrator DT5600. http://www.sunbeam.co.nz/media/12362/ DT5600_310x 355152x152.jpg [10 Apr 2012]. Anonim. 2011. Review of Import Conditions for Fresh Taro Corms. Canberra: Australian Government. [BPS]Badan Pusat Statistik. 2010. Statistik Daerah Kota Bogor. Bogor. [BSN]Badan Standardisasi Nasional. 1992. Standar Mutu Gaplek menurut SNI No. 01.2905.1992. Dalimartha S. 2006. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia. 4th ed. Jakarta: Puspa Swara. [DSN]Dewan Standardisasi Nasional. 1992. Penentuan Kadar Air menurut SNI No. 01-3182-1992. Effendi S. 2009. Teknologi Pengolahan dan Pengawetan Pangan. 1st ed. Bandung: Alfabeta. Emmanuel-Ikpeme CA, Eneji CA, Essiet U. 2007. Storage stability and sensory evaluation of taro chips fried in palm oil, palm olein oil, groundnut oil. soybean oil and their blends. Pakistan Journal of Nutrition 6(6): 570-575. Esti, Sediadi A. 2000. Pengawetan dan Bahan Kimia. Jakarta: Pusat Informasi Wanita dalam Pembangunan, PDII, LIPI. Hang DT, Binh LV, Preston TR, Savage GP. 2011. Oxalate content of different taro cultivars grown in central vietnam and the effect of simple processing methods on the oxalate concentration of the processed forages. Livestock Reasearch for Rural Development 23(6). http://www.lrrd.org/lrrd23/6/cont2306.htm [29 Jul 2012] Hani AM. 2012. Pengeringan Lapisan Tipis Kentang (Solanum tuberosum L.) Varietas Granola [skripsi]. Makassar: Jurusan Teknologi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin. Harianto, Tazwir, Peranginangin R. 2008. Studi teknik pengeringan gelatin ikan dengan alat pengering kabinet. Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan 3(1): 89-96. Hedges LJ, Lister CE. 2006. Health Attributes of Roots and Tubers. New Zeland: Crop & Food Research Limited. Hubeis M. 2007. Manajemen Industri Pangan. Jakarta: Universitas Terbuka. Husniati. 2010. Pengaruh penambahan natrium metabisulfit terhadap derajat putih tapioka. Majalah Dinamika Penelitian BIPA 21(37): 1-3. Kemp IC, Fyhr BC, Laurent S, Roques MA, Groenewold CE, Tsotsas E, Sereno AA, Bonazzi CB, Bimbenet JJ, Kind M. 2001. Methods for processing experimental drying kinetics data. Drying Technology 19(1): 15-34. Kumoro AC. 2012. Development of efficient calcium oxalate removal techniques from taro corms. Prosiding SNST ke-3 Tahun 2012 Fakultas Teknik, Universitas Wahid Hasyim, Semarang. Marliana E. 2011. Karakterisasi dan Pengaruh NaCl Terhadap Kandungan Oksalat dalam Pembuatan Tepung Talas Banten[skripsi]. Bogor: Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Maulina FDA, Lestari IM, Retnowati DS. 2012. Pengurangan kadar kalsium oksalat pada umbi talas menggunakan NaHCO3: sebagai bahan dasar tepung. Jurnal Teknologi Kimia dan Industri 1(1): 277-283. Muchtadi TR. 2008. Teknologi Proses Pengolahan Pangan. 3rd ed. Bogor: Departemen Ilmu dan Teknologi Pertanian, Fakultas teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Muchtadi TR, Sugiyono, Ayustaningwarno F. 2010. Ilmu Pengetahuan Bahan Pangan. Bogor: Alfabeta.
43
Novita D. 2011. Evaluasi Mutu Gizi dan Pendugaan Umur Simpan Cookies Tepung Komposit Berbasis Talas Banten (Xanthosoma undipes K. Koch) Sebagai Bahan Makanan Tambahan Ibu Hamil. Bogor: Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor. Prihatman K. 2000. Talas (Colocasia esculenta (L.)Schott).[e-book] Jakarta: Proyek PEMD. BAPPENAS. http://www.warintek.ristek.go.id/pertanian/talas.pdf [1 Mar 2012]. Rachmawan O. 2001. Pengeringan. Pendinginan dan Pengemasan Komoditas Pertanian. Bandung: Departemen Pendidikan Nasional, Proyek Pengembangan Sistem dan Standar Pengelolaan SMK, DIrektorat Pendidikan Menengah Kejuruan Jakarta. Rahman F. 2007. Pengaruh Konsentrasi Natrium Metabisulfit (Na 2S2O5) dan Suhu Pengeringan Terhadap Mutu Pati Biji Alpukat (Persea americana mill.) [skripsi]. Medan: Departemen Teknologi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera utara. Rohanah A, Daulay SB, Manurung G. 2005. Uji alat pengering tipe cabinet dryer untuk pengeringan kunyit. Buletin Agricultural Engineering BEARING 1(1): 30-35. Setyoko B, Darmanto S, Rahmat. 2012. Peningkatan kualitas pengeringan ikan dengan sistem tray drying. Prossiding III SNST Fakultas Teknik, Universitas Wahid Hasyim Semarang. Setyowati M, Hanarida I, Sutoro. 2007. Karakteristik umbi plasma nutfah tanaman talas (Colocasia esculenta). Bul Plasma Nutfah 13(2): 50-51. Soleh M. 2012. Uji Performansi Alat Pengering Tipe Rak dan Pengaruh Perlakuan Awal Terhadap Mutu Jahe Kering (Zingiber officinale Rosc.) [skripsi]. Bogor: Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Supriyono. 2003. Mengukur Faktor-Faktor dalam Proses Pengeringan. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan. Syamsir E. 2012. Talas, andalan bogor. Kulinologi Indonesia 4(5): 6-11. Widarso TD. 2009. Pengembangan Produk Kari Talas Sebagai Pangan Siap Saji [skripsi]. Bogor: Departemen Ilmu dan Teknologi Pertanian, Fakultas teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Widodo dan Supramana. 2011. Fusarium species associated with corm rot of taro in bogor. Microbiology Indonesia 5(3): 132-138. Winarno FG. 2008. Kimia Pangan dan Gizi. Bogor: M-BRIO Press. Wirakartakusumah MA, Hermanianto D. Andarwulan N. 1989. Prinsip Teknik Pangan. Bogor: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi, Institut Pertanian Bogor. Wirakusumah ES. 2007. 202 Jus Buah dan Sayuran. 1st ed. Jakarta: Penebar Swadaya. Wirdayanti. 2012. Studi Pembuatan Mie Kering dengan Penambahan Pasta Ubi Jalar (Ipomea batatas). Pasta Kacang Tunggak dan Pasta Tempe Kacang Tunggak (Vigna unguiculata. L.)[skripsi]. Makassar: Jurusan Teknologi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin. Yuliani S, Prabawati S, Rachmat R, Miskiyah, Kailaku SI. 2009. Reduksi Senyawa Penyebab Gatal (Oksalat dan Protease) Hingga 90% pada Proses Pembuatan Tepung Talas [laporan akhir tahun]. Bogor: Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian.
44
Lampiran 1. Sebaran suhu pengeringan irisan umbi talas menggunakan Sunbeam Food Dehydrator DT5600 Waktu (menit) 0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200 220 240 260 280 300 320 340 360 380 400 420 440 460 480 500 520 540 560 580 600 620 640 660 680 700
Tray I 25.9 28.8 31.1 32.2 32.2 31.9 33.4 33.4 32.5 33.6 34.1 34.5 36.1 37.0 37.3 39.3 40.3 38.5 42.0 43.6 41.2 43.4 43.0 37.2 42.7 43.2 40.6 43.0 43.2 40.3 43.7 43.9 42.1 43.7 44.6 47.6
Tray II 29.2 32.5 34.6 35.7 35.6 35.0 37.0 37.5 36.9 37.7 38.6 39.8 41.4 42.1 41.8 42.8 43.5 42.0 45.0 45.8 43.8 45.5 45.0 40.3 44.7 45.1 43.4 45.4 45.7 43.3 45.6 46.2 44.8 46.1 46.9 49.6
Ulangan ke-1 Tray Tray Tray III IV V 30.2 32.9 32.0 33.1 35.6 34.5 33.7 36.9 34.9 34.3 37.6 36.1 34.2 36.9 35.7 33.7 36.4 36.3 35.8 38.2 38.1 36.1 38.3 38.3 36.1 37.9 38.3 37.0 38.9 39.1 37.8 39.5 39.9 38.0 40.2 40.9 39.9 42.0 42.6 40.9 42.7 43.4 40.4 42.1 42.9 42.0 43.3 43.9 43.4 44.1 44.9 42.0 42.7 43.6 45.3 45.4 45.9 46.0 46.2 46.6 44.2 44.2 45.0 46.0 46.0 46.6 45.3 45.1 45.8 41.4 41.7 42.9 45.2 45.1 45.7 45.4 45.4 46.0 44.1 44.1 44.8 45.9 45.9 46.3 46.1 46.0 46.4 44.0 44.0 45.2 46.4 46.4 46.8 46.8 46.7 47.3 45.2 45.4 46.1 46.4 46.4 47.0 47.6 47.8 48.7 50.1 50.1 50.7
Plenum 33.4 35.7 36.7 38.0 37.6 36.5 37.9 37.9 39.0 39.3 40.3 41.3 42.8 43.6 42.7 43.4 44.1 42.2 44.8 45.5 43.8 45.4 44.9 42.0 45.1 45.3 44.2 45.7 45.9 44.4 45.9 46.6 45.5 46.6 47.6 49.7
Tray dasar 42.6 44.2 44.8 45.7 44.2 43.7 44.8 43.9 43.4 42.9 44.1 44.7 45.3 45.8 45.2 44.8 46.1 45.8 47.5 47.6 46.0 47.4 46.8 45.2 46.3 46.5 46.0 47.1 47.0 46.6 47.4 48.1 46.7 47.6 50.6 51.8
Tray I 27.6 32.9 33.3 34.4 34.8 36.0 37.5 38.9 40.4 41.2 40.8 41.5 41.4 42.8 44.4 45.2 44.0 46.0 47.3 46.4 46.9 46.9 45.7 46.6 46.8 43.9 45.0 45.1 44.3 44.9 45.1 43.7 39.0 45.2 43.0 44.0
Tray II 31.6 38.1 39.4 40.4 40.7 41.5 42.4 42.4 43.9 44.5 44.9 45.9 45.8 45.9 46.5 47.3 47.4 49.0 49.6 48.0 48.5 48.5 47.4 48.1 48.2 46.8 47.6 47.9 46.8 47.3 47.7 46.6 42.1 47.6 46.2 46.9
P1T1 Ulangan ke-2 Tray Tray Tray III IV V 31.7 31.8 35.1 37.6 36.9 39.8 38.8 38.6 40.9 39.6 40.1 41.9 39.5 40.5 40.3 40.6 41.5 40.9 41.6 42.4 42.1 42.1 43.2 42.1 44.0 44.8 43.6 44.6 45.3 44.3 45.1 45.7 45.1 46.0 46.4 45.9 45.9 46.5 46.2 46.5 46.5 46.6 47.0 47.0 47.3 47.7 47.8 48.3 47.9 47.8 48.1 49.4 49.1 49.6 50.1 50.3 50.2 48.4 48.3 48.9 48.9 48.5 49.1 48.8 48.5 48.9 47.8 47.4 48.1 48.5 48.3 48.6 48.4 48.2 48.8 47.2 47.2 47.3 48.0 47.9 48.0 48.3 48.2 48.2 47.2 47.0 47.8 47.7 47.6 48.3 48.3 47.9 48.1 46.9 46.4 47.5 43.5 43.0 44.8 48.1 47.9 48.1 46.7 46.6 46.9 47.4 47.3 47.2 P2T1
Plenum 33.3 38.3 39.2 39.9 37.9 38.7 40.0 39.9 41.5 42.2 42.8 43.9 44.3 46.4 42.4 43.0 41.2 47.9 48.3 43.3 46.8 43.2 46.8 47.4 47.4 46.5 47.4 47.5 46.3 46.7 46.7 46.5 43.3 46.8 45.5 46.0
Tray dasar 43.3 46.2 46.6 46.9 46.7 47.0 47.2 47.1 48.4 48.3 49.1 49.2 48.9 49.1 49.4 50.3 50.4 51.7 51.8 50.3 50.3 50.5 49.5 50.0 49.9 48.4 49.5 49.6 49.1 49.2 49.0 49.1 47.9 49.9 48.9 48.9
Tray I 26.8 30.9 32.2 33.3 33.5 34.0 35.5 36.2 36.5 37.4 37.5 38.0 38.8 39.9 40.9 42.3 42.2 42.3 44.7 45.0 44.1 45.2 44.4 41.9 44.8 43.6 42.8 44.1 43.8 42.6 44.4 43.8 40.6 44.5 43.8 45.8
Tray II 30.4 35.3 37.0 38.1 38.2 38.3 39.7 40.0 40.4 41.1 41.8 42.9 43.6 44.0 44.2 45.1 45.5 45.5 47.3 46.9 46.2 47.0 46.2 44.2 46.5 46.0 45.5 46.7 46.3 45.3 46.7 46.4 43.5 46.9 46.6 48.3
Tray III 31.0 35.4 36.3 37.0 36.9 37.2 38.7 39.1 40.1 40.8 41.5 42.0 42.9 43.7 43.7 44.9 45.7 45.7 47.7 47.2 46.6 47.4 46.6 45.0 46.8 46.3 46.1 47.1 46.7 45.9 47.4 46.9 44.4 47.3 47.2 48.8
Rata-rata Tray Tray IV V 32.4 33.6 36.3 37.2 37.8 37.9 38.9 39.0 38.7 38.0 39.0 38.6 40.3 40.1 40.8 40.2 41.4 41.0 42.1 41.7 42.6 42.5 43.3 43.4 44.3 44.4 44.6 45.0 44.6 45.1 45.6 46.1 46.0 46.5 45.9 46.6 47.9 48.1 47.3 47.8 46.4 47.1 47.3 47.8 46.3 47.0 45.0 45.8 46.7 47.3 46.3 46.7 46.0 46.4 47.1 47.3 46.5 47.1 45.8 46.8 47.2 47.5 46.6 47.4 44.2 45.5 47.2 47.6 47.2 47.8 48.7 49.0
Plenum 33.4 37.0 38.0 39.0 37.8 37.6 39.0 38.9 40.3 40.8 41.6 42.6 43.6 45.0 42.6 43.2 42.7 45.1 46.6 44.4 45.3 44.3 45.9 44.7 46.3 45.9 45.8 46.6 46.1 45.6 46.3 46.6 44.4 46.7 46.6 47.9
Tray dasar 43.0 45.2 45.7 46.3 45.5 45.4 46.0 45.5 45.9 45.6 46.6 47.0 47.1 47.5 47.3 47.6 48.3 48.8 49.7 49.0 48.2 49.0 48.2 47.6 48.1 47.5 47.8 48.4 48.1 47.9 48.2 48.6 47.3 48.8 49.8 50.4
46
Lampiran 1. Sebaran suhu pengeringan irisan umbi talas menggunakan Sunbeam Food Dehydrator DT5600 (lanjutan) Waktu (menit) 0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200 220 240 260 280 300 320 340 360 380 400 420 440 460 480 500 520 540 560 580 600 620 640 660 680 700 720
Tray I 30.2 32.1 32.6 33.1 32.0 32.3 32.2 30.5 32.2 32.4 32.4 33.8 34.5 34.3 36.8 37.7 38.1 39.2 39.9 36.9 39.3 40.9 39.2 42.5 43.4 40.1 44.7 45.0 42.7 44.5 44.6 43.4 30.3 44.5 43.0 34.3 44.2
Tray II 32.8 34.6 34.3 35.0 34.9 35.8 36.3 34.7 37.1 37.9 37.3 38.6 39.4 40.4 42.6 43.5 43.0 44.7 44.8 43.9 45.6 46.0 44.1 46.0 46.2 43.9 46.6 46.6 44.8 46.3 46.3 44.7 32.9 45.6 44.2 35.9 45.3
Ulangan ke-1 Tray Tray Tray III IV V 31.0 33.3 35.3 32.4 35.0 36.8 33.1 36.6 37.4 33.5 36.8 38.2 32.8 36.3 36.6 33.8 37.1 37.6 34.2 37.5 38.3 33.0 36.1 36.7 35.6 37.9 38.5 36.4 38.8 39.5 36.7 38.6 39.8 38.3 39.4 40.7 39.7 40.3 41.7 38.8 40.5 41.7 41.0 42.6 43.7 42.1 43.5 44.2 42.1 44.1 44.8 44.0 45.2 45.8 44.5 45.7 46.1 43.8 44.5 44.9 45.5 45.8 46.2 46.0 46.6 46.8 45.1 45.0 45.7 46.4 46.5 47.2 46.8 46.8 47.4 44.8 44.4 45.8 47.6 47.3 47.8 47.4 47.2 47.7 45.5 45.7 46.4 47.0 46.9 47.2 47.1 47.0 47.3 45.5 45.5 46.3 32.3 35.9 40.9 46.1 46.0 46.5 45.1 44.8 45.8 37.6 37.4 41.0 45.8 45.9 46.3
Plenum 33.2 34.8 34.7 35.4 33.9 34.1 34.5 35.8 37.4 38.4 37.9 38.8 39.6 39.9 41.7 42.7 42.4 43.9 44.4 41.3 43.2 43.7 44.3 46.2 46.3 43.9 46.3 46.2 45.2 46.2 46.4 45.2 28.2 45.9 44.6 38.5 45.5
Tray dasar 43.0 45.8 45.2 45.5 45.2 44.7 45.3 43.4 44.6 45.3 45.4 45.2 46.0 46.1 47.0 47.2 47.8 48.1 47.9 47.2 48.6 48.0 48.0 48.4 48.6 47.8 49.1 48.8 48.1 48.3 48.4 47.4 37.1 47.4 47.6 45.3 46.8
Tray I 28.5 29.9 30.3 26.8 31.2 31.6 31.5 34.3 34.1 34.9 35.5 37.0 32.2 38.8 39.8 35.2 40.9 41.7 42.4 42.4 43.2 43.7 43.5 44.0 43.7 43.6 44.4 32.9 43.8 44.1 45.0 46.4 38.0 47.7 48.0 35.6 41.9
Tray II 32.6 33.8 34.0 32.8 34.3 35.0 35.7 38.1 37.8 38.2 39.3 40.8 40.6 42.2 43.3 42.9 45.2 45.5 45.3 44.8 45.2 45.5 45.5 45.5 45.5 45.2 45.9 43.5 45.6 45.7 46.7 49.0 41.2 49.5 50.0 39.9 50.2
P2T1 Ulangan ke-2 Tray Tray Tray III IV V 31.2 33.4 31.8 32.3 34.1 32.7 32.4 33.4 33.2 32.0 32.0 31.1 33.3 34.0 36.8 34.5 35.8 37.6 36.6 37.5 38.3 36.9 38.1 38.9 36.9 37.9 39.0 37.7 38.8 39.8 39.0 39.5 41.1 40.7 41.2 42.4 40.9 41.3 42.3 42.3 42.8 43.5 43.5 43.8 44.4 43.0 44.2 44.3 45.5 45.5 46.1 45.8 45.5 46.3 45.7 45.7 46.1 45.3 45.3 45.6 45.7 45.5 45.6 45.7 45.6 46.0 45.7 45.5 46.1 45.7 45.7 46.1 45.8 45.4 45.8 45.4 45.6 45.7 46.3 46.4 46.2 45.6 45.8 45.6 45.7 45.7 46.3 45.8 45.6 46.1 46.7 46.4 47.2 49.2 49.0 49.5 42.0 41.8 44.3 49.5 49.2 50.0 50.3 50.2 50.6 40.4 39.6 43.4 51.0 51.2 51.4
Plenum 33.0 33.4 33.3 30.7 33.6 34.5 34.4 36.0 35.8 36.3 37.4 39.0 36.7 40.9 42.0 40.8 43.2 43.8 43.7 43.5 43.7 44.0 44.3 44.7 44.5 45.3 45.9 40.9 44.9 45.0 46.0 47.5 41.7 48.8 48.9 40.3 44.9
Tray dasar 43.9 43.9 43.9 37.9 44.0 44.4 41.5 44.9 44.2 44.6 45.3 45.8 39.6 46.7 47.2 42.4 47.9 48.3 47.6 47.7 47.3 47.2 47.7 47.5 47.6 47.6 48.0 40.6 47.8 47.3 48.8 51.1 48.8 51.0 52.5 48.4 48.0
Tray I 29.4 31.0 31.5 30.0 31.6 32.0 31.9 32.4 33.2 33.7 34.0 35.4 33.4 36.6 38.3 36.5 39.5 40.5 41.2 39.7 41.3 42.3 41.4 43.3 43.6 41.9 44.6 39.0 43.3 44.3 44.8 44.9 34.2 46.1 45.5 35.0 43.1
Tray II 32.7 34.2 34.2 33.9 34.6 35.4 36.0 36.4 37.5 38.1 38.3 39.7 40.0 41.3 43.0 43.2 44.1 45.1 45.1 44.4 45.4 45.8 44.8 45.8 45.9 44.6 46.3 45.1 45.2 46.0 46.5 46.9 37.1 47.6 47.1 37.9 47.8
Tray III 31.1 32.4 32.8 32.8 33.1 34.2 35.4 35.0 36.3 37.1 37.9 39.5 40.3 40.6 42.3 42.6 43.8 44.9 45.1 44.6 45.6 45.9 45.4 46.1 46.3 45.1 47.0 46.5 45.6 46.4 46.9 47.4 37.2 47.8 47.7 39.0 48.4
Rata-rata Tray Tray IV V 33.4 33.6 34.6 34.8 35.0 35.3 34.4 34.7 35.2 36.7 36.5 37.6 37.5 38.3 37.1 37.8 37.9 38.8 38.8 39.7 39.1 40.5 40.3 41.6 40.8 42.0 41.7 42.6 43.2 44.1 43.9 44.3 44.8 45.5 45.4 46.1 45.7 46.1 44.9 45.3 45.7 45.9 46.1 46.4 45.3 45.9 46.1 46.7 46.1 46.6 45.0 45.8 46.9 47.0 46.5 46.7 45.7 46.4 46.3 46.7 46.7 47.3 47.3 47.9 38.9 42.6 47.6 48.3 47.5 48.2 38.5 42.2 48.6 48.9
Plenum 33.1 34.1 34.0 33.1 33.8 34.3 34.5 35.9 36.6 37.4 37.7 38.9 38.2 40.4 41.9 41.8 42.8 43.9 44.1 42.4 43.5 43.9 44.3 45.5 45.4 44.6 46.1 43.6 45.1 45.6 46.2 46.4 35.0 47.4 46.8 39.4 45.2
Tray dasar 43.5 44.9 44.6 41.7 44.6 44.6 43.4 44.2 44.4 45.0 45.4 45.5 42.8 46.4 47.1 44.8 47.9 48.2 47.8 47.5 48.0 47.6 47.9 48.0 48.1 47.7 48.6 44.7 48.0 47.8 48.6 49.3 43.0 49.2 50.1 46.9 47.4
47
Lampiran 1. Sebaran suhu pengeringan irisan umbi talas menggunakan Sunbeam Food Dehydrator DT5600 (lanjutan) P2T1 P2T1 Waktu (menit) 740 760 780 800 810
Ulangan ke-1 42.2 29.9 43.9 47.5 48.6
Ulangan ke-2 43.7 32.9 45.5 46.2 46.3
0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200 220 240 260 280 300 320 340 360 380 400 420 440 460 480 500 520 540 560 580 600
28.8 30.5 31.0 26.0 31.4 32.4 27.5 33.5 34.3 28.0 36.0 37.3 28.3 38.9 39.4 28.4 39.9 40.4 41.4 40.5 42.5 29.4 42.9 43.3 33.6 43.3 43.9 36.0 42.6 43.6 43.6
33.1 35.0 35.3 31.9 36.8 38.5 35.8 38.8 40.1 37.6 42.1 43.2 39.3 44.4 44.7 40.3 44.9 45.0 45.4 44.2 45.4 42.3 46.1 45.7 44.4 45.5 45.9 43.9 44.6 45.5 45.3
Ulangan ke-1 RataTray rata IV 43.9 44.3 34.3 38.1 45.7 45.9 45.8 48.9 46.1 48.4
Tray V 44.7 42.1 46.1 48.1 50.3
33.6 35.2 35.7 32.4 36.6 38.0 36.7 38.4 39.5 37.9 41.3 42.3 40.3 44.7 45.0 42.9 45.4 45.7 46.0 44.5 45.7 44.2 46.5 46.0 45.6 45.7 46.1 45.1 44.9 45.7 45.8
35.3 36.9 37.6 36.3 38.1 39.6 39.5 41.2 42.1 41.5 43.4 44.4 43.7 46.2 46.1 45.3 46.4 46.3 46.7 45.7 46.4 46.6 47.0 46.7 46.4 46.3 46.5 45.6 45.8 46.1 46.1
33.7 35.4 36.1 33.3 37.2 38.6 38.3 40.6 41.2 39.8 42.3 43.0 42.0 44.7 44.8 44.3 45.6 45.8 46.1 44.8 45.9 46.0 46.0 45.9 46.2 45.8 46.0 45.6 45.1 45.7 45.7
44.3 28.2 45.9 48.8 48.7
Tray dasar 46.0 37.4 46.7 53.9 53.4
Tray I 49.6 40.3 39.7 48.7 48.7
Tray II 51.3 42.9 49.6 50.6 50.6
32.1 34.0 33.9 32.6 34.7 35.8 29.8 37.1 38.1 34.2 40.0 41.0 36.5 41.6 41.9 36.7 43.0 43.2 44.2 43.7 45.0 35.5 46.8 46.3 39.4 46.2 46.6 43.4 45.6 46.1 46.0
43.5 44.6 44.8 37.4 44.3 45.3 37.2 45.6 46.3 38.1 46.7 47.4 39.9 48.5 48.3 40.7 48.3 47.6 48.0 47.4 47.8 41.0 48.2 48.0 41.1 47.4 47.6 43.6 47.3 47.2 47.1
32.3 35.5 36.0 26.5 36.7 38.1 29.5 39.3 39.6 29.0 40.2 41.5 28.1 41.8 42.0 30.4 42.0 42.6 29.0 43.0 43.8 29.1 43.1 42.6 28.7 42.6 43.1 32.1 43.5 43.9 29.0
38.1 41.0 41.9 33.4 41.7 42.7 35.2 43.7 43.9 38.1 44.0 45.0 36.7 44.7 44.8 36.1 45.3 45.5 35.0 45.8 46.2 35.3 45.9 45.5 36.1 45.8 46.0 44.1 45.4 45.8 35.4
Plenum
Tray III 51.5 44.1 50.6 50.5 50.7 P3T1 36.0 38.8 40.0 34.7 39.9 41.0 38.2 41.5 41.9 39.5 43.5 44.6 36.8 44.7 45.2 38.4 45.5 45.8 37.7 46.2 46.7 35.2 46.3 45.9 36.6 46.2 46.3 46.0 45.9 46.3 36.1
Ulangan ke-2 Tray Tray IV V 51.3 51.8 44.3 46.3 50.6 50.9 50.5 50.7 50.8 50.7 37.6 40.1 41.0 36.3 40.7 41.6 38.0 41.6 41.9 40.3 43.0 44.3 36.8 44.5 44.9 42.3 45.1 45.4 40.1 45.8 46.3 37.6 46.0 45.3 36.9 45.8 45.9 45.9 45.6 45.9 37.4
36.5 39.0 40.6 35.1 40.8 42.1 39.6 43.9 44.3 42.0 44.6 45.7 42.3 45.7 45.9 43.4 45.8 46.1 43.1 46.4 46.9 43.4 46.7 46.1 40.1 46.3 46.4 46.1 46.3 46.6 39.4
50.3 43.7 46.7 49.5 49.4
Tray dasar 52.7 50.6 47.0 53.1 52.2
Tray I 45.9 35.1 41.8 48.1 48.7
Tray II 47.5 37.9 47.6 48.4 48.5
Tray III 47.7 39.2 48.2 48.2 48.4
Rata-rata Tray Tray IV V 47.8 48.3 41.2 44.2 48.3 48.5 49.7 49.4 49.6 50.5
33.5 36.6 37.3 28.0 39.0 39.8 28.1 41.2 41.5 28.4 42.5 43.6 30.3 44.2 44.4 27.1 44.4 44.7 29.3 45.3 45.9 31.2 45.7 45.3 29.1 45.2 45.5 38.5 45.3 45.7 29.4
43.7 46.3 46.8 34.9 46.8 47.0 36.3 47.7 47.6 37.4 47.0 47.6 38.2 46.9 47.0 39.0 47.3 47.2 39.5 47.3 47.8 41.1 47.3 47.3 39.0 47.6 47.7 41.5 47.1 47.7 39.3
30.6 33.0 33.5 26.3 34.1 35.3 28.5 36.4 37.0 28.5 38.1 39.4 28.2 40.4 40.7 29.4 41.0 41.5 35.2 41.8 43.2 29.3 43.0 43.0 31.2 43.0 43.5 34.1 43.1 43.8 36.3
35.6 38.0 38.6 32.7 39.3 40.6 35.5 41.3 42.0 37.9 43.1 44.1 38.0 44.6 44.8 38.2 45.1 45.3 40.2 45.0 45.8 38.8 46.0 45.6 40.3 45.7 46.0 44.0 45.0 45.7 40.4
34.8 37.0 37.9 33.6 38.3 39.5 37.5 40.0 40.7 38.7 42.4 43.5 38.6 44.7 45.1 40.7 45.5 45.8 41.9 45.4 46.2 39.7 46.4 46.0 41.1 46.0 46.2 45.6 45.4 46.0 41.0
35.7 37.8 38.6 34.8 39.0 40.1 38.2 41.1 41.6 40.1 42.7 43.7 39.4 44.6 44.9 43.3 45.4 45.6 43.1 45.3 46.1 41.8 46.0 45.6 41.6 45.8 46.0 45.8 45.4 45.8 41.6
Plenum
35.9 38.0 39.1 35.7 39.5 40.9 39.6 42.6 43.2 41.8 44.0 45.1 43.0 46.0 46.0 44.4 46.1 46.2 44.9 46.1 46.7 45.0 46.9 46.4 43.3 46.3 46.5 45.9 46.1 46.4 42.8
47.3 36.0 46.3 49.2 49.1
Tray dasar 49.4 44.0 46.9 53.5 52.8
32.8 35.3 35.6 30.3 36.9 37.8 29.0 39.2 39.8 31.3 41.3 42.3 33.4 42.9 43.2 31.9 43.7 44.0 36.8 44.5 45.5 33.4 46.3 45.8 34.3 45.7 46.1 41.0 45.5 45.9 37.7
43.6 45.5 45.8 36.2 45.6 46.2 36.8 46.7 47.0 37.8 46.9 47.5 39.1 47.7 47.7 39.9 47.8 47.4 43.8 47.4 47.8 41.1 47.8 47.7 40.1 47.5 47.7 42.6 47.2 47.5 43.2
Plenum
48
Lampiran 1. Sebaran suhu pengeringan irisan umbi talas menggunakan Sunbeam Food Dehydrator DT5600 (lanjutan) P3T1 P2T1 Waktu (menit) 620 640 660 680 700 720 740 760 780 800 810
Ulangan ke-1 42.4 39.5 31.8 42.3 40.8 32.1 43.4 40.6 28.0 43.5 29.4
0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200 220 240 260 280 300 320 340 360 380 400 420 440 460 480
31.7 33.4 32.9 26.8 32.7 33.9 27.2 33.9 35.6 36.6 36.8 37.3 36.9 36.2 37.3 30.3 39.2 40.8 30.0 42.2 42.9 30.7 42.6 44.6 34.8
Ulangan ke-2 44.3 42.3 42.6 43.9 43.1 43.1 44.8 42.8 41.1 44.8 41.9 33.2 35.0 34.9 32.2 36.7 37.7 35.6 37.8 39.4 40.4 41.0 41.5 41.0 40.6 41.4 39.8 43.5 44.7 35.8 44.7 45.2 43.2 44.7 46.1 44.3
Ulangan ke-1 RataTray rata IV 44.9 44.8 42.6 42.8 44.8 45.1 44.7 44.6 43.7 43.9 45.2 45.3 45.6 45.4 43.2 43.4 44.2 45.4 45.5 45.4 45.2 45.7 30.4 31.7 31.9 29.6 33.6 34.3 32.9 34.9 36.3 37.6 38.1 38.9 38.8 39.2 40.4 40.4 42.8 43.9 40.8 44.7 45.1 44.5 44.7 46.5 46.0
30.9 32.6 33.3 30.5 36.6 37.6 35.6 38.4 39.7 40.8 40.8 41.3 41.0 40.6 41.5 43.2 44.3 45.3 44.1 45.3 45.7 45.5 45.1 47.0 46.8
Tray V 45.6 43.8 45.3 45.2 44.7 45.0 46.1 44.1 45.3 46.1 45.5
34.1 35.9 35.5 33.7 36.6 37.8 36.6 38.6 40.2 41.0 41.0 41.7 41.5 41.6 42.1 43.6 44.6 45.7 44.4 45.9 46.4 45.5 45.6 47.3 47.0
Plenum 44.9 43.4 40.0 44.3 44.0 40.6 45.1 44.1 37.6 45.7 36.5 33.7 36.1 35.6 26.8 35.8 37.0 32.2 38.7 40.2 41.0 40.5 41.2 40.8 40.0 40.7 28.8 44.0 45.1 27.3 45.0 45.6 40.0 44.9 46.5 42.2
Tray dasar 46.7 45.6 40.1 45.9 46.2 40.8 47.5 45.5 40.6 47.3 38.8 43.4 45.2 43.6 35.2 42.5 43.1 35.4 44.1 45.1 45.7 45.1 45.4 44.3 44.1 44.4 39.0 47.1 47.8 39.1 47.8 47.5 40.3 46.7 48.7 43.3
Tray I 43.4 42.2 27.3 44.2 42.8 27.9 44.7 44.4 30.8 46.5 30.8 28.1 33.6 34.0 33.4 33.6 33.2 35.1 35.8 35.7 36.8 38.0 38.5 40.8 42.0 42.8 44.3 45.4 43.9 44.8 44.1 42.2 43.6 43.7 43.8 44.9
Tray II 45.5 44.8 36.0 46.4 45.4 38.5 46.7 46.5 37.6 49.1 36.1 29.4 36.7 37.2 37.5 38.4 37.7 39.7 40.5 42.0 42.7 43.8 43.3 44.8 46.1 46.4 47.2 48.1 46.7 47.1 46.4 44.4 45.4 45.7 46.6 47.6
Tray III 46.1 45.3 36.2 47.1 45.8 38.2 47.1 47.1 37.0 49.7 43.2 P4T1 28.6 34.5 35.1 35.9 36.2 36.2 37.8 38.1 38.5 39.4 40.7 39.0 40.8 42.4 43.5 45.0 46.8 46.2 47.0 46.4 44.7 45.9 46.2 46.6 47.9
Ulangan ke-2 Tray Tray IV V 45.7 46.3 45.0 46.2 41.8 43.9 46.6 47.6 45.6 46.2 37.8 43.5 46.8 47.1 46.6 47.3 37.1 43.2 49.1 50.0 47.6 47.0 31.4 36.9 37.1 37.3 37.7 37.8 40.0 40.4 41.9 42.4 43.6 42.1 44.4 45.6 46.1 47.0 48.0 46.7 47.1 46.4 44.6 45.9 45.9 46.3 47.6
32.0 38.4 39.1 38.9 40.1 39.7 41.5 42.2 42.1 42.9 44.0 43.8 45.7 46.7 47.5 48.3 48.9 48.0 47.7 47.2 45.7 46.5 46.7 47.3 48.2
Plenum 45.5 45.0 26.8 46.4 44.7 30.7 46.3 46.2 61.4 48.9 53.8 30.7 36.1 36.1 36.1 36.5 36.6 38.4 39.0 39.3 40.4 41.5 42.1 43.7 45.2 46.0 47.0 47.7 46.6 46.8 46.0 44.5 45.5 45.8 46.2 47.1
Tray dasar 47.1 47.0 38.1 48.5 46.9 38.2 47.5 47.8 38.2 50.5 38.0
Tray I 42.9 40.9 29.6 43.3 41.8 30.0 44.1 42.5 29.4 45.0 30.1
Tray II 44.9 43.6 39.3 45.2 44.3 40.8 45.8 44.7 39.4 47.0 39.0
Tray III 45.5 44.0 40.5 45.9 44.8 41.7 46.4 45.2 40.6 47.6 44.2
Rata-rata Tray Tray IV V 45.3 46.0 43.9 45.0 43.5 44.6 45.6 46.4 44.8 45.5 41.6 44.3 46.1 46.6 45.0 45.7 41.3 44.3 47.3 48.1 46.7 46.3
43.8 46.4 46.6 46.0 45.6 46.4 47.3 47.3 47.8 47.7 47.9 46.7 48.3 49.6 49.3 49.5 50.2 49.5 48.5 48.4 47.1 47.4 48.0 48.7 49.1
29.9 33.5 33.5 30.1 33.2 33.6 31.2 34.9 35.7 36.7 37.4 37.9 38.9 39.1 40.1 37.3 42.3 42.4 37.4 43.2 42.6 37.2 43.2 44.2 39.9
31.3 35.9 36.1 34.9 37.6 37.7 37.7 39.2 40.7 41.6 42.4 42.4 42.9 43.4 43.9 43.5 45.8 45.7 41.5 45.6 44.8 44.3 45.2 46.4 46.0
29.5 33.1 33.5 32.8 34.9 35.3 35.4 36.5 37.4 38.5 39.4 39.0 39.8 40.8 42.0 42.7 44.8 45.1 43.9 45.6 44.9 45.2 45.5 46.6 47.0
31.2 34.8 35.2 33.9 37.2 37.7 37.8 39.4 40.8 41.6 42.2 41.7 42.7 43.1 43.8 45.1 46.2 46.0 45.6 45.9 45.2 45.7 45.5 46.7 47.2
33.1 37.2 37.3 36.3 38.4 38.8 39.1 40.4 41.2 42.0 42.5 42.8 43.6 44.2 44.8 46.0 46.8 46.9 46.1 46.6 46.1 46.0 46.2 47.3 47.6
45.2 44.2 33.4 45.4 44.4 35.7 45.7 45.2 49.5 47.3 45.2
Tray dasar 46.9 46.3 39.1 47.2 46.6 39.5 47.5 46.7 39.4 48.9 38.4
32.2 36.1 35.9 31.5 36.2 36.8 35.3 38.9 39.8 40.7 41.0 41.7 42.3 42.6 43.4 37.9 45.9 45.9 37.1 45.5 45.1 42.8 45.4 46.4 44.7
43.6 45.8 45.1 40.6 44.1 44.8 41.4 45.7 46.5 46.7 46.5 46.1 46.3 46.9 46.9 44.3 48.7 48.7 43.8 48.1 47.3 43.9 47.4 48.7 46.2
Plenum
49
Lampiran 1. Sebaran suhu pengeringan irisan umbi talas menggunakan Sunbeam Food Dehydrator DT5600 (lanjutan) P4T1 P2T1 Waktu (menit) 500 520 540 560 580 600 620 640 660 680 700 720 740 760 780 800 810
Ulangan ke-1 44.6 45.9 29.9 44.5 44.7 44.2 43.5 41.9 44.9 45.5 43.6 28.0 46.7 41.9 29.6 45.0 44.8
Ulangan ke-2 46.3 47.7 38.0 46.1 46.1 46.2 45.9 45.0 47.0 46.5 46.2 36.4 47.9 44.1 41.5 46.4 46.2
0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200 220 240 260 280 300 320 340 360
32.2 42.8 45.5 47.2 40.7 49.5 52.1 53.6 56.3 56.9 55.8 59.4 59.4 55.9 59.5 61.2 58.7 62.6 63.3
40.0 52.6 55.3 56.8 50.3 58.7 62.0 62.2 63.6 63.8 60.5 62.5 62.3 60.4 62.7 64.5 61.9 66.3 66.4
Ulangan ke-1 RataTray rata IV 46.5 46.8 47.8 48.1 44.7 46.3 46.5 46.5 46.5 46.5 46.9 46.8 46.1 46.4 45.5 45.4 47.4 47.5 46.7 47.1 46.2 45.8 44.9 46.7 48.3 48.2 44.2 44.1 46.2 46.8 46.8 46.7 46.8 46.3
Tray V 47.4 48.7 46.2 47.4 47.0 47.3 46.5 46.8 48.2 47.3 47.2 47.4 49.2 45.7 46.8 47.6 46.8
39.3 52.4 54.4 55.6 49.1 57.6 61.1 61.2 63.4 63.7 61.5 63.6 63.3 60.6 63.1 64.9 62.2 66.4 66.7
45.8 52.7 55.5 56.5 54.1 60.0 63.7 62.3 63.8 64.0 61.7 63.5 63.4 61.7 63.6 65.7 64.2 67.1 67.4
43.5 55.2 57.5 58.3 50.6 59.0 62.3 62.7 64.3 64.3 61.6 63.7 63.4 61.2 63.4 65.3 62.7 66.5 66.9
46.9 48.0 45.3 46.2 46.2 46.3 46.3 45.1 47.0 46.9 45.4 29.0 47.5 43.8 32.8 46.1 46.0
Tray dasar 48.6 49.6 41.7 48.6 47.7 47.7 47.0 48.6 49.3 48.2 48.8 41.9 50.8 47.2 38.9 48.6 48.0
Tray I 43.9 44.3 45.1 45.9 45.7 46.3 45.9 44.9 41.6 45.3 45.0 41.4 45.3 45.1 42.3 45.6 44.7
Tray II 46.4 46.5 46.7 47.7 46.8 47.2 46.8 46.6 44.3 47.3 47.3 44.1 47.1 46.9 44.8 47.2 47.0
40.1 49.3 51.9 52.7 48.1 54.4 57.1 58.6 61.4 62.8 59.7 63.2 63.6 60.9 63.1 65.4 61.1 65.2 65.6
58.7 67.6 68.4 68.0 65.9 67.7 69.9 68.7 69.0 67.7 66.1 66.7 66.3 63.7 63.5 66.5 67.8 69.7 69.6
32.2 38.9 43.9 45.8 48.0 45.9 49.9 45.9 54.9 57.1 41.8 58.6 59.6 52.5 59.5 51.3 63.2 63.3 53.5
40.0 49.2 53.1 55.7 57.1 55.4 59.5 56.2 62.7 63.9 47.9 62.4 62.6 57.0 62.6 55.2 66.2 66.2 58.8
Plenum
Tray III 46.8 47.0 47.2 48.0 47.0 47.7 47.7 47.1 44.6 47.7 47.3 44.4 47.3 47.1 45.4 47.7 48.0 P1T2 39.3 48.6 52.9 54.9 55.9 54.0 58.1 55.1 61.8 63.3 49.5 63.2 63.6 57.1 62.9 56.0 66.7 66.6 59.5
Ulangan ke-2 Tray Tray IV V 46.3 46.9 46.6 47.3 46.9 47.3 47.7 48.7 47.0 47.6 47.8 48.3 47.4 47.3 46.7 47.5 44.1 46.0 47.1 48.1 47.0 48.1 44.0 45.3 47.0 47.9 47.2 47.7 45.2 46.3 47.5 47.7 47.6 47.9 43.5 51.4 56.0 57.9 58.6 55.5 59.5 56.5 63.2 64.1 48.2 63.4 63.7 57.7 63.2 56.4 67.0 66.7 59.4
45.8 50.9 53.7 55.8 56.7 57.4 61.0 57.3 62.5 64.1 51.8 63.5 63.7 58.9 63.6 59.7 67.3 67.0 61.4
46.0 46.1 46.6 47.7 47.6 47.8 47.3 46.4 44.1 46.8 46.5 43.4 46.3 45.9 44.2 45.9 47.0
Tray dasar 47.8 48.5 47.8 50.2 48.0 48.2 47.5 48.1 47.7 49.1 49.6 47.0 48.9 48.2 48.0 48.1 48.7
Tray I 44.3 45.1 37.5 45.2 45.2 45.3 44.7 43.4 43.3 45.4 44.3 34.7 46.0 43.5 36.0 45.3 44.8
Tray II 46.4 47.1 42.4 46.9 46.5 46.7 46.4 45.8 45.7 46.9 46.8 40.3 47.5 45.5 43.2 46.8 46.6
Tray III 46.7 47.4 46.0 47.3 46.8 47.3 46.9 46.3 46.0 47.2 46.8 44.7 47.8 45.7 45.8 47.3 47.4
Rata-rata Tray Tray IV V 46.6 47.2 47.4 48.0 46.6 46.8 47.1 48.1 46.8 47.3 47.3 47.8 46.9 46.9 46.1 47.2 45.8 47.1 47.1 47.7 46.4 47.7 45.4 46.4 47.6 48.6 45.7 46.7 46.0 46.6 47.1 47.7 47.0 47.4
40.1 46.5 49.9 52.0 52.9 51.9 55.1 52.2 59.6 62.2 48.8 62.2 63.7 57.9 63.3 55.4 65.1 65.0 60.5
59.7 67.2 68.3 68.5 67.5 66.7 68.6 68.0 68.8 68.8 63.0 66.8 66.9 62.4 64.3 65.7 69.9 69.1 66.6
32.2 40.9 44.7 46.5 44.4 47.7 51.0 49.8 55.6 57.0 48.8 59.0 59.5 54.2 59.5 56.3 61.0 63.0 58.4
40.0 50.9 54.2 56.3 53.7 57.1 60.8 59.2 63.2 63.9 54.2 62.5 62.5 58.7 62.7 59.9 64.1 66.3 62.6
39.3 50.5 53.7 55.3 52.5 55.8 59.6 58.2 62.6 63.5 55.5 63.4 63.5 58.9 63.0 60.5 64.5 66.5 63.1
43.5 53.3 56.8 58.1 54.6 57.3 60.9 59.6 63.8 64.2 54.9 63.6 63.6 59.5 63.3 60.9 64.9 66.6 63.2
Plenum
45.8 51.8 54.6 56.2 55.4 58.7 62.4 59.8 63.2 64.1 56.8 63.5 63.6 60.3 63.6 62.7 65.8 67.1 64.4
46.5 47.1 46.0 47.0 46.9 47.1 46.8 45.8 45.6 46.9 46.0 36.2 46.9 44.9 38.5 46.0 46.5
Tray dasar 48.2 49.1 44.8 49.4 47.9 48.0 47.3 48.4 48.5 48.7 49.2 44.5 49.9 47.7 43.5 48.4 48.4
40.1 46.5 49.9 52.0 52.9 51.9 55.1 52.2 59.6 62.2 48.8 62.2 63.7 57.9 63.3 55.4 65.1 65.0 60.5
59.2 67.4 68.4 68.3 66.7 67.2 69.3 68.4 68.9 68.3 64.6 66.8 66.6 63.1 63.9 66.1 68.9 69.4 68.1
Plenum
50
Lampiran 1. Sebaran suhu pengeringan irisan umbi talas menggunakan Sunbeam Food Dehydrator DT5600 (lanjutan) P1T2 Waktu (menit)
64.1 66.3 66.3 62.9 37.0 63.2
Ulangan ke-1 Tray Tray III IV 64.6 64.5 67.0 67.1 67.1 67.2 63.8 63.5 40.1 41.1 63.7 64.5
Tray V 65.7 67.6 67.6 64.4 45.3 63.6
380 400 420 440 460 480
Tray I 59.5 63.4 63.1 60.3 27.8 60.0
0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200 220 240 260 280 300 320 340 360 380 400 420 440 460 480 500 520 540
30.0 37.4 39.6 41.0 31.8 42.3 45.2 36.3 49.4 52.2 33.8 55.8 61.8 41.4 59.4 61.9 44.3 61.5 61.3 29.1 65.6 65.9 65.0 63.7 65.8 60.5 63.8 63.4
37.2 45.0 46.7 46.8 35.9 48.4 51.2 41.2 53.4 56.2 37.2 59.8 64.8 48.8 65.1 67.2 52.9 68.6 68.2 35.1 67.7 67.9 66.7 66.3 68.6 65.3 67.7 66.2
31.4 37.9 41.5 42.5 35.5 44.2 46.4 39.6 51.5 55.0 39.3 60.3 65.0 51.5 65.9 67.8 55.4 69.5 69.0 43.4 67.9 68.2 67.7 66.7 68.9 66.3 66.6 65.9
33.8 39.1 41.1 44.3 36.0 46.7 50.1 42.5 53.8 57.3 39.9 60.9 65.5 52.4 66.2 68.1 55.9 69.7 69.1 51.7 68.1 68.4 67.8 66.7 69.2 65.9 68.4 68.2
42.0 47.0 45.7 48.6 42.9 52.4 55.4 47.9 57.1 59.9 46.8 62.7 66.7 55.6 66.9 68.7 59.5 70.7 69.8 53.4 68.3 69.0 68.6 67.3 69.7 68.9 67.9 66.5
42.5 49.1 50.2 50.8 41.5 50.6 53.4 45.0 53.8 56.7 44.5 59.5 64.1 46.8 63.6 66.7 56.9 70.3 69.3 45.9 69.2 69.8 68.6 68.4 67.8 65.6 66.8 66.7
59.6 61.3 62.1 62.1 59.5 64.0 65.9 58.5 62.1 63.9 62.1 68.9 71.1 63.5 70.8 72.5 67.1 74.6 73.4 46.6 70.3 71.7 72.4 71.1 73.0 70.9 71.8 70.6
28.7 38.9 41.1 44.1 46.8 49.1 51.1 48.5 51.1 55.1 59.7 61.4 63.0 58.7 64.9 65.8 33.9 63.1 62.7 35.7 61.3 62.8 34.4 62.2 56.3 36.0 63.1 63.3
35.8 45.9 48.3 52.3 53.8 56.7 58.1 57.9 60.9 64.3 62.1 63.3 64.6 62.6 66.9 68.1 41.8 65.2 64.8 44.4 63.3 64.6 42.7 64.8 61.1 41.8 65.6 66.3
0
26.4
31.5
32.2
37.9
40.8
37.9
60.0
33.0
38.9
Tray II
65.1 67.5 67.5 64.8 52.5 57.8
Tray dasar 68.3 67.8 68.4 68.4 45.7 68.5
Tray I 63.3 60.6 61.0 60.4 60.9 61.1
Tray II 66.5 66.4 66.8 67.1 66.7 67.2
Plenum
Tray III 67.0 67.2 67.5 68.0 67.4 67.9 P2T2 36.3 45.6 47.7 52.0 52.8 55.2 57.0 57.7 60.4 64.0 61.9 63.4 64.9 63.0 67.5 68.7 40.9 65.7 65.4 48.3 63.9 65.3 46.7 65.1 61.0 45.6 66.2 67.0 P3T2 31.5
Ulangan ke-2 Tray Tray IV V 67.2 68.0 67.4 66.9 68.2 67.5 68.5 67.6 68.0 67.4 68.6 67.9
67.8 68.9 69.7 69.2 69.4 70.2
Tray dasar 68.7 70.7 71.2 64.9 71.3 71.5
Tray I 61.4 62.0 62.1 60.4 44.4 60.6
Tray II 65.3 66.4 66.6 65.0 51.9 65.2
Tray III 65.8 67.1 67.3 65.9 53.8 65.8
Rata-rata Tray Tray IV V 65.9 66.9 67.3 67.3 67.7 67.6 66.0 66.0 54.6 56.4 66.6 65.8
Plenum
67.8 68.9 69.7 69.2 69.4 70.2
Tray dasar 68.5 69.3 69.8 66.7 58.5 70.0
Plenum
38.6 47.7 49.1 52.3 54.2 56.7 59.0 56.5 59.7 63.4 63.6 64.9 66.3 63.5 68.4 69.5 54.9 66.1 65.7 43.2 64.4 65.8 54.0 66.1 60.9 43.9 66.8 67.3
41.1 50.4 51.8 55.5 56.7 59.1 60.6 60.4 63.1 66.8 64.2 65.2 66.1 65.5 68.3 69.5 62.0 66.4 66.0 55.4 64.8 65.9 59.1 66.1 63.2 55.4 67.0 68.1
43.1 50.5 50.8 53.4 51.0 52.8 55.0 63.2 64.9 62.2 61.6 64.1 66.2 67.9 72.8 74.0 48.2 67.6 66.9 42.9 66.2 67.6 48.1 64.8 62.0 41.0 59.6 68.1
59.4 65.1 64.5 67.5 66.5 67.4 67.7 67.4 69.1 70.5 69.8 70.7 70.7 72.3 72.3 73.9 52.1 69.0 68.0 45.6 68.5 69.2 51.8 69.2 67.6 48.2 70.4 71.8
29.4 38.2 40.4 42.6 39.3 45.7 48.2 42.4 50.3 53.7 46.8 58.6 62.4 50.1 62.2 63.9 39.1 62.3 62.0 32.4 63.5 64.4 49.7 63.0 61.1 48.3 63.5 63.4
36.5 45.5 47.5 49.6 44.9 52.6 54.7 49.6 57.2 60.3 49.7 61.6 64.7 55.7 66.0 67.7 47.4 66.9 66.5 39.8 65.5 66.3 54.7 65.6 64.9 53.6 66.7 66.3
33.9 41.8 44.6 47.3 44.2 49.7 51.7 48.7 56.0 59.5 50.6 61.9 65.0 57.3 66.7 68.3 48.2 67.6 67.2 45.9 65.9 66.8 57.2 65.9 65.0 56.0 66.4 66.5
36.2 43.4 45.1 48.3 45.1 51.7 54.6 49.5 56.8 60.4 51.8 62.9 65.9 58.0 67.3 68.8 55.4 67.9 67.4 47.5 66.3 67.1 60.9 66.4 65.1 54.9 67.6 67.8
41.6 48.7 48.8 52.1 49.8 55.8 58.0 54.2 60.1 63.4 55.5 64.0 66.4 60.6 67.6 69.1 60.8 68.6 67.9 54.4 66.6 67.5 63.9 66.7 66.5 62.2 67.5 67.3
42.8 49.8 50.5 52.1 46.3 51.7 54.2 54.1 59.4 59.5 53.1 61.8 65.2 57.4 68.2 70.4 52.6 69.0 68.1 44.4 67.7 68.7 58.4 66.6 64.9 53.3 63.2 67.4
59.5 63.2 63.3 64.8 63.0 65.7 66.8 63.0 65.6 67.2 66.0 69.8 70.9 67.9 71.6 73.2 59.6 71.8 70.7 46.1 69.4 70.5 62.1 70.2 70.3 59.6 71.1 71.2
41.5
44.6
38.8
58.9
29.7
35.2
31.9
39.7
42.7
38.4
59.5
51
Lampiran 1. Sebaran suhu pengeringan irisan umbi talas menggunakan Sunbeam Food Dehydrator DT5600 (lanjutan) Waktu (menit) 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200 220 240 260 280 300 320 340 360 380 400 420 440 460 480 500 520 540
Tray I 38.7 39.8 41.2 42.2 44.6 49.0 50.1 55.7 58.3 58.0 61.4 62.7 60.7 63.2 64.3 63.3 64.9 41.6 64.0 66.3 66.9 62.0 44.6 65.1 59.2 48.5 59.7
Tray II 47.7 50.1 52.0 51.8 54.3 59.0 61.5 64.0 65.1 64.9 67.1 68.1 65.8 67.8 68.7 67.8 68.2 53.9 67.3 68.4 69.1 65.0 49.4 67.7 65.1 53.3 66.0
0 20 40 60 80 100 120 140 160
34.7 41.1 40.9 41.9 42.5 43.0 47.8 30.1 51.9
38.7 46.4 46.9 48.0 48.5 49.9 56.2 37.4 58.8
Ulangan ke-1 Tray Tray Tray III IV V 45.2 51.8 53.7 47.8 53.7 54.6 49.9 55.3 55.4 51.7 57.6 56.1 55.6 60.5 58.9 60.4 65.0 63.4 60.9 63.5 62.4 63.5 65.8 65.3 65.2 66.9 66.4 64.9 67.1 67.4 67.1 68.6 68.7 68.4 69.7 69.9 65.9 66.8 67.5 68.1 68.6 68.6 69.2 69.7 70.2 68.4 68.9 69.3 69.0 69.3 69.4 55.7 54.2 53.3 68.2 68.6 69.4 68.9 69.5 69.8 69.6 70.1 70.6 65.9 66.7 67.4 51.1 53.2 56.8 68.0 68.3 68.8 65.5 65.8 66.4 55.1 56.0 59.4 66.6 66.9 66.3 40.1 45.1 44.9 46.0 46.9 49.0 55.6 39.2 57.7
41.5 47.7 47.9 49.1 50.4 52.0 57.6 39.6 61.1
49.5 54.2 52.9 53.7 54.3 57.0 61.7 33.0 62.3
Plenum 48.7 49.9 50.8 51.5 53.9 58.1 57.8 61.2 62.5 64.0 66.2 67.7 64.2 66.0 67.2 67.2 67.6 46.5 67.2 67.9 68.6 65.1 56.6 67.3 64.5 56.6 65.6 47.7 51.2 49.7 50.3 51.0 50.1 55.5 36.6 56.6
Tray dasar 64.3 64.6 64.0 64.1 66.2 69.5 66.3 69.1 69.4 72.7 72.3 73.2 70.4 70.6 72.6 69.7 69.3 54.8 70.9 69.5 70.0 70.2 65.9 70.2 68.3 65.3 61.6
Tray I 46.0 48.1 50.5 49.5 52.4 52.9 53.2 56.4 56.3 55.1 57.8 58.2 56.9 58.8 59.4 58.0 58.9 58.7 56.2 57.7 57.9 57.3 52.4 59.2 61.2 54.0 64.1
Tray II 53.4 55.4 57.8 58.2 61.2 62.0 61.4 64.2 64.0 63.0 64.5 65.0 64.2 65.6 65.8 64.0 64.4 63.8 62.9 64.0 63.9 62.7 59.0 63.9 67.2 61.2 70.8
60.1 66.1 63.5 63.2 63.9 65.9 67.6 40.5 66.6
27.3 36.8 38.4 39.5 39.2 41.8 43.8 43.3 48.2
30.8 42.1 44.2 46.5 44.9 49.0 51.9 55.5 58.9
P3T2 Ulangan ke-2 Tray Tray Tray III IV V 45.5 53.8 54.7 47.5 56.2 56.9 49.8 58.3 59.2 50.9 59.8 59.2 52.8 62.8 61.6 55.1 63.3 62.1 55.4 62.2 62.7 59.7 64.9 64.8 60.6 65.0 65.0 58.9 63.7 63.8 61.6 65.3 65.0 62.8 65.6 65.3 62.7 64.6 65.2 64.7 66.3 66.5 65.3 66.5 66.5 63.9 64.5 65.1 64.5 65.0 65.3 64.1 64.6 64.6 62.4 63.6 63.5 63.6 64.6 64.2 63.7 64.6 64.1 62.7 63.7 63.6 58.5 59.6 61.1 63.8 65.0 65.1 67.1 67.9 67.8 62.0 62.0 65.2 71.3 71.7 72.0 P4T2 30.8 35.4 38.1 41.4 46.5 48.2 42.4 47.3 49.8 45.0 48.1 50.8 46.6 46.9 53.3 50.5 51.2 56.4 53.9 56.1 59.4 55.4 56.3 58.2 59.3 60.2 61.7
49.7 51.7 54.5 54.5 58.1 60.1 59.3 62.8 63.5 63.3 65.1 65.9 65.6 67.3 67.4 65.7 66.0 65.4 64.7 65.8 65.9 64.8 61.3 66.4 68.8 63.4 72.3
Tray dasar 67.2 67.4 69.6 67.7 68.9 68.4 68.1 68.8 68.6 68.0 68.5 68.6 68.1 68.9 68.9 67.8 67.1 66.4 67.4 67.2 67.4 67.9 65.9 68.9 71.9 70.2 74.8
Tray I 42.4 44.0 45.9 45.9 48.5 51.0 51.7 56.1 57.3 56.6 59.6 60.5 58.8 61.0 61.9 60.7 61.9 50.2 60.1 62.0 62.4 59.7 48.5 62.2 60.2 51.3 61.9
Tray II 50.6 52.8 54.9 55.0 57.8 60.5 61.5 64.1 64.6 64.0 65.8 66.6 65.0 66.7 67.3 65.9 66.3 58.9 65.1 66.2 66.5 63.9 54.2 65.8 66.2 57.3 68.4
Tray III 45.4 47.7 49.9 51.3 54.2 57.8 58.2 61.6 62.9 61.9 64.4 65.6 64.3 66.4 67.3 66.2 66.8 59.9 65.3 66.3 66.7 64.3 54.8 65.9 66.3 58.6 69.0
Rata-rata Tray Tray IV V 52.8 54.2 55.0 55.8 56.8 57.3 58.7 57.7 61.7 60.3 64.2 62.8 62.9 62.6 65.4 65.1 66.0 65.7 65.4 65.6 67.0 66.9 67.7 67.6 65.7 66.4 67.5 67.6 68.1 68.4 66.7 67.2 67.2 67.4 59.4 59.0 66.1 66.5 67.1 67.0 67.4 67.4 65.2 65.5 56.4 59.0 66.7 67.0 66.9 67.1 59.0 62.3 69.3 69.2
42.3 51.8 52.2 53.4 56.4 57.4 57.8 57.8 61.4
60.9 63.1 63.9 64.0 63.0 64.9 65.7 64.3 66.4
31.0 39.0 39.7 40.7 40.9 42.4 45.8 36.7 50.1
34.8 44.3 45.6 47.3 46.7 49.5 54.1 46.5 58.9
35.5 43.3 43.7 45.5 46.8 49.8 54.8 47.3 58.5
38.5 47.1 47.6 48.6 48.7 51.6 56.9 48.0 60.7
Plenum
43.8 51.2 51.4 52.3 53.8 56.7 60.6 45.6 62.0
49.2 50.8 52.7 53.0 56.0 59.1 58.6 62.0 63.0 63.7 65.7 66.8 64.9 66.7 67.3 66.5 66.8 56.0 66.0 66.9 67.3 65.0 59.0 66.9 66.7 60.0 69.0
Tray dasar 65.8 66.0 66.8 65.9 67.6 69.0 67.2 69.0 69.0 70.4 70.4 70.9 69.3 69.8 70.8 68.8 68.2 60.6 69.2 68.4 68.7 69.1 65.9 69.6 70.1 67.8 68.2
45.0 51.5 51.0 51.9 53.7 53.8 56.7 47.2 59.0
60.5 64.6 63.7 63.6 63.5 65.4 66.7 52.4 66.5
Plenum
52
Lampiran 1. Sebaran suhu pengeringan irisan umbi talas menggunakan Sunbeam Food Dehydrator DT5600 (lanjutan) Waktu (menit) 180 200 220 240 260 280 300 320 340 360 380 400 420 440 460 480 500 520 540
Tray I 54.3 31.2 54.8 57.5 35.3 60.0 61.9 40.3 62.2 65.2 42.3 62.3 62.6 39.9 61.7 42.1 62.2 59.9 62.3
Tray II 60.3 49.9 61.1 63.2 52.6 64.5 65.8 48.3 65.5 68.0 48.6 64.9 65.0 58.4 64.3 45.3 65.0 63.0 66.0
Ulangan ke-1 Tray Tray Tray III IV V 59.5 62.5 63.2 55.3 61.4 61.9 61.5 62.4 63.4 63.6 64.2 64.8 60.7 64.1 63.5 64.4 65.1 65.3 65.9 66.5 66.6 61.2 64.7 64.6 65.9 66.4 66.8 68.3 68.7 68.6 60.3 66.8 66.5 65.3 65.8 66.1 65.3 65.6 65.6 64.3 65.3 65.3 64.5 65.0 65.2 47.3 47.8 54.0 65.2 65.6 66.0 63.4 63.8 64.4 66.3 66.5 66.6
Plenum 58.3 43.1 60.7 62.9 38.7 63.6 65.1 35.4 64.8 67.1 37.8 65.2 65.3 46.4 64.0 48.4 65.0 62.2 64.8
Tray dasar 66.9 55.3 66.9 67.5 51.8 68.0 69.1 52.0 70.1 70.7 54.7 69.0 67.4 54.2 68.1 63.2 69.0 68.1 68.8
Tray I 51.0 52.2 55.5 56.0 54.3 56.2 53.9 64.5 65.2 56.8 62.7 62.9 55.0 62.5 59.5 42.7 36.8 60.9 61.6
Tray II 62.6 62.1 64.7 65.1 62.0 63.4 58.0 67.6 68.0 60.6 65.1 65.4 58.3 64.9 62.6 45.7 40.1 64.7 65.5
P4T2 Ulangan ke-2 Tray Tray Tray III IV V 62.9 63.4 64.7 63.2 64.0 64.9 65.2 65.9 66.7 65.6 66.2 66.7 62.4 63.3 63.9 63.6 64.1 64.7 58.9 60.4 62.2 67.9 68.1 68.3 68.1 68.5 68.7 60.9 62.1 63.4 65.4 65.7 65.8 65.8 66.2 66.5 59.0 60.3 61.9 65.2 65.6 65.8 63.0 63.4 64.0 47.5 49.1 54.3 41.9 42.6 49.9 64.9 65.3 65.6 65.8 66.1 66.1
Plenum 64.9 64.5 67.2 67.6 64.9 66.1 57.8 66.9 67.2 60.4 65.4 65.7 58.7 64.9 62.4 48.8 45.4 63.5 64.2
Tray dasar 69.2 68.6 69.8 69.5 67.6 67.0 67.3 71.1 71.4 68.1 68.4 69.1 67.0 69.2 67.6 63.2 60.6 67.9 68.3
Tray I 52.7 41.7 55.2 56.8 44.8 58.1 57.9 52.4 63.7 61.0 52.5 62.6 58.8 51.2 60.6 42.4 49.5 60.4 62.0
Tray II 61.5 56.0 62.9 64.2 57.3 64.0 61.9 58.0 66.8 64.3 56.9 65.2 61.7 61.7 63.5 45.5 52.6 63.9 65.8
Tray III 61.2 59.3 63.4 64.6 61.6 64.0 62.4 64.6 67.0 64.6 62.9 65.6 62.2 64.8 63.8 47.4 53.6 64.2 66.1
Rata-rata Tray Tray IV V 63.0 64.0 62.7 63.4 64.2 65.1 65.2 65.8 63.7 63.7 64.6 65.0 63.5 64.4 66.4 66.5 67.5 67.8 65.4 66.0 66.3 66.2 66.0 66.3 63.0 63.8 65.5 65.6 64.2 64.6 48.5 54.2 54.1 58.0 64.6 65.0 66.3 66.4
Plenum 61.6 53.8 64.0 65.3 51.8 64.9 61.5 51.2 66.0 63.8 51.6 65.5 62.0 55.7 63.2 48.6 55.2 62.9 64.5
Tray dasar 68.1 62.0 68.4 68.5 59.7 67.5 68.2 61.6 70.8 69.4 61.6 69.1 67.2 61.7 67.9 63.2 64.8 68.0 68.6
53
Lampiran 2. Pengukuran susut bobot irisan umbi talas selama proses pengeringan P1T1 Ulangan ke-1 Waktu (menit)
ratarata
Tray I
ratarata
Tray II
ratarata
Tray III
ratarata
Tray IV
ratarata
Tray V
0
6.62
7.22
7.08
6.97
8.00
7.73
5.27
7.00
6.07
8.39
8.62
7.69
8.06
7.45
6.66
7.39
5.41
5.87
8.72
6.67
60
5.76
6.03
5.83
5.87
6.43
6.36
4.31
5.70
4.50
6.64
7.10
6.08
5.05
5.17
5.12
5.11
3.03
3.42
6.66
4.37
120
4.87
5.15
5.10
5.04
5.34
5.34
3.56
4.75
3.64
5.42
5.90
4.99
3.83
4.14
4.11
4.03
2.24
2.55
5.48
3.42
180
4.10
4.27
4.31
4.23
4.40
4.45
2.91
3.92
3.01
4.34
5.05
4.13
3.33
3.61
3.24
3.39
1.95
2.26
4.71
2.97
240
3.38
3.42
3.44
3.41
3.55
3.65
2.38
3.19
2.59
3.72
4.48
3.60
3.19
3.33
2.66
3.06
1.89
2.13
4.31
2.78
300
2.95
2.96
2.91
2.94
3.16
3.12
2.06
2.78
2.45
3.46
4.24
3.38
3.15
3.24
2.47
2.95
1.88
2.13
4.18
2.73
360
2.78
2.77
2.67
2.74
3.06
2.94
1.94
2.65
2.37
2.39
4.17
2.98
3.15
3.23
2.43
2.94
1.88
2.13
4.14
2.72
420
2.74
2.73
2.60
2.69
3.03
2.88
1.92
2.61
2.36
2.38
4.15
2.96
3.15
3.20
2.41
2.92
1.88
2.11
4.12
2.70
480
2.73
2.73
2.59
2.68
3.00
2.87
1.91
2.59
2.36
2.37
4.12
2.95
3.15
3.20
2.41
2.92
1.88
2.11
4.12
2.70
540
2.72
2.72
2.59
2.68
3.00
2.87
1.91
2.59
2.35
2.37
4.11
2.94
3.15
3.20
2.41
2.92
1.88
2.11
4.12
2.70
600
2.72
2.72
2.59
2.68
3.00
2.82
1.90
2.57
2.35
2.36
4.11
2.94
3.15
3.20
2.41
2.92
1.88
2.11
4.12
2.70
630
2.71
2.72
2.58
2.67
3.00
2.82
1.90
2.57
2.35
2.36
4.11
2.94
3.15
3.20
2.41
2.92
1.88
2.11
4.12
2.70
660
2.70
2.72
2.58
2.67
3.00
2.82
1.90
2.57
2.35
2.36
4.11
2.94
3.15
3.20
2.41
2.92
1.88
2.11
4.12
2.70
690
2.70
2.72
2.58
2.67
3.00
2.82
1.90
2.57
2.35
2.36
4.11
2.94
3.15
3.20
2.41
2.92
1.88
2.11
4.12
2.70
P1T1 Ulangan ke-2 0
6.97
4.98
5.40
5.78
7.39
5.21
8.79
7.13
7.17
5.20
7.77
6.71
6.94
5.08
7.96
6.66
6.92
4.90
8.59
6.80
60
5.90
3.80
4.28
4.66
6.30
4.03
7.33
5.89
5.98
3.45
6.21
5.21
4.99
2.88
6.68
4.85
4.07
2.46
6.28
4.27
120
4.63
2.82
3.46
3.64
5.08
3.30
6.21
4.86
4.80
2.46
4.92
4.06
3.88
1.85
5.54
3.76
2.95
1.40
4.78
3.04
180
3.67
2.04
2.72
2.81
4.07
2.77
5.09
3.98
3.73
1.66
3.87
3.09
2.98
1.34
4.40
2.91
2.56
1.03
3.61
2.40
240
3.03
1.55
2.14
2.24
3.32
2.44
4.06
3.27
3.02
1.21
3.11
2.45
2.73
1.17
3.37
2.42
2.48
0.99
2.92
2.13
300
2.78
1.24
1.75
1.92
2.83
2.28
3.30
2.80
2.78
1.15
2.79
2.24
2.66
1.15
2.61
2.14
2.46
0.99
2.70
2.05
360
2.71
1.16
1.44
1.77
2.60
2.22
2.99
2.60
2.74
1.13
2.72
2.20
2.65
1.15
2.27
2.02
2.45
0.99
2.67
2.04
420
2.69
1.14
1.37
1.73
2.54
2.20
2.93
2.56
2.72
1.13
2.71
2.19
2.65
1.15
2.23
2.01
2.44
0.98
2.66
2.03
54
Lampiran 2. Pengukuran susut bobot irisan umbi talas selama proses pengeringan (lanjutan) P1T1 Ulangan ke-2 Waktu (menit)
ratarata
Tray I
ratarata
Tray II
ratarata
Tray III
ratarata
Tray IV
ratarata
Tray V
480
2.69
1.14
1.36
1.73
2.52
2.19
2.92
2.54
2.72
1.13
2.71
2.19
2.65
1.15
2.23
2.01
2.44
0.98
2.66
2.03
540
2.68
1.14
1.36
1.73
2.52
2.19
2.92
2.54
2.72
1.13
2.71
2.19
2.65
1.14
2.23
2.01
2.44
0.98
2.65
2.02
600
2.68
1.13
1.36
1.72
2.51
2.19
2.92
2.54
2.71
1.13
2.71
2.18
2.64
1.14
2.22
2.00
2.44
0.98
2.65
2.02
630
2.68
1.13
1.36
1.72
2.51
2.19
2.92
2.54
2.71
1.13
2.71
2.18
2.64
1.14
2.22
2.00
2.44
0.98
2.65
2.02
660
2.68
1.13
1.36
1.72
2.51
2.19
2.92
2.54
2.71
1.13
2.71
2.18
2.64
1.14
2.22
2.00
2.44
0.98
2.65
2.02
690
2.68
1.13
1.36
1.72
2.51
2.19
2.92
2.54
2.71
1.13
2.71
2.18
2.64
1.14
2.22
2.00
2.44
0.98
2.65
2.02
P2T1 Ulangan ke-1 0
6.63
10.16
9.58
8.79
9.80
7.27
10.51
9.19
6.50
9.69
7.38
7.86
6.78
7.10
10.38
8.09
7.24
11.11
7.85
8.73
60
5.53
8.39
8.08
7.33
7.91
5.41
8.70
7.34
4.92
7.61
6.02
6.18
4.46
4.98
8.36
5.93
4.05
7.07
5.44
5.52
120
4.63
7.15
7.06
6.28
6.39
4.35
7.41
6.05
3.80
6.08
4.97
4.95
3.21
3.43
6.95
4.53
2.71
5.33
4.07
4.04
180
3.79
6.05
6.06
5.30
5.07
3.29
6.19
4.85
2.88
4.96
3.85
3.90
2.07
2.37
5.73
3.39
1.90
4.34
2.91
3.05
240
2.88
4.96
5.17
4.34
4.07
2.32
5.05
3.81
2.23
4.07
2.84
3.05
1.63
1.74
4.48
2.62
1.60
3.86
2.10
2.52
300
2.10
4.04
4.21
3.45
3.37
2.26
3.97
3.20
1.81
3.58
2.04
2.48
1.40
1.44
3.52
2.12
1.48
3.58
1.67
2.24
360
1.72
3.35
3.38
2.82
3.12
1.48
3.26
2.62
1.68
3.32
1.62
2.21
1.33
1.34
3.04
1.90
1.43
3.48
1.53
2.15
420
1.60
2.91
2.78
2.43
2.94
1.39
2.90
2.41
1.65
3.22
1.56
2.14
1.33
1.33
2.86
1.84
1.42
3.43
1.52
2.12
480
1.54
2.64
2.41
2.20
2.90
1.36
2.73
2.33
1.61
3.16
1.51
2.09
1.33
1.32
2.80
1.82
1.42
3.39
1.51
2.11
540
1.54
2.52
2.31
2.12
2.87
1.32
2.66
2.28
1.59
3.15
1.51
2.08
1.32
1.31
2.77
1.80
1.42
3.37
1.49
2.09
600
1.52
2.48
2.26
2.09
2.87
1.32
2.63
2.27
1.59
3.12
1.50
2.07
1.32
1.31
2.75
1.79
1.42
3.35
1.48
2.08
630
1.52
2.48
2.23
2.08
2.85
1.32
2.62
2.26
1.57
3.12
1.48
2.06
1.30
1.30
2.75
1.78
1.42
3.35
1.48
2.08
660
1.52
2.47
2.22
2.07
2.85
1.32
2.61
2.26
1.57
3.12
1.48
2.06
1.30
1.30
2.75
1.78
1.41
3.34
1.48
2.08
690
1.52
2.45
2.22
2.06
2.84
1.32
2.60
2.25
1.57
3.09
1.48
2.05
1.30
1.30
2.74
1.78
1.41
3.34
1.48
2.08
720
1.52
2.44
2.21
2.06
2.84
1.32
2.60
2.25
1.57
3.09
1.48
2.05
1.30
1.30
2.74
1.78
1.41
3.34
1.48
2.08
750
1.52
2.43
2.21
2.05
2.84
1.32
2.60
2.25
1.57
3.09
1.48
2.05
1.30
1.30
2.73
1.78
1.41
3.34
1.48
2.08
55
Lampiran 2. Pengukuran susut bobot irisan umbi talas selama proses pengeringan (lanjutan) P2T1 Ulangan ke-1 Waktu (menit)
ratarata
Tray I
ratarata
Tray II
ratarata
Tray III
ratarata
Tray IV
ratarata
Tray V
780
1.52
2.43
2.21
2.05
2.84
1.32
2.60
2.25
1.57
3.09
1.48
2.05
1.30
1.30
2.73
1.78
1.41
3.34
1.48
2.08
810
1.52
2.43
2.21
2.05
2.84
1.32
2.60
2.25
1.57
3.09
1.48
2.05
1.30
1.30
2.73
1.78
1.41
3.34
1.48
2.08
P2T1 Ulangan ke-2 0
12.94
8.48
10.65
10.69
13.70
8.27
10.13
10.70
12.44
8.00
10.55
10.33
11.63
9.06
9.07
9.92
10.08
9.40
10.06
9.85
60
11.31
6.84
9.25
9.13
11.92
6.37
8.60
8.96
9.81
6.05
8.79
8.22
8.37
6.49
7.40
7.42
6.15
5.88
7.69
6.57
120
10.04
5.56
8.07
7.89
10.50
4.99
7.42
7.64
7.88
4.81
7.46
6.72
6.25
4.83
5.89
5.66
4.63
4.04
5.87
4.85
180
8.14
4.53
6.95
6.54
8.76
3.92
6.15
6.28
6.35
3.67
6.08
5.37
5.13
3.70
4.66
4.50
4.01
3.36
4.60
3.99
240
6.98
3.70
5.94
5.54
7.55
3.05
5.11
5.24
5.42
2.67
4.99
4.36
4.65
3.22
3.71
3.86
3.79
3.12
3.94
3.62
300
5.97
3.15
5.08
4.73
6.58
2.59
4.26
4.48
4.91
2.27
4.11
3.76
4.43
2.97
3.19
3.53
3.68
3.02
3.62
3.44
360
5.38
2.84
4.40
4.21
5.97
2.39
3.70
4.02
4.64
2.11
3.66
3.47
4.29
2.83
3.00
3.37
3.61
2.95
3.52
3.36
420
5.12
2.70
4.06
3.96
5.68
2.32
3.48
3.83
4.50
2.06
3.45
3.34
4.23
2.78
2.93
3.31
3.59
2.93
3.47
3.33
480
4.97
2.63
3.89
3.83
5.51
2.29
3.39
3.73
4.41
2.03
3.35
3.26
4.19
2.74
2.89
3.27
3.56
2.91
3.44
3.30
540
4.90
2.59
3.82
3.77
5.43
2.28
3.35
3.69
4.37
2.01
3.30
3.23
4.16
2.72
2.87
3.25
3.54
2.90
3.43
3.29
600
4.85
2.56
3.78
3.73
5.36
2.27
3.32
3.65
4.33
2.00
3.26
3.20
4.13
2.71
2.86
3.23
3.53
2.89
3.41
3.28
630
4.83
2.54
3.77
3.71
5.34
2.26
3.31
3.64
4.31
1.99
3.25
3.18
4.12
2.70
2.85
3.22
3.52
2.88
3.40
3.27
660
4.82
2.54
3.75
3.70
5.32
2.25
3.31
3.63
4.30
1.99
3.24
3.18
4.11
2.70
2.84
3.22
3.51
2.88
3.40
3.26
690
4.80
2.54
3.74
3.69
5.30
2.25
3.29
3.61
4.28
1.99
3.22
3.16
4.10
2.69
2.84
3.21
3.51
2.87
3.40
3.26
720
4.79
2.54
3.74
3.69
5.29
2.25
3.29
3.61
4.27
1.98
3.22
3.16
4.09
2.69
2.84
3.21
3.51
2.87
3.39
3.26
750
4.78
2.53
3.73
3.68
5.28
2.24
3.28
3.60
4.25
1.98
3.22
3.15
4.09
2.68
2.84
3.20
3.50
2.87
3.39
3.25
780
4.77
2.53
3.72
3.67
5.27
2.24
3.27
3.59
4.25
1.98
3.21
3.15
4.08
2.68
2.84
3.20
3.50
2.86
3.39
3.25
810
4.76
2.52
3.71
3.66
5.25
2.24
3.27
3.59
4.24
1.98
3.21
3.14
4.07
2.67
2.83
3.19
3.49
2.86
3.37
3.24
7.36
7.56
8.27
6.11
7.31
8.28
6.00
7.36
7.21
P3T1 Ulangan ke-1 0
7.54
7.83
5.20
6.86
8.26
5.30
7.00
6.85
8.16
8.53
5.38
56
Lampiran 2. Pengukuran susut bobot irisan umbi talas selama proses pengeringan (lanjutan) P3T1 Ulangan ke-1 Waktu (menit)
ratarata
Tray I
ratarata
Tray II
ratarata
Tray III
ratarata
Tray IV
ratarata
Tray V
60
6.52
6.32
4.43
5.76
6.56
4.07
5.85
5.49
6.14
6.74
4.34
5.74
5.58
5.78
5.02
5.46
5.16
3.71
5.72
4.86
120
5.63
5.46
3.86
4.98
5.32
3.18
4.93
4.48
4.58
5.23
3.57
4.46
4.22
4.46
4.12
4.27
3.60
2.53
4.52
3.55
180
4.56
4.50
3.27
4.11
4.06
2.53
4.03
3.54
3.55
4.11
2.87
3.51
3.02
3.45
3.30
3.26
2.90
2.03
3.48
2.80
240
3.73
3.66
2.67
3.35
3.23
2.10
3.21
2.85
2.89
3.26
2.28
2.81
2.44
2.81
2.59
2.61
2.54
1.79
2.70
2.34
300
2.94
3.04
2.10
2.69
2.69
1.85
2.62
2.39
2.57
2.79
1.98
2.45
2.13
2.49
2.12
2.25
2.36
1.66
2.33
2.12
360
2.38
2.52
1.63
2.18
2.43
1.70
2.28
2.14
2.39
2.49
1.82
2.23
1.97
2.34
1.81
2.04
2.27
1.59
2.12
1.99
420
2.14
2.31
1.41
1.95
2.33
1.63
2.13
2.03
2.31
2.36
1.75
2.14
1.90
2.29
1.69
1.96
2.23
1.56
2.04
1.94
480
2.00
2.20
1.30
1.83
2.28
1.59
2.05
1.97
2.27
2.29
1.71
2.09
1.88
2.26
1.61
1.92
2.22
1.56
1.99
1.92
540
1.92
2.14
1.25
1.77
2.25
1.57
2.00
1.94
2.24
2.26
1.70
2.07
1.85
2.25
1.58
1.89
2.20
1.54
1.96
1.90
600
1.87
2.08
1.23
1.73
2.24
1.56
1.98
1.93
2.22
2.24
1.69
2.05
1.84
2.25
1.56
1.88
2.19
1.53
1.95
1.89
630
1.87
2.08
1.23
1.73
2.23
1.56
1.98
1.92
2.22
2.23
1.68
2.04
1.84
2.25
1.56
1.88
2.19
1.53
1.94
1.89
660
1.86
2.07
1.23
1.72
2.23
1.55
1.97
1.92
2.22
2.23
1.68
2.04
1.84
2.23
1.55
1.87
2.19
1.53
1.94
1.89
690
1.85
2.06
1.22
1.71
2.22
1.55
1.96
1.91
2.21
2.22
1.68
2.04
1.83
2.23
1.55
1.87
2.19
1.53
1.94
1.89
720
1.84
2.05
1.22
1.70
2.22
1.55
1.95
1.91
2.21
2.21
1.68
2.03
1.83
2.23
1.55
1.87
2.19
1.53
1.94
1.89
750
1.83
2.05
1.22
1.70
2.22
1.55
1.95
1.91
2.21
2.21
1.68
2.03
1.82
2.23
1.55
1.87
2.19
1.53
1.94
1.89
780
1.83
2.04
1.21
1.69
2.22
1.54
1.95
1.90
2.21
2.21
1.67
2.03
1.82
2.23
1.55
1.87
2.19
1.53
1.94
1.89
810
1.83
2.04
1.21
1.69
2.22
1.54
1.95
1.90
2.21
2.21
1.67
2.03
1.82
2.23
1.55
1.87
2.19
1.53
1.94
1.89
P3T1 Ulangan ke-2 0
6.28
6.90
6.56
6.58
5.13
7.31
6.63
6.36
5.91
6.63
7.32
6.62
5.43
5.61
6.91
5.98
6.12
6.21
5.89
6.07
60
5.14
5.71
5.67
5.51
4.02
5.71
5.53
5.09
4.65
4.79
6.25
5.23
3.73
3.52
5.85
4.37
3.61
4.19
4.39
4.06
120
4.37
4.81
4.88
4.69
3.19
4.66
4.65
4.17
3.59
3.55
5.41
4.18
2.81
2.62
5.05
3.49
2.68
2.98
3.40
3.02
180
3.57
4.04
4.14
3.92
2.45
3.86
3.80
3.37
2.91
2.67
4.56
3.38
2.14
2.12
4.24
2.83
2.25
2.39
2.67
2.44
240
2.81
3.40
3.55
3.25
1.85
3.32
3.14
2.77
2.49
2.19
3.75
2.81
1.81
1.86
3.60
2.42
2.05
2.13
2.17
2.12
57
Lampiran 2. Pengukuran susut bobot irisan umbi talas selama proses pengeringan (lanjutan) P3T1 Ulangan ke-2 Waktu (menit)
ratarata
Tray I
ratarata
Tray II
ratarata
Tray III
ratarata
Tray IV
ratarata
Tray V
300
2.33
2.92
3.00
2.75
1.51
2.99
2.63
2.38
2.25
1.93
3.07
2.42
1.63
1.70
3.16
2.16
1.93
2.00
1.93
1.95
360
2.04
2.63
2.65
2.44
1.41
2.79
2.34
2.18
2.11
1.80
2.72
2.21
1.53
1.62
2.90
2.02
1.88
1.94
1.81
1.88
420
1.86
2.45
2.42
2.24
1.33
2.66
2.15
2.05
2.02
1.73
2.50
2.08
1.48
1.59
2.75
1.94
1.85
1.90
1.74
1.83
480
1.75
2.35
2.29
2.13
1.29
2.58
2.05
1.97
1.97
1.69
2.36
2.01
1.45
1.56
2.65
1.89
1.84
1.89
1.70
1.81
540
1.69
2.27
2.20
2.05
1.27
2.53
1.99
1.93
1.92
1.68
2.28
1.96
1.44
1.55
2.59
1.86
1.83
1.88
1.68
1.80
600
1.66
2.23
2.15
2.01
1.26
2.50
1.95
1.90
1.92
1.66
2.23
1.94
1.44
1.54
2.56
1.85
1.82
1.88
1.67
1.79
630
1.65
2.21
2.13
2.00
1.25
2.49
1.94
1.89
1.92
1.66
2.21
1.93
1.43
1.54
2.55
1.84
1.82
1.87
1.66
1.78
660
1.64
2.20
2.12
1.99
1.25
2.48
1.94
1.89
1.91
1.66
2.20
1.92
1.43
1.54
2.54
1.84
1.82
1.87
1.66
1.78
690
1.63
2.19
2.11
1.98
1.24
2.48
1.93
1.88
1.91
1.66
2.19
1.92
1.43
1.54
2.53
1.83
1.82
1.87
1.66
1.78
720
1.63
2.19
2.10
1.97
1.24
2.47
1.92
1.88
1.91
1.65
2.18
1.91
1.43
1.54
2.53
1.83
1.81
1.87
1.66
1.78
750
1.63
2.18
2.09
1.97
1.24
2.46
1.92
1.87
1.90
1.65
2.18
1.91
1.42
1.54
2.52
1.83
1.81
1.87
1.66
1.78
780
1.62
2.16
2.08
1.95
1.23
2.45
1.91
1.86
1.90
1.65
2.17
1.91
1.42
1.53
2.51
1.82
1.81
1.86
1.65
1.77
810
1.62
2.16
2.08
1.95
1.23
2.45
1.91
1.86
1.90
1.65
2.17
1.91
1.42
1.53
2.51
1.82
1.81
1.86
1.65
1.77
P4T1 Ulangan ke-1 0
6.73
7.83
7.85
7.47
5.97
6.51
7.69
6.72
7.62
5.43
8.09
7.05
8.14
8.10
5.23
7.16
8.38
7.62
6.31
7.44
60
5.86
6.43
7.04
6.44
4.80
4.84
6.90
5.51
6.12
4.43
7.04
5.86
5.75
6.45
4.15
5.45
5.66
5.16
4.66
5.16
120
5.14
5.47
6.21
5.61
4.04
3.73
6.05
4.61
5.16
3.76
6.10
5.01
3.98
5.10
3.39
4.16
4.28
4.04
3.52
3.95
180
4.07
4.67
5.44
4.73
3.07
2.74
5.07
3.63
4.19
2.91
5.13
4.08
2.67
4.08
2.57
3.11
3.49
3.33
2.47
3.10
240
3.23
4.11
4.78
4.04
2.37
1.92
4.24
2.84
3.70
2.28
4.25
3.41
1.69
3.58
1.89
2.39
3.06
3.01
1.68
2.58
300
2.64
3.76
4.28
3.56
1.92
1.36
3.55
2.28
3.42
1.83
3.68
2.98
1.33
3.33
1.39
2.02
2.86
2.84
1.22
2.31
360
2.16
3.52
3.84
3.17
1.60
1.06
2.94
1.87
3.23
1.50
3.24
2.66
1.19
3.17
1.04
1.80
2.75
2.74
1.00
2.16
420
1.91
3.38
3.49
2.93
1.42
0.95
2.61
1.66
3.15
1.33
2.97
2.48
1.15
3.08
0.88
1.70
2.66
2.68
0.93
2.09
480
1.79
3.30
3.31
2.80
1.35
0.91
2.42
1.56
3.10
1.25
2.83
2.39
1.13
3.03
0.81
1.66
2.63
2.65
0.91
2.06
58
Lampiran 2. Pengukuran susut bobot irisan umbi talas selama proses pengeringan (lanjutan) P4T1 Ulangan ke-1 Waktu (menit)
ratarata
Tray I
ratarata
Tray II
ratarata
Tray III
ratarata
Tray IV
ratarata
Tray V
540
1.71
3.26
3.19
2.72
1.31
0.90
2.33
1.51
3.07
1.22
2.76
2.35
1.13
3.01
0.79
1.64
2.61
2.63
0.90
2.05
600
1.68
3.24
3.14
2.69
1.29
0.90
2.28
1.49
3.06
1.21
2.72
2.33
1.13
2.99
0.78
1.63
2.60
2.61
0.90
2.04
630
1.67
3.23
3.12
2.67
1.29
0.89
2.26
1.48
3.05
1.20
2.70
2.32
1.12
2.98
0.78
1.63
2.59
2.61
0.89
2.03
660
1.66
3.22
3.10
2.66
1.29
0.89
2.24
1.47
3.05
1.19
2.69
2.31
1.12
2.97
0.77
1.62
2.58
2.61
0.89
2.03
690
1.65
3.22
3.10
2.66
1.28
0.89
2.23
1.47
3.05
1.19
2.68
2.31
1.12
2.97
0.77
1.62
2.58
2.60
0.89
2.02
720
1.65
3.21
3.09
2.65
1.28
0.89
2.22
1.46
3.04
1.19
2.67
2.30
1.11
2.97
0.77
1.62
2.58
2.60
0.89
2.02
750
1.64
3.20
3.08
2.64
1.28
0.89
2.22
1.46
3.04
1.19
2.66
2.30
1.11
2.96
0.77
1.61
2.58
2.60
0.89
2.02
780
1.63
3.19
3.07
2.63
1.27
0.89
2.21
1.46
3.03
1.19
2.65
2.29
1.11
2.96
0.77
1.61
2.57
2.60
0.88
2.02
810
1.63
3.19
3.07
2.63
1.27
0.89
2.21
1.46
3.03
1.19
2.65
2.29
1.11
2.96
0.77
1.61
2.56
2.59
0.88
2.01
P4T1 Ulangan ke-2 0
9.60
7.73
7.49
8.27
7.48
5.73
6.03
6.41
8.62
9.01
7.14
8.26
6.41
6.06
6.99
6.49
6.44
6.21
7.04
6.56
60
6.06
6.23
6.21
6.17
6.06
4.13
4.95
5.05
6.89
6.78
5.86
6.51
3.96
4.16
5.49
4.54
3.84
3.71
5.17
4.24
120
5.19
5.26
5.41
5.29
4.95
3.44
4.05
4.15
5.75
5.41
4.95
5.37
3.03
3.33
4.57
3.64
2.96
2.85
4.10
3.30
180
4.32
4.39
4.56
4.42
3.84
2.94
3.25
3.34
4.90
4.32
4.04
4.42
2.54
2.74
3.74
3.01
2.55
2.41
3.31
2.76
240
3.70
3.50
3.86
3.69
3.10
2.52
2.46
2.69
4.33
3.64
3.34
3.77
2.34
2.42
3.18
2.65
2.39
2.24
2.88
2.50
300
3.15
2.82
3.43
3.13
2.55
2.20
2.91
2.55
3.99
3.27
2.91
3.39
2.26
2.28
2.82
2.45
2.32
2.17
2.68
2.39
360
2.82
2.45
3.17
2.81
2.26
2.05
1.71
2.01
3.83
3.10
2.72
3.22
2.23
2.22
2.67
2.37
2.29
2.14
2.59
2.34
420
2.69
2.32
3.06
2.69
2.15
1.98
1.64
1.92
3.75
3.03
2.65
3.14
2.20
2.21
2.61
2.34
2.28
2.13
2.55
2.32
480
2.63
2.24
2.99
2.62
2.09
1.95
1.59
1.88
3.70
2.99
2.60
3.10
2.19
2.19
2.56
2.31
2.25
2.12
2.54
2.30
540
2.61
2.21
2.95
2.59
2.06
1.93
1.58
1.86
3.68
2.97
2.58
3.08
2.20
2.18
2.55
2.31
2.27
2.10
2.52
2.30
600
2.58
2.18
2.92
2.56
2.04
1.91
1.56
1.84
3.65
2.95
2.57
3.06
2.19
2.18
2.53
2.30
2.26
2.11
2.52
2.30
630
2.58
2.17
2.91
2.55
2.03
1.91
1.56
1.83
3.65
2.94
2.55
3.05
2.18
2.17
2.53
2.29
2.26
2.10
2.51
2.29
660
2.58
2.17
2.90
2.55
2.03
1.91
1.56
1.83
3.64
2.93
2.55
3.04
2.18
2.17
2.53
2.29
2.26
2.10
2.50
2.29
59
Lampiran 2. Pengukuran susut bobot irisan umbi talas selama proses pengeringan (lanjutan) P4T1 Ulangan ke-2 Waktu (menit)
ratarata
Tray I
ratarata
Tray II
ratarata
Tray III
ratarata
Tray IV
ratarata
Tray V
690
2.57
2.16
2.89
2.54
2.03
1.91
1.56
1.83
3.63
2.93
2.55
3.04
2.18
2.17
2.52
2.29
2.26
2.10
2.50
2.29
720
2.57
2.16
2.89
2.54
2.02
1.90
1.56
1.83
3.63
2.93
2.55
3.04
2.18
2.17
2.52
2.29
2.26
2.10
2.50
2.29
750
2.57
2.16
2.88
2.54
2.02
1.90
1.55
1.82
3.63
2.93
2.54
3.03
2.18
2.16
2.52
2.29
2.25
2.10
2.50
2.28
780
2.57
2.16
2.88
2.54
2.02
1.90
1.55
1.82
3.63
2.93
2.54
3.03
2.17
2.16
2.52
2.28
2.25
2.10
2.50
2.28
810
2.57
2.15
2.88
2.53
2.02
1.90
1.55
1.82
3.63
2.93
2.53
3.03
2.17
2.16
2.52
2.28
2.25
2.10
2.50
2.28
P1T2 Ulangan ke-1 0
9.02
6.55
7.64
7.74
6.76
7.71
9.13
7.87
6.96
9.02
8.64
8.21
9.28
8.79
8.97
9.01
8.57
9.11
6.80
8.16
60
6.18
4.68
5.58
5.48
4.76
5.43
6.63
5.61
5.69
5.71
6.22
5.87
5.44
5.41
5.94
5.60
4.62
4.63
3.99
4.41
120
4.95
3.61
4.50
4.35
3.78
4.20
5.14
4.37
3.57
4.49
4.97
4.34
4.26
4.11
4.69
4.35
4.09
3.84
3.11
3.68
180
3.92
2.98
3.83
3.58
2.93
3.33
3.99
3.42
2.90
4.04
4.28
3.74
3.93
3.79
4.21
3.98
4.04
3.75
2.78
3.52
240
3.63
2.85
3.68
3.39
2.65
3.07
3.70
3.14
2.75
4.02
4.14
3.64
3.88
3.76
4.13
3.92
4.01
3.74
2.73
3.49
300
3.57
2.81
3.67
3.35
2.61
3.06
3.67
3.11
2.73
4.01
4.13
3.62
3.86
3.76
4.13
3.92
4.01
3.74
2.73
3.49
360
3.54
2.78
3.64
3.32
2.58
3.04
3.63
3.08
2.72
3.99
4.10
3.60
3.85
3.76
4.13
3.91
4.01
3.74
2.72
3.49
420
3.54
2.78
3.64
3.32
2.56
3.01
3.63
3.07
2.72
3.99
4.09
3.60
3.83
3.76
4.11
3.90
4.00
3.74
2.72
3.49
450
3.54
2.78
3.62
3.31
2.56
3.01
3.63
3.07
2.72
3.98
4.09
3.60
3.83
3.76
4.11
3.90
3.99
3.74
2.72
3.48
480
3.54
2.78
3.62
3.31
2.56
3.01
3.63
3.07
2.72
3.98
4.09
3.60
3.83
3.76
4.11
3.90
3.99
3.73
2.72
3.48
P1T2 Ulangan ke-2 0
9.95
7.14
7.17
8.09
9.04
5.83
8.16
7.68
9.43
6.65
7.08
7.72
7.97
6.23
6.55
6.92
8.16
9.45
7.14
8.25
60
6.18
4.68
5.58
5.48
4.76
5.43
6.63
5.61
5.69
5.71
6.22
5.87
5.44
5.41
5.94
5.60
4.62
4.63
3.99
4.41
120
6.23
4.23
4.34
4.93
5.00
2.99
5.02
4.34
5.34
3.37
3.92
4.21
3.86
3.11
3.59
3.52
3.62
4.89
3.80
4.10
180
5.24
3.64
3.75
4.21
4.45
2.68
4.30
3.81
4.78
3.22
3.55
3.85
3.70
2.98
3.23
3.30
3.57
4.67
3.59
3.94
240
4.93
3.50
3.62
4.02
4.35
2.64
4.12
3.70
4.69
3.20
3.51
3.80
3.68
2.96
3.18
3.27
3.56
4.63
3.56
3.92
300
4.91
3.48
3.60
4.00
4.34
2.63
4.09
3.69
4.69
3.19
3.51
3.80
3.68
2.96
3.17
3.27
3.55
4.62
3.56
3.91
60
Lampiran 2. Pengukuran susut bobot irisan umbi talas selama proses pengeringan (lanjutan) P1T2 Ulangan ke-2 Waktu (menit)
ratarata
Tray I
ratarata
Tray II
ratarata
Tray III
ratarata
Tray IV
ratarata
Tray V
360
4.90
3.47
3.60
3.99
4.34
2.63
4.08
3.68
4.69
3.19
3.50
3.79
3.68
2.95
3.17
3.27
3.55
4.61
3.55
3.90
420
4.89
3.47
3.60
3.99
4.34
2.63
4.08
3.68
4.69
3.19
3.50
3.79
3.68
2.95
3.16
3.26
3.55
4.60
3.55
3.90
450
4.89
3.47
3.60
3.99
4.34
2.63
4.08
3.68
4.68
3.19
3.50
3.79
3.68
2.95
3.16
3.26
3.55
4.60
3.55
3.90
480
4.89
3.47
3.60
3.99
4.34
2.63
4.08
3.68
4.68
3.19
3.50
3.79
3.68
2.95
3.16
3.26
3.55
4.60
3.55
3.90
P2T2 Ulangan ke-1 0
9.57
9.25
6.82
8.55
10.70
10.15
8.46
9.77
9.81
9.46
8.74
9.34
7.69
10.46
9.44
9.20
11.06
8.87
9.38
9.77
60
6.63
6.41
4.55
5.86
8.34
7.07
6.14
7.18
6.33
6.43
5.31
6.02
4.36
5.26
4.87
4.83
6.56
3.51
3.46
4.51
120
4.66
4.72
3.25
4.21
5.97
5.84
4.57
5.46
4.10
4.46
3.95
4.17
2.81
3.69
3.01
3.17
3.85
2.37
2.47
2.90
180
3.13
3.63
1.97
2.91
4.50
4.58
3.06
4.05
2.96
2.86
3.27
3.03
2.32
3.05
2.32
2.56
3.15
2.13
2.25
2.51
240
2.44
3.17
1.51
2.37
3.36
3.81
2.19
3.12
2.51
2.39
2.97
2.62
2.25
2.82
2.26
2.44
3.05
2.07
2.22
2.45
300
2.33
3.03
1.42
2.26
2.81
3.43
1.96
2.73
2.42
2.30
2.91
2.54
2.23
2.78
2.22
2.41
3.03
2.07
2.22
2.44
360
2.32
2.99
1.42
2.24
2.63
3.35
1.91
2.63
2.38
2.26
2.86
2.50
2.20
2.77
2.21
2.39
2.98
2.06
2.19
2.41
420
2.30
2.98
1.41
2.23
2.60
3.33
1.90
2.61
2.37
2.26
2.86
2.50
2.20
2.76
2.20
2.39
2.96
2.06
2.19
2.40
450
2.29
2.97
1.41
2.22
2.58
3.32
1.89
2.60
2.36
2.26
2.86
2.49
2.20
2.76
2.19
2.38
2.95
2.05
2.19
2.40
480
2.29
2.96
1.41
2.22
2.58
3.32
1.84
2.58
2.35
2.26
2.86
2.49
2.18
2.71
2.14
2.34
2.92
2.04
2.19
2.38
510
2.29
2.95
1.41
2.22
2.58
3.32
1.79
2.56
2.34
2.26
2.86
2.49
2.16
2.66
2.09
2.30
2.89
2.03
2.19
2.37
540
2.29
2.94
1.41
2.21
2.58
3.32
1.74
2.55
2.33
2.26
2.86
2.48
2.14
2.61
2.04
2.26
2.86
2.02
2.19
2.36
P2T2 Ulangan ke-2 0
10.94
9.60
9.44
9.99
13.12
9.96
8.92
10.67
12.93
9.61
11.15
11.23
8.80
8.65
10.55
9.33
11.73
11.03
12.16
11.64
60
7.63
7.18
7.94
7.58
9.64
6.78
6.71
7.71
8.56
5.43
8.17
7.39
5.19
3.58
7.14
5.30
6.76
4.60
7.71
6.36
120
5.77
5.26
6.30
5.78
7.29
4.54
4.81
5.55
6.29
3.01
5.29
4.86
3.72
1.85
4.58
3.38
5.16
2.72
5.35
4.41
180
4.64
3.52
5.01
4.39
5.81
2.62
3.35
3.93
5.33
1.91
3.43
3.56
3.20
1.48
2.50
2.39
4.78
2.56
4.45
3.93
240
4.14
1.98
3.61
3.24
4.98
1.70
1.79
2.82
5.01
1.76
2.99
3.25
3.11
1.44
1.66
2.07
4.67
2.51
4.22
3.80
61
Lampiran 2. Pengukuran susut bobot irisan umbi talas selama proses pengeringan (lanjutan) P2T2 Ulangan ke-2 Waktu (menit)
ratarata
Tray I
ratarata
Tray II
ratarata
Tray III
ratarata
Tray IV
ratarata
Tray V
300
4.01
1.43
3.02
2.82
4.79
1.51
1.39
2.56
4.89
1.74
2.90
3.18
3.08
1.44
1.62
2.05
4.64
2.49
4.16
3.76
360
3.98
1.37
2.92
2.76
4.75
1.50
1.36
2.54
4.86
1.73
2.88
3.16
3.07
1.43
1.60
2.03
4.63
2.47
4.16
3.75
420
3.95
1.35
2.89
2.73
4.73
1.49
1.35
2.52
4.84
1.72
2.87
3.14
3.06
1.43
1.59
2.03
4.62
2.47
4.13
3.74
450
3.94
1.35
2.89
2.73
4.71
1.49
1.35
2.52
4.83
1.72
2.86
3.14
3.05
1.43
1.59
2.02
4.61
2.47
4.13
3.74
480
3.93
1.35
2.88
2.72
4.70
1.48
1.35
2.51
4.83
1.72
2.86
3.14
3.05
1.43
1.59
2.02
4.61
2.46
4.12
3.73
510
3.93
1.34
2.87
2.71
4.70
1.48
1.34
2.51
4.83
1.72
2.85
3.13
3.05
1.43
1.59
2.02
4.60
2.46
4.12
3.73
540
3.93
1.34
2.86
2.71
4.69
1.48
1.34
2.50
4.82
1.72
2.85
3.13
3.05
1.43
1.59
2.02
4.60
2.46
4.12
3.73
P3T2 Ulangan ke-1 0
9.92
6.15
10.01
8.69
7.71
6.23
10.01
7.98
6.93
8.47
7.00
7.47
9.26
8.65
7.09
8.33
9.67
10.57
9.73
9.99
60
8.26
5.09
7.71
7.02
5.79
5.02
7.46
6.09
5.08
6.25
4.91
5.41
5.77
6.64
4.30
5.57
5.22
7.43
5.33
5.99
120
6.62
4.12
5.78
5.51
4.07
3.39
5.27
4.24
3.32
4.49
3.22
3.68
3.91
4.78
2.75
3.81
3.97
4.95
4.24
4.39
180
5.39
3.09
4.18
4.22
2.97
2.42
4.10
3.16
2.50
3.29
2.42
2.74
3.10
3.43
2.33
2.95
3.61
3.62
3.87
3.70
240
4.66
2.42
3.50
3.53
2.57
2.05
3.71
2.78
2.19
2.82
2.18
2.40
2.89
2.99
2.19
2.69
3.50
3.25
3.75
3.50
300
4.34
2.12
3.17
3.21
2.40
1.92
3.56
2.63
2.04
2.60
2.11
2.25
2.78
2.85
2.14
2.59
3.47
3.07
3.69
3.41
360
4.13
1.95
3.07
3.05
2.37
1.91
3.51
2.60
2.00
2.55
2.08
2.21
2.74
2.82
2.14
2.57
3.44
3.04
3.67
3.38
420
4.05
1.87
3.00
2.97
2.35
1.90
3.47
2.57
1.97
2.52
2.06
2.18
2.73
2.78
2.13
2.55
3.42
3.01
3.65
3.36
450
4.05
1.86
3.00
2.97
2.34
1.90
3.47
2.57
1.97
2.52
2.06
2.18
2.72
2.78
2.13
2.54
3.42
3.00
3.65
3.36
480
4.03
1.84
2.98
2.95
2.34
1.88
3.47
2.56
1.97
2.51
2.06
2.18
2.72
2.78
2.13
2.54
3.42
3.00
3.65
3.36
510
4.03
1.84
2.98
2.95
2.33
1.88
3.47
2.56
1.95
2.51
2.06
2.17
2.72
2.78
2.13
2.54
3.41
3.00
3.63
3.35
540
4.09
1.83
2.97
2.96
2.33
1.88
3.47
2.56
1.95
2.50
2.06
2.17
2.71
2.77
2.13
2.54
3.42
3.00
3.64
3.35
P3T2 Ulangan ke-2 0
7.42
6.37
6.27
6.69
7.80
6.20
5.73
6.58
8.38
7.30
4.53
6.74
9.73
5.67
4.47
6.62
12.77
6.09
6.04
8.30
60
5.60
4.70
4.50
4.93
6.10
4.50
4.23
4.94
6.26
5.02
2.99
4.76
6.73
3.57
2.83
4.38
7.78
3.14
3.62
4.85
62
Lampiran 2. Pengukuran susut bobot irisan umbi talas selama proses pengeringan (lanjutan) P3T2 Ulangan ke-2 Waktu (menit)
ratarata
Tray I
ratarata
Tray II
ratarata
Tray III
ratarata
Tray IV
ratarata
Tray V
120
4.55
3.47
3.30
3.77
5.24
3.18
2.96
3.79
4.68
3.88
1.88
3.48
5.09
2.59
1.89
3.19
6.43
2.24
2.38
3.68
180
4.01
2.74
2.40
3.05
4.56
2.37
2.11
3.01
3.62
3.37
1.44
2.81
4.29
2.27
1.44
2.67
5.85
1.90
1.97
3.24
240
3.70
2.43
2.01
2.71
4.24
2.07
1.73
2.68
3.20
3.17
1.29
2.55
3.95
2.14
1.29
2.46
5.58
1.79
1.82
3.06
300
3.51
2.27
1.80
2.53
4.05
1.95
1.60
2.53
3.03
3.08
1.24
2.45
3.81
2.09
1.24
2.38
5.45
1.74
1.77
2.99
360
3.42
2.19
1.70
2.44
3.95
1.93
1.55
2.48
2.97
3.04
1.23
2.41
3.76
2.06
1.23
2.35
5.40
1.72
1.75
2.96
420
3.36
2.16
1.65
2.39
3.89
1.91
1.54
2.45
2.95
3.02
1.22
2.40
3.74
2.05
1.23
2.34
5.35
1.72
1.74
2.94
450
3.34
2.15
1.64
2.38
3.87
1.90
1.53
2.43
2.94
3.01
1.22
2.39
3.73
2.05
1.23
2.34
5.34
1.72
1.74
2.93
480
3.32
2.15
1.63
2.37
3.85
1.90
1.53
2.43
2.94
3.01
1.22
2.39
3.72
2.04
1.23
2.33
5.34
1.72
1.74
2.93
510
3.31
2.14
1.62
2.36
3.84
1.89
1.53
2.42
2.93
3.00
1.22
2.38
3.71
2.04
1.22
2.32
5.32
1.72
1.73
2.92
540
3.30
2.13
1.62
2.35
3.82
1.89
1.52
2.41
2.93
2.99
1.22
2.38
3.71
2.04
1.22
2.32
5.31
1.71
1.73
2.92
P4T2 Ulangan ke-1 0
7.50
11.35
11.58
10.14
8.51
6.96
10.80
8.76
7.13
8.73
11.43
9.10
6.80
10.44
10.56
9.27
5.43
9.12
12.08
8.88
60
5.81
8.71
8.28
7.60
6.19
4.70
8.04
6.31
4.53
5.03
6.55
5.37
2.92
6.49
4.40
4.60
1.65
5.45
4.45
3.85
120
4.36
7.08
6.72
6.05
4.79
3.32
6.26
4.79
3.25
3.33
4.69
3.76
2.11
4.84
3.29
3.41
1.33
3.83
3.52
2.89
180
3.11
5.52
4.96
4.53
3.66
2.30
4.50
3.49
2.07
2.43
3.44
2.65
1.90
3.86
2.84
2.87
1.25
2.76
3.31
2.44
240
2.30
4.50
3.79
3.53
3.26
1.99
3.60
2.95
1.75
2.31
3.12
2.39
1.87
3.63
2.75
2.75
1.24
2.51
3.25
2.33
300
1.99
4.09
3.24
3.11
3.15
1.90
3.32
2.79
1.71
2.28
3.04
2.34
1.86
3.53
2.72
2.70
1.24
2.46
3.22
2.31
360
1.93
3.99
3.08
3.00
3.13
1.86
3.26
2.75
1.69
2.26
3.00
2.32
1.84
3.52
2.69
2.68
1.22
2.46
3.22
2.30
420
1.92
3.94
3.03
2.96
3.11
1.86
3.23
2.73
1.67
2.26
2.97
2.30
1.84
3.50
2.69
2.68
1.22
2.44
3.21
2.29
450
1.92
3.94
3.02
2.96
3.09
1.86
3.23
2.73
1.67
2.25
2.95
2.29
1.83
3.50
2.68
2.67
1.22
2.41
3.21
2.28
480
1.92
3.92
3.00
2.95
3.09
1.86
3.23
2.73
1.67
2.24
2.95
2.29
1.83
3.49
2.68
2.67
1.22
2.41
3.21
2.28
510
1.91
3.92
3.00
2.94
3.09
1.86
3.23
2.73
1.67
2.24
2.95
2.29
1.83
3.49
2.68
2.67
1.22
2.41
3.21
2.28
540
1.91
3.91
3.00
2.94
3.09
1.82
3.22
2.71
1.67
2.24
2.95
2.29
1.83
3.49
2.68
2.67
1.22
2.41
3.19
2.27
63
Lampiran 2. Pengukuran susut bobot irisan umbi talas selama proses pengeringan (lanjutan) P4T2 Ulangan ke-2 Waktu (menit)
ratarata
Tray I
ratarata
Tray II
ratarata
Tray III
ratarata
Tray IV
ratarata
Tray V
0
10.22
12.79
7.13
10.05
10.64
11.67
8.54
10.28
11.98
10.19
7.64
9.94
9.81
11.36
8.74
9.97
10.38
8.94
6.85
8.72
60
8.20
9.70
5.47
7.79
8.54
7.93
6.78
7.75
8.95
6.85
5.45
7.08
5.58
6.75
6.11
6.15
4.76
4.50
4.14
4.47
120
6.36
7.92
3.89
6.06
6.75
6.25
5.57
6.19
6.75
4.97
3.82
5.18
3.31
5.01
4.19
4.17
3.43
3.72
2.43
3.19
180
4.62
6.30
2.67
4.53
4.40
5.17
4.59
4.72
4.88
3.94
2.26
3.69
2.76
4.48
2.88
3.37
3.10
3.50
1.59
2.73
240
3.35
5.52
1.89
3.59
3.30
4.67
3.97
3.98
4.04
3.67
1.73
3.15
2.66
4.36
2.23
3.08
3.03
3.43
1.36
2.61
300
3.11
5.20
1.70
3.34
3.07
4.52
3.74
3.78
3.83
3.60
1.64
3.02
2.64
4.31
2.05
3.00
3.01
3.40
1.33
2.58
360
3.07
5.09
1.65
3.27
3.01
4.44
3.67
3.71
3.77
3.58
1.62
2.99
2.63
4.29
2.00
2.97
3.00
3.39
1.32
2.57
420
3.04
5.04
1.64
3.24
2.99
4.41
3.63
3.68
3.75
3.56
1.61
2.97
2.62
4.28
1.98
2.96
2.99
3.37
1.32
2.56
450
3.03
5.02
1.64
3.23
2.98
4.40
3.62
3.67
3.74
3.55
1.61
2.97
2.62
4.27
1.98
2.96
2.99
3.36
1.32
2.56
480
3.03
5.01
1.64
3.23
2.98
4.40
3.61
3.66
3.73
3.54
1.61
2.96
2.61
4.26
1.97
2.95
2.99
3.36
1.32
2.56
510
3.03
5.00
1.63
3.22
2.97
4.39
3.60
3.65
3.73
3.54
1.61
2.96
2.61
4.25
1.97
2.94
2.99
3.36
1.31
2.55
540
3.02
4.98
1.63
3.21
2.97
4.38
3.59
3.65
3.72
3.54
1.61
2.96
2.61
4.25
1.97
2.94
2.99
3.36
1.31
2.55
64
Lampiran 3. Kadar air dan laju pengeringan irisan umbi talas selama pengeringan Kadar air P1T1 (%bb) Waktu (menit)
Ulangan ke-1 Tray I
Tray II
Tray III
0
66.00
66.00
60
57.88
120 180
Ulangan ke-2 Tray IV
Tray V
Tray I
66.00
66.00
66.00
58.17
55.14
47.09
50.91
49.77
45.31
41.47
39.17
34.02
240
27.52
25.33
300
15.85
360
Rata-rata
Tray II
Tray III
Tray IV
Tray V
Tray I
Tray II
Tray III
Tray IV
Tray V
72.00
72.00
72.00
72.00
72.00
69.00
69.00
69.00
69.00
69.00
42.68
65.15
59.29
60.53
61.14
55.35
61.51
58.73
57.84
54.11
49.01
32.81
26.83
55.34
20.26
15.75
42.21
50.72
49.32
49.83
37.35
53.13
50.24
47.32
41.32
32.09
39.73
33.34
35.16
20.56
41.84
39.45
33.68
27.71
18.15
24.17
11.58
9.79
27.50
26.78
15.91
22.23
10.49
27.51
26.06
20.04
16.90
10.14
14.23
19.39
8.39
8.24
15.56
14.51
8.15
11.93
6.99
15.71
14.37
13.77
10.16
7.62
9.71
9.91
8.38
7.87
7.79
8.25
7.94
6.34
6.85
6.38
8.98
8.92
7.36
7.36
7.09
420
8.03
8.64
7.97
7.34
7.34
6.31
6.26
5.91
6.23
5.92
7.17
7.45
6.94
6.79
6.63
480
7.80
8.05
7.55
6.13
5.77
5.91
6.23
5.92
6.96
6.91
6.73
6.23
5.92
540
7.57
8.05
7.34
5.95
5.91
6.08
5.77
6.76
8.05
6.62
6.08
5.77
600
7.57
7.34
630
7.34
5.77
5.77
5.77
6.67
7.34
5.77
5.77
7.34 Kadar air P1T1 (%bk)
0
194.12
194.12
194.12
194.12
194.12
257.14
257.14
257.14
257.14
257.14
225.63
225.63
225.63
225.63
225.63
60
137.40
139.05
122.93
88.99
74.46
186.95
145.62
153.39
157.34
123.95
162.18
142.33
138.16
123.16
99.20
120
103.72
99.07
82.84
48.82
36.66
123.94
102.92
97.33
99.33
59.62
113.83
100.99
90.09
74.07
48.14
180
70.84
64.40
51.55
25.42
18.70
73.03
65.92
50.02
54.23
25.87
71.94
65.16
50.79
39.82
22.29
240
37.97
33.92
31.88
13.10
10.85
37.93
36.58
18.92
28.58
11.71
37.95
35.25
25.40
20.84
11.28
300
18.83
16.59
24.05
9.15
8.99
18.43
16.97
8.87
13.55
7.52
18.63
16.78
16.46
11.35
8.25
360
10.75
11.00
9.14
8.54
8.45
8.99
8.62
6.77
7.36
6.82
9.87
9.81
7.96
7.95
7.64
420
8.73
9.46
8.65
7.92
7.92
6.73
6.68
6.28
6.65
6.29
7.73
8.07
7.47
7.29
7.11
480
8.46
8.76
8.17
6.53
6.12
6.28
6.65
6.29
7.49
7.44
7.22
6.65
6.29
65
Lampiran 3. Kadar air dan laju pengeringan irisan umbi talas selama pengeringan (lanjutan) Kadar air P1T1 (%bk) Waktu (menit)
Ulangan ke-1 Tray I
Tray II
Tray III
540
8.19
8.76
7.92
600
8.19
7.92
630
7.92
Ulangan ke-2 Tray IV
Tray V
Tray I
Rata-rata
Tray III
Tray IV
Tray V
Tray I
6.32
6.28
6.47
6.12
7.26
6.12
6.12
6.12
Tray II
Tray II
Tray III
Tray IV
8.76
7.10
6.47
Tray V
7.15 7.92
Laju pengeringan P1T1 (%bk) 60
0.95
0.92
1.19
1.75
1.99
1.17
1.86
1.73
1.66
2.22
1.06
1.39
1.46
1.71
2.11
120
0.56
0.67
0.67
0.67
0.63
1.05
0.71
0.93
0.97
1.07
0.81
0.69
0.80
0.82
0.85
180
0.55
0.58
0.52
0.39
0.30
0.85
0.62
0.79
0.75
0.56
0.70
0.60
0.65
0.57
0.43
240
0.55
0.51
0.33
0.21
0.13
0.58
0.49
0.52
0.43
0.24
0.57
0.50
0.42
0.32
0.18
300
0.32
0.29
0.13
0.07
0.03
0.32
0.33
0.17
0.25
0.07
0.32
0.31
0.15
0.16
0.05
360
0.13
0.09
0.25
0.01
0.01
0.16
0.14
0.04
0.10
0.01
0.15
0.12
0.14
0.06
0.01
420
0.03
0.03
0.01
0.01
0.01
0.04
0.03
0.01
0.01
0.01
0.04
0.03
0.01
0.01
0.01
480
0.00
0.01
0.01
0.00
0.01
0.00
0.00
0.00
0.00
0.01
0.00
0.00
0.00
540
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
600
0.00
0.01
0.00
0.00
0.01
0.00
0.01
0.00
0.01
630
0.01
0.01 Kadar air P2T1 (%bb)
0
79.70
79.70
79.70
79.70
79.70
71.60
71.60
71.60
71.60
71.60
75.65
75.65
75.65
75.65
75.65
60
74.20
71.72
69.51
72.31
65.23
62.55
62.57
64.28
59.86
53.98
68.38
67.14
66.89
66.08
59.60
120
69.88
65.69
61.91
63.73
52.45
56.65
56.06
56.30
47.34
37.58
63.26
60.87
59.10
55.54
45.02
180
64.31
57.20
51.61
51.53
37.07
47.70
46.54
45.31
33.76
24.18
56.00
51.87
48.46
42.65
30.62
240
56.38
45.56
38.11
37.21
23.83
38.26
35.93
32.68
22.83
16.35
47.32
40.74
35.40
30.02
20.09
300
45.17
35.13
23.87
22.50
14.44
27.73
25.05
22.01
15.62
12.05
36.45
30.09
22.94
19.06
13.25
66
Lampiran 3. Kadar air dan laju pengeringan irisan umbi talas selama pengeringan (lanjutan) Kadar air P2T1 (%bb) Waktu (menit)
Ulangan ke-1 Tray I
Tray II
Tray III
360
32.84
20.76
420
22.15
480 540
Ulangan ke-2 Tray IV
Tray V
Tray I
Tray II
14.55
13.68
10.59
18.69
13.86
12.03
10.71
9.61
13.88
10.90
9.92
9.56
10.91
9.08
9.49
8.72
600
9.34
8.68
8.91
8.38
630
8.91
8.28
8.32
7.87
660
8.61
8.14
690
8.32
7.87
720 750
Rata-rata
Tray III
Tray IV
Tray V
Tray I
Tray II
Tray III
Tray IV
Tray V
16.54
15.42
11.70
9.96
25.76
18.65
14.98
12.69
10.27
13.62
12.32
12.04
10.10
9.15
17.89
13.09
12.03
10.40
9.38
8.89
10.69
8.31
9.27
10.05
10.06
9.00
8.42
12.29
10.47
9.99
9.28
8.65
8.99
9.04
8.35
8.04
10.09
9.03
9.26
8.54
8.18
7.87
8.29
8.07
8.18
7.88
7.67
8.82
8.38
8.55
8.13
7.77
7.88
7.74
7.80
7.59
7.39
8.39
8.01
8.06
7.73
7.39
8.32
7.63
7.48
7.60
7.40
7.29
8.12
7.81
7.96
7.40
7.29
7.87
7.38
7.14
7.22
7.21
7.20
7.85
7.51
7.54
7.21
7.20
8.02
7.30
7.06
7.02
7.11
7.10
7.66
7.06
7.02
7.11
7.10
7.87
7.05
6.80
6.82
7.01
7.01
7.46
6.80
6.82
7.01
7.01
780
6.88
6.63
6.72
6.92
6.91
6.88
6.63
6.72
6.92
6.91
810
6.63
6.63
6.63
6.63
6.63
6.63
6.63
6.63
Kadar air P2T1 (%bk) 0
392.61
392.61
392.61
392.61
392.61
252.11
252.11
252.11
252.11
252.11
322.36
322.36
322.36
322.36
322.36
60
287.65
253.57
227.93
261.13
187.59
167.01
167.14
179.95
149.11
117.28
227.33
210.35
203.94
205.12
152.43
120
231.97
191.43
162.52
175.72
110.31
130.66
127.60
128.84
89.91
60.20
181.31
159.51
145.68
132.81
85.26
180
180.17
133.62
106.66
106.33
58.91
91.19
87.07
82.85
50.96
31.89
135.68
110.35
94.75
78.65
45.40
240
129.24
83.69
61.58
59.26
31.29
61.96
56.07
48.55
29.59
19.55
95.60
69.88
55.06
44.43
25.42
300
82.37
54.14
31.35
29.03
16.88
38.38
33.42
28.22
18.51
13.71
60.37
43.78
29.78
23.77
15.29
360
48.89
26.20
17.03
15.85
11.84
22.98
19.81
18.22
13.25
11.06
35.94
23.01
17.63
14.55
11.45
420
28.45
16.09
13.67
11.99
10.63
15.77
14.05
13.68
11.24
10.07
22.11
15.07
13.68
11.61
10.35
480
16.12
12.24
11.02
10.57
9.76
11.97
11.17
11.18
9.89
9.19
14.04
11.70
11.10
10.23
9.47
67
Lampiran 3. Kadar air dan laju pengeringan irisan umbi talas selama pengeringan (lanjutan) Kadar air P2T1 (%bk) Waktu (menit)
Ulangan ke-1 Tray I
Tray II
Tray III
540
12.24
9.99
600
10.30
630 660
Ulangan ke-2
Rata-rata
Tray IV
Tray V
Tray I
Tray V
Tray I
Tray II
Tray III
Tray IV
Tray II
Tray III
Tray IV
Tray V
10.49
9.56
9.06
10.21
9.88
9.93
9.11
8.75
11.23
9.93
10.21
9.33
8.91
9.51
9.78
9.15
8.54
9.04
8.78
8.91
8.55
8.31
9.67
9.14
9.35
8.85
8.42
9.78
9.02
9.07
8.54
8.56
9.42
8.86
9.07
8.26
8.39
8.46
8.21
7.98
9.17
8.71
8.77
8.38
7.98
8.09
8.23
7.99
7.87
8.84
8.48
8.65
7.99
7.87
690
9.07
8.54
8.54
7.97
7.69
7.78
7.77
7.76
8.52
8.12
8.16
7.77
7.76
720
8.72
7.87
7.59
7.55
7.65
7.65
8.30
7.59
7.55
7.65
7.65
750
8.54
7.58
7.29
7.32
7.54
7.54
8.06
7.29
7.32
7.54
7.54
780
7.39
7.10
7.21
7.43
7.43
7.39
7.10
7.21
7.43
7.43
810
7.10
7.10
7.10
7.10
7.10
7.10
7.10
7.10
Laju pengeringan P2T1 (%bk) 60
1.75
2.32
2.74
2.19
3.42
1.42
1.42
1.20
1.72
2.25
1.58
1.87
1.97
1.95
2.83
120
0.93
1.04
1.09
1.42
1.29
0.61
0.66
0.85
0.99
0.95
0.77
0.85
0.97
1.21
1.12
180
0.86
0.96
0.93
1.16
0.86
0.66
0.68
0.77
0.65
0.47
0.76
0.82
0.85
0.90
0.66
240
0.85
0.83
0.75
0.78
0.46
0.49
0.52
0.57
0.36
0.21
0.67
0.67
0.66
0.57
0.33
300
0.78
0.49
0.50
0.50
0.24
0.39
0.38
0.34
0.18
0.10
0.59
0.43
0.42
0.34
0.17
360
0.56
0.47
0.24
0.22
0.08
0.26
0.23
0.17
0.09
0.04
0.41
0.35
0.20
0.15
0.06
420
0.34
0.17
0.06
0.06
0.02
0.12
0.10
0.08
0.03
0.02
0.23
0.13
0.07
0.05
0.02
480
0.21
0.06
0.04
0.02
0.01
0.06
0.05
0.04
0.02
0.01
0.13
0.06
0.04
0.02
0.01
540
0.06
0.04
0.01
0.02
0.01
0.03
0.02
0.02
0.01
0.01
0.05
0.03
0.01
0.01
0.01
600
0.03
0.01
0.01
0.01
0.01
0.02
0.02
0.02
0.01
0.01
0.03
0.01
0.01
0.01
0.01
630
0.02
0.02
0.02
0.02
0.02
0.01
0.02
0.01
0.01
0.02
0.01
0.02
0.02
0.01
660
0.01
0.01
0.00
0.01
0.01
0.01
0.01
0.00
0.01
0.01
0.00
0.01
0.00
68
Lampiran 3. Kadar air dan laju pengeringan irisan umbi talas selama pengeringan (lanjutan) Laju pengeringan P2T1 (%bk) Waktu (menit)
Ulangan ke-1 Tray I
Tray II
Tray III
690
0.01
0.01
0.02
720 750
Ulangan ke-2
Rata-rata
Tray I
Tray II
Tray III
Tray IV
0.01
0.01
0.02
0.01
0.00
0.00
0.01
Tray IV
Tray V
Tray V
Tray I
Tray II
Tray III
Tray IV
Tray V
0.01
0.00
0.01
0.01
0.02
0.01
0.00
0.01
0.00
0.00
0.01
0.00
0.01
0.00
0.00
0.01
0.01
0.01
0.00
0.00
0.01
0.01
0.01
0.00
0.00
780
0.01
0.01
0.00
0.00
0.00
0.01
0.01
0.00
0.00
0.00
810
0.01
0.00
0.01
0.01
0.01
0.00
0.01
0.01
Kadar air P3T1 (%bb) 0
76.70
76.70
76.70
76.70
76.70
73.00
73.00
73.00
73.00
73.00
74.85
74.85
74.85
74.85
74.85
60
72.27
67.34
66.61
67.66
63.36
66.87
65.78
65.83
61.07
59.23
69.57
66.56
66.22
64.36
61.30
120
67.97
59.92
57.02
58.61
49.81
61.07
58.23
57.28
51.33
45.15
64.52
59.07
57.15
54.97
47.48
180
61.16
49.31
45.39
45.77
36.44
53.41
48.35
47.12
40.00
32.02
57.29
48.83
46.26
42.89
34.23
240
52.40
36.97
31.78
32.42
23.97
43.92
37.17
36.40
29.85
21.74
48.16
37.07
34.09
31.13
22.85
300
40.73
24.82
21.65
21.39
15.82
33.65
26.77
26.05
21.42
15.20
37.19
25.79
23.85
21.40
15.51
360
26.66
16.02
14.17
13.43
10.62
25.22
20.16
19.13
15.70
11.73
25.94
18.09
16.65
14.57
11.18
420
18.28
11.61
10.43
9.90
8.32
18.67
14.96
14.21
12.37
9.48
18.47
13.28
12.32
11.13
8.90
480
12.93
9.07
8.29
7.86
7.36
14.34
11.80
10.94
9.89
8.48
13.63
10.44
9.61
8.88
7.92
540
9.81
7.51
7.25
6.72
6.23
11.14
9.82
8.81
8.60
7.80
10.48
8.66
8.03
7.66
7.01
600
7.55
6.87
6.50
6.23
5.73
9.37
8.55
7.72
7.94
7.46
8.46
7.71
7.11
7.08
6.59
630
7.55
6.71
6.19
6.23
8.62
8.07
7.40
7.61
7.11
8.08
7.39
6.79
6.92
7.11
660
7.19
6.38
6.19
5.73
8.16
7.91
7.08
7.44
7.11
7.67
7.15
6.63
6.58
7.11
690
6.65
6.06
5.88
7.69
7.58
6.92
7.27
7.11
7.17
6.82
6.40
7.27
7.11
720
6.28
5.89
5.73
7.54
7.25
6.59
7.27
6.94
6.91
6.57
6.16
7.27
6.94
750
6.10
5.89
7.22
7.09
6.93
6.94
6.66
6.49
6.93
6.94
69
Lampiran 3. Kadar air dan laju pengeringan irisan umbi talas selama pengeringan (lanjutan) Kadar air P3T1 (%bb) Waktu (menit) 780
Ulangan ke-1 Tray I
Tray II
5.73
5.73
Tray III
Ulangan ke-2 Tray IV
Tray V
Tray I
Tray II
6.59
6.59
Tray III
Rata-rata Tray IV
Tray V
Tray I
Tray II
6.59
6.59
6.16
6.16
Tray III
Tray IV
Tray V
6.59
6.59
Kadar air P3T1 (%bk) 0
329.18
329.18
329.18
329.18
329.18
270.37
270.37
270.37
270.37
270.37
299.78
299.78
299.78
299.78
299.78
60
260.62
206.16
199.45
209.17
172.96
201.80
192.25
192.63
156.86
145.30
231.21
199.20
196.04
183.01
159.13
120
212.18
149.50
132.67
141.60
99.25
156.86
139.39
134.07
105.48
82.32
184.52
144.44
133.37
123.54
90.78
180
157.47
97.29
83.11
84.41
57.34
114.66
93.62
89.12
66.66
47.10
136.06
95.46
86.12
75.54
52.22
240
110.07
58.65
46.60
47.98
31.52
78.30
59.15
57.23
42.54
27.78
94.19
58.90
51.91
45.26
29.65
300
68.72
33.01
27.64
27.22
18.80
50.72
36.55
35.22
27.25
17.92
59.72
34.78
31.43
27.23
18.36
360
36.36
19.08
16.51
15.51
11.88
33.73
25.25
23.66
18.62
13.29
35.04
22.17
20.08
17.07
12.59
420
22.36
13.14
11.64
10.98
9.07
22.95
17.59
16.57
14.11
10.48
22.66
15.36
14.10
12.55
9.77
480
14.85
9.98
9.03
8.53
7.95
16.74
13.38
12.28
10.98
9.27
15.79
11.68
10.66
9.75
8.61
540
10.88
8.12
7.82
7.21
6.64
12.54
10.89
9.67
9.41
8.46
11.71
9.50
8.74
8.31
7.55
600
8.17
7.38
6.95
6.64
6.08
10.34
9.35
8.36
8.62
8.06
9.25
8.37
7.65
7.63
7.07
630
8.17
7.19
6.60
6.64
9.43
8.78
7.99
8.23
7.66
8.80
7.99
7.29
7.44
7.66
660
7.75
6.82
6.60
6.08
8.88
8.59
7.62
8.04
7.66
8.32
7.70
7.11
7.06
7.66
690
7.12
6.45
6.25
8.33
8.20
7.43
7.84
7.66
7.73
7.33
6.84
7.84
7.66
720
6.70
6.26
6.08
8.15
7.82
7.06
7.84
7.46
7.43
7.04
6.57
7.84
7.46
750
6.49
6.26
7.79
7.63
7.45
7.46
7.14
6.95
7.45
7.46
780
6.08
6.08
7.06
7.06
7.06
7.06
6.57
6.57
7.06
7.06
Laju pengeringan P3T1 (%bk) 60
1.14
2.05
2.16
2.00
2.60
1.14
1.30
1.30
1.89
2.08
1.14
1.30
1.30
1.89
2.08
120
0.81
0.94
1.11
1.13
1.23
0.75
0.88
0.98
0.86
1.05
0.75
0.88
0.98
0.86
1.05
70
Lampiran 3. Kadar air dan laju pengeringan irisan umbi talas selama pengeringan (lanjutan) Laju pengeringan P3T1 (%bk) Waktu (menit)
Ulangan ke-1 Tray I
Tray II
Tray III
180
0.91
0.87
240
0.79
300 360
Ulangan ke-2
Rata-rata
Tray IV
Tray V
Tray I
Tray V
Tray I
Tray II
Tray III
Tray IV
Tray II
Tray III
Tray IV
Tray V
0.83
0.95
0.70
0.70
0.76
0.75
0.65
0.59
0.70
0.76
0.75
0.65
0.59
0.64
0.61
0.61
0.43
0.61
0.57
0.53
0.40
0.32
0.61
0.57
0.53
0.40
0.32
0.69
0.43
0.32
0.35
0.21
0.46
0.54
0.23
0.19
0.20
0.12
0.28
0.38
0.37
0.25
0.16
0.46
0.38
0.37
0.25
0.16
0.19
0.19
0.14
0.08
0.28
0.19
0.19
0.14
0.08
420
0.23
0.10
0.08
0.08
0.05
0.18
0.13
0.12
0.08
0.05
0.18
0.13
0.12
0.08
0.05
480
0.13
0.05
0.04
0.04
0.02
0.10
0.07
0.07
0.05
0.02
0.10
0.07
0.07
0.05
0.02
540
0.07
0.03
0.02
0.02
0.02
0.07
0.04
0.04
0.03
0.01
0.07
0.04
0.04
0.03
0.01
600
0.05
0.01
0.01
0.01
0.01
0.04
0.03
0.02
0.01
0.01
0.04
0.03
0.02
0.01
0.01
630
0.00
0.01
0.01
0.00
0.03
0.02
0.01
0.01
0.01
0.03
0.02
0.01
0.01
0.01
660
0.01
0.01
0.00
0.02
0.02
0.01
0.01
0.01
0.00
0.02
0.01
0.01
0.01
0.00
690
0.02
0.01
0.01
0.02
0.01
0.01
0.01
0.00
0.02
0.01
0.01
0.01
0.00
720
0.01
0.01
0.01
0.01
0.01
0.01
0.00
0.01
0.01
0.01
0.01
0.00
0.01
750
0.01
0.00
0.01
0.01
0.01
0.00
0.01
0.01
0.01
0.00
780
0.01
0.01
0.02
0.02
0.01
0.01
0.02
0.02
0.01
0.01
Kadar air P4T1 (%bb) 0
79.80
79.80
79.80
79.80
79.80
73.60
73.60
73.60
73.60
73.60
76.70
76.70
76.70
76.70
76.70
60
62.12
75.37
63.75
72.53
63.85
61.85
66.45
56.78
53.26
49.99
61.99
70.91
60.27
62.89
56.92
120
56.46
70.52
57.55
63.98
52.73
55.50
59.17
47.61
41.81
35.82
55.98
64.84
52.58
52.89
44.27
180
48.36
62.55
47.86
51.80
39.76
46.82
49.36
36.34
29.48
23.09
47.59
55.96
42.10
40.64
31.42
240
39.58
52.23
37.67
37.26
27.79
36.19
37.14
25.37
19.89
15.30
37.89
44.69
31.52
28.58
21.55
300
31.43
40.35
28.60
25.75
19.13
24.92
33.69
17.00
13.58
11.29
28.18
37.02
22.80
19.66
15.21
360
23.08
27.24
20.00
16.81
13.77
16.38
15.63
12.53
10.66
9.39
19.73
21.43
16.26
13.74
11.58
71
Lampiran 3. Kadar air dan laju pengeringan irisan umbi talas selama pengeringan (lanjutan) Kadar air P4T1 (%bb) Waktu (menit)
Ulangan ke-1 Tray I
Tray II
Tray III
420
16.60
18.18
480
12.82
540 600
Ulangan ke-2 Tray IV
Tray V
Tray I
Tray II
14.41
12.09
10.74
12.55
12.94
11.20
9.62
9.59
10.26
10.25
9.56
8.88
9.15
8.85
8.78
8.32
630
8.69
8.23
8.26
660
8.24
7.82
690
8.12
720
7.89
750 780
Rata-rata
Tray III
Tray IV
Tray V
Tray I
Tray II
Tray III
Tray IV
Tray V
11.97
10.49
9.39
8.61
14.57
15.08
12.45
10.74
9.68
10.21
9.78
9.14
8.35
7.95
11.52
11.36
10.17
8.98
8.77
8.85
9.17
8.40
8.11
8.81
8.55
8.21
7.68
9.72
9.53
9.05
8.55
8.27
7.82
7.95
7.82
7.68
8.63
8.33
8.37
8.07
8.04
7.95
8.10
7.87
7.65
7.65
7.55
7.41
8.28
7.94
7.95
7.75
7.76
7.99
7.57
7.95
7.75
7.65
7.45
7.55
7.28
7.99
7.73
7.72
7.56
7.61
7.40
7.86
7.57
7.80
7.39
7.65
7.35
7.41
7.28
7.75
7.52
7.60
7.49
7.54
7.19
7.59
7.38
7.80
7.39
7.31
7.35
7.41
7.28
7.64
7.25
7.47
7.40
7.54
7.54
7.46
7.19
7.80
7.26
7.14
7.14
7.28
7.14
7.40
7.14
7.30
7.23
7.47
7.19
7.19
7.50
7.26
7.19
7.14
7.50
7.19
7.14
810
7.14
7.23 7.14
7.19
Kadar air P4T1 (%bk) 0
395.05
395.05
395.05
395.05
395.05
278.79
278.79
278.79
278.79
278.79
336.92
336.92
336.92
336.92
336.92
60
163.97
305.95
175.87
263.97
176.60
162.15
198.07
131.38
113.97
99.98
163.06
252.01
153.63
188.97
138.29
120
129.69
239.19
135.57
177.60
111.56
124.74
144.92
90.86
71.84
55.80
127.21
192.05
113.21
124.72
83.68
180
93.64
167.03
91.81
107.48
66.00
88.04
97.47
57.10
41.81
30.02
90.84
132.25
74.45
74.64
48.01
240
65.51
109.35
60.44
59.39
38.48
56.72
59.08
33.99
24.83
18.07
61.12
84.22
47.22
42.11
28.27
300
45.85
67.63
40.05
34.68
23.65
33.20
50.81
20.49
15.71
12.72
39.52
59.22
30.27
25.20
18.19
360
30.00
37.44
25.00
20.21
15.96
19.60
18.52
14.33
11.94
10.36
24.80
27.98
19.66
16.07
13.16
420
19.90
22.23
16.84
13.76
12.03
14.35
13.60
11.72
10.36
9.42
17.13
17.91
14.28
12.06
10.73
480
14.71
14.86
12.61
10.64
10.60
11.38
10.84
10.06
9.11
8.64
13.04
12.85
11.33
9.87
9.62
540
11.43
11.43
10.57
9.75
9.71
10.10
9.66
9.35
8.95
8.32
10.77
10.54
9.96
9.35
9.02
72
Lampiran 3. Kadar air dan laju pengeringan irisan umbi talas selama pengeringan (lanjutan) Kadar air P4T1 (%bk) Waktu (menit)
Ulangan ke-1 Tray I
Tray II
Tray III
600
10.07
9.71
630
9.52
660 690
Ulangan ke-2
Rata-rata
Tray IV
Tray V
Tray I
Tray II
Tray III
Tray IV
9.63
9.08
9.17
8.83
8.48
8.64
8.97
9.00
8.64
8.82
8.54
8.28
8.97
8.48
8.69
8.19
8.64
8.40
8.84
7.99
8.53
8.19
8.46
7.98
720
8.56
7.75
8.22
7.97
8.46
750
8.15
8.06
7.75
780
7.75
7.75
810
Tray V
Tray I
Tray II
Tray III
Tray IV
Tray V
8.48
8.32
9.45
9.09
9.13
8.78
8.75
8.28
8.16
8.01
9.03
8.63
8.64
8.40
8.41
8.28
8.05
8.16
7.85
8.69
8.38
8.37
8.18
8.24
8.28
7.93
8.01
7.85
8.41
8.14
8.23
8.10
8.15
7.98
7.89
7.93
8.01
7.85
8.27
7.82
8.07
7.99
8.15
8.46
7.83
7.69
7.69
7.85
7.69
7.99
7.69
7.88
7.80
8.08
8.10
7.83
7.75
7.69
8.10
7.75
7.69
7.69
7.79 7.69
7.75
Laju pengeringan P4T1 (%bk) 60
3.85
1.49
3.65
2.18
3.64
1.94
1.35
2.46
2.75
2.98
2.90
1.42
3.05
2.47
3.31
120
0.57
1.11
0.67
1.44
1.08
0.62
0.89
0.68
0.70
0.74
0.60
1.00
0.67
1.07
0.91
180
0.60
1.20
0.73
1.17
0.76
0.61
0.79
0.56
0.50
0.43
0.61
1.00
0.65
0.83
0.59
240
0.47
0.96
0.52
0.80
0.46
0.52
0.64
0.39
0.28
0.20
0.50
0.80
0.45
0.54
0.33
300
0.33
0.70
0.34
0.41
0.25
0.39
0.14
0.23
0.15
0.09
0.36
0.42
0.28
0.28
0.17
360
0.26
0.50
0.25
0.24
0.13
0.23
0.54
0.10
0.06
0.04
0.25
0.52
0.18
0.15
0.08
420
0.17
0.25
0.14
0.11
0.07
0.09
0.08
0.04
0.03
0.02
0.13
0.17
0.09
0.07
0.04
480
0.09
0.12
0.07
0.05
0.02
0.05
0.05
0.03
0.02
0.01
0.07
0.08
0.05
0.04
0.02
540
0.05
0.06
0.03
0.01
0.01
0.02
0.02
0.01
0.00
0.01
0.04
0.04
0.02
0.01
0.01
600
0.02
0.03
0.02
0.01
0.01
0.02
0.02
0.01
0.01
0.00
0.02
0.02
0.01
0.01
0.00
630
0.02
0.02
0.02
0.01
0.01
0.01
0.01
0.01
0.01
0.01
0.01
0.02
0.02
0.01
0.01
660
0.02
0.02
0.01
0.01
0.01
0.00
0.00
0.01
0.00
0.01
0.01
0.01
0.01
0.01
0.01
690
0.00
0.02
0.01
0.00
0.01
0.01
0.00
0.00
0.01
0.00
0.01
0.01
0.00
0.00
0.00
73
Lampiran 3. Kadar air dan laju pengeringan irisan umbi talas selama pengeringan (lanjutan) Laju pengeringan P4T1 (%bk) Waktu (menit)
Ulangan ke-1 Tray I
Tray II
Tray III
720
0.01
0.01
750 780
Ulangan ke-2 Tray IV
Tray V
Tray I
Tray II
0.01
0.01
0.00
0.00
0.01
0.01
0.01
0.00
0.00
0.01
0.01
0.01
0.00
0.01
0.00
810
Rata-rata
Tray III
Tray IV
Tray V
Tray I
Tray II
Tray III
Tray IV
Tray V
0.01
0.00
0.00
0.00
0.00
0.01
0.01
0.00
0.00
0.01
0.01
0.01
0.01
0.01
0.01
0.01
0.01
0.00
0.01
0.01
0.01
0.01
0.01 0.00
0.01
Kadar air P1T2 (%bb) 0
63.60
63.60
63.60
63.60
63.60
60.00
60.00
60.00
60.00
60.00
61.80
61.80
61.80
61.80
61.80
60
43.53
48.92
42.70
34.92
26.29
29.89
36.74
37.81
43.86
14.84
36.71
42.83
40.26
39.39
20.56
120
28.92
34.51
22.52
16.33
11.60
22.13
18.22
13.24
10.74
8.41
25.52
26.37
17.88
13.53
10.00
180
13.48
16.17
10.02
8.41
7.67
8.75
6.92
5.13
4.88
4.69
11.11
11.54
7.58
6.64
6.18
240
8.63
8.79
7.46
7.16
6.87
4.35
4.23
3.88
4.01
4.04
6.49
6.51
5.67
5.59
5.46
300
7.63
8.01
7.12
7.00
6.87
3.88
3.80
3.80
3.91
3.88
5.75
5.90
5.46
5.46
5.38
360
6.79
7.11
6.61
6.92
6.78
3.71
3.71
3.71
3.81
3.71
5.25
5.41
5.16
5.37
5.25
420
6.79
6.61
6.61
6.70
6.79
6.61
5.16
6.70
450
6.61
3.71
6.61
6.61
6.61
Kadar air P1T2 (%bk) 0
174.73
174.73
174.73
174.73
174.73
150.00
150.00
150.00
150.00
150.00
162.36
162.36
162.36
162.36
162.36
60
77.09
95.76
74.53
53.66
35.66
42.64
58.09
60.81
78.12
17.43
59.87
76.92
67.67
65.89
26.54
120
40.68
52.70
29.06
19.52
13.12
28.41
22.28
15.27
12.03
9.18
34.55
37.49
22.16
15.77
11.15
180
15.58
19.29
11.13
9.18
8.30
9.58
7.43
5.41
5.13
4.92
12.58
13.36
8.27
7.15
6.61
240
9.44
9.63
8.06
7.71
7.38
4.55
4.42
4.04
4.18
4.21
7.00
7.03
6.05
5.95
5.80
300
8.26
8.70
7.67
7.53
7.38
4.03
3.95
3.95
4.07
4.04
6.15
6.33
5.81
5.80
5.71
360
7.29
7.66
7.07
7.44
7.28
3.86
3.86
3.86
3.96
3.86
5.57
5.76
5.47
5.70
5.57
74
Lampiran 3. Kadar air dan laju pengeringan irisan umbi talas selama pengeringan (lanjutan) Kadar air P1T2 (%bk) Waktu (menit)
Ulangan ke-1
Ulangan ke-2
Tray II
420
7.29
7.07
450
7.07
60
1.63
1.32
1.67
2.02
2.32
1.79
1.53
1.49
1.20
2.21
1.71
1.42
1.58
1.61
2.26
120
0.61
0.72
0.76
0.57
0.38
0.24
0.60
0.76
1.10
0.14
0.42
0.66
0.76
0.84
0.26
180
0.42
0.56
0.30
0.17
0.08
0.31
0.25
0.16
0.11
0.07
0.37
0.40
0.23
0.14
0.08
240
0.10
0.16
0.05
0.02
0.02
0.08
0.05
0.02
0.02
0.01
0.09
0.11
0.04
0.02
0.01
300
0.02
0.02
0.01
0.00
0.00
0.01
0.01
0.00
0.00
0.00
0.01
0.01
0.00
0.00
0.00
360
0.02
0.02
0.01
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.01
0.01
0.01
0.00
0.00
420
0.00
0.01
0.01
0.00
0.00
0.01
0.00
0.00
450
0.01
Tray III
Tray IV
Tray V
7.07
7.18
Tray I
Rata-rata
Tray I
Tray II
Tray III
Tray IV
Tray V
3.86
7.07
Tray I
Tray II
7.29
7.07
Tray III
Tray IV
Tray V
5.47
7.18
7.07
7.07
Laju pengeringan P1T2 (%bk/menit)
0.00
0.00
0.01
0.00
Kadar air P2T2 (%bb) 0
77.20
77.20
77.20
77.20
77.20
79.40
79.40
79.40
79.40
79.40
78.30
78.30
78.30
78.30
78.30
60
64.34
66.51
61.05
55.73
50.63
65.94
69.09
59.62
63.68
44.14
65.14
67.80
60.33
59.70
47.39
120
50.33
55.94
43.74
32.55
23.14
55.28
57.03
38.66
43.07
19.48
52.81
56.48
41.20
37.81
21.31
180
28.14
40.55
22.57
16.58
11.30
41.16
39.31
16.13
19.52
9.64
34.65
39.93
19.35
18.05
10.47
240
11.90
22.89
10.57
12.49
9.00
20.36
15.59
8.31
6.95
6.55
16.13
19.24
9.44
9.72
7.78
300
7.48
11.98
7.76
11.28
8.75
8.40
7.03
6.10
5.89
5.64
7.94
9.50
6.93
8.58
7.20
360
6.79
8.52
6.16
10.66
7.62
6.30
6.05
5.50
5.27
5.39
6.54
7.29
5.83
7.96
6.50
420
6.23
7.82
6.03
10.41
7.36
5.38
5.55
5.10
4.96
5.05
5.81
6.69
5.57
7.68
6.21
450
5.95
7.35
5.91
10.28
7.10
5.27
5.30
4.90
4.80
4.97
5.61
6.33
5.40
7.54
6.04
480
5.81
6.75
5.78
8.75
6.58
5.03
5.05
4.90
4.80
5.42
5.90
5.34
8.75
5.69
75
Lampiran 3. Kadar air dan laju pengeringan irisan umbi talas selama pengeringan (lanjutan) Kadar air P2T2 (%bb) Waktu (menit)
Ulangan ke-1 Tray I
Tray II
Tray III
510
5.67
6.14
540
5.53
0
Ulangan ke-2
Rata-rata
Tray IV
Tray V
Tray I
Tray IV
Tray I
Tray II
Tray III
Tray II
Tray III
Tray IV
Tray V
5.65
7.17
6.06
4.80
4.93
4.80
5.23
5.53
5.23
7.17
6.06
5.53
5.53
5.53
5.53
5.53
5.16
5.53
5.53
5.53
338.60
338.60
338.60
338.60
338.60
385.44
385.44
385.44
385.44
385.44
362.02
362.02
362.02
362.02
362.02
60
180.41
198.57
156.74
125.89
102.57
193.58
223.52
147.63
175.32
79.01
186.99
211.04
152.19
150.61
90.79
120
101.34
126.94
77.74
48.25
30.10
123.63
132.74
63.04
75.65
24.19
112.49
129.84
70.39
61.95
27.15
180
39.17
68.20
29.15
19.88
12.74
69.95
64.77
19.23
24.25
10.67
54.56
66.48
24.19
22.07
11.71
240
13.50
29.68
11.82
14.27
9.89
25.56
18.47
9.06
7.46
7.01
19.53
24.07
10.44
10.87
8.45
300
8.08
13.61
8.41
12.71
9.59
9.17
7.56
6.49
6.25
5.98
8.63
10.58
7.45
9.48
7.79
360
7.28
9.31
6.56
11.93
8.25
6.72
6.44
5.82
5.56
5.70
7.00
7.88
6.19
8.75
6.97
420
6.65
8.48
450
6.33
7.93
6.42
11.62
7.95
5.69
5.88
5.38
5.21
5.32
6.17
7.18
5.90
8.42
6.63
6.28
11.46
7.65
5.56
5.60
5.15
5.04
5.23
5.94
6.76
5.71
8.25
6.44
480
6.17
7.24
6.13
9.59
7.05
5.30
5.32
5.15
5.04
5.73
6.28
5.64
9.59
6.04
510
6.01
6.54
5.99
7.72
6.45
5.04
5.18
5.04
5.53
5.86
5.52
7.72
6.45
540
5.85
5.85
5.85
5.85
5.85
5.85
5.45
5.85
5.85
5.85
Tray V
4.80 Kadar air P2T2 (%bk)
5.04 Laju pengeringan P2T2 (%bk/menit)
60
2.64
2.33
3.03
3.55
3.93
3.20
2.70
3.96
3.50
5.11
2.92
2.52
3.50
3.52
4.52
120
1.32
1.19
1.32
1.29
1.21
1.17
1.51
1.41
1.66
0.91
1.24
1.35
1.36
1.48
1.06
180
1.04
0.98
0.81
0.47
0.29
0.89
1.13
0.73
0.86
0.23
0.97
1.06
0.77
0.66
0.26
240
0.43
0.64
0.29
0.09
0.05
0.74
0.77
0.17
0.28
0.06
0.58
0.71
0.23
0.19
0.05
300
0.09
0.27
0.06
0.03
0.00
0.27
0.18
0.04
0.02
0.02
0.18
0.22
0.05
0.02
0.01
360
0.01
0.07
0.03
0.01
0.02
0.04
0.02
0.01
0.01
0.00
0.03
0.05
0.02
0.01
0.01
76
Lampiran 3. Kadar air dan laju pengeringan irisan umbi talas selama pengeringan (lanjutan) Laju pengeringan P2T2 (%bk/menit) Waktu (menit)
Ulangan ke-1 Tray I
Tray II
Tray III
420
0.01
0.01
450
0.01
480 510 540
Ulangan ke-2 Tray IV
Tray V
Tray I
Tray II
0.00
0.01
0.00
0.02
0.02
0.00
0.01
0.01
0.01
0.02
0.00
0.06
0.01
0.02
0.00
0.06
0.01
0.02
0.00
0.06
0.02
Rata-rata
Tray III
Tray IV
Tray V
Tray I
Tray II
Tray III
Tray IV
Tray V
0.01
0.01
0.01
0.01
0.01
0.01
0.00
0.01
0.01
0.00
0.01
0.01
0.01
0.00
0.01
0.01
0.01
0.01
0.01
0.02
0.01
0.01
0.00
0.02
0.01
0.00
0.00
0.01
0.01
0.02
0.00
0.06
0.01
0.01
0.01
0.00
0.06
0.02
0.01
0.01
0.00
0.06
0.02
0.00 Kadar air P3T2 (%bb)
0
72.70
72.70
72.70
72.70
72.70
66.70
66.70
66.70
66.70
66.70
69.70
69.70
69.70
69.70
69.70
60
60.72
60.56
62.38
57.22
47.47
54.74
53.68
52.39
49.56
42.69
57.73
57.12
57.39
53.39
45.08
120
49.92
43.40
44.62
37.51
28.23
40.83
39.64
34.93
30.80
24.59
45.37
41.52
39.77
34.16
26.41
180
34.65
24.08
25.59
19.31
14.92
26.80
24.01
19.42
17.22
14.28
30.72
24.04
22.50
18.27
14.60
240
21.80
13.50
15.04
11.41
10.05
17.71
14.56
11.32
10.27
9.33
19.76
14.03
13.18
10.84
9.69
300
14.09
8.56
9.50
7.99
7.68
11.63
9.61
7.57
7.25
7.00
12.86
9.09
8.54
7.62
7.34
360
9.58
7.51
7.86
7.16
6.95
8.37
7.55
6.17
6.07
6.06
8.98
7.53
7.02
6.61
6.51
420
7.25
6.67
6.73
6.43
6.31
6.58
6.41
5.52
5.67
5.42
6.92
6.54
6.13
6.05
5.86
450
7.15
6.55
6.73
6.31
6.06
5.90
5.25
5.53
5.31
6.60
6.22
5.99
5.92
5.31
480
6.52
6.31
6.59
5.66
5.64
5.25
5.26
5.31
6.09
5.97
5.92
5.26
5.31
510
6.52
6.31
5.26
5.38
4.99
4.99
4.99
5.89
5.38
5.65
4.99
4.99
540
6.31
4.99
4.99
5.65
4.99
0
266.30
266.30
266.30
266.30
266.30
200.30
200.30
200.30
200.30
200.30
233.30
233.30
233.30
233.30
233.30
60
154.56
153.57
165.84
133.74
90.38
120.95
115.89
110.06
98.27
74.50
137.75
134.73
137.95
116.01
82.44
120
99.68
76.68
80.56
60.03
39.34
69.00
65.67
53.68
44.51
32.61
84.34
71.17
67.12
52.27
35.98
Kadar air P3T2 (%bk)
77
Lampiran 3. Kadar air dan laju pengeringan irisan umbi talas selama pengeringan (lanjutan) Kadar air P3T2 (%bk) Waktu (menit)
Ulangan ke-1 Tray I
Tray II
Tray III
180
53.02
31.71
240
27.88
300 360
Ulangan ke-2
Rata-rata
Tray IV
Tray V
Tray I
Tray V
Tray I
Tray II
Tray III
Tray IV
Tray II
Tray III
Tray IV
Tray V
34.39
23.94
17.53
36.60
31.60
24.09
20.81
16.65
44.81
31.66
29.24
22.37
17.09
15.61
17.70
12.88
11.18
21.52
17.04
12.76
11.44
10.29
24.70
16.33
15.23
12.16
10.73
16.40
9.37
10.50
8.69
8.32
13.16
10.60
8.12
8.53
7.71
7.47
9.13
10.64
8.20
7.82
7.53
14.78
10.00
9.35
8.25
7.92
8.16
6.58
6.46
6.45
9.87
8.14
7.55
7.08
6.96
420
7.82
7.15
7.22
6.87
6.73
7.04
6.85
5.84
6.01
5.73
7.43
7.00
6.53
6.44
6.23
450
7.70
7.01
7.22
6.73
6.45
6.27
5.55
5.86
5.61
7.07
6.64
6.38
6.29
5.61
480
6.97
6.73
7.06
6.00
5.98
5.55
5.55
5.61
6.48
6.35
6.30
5.55
5.61
510
6.97
6.73
5.55
5.69
5.25
5.25
5.25
6.26
5.69
5.99
5.25
5.25
540
6.25
5.25
5.25
5.75
5.25
Laju pengeringan P3T2 (%bk/menit) 60
1.86
1.88
1.67
2.21
2.93
1.32
1.41
1.50
1.70
2.10
1.59
1.64
1.59
1.95
2.51
120
0.91
1.28
1.42
1.23
0.85
0.87
0.84
0.94
0.90
0.70
0.89
1.06
1.18
1.06
0.77
180
0.78
0.75
0.77
0.60
0.36
0.54
0.57
0.49
0.40
0.27
0.66
0.66
0.63
0.50
0.31
240
0.42
0.27
0.28
0.18
0.11
0.25
0.24
0.19
0.16
0.11
0.34
0.26
0.23
0.17
0.11
300
0.19
0.10
0.12
0.07
0.05
0.14
0.11
0.08
0.06
0.05
0.17
0.11
0.10
0.07
0.05
360
0.10
0.02
0.03
0.02
0.01
0.07
0.04
0.03
0.02
0.02
0.08
0.03
0.03
0.02
0.02
420
0.05
0.02
0.02
0.01
0.01
0.03
0.02
0.01
0.01
0.01
0.04
0.02
0.02
0.01
0.01
450
0.00
0.00
0.00
0.00
0.02
0.02
0.01
0.01
0.00
0.01
0.01
0.00
0.00
0.00
480
0.02
0.01
0.01
0.01
0.01
0.00
0.01
0.00
0.02
0.01
0.00
0.01
0.00
510
0.00
0.01
0.01
0.01
0.01
0.01
0.01
0.01
0.01
0.01
0.01
0.01
540
0.02
0.01
0.01
0.02
0.01
Kadar air P4T2 (%bb)
78
Lampiran 3. Kadar air dan laju pengeringan irisan umbi talas selama pengeringan (lanjutan) Kadar air P4T2 (%bb) Waktu (menit)
Ulangan ke-1 Tray I
Tray II
Tray III
0
76.70
76.70
60
64.13
120 180
Ulangan ke-2 Tray IV
Tray V
Tray I
Tray II
76.70
76.70
76.70
72.00
60.22
60.50
46.27
45.30
54.96
47.59
43.54
27.54
39.82
28.00
19.85
13.73
240
22.77
14.91
11.37
300
12.24
10.03
360
9.12
420
Rata-rata
Tray III
Tray IV
72.00
72.00
60.71
55.05
27.22
49.47
13.70
32.43
10.07
9.75
9.48
8.51
8.72
8.44
8.00
8.16
450
7.89
7.94
480
7.48
510
7.37
540
Tray V
Tray I
Tray II
Tray III
Tray IV
Tray V
72.00
72.00
74.35
74.35
74.35
74.35
74.35
60.16
54.34
45.49
62.42
57.64
60.33
50.31
45.40
43.73
45.52
32.70
23.76
52.21
45.66
44.53
30.12
25.49
26.20
23.58
16.81
10.82
36.13
27.10
21.72
15.27
12.26
14.66
12.48
10.31
8.98
6.60
18.72
13.69
10.84
9.52
8.18
8.71
8.27
7.77
6.65
6.45
5.64
10.26
8.90
8.06
7.48
7.17
7.83
8.45
6.40
6.02
5.61
5.61
5.27
7.76
7.37
7.02
6.72
6.86
7.77
7.60
8.05
5.53
5.26
5.08
5.19
4.90
6.77
6.71
6.43
6.40
6.47
7.37
7.37
7.64
5.24
5.00
4.87
5.08
4.78
6.57
6.47
6.12
6.23
6.21
7.94
7.64
5.14
4.91
4.65
4.76
4.78
6.31
6.42
4.65
4.76
6.21
7.94
7.64
4.95
4.65
4.65
4.65
6.16
6.29
4.65
6.15
7.37
7.37
4.65
4.65
7.37
7.37
Kadar air P4T2 (%bk) 0
329.18
329.18
329.18
329.18
329.18
257.14
257.14
257.14
257.14
257.14
293.16
293.16
293.16
293.16
293.16
60
178.76
151.37
153.16
86.13
82.83
154.52
122.48
150.98
119.02
83.47
166.64
136.93
152.07
102.58
83.15
120
122.03
90.82
77.10
38.01
37.40
97.89
77.70
83.54
48.59
31.17
109.96
84.26
80.32
43.30
34.28
180
66.15
38.90
24.77
15.91
15.87
48.01
35.50
30.86
20.20
12.13
57.08
37.20
27.82
18.05
14.00
240
29.48
17.52
12.83
11.19
10.81
17.18
14.26
11.49
9.87
7.07
23.33
15.89
12.16
10.53
8.94
300
13.95
11.14
10.47
9.31
9.54
9.02
8.42
7.12
6.90
5.97
11.48
9.78
8.80
8.10
7.76
360
10.04
9.55
9.21
8.50
9.22
6.84
6.41
5.94
5.95
5.56
8.44
7.98
7.58
7.22
7.39
420
8.69
8.89
8.43
8.23
8.75
5.86
5.55
5.35
5.47
5.15
7.27
7.22
6.89
6.85
6.95
450
8.57
8.62
7.96
7.96
8.27
5.53
5.26
5.11
5.35
5.02
7.05
6.94
6.54
6.66
6.64
79
Lampiran 3. Kadar air dan laju pengeringan irisan umbi talas selama pengeringan (lanjutan) Kadar air P4T2 (%bk) Waktu (menit)
Ulangan ke-1
480
Tray I 8.08
Tray II 8.62
510
7.96
540
Tray V 8.27
Tray I 5.42
8.62
8.27
5.20
7.96
7.96
4.88
Tray III
Tray IV
Ulangan ke-2 Tray Tray Tray II III IV 5.17 4.88 5.00 4.88
4.88
5.02
Tray I 6.75
Rata-rata Tray Tray Tray II III IV 6.89 4.88 5.00
Tray V 6.64
4.88
6.58
6.75
6.58
4.88
7.96
Tray V
4.88
7.96
Laju pengeringan P3T2 (%bk/menit) 60
2.51
2.96
2.93
4.05
4.11
1.71
2.24
1.77
2.30
2.89
2.11
2.60
2.35
3.18
3.50
120
0.95
1.01
1.27
0.80
0.76
0.94
0.75
1.12
1.17
0.87
0.94
0.88
1.20
0.99
0.81
180
0.93
0.87
0.87
0.37
0.36
0.83
0.70
0.88
0.47
0.32
0.88
0.78
0.88
0.42
0.34
240
0.61
0.36
0.20
0.08
0.08
0.51
0.35
0.32
0.17
0.08
0.56
0.36
0.26
0.13
0.08
300
0.26
0.11
0.04
0.03
0.02
0.14
0.10
0.07
0.05
0.02
0.20
0.10
0.06
0.04
0.02
360
0.07
0.03
0.02
0.01
0.01
0.04
0.03
0.02
0.02
0.01
0.05
0.03
0.02
0.01
0.01
420
0.02
0.01
0.01
0.00
0.01
0.02
0.01
0.01
0.01
0.01
0.02
0.01
0.01
0.01
0.01
450
0.00
0.01
0.02
0.01
0.02
0.01
0.01
0.01
0.00
0.00
0.01
0.01
0.01
0.01
0.01
480
0.02
0.00
0.00
0.00
0.00
0.01
0.01
0.00
0.01
0.00
0.01
0.01
0.00
510
0.00
0.00
0.00
0.01
0.01
0.00
0.00
0.01
0.00
0.00
0.00
0.02
0.01
0.01
0.01
0.02
540
0.01
80
Lampiran 4. Parameter pengukuran performansi Sunbeam Food Dehydrator DT5600 untuk pengeringan umbi talas Daya = 340 W, Kecepatan kipas = 1.85 m/detik, Luas outlet kipas = 6 cm2, Kecepatan volumetric = 39.57 m3/jam Dari tabel uap: 40 oC = 2407.2 kJ/kg, 50 oC = 2382.7 kJ/kg, 60 oC =2358.0 kJ/kg, 70 oC = 2333.1 kJ/kg Berat total (g) Kadar air (%bb) Ulangan Rendemen Waktu pengeringan Perlakuan Ruang penmgering ke(%) (menit) Awal Akhir Awal*) Akhir Awal Akhir P1T1 1 638.21 257.93 40.41 62.55 7.34 630 42.6 47.4 2 400.76 137.73 34.37 67.61 5.77 600 43.3 49.0 Rata-rata 519.49 197.83 37.39 65.08 6.55 615 43.0 48.2 P2T1 1 634.84 136.54 21.51 80.18 7.87 750 43.0 48.1 2 719.61 227.45 31.61 70.49 6.63 810 43.9 48.8 Rata-rata 677.23 182.00 26.56 75.34 7.25 780 43.5 48.4 P3T1 1 612.58 163.62 26.71 74.82 5.73 780 43.5 47.5 2 455.07 145.83 32.05 70.07 6.59 780 43.7 47.4 Rata-rata 533.83 154.73 29.38 72.44 6.16 780 43.6 47.4 P4T1 1 586.20 161.38 27.53 74.45 7.19 810 43.4 48.2 2 554.15 193.54 34.93 67.57 7.14 810 43.8 48.1 Rata-rata 570.18 177.46 31.23 71.01 7.17 810 43.6 48.2 P1T2 1 465.45 192.45 41.35 61.38 6.61 450 58.7 68.1 2 564.78 240.07 42.51 59.07 3.71 420 59.7 68.7 Rata-rata 515.12 216.26 41.93 60.22 5.16 435 59.2 68.4 P2T2 1 724.39 180.10 24.86 76.51 5.53 540 59.6 71.4 2 637.24 178.33 27.98 73.36 4.80 540 59.4 69.5 Rata-rata 680.82 179.22 26.42 74.94 5.16 540 59.5 70.4 P3T2 1 729.49 241.28 33.08 69.01 6.31 540 60.0 69.8 2 447.46 161.17 36.02 65.78 4.99 540 58.9 68.5 Rata-rata 588.48 201.23 34.55 67.39 5.65 540 59.5 69.1 P4T2 1 713.54 211.22 29.60 72.58 7.37 540 60.1 68.1 2 751.51 258.42 34.39 67.21 4.65 540 60.9 68.5 Rata-rata 732.53 234.82 31.99 69.90 6.01 540 60.5 68.3
Suhu (oC) Bahan Awal Akhir 27.0 45.2 26.5 46.7 26.8 46.0 27.0 45.7 26.5 46.5 26.8 46.1 27.0 44.6 26.5 45.4 26.8 45.0 27.0 45.7 26.5 46.2 26.8 46.0 27.0 64.4 26.5 65.7 26.8 65.0 27.0 66.6 26.5 65.5 26.8 66.0 27.0 65.6 26.5 64.5 26.8 65.1 27.0 63.9 26.5 64.0 26.8 64.0
Uap 43.9 45.3 44.6 44.8 45.5 45.1 43.5 44.0 43.8 44.8 44.9 44.8 61.1 61.3 61.2 63.1 62.8 62.9 63.1 61.2 62.1 62.0 62.5 62.1
81
Lampiran 5. Perhitungan performansi Sunbeam Food Dehydrator DT5600 untuk pengeringan umbi talas Asumsi perbandingan: Kadar air awal = 60.00 %bb=150.00%bk, kadar air akhir = 7.00 %bb= 7.52%bk Parameter Satuan P1T1 P2T1 P2T1 Waktu saat kadar air 60%bb menit 38 100 98 Waktu saat kadar air 7 %bb menit 400 760 680 Selang waktu m enit 362 660 582 Laju pengeringan (%bk/jsm 23.61 12.95 14.69 Laju massa udara kg/jam 51.05 51.05 51.05 Panas jenis bahan kJ/kgoC 2.846 2.846 2.846 Entalpi air bebas kJ/kg 2,395.98 2,394.61 2,398.00 Massa uap air kg 0.296 0.386 0.304 Energi listrik kJ 7,384.8 13,464.0 11,872.8 Energi panas untuk meningkatkan suhu umbi talas kJ 28.445 37.217 27.758 Energi panas yang diterima udara pengering kJ 1,621.05 2,820.59 1,902.27 Energi panas untuk menguapkan kandungan air kJ 709.332 924.187 729.525 umbi talas Energi panas ruang pengering kJ 737.78 961.40 757.28 Efisiensi panas % 21.951 20.949 16.022 Efisiensi pengeringan oleh udara pengering % 45.512 34.085 39.810 Efisiensi pengeringan total % 9.605 6.864 6.145 Konsumsi energi panas spesifik MJ/kg uap 24.944 34.886 39.027 air Kebutuhan energi pengeringan J/detik 0.033 0.023 0.021 Udara (Ruwanto 2007) Massa jenis udara kg/m3 1.29 1.29 1.29 Panas jenis udara kJ/kgoC 1.01 1.01 1.01
P4T1 75 810 735 11.63 51.05 2.846 2,395.37 0.325 14,994.0 31.226 2,872.83
P1T2 0 195 195 43.84 51.05 2.846 2,355.07 0.294 3,978.0 56.122 1,529.31
P2T2 60 320 260 32.88 51.05 2.846 2,350.75 0.388 5,304.0 76.100 2,428.37
P3T2 38 365 327 26.14 51.05 2.846 2,352.59 0.335 6,670.8 64.175 2,709.54
P4T2 40 380 340 25.14 51.05 2.846 2,352.39 0.417 6,936.0 77.626 2,274.33
778.348
691.355
912.072
788.982
982.030
809.57 19.160 28.180 5.191
747.48 38.444 48.877 17.379
988.17 45.784 40.693 17.196
853.16 40.618 31.487 11.827
1,059.66 32.790 46.592 14.158
46.144
13.551
13.670
19.891
16.615
0.018
0.059
0.058
0.040
0.048
1.29 1.01
1.29 1.01
1.29 1.01
1.29 1.01
1.29 1.01
82
Lampiran 6. Derajat putih (Wi) umbi talas sebelum dan sesudah pengeringan P1T1 Awal Tray
Akhir
Ulangan
Wio
Wit
10.54
82.44
73.17
2.33
16.41
79.68
72.56
76.75
1.90
13.48
81.07
73.06
10.96
80.41
1.78
12.05
83.76
76.93
1.42
16.67
81.36
2.00
16.21
76.16
75.21
85.53
1.16
13.82
80.88
1.89
14.13
79.96
76.15
1
86.84
0.90
12.57
82.95
1.17
9.98
81.78
80.21
2
84.77
0.75
16.39
77.83
1.70
15.50
77.61
72.89
rata-rata
85.81
0.83
14.48
80.39
1.44
12.74
79.70
76.57
1
86.53
0.83
11.76
80.29
1.18
9.51
82.10
78.08
2
85.87
0.80
15.62
78.33
2.17
15.79
78.92
73.10
rata-rata
86.20
0.81
13.69
79.31
1.68
12.65
80.55
75.69
1
86.29
1.11
11.76
83.06
1.45
11.40
81.90
79.53
2
85.11
1.14
16.46
80.09
1.63
14.69
77.77
75.20
rata-rata
85.70
1.13
14.11
81.58
1.54
13.05
79.88
77.37
86.00
0.95
13.92
79.78
1.69
13.21
80.21
75.69
*L
*a
*b
*L
*a
*b
1
87.35
0.88
12.14
75.38
1.47
2
86.15
0.76
14.85
78.13
rata-rata
86.75
0.82
13.49
1
88.04
0.90
2
83.01
rata-rata
I
II
III
IV
V
Rata-rata
P2T1 1
78.45
0.77
15.08
68.75
2.28
19.66
73.69
63.01
2
84.19
0.75
11.69
73.15
1.63
18.77
80.32
67.20
rata-rata
81.32
0.76
13.38
70.95
1.96
19.22
77.01
65.11
1
78.73
0.47
11.81
66.81
1.57
16.41
75.67
62.95
2
85.11
0.82
11.21
69.95
1.69
17.23
81.34
65.31
rata-rata
81.92
0.64
11.51
68.38
1.63
16.82
78.56
64.15
1
78.05
0.25
12.62
67.74
1.52
15.59
74.68
64.14
2
85.51
0.98
10.08
69.05
1.65
19.17
82.32
63.56
rata-rata
81.78
0.61
11.35
68.40
1.59
17.38
78.53
63.90
1
80.26
1.00
13.58
66.16
2.14
15.39
76.01
62.77
2
86.00
1.06
10.76
68.56
1.85
18.12
82.31
63.66
rata-rata
83.13
1.03
12.17
67.36
1.99
16.76
79.17
63.26
1
79.17
0.51
12.91
70.66
1.96
18.12
75.49
65.46
2
84.69
0.52
10.98
73.69
1.11
17.82
81.15
68.21
rata-rata
81.93
0.52
11.95
72.18
1.54
17.97
78.33
66.84
82.02
0.71
12.07
69.45
1.74
17.63
78.30
64.63
I
II
III
IV
V
Rata-rata
P3T1
I
1
83.80
1.43
11.57
75.80
1.84
17.02
80.04
70.35
2
75.42
1.22
13.49
74.33
1.93
16.57
71.93
69.38
rata-rata
79.61
1.33
12.53
75.06
1.89
16.80
76.03
69.87
83
Lampiran 6. Derajat putih (Wi) umbi talas sebelum dan sesudah pengeringan (lanjutan) P3T1 Awal Tray
Akhir
Ulangan
Wio
Wit
15.45
80.42
70.03
2.18
17.41
74.07
67.05
73.24
1.93
16.43
77.25
68.54
11.51
76.47
1.55
16.56
79.31
71.18
0.90
13.34
71.60
1.50
16.28
73.71
67.23
80.12
1.22
12.43
74.03
1.53
16.42
76.53
69.24
1
84.98
1.26
10.23
80.48
0.95
11.73
81.79
77.21
2
78.71
1.20
11.71
74.38
1.44
14.82
75.67
70.37
rata-rata
81.84
1.23
10.97
77.43
1.20
13.27
78.75
73.79
1
83.98
1.44
11.33
79.85
1.33
13.36
80.33
75.79
2
78.95
0.95
11.60
73.15
1.34
14.86
75.95
69.29
rata-rata
81.47
1.19
11.46
76.50
1.34
14.11
78.18
72.56
80.87
1.28
12.05
75.25
1.57
15.41
77.32
70.79
*L
*a
*b
*L
*a
*b
1
83.73
1.47
10.79
74.38
1.67
2
78.87
1.35
14.96
72.11
rata-rata
81.30
1.41
12.88
1
82.88
1.53
2
77.37
rata-rata
II
III
IV
V
Rata-rata
P4T1 1
78.14
0.33
11.80
74.75
1.28
14.77
75.15
70.72
2
81.01
-0.10
11.24
73.74
0.81
14.26
77.93
70.11
rata-rata
79.58
0.12
11.52
74.25
1.04
14.51
76.55
70.42
1
81.24
0.91
10.80
64.34
1.98
14.73
78.33
61.37
2
82.09
0.49
11.64
72.07
1.21
16.16
78.64
67.71
rata-rata
81.67
0.70
11.22
68.21
1.59
15.44
78.49
64.62
1
78.89
0.38
12.15
71.46
1.24
14.48
75.64
67.97
2
82.15
-0.36
10.65
75.37
0.58
15.63
79.21
70.82
rata-rata
80.52
0.01
11.40
73.41
0.91
15.06
77.43
69.43
1
82.04
0.65
10.42
70.66
1.47
14.88
79.23
67.07
2
80.55
0.12
11.81
73.68
0.74
15.31
77.25
69.54
rata-rata
81.30
0.39
11.12
72.17
1.11
15.10
78.24
68.32
1
78.25
0.77
11.61
73.15
1.27
14.80
75.33
69.31
2
82.41
0.00
10.69
73.04
0.82
13.18
79.41
69.98
rata-rata
80.33
0.38
11.15
73.09
1.04
13.99
77.38
69.66
80.68
0.32
11.28
72.23
1.14
14.82
77.61
68.46
I
II
III
IV
V
Rata-rata
P1T2
I
II
1
85.23
0.38
12.41
84.70
1.00
10.43
80.70
81.46
2
86.37
2.00
20.89
87.29
0.60
16.53
74.98
79.14
rata-rata
85.80
1.19
16.65
86.00
0.80
13.48
78.09
80.55
1
84.70
0.68
12.27
84.46
1.42
10.69
80.38
81.08
2
86.25
2.76
20.82
86.26
1.09
15.32
74.90
79.39
rata-rata
85.48
1.72
16.55
85.36
1.25
13.01
77.92
80.37
84
Lampiran 6. Derajat putih (Wi) umbi talas sebelum dan sesudah pengeringan (lanjutan) P1T2 Awal Tray
Akhir
Ulangan
Wio
Wit
10.76
80.34
79.59
0.92
15.72
75.57
78.44
83.98
0.89
13.24
78.34
79.19
12.19
82.59
0.78
10.03
81.41
79.89
2.56
19.64
84.65
1.70
16.16
75.70
77.64
85.95
1.44
15.92
83.62
1.24
13.10
78.72
78.99
1
84.47
0.46
11.94
88.01
0.77
9.44
80.40
84.73
2
86.79
2.01
19.69
87.42
0.77
14.96
76.21
80.44
rata-rata
85.63
1.24
15.82
87.72
0.77
12.20
78.59
82.67
85.63
1.47
16.15
85.33
0.99
13.00
78.06
80.18
*L
*a
*b
*L
*a
*b
1
83.98
0.67
11.38
82.68
0.86
2
86.59
2.79
20.23
85.27
rata-rata
85.29
1.73
15.80
1
85.97
0.32
2
85.93
rata-rata
III
IV
V
Rata-rata
P2T2 1
73.96
0.55
24.21
71.74
1.20
23.06
64.44
63.50
2
79.92
1.40
20.36
73.67
2.46
24.19
71.37
64.16
rata-rata
76.94
0.98
22.28
72.70
1.83
23.62
67.92
63.85
1
75.19
0.68
25.54
67.98
1.33
23.05
64.39
60.52
2
81.19
1.84
16.98
77.39
2.49
21.09
74.60
68.98
rata-rata
78.19
1.26
21.26
72.68
1.91
22.07
69.52
64.83
1
76.44
0.33
22.05
69.52
1.21
23.58
67.73
61.44
2
82.51
1.09
15.89
75.67
1.48
19.89
76.34
68.54
rata-rata
79.48
0.71
18.97
72.59
1.34
21.74
72.04
64.99
1
77.23
0.53
22.29
71.61
0.84
22.60
68.13
63.70
2
80.33
1.77
15.35
77.20
2.08
17.03
74.99
71.47
rata-rata
78.78
1.15
18.82
74.41
1.46
19.82
71.61
67.60
1
76.15
0.13
23.42
72.49
0.64
22.48
66.57
64.47
2
79.42
0.83
18.12
75.10
1.91
23.39
72.57
65.78
rata-rata
77.79
0.48
20.77
73.80
1.28
22.93
69.59
65.15
78.24
0.92
20.42
73.24
1.57
22.04
70.11
65.26
I
II
III
IV
V
Rata-rata
P3T2
I
II
III
1
77.42
1.17
10.77
69.75
1.24
14.89
74.95
66.26
2
75.46
1.21
20.69
76.67
1.36
22.90
67.88
67.28
rata-rata
76.44
1.19
15.73
73.21
1.30
18.90
71.65
67.19
1
76.64
0.75
9.94
70.29
1.39
12.96
74.60
67.56
2
77.20
1.52
20.28
74.21
2.21
22.13
69.45
65.95
rata-rata
76.92
1.14
15.11
72.25
1.80
17.55
72.39
67.12
1
75.31
1.23
10.29
70.79
1.72
13.75
73.22
67.67
2
80.22
1.17
16.90
73.89
0.73
15.76
73.96
69.49
rata-rata
77.76
1.20
13.60
72.34
1.23
14.76
73.91
68.63
85
Lampiran 6. Derajat putih (Wi) umbi talas sebelum dan sesudah pengeringan (lanjutan) P3T2 Awal Tray
Akhir
Ulangan
Wio
Wit
14.02
76.21
63.32
1.61
17.07
71.25
73.11
72.73
1.74
15.55
74.24
68.56
9.05
71.53
1.32
12.56
74.32
68.86
1.44
18.28
76.76
1.93
22.32
71.78
67.72
77.27
1.19
13.66
74.15
1.62
17.44
73.45
68.77
77.51
1.19
14.65
72.93
1.54
16.84
72.76
67.72
*L
*a
*b
*L
*a
*b
1
78.22
0.90
9.52
66.16
1.87
2
80.15
1.55
20.74
79.29
rata-rata
79.18
1.22
15.13
1
75.98
0.94
2
78.55
rata-rata
IV
V
Rata-rata
P4T2 1
75.99
0.82
8.73
70.43
1.26
10.16
74.44
68.70
2
75.09
0.25
15.65
75.54
1.52
19.93
70.58
68.41
rata-rata
75.54
0.53
12.19
72.98
1.39
15.04
72.67
69.05
1
74.50
0.42
10.10
67.71
1.12
11.06
72.57
65.85
2
72.68
-0.80
16.15
76.14
1.44
21.02
68.25
68.17
rata-rata
73.59
-0.19
13.13
71.93
1.28
16.04
70.51
67.64
1
76.74
1.26
9.93
68.62
1.55
10.20
74.68
66.97
2
77.26
0.59
16.71
75.75
1.51
20.76
71.78
68.04
rata-rata
77.00
0.93
13.32
72.19
1.53
15.48
73.41
68.13
1
76.29
0.65
9.58
73.27
1.44
11.04
74.42
71.04
2
74.43
0.03
15.99
76.22
1.38
22.70
69.84
67.10
rata-rata
75.36
0.34
12.79
74.75
1.41
16.87
72.24
69.60
1
76.31
1.18
9.64
71.88
1.49
11.22
74.39
69.69
2
74.65
0.05
17.78
75.41
1.70
22.26
69.03
66.79
rata-rata
75.48
0.61
13.71
73.64
1.60
16.74
71.90
68.73
75.39
0.44
13.03
73.10
1.44
16.04
72.00
68.08
I
II
III
IV
V
Rata-rata
86
Lampiran 7. Perhitungan analisis mutu umbi talas kering dan hasil uji Laboratorium Biokimia Pangan dan Gizi A.
Perhitungan analisis mutu umbi talas kering
1.
Kadar pati ..................... (23)
2.
Kadar abu ..................................................................... (24)
3.
Kadar oksalat .. (25)
4.
Residu sulfit ................................. (26)
B.
Hasil uji Laboratorium Biokimia dan Kimia Pangan 1.
Kadar abu (%) T1
Ulangan (duplo)
2.
P1
P2
P3
P4
P1
P2
P3
P4
1
2.24
1.19
18.96
6.87
2.26
0.80
17.73
8.75
2
2.25
1.19
19.20
6.32
2.24
0.81
17.90
8.85
Rata-rata
2.25
1.19
19.08
6.60
2.25
0.81
17.82
8.80
Kadar oksalat (%) T1
Ulangan
3.
T2
T2
(duplo)
P1
P2
P3
P4
P1
P2
P3
P4
1
57.16
66.74
81.00
79.04
53.92
62.25
80.81
79.45
2
50.69
67.58
81.22
76.87
53.73
65.78
80.04
80.07
Rata-rata
53.93
67.16
81.11
77.96
53.82
64.02
80.42
79.76
Residu sulfit (ppm) Ulangan (duplo)
P4T1
P4 T2
1
64.85
65.36
2
64.25
65.30
Rata-rata
64.55
65.33
87
Lampiran 8. Output model faktorial RAL software SAS 9.1.3 untuk analisis parameter mutu. Rumus model faktorial RAL untuk parameter mutu (analisis pangan): Yijk = μ + Ai + Bj + (AB)ij + εijk ................................................................................................ (27) Dimana: i=1,2; j=1,2,3,4; dan k=1,2 Keterangan : Yijk : parameter mutu pada suhu ke-i perlakuan ke-j dan ulangan ke-k μ : rataan umum Ai : pengaruh suhu ke-i Bj : pengaruh perlakuan ke-j (AB)ij : pengaruh interaksi suhu ke-i dan perlakuan ke-j εijk : pengaruh acak suhu ke-i, perlakuan ke-j dan ulangan ke-k Contoh HIPOTESIS: • Pengaruh faktor suhu: H0 : A1 = A2 = 0 H1 : Minimal ada satu i dimana τi 0 P-value pada suhu lebih dari alpha (5%), maka dapat disimpulkan bahwa suhu (T1 dan T2) tidak berbeda nyata terhadap parameter mutu. • Pengaruh faktor perlakuan: H0 : B1 =B2= B3= B4 = 0 H1 : Minimal ada satu j dimana wj 0 P-value pada perlakuan kurang dari alpha (5%), maka dapat disimpulkan bahwa perlakuan (P1, P2, P3, dan P4) berbeda nyata terhadap parameter mutu. • Pengaruh interaksi suhu dan perlakuan: – H0 : AB11 = AB12 = AB13= AB14 = AB21= AB22 = AB23= AB24 = 0 – H1 : Minimal ada sepasang (i,j) dimana τwij 0 P-value pada interaksi suhu dan perlakuan kurang dari alpha (5%), maka dapat disimpulkan bahwa interaksi berbeda nyata terhadap parameter mutu. Catatan: Jika pengujian hipotesis di antara ketiga taraf di atas berbeda nyata terhadap parameter, maka perlu melakukan uji lanjut Duncan. 1.
Kadar abu
ANOVA: Sumber Keragaman
DB
Jumlah Kuadrat
Kuadrat Tengah
F-hitung
Pr > F
Suhu
1
0.0784000
0.0784000
3.14
0.1144
Perlakuan
3
758.6600000
252.8866667
10125.6
<.0001
Suhu*Perlakuan
3
6.5321000
2.1773667
87.18
<.0001
Error
8
0.1998000
0.0249750
Corrected Total
15
765.4703000
88
Lampiran 8. Output model faktorial RAL software SAS 9.1.3 untuk analisis parameter mutu (lanjutan). Uji lanjut Duncan Duncan Grouping
Rata-rata
SD
N
Interaksi
A
19.0800
0.16970563
2
T1P3
B
17.8150
0.12020815
2
T2P3
C
8.8000
0.07071068
2
T2P4
D
6.5950
0.38890873
2
T1P4
E
2.2500
0.01414214
2
T2P1
E
2.2450
0.00707107
2
T1P1
F
1.1900
0.00000000
2
T1P2
G
0.8050
0.00707107
2
T2P2
2. Kadar oksalat ANOVA: Sumber Keragaman
DB
Jumlah Kuadrat
Kuadrat Tengah
F-hitung
Pr > F
Suhu
1
1.134225
1.134225
0.30
0.5994
Perlakuan
3
1894.370000
631.456667
166.53
<.0001
Suhu*Perlakuan
3
12.495075
4.165025
1.10
0.4043
Error
8
30.334400
3.791800
Corrected Total
15
1938.333700
Uji lanjut Duncan Duncan Grouping
Rata-rata
SD
N
interaksi
A
81.110
0.15556349
2
T1P3
A
80.425
0.54447222
2
T2P3
A
79.760
0.43840620
2
T2P4
A
77.955
1.53442172
2
T1P4
B
67.160
0.59396970
2
T1P2
B
64.015
2.49608694
2
T2P2
C
53.930
4.56790981
2
T1P1
89
Lampiran 8. Output model faktorial RAL software SAS 9.1.3 untuk analisis parameter mutu (lanjutan). Duncan Grouping
Rata-rata
SD
N
interaksi
C
53.825
0.13435029
2
T2P1
3. Derajat putih awal ANOVA: Sumber Keragaman
DB
Jumlah Kuadrat
Kuadrat Tengah
F-hitung
Pr > F
Suhu
1
105.3189062
105.3189062
7.70
0.0241
Perlakuan
3
60.9671188
20.3223729
1.49
0.2901
Suhu*Perlakuan
3
18.7686687
6.2562229
0.46
0.7193
Modela)
7
185.0546938
26.4363848
1.93
0.1876
Error
8
109.3533500
13.6691687
Corrected Total
15
294.4080437
Uji lanjut Duncan Duncan Grouping
Rata-rata
SD
N
Interaksi
A
80.215
3.09005663
2
T1P1
B
A
78.300
4.51134126
2
T1P2
B
A
78.060
3.66281313
2
T2P1
B
A
77.615
1.23743687
2
T1P4
B
A
77.325
4.32042243
2
T1P3
B
A
72.760
2.68700577
2
T2P3
B
A
72.000
2.96984848
2
T2P4
70.110
5.45886435
2
T2P2
B
4. Derajat putih akhir ANOVA: Sumber Keragaman
DB
Jumlah Kuadrat
Kuadrat Tengah
F-hitung
Pr > F
Suhu
1
0.6972250
0.6972250
0.14
0.7137
Perlakuan
3
368.3565250
122.7855083
25.46
0.0002
90
Lampiran 8. Output model faktorial RAL software SAS 9.1.3 untuk analisis parameter mutu (lanjutan). Sumber Keragaman
DB
Jumlah Kuadrat
Kuadrat Tengah
F-hitung
Pr > F
Suhu*Perlakuan
3
29.4022250
9.8007417
2.03
0.1880
Modela)
7
398.4559750
56.9222821
11.80
0.0012
Error
8
38.5820000
4.8227500
Corrected Total
15
437.0379750
Uji lanjut Duncan Duncan Grouping
Rata-rata
SD
N
interaksi
A
80.180
1.65462987
2
T2P1
B
A
75.690
2.68700577
2
T1P1
B
C
70.785
3.00520382
2
T1P3
D
C
68.460
1.65462987
2
T1P4
D
C
68.075
0.53033009
2
T2P4
D
C
67.720
1.40007143
2
T2P3
D
65.255
3.57088924
2
T2P2
D
64.625
1.36471609
2
T1P2
91
Lampiran 9. Pengukuran kadar air umbi talas (%basis basah) A. Pengukuran kadar air awal umbi talas segar (penelitian pendahuluan) Ulangan ke-1 Berat Berat Akhir Awal (g) (g) 5.01 1.60
Basis Basah (%bb) 68.13
Berat Awal (g) 5.00
Ulangan ke-2 Berat Basis Akhir Basah (g) (%bb) 1.33 73.49
Berat Awal (g) 5.00
Ulangan ke-3 Berat Basis Akhir Basah (g) (%bb) 2.53 49.34
4.99
1.63
67.33
5.07
1.36
73.21
4.97
2.72
52.30
4.96
1.77
64.39
4.86
1.16
76.03
5.20
2.46
52.69
Rata-rata
66.62
Rata-rata
74.24
Rata-rata
51.44
B. Pengukuran kadar air umbi talas kering P1T1 Berat Awal (g) 4.98
Ulangan ke-1 Berat Basis Akhir Basah (g) (%bb) 4.62 7.24
P2T1 Berat Awal (g) 5.03
Ulangan ke-2 Berat Basis Akhir Basah (g) (%bb) 4.74 5.76
Ulangan ke-1 Berat Berat Basis Awal Akhir Basah (g) (g) (%bb) 5.03 4.63 7.96
Ulangan ke-2 Berat Berat Basis Awal Akhir Basah (g) (g) (%bb) 5.05 4.71 6.62
4.96
4.59
7.40
5.07
4.78
5.86
5.14
4.75
7.68
5.01
4.68
6.65
5.12
4.74
7.38
5.01
4.72
5.68
5.23
4.81
7.97
5.02
4.69
6.61
Rata-rata
7.34
Rata-rata
5.77
Rata-rata
7.87
P3T1
Rata-rata
6.63
P4T1
5.04
4.75
5.73
5.01
4.68
6.60
5.01
4.66
7.13
5.04
4.68
6.99
5.02
4.73
5.71
5.01
4.68
6.56
5.02
4.66
7.32
5.06
4.69
7.18
5.05
4.76
5.75
4.84
4.52
6.61
5.05
4.69
7.12
5.05
4.68
7.25
Rata-rata
5.73
Rata-rata
6.59
Rata-rata
7.19
P1T2
Rata-rata
7.14
P2T2
5.02
4.70
6.51
5.05
4.86
3.67
5.06
4.78
5.56
5.07
4.82
4.77
5.00
4.67
6.62
5.02
4.83
3.68
5.07
4.79
5.54
5.03
4.79
4.76
5.09
4.75
6.70
5.01
4.82
3.79
5.03
4.75
5.48
5.13
4.88
4.86
Rata-rata
6.61
Rata-rata
3.71
Rata-rata
5.53
P3T2
Rata-rata
4.80
P4T2
5.03
4.71
6.48
5.07
4.82
4.95
5.01
4.65
7.04
5.04
4.80
4.61
5.02
4.70
6.38
5.05
4.79
5.07
5.01
4.61
7.93
5.01
4.78
4.60
5.01
4.71
6.06
5.01
4.76
4.94
5.01
4.65
7.14
5.00
4.77
4.74
Rata-rata
6.31
Rata-rata
4.99
Rata-rata
7.37
Rata-rata
4.65
92
Lampiran 10. Grafik laju pengeringan terhadap kadar air pada pengeringan irisan umbi talas A. Suhu dehidrator 55 oC
Perlakuan II
Perlakuan III
Perlakuan IV
93
Lampiran 10. Grafik laju pengeringan terhadap kadar air pada pengeringan irisan umbi talas (lanjutan) B. Suhu dehidrator 75 oC
Perlakuan I
Perlakuan II
Perlakuan III
94
Lampiran 10. Grafik laju pengeringan terhadap kadar air pada pengeringan irisan umbi talas (lanjutan)
Perlakuan IV
95