1
PEMANFAATAN SAMPAH RUMAH TANGGA ORGANIK SEBAGAI PUPUK ORGANIK CAIR BAGI PETANI DI DESA PAMPANG, KELURAHAN SUNGAI SIRING KECAMATAN SAMARINDA UTARA
Oleh : MUHAMMAD FIRMAN NIM.110500136
PROGRAM STUDI MANAJEMEN LINGKUNGAN JURUSAN MANAJEMEN PERTANIAN POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA SAMARINDA 2014
2
PEMANFAATAN SAMPAH RUMAH TANGGA ORGANIK SEBAGAI PUPUK ORGA ANIK CAIR BAGI PETANI DI DESA PAMPA ANG, KELURAHAN SUNGAI SIRING KECAMATAN SAMARINDA A UTARA
Oleh : MUHAMMAD FIRMAN NIM.110500136
Ka arya Ilmiah Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperroleh Sebutan Ahli Madya pada Program Diplom ma III P Politeknik Pertanian Negeri Samarinda
PROGR RAM STUDI MANAJEMEN LINGKUNGAN JURUSAN MANAJEMEN PERTANIAN POLITEK KNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA SAMARINDA 2014
3
PEMANFAATAN SAMPAH RUMAH TANGGA ORGANIK SEBAGAI PUPUK ORGANIK CAIR BAGI PETANI DI DESA PAMPANG, KELURAHAN SUNGAI SIRING KECAMATAN SAMARINDA UTARA
Oleh : MUHAMMAD FIRMAN NIM.110500136
Karya Ilmiah Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Sebutan Ahli Madya pada Program Diploma III Politeknik Pertanian Negeri Samarinda
PROGRAM STUDI MANAJEMEN LINGKUNGAN JURUSAN MANAJEMEN PERTANIAN POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA SAMARINDA 2014
4
HALAMAN PENGESAHAN Judul Karya Ilmiah
: Pemanfaatan Sampah Rumah Tangga Organik Sebagai Pupuk Organik Cair Bagi Petani di Desa Pampang, Kelurahan Sungai Siring Kecamatan Samarinda Utara
Nama
: MUHAMMAD FIRMAN
NIM
: 110 500 129
Program Studi
: Manajemen Lingkungan
Jurusan
: Manajemen Pertanian
Pembimbing,
Penguji II,
Penguji I,
Furqaan Hamsyani.S.Hut,M.Si ErinaHertianti.S.Hut,MP NIP.197901042010121002 NIP.197005031995122002
Ir. Dadang Suprapto, MP NIP.196201011988031003
Menyetujui, Ketua Program Studi Manajemen Lingkungan
Mengesahkan, Ketua Jurusan Manajemen Pertanian
Ir. Dadang Suprapto, MP NIP.19620101 198803 1 003
Ir. Hasanudin, MP NIP.19630805 198903 1 005
Lulus ujian pada tanggal : ...........................
ABSTRAK
MUHAMMAD FIRMAN. Pemanfaatan Sampah Rumah Tangga Organik Sebagai Pupuk Organik Bagi Petani di Desa Pampang, kelurahan Sei. Siring Kecamatan Samarinda Utara (dibawah bimbingan Ibu Erina Hertianti). Dari penilitian ini dilator belakangi karena dalam pengelolaan sampah rumah tangga organic masih banyak masyarakat yang tidak bias memanfaatkan sampah tersebut menjadi daya guna yang ekonomi seperti pembuatan pupuk organik. Tujuan dari penelitian ini adalah Membuat pupuk organic dari sampah rumah tangga dan Pemanfaatan pupuk organic pada tanaman petani di lapangan. Penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan, sejak bulan Mei sampai dengan bulan juni tahun 2014, dIDesaPampang, Kelurahan Sungai Siring Kecamatan Samarinda Utara. Hasil penelitian yang telah dilakukan pada perlakuan pertama tanaman sawi yang tidak diberi pupuk kompos dan pupuk organik cair pada hari kesepuluh belum ada perubahan yang terjadi, tanaman sawi tersebut berwarna hijau pekat dan tinggi rata-rata dari tanaman sawi tersebut mencapai (P1) 20 cm, (P2) 21 cm, dan (P3) 23 cm. Pada hari kelima belas (P1) telah terjadi perubahan pada daun tanam sawi tersebut, sebagian ada yang dimakan ulat dan tinggi rata-rata tanaman sawi mencapai 21 cm. pada (P2) juga sama hanya tinggi rata-rata pada tanaman sawi mencapai 22,9 cm. sedangkan (P3) Daun dari tanaman sawi tersebut cukup subur dan tinggi rata-rata tanaman sawi mencapai 26 cm. Pada hari kedua puluh terlihat perubahan (P1) Perubahan pada Daun dari tanaman sawi tersebut 30% berubah warna menjadi hijau kekuningan dan tinggi rata-rata tanaman sawi mencapai 22,1 cm. (P2) juga sama hanya tinggi pada tanaman sawi mencapai 25,4 cm. sedangkan (P3) Daun dari tanaman sawi tersebut berwarna hijau pekat dan tinggi rata-rata dari tanaman sawi mencapai 29 cm. Kata kunci: Sampah Rumah Tangga organik
Keterangan: P1: Tanaman sawi tidak diberi pupuk kompos dan pupuk organik cair. P2: Tanaman sawi diberi pupuk kompos. P3: Tanaman sawi diberi pupuk organik cair.
RIWAYAT HIDUP
MUHAMMAD FIRMAN, lahir pada tanggal 30 April 1993 di samarinda Kalimantan Timur, merupakan putra kedua dari empat bersaudara pasangan suami istri Bapak Hak Mandan Ibu Rusmawati. Memulai pendidikan di Sekolah Dasar Negeri 011 Samarinda pada tahun 1999 dan lulus pada tahun 2005, kemudian melanjutkan pendidikan di Madrasah Tsanawiyah (Mts) Normal Islam pada tahun 2005 dan lulus pada tahun 2008. Melanjutkan pendidikan kembali di Sekolah Menengah Kejuruan Muhammadiyah 1 pada tahun 2008 dan lulus pada tahun 2011. Pendidikan tinggi dimulai pada tahun 2011 di Politeknik Pertanian Negeri Samarinda Jurusan Manajemen Pertanian pada Program Studi Manajemen Lingkungan. Selama menempuh pendidikan tinggi di Jurusan Manajemen Pertanian Penulis telah mengikuti kegiatan Praktek Kerja Lapang (PKL) selama kurang lebih dua bulan terhitung sejak tanggal 3 Maret sampai 3 Mei 2014 di PT. Bara Jaya Energy, Jl. Bunga Rt. 01, Kelurahan Bantuas, Kecamatan Palaran Kota Samarinda. Penulisan karya ilmiah sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar dengan sebutan Ahli Madya Manajemen Lingkungan pada Program Diploma III Politeknik Pertanian Negeri Samarinda. Penulis menyusun Karya Ilmiah yang berjudul Pemanfaatan Sampah Rumah Tangga Organik Sebagai Pupuk Organik Bagi Petani di Desa Pampang, Kelurahan Sungai Siring Kecamatan Samarinda Utara. Semoga Karya Ilmiah ini dapat bermanfaat dan dapat memberikan wawasan tambahan bagi para pembaca.
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT, karena hanya Dia-lah yang pantas dipuji, Rabb semesta alam, Dia-lah maha pencipta, maha melihat dan maha pemberi rezeki. Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada pimpinan Nabi dan Rasul, Nabi Muhammad SAW yang diutus oleh Allah SWT sebagai rahmat bagi semesta alam. Atas ijin-Nya pula karya ilmiah ini dapat diselesaikan oleh Penulis dengan judul Pemanfaatan Sampah Rumah Tangga Organik Sebagai Pupuk Organik Cair Bagi Petani di Desa Pampang, Kelurahan Sungai Siring Kecamatan Samarinda Utara. Karya ilmiah ini disusun berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Penulis selama kurang lebih 2 bulan guna memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh sebutan Ahli Madya Manajemen Lingkungan pada Program Diploma III Politeknik Pertanian Negeri Samarinda. Dalam penyusunan Karya Ilmiah ini, Penulis tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, untuk ini dengan segala kerendahan hati, Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1.
Ibu Erina Hertianti; S.Hut, MP selaku Dosen Pembimbing yang telah mengarahkan Penulis.
2.
Furqaan Hamsyani. Hut.,M.Si selaku Dosen penguji satu dan Ir. Dadang Suprapto, MP selaku Dosen penguji dua.
3.
Bapak Budi Harsono, A.Md selaku Pranata Laboratorium Pendidikan (PLP) pada Laboratorium Kualitas Udara dan Cuaca Politeknik Pertanian Negeri Samarinda.
4.
Seluruh dosen dan staf pengajar di Program Studi Manajemen Lingkungan Jurusan Manajemen Pertanian.
5.
Bapak Ir. Dadang Suprapto, MP selaku Ketua Program Studi Manajemen Lingkungan.
6.
Bapak Ir. Hasanudin, MP selaku Ketua Jurusan Manajemen Pertanian.
7.
Bapak Ir.Wartomo, MP selaku Direktur Politeknik Pertanian Negeri Samarinda.
8.
Terima kasih buat istri tercinta yang selalu mendukung dan mendoakan saya sampai karya ilmiah ini bisa selesai.
9.
Rekan–rekan mahasiswa / mahasiswi, Manajemen Lingkungan Angkatan 2011 yang telah banyak membantu dan memberikan semangat serta inspirasi bagi Penulis hingga Karya Ilmiah ini selesai.
10. Terima kasih buat Norma dan Muhammad Ali yang sudah ikut membantu dalam menyelesaikan karya ilmiah saya. 11. Bapak dan Ibunda tercinta serta kaka yang tercinta dan semua keluarga besar tercinta yang telah banyak memberikan motivasi dan senantiasa mendoakan penulis selama ini. 12. Bapak dan Ibu warga setempat yang telah bersedia dimintai keterangan dalam pengambilan data. Sebaik apapun Penulis menyusun karya ilmiah ini, Penulis menyadari bahwa karya ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itu Penulis mengharapkan saran yang bersifat membangun dari para pembaca demi lebih baiknya karya ilmiah ini. Semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat untuk para pembaca sehingga dapat memberikan wawasan tambahan bagi para pembaca. Penulis Sei Keledang, September 2014.
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN PENGESAHAN ..........................................................................
iii
KATA PENGANTAR .....................................................................................
v
DAFTAR ISI ...................................................................................................
vii
DAFTAR TABEL............................................................................................
viii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................
ix
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................
x
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................
1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................
8
A. Pengertian Sampah ..................................................................
8
B. Sumber dan Jenis Sampah ......................................................
9
C. Penanggulangan Limbah Rumah Tangga................................
12
D. Pupuk Organik Cair...................................................................
15
E. Starter Efective Micro-Organisme 4 (EM4) ..............................
16
BAB III METODE PENELITIAN ....................................................................
17
A. Tempat dan Waktu Penelitian...................................................
17
B. Alat dan Bahan Penelitian ........................................................
17
C. Prosedur penelitian ...................................................................
18
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...........................................................
19
A. Hasil ..........................................................................................
19
B. Pembahasan .............................................................................
20
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................
23
A. Kesimpulan ...............................................................................
23
B. Saran .........................................................................................
23
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................
24
LAMPIRAN.....................................................................................................
26
DAFTAR TABEL Nomor 1.
Tubuh Utama
Halaman
Hasil Pengamatan Tanaman Sawi hari ke 10,15 dan 20 .................. 19
Lampiran
2. Pertumbuhan Tinggi Tanaman Sawi ............................................ 35 3. Warna Daun Pada Tanaman Sawi ............................................... 36 4.
Persyaratan Teknis Minimal Pupuk Organik Padat dan Cair ........... 37
DAFTAR GAMBAR Nomor
Tubuh Utama
Halaman
1. Alat dan Bahan Pembuatan Pupuk Organik....................................... 27 2. Alat dan Bahan Pemberian Perlakuan Penyemprotan pada tanaman Sawi ..................................................................................................... 27 3. Bahan Pembuatan Pupuk Cair dari Limbah Rumah Tangga. ............ 28 4. Pemotongan Bahan Limbah Rumah Tangga berupa Sayur-mayur... 29 5. Proses Penghancuran Bahan ............................................................. 30 6. Proses Fermentasi Pupuk Cair ........................................................... 30 7. Bahan Pupuk Cair yang sudah di Fermentasi................................... 31 8. Pupuk Cair yang Sudah Siap di Uji ke Tanaman ............................... 31 9. Diskusi dengan Petani Sayur-mayur untuk Uji Pupuk Cair ............... 32 10. Penyemprotan Pupuk Cair .................................................................. 32 11. Tanaman Sawi yang di Makan Ulat .................................................... 33 12. Tanaman Sawi yang Kekuningan ....................................................... 33 13. Plot Petak Ukur ................................................................................... 34 14. Pengukuran Tinggi Tanaman Sawi..................................................... 35 15. Proses Pencatatan Tanaman Sawi .................................................... 35 16. Pupuk Kompos yang digunakan para Petani Sayur-mayur ............... 36 17. Tanaman Sawi yang sudah Panen .................................................... 36
5
BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang Tanpa kita sadari sampah yang dikatakan sebagai limbah lama-kelamaan akan menumpuk semakin banyak dan akan terus bertambah apabila tidak ada cara penanggulangan yang efektif. Sehingga apabila limbah ini semakin banyak, maka akan menjadi masalah yang serius yang akan kita hadapi. Karena akan menyebabkan polusi di tanah, air maupun udara. Limbah
dapat
di
bagi
menjadi
dua,
yakni
limbah
organik
dan
anorganik.Limbah organik adalah limbah-limbah yang berasal dari tanaman, hewan maupun manusia dan mudah untuk terurai. Sedangkan limbah anorganik adalah limbah yang sulit untuk terurai, seperti: plastik, kaca dll.Sedangkan pada bidang pertanian, para petani lebih banyak menggunakan pupuk anorganik , pestisida anorganik dan lainnya yang berbahan anorganik. Sehingga meninggalkan residu pada tanah, yang mengakibatkan pencemaran pada tanah. Dan hasilnya tanah akan mengalami degradasi. Pupuk anorganik akan menyebabkan struktur tanah menjadi keras dan unsur hara dalam tanah menjadi berkurang. Untuk itu diperlukan langkah konkret demi menjaga
kelestarian
lingkungan
dan
mengurangi
ketergantungan
terhadap
pemakaian pupuk kimia. Salah satunya adalah dengan mengolah sampah organik menjadi pupuk kompos. Dengan banyaknya sampah-sampah organik setiap harinya, maka kita dapat membuat pupuk organik yang memberikan banyak manfaat. Selain akan memenuhi
6
kebutuhan akan unsur hara pada tanaman, dengan pembuatan pupuk organik ini maka kita akan mengurangi sampah-sampah yang sudah terlalu banyak. Berikut ini sampah organik yang akan di teliti adalah sampah-sampah Rumah Tangga organik yang sudah tidak terpakai lagi (busuk). berdasarkan latar belakang di atas saya melakukan penelitian ”pemanfaatan limbah rumah tangga sebagai pupuk organic cair terhadap tanaman para petani di Desa Pampang, Kelurahan Sungai Siring Kecamatan Samarinda Utara. Penelitian ini bertujuan untukmembuat pupuk organik dari sampah rumah tangga dan untuk memanfaatkan pupuk organik cair pada tanaman petani di lapangan. Penelitian ini dilakukan dengan tiga perlakuan, perlakuan pertama tanpa menggunakan pupuk kompos dengan pupuk organik, perlakuan yang kedua menggunakan pupuk kompos, dan perlakuan yang ketiga menggunakan pupuk organik. Hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah dapat memberikan nilai jual pada sampah organik yang telah di jadikan pupuk organik cair, menambah nilai guna terhadap sampah-sampah organik, dan dapat mengurangi ketergantungan para petani terhadap penggunaan pupuk kimia.
7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sampah Menurut definisi World Health Organization (WHO) sampah adalah sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang dibuang yang berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya.(Chandra, 2006).Undang-Undang Pengelolaan Sampah Nomor 18 tahun 2008 menyatakan sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau dari proses alam yang berbentuk padat. (Soemirat, 1994) berpendapat bahwa sampah adalah sesuatu yang tidak dikehendaki oleh yang punya dan bersifat padat.(Azwar, 1990) mengatakan yang dimaksud dengan sampah adalah sebagian dari sesuatu yang tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang harus dibuang yang umumnya berasal dari kegiatan yang dilakukan manusia (termasuk kegiatan industri) tetapi bukan biologis karena kotoran manusia (human waste) tidak termasuk kedalamnya.(Manik, 2003) mendefinisikan sampah sebagai suatu benda yang tidak digunakan atau tidak dikehendaki dan harus dibuang, yang dihasilkan oleh kegiatan manusia. Para ahli kesehatan masyarakat Amerika membuat batasan,sampah (waste) adalah sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi, atau sesuatu yang dibuang, yang berasal dari kegiatan manusia, dan tidak terjadi dengan sendirinya. Dari batasan ini jelas bahwa sampah adalah hasil kegiatan manusia yang dibuang karena sudah tidak berguna.
8
Menurut (Notoatmojo, 2003)sampah mengandung prinsip sebagai berikut: 1. Adanya sesuatu benda atau bahan padat 2. Adanya hubungan langsung/tidak langsung dengan kegiatan manusia 3. Benda atau bahan tersebut tidak dipakai lagi B. Sumber dan Jenis Sampah 1. Sumber-Sumber Sampah(Notoatmojo, 2003) a. Sampah yang berasal dari pemukiman (domestic wastes) Sampah ini terdiri dari bahan-bahan padat sebagai hasil kegiatan rumah tangga yang sudah dipakai dan dibuang, seperti sisa-sisa makanan baik yang sudah dimasak atau belum, bekas pembungkus baik kertas, plastik, daun, dan sebagainya, pakaian-pakaian bekas, bahan-bahan bacaan, perabot rumah tangga, daun-daunan dari kebun atau taman. b. Sampahyangberasal dari tempat-tempat umum Sampah ini berasal dari tempat-tempat umum, seperti pasar, tempattempathiburan, terminal bus, stasiun kereta api, dan sebagainya. Sampah ini berupa kertas, plastik, botol, daun, dan sebagainya. c. Sampah yang berasal dari perkantoran Sampah
ini
dariperkantoranbaik
perkantoran
pendidikan,
perdagangan,departemen, perusahaan, dan sebagainya. Sampah ini berupa kertas-kertas, plastik, karbon, klip dan sebagainya.Umumnya sampah ini bersifat anorganik, dan mudah terbakar (rubbish).
9
d. Sampah yang berasal dari jalan raya Sampah ini berasal dari pembersihan jalan, yang umumnya terdiri dari: kertas-kertas, kardus-kardus, debu, batu-batuan, pasir, sobekan ban, onderdil-onderdil
kendaraan
yang
jatuh,
daun-daunan,
plastik,
dan
sebagainya. e. Sampah yang berasal dari industri (industrial wastes) Sampah ini berasal dari kawasan industri, termasuk sampah yang berasal dari pembangunan industri, dan segala sampah yang berasal dari proses produksi, misalnya : sampah-sampah pengepakan barang, logam, plastik, kayu, potongan tekstil, kaleng, dan sebagainya. f.
Sampah yang berasal dari pertanian/perkebunan Sampah ini sebagai hasil dari perkebunan atau pertanian misalnya: jerami, sisa sayur-mayur, batang padi, batang jagung, ranting kayu yang patah, dan sebagainya.
g. Sampah yang berasal dari pertambangan Sampah ini berasal dari daerah pertambangan, dan jenisnya tergantung dari jenis usaha pertambangan itu sendiri, maisalnya: batubatuan, tanah/cadas, pasir, sisa-sisa pembakaran (arang), dan sebagainya. h. Sampah yang berasal dari petenakan dan perikanan Sampah yang berasal dari peternakan dan perikanan ini, berupa: kotoran-kotoran sebagainya.
ternak,
sisa-sisa
makanan
bangkai
binatang,
dan
10
2. Jenis-jenis Sampah Berdasarkan asalnya sampah dapat digolongkan menjadi 2 (dua) yaitu: a. Sampah organik Sampah organik adalah sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan hayati
yang
dapat
didegradasi
oleh
mikroba
atau
bersifat
biodegradable.Sampah ini dengan mudah diuraikan dalam proses alami. Sampah rumah tangga sebagian besar merupakan bahan organik. Termasuk sampah organik, misalnya sampah dari dapur, sisa-sisa makanan, pembungkus (selain kertas, karet dan plastik), tepung, sayuran, kulit buah, daun dan ranting. b. Sampah Anorganik Sampah anorganik yakni sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan non hayati, baik sebagai produk sintetik maupun hasil pengolahan teknologi bahan tambang, hasil olahan bahan hayati dan sebagainya. Sampah anorganik dibedakan menjadi: a. sampah logam dan produk-produk olahannya b. sampah plastik c. sampah kertas d. sampah kaca dan keramik, e. sampah deterjen Sebagian zat anorganik secara keseluruhan tidak dapat diurai oleh alam/mikroorganisme (unbiodegradable).Sedang sebagian lainnya hanya
11
dapat diuraikan dalam waktu yang lama. Sampah jenis ini pada tingkat rumah tangga misalnya botol plastik, botol gelas, tas plastik dan kaleng. Sedangkan
sesuai
dengan
UU
No.18
Tahun
2008
tentang
pengelolaan sampah, sampah dibedakan menjadi: 1. Sampah rumah tangga; Sampah rumah tangga merupakan sampah yang berasal dari kegiatan sehari-hari dalam rumah tangga, tidak termasuk tinja dan sampah spesifik. 2. Sampah sejenis sampah rumah tangga; dan Sampah sejenis sampah rumah tangga merupakan sampah yang berasal dari kawasan komersial, kawasan industri, kawasan khusus, fasilitas sosial, fasilitas umum, dan/atau fasilitas lainnya. 3. Sampah spesifik. Sampah spesifik meliputi: a. sampah yang mengandung bahan berbahaya dan beracun; b. sampah yang mengandung limbah bahan berbahaya danberacun; c. sampah yang timbul akibat bencana; d. puing bongkaran bangunan; e. sampah yang secara teknologi belum dapat diolah; dan/atau f. sampah yang timbul secara tidak periodi C. Penanggulangan Limbah Rumah Tangga Menurut (Mardani, 2013) membuat pupuk cair atau kompos berasal dari limbah atau sampah rumah tangga merupakan suatu upaya mengurangi
12
penumpukan sampah yang dapat mencemari lingkungan.Dengan demikian, uapaya pengelolaan sampah menjadi sesuatu yang berdaya guna dapat direalisasikan. Kompos Cair atau pupuk organik cair adalah pupuk berfasa cair yang dibuat dari bahanbahan organik melalui proses pengomposan. Sumber / Bahan Kompos Jenis tanaman yang sering digunakan untuk kompos di antaranya jerami, sekam padi, tanaman pisang, gulma, sayuran yang busuk, sisa tanaman jagung, dan sabut kelapa.Bahan dari ternak yang sering digunakan untuk kompos di antaranya kotoran ternak, urine, pakan ternak yang terbuang, dan cairan biogas. Menurut (Mardani, 2013)manfaat Kompos (Secara Umum) adalah sebagai berikut: 1.
Penyubur lahan pertanian.
2.
Memperbaiki struktur tekstur tanah.
3.
Menambah dan meningkatkan unsur hara.
4.
Usaha reklamasi lahan bekas galian tambang, penyubur daerah rawa, peningkatan kadar pH di daerah lahan asam.
5.
Meningkatkan daya tahan dan daya serap air. Menurut (Mardani, 2013)Manfaat Pembuatan Kompos di Desa adalah:
a. Meningkatkan kreatifitas dalam pemanfaatan barang tidak bernilai ekonomis menjadi barang yang bernilai ekonomis. b. Meningkatkan pengetahuan mahasiswa dan masyarakat mengenai pemanfaatan sampah rumah tangga yang sudah tidak terpakai menjadi kompos cair. Limbah rumah tangga yang terlalu banyak jika tidak dapat ditanggulangi sangat berpotensi mencemari dan meracuni lingkungan.
13
Menurut (Mardani, 2013)Penanggulangan limbah rumah tangga dibedakan menjadi 3, yaitu : 1.
Daur ulang. a. Pemanfaatan sampah organik. Kegiatan
pemanfaatan
sampah
organik,
adalah
composting
(pengomposan).Sampah yang mudah membusuk dapat diubah menjadi pupuk kompos yang ramah lingkungan untuk melestarikan lingkungan. b. Pemanfaatan sampah anorganik, baik secara langsung maupun tidak langsung. Pemanfaatan
kembali
secara
langsung,
misalnya
pembuatan
kerajinan yang berbahan baku dari barang bekas, atau kertas daur ulang. Sedangkan pemanfaatan kembali secara tidak langsung, misalnya menjual barang bekas seperti kertas, plastik, kaleng, koran bekas, botol, gelas dan botol air minum dalam kemasan. 2. Pengurangan dan pengelompokan sampah. Kegiatan ini dimulai dengan kegiatan pemilahan atau pemisahan sampah organik dan anorganik dengan menyediakan tempat sampah organik dan anorganik disetiap kawasan. Sisa sampah yang tidak dapat dimanfaatkan secara ekonomis baik dari kegiatan composting maupun pemanfaatan sampah anorganik, jumlahnya mencapai 10%, harus dibuang ke Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPA). Di Indonesia, pengelolaan TPA menjadi tanggung jawab masing-masing Pemda.
14
3.
Pembakaran/pemusnahan sampah. Cara ini adalah cara yang paling mudah untuk dilakukan karena tidak membutuhkan usaha keras. Cara ini bisa dilakukan dengan cara membakar limbah-limbah padat misalnya kertas-kertas dengan menggunakan minyak tanah lalu dinyalakan apinya. Tetapi harap diperhatikan juga lokasi dan dampak pembakaran sampah bagi kesehatan dan kebersihan lingkungan. D. Pupuk Organik Cair (Musnamar, 2006), menyatakan bahwa pupuk organik cair adalah pupuk
yang terbuat dari sisa-sisa makhluk hidup yang diolah melalui proses pembusukan (dekomposisi) oleh bakteri pengurai contohnya pupuk kompos dan pupuk kandang. Pupuk kompos berasal dari sisa-sisa tanaman dan pupuk kandang berasal dari kotoran ternak.Pupuk organik mempunyai kandungan unsur hara yang lengkap, tetapi jumlah tiap jenis unsur hara tersebut rendah.Sesuai dengan namanya, kandungan bahan organic termasuk tinggi. Berdasarkan bentuknya ada dua jenis pupuk organik yang beredar dipasaran yaitu pupuk organik padat dan pupuk organic cair. Pupuk organik padat merupakan pupuk organik yang berbentuk padat, mengaplikasikanya dengan cara di benamkan dalam tanah. Sedangkan pupuk organik cair merupakan bentuk cairan, cara pengaplikasian pupuk organik cair ini umumnya di semprotkan kedaun tanaman dengan menggunakan sprayer. Pupuk organik cair merupakan pupuk daun yang cara pemberianya melalui penyemprotan pada daun. Sebelum disemprotkan, umumnya pupuk daun perlu diencerkan dengan konsentrasi tertentu (Marsono, 2006).
15
Mengaplikasikan pupuk organik cair dengan cara disemprotkan keseliruh bagian tanaman, sehingga dapat memacu memperlancar penyerapan, penyaluran dan pendistribusian mineral keseluruh bagian tanaman, terutama daun dan tunas (Pranata, 2004). Ditambahkan oleh (Nurhidayat, 2007), supaya lebih efektif, penyerapan dilakukan pada saat matahari sudah terbit agar zat yang ada pada pupuk tersebut dapat langsung dipakai oleh tanaman dalam proses fotosintesis. E. Starter Efective Micro-Organisme 4 (EM4) Menurut (Anonim. 1953). EM4 adalah sejenis bakteri yang di buat untuk membantu dalam pembusukan sampah organik sehingga dapat dimanfaatkan dalam proses pengomposan. Kompos yang dihasilkan oleh cara ini ramah lingkungan berbeda dengan kompos anorganik yang berasal dari zat-zat kimia. Kompos ini juga mengandung
zat-zat
yang
tak
dimiliki
pupuk
anorganik
yang
baik
bagi
tanaman.Dalam teknik pengomposan ini daun dibusukan dengan bantuan bakteri EM4.Dengan bantuan bakteri, daun tersebut dapat menyisakan zat hara yang baik untuk tanaman. Keadaan anaerobik saat pembusukan sangat penting, karena bakteri tersebut akan mati jika tercampur dengan gas atau udara dan tidak bisa dibiakan. Kompos dengan EM4 juga terbilang mudah sebab alat dan bahan gampang ditemukan.
16
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan, sejak bulan Mei sampai dengan bulan juni
tahun 2014, dI DesaPampang, Kelurahan Sungai. Siring Kecamatan
Samarinda Utara. B. Alat dan Bahan Penelitian 1. Alat Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah : • Ember dan penutupnya digunakan sebagai wadah penyimpanan pupuk organik yang akan difermentasikan • Pisau digunakan sebagai alat pemotong bahan-bahan pupuk organik • Sendok pengaduk digunakan sebagai pengaduk bahan-bahanpupuk cair • Blender digunakan sebagaialat untuk menghaluskan bahan-bahan pupuk cair • Kain penyaring digunakan untuk menyaringpupuk cair yang telah di fermentasikan selama beberapa hari • Botol digunakan sebagai penyimpanan hasil penyaringan pupuk cair • Kertas label digunakan untuk menandai pupuk cair yg sudah dimasukkan ke dalam botol • Alat tulis digunakan sebagai menulis laporan hasil pengamatan • Kamera digunakan sebagai media untuk mengambil gambar. • Solo mini/sprey
17
2. Bahan • Pupuk kandang digunakan sebagai pembanding perlakuan sebanyak 10 kilogram. • Sampah rumah tangga sebanyak 3 kilogram • Starter (EM4) sebanyak 10 ml. C. Prosedur Penelitian 1. Menyiapkan bahan penelitian a.
Menyiapkan
bahansampah
rumah
tanggaorganik
kemudian
bahan
dipotong-potong dan dibersihkan. Kemudian limbah tersebut diblender setelah itu dimasukkan ke dalam wadah/ember. b.
Menyiapkan Starter (EM4) untuk membantu proses pembusukan dalam pembuatan pupuk organik cair.
2. Pencampuran bahan penelitian a.
Sampah rumah tangga yang sudah di blender dicampur denganstarter EM4 10 ml kemudian diaduk sampai rata.
b.
Setelah itu ditutup dan dibiarkan selama േ 7 hari.
c.
Pembuatan pupuk cair dikatakan berhasil jika pada saat dibuka berbau busuk.
3. Kegiatan yang dilakukan selanjutnya adalah mempraktekkan secara langsung penyemprotan pupuk organik cair pada tanaman sawi di lapangan yang berumur 10 hari.
18
4.
Dalam penelitian ini terdapat 3 perlakuan: a. Perlakuan pertama (P1) Tanaman sawi tidak diberi pupuk kompos dan pupukorganik cair. b. Perlakuan dua (P2) tanaman sawi diberi pupuk kompos. c. Perlakuan ketiga (P3) tanaman disemprot menggunakan pupuk organik cair.
5. Penelitian dibuat 3 plot setiap plot berukuran seluas6m2yang berisisi 1.500 tanaman sawi yang berumur 10 hari, di ambil 10 tanaman sawi untuk di jadikan sampel. 6. Pengamatan warna daun tanaman sawimasing-masing perlakuan dilakukan pada hari ke 10, 15 dan 20. 7. Pengukuran tinggi tanaman sawi masing-masing perlakuan dilakukan pada hari ke 10, 15 dan 20.
19
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL Hasil yang didapat selama penelitian dapat dilihat pada tabel 1 di bawah ini: Tabel 1. Hasil pengamatan tanaman Sawi hari ke 10,15 dan 20 No
1
2
3
Perlakuan
10
P1
Daun dari seluruh tanaman sawi tersebut berwarna hijau pekat dan tinggi rata-rata dari tanaman sawi tersebut 20 cm
P2
Daun dari tanaman sawi tersebut berwarna hijau pekat dan tinggi rata-rata dari tanaman sawi mencapai 21 cm
P3
Daun dari tanaman sawi tersebut berwarna hijau pekat dan tinggi rata-rata dari tanaman sawi tersebut 23 cm
Hari ke15 Daun dari tanaman sawi tersebut sebagian ada yang dimakan ulat dan tinggi rata-rata tanaman sawi mencapai 21 cm Daun dari tanam sawi tersebut sebagian ada yang dimakan ulat dan tinggi ratarata tanaman sawi mencapai22,9cm Daun dari tanaman sawi tersebut tidak ada yang dimakan ulat dan tinggi ratarata tanaman mencapai 26 cm
20 Daun dari tanaman sawi tersebut 30%berubah warna menjadi hijau kekuningan dan tinggi rata-rata dari tanaman sawi mencapai 22,1 cm Daun dari tanaman sawi tersebut 10% berubah warna menjadi hijau kekuningan dan rata-rata tinggi dari tanaman sawi mencapai 25,4 cm Daun dari tanaman sawi tersebutberwarna hijau pekat dan tinggi rata-rata dari tanaman sawi mencapai 29 cm
(Rincian data dapat dilihat pada lampiran halaman35) Keterangan: P1: Tanaman sawi tidak diberi pupuk kompos dan pupuk organik cair. P2: Tanaman sawi diberi pupuk kompos. P3: Tanaman sawi diberi pupuk organik cair.
20
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa tanaman sawi yang tidak diberi pupuk kompos dan pupuk organik cair mengalami perubahan mulai dari hari ke 15 yaitu daunnya dimakan ulat, dan pada hari ke 20 daunnya 30% berwarna kekuningan. Sedangkan untuk perlakuan ke 2, tanaman sawi yang diberi pupuk kompos perubahan terjadi pada hari ke 15 dimana sebagian daunnya dimakan ulat dan pada hari ke 20 10% daunnya berubah menjadi kekuningan. Dan untuk perlakuan ke 3, tanaman sawi yang diberi pupuk organik cairdaunnyaberwarna hijau pekat B. PEMBAHASAN 1. Hasil Pengamatan Tanaman Sawi Hari ke 10,15 dan 20 a. Perlakuan pertama tidak diberi pupuk kompoos dan pupuk organik Dari hasil penelitian yang telah dilakukan pada perlakuan pertama tanaman sawi yang tidak diberi pupuk kompos dan pupuk organik cair pada hari kesepuluh belum ada perubahan yang terjadi, tanaman sawi tumbuh subur dapat dilihat dari daun tanaman sawi tersebut yang berwarna hijau pekat dan tinggi rata-rata dari tanaman sawi tersebut 20 cm, namun pada hari ke 15 daun dari tanaman sawi tersebut sebagian ada yang dimakan ulat dan tinggi rata-rata tanaman sawi mencapai 21 cm dan pada hari ke 20 daun dari tanaman sawi tersebut 30% berubah warna menjadi hijau kekuningan dan tinggi rata-rata dari tanaman sawi mencapai 23 cm. Manfaat pupuk bagi tanaman merupakan salah satu kunci dari kesuburan tanah karena berisi satu atau lebih unsur hara yang habis terisap tanaman. Jadi memupuk berarti menambah unsur hara ke dalam tanah dan
21
tanaman,tindakan pemupukan untuk menambah unsur-unsur hara yang kurang, karena jika tidak maka tanaman akan tumbuh kurang sempurna, misalnya menguning, rebah, tidak tahan terhadap hama dan penyakit, dan lain-lain. Menurut (Rozi, 2011)setiap tanaman memerlukan paling sedikit 16 unsur atau zat agar pertumbuhannya normal dan sehat.Dari ke 16 unsur itu, 3
unsur
diperoleh
dari
dari
udara
yaitu
karbon,
hydrogen,
dan
oksigen.Sedangkan ke 13 unsur sisanya disediakan oleh tanah.Jadi tanah sebagai dapur bagi tanaman setidaknya memiliki 13 unsur tersebut agar makanan bagi tanaman tersedia dengan cukup dan tanaman tumbuh dengan normal dan sehat.Ke-13 unsur tersebut adalah: nitrogen (N), fosfor (P), Kalium (K), kalsium (Ca), Magnesium (Mg), sulfur atau beleran (S), klor (Cl), ferum atau zat besi (Fe), mangan (Mn), kuprum atau tembaga (Cu), zink atau seng (Zn), boron (B), dan molybdenum (Mo), dari sini telah terlihat bahwa betapa pentingnya pupuk bagi tanah dan tanaman. b. Perlakuan kedua tanaman sawi diberi pupuk kompos. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan pada perlakuan kedua tanaman sawi yang diberi pupuk kompos pada hari kesepuluh belum ada perubahan yang terjadi, tanaman sawi tumbuh subur dapat dilihat dari daun tanamansawi tersebut yang berwarna hijau pekat dan tinggi rata-rata dari tanaman sawi tersebut 21 cm, namun pada hari ke 15 daun dari tanaman sawi tersebut sebagian ada yang dimakan ulat dan tinggi rata-ratatanaman sawi mencapai 22,9 cm dan pada hari ke 20 daun dari tanaman sawi tersebut
22
10% berubah warna menjadi hijau kekuningan dan tinggi rata-rata dari tanaman sawi mencapai 26 cm.Pupuk kandang mempunyai peranan penting dalam pertumbuhan tanaman, selain menambah unsur hara makro dan mikro tanah dapat juga memperbaiki struktur tanah. Menurut hasil penelitian (Handoko, 2000), pemberian pupuk kompos 50 gr/batang memberikan pengaruh yang terbaik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman sawi. c. Perlakuan ketiga Tanaman diberi pupuk organik cair. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan pada perlakuan ketiga tanaman sawi yang diberi pupuk organikcair pada hari kesepuluh belum ada perubahan yang terjadi, tanaman sawi tumbuh subur dapat dilihat dari daun tanaman sawi tersebut yang berwarna hijau pekat dan tinggi rata-rata dari tanaman sawi tersebut 22,1 cm, sampai dengan hari ke 15 daun dari tanaman sawi tersebut tidak ada yang dimakan ulat dan tinggi rata-rata tanaman sawi mencapai 25,4 cm dan pada hari ke 20 daun dari tanaman sawi tersebutberwarna hijau pekat dan tinggi rata-rata dari tanaman sawi mencapai 29 cm. Menurut (Anonim. 2013) manfaat pupuk organik cair terhadap tanaman adalah Penyuburan tumbuhnya daun, warna daun tampak lebih hijau dan ranum, merangsang pertumbuhan bunga pada tanaman, memperbaiki struktur tanah menjadi lebih gembur dan berkehidupan dan memungkinkan hidupnya cacing tanah pada tanah.
23
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan dari hasil penelitian tersebut didapatkan hasil kesimpulan sebagai berikut: 1.
Pada hari kesepuluh tanaman sawi yang tidak diberi pupuk kompos dan pupuk organik cair tersebut berwarna hijau pekat dan tinggi dari tanaman sawi tersebut (P1) tinggi rata-rata 20 cm(P2) tinggi rata-rata 21 cm dan (P3) tinggi rata-rata 23 cm, belum terlihat adanya perubahan terhadap semua perlakuan (P1, P2, P3).
2.
Pada proses penelitian ini bahwa tanaman sawi yang diberi pupuk kompos cukup subur dan warna dari tanaman sawi tersebut berwarna hijau pekat. B. Saran Dari hasil kesimpulan yang didapatkan selama penelitian dapat disarankan
sebagai berikut: 1. Perlu dilakukan penelitian lanjutan mengenai pemanfaatan sampah organik rumah tangga menjadi pupuk organik cair. 2. Perlu dilakukannya pengamatan selanjutnya mengenai masa pengolahan awal proses penanaman sawi hingga masa panen pada tanaman tersebut.
24
DAFTAR PUSTAKA Agung Suprihatin, S. Pd 1996. Pengelolaan Sampah http://ardansirodjuddin.wordpress.com/2008/08/05/pengelolaan-ampah/ akses 29 Januari 2014
Di
Anonim. 2008. Definisi Sampah http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30773/4/Chapter%20II.pdf/ Di akses 29 Januari 2014 Anonim. 1953.Komposisi Kandungan EM4. www.wattpad.com/311953-menakar-komposisi-kandungan-em4. padatanggal 20 Januari 2014.
Diakses
Anonim. 2010. Pemanfaatan limbah rumah tangga. http://lensa-alam-dan-dunia.blogspot.com/2013/07/pemanfaatan-limbahrumah-tangga-sebagai.html. Di akses 29 Januari 2014 Anonim. 2013. Kelola Sampah Menjadi Pupuk Organik Cair http://oitangsel.wordpress.com/2013/01/26/kelola-sampah-menjadi-pupukorganik-cair/. Diakses padatanggal 10 September 2014. Azwar 1990.Definisi pengertian sampah. Swadaya. Jakarta. Chandra, 2006.Undang-Undang Pengelolaan Sampah Nomor 18 tahun 2008. Handoko, 2000.“Pengaruh Pemberian Pupuk Kompos”. Palembang: Fakultas Pertanian UNSRI (tidak untuk dipublikasikan). Juli Soemirat 1994. Pengertian sampah yang bersifat padat. Lingga
P dan Marsono, Swadaya.Jakarta.
2006.Petunjuk
penggunaan
Pupuk,
Penebar
Musnamar E.I, 2006.Pembuatan & aplikasi Pupuk Organik Cair.PenebarSwadaya. Jakarta. Notoatmojo, 2003.Sumber-sumbersampah.Pengelolaan swadaya.Jawa barat.
25
Parnata AS, 2004. Pupuk organik Cair Aplikasi Dan Manfaatnya.Agro Media Pustaka.Depok. Purwendro, S dan Nurhidayat.2009. Mengolah Sampah Untuk Pupuk dan Pestisida Organik Sampah. Jakarta: Penebar Swadaya. Putri Mardani, 2013. Presentasi Penelitian Proses Pembuatan Kompos Cair UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. http://www.slideshare.net/putripotmardani.comDiakses padatanggal 10 September 2014. Rozi, 2011. Manfaat Pupuk Bagi Tanah dan Tanaman http://tokopupukonline.blogspot.com/2010/02/manfaat-pupuk-bagi-tanahdan-tanaman.html. Diakses padatanggal 10 September 2014.
26
LAMPIRAN
Lampiran 1. Data Tinggi Tanaman Sawi Tabel 2. Pertumbuhan Tinggi Tanaman Sawi Pengukuran Hari Ke-10 No.
Pengukuran Hari Ke-15
Pengukuran Hari Ke-20
Tanaman ke!"
!#
!$
!"
!#
!$
!"
!#
!$
1
1
20
21
22,4
21
24
26,3
22
24
29
2
2
20
20
23,2
21
22,3
25
24
26
28
3
3
18
19
20,7
20
21
26,5
19
24
29
4
4
18
21
21
20
23
25,1
21
25
28
5
5
23
23
25
24
24
28,7
24
27
31
6
6
19
20
23,6
22
22
27,3
23
26
30
7
7
21
22
24
21
23,1
25,4
20
25
29
8
8
19
20
20,8
19
22,4
24
21
24
28
9
9
20
21
24,6
21
24,3
25,7
23
27
28
10
10
22
23
24,7
21
23
26
24
26
30
Rata-rata
20
21
23
21
22,9
26
22,1
25,4
29
Keterangan: P1: Tanamansawitidakdisemprotpupukkimiadanorganik. P2:Tanamansawi diberipupukkompos. P3: Tanamandisemprotmenggunakanpupukorganik.
35
36
Lampiran 2. Data Jumlah Tanaman sawi No
Minggu ke
1
10
2
15
3
20
Warna Daun Hijau Kuning Hijau Kuning Hijau Kuning
Jumlah Tanaman P1 P2 10 10 10 10 7 9 3 1
P3 10 10 10 -
37
LAMPIRAN 3
PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 70/Permentan/SR.140/10/2011 TANGGAL : 25 Oktober 2011
I.1. PERSYARATAN TEKNIS MINIMAL PUPUK ORGANIK PADAT
NO
PARAMETER
SATUAN
1 2
C – organik C / N rasio Bahan ikutan (plastik,kaca, kerikil) Kadar Air Logam berat: As Hg Pb Cd pH kontaminan: - E.coli, - Salmonella sp Hara makro (N + P2O5 + K2O) Mikroba fungsional: - Penambat N - Pelarut P Ukuran butiran 2-5 mm Hara mikro : - Fe total atau - Fe tersedia - Mn - Zn Unsur lain : - La - Ce
%
3 4
5
6 7
8
9
10
11
12
STANDAR MUTU Granul/Pelet Remah/Curah Diperkaya Diperkaya Murni Min 15 mikroba mikroba min15 min15 min15 min15 15 – 25 15 – 25 15 – 25 15 – 25
% %
8 – 20
8 – 20
15 – 25
15 – 25
ppm ppm ppm ppm -
ppm ppm ppm ppm 4 –9
maks 10 maks 1 maks 50 maks 2 4 –9
maks 10 maks 1 maks 50 maks 2 4 –9
maks 10 maks 1 maks 50 maks 2 4 –9
MPN/g MPN/g
MPN/g MPN/g
MPN/g MPN/g
MPN/g MPN/g
MPN/g MPN/g
%
cfu/g cfu/g
min 4
-
-
min 80
ppm ppm ppm ppm
maks 9000 maks 500 maks 5000 maks 5000 0 0
ppm ppm
min 103 min 103
-
min 103 min 103
min 80
-
maks 9000 maks 500 maks 5000 maks 5000
maks 9000 maks 500 maks 5000 maks 5000
maks 9000 maks 500 maks 5000 maks 5000
0 0
0 0
0 0
Kadar air atas dasar berat basah Contoh Pupuk Organik ‐ Kompos dari berbagai jenis bahan dasar : jerami, sisa tanaman, kotoran hewan, blotong, tandan kosong, media jamur, sampah organik, sisa limbah industri berbahan baku organik, ‐ Tepung tulang, rumput laut, darah kering, ‐ Asam amino, asam humat dan asam fulvat, dan sebagainya.
38
NO PARAMETER 1 C – organik Bahan ikutan : 2 (plastik,kaca, kerikil) Logam berat: - As 3 - Hg - Pb - Cd 4 pH Hara makro: -N 5 - P2O5 - K2O Hara makro: -N 6 - P2O5 - K2O Hara mikro : - Fe total atau - Fe tersedia - Mn 7 - Cu - Zn -B - Co - Mo Unsur lain : 8 - La - Ce
SATUAN %
STANDAR MUTU min 6
%
maks 2
ppm ppm ppm ppm
maks 2,5 maks 0,25 maks 12,5 maks 0,5 4–9
% % %
3-6 3-6 3–6
MPN/ml MPN/ml
maks 102 maks 102
ppm ppm ppm ppm ppm ppm ppm ppm
90 - 900 5 - 50 250 - 5000 250 – 5000 250 – 5000 125 – 2500 5 – 20 2 – 10
ppm ppm
0 0
27
Gambar 1. Alat dan Bahan Pembuatan Pupuk Organik
Gambar 2. Alat dan Bahan Pemberian Perlakuan Penyemprotan pada tanaman Sawi
28
Gambar 3. Bahan Pembuatan Pupuk Cair dari Limbah Rumah Tangga.
29
Gambar 4. Pemotongan Bahan Limbah Rumah Tangga berupa Sayur-mayur
30
Gambar 5. Proses Penghancuran Bahan
Gambar 6. Proses Fermentasi Pupuk Cair.
31
Gambar 7. Bahan Pupuk Cair yang sudah di Fermentasi
Gambar 8. Pupuk Cair yang Sudah Siap di Uji ke Tanaman.
32
Gambar 9. Diskusi dengan Petani Sayur-mayur untuk Uji Pupuk Cair
Gambar 10. Penyemprotan Pupuk Cair.
33
Gambar 11. Tanaman Sawi yang di Makan Ulat
Gambar 12. Tanaman Sawi yang Kekuningan
34
Gambar 13. Plot Petak Ukur
35
Gambar 14. Pengukuran Tinggi Tanaman Sawi
Gambar 15. Proses Pencatatan Tanaman Sawi
36
Gambar 16. PupukKompos yang digunakan para Petani Sayur-mayur
Gambar 17. Tanaman Sawi yang sudah Panen