Pasang Merah di Teluk Lampung
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN 04 Januari 2013
Overview Lokasi
Teluk Semangka
Teluk Hurun
Teluk Lampung
Sumber: BIG
KRONOLOGI • 12 Des 2012: Pasang Merah muncul pertama kali di Teluk Hurun; • 15 – 17 Des 2012: Pasang Merah meluas ke Teluk Lampung dan ikan budidaya KJA mati massal; • 20 Des 2012: Arahan Ka. Balitbang KP untuk menurunkan tim survei; • 20 - 23 Des 2012: Tim P4KSDI melakukan survei; • 21 – 25 Des 2012: Tim P3SDLP bergabung untuk survei; • 24/26 Des 2012 – 03 Jan 2013: Analisis & Diskusi.
RIWAYAT PASANG MERAH
Pasang Merah • Pada tahun 1970 data Indonesia belum terekam • Pada tahun 2006 terdapat 5 lokasi red tide di Indonesia, salah satunya Teluk Lampung Sumber: NOAA
SURVEI
Survei Track • 16 Stasiun; • Pengukuran CTD, Kualitas Air; • Instalasi Sensor Suhu, Tide master, Automated Weather Station, & ADCP; • Sampling air, sedimen, ikan, plankton.
Sebaran Stasiun Pengukuran & Sampling
Pengukuran Fisik Pengukuran CTD, Sampling Sedimen, Kecerahan kolom air
Pengukuran Fisik Instalasi instrumentasi (sensor) pasang surut, suhu, Automated Weather Station, & arus 3D
SENSOR TIDE
SENSOR SUHU
Kualitas Air & Sampling Biota
HASIL IDENTIFIKASI PLANKTON
Plankton
Warna Air Saat Pasang Merah
Cochlodinium sp
Resume
• Jenis fitoplankton yang mengalami ledakan populasi ini adalah genus Cochlodinium, namun belum dapat dipastikan jenis C.polykrikoides, karena ukurannya jauh lebih kecil dari jenis tersebut. • • Ledakan populasi fitoplankton ini terdistribusi di sepanjang pesisir sebelah barat teluk Lampung dengan konsentrasi kelimpahan tertinggi di sekitar keramba jaring apung.
OSEANOGRAFI FISIK
Teluk Hurun
STASIUN AWS di BBPBL
STASIUN SENSOR SUHU, TIDE MASTER & ADCP di KERAMBA BBPBL
Teluk Hurun Pola sirkulasi arus akibat pasang surut di Teluk Hurun STASIUN AWS di BBPBL
Pasang Surut di Teluk Hurun Tipe Campuran Cenderung Semidiurnal (Faktor Form = 0.496)
Diduga pengaruh fenomena lokal sangat kuat (frekuensi tinggi) di Teluk Hurun: Refraksi arus/gelombang, Gesekan badan air dengan dasar perairan, Asosiasi dengan gesekan angin, dan faktor non-linear lainnya.
Arus Vertikal di Teluk Hurun Upwelling
Downwelling
Upwelling
Upwelling
Angin di Teluk Hurun (23 Des 2012)
Profil No. 15 Pada saat Upwelling Tidak ada angin
Profil No. 15 Pada saat Downwelling Tidak ada angin
Angin di Teluk Hurun (24 Des 2012)
Profil No. 27 Pada saat Upwelling Tidak ada angin
Profil No. 70 Pada saat Upwelling Tidak ada angin
Pergerakan Awan sebagai Indikasi Angin (21 Des 2012 06:00 – 11:00 WIB)
Angin bergerak dari arah Timur – Timurlaut menyebabkan sebaran pasang merah Keep stay berada di pesisir barat di dalam Teluk Lampung
Sumber: Satelit METEO, BMKG
Suhu Laut di Teluk Hurun Suhu air di Teluk Hurun hangat/tinggi dengan variasi kecil
Organisme Pasang Merah menyenangi kondisi air bersuhu hangat/tinggi
Resume • Kondisi pasang surut dominan sebagai pembangkit arus di Teluk Hurun dan Teluk Lampung; • Kondisi umum dinamika arus vertikal (upwellingdownwelling) yang unik bukan disebabkan oleh angin melainkan oleh pasang surut saat menuju pasang dan saat menuju surut; • Khususnya saat terjadi upwelling dibarengi dengan suhu lebih rendah dari (normal) sekitarnya; • Kondisi suhu laut hangat/tinggi dengan variasi harian yang kecil, diduga menjadikan Teluk Hurun/Lampung merupakan lingkungan yang disukai oleh organisme penyebab pasang merah.
OSEANOGRAFI LINGKUNGAN
Pola Umum Sirkulasi Arus Permukaan DESEMBER
Diolah dari data NOAA
Suhu Permukaan Laut (1929 – 2009) In situ
DJF
JJA
MAM
SON
• Variasi musiman menunjukkan periode DES – FEB suhu laut terendah (28.25-28.50 °C) dibandingkan musim lainnya. • Kondisi Desember 2012 adalah ANOMALI dimana suhu lebih tinggi dari variasi musiman (29.95 – 30.20 °C). Diolah dari WOD09
In situ
DJF
JJA
MAM
SON
Salinitas Permukaan (1929 – 2009) • Variasi musiman menunjukkan periode DES – FEB salinitas terendah dibandingkan musim lainnya diduga karena musim penghujan.
Diolah dari WOD09
In situ Oksigen
Permukaan
DJF
MAM
JJA
SON
(1929 – 2009)
Diolah dari WOD09
In situ Fosfat
Permukaan
DJF
MAM
JJA
SON
(1929 – 2009)
Diolah dari WOD09
Kualitas air Teluk Lampung (22 – 23 Desember 2012) Variabel
Normal*
NO2 NO3 NH4 PO4
0,012 0,036 0,103 0,119
Variabel Suhu (oC) Salinitas (ppt) pH DO (ppm) BOT (ppm)
Pengamatan tanggal 22 - 23 Des 2012 kisaran rata-rata kenaikan 0,003 - 0,02 0,008 0,7 0,032 - 0,413 0,162 4,5 0,085 - 1,241 0,670 6,5 0,080 - 0,075 0,024 0,2
kisaran
rata-rata
29,0 - 31,0 30,9 - 31,3 8,5 - 8,9 5,9 - 7,7 1,1 - 14,2
29,9 31,5 8,7 6,7 4,2
Pemicu blooming: Perubahan N/P rasio di perairan
N/P rasio : 35,5 (N/P rasio normal : 16)
Kualitas air lainnya “normal”
• Perubahan struktur komunitas fitoplankton di alam dipengaruhi oleh perubahan N/P rasio • Setiap jenis mempunyai kebutuhan spesifik terhadap rasio N/P • Cochlodinium N/P rasio tinggi pertumbuhannya dibatasi oleh unsur “N”
Kualitas Air (2003 – 2009)
•Kondisi riwayat Suhu/Temperatur dan Oksigen terlarut pernah melebihi baku mutu untuk biota hidup; •Hal tersebut dapat sebagai pemicu Blooming Algae, dimana berpotensi menyebabkan Pasang Merah.
Diolah dari Berbagai Sumber
Kualitas Air (2003 – 2009) •Kondisi Nitrat dan Fosfat anorganik secara riwayat pernah melebihi baku mutu; •Hal tersebut diduga diakibatkan oleh aktivitas antrophogenik dan akumulasi sisa pakan budidaya KJA; •Kopling antara tingginya nutrien, tingginya suhu air, dan oksigen terlarut dapat sebagai pemicu Blooming Algae, dimana berpotensi menyebabkan Pasang Merah.
Diolah dari Berbagai Sumber
Kualitas Air (2003 – 2009) •Kondisi Amonia terlarut dan pH secara riwayat sepertinya belum melebihi baku mutu; •Kondisi pada saat tersebut kemungkinan belum terjadi mixing & upwelling yang mentransfer Amonia dari sedimen dasar ke badan/kolom air;
Diolah dari Berbagai Sumber
Sedimen Organik & Sampah Sampah dari aktivitas manusia
Sedimen berwarna hitam dan berbau menyengat indikasi H2S (tercemar)
Sumber: in situ measurement, 2012
Resume • Ledakan populasi ini terjadi bersamaan dengan tingginya konsentrasi unsur Nitrogen di perairan tersebut. • Pertumbuhan Cochlodinium terpacu oleh nilai N/P rasio yang tinggi • Peningkatan konsentrasi unsur N dapat terjadi akibat adanya pengaruh dari daratan setelah terjadinya hujan lebat dan dekomposisi bahan organik yang berasal dari aktivitas budidaya ikan dan udang di sepanjang pesisir sebelah barat teluk Lampung.
KESIMPULAN & REKOMENDASI
Kesimpulan • Berdasarkan hasil survei, pengukuran in situ dan data historis, Teluk Hurun dan Teluk Lampung mengalami variabilitas/dinamika sumberdaya dukung lingkungan laut dan pesisir; • Terdapat potensi perulangan terjadinya fenomena Pasang Merah di kemudian hari;
Rekomendasi • Perlu dilakukan evaluasi/kajian bersama tentang kondisi sumberdaya laut, pesisir, dan ikan Teluk Hurun dan Teluk lampung sebagai daya dukung budidaya laut; • Perlu dilakukan pemasangan integrated coastal oceanographic mooring buoy di Teluk Hurun dan/atau Teluk Lampung sebagai Early Warning System untuk Algae Bloom/Red Tide.
TIM PENYUSUN (KREDIT)
KREDIT • Pembina : Bp. Syarif C. Sutardjo • Pengarah : Prof. Dr. Rizald Max Rompas, M.Sc • Koordinator : – Dr. Ir. Duto Nugroho, M.Sc – Dr. Budi Sulistiyo
• Plankton : – Dr. Reny Puspasari
• Oseanografi Fisika: – Dr. Anastasia Kuswardhani – Dr.-Ing. Widodo S. Pranowo
KREDIT • Oseanografi Instrumentasi: – Rizki A. Adi, ST – Riswan Hasan – Wahyu Hidayat
• Oseanografi Meteorologi: – Herlina Ika Ratnawati, S.Si
• Oseanografi Biologi: – Yayuk Sugianti, S.St.Pi – Dedi Sumarno,A.Md – Rahmat Sarbini
KREDIT • Oseanografi Lingkungan: – Agustin Rustam, M.Si (Kandidat Doktor) – Mariska A. Kusumaningtyas, S.Si – August Daulat, S.St.Pi
• Scie. & Technical Supports: – Dr. Fayakun Satriya – Ir. Kemal Sinatra, DEA – Dr. Taslim Arifin – Candra D. Puspita, ST.
KREDIT • Instrumentasi, Wahana & Fasilitas Survei: – Pusat Litbang Sumberdaya Laut & Pesisir (P3SDLP) – Pusat Penelitian Pengelolaan Perikanan & Konservasi Daya Ikan (P4KSDI) – Balai Besar Pengembangan Budidaya Laut (BBPBL)
• Laboratorium: – Laboratorium Data Laut & Pesisir – P3SDLP – Laboratorium Analisis Ikan - P4KSDI – Laboratorium Prod. & Lingkungan Perairan - IPB
ALAMAT KONTAK • Badan Litbang Kelautan & Perikanan Gedung Balitbang KP, Lantai 1-2, Jl. Pasir Putih I, Ancol Timur, Jakarta – 14430, Tel. 021-64711583, Fax. 64711438, http://www.litbang.kkp.go.id
• Pusat Litbang Sumberdaya Laut & Pesisir: Gedung Balitbang KP, Lantai 3, Jl. Pasir Putih I, Ancol Timur, Jakarta – 14430, Tel. 021-64711583, Fax. 64711654, http://www.p3sdlp.litbang.kkp.go.id
ALAMAT KONTAK • Pusat Penelitian Pengelolaan Perikanan & Konservasi Sumberdaya Ikan: Gedung Patra Jasa, Lantai 1, Jl. Gatot Subroto Kav. 32-34. Jakarta Selatan, Tel. 021-52900004/-7, Fax. 52900005.
• Balai Penelitian Pemulihan & Konservasi Sumberdaya Ikan: Jl. Cilalawi No.1, Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat, Tel 0264-208768, Fax. 231836.
Terima kasih atas perhatiannya