Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM
PARTISIPASI ORANGTUA DALAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) DI DESA MALIMONGENG KECAMATAN SALOMEKKO KABUPATEN BONE Abdul Rasyid Pendidikan Sosiologi FIS – UNM ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) bentuk partisipasi orangtua dalam pendidikan anak usia dini (PAUD) di Desa Malimongeng Kecamatan Salomekko Kabupaten Bone. 2) faktor-faktor yang berpengaruh pada partisipasi orangtua dalam pendidikan anak usia dini (PAUD) di Desa Malimongeng Kecamatan Salomekko Kabupaten Bone. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriftif dengan pendekatan kualitatif. Pemilihan informan menggunakan teknik purposive sampling, yaitu suatu penentuan informan berdasarkan tujuan atau pertimbangan tertentu. Informan dalam penelitian ini adalah orang tua, guru/pengajar, kepala sekolah dan kepala Desa Malimongeng. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Bentuk partisipasi orangtua dalam pendidikan anak usia dini (PAUD) di Desa Malimongeng Kecamatan Salomekko Kabupaten Bone yaitu, mengikutkan anaknya dalam program PAUD, kontribusi pemikiran, tenaga, waktu dan dana untuk peningkatan mutu pendidikan, menjalin komunikasi yang baik dengan pengajar/pendidik PAUD dan memberi motivasi serta kepedulian terhadap pendidikan anak, 2) faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi orangtua yaitu: a) tidak ada waktu untuk jaga anak, orangtua tidak punya waktu untuk mengurus anak terutama mengantar dan menjemput anak di sekolah, b) faktor geografis masyarakat yang tinggal diperbukitan memiliki jarak yang cukup jauh dari sekolah dan tidak memiliki kendaraan sehingga sulit menempuh perjalanan, c) faktor ekonomi, keadaan ekonomi keluarga ini telah menyita dan membuang energi orang tua untuk hal pemenuhan kebutuhan sehari-hari dan perhatian mereka tidak terpusat untuk terlibat menolong anak pada proses pendidikannya. Kata Kunci: Partipasi Orang Tua, Pendidikan Anak Usia Dini. ABSTRACT This study aims to determine : 1 ) the form of parent participation in early childhood education ( ECD ) in the Malimongeng Village, District of Salomekko, Bone regency . 2 ) factors that affect the participation of parents in early childhood education ( ECD ) in the Malimongeng Village, District of Salomekko, Bone regency . The type of this research is a descriptive study with a qualitative approach. Selection of informants using a sampling technique and this research uses purposive sampling. Informants in this research were parents , teachers / lecturers , principals and headman of Malimongeng village . The results showed that 1 ) The form of parent participation in early childhood education ( ECD ) ) in the Malimongeng Village, District of Salomekko, Bone regency ie , include their children in early childhood programs , contribute ideas , energy, time and funds to improve the quality of education , establish good communication with teacher / early childhood educators and provide motivation and concern for the child's education , 2 ) the factors that affect the participation of parents , are : a) there is no time to watch the child , parents do not have time to take care of children, especially dropping off and picking up the kids at school , b ) geographic factors, people who living in the hill is very far from the school and do not have a vehicle so it is difficult to travel , c ) economic factors , the economic situation of this family have been confiscated and parents waste energy for the fulfillment of daily needs and their attention is not focused helping a child to engage in the educational process . Keywords : Parent Participation, Early Childhood Education.
PENDAHULUAN Melihat keadaan bangsa Indonesia yang semakin berkembang, dimana pemerintah sangat giat mengadakan pembaharuan disegala bidang, salah satu diantaranya adalah dibidang pendidikan. Pembaharuan itu begitu cepat terutama dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi modern, maka setiap warga Indonesia mempunyai kemampuan
Abdul Rasyid |
10
Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM
kritis, kepribadian yang kokoh dan berakhlak mulia serta bertakwa kepada tuhan Yang Maha Esa, agar tidak terombang-ambing oleh kemajuan zaman. Berdasarkan tujuan pendidikan yakni mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Terbitnya Undangundang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas), maka keberadaan pendidikan usia dini diakui secara sah. Hal itu terkandung dalam bagian tujuh, pasal 28 ayat 1-6, di mana pendidikan anak usia dini diarahkan pada pendidikan prasekolah yaitu anak usia 0-6 tahun. Sistem pendidikan nasional yang semesta menyeluruh dan terpadu dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan masyarakat Indonesia seluruhnya serta merupakan wahana kelangsungan hidup bangsa dan Negara pada hakekatnya menjadi tanggung jawab seluruh bangsa Indonesia dan dilaksanakan oleh keluarga, masyarakat dan pemerintahan. Tugas dan tanggung jawab orangtua dalam keluarga terhadap pendidikan anak-anaknya lebih bersifat pembentukan watak dan budi pekerti, latihan keterampilan dan pendidikan sosial, seperti tolong menolong, bersamasama mengerjuakan pekerjaan rumah, menjaga kesehatan dan ketentraman rumah tangga dan sejenisnya. Dalam rangka pelaksanaan pendidikan nasional, peranan kelurga sebagai lembaga pendidikan semakin tampak dan penting. Peranan keluarga terutama dalam penanaman sikap dan nilai hidup pengembangan bakat dan minat serta pembinaan bakat dan kepribadian. Sehubungan dengan itu penanaman nilai-nilai pancasila, nilai-nilai keagamaan dan nilai-nilai kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa di mulai dalam keluarga khususnya orang tua. Orangtua memegang peranan penting dalam Pendidikan Anak Usia Dini. Meski sifatnya tidak resmi, pendidikan dalam keluarga yang di sampaikan orang tua sering kali lebih mendalam. Pada saat anak baru di lahirkan dan ketika mereka berada di rumah, orang itulah yang berperan penting dalam pendidikan. Dalam hal ini penting bagi orangtua untuk tetap memperhatikan perkembangan anaknya, meski anaknya telah memasuki lembaga PAUD. Banyak orangtua setelah anaknya memasuki Taman Kanak-Kanak, mengendurkan upayanya dalam mendidik anaknya, karena beranggapan bahwa tugasnya telah di limpahkan kepada para guru, padahal untuk membentuk anak yang cerdas dan bertanggung jawab di masa depan, maka diperlukan pendidikan ganda, yakni dari orangtua dan sekolah. Banyak hal yang dapat dilakukan orangtua ketika anaknya telah memasuki PAUD, misalnya dengan menyelaraskan suasana dan alat permainan yang ada di rumah dengan yang ada di sekolah. Keuntungannya adalah orangtua akan mendapatkan mainan di rumah yang sesuai dengan kondisi dan kurikulum yang mereka temui di sekolah, seperti alat peraga atau alat bantu pendidikan. Bila dilihat kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa partisipasi orangtua dalam pendidikan anak usia dini di Desa Malimongeng Kecamatan Salomekko Kabupaten Bone belum maksimal, hal ini dikarenakan tidak sedikit dari orangtua, mereka kurang memperdulikan pendidikan anaknya umumnya di sekolah dan dirumah pada khususnya. Partisipasi orang tua cenderung diakibatkan oleh berbagai faktor diantaranya faktor ekonomi keluarga, faktor kesibukan dan sebagainya sehingga anak tidak mendapat perhatian penuh dari orangtua terutama dalam menangani masalah belajar anaknya dirumah. Berdasarkan kenyataan di atas dapat dilihat bahwa orangtua memiliki peranan penting dalam Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) guna mengoptimalkan kemampuan dasar anak dalam menerima proses pendidikan di usia-usia berikutnya. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik menganalisis bagaimana. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Abdul Rasyid |
11
Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM
Bagaimana bentuk partisipasi orangtua dalam pendidikan anak usia dini (PAUD) di Desa Malimongeng Kecamatan Salomekko Kabupaten Bone? Serta Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi pada partisipasi orangtua dalam pendidikan anak usia dini (PAUD) di Desa Malimongeng Kecamatan Salomekko Kabupaten Bone? METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif tipe deskriptif. Lokasi penelitian dalam penelitian ini bertempat di Desa Malimongeng, Kecamatan Salomekko Kabupaten Bone. Penentuan informan ini dengan menggunakan metode purposive sampling yaitu suatu penentuan informan berdasarkan tujuan atau pertimbangan tertentu yakni mereka yang dianggap berkompeten untuk menjawab pertanyaan peneliti dengan menggunakan kriteria yaitu tujuh informan ketujuhnya adalah orang tua yang memiliki anak 4-10 tahun sedangkan informan berjumlah empat orang diantaranya satu Kepala Desa, satu Kepala Sekolah dan dua orang guru/pengajar. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa ada empat bentuk-bentuk partisipasi orangtua dalam Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di desa Malimongeng di antaranya yaitu: Memasukkan anaknya pada lembaga PAUD disebabkan karena kurangnya pengetahuan orangtua tentang tujuan dan manfaat diselenggarakannya pendidikan usia dini. Orangtua beranggapan bahwa lembaga PAUD merupakan tempat bermain dan bernyanyi saja. Selain itu keberadaan pendidikan anak usia dini hanya untuk mendinikan sekolah dengan mengajarkan hal-hal yang belum saatnya. Yang tidak disadari orangtua bahwa gaya belajar anak adalah bermain sambil belajar dan belajar sambil bermain. Prinsip-prinsip PAUD berorientasi pada kebutuhan anak. Segala kegiatan harus ditujukan pada kebutuhan anak sebagai individu. Selain itu, kegiatan belajar dilakukan melalui sarana bermain. Melalui permainan anak akan melakukan eksplorasi, sehingga dapat menemukan pengetahuan dari benda-benda yang dimainkannya. Partisipasi orangtua dalam mengikutkan anaknya dalam program PAUD cukup signifikan. Dalam hal ini, kedudukan dan fungsi orangtua dalam kehidupan anak sangatlah penting dan fundamental, orangtua pada hakekatnya merupakan wadah pembentukan masing-masing anggotanya, terutama anak-anak yang masih berada dalam bimbingan tanggung jawabnya. Kurangnya partisipasi orangtua dalam kontribusi pemikiran dan dana dalam pengembangan PAUD, karena memang mereka tidak tahu harus menyumbangkan apa dan kontribusi pemikiran seperti apa. Kontribusi pemikiran dari orang tua masih rendah, bahkan hampir tidak ada karena sebagian besar orang tua memiliki pendidikan rendah, sehingga mereka tidak tahu pemikiran seperti apa yang dapat di berikan untuk pengembangan PAUD. Sementara kontribusi dana juga belum terpenuhi orang tua yang lebih disebabkan oleh faktor ekonomi dari orangtua yang sebagian besar berpenghasilan rendah. Oleh karena itu faktor pendidikan dan faktor ekonomi menjadi alasan penting kurangnya kontribusi pemikiran dan materi dari orangtua. Dari konsep tersebut, dapat dikatakan bahwa orang tua yang berpendidikan tinggi serta memiliki persepsi dan pemahaman yang sejalan dengan konsep pendidikan yang dikembangkan, akan dengan sukarela menyumbangkan pemikiran maupun material untuk peningkatan kualitas pendidikan anaknya. Sebaliknya, apabila tingkat pendidikan orangtua rendah serta tidak memiliki pemahaman tentang konsep pendidikan bahkan terkadang tidak sejalan dengan Abdul Rasyid |
12
Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM
konsep yang dikembangkan, akan timbul keragu-raguan untuk melibatkan diri untuk berkontribusi dalam penyelenggaraan pendidikan. Menjalin komunikasi yang baik dengan pengajar/pendidik PAUD. Terjalinnya komunikasi yang baik antara orangtua dan pendidik PAUD karena alasan bahwa orangtua akan mendapatkan gambaran yang tepat mengenai program yang akan dan telah dilaksanakan. Selain itu informasi tentang tingkah laku anak, sikap anak terhadap teman atau pendidik, keaktifan anak di kelas, dan sebagainya akan dapat diketahui orangtua. Adanya keaktifan orang tua seperti ini maka anak yang bermasalah di sekolah dapat segera ditangani, sehingga masalahnya tidak berlarut-larut yang akan berdampak buruk bagi perkembangan jiwa anak dan masa depannya. Manfaat lain yang diperoleh orangtua adalah untuk menyamakan persepsi dalam hal mendidik anak. Hal ini untuk menjaga kontinuitas antara materi yang diajarkan di rumah dan materi yang diajarkan di sekolah. Orangtua mendidik anaknya di rumah, dan di sekolah untuk mendidik anak diserahkan kepada pihak sekolah atau guru, agar berjalan dengan baik komunikasi di antara orangtua dan sekolah, maka harus ada dalam suatu rel yang sama supaya bisa seiring seirama dalam memperlakukan anak, baik di rumah ataupun di sekolah. Kalau saja dalam mendidik anak berdasarkan kemauan salah satu pihak saja misalnya pihak keluarga saja ataupun pihak sekolah saja yang mendidik anak, hal ini berdasarkan beberapa pengalaman tidak akan berjalan dengan baik atau dengan kata lain usaha yang dilakukan oleh orang tua atau sekolah akan tidak seimbang. Pihak pendidik dalam menjaga komunikasi yang baik dengan orangtua lebih ditekankan pada akuntabilitas sekolah terhadap masyarakat. Artinya untuk menjaga tetap eksisnya lembaga pendidikan di mata masyarakat. Sebab dengan informasi yang diperoleh melalui komunikasi, masyarakat dan sekolah berusaha untuk saling terbuka satu sama lain sehingga tercipta transparansi yang memberikan kepada sekolah kerangka akuntabilitas yang baik. Transparansi dan akuntabilitas pada gilirannya akan melahirkan rasa saling percaya. Rasa saling percaya akan timbul manakala perilaku masing-masing pihak bisa diprediksi oleh pihak lain. Sikap saling percaya akan membuat hubungan sekolah dengan masyarakat menjadi harmonis. Keharmonisan ini, jika bisa dipertahankan dalam waktu lama akan membuahkan rasa saling memiliki masyarakat terhadap sekolah. Jika masyarakat sudah merasa memiliki sekolah, maka masyarakatpun akan merasa ikut bertanggung jawab terhadap sekolah. Memberi motivasi serta kepedulian terhadap pendidikan anak. Orangtua dalam menjalani peran dan fungsinya, dituntut perhatian serta partisipasinya dalam pendidikan anak-anaknya. Seperti mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan anak, memperhatikan kebutuhan sekolah anak, berinteraksi dengan anak secara emosional dan intelektual, menanamkan kebiasaan yang baik bagi anak, memberikan dasar pendidikan, sikap, dan ketrampilan dasar seperti pendidikan agama, budi pekerti, sopan santun, estetika, kasih sayang, rasa aman, dan menanamkan kebiasan-kebiasan serta memberikan keteladanan yang baik. Anaknya sudah menginjak bangku Sekolah Dasar (SD) tersebut terungkap bahwa partisipasi orangtua bagi pendidikan anak usia dini bisa saja dalam hal memilih dan memilah jenis permainan anak yang bersifat edukatif. Jenis permainan yang harganya mahal bukan ukuran permainan yang terbaik untuk anak. Teori ini senada dengan apa yang dikemukakan Afia Rosdiana dalam Cholimah (2012:4) mengatakan, dalam rangka mengoptimalkan peran orang tua terhadap PAUD setidaknya meliputi tiga aspek, yaitu: Interaksi orang tua- anak, komunikasi orang tua- guru, dan penyediaan sarana dan lingkungan edukasi. Ketiga aspek tersebut merupakan kesatuan yang saling melengkapi. Dalam melakukan sesuatu pekerjaan, kerap kali muncul beberapa faktor-faktor yang berpengaruh pada proses pelaksanaan pekerjaan, juga dapat menggagalkan tujuan yang hendak dicapai. Teori ini juga senada yang dikemukakan Nitisermito dalam (Musmuliadi, 1996:156) dalam meningkatkan peran aktif atau partisipasi, perlu diketahui yaitu, mengikut Abdul Rasyid |
13
Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM
sertakan mereka secara langsung dalam proses pengambilan keputusan dan perencanaan, menjelaskan maksud tujuan keputusan dan perencanaan yang akan dikeluarkan, meminta tanggapan dan saran tentang keputusan dan perencanaan yang akan dikeluarkan, meminta informasi tentang segala sesuatu kepada mereka dalam usaha membuat keputusan dan perencanaan, memberikan kesempatan untuk ikut memiliki saham dan meningkatkan pendelegasian wewenang. Upaya-upaya tersebut sifatnya umum, namum jika dikaitkan partisipasi orangtua dalam pendidikan anak usia dini berarti terlibat secara aktif dalam usaha-usaha pendidikan anaknya, tidak hanya diwujudkan dalam bentuk “menyekolahkan” anak dalam lembaga pendidikan anak usia dini, namum lebih pada upaya orangtua dalam ikut mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan anaknya. Begitupun dalam mendidik anak, tidak sedikit faktor yang berpengaruh pada partisipasi orangtua dalam pendidikan anak usia dini (PAUD) di desa tersebut. Faktorfaktor yang berpengaruh tersebut, di antaranya yaitu: a. Tidak ada waktu untuk menjaga anak. Kesibukan orangtua di luar rumah dalam menopang kebutuhan keluarga menjadi kendala bagi anak untuk sekolah. b. Faktor Geografis. Tidak semua warga yang berpendidikan rendah tidak termotivasi untuk menyekolahkan anaknya. Hanya karena alasan geografis yang sulit dan jauh orangtua harus menguburkan impiannya untuk menyekolahkan anak. Keadaan geografis di Desa Malimongeng memang tergolong tidak rata, melainkan bergelombang dan lebih banyak perbukitan. Sehingga pemukiman warga tidak terkonsentrasi pada satu tempat, melainkan tersebar dibalik perbukitan yang menjadi lahan pertanian mereka. Hal ini mengakibatkan banyaknya rumah warga yang menjauhi fasilitas umum, termasuk fasilitas pendidikan. c. Faktor Ekonomi. Kesulitan untuk melibatkan orangtua dalam Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) menjadi makin bertambah pada keluarga dengan sosial ekonomi rendah. Keadaan ekonomi keluarga ini telah menyita dan membuang energi orangtua untuk hal pemenuhan kebutuhan sehari-hari dan perhatian mereka tidak terpusat untuk terlibat menolong anak pada proses pendidikannya sehingga perkembangan kognitif, afektif serta psikomotorik anak tidak tumbuh dan berkembang dengan baik. Teori ini senada yang dikemukakan Hamidi dalam Andriani (2013:165) bahwa wujud nyata dari partisipasi seperti, waktu, tenaga, pikiran, materi dan perasaan. Hal ini dapat disimpulkan seseorang yang berpartisipasi akan dengan senang hati memberikan kontribusi terbaik yang ada pada dirinya kepada suatu hal yang ia anggap penting untuk diperjuangkan. Teori di atas senada dengan hasil penelitian terdahulu yang berkaitan dengan faktor-faktor yang berpengaruh pada partisipasi orangtua dalam pendidikan anak usia dini. Penelitian terdahulu dari Wenny Indriyarti Putri (2011:12) dengan judul jurnal Peran Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Dalam Mendukung Program Pendidikan Berbasis Karakter. Dari hasil penelitiannya ditemukan bahwa, pelaksanaan pendidikan berbasis karakter pada tingkat PAUD formal dan nonformal memiliki berbagai hambatan, di antaranya adalah tingkat partisipasi masyarakat yang masih rendah. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor antara lain faktor ekonomi keluarga, kondisi geografis, motivasi dari orangtua dan ketersediaan lembaga PAUD baik formal maupun nonformal. PENUTUP Berdasarkan hasil analisis pembahasan, maka dapat disimpulan sebagai berikut: Bentuk-bentuk Partisipasi Orangtua Dalam Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Desa Malimongeng Kecamatan Salomekko Kabupaten Bone Malimongeng di antaranya yaitu: a) Mengikutkan anaknya dalam program PAUD, b) Kontribusi pemikiran, tenaga, waktu dan dana untuk peningkatan mutu pendidikan, c) Menjalin komunikasi yang baik dengan pengajar/pendidik PAUD, d) Memberi motivasi serta kepedulian terhadap pendidikan anak. Serta faktor- faktor yang mempengaruhi Partisipasi Orangtua Dalam Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Desa Malimongeng Kecamatan Salomekko Kabupaten Bone Abdul Rasyid |
14
Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM
yaitu: tidak ada waktu untuk jaga anak, faktor geografis dan faktor ekonomi. untuk lebih meningkatkan partisipasi orang tua dalam PAUD, diharapkan peran tutor lebih diintensifkan. DAFTAR PUSTAKA Andriani. 2013. Hubungan Antara Motivasi Orang Tua Dalam Mendidik Anak Melalui Paud Dengan Partisipasinya Di Paud Kasih Ibu. Padang: UNP Cholimah, Nur. 2012. Jurnal pendidikan anak usia dini, cakrawala dini. Bandung: UPI Dekdikbud. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003. Tentang sistem Pendidikan nasional. Jakarta: Dirjen Diknas Hamdani, Ali.H.B. 1986. Filsafat Pendidikan.Yogyakarta: Kota Kembang. Moleong, Lexy. 2004. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosda Musmuliadi. 2006. Dampak perayaan maudu lompoa terhadap peningkatan moral atas partisipasi masyarakat Cikoang Di Kecamatan Mangarabombang. Makassar: UNM Wenny, Indriyarti Putri. 2011. Jurnal Peran Pendidikan Anak Usia Dini (Paud) Dalam Mendukung Program Pendidikan Berbasis Karakter: Suatu Pemikiran. Yogyakarta: Universitas Indonesia Zuriah, Nurul. 2006. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan Teori dan AplikasiAplikasi. Jakarta : Bumi Aksara
Abdul Rasyid |
15