PANEL DATA WITH EVIEWS Dr. Werner R. Murhadi
LOGO
www.wernermurhadi.wordpress.com
Data Panel merupakan kombinasi Time series dan cross section Data panel mampu menurunkan masalah omitted variables (model
yang mengabaikan variabel yang relevan). Ada 3 metode yg dpt dipakai untuk data panel: 1. Pooled Least Square (PLS), estimasi data panel dg memakai OLS. Biasa juga disebuat common effect. 2. Fixed Effect (FE) dg menambahkan model dummy pada data. 3. Random Effect (RE), memperhitungkan error dr data panel dg metode LS.
LOGO
www.themegallery.com www.wernermurhadi.wordpress.com
Pendekatan PLS scr sederhana menggabungkan (pooled) seluruh data time series dan cross section.
Pendekatan FE memperhitungkan kemungkinan bahwa peneliti menghadapi masalah omitted variables, yg mungkin membawa perubahan pada intercept time series atau cross section. Model ini menambahkan dummy untuk mengijinkan adanya perubahan intercept ini. Pendekatan RE memperbaiki efisiensi proses LS dg memperhitungkan error dari cross section dan time series.
www.themegallery.com
LOGO
Model PLS
Model FE
Model RE
www.themegallery.com
LOGO
Pemilihan Model Data Panel
Uji digunakan untuk menentukan apakah model PLS atau FE
m = jumlah restricted variable n = jumlah sampel k = jumlah variabel bebas Hipotesis: Ho = model PLS H1 = Model Fixed Effect Bila F hitung > F tabel, kita tolak Ho
www.themegallery.com
LOGO
Uji Hausman untuk menentukan apakah model FE atau RE Rumus untuk mendapatkan nilai chisquare uji hasuman:
Matrix b_diff = b_fixed – b_random matrix var_diff = cov_fixed – cov_random matrix qform = @ transpose(b_diff)*@inverse(var_diff)*b_diff Hipotesis: Ho: RE, sedangkan H1 = FE Bila chi square hitung > chi square tabel, dan p-value signifikan, maka Ho ditolak (H1 diterima FE lebih tepat!)
www.themegallery.com
LOGO
www.themegallery.com
LOGO
Input Data menggunakan Excel Untuk panel SUPAYA HASIL SPSS DAN EVIEWS KONSISTEN MAKA NAMA PERUSHAAN DIIKUTI TAHUN. BUKAN TAHUN DIIKUTI NAMA PERUSAHAAN
www.themegallery.com
LOGO
Contoh :data test
www.themegallery.com
LOGO
www.themegallery.com
LOGO
www.themegallery.com
LOGO
www.themegallery.com
LOGO
www.themegallery.com
LOGO
Untuk melakukan pengujian regresi, pertama klik dan blok seluruh variabel yang ingin diuji
www.themegallery.com
LOGO
Pada bagian equation specification nantinya akan berisikans eluruhvariabel yang telah diblok beserta interceptnya (c). Kemudian susun variabel yang muncul pada bagian tersebut dengan aturan variabel dependennya dibagian pertama kemudian c diikuti dengan varibel independen www.themegallery.com LOGO
Untuk menyimpan hasil uji, klik Name kemudian masukan nama yang diinginkan. Uji yang baru saja dilakukan menggunakan model common effect. Untuk mengganti model menjadi fixed effect ataupun random effect dapat dilakukan dengan cara sama seperti uji model common effect yang diawali dengan blok kemudianopen as equation, hanya saja pada window equation estimation, klik panel option kemudian pada bagian effect specification cross section pilih fixed untuk fixed effect dan random untuk random effect.
www.themegallery.com
LOGO
Mengubah ke Fixed effect. Klik estimate.
www.themegallery.com
LOGO
klik panel option kemudian pada bagian effect specification cross section pilih fixed untuk fixed effect dan random untuk random effect.
www.themegallery.com
LOGO
Output Fixed effect
www.themegallery.com
LOGO
Untuk melakukan uji chow pastikan pengujian dilakukan dalam model fixed effect dengan cara memilih cross section: fixed pada bagian effect specification. Kemudian pada window hasil uji klik view → Fixed/Random Effect Testing → Redundant Fixed Effects – Likelihood Ratio.
www.themegallery.com
LOGO
Signifikan prob F <5%, maka H1 diterima yaitu model Fixed Effect lebih baik dari model Common effect. Selanjutnya perlu uji Hausman untuk menentukan apakah Fixed atau REM yang lebih baik?
www.themegallery.com
LOGO
Mengubah ke random effect. Klik estimate. pilih panel options.
www.themegallery.com
LOGO
Output Random effect
www.themegallery.com
LOGO
Untuk melakukan uji hausman pastikan data diujid alam model random effect dengan cara memilih cross section: random pada bagian effect specification. Kemudian pada window hasil uji klik view → Fixed/Random Effect Testing → Correlated Random Effects –Hausman Test.
www.themegallery.com
LOGO
Signifikan prob>5%, maka H0 diterima yaitu model Random Effect lebih baik dari model Fixed effect.
www.themegallery.com
LOGO
Uji Asumsi Klasik
Uji normalitas dilakukan dengan cara klik View →Residual Diagnostics →Histogram Normality Test pada window hasil uji regresi (COMMON).
www.themegallery.com
LOGO
Output Normalitas Residual
www.themegallery.com
LOGO
Uji autokorelasi dilakukan dengan menggunakan nilaiDurbin-Watson stat pada hasil uji regresi.
www.themegallery.com
LOGO
Uji multikolinearitas dilakukan dengan cara: blok seluruh variabel independen kemudian klik Quick →Group Statistics→ Correlations.
www.themegallery.com
LOGO
Setelah itu akan muncul window series list kemudian klik ok www.themegallery.com
LOGO
Output multikol
Bila ada corelation >0,8 maka terdapat multikol, salah satu variabel dibuang. www.themegallery.com
LOGO
STATISTIK DESKRIPTIF
Untuk menampilkan statistic deskriptif penelitian dapat dilakukan dengan cara memblok seluruh variabel penelitian kemudian klik Quick → Group Statistics → Descriptive Statistics → Common sample
www.themegallery.com
LOGO
www.themegallery.com
LOGO
Output Statistik Deskriptif
www.themegallery.com
LOGO
Pengujian heteroskedastisitas tidak dapat dilakukan pada data panel, hanya saja masalah heteroskedastisitas ini dapat diatasi dengan memberikan pembobotanpada window equation estimation dengan memilihGLS weight: cross section weight. Crossection weighted adalah estimasi dg FGLS (feasible GLS) untuk mengatasi herosedastisitas antara individu dalam Panel data. Sedangkan SUR weighted adalah untuk mengatasi heterosedastisitas dan otokorelasi antara individu dalam panel data.
www.themegallery.com
LOGO
Add your company slogan
LOGO
www.wernermurhadi.wordpress.com www.themegallery.com