PANDUAN PENYUSUNAN PROPOSAL PENINGKATAN MUTU PEMBELAJARAN MELALUI LESSON STUDY FOR LEARNING COMMUNITY
DIREKTORAT PEMBELAJARAN DIREKTORAT JENDERAL PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI 2017
DAFTAR ISI DAFTAR ISI ............................................................................................................................. ii DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................................... iii BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1 A.
Rasional ....................................................................................................................... 1
B.
Tujuan ........................................................................................................................ 10
C.
Sasaran ....................................................................................................................... 10
D.
Hasil dan Dampak yang Diharapkan ......................................................................... 10
BAB II MEKANISME PENYALURAN HIBAH .................................................................. 12 A.
Kriteria Penerima Hibah ............................................................................................ 12
B.
Jumlah Dana dan Alokasi Penggunaannya ................................................................ 12
C.
Penyaluran Hibah ...................................................................................................... 13
BAB III PENYUSUNAN DAN PENILAIAN PROPOSAL ................................................... 14 A.
Sistematika Proposal.................................................................................................. 14
B.
Pengajuan Proposal.................................................................................................... 14
C.
Penilaian Proposal ..................................................................................................... 15 1.
Seleksi Administrasi ........................................................................................ 15
2.
Seleksi Substansi Akademik ........................................................................... 15
BAB IV PELAKSANAAN ...................................................................................................... 17 A.
Jadwal ........................................................................................................................ 17
B.
Pendampingan ........................................................................................................... 17
C.
Monitoring dan Evaluasi (Monev) ............................................................................ 17
D.
Pelaporan ................................................................................................................... 18
LSLC-2017
ii
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 ............................................................................................................................. 19 Lampiran 2 ............................................................................................................................. 23 Lampiran 3 ............................................................................................................................. 25 Lampiran 4 ............................................................................................................................. 30 Lampiran 5 ............................................................................................................................. 31 Lampiran 6 ............................................................................................................................. 32 Lampiran 7 ............................................................................................................................. 35 Lampiran 8 ............................................................................................................................. 36 Lampiran 9 ............................................................................................................................. 37 Lampiran 10 ........................................................................................................................... 39 Lampiran 11 ........................................................................................................................... 41 Lampiran 12 ........................................................................................................................... 43 Lampiran 13 ........................................................................................................................... 44 Lampiran 14 ........................................................................................................................... 45
LSLC-2017
iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Rasional Pendidikan memegang peranan penting dan strategis dalam pembangunan suatu bangsa. Terkait dengan tugas dan fungsinya, Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi menetapkan Rencana Strategis (Renstra) tahun 2015-2019. Di dalam Renstra tersebut ditetapkan tujuan dan sasaran strategis. Salah satu sasaran strategisnya adalah meningkatnya kualitas pembelajaran dan kemahasiswaan di pendidikan tinggi. Dalam kaitan dengan pembelajaran secara umum dalam Renstra dinyatakan bahwa: permasalahan kualitas pendidikan tinggi masih relatif rendah baik dalam konteks institusi (Perguruan Tinggi) maupun program studi yang diindikasikan oleh mayoritas Perguruan Tinggi hanya berakreditasi C dan masih sangat sedikit yang berakreditasi A atau B. Di samping itu Perguruan Tinggi Indonesia juga belum mampu berkompetisi dengan Perguruan Tinggi negara lain, bahkan masih tertinggal dari negara-negara di kawasan Asia Tenggara sekalipun (Renstra Kemristekdikti 2015-2019). Hal ini sangat erat kaitannya dengan pengalaman belajar mengajar yang dialami mahasiswa dalam perkuliahan. Pada beberapa kegiatan perkuliahan, mahasiswa tampak asyik mendengarkan informasi dari dosen. Walaupun ada pertanyaan yang disampaikan dosen, tapi hanya bersifat monolog. Mahasiswa tidak memperoleh kesempatan untuk mendiskusikan persoalan menantang dengan temannya. Padahal setiap mahasiswa punya hak belajar, punya hak untuk dilayani dengan baik, punya hak untuk difasilitasi saling belajar. Apabila kegiatan pembelajaran dalam perkuliahan semacam ini berlangsung terus menerus maka mahasiswa tidak memperoleh latihan berpikir kritis, berkolaborasi, berkreativitas, dan berkomunikasi. Mereka akan bosan. Pembelajaran yang tidak menyenangkan dan menantang bagi mahasiswa ini tidak akan menginspirasi pengembangan diri untuk menciptakan lapangan kerja bagi dirinya atau orang lain di masa depannya. Dengan kata lain, pada gilirannya pembelajaran seperti itu tidak dapat menciptakan tenaga terampil. Perguruan tinggi belum sepenuhnya dapat melahirkan lulusan-lulusan berkualitas yang memiliki daya saing yang mumpuni. Salah satu hal yang menentukan relevansi dan daya saing lulusan perguruan tinggi adalah dikuasainya generic/life skills yang berhubungan langsung dengan keterampilan yang diperoleh selama menempuh pendidikan yang dapat diaplikasikan di lapangan kerja, yang mencakup banyak hal seperti kemampuan berpikir kritis-kreatif, pemecahan masalah, komunikasi, negosiasi, kerja dalam tim, dan kepemimpinan. Diharapkan bahwa lulusan-lulusan berkualitas yang memiliki daya saing mumpuni dapat dilatih melalui kegiatan pembelajaran di kelas yang bermutu. Hal ini dicanangkan LSLC-2017
1
melalui pendidikan untuk pembangunan yang berkelanjutan sampai tahun 2030 (Sustainable Development Goal/SDGs Education 2030) UNESCO telah meluncurkan SDGs tahun lalu dan Indonesia sebagai anggota Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) telah meratifikasinya. Tujuh belas target menjadi pekerjaan rumah kita bersama sampai 2030: 1. menurunkan angka kemiskinan, 2. menurunkan angka kelaparan, 3. meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan, 4. meningkatkan pendidikan bermutu, 5. mendorong emansipasi, 6. meningkatkan ketersediaan air bersih dan kebersihan, 7. meningkatkan ketersediaan energi yang bersih, 8. menyediakan pekerjaan yang layak dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. 9. meningkatkan industri, inovasi, dan infrastruktur, 10. meningkatkan toleransi, 11. mengembangkan kota dan komunitas secara berkelanjutan, 12. membuat keseimbangan antara komsumsi dan produksi, 13. menjaga iklim, 14. menjaga perairan, 15. melakukan penghijauan, 16. meningkatkan perdamaian dan keadilan, dan 17. kemitraan untuk mencapai target (lihat Gambar 1). Mengapa target nomor 4 pendidikan bermutu diletakkan di tengah-tengah? Karena pendidikan yang bermutu akan berkontribusi terhadap pencapaian 16 target lainnya.
Gambar 1. Pendidikan yang Bermutu untuk Pembangunan yang Berkelanjutan.
Dalam mengembangkan pendidikan yang bermutu dalam pembelajaran di abad 21 (Gambar 2) perlu ditekankan penguasaan 4 soft skills: berpikir kritis, kolaborasi, kreativitas, dan komunikasi (Framework for 21st Century Learning, 2011). Seseorang yang memiliki kemampuan berpikir kritis akan sulit tergoda dengan tawaran yang tidak masuk akal sehat. Contoh banyak masyarakat yang tidak berpikir kritis mengakibatkan tertipu tawaran investasi dengan bunga besar. Tugas dosen adalah melatih kemampuan berpikir kritis melalui pemberian persoalan menantang untuk dipecahkan mahasiswa. Dengan adanya persoalan yang menantang LSLC-2017
2
mahasiswa terpicu untuk bertanya kepada temannya sehingga terjadi saling mendengar dan saling belajar (pembelajaran kolaboratif). Kreativitas terbangun apabila ada tantangan yang harus dipecahkan melalui kolaborasi, mahasiswa akan bertukar ide untuk solusinya. Kemampuan komunikasi yang efektif merupakan modal untuk mampu menjual idenya.
Gambar 2. Pengembangan Pendidikan yang Bermutu Menekankan Kemampuan berpikir kritis, kolaborasi, kreativitas, dan komunikasi (Framework for 21st Century Learning, 2011).
Pendidikan yang bermutu harus terus menerus diusahakan agar dapat dihasilkan sumber daya manusia (SDM) yang bermutu. Pada saat ini Index pembangunan manusia (HDI) Indonesia menempati urutan ke 110 dari 188 negara, mengindikasikan SDM kita masih ketinggalan. Hal ini didukung oleh rata-rata lama studi orang Indonesia adalah 7,6 tahun, sekitar kelas 2 SMP. Berdasarkan data BPS, angka pengangguran lulusan SD, SMP, dan SMA turun dari tahun 2015 ke tahun 2016. Mereka jadi tenaga kerja rendah, lulusan SD dan SMP kebanyakan di sektor non-formal, seperti pedagang kecil. Lulusan SMA dengan modal wajah cantik dan ganteng umumnya bekerja di MALL. Walaupun mereka memperoleh pekerjaan tetapi penghasilan mereka masih rendah. Yang menarik perhatian dari data BPS adalah adanya kenaikan pengangguran lulusan SMK dan Perguruan tinggi dari tahun 2015 ke tahun 2016 (Tabel 1). SMK dan perguruan tinggi diasumsikan mudah bekerja atau menciptakan kerja tetapi kenyataannya berbeda. Kemungkinan 4 soft skills tadi tidak diperoleh ketika belajar di bangku sekolah/kuliah. Ketika pembelajaran hanya menerima pengetahuan maka seseorang tidak memiliki soft skills untuk modal menciptakan pekerjaan.
LSLC-2017
3
Tabel 1. Persentase Pengangguran di Indonesia Tahun 2015 dan 2016
Jenjang Pendidikan
Agustus 2015
Februari 2016
Keteranga n
SD
3,61
3,44
Turun
SMP
7,14
5,76
Turun
SMA
8,17
6,95
Turun
SMK
9,05
9,84
Naik
PT
5,34
6,22
Naik
Sumber: Tempo.co, Rabu 4 Mei 2016
Terkait dengan permasalahan tersebut Kemenristekdikti dalam Renstranya menetapkan bahwa diharapkan jumlah perguruan tinggi (terutama LPTK) meningkat mutu penyelenggaraan Pendidikan Akademiknya, sebanyak 17 LPTK pada tahun 2015 dan 46 LPTK setiap tahun dari tahun 2016 s.d. 2019. Upaya untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan pendidikan akademik tersebut antara lain dapat dilakukan dengan perbaikan/revisi kurikulum yang disesuaikan dengan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI, Perpres Nomor 8 Tahun 2012), dan diikuti dengan peningkatan kualitas pembelajaran yang selaras dengan pendekatan Student Centered Learning (SCL). Ada berbagai metode dan strategi pembelajaran yang dapat digunakan untuk menerapkan pendekatan SCL di perguruan tinggi, seperti pembelajaran berbasis masalah (PBL), pembelajaran berbasis proyek (PjBL), pembelajaran berbasis inkuiri, pembelajaran berbasis riset (penelitian), dan lain sebagainya. Dalam praktiknya banyak dosen yang mengalami kesulitan untuk menerapkan berbagai metode dan strategi pembelajaran seperti di atas, sehingga kembali memakai cara mudah, yakni mengajar dengan cara ceramah atau verbalisme semata. Untuk mengatasi permasalahan di atas diperlukan suatu cara atau metode pembinaan para dosen melalui suatu kegiatan kolaboratif antar dosen di suatu prodi/jurusan, yakni dengan melakukan kegiatan lesson study. Lesson study merupakan suatu kegiatan pengkajian pembelajaran secara kolaboratif dan berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran berlandaskan prinsip kekolegaan dan pembentukan masyarakat belajar profesional (professional learning community). Cara ini banyak dilakukan oleh para guru dan dosen di Jepang, yang sejak tahun 2004/2005 mulai diadopsi dalam pendidikan di Indonesia. Kegiatan lesson study mulai dirintis untuk diterapkan di pendidikan dasar dan menengah pada pertengahan tahun 2004-2005 melalui Program IMSTEP (Indonesian Mathematics and Science Teacher Education Project) dengan bantuan teknis dari JICA (Japan International Cooperation Agency). Namun secara resmi istilah Lesson Study pertama kali diperkenalkan oleh para ahli Jepang di Indonesia dalam LSLC-2017
4
masa implementasi Program IMSTEP JICA lanjutan (Follow-Up) Tahun 2004/2005 di tiga universitas, yaitu Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) di Bandung, Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) di Yogyakarta, dan Universitas Negeri Malang (UM) di Malang. Kerjasama teknis dengan JICA dalam mengimplementasikan IMSTEP sampai dengan program tindak lanjutnya dilakukan dari bulan Oktober 1998 s.d September 2005. Sebagai tindak lanjut dari implementasi Lesson Study tersebut, sejak tahun 2006 dilaksanakan Lesson Study dengan program bantuan teknis JICA yang disebut SISTTEMS (Strengthening In-Service Teacher Training of Mathematics and Science Education at Secondary Level) di tiga daerah rintisan yaitu: kabupaten Sumedang (Jabar), Bantul (DIY), dan Pasuruan (Jatim). Dalam implementasi Lesson Study di sekolah sasaram SISTTEMS, setiap jurusan pada tiga F(P)MIPA universitas perintis (UPI, UNY dan UM) menyediakan pendamping atau narasumber bidang ilmu dan pembelajaran. Sementara itu, sejak tahun ajaran 2007/2008 di tiga universitas tersebut, Lesson Study juga telah diimplementasikan dalam perkuliahan dan didiseminasikan ke beberapa jurusan di luar MIPA, bahkan juga dijadikan pendekatan dalam Program Pengalaman Lapangan (PPL) bagi mahasiswa calon guru. Sebagai program lanjutan implementasi lesson study, JICA dan Kemendiknas melaksanakan Program PELITA (Program for Enhancing Quality of Junior Secondary Education) dengan sasaran SMP dan MTs di 7 kabupaten/kota, yakni: Sumedang (Jabar), Bantul (DIY), Pasuruan (Jatim), Padang (Sumbar), Banjarbaru (Kalsel), Minahasa Utara (Sulsel), dan Serang (Banten) pada tahun 2009-2016. Dalam implementasi PELITA, masing daerah sasaran didampingi oleh universitas/LPTK setempat, yakni UPI, UNY, UM, UNP, UNLAM (FKIP), dan UNIMA. Untuk memperluas implementasi Lesson Study dalam meningkatkan kualitas perkuliahan di LPTK, sebagai lembaga yang menyiapkan calon-calon guru, Direktorat Ketenagaan Ditjen DIKTI pada Tahun 2008 merintis Program LEDIPSTI (Lesson Study Dissemination Program for Strengthening Teacher Education in Indonesia). Sampai dengan tahun 2016 jumlah LPTK yang menjadi sasaran telah mencapai 52 LPTK di seluruh Indonesia. Pengelolaan LEDIPSTI berada di bawah Direktorat Ketenagaan Ditjen DIKTI sampai tahun 2010 dan kemudian dipindahkan ke Direktorat BELMAWA Ditjen DIKTI sejak tahun 2011 sampai 2015. Para dosen dari prodi penerima hibah dari 52 LPTK tersebut melakukan kajian pembelajaran secara kolaboratif dan berkelanjutan. Pembelajaran dirancang secara kolaboratif dengan memikirkan respon mahasiswa dan antisipasinya berdasarkan karakteristik mahasiswa, materi ajar, dan strategi pembelajaran yang akan diterapkan. Rancangan pembelajaran diimplementasikan dalam perkuliahan oleh seorang dosen sementara dosen lain menjadi observer untuk belajar dari pembelajaran. Keefektifan pembelajaran direfleksi bersama dosen lain sehingga proses saling belajar di antara dosen terjadi secara kolegial. Pelajaran berharga dari program ini antara lain: (1) LPTK memiliki pondasi yang kuat untuk peningkatan kualitas pembelajaran melalui kerja kolaboratif, mutual learning, dan pendekatan reflective sehingga LPTK merealisasikan implementasi kurikulum yang berlaku ke LSLC-2017
5
dalam praktik pembelajaran; (2) pembelajaran cenderung bergeser dari individual dan kompetitif ke pembelajaran kolaboratif; (3) beberapa LPTK mendiseminasikan LS ke sekolah sehingga LPTK memperoleh pengalaman berharga tentang realitas pembelajaran di sekolah sebagai umpan balik penyiapan calon guru di LPTK, (4) melalui kegiatan Lesson Study, LPTK melaksanakan penjaminan mutu pembelajaran internal. Hasil dan dampak implementasi Lesson Study pada beberapa LPTK menunjukkan bahwa para dosen yang melaksanakan Lesson Study menjadi lebih memahami permasalahan belajar para mahasiswa. Mereka berbagi pengalaman tentang pelaksanaan perkuliahan dengan sesama dosen dalam satu kelompok/rumpun bidang ilmu atau lintas bidang ilmu. Dengan demikian, terjadi keterbukaan dan peningkatan akuntabilitas perkuliahan yang dilakukan seorang dosen. Dalam diskusi perencanaan perkuliahan yang menyangkut penyusunan SAP, materi ajar dan perangkat pembelajaran, secara langsung telah terjadi pengimbasan pengetahuan satu dosen kepada dosen lain. Kegiatan Lesson Study sangat potensial untuk mendorong banyak pihak melakukan hal yang terbaik dalam meningkatkan kualitas perkuliahan dan mampu meningkatkan motivasi berprestasi pada mahasiswa. Melalui kegiatan lesson study, dosen juga termovasi untuk melakukan persiapan yang lebih baik dibanding sebelumnya. Dosen terus menerus belajar bersama bagaimana meningkatkan kualitas pembelajarannya sehingga mahasiswa tertarik untuk belajar, tertantang untuk belajar, dan mengalami pembelajaran yang relevan dengan kebutuhan kehidupan masa depan. Mahasiswa menjadi asyik belajar (enganged). Pembelajaran dirancang untuk setiap pertemuan, sehingga dalam satu pertemuan jelas apa materinya, bagaimana proses pembelajarannya, dan bagaimana asesmennya. Dosen yang terlibat dalam kegiatan lesson study secara berangsur-angsur selalu berusaha melakukan inovasi dalam pembelajaran. Umumnya dosen akan tertarik untuk mencoba menerapkan pengalaman berharga dari pembelajaran dosen lain (lesson learned) pada kelas yang menjadi tanggungjawabnya. Beberapa LPTK telah menyosialisasikan Lesson Study pada program Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG), melakukan pendampingan Lesson Study di beberapa sekolah atau MGMP/KKG, dan mengimplementasikannya pada kegiatan PPL. Kegiatan ini mampu mengubah paradigma dosen mengajar (teacher centered) menjadi dosen membelajarkan mahasiswa (student centered). Dalam rangka mengubah paradigma tersebut diperlukan suatu reformasi pembelajaran melalui pemberdayaan komunitas untuk saling belajar. Di kampus ada komunitas dosen dan komunitas mahasiswa. Bukan hanya mahasiswa yang harus belajar, tetapi dosen juga harus selalu belajar untuk memutahirkan pengetahuan dan keterampilan membelajarkan mahasiswa sesuai perkembangan teknologi. Sekarang dosen tidak harus menyampaikan sebanyak mungkin pengetahuan karena mahasiswa dapat memperoleh pengetahuan melalui smart phone sehingga peran dosen harus bergeser dari menstranfer pengetahuan menjadi LSLC-2017
6
fasilitator. Dosen perlu belajar mengubah peran tersebut secara sadar, sengaja, dan terencana, dalam komunitas dosen untuk saling belajar (saling asah, saling asih, dan saling asuh). Komunitas dosen yang saling belajar bagaimana caranya membelajarkan mahasiswa tersebut dapat terbentuk dalam kegiatan Lesson Study for Learning Community (LSLC). Prinsip dari LSLC adalah adanya keterbukaan dalam pembelajaran (akuntabilitas), mengedepankan demokrasi, dan keunggulan untuk berbuat yang terbaik dengan fasilitas yang tersedia. Aktivitas LSLC meliputi pembelajaran kolaboratif, pembinaan profesi pendidik berkelanjutan, dan kolegialitas. Pemberian hibah peningkatan mutu pembelajaran melalui Lesson Study for Learning Community (LSLC) diharapkan dapat memicu para dosen di perguruan tinggi penerima hibah untuk dapat membentuk masyarakat belajar profesional (Professional Learning Community) menggunakan kegiatan Lesson Study sebagai sarananya. Menurut Bellanca (2009), proses perubahan penting dan disengaja dapat terjadi dalam pengembangan profesi bila dilaksanakan dalam bentuk upaya secara kolegial. Perubahan harus difokuskan pada upaya masing-masing dosen sebagai pebelajar secara nyata meningkatkan kualitas pembelajarannya dengan mentransfer informasi teoretis yang statik menjadi tindakan nyata. Pembelajaran yang diharapkan dapat dikembangkan adalah pembelajaran yang memungkinkan mahasiswa meningkatkan kemampuan berpikir kritis, berkomunikasi, berkolaborasi, dan berkreasi. Oleh karena itu para dosen yang membentuk masyarakat belajar ini secara kolaboratif dapat merancang dan melaksanakan pembelajaran yang mendorong mahasiswanya untuk berlatih berpikir kritis melalui pembelajaran berbasis masalah atau berbasis proyek, atau inkuiri. Mahasiswa juga diharapkan belajar melalui kegiatan kooperatif sekaligus kolaboratif. Melalui pembelajaran kooperatif mahasiswa belajar bekerja sama (saling asah, asih, asuh) dengan sesama mahasiswa, dan melalui pembelajaran kolaboratif diharapkan mahasiswa yang kurang mampu mau bertanya kepada mahasiswa yang mampu, dan mahasiswa yang lebih mampu bersedia membantu mahasiswa yang kurang mampu sehingga bisa terjadi scaffolding dalam pembelajaran. Para dosen juga diharapkan dapat mengembangkan kemampuan mahasiswa untuk berkomunikasi dan berkreasi. Melalui kegiatan komunikasi, mahasiswa bisa berlatih mengenai enterpreunership karena dalam kelas ini mahasiswa dilatih untuk mengemukakan idenya. Belajar dari pengalaman, Ditjen Belmawa menawarkan empat skema program peningkatan mutu pembelajaran di Perguruan Tinggi melalui penerapan Lesson Study for Learning Community. Perguruan Tinggi dapat memilih salah satu skema program peningkatan mutu pembelajaran sesuai persyaratan yang berlaku. Ditjen Belmawa akan memberikan bantuan teknis melalui pendampingan kepada Perguruan Tinggi yang melaksanakan program berikut.
LSLC-2017
7
Tabel 2. Matriks Program Peningkatan Mutu Pembelajaran yang ditawarkan SKEMA TEMA
TARGET
A PENYADARAN DAN PEMAHAMAN KONSEP LSLC INDIKATOR TARGET CAPAIAN: 1) Seluruh dosen di prodi memahami konsep LSLC 2) Pengembangan pembelajaran di 5 MK (telah diperoleh perangkat pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan KKNI dan teruji melalui open lesson) 3) Ditemukan 5 model pembelajaran di 5 MK yang telah teruji dalam open lesson tiga siklus (Artikel terpublikasi dalam seminar nasional tentang hasil/temuan dari kegiatan LS)
MEKANISME KEGIATAN: 1) Workshop sosialisasi Lesson MEKANI Study for Learning SME Community Development (2-3 hari) 2) Workshop penyusunan chapter and lesson design (minimal 5 MK) selama 2-3 hari 3) Open lesson masing-masing MK tiga Kali dengan @ dua siklus berurutan 4) Pendampingan open lesson (dengan refleksi) minimal 1 kali untuk setiap
B KUALITAS INOVASI PEMBELAJARAN
C MELEMBAGAKAN LSLC DI INSTITUSI
INDIKATOR TARGET CAPAIAN: 1) Seluruh dosen di prodi sasaran memahami berbagai model pembelajaran inovatif 2) Diperoleh rancangan dan perangkat pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan KKNI 3) Ditemukan model pembelajaran di 5 MK yang telah teruji efektivitasnya 4) Artikel tentang efektivitas model pembelajaran inovatif terpublikasi dalam seminar nasional/internasion al atau publikasi jurnal ilmiah
INDIKATOR TARGET CAPAIAN: 1) Rancangan integrasi LSLC dalam beberapa agenda akademik institusi. 2) Hasil ujicoba implementasi LSLC dalam agenda akademik institusi 3) Buku panduan/pedoman PPL, KPL, Penjaminan mutu, Pekerti/AA berbasis LS 4) Artikel hasil pengembangan integrasi LSLC dalam agenda akademik institusi terpublikasi dalam seminar nasional/internasio nal atau publikasi jurnal ilmiah
MEKANISME KEGIATAN: 1) Workshop tentang berbagai pendekatan dan model pembelajaran inovatif 2) Workshop penyusunan lesson design dengan pendekatan dan model pembelajaran yang berorientasi pada KKNI (2-3 hari) 3) Open lesson masingmasing MK tiga Kali dengan @ dua siklus berurutan untuk menguji efektivitas rancangan pembelajaran
MEKANISME KEGIATAN: 1) Workshop diseminasi hasil pengembangan pembelajaran inovatif melalui LSLC (1-2 hari) 2) Brains storming rencana integrasi kegiatan LSLC dalam agenda akademik institusi (matakuliah, PPL/KPL, penjaminan mutu, Pekerti dan AA, dll) 3) Workshop penyusunan panduan PPL/KPL/Pekerti/
D KOLABORASI DENGAN INSTITUSI LAIN INDIKATOR TARGET CAPAIAN: 1) Dosen/guru di lembaga mitra sasaran memahami LSLC dan berbagai model pembelajaran inovatif 2) Rancangan implementasi LSLC di lembaga mitra 3) Pendampingan pelaksanaan LSLC di lembaga mitra 4) Artikel tentang hasil implementasi LSLC di lembaga mitra
MEKANISME KEGIATAN: 1) Workshop sosialisasi LSLC untuk inovasi pembelajaran (1-2 hari) 2) Workshop untuk merancang rencana implementasi LSLC dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan pembelajaran 3) Pendampingan dalam implementasi LSLC di lembaga mitra 4) Penulisan laporan dan artikel hasil implementasi LSLC untuk meningkatkan mutu
LSLC-2017
8
SKEMA TEMA
A PENYADARAN DAN PEMAHAMAN KONSEP LSLC MK @ dua siklus berurutan 5) Penulisan artikel berdasarkan hasil temuan (best practices) LS
B KUALITAS INOVASI PEMBELAJARAN
C MELEMBAGAKAN LSLC DI INSTITUSI
4) Pendampingan open lesson (dengan refelksi) minimal 1 kali untuk setiap MK @ dua siklus berurutan 5) Penulisan artikel berdasarkan hasil temuan efektivitas rancangan dan model pembelajaran yang dikembangkan
AA berbasis LS (untuk LPTK) 4) Pendampingan dalam uji coba LS dalam agenda akademik institusi 5) Penulisan artikel berdasarkan hasil integrasi LSLC dalam agenda akademik lembaga
D KOLABORASI DENGAN INSTITUSI LAIN pendidikan/pembel ajaran
D
C B SKEMA
SYARAT
A SYARAT: 1) Prodi terakreditasi 2) Jumlah dosen > 6 orang 3) Mengikuti sosialisasi PPMP 4) Proposal bernilai baik (minimal B atau 75) Isi proposal: profil lembaga, rasio dosen – mahasiswa, program peningkatan mutu pembelajaran yang sedang atau telah dijalankan, rencana program dan sasaran
SYARAT: 1) Prodi terakreditasi 2) Jumlah dosen > 6 orang 3) Memahami dan mengimplementasi LSLC 4) Proposal bernilai baik (minimal B atau 75) • Isi proposal: profil lembaga, rasio dosen – mahasiswa, ringkasan hasil implementasi LS yang telah dijalankan, rencana program dan sasaran LSLC
SYARAT: 7. Prodi terakreditasi 8. Jumlah dosen > 6 orang 9. Memahami dan mengimplementasi LSLC 10. Menunjukkan contoh rancangan dan perangkat pembelajaran inovatif hasil kegiatan LS 11. Proposal bernilai baik (minimal B atau 75) • Isi proposal: profil lembaga, rasio dosen – mahasiswa, ringkasan hasil implementasi LS yang telah dijalankan, rencana program dan sasaran LSLC
SYARAT: 1. Prodi terakreditasi 2. Jumlah dosen > 6 orang 3. Memahami dan mengimplementasi LSLC 4. Menunjukkan contoh rancangan dan perangkat pembelajaran inovatif hasil kegiatan LS 5. Menunjukkan contoh pedoman integrsi LSLC dalam sistem akademik institusi 6. Proposal bernilai baik (minimal B atau 75) • Isi proposal: profil lembaga, rasio dosen – mahasiswa, ringkasan hasil integrasi LS dalam sistem akademik, rencana program dan sasaran LSLC.
LSLC-2017
9
B. Tujuan Tujuan umum yang ingin dicapai melalui kegiatan Peningkatan Mutu Pembelajaran melalui Lesson Study for Learning Community di Perguruan Tinggi (PPMP-LSLC) adalah untuk meningkatkan mutu proses pembelajaran melalui terbangunnya komunias belajar profesional para dosen. Secara lebih rinci kegiatan Lesson Study ini ditujukan untuk: 1. Meningkatkan pemahaman dan keterampilan dosen mengenai konsep, prinsip, dan praktik Lesson Study for Learning Community dalam mengembangkan pembelajaran/perkuliahan. 2. Membangun komunitas belajar antar-dosen, antar-mahasiswa, dan antara mahasiswa dengan dosen. 3. Meningkatkan upaya pemenuhan hak belajar setiap mahasiswa untuk mengembangkan potensinya secara optimal. 4. Meningkatkan kemampuan belajar mahasiswa, terutama dalam mengembangkan kemampuan berpikir kritis, berkomunikasi, berkolaborasi dan berkreasi. 5. Menemukan model-model pembelajaran inovatif yang sesuai dengan kondisi dan situasi pendidikan di Indonesia. 6. Meningkatkan publikasi ilmiah para dosen dari hasil pengembangan pembelajaran melalui Lesson Study. C. Sasaran Sasaran penerima program hibah Lesson Study adalah perguruan tinggi yang memenuhi persyaratan yang ditentukan dalam Bab II di panduan ini.
D. Hasil dan Dampak yang Diharapkan Hasil yang diharapkan dari pemberian hibah Lesson Study ini adalah sebagai berikut. 1. Dilaksanakannya Lesson Study for Learning Community di tingkat Jurusan/Program Studi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang mengutamakan layanan hak belajar mahasiswa. 2. Teridentifikasikannya permasalahan pembelajaran serta alternatif solusinya melalui keterlibatan sejumlah dosen dalam kegiatan Lesson Study for Learning Community. 3. Terbangunnya komunitas belajar antar-dosen, antar-mahasiswa, dan antara mahasiswa dengan dosen yang bermanfaat untuk meningkatkan keefektifan komunikasi akademik dalam rangka memperbaiki kualitas pembelajaran. 4. Ditemukannya berbagai model pembelajaran sesuai tuntutan kurikulum berbasis capaian pembelajaran (learning outcome) yang memanfaatkan kondisi da potensi daerah serta teknologi informasi.
LSLC-2017
10
5.
6.
Meningkatnya kemampuan belajar mandiri mahasiswa (self regulated learner) dalam dalam mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan sikap-sikap positif. Meningkatkan publikasikan ilmiah dosen dari hasil-hasil pengembangan pembelajaran melalui Lesson Study for Learning Community.
LSLC-2017
11
BAB II MEKANISME PENYALURAN HIBAH
Pada prinsipnya hibah Lesson Study for Learning Community untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di perguruan tinggi dilakukan secara terbuka dan kompetitif. Hibah dilakukan dalam beberapa skema pendanaan sesuai dengan kondisi dan pengalaman Perguruan Tinggi dalam mengimplementasikan Lesson Study for Learning Community. A. Kriteria Penerima Hibah Penerima program hibah Lesson Study for Learning Community ini adalah Perguruan Tinggi yang memenuhi kriteria sebagai berikut. 1. Suatu fakultas/jurusan yang memiliki minimal 3 program studi sarjana akademik (S1) yang terakreditasi dan belum pernah memperoleh hibah Lesson Study for Learning Community dari Kemristekdikti atau Kemendikbud. 2. Banyaknya dosen tetap yang aktif pada tiap program studi pengusul minimal 6 orang sesuai ketentuan Pangkalan Data Kemristekdikti. 3. Setiap Perguruan Tinggi hanya diperkenankan mengusulkan satu fakultas/jurusan dengan minimal 3 program studi pada tahun pengusulan 2017 untuk pendanaan tahun 2017. 4. Mempunyai komitmen yang tinggi dalam meningkatkan kualitas pembelajaran, yang didukung dengan Surat Pernyataan Komitmen Rektor bermaterai untuk menyediakan Dana Pendamping dalam kegiatan Lesson Study. 5. Sanggup untuk melaksanakan dan melanjutkan program sesuai ketentuan yang didukung dengan Surat Pernyataan Komitmen dari Pimpinan Perguruan Tinggi (Rektor/Ketua) bermaterei Rp 6000. 6. Lolos seleksi proposal (seleksi administrasi dan substansi). B. Jumlah Dana dan Alokasi Penggunaannya Dana yang akan diberikan kepada Perguruan tinggi sasaran program hibah Lesson Study for Learning Community maksimal sebesar Rp 200.000.000,00 (Dua ratus juta rupiah) untuk satu tahun kegiatan, yang dialokasikan untuk kegiatan-kegiatan program sebagai berikut. 1. Menyelenggarakan sosialisasi dan workshop Lesson Study for Learning Community bagi dosen di prodi sasaran. 2. Workshop penyusunan chapter and lesson design (minimal 5 mata kuliah (MK) pada setiap prodi. 3. Melaksanakan open lesson masing-masing 5 MK setiap prodi dengan minimal tiga siklus (1 siklus meliputi: Plan – Do (1) – See – Redesign – Do (2)) 4. Pendampingan open lesson minimal 2 kali untuk setiap program studi 5. Publikasi artikel berdasarkan hasil temuan (best practices) dari LSLC dalam kegiatan seminar nasional/internasional (khususnya ICLS) dan atau publikasi dalam jurnal nasional/internasional. LSLC-2017
12
6. Pendokumentasian kegiatan dan penyusunan laporan akhir. Pelaksanaan program secara umum diselaraskan dengan Matriks Desain Program (PDM) pada Lampiran 1, Rencana Kerja Operasional dalam Lampiran 2, dan Deskripsi Kegiatan Program pada Lampiran 3.
C. Penyaluran Hibah Dana hibah akan disampaikan melalui kontrak dengan pimpinan perguruan tinggi. Proses pengalokasian dana hibah dilakukan berdasarkan mekanisme penganggaran APBN yang berlaku.
LSLC-2017
13
BAB III PENYUSUNAN DAN PENILAIAN PROPOSAL
A. Sistematika Proposal Proposal ditulis dengan huruf Times New Roman Ukuran 12, menggunakan kertas A4, 1,5 spasi dibuat rangkap dua dengan sampul warna biru muda. Proposal disusun menurut sistematika berikut. HALAMAN JUDUL (Lihat Lampiran 4) HALAMAN PENGESAHAN (Lihat Lampiran 5) HALAMAN PERNYATAAN KOMITMEN RINGKASAN ISI PROPOSAL KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang (rasional) B. Tujuan C. Sasaran D. Hasil yang diharapkan BAB II DESKRIPSI KEGIATAN TERKAIT PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN YANG SUDAH/SEDANG DILAKSANAKAN Berupa paparan kegiatan peningkatan kualitas perkuliahan yang telah/sedang dilaksanakan di fakultas/jurusan disertai bukti pelaksanaan program yang dapat berupa foto kegiatan, contoh perangkat pembelajaran. BAB III PROGRAM YANG DIUSULKAN Bab ini memuat uraian rinci mengenai rencana kegiatan persiapan, pelaksanaan (lihat Lampiran 6), indikator kinerja, monitoring dan evaluasi hingga pelaporan yang dilengkapi dengan jadwal kegiatan, pelaksana kegiatan dan rencana anggaran. Selain itu, perlu diuraikan pula Rencana Keberlanjutan Program.
B. Pengajuan Proposal Perguruan Tinggi pengusul menyusun dan mengajukan proposal lengkap dalam bentuk 1 file PDF diterima paling lambat pada tanggal 8 April 2017 melalui: e-mail:
[email protected] subject: Proposal LSLC
LSLC-2017
14
C. Penilaian Proposal Proposal program hibat Lesson Study for Learning Community dari Perguruan Tinggi akan diseleksi oleh Direktorat Pembelajaran Ditjen BELMAWA. Seleksi proposal akan dilakukan dalam dua tahap, yaitu seleksi administrasi dan seleksi substansi akademik. 1. Seleksi Administrasi Seleksi administrasi meliputi hal-hal sebagai berikut. a. Surat pengantar resmi dari Pimpinan Perguruan Tinggi (Rektor/Ketua). b. Memiliki paling sedikit 3 (tiga) program studi pada program sarjana yang terakreditasi. c. Fotokopi Surat Akreditasi masing-masing program studi dari BAN PT d. Daftar dosen tetap atau kontak yang aktif pada tiap program studi yang dilengkapi dengan NIP/NIY dan/atau NIDN/NIDK, bidang keahlian, dan status dosen. e. Halaman Pengesahan sesuai dengan format (Lampiran 5) ditandatangani oleh Ketua Tim dan Pimpinan Perguruan Tinggi. f. Surat Pernyataan Komitmen Pimpinan Perguruan Tinggi untuk mendukung pelaksanaan Lesson Study for Learning Community dalam bentuk penyediaan dana pendamping sebesar 20% setiap tahun (bermaterai Rp. 6000). g. Surat Pernyataan Komitmen Pimpinan Perguruan Tinggi (bermateri Rp. 6000), tentang kesanggupan melaksanakan dan melanjutkan program sesuai dengan ketentuan. Penilaian administratif akan dilaksanakan dengan menggunakan format pada Lampiran 7. Hanya proposal yang lolos seleksi administratif yang akan disertakan dalam seleksi substansi akademik. 2. Seleksi Substansi Akademik Seleksi Substansi Akademik meliputi penilaian pada: a. Judul: singkat, menggambarkan tujuan dan kegiatan utama program hibah Peningkatan Mutu Pembelajaran melalui Lesson Study for Learning Community (LSLC). b. Pendahuluan: latar belakang masalah riil dan aktual di PT bersangkutan; tujuan program dirumuskan secara jelas sesuai dengan latar belakang; sasaran program sesuai Pedoman Program Peningkatan Mutu Pembelajaran melalui Lesson Study for Learning Community; hasil yang diharapkan jelas untuk perbaikan kualitas pembelajaran dan peningkatan mutu dosen. c. Deskripsi kegiatan terkait yang sudah/sedang dilaksanakan: selaras dengan program yang akan dilaksanakan dan ditunjang bukti kegiatan yang riil, misalnya contoh perangkat pembelajaran, foto-foto kegiatan dan bukti-bukti lain pendukung.
LSLC-2017
15
d. Rencana implementasi program yang diusulkan: secara jelas memaparkan rencana kegiatan mulai dari persiapan, pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan, serta dilengkapi dengan jadwal kegiatan dan rincian rencana anggaran ( program kegiatan disusun mengikuti petunjuk Bab II bagian B). e. Rencana Keberlanjutan Program setelah berakhirnya hibah: memuat antara lain rencana kegiatan, sasaran, pelaksana, dan pendanaan. Penilaian proposal dilakukan oleh penilai dengan menggunakan format pada Lampiran 8 yang mencakup 6 (enam) komponen, yaitu: a. Judul dan Pendahuluan b. Deskripsi kegiatan terkait yang sudah/sedang dilaksanakan c. Rencana implementasi program yang diusulkan d. Rencana keberlanjutan program e. Bukti pelaksanaan program terkait yang sudah/sedang dilaksanakan f. Nilai Akreditasi, daftar dosen aktif, dan lampiran pendukung lainnya yang relevan.
Bagi perguruan tinggi yang lolos seleksi administrasi dan seleksi substansi akademik harus mengirimkan hardcopy proposal lengkap setelah pengumuman pemenang ke: Direktur Pembelajaran u.p. Kasubdit Pendidikan Akademik Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Gedung D, Lt. 7, Jl. Jenderal Sudirman, Pintu I Senayan, Jakarta 10270 Dengan memberikan label PROPOSAL-LSLC pada pojok kanan atas amplop.
LSLC-2017
16
BAB IV PELAKSANAAN
A. Jadwal No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Kegiatan Pengumuman Hibah Lesson Study Seleksi Administrasi Seleksi Substansi Pengumuman Pemenang Hibah Lesson Study Workshop atau Bimbingan Teknis Penyusunan Rancangan Kegiatan Penganggaran dan Pelaporan (Akademik dan Keuangan) dan Tanda Tangan Kontrak Pencairan Kontrak Termin I (80%) Implementasi Pelaksanaan LS, Pendampingan dan Monitoring Exchange Experience (ICLS 8) Penerimaan Laporan Akhir Implementasi LS Pencairan Kontrak Termin II (20%)
Tanggal April April April April April Mei Mei-Oktober 13-16 September 2017 November November
B. Pendampingan Penerima hibah difasilitasi pendampingan yang berupa bantuan teknis dari tim Lesson Study for Learning Community Ditjen BELMAWA Kemristekdikti. Pendampingan dilakukan minimal 4 (empat) kali pertahun. Dana untuk pendampingan masuk kedalam dana hibah yang diterima Perguruan Tinggi. Kegiatan pendampingan meliputi (1) Workshop Sosialisasi Lesson Study for Learning Community bagi Dosen di prodi sasaran dan latihan penyusunan chapter and lesson design, (2) Open Lesson dengan 2 siklus langsung sekurang-kurangnya dua kali untuk setiap prodi, (3) pendampingan Seminar dan Monev Hasil Lesson Study for Learning Community sekurang-kurangnya satu kali dalam setahun.
C. Monitoring dan Evaluasi (Monev) Monev dilaksanakan untuk mengetahui keefektifan dan efisiensi pemanfaatan hibah oleh Perguruan Tinggi penerima. Monev dilakukan oleh 2 (dua) Tim, yaitu: Tim Monev Internal (dibentuk oleh Rektor/Ketua Perguruan Tinggi penerima hibah) dan Monev Eksternal oleh Tim Lesson Study for Learning Communitydari Kemristekdikti. Waktu pelaksanaan Monev internal dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang disusun oleh Tim Monev Internal. Monev eksternal dilaksanakan pada waktu yang telah disepakati antara Tim Monev dengan Perguruan Tinggi
LSLC-2017
17
penerima hibah. Monev eksternal akan dilakukan sekurang-kurangnya satu kali dalam satu semester bersamaan dengan pelaksanaan pendampingan.
D. Pelaporan Penerima hibah wajib membuat laporan pelaksanaan program dan penggunaan dana sesuai dengan sistematika pada Lampiran 9, serta artikel hasil Lesson Study for Learning Community yang diserahkan rangkap 2 paling lambat pada pertengahan November setiap tahun, dilengkapi dengan executive summary. Naskah laporan ini akan dinilai dengan menggunakan Pedoman Penilaian Laporan yang ada dalam Lampiran 10. Selain itu, laporan harus dilampiri dengan portofolio bukti pelaksanaan Lesson Study. Petunjuk Penyusunan Portofolio ada dalam Lampiran 11.
LSLC-2017
18
Lampiran 1 PROGRAM PENINGKATAN MUTU PEMBELAJARAN MELALUI LESSON STUDY FOR LEARNING COMMUNITY (LSLC) DI PERGURUAN TINGGI Program Design Matrix (PDM) Komponen Indikator Alat verifikasi Tujuan Umum 1. Perguruan 1. Jadwal kegiatan workshop 1. Peningkatan kualitas Tinggi LSLC di Perguruan Tinggi pembelajaran di melaksanakan 2. Daftar hadir dan perangkat Perguruan Tinggi kegiatan perkuliahan (chapter dan 2. Pengembangan workshop LSLC Lesson design) yang komunitas belajar bagi para dosen digunakan dalam kegiatan profesional di kalangan 2. Open Lesson Jurusan/Pro dosen Perguruan Tinggi 3. Angket untuk gram Studi dosen/mahasiswa tentang melaksanakan kualitas pelaksanaan kegiatan LSLC perkuliahan dalam perkuliahan Tujuan khusus 1. Meningkatkan 1. Dosen Perguruan 1. Jadwal pelaksanaan pemahaman dan Tinggi workshop LSLC keterampilan dosen memahami dan 2. Perangkat pembelajaran dan mengenai konsep, terampil video pembelajaran prinsip, dan praktik menerapkan 3. Angket untuk dosen tentang LSLC dalam konsep, prinsip derajat kepuasan dosen mengembangkan dan praktik terhadap kegiatan LSLC. pembelajaran/perkulia LSLC. 4. Angket untuk mahasiswa han. 2. Terbentuknya tentang derajat kepuasan 2. Membangun komunitas layanan belajar mahasiswa. komunitas belajar belajar 5. Observasi open lesson dan antar-dosen, antarprofesional di notulen refleksi (lembar mahasiswa, dan antara antara para observasi, catatan hasil mahasiswa dengan dosen diskusi). dosen. 3. Frekuensi diskusi 6. Tes hasil belajar mahasiswa. 3. Meningkatkan antardosen 7. Video kegiatan perkuliahan kemampuan belajar tentang dengan model pembelajaran mahasiswa, terutama pembelajaran yang inovatif dalam minimal tiga kali 8. Makalah atau artikel ilmiah mengembangkan dalam satu aspek proses dan semester. keterampilan kognitif, 4. Derajat kepuasan serta afektif. mahasiswa
LSLC-2017
19
4.
5.
6.
Komponen Meningkatkan upaya pemenuhan hak belajar setiap mahasiswa untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan berpikir (sistematis, reflektif, produktif/kreatif), dan sikap-sikap positif. Menemukan modelmodel pembelajaran inovatif yang sesuai dengan kondisi dan situasi pendidikan tinggi di Indonesia. Meningkatkan publikasi ilmiah para dosen dari hasil pengembangan pembelajaran melalui LSLC.
Output 1. Dosen dan pimpinan Perguruan Tinggi mengakui keefektifan kegiatan LSLC dalam meningkatkan kualitas pembelajaran 2. Pimpinan Perguruan Tinggi mengambil kebijakan administratif dan finansial untuk keberlanjutan peningkatan mutu pembelajaran 3. Kegiatan LSLC menjadi budaya dalam upaya peningkatan kualitas perkuliahan di PT 4. Kompetensi dosen meningkat secara
5.
6.
7.
8.
Indikator dalam perkuliahan. Tingkat kemandirian mahasiswa dalam belajar Penemuan model pembelajaran yang khas dan lebih cocok untuk pendidikan Indonesia. Banyaknya dosen yang bersedia melaksanakan open lesson. Jumlah makalah yang dipublikasikan dalam seminar atau jurnal ilmiah .
1. Jumlah dosen
yang berpartisipasi dalam kegiatan sosialisasi program, workshop, dan implementasi LSLC 2. Urutan prioritas
dalam menempatkan kegiatan LSLC dalam rencana pengembangan mutu dan usulan anggaran pada
Alat verifikasi
1. Laporan
kegiatan sosialisasi, workshop, dan implementasi LSLC 2. Rencana pengembangan pendidikan dan usulan anggaran 3. Laporan kegiatan LSLC 4. Dokumentasi video 5. Banyaknya dosen yang berpartisipasi dalam seminar tukar pengalaman LSLC 6. Banyaknya karya ilmiah yang dipublikasikan/diseminarkan 7. Portofolio perangkat perkuliahan yang inovatif
LSLC-2017
20
Komponen bertahap dan berkelanjutan dalam merencanakan, melaksanakan dan merefleksi pembelajaran 5. Kegiatan dosen meneliti pembelajaran meningkat 6. Terciptanya perkuliahan yang berorientasi pada kegiatan layanan belajar mahasiswa dalam mengembangkan kompetensinya
Indikator tingkat Perguruan Tinggi 3. Banyaknya dosen model yang diobservasi 4. Banyaknya open lesson yang terlaksana 5. Banyaknya inovasi pembelajaran yang dihasilkan 6. Banyaknya dosen yang melakukan penelitian/kajian pembelajaran kolaboratif 7. Banyaknya mata kuliah yang digunakan dalam kegiatan LSLC
KEGIATAN Kegiatan Tim Pengelola Program Hibah PPMPLSLC 1. Mengembangkan panduan program hibah, pendampingan dan monitoring-evaluasi program. 2. Melaksanakan workshop sosialiasi Program Hibah Peningkatan Mutu Pembelajaran Perguruan Tinggi melalui LSLC Melaksanakan seleksi proposal dan menetapkan PT calon penerima hibah. 3. Melaksanakan pelatihan/workshop LSLC bagi perwakilan dari Perguruan Tinggi penerima hibah Kegiatan PT Penerima Hibah 4. Perguruan Tinggi penerima hibah menyelenggarakan workshop LSLC bagi dosen. 5. Mengembangkan chapter design dan lesson design untuk persiapan open class 6. Perguruan Tinggi sasaran mempraktikkan kegiatan open lesson dan refleksi dalam perkuliahan (Tahap do dan see).
Alat verifikasi
INPUT
1. Menyediakan anggaran untuk keperluan kegiatan Perguruan Tinggi sasaran 2. Menyediakan technical assistant dalam bidang LSLC
<Tim LSLC Kemristekdikti> 1. Menyediakan bantuan teknis melalui penugasan dosen sebagai pendamping 2. Menjamin kualitas penyelenggaraan perluasan LSLC di Perguruan Tinggi 1. Mengkoordinasikan, melaksanakan, memonitor, dan melaporkan kegiatan LSLC
LSLC-2017
21
Komponen Indikator 7. Melakukan pendampingan kegiatan LSLC di Perguruan Tinggi penerima hibah oleh Tim LSLC KemristekKemristekdikti 8. Melaksanakan monitoring dan evaluasi implementasi LSLC di Perguruan Tinggi oleh Tim LSLC KemristekKemristekdikti 9. Menyelenggarakan seminar dan workshop evaluasi 10. Mempublikasikan artikel ilmiah hasil pengembangan pembelajaran melalui kegiatan LSLC. 11. Berpartisipasi dalam forum ilmiah untuk exchange of experience antar Perguruan Tinggi atau dalam seminar nasional atau internasional (ICLS)
Alat verifikasi
LSLC-2017
22
Lampiran 2 Rencana Kerja Operasional Program Peningkatan Mutu Pembelajaran melalui Lesson Study for Learning community Tahun 2017
No Aktivitas 2 1
2
3
4
5
6
7
8
9 10
11
3
4
Tahun Anggaran 2017 5 6 7 8 9 10 11
Mengembangkan panduan hibah dan sosialisasikan rencana program LSLC tahun 2017 Melaksanakan seleksi proposal dan menetapkan LPTK calon penerima hibah Tanda tangan kontrak hibah dan workshop revisi proposal dan penyusuan RIP dan RAB masingmasing PT Perguruan Tinggi penerima hibah menyelenggarakan workshop LSLC bagi dosen. Mengembangkan chapter design dan lesson design untuk persiapan open class Perguruan Tinggi sasaran mempraktikkan kegiatan open lesson dan refleksi dalam perkuliahan (Tahap do dan see). Melakukan pendampingan kegiatan LSLC di Perguruan Tinggi penerima hibah oleh Tim LSLC KemristekKemristekdikti Melaksanakan monitoring dan evaluasi implementasi LSLC di Perguruan Tinggi oleh Tim LSLC KemristekKemristekdikti Menyelenggarakan seminar dan workshop evaluasi Mempublikasikan artikel ilmiah hasil pengembangan pembelajaran melalui kegiatan LSLC. Berpartisipasi dalam forum ilmiah untuk exchange of experience antar Perguruan Tinggi atau dalam LSLC-2017
23
12
No Aktivitas 2
3
Tahun Anggaran 2017 4 5 6 7 8 9 10 11
seminar nasional atau internasional (ICLS)
12 13
Penyusunan dan penyeraan laporan akhir tahun ke Dijen BELAWA Penilaian laporan akhir program oleh TIM LSLC
LSLC-2017
24
12
Lampiran 3 DESKRIPSI KEGIATAN PT PENERIMA HIBAH PROGRAM PENINGKATAN MUTU PEMBELAJARAN MELALUI LESSON STUDY FOR LEARNING COMMUNITY (LSLC) 1. Menyelenggarakan workshop Lesson Study for Learning Community bagi dosen a. Aktivitas: - Workshop untuk memahami konsep dan prinsip Lesson Study for Learning Community - Latihan/Simulasi Lesson Study for Learning Community - Menyusun rencana Lesson Study for Learning Community selama satu tahun b. Waktu: Di awal semester sebelum jadwal perkuliahan dibuat antara Mei 2017: @ 2-3 hari c. Peserta: - Dosen dari fakultas/jurusan/prodi penerima hibah d. Fasilitator/Narasumber: - Tim LS KemristekKemristekdikti e. Anggaran: - Dana Hibah LS KemristekKemristekdikti - Dana Pendamping Perguruan Tinggi f. Tempat: Perguruan Tinggi masing-masing g. Output: Pamahamn, Jadwal dan Action Plan 2. Mengembangkan Chapter Design dan Lesson Design a. Aktivitas: Workshop pengembangan chapter and lesson design dan teaching materials jurusan untuk melakukan tahapan perencanaan (plan). b. Waktu: dilakukan minimal empat kali dalam satu semester oleh setiap Rumpun Bidang Studi/Kelompok Bidang Keahlian (KBK) atau disesuaikan dengan program masing-masing perguruan tinggi c. Peserta: - Dosen di prodi sasaran d. Anggaran: - Dana hibah dari Kemristekdikti dan pendamping dari perguruan tinggi sasaran e. Tempat: perguruan tinggi masing-masing f. Output: Chapter and Lesson Design, bahan ajar, Instrumen Evaluasi/Asesmen 3. Mempraktikkan kegiatan open lesson dan refleksi dalam perkuliahan/pembelajaran a. Aktivitas - Melakukan perkuliahan berdasarkan lesson plan/SAP yang telah disusun dan diobservasi oleh anggota tim Lesson Study for Learning Communitydan observer lain
LSLC-2017
25
-
Melakukan diskusi refleksi berdasarkan hasil observasi Pelaksanaan: Implementasi LSLC di Jurusan/Program Studi, sekurang-kurangnya 5 matakuliah per Program Studi per tahun, dengan masing-masing minimal 3 siklus per matakuliah. Satu siklus dua kali open lesson langsung. Dalam open class minimal diikuti oleh 5 dosen observer.
b. Waktu: - Open lesson dilaksanakan bersamaan dengan jadwal kuliah regular yang telah disusun di awal semester (sesuai jadwal kuliah yang ditentukan di awal semster). - Diskusi-refleksi dilaksanakan secara langsung setelah open lesson. c. Peserta: - Tim Lesson Study for Learning Communitydi setiap kelompok bidang keahlian atau matakuliah - Observer dari fakultas/jurusan lain atau dari sekolah d. Pendamping dan pemonitor pelaksananan Open Class (Do-See): - Tim pendamping dan pemonitor berasal dari Tim LS KemristekKemristekdikti. e. Anggaran: - Dana hibah dari Kemristekdikti dan pendamping dari Perguruan Tinggi sasaran f. Tempat: Perguruan Tinggi masing-masing 4. Mendokumentasikan dan mempublikasikan Lesson Study a. Aktivitas - Melakukan pendokumentasian segala kegiatan Lesson Study for Learning Communitymeliputi: Lesson plan, Teaching Material, Film Pembelajaran dan sebagainya serta mengemasnya dalam bentuk Portofolio Perangkat Perkuliahan yang dilengkapi dengan DVD untuk setiap mata kuliah yang digunakan untuk Lesson Study. - Menyusun makalah/artikel ilmiah untuk seminar ”exchange of experience” (bukan hanya laporan kegiatan), dan akan dimuat dalam prosiding/jurnal. b. Waktu: - Selama pelaksanaan kegiatan Lesson Study c. Pelaksana: - Tim dokumentasi dan dosen pelaksana di Perguruan Tinggi penerima hibah d. Anggaran: - Dana pendamping dari Perguruan Tinggi Sasaran e. Tempat: Perguruan Tinggi masing-masing f. Output: Portofolio perangkat pembelajaran dan DVD untuk setiap mata kuliah yang digunakan untuk Lesson Study
LSLC-2017
26
5. Pendampingan kegiatan Lesson Study for Learning Community di Perguruan Tinggi sasaran oleh tim pendamping yang ditetapkan oleh KemristekKemristekdikti. a. Aktivitas pendamping - Memberikan workshop tentang konsep dan prinsip LSLC - Memberikan arahan tentang tahapan LSLC - Memberikan contoh dalam observasi pembelajaran, serta menyampaikan refleksi - Memberikan rekomendasi atau komentar akhir dalam diskusi refleksi. - Jika memungkinkan dapat memberikan masukan tentang pendekatan, metode, strategi, evaluasi terkait dengan pelaksanaan perkuliahan. b. Waktu pendampingan: • Setiap Perguruan Tinggi memprogramkan pendampingan dari tim Lesson Study for Learning Community Kemristekdikti minimal 4 kali per tahun. (1 orang narasumber Lesson Study for Learning Community untuk workshop, dan 3 kali masing-masing 1 orang pendamping untuk pelaksanaan Lesson Study) • Pendampingan dalam Sosialisasi Lesson Study for Learning Communitydan workshop pengembangan perangkat perkuliahan dilakukan selama 2-3 hari. • Pendampingan saat open lesson dan refleksi dilakukan oleh seorang pendamping selama 2-3 hari. c. Anggaran: • Pembiayaan pendampingan bersumber dari hibah dari Kemristekdikti. d. Tempat kegiatan: Perguruan Tinggi masing-masing 6. Melaksanakan monitoring dan evaluasi implementasi Lesson Study for Learning Community a. Aktivitas pemonitor • Memantau pelaksanaan setiap tahapan Lesson Study for Learning Community (plan, do, dan see) • Mengumpulkan data tentang macam dan frekuensi kegiatan, banyaknya peserta, dan antusiasme peserta Lesson Study. • Mengumpulkan bukti-bukti fisik kegiatan Lesson Study. • Membuat evaluasi pelaksanaan dan hasil kegiatan. b. Waktu Monev: • Setiap Perguruan Tinggi mendapatkan kunjungan monitoring dari tim yang ditetapkan oleh Kemristekdikti. • Selain monev eksternal oleh tim yang ditetapkan oleh Ditjen Kemristekdikti juga dilaksanakan monev internal oleh tim dari Perguruan Tinggi penerima hibah. c. Anggaran: • Pendanaan monev internal oleh Perguruan Tinggi penerima hibah. • Pendanaan monev eksternal dari Kemristekdikti. d. Tempat kegiatan: Perguruan Tinggi masing-masing e. Output: Laporan Monev
LSLC-2017
27
7. Menyelenggarakan seminar dan lokakarya evaluasi hasil Lesson Study for Learning Community di tingkat fakultas/jurusan untuk mendiseminasikan hasil Lesson Study for Learning Community a. Aktivitas Melaksanakan seminar dan lokakarya evaluasi hasil Lesson Study for Learning Communitydi tingkat fakultas/jurusan tentang pelaksanaan, pencapaian hasil Lesson Study for Learning Communityserta kesulitan dan hambatan dalam melaksanakan Lesson Stdy b. Waktu: diselenggarakan tiap akhir semester c. Peserta: • Tim Lesson Study for Learning Community fakultas/jurusan • Dosen-dosen fakultas/jurusan penerima hibah • Perwakilan fakultas/jurusan penerima hibah • Peserta umum dan undangan d. Materi Seminar • Hasil pelaksanaan Lesson Study for Learning Communitytiap KBK • Evaluasi pencapaian Lesson Study • Kesulitan dan hambatan dalam melaksanakan Lesson Study • Hasil Monitoring dan Evaluasi oleh Tim Monev Internal e. Narasumber/Fasilitator: Sedapat mungkin Perguruan Tinggi menghadirkan narasumber/tim pendamping untuk mereviu hasil-hasil kegiatan dan monev. f. Manajemen dan Anggaran: • Diatur dan dibiayai oleh Perguruan Tinggi penerima hibah g. Tempat kegiatan: Perguruan Tinggi masing-masing h. Output: Laporan seminar 8. Mempresentasikan makalah/artikel ilmiah hasil kegiatan Lesson Study for Learning Communitydalam forum exchange of experience dalam Seminar Nasional/Internasional (ICLS) a. Aktivitas • Menulis artikel ilmiah hasil pengembangan pembelajaran melalui LSLC minimal 1 artikel untuk setiap fakultas/jurusan. • Mempublikasikan artikel ilmiah dalam jurnal ilmiah (nasional/ internasional) • Menyeminarkan artikel/makalah ilmiah dalam forum Seminar Exchange of Experience (ICLS) b. Target: • Setiap Perguruan Tinggi penerima hibah wajib menyajikan makalah ilmiah dalam kegiatan Seminar Nasional Exchange of Experience atau dalam Seminar Nasional/Internasional (ICLS) c. Waktu: dalam bulan September 2017 d. Peserta: • Tim Kelompok Kerja Lesson Study for Learning Communityyang ditetapkan Kemristekdikti. • Perwakilan pelaksana program di Perguruan Tinggi penerima hibah. LSLC-2017
28
• Direktorat Belmawa - Kemristekdikti e. Anggaran penyelenggaraan seminar exchange of experience • Direktorat Pembelajaran – Kemristekdikti menanggung biaya pelaksanaan • Perguruan Tinggi penerima hibah membiayai transportasi peserta (maksimal 2 orang per Perguruan Tinggi penerima hibah)
LSLC-2017
29
Lampiran 4 Warna Sampul Kuning
FORMAT HALAMAN JUDUL PROPOSAL
PROPOSAL PENINGKATAN MUTU PEMBELAJARAN MELALUI LESSON STUDY FOR LEARNING COMMUNITY
LOGO PERGURUAN TINGGI
Ketua Tim: ...........................................
Fakultas/Jurusan Nama Perguruan Tinggi
2017
LSLC-2017
30
Lampiran 5 HALAMAN PENGESAHAN PROPOSAL
PENINGKATAN MUTU PEMBELAJARAN MELALUI LESSON STUDY FOR LEARNING COMMUNITY 1.
Perguruan Tinggi
2.
Ketua Tim
3.
:
…………………………………………………………..
-
Nama
:
…………………………………………………………..
-
Jabatan
:
…………………………………………………………..
-
Fakultas/Jurusan
:
…………………………………………………………..
-
Alamar Kantor
:
…………………………………………………………..
-
Handphone
:
…………………………………………………………..
-
Email Pribadi
:
…………………………………………………………..
:
…………………………………………………………..
Program Studi
:
…………………………………………………………..
Sebagai
:
…………………………………………………………..
:
…………………………………………………………..
Program Studi
:
…………………………………………………………..
Sebagai
:
…………………………………………………………..
:
…………………… bulan
:
Rp. ……………………..
Anggota Tim a. Nama
b. Nama
dst. 4.
Jangka Pelaksanaan Program
5.
Biaya Yang Diajukan
Mengetahui
.....................................2016
Pimpinan Perguruan Tinggi
Ketua Tim,
(Jabatan ..............................)
( ...................................)
(....................................)
NIP/NIDN
NIP/NIDN
LSLC-2017
31
Lampiran 6
RAMBU-RAMBU PELAKSANAAN LESSON STUDY FOR LEARNING COMMUNITY DI PERGURUAN TINGGI 1. Sosialisasi dan Lokakarya Lesson Study for Learning Community kepada Dosen Fakultas/Jurusan
Sosialisasi ini dilakukan oleh Perguruan Tinggi sasaran dan didampingi oleh Tim Ahli Lesson Study for Learning Community Kemristekdikti tentang prinsip-prinsip Lesson Study for Learning Community dan implementasinya dalam proses perkuliahan di Perguruan Tinggi. Lokakarya dilakukan di tingkat Fakultas/Jurusan. Lokakarya ini diharapkan menghasilkan pemahaman mengenai langkah-langkah dan mekanisme kerja pelaksanaan Lesson Study for Learning Community. Selain itu, dibentuk tim Lesson Study for Learning Community yang bertugas: a. mengkoordinasikan para dosen dalam menyusun perencanaan, pelaksanaan Lesson Study for Learning Community dan penyusunan laporan pada akhir semester. b. menyusun instrumen monitoring dan evaluasi, melaksanakan monev dan menyusun laporan yang disampaikan dalam seminar dan lokakarya evaluasi hasil Lesson Study. c. mendokumentasikan semua kegiatan Lesson Study, menyusun arsip pelaksanaan Lesson Study, menyusun laporan pelaksanaan Lesson Study for Learning Communitydi tingkat Fakultas.
2. Pelaksanaan Lesson Study for Learning Communitydi Jurusan/Program Studi Pelaksanaan Lesson Study for Learning Communitydi Jurusan/Prodi dapat mengikuti langkah-langkah alternatif berikut ini. a. Jurusan mengelompokkan matakuliah-matakuliah menurut rumpun-rumpun ilmu atau kelompok bidang keilmuan dan dosen-dosen pengampu menurut rumpun ilmu atau Kelompok Bidang Keahlian (KBK). Dosen-dosen dalam suatu rumpun matakuliah kita sebut sebagai kelompok dosen rumpun matakuliah atau KBK. Seorang dosen seyogyanya hanya berada dalam satu rumpun/KBK saja. Tiap rumpun dibentuk penanggung jawabnya, misal ketua dan sekretarisnya. b. Tiap rumpun mata kuliah menentukan satu mata kuliah yang akan digunakan sebagai objek untuk Lesson Study. c. Pelaksanaan Lesson Study for Learning Community tidak boleh mengganggu tugas perkuliahan para dosen, sehingga penyusunan jadwal kuliah harus memperhatikan setiap mata kuliah yang digunakan sebagai objek Lesson Study. Dua jam kuliah (100 menit) pada jadwal mata kuliah yang dipilih, digunakan untuk kegiatan pelaksanaan pembelajaran, ditambah kurang lebih dua jam (60 LSLC-2017
32
menit) sesudahnya untuk kegiatan refleksi dan pembahasan rencana perkuliahan berikutnya. Jadi selama kurang lebih 160 menit semua dosen dalam rumpun mata kuliah itu harus dibebaskan dari semua kegiatan, kecuali dosen pengampu mata kuliah terpilih tersebut yang menjadi dosen model, agar semua dosen dalam kelompok itu terlibat aktif dalam kegiatan pembahasan rencana kuliah, observasi atau refleksi. d. Kegiatan Lesson Study for Learning Community mengikuti urutan penyajian materi kuliah untuk mata kuliah terpilih. e. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Perkuliahan per pertemuan (lesson plan/lesson design) dilakukan bersama atau oleh dosen yang ditunjuk, dan harus didiskusikan/dibahas dalam kelompok dosen. Dalam penyusunan lesson plan itu difokuskan pada, antara lain: 1) Kemandirian belajar mahasiswa. 2) Pencapaian aspek proses kognitif pada level tinggi, yaitu: analisis, evaluasi dan kreasi. 3) Tumbuh-kembangnya keberanian mengemukakan pendapat yang bertanggung jawab, rasa percaya diri dan aspek-aspek afektif lainnya. 4) Penerapan dan pengembangan proses pembelajaran yang inovatif, misalnya: Inkuiri, Problem Solving, Problem Based Learning, ICT Based Learning, Collaborative Learning atau Contextual Teaching and Learning. 5) Keterlibatan mahasiswa dalam menjawab tantangan global dengan mengembangkan potensi lokal. 6) Pengembangan materi ajar yang kontekstual dengan realitas kehidupan. 7) Penerapan hasil-hasil penelitian yang berkaitan dengan pengembangan pembelajaran atau materi ajar. 8) Pengembangan kompetensi mahasiswa pada aspek keterampilan (berpikir dan motorik). f. Selain itu, kelompok dosen mendiskusikan alat dan media pembelajaran yang perlu digunakan untuk implementasi rencana perkuliahan, serta pedoman observasi yang sesuai dengan hal-hal yang ditekankan dalam rencana perkuliahan. Media pembelajaran disesuaikan dengan kompetensi yang diinginkan untuk dimiliki mahasiswa dan materi yang akan diberikan kepada mahasiswa, misalnya: handout, diktat, lembar kegiatan mahasiswa yang berisi permasalahan yang harus dipecahkan dan petunjuknya, pemanfaatan ICT dan sebagainya. g. Rencana pembelajaran dan media perkuliahan hasil diskusi kelompok diimplementasikan di kelas oleh seorang dosen model yang disepakati, sementara dosen-dosen lainnya mengobservasi. Observasi difokuskan pada kegiatan belajar mahasiswa, karena subjek pembelajaran adalah mahasiswa. Tim dokumentasi mengambil gambar dengan foto atau video yang dapat digunakan sebagai bahan diskusi pada saat refleksi atau bahan pembelajaran. h. Sesudah implementasi di kelas selesai, langsung dilaksanakan refleksi. Pada kegiatan diskusi refleksi yang dipimpin oleh ketua kelompok ini, kesempatan pertama diberikan kepada dosen model untuk menyampaikan refleksi diri yang meliputi: (1) ungkapan perasaan, (2) review terhadap proses/alur pembelajaran, LSLC-2017
33
(3) review terhadap pencapaian tujuan pembelajaran. Selanjutnya dosen-dosen lain mengemukakan hasil-hasil observasi disertai analisisnya (didasarkan pada fakta, bukan hanya teori/opini) untuk perbaikan rencana perkuliahan yang telah disusun atau sebagai pertimbangan untuk menyusun rencana perkuliahan berikutnya. i. Langkah-langkah e, f, g dan h dinamakan satu siklus dan akan diulang-ulang untuk topik-topik berikutnya. Agar kegiatan ini tidak membosankan dan dapat berlangsung berkelanjutan, maka pertemuan-pertemuan untuk Lesson Study for Learning Communitydapat dijadwalkan dua minggu sekali, sehingga dalam satu semester dapat dilakukan minimal empat siklus. j. Hasil Lesson Study for Learning Communityantar kelompok dosen dipaparkan dalam seminar dan lokakarya evaluasi hasil Lesson Study for Learning Communitysebagai sarana tukar pengalaman belajar yang diperoleh dalam pelaksanaan Lesson Study. Pada kesempatan ini perlu dipaparkan pula hasil monitoring dan evaluasi internal pelaksanaan Lesson Study for Learning Community oleh tim moven internal. k. Pada semester berikutnya dapat dipilih rumpun matakuliah/mata kuliah lain sebagai objek Lesson Study. Proses pelaksanaan Lesson Study for Learning Community mengikuti langkah-langkah di atas.
LSLC-2017
34
Lampiran 7 FORMAT PENILAIAN ADMINISTRATIF Nama Perguruan Tinggi Fakultas/Jurusan Alamat Judul
No 1.
2. 3. 4. 5. 6.
7.
: : : :
................................................................................ ................................................................................ ................................................................................ ................................................................................
Komponen yang Diperiksa Pengiriman proposal disertai surat pengantar resmi dari lembaga/pejabat yang berwenang Kesesuaian format proposal
Ya
Tidak
Bukti-bukti aktivitas pembelajaran Daftar nama dosen yang aktif tiap program studi Surat pernyataan komitmen penyediaan dana pendamping Surat pernyataan komitmen melaksanakan dan melanjutkan program Fotocopy sertifikat akreditasi dan pedukung lainnya yang relevan
Tanggal Penilaian :……………………. Nama Penilai 1:……………………………….
Tanda tangan: ………………………
Nama Penilai 2: ………………………………
Tanda tangan :………………………
LSLC-2017
35
Lampiran 8 FORMAT PENILAIAN AKADEMIK Nama Perguruan Tinggi Fakultas/Jurusan Alamat Judul
No 1 2
3
4
5
6
Komponen yang Dinilai
: : : :
................................................................................ ................................................................................ ................................................................................ ................................................................................
Bobot
Skor (1-4)
Nilai Sub Komponen (bobot x Skor)
Nilai Komponen
Judul dan 15 pendahuluan Deskripsi kegiatan 15 terkait pengembangan pembelajaran yang sudah/sedang dilaksanakan Rencana 30 implementasi program yang diusulkan Rencana 15 keberlanjutan program Bukti pelaksanaan 15 program terkait yang sudah/sedang dilaksanakan (nomor 2) Nilai akreditasi dan 10 pedukung lainnya yang relevan TOTAL
Tanggal Penilaian :……………………. Nama Penilai 1:……………………………….
Tanda tangan: ………………………
Nama Penilai 2: ………………………………
Tanda tangan :………………………
LSLC-2017
36
Lampiran 9
FORMAT KERANGKA LAPORAN AKHIR TAHUN PELAKSANAAN PROGRAM PENINGKATAN MUTU PEMBELAJARAN MELALUI LESSON STUDY FOR LEARNING COMMUNITY HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN RINGKASAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN BAB II REALISASI PELAKSANAAN PROGRAM BAB III PEMANFAATAN ANGGARAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V
1. Nama Program 2. Nama Perguruan Tinggi 3. Fakultas/Jurusan 4. Telepon/Fax 5. E-mail 6. Tempat dan Waktu Kegiatan Minimal dari Ketua Tim dan Pimpinan Perguruan Tinggi
Termasuk Daftar Lampiran Terdiri atas Latar Belakang, Tujuan, Sasaran Program, dan Hasil yang Diharapkan Penjelasan singkat tentang hal-hal yang berkaitan dengan: A. Waktu dan tempat kegiatan B. Agenda dan uraian kegiatan C. Mekanisme pelaksanaan D. Unsur yang terlibat (Narasumber, peserta dan panitia) Pemanfaatan anggaran sesuai dengan kegiatan yang dilaksanakan Penjelasan mengenai: A. Hasil yang telah dicapai untuk setiap program kegiatan. Deskripsikan secara jelas mengenai pelaksanaan kegiatan berdasarkan jadwal kegiatan dengan melampirkan berbagai bukti aktivitas dalam bentuk data atau gambar. B. Kontribusi program dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran di Perguruan Tinggi dan perbaikan mutu dosen. C. Kendala yang dihadapi dan upaya yang dilakukan. D. Tindak lanjut program yang direncanakan. Deskripsikan secara singkat rencana kegiatan tindak lanjut pada tahun berikutnya A. Kesimpulan B. Rekomendasi
LSLC-2017
37
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI LAMPIRAN
PORTOFOLIO
Berisi bukti-bukti pelaksanaan program A. Workshop Sosialisasi Lesson Study B. Pelaksanaan Plan, Do dan See C. Seminar Hasil Lesson Study for Learning Community D. Laporan hasil Monevin E. Makalah dan/atau artikel yang dipublikasikan Portofolio Kegiatan Lesson Study for Learning Community(dari 4 prodi/jurusan)
LSLC-2017
38
Lampiran 10
PENILAIAN LAPORAN AKHIR TAHUN PELAKSANAAN PROGRAM PENINGKATAN MUTU PEMBELAJARAN MELALUI LESSON STUDY FOR LEARNING COMMUNITY Perguruan Tinggi Penilai Tanggal
: : :
Berdasarkan pemeriksaan terhadap laporan akhir, berilah skor: 1 (sangat kurang), 2 (kurang), 3 (baik) dan 4 (sangat baik) untuk setiap butir di bawah ini dan kalikan dengan bobotnya untuk memperoleh bobot x skor. Selanjutnya jumlahkan semua bobot x skor untuk memperoleh Nilai Akhir Laporan. No.
Aspek yang Dinilai
Bobot
1.
RINGKASAN
5
2.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan C. Sasaran Program D. Hasil yang Diharapkan BAB II REALISASI PELAKSANAAN PROGRAM A. Waktu dan tempat kegiatan B. Agenda dan uraian kegiatan C. Mekanisme pelaksanaan D. Unsur yang terlibat (Narasumber, peserta dan panitia). BAB III PEMANFAATAN ANGGARAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil yang telah dicapai untuk setiap program kegiatan. B. Kontribusi program dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran di Perguruan Tinggi dan perbaikan mutu dosen. C. Kendala yang dihadapi dan upaya yang dilakukan. D. Tindak lanjut program yang direncanakan. E. Kemajuan yang dicapai dibandingkan tahun sebelumnya BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan B. Rekomendasi
10
3.
4. 5.
6.
Skor
Bobot x Skor
20
5 35
10
LSLC-2017
39
7.
LAMPIRAN A. Bukti Pelaksanaan Kegiatan Sosialisasi Lesson Study for Learning Community(Daftar Hadir, Materi Sosialisasi, Notulen Tanya Jawab, Foto Pelaksanaan) B. Bukti Pelaksanaan Plan, Do dan See (Daftar Hadir dan Foto Pelaksanaan) C. Bukti Pelaksanaan Seminar Hasil Lesson Study for Learning Community(Foto Pelaksanaan dan CD makalah dan power point) D. Laporan dari Monevin E. Makalah/artikel yang dipublikasikan JUMLAH
15
100
LSLC-2017
40
Lampiran 11
PORTOFOLIO KEGIATAN PENINGKATAN MUTU PEMBELAJARAN MELALUI LESSON STUDY FOR LEARNING COMMUNITY DARI SUATU RUMPUN BIDANG ILMU 1. Portofolio yang dikembangkan berisi kumpulan bukti kegiatan Lesson Study for Learning Community kelompok dosen serumpun bidang ilmu. 2. Pemanfaatan portofolio ini: a. untuk dijadikan bukti pelaksanaan kegiatan Lesson Study for Learning Community b. untuk dijadikan bahan pertimbangan Tim Lesson Study for Learning Community Kemristekdikti untuk menilai kualitas pelaksanaan kegiatan Lesson Study for Learning Communitydalam rangka penentuan kelanjutan hibah. 3. Bukti-bukti Fisik karya Dosen yang akan dimasukkan dalam Portofolio Kegiatan Lesson Study for Learning Community ini meliputi: a. Perangkat pembelajaran yang dihasilkan untuk setiap siklus kegiatan Lesson Study. 1) Rencana Pelaksanaan Perkuliahan (Chapter design dan Lesson design, dan RPP) 2) Media Pembelajaran yang digunakan (jika tidak mungkin, foto alat yang digunakan, panduan penggunaan alat) 3) Lembar Kerja Mahasiswa (LKM) 4) Naskah Instrumen Asesmen b. Notulen diskusi Perencanaan (Plan). c. Kumpulan Lembar observasi yang telah terisi. d. CD pembelajaran yang terdiri dari perencanaan, implementasi, dan refleksi. Khusus dalam implementasi, hendaknya ada bagian yang mengclose up: kegiatan mahasiswa, kegiatan dosen, kegiatan observer. e. Notulen diskusi Refleksi dan kesimpulannya yang berisi antara lain: 1) Pelajaran berharga (Lesson Learnt) yang diperoleh dosen dari satu siklus kegiatan Lesson Study for Learning Community (Plan, Do, See), terutama dari aspek pembuatan persiapan membelajarkan mahasiswa (Lesson Plan), pelaksanaan proses belajar mengajar dengan penekanan dosen sebagai dosen model, dan hasil dari diskusi refleksi. 2) Catatan tentang kekurangan dan kelebihan dari RPP kegiatan yang dilaksanakan dosen di kelasnya dikaitkan dengan hasil Lesson Study. 3) Ide-ide dan upaya yang ingin dilakukan dosen untuk peningkatan kemampuan dosen dalam pembelajaran berikutnya.
LSLC-2017
41
4) Bukti fisik nomor 3 a, b, c, d, dan e dibuat untuk setiap siklus. Kegiatan Lesson Study for Learning Community dalam suatu rumpun bidang ilmu dilakukan paling sedikit untuk empat siklus Plan-Do-See. 5) Makalah/artikel tentang hasil kegiatan Lesson Study for Learning Community yang dipublikasikan 6) Koordinator Lesson Study for Learning Communitydi tingkat jurusan/fakultas memilih satu buah portofolio (4 siklus) yang terbaik di tiap prodi/jurusan pertahun untuk dilampirkan dalam laporan akhir tahun. Jadi ada 4 buah portofolio yang harus dilampirkan dalam laporan apabila Fakultas/Jurusan memiliki 4 (empat) Jurusan/Program Study. 7) Lampiran yang berupa portofolio ini dijilid secara terpisah untuk setiap rumpun bidang ilmu. 8) Penilaian Laporan akhir meliputi: a. Penilaian laporan b. Penilaian portofolio 4. Rambu-rambu mengenai Sampul Depan dan Daftar Isi portofolio yang dikembangkan seperti terlampir.
LSLC-2017
42
Lampiran 12
Format Sampul Portofolio Kegiatan Lesson Study PORTOFOLIO KEGIATAN LESSON STUDY RUMPUN BIDANG ILMU ………. UNTUK MATAKULIAH ………. KODE MATAKULIAH …….
Oleh
Ketua: ……………………
Anggota: 1. …………….. 2. …………….. 3. dst…………
PRODI JURUSAN FAKULTAS NAMA PERGURUAN TINGGI 2017
LSLC-2017
43
Lampiran 13 Daftar Isi Portofolio Kegiatan Lesson Study for Learning Community Suatu Rumpun Bidang Ilmu DAFTAR ISI SIKLUS 1. 1. Perangkat pembelajaran yang terdiri atas: a. Lesson Plan hasil kegiatan PLAN b. Bahan ajar/media Pembelajaran yang digunakan (jika tidak mungkin, foto alat yang digunakan, panduan penggunaan alat, termasuk Lembar Kerja Mahasiswa (LKM) jika ada) c. Naskah Instrumen Evaluasi 2. Notulen Diskusi Perencanaan (Plan). 3. Kumpulan Lembar observasi yang telah terisi. 4. Notulen diskusi Refleksi dan kesimpulannya. 5. Lesson plan hasil re-design 6. CD pembelajaran yang terdiri dari perencanaan, implementasi, dan refleksi. Khusus dalam implementasi, hendaknya ada bagian yang mengclose up: kegiatan mahasiswa, kegiatan dosen, kegiatan observer. SIKLUS 2-4 (idem siklus 1, nyatakan masing-masing di halaman berapa).
LSLC-2017
44
Lampiran 14 PENILAIAN PORTOFOLIO Rumpun Bidang Ilmu Matakuliah Prodi/Jurusan Jurusan/Fakultas Universitas Penilai Tanggal
: : : : : : :
......................................................................................... ......................................................................................... ......................................................................................... ......................................................................................... ......................................................................................... ......................................................................................... .........................................................................................
Berdasarkan pemeriksaan terhadap portofolio berilah skor: 1 (sangat kurang), 2 (kurang), 3 (baik) dan 4 (sangat baik) untuk setiap butir di bawah ini dan kalikan dengan bobotnya untuk memperoleh bobot x skor. Selanjutnya jumlahkan semua bobot x skor untuk memperoleh Nilai Total Portofolio. Aspek yang Dinilai
No. 1.
2.
Bobot
Skor
Bobot x Skor
Siklus 1 a. Lesson plan hasil diskusi dalam Plan (chater design, Lesson Design, dan RPP)
2
b. Lesson plan hasil redesign setelah open lesson 1
3
c. Bahan ajar (Handout, LKM, dll)
4
d. Media Pembelajaran yang digunakan (jika tidak mungkin, foto alat yang digunakan, panduan penggunaan alat) e. Naskah Instrumen Evaluasi
2
f. Notulen Diskusi Perencanaan (Plan).
2
g. Kumpulan Lembar observasi yang telah terisi h. Notulen diskusi Refleksi dan kesimpulannya. Siklus 2
2
a. Lesson plan hasil diskusi Plan
2
b. Lesson plan hasil redesign setelah open lesson 1 c. Media Pembelajaran yang digunakan (jika tidak mungkin, foto alat yang digunakan, panduan penggunaan alat) d. Lembar Kerja Mahasiswa (LKM)
3
e. Naskah Instrumen Evaluasi
2
2
3
4
2
LSLC-2017
45
3.
4.
5.
f. Notulen Diskusi Perencanaan (Plan)
2
g. Kumpulan Lembar observasi yang telah terisi h. Notulen diskusi Refleksi dan kesimpulannya Siklus 3
2
a. Lesson plan hasil Plan
2
b. Lesson plan hasil redesign setelah open lesson 1 c. Media Pembelajaran yang digunakan (jika tidak mungkin, foto alat yang digunakan, panduan penggunaan alat) d. Lembar Kerja Mahasiswa (LKM)
3
e. Naskah Instrumen Evaluasi
2
f. Notulen Diskusi Perencanaan (Plan).
2
g. Kumpulan Lembar observasi yang telah terisi h. Notulen diskusi Refleksi dan kesimpulannya. Siklus 4
2
a. Lesson plan hasil Plan
2
b. Lesson plan hasil redesign setelah open lesson 1 c. Media Pembelajaran yang digunakan (jika tidak mungkin, foto alat yang digunakan, panduan penggunaan alat) d. Lembar Kerja Mahasiswa (LKM)
3
e. Naskah Instrumen Evaluasi
2
f. Notulen Diskusi Perencanaan (Plan).
2
g. Kumpulan Lembar observasi yang telah terisi h. Notulen diskusi Refleksi dan kesimpulannya. CD pembelajaran
2
20
Nilai Total
100
3
4
2
3
4
2
3
LSLC-2017
46