Artikelasli
PAJANAN OKUPASI DARI PASIEN TERINFEKSI HIV DI RSUP SANGLAH DENPASAR AgusSomia,SusilaUt amaIM ,Tut iParwat iM erati DivisiPenyakitTropi kdanInfeksi ,Bagian/SM FIlmuPenyakitDalam FK Unud/ RSUPSanglahDenpasar Email:agus_somia@ yahoo. com ABSTRACT Heal t h care personnelwho have occupati onalexposure t o bl ood and some body flui dsort i ssuesare atrisk forHIV i nfect i on.Ai m ofthisstudytoknow aboutcharact eri st i csofoccupat i onalexposuret oHIV whocaresinVCT-CST Out pati ent Cl i ni cSangl ahHospitalDenpasar .A ret rospectivedescri pt i vest udywasdoneamongexposedpersonswhocareinVCT-CST Out pat i entCl i ni cSanglahHospitalDenpasarduri ng1 January2006 –31 December2007. Tot al11 casesoccupationalexposureoccurredi nheal t hcareplaces,9 casesoccurrencei nSanglahHospitaland2 cases out si deSangl ahHospital.Theprofessionofexposedpersonsweredoct or(45%),medi calst udent(18. 2%)andnurse(18. 2%). Thet ypeofexposurewerepercutaneousinjury (72. 7%).Severi t y ofexposuresi ncl uded,36. 4% KP1 (smallvolumei n short t i me),45. 5 % KP2 (large volume and/orlong ti me orpercut aneousi nj ury wi t h sol i d needl e,orsuperfesiallacerati on),and 18. 18% KP3 (percutaneousinjurywithhollow needl e,deepi nj ury,vi si bl ebl oodont hedevi cewhi chcausedtheinjury,inj ury wi t h needl ewhi ch had been placed in asourcepat i ent sart ery orvei n).HIV-posi t i vecl assIpat i ent s(asymptomaticHIV ora l ow vi rall oad)was27. 3 % andHIV-posi t i vecl assII(sympt omat i cHIV orAIDS,acut eseroconversi on,orhi ghvi rall oad)was 27. 3%.about72% exposedpersontakenpostexposureprophyl axi swi t h combi nat i onzi dovudi neandl ami vudinefor4 weeks. Ant iHIV st at usexposedpersonsatfirsttimeexposure,3 mont haft erexposureand6 mont haft erexposurewerenegat ive. Weconcl udethatthemosttypeofexposurewerepercut aneouswi thsourceofexposureeachi ncl udedHIV posit i veclass IdanHIV posi t iveclassII.Abouttwothirdofexposedpersont akenpostexposureprophyl axi swi t hzi dovudi neandlamivudi ne combi nat i on.Ant iHIV statusexposed person afirstt i meexposure,3 mont h aft erexposureand 6 mont h afterexposurewere negat i ve. Keywords:occupationalexposure,HIV infection,VCT-CST Sangl ah
PENDAHULUAN Acquired Immunodeficiency Syndrome(AIDS) adalah adalah suatu kumpulan kondisiklinistertentu yang merupakan hasilakhirdariinfeksioleh Human 1 Immunodeficiency Virus (HIV). SampaiJanuari2007, UNAIDS memperkirakan33 jutaorang hi dupdengan 2 HIV. Hinggasaatini,HIV/ AIDStel ahmenjadiancaman global.AncamanpenularanHIV meningkatlebihti nggi Paj ananOkupasidariPasienTeri nfeksiHIV diRSUPSangl ahDenpasar Agus Somia, Susila Utama IM, Tuti Parwati Merati
ol ehkarenapengi dapHIV ti dakmenunjukangejala. Pekerj aan dibi dang pel ayanan kesehatan merupakan salah sat u pekerj aan yang berisiko t ert ularinfeksiHIV mel aluidarah at au produk yang mengandung darah yang berpotensimenularkan HIV. CDC memperki rakan set iap tahun l ebih dari380. 000 pajananj arum sunti kt erj adidiberbagairumahsakitdi Ameri kaSerikatdanseki tar61% paj anan disebabkan 3 ol ehj arum berl ubang. 149
Pada tahun 1984 dil aporkan kasus pert ama serokonversiHIV yang terjadipascapaj anan okupasi 5 padapetugaspelayanankesehatandiInggri s. Sampai tahun 2002 dilaporkan 106 kasusHIV pasca paj anan dan 238 kasus HIV kemungki nan karena pasca 6 pajanan. Walaupun demikian sampaisaati nibelum adadatasurveilensglobalmengenaijuml ahyangpast i tentangkondisitersebut. DiIndonesia,t ermasuk diBal i,khususnyaj uga di RSUP Sanglah belum ada data t entang pajanan yang terjadipada petugas kesehatan,sehi ngga perl u dilakukan penelitian dengan tuj uan untuk menget ahui karakterisik pajanan okupasi dari pasi en terinfeksi HIV yang mencari pert olongan di RSUP Sanglah Denpasar . Diharapkan hasi l penel it ian i ni dapat memberikan informasit entang pol a paj anan okupasi yangmencaripertol ongankeRSUPSanglahDenpasar dan memberikan masukan untuk dalam memberikan pelayanan yang opt imal pada kasus-kasus pajanan okupasiyangterjadidirumahsaki t
bedah,fragmen tul ang,gi git an yang menyebabkan kerusakankul i t) - Pajanan pada kul ityang ti dak utuh (abrasi,luka robek,eksema,dll ) - Pajanan pada membran mukosa sepertimembran mukosamata Deraj atberatpaj anandikat agori kanmenjadi: - KP 1:pajanan mengenaikuli tat au selaputmukosa yang kompromise dengan volume sedikit(misal: satut etesdalam waktusingkat ) - KP 2:pajanan mengenaikuli tat au selaputmukosa yangkompromisedenganvolumebanyak(beberapa tetes,percikandarahbanyakdan/ataudalam waktu lama) atau pajanan perkutan t idak berat (misal: jarum solidataugoresansuperfesial ) - KP3: paj anan perkutaneus dengan volume lebih banyak (j arum berlubang yang besar, tusukan yang dalam,darah t erl ihatdial atkesehatan,jarum bekas) HASIL
BAHAN DAN CARA Penelitian ini merupakan peneli ti an kohort retrospektifdarikasus pajanan okupasiyang t erj adi ditempatpelayanan kesehatan yang dat ang mencari pertolongan di Kli nk VCT-CST RSUP Sanglah Denpasar dari tanggal 1 Januari 2006 sampai 31 Desember2007.Sumberdat a adal ah catat an medi s. Data yang terkumpul kemudian dianal isi s dengan menggunakanSPSSdandisaj ikansecaradeskri pti f. StatusHIV sumberpajanandiklasi fikasikanmenjadi : - HIV klas 1: penderit a dengan infeksi HIV asimtomatik atau viralload yang rendah (< 1500 RNA kopipermi li li ter) - HIV klas2:HIV simtomatik,AIDS,serokonversi akut,atauviral load tinggi - StatusinfeksiHIV tidakdiketahui - HIV negatif Jenispajanandibedakanmenjadi: - Pajananperkutaneus(sepertijarum suntik,instrumen 150
Di j umpai11 kasuspajananditempatpelayanan kesehat an yang mencaripertolongan diKlinik VCTCST RSUPSanglahDenpasar,9 kasusterjadidiRSUP Sangl ahdan2 kasust erj adidil uarRSUPSanglah. Tabel1.Di st ri busiberdasarkanj eni spekerjaan Pekerj aan Dokt er Dokt ermuda Perawat Pet ugasl aborat ori um Cleaning service Tot al
Juml ah 5 2 2 1 1 11
Persent ase 45, 5 18, 2 18, 2 9, 1 9, 1 100
Berdasarkan j eni s pekerjaan, dokter paling banyak mengal amipaj anan (45, 5%).Kelompok umur terbanyakadal ah31 –35 t ahun(45, 5%).Rerataumur terpaj an adal ah 29, 54 ± 6, 45 tahun dengan median JPeny Dalam, Volume 11Nomor 3September 2010
umur31 tahun.Sedangkanberdasarkanjeni skelamin, didapatkan perbandingan yang hampir sama ant ara laki-lakidanperempuan(45, 5% vs54, 5%) Tabel2.Di st ri busiterpajanberdasarkankelompokumur Kel ompokUmur(tahun) 21-25 26-30 31-35 > 35 Tot al
Jumlah 3 2 5 1 11
Persent ase 27, 3 18, 2 45, 5 9, 1 100
Reratadurasiwakt u antarapajanan dan datang ke Kl ini k VCT-CST RSUP Sangl ah Denpasaradalah 22, 57 ± 19, 48 jam dengan medi an 22 jam.Waktu tercepatadalah 3 j am,sedangkan waktu terlama 58 jam. Tabel5.Di st ri busipemberi an profil aksi s pasca paj anan berdasarkanderaj atberatpaj anandansumberpajanan PPP
Deraj at berat paj anan
SumberPaj anan HIV kl as1 HIV klas2
Tabel3.Di st ri busiterpajanberdasarkansumberpaj anan SumberPaj anan HIV kl as1 HIV kl as2 Ti dakdi ket ahui Tot al
Jumlah 3 3 5 11
Persentase 27, 3 27, 3 45, 5 100
Dari45, 5% sumberpajananyangti dakdi ketahui statusinfeksiHIVnya,terdiridaripaj anan darikasus dengan overdosis obat,kasusTB usi a muda dengan tatto, 2 kasus di daerah. Sedangkan j enis paj anan terbanyak adalah pajanan perkutan (81, 8%) berupa tusukanjarum suntik,j arum jaritdanjarum i nfus.
Ya
Ti dak
Tot al
KP1 KP2 KP3 KP1 KP2 KP3
N 1 1 0 1 0 0 3
% 33, 3 33, 3 0 33, 3 0 0
N 1 1 1 0 0 0 3
% 33, 3 33, 3 33, 3 0 0 0
Tidak diketahui N % 1 33, 3 1 33, 3 1 33, 3 2 66, 6 0 0 0 0 5
N
3 3 2 3 0 0 11
Regi men profil aksis pasca pajanan yang diberikan berupa kombinasizidovudine dan l amivudine selama 4 mi nggu. PEM BAHASAN
Tabel4.Di st ri busiderajatberatpajanan Deraj atberatpajanan KP1 KP2 KP3 Tot al
Jumlah 4 5 2 11
Persent ase 36, 4 45, 6 18, 2 100
5 4 3 2 1 0 2 _12
13 -2 4
2 5 -4 8
4 9-72
Gambar1.DurasiwaktuantarapajanandandatangkeKl i ni k VCT-CST Sangl ahDenpasar Paj ananOkupasidariPasienTeri nfeksiHIV diRSUPSangl ahDenpasar Agus Somia, Susila Utama IM, Tuti Parwati Merati
Dat apenelit i an prospekt i fmenunjukkan bahwa ri siko t ransmisiHIV pada paj anan perkutans adalah 0, 3% (95% CI:0, 2 –0, 5)danpajananpadamembrans 3, 5 mukosaadal ah0, 09% (95% CI:0, 006 –0, 5). Adapun fakt or-fakt or ri si ko transmisi HIV setelah pajanan perkut ans dari darah yang terinfeksi HIV adalah: t usukanyangdal am (OR:15;95% CI:6, 0–41),pajanan denganal atyangkeli hatant erkontaminasidarahpasien (OR:6, 2;95% CI:2, 2 –21),t erpajanolehjarum yang di let akan dalam arteri atau vena sumber pajanan (OR:4, 3;95% CI:1, 7 – 12),sumberpajanan adalah pasi en stadi um terminal(OR:5, 6;95% CI:2, 0 – 16) dan pemakai an zi dovudin pascapajanan menurunkan 8 risi kotransmi si(OR:0, 19;95% CI:0, 06 –0, 52). Pada penel iti aninit idakdi jumpaiserokonversisetelah3 dan 151
6 bulan pasca pajanan.Halinimungkin ol eh karena sebagian besar kasus yang mendapat pajanan dari sumberHIV positifmendapatPPP. Penelitian tentang keberhasilan PPP untuk HIV pada manusia sangatsedi kit .Salah satu data tentang efficacyPPPHIV berasaldaripenelitiankasus-kont rol yang dilakukan ol eh CDC, dimana penggunaan zidovudine(ZDV)berkai tan dengan penurunan risi ko 3, 5, 8 transmisiHIV sebesar81%. WaktumulaipemberianPPPdi anjurkansesegera mungkin setelah pajanan, sebai knya dalam wakt u 7 2 –4 jam.Walaupundemi kiani ntervalyanglebihl ama setelahpajananbukanmerupakankontraindi kasiunt uk 9 memulaiPPP. Pada penelitian inirerata pemberian PPPadalah15, 47 ±21, 04 jam. Durasipemberi anPPPpadapercobaanbinat ang cobalebihefektif28 haridi bandingkan10hari,dan10 5 haridibandingkan3 hari. CDC3 danDepkesRI,Di t jen 7 P2M -PL menganjurkandurasipemakaianPPPselama 28 hari.Padapeneli ti aninilamapemberi anPPPadal ah 28 hari Beberapa kel emahan peneliti an iniadal ah dat a berasaldarikasus-kasusyang dat ang ke kli nik VCTCSTSanglahDenpasar,sehinggat idakmenggambarkan keseluruhan kasus yang mengalami paj anan pada periodeyangsama.
UCAPAN TERIM AKASIH Ucapanterimakasihpadaseluruhklien,sejawat resi den PenyakitDal am yang telah bertugasdiDivisi Penyaki t Tropik dan Infeksi,st af VCT-CST RSUP Sanglah,DrJuli usD Tanasale,SpPD-KPTIyangtelah memberikanmasukanpadasaatpresentasi. DAFTAR RUJUKAN 1.
2. 3.
4.
5.
6.
KESIM PULAN 7. Jenispajananokupasiyangpal ingseri ngt erj adi adalahpajananperkutan,sumberpajananpal ingbanyak berasaldaristatusHIV posi ti f,sebagi anbesarterpajan mendapatPPP.StatusHIV terpajansaatt erpaj an,3,dan 6 bulansetelahterpaj anadalahnegati f.Daripeneli ti an ini, dapat kami sarankan perlu unt uk di lakukan surveilanspajanan akibatkecel akaan kerj a ditempat pelayanan.Selain itu,perl u pul adil akukan peneli ti an kohortprospektifunt ukmel ihatfakt orrisi koterjadi nya serokonversipadapajanan akibatkecelakaan kerj adi rumahsakit.
152
8.
9.
Tut i Parwati M erati. Acquired Immune Defici ency Syndrome(AIDS).In:NoerS HM , Edi tor .BukuAj arIl mu PenyakitDalam.3rd ed. Jakarta:BalaiPenerbitFKUI;1996. p. 543-8. UNAID. A global view of HIV infection. Geneva:W HO;2009. p. 1-45. Gerberdi ng JL. Occupati onal exposure to HIV i n healt h care set ting. N Engl J M ed 2003;348(9):826-33. M akary M A, Al At t ar A, Holzmueller CG, SextonB,SyinD,GilsonM M ,etal.Needlestick inj uriesamong surgeonsin training.N EnglJ M ed2007;356(26):2693-9. KennedyI,W i lli amsS.Occupati onalexposureto HIV andpost -exposureprophylaxisinhealthcare workers.OccupM ed2000;50: 387-91. Dit j en P2M -PL. Pedoman penatalaksanaan kewaspadaan universaldipelayanan kesehatan. Jakarta:Di nasKesahat anRI;2003. p. 1-53. CardoDM ,Cul verDH,Ciesi elskiCA,Srivastava PU,M arcusR,AbiteboulD,etal.A case-control st udy of HIV seroconversion in health care workersaft erpercut aneousexposure.N EnglJ M ed1997;337(21):1485-90. Depart emen of Health. HIV Post-exposure prophyl akxis:Gui dancefrom UK ChiefM edical Officersexpertadvi sorygrouponAIDS.London: Depart mentofHealth;2004. p. 1-18. GrimePR,Ri siLJA,Carrut hersJR.Asurveyofthe useofpost -exposureprophyl axisforoccupational exposure to human i mmunodeficiency virus. OccupM ed2000;50:164-6. JPeny Dalam, Volume 11Nomor 3September 2010
Artikelasli
HUBUNGAN ANTARA BESTEST,FALLS,DAN UM UR PADA PASIEN LANSIA DI POLIKLINIK GERIATRI RSUP SANGLAH DENPASAR YosefW illiam,Tut yKuswardhani,IN Astika DivisiGeriatri,Bagian/SM FIl muPenyaki tDalam FK Unud/ RSUPSangl ah Email:josefwil l iam60@ yahoo.com ABSTRACT Imbal anceand fallsarecommon problemswhi ch can happen among el derl y duet o organ dysfunct i on,diseases,and envi ronment alfactors. Fallscan affectthequali t y ofl i febecauseoft hefearoffal ls. Oneofcl ini calexaminat ion t o evaluate bal anceandfunct i onalmobilityisthroughBESTest(TheBal anceEval uat i onSyst emsTest ). Itcandi fferenti atetheet iol ogicof i mbal ance,whi charebiomechanicalconstraints,st abi l i t yl i mi t s/ vert i cal i t y,ant i ci pat orypost uraladj usment s,posturalresponses, sensoryori ent at i on,andstabilityingait.Thisstudyai mt oÞndrel at i onshi pbet weeni mbal anceandfal l samongelderlythrough correl at i onbet weentheBESTestandfal ls;andalsocorrel at i onbet weenageandBESTest . Thi si sacross-sectionalstudy. Datawastakenfrom t heexami nat i onofel derl yi ngeri at ri ccl i ni catSangl ahhospit al,Bali, Januaryunt i lJune2010. Totalnumberofsamplewas52 andal loft hem were60yearsoldorabove. M edi calint ervi ew,physical exami nat i on,andBESTestweredoneinthesepat i ent s. Wedi dBESTesteval uati onwhi chconsi stsof36i t ems,groupedint o6 syst ems,i .ebi omechanicalconstraints,stabilityl i mi t s/ vert i cal i t y,ant i ci pat orypost uraladjust ment s,post uralresponses,sensory ori ent at i on,andst abilityingait. Wefound 26 (50%)ofsamplesweremen,and t heot herswerewomen (50%). Thei rageswere62 until85 yearsold. Weal sofound46patientswithhistoryofhypert ensi on(88.5%),ost eoart hri t i s19 person(36.5%),di abet esmel li tus28 persons (53.8%). M eanBESTestscorewere81.60± 10.97. Wefound9 pat i ent(17.3%)hadhi st oryoffall swi t hmeanBESTestscore 72.01 ± 15.87. PatientwithfallshaslowerBESTestscoret hanwi thoutfal l s(p= 0.01). BESTestscorewi t hcutoff81.01 had si gni Þcantcorrel ationwithfalls(p= 0.012;preval encerat i o= 7.25;95% CI1.33 –39.52). Correl ati onbet weenBESTestand agewasr= -0.511,p= 0, 01. Asaconclusion,wefoundt hatl owerBESTestscorehassigni Þcantcorrel ati onwit hfall s. Weal so foundt herei sacorrel ationbetweenBESTestandage. Keywords:BESTest,ABC Scale,balance,elderly
PENDAHULUAN Padasaatinisedang t erj adiperubahan proporsi kelompokumurpendudukdunia,termasukdiIndonesi a. M enurutdata Perserikatan Bangsa Bangsa,Indonesia diperkirakan mengalami peni ngkatan jumlah warga berusia lanjut yang tertinggi di dunia,yaitu 414% hanyadalam waktu 35 tahun (1990 – 2025). M enurut
LembagaDemograÞ Uni versi tasIndonesia,persentase juml ahpendudukberusialanj uttahun1985 adalah3, 4 % darit otalpenduduk,danpadatahun2000meningkat mencapai7, 4%. Sehi ngga di perki rakan jumlah penduduk usia lanj utIndonesi a pada t ahun 2020 akan 1, 2 mencapai25, 5j utaj iwa. Perubahankelompokumuri niberupapeningkatan populasi usia lanjut dikarenakan bergesernya pola
HubunganAntaraBestest,Fal l s,danUmurpadaPasi enLansiadiPol ikl inikGeri atriRSUPSanglahDenpasar YosefWilliam, Tuty Kuswardhani, IN Astika
153
penyakit dari infeksi dan gangguan gizi menjadi penyakit-penyakit degeneratif osteoartritis, diabetes mellitus,hipertensi,neoplasma,dan penyakitjant ung koroner . Adanya peningkat an populasi usia lanjut mengakibatkan adanya peningkatan pasien geriatri . Karakteristik pada pasi en geriatri salah satunya adalah multipatologi, yai tu adanya penyakit yang lebih darisatu dan bersi fatkronisdegeneratif. Hali ni menimbulkan berbagai gangguan atau impairment. Salah satu gangguan pada pasi en geri atri adal ah 1, 3 gangguankeseimbangandanj atuh. Kejadian jatuh dilaporkan t erj adipada seki tar 30% orang berusia 65 tahun ke at asset iap tahunnya, dan 40% sampai50% padausia80 t ahun keat as. Di panti werda sekitar 50% penghuninya mengal ami satu kalijatuh setiap tahunnya;setengah darij uml ah tersebutmengalamijatuhberul ang,sementara10–25% mengalami kompli kasi serius. Jat uh mengaki batkan dua pertiga kemati an akibatkecel akaan (accidental deaths).DatadiIndonesiamengenaijatuhdangangguan keseimbangan masih sedikit. Penelitian Handayani (2003),didapatkaninsidengangguankeseimbangandi Bagian GeriatriRSUP Cipto M angunkusumo sebesar 23, 3%.3 Jatuh akan menimbulkan masal ah psikol ogis dan sosialberupa ketakut an akan j atuh dan isol asi. Pada beberapa kondisi,akan menimbulkan post-f all syndrome. Ketakut an mengalamijatuh dialamioleh 25 –40% orangberusialanj ut.Adanyaketakut anakan jatuhmemicutimbulnyadepresidani solasisosial . Hal iniakan mempengaruhikual it ashidup orang berusi a 3, 4 lanjuttersebut. Faktorresikojatuhdapatdikl asi Þkasiatasfaktor intrinsik dan ekstrinsik. Salah satu faktor intrinsi k tersebut adalah gangguan keseimbangan pada usi a lanjut. Gangguankeseimbanganmerupakansalahsat u faktorpenyebabjatuhyangpalingseringterj adi.1,3 Ada berbagai macam pemeriksaan unt uk mengevaluasi kesei mbangan dan fungsi mobi li tas.
154
Namun, bel um ada baku emas unt uk pemeriksaan keseimbangan dan fungsi mobil itas. Berbagai pemeriksaan yang ada,sepert iuj itime up and go,tes Berg,danlai n-l ain,hanyamel akukanpemeriksaanpada sat u si stem kesei mbangan saj a.5,6 Pada penelitian ini, akandi gunakanpemeri ksaankesei mbangandanfungsi mobi l itas yang terbaru,yait u BESTest(The Balance 5 Evaluating Systems Test). Pemeriksaan BESTestdi kembangkan oleh Prof FB Horak (2009). BESTestmerupakan pemeriksaan si st ematik keseimbangan dan fungsimobilitas yang dapat mengi denti Þkasi dan membedakan faktor penyebab gangguan keseimbangan, yaitu kelainan bi omekanis, stability limits/ verticality, anticipatory postural adj usments, postural responses, sensory orientation, at aupunstability in gait (Gambar1).5
Gambar1. M odelsi st em keseimbangan yang berhubungan denganpemeri ksaanBESTest .5
Pemeriksaan BESTestmerupakan pemeriksaan yangbaru. Penel it iandiIndonesiat entangpenggunaan pemeri ksaan BESTest unt uk menilai gangguan kesei mbangan bel um pernah dil akukan. Selain itu, sampaisaati nibelum ada penel iti an yang menilai hubunganant araskorBESTestt erhadapkejadianjatuh danusia.
JPeny Dalam, Volume 11Nomor 3September 2010
Tabel 1. Tugas-t ugas keseimbangan pada BESTest yang 5 t erdapatpadabeberapateskliniskeseimbangansaatini ClinicalTest Functional ReachTest
FreglySingleBergBalance LimbStance Scale Test
CTSIB
DynamicGait Ti med“Up& Index Go“Test
7. Functional 11. Standon 12. Alternate 19. Sensoryintegration 21. Gait,level 26. Ti med reachforoneleg, stair forbalance,stance surface “GetUp& ward right touching onÞrm surface,EO Go“Test 8. Functional 11. Standon reachlateral, oneleg, right left BESTest 8. Functional Item reachlateral, left
19. Sensoryintegration 22. Changein forbalance,stance gaitspeed onÞrm surface,EC 19. Sensoryintegration 23. Walkwith forbalance,stance headturns, onfoam,EO horizontal 19. Sensoryintegration 24. Walk forbalance,stance withpivot onfoam EC turns 25. Stepover obstacles
Ket erangan: Nomorpadat esklinis menunjukkannomoryangadapada i nt ruksiBESTest . CTSIB = Clinical Test ofSensory Interaction on Balance, EO = Eyes Open,EC = Eyes Closed
Tujuan daripenelitian iniadal ah unt uk mencari hubungan antara gangguan kesei mbangan dan j atuh padalansiayangrawatjal andipol ikl ini kRSUPSangl ah diBali,denganmelihathubunganantaraBESTestdan Falls. Selainitu,jugaakandil ihathubunganant arausia denganBESTest. BAHAN DAN CARA Penelitian ini merupakan penel it ian pot ong lintanganalitik. Pengambilansampeldil akukansecara konsekutif. Besarsampelmini malpadapeneli ti an ini berdasarkan perhitungan sebesar 36 orang. Jumlah sampelyang masuk dal am penel it ian iniadalah 52 pasien usia lanjutyang datang ke pol ikl ini k geri atri RSUP Sanglah Denpasarpada bul an Januarisampai Junitahun2010. Setiap sampelyang masuk dal am peneli ti an ini harusmemenuhikrit eri ainklusidanekskl usi. Krit eri a inklusipadapenelit iani niadalah(1)pasi enusi alanj ut dengan usia diatas atau sama dengan 60 tahun dan (2)setuju mengikut ipeneli ti an i ni. Krit eri a ekskl usi adalahpasiendenganhandicap,pasiendengankondisi kardiovaskularyangtidakstabildanmemil ikisindrom
koronerakut,pasi en dengan ost eoporosis,dan pasien denganost eoarthri tisfungsi onalkelasIIsampaiIV. Dat a yang dikumpul kan pada penelitian ini didapat kan dengan anamnesi s,pemeriksaan Þsik,dan pemeri ksaan BESTest . Pemeriksaan BESTestterdiri dari36bagianyangdikel ompokkanmenjadi6sistem, yai tu biomechanical constraints, stability limits/ verticality, anticipatory postural adj ustments, postural 5 responses, sensory orientation, danstability in gait. Anal i si s data di lakukan set el ah data yang terkumpulsudah l engkap. Anal i sa st atistik deskriptif digunakan untuk menggambarkan karakteristik dan distri busi frekuensi sampel. Dat a prevalens dan karakt eri sti k di paparkan dalam bentuk paparan,tabel, dan di agram. Untuk menget ahui di stribusi normal at au ti dak dil akukan uj iKolmogorov Smirnov. Untuk menilai peran vari abel bebas terhadap variabel tergant ung dil akukan ujibedarerat akeduakelompok (BESTest terhadap jatuh) dengan t test bila data berdist ribusinormaldan ujiM ann W hitney bila data ti dak berdi stribusinormal . Sedangkan untuk menilai peran vari abel bebas terhadap vari abel tergantung (BESTest terhadap j atuh) di gunakan uji Chi-square bil amemenuhisyarat(nil ai expected kurang dari5), dan bi lasyaratti dak dipenuhidi gunakan ujialternatif Fi sher atau Kol mogorof-Smi rnov dengan interval kepercayaan (IK) 95%. Unt uk mengetahui korelasi ant ara BESTest dengan usia dilakukan analisa uji korelasiPearson bil a dist ri busidata normal,atau uji korelasiSpearman bil a dist ri busidat a tidak normal. Anal i si sstat ist ik menggunakan nilaip < 0, 05 sebagai bat as kemaknaan dengan memakaiperangkatlunak komput er(SPSSstatistic 17) HASIL Dari52 orang yang dii kut kan dalam penelitian i ni,didapatkan26orang(50%)laki-l akidan26orang (50%)perempuan dengan rerata umur70, 56 ± 6, 44 t ahun dan rerat a skorBESTest81, 60 ± 10, 97. Kami j uga mendapat kan pasi en dengan riwayathipertensi
HubunganAntaraBestest,Fal l s,danUmurpadaPasi enLansiadiPol ikl inikGeri atriRSUPSanglahDenpasar YosefWilliam, Tuty Kuswardhani, IN Astika
155
sebanyak 46 orang (88, 5%), osteoartritis 19 orang (36, 5%),diabetes meli tus 28 orang (53, 8%),Pasi en yangmempunyairiwayatjatuh(falls)sebanyak9 orang (17, 3%)denganrerataskorBESTestsebel umnya72, 01 ±15, 87(Tabel2).
35 30 25 20
<81.01
15
81,01
10 5
Tabel2. Dat a karakteristik pasien usia lanjutdipol i kl i ni k geri at riRSUPSanglah,Denpasar .
Vari abel •Jeni skel ami n(%) •Laki -l aki •Perempuan •Usi a(t ahun) •Ost eoart ri t i sgenu (%) •Hi pert ensi •Di abet esmel i t us •Jat uh (%) •BESTest(0–100) •Biomechanical constraints •Stability limits/ verticality •Anticipatory postural adj ustments •Postural responses •Sensory orientation •Stability in gait
Rerata±SB at au M edian(minimum maksimum) 50 50 70, 56±6, 44 36, 5 88, 5 35, 8 17, 3 81, 60±10, 97 80(26, 67–100) 80, 95 (33, 33 –100) 75, 10±16, 48 77, 78 (16, 67–100) 100(53, 33 –100) 90, 48 (42, 86–100)
Pada pasien dengan riwayatjat uh mempunyai skorBESTestyang lebih rendah di bandi ngkan pasien tanpajatuh(72, 01 ±15, 87vs83, 61 ±8, 62;p= 0, 003). Skor BESTest dengan cut off 81, 01 mempunyai hubungan signi Þkan dengan falls (p = 0, 012;rasio prevalens= 7, 25;95% CI1, 33 –39, 52). Kamijugamendapat kanpasienusialanjutyang datangkepoliklinikgeriatriRSUPSanglahmempunyai usia minimum 61 tahun dan maksimum 87 tahun. Selainitu,pasienyangberusia60–69 tahunsebanyak 25 orang (48, 1%),dan ≥ 70 tahun sebanyak 27 orang (51, 95%). Sedangkan dariperhitungan korelasiantara BESTestdan usia didapatkan r= -0, 511,p < 0, 01. (Gambar3) 156
0 Falls
NonFalls
Gambar2. Strati ÞkasiskorBESTestberdasarkan falls dan non-f alls.
Gambar3. Hubunganant araBESTestdenganumur
DISKUSI Pemeriksaan kesei mbangan yang ada saat ini mempunyai sensi ti vit as dan spesi Þtas sebesar 80% sampai90% untuk memprediksikemungkinan jatuh padapasi en usialanj utdimasadepan. Namun, pemeri ksaan kesei mbangan i nit i dak mampu secara langsung membantu t erapi smenent ukan jenissistem kesei mbanganyangt erganggu.5 BESTest merupakan pemeriksaan yang bertujuan unt uk membedakan sist em keseimbangan yangmenyebabkant erj adi nyagangguankeseimbangan padapasi en usialanj ut. Dengan mampu membedakan seti ap si st em keseimbangan,BESTestmerupakan alat pemeri ksaanpert amayangdapatmembanturehabilitasi langsungpadapasi endengangangguankeseimbangan. Tugas-t ugas pada pemeri ksaan BESTest ini juga terdapat pada pemeriksaan kesei mbangan lainnya 5, 7 (Tabel1). JPeny Dalam, Volume 11Nomor 3September 2010
Penelitian BESTestsebelumnya ol eh ProfFB. Horak(2009)5 mendapatkan adanyakorelasiyangkuat antaraBESTestdanABC Scal e(r= 0, 685,r2 = 0, 47, p < 0, 05). The Activities-specific Balance Confidence (ABC)Scale merupakanpemeriksaansubyektifunt uk mengetahuibesarnyaketakutanpasienakanjatuh.9 Penelitian yang melihathubungan antara skor BESTest dan jatuh belum pernah dilakukan. Pada penelitian ini, kami dapatkan pasien dengan jatuh mempunyaiskorBESTestyang lebih rendah daripada tanpajatuh(72, 01 ± 15, 87vs83, 61 ± 8, 62;p= 0, 01). Pada skorBESTestdengan cut off81, 01 mempunyai hubunganyangsigni Þkandenganterjadinyajatuh(p= 0, 012;prevalence ratio = 7, 25;95% CI1, 33 –39, 52). 8 M enurutElHaber,et al. kebanyakanpengukuran keseimbangan mempunyai hubungan non-linear denganusia. PenelitianolehKara,et al.10 mendapatkan bahwa pada usia diat as80 t ahun mempunyai Odds Ratio (OR)6, 99 (95%CI4, 96 – 9, 84)dibandi ngkan dengan usia dibawah 70 t ahun. Pada penelitian ini kamidapatkan adanyakorelasiyang signi Þkan ant ara skorBESTestdanusia(r= -0, 511,p= 0, 01) KESIM PULAN Pada penelitian ini kami dapatkan adanya korelasiyang signi Þkan antara skorBESTestdengan jatuh. Kami juga dapatkan adanya korelasi nonlinierantaraBESTestdan usia. Sel ain i tu,kamidapat simpulkan pula bahwa makin t inggiusi a maka skor BESTestakan menurun,dan penurunan skorBESTest cenderungmeningkatkanresikoj atuh. Karenaitu,kamimerekomendasi kanpemeriksaan BESTestpadasetiappasienusial anjutyangdat angke poliklinik sehingga dapatdiket ahuiresiko t erj adinya jatuh.
DAFTAR RUJUKAN 1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Ousl anderJG. Instabi li tyandfal l s. In:KaneRL, Ousl anderJG,AbrassIB,Edi t ors. Essentialsof cl inicalgeri atrics. 5th ed. New York:M cGraw Hi l l ,Medi calPubl i shi ngDi vi si on; 2004.p.219-44. Badan Pusat Stat ist ik Republik Indonesia. Avail able from: htt p/ /www.bps.go.id/eng/ th Accessedon:29 Jan2010. Set i at iS,LaksmiPW. Gangguankeseimbangan, jatuh,danfrakt ur . In:SudoyoAW,SetiyohadiB, AlwiI,SimadibrataM ,Seti atiS,editors. Buku aj arIlmuPenyaki tDal am. 5th ed. Jakarta:Pusat Penerbi t an Depart emen IPD FKUI;2009.p.81225. Hatch J, Gil l-Body KM , Portney LG. Determinants or balance conÞdence in communit y-dwell i ng elderly people. Physical Therapy2003;83(12): 1072-9. Horak FB, W ri sl ey DM , Frank J. The Bal ance Eval uati on System (BESTest) to different iate bal ance deÞci ts. PhysicalTherapy 2009;89(5):484-98. W hitneySL,PooleJ,CassS. A review ofbalance instrumentsforol deradult s. Am JOccup Ther 1998;52: 666-71. HorakFB. Post uralorient at i onandequilibrium: W hatdo weneed to know aboutneuralcontrol of bal ance to prevent fal ls? Age Ageing 2006;35(Suppl2): ii7-11. El Haber N, Erbas B, Hi l l KD, Wark JD. Rel ati onship between age and measures of bal ance,strengthandgait :li nearandnon-linear analyses. Cl inicalSci ence2008; 114:719-27. Hat ch J,Gi ll -Body KM ,Portney LG. Balance conÞdence in el derl y peopl e. Phys Ther . 2004; 92:1085-12. St evens KN,Lang IA,Guralnik JM ,M elzer D. Epi demi ology ofbal anceand dizzinessin a nati onalpopulat ion:Þndi ngs from the English Longit udi nalStudyofAgei ng. AgeandAgeing. 2008; 37:300-5.
HubunganAntaraBestest,Fal l s,danUmurpadaPasi enLansiadiPol ikl inikGeri atriRSUPSanglahDenpasar YosefWilliam, Tuty Kuswardhani, IN Astika
157