Opportunities and Challenges for Entrepreneurship in the Digital and Millenium Era Chairul Tanjung Mei 2017
Saat ini dua perubahan besar sedang terjadi
2
1
Perubahan Demografi
Perubahan Teknologi (IoT/Rev. 4.0)
Perubahan Demografi
Bonus Demografi: ~70% penduduk berusia produktif 1980
2010
Population by Age and Sex, Indonesia Census 1980
Population by Age and Sex, Indonesia Census 2000 Not Stated 85 +
75+
80 - 84
70-74
75 - 79
65-69
70 - 74
60-64
60 - 64
55-59
55 - 59
50-54
50 - 54
45-49
Age Group
Age Group
65 - 69
45 - 49 40 - 44 35 - 39
40-44 35-39
30 - 34
30-34
25 - 29
25-29
20 - 24
20-24
15 - 19
15-19
10 - 14
10-14
5-9
5-9
0-4 20
15
10
5
0 0
5
Percentage
10
15
0-4
20
20
Percentage Male
15
10
5
0
2050
10
15
20
15
20
Percentage
Male
Female
2030 Population by Age and Sex, Indonesia 2030
Population by Age and Sex, Indonesia 2050
75+
75+
70-74
70-74
65-69
65-69
60-64
60-64
55-59
55-59
50-54
50-54
45-49
45-49
Age Group
Age Group
5
Percentage
Female
40-44 35-39 30-34
40-44 35-39 30-34
25-29
25-29
20-24
20-24
15-19
15-19
10-14
10-14
5-9
05-9 0-4
0-4 20
15
10
5
0
5
Percentage
10 Percentage
Male
Female
15
20
20
15
10
5
0
5
Percentage
10 Percentage
Males Male
Female
Konsumsi domestik berkontribusi ~60% dalam perekonomian kita
56.5% Consumption
9.5%
Govt Spending
Investment
GDP 2016
Net Export
0.8% Sumber: BPS
32.6%
McKinsey (2010), BCG (2012): Consuming class akan menjadi mesin utama pertumbuhan konsumsi domestik Consuming Class Growth (million people) Below Consuming Class
280
Growth (2012-20)
Consuming Class
280
240
145
MAC Population 2020 (million people)
110
Rest of Java
47
Greater Jakarta
30
Sumatera
+69%
+96%
34
+100%
195 Kalimantan
135
10
+87%
9
+109%
10
+99%
170 Sulawesi
45 2010
Additional people in consuming class (million)
2030 in 5-6% GDP scenario
90
2030 in 7% GDP scenario
125
Note: Consuming class defined as individuals with an annual net income above $3600 at 2005 PPP Sumber: McKinsey & Co., BCG
Rest of Indonesia
Total MAC Pop (million)
141
Note: Middle-class & Affluent Consumers (MACs) defined as individuals with monthly household expenditure of above IDR2 mn in real 2011 terms (adj. for inflation)
PwC (2017): Indonesia akan menjadi ekonomi terbesar ke-4 dunia di tahun 2050 GDP at PPP rankings
GDP 2016 (USD bn) 21,269 18,562 8,721 4,932 3,979 3,745 3,135 3,028 2,788 2,737 2,307 2,221 1,929 1,906 1,731 1,690 1,674 1,459 1,189 1,161 1,105 1,089 1,052 988 879 866 864 802 736 690 628 595
Projected GDP 2050 (USD bn)
China, 1 United States, 2 India, 3 Japan, 4 Germany, 5 Russia, 6 Brazil, 7 Indonesia, 8 United Kingdom, 9 France, 10 Mexico, 11 Italy, 12 South Korea, 13 Turkey, 14 Saudi Arabia, 15 Spain, 16 Canada, 17 Iran, 18 Australia, 19 Thailand, 20 Egypt, 21 Nigeria, 22 Poland , 23 Pakistan, 24 Argentina, 25 Netherlands, 26 Malaysia, 27 Philippines, 28 South Africa, 29 Colombia, 30 Bangladesh, 31 Vietnam, 32
58,499 44,128 34,102 10,502 7,540 7,131 6,863 6,779 6,138 5,369 5,184 4,705 4,694 4,348 4,333 4,236 3,900 3,539 3,334 3,176 3,115 3,100 3,064 2,815 2,782 2,732 2,570 2,564 2,365 2,103 2,074 1,496
2016 Source: The World in 2050 (PwC)
2030
2050
China, 1 India, 2 United States, 3 Indonesia, 4 Brazil, 5 Russia, 6 Mexico, 7 Japan, 8 Germany, 9 United Kingdom, 10 Turkey, 11 France, 12 Saudi Arabia, 13 Nigeria, 14 Egypt, 15 Pakistan, 16 Iran, 17 South Korea, 18 Philippines, 19 Vietnam, 20 Italy, 21 Canada, 22 Bangladesh, 23 Malaysia, 24 Thailand, 25 Spain, 26 South Africa, 27 Australia, 28 Argentina, 29 Poland , 30 Colombia, 31 Netherlands, 32
Transisi demografi (2010): Gen X sebagai pengambil keputusan utama Populasi: 238 Juta Jiwa 0% 0% 0% 0% 0% 1% 1% 2% 2% 4% 5% 6%
Laki-laki
7% 8% 8% 9% 8% 9% 10% 10% 10% Sumber: BPS
100+ 95-99 90-94 85-89 80-84 75-79 70-74 65-69 60-64 55-59 50-54 45-49 40-44 35-39 30-34 25-29 20-24 15-19 10-14 5-9 0-4
0% Perempuan Komputer , Email, SMS 0% 0% Work-Life Balance 0% 1% Uncomfortable Consumers 1% Individualis & Materialistis 2% 2% 3% 3% 17% Baby Boomers 5% (1946 - 1964) 6% 7% 23% Gen X 8% (1965 - 1980) 8% 9% 9% 36% Gen Y (Millennial) 9% (1980 - 2000) 9% 10% 19% Gen Z (Post-millennial) 9% (>2000)
Transisi demografi (2020): Gen Y menjadi pengambil keputusan utama Populasi: 271 Juta Jiwa 0% 0% 0% 0% 0% 1% 1% 3% 4% 5%
Laki-laki
6% 7% 7% 8% 7% 8% 8% 9% 9% 9% 9% Sumber: BPS
100+ 95-99 90-94 85-89 80-84 75-79 70-74 65-69 60-64 55-59 50-54 45-49 40-44 35-39 30-34 25-29 20-24 15-19 10-14 5-9 0-4
Mobile Device & Social Media 0% Perempuan 0% Work + Play + Fun 0% 0% Consumerism as Life 1% 1% Highly collaborative, attention 2% span pendek 3% 4% 13% Baby Boomers 5% (1946 - 1964) 6% 7% 20% Gen X 7% (1965 - 1980) 8% 7% 8% 31% Gen Y (Millennial) (1980 - 2000) 8% 8% 8% 35% Gen Z (Post-millennial) 9% (>2000) 9%
Gen Y dan Z mempunyai kecenderungan terbesar untuk beralih ke platform online
Gen Z
Gen Y
Gen x
Baby Boomers
40%
38%
30%
15%
9%
Ingin beralih ke platform online
Ingin beralih ke platform online
Ingin beralih ke platform online
Ingin beralih ke platform online
Ingin beralih ke platform online
*Survey berdasarkan jumlah pelanggan PayTV
Source: Nielsen 2016
-5-
Silent Generation
Perubahan Teknologi (Rev 4.0/IoT)
Saat ini kita berada di tahap Revolusi Industri 4.0
SEARCH
TRANSACTIONAL
INTERACTIONAL COLLABORATIVE INTERNET OF THINGS “Social Network”
2000
2004
Sumber: Oliver Wyman, E-marketer, Adage advertising, The Digital future project
2008
“Sharing Economy”
2011
Massive Spread of Digital
2014
Teknologi yang mendorong terjadinya Revolusi Industri 4.0
Internet of Things
Autonomous Robot
Big Data
Artificial Intelligence
3D Printing Augmented Reality
Cloud
Trend Digital Market di Indonesia 262 juta Total Populasi
133 juta Pengguna Internet Aktif
106 juta Pengguna Media Sosial Aktif
371 juta Jumlah Pelanggan Seluler
92 juta Pengguna Media Sosial Mobile Aktif
Source: wearesocial – Januari 2017
Pengguna sosial media Indonesia semakin meningkat dan Facebook masih merajai platform media sosial Facebook
84.6%
Instagram
66.7%
Twitter
28.0%
Path
26.0%
Google+
18.5%
Lainnya
7.9%
Snapchat
6.8%
LinkedIn Pinterest Tumblr Periscope
5.6% 3.7% 2.2% 0.6%
Source: Daily Social, JakPat Social Media Trend in 3Q2016
Tingkat pertumbuhan pasar e-commerce Indonesia adalah salah satu yang paling pesat di dunia Potensi eCommerce Market di Indonesia Lokasi pada Scurve berdasarkan level penetrasi eCommerce
Inggris 10%
Tingkat pertumbuhan tertinggi Penetrasi pasar e-commerce masih rendah
Australia 7%
Potensi perkembangan sangat besar
10% penetration AS 11% Jerman 7%
Estimasi Market eCommerce di 2025
Jepang 6.7%
China 30% Korea Selatan 35%
Brazil 8.5% India 23%
Breakthrough point
Meksiko 15.4%
Indonesia 37% Pertumbuhan YoY
Sumber: eCommerceIQ, Daily Social, Internet research
% YoY - Tingkat pertumbuhan eCommerce
Negara
Populasi
eCommerce GMV
eCommerce % dari total Retail
eCommerce GMV per Capita
Singapura
6.8 juta
$ 5.4 T
6.7%
$ 789
Indonesia
294 juta
$ 46 T
8.0%
$ 157
Thailand
72 juta
$ 11.1 T
5.5%
$ 155
China
1,448 juta
$ 3,120 T
25.6%
$ 2.155
Amerika Serikat
350 juta
$ 980 T
14.4%
$ 2.799
..dan juga merupakan pasar digital banking yang tumbuh paling cepat di Asia Tenggara Digital banking penetration1) for transactions and services
2011
% of respondents using internet banking via PC or smartphone
2014
Indonesia
Philippines
Vietnam
Thailand
Malaysia
5
Change
7.2x
36
5
2.6x
13
7
6.3x
44
11
1.7x
19
24
1.7x
41
Singapore
1)
xx
56
1.7x
94
Digital banking penetration refers to respondents who say yes to either using internet banking via PC or via smartphone.
Source: McKinsey Asia Personal Financial Services Survey, 2014
Challenges and Opportunities in the Millenium Era
“Winner-takes-all”: hanya akan ada satu pemenang yang menjadi pemain terbesar di pasar Pangsa pasar search engine di dunia Search Engine
Market Share
Pangsa pasar perusahaan e-commerce terbesar di beberapa negara Negara
#1 E-commerce Co.
Market Share
China
Alibaba
55%
India
Flipkart
55%
UK
Amazon
25%
Japan
Rakuten
30%
69.5%
12.7%
8.2%
7.7%
0.3% Others
Sumber: Netmarketshare.com Januari 2016-Agustus 2016
1.6%
Konsumen semakin mudah membandingkan harga, layanan dan kinerja produk/jasa Situs pencari layanan hotel termurah
Situs pencari online products termurah
Munculnya pesaing-pesaing yang tidak terduga Incumbents Jasa Keuangan
Transportasi
Hotel
Otomotif
Entertainment
Retail
Newcomers
Model bisnis “plug & play” memungkinkan komponen diproduksi oleh orang siapa saja dan dimana saja
Memori Jepang (Toshiba)
Modem LTE China (Qualcomm)
Prosesor A9 Korea (Samsung) Taiwan (TSMC)
Baterai China (Huapu Technology)
Kamera Jepang (Sony)
Modul Wi-Fi China (Universal Scientific Industrial)
Chassis China Display Jepang (Asahi)
Sumber: internet research
RAM Korea (Samsung)
Kedepan akan semakin banyak pekerjaan hilang karena teknologi 5 Juta Pekerjaan (Net) akan hilang dalam kurun 2015 – 2020 Pekerjaan yang hilang
Pekerjaan baru yang muncul
4,759
Perkantoran dan Administrasi
+492
Bisnis dan Finansial
1,609
Manufaktur dan Produksi
+416
Manajemen
-497
Konstruksi dan Tambang
+405
Komputer dan Matematika
-151
Seni, Desain, Entertainment, Olahraga, dan Media
+339
-109
Hukum
+303
-40 Sumber: World Economic Forum
Instalasi dan Maintenance
+66
Arsitektur dan Teknik Sales Pendidikan & Training
Di sisi lain, kemajuan zaman membuat kita semakin mudah untuk memulai usaha DULU
Barrier to entry besar
SEKARANG
Barrier to entry lebih kecil
Harus punya modal uang
Harus punya ide brilian
Ijin berbelit-belit
Ijin sederhana
Infrastruktur (e.g. komputer) mahal
Infrastruktur relatif lebih murah
Mengelola bisnis tidak mudah
Mengelola bisnis lebih mudah
Banyak tenaga kerja
Tenaga kerja sedikit
Semua aspek usaha dikontrol sendiri
Tidak semua harus dibuat sendiri
Susah memperoleh investor
Lebih mudah memperoleh investor
Jangkauan pelanggan terbatas skala kecil valuasi kecil
Globalisasi memperluas jangkauan pelanggan
Opsi pendanaan terbatas
Private Equity, Venture Capital, Angel Investor, dan IPO
Sumber: Business Insider
…dan trend entrepreneurship menjadi semakin berkembang di era digital Valuasi perusahaan startup semakin tinggi
“Glocalization” –solusi dengan pendekatan lokal
Ada 193 startup berstatus Unicorn (valuasi >US$ 1 miliar)
berpikir global walaupun memulai secara lokal
IPO menjadi exit strategy
Media sosial sangat vital
156 perusahaan melakukan IPO di AS meraup dana US$38 miliar (2013)
Memungkinkan pengusaha membangun bisnis dengan biaya rendah tetapi mampu menjangkau lebih banyak pelanggan
Opsi pendanaan startup semakin terbuka
Lebih banyak wanita ingin menjadi entrepreneur
- Venture Capital mendanai ~1500 startup (2012) - Angel Investor mendanai >50.000 startup. (2012)
Teknologi memungkinkan wanita usaha tanpa harus keluar rumah
Inkubator dan akselerator startup bermunculan
Perusahaan besar cenderung mempunyai inovasi yang lemah
program inkubator dan akselerator merupakan penggerak tumbuhnya ekosistem startup teknologi
Perusahaan besar cenderung susah berinovasi karena terlalu birokratis
Sumber: Business Insider
global
memulai
Banyak anak muda menjadi miliarder baru
Nadiem Makarim
Achmad Zaky
William Tanuwijaya
Ferry Unardi
Imam Usman
Bagaimana kondisi kita saat ini?
Lulusan Perguruan Tinggi yang menganggur cenderung meningkat dari sisi jumlah dan persentase Tingkat pengangguran terbuka berdasarkan tingkat pendidikan 2013-2016 (%) Jumlah pengangguran (dalam juta)
7.2
7.1
7.5
7.0
1,6% 7,2%
1,9%
1,7%
1,3%
8,5%
8,1%
7,9%
19,6%
19,2%
17,7%
17,4%
SD
18,7%
SLTP
22,0%
SLTA Umum/SMU
19,2%
SLTA Kejuruan/SMK
3,6%
Akademi/Diploma
7,6%
9,9%
Universitas
2015
2016
25,2%
23,7%
22,1%
Tidak/belum pernah sekolah Tidak/belum tamat SD
23,6% 25,9%
26,5%
15,8%
Sumber: BPS
11,9%
11,9%
2,7% 5,9%
2,7% 5,6%
2013
2014
3,4%
Ada skill-gaps antara lulusan PT dan kebutuhan dunia usaha Persentase dari responden yang mengakui adanya gap dalam kemampuan dasar
Persentase dari responden yang mengakui adanya gap dalam keterampilan berperilaku
Keterampilan berperilaku
Kemampuan dasar (matematika, membaca)
Kemampuan bekerja mandiri Pengambilan resiko dan inisiatif
Kemampuan berpikir
Komunikasi Perilaku Negosiasi Kemampuan bekerjasama
Keahlian komputer
Organisasi Bahasa inggris
Kepemimpinan % 0
Sumber: World Bank
5
10 15 20 25 30 35 40 45
% 0
5
10 15 20 25 30 35 40 45
Indonesia kekurangan entrepreneur untuk mendorong penciptaan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi Jumlah Pengusaha (% dari total penduduk)
Amerika Serikat
12%
• Persepsi bahwa menjadi pengusaha dekat dengan spekulasi (judi) dan riba
Jepang
11%
Singapura
7%
• Stereotype pekerjaan ideal adalah PNS atau karyawan swasta
Malaysia
5%
• Sistem pendidikan kurang mendukung untuk menjadi pengusaha
Thailand
3%
• Generasi muda kita ingin sukses instan
Indonesia
1,6%
Idealnya jumlah pengusaha adalah 2% dari total populasi, tetapi untuk mencapai target pendapatan perkapita kita perlu 6.13 juta pengusaha (2,5% populasi). Saat ini jumlah wirausaha yang mapan sekitar 4 juta Sumber : Kementerian Koperasi dan UKM
How to win the competition in the Millenium Era
Agar mampu menjadi entrepreneur sukses, kita membutuhkan inovasi, kreativitas, dan entrepreneurship
berbasis inovasi, kreativitas dan entrepreneurship
berbasis efisiensi dan produktivitas
Sumatera Barat mempunyai potensi besar untuk tumbuh pesat melalui Inovasi, Kreativitas dan Entrepreneurship
Propinsi
Ekspor Ekonomi Kreatif (%)
Propinsi
Populasi (%)
Propinsi
PDRB (Rp Jt)
Propinsi
PDRB per Kapita (Rp)
Jawa Barat
18,28
DKI Jakarta
1.983.421
DKI Jakarta
194.875
Jawa Barat
33,56
Jawa Timur
15,21
Jawa timur
1.689.882
Kalimantan Timur
146.461
Jawa Timur
20,85
Jawa Tengah
13,22
Jawa Barat
1.525.149
Kep. Riau
103.032
Banten
15,66
Sumatera Utara
5,46
Jawa Tengah
1.014.074
Riau
102.829
Jawa Tengah
14,02
Banten
4,68
Riau
652.386
Kalimantan Utara
97.858
DKI Jakarta
10,5
Sumatera Barat (11)
2,03
Sumatera Barat (13)
178.810
Sumatera Barat (21)
34.411
Sumatera Barat (?)
?
Sumber: BPS dan Bekraf
Inovasi adalah proses penciptaan nilai tambah
Willingness To Pay (WTP)
Value’
Value
Opportunity Cost
Value = WTP – Opportunity Cost
Inovasi adalah proses penciptaan nilai tambah
Rp 25,000
Rp 5,000
Rp 1,000
Rp 50,000
Kreativitas Visi Imajinasi
Out of the box
Trans Studio: Wahana ekspresi kreativitas dan sinergi antar lini usaha dalam group Show: Petualangan Si Bolang & Zoo Crew Pertunjukkan menggunakan karakter orisinal Trans Media, sebagai sebuah bentuk sinergi antar lini usaha dalam group
Show: Kabayan Goes to Hollywood Cerita fiksi tradisional yang dikemas menjadi sebuah seni pertunjukkan modern
Atraksi: Magical Parade & Zoo Crew Parade harian dengan maskot orisinal Trans Studio
Show: Legenda Putra Mahkota Pertunjukkan akrobatik yang syarat dengan nuansa lokal Indonesia
Atraksi: Special Effects Show Perpaduan teknologi dan special effects dengan aksi stunt show dari talent lokal Indonesia
Bisa Menciptakan Peluang
Bisa Membaca Peluang
Result Oriented
Entrepreneurship “Buy the future with the present value” Perfeksionis
Disiplin Detil
Hanya dengan ide-ide kreatif dan inovatif inilah kita bisa meraih kesuksesan Industri kreatif Hollywood menyumbangkan pendapatan US$ 504 miliar bagi Amerika Serikat atau setara dengan 3/4 PDB Indonesia
Industri kreatif memberikan kontribusi lebih besar daripada Sektor Finansial dan Manufacturing bagi Ekonomi Inggris
vs
Penjualan busana dan aksesoris Italia mencapai EUR 62.5 miliar atau setara dengan PDB Sudan di tahun 2014
vs
Sumber: internet research
vs
Pendapatan “Girls Generation” (artis K-Pop) mencapai US$ 50 juta atau setara 125x gaji Presiden Obama yang merupakan Kepala Negara dengan pendapatan terbesar di dunia
vs
Akumulasi pengalaman entrepreneurship melahirkan konsep TRANSmart yang mampu menjadi industry transforming concept
Restaurants
Cooking & dining
Fresh
Electronics
Sports
Home Living
Fashion
Cosmetics
TRANSmart menjadi destinasi pilihan keluarga dengan konsep hybrid supermarket dan department store
Berani Terima Tantangan ?