EVALUASI LOAD FACTOR PADA BANDARA INTERNASIONAL JUANDA SURABAYA TUJUAN SURABAYA – JAKARTA DAN SURABAYA – DENPASAR
Oleh :
BAGUS DWIPURWANTO 3106 100 016
PENDAHULUAN • Latar Belakang • Perumusan Masalah • Tujuan • Batasan Masalah • Manfaat
LATAR BELAKANG
Bandar Udara Internasional Juanda adalah merupakan bandar udara yang terletak di Surabaya, Jawa Timur.
Pergerakan dikarenakan
penerbangan Jakarta
Surabaya
merupakan
menuju
pusat
jakarta
sangat
perekonomian
dan
tinggi, pusat
pemerintahan Indonesia.
Denpasar merupakan kota wisata, dimana para pendatang atau wisatawan dari Surabaya memilih moda darat untuk mempermudah menjangkau setiap daerah wisata di Bali. Sehingga pergerakan penerbangan Surabaya menuju Denpasar sangat rendah.
Diperlukan suatu evaluasi untuk mengetahui tingkat keterisian kursi penumpang (load factor) pada kedua rute tersebut.
PERUMUSAN MASALAH Bagaimana frekuensi penerbangan dan volume traffic demand penumpang
pada rute Surabaya – Jakarta dan Surabaya – Denpasar pada tahun 2007 sampai dengan 2009 ? Bagaimana pola Load Factor (L/F) yang ada untuk Surabaya – Jakarta dan
Surabaya – Denpasar pada tahun 2007 sampai dengan 2009 ? Berapakah jumlah penumpang, frekuensi penerbangan dan Pola Load
Factor (L/F) yang ada untuk Surabaya – Jakarta dan Surabaya – Denpasar pada tahun 2014 dan 2024 ?
TUJUAN Menghitung frekuensi penerbangan dan volume traffic demand penumpang
pada rute Surabaya – Jakarta dan Surabaya – Denpasar pada tahun 2007 sampai dengan 2009. Menghitung pola Load Factor (L/F) yang ada untuk Surabaya – Jakarta dan
Surabaya – Denpasar pada tahun 2007 sampai dengan 2009. Menganalisa perkembangan jumlah penumpang, frekuensi penerbangan
dan pola Load Factor (L/F) yang ada untuk Surabaya – Jakarta dan Surabaya – Denpasar pada tahun 2014 dan 2024
BATASAN MASALAH
Data yang digunakan berbasis data sekunder yang beroperasi
pada saat tahun 2007, 2008, 2009. Didapatkan dari PT. ANGKASA PURA I.
Rute yang akan distudi adalah rute Surabaya – Jakarta dan
Surabaya – Denpasar, tidak termasuk penerbangan lanjutan.
Data tipe pesawat tiap airline digunakan sesuai dengan tipe pesawat yang tercantum pada jadwal penerbangan.
MANFAAT
Sebagai bahan masukan untuk perusahaan penerbangan dalam
mengefektifkan jumlah armadanya.
Sebagai bahan masukan kepada perusahaan airline selaku penyedia
jasa
angkutan
udara
dan
pemerintah
selaku
penyelenggara Bandar udara untuk mengevaluasi Load factor.
TINJAUAN PUSTAKA • Studi Terdahulu
• Pola Jaringan Penerbangan • Rencana Pokok Produksi Jasa Angkutan Udara • Frekuensi Penerbangan • Tingkat Pengaruh Volume Traffic Demand Penumpang • Pola Load Factor (L/F) • Traffic Forecasting
STUDI TERDAHULU
Analisa Load factor (L/F) Pada Penumpang Pesawat Terbang Rute Surabaya – Jakarta oleh Audya Angga W (2006).
Studi Karakteristik Penumpang Pesawat Terbang Pada Proses Keberangkatan
Penerbangan
Domestik
di
Bandar
Udara
Internasional Juanda Surabaya oleh Hastutik (2005).
Analisa Penentuan Jumlah Gate Pada Terminal Keberangkatan Domestik di Bandara Internasional Juanda Surabaya (terminal lama) oleh Sari (2005).
Studi Tingkat Kepuasan Penumpang Pesawat Terbang Terhadap Pelayanan Maskapai Penerbangan Berdasarkan Tingkat Ekspektasi oleh Yusa (2008).
POLA JARINGAN PENERBANGAN Dalam membuat dan mengevaluasi jaringan penerbangan digunakan beberapa parameter (Tabel) yang saling berkaitan, tetapi parameter kepentingan antara perusahaan, penumpang, dan pemerintah sebagai pembuat kebijakan berbeda - beda. Prioritas kepentingan bagi airline, penumpang dan pemerintah adalah sebagai berikut : Bagi airline : pendapatan, L/F, Utilisasi, frekuensi dan seat-Nm Bagi pemakai (penumpang): frekuensi, pendapatan, seat-Nm, L/F, dan utilisasi. Bagi pemerintah: frekuensi, L/F, pendapatan, Utilisasi dan seat-Nm.
Tabel Parameter Jaringan
Sumber : buku Nasution, 2004
Rencana Pokok Produksi Jasa Angkutan Udara Rencana pokok produksi setiap pesawat udara akan menentukan hal-hal berikut. Jumlah penerbangan. Jam terbang. Block hours. Ton-km produksi. Seat-available. Seat-km produksi. Frekuensi penerbangan. Pesawat udara nigh stop. Jumlah pendapatan.
FREKUENSI PENERBANGAN Pada rute Surabaya – Jakarta dan Surabaya – Denpasar terdapat beberapa maskapai penerbangan yang beroperasi pada tahun 2007 – 2009 dapat dilihat pada tabel berikut : Airlines rute SBY - CGK Maskapai Penerbangan RuteNAME Surabaya – Jakarta OPERATOR Airlines rute SBY CGK AWQ IND AIR ASIA OPERATOR BTV AWQ CTL BTV GIA CTL LNI GIA
NAME BATAVIA AIR IND AIR ASIA GARUDA CITILINK BATAVIA AIR GARUDA INDONESIA GARUDA CITILINK LION AIR INDONESIA GARUDA
LNI MDL
LION AIR MANDALA
MNA MDL
MERPATI NUSANTARA MANDALA
MNA AFE
MERPATI AIRFAST NUSANTARA
SJY AFE
SRIWIJAYA AIR AIRFAST
WON SJY
WINGS AIR AIR SRIWIJAYA
DHI WON
ADAM WINGSAIR AIR
Sumber PuraAIR I,(2010) DHI : PT. Angkasa ADAM
Maskapai Penerbangan Rute Surabaya – Denpasar
OPERATOR
BTV GIA LNI MDL MNA SJY WON
NAME BATAVIA AIR GARUDA INDONESIA LION AIR MANDALA MERPATI NUSANTARA SRIWIJAYA WINGS AIR
Sumber : PT. Angkasa Pura I,th (2010)
Untuk mengetahui jumlah frekuensi penerbangan diperlukan data operator dan data keberangkatan. Setelah mendapatkan data tersebut dikelompokan menurut operator Pada rute Surabaya – Jakarta
dan Surabaya – Denpasar. Kemudian membuat tabel
pada periode per hari, per minggu, perbulan, per tahun. Pada studi ini akan didapat data frekuensi tiap maskapai penerbangan perjam, perhari, perbulan dan pertahun. Frekuensi yang tinggi akan mempermudah penumpang dalam melakukan perjalanan sesuai kebutuhan. Data ini dapat juga memperlihatkan tingkat produktifitas perusahaan penerbangan dalam mengoperasikan armadanya.
Tingkat Pengaruh Volume Traffic Demand Penumpang Persyaratan permintaan dalam penyusunan jadwal penerbangan sangat diperlukan untuk mengetahui besarnya volume traffic demand dan karakteristik demand di setiap kota pada berbagai rute. Dalam menentukan Load factor yang diperhitungkan hanya volume traffic demand. Dari volume traffic demand dapat diketahui pola hubungan diantara rute – rute yang akan mempengaruhinya, yaitu sebagai berikut (Nasution,2004) :
1. Total penerbangan tiap hari. 2. Waktu – waktu keberangkatan. 3. Jumlah penerbanganan dalam perjalanan. 4. Tipe pesawat yang digunakan.
Pada rute Surabaya – Jakarta dan Surabaya – Denpasar terdapat beberapa tipe pesawat yang beroperasi pada tahun 2007 – 2009 yang dapat dilihat pada tabel berikut : Type Pesawat rute Surabaya – Jakarta
Type Pesawat rute Surabaya - Denpasar CODE A319-100 A320 A330 A333
B732 B733 B734 B735 B739 F100 F28 MD80 MD82
MD90
KETERANGAN Airbus A319 Airbus A320-100/200 Airbus A330 all models Airbus A330-300 Boeing 737-200 Combi Boeing 737-300 Freighter Boeing 737-400 pax Boeing 737-500 pax Boeing 737-900 pax FOKKER 100 MNA McDonnell Douglas MD80 McDonnell Douglas MD82 McDonnell Douglas MD90
Sumber : PT. Angkasa Pura I,th (2010)
SEAT_CAP 170 180 300 440 135 155 170 170 195 110 80 172 172 187
TYPEAC A306 A319 A319-100 A320 A330 A333
B732 B733 B734 B735 B738 B739 B744 F100 F28 MD80 MD82
MD90
KETERANGAN Airbus Industrie A300-600 pax Airbus A319 Airbus A319 Airbus A320-100/200 Airbus A330 all models Airbus A330-300 Boeing 737-200 Combi Boeing 737-300 Freighter Boeing 737-400 pax Boeing 737-500 pax Boeing 737-800 (winglets) pax Boeing 737-900 pax Boeing 747-400 (Domestic) pax FOKKER 100 MNA McDonnell Douglas MD80 McDonnell Douglas MD82 McDonnell Douglas MD90
Sumber : PT. Angkasa Pura I,th (2010)
SEAT_CAP 264 170 170 180 300 440 135 155 170 170 162 195 450 110 80 172 172 187
POLA LOAD FACTOR (L/F) Load Factor merupakan perhitungan yang memperlihatkan tingkat produksi atau kapasitas perusahaan penerbangan dalam pengoperasian armadanya. Ada beberapa cara untuk menghitung Load Factor antara lain yang dikembangkan oleh Coyle (1994), Nasution (2004) dan PT. Angkasa Pura I. Dalam studi ini metode yang digunakan adalah metode Load Factor menurut coyle karena bila mengunakan dari PT. Angkasa Pura I hasil perhitungan load factor tidak bisa mendapatkan angka 100%. Load Factor menurut Coyle Nasution(2004) menggunakan rumus :
(1994)
L/F = ( Number of passenger ) x 100% (Number of passenger Capacity )
dan
Traffic Forecasting Traffic Forecasting merupakan besarnya ramalan angkutan udara
pada setiap rute penerbangan untuk mengetahui besarnya arus penumpang dan barang sehingga akan dapat ditentukan jumlah penerbangan, jumlah seat pada setiap rute, frekuensi penerbangan,
pangsa pasar, dan tingkat pelayanan yang akan diberikan.
METODOLOGI START
IDENTIFIKASI MASALAH
PENGUMPULAN DATA :
STUDI PUSTAKA
a. Jadwal keberangkatan pesawat b. Jumlah penumpang pesawat c. Kapasitas jenis pesawat d. Survey dan wawancara
-
Analisa Frekuensi Penerbangan Analisa Volume Traffic Demand Analisa Load Factor Analisa Forecasting
Kesimpulan dan Saran
END
Gambar 3.1. Bagan alir pengerjaan Tugas Akhir