I J
"-
b-;:,I.
-.3:31
~~d /J'YI
MODIFIKASI MESIN PENGUSANGAN CEPAT IPB 11-1
\\\\\\\\
\~\ \ ~\ \\\~ ~\ \\~ ~\~ \I~ \\\\1\1\
\\1\1
1\\\1 I\ll
IPB200ll775 Oleh
Sjamsoe'oed
Sadjad
Dibiayai Oleh Proyek PeninllkBtan Penelltian dan Pengabdian Pada Ma.yaraka. Oengan Kontrak No. : 123/P4M/DPPM/BD XXI/1990 tanggal. 25 Me; 1990 ber.umber dar; dana pinjaman Bank Dunla XXI (Loan No. : 2944-IND)
Direktorat Pembinaan Peneli'tien dan Pengabdian Pada Masyarakat Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan den Kebudayaan
FAKULTAS INSTITUT
PERTANIAN
PERTANIAN
FEBRUARI,
1991
BOGOR
IDENTITAS DAN PENtiESAHAhi LAPORAN AKHIR HASIL PENELITIAN
1. a. Judu1 penelitian
b. Kategori Penelitian 2. Kepala Proyek Penelit~an a. ~lama 1engkap b. Jenis Kelamin c. Pangkat/Gol./NIP d. ~abatan sekarang e. Faku1tas/~urusan
f. Univer:::;itas g. Cidang I1mu yang ditel:i.t:i. 3. Jum1ah T:i.m Peneliti
: Modifikasi Mesin Pengusangan Cepat: IPS 77-1 II
Prof. Dr Ir Sjamsoe'oed Sadjad Laki-Laki Guru Besar/IV-e/130120139 Kcp~la Lab. Ilmu dBn Teknolog:i. 8enih Fakultas Pertanian. ~urusan Bud:i.daya Pertanian IPS Ilmu dan Tekno1ogi Benih 1
(setu) orang
------4.
Lokasi Penelitian
La~oratorium
Leuwiko~o.
5. Kerjasama
a. Nama Instansi b. Alamat O.
Jangka Waktu Pencl:i.t:i.an
10 Gulan
Del
Teknologi Benih. IPS rmaga. Bogor.
KATA PENGANTAR
V~ab~l~tas
ben~h
menjad~
kUant~i~kas~
metabol~sme
ben~h
N~la~
ada1ah
tens~al
gam
v~ab~l~tas
k~an
ben~h
ben~h
Ma~a
yang
).
momen
sel~s~h
N~la~
Delta
viabilitas ini
Wa:~tu
ben~h.
pada kurun
rel.at~f
v~ab~l~tas
V~ab~l~tas
Po-
dalam kurun
ra-
V~G-
v~ab~l~tas
pa-
(MPV).
mGs~n
pendek
t~ngkat
p0ngusongan cepat
mengh~s~lkan
rsgam
penderaan etan01 de1am
sanC:acan dihasi1kannya
benih yang gradual. Bagaimana garis ken
per~ode
v~ab~litas
Gradual~s~s~
d~jadikan
d~ukur
Dalam
itu menjabarkan status-status
per~ode
yan;) ,
antara
Ben~h.
oleh penderaan etano1 yang
d~has~lkan
pentinglah untuk mendapatkan
yang mcr;1pu dalam
mes~n
9
d~dapatkan
yang
mds~ng-mas~ng
- V
p
Ilmu
salah satu par&meter
Sebaga~
v~ab~litas
berat. Ragam
b~l~tas 08
(V
V~gor
dan
ben~h
Delta.
perhat~an
fokus
Nila~
tingkat
[email protected]:t. Delta yang menghubun9-
titik-titik status vic:>Lilitas benih dBpat dijadikan indika-
tor tingkat viaoilitas bCilih untuk pcriode
viabil~tas
benih ter-
tentu. Mes~n
penQusangan cepat IPB 77-1 telah
nel~ti
sebagai pell990nti tino,-;kan
sccc,ro
alam~
litas. Masih
dengan
melampau~:an
o~dapat~
mesin ini. Karens
~tu
d~c~ptokan
me;~undurkan
oleh pe-
viabi1itas benih
benih pada kurun periode viabi-
ke1emahan pada
mekan~sme
dev~gorasi
pads
dengan adanya keSOMpatan untuk memodifika-
si mesin pengusangan cape! IPS 77-1, pcneliti menyampaikan ma kasih sebesar-besarnya t.ian
dun
Pen0abdian
P~da
kcpad~
Sdr. Direktur
i-'i<::;sY3rvkat:.
U8r1
Pe~binaDn
teri-
Pene1~-
Sdr. i
litian IP8. 3.5.
SUMMARY This research in modifying the Rapid Aging Machine
(RAM)
Type IFB 77-1 has several purposes a5 to achieve higher efflthe
in
the mechanism on the
~eed3
by ethanol damp,
air
blow1.ng
stationair position during stress, of
considering
make the seeds not in and
t.o
create simulation
rapid devigoration for recalcitrant seeds. The implimentation was starting with establishing proto-
type machine by
Blower for
~sing
and an Aerator which was connected with
RAM IPB 77-1 was made
blowing air resources liquid ethanol
model of machine
built in three replicates
They areonnected
to exhaust the ethanol damp
i~~~
There are three variance 1)
Blowing
ethanol damp:
t]~
"n
operating research t.his
fr()w
t.o
:'-100
s t.res:3
modification
i;3
10,
w~··-
the open air thi8
modified machine;
~.
the air simultaneously with the
An interval of 5,
being
15
minut.~:5
athanol damp. and
were
20
minut.es
of
8zperiment,s:d
maize and soybean seeds.
machi
in
p~:=:
t.his
The re:.=.ctl t. e·f
rni.nut:.ee
for soybean seeds into 30 minutes and 20 minutes for
m8ize and soybean seeds respectively. no in"t,er.5.Gt.io:n
The.re.
et.hanol d~t:.e.r
and
lora t.ion
air
blowing
concerning
t.he
effect.s
t.o
t.he
of
for simulating the rapid 3eeds,
bet,ween
devigor~tion
process in rec81sitrant
in consider8t.ion t.h.3.t. rec8lei't.rant. :-;eed:-; could det.eri-
due to the decreasing moisture content and their genet.icc-tl
behaviour.
RINGKASAN Peneli t.ian m<.)dii'ikas i
Me5in
PengU5ang Cepat
IPB 77-1 ini merupunyai t.ujuan unt.uk mencapai peniupan
lebih menggerakl;;an benih yang
didera,
Aerator) ,
dan
rancang
1'1 PC
t'lF'C
l;;et.ah.~nan
benih 1.'eka1s1-
(Seed Blower it.u
me.nlbuat
yang akan dicipt,al;;an ;3ebagai modifikazi akhi1.'nya membu-:lt. me5innya
IPS 77-1 eli ·bu.st, t,iga ulangan yang roaB ing-masing
d ihubungl-{an
mesin
bagi
yang Budah tersed1a
!1PC IPB 77-1 ya.ng 5udah eendiri,
yang dapat
.~ng1n
l;;emudian ::lengan has 11 protot.ipe
bangun
Tipe
e1' is ien:;>. i
melal;;ukan ;3 imulas 1
deraan etanol dan pengurangan kadar air
L.ipe me5in dengan peralatan
(MPC)
dengan
saluranangin dan uap etanol yang
dlkeluarkan ke luar ruangan dengan 5ebuah exhaust fan. Peniup Angin dan Aerator Peniup Dap Etanol
Peniup uap etanol saja;
"::.
;
~f
Peniup angin saja;
3)
Fenlup
Interval qaktu yang dladakan dalam penelltlan ini adalah 5,
10,
15 dan 20 menit,
sehingga operasi
peniupan etanol dan
modLf1},a3i 1"1F'C .rnembuahhan ~f i~.ien~.
i
pender,~an
i).a}?
e"t,;~.no
1 dar i
peningl~at.an
l-r:elipat,an 60 meni t. u.nt.ul;:
benih
jagu.ng dan 30
meni~
un~uk
meni t.
unt.ul'\:
menjadi 30
benih jasuns dan 20 menlt untuk be01h kedelai. et.ano1 dan
mekanieme t:.ld",k
benih
menilllbu11;:.~n
int.eral>;:",i
an viabi1itaB beni11
'''Ii t.ran,
yang
peniUPiU:l angin
y·:t:ng nY·:tt,a
t.erhadap damp."knya dalam penurll.n-
penurun·~n
viabili taB
benih re1,81-
di:3eb-!'tbl;;;an oleh pengaruh et.ano1 at.au pun
pengger.:il:.Ss,.t1
d.~pa1.:,
rt1enurunl~.an
olell
l·:adar
.~i1:.-'
benlh.
pe.niup.S\n angin perlu it.1.!
disuno.kan
bagi
t ..l:"ane.pot,~.;31 benih.
angin
d.:tn
disun.o,]<;an unt.ul: mensimula5i
Me}-~ani3me
peniupan
pe:nurunan
viabili t.a3
benih
hendah ole11
DAFTAR lSI Halarn,:'tn
:3UMt1ARY lUNGKASAN DAFTAR lSI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR 1.
PendaI-lu.l u.8.n
Tujuan Penelitian
--'
III.
Tinjauan PU5taka
5
IV,
Bahan dan Netode
8
II.
V,
Hasil dan Pemb8hasan
18
VI.
Kesimpulan dan Sayan
36
DAFTAR PUSTAKA
39
DAFTAR TABEL Halaman T.~bel
Data PengaIfl.~tan Experimen I, I la, lIb, I I I d.5.n IV deng.5.n Tolok Ukur Vp (%) . . . . . . . ..•......
19
Data Pengamata.n E:xperimen I, IIa, lIb, III dan IV dengan Tolok Ukur yang Ditransformasikan ke Arcsin V%
21
T8_ tJf:: 1 3
ANOVA Exp.
I
22
T.5.oel 4
ANOVA Exp.
IIa
22
. .:.ue 1 5
ANOVA Ex];),
lIb
2.3
Tb.be 1 6
ANOVA Exp.
III
24
Tabel 7
ANOVA Exp.
IV
24
Tabel 8
D.5ttB. Pengamatan E:.x.p.
T.9..be 1 :1
Data Penga.Tflatan Exp. VI dengan Tolok Uku.r- y,=,ng T,elah Dltransformas ikan ke Arc."Sin V%
lh_bel
1
2
Tabel
10 :
T o.be 1
1 1:
ANOVA Exp. D8.t<9.
.~_be
1
12 :
1:3
,
28
VI
Pengamata.n
Experirrlen.
(%)
Va dan Vb
.......... .
AN()VA
Exp.
v,~_
33
Vb
34
14 :
ANOVA Exp.
T·-s.bel
15 :
Petlg8.:t'l).h Et...5.:no 1
(coklatl
pad.?
Be"nih Fek.:tls i t.ran
dengan operasi Aerator dan
Blower (%-se IW.lncul di permukB_h.n se5ll_-~ clah 12 rl..ctri peI18_na.rrl.~tn) . , . . ~ . . ~ . . . . . ~ . . 16:
32
D.:t"t.~=:_ Pe[lgGtrf!.~TJ8_n Experirt,en v~~ d~~l1 Vb dengan Tolok Ukur Vp yang telah Dit:.r,,,,nsTorm.S'.s ikan ke Arcs in '1%
i'8.bel
l'O'ne.L
29 30
dengan Tolok Ukur Vp 1'0 :)~ 1-
VI
Perlgaruh Eto.:i.Lol p.::tda Benih Reka Is i tran. (cokl,~t) dengan opera:3 i Aerator (%-s~ n'li.lncu.l d.i
perrnl.).k~.an
5e5ud,~h
12 hari
35
DAFTAR GAMBAR Hal.:\i)i.=o.Il
Sket.'::a MPC bagiannya
Garnbar 3
IPB 77 - 1 d .... n B.c.gi .... n6
Hesin Peniup Angin (Seed Blower) digunakan untuk pre-experimen dengan memasang Aerator Peniup etanol
9
Ruang Pend.eraan Benih berupa. belanga aluminium dan tabung d.8.rt pralon untuk menempatkan benih yang didevigorasi
9
Tabung dart Pralon untuk menerflp.9.t.kan ber-lib Y8.ng d.idevigoras i
Gambar 4
TI.).t,l;f.P
T8.bl_).'(lg
Pro.lo:n.
yang
berlubang atau berkasa Gambar 6
Tabu:fl£ Praloy!
10
~eb.anYbk
10 34
bu~_h
dirnasukkan dalarn Ruang Penderaan
11
Pr.=-.. l()n y.~_ne: b!'~~"'i-,-(_l.""t,i).:p k~5.58_ meHlenuhi 5yarat r!lO.mpi). rn~'rlggerQ_k
Tab1.:rng
kan benlh dalam tabung oleh T il.l.pa.-n Blower
Hodifikasi
G.'5I.mb~r
1
n-
12:
1
IPS 77-1
MF~
12
Modifikasl MPC IPB 77-1 Tampak Aerator (A). Blower (8) dan Exhaust Fan (el untuk rnengeluarkan
Gambar 11:
,
..i.....L
U8.p
et.::"i.!lol
T-5.bi..l.ng Pro.lon
1:..et((p~l...
benih d.ide-
vtgorasi dim~sukkan ke dalam Huang Penderaa.n
16
Hl.J..:t:n.g Pend.erb.'3.rl ra.pat
16
1
MODIFlKASI MESIN PENGUSANGAN CEPAT -IPB 77-1 1_
Pendahu1uan i1esin
tahun
Pengusangan
berpengaruh
terhadap
diseroinarl~an
Pian,
Jepang,
benih. pada
dir,ekayasa
77-1
oleh Sadjad
viabilitas
di
IPB
(MPC)
sesudah diteroukan
1977
t.elah
Cepat
bahwa etanol
(1972)
Prototipe
tahun
pada
1980
mesin
ini
(Sadjad
dan
1980).
Penelitian untuk penerapan devig?rasi secara cepat terus meneruz IPB
dilakganal.;:an
77-1,
kehutanan maupun
t,erhadap
maupun
MPe
ort:,odol~~.
IPB
t.elal1
dan
benih
baik
rnenu.njul:l~an
be1'1ih
:3ebagai maupun
::>umber unt,uk
1982;
spesies-specific diatasi
ortodok5
1:3<31;
S.O\enong,
pembuat,
Dar1
ragam
pene11tian
ja.gnng
(1:1en1h dom1nan
lemal<;:/prot,ein)
it,ll cenderung ber:=,ifat 5pecies-
viabili t ..~.~. ':l.,,,_ya
dengan
parame~er
MPC
benih
;3ebagai
baik
}--;;:elornpol;,:
;3impan,
mengat.ur
yang digunakan.
t.ujuan
untul< (101:, )
Hingga
waktu
yang spesi£ik untuk masing-masing spesies. periu diperhatikan
dan
hortikul t.ura,
Pian,
parameter-specific
Penduga
et.anol
pangan,
1'!.:ernampI.lc.9.nrlya.
kedela1
peragam
t,ujuan
uap
t.erhadap
t.erhadap
juga
dan
bail,
digunak.o\ll
dampak uap etanol dalam roesin speci£ic,
tanaman
(Sadjad e.:t. l l . ,
77-1
dilal~ukan
l<;arbohldrat.)
menggunakan
perl<;ebunan,
rel~al:3it,ran
1986) .
yang
bail.;:
dengan
se}-;:ar.=tng
peraan
et,anol
Untuk selanjutnya
2
K8.rena keefektif.'lco '.lap etanol terhadap benih yang didera tergo.nt'.lng pada intensit8.5
pengenaan benih oleh molekul-mole-
kul uap etanol dan tekanannya dalam ruang penderaan, lam
MPC
IPB
manta pan
77-1
hasil
masih
deraan
terdapat
dan
peluang
kemungkinan
maka da-
terjadinya
penurunan
ketidak
viabili tas
yang terlamp8.u dr.'lcsti5. Dlsamping Vigor i t,t!
dan
me,5.in
I;:adar
untuk
airnya
l'1PC
mendapatkan
simulasi
dev.ig()rEte.i
t1dak
bagi
benih yang didera da1am mesin
sewal;:tu
penderaan, t.erh~d~p
1et.al{
1:>en111
keefel~t.lfan
da1am
deraan.
IF'B 77-1 perIn dimodifika3i dengan arahan
peningka'tan
devigorasi
lJen1hny.0\
(Va)
berpengaruh
n.~mpa1-~nya
(ileh 3ebab 1 t,u,
Awal
bagi
keefektifan,
deteriorasi
berposisi
d1am
("l.et:.eri()l:"ae;i
penciptaan metoda
OOnih secara
(stasioner) ,
benill
oleh
a1ami yang simu1asl
penu.runan
l~ad.:1.r
.~ir
(benih rekalsitran). Hasil kan
dapat.
penelitian int akan sangat berguna karena diharapmenunjang
pengembangan
Ilmu
dan
Telu1010gi
l:hususnya dalam bidang kuant.ifikasi metabolisme
benih.
Benih
3
II.
Tujuan Penelitian 1.
Meningkatkan Efisiensi Deraan
5istem dengan
Deraan
uap
Irlemompakan
etanol
dalarn tabung gelas elemen ngan
peruanas
volurne
diletakkan Po.d.5
dalam
yang
MPC
y.5.ng
"trays"
IPB
diuapkan
yang diternpatkan di
bersuhu
benih
satu. lapis.
etanol
dari
etanol
Ruang deraan dibandingkan de-
didera
terlampau
dalam
besar,
ko.reno.
benih
keada.5.n stasioner dan terseb8.r
D8.l8.m penelitian ini efisiensi deraan itu dicoba
akan melalui rna.sa benih secara
ruang deraan dan roele-
deTl.gbn
":3
sehingga uap etanol
lebih merata di anta.ra tabung.
i:s-t,et(l 5e 1"
ini
l~ont,ak
ant~5_r.~
rnolek1..l.1
uap
dart perIClu.k8..5.n. ber1.ih lebih f(!erat.-!;l..
11.5.5a
benih
dalam
t1PC
IPB
77-1 D~.l~~trrl
dimodifikas iko.n didera.
tidak
sambil
dider.5.
ant8.r
cairan
luar mesin dan diberi
takkan benih dalam tabung-tabung berdiri,
et..~s.n.ol
dil.akukan
40 0 C.
untuk ditingkatkan dengo.n mernperkecil
Di h.5..rapkan
77-1
molekul
pu.lo.
be.rt"l.l.j UO.n
dalam
kearJaan
aka.n 3.p
-!).•
d.5.P·s..t et,,3_n.ol
diletakkan peneliti.s..Yl
untuk
sT--,a5ioner~
lebih clar-l
dal.~rn
rilembl.Jat
Benih
memungkinkan
perrCiukaan
i(li
t1PC
benih
yang
yb.ng
yang
bergerak
ad8.nya
benih"
posisi
kECCe"n.5.
kontak be:nih
tidak :pada p05i5i stJ;tSi()l·ler.
SirnulJ3.si ku_rang
devigor.~5
berrn.3.nfBat
i
ka18xl
p8d.~
benih yang tidak muclah dis iUlpan
d.i +__ tljuka.ll
'-1_ntu.k
menduga
deteriorasi
4
benih
periode
dev igor.~.5 i
penurunan bertu.juan
mendapatkan hingga
rtlodifikas i
devigorasi
yang
rc;.gam deraan yang 4.
g'::Jrasl
MPG
i~':5_1ah
deraan
dari
"strec;.m1ining··
MPC
dapat
IPB
77 -1
tercapai
sepad a
1ebih banyak. Mekanisme Devigoras i
Merlguj i
Daiaro
s istero
1"'-'.1.5.
IPB
77-1
derar~:(l
deraan sehingga
hanya
etanol
terda1"at
yang
sa-cu
clitiu:pk8.n
mekanisme
devi-
dJ;~.lr13_n'l
riJ..~~_ng
ke
jenuh dan membiarkan benih terdera ua1" etano1
untuk waktu tertentu.
Dalam penelltian ini diteliti ada tidaknya pengaruh yang berbeda apabila mekanisme devigorasi itu berupa deraan etanol dalam keadaan stagnan dan bergerak bersama tiupan blower. Devig()rae, i
Simt::tl8.s1
genet.ll-:
yang
non
dorman
Ben-ih
dapat.
dipercepat.
()leh
t.erj.s.ctiny.s.
penurunan kadar air benih. Penelit,ian
IF'B
77-1
dapat.
irli
nle,.,ujudkan
benih rekal;:si t,ran
dengan
mempelajari
peniupan
m-elalu.i
angin
l:::emurtgl~inan
mel::,3.ill:::,me pr();3e:3
beruap
5irnt.ll.3.;3i
pe:ngeri.nga::n
et.anol
oleh deraan uap etanol yang 3tagnan.
di
modifil:8.;3i devig()J:.~.3:.=.i
yang
:=.amping
rlFC b,:~gi
dij.:5.:1anl~an
devigoras i
4
ben1h
s 1 mp.9. n ,
periode
:penuru.n.a"fl
Peneli ti.".n rnendapatkan hi:(lgga
modifikasi
devigo:c.9..s i
yang
rQ.gam deraan yang
4.
untuk
ifli
deraan
dari
., !3treartliini"Clg"
MPC
IPB
77-1
tercaJ:},5.i
dJ3.p-3.t
sepad.5.
lebih banyak.
Menguji Mekanisme Devigorasi
DaVun gor.5.si
sistern
dev12:or'''.51
MPC
L5.1ah
IPB
77-1
der.9.an
hanya
etanol
t.erdapat
Y8.ng
5atu
ditiupk8.rt
mek.9.ni5rne
devi-
ke
rU·9.ng
d8.1.50.HI
deraan e:ehinggl3. jenuh dan merrlbj_<9.rkr7.n benih terdera lJ.ap etanol u.ntuk w.9.ktl..l. tertent'cL
Dalam pene11tian Ini dltellti ada tidaknya pengaruh yang berbeda apabila mekanisme devigoragi i t.ll berllPa deraan et.."'.nol dalam keadaan st.agnan dan be.t'gerak bersama t.iupan bIol.;er. Simulasl
5.
Be:,ni.h
Deteriorasi benih rekalsltran yang dlsebabkan oleh slfat ge:net,iJ:
yang
non
dorrnan
d>3.pat,
diper<:.::ePEt"t,
()leh
t,e:c j8.din~7<3.
penuru.nan kaday air benih. Fenel i "'tian IPB 77-1
ini
mempe la jari
oleh
[nod1.£ i}:,~_;3 i
fvlFG
dapat mewuJudkan mekanisme simulasi devigorasi bagi
benih rekalsitran melalui dengan
l-:emu:ng1-:in.an
peniupan
~jer·~an
Hap
angin
proses
beruap
pengeringan yang dijalankan
et.anol
et.an()l yang zt"agn3..n.
di
~anlping
dev·igclrasi
5
III.
T1njauan Pu5taka Peneli tian
y.'"-ng
t.ldak
ben1h
dil{et.ahui
it,u
berada,
viabilit.a:3nya Viabili t,as
agronomi
.ranell
kalau
g."tri5
viabilit,a5
(Sadjad, MPC
77-1
menggUnal'>IHl
per10de hanya
dil1:et.ahui
viab111 t.a:3
menel1t.i
pada
sat,n
bahwa
Y"'tng
berbed;5.
Sadjad, (Gambar
benih
pada
seeara
t.itil~
benih
Mornen
Periode
I I
pada
(..j'al~t.u
1)
adalah
mes1n
dan Pian,
Devigorasi
c,leh
~38..e:no-ng
l~ectdaan
Pian.
19BO;
t,et,api
lingln~ngan
Saenong.
1982;
eksternal
aleh
Perio(Ie
yang
pr05e:3
5impan
deng,~..n
beni11
kedelai
(lHS9)
dengan
benih
bayam
(Am<'1.rantl1us
beda
antara
devigorasi
adanya
yang
dengan
(1988)
tidal;;;
benih
mengU.:3ang
devigora:3inya untuk suatu
t.ertentu
(("7J.j.·..f_:l11e
telah
(Sadj,ad
hasil
bUi .."If.-
sp.)
L.)
dibuktikan
studi dan
yang
berClza118
Set,Y8.wat.i
oleh mekanisme
menuli:3kan
publika3i yang mengait.kan pengaruh et.anol t,erhadap
Artuti
menunjul~l,;an
clu.·omoe.omnya maupun t.erjadinya mut.a:3i l<:hlorofil.' ( 1990)
III
1987).
etanol
diperkuat
(1987 )
dapat,
mernpunyai
unt,ul{ devigoras1 benih
art,ifi5ial
dctn
yang
Periode
demiki.~n
sejalan dengan mekanisme deteriarasi secara alami lnn'un
l{elompok
1990).
meJfJungJ;:.inl~an
(mundur)
mana
dengan
dengaiY benih
tanaIll·~n
ben1h
Rekornendasi dari peneli t.ian
disadari
1989;
IPB
pad a
at,au
hanya
(MPV).
:3ering
radiasi
6
(A)
.....
"
~
~~=:.=.=.1_===.._ ._
a
b
c d
e
f
(B)
_ _ _ .n
1 -'----1---/ ~--Rl1---'
m
o
GambaI'
1.
Sketsa In!'C IPB 77-1 dan Bagian-bagiannya (A) Tampak sisi-depan; a. ruang penderaan. b. pipa saluran uap etanol, c. rak benih, d. saklar "ON-OFF" dan lampu, e. pengatur lama penghembusan uap etanol, f. pengatur lama benih dalarn alat, g. ala~ h. pen gunci pintu, ~. en~sel, j . karet oelapis, k. • fiber-glass'-; (,B) Tampak belakang; 1. pompa penghembus udara. m. tabung saringan udara, n. tabung pelll2nas etanol, o. tabung penyalur uap etanol.
7
metabolisme ditanam
benih.
dalam
kondisi
Cossins
(c.i.:t.:
dan
1977;
Andrews,
Antara
lain
overanaerob
Turner,
1959;
(1979 )
dalam
akan
benih
memproduksi
Coss ins
dan
yang
etanol
Beevers,
196:3 ;
1985).
Bewley dan Black,
Darussamin
dikemukakan
penelitiannya
menyimpan
benih
karet dalam kondisi anaerob mengakibatkan tertimbunnya etanol dalam benih dan terjadi kan
dengan
benih rnengalami deteriorasi. masuknya
mekanism<::nya
1981;
(Pian, enz im
a. 1.
etanol
melalui
Widajati,
rnendera
g<::jala
1983) ,
rnenurunnyo
Kerusakan rnernbran sel
etanol
ke
1981) .
Kesemuanya yang diulas
konsentrasi
kegiatan
1981;
(Pian,
1976) .
benih
benih dap",tt diterang-
menurunnya
dehidrogenase,
dalam
Devigorasi yang
02
berbago.i Copeland,
juga bisa terjadi oleh masuknya
(Priestley di
dan
atas
Leopold.
1930;
Pian
rnernberikan kemungkin.o.n
penyebab terjadinya proses devigorasi oleh etanol. Sinerja devigorasi Sadjad sejak
1964
pok-kelompok
benih,
peneli tian
untuk
apa
1989).
untuk
code
Alat IPB
77 -1
lebih lanjut.
yang
dan
rnenghasilkan
penelitian
penggantian
pengembangan
benih oleh etanol
prclses
devigoras i dalarn
ragarn
penduga radiEtsi
disebu.tnya
dimanfaatkan viabilitas
daya CO-60
Matematika
ini
peneli tian
telah ini
simpan dan
kelorn-
benih,
rnendasari
Benih
diciptakan ingin
oleb
(Sa.djad, dengan
dikembangkan
8
IV _
Bahan dan Metode Dalam
Blower) sumber di
p.re
experimen
sebagai tiupan
botol
sumber
etanol
ditiupkan
digunakan tiupan
(Gambar oleh
mesin
angin
Peniup
dan
2).
Etanol
Aerator
melalui
Benih
sebagai
Aerator cair
yang
selang
(Seed
diuapkan
plastik
l'1:e
dalam ruang penderaan. Unt.uk dilubangi
ruang di
penderaan
bagian
blower dan ""nozzles"
bawahnya
(Gambar
4)
34
yang bisa
memasukkan
di t.ut.up rapat
ketiga
macam
tutup
kasa yang mendekat.i tujuan dalam
tabung
benih
dimasukkan
kemudian Sesudah (APB)
dapat
di
atas
plat
ditiupkan i t,u
tipe
benih
dalam
etanol
dari
tert.utup
paraberlu-
bulat,
dari
kayu
(GambaI' 6).
atas
tabung
tert.utup
ialah dengan peniupan blower benih Sesudah
tabung
t.empat
95% sambil
dikecambahkan
benih
d1
direak5t.i:fkan,
benih
dihembus Alat
(Gambar
angin
7),
blower.
Pengecambah
Benih
IPB 72-1 dengan metode UKDdp.
Prot.otipe merekayasa
tabung di
bergerak.
ke
angin
CGambar 3).
at.au
kemudian dimasukkan ke dalam ruang penderaan Dari
yang
(Gambar 5).
didiril~an
tabung
untuk
aluminium
di tempatkan dalam tabung-tabung
bang atau tertutup berkasa Sebanyak
belanga
untuk memasukkan etanol
Benih yang didera Ion
digunakan
dengan
rancang
beberapa
bangun
dengan yang diinginkan
perbaikan
modifikasi
(Gambar 8
MPC
digunal~an
IPB
dan GambaI' 9).
77-1
unt,uk sesuai
(:arnb,'H' 2,
tie,s in F'I:lii,.\p llrlEitl ':!.iglJ.n.~"k:t{1 ULi t~l.1k
BIOl'lt,y)
fJre experiUit':;r:
dengan m~masang Aerator Peniup ,::t'.nol.
Gambar 3,
Ruang F'enderMn Benih fkl.'Uf"SI bel,anga aimniniura d,:tn t.abung
dari para Lon I.mtuk rneneUipatkan benih yang d1devigorasi,
Gambar 4.
Tabung dari Pralon untuk menempat- Gambar 5. kan benih yang didevigorasi.
Tutup tabung Pralon yang rapat, berlubang atau berkasa
Gambar 4.
Tabung dati Pralon unt.uk rnenempat.- Garnbar 5. kan benih yang didevigora51.
Tutup t.abung Pralon yang rapat, berlubang atau berkasa f-I
Q.'
Gambar 6.
Tabung Pralon sebanyak 34 buah dimasukkan da18m Ruang Penderaan.
Gambar 7.
TabuM Pralon yang bertutup kasa memenuhi syarat mampu menggerakkan benih dalaro ta.bung oleh tiupan blower.
~
1
l ~
•
~
. I
I
I "1
d
..----,
I
I
U
~
~
~
/~~
A
~
,
~
,
ttTI
ttTI
~
<--~
"
-
PItIJDIt H:G4U O.PA~
Gh.8
.....
~
'-
I€.2.
: r ~ to. :cm
5KAL.A SATU'AJ,f
: M U I> oJ' ().j,lO '$.\
OlGAt1&AR IoJ l'P
• l3o.7199~O
TANGGA-I- : (-"--"'1
.
I
Moc\\~\kas\
l--
"-
I
M?C \ FE> 71-,\ I '
-
I
I
---_._-_.,
r
.0
.
',..
,
,
, - ,."}'
..~oo~o~
I~-r-~
--$--
.=O'~',
0""'·0GiG
TU~e.
0;
.... 1 I
L.L-. PAAJt>"'fL'G.~&.1 t>~P""I-J.,tr7"IrS.
K.,&"",,&,,u.'V ,(1'-'1
~KAl.A
:r!tO
: em TAN6GA-L.. 1 !-.l.-'.91 SATV .... N
: MU
b;)It:>J..I.O-Sl\
• 130779940
I
_ _ _ ._ ;
$0._ >
r-_....U'."lr"""'l----T U·b·S. TEO '"'PArT IIHiJJ'<-t
,8
t,:>.e"'AI~}
ir=::~;h;::==t---·o<. Ale I P6J.1"1'A"G4A.. -......:c....:;::.....-- SP/t£,""'/>eR . .L
(PEf.l")t"Ea,o.1>. "'J.U:';!
i!rPI PAr PL;"~Ik: Ft:lSx16!.£.
..,,~ ~~ .
I
-- r-
......,
.
0
I· :-... 1/.
",j~ ~i . ~D
!!
r---.r-.
J........!-It· 9 ···+·-'.4· .. '-
......
PIHJGA-T"VR. . A. -AlG'I4.J
14
Sebanyak exhaust Ketiga yang
tiga
fan
untuk
mesin
itu
mesin
dihubungkan
mengeluarkan sebagai
dijalankan.
Tiap
uap
ulangan
individu
satu
etanol dari
mesin
sama ke
lain
luar
oleh
ruangan.
experimen-experimen dapat
melaksanakan
3
macam peubah masing-masing: 1)
Aerator peniup etanol
2)
Blower peniup angin
3)
Aerator
Penutupan rnemasukkan rapat.
peniup
etanol
ruang
tabung
penderaan
pralon
Masing-masing
bersama dapat
(Gambar
tutup
MPC
blower
10
peniup
dilakukan
dan
11)
dihubungkan
angirL sesudah
dan
menutup
dengan
exhaust
fan sehingga uap etanol dapat dihembuskan keluar ruangan. Lima buah experimen faktorial IV)
(Exp.
I,
11."1,
lIb,
III dan
dengan dua peubah masing-masing Aerator peniup etanol dan
blower peniup angin penggerak benih telah dilaksanakan dengan rancangan
peubah
i tu
5
varitas
Satu experimen
peubah
rapat.
menit, Arjuna
dalam penelitian
Iebih
(Exp.
dengan
Interval
10 dan
V)
menit, kedelai
15
tingkat lamanya menit,
varietas
lamanya
kedua
operas i
kedua
20 manit. Wilis
Benih
digunakan
dengan ruang penderaan tertut.up
selembar Aerator
dalam ruang
dengan interval
ragam
ini.
masing-masing
benih berada
pad a
dioperasikan.
penbah adalah: jagung
lengkap
aeak
10 menit.
plastik peniup
penderaan
juga etanol
tanpa
dil~kukan
dan
lama
dengan waktu
Blower dioperasikan
15
A
c Modifika!O; i
MPC
IPB
77-l.
Blower (B) dan Exhaust Fan (C) uap etanol ke luarruangan_
Tampak _ Aerator (A), untuk -mengeluarkan
Garnb"rr l1 .
Tabung Pral()D t~mpat benih didevigort:t,S i (j.ir~li:tf)1Jf:J:a.n ke d.1j,l.:HC
R.lJ,~1.ng
Pe f~de r a8.n,
Ga.mbar 11.
Puang Penderaan 5e5udah di tutup
rap.~t.
17
Satu experiroen
(Exp
VI)
dengan me!lgoperasikan Aer.'Ottor peniup
etanol dan Blower penin.p angin masing-masing 60,
80
20,
40,
dan 100 menit juga dilaksanakan terhadap 10 varietas vigor awal tinggi.
kedelai yang memiliki atas
selama
lengkap
juga menggunakan rancangan acak
yang
disusun
secara faktorial. Untuk lal~ukan
terhadap benih
experimen peniup
mencoba simulasi devigorasi benih rekalsitran di-
(Exp VII)
etanol
selama 10,
20,
baru
diekstraksi,
dilakukan dengan mengoperasikan
bersama 30,
yang
coklat
40,
Blower
50
peniup
dan
et.anol tanpa Blower selama 10,
angin
dua
Aerator
mas in.g-mas illg
60 menit dan Aerator peniup
20 dan 30
menit
dalam
ruang
penderaan yang tertutup rapat. llnt.uk
kedua
experimen
ini
jumlah
karena
benih yang
sangat. terbat.as t.idal<.: dianalisa secara stat.ist.ik. viabilitas benih jagung dan kede-
Pembandingan terhadap lai
tas
pada semua experimen didasarkan pada
Potensial
APB IPB 72-1.
(Vp)
tolok ukur Viabili-
yang diuji menurut metode uji
Sedangl<:an
Vp
benih
pertumbuhan benih dalam box pasir,
coklat
UKDdp dalam
dengan mengamat.i
12 hari sesudah dit.anam.
18
v_
ILatsil dan Pembahasan
berbagai experimen
~asil
pen~u:;:.
operac;:
untuk
roenilai
et.anol dan Bower peniup angin dengan ~nya
Exper~:men
diungkapkan I,
IIa,
IIb,
pada
Tabel
s/d
1
dampak Aerat.or ragaro
interval
yang meliputi
7
III dan IV dengan 36 perlakuan masing-
roasing.
Sidik ragam datanya sesudah ditransformasikan ke Arc
Sin
rnenunjukkan
,"<.
m~miliki
yang yang
bahwa terhadap benih jagung dan kedelai
Va masih
dimodifikasi,
tinggi yang didera dalam MPC tidak
menunjukkan
interall:si
antara
Aerator peniup etanol dan Blower peniup angin yang
mekan~c;:me
roasing-masing
dioper~sikan
dengan
interval
Kedua:-_ya beroperasi t.otal dari 10 s/d viabilitas
memp~:-.
€ 3.yuhi
benir,
: agung dengan ~perasi
dalam
IPB 77-1
menun:~~kan
benih
60
secara
5
s/d 20 meni t ..
menit
dan
terpisah.
nampak Terhadap
Va masih tinggi interval deraan 10 menit
10-20 menit Aerator atau
menit
Blower
Sedangkan terhadap benih kedelai Aerator
dampak.
baru -'C72ponsif pada interval 20 menit dalam operasi 40 menit.. etanol terhadap benih jagung dengan
:~raan SaenG~€
(1986) ~edelai
benih
l;:;:elir=-r=:--::=.n enam.
2
x
3 (,
tamp"':":
~~ni
t
dipilih ke1ipatan waktu kelipatan waktu 30 menit,
IPB 77-1 oleh
60 menit dan
terhadap
roasing-masing hingga
Dengan 2 X 60 menit untuk benih jagung dan
meni t
unt.uk
benih
kede1ai
dampak:
etanol baru
£alau Va benih sudah menurun.
~~rniati
etan01
(1986)
yang juga menggunakan IPB
sampa.i
kelipatan
9
dari
60
77-1 menit
dengan baru
19
Uata Pengamatan
E~sper~men
It./
tJ..kl.tr-
deng..:~
tCI1c.i.k
.r.
,) ',-:.
-:"}
Lj.
0
\./j;:)
I.
IT b
J. .i d
lih.
IIa,
(.,"';-.)
1
.-,-~
J.
97 .. h
r.
J :I
7·. '
,--)
1
,
~ ..
,-:.
C;.(j
10(';. (1
'7'7' .. 0
0 i-)
.:)
..
~/ )' "
":;"
',Uf .. :";
1 '::<',.:1 " -.
t. ~...
-.;:' :~-;
,~.:-)
:/4. ".~
:;;:'.
:L
,.
20
'-'." "d_::~q{_i'-!q
(.\ 1---
:·3;
[.:.--{
--'_::"1 ..-
-i ;. ; r~ ::.:'.
:.t
1
'--,.-~
i_
,
21
IIa. ke
o o o
.ll·
1 1
I
1 2
;:3:::.'" J .~:)64 Fi 1 ,. :? .i~. "'-1·~-::;
B 1 .. 6:~:'-4··='..~ 78n2862
8·:'l .. 5222
8.~:;
77 .. 44DO
..
94~59
"lEt .. 2D,{:.\2
o 1. 1 1
1 '
74.
~~~:5·:~'2
/ -7 ..
~~;E~.t+O
GO .. !::;J.t)l El1.0553 /-~ '::..1 .. 0:::;:37 BO " ..SEJ8::::: 76" )"d77' 81 ":+:~:'7il 7d " 7~?7~~:
'" '-_'.I '.,-,
. j
1)' ;:..-~.-..
;:?'~::::
.. :71 :-;:i
b1. ..
1.
1
71 .5::0;['::::
..:::
<'34.2:?6 C ;-
1
1 :2
1
3
.::: ..::.
dan
IT J
I I b
1
(1 ~
III
(4rc:~3inV,%
u 1 •
..
lIb.
~2
~'" 2d'"0,,:00 E:::';" .<'ll9"::1 f:10 .. ~~:; 1 () 1-
-"
6~SLI·~:;
.. \-:""J-'::?9f1
,.••' ,,;-:::.
~
74 ...
'''y'
10"'
"T'::' 1
J. -.?,......
E::;~542
o 1 -1,),
:~:;
J (,- j
-~
l
'.-.; ~
".L' ].
d'::;'
':~:'(:!:'::;E:
1.
'C')
;~ _.:,
~;--,
/'/
-.. ,<,_,] c·
d,,"
1
i 1 .-
,
,<~
")
.. ..;{
.' "+'.
•
Trans+crmasi yang
harus d{penuhl
'v'ariE.i.nc"p)
::-:..:
:~; .1.
d i. k
ArcSinVX dalam
L'. ;'~ ::: u.
§idik
r0QAm
k '-')
.;:
22
I
Fhi.t
l..J L.'
O ...
... : ... ·...,;·C)
12.60
'* *
tengah
()
6~:::'
~
O,9~:;
7\-' ,
BERPENGARUH SANGAT NYATA JIKA NILAI O~Ol
8ERPENGARUH NYATA JIKA P :D!'1F~:T
.; \ 1 .=.1.
0 ..
(DUr-..jf:::;(~h!)
(Rata-rata'
76" -=ii::;' 1 <.-: ./
,._,
s
].
~~j-7
" •...
,j....
0
,
23
B5 .. 4:::;E
r:iO ,.
08~5
~
4:28
1 1
1
E:J 1.
7-=? ~ 429
1" (:.,C· Ci
.1- :::_,
1.
4-
'-:,~.
'%,
,-,
,,/.,.S :1
.,.', -
.t
24 Tabel
t-~nalys:Ls
6 ..
Df
t!xp. III
\/Etl'-iancE-:o
db 2
7,,=:::::;3
3 6
1::2 .. 584 158,,(,66
26. :O;LIA
24
521 .. 494
21 .. 729
{':,*B E
1'-
r·
4
C) y"
35
T cd:.:. a 1
69''].377
0.17
.i'+ .. 1 ';;1~::::;
19 .. 98:;:'
(-.~ t)
(:.,O
0 0
1
0
BO
:[
f11 .. 485 E~O .. 2'06 :~10 .. 979
.-:.
Ejt) ..
1. l 1. '2
020
1.21
BO 80.877
-.
83 _ 7':,' 1
u
85.,
79 .. 176 05~5
--:;
---
81 _ :387
..::
..:: .-
143.
45 .. 06
-',rs
15.02 ....
1 ~)4 • 1 1 .. 01
1. 137 .. 0:::.1
t
-%
,-.. c;
.-...... "7
c":i~5 0
32 .. 49
~,.)
25
AO ].
73 .. 622
ab
riO
B-O
(;
1
7h .. BBO
()
72.6d-;}·
(1
BO )"::i ....•
D
132
1. 1 1 1
'-
',,:".
0
:~?
1.
)
77:~:::
1. 2
7::':::
-~
7:3 .. 010 67 .. 8fj':;-" 7~.s .. 717 6~) ~ 1. 04
..::.
......
7:::; ..
..c,
R
()
1b
71. ;:558
26
menunjukkan dampak deraan bagi benih jagung dengan Va tinggL IlyaE
(1986)
yang melakukan
dzraan
etanol 2
dalam IPB 77-1 terhadap benih kedelai baru pak,
apabila
x 30 menit
mendauatkan
dam-
Va menurun akibat benih disirnpan dalam kondisi
RH tinggL Hasil modifikasi IPB 77-1 dalam penelitian ini menunjukkan
bertambahnya efisiensi deraan bila Dengan
waktll.
didasarkan
konsumsi
korobinasi peniupan etanol 10 menit dan blower
20-30 menit terhadap
benih jagung atau total makan 30-40 me-
nit sudah dapat memberi dampak deraan. Efisiensi mesin inl masih mengandung kelemahan tinjau
dari
dibeli
dari apotik
penguapan Aerator
kemantapan operasinya. diyakini
dinilai
kemantapannya.
konsisten,
efektif.
Hal
Namun,
dioperasikan
oleh
ini didasarkan kepada
satllan waktll operasi Aerator dapat dika-
konsumsi etanol per takan
Konsentrasi etanol yang
etanol melalui masa benih yang dapat
bila di-
baik apabila Aerator dioperasikan
sendiri
mauplln bersama-sama Blower peniup angin. Kadar perhatian.
air
benih
Dampal'i:nya
sewaktu terhadap
didera
perlu
efel~tivitas
pula mendapat deraan
mungkin
ada.
Bocornya etanol keluar melalui celah-celah ruang deraan
at.au
saluran
angin
menirobulkan ketidak
dari
Blower
mantapan
ruang penderaan dapat
hasil deraan.
Masalah-masalah
t.eknis demikian memang harus di-perbaiki kalau prot.otipe I1PC
27
IPB 77-1 modifikasi ini hendak direkayasa lebih lanjut dengan rancang bangun untuk manufaktural yang konsi:;ten. Meskipun hasil modifikasi pada taraf prototipe ini belum menghasilkan temuan
yang ma,ntap misalnya penderaan dalarn ku-
run waktu yang sarna pada experimen dengan
interval 5,
10,
15
rnenit yang tidak menunjukkan nilai yang sarna dalam dampak deraan,
namun dengan dapat
menunjukkan dampak dalarn·salah satu
experimennya sudah cukup rnemberikan indikasi yang baik. Perbedaan antar experirnen yang mungkin Va
yang
berbeda
disebabkan
oleh
mernang tidak diamati dalam penelitian ini.
Begitu pula dampak penyusutan
kadar
air akibat tiupan angin
oleh Blower. Dampak hanya
Aerator
nampak
Peniupan
viabilitas. Dalam
etanol terhadap
menit dalam kurun waktu operasi 20-100
Aerator
40 menit memberi dampak
experimen
VI selanjutnya terhadap kedelai dengan
ragam
Va,
ragam)
fal~tor
lapang produksi
maupun
baik
karena
(dua ragam),
dikemukakan
dalam
Operasi Aerator peniup etanol dan Blower 40,
perbedaan genetik
(10
dampak per-
Aerator peniupan etanol dan Blower peniup angin dalam
MPC yang dirnodifikasi
20,
penurunan
Va kedelai yang diteliti memang masih tinggi.
lebih banyak
lakuan
benih . kedelal
pada salah satu experimen ialah pada experimen
IV dengan interval 20 menit.
peniup
60,
80
Tabel
8,
9,
10.
peniup angin selama
dan 100 menit menunjukkan dampak penurunan
viabilitas sesudah 20-60
meni t.
hal ini sesuai dengan hasil
28
ul. ,) D
J
Vp 96
2
B 6
(;
Vp
2
100 100 100
i)
o o
1;)0
ul.
96
100
9b
.2
2 3 3
100 96 96
3 5
2 100
10(1
c 6 b 6 6
2 3 'l
2 2
96 10(1 92 96
n
I
9&
96
2
92 100
96
92
3
88
92 92
96
4 6
5
7
96
4
5
3
B 8 B
aa
3
2 J
92
4
92 96
3
5
92 2
5 5
96 96 lOU
:)
o
9
10(1
if
lOO 2
100
~
2
2 3
96
9
3 3
2
7 7
92 '16
2 2
92
81l 11;,
4
'8 9 B B 9 9
Vp
ul.
9 9 'I
100 9b
e
6
2
5
g 6
9
6
2
'2
2
B
96 96
loo [00 100 92 96
9 2
92 8B
96
.,
96 92 96
2 -:
5
2
92
2
SB
CU..
:)
88
92
8
88 '.!
L
.'
88
2
88
29 GitransformaSlkan
~e
ArcSinVX
<11.
78.4315
78~4J15
3 3
78,':':::15
;)
59.9638
89.9638
2 ~
2
3
78.4315 78~43!5
.:J
89.9638
4
5
78.4315 3
78.4315
g
81.9b38
6-
87~963B
6
B9.963,5
8
2
78.4315 73.4315 78.4315
7tL43!S B9.9639
8
3
73.5405 78.4315
7.3.5405
B
2 3
78.431S 73.5405
8 8
73.5405 78.4315
73.5405
<1
8'1.9638
:89.9638
q
89.9638
89.9638
5
3
89.9638 89.96.38
o
:;
78.4315 2
6 6
Ul.
S 8
4 4
:.11.
6
6 I:. 6
.2
78.4315
.3
89.'1638
D
2
7.3.5405 7B.4315
6 c
2
73,54(l5
78.4315 78.4~!5
73.5405 4
73.5405 !8~43i5
3'1.9638 78.4315 78.4315
73... 4315
4
78,4315
3:
78.43i5
89.963&
7B.4~.15
..6
78.4315
~
5
73.54!j5
3
4 4
78.431~
7
78A315
!
\3'1.9638
'i
:5:.4315
8'1.9638 78.4315 7B.43l5
~.
89. 96:::,S
9
78.4315
10
73.5405
L,
78.4315
78.4315 78.4315 73.54{l5
4.
8'1.9638 73.5405
3'1.963H
5
"5
78.4.!-1:5
7
7~.4315
7
""'.'"'
l-'-' ~
, G • "t -.'
~
,-.
78.4315 "'!~ .~"7'::: • ~. '!.' ~ '-'
'2
78.43t5 73.54t)5
2 3 L
3
89.9635 B9.9638 B9.963B 8'1.9638 78.4315
~
78~43i5
S 5
78,,4315
5
78.4315 3
L
3
:8.4315
::<
~a.4315
B
7H.4315
:j
78.4315
8
73~~4~l5
~
;:
-.,.
~
<::;;3. ..••
...
.' . ---
'.'
=
,--'
73.5405 :::;. -·_·0_-
30 10 .. .j b
I
A B 4
1 '-/:=: ., J.
~
"_.J
12('
179
Nilai
Rata-rata, r"l.-.
B()
.::.:;
1.
..::: ~;--(:)
n
F3C: 1.
..;:.
~
--,r';,'-,
~:-
.".-:. -:-."
~:.
7'---1 .. ~·-::;\~;:.4
t.'
":."' t=3
~)
~
. .~- {-..../
E! n
dJ., "/'.. ,' j
c
"7h .. 35,b 81., 345
'::'l:b
T"" .. i71 7::)" :t 7 j
c:
fj'=;;; " ';'{J/j C3 h ~ 1 ':,:' C-' c.]
.--:.
B:2
~_
7::::;" ;..'.,..'' ';;)
... (--
,--; • '"+ -.:>.J
.. 5. -[~ ,
5 i
f
~_.
,-
f ,_.) . .
J.
8~:.
_', .-;:.
3
.:.;,
4 1
7~:.-;"
t 71
76 .. 801 -.q.
.~.
7:.::; .. 892 .{!
1.
31
pada experirnen IV sebelurnnya
yang
menunjukk~n
Aerator peniu.p etanol beroperasi 40 menit. IPB
77-1
dalam MPC
menurun,
darnpak
deraan
60
menit
dampak sesudah
Kalau
dalam MPC
dampak itu baru nampak kalau Va
modifikasi
ini
sudah
sesudah dioperasikan 20 menit.
dapat menunjukkan
Hal
ini
rnenunjukan
efisiensi yang meningkat. Operasi Aerator peniup etanol dalam ruang penderaan yang tertutup rapat seperti
yang
dilakukan terhadap benih jagung
maupun kedelai sampai 10 menit, lam
ruang
kemudlan
benih dibiarkan da-
deraan hingga 30 menit tidak mengakibatkan dampak
pada viabilitas benih. (Tabel
11,
12,
13,
dengan
MPC
IPB
77-1
hal 14).
~ni
ditunjukkan dalam Experimen V
Keadaan dalam
mesin
ini
analog
yang pada taraf deraan demikian belum
juga menunjukkan dampak. Hasil BloFler
deraan etanol
oleh
Aerat.or
peniup angin terhadap benih coklat
Tabel 15,
peniup
etanol
dilaporkan
dan aleh Aerator peniup etanol saja di Tabel
dan dalam
16.
Baik deraan etanol Aerator bersama Blower maupun Aerator saja
menun.jul~kan
Deraan
10
Menarik
menit,
kecenderungan penurunan viablitas yang sarna. sudah dapat menurunkan
viabilitas
benih.
sekali adanya pengaruh tambahan dari proses peniupan
angin oleh Blower yang
nampaknya
menunjukkan beda penurunan
viabiliT,as kalan Aerator saja dioperasikan
diba'ndingh:an
de-
ngan Aera-t.or dan Blo<Jer dioperasikan bersama pada kurun waktu 30 meni T..
32
T,-':":4.hE']
11.
f}E'J..t.:.1
Eksper"imPl Uku r- :'/p (%.'#
j=:':'c;.r-;C,l.::-:fHd-!-:.E:\n
{jE'ng..:-?r"
"(0
I ok
74.6 I.)
(1
0-
1. ~•.:.
.. )
.1
1.
..:~
.-:
"
.!
\/,~
{j.3:':i.n
97 _:i. JO() .. 0 :::;4
~
q.;::~
,- ....
::::;
94
~
+
:.::.:;
\/b
33 'T' .i;';\
be 1
12 •
]) _~i:
t~ ._::'-~
. -'. ~--::. n
Ci "::'~rn
.:-". t. ,:';'\ r'-·
... ;:" ~;. p
f':~
r"
.1.
r(l t:?n
'./ .:7t
cl d r:
dengan Tolok 01Jr Vp yang €elan transformas.van ke ArcSinV%
ul
.,
n
HO .. 16="S
(J
o 4
'.)
r:::
()
8(... 8700
BO ..
76 .. 28(k3 7<S .. 40!:".;9
~5101
8
o
"7~:,~
..
8270
)' _o::~ " 4 O"~5 :::;;
'£:5(:'
~
E~~~;
N
1/:)28 q·l 9 ..1·
76,,917::"
..
fiO .. [--:1(":; ..
j
16 17 1. E3 19
i
1
1
.1
db 12
~
.-'
:.\7 .. :39 ::'::1. '52 N
1,6
"7::-; .. 91 :t 7 77", 1. i:::5,(i-i)
/ .-::~ ~ 13 ~-5 -"7' '7' (:5":} .. ~~:::2 c; ':;" 8,:) .. ~3:·::;,q·9
2~)
,.
._, --,
.1
2J
· ,~,)
1
C)-!
:~:'34'7
cC:::::.:l 71c-; IT:':" 17.1./
~.,. J [:;
~~~
34
AO
81.147 79 .. 69()
1
B() .. 617
02 .._::::.43 79 .. 7'~f
,. .1- 7 -;7 "":'''';'., iO{")
(~_:' ::::~
01~t
I
.. 699
1
E~
Fhit.
db
1 3
11 .. ()5
t 1 ..
O~:!
.,- ;:~5
4·(~ ~
08
12~2
;/1 .. 2EJ 1.6
0 .. 6:3
.. Vb
Tabel
15.
Pengaruh ETJanol pada Benih Rekals i "Lran (coklat) dengan operas i Aerator dan Blcwer (~" rnuncul di permuka.",n sesudah 12 hari penanaman) .
Lam·"
Ulangan
~-
---- - - -
-
- ----
Deraan
(menit)
~------------------------------------
0
10
20
30
40
50
60
1
60
40
10
30
10
20
10
<..
r,
40
60
40
40
IOO
60
0
.3
80
.'30
60
40
60
4(J
40
'73. 3
60. 0
::i6. 7
36. 7
56. 7
40. 0
16. 7
Ra t.a- ra t.a
Tabel
16.
Pengaruh Etanal pada Banib Rekalsitran (Caklat) dengan operasi Aerator (%- muncul di permukaan sesudah 12 hari penanaman) Lama Der2an 0
10
20
:~1
BU
t~ i)
40
·1 0
\'
--' ;.)
,':"
4
"
1 0 (I
Hata-rat.a
(menit)
Sf; 7
F' (I
f; ()
E;6
'7
46
.:>
7
0
46
'7
36
VI.
Kesimpu1an dan Saran
Modifikasi MPC IPB 77-1 didera
dalam
dengan sistem rnenempatkan benih efel~tivitas
tabung-tabung menunjukkan
deraan
yadg lebih baik dibandingkan dengan keadaan MPC IPB 77-1 yang menempatkan benih secara
menghampar.
Tiupan
melalukan uap etanol melalui massa benih t.abung
yang
berdiri
Aerator
yang
yang tersusun dalam
dalam ruang deraan memberikan
vertil~al
dampak yang lebih efektif. Didasarkan pada hitungan
waktu
deraan,
IPB 77-1 memberi efisiensi yang lebih tinggi.
modifikasi MPC Waktu
deraan
dalam MPC IPB 77-1 dengan kelipatan 60 menit untuk jagung dan 30 menit untuk kedelai dengan cara meniupkan etanol selama menit ke dalam ruang deraan, etanol kedelai, a)
15
kemudian membiarkan benih didera
selama masing-masing 45 dan 15 menit untuk jagung dan dapat dipercepat dengan:
10 menit operasi Aerator peniup etanol,
20 menit Blower
peniup angin untuk jagung b)
10 menit operasi Aerator peniup etanol,
10 menit Blower
peniup angin. Mekanisme masuknya
uap
et.anol
dan
bergeraknya
benih
dalam tabung MPC IPB 77-1 diharapkan kemudian dapat direkayasa
sehingga dapat dihasilkan mesin yang dimanufaktllr.
itu perlu dibakukan
konsentrasi
kadar air benih sewaktll didera.
etanol
yang
Untuk
digunakan dan
37
Khusus terhadap proses devigorasi benih nelitian
ini
rnenunjukkan kecenderungan adanya pengaruh oleh
peniupan etanol maupun peniupan angin. tran
menurun
maka
proses
devigorasi
Dampak
dikemukakan
terhadap
dalam Tabel
terhadap devigorasi lebih lanjut.
Karena benih rekalsi-
viabilitasnya apabila kadar
mempunyai harapan bagi tran.
rekalsitran pe-
dengan
airnya
mengecil,
modifikasi MPC IPB 77-1 ini
devigorasi cepat benih-benih rekalsipenurunan
17.
cepat
kadar air sesudah
didera
Sangat berguna kalau penelitian b!='nih rekalsitran da.pat ditangani
T.~_b~l
i7
.
.-'!;
1
:33.4 .1:3 ,
.:!. '---' , .)
.).J .
32.4
:3
34.
36.:2
:3.3.
1
~l ()
G
:3 1 7
.3 1 :3
., 1
32
R
2~)
6
2G 7
:3 :3
:3
:3 2
n
:3 0
:-:; ·5
2
5
1
1
:3 1
:3 2
8
:3 [)
0
29
G
U
5
4 L
9
39
DAFTAR PUSTAKA Artuti. M. 1988. Penelitian Pembandingan Davigorasi Benih Kedelai (Glycine max (L) Mer.) oleh Daraan Etane>l dengan Radiasi dan Cendawan (Aspergillus flavus Link). Thesis. Insti tut Pertanian Bogor, 78 hIm. Copeland, L. O. 1976. Principles of Seed Science and Technology. Burgers Publishing Co. Minnesota. 369 p. Ilyas, Satrias. 1986. Pengaruh Faktor "Induced" dan "Enforced" Terhadap Vigor Benih Kedelai (Glycine max (L) Merr.) dan Hubungannya dengan Produksi per Hertar. Thesis. Institut Pertanian Bogar. 81 hIm. Murniati, Endang. 1986. Beberapa Tolok Ukur Vigor Awal Benih .Ja.gung (Zea mays L.) Untuk Indikasi Status Vigor Benih, Pertumbuhan dan Produksi. Thesis. Institnt Pertanian Bogar. 67 {lIm. Pian,
Z. A. 1981. Pengaruh Uap ELil Alkohol Terhadap Viabilitas Benih .Jagung (Zea mays L.) Dan Pernanfaatannya Untuk Menduga Daya Sirnpan. Disertasi. Institut
Pertanian Bc)gor. ;;adjad,
S.
1972.
278
Kertas
hIm. Merang
Untuk rJj i
Viabi l i tas
B"--~nih
Di Indonesia. Beberapa Penemuan Dalam Bidang Teknologi Benih. Disertasi. Inst~tut Pertan~an Bogor. 181 hIm . ._. _ _da.n Pian.
1980.
A new
Rapid Aging
M8th()d
for
:;t.()--
Seed
rability Test Using Ei"_hyl Alcohol D.'irrrp. Pro·::eedings of A Seminar on Comparative Agricultural Studies of Biological Production ~n The Tropical and Temperate Hegions.
Nodai
Agriculture.
Research
Institute
-
T~-=,kyo
[jnl v~rs i ty-
c
175 p .
._ _ _~.~ 1:3;32", Penelitian Akur.::-t:~i Alat Pendu,ga Day.:::1 Sirnpan Type IPB 77-1. P3T-·Instit,u-t Pertanian Bc,gor.
____ 1989.
Steinb,~u.er-Sadjad
t\.onsepsi
Pengernbangan
Matematika
Benih
di
Sebagai
Indonesia.
Landasan
OrHsi
Ilifiiah Pengu.ku_ban Ilrnu Benih dalam rangka Pener ima.::::-ttl Jaba.t.~n (ll-.:trU Bes2tr. InsTji t n t Pertanian Bc\gY..lr _ 42 hlrn.
____ 1990. Benih.
Periodisasi Vol.
r
dan Ahli Benih.
Tingk.'it Viabilitas
No.2.
Benih.
Forum Ki:;'rou.nikasi
Antar
Kel1.L",rga Pelninat
40
Saenong, Sania. 1986. Kontribusi Vigor Awal Terhadap Daya Simpan Benih Jagung (Zea mays L.) dan Kedelai (Glycine max (L) Merr.). Disertasi. Institut Pertanian Boger. 200 hIm. Setyawati, Angraeni Santi. 1-989. Pengaruh Radiasi Etanol, Radiasi Co-so, dan Ethylmetanasulfat. (EMS) Terhadap Kemunduran Benih Bayam (Am..'u·..'tnthus sp.). Thesis. Insti tut Pertanian Bogor. 55 hIm. Widayati, Eni. 1990. Pengaruh Alkohol Terhadap Metabolisme dan Teknologi Benih dan Pemanfaatannya di Ualam limn Forum-Komunikasi Benih. Keluarga Benih. Vol. I No. 2. Ant.ar Peminat dan Ahli Benih.
DL:lAIN DAN UJI TEKNIS ALAT PENAlf.AM DAN PEMUPUK TIPE DOnONG SUNBER TENAGA MAN1JSIA
Oleh : Wawnn Hermawan
-1<-)
. -x-*) dan Frans J. Daywin
P::2:NDAHULUAr-T
Jagung (~~~ )!lays L.), l~edelai tanah (Arachis h:iP_~~ L.) radiatu~ L.)
(Glycine.
dan kacang hijau
EflIL'C
L.),
kacang
(~-'haseo],-~
merupakan sumbcr karbohidrat.. protein serta 1e-
mak yang penting bagi kehidupan manusia. Untuk meningkatkan produksi dari komodi ti-komodi t i tersebut perlu adanya per -bail~an
cara bercocok tanam dan pemakaian pupu)·- yang tepat (Ef'f'endi, 1977). Ada;?un pemakaian a1at penanam dan pemu;?uk
merupakan usaha untuk memenuhi tuntutan budida;Ta tanaman yang baik. Untuk menghemat walctu dan meningkatkan ef'isiensi tenaga,
alat. penanam dapat digabuYl;;kan dengan alat pcmupuk.
Ca-
rn tersebut telah di terapl;::an pada mesin penanam dan pemupuk yang di taril{: traktor (Smith .et g., 1977). A1at penanam dan pemupuk semi mel~8.Ylis selain harganya yang rela.tif' lebih murah,
juga dapat mengurangi lrebutuhan
tenaga dalam pekerjaan penanaman dan pemupukan tiap satuan 1uas bila dibandingkan den:;an cara tradisional (Poleman. 1972). rJedangkan pemakaian mesin penanam dan pemupuk yang di tarik traktor memerlukan investasi yane;
cu~;:up
besar.
Tujuan dari penelitian ini adalah untul;: mcndisain alat penanam dan pemupul;: tipe ..".o"on[~ number tenaga manusia. dimana dipakai bahan yang rclatljO r.lurah. pembuatan yang sederhana dan er.isien dalam
pem~~aian
tenaga aorong.
*) l-iClhasiswa Jurusnn :H.elc[u-liGusi Pertanion, FATETA IPB.
**) Sta:r Pengnjur
~Jurus[\n ~Nc~::;:tn.isasi
1
Pertanian, :B ,h.r.rETA IPI1.
2
TINJAUAN PU3TAKA Bagian-bagianutama dari alat penanam adalah : (1) pembuka alur. (2) pengatur pengeluaran benih, (3) penutup alur. dan (4) kotak benih (S.ni t ~t &., 1977 dan Kepner .13~ M. ,1978) • Tiga tipe pembuka alur benih dan salah satu tipe penga'Gur pengeluaran benih disajikan pada Gambar 1 dan 2. !Ioppen (1976) memborikan dua contoh alat; penanam satu bar:i_s dengan sumber tenaga manusia sepertj_ ce.sajilcan pada Gambar 3. )\'~enurut :::rudspeth .E-::to ,ill. (1960) dan Smi th ~ g . (1977) alat pemupuk dapat digabungkan dengan alat penanam dalam barisan. Salah satu meh:anisme pengeluaran pupulc pada alat pemupuk adalah tipe 11 agitator f'eed" (Richey ~ p,J_., 1961). SaJ_ah satu tujuan pengolahan tanah adalah untuk menyiapkan persemaian benih yang memberikan kesempat;an, baik pada benih dalam pePlcecambahan (Anonim, 1933). !1enurut 8etyati (1983) kedalaman tanam tere;antung pada (1) tipe perlcecambahan dan (2) kandungan air dan oksigen pada tanah. Selanjutnya dijelaskan pula bahwa penanaman dengan jaL~a)[ tanam yang teratur dan barisan teratur dimaksudkan agar pemberian pupuk. penyiangan dan proteksi terhadap hama penyaki t lebih mudah dilakukan. Pada Tabel 1 disajikan jarak tanam serta dosis pupulr yang dianjurkan untuk t·anaman .jagung, kedelai, kacang tanah dan kacang Sedangkan pada Tabel ::' disajikan kedalaman pemupukan hijau. dan benih serta jarak antara alur benih dan pupul'l: untuk 1<:0empat jenis tanaman tersebut.
,
e
~.·~· t ~'/ -'
(b)
Tlga
tl?~
p~~buka
a1ur (ujtip~ a1as til'e alaI> d':l.'t;lr:.':'n t11'e due p1ring~n (k.:,pn c r t<'. a,'\..,
lengkun~~
Se 2
~9{B
( c)
da~
(b)
Hunt,
1979)
u.n-
3. Saluran penge1uaran berUl
aambar 2'.
1'!oakanlsme pengel.uaran ben1.h memaka1. 10mpeng penja tub ben:ih mod,",1 tegak (Richey et al. J 1961)
(b)
clorong It.) t1.pe aa tu rodlt. 976)
Al.at pen_na.
rod. claD (RoppeD.
~1.pe
((;c)
tJ.pe dua
4 Tabel 1. Jarak tanam serta dosispupuk yang dianjurkan untuk tanaman jagung. kedelai. kacang tanah dan kacah hi-jau (Dirjen PTP, 19880).
Tanaman
Jagung
Umum 100 75 75 50 50
Tanah subur
Tanah kurang subur 150 b -;. 60 + 50
x x x x
40 25 20 20 x 10
Kedelai Kacang tanah Kacang hijau 40 x 20 c 30 x 20
40 25 40 30
20 x 25 x 20 x 20
x
40 20 40 20
75 b + 100 + 0
x 15 x 20 x 15 x 20
50
-:- 100 + 50
50
+
90 + 25
aBerturut-turut untuk pupuk Urea. TSP dan 7.K bDiberikan 1/3 bagian waktu tanam. sisanya seteluh tunaman berQmur 3 minggu CUntuk yang bercabang terus (varietas : Arta ijo dan SiwaliJ-r)
Tubel 2. Kedalnman pemupukan dan benih serta jarak antara alur benih dan pupuk untuk tanaman jagung, kedel~i. kacang tanuh dan kacang hijau (Dirjen PTP, 1980). Kcda~aman
Tanaman
a~u;['
(cm) Pupuk Benih
Jagung
10
2.5 a c 5.0
Kedelai Kacang tanah Kacang hijau
10
3.0
5
-
7 7
3.0 3.0
UUntuk tanah lembab bDisisakan 1 tanaman yang baiL CUntuk tanah kering
Jarak a~ur pupuk tee alur benih (cm)
Jumlah benih tiap lubang
7.0
2
7.5 7.5 7.0
2 1 2
3
5 PENDEKATAl;- DISAIN KRITEnIA DISAIN Alat. p8nanam dan pemupulc yang diraneang ini khusus untuk menanam jagung (Zea mays L.). lwdelai (G],ycine. ~ L.), );:acang tanah (Arachis hypogea L.) dan kaeang hijau (rhC:.§.£.O]1~ .r'..§-diatus L.). Alat ini dilengkapi dengan perkakas pemberi pU).Juk butiran
(Urea, ·:rSP. ZK atau Eel)
disisi alur benih denr;an
antara fllur pupuk dengan alur benih dapat
diatul~.
jarak
'i'.Dda].aman
penanaman benih 2 sampai '5 em, kedalaman peL:1U})ul::an 7 snmpai 10 em (disesuai!(Gn dengan kebutuhan, lihat. 'J'abol 2). 3istem penanaman dala'·.1 bo_rlsnn (alur)
Cenr;an ja:C'al: benih
(lubang benih) dalam barisnn 10, 15, 20, 25 dan 30 cm. Pupuk diberikan dalam alur di sisi alur benih dengan jarak antara alur pupuk dengan alur beni~ 7 sampai 10 em. Alat yang diraneang ini akan beroperasi dengan paik pada tanah kering (tegalan) yang telah diolah (siap tanam, d-engan tahanan. tanah 0.35 sampai 0.6 kg/cm
2
gembur)
(negosol kering;
Latosol kering, tegalan dan Aluvial lembab, tegalanJ. Sumber tenaga yang dipakai untuk mengoperasikan alat penanam dan pemupuk adalah tenaga dorong manusia. Tenaga manusia dipergunakaa untuk mengendalikan juga untuk menc1.oroll(5 alat penanam dan pemupuk ini.
DISAIN :?UNGSIONAL Fungsi serta
ppinsi~)
kerja dari alat penanam dan pemupu..1.c
yang dirancang ini adalah 1. Pernbuka alur benih dan pupuk yang beraea di depan roda, dengan tenaga dorong dapat membuat alur untuk benih dan pupuk yang sejajar den;-;an jarak yanc; dikehendald.
6 2. Putaran roda akibat majunya alat oleh tenaga dorong akun memutarkan pengatur pcngcluaran benih clan pupuk. nya benih dan pupuk d.aput dikeluarkan,
3elanjut-
dimana jumlulJ. benih
yang keluar dan laju pengeluaran pupuk sebnnding dengan putaran x'od2..
3. Benit>. c'\j.sc.lurka..1J. melalui s2.1uran benih
l~e
Ct1u:r:' benJ.> ynE[!;
di
b01a~~:[Glg
tela...'J. dibuat.
4. Dengnn adunya PC1'l"Lltup alur.
Qll~l::~
::lo-n.~
bel~8_c1.:."-1
pc!n"hul{:a
alur al-can di. tutup l;:oai.Jali.•
5. Selama ala·t berjalan, pengc.tur .lara'?: au0ar-bo.risan torus member:il:an tanda
(berupa uluran l~ec:il) untul~ peno.naman/pe-
mupukan 0.i barisan DHiAD.·
bcr:t!~u·tnya.
;3T~lUKTU:VlL
DAD M,J"ALIio.;A TEKFIK
Ukuran pembuka alur benih disesua:ikan dBngan ukuran benih yang akan di tanam serta l:::edalaman penanaman (memperhatiko.n To.bel 2).
Bentuk serta u~~uran pembuka alur benih di saji-
l;:an pada Gambar 4.
Demil:::ian
juga ukuran Dembuka a1ur pupuk
didoJ::nti deng.an jum,lah pupu1 ;: yang akan 0.i tempatkan di alur pupuk.
yaitu d08is pupuk yang paling tinggi
(lihat Tabel 1).
Sketsa pombuka alur pupuk dioajikan pada Gambar Kurena jara:tc tano.n yang st';:an dipo.kLli 25 dan 30 em,
5.
adalo.h 10,
ma.1c:n. 11:o1ilj.ng Toda ado.lah 180 em.
15. 20.
Dalam ran-
eangan ini kceepatan putar::c.rc ,:,oda sarno. dengan l::eeepats.n putarlli.-"l ler:lpeng pen.ja-Gw:l beJ.litl.
rla~~a
c1inr~1eter
rode. uclalnl'l
Lebnr roda ("liclel-cnti dcngnn. persama<.:-:n. l{:(';setimbangan 57.30 em. go.ya yang bel.er ja pado. pormul::aan flentu~l X'{Fla dengan tanah. Dengan memporhatikan bebn;.J. totaJ. y~:ng d:itU;Tl.DU oloh l".'odo. tahannn tano.!1 minimuP1
3.12 em.
?
(0.35 lq;/cm··)
d:iperolelL lGbar roda
(20 kg).
1
..
arah maju /
'"
/"::_.
/
salu:-an
"' __b""e,"-,n:1h
ta::lcoka:i.
...,.--
/ /
::~ketsa a~:lnya d
Gambar 4.
pe:nbuka al;.1~" ben:_:--:. d~r~0~n ukur3.rl '90 S i.3.i 'bf~nlb y:.:.:ng d ih?rapka n
Sketsa pembuka alur pupuk
Ga::nbar 5.
b7 ft~
~L-l1 I:Qca
1
.
r
\ G~~nber
f,·
rosis.t pores
.:.v':i!::-r:peng
:,'-:)da
yenjat.uh
benih pada
8
Tipe pengatur pengeluarnn benih -yang dirancang adalah memru~ai
lempeng penjatuh benih -yang tegak
(lihat Gambnr
2).
Lebar lempeng penjatuh benih, u1curan dan bentukcelah benih pada lempeng penjatuh benih dide'.r.ati dengan memp8rhatikan ukuran bGnih. jumlah benih per lubang dp.n bentul;: ben:1.h (lihat Gfui'lbar 7). Ul{:uro.n dan bentuk :')cngatur d("~nGo.n
j1..11.ulah
simum) •
(dosis)
"~l_':ctsa
luarun pupu1c
pengeJ_u2.;~::l.n
pup-o.'r didclrati
p1.....'!.pulc :fn.ng DJ:.an tJ.i.bcrj_'.:<.).ii
per}c~;~tur
disajil~un
(dosis mn~_:-:-
Tlengel"u£tT"an pupuJ..: da:n y)in.t1..l penge-
padE!. '·'ambnr G.
Tnngkni pendorong dQn pegangann-ya dJrancang
dencan mem-
perhatil.m.n uku~~nn tubuh manusia (operator). Tinggi janglrauan tangan rata-ratn (d.aera.h. kontrol optimum tang8.n) ctdc.lah anthra 933 sanpcti 1
328 lThi'l (Dif'f'rient dalam S jot' j or,
1982).
Tinggi
tangkni DGndorong dapat disesuaikan d8n[san tin,c::;;i operator ynn.g
D.l~an
memal~ainya.
UJI TEIUnS ALAT
Pengujian pemakaian alat penanc.m dan pemupu' ngan pengolahan tanah
dimulaj_ de-
(hingga siap tanam). pengn;clbilan eontoh
tanah dan mengukur tahanan tanah. ICebu·t.uhap. tenuga itol"~onr; cliu!-rur pada
~
tingJ.(T:.t
1~edalarflan
pembulc3. alur benih
(3 em
buka o.lur pupuk
em dan 10 e'.'l). serta P8.08. 2 tinskat, lebar (1 em dan 2 em). [_~cc2_:en J_::n~:';f3\x:'LS (liu~cur
(7
pembul-c3. alur benib. pula lc3.p.:"J.sitQS
rIC]l
5 em). 2 tin;:;'cnt !;:cclnlu..rnan pem-
lupangnya dD.11. lc€cepatG.n
PcncujiCl.n kcseragaman pcw!berian
p~..:;nD.nar.1fJ..r:.•
])V. 1:)1.1
: '
(clOfl~_[3 pupu'd
c1:i-
dr·.. r i pen.Gatur peIComudian perciap conteh 1 m jnlur :.:)upulr.
lakuh::an dengarl mcnir1i-,)8..:ng
~Ju:;:)1..:1r.:
ynn.g
Y~cJ_:'~lc..r
ngeluapan pupuk. sentasc lre}~usnl_~~an bel1.ih dil{;ctahui denf-:->2n cora membUi1.dins J.-:an berat benih rusak dengan bera-c; benlh i~ota]. y:lng di.c.inbil dari beberapa eontoh benih yang
dik:eluar!~8.n
darj.
pengatul~
penge-
luaran benih. ~)elanjutn-ya setelah 10 huri dari Nah:tu tana-m (setelah muneultunus), dihitung persentase perkeeambahann-ya.
i--~-------.L
L..t-;
--.L--...l1
s-o -
~
,--=- ----*--,
"-
. '
---'-'"
------' / -. .-/ >,
.
~
Le~pen~
~oh
penje~~h
~elah
be~~~
~e~san
coo-
be~l~~ya
(1:) Ga!!';bar 11..
Lemp&Cb penjatuh da
po!"os
pupuk (b)
roda
pu~uk
(a) ~
dan
pos~s1nya
dan -s;5_n"tu
pa-
~~e~~.!>?lu:?.. ::"'3
n
10
Besarnya tingkat pengeluaran/kebutuhan tennga untuk mengoperasiknn alat peno.nam dnn pn!:1upulc didekc.ti dengan melakukan pengu1curan jumlah denyut jantung per menit setelah melaku1can penanaman/pemupul-cnn 0:-10 Cormiclr, 1970 dan Lundgren's dalam Polennn ~ 0.1., 1972). Data jumlah denYl.lt jantung per menit untuk tiap pe:J:>lakuo.n. d:U:onvorsikan pada graf'il-c hubungan denyut jontung dengnn beSc.rnYfl tonagn Cvatt), yaitu h::wil dnrj.
pe-
ngukurD.n penclahuluan. mcmul:ai ICrgom0tcr.
Gambar 0 merupakan hasil akhir dari pembuntan alat penanam dan pemupuk tips dorong sU.\l1be:p tenaga manus:La. Berat alat 13.65 leg, lobar 100 ern, panjang 139 em dan tj.ncgi 100 em. Pengujian nlat dilalcuk-::tn di l~ebun Percobaan Darmaga IV_ dengan jenis tanah Latosol. .TeJrstur tanah adalah 67 /6 l i a t , kadar debu 23.37 % dan kadur pasir 9.09 %. Kadar air tanah rata-rata 39.44 ?6 dan tahanan spesif'il'~ tnnah rata-rata 0.79 2 kg/em • liasil pengul-curan tonac;a (dongan mon3;ui;:ur denyut jantung per meni t yang dil-;:onversilran pada persnmn~'n rogresi linier antara denyut jantung dan tenaga) disnjikan padQ To.bel 3. Besnrnya tenagQ cl'Jrons ,1j:pengarut:J. oloh tuhanan Bpesif'i!~ tanah dan luas penampang PCF!otongan tanQ~-, olch pcmbul'Ca alur Serna1-~in cJ.::-:.1.lnrn dun. semn~_r.in l2bar pemotongan benih d~n pupuk. tarlah olel'1 pembw-cQ. o.lur, gD.;{D. realcs:l_ t.:zln2.'.-' scrr1::).:.':in. bcsar, maka pengcrahan tenegG scmo.'.:in cosar. Keccpatan operaEli alat rata-rata 0.2'3 m/deti1:, pada jarak tanam 40 em :~ 15 eM. I[n:o·.si tr~s aJ_c.-(; adul':lh 0.03 hal jam. Dengan memperhatil:an '-J.'J.ktu j.sti,:,ahat yang ('.i~:)Dngaruh:i. olen pengerahan tenaga daL:un pokorjaun penun::lman d,).Jl pO;FUpU~-l:an, seseorang yang memiliki ten8.SD. sebesc,r '5.73 l=':al/meni t , dapat mengerjoJ~an penanaman dQn pcmupukan scluas 0.17 ho. tiap hari dengan 8
jam kerja/hari.
11
SKALA
1 : 14
Keterangan : 1. ~angka utama 2. Tangkai pendorong (kayu) 3. Rocta 4. pembuka alur ben1h ~. pernbuka alur pupuk 6. penutup alur pupuk
3.
9. 14.
Kotak
be~ih
Kotak
pup"...!k
p~ngatur
jara~
Gambar 8.
Jn~arbari8an
Alat penanam dan pemupuk t1pe dorong sumber tenag& .~·:,r,7_:sia
12
Tabel 3. Kebutuhan tennga untuk mengaperasikan alat penanam dnn pem~puk tipe dorang. :'\.a
Bb
CC
(em)
(em)
(em)
---~~
......-
-- ....
-,-----~--"'-
....
Denyu t j an·tung/menit
Tenaga. dopone; CJatt)
Pengerahan tenaga ('.fatt)
----',
7
1
7
115
1
130
99.BO
2
129
97. 'j4
499.00 491.45
61.88 D~;'. 52
311.15 438.85
104.30 117.83
521.')0 589.15
1 2
5 10
251.00 Y>3.65
2
3 10
'50.20 65.90
1
132
~~
138
aA bB
Kedulaman pembuka a1ur benih (em) Keda1aman pembuka a1ur pupuk (cm) Cc Lebar pembuka alur benih (em)· dEf'iGiensi kerja diasumsilran 20 % (Zander.
1973)
Jaral!: tnnam yang dihasilka;-:l untuk t;unaman jagung rnto.rata 26.22 em (jaralct tanam yang dihnrapkan 25 em). Untuk tanmnan keduJ.ui diperoleh jarak tanam rntu-rat;a 15.20 em (jarak tanam yan::;; diharnpkan 15 em). Dan penrulflLlD.n kneang tnnnh memberi~;cQn
jnJ~D.lc
rapk[t-r 20
tannrl1 ratc-rD.:i:·;_:. 20.80
cr~l
(jaraL: tann~-:1 ynn€!; diha-
Cl"71).
nyn Dodo., :l.:.·;:ut terncretnya l,enih (lollF:·.:')c) olo> penutup alur benih d;~n jnrak tanx'J ~r0.n.::,. n::·benarnya yang dapa!; dihasilknn oleh nlat pcngo.tuy.' .pcnge:lu8.:..··un bonih.')c;ngan l>:eJ.iJ.ing roda 180 em, jUl'l1leJ:l culch padc. lempcng penjnt.uh bonih '(. m8.1~G. mem-· bel~ilcan jarnk tnnam ~~). 71 em.. botlinggG.. l.lYJ.-c,ul{: jural:: tcnam 25 cn tidak dapat diperoleh 8ecara tepat.
13 Hasil pengamatail menunjukkan adanya variasi doais pupuk per meter alur pupuJ;;: untuk masj_ng-masing dosis yang dicoba. Untuk dosie 12 grIm,
diperolch variasi dosLs pupuk 4.85 grim
sampai 12.35 grim <1engan rata··rata 10.23 grim. Selanjutnya untuk dosi8 5 S1"/m, diperoloh variasi donis pupuk 2.90 grim sampai 6.80 grim dengan ratn-ro.tn 4.76 grim. Dan untuk dosis p1}~pul~ G grim di!Jcrolell VctriaBi dosis pUP'll~-: ,~ .• 80 grim sumpai S .15 grim clenc;cm rcd;o.-rata 7. 32 ~"p/f:l. V2.rio.si doais pupuk t.ersebut disobo.bl::on o]_otl maeetnyo. Y'0Ut-:. sc,hi:'lgra putaran lempGl1.g penj nt1..th p".::'.Pl.1.'__ :: torh8n.ti dan. pUD1J..lC t~'_("lal-:: l:elu~. Rata-rata
ko~C'usako.n
b,3nih
p[~da
penano.man jagung, l(odelai.
kaeang tanah dc.n 1(0.00.1'1;;; hi Jau masing-maoing 5.77 %. 2.62 %. 8.79 ~:. dun 2.23 %. "'~danya l,orusal::an pacl~l benih tersebut dioobabl;:an 018h bentupo..n mekEL"lis dan gesell:8,n yang terjadi antura benih deng:?_n pengntur' pcnc;oluaran bcnih (lempeng penjatuh benih) • Person kerUSQKan b,?nih tersebut dapat mempengaruh.i persen perkeoo.mbahan. Basil pengamatan membopiLan pata--rata persen porl~eeambo.ll,n.n benih jn.gung, kodGlni, lcacang tannh dan kncang hijau masing-masing 80 %. 84 %, 56 % dan 84 %. Seperti dikatal::an oleh Smj_ th !?t 0,1. (1977). seluin vj_abili tas benih, Kondisi tano.ll, pongairan. cuaea d2,n keacln.un benih. terdapat f'aktor-f'aktor dari alat penanam yang mernp"ngaruhi perkecambahan, yai tu (1) 1::ec1"laman pennnamnn (1 c,-,d,.'1 'lmanpembulcn nJ_ur bonih). (2) jonis mok:1.nisr!1c pengcluaran benih. (3) jenis pemhulea alup bonih. (4) ;jenis'.'311utup nTu:;:, ben:!_h ,.~an (5) tingl;:at perndatan tanah
sc~:i tar
bcni~l.
l\.lo.t penn.rlarn dD..ll. perrnx;;n,l'f.r ·'cipe (lo:t'ong su.rnber teIlag~ manusia tclnh -,olesai dibu:J.t ,-Ian diuji-coba. Berat alat 13.65 kg. Kebutuhnn tenQg:::. dOPOi1.C sebGsar 50.20 -- 117.83 Hutt. dan pengerahan tennga manusia sebesar 3.35 kl{ul/menit snmpai 7.86 kkal Kedalaman menit yang tormasuk dalam beban sedanr; dan berat.
14 pembuka alur benih, kodalaman pembuka alul.' pupuk dan lebar pembuka alur benih berpengaruh sangat nyc,ta tcrhadap kebutuhan tennga untuk mengopcrasiknn alat penanam dan. pemupuk tipe dorong.
I{apasi tas penanaman dan pemupuka.D rata-ruta adaJ.nb,
0.17 ha/hari dengan 0 TJn':-;ul,
jo.pak tanam 25 em,
lebi:tJ.
b08~X'"
dc~pj_
jarnl~
tUTlaf:1
15
yang
di):lS'~;:~:i_lk.arl
sampnj_ 2
di1:iunIJ.
mnsing du2...
jam ):crja tlap h2ri.
jn:1.~nl(
eLl
c~;::.n
jal~QL:
diperole1:l
t3.nam rata-rata
tr:tJ.l.'".L:n ynT12~ dib.urc..p!1:Dl1. ·ne:~(lb8!_-;>:11:nxl.
2C C:"l
beT~VQriasi
jn~.'>:~.h~
sn,~lJr:'i
duri 0
'"5,
;JGd.~::'.n0}·=nn
tn.n.::lrn ynng
1
untul-r Dama
c··:t::.n:pni 5 (Jan 0
j ural o..h. ben.ih. I)Gr lul:)c'!:lg -JG.J.lg dib.nru"91ran masing
tiga daD. satu bcn:c.:l lubang.
sis 50 kg Urca/ha .,. 60 kg r1'8i'/11.a +
Pemupul;.ai"l dcngan do-
50 kg '''E/ha mcmbcrikan do-
sis rat.::c-ratu yang lebih rondah dari dos:is yanc dj.hapapko.n. 3cdangknn untulr: dosis pCmUpl.1..~.c-:tn 25 1:;::;'~; Uren/ha -:. dan dosis pemupuku-n 50 kg. Urci:l./ha +
100 kg T8P/hn,
T:,~P/hu
100 kg
+
50 ][g ZK/h
menghasilkan dosis rata-rata yanG sarno. dcngan dosis yang
di-
harapkan. Alat penanam dan
pemupul-~
yo.ng baile untuk penanam
tipe c'.orong
jasung.
membepi~;:an
Sedangkan nntu];: ;:-,en8.naman li:ac.ang tanalJ. 1,::u:c>ung baic::. persen l[orusakan benihnyo.. 8.79 nyo. 56
hasil
kedclai do.n kacang hijau.
%
dimana
dan pOI';~':)n per'cecC'.mbahan ha-
%. ;:)
nAN
Pcmakaio.D a).at pc':C.,·,narr, dan :;OCEIUpuk tipc pads. tanah gcmbur dcngan tnh'lnan tnnah dan kadar li,'.i.~ kuro.nc; dnri nya cukup seragaiTI
c.1;~n
puran pupuk sobclum
67
berdaya
kUl~ane;
scbo.iknyn
cLlri 0.7 lQs/em
2
1.
:'J.Lls~,l
pelo.l~sanaan
Agar pemupuknn lebih lanear.
doronl:';
tinge:'..
Kem.udian peneam-
pcmupuh:an harus mereto. betul.
sctin:?
:3810:O:::1l
penn,'~JuJ.ean
bagian
pengatur pengeluarnD pupuk -.'.un leota}, 'yxDul;: dibc.;:'sihkan.
15 Penelitinn selanjutnya dapnt dilukuknn untuk memperl;:ecil tingkat kerusnkan benih dan meningkatkan kcseragaman pemupukan. Selain itu dapat juga dicoba. untull: memodif'j.kasi: alat penanam dan pemupuk ini agar do.pat digunakan sebo.g~:ti penanam padi gogo atau :;;>fldi ladnng. ,Tuga perJ.udi1n.kukan ;:cJodif'ikc.si pacta. sistem pengatur p8ngclu£,.:pan benih, agar v,lat pcnan8.;~0 dan pcmupuk tipe 'dorong ir-d do.pat dj_l?a!;:(=,_i dG~lgun bail,: untu1 : henib J,cacung tanoh dan bcnih-benih J.2innyo..
Anonim. 1980. BCl~cocok tanam palmiJiju. G'emf', 2enyuluho.n Pertanian 8/111/80, Dirjen Pcrtania.n Tano.'l1Qll. Po.ngan. Jakarta •
. . . . . . ..-.~_.
19B3. Pe(loITlnn. De~~cocol1: Tan[\r:~_ ?n.:-li, Pal:'.>!l.JD. dan Ss.yur-GC'yuro.n. Depart-amen Pcrtanio.n Satuan Pcngcndali Dimas ~ .Je.l-(artu. Astrand, 1'.0 •• dan K. nodahl. 'i'extbook of 1971. Physiology. lic GraH ~Iill Inc •• 1":0\7 Yor~c. Bainer, n., dan :i::.L. Bar,:,:er. 1952. PrincipJ_te of' Farm t'fachinery. John :.fj_icy and Sons, XnC., io',' Yorl-: Champman Qnd Hall, Ltd., London. Baver', L.,~). 1961. [joil Physics. John .iley "nO. 301'18 ~ I1IC.,
j'~e1'J YO'.~l~.
Biro Pusat Statistik. 1~8~. Statistik Indonesia 1~B3. Biro Pusat ~'.tatistik, Jakarta. Ef'f'8nd:l, S. 1977. Bcrcoco:.': TnnD.l7l 'tIngung. CV Ynsaguno., Jakarta. Hulls- b .• i·~., !1.1"{. :-~TolovJenL::c, dan II.G. Lnu[)1.J.i:-l. 19n3. r.'~lllcory and j")robJ.cT:l3 or l'iachi!2-? })c8i2)'1.. ;:".C: Crm-r T :j_ll Internationn.l Dook Company, ..)~ngnpore < Han.,ay, J . J . , dan H.r;. Thompson. 1967. [lOV:1. soybean plant develops. c;peci'al ;-Uoport 53. i\r~"s, IOl,fa. Hoppen, H.J. 1967. Far'm Tmplemcnts f'or Arid and Tropicnl ne~ions. :Pood c..nc' , .!,.gz'ic1..l1 ture Organization of' The . Uni ted I~fat:ion, Honle. Hunt, D. 1979. Farm POvrer and No.chinery Management. State University Press, Ames, IOHa.
IO,va
I
v
Hudspeth, E.D •• Richard F.D., dan Henry J.R. 1960. Planting and :fertilizing. USDA Yearbook. p.147. Ir\H:tnto. I\.K., 1983. Alat dan N.esin Budidaya Pertanian. Fal::ultas Teknologi Portanian. Institut Pertanian Bogor, ::;logor. Jusuf', I •• dc-.n G. ::':;oopardi. 1968. Pengaruh beberapa :faktor terhadap pen~~apan B! dari pupuk Urea dalam tanru~. Communicationes Ae;~~icrlltural. Pember:itaan Fnkllltas Perta..'"lian. IPB •• Bogor. 1 (1)~1. I(epncr, n.~"... , R. Baj.ner, ("~_an. ·,~~.I.J. Barger. 1978. Principle of Farm"Iiachil'1.c:',--'·Y, 2. nci :~':(l:l_t.ion. Trle t.v:t ru.Jlisl'1ing Compnny. Inc •• ; : 0 S t :::>ort~. ConYJ.Gct:tcut. Hc Cormiclc. E.J. 1976.' :1uman 1i'actor in Bngineering Dcsj.gn, Hc G:rnw Hill Inc. •• r~eV-I York. l-1iyanikova. A. V •• Y.8. Rall, L.A. Trisvyatslcii. ('·.an I.::;. Gl.~ain and Its ::'rocl'l'.ct. Hand. Books Shalitov. 1969. Israel Program iJc:i.• Translat., o:f Food Product. Jerusalem. Hoens, A. 1978. Surnber dan. Kebutuhan :3nerg:i. Di da1.aIl}. Strategi HelG:'.nisasi ::::'ertanian. Departemen Hekanisasi Pertanian - FI,TEHETA -: IPD. Bogar. ·Hosher. k.'l'. 1966. )\1enggerak1<:an dan rIembangun Pertanian. CV Yasaguna, Jall:arta. Poleman, T.T., 1:J. Beeg..."lly, p. Natlon, dan f\. Hc Grep;ar. 1972. The economic apT)lications of' vi tal-rate monitoring. Cornell International Agric. Dev. Himeograph 38 Ithaca. Nopember 1972. Priha.nto, A. 1934. Hancangan tl.lat 'ranam ;~emi lIlelcanis Sumber Tenaga J:'Ianusia. ~jkrj.psi. Fall:Ul tas Teknologi Pertanian, IPB •• Bogar. Hichey, G.B., Paul .Jacobson., dan Carl 'i.II. 1961. Agricultural Engineers '·Iandbool:. He Graw Hil). Boole Company. N01" York. PT G1:'o.medi a. 2en~~D.ntar 1\.gronolni • 1983. Setyat.i, ;~ ofJI.]YI. Jul'.arta. Sjof'jan,~'. 1982. Hancangan dan U.ii Teknis ~;iste"',; Kemud:5. Traktor Tangan. ;:;l{ripsl. F'akultas Teknolo~~).. Pertanian • . IPB ••. Bogar. Smith. H.P., dan I •• }... \TilLes. 1977. FS.rm 1'1nchinery and Equipment. Tato. No Graq Hill Ppblishing Company Ltd., New Delhi. Soebag-yo. 1978. Kcb:i j aksan.aan Pengembangan "'Io~.":anisasi 1 Pertanian di. Indoncsic... Di dalam Stratec;i. He ,::aniso.s:i.. Pertanian. D~partemerl ~·ie~;:an:i~s:r Pertanian-Ff:._'l'J~til~TA- .. II'B.. Bogar. ..
17 Sumalmur. 1977. -Rigiene Perusahaan dan Keselamatan Kerja. GUHl,lUg Agung, Jakarta. Ta.mbunan, R.I•• B. 1982. Modif'ikasi Ala.t Pena.nam Semi l-iekanis Model "Holland". Skripsi. Fo.kulta.s Te"lxnologi -Pertanian, IPD., Dogor. Tisdale. S.L., dan -'.;.1,. Holson. 1956. -Soil Fertility and Pertilizers. The r'iacmilan Company, !~et" Yorl[. Van Heur;ten. B. 1978. - [\trategi Hengadakan Procl.uk Baru (1':1esir~ I·orto.ninn). 12.:~.-...
Zander. .J.
1-(e]~~.i..n.is,:-:Gi
1973.
University.
PertaniD.n-J.0_\~lr~:1'lt-:.::tl':\-.~tPB.,
~:~.ocor.
l'rinciplcD of' JJ;rgono~;}ics. Agrie1.1.l tural iagen.:1..nGen. 'rhe Netherlands.