Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 6 Pebruari 2010
MODEL STRATEGI PENAWARAN YANG KOMPETITIF DENGAN MENGGUNAKAN TEORI FUZZY SET Agus Heryanto, I Putu Artama PT Pembangunan Perumahan (Persero) Email:
[email protected] ABSTRAK Tujuan kontraktor dalam mengikuti sebuah proses penawaran pada umumnya adalah memenangkan proses penawaran tersebut dan mendapat keuntungan semaksimal mungkin. Tetapi kenyataannya banyak keputusan yang diambil dalam menentukan margin hanya didasarkan pada pengalaman dan intuisi saja. Hal ini akan menyebabkan proses penawaran yang tidak sesuai dengan tujuan semula yang ingin dicapai. Kontraktor memerlukan model strategi penawaran yang kompetitif dalam mengikuti sebuah tender untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Oleh karena itu digunakan teori Fuzzy set. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuai perbedaan antara margin yang ditentukan oleh kontraktor dengan margin yang direkomendasikan oleh Teory Fuzzy Set. Output dari model ini adalah margin rekomendasi berdasarkan 4 metode analisis yaitu operasi komposisi max-min, operasi sum-min, defusifikasi max-min dan defuzzifikasi sum-min. margin direkomendasikan ini masing-masing dibandingkan dengan margin yang digunakan oleh kontraktor pada saat membandingkan dengan margin kontraktor pada saat memenangkan tender dengan menggunakan uji Wilcoxon pada taraf 0,05. Hasil dari perbandingan masing-masing uji ini menunjukkan tidak ada perbedaan secara statistik antara margin rekomendasi dengan margin yang digunakan oleh kontraktor pada saat memenangkan tender sehingga model strategi penawaran yang kompetitif dengan menggunakan teori Fuzzy Set ini dapat digunakan di lapangan. Kata kunci: Fuzzy Set, kontraktor, tender
PENDAHULUAN Latar Belakang Pada umumnya tujuan kontraktor dalam mengikuti sebuah proses penawaran adalah memenangkan proses penawaran tersebut dan mendapat keuntungan semaksimal mungkin. Pada kenyataannya banyak keputusan yang diambil dalam menentukan harga penawaran akhir hanya didasarkan pada pengalaman dan intuisi saja. Model strategi penawaran yang kompetitif diperlukan oleh kontraktor untuk mencapai tujuan yang diinginkan dalam mengikuti sebuah tender. Salah satu model trategi penawaran yang kompetitif yang dapat dengan mudah diterima dan diterapkan adalah teori Fuzzy Set (Fayek, 1998).
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 6 Pebruari 2010
METODE Teori Fuzzy Set Fuzzy Set adalah himpunan obyek-obyek baik konkret maupun abstrak dengan batasan yang tidak jelas sehingga keanggotaan objek dalam himpunan lebih cenderung merupakan suatu tingkatan atau derajat daripada suatu batasan anggota atau bukan anggota. L.A. Zadeh and George J. Klir (Zadeh, 1987) Himpunan Fuzzy Set dapat dikenali dari fungsi keangotaannya, dimana menggambarkan derajat numeric dari elemen yang termasuk dari sebuah himpunan Himpunan Biasa (Crisp Set) Didefinisikan : Sebagai suatu kumpulan dari obyek-obyek konkret maupun abstrak dengan sifatsifat tertentu (Nguyen, 1985). Jika derajat keanggotaan = 1 maka elemen itu pasti anggota himpunan Jika derajat keanggotaan = 0 maka elemen itu pasti bukan anggota himpunan Himpunan Fuzzy Dalam Fuzzy Set, fungsi karakteristik diijinkan mempunyai nilai dari 0-1 yang disebut sebagai derajat keanggotaan atau fungsi keanggotaan. Jika derajat keanggotaan = 1 maka elemen itu pasti anggota himpunan Jika derajat keanggotaan = 0 maka elemen itu pasti bukan anggota himpunan Jika derajat keanggotaan = 0-1 maka nilai itu pasti menyatakan derajat kepercayaan bahwa elemen itu di dalam anggota himpunan. a) Komponen Model Strategi Penawaran Berdasarkan Teori Fuzzy Set menurut Aminah Fayek 1. Tujuan Penawaran Memenangkan penawaran Memaksimalkan keuntungan Mempelajari area baru dan menambah pengalaman bagi estimator 2. Faktor Yang Mempengaruhi Ukuran Margin Besarnya skala proyek Peranan kontraktor dalam proses perencaan Besarnya proporsi biaya overhead terhadap nilai kontrak Kondisi alam yang tak terduga Inovasi Besarnya kebutuhan akan pekerjaan Finansial memadai Hubungan yang baik antara klien dengan perusahaan Banyaknya kompetitor dalam mengikuti tender proyek Karakteristik Subkontraktor dan supplier Kondisi Ekonomi dan Politik 3. Interval Margin. Interval margin dihitung berdasarkan margin minimum dan maksimum yang ditentukan terlebih dahulu. Interval margin dibagi menjadi 6 margin dan dinyatakan dalam Mp, dengan pertambahan yang sama.
ISBN : 978-979-99735-9-7 B-11-2
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 6 Pebruari 2010
Pembagian interval margin menjadi 6 margin dengan menggunakan persamaan : Mp = [x + (p – 1)z]% untuk p = 1 sampai dengan 6 Dimana : x = margin minimum (%) y = margin maksimum (%) z = (y – x)/5 b) Komponen Model Strategi Penawaran dan Hubungannya Faktor dengan bobot yang diberikan (Fn)
Tujuan (Oj)
Margin (Mp)
O1
F1
M1
O2
F2
M2
O3
Fn
M6
Rjn.p
Sjn = Wj x An x
Ijn Gambar1. Komponen Model Strategi Penawaran dan Hubungannya
c) Operasi Komposisi Fuzzy S o R(Oj, Mp) = max-min [S(Oj, Fn), R(Fn, Mp)] untuk semua Fn SoR(Oj, Mp) = cum-min [S(Oj, Fn), R(Fn, Mp)] untuk semua Fn Wj mengindikasikan tingkat keinginan dalam mencapai tujuan penawaran (Oj). An mengindikasikan tingkat kemudahan penerapan faktor Fn dalam pengaplikasiannya terhadap situasi penawaran. Ijn mengindikasikan tingkat pengaruh setiap faktor Fn dalam menentukan ukuran margin untuk mencapai tujuan Oj Rjn, p mengindikasikan tingkat pengoptimalan ukuran margin terhadap tujuan penawaran berdasarkan ukuran margin yang paling sesuai dengan masingmasing faktor dalam mencapai setiap tujuan. Defuzzifikasi Metode Defuzzifikasi memperhitungkan rata-rata dari himpunan hasil fuzzy set yang digunakan untuk merekomendasikan satu ukuran margin dari interval margin yang diberikan (Klir, 1995). Metode ini mengkombinasikan margin yang direkomendasikan menurut persamaan : (Berenji, 1992) Dimana M* = margin rata-rata yang direkomendasikan Mp = ukuran margin dengan p antara µQ = nilai keanggotaan dari Mp dalam Q(O,M)
ISBN : 978-979-99735-9-7 B-11-3
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 6 Pebruari 2010
Perhitungan Uji Wilcoxon Perhitungan uji wilcoxon ini dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan dua sampel. Dalam hal ini margin rekomendasikan : 1. difuzzifikasi max-min 2. defuzzifikasi sum-min masing-masing dibandingkan dengan margin yang digunakan oleh kontraktor pada saat memenangkan tender. Perhitungan uji Wilcoxon ini dilakukan untuk menguji hipotesa : H0 : margin rekomendasi model = margin yang dimenangkan H1 : margin rekomendasi model ≠ margin yang dimenangkan Dimana apabila J dari perhitungan lebih kecil atau sama dengan J dari Tabel 2.1 , maka H0 ditolak, dalam hal lain, H0 gagal ditolak. HASIL DAN DISKUSI Tabel 1. Rekapitulasi Margin Rekomendasi dan Margin menang yang dipakai dalam tender Output Model No
Interval Margin (%)
Nama Kontraktor
Defuzzifikasi Maxmin %
Summin %
Margin yang dimena ngkan (%)
1
PT PP (Persero) Proyek UIN ALAUDDIN Makassar
8-12.5
10,37
10,37
10
2
PT PP (Persero) Proyek FT UNHAS Makassar
8-12.5
10,42
10,49
9
3
PT PP (Persero) Proyek KANTOR GUBERNUR Kalsel
8-12.5
10,39
10,51
11
4
PT PP (Persero) Proyek RS PENDIDIKAN UNAIR Surabaya
8-12.5
10,39
10,41
11
5
PT PP (Persero) Proyek GEDUNG INDOSAT LT.II Surabaya
8-12.5
10,35
10,53
9
6
PT PP (Persero) Proyek UNDIP Semarang
8-12.5
10,57
10,59
10
7
PT ADHI KARYA Proyek CIPUTRA WORLD Jakarta
7-12.0
9,79
9,85
10
8
PT ADHI KARYA Proyek KANTOR PAJAK Balikpapan
7-12.0
9,80
9,89
10
9
PT ADHI KARYA Proyek LATUMENTEN CITY Jakarta
7-12.0
9,78
9,77
9
10
PT ADHI KARYA Proyek KUNINGAN CITY Jakarta
7-12.0
9,76
9,79
9
11
PT ADHI KARYA Proyek TERMINAL 3 BANDARA SOEKARNA HATTA Jakarta
7-12.0
9,82
9,76
10
12
PT WASKITA KARYA Proyek GEDUNG BPK RI Jakarta
7-13.0
10,23
10,35
10
7-13.0
10,32
10,32
11
7-13.0
10,27
10,39
10
13 14
PT WASKITA KARYA Proyek PEMBANGUNAN BANDARA JUANDA Surabaya PT WASKITA KARYA Proyek PEMBANGUNAN GEDUNG BRAGA CITY WALK
15
PT WASKITA KARYA Proyek SENAYAN CITY Jakarta
7-13.0
10,23
10,42
10
16
PT WIJAYA KARJA Proyek SAHID SAHIRMAN MEMORIAL HOTEL Jakarta
8-13.0
10,62
10,69
10
17
PT WIJAYA KARJA Proyek GADING MEDITERANIA RESIDENCES
8-13.0
10,72
10,75
10
18
PT WIJAYA KARJA Proyek MENARA NUSA
8-13.0
10,82
10,81
11
19
PT WIJAYA KARJA Proyek BALIKPAPAN TRADE CENTRE
8-13.0
10,57
10,87
9
20
PT WIJAYA KARJA Proyek TRILLIUM RESIDENCES AND OFFICE
8-13.0
10,56
10,62
9
ISBN : 978-979-99735-9-7 B-11-4
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 6 Pebruari 2010
21
PT NINDYA KARYA Proyek MALL SENAPELAN Pekanbaru
7-11.0
9,16
9,24
11
22
PT NINDYA KARYA Proyek RS PENDIDIKAN UNIBRAW
7-11.0
9,26
9,22
9
23
PT NINDYA KARYA Proyek RSUD Bangka Belitung
7-11.0
9,19
9,25
10
24
PT NINDYA KARYA Proyek KANTOR PEMKOT PRABUMULI Palembang
7-11.0
9,18
9,19
10
25
PT NINDYA KARYA Proyek MEDITERANIA GARDEN RESIDENCES Jakarta
7-11.0
9,10
9,19
9
Rekapitulasi Uji Wilcoxon Tabel 2. Rekapitulasi Uji Wilcoxon
No
Defuzziifikasi
Uji Wilcoxon J Perhitungan
J Tabel untuk n=25
1
Max-min
123
89
2
Sum-min
110,5
89
Berdasarkan analisis Uji Wilcoxon yang telah dilakukan, dapat kita lihat bahwa masing-masing uji wilcoxon menghasilkan hipotesa nol (H0) gagal ditolak. Ini menunjukkan bahwa antara masing-masing output model dengan margin yang dimenangkan tidak ada perbedaan secara statistik dengan menggunakan uji wilcoxon pada taraf nyata 0,05 sehingga model strategi penawaran yang kompetitif dengan menggunakan teori fuzzy set ini dapat digunakan, KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: a. Pada umumnya kontraktor mempunyai dua tujuan utama dalam melakukan proses penawaran, yaitu memenangkan penawaran dan memaksimalkan keuntungan. Tujuan kontraktor dalam melakukan penawaran dipengaruhi oleh faktor-faktor dari dalam maupun dari luar kontraktor. Faktor dari dalam kontraktor seperti kebutuhan kontraktor akan pekerjaan (work load), ketersediaan sumber daya dan lain-lain sedangkan faktor dari luar kontraktor antara lain banyaknya persaingan, fluktuasi kondisi ekonomi dan tersedianya pekerjaan di masa datang. Selain itu tujuan dari penawaran juga dipengaruhi oleh karakteristik dari proyek yang menentukan tingkat keinginan dan kecocokan kontraktor seperti lokasi proyek dan nilai strategis proyek b. Pada dasarnya setiap kontraktor mempunyai pandangan yang berbeda-beda dalam menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi ukuran margin perbedaan ini disebabkan oleh adanya persepsi yang berbeda dari kontraktor terhadap situasi dan kondisi masing-masing proyek. Faktor-faktor dominan yang mempengaruhi ukuran margin dari 25 kontraktor adalah a) Inovasi b) Finansial yang memadai c) Hubungan baik antara klien dengan perusahaan d) Peranan kontraktor dalam proses perencanaan e) Besarnya proporsi biaya overhead terhadap kontrak c. Berdasarkan analisis uji wilcoxon, tidak ada perbedaan secara statistik antara margin yang direkomendasikan oleh model fuzzy set dengan margin yang dimenangkan
ISBN : 978-979-99735-9-7 B-11-5
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 6 Pebruari 2010
oleh kontraktor, sehingga model strategi penawaran yang kompetitif dengan menggunakan teori Fuzzy Set ini dapat digunakan. DAFTAR PUSTAKA Cook, P. J 1985. Bidding for Constractors : How to Make Bids That Make Money, RS Meays Company Inc., Kingston, USA,pp 25-53 Fayek, A. 1998. Competitive Bidding Strategy Model and Software System For Bid Preparation. Jurnal of Construktion Enginering and Management., ASCE. Nguyen, V.U. Tender Evaluation by Fuzzy Set. Journal of Construction Enginering and Management, Vol. 111, No. 3, September, 1985. Pp 231-234 ASCE Sudjana, M.A. 1992. Metoda Statistika. Bandung : Tarsito, 1992. Zadeh, L. A. 1987. Fuzzy Sets, Fuzzy Set and Aplication : Selected Papers by L, A Zadeh. Edited by R. R Yager, S. Ovchinnikov, R. M. Tory and H. T. Nguyen. Canada : John W and Sons, Inc., 1987. Pp 29-144 Soeharto, I. 1997. Managemen Proyek Dari Konsep Sampai Operasional. Jakarta : Erlangga, 1987
ISBN : 978-979-99735-9-7 B-11-6