Model Pendalaman Minat
@2015, Dit. Pembinaan SMA
i
Model Pendalaman Minat
KATA PENGANTAR Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mulai tahun pelajaran 2013/2014 telah menetapkan kebijakan implementasi Kurikulum 2013 secara terbatas di 1.270 SMA sasaran dan sejumlah SMA yang melaksanakan secara mandiri. Selanjutnya pada tahun pelajaran 2014/2015, Kurikulum 2013 dilaksanakan di seluruh SMA untuk kelas X dan XI. Mempertimbangkan pentingnya Kurikulum 2013 dan masih ditemukannya beberapa kendala teknis, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan telah menetapkan kebijakan penataan kembali implementasi Kurikulum 2013 pada semua satuan pendidikan mulai semester dua tahun pelajaran 2014/2015 melalui Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 160 Tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 dan Kurikulum 2013. Implementasi Kurikulum 2013 di SMA akan dilakukan secara bertahap mulai semester genap tahun pelajaran 2014/2015 di 10% SMA sampai dengan tahun pelajaran 2020/2021 di seluruh SMA. Sepanjang implementasi secara bertahap tersebut akan dilakukan evaluasi, perbaikan konsep dan strategi implementasi Kurikulum 2013 agar siap untuk dilaksanakan secara menyeluruh di semua SMA. Sejalan dengan kebijakan diatas, Direktorat Pembinaan SMA sesuai dengan tugas dan fungsinya terus melakukan fasilitasi pembinaan implementasi Kurikulum 2013, antara lain melalui pengembangan naskah pendukung kurikulum. Pada tahun 2015 Direktorat Pembinaan SMA melakukan reviu naskah yang dikembangkan tahun sebelumnya dan menyusun naskah baru mengikuti perkembangan kebijakan Kurikulum 2013. Naskah-naskah yang direviu dan disusun sebagai berikut : Panduan Pengembangan KTSP, Panduan Pengembangan Silabus, Panduan Pengembangan RPP, Model-Model Pembelajaran, Panduan Pengembangan Penilaian, Model Pembelajaran dan Penilaian Projek, Model Pelaksanaan Remedial dan Pengayaan, Model Penyelenggaraan SKS, Model Penyelenggaraan Aktualisasi Mata Pelajaran Dalam Kegiatan Kepramukaan, Model Penyelengaraan Peminatan, Model Penyelenggaraan Pendalaman Minat, Panduan Pengembangan Muatan Lokal, Model Penyelenggaraan Kewirausahaan, Panduan Transisi Kurikulum 2013 ke Kurikulum 2006, dan Panduan Pengisian Aplikasi Rapor. Naskah-naskah pendukung kurikulum dikembangkan oleh tim pengembang yang terdiri dari unsur staf Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, pengawas, kepala sekolah, dan guru dengan prinsip dari kita, oleh kita, dan untuk kita. Naskah-naskah tersebut disusun sebagai acuan bagi sekolah dalam mengelola pelaksanaan kurikulum dan acuan bagi guru untuk melaksanakan pembelajaran di kelas sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Naskah-naskah pendukung kurikulum akan terus dikembangkan, sehingga menjadi lebih operasional. Oleh karena itu, sekolah diharapkan memberi masukan untuk penyempurnaan lebih lanjut. Kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan dan pembahasan naskah-naskah ini diucapkan terima kasih.
Jakarta, 00Juni 2015 Direktur Pembinaan SMA,
Harris Iskandar, Ph.D NIP. 196204291986011001 @2015, Dit. Pembinaan SMA
i
Model Pendalaman Minat
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I PENDAHULUAN
1
A. Latar Belakang................................................................................................ 1 B. Tujuan Model Program Pendalaman Minat di SMA ...................................... 2 C. Landasan Hukum............................................................................................ 2 BAB II PENGERTIAN DAN MODEL PROGRAM PENDALAMAN MINAT
4
A. Pengertian ...................................................................................................... 4 B. Model Program Pendalaman Minat di SMA .................................................. 5 C. Karakteristik Program Pendalaman Minat..................................................... 5 BAB III STRATEGI IMPLEMENTASI PROGRAM PENDALAMAN MINAT
7
A. Pengorganisasian ........................................................................................... 7 B. Pelaksanaan ................................................................................................... 7 C. Model Belajar di SMA Pelaksana Pendalaman Minat.................................. 15 D. Mekanisme Pelaksanaan Program Pendalaman Minat di SMA .................. 16 E. Kriteria SMA Pelaksana Pendalaman Minat ............................................... 17 F. Kriteria Peserta Didik .................................................................................. 17 BAB IV PENUTUP
18
DAFTAR PUSTAKA
19
Lampiran 1. ....................................................................................................... 20
@2015, Dit. Pembinaan SMA
ii
Model Pendalaman Minat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa perubahan pada semua ranah kehidupan manusia, sehingga penguasaan dan peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi sesuatu yang mutlak dilakukan oleh setiap orang dan institusi yang menginginkan eksistensinya tetap terjaga. Proses perubahan semakin cepat seiring dengan adanya proses globalisasi yang menggiring manusia kepada era persaingan global. Untuk mempersiapkan hal tersebut diperlukan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Dalam meningkatkan kualitas SDM ini, Pemerintah telah melakukan berbagai upaya, antara lain melalui penyelenggaraan Pendidikan Dasar, Pendidikan Menengah sampai Perguruan Tinggi. Sebagai salah satu unit teknis pelaksanaan Pendidikan Menengah, SMA memiliki kewajiban untuk mempersiapkan SDM yang berkualitas tersebut melalui berbagai program dan kegiatan sesuai dengan peraturan yang berlaku, antara lain tuntutan Kurikulum 2013 yang mengamanatkan adanya program Pendalaman Minat yang dilaksanakan melalui kerjasama antara SMA dengan Perguruan Tinggi. Memperhatikan hal tersebut di atas, seharusnya SMA dapat menghasilkan peserta didik yang siap memasuki Perguruan Tinggi atau hidup mandiri.Tetapi kenyataan yang ada pada saat ini, masih banyak lulusan SMA yang melanjutkan ke Perguruan Tinggi atau mampu menghidupi dirinya dengan bekal ilmu yang diperolehnya. Adanya mata pelajaran pada struktur kurikulum SMA yang berlanjut di Perguruan Tinggi belum dapat memberikan bekal yang cukup kepada peserta didik untuk diterima di Perguruan Tinggi yang diinginkannya. Selain itu masih banyak siswa SMA yang memiliki potensi akademik tinggi/istimewa tetapi belum dapat memasuki Perguruan Tinggi sesuai dengan bakat dan minatnya. Oleh sebab itu perlu adanya suatu program yang berkesinambungan antara SMA dan Perguruan Tinggi, sehingga peserta didik sejak SMA kelas terakhir sudah memiliki jaminan untuk masuk ke salah satu Perguruan Tinggi yang diinginkan oleh peserta didik sesuai dengan bakat dan minatnya. Program tersebut dapat berupa kerjasama antara SMA dengan Perguruan Tinggi yang dapat memfasilitasi peserta didik sesuai dengan kebutuhan, minat dan bakatnya, untuk memasuki Perguruan Tinggi tertentu tanpa harus mengikuti perkuliahan untuk mata kuliah di Perguruan Tinggi yang relevan dengan mata pelajaran di SMA.
@2015, Dit. Pembinaan SMA
1
Model Pendalaman Minat
Untuk membantu SMA dan peserta didik dalam keperluan tersebut, Direktorat Pembinaan SMA menyusun Model Program Pendalaman Minat sebagai bentuk Advanced Placement Programe di SMA yang mempersiapkan peserta didik untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi melalui kerjasama dengan Perguruan Tinggi. Program sejenis ini telah dilaksanakan oleh beberapa negara, seperti Amerika Serikat, dengan berbagai kegiatan yang berbeda tetapi memiliki tujuan akhir yang sama, yaitu mempersiapkan peserta didik di High School atau setingkat SMA untuk melanjutkan ke jenjang Perguruan Tinggi. Model Program Pendalaman Minat yang dirancang Direktorat Pembinaan SMA ini berupa pendalaman materi mata pelajaran di SMA yang relevan dengan mata kuliah dasar di Perguruan Tinggi (PT). Dengan demikian, peserta didik yang mengikuti program ini, pada saat lulus SMA sudah memiliki sejumlah satuan kredit semester (sks) untuk mata kuliah dasar tertentu dan tidak perlu mengambil lagi mata kuliah tersebut, sehingga dapat mengurangi jumlah mata kuliah atau jumlah sks, dan memungkinkan mempercepat waktu belajar dalam mencapai program tertentu di Perguruan Tinggi yang bersangkutan.
B. Tujuan Model Program Pendalaman Minat di SMA 1. Tujuan Program Pendalaman Minat di SMA adalah sebagai berikut:Meningkatkan kompetensi peserta didik untuk persiapan masuk ke Perguruan Tinggi; 2. Efisiensi pembelajaran dengan sinkronisasi Kompetensi mata pelajaran
di SMA
yang relevan dengan Satuan Acara Perkuliahan (SAP) Mata Kuliah Dasar
di
Perguruan Tinggi; 3. Mendapatkan pengakuan satuan kredit semester (sks) dari Perguruan Tinggi untuk mata kuliahdasar tertentu yang relevan dengan mata pelajaran pendalaman minat di SMA. 4. Mengurangi jumlah mata kuliah atau jumlah sks di PerguruanTinggi, sehingga memungkinkan memperpendek waktu belajar dalam mencapai program tertentu di Perguruan Tinggi yang bersangkutan.
C. Landasan Hukum 1.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
@2015, Dit. Pembinaan SMA
2
Model Pendalaman Minat
2.
Perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
3.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2013 tentang Perubahan Pertama atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
4.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
5.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (disamakan dengan panduan yang lain)
6.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2008 tentang Pembinaan Kesiswaan
7.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan.
8.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi.
9.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses.
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian. 11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 59 Tahun 2014 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum 12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2014 tentang Peminatan Pada Pendidikan Dasar dan Menengah 13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Menengah. 14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 104 Tahun 2014 tentang Penilaian Hasil Belajar pada Pendidikan Dasar dan Menengah.
@2015, Dit. Pembinaan SMA
3
Model Pendalaman Minat
BAB II PENGERTIAN DAN MODEL PROGRAM PENDALAMAN MINAT A. Pengertian Model Program Pendalaman Minat yang akan dilaksanakan, dikembangkan dari Model Program Advanced Placement yang dilaksanakan di beberapa negara bagian di Amerika Serikat. Anne Arundel County Public School salah satu sekolah di Amerika Serikat yang melaksanakan program ini bekerjasama dengan Universitas/College yang tergabung sebagai pelaksana Advanced Placement mengartikan Program Advance Placement sebagai berikut: “ a course that provides: • Challenging and rigorous studies comparable to college level course work. • Opportunities for students to take national exams and receive advanced placement in college or college credit. “ Untuk selanjutnya ABC Newsmagazine (2001) mengatakan bahwa : • The Advanced Placement (AP) program allows high school students to take university-level courses and show that they have mastered the material by taking AP examinations. • Students can receive credit, advanced placement, or both from Canadian and US colleges and universities that participate in the AP program. AP courses may exempt students from introductory university courses and allow them to move into second year core courses, or take extra minor subject classes. Mengacu kepada ketentuan Pendalaman Minat dalam Peraturan Pemerintah No. 13 tahun 2015 dan memperhatikan pengertian program advanced tersebut, maka konsep Pendalaman Minat di SMA yang dimaksud dalam naskah ini pada dasarnya adalah suatu program yang dirancang bersama antara SMA dengan Perguruan Tinggi terkait untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik agar dapat memperkaya pengetahuan tentang mata pelajaran yang dipilihnya di SMA dengan matakuliah dasar yang akan dipilihnya di Perguruan Tinggi. Dengan demikian, Program Pendalaman Minat ini memfasilitasi peserta didik di SMA untuk mengambil mata kuliah dasar di Perguruan Tinggi sesuai dengan bidang peminatannya, sehingga akan mengurangi jumlah sks dan memungkinkan memperpendek waktu belajarnya dalam mencapai program tertentu di Perguruan Tinggi tersebut.
@2015, Dit. Pembinaan SMA
4
Model Pendalaman Minat
B. Model Program Pendalaman Minat di SMA Program Pendalaman Minat di SMA dapat dilakukan melalui 3 (tiga) model sebagai berikut; 1. Model
Integrasi
pada
mata
pelajaran,
yaitu
mengintegrasikan
materi
perkuliahan di PT sebagai materi tambahan atau pendalaman dalam mata pelajaran yang relevan di SMA dan dilaksanakan selama pembelajaran mata pelajaran tersebut dengan menambah jam pelajarannya. Model ini dilaksanakan oleh guru mata pelajaran yang sudah dilatih oleh Perguruan Tinggi (PT). 2. Model Pendalaman minat yang dilaksanakan khusus di luar jam pelajaran tentang pendalaman atau penambahan materi pelajaran yang relevan dengan materi kuliah dasar di PT dan dilaksanakan di sekolah. Model tersebut dapat dilakukan oleh guru yang sudah dilatih atau oleh dosen Perguruan Tinggi yang bersangkutan. 3. Model Pendalaman minat yang dilaksanakan khusus di luar jam pelajaran tentang pendalaman atau penambahan materi pelajaran yang relevan dengan materi kuliah dasar di PT dan dilaksanakan oleh PT. Model ini menuntut peserta didik untuk datang ke PT dan melaksanakan perkuliahan layaknya mahasiswa.
C. Karakteristik Program Pendalaman Minat. Karakteristik Program Pendalaman Minat di SMA adalah sebagai berikut; 1. Melayani; a. SMA dan Perguruan Tinggi memberikan kesempatan kepada peserta didik yang berminat mengikuti program tersebut dengan cara; 1) mengikuti seleksi pendalaman minat sesuai dengan mata kuliah yang akan diambilnya di Perguruan Tinggi, 2) mengikuti seluruh kegiatan yang ditentukan, 3) melanjutkan ke Perguruan Tinggi penyelenggara program pendalaman minat. b. PerguruanTinggi menyediakan materi pendalaman minat yang disusun dalam Satuan Acara Perkuliahan (SAP) yang akan diajarkan oleh dosen dan/atau guru SMA yang sudah dilatih PT penyelenggara program pendalaman minat.
@2015, Dit. Pembinaan SMA
5
Model Pendalaman Minat
2. Mengikat; a. Program Pendalaman Minat merupakan Program kerjasama antara SMA dengan Perguruan Tinggi tertentu dan menjadi tanggungjawab bersama antara SMA dan Perguruan Tinggi tersebut. b. Peserta didik yang mengambil Program pendalaman minat adalah peserta didik yang memiliki kemampuan sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan bersama antara SMA dengan Perguruan Tinggi penyelenggara program pendalaman minat.Peserta didik yang telah mengikuti program pendalaman minat dan dinyatakan lulus,berhak untuk diterima di Perguruan Tinggi tersebut tanpa melalui seleksi lebih lanjut.
@2015, Dit. Pembinaan SMA
6
Model Pendalaman Minat
BAB III STRATEGI IMPLEMENTASI PROGRAM PENDALAMAN MINAT A. Pengorganisasian Program Pendalaman Minat merupakan program bersama antara SMA dan Perguruan Tinggi tertentu yang dikoordinasikan oleh Direktorat Pembinaan SMA (PSMA), Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah, bekerjasama sama dengan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Direktorat PSMA dapat menunjuk SMA, atau sebaliknya SMA yang mengajukan untuk melaksanakan program tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan, dan Ditjen Dikti menunjuk Perguruan Tinggi pelaksana program pendalaman minat.
B. Pelaksanaan Pada bahasan di Bab II dijelaskan bahwa pelaksanaan pendalaman minat dapat dilakukan dengan tiga model, yaitu 1) terintegrasi dalam pembelajaran mata pelajaran yang relevan, 2) terpisah dan dilaksanakan di SMA, dan 3) terpisah dan dilaksanakan di Perguruan Tinggi. Program pendalaman minat tersebut nantinya akan dilaksanakan secara teknis oleh SMA dengan PT yang membentuk kerjasama. Meskipun demikian, sifat kerjasama tersebut melibatkan unsur yang lebih tinggi, yaitu Direktorat Pembinaan SMA dan Direktorat Pendidikan Tinggi. Bagan 1; Tahapan Pelaksanaan Pendalaman Minat di SMA
Kerjasama Dit. PSMA + Ditjen Dikti Analisis relevansi kompetensi Mata pelajaran di SMA dengan materi mata kuliah dasar di Perguruan Tinggi Penjelasan bagan:
Pelaksanaan Pendalaman Minat oleh Dosen dan/atau guru SMA yang dilatih oleh Perguruan Tinggi
Penilaian dan Pengakuan sks Mata Kuliah Dasar oleh Perguruan Tinggi
Penjelasan gambar; a. Analisis kompetensi mata pelajaran di SMA yang relevan dengan Kompetensi Mata Kuliah Dasar di Perguruan Tinggi
@2015, Dit. Pembinaan SMA
7
Model Pendalaman Minat
1. Analisis Kompetensi 1) Direktorat PSMA bekerjasama dengan Perguruan Tinggi membentuk tim yang ditugaskan untuk melakukan analisis relevansi kompetensi mata pelajaran di SMA dengan Satuan Acara Perkuliahan Mata Kuliah Dasar di Perguruan Tinggi untuk memperoleh bahan materi pendalaman yang sesuai dengan satuan kredit semester yang harus ditempuh di Perguruan Tinggi. 2) Dari hasil analisis tersebut, Direktorat PSMA bersama Perguruan Tinggi menentukan bahan materi pendalaman minat dan penghitungan jumlah jam pelajaran yang disesuaikan dengan jumlah sks yang harus ditempuh di Perguruan Tinggi. Berikut adalah contoh hasil analisis KD mata kuliah Kalkulus 1 di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung Jurusan Pendidikan Matematika dibandingkan dengan KD mata pelajaran Matematika di SMA Kompetensi Dasar di PT
KD di SMA
Setelah mempelajari pokok bahasan ini diharapkan mahasiswa dapat : menyebutkan macam-macam anggota himpunan bilangan, dan menggambarkan nya dalam diagram Venn Setelah - Mendeskripsikan mempelajari dan menganalisis pokok bahasan konsep nilai mutlak ini diharapkan dalam mahasiswa persamaandan dapat : pertidaksamaan menentukan sertamenerapkanny himpunan adalam pemecahan penyelesaian masalah nyata. dari pertidaksamaan - Menerapkankonsep linear, kuadrat, nilaimutlak dalam pecahan, dan persamaan dan pertidaksamaan pertidaksamaan nilai mutlak linierdalam memecahkan masalah nyata
Pokok Bahasan di PT
-
Topik di SMA
Bahan Pendalama n Macammacam himpunan dan diagram Venn *)
Macam-macam - Persamaan dan Pertidaksamaan Pertidaksamaan Nilai Mutlak Pertidaksamaan Linear - Sistem Persamaan dan Pertidaksamaan Kuadrat Pertidaksamaan Linier Dua Pertidaksamaan Variabel, dan Pecahan Sistem Pertidaksamaan Persamaan nilai mutlak Linier Tiga Variabel - Pertidaksamaan mutlak, pecahan, dan irrasional
- Membuat model @2015, Dit. Pembinaan SMA
8
Model Pendalaman Minat
Kompetensi Dasar di PT
KD di SMA
Pokok Bahasan di PT
Bahan Pendalama n
Topik di SMA
matematikaberupa persamaan dan pertidaksamaan linear duavariabelyang melibatkan nilai mutlak dari situasi nyatadan matematika, sertamenentukan jawab dan menganalisismodel sekaligus jawabnya. - Mendeskripsikan dan menerapkan konsep dansifatsifat pertidaksamaan pecahan, irrasional dan mutlak dengan melakukan manipulasi aljabar dalam menyelesaikan masalah matematika. - Mendeskripsikan dan menerapkan konsep pertidaksamaan pecahan,irasional, dan mutlak dalam menyelesaikan masalah matematika Setelah - Mengidentifikasi mempelajari relasi yang pokok bahasan disajikan dalam ini diharapkan berbagai bentuk mahasiswa yang merupakan dapat : fungsi mendeskripsikan pengertian fungsi dan menentukan daerah asal natural dan daerah hasil. Setelah - Mengidentifikasi mempelajari dan menerapkan pokok bahasan konsep fungsi dan ini diharapkan persamaan kuadrat mahasiswa dalam dapat : @2015, Dit. Pembinaan SMA
- Definisi Fungsi - Daerah asal natural Daerah hasil
Relasi dan fungsi
Jenis Fungsi dan grafiknya - Fungsi Konstan - Fungsi Linear - Fungsi Kuadrat
Fungsi kuadrat
Fungsi ganjil dan genap *)
9
Model Pendalaman Minat
Kompetensi Dasar di PT mendeskripsikan macam-macam fungsi dan menggambarkan grafiknya.
KD di SMA menyelesaikan masalah nyatadan menjelaskannyasec aralisan dan tulisan. - Menyusun model matematika dari masalah yangberkaitan dengan persamaan dan fungsikuadrat dan menyelesaikan serta memeriksa kebenaran jawabannya. - Menggambardan membuat sketsagrafik fungsi kuadrat dari masalah nyata berdasarkan data yangditentukan dan menafsirkan karakteristiknya. - Mengidentifikasi hubungan fungsional kuadratik dari fenomenaseharihari dan menafsirkan maknadari setiap variableyang digunakan.
Setelah - Mendeskripsikan mempelajari konsep fungsi dan pokok bahasan menerapkan ini diharapkan operasi aljabar mahasiswa (penjumlahan, dapat : pengurangan, menentukan perkalian, dan hasil operasi pembagian)pada fungsi, fungsi komposisi fungsi - Mendeskripsikan dan sifat-sifat konsep komposisi dari komposisi fungsi dengan fungsi. menggunakan konteks sehari-hari dan menerapkannya. - Merancangdan mengajukan masalah dunia nyatayangberkaitan dengan @2015, Dit. Pembinaan SMA
Pokok Bahasan di PT -
-
-
Topik di SMA
Bahan Pendalama n
Fungsi Identitas Fungsi tangga Fungsi Mutlak Fungsi Ganjil dan genap
Operasi Fungsi , Komposisi fungsi dan fungsi Invers Operasi Fungsi Komposisi dari dua fungsi Menentukan suatu fungsi jika diketahui komposisinya Sifat-sifat komposisi fungsi Fungsi Invers
Relasi dan fungsi
10
Model Pendalaman Minat
Kompetensi Dasar di PT
KD di SMA
-
Setelah mempelajari pokok bahasan ini diharapkan mahasiswa dapat : mendefinisikan pengertian limit fungsi dan menyelesaikan limit fungsi aljabar -
-
Setelah mempelajari pokok bahasan ini diharapkan mahasiswa dapat : menyelesaikan limit ungsi tak himgga dan limit fungsi trigonometri Setelah mempelajari pokok bahasan ini diharapkan mahasiswa dapat : mendeskripsikan @2015, Dit. Pembinaan SMA
Pokok Bahasan di PT
komposisifungsi dan menerapkan berbagai aturan dalam menyelesaikannya Menganalisiskonsep dansifat suatu fungsi dan melakukan manipulasi aljabar dalam menentukan invers fungsi dan fungsi invers. Limit Fungsi Mendeskripsikan Aljabar konsep limit fungsi aljabar dengan - Pengertian menggunakan limit konteks nyata dan Cara menerapkannya. menyelesaikan limit Fungsi Merumuskan aturan Aljabar dansifat limitfungsi aljabar melaluipengamatan contoh-contoh. Memilih strategiyang efektif dan menyajikan model matematika dalammemecahkan masalah nyatatentanglimit fungsi aljabar. Menurunkan aturan dan sifat turunan fungsialjabar dari aturan dan sifat limitfungsi.
Mendeskripsikan dan menganalisis konsep dan sifat- sifat limit fungsi trigonometri dan nilai limit fungsi aljabar menuju ketakhinggaan dan menggunakan dalam pemecahan berbagai masalah
- Limit fungsi tak hingga - Limit fungsi trigonometri - Kontinuitas
Mendeskripsikan - Dua masalah konsep turunan dengan satu dengan menggunakan tema konteks matematik - Pengertian atau konteks lain dan turunan menerapkannya.
Topik di SMA
Limit aljabar
Bahan Pendalama n
fungsi
Limit fungsi triogonometri
Turunan
11
Model Pendalaman Minat
Kompetensi Dasar di PT pengerian turunan Setelah mempelajari pokok bahasan ini diharapkan mahasiswa dapat : menentukan turunan dari suatu fungsi. Setelah mempelajari pokok bahasan ini diharapkan mahasiswa dapat : menentukan turunan fungsi trigonometri dan dapat menggunakan aturan rantai
KD di SMA
Menurunkan aturan dan sifat turunan fungsialjabar dari aturan dan sifat limitfungsi.
- Aturan pencarian turunan
- Mendeskripsikan - Turunan fungsi konsep turunan trigonometri fungsi trigonometri - Aturan Rantai untuk menurunkan sifat-sifatnya serta menggunakannya dalam memecahkan masalah. - Menganalisis konsep dan sifat turunan fungsi trigonometri dan menerapkannya untuk menentukan titik stasioner (titik maximum, titik minimumdan titik belok).
Setelah Menurunkan aturan mempelajari dan sifat turunan pokok bahasan fungsialjabar dari ini diharapkan aturan dan sifat mahasiswa limitfungsi dapat : menentukan turunan fungsi tingkat tinggi dan turunan fungsi implisit. Setelah - Mendeskripsikan mempelajari konsep turunan dan pokok bahasan menggunakannya ini diharapkan untuk menganalisis mahasiswa grafik fungsi dan dapat : menguji sifat-sifat mendeskripsikan yang dimiliki untuk pengertian nilai mengetahui fungsi maksimum dan naik dan fungsi minimum suatu turun. fungsi dan kemonotonan - Mendeskripsikan dan konsep dan sifat kecekungan. turunan fungsi Setelah
@2015, Dit. Pembinaan SMA
Pokok Bahasan di PT
Topik di SMA
Turunan aljabar
Bahan Pendalama n
fungsi
Turunan fungsi trigonometri
- Notasi Libniz - Turunan Tingkat tinggi - Turunan Fungsi Implisit
Turunan aljabar
- Maksimum dan Minimum - Kemonotonan dan kecekungan
Turunan
- Maksimum dan
Turunan
fungsi
Turunan tingkat tinggi Turunan fungsi implisit *)
12
Model Pendalaman Minat
Kompetensi Dasar di PT
KD di SMA
Pokok Bahasan di PT
mempelajari terkaitdan minimum lokal pokok bahasan menerapkannyaunt - Dalil de L ini diharapkan uk menentukan hospital mahasiswa titik stasioner (titik dapat : maximum, titik mendeskripsikan minimum dan titik pengertian belok). maksimum dan minimum lokal, - Menganalisis dan bentuk model menggunakan matematika berupa dalil L de persamaan fungsi, Hospital sertamenerapkan Setelah konsep dan sifat - Menggambar mempelajari turunan fungsi grafik pokok bahasan dalam memecahkan - Menyelesaikan ini diharapkan masalah maximum masalah yang mahasiswa dan minimum berkaitan dapat : dengan turunan menggambar - Merancangdan grafik dan mengajukan menyelesaikan masalah nyata permasalahan serta menggunakan dengan konsep dan sifat menggunakan turunan fungsi turunan. terkaitdalam titik stasioner (titik maximum,titikmini mum dan titik belok)
Topik di SMA
Bahan Pendalama n
Turunan
- Menyajikan data dari situasinyata, memilih variabel dan mengkomunikasika nnyadalam bentuk model matematika berupapersamaan fungsi, serta menerapkan konsep dan sifat turunan fungsi dalam memecahkan masalah maximum dan minimum
Catatan: *) materi yang belum diajarkan di SMA Dari hasil analisis tersebut, terdapat irisan materi yang sangat besar antara Matematika yang diajarkan di SMA dengan materi Kalkulus 1 yang akan dipelajari di UPI, tetapi juga ada materi dalam mata kuliah Kalkulus @2015, Dit. Pembinaan SMA
13
Model Pendalaman Minat
1 yang belum diajarkan di SMA, yaitu Macam-macam Himpunan dan Diagram Venn, Fungsi Ganjil dan Genap, Turunan Tingkat Tinggi, dan materi Fungsi Implisit. Memperhatikan irisan dan perbedaan tersebut, maka jika dilakukan pendalaman terhadap materi irisan tersebut dan menambahkan materi yang belum dipelajari seperti tercantum pada tabel 1 di atas, dengan jam belajar selama 4 x 45 menit (jam pendalaman minat), maka peserta didik di SMA sudah dapat “menabung” 3 sks di semester 1 jurusan Pendidikan Matematika di UPI untuk mata kuliah Kalkulus 1. Hasil analisis matapelajaran lain pada lampiran 1. 2. Pelaksanaan 1) SMA melakukan sosialisasi program pendalaman minat kepada seluruh peserta didik kelas XII dan orang tua. 2) SMA bekerjasama dengan Perguruan Tinggi melakukan seleksi terhadap peserta didik yang mendaftar untuk mengikuti pendalaman minat, dan menentukan peserta didik yang diterima. 3) SMA bekerjasama dengan Perguruan Tinggimelaksanakan pendalaman materi mata pelajaran di SMA sebagai mata kuliah dasar di Perguruan Tinggi kepada peserta didik yang dinyatakan diterima pada seleksi program pendalaman minat. 4) PT menyediakan dosen yang harus mengajar peserta didik yang memilih pendalaman minat mata pelajaran tersebut di atas, atau melatih guru SMA yang bersangkutan untuk menyampaikan materi sesuai Satuan Acara Perkuliahan (SAP). 5) SAP yang berkaitan dengan materi pendalaman, atau materi tambahan yang tidak ada di SMA, disediakan oleh PT. 3. Penilaian dan Pengakuan sks 1) PT melakukan penilaian terhadap keberhasilan peserta didik dalam pencapaian kompetensi yang telah ditetapkan, sehingga dapat diakui sebagai satuan kredit semester Mata Kuliah Dasar yang telah ditempuh. 2) Perguruan Tinggi memberikan pengakuan secara tertulis terhadap pendalaman materi mata pelajaran tersebut sebagai sks yang telah ditempuh untuk mata kuliah dasar, sehingga peserta didik yang lulus SMA
@2015, Dit. Pembinaan SMA
14
Model Pendalaman Minat
dan memasuki Perguruan Tinggi tersebut tidak perlu lagi mengikuti mata kuliah dasar.
C. Model Belajar di SMA Pelaksana Pendalaman Minat Dengan adanya Program Pendalaman Minat di SMA, maka ada 2 (dua) model belajar peserta didik di SMA seperti terlihat pada Bagan 2 berikut:
Non Program Pendalaman Minat Pesert a Didik SMA Mapel SMA + Program Pendalaman Minat sebagai MKD PT
Mahasiswa PT
Bagan 2: Model belajar peserta didik Penjelasan Bagan 2: 1. Peserta didik kelas XII di SMA dapat meneruskan satu mata pelajaran lintas minatnya sesuai dengan mata pelajaran lintas minat yang telah dipilihnya di kelas XI. Khusus untuk peserta didik yang mengambil pendalaman minat dalam mata pelajaran tertentu dapat mengikuti program tersebut dengan pola/model program yang telah ditetapkan SMA dengan Perguruan Tinggi mitra. Dengan demikian terdapat dua kelompok belajar di kelas XII, yaitu; a. Kelompok pertama terdiri atas peserta didik yang mengikuti pembelajaran reguler penuh sesuai dengan struktur kurikulum yang berlaku
di SMA
tersebut mulai kelas X sampai kelas XII seperti biasa. b. Kelompok kedua adalah peserta didik yang mengikuti Program Pendalaman Minat dengan memilih mata kuliah dasar yang ditawarkan PT melalui SMA, relevan dengan mata pelajaran yang ada di kurikulum SMA, sehingga terdapat irisan materi mata pelajaran di SMA dengan materi mata kuliah di PT. Irisan ini merupakan “tabungan sks” dari mata kuliah dasar di PT, sehingga pada saat peserta didik menjadi mahasiswa tidak lagi mengambil mata kuliah yang sama di PT. @2015, Dit. Pembinaan SMA
15
Model Pendalaman Minat
2. Setelah lulus SMA, peserta didik yang ada di kelompok pertama akan memasuki PT tersebut dengan melalui tahapan yang diberlakukan oleh PT secara umum pada tahun pelajaran tersebut, sedangkan peserta didik dari kelompok kedua dapat memasuki perguruan tinggi mitra tanpa melalui prosedur umum atau tes (seleksi masuk PT), tetapi langsung diterima PT tersebut sebagai mahasiswa baru dengan memiliki tabungan sks hasil pendalaman minat untuk mata kuliah dasar tertentu di program studi tertentu.
D. Mekanisme Pelaksanaan Program Pendalaman Minat di SMA Penyelenggaraan Program Pendalaman Minat di SMA dapat dilaksanakan dengan mekanisme sebagai berikut: 1. Dit. PSMA bersama Ditjen Dikti membuat perjanjian kerja sama (MoU) tentang pelaksanaan Program Pendalaman Minat di SMA yang memuat hak dan kewajiban masing-masing, untuk disosialisasikan ke SMA. 2. Dit. PSMA menunjuk SMA (atau SMA dapat mengajukan diri) untuk melaksanakan pendalaman minat dengan PT yang ditunjuk Ditjen Dikti sesuai perjanjian (MoU) di atas. 3. Perguruan Tinggi menyediakan Dosen untuk mengajar di SMA, atau melatih guru SMA sebagai mentor untuk melaksanakan pembelajaran/perkuliahan program pendalaman minat dan menyediakan Satuan Acara Perkuliahan (SAP) untuk setiap mata pelajaran/mata kuliah sesuai dengan ketentuan. 4. SMA
bersama
Perguruan
Tinggi
membuat
perjanjian
kerjasama
tentang
pelaksanaan program Pendalaman Minat di SMA yang memuat antara lain: a.
Jadwal dan strategi pelaksanaannya
b.
Penyediaan
Sumber
Daya
Manusia
(SDM)
sebagai
dosen/mentor/guru
pelaksana c.
SAP mata kuliah sesuai dengan hasil analisis
d.
Pendanaan dan sarana-prasarana
e.
Penilaian/ujian
5. PT
melakukan
penilaian
terhadap
siswa
yang
telah
menempuh
mata
pelajaran/mata kuliah tertentu pada program ini dan memberikan keterangan yang merupakan pengakuan terhadap sks mata kuliah di tingkat dasar PT tersebut. (Penilaian ini bukan penilaian untuk LCK, karena penilaian LCK sepenuhnya adalah hak guru mata pelajaran). @2015, Dit. Pembinaan SMA
16
Model Pendalaman Minat
6. Setelah peserta didik yang mengikuti program pendalaman minat dinyatakan lulus dari SMA, maka ia berhak untuk diterima di PT mitra SMA tersebut.
E. Kriteria SMA Pelaksana Pendalaman Minat 1. Sekolah memiliki Guru dengan Komitmen yang tinggi dari semua warga sekolah terhadap pelaksanaan program. 2. Sekolah memiliki prestasi akademik peserta didik di atas rata-rata. 3. Sekolah mendapat dukungan yang kuat dari orang tua, Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, serta Pemerintah Daerah. 4. Sekolah memiliki lulusan yang diterima di PT minimal 25 persen dalam 3 (tiga) tahun terakhir 5. Ketentuan lain yang disyaratkan PT mitra
F. Kriteria Peserta Didik 1. Peserta
didik
memiliki
nilai
baik
dalam
sikap
dan
perilaku
yang
direkomendasikan oleh Dewan Guru serta memiliki minat dan bakat pada mata pelajaran di SMA yang relevan dengan mata kuliah dasar di PT dengan nilai 3,67. 2. Ketentuan lain yang disyaratkan PT mitra
@2015, Dit. Pembinaan SMA
17
Model Pendalaman Minat
BAB IV PENUTUP Keberhasilan kegiatan Model Program Pendalaman Minat di SMA sangat dipengaruhi oleh kualitas keseluruhan proses pengelolaannya dan kerjasama antara SMA dan Perguruan Tinggi yang ada didaerahnya masing- masing dengan dukungan orang tua peserta didik, Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, Dinas Pendidikan Propinsi , Direktorat PSMA dan Ditjen Perguruan Tinggi. Oleh karena itu, agar program Pendalaman Minat di SMA dapat terlaksana secara efektif dan efisien serta mencapai hasil yang optimal (tepat sasaran, tepat waktu dan tepat guna), diperlukan adanya komitmen dari seluruh pihak yang terkait untuk secara bersama-sama mengupayakan kelancaran dan keberhasilan keseluruhan proses Pendalaman Minat, serta pertanggungjawaban semua pihak sesuai dengan tugas, fungsi dan kewenangan masing-masing dengan tetap memperhatikan berbagai ketentuan perundangan yang berlaku. Melalui naskah ini diharapkan terdapat gambaran tentang mekanisme dan prosedur penyelenggaraan Pendalaman Minat yang dilaksanakan oleh SMA dan Perguruan Tinggi terdekat di daerahnya.
@2015, Dit. Pembinaan SMA
18
Model Pendalaman Minat
DAFTAR PUSTAKA ABC Newsmagazine (2001) Anne Arundel County Public School (2013).Program Advanced Placement, Kemendikbud (2013).Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 69 Tahun 2013 tentang Struktur dan Kerangka Dasar Kurikulum SMA/MA. Kemendikbud (2013).Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum 2013. Kemendikbud (2013).Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 sebagai Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Maryland State Department of Education (2013).Advanced Placement. Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung (2013). Fakultas MIPA. Satuan acara Perkuliahan. Universitas Ilmu Pendidikan (IKIP) Bandung (2013). Jurusan Pendidikan Matematika. Satuan acara Perkuliahan. Universitas Djenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto (2013). Fakultas MIPA. Satuan acara Perkuliahan. University of Wisconsin-River Falls (2013). College Board Advanced Placement Course List.
@2015, Dit. Pembinaan SMA
19
Model Pendalaman Minat
Lampiran 1. Contoh Hasil Analisis mata pelajaran Biologi di SMA digandengkan dengan Mata Kuliah Biologi Dasar Univesitas Soedirman. Kompetensi Dasar di PT
Kompetensi Dasar di SMA
Setelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa akan dapat : 1. Mengerti dan memahami kontrak perkuliahan mata kuliah Biologi Dasar 2. Menjelaskan kegunaan ilmu Biologi 3. Menjelaskan keterkaitan Biologi dengan ilmu lainnya Setelah mengikuti materi ini mahasiswa diharapkan dapat: 1. Memahami pengertian tentang macammacam sel 2. Menjelaskan struktur sel 3. Menjelaskan fungsi organel sel Setelah mengikuti materi ini mahasiswa diharapkan dapat: 1. Menjelaskan peranan energi pada makhluk hidup
@2015, Dit. Pembinaan SMA
Pokok Bahasan di PT
Topik di SMA
biologi umum
KD Yang Bersesuaian: 3.1 4.1 4.2
KD Yang bersesuaian : 3.2 3.3 4.3
Sel : Struktur dan Fungsi
Bahan Pendala man Biologi umum *)
Sel Komponen kimiawi penyusun sel Struktur dan fungsi organela sel
Bioenergetik Sel : Biologi transformasi energi dan pertukaran energi
20
Model Pendalaman Minat
Kompetensi Dasar di PT 2. Menjelaskan tentang anabolisme 3. Menjelaskan tentang katabolisme Setelah mengikuti materi ini mahasiswa diharapkan dapat: 1. Memahami siklus sel dan pembelahan sel 2. Menjelaskan tahap-tahap mitosis dan meiosis 3. Menjelaskan perbedaan mitosis dan meiosis Setelah mengikuti materi ini mahasiswa diharapkan dapat: 1. Memahami pengertian genetika Mendel, struktur gen, fungsi gen 2. Menjelaskan hubungan meiosis dan pewarisan sifat. Setelah mengikuti materi ini mahasiswa diharapkan dapat: 1. Memahami pengertian organ utama
@2015, Dit. Pembinaan SMA
Kompetensi Dasar di SMA
Pokok Bahasan di PT
Topik di SMA
. KD Yang bersesuaian : 3.4 4.4
Mitosis dan Pembelahan sel Meiosis Mitosis Meiosis
KD Yang bersesuaian : 3.5 4.5
Gen : Hukum Mendel Struktur dan Genotip Fungsi Fenotip Monohibrid Dihibrida Back Cros dan Test Cros
KD Yang bersesuaian : 3.7 4.7
Organ Plantae Tanaman : Ciri-ciri umum Struktur dan plantae. Fungsi Tumbuhan lumut. Tumbuhan paku.
Bahan Pendala man
Manfaat dan peran tumbuhan
21
Model Pendalaman Minat
Kompetensi Dasar di PT
Kompetensi Dasar di SMA
Pokok Bahasan di PT
dan tambahan tumbuhan 2. Menjelaskan fungsi organ utama dan tambahan tumbuhan Setelah mengikuti materi ini mahasiswa diharapkan dapat: 1. Menjelaskan sistem pencernaan 2. Menjelaskan sistem transportasi 3. Menjelaskan sistem pernafasan 4. Menjelaskan sistem saraf 5. Menjelaskan sistem reproduksi Setelah mengikuti materi ini mahasiswa diharapkan dapat: 1. Menjelaskan sistematika tumbuhan 2. Menjelaskan proses evolusi Setelah mengikuti materi ini mahasiswa diharapkan dapat: 1. Menjelaskan definisi ekologi
@2015, Dit. Pembinaan SMA
Topik di SMA
Bahan Pendala man
dalam ekosistem, manfaat ekonomi, dan dampak turunnya keanekaragaman tumbuhan bagi ekosistem KD Yang bersesuaian : 3.10
Sistem Struktur dan dalam tubuh fungsi sel pada makhluk sistem regulasi hidup Sistem saraf. Sistem endokrin Sistem indera. Proses kerja sistem regulasi. Pengaruh psikotropika pada sistem regulasi. Kelainan yang terjadi pada sistem regulasi
KD Yang bersesuaian : 3.9 4.9
Sistematika tumbuhan dan Evolusi
Evolusi Teori evolusi darwin Mekanisme Evolusi Isolasi geografik Radiasi adaftif Hukum HardyWeinberg
KD Yang bersesuaian : 3.6 4.6
Ekologi
Ekologi Komponen ekosistem Aliran energi. Interaksi dalam ekosistem
22
Model Pendalaman Minat
Kompetensi Dasar di PT 2. Menjelaskan hubungan ekologi dengan ilmu pangan Setelah mengikuti materi ini mahasiswa diharapkan dapat: 1. Memahami definisi bioteknologi 2. Menjelaskan tahap-tahap bioteknologi modern 3. Menjelaskan bioteknologi di bidang pangan
Kompetensi Dasar di SMA
Pokok Bahasan di PT
KD Yang bersesuaian : 3.10 4.10
Bioteknologi
Topik di SMA
Bahan Pendala man
Dari hasil analisis tersebut, dengan penambahan materi Biologi Umum, Sel (Struktur dan Fungsi, Bioenergetik Sel), Biologi transformasi energi dan pertukaran energi, Mitosis dan Meosis, Gen (Struktur dan Fungsi, Organ) Tanaman (Struktur dan Fungsi, Sistem dalam tubuh makhluk hidup, Sistematika tumbuhan dan Evolusi, Ekologi, dan Bioteknologi), serta pendalaman materi lain yang telah dipelajari di SMA seperti tercantum di tabel 2 di atas, maka dengan belajar selama 4 x 45 menit (jam pendalaman minat) per minggu peserta didik di SMA sudah dapat menabung 3 sks untuk mata kuliah Biologi Dasar di Universitas Soedirman. Analisis yang sama dapat dilakukan pada mata pelajaran Kimia dan Fisika di SMA dengan mata kuliah dasar di PT yang lain, sehingga diperoleh materi pendalaman dan/atau materi tambahan untuk diakui sebagai mata kuliah dasar dengan jumlah kredit tertentu, seperti contoh pada tabel . Dengan melakukan analisis yang sama terhadap seluruh materi yang tercakup pada Kompetensi Dasar Matematika di SMA, dan materi Mata Kuliah Dasar lain untuk seperti contoh pada tabel 1 dan tabel 2 di atas, maka dapat diperoleh mata kuliah yang relevan seperti tampak pada contoh dalam tabel 3 berikut;
@2015, Dit. Pembinaan SMA
23
Model Pendalaman Minat
Tabel 3: contoh Mata Kuliah yang dapat diambil sebagai materi pendalaman minat di SMA PT UPI
UNPAD
UNSOED
1. Kalkulus 1
Materi Pendala man Semua materi yang relevan
2. Statistika
idem
Mata Kuliah
3. Dasar- idem dasar Geometri dst 1. idem Matematika Dasar 2. ..... dst Biologi Dasar idem
@2015, Dit. Pembinaan SMA
Materi Tambahan
Jumlah jampel/sks
1. Himpunan dan Diagram Venn 2. Fungsi Implisit 1. ..... (Sesuai hasil analisis) .....
4 jampel/3 sks
....
4 jampel/2 sks
1. Sel 2. Mitosis 3. ......
4 jampel/3 sks
4 jampel/2 sks
4 jampel/2 sks
24
Model Pendalaman Minat
@2015, Dit. Pembinaan SMA
25