Metodologi Pengembangan Sistem Informasi A.A Sri Astiti Pusat Promosi Inovasi dan Pengembangan Kapasitas Kedeputian Bidang Inovasi Administrasi Negara Lembaga Administrasi Negara
Disampaikan pada forum DIAN Sharing Lembaga Administrasi Negara 24 Februari 2017
Konten • • • • • •
Pengertian Urgensi Pengembangan Sistem Informasi Jenis Pengembangan Sistem Metode Pengadaan/Pengembangan Sistem Pemilihan Metode Pengembangan SI Metodologi Pengembangan Sistem
Pengertian • Sistem Informasi: Sistem yang menggunakan teknologi komputer untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis dan menyebarkan informasi.
• Pengembangan Sistem Informasi: Penyusunan suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau sebagian untuk memperbaiki sistem yang telah ada.
• Metodologi Pengembangan Sistem: Suatu kerangka kerja yang digunakan untuk menstrukturkan, merencanakan, dan mengendalikan proses pengembangan suatu sistem informasi.
Urgensi Pengembangan Sistem Informasi • Mengapa perlu pengembangan SI? – Adanya permasalahan-permasalahan yang timbul di sistem yang lama;
– Adanya kebijakan/peraturan perundangan yang baru; – Adanya kebutuhan penambahan fitur/fungsi baru; – Perkembangan teknologi.
• Tujuan Pengembangan Sistem Informasi: • Peningkatan kinerja organisasi (efisien dan efektif); • Peningkatan kualitas informasi; • Perbaikan fungsi sistem/proses bisnis; • Integrasi sistem.
Jenis Pengembangan SI • Process Improvement Perbaikan proses yang sudah ada, tidak terlalu besar dan didalam lingkup fungsional.
• Process Redesign Perbaikan proses disuatu fungsi besar dimana sangat berhubungan dengan banyak divisi.
• Business Process Reengineering Rekayasa ulang/ perubahan secara radikal proses bisnis organisasi untuk perbaikan kinerja organisasi secara dramatis. Sumber: sistemintegrasi.blogspot.co.id
Metode Pengadaan/Pengembangan SI 1. In-sourcing (Pembuatan/Pengembangan Sendiri) 2. Co-sourcing (Pembelian Paket software yg sudah jadi pada pihak ke-3) 3. Out-sourcing (Pengembangan pada pihak ke-3)
1. Metode In-sourcing • Kelebihan – Sistem dibangun sesuai dengan kebutuhan; – Kemudahan integrasi sistem; – Fleksibilitas modifikasi; – Kemampuan perbaikan sistem secara berkelanjutan.
• Kelemahan – Perlu dukungan SDM berkompeten dan handal (analis sistem & programmer); – Waktu yang lama dalam pembangunan sistem; – Kesulitan memahami kebutuhan pemakai (users).
2. Metode Co-sourcing • Kelebihan – Aplikasi siap digunakan (memerlukan waktu singkat dalam implementasi; – Dapat memilih paket sesuai dengan kebutuhan;
– Layanan purna jual (update bugs).
• Kelemahan – Tidak berlaku untuk aplikasi khusus dan unik; – Keterbatasan untuk modifikasi sistem; – Mahal. • Contoh aplikasi siap pakai
– Aplikasi Manajemen Persediaan (Zahir software inventory, Easy stock inventory, dll) – Aplikasi Akuntasi (Easy Accounting System, Zahir Accounting, Accurate, Abipro, MYOB) – Aplikasi Perkantoran (Microsoft Office, IBM Lotus Symphony, Koffice, dll)
2. Metode Co-sourcing • Jenis software (Market) 1. Software Generik Perangkat lunak standar yang diproduksi oleh perusahaan pengembang dan dijual pada pasar terbuka ke siapapun yang bisa membelinya.
2. Software Pesanan Perangkat lunak yang dikembangkan khusus dan disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan.
2. Metode Co-sourcing • Pertimbangan pembelian paket software siap pakai – Identifikasi kebutuhan; – Identifikasi ketersediaan paket; – Evaluasi kemampuan paket: • • • • • • • • • •
Fungsi yang ditawarkan; Fleksibilitas untuk memodifikasi; Kemudahan pemakaian; Perangkat keras dan perangkat lunak yang kompatibel; Karakteristik format file dan basis data; Kemudahan instalasi dan konversi sistem lama, Kemudahan perawatan; Kelengkapan dan kemudahan pemahaman dokumentasi; Pengalaman dan layanan penjual paket, Biaya paket dan perawatan.
– Sesuaikan dengan anggaran yang disediakan;
– Sesuaikan dengan kemampuan staf untuk mengelola dan menggunakan.
3. Metode Out-sourcing • Kelebihan – Sebagai alternatif apabila tidak memiliki divisi/tenaga IT yang handal; – Dilakukan oleh pihak pengembang secara profesional; – Waktu pengembangan sesuai target yang ditentukan.
• Kelemahan – Ketergantungan pada pihak pengembang apabila muncul permasalahan atau perbaikan lebih lanjut; – Permasalahan keamanan data; – Biaya pengembangan sesuai besar-kecilnya aplikasi yang dikembangkan dan hasil negosiasi penawaran harga.
3. Metode Out-sourcing • Pertimbangan dalam pengembangan ke-pihak ke-3: 1. Menentukan pihak pengembang dengan hati-hati; 2. Menandatangani kontrak; 3. Merencanakan dan memonitor setiap tahap pengembangan; 4. Mengadakan komunikasi efektif dengan pihak pengembang.
Pemilihan Metode Pengembangan SI
Sumber: diolah 3
Metodologi Pengembangan Sistem Informasi Macam-macam Model SDLC (System Development Life Cycle): 1. Waterfall Model; 2. Join Application Design; 3. Prototyping; 4. Rapid Application Development; 5. Spiral Model.
Metodologi Pengembangan Sistem Informasi 1. System Development Life Cycle Serangkaian aktivitas yang dilaksanakan oleh profesional dan pemakai sistem informasi untuk mengembangkan dan mengimplementasikan sistem informasi
Metodologi Pengembangan Sistem Informasi 1. System Development Life Cycle – Kelebihan: • Biasanya digunakan untuk pengembangan sistem aplikasi yang besar dan kompleks (enterprise system); • Cocok digunakan untuk produk yang sudah jelas kebutuhannya di awal, sehingga minim kesalahan; • Mudah diaplikasikan; • Memberikan template tentang metode analisis, desain, pengkodean, pengujian, dan pemeliharaan.
– Kekurangan: • Bersifat kaku sehingga penanganan perubahan aplikasi menjadi lebih sulit karena karena pengembangan dikerjakan secara tahap per tahap, menyelesaikan tahap awal baru bisa menuju tahap selanjutnya; • Memerlukan waktu pengembangan yang lama; • Biaya pengembangan yang besar.
Metodologi Pengembangan Sistem Informasi 2.
Prototyping Salah satu pendekatan dalam pengembangan sistem yang cepat dan secara langsung mendemonstrasikan bagaimana sebuah aplikasi atau komponen-komponen aplikasi akan bekerja dalam lingkungannya.
Metodologi Pengembangan Sistem Informasi 2. Prototyping – Kelebihan: • Adanya komunikasi yang baik antara pengembang dan pengguna; • Pengembang dapat bekerja lebih baik dalam menentukan kebutuhan pengguna; • Pengguna berperan aktif dalam pengembangan sistem; • Waktu pengembangan sistem cepat; • Penerapan menjadi lebih mudah karena pengguna mengetahui apa yang diharapkannya.
– Kekurangan: • Pengguna tidak melihat bahwa perangkat lunak belum mencerminkan kualitas perangkat lunak secara keseluruhan dan belum memikirkan pemeliharaan dalam jangka waktu yang lama; • Pengembang biasanya ingin cepat menyelesaikan proyek sehingga menggunakan algoritma dan bahasa pemrograman sederhana.
Daftar Pustaka 1. 2. 3.
4.
5.
Rainer et. al., Introduction to Information System, Fifth Edition, Wiley, 2015. System Development Methodologies, http://www.slideshare.net/devonravihansa18/systemdevelopment-methodologies-45452837, tanggal akses 25 Januari 2017. Pengembangan Sistem Informasi Melalui Metode In-sourcing, Co-sourcing, Dan Out-sourcing, http://adwirman.blogstudent.mb.ipb.ac.id/2010/12/03/pengembangan-sistem-informasi-melaluimetode-in-sourcing-co-sourcing-dan-out-sourcing-4/, tanggal akses 25 Januari 2017. Apa bedanya process improvement, redesign dan reengineering?, http://sistemterintegrasi.blogspot.co.id/2007/02/apa-bedanya-process-improvement.html, tanggal akses 25 Januari 2017; Pengembangan Sistem Informasi, http://wsilfi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/9882/Pengembangan+Sistem+1+2.pdf, tanggal akses 25 Januari 2017.