Indonesia memiliki potensi sebagai daerah yang mengandung cadangan mineral emas dan sulfida yang besar. Dimana potensi ini dibuktikan para peneliti dari DEM (De vision Of Exploration and Mining) yang melakukan penelitian pada daerah minerali sasi berkaitan dengan unsur vulkanik. Selain itu Indonesia adalah daerah yang be rada pada jalur pegunungan aktif. Oleh karena itu Negara kita banyak terdapat su mber daya mineral, semua mineral mineral yang ada dapat di eksplorasi menggunaka n metode geofisika yang tujuannya adalah mendapatkan mineral ekonomis, mineral t ersebut dapat berupa mineral logam, misalnya emas, perak, tembaga, timah dan seb againya.Sedangkan pengukuran IP frequency domain/kawasan frekuensi adalah penguk uran nilai resistivity batuan dengan menggunakan frekuensi yang berbeda. Frekuen si yang digunakan biasanya disebut frekuensi DC untuk frekuensi rendah dan freku ensi AC untuk frekuensi tinggi. Frekuensi efek ini dapat didefenisikan sebagai b erikut: FE=((?_dc-?_ac ))/?_ac =(?_dc/?_ac )-1 (14) PFE=100 ((?_dc-?_ac ))/?_ac (15) Dimana: setan kuning Rabu, 28 Januari 2009 Konfigurasi Elektroda dalam Metode Resistivitas Metode resistivitas dapat dibedakan dengan menggunakan beberapa susunan konfigur asi elektrodanya yaitu: 1. Metode Schlumberger Faktor geometri untuk setiap konfigurasi eleksuatu perairan sangat ditentukan ol eh intensitas cahaya matahari yang diterima, hal ini bisa kita liat secara kontras dimana daerah tropis memiliki su hu perairan yang lebih hangat dibandingan dengan daerah kutub. Intensitas penyinara n matahari ini juga akan sangat mepengaruhi aktivitas penguapan yang terjadi pada suatu daerah, yang nantinya aktivitas penguapan ini akan mempengaruhi salinitas suatu perairan. Selain penguapan, salintas juga sangat dipengaruhi oleh curah hu jan dan jumlah sungai yang bermuara di laut tersebut. Selain mempengaruhi suhu dan salinitas perairan, matahari juga akan sangat mepengaruhi pergerakan arus permuakaan di laut. Adanya pergerakan semu matahari setiap tahun dari 22,5 LU ke 22,5 LS membuat terjadinya perbedaan tekanan antara belahan bumi utara (BBU) dan belahan bumi selatan (BBS) yang akan sangat mempengaruhi pergerakan angin pada suatu wilayah. Indonesia merupakan salah satu daerah tropis yang dinamika suhu, sainitas dan arus lautnya sangat dipengaruhi oleh posisi matahari yang nantinya akan menyebabkan terbentuknya fenomena musim barat dan musim titroda me mpunyai harga yang berbeda. Dalam Konfigurasi Schlumberger, 2. Konfigurasi Wenner Jarak C1 P1 = P1 P2 = P2 C2 = a. Bertujuan untuk mencatat perbedaan potensial de ngan elektroda pengukur yang berjarak panjang. Dalam konfigurasi ini keempat ele ktroda dipasang segaris dengan interval yang sama (a) dan elektroda arus C1 dan C2 berada diluar elektroda potensial P1 dan P2.... Metode resistivitas dapat dibedakan dengan menggunakan beberapa susunan konfigur asi elektrodanya yaitu: 1. Metode Schlumberger Faktor geometri untuk setiap konfigurasi elektroda mempunyai harga yang berbeda. Dalam Konfigurasi Schlumberger, jarak titik tengah O terhadap elektroda arus (C 1) sama dengan jarak titik tengah ke elektroda (C2), dengan panjang a. Sedangkan elektroda potensial (P1) dan (P2) terletak didalam kedua elektroda arus dan mas ing masing elektroda tersebut berjarak b dari titik tengah O, dimana b jaul lebi
h kecil dari a. Harga faktor geometri untuk konfigurasi Schlumberger adalah : k=pi(a^2)/2b 2. Konfigurasi Wenner Jarak C1 P1 = P1 P2 = P2 C2 = a. Bertujuan untuk mencatat perbedaan potensial de ngan elektroda pengukur yang berjarak panjang. Dalam konfigurasi ini keempat ele ktroda dipasang segaris dengan interval yang sama (a) dan elektroda arus C1 dan C2 berada diluar elektroda potensial P1 dan P2. Susunan ini digunakan sebagian b esar untuk pengukuran profiling untuk mengetahui kontak batuan (kontras resisiti vitas) secara vertikal. Berdasarkan tata letak elektrodanya, faktor geometri unt uk konfigurasi Wenner adalah : k=2a(pi) 3. Konfigurasi Dipole-dipole Pada konfigurasi elektroda Dipole-dipole , kedua elektroda potensial diletakkan di luar elektroda arus. Jarak antara elektroda arus sama dengan jarak antara ked ua elektroda potensial sebesar a. Sedangkan elektroda arus dan elektroda potensi al bagian dalam (P1 dan C2) berjarak na. Faktor geometri untuk konfigurasi Dipol e-dipole adalah: k=na(pi)(n+1)(n+2) Diposkan oleh Panca Samudra di 14.26 Label: Geofisika Tidak ada komentar: Poskan Komentar Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda Langganan: Poskan Komentar (Atom) Sahabat *_*Rahadiyan *_*Azis *_*Jabrix *_*Distro N Clothing *_*Tutorial Blog *_*Sastra Melihat Warna ui Antara Kita Jiwaku Merindumu . . . Labels Bisnis (1) Geofisika (8) Info (1) KKN UM PAIT (18) Pendidikan (10) Resep (5) Soul (7) ___________----------------------________________ Pertama kali bayangmu jatuh tepat di fokus hatiku Nyata, tegak, diperbesar dengan kekuatan lensa maksimum Bagai tetes minyak milikan jatuh di ruang hampa Cintaku lebih besar dari bilangan avogadro Walau jarak kita bagai matahari dan Pluto saat aphelium Amplitudo gelombang hatimu berinterfensi dengan hatiku Seindah gerak harmonik sempurna tanpa gaya pemulih Bagai kopel gaya dengan kecepatan angular yang tak terbatas ***********____________************
Maaf jika vulnus ictum et causa keraguanku Menembus cavum thorax dan bersarang tepat di cardia-mu Menciptakan internal bleeding profuse yang mungkin membunuhmu Menjadikan kolaps semua asa yang pernah kausemaikan Tapi jika tanda-tanda vital cinta itu masih positif Selamatkan ia dengan oksigenasi 2 liter/menit Basahi cinta yang tersisa dengan cairan infus ringer laktat Teteskan anti-koagulan agar tak terjadi proses pembekuan Kata Mencari makna Koran Jawapos Surya Kompas Suara Rakyat Bisnis Indonesia Sahabat *_*Genuine Clothing *_*Grosir Pulsa Elekrik *_*Toyib Blogspot *_*Toyib Wordpress *_*seelvee *_*Mita FE Template Awesome Inc.. Gambar template oleh molotovcoketail. Diberdayakan oleh B logger. ?dc = resistivity yang terukur pada frekuensi rendah (ohm-m) ?ac = resistivity yang terukur pada frekuensi tinggi (ohm-m) PFE = Percent Frequency Effect (%) Frequency Effect didefenisikan sebagai perbandingan antara selisih tegangan pada frekuensi rendah dengan tegangan pada frekuensi tinggi, yang terukur pada elekt roda tegangan. Nilai FE atau PFE merupakan respon dari keberadaan mineral yang t erdapat dalam pori-pori batuan. Semakin tinggi konsentrasi mineral dalam batuan semakin besar nilai PFE. Sehingga diharapkan dengan mengukur berapa besar nilai PFE pada suatu lapisan batuan dapat diketahui persentasi jumlah mineral yang ter kandung di dalamnya. https://www.scribd.com/upload-document?archive_doc=137503638&escape=false&metada ta=%7B%22context%22%3A%22archive%22%2C%22page%22%3A%22read%22%2C%22action%22%3A% 22toolbar_download%22%2C%22logged_in%22%3Afalse%2C%22platform%22%3A%22web%22%7D https://www.scribd.com/upload-document?archive_doc=137241023&escape=false&metada ta=%7B%22context%22%3A%22archive_view_restricted%22%2C%22page%22%3A%22read%22%2C %22action%22%3A%22toolbar_download%22%2C%22logged_in%22%3Afalse%2C%22platform%22 %3A%22web%22%7D sama dengan biasa tapi ini lebih expert dan lebih berkarya tentu ini lebih mudah bagi untuk melakukannya disisi lain kita belum bisa bertaruh untuk dia tapi kit a bisa memperbaikinya aga dapat lebih baik lagi sama juga bila kita memasukkan kata kata didalamya Among other requirements, you should upload something that is not already on Scr ibd and that you have permission to use. The best way to make sure what you are uploading will meet our quality standards is to upload something you wrote yours elf, which will always be accepted. Friday, May 13, 2016 |Online : 91 Guests, 19 MembersHi, Dimas Sukadi Putra UPLOA D LOGOUT DistroDoc HomeEntertainmentNewsLifestyleTechnologyBusinessEducationBooksSocialAll Categori es UPLOAD DOCUMENTS
Search Documents, Skripsi, Thesis... SEARCH USER NAVIGATION Thanks for uploading your file. Please select files which you want to download Document's Files : 349022801201403361.pdf (683 KB) Related Docs No related Docs ST JUNARI Google+ Badge BERANDARPPGAMBARAIKFISIKAVideo Home / FISIKA / SUMBER MEDAN MAGNET DAN INDUKSI MAGNET SUMBER MEDAN MAGNET DAN INDUKSI MAGNET Posted by Junari SapeSabtu, 30 Maret 2013 3 komentar SUMBER MEDAN MAGNET DAN INDUKSI MAGNET JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA MUHAMMADIYAH MAKASSAR KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT.karena atas berkat, rahmat dan h idayahnyalah sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini berisikan tentang sumber medan magnet dan induksi magnet. Medan magn et merupakan gaya yang berada di sekitar sebuah benda magnetik atau disekitar se buah konduktor berarus. Induksi magnetik ( B ) adalah ukuran kerapatan garis-ga ris medan. Makalah ini tidak akan terselesaikan jika tanpa campur tangan dari pihak lain, o lehnya itu ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya senantiasa kami haturkan ke pada berbagai pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini. Kamipun menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak lubang yang terliang dan masih banyak rongga yang terengah. Oleh sebab itu kritik dan saran yang bersifat membangun senantiasa kami harapkan demi terciptanya makalah yang lebih sempurna . Makassar, Maret 2013 Penulis BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kita telah mempelajari bahwa suatu muatan menghasilkan medan listrik dan bahwa s uatu medan listrik mengerahkan gaya pada muatan. Tetapi suatu medan magnetik han ya mengerahkan gaya pada muatan yang bergerak. Apakah juga benar bahwa suatu mua tan menciptakan medan magnetik hanya bila muatan itu bergerak ? Jawabannya dalam satu kata ya . Analisis kita akan diawali dengan medan magnetik ya ng diciptakan oleh sebuah muatan titik tunggal yang bergerak. Magnet atau magnit adalah suatu obyek yang mempunyai suatu medan magnet. Kata ma
gnet (magnit ) berasal dari bahasa Yunani magnítis líthos yang berarti batu magnesia n. Magnesia adalah nama sebuah wilayah di Yunani pada masa lalu yang kini bernam a manisa ( sekarang berada di wilayah Turki ) dimana terkandung batu magnet yang ditemukan sejak zaman dulu di wilayah tersebut. Seperti halnya listrik, magnet juga dapat menimbulkan suatu medan yang disebut m edan magnet, yaitu suatu ruang di sekitar magnet yang masih terpengaruh gaya mag netik. Pada tahun 1269, berdasarkan hasil eksperimen, Pierre de Maricourt menyim pulkan bahwa semua magnet bagaimanapun bentuknya terdiri dari dua kutub yaitu ku tub utara dan kutub selatan. Kutub-kutub magnet ini memiliki efek kemagnetan pal ing kuat dibandingkan bagian magnet lainnya. Pada saat ini, suatu magnet adalah suatu materi yang mempunyai suatu medan magnet. Materi tersebut dalam wujud magnet tetap atau magnet tidak tetap. Magnet yang sekarang ini ada hampir semuanya adalah magnet buatan. Di sekitar kawat yang berarus listrik terdapat medan magnet yang dap at mempengaruhi magnet lain. Magnet jarum, kompas dapat menyimpang dari posisi n ormalnya jika dipengaruhi oleh medan magnet. Induksi magnetik yaitu besaran yang menyatakan medan magnetik di sek itar kawat berarus listrik B. · · · · C. § § § § D. ü ü ü ü
Rumusan Masalah Apakah pengertian medan magnet ? Apa sajakah sumber medan magnet ? Bagaimanakah induksi magnetik pada medan magnet ? Bagaimanakah penerapan induksi magnetik ? Tujuan Untuk mengetahui pengertian medan magnet Untuk mengetahui sumber medan magnet Untuk mengetahui induksi magnetik pada medan magnet Untuk mengetahui penerapan induksi magnetik Manfaat Dapat mengetahui pengertian medan magnet Dapat mengetahui sumber medan magnet Dapat mengetahui induksi magnetik pada medan magnet Dapat mengetahui penerapan induksi magnetik
BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian medan magnet Seperti halnya listrik, magnet juga dapat menimbulkan suatu medan yang disebut m edan magnet, yaitu suatu ruang di sekitar magnet yang masih terpengaruh gaya mag netik. Pada tahun 1269, berdasarkan hasil eksperimen, Pierre de Maricourt menyim pulkan bahwa semua magnet bagaimanapun bentuknya terdiri dari dua kutub yaitu ku tub utara dan kutub selatan. Kutub-kutub magnet ini memiliki efek kemagnetan pal ing kuat dibandingkan bagian magnet lainnya. Medan magnet dapat digambarkan dengan garis-garis gaya magnet yang selalu keluar dari kutub utara magnet dan masuk ke kutub selatan magnet. Sementara di dalam m agnet , garis-garis gaya magnet memiliki arah dari kutub selatan magnet ke kutub utara magnet. Garis-garis tersebut tidak pernah saling berpotongan. Kerapatan g aris-garis gaya magnet menunjukkan kekuatan medan magnet. Jika dua kutub yang tidak sejenis saling berhadapan, akan diperoleh garis-garis gaya magnet yang saling berhubungan. Jika dua kutub yang sejenis yang saling ber hadapan, akan diperoleh garis-garis gaya magnet yang menekan dan saling menjauhi . Kutub-kutub yang tidak sejenis ( utara-selatan ) jika didekatkan akan tarik mena rik, sedangkan kutub-kutub yang sejenis ( utara-utara atau selatan-selatan ), ap abila didekatkan akan tolak menolak.
B. Sumber medan magnet 1. Medan Magnetik dari Muatan Titik yang Bergerak Apabila muatan titik q bergerak dengan kecepatan v, muatan ini akan menghasilkan medan magnet B dalam ruang yang diberikan oleh Dengan r merupakan vektor satuan yang mengarah dari muatan q ketitik m edan P, dan merupakan konstanta kesebandingan yang disebut permeabilitas ruang b ebas, yang memiliki nilai Satuan sedemikian rupa sehingga B dalam tesla apabila q dalam coulomb, v dalam meter/detik, dan r dalam meter. Satuan N/A2 berasal dari pernyataan bahwa 1 T = 1 N/A.m. konstanta 1/4p secara bebas dicakupkan dalam persamaan
Sehingga faktor 4p tidak muncul dalam hukum Ampere. Untu medan magnetik akibat m uatan titik yang bergerak ini analog dengan hukum coulomb untuk medan listrik ak ibat muatan titik :
Kita lihat dari persamaan Bahwa medan magnetik dari muatan titik yang bergerak memiliki karakteristik beri kut : a). Besaran B berbanding lurus dengan muatan q dan kecepatan v dan berbanding te rbalik dengan kuadrat jaraknya dari muatan b). Medan magnetik adalah nol disepanjang garis gerak muatan. c). Arah B tegak lurus terhadap kecepatan v maupun vektor r. 2. Medan Magnetik sebuah Elemen Arus : Hukum Bio Savart Hukum ini menerangkan hubungan matematis antara arus listrik dalam kawat dengan medan magnet yang dihasilkan. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa kontribusi indu ksi magnetik dB pada suatu titik P berjarak r dan bersudut ? terhadap elemen pen ghantar dl yang dialiri arus I : a. Sebanding dengan kuat arus I b. Sebanding dengan panjang elemen penghantar dl c. Sebanding dengan sinus sudut apit ? antara arah arus pada dl dengan garis hub ung titik P dengan dl d. Berbanding terbalik dengan kuadrat jarak r antara titik P dengan elemen pengh antar dl. Pernyataan di atas dapat dituliskan secara matematika dalam persaman b erikut:
dengan k adalah konstanta yang memenuhi hubungan dengan demikian dapat dinyatakan sebagai dengan menyatakan permeabilitas vakum yang besarnya = Wb/A m. Persamaan terseb ut disebut hukum Biot Savart
3.
B Akibat Adanya Simpal Arus
Perhatikan gambar di atas, penghantar melingkar dengan jari-jari a dialiri arus I. Kita akan menentukan induksi magnetik di titik P yang berjarak r dari eleme n penghantar dl berdasarkan hukum Bio Savart atau persamaan karena r tegak lurus terhadap dl, maka ? = 90o . persamaan di atas dapat ditulis menjadi induksi magnetik dB dapat diuraikan menjadi 2 komponen. Komponen yang sejajar de ngan sumbu lingkaran adalah dB sin a, sedangkan komponen yang tegak lurus sumbu adalah dB cos a. Komponen dB cos a akan saling meniadakan dengan komponen yang b erasal dari elemen lain yang bersebrangan sehingga hanya komponen dB sin a yang masih tersisa : 4. B Akibat Adanya Arus dalam Solenoida Penghantar yang membentuk banyak lilitan sehingga menyerupai lilitan pegas diseb ut kumparan atau solenoida. Solenoida yang dialiri arus listrik menghasilkan gar is medan magnetik yang polanya sama dengan yang dihasilkan magnet batang. Besar induksi magnetik ini akan kita tentukan dengan hukum Ampere.
Ket : (a) Penampang irisan membujur solenoida dengan lintasan tertutup PQRS berupa segi empat (b) Bentuk geometri untuk menentukan induksi mahnetik di titik P di dalam sole noida Penampang irisan membujur solenoida dengan N lilitan dan dialiri arus listrik I tampak pada gambar a. Untuk solenoida ideal, induksi magnetik B di dalam solenoi da arahnya sesuai dengan aturan tangan kanan sedangkan aturan tangan kanan sedan gkan diluar solenoida adalah nol. Perhatikan lintasan tertutup PQRS ! sudut ? yang dibentuk oleh induksi magnetik B dengan lintasan tidak sama untuk seluruh lintasan. Untuk lintasan PQ, sudut ? = 0o, untuk lintasan QR dan SP, sudut ? = 900, sedangkan untuk lintasan RS, indu ksi magnetik B = 0. Dengan demikian persamaan: Dapat ditulis
Jika dihitung induksi magnetik di ujung solenoida, akan diperoleh Dari uraian di atas dapat disimpulkan besar induksi magnetik: Di pusat solenoida -
Di ujung solenoida
Dengan l adalah panjang solenoida 5. B Akibat Adanya Arus Dalam Kawat Lurus Besar induksi magnetik B yang ditimbulkan oleh penghantar lurus berarus I di sua tu tempat yang jaraknya a dari suatu penghantar lurus berarus adalah : Arah induksi magnetik dapat ditentukan dengan kaidah tangan kanan, yaitu bila ta ngan kanan menggenggam penghantar lurus dengan ibu jari menunjukkan arah arus li strik, maka lengkungan keempat jari lainnya menyatakan arah putaran garis-garis medan magnetik; induksi magnetik B merupakan garis singgung terhadap lingkaran g aris-garis medan. Seperti gambar berikut http://sepenggal.files.wordpress.com/2011/10/tangan-kanan-b.png?w=291&h=201 Besar induksi magnetik yang ditimbulkan oleh penghantar lurus berarus diturunkan dari hukum Biot-Savart.
Apabila hubungan diatas disubtitusikan kedalam persamaan maka diperoleh
6.
B Akibat Adanya Arus dalam Toroida
Toroida adalah kumparan yang ditekuk sehingga berbentuk lingkaran. Jika toroida dialiri arus listrik, akan timbul garis-garis medan magnetik yang berbentuk ling karan di dalam toroida. Salah satu garis medan ini kita andaikan memiliki jari-j ari a seperti gambar berikut
I I
kita akan menentukan besar induksi magnetik di sumbu toroida dengan menggunakan
hukum Ampere. Pilih suatu lintasan tertutup garis medan yang memiliki jari-jari a pada gambar diatas. Pada setiap titik sepanjang garis medan magnetik itu induk si magnetik B sama besar, dan arahnya merupakan garis singgung pada lingkaran. P ada setiap panjang dl dari lintasan tertutup, induksi magnetik B berimpit dengan dl sehingga sudut antara dl dengan B adalah ? yang besarnya 0o. Jika banyak lil itan toroida adalah N, arus listrik total didalam lintasan tertutup menjadi NI. Dengan demikian,
Ingat bahwa =keliling = 2pa
Perhatikan bahwa induksi magnetik diluar lilitan toroida sama dengan nol. Dengan perkataan lain, induksi magnetik di titik P dan Q adalah nol. 7.
Hukum Ampere
Metode lain untuk menghitung induksi magnetik yang dihasilkan oleh arus listrik adalah dengan menggunakan hukum Ampere, yang menyatakan bahwa : Untuk semua bentuk lintasan tertutup yang mengelilingi penghantar berarus I di d alam vakum, medan magnetik yang ditimbulkan selalu memenuhi hubungan Dengan dl adalah elemen panjang lintasan tertutup, ? adalah sudut antara arah in duksi magnetik B dengan dl, dan I adalah kuat arus listrik total yang dilingkupi oleh lintasan tertutup. C. Induksi magnetik pada medan magnet ü Fluks Magnetik ( ? ) Konsep fluks magnetik untuk pertama kali dikemukakan oleh Michael Faraday untuk menyatakan medan magnetik. Ia menggambarkan medan magnetik sebagai garis-garis y ang disebut garis medan atau garis gaya. Garis-garis medan yang semakin rapat me nunjukkan medan magnetik yang semakin kuat. Untuk menyatakan kuat medan magnetik, digunakan induksi magnetik. Induksi magnet ik ( B ) adalah ukuran kerapatan garis-garis medan. Dengan demikian dapat didefe nisikan bahwa fluks magnetik adalah banyaknya garis medan magnetik yang dilingk upi oleh suatu luas daerah tertentu (A) dalam arag tegak lurus. Secara matem,ati k dapat dituliskan bahwa ? = ABL = AB cos ? Dalam bentuk vektor, persamaan di atas dapat dinyatakan dengan perkalian titik y aitu : ? = A.B ü Hukum Faraday Telah kita ketahui bahwa sebuah baterai atau GGL akan mengalirkan arus listrik m elalui suatu rangkaian tertutup. Apabila arus listrik mengalir di dalam suatu ra ngkaian, maka di sekitar arus tersebut akan timbul fluks magnetik. Dari percobaan yang dilakukan oleh Faraday, diketahui bahwa GGL hasil induksi te rgantung pada laju perubahan fluks magnetik yang melalui suatu rangkaian. Kesimp ulan ini disebut hukum Faraday yang berbunyi : GGL induksi yang timbul antara ujung-ujung suatu loop penghantar berbanding luru s dengan laju perubahan fluks magnetik yang dilingkupi oleh loop penghantar ters ebut Secara matematik hukum Faraday dapat ditulis dengan persamaan
Jika perubahan fluks magnetik terjadi dalam waktu singkat ( ?t ? 0 ), maka GGL i
nduksi diberikan oleh Dengan : e = GGL induksi antara ujung-ujung penghantar ( volt ) N = banyak lilitan kumparan ?? = perubahan fluks magnetik ( Wb ) ?t = selang waktu untuk perubahan fluks magnetik (s) d?/d? = turunan pertama fungsi fluks magnetik terhadap waktu ü Hukum Lenz Telah kita ketahui bahwa beda potensial yang terjadi akibat perubahan fluks magn etik disebut GGL induksi. Apabila GGL induksi dihubungkan dengan suatu rangkaian tertutup dengan hambatan tertentu, maka mengalirlah arus listrik. Arus ini dina makan arus induksi. GGL induksi dan arus induksi hanya ada selama perubahan fluk s magnetik terjadi. Arah arus induksi dapat ditentukan dengan hukum Lenz. Bunyi hukum Lenz adalah se bagai berikut Jika GGL induksi timbul pada suatu rangkaian, maka arah arus induksi yang dihasi lkan mempunyai arah sedemikian rupa sehingga menimbulkan medan magnet induksi ya ng menentang perubahan medan maget (arus induksi berusaha mempertahankan fluks m agnet totalnya konstan). Beberapa faktor yang dapat mengakibatkan fluks magneti · GGL induksi akibat perubahan luas bidang kumparan I C B Untuk membahas perubahan , kita amati perpindahan i atas. Kawat CD digeser perubahan luas persatuan
l
X D luas bidang kumparan yang melingkupi garis medan magnet kawat CD yang panjangnya l seperti tampak pada gambar d ke kanan dengan kecepatan v yang mengakibatkan terjadi waktu sebesar
Kemudian untuk kumparan yang terdiri dari satu lilitan ( N = 1), berlaku huubung an: e = B l v Perhatikan bahwa persamaan di atas hanya berlaku untuk B tegak lurus v. Apabila B dan v membentuk sudut ?, maka: e = B l v sin ? · GGL Induksi akibat perubahan induksi magnetik Bangkitnya GGL induksi akibat perubahan besar induksi magnetik merupakan prinsip kerja transformator. Kumparan primer transformator dihubungkan dengan arus bola k-balik yang kuat arusnya selalu berubah terhadap waktu sehingga besar induksi m agnetik yang dilingkupi kumparan primer berubah terhadap waktu sehingga timbul G GL induksi pada kumparan sekunder. Persamaan untuk transformator ( trafo) adalah sebagai be rikutL:
Dengan: Vs = Tegangan sekunder atau sisi beban (V) Vp = Tegangan primer atau sisi sumber (V) Ns= Jumlah lilitan kumparan sekunder Np= Jumlah lilitan kumparan primer Kenyataan menunjukkan bahwa pada trafo selalu ada daya yang hilang sehingga daya sekunder Ps selalu lebih kecil dari daya primer Pp. Jika efisiensi trafo adalah
?, dapat ditulis:
D. Penerapan induksi magnetik 1) GGL Induksi pada Generator Bagaimanakah cara kerja sebuah generator hingga dapat menghasilkan energi listri k ? generator adalah alat yang dapat mengubah energi mekanik menjadi energi list rik. Prinsip kerjanya berdasarkan pada peristiwa induksi elektromagnetik. Peruba han fluks magnetik yang melalui sebuah kumparan menginduksikan arus listrik pada kumparan itu. Jika sebuah kumparan penghantar digerakkan di dalam medan magnet dan memotong ga ris-garis gaya magnet, pada kumparan tersebut akan timbul GGL induksi yang memen uhi persamaan Persamaan ini telah diperkenalkan oleh Faraday dalam menentukan GGL induksi pada sebuah kumparan. a. Generator Arus Bolak-Balik ( AC ) Generator arus bolak-balik disebut juga alternator. Generator AC tidak memiliki komutator untuk membalik hubungan di dalam sirkuit. Sebagai gantinya pada poros kumparan terdapat dua cincin geser. Pada setiap cincin selalu menempel sebuah pe nghantar yang disebut sikat. Sikat ini yang menghubungkan generator ke rangkaian luar. b. Generator Arus Searah ( DC ) Alat yang menggunakan prinsip generator arus searah disebut juga dinamo. Agar da pat menghasilkan arus dalam satu arah, digunakan cincin yang dibelah di tengah-t engahnya yang disebut dengan cincin belah atau komutator. Kumparan yang berada d i antara kutub-kutub magnet dihubungkan dengan sebuah poros ke cincin belah ters ebut.
2) Transformator Alat yang berfungsi untuk menaikkan atau menurunkan tegangan listrik AC ini dise but transformator. Transformator terdiri atas dua kumparan primer dan kumparan s ekunder yang bekerja berdasarkan induksi elektromagnetik. Pada transformator terdapat hubungan antara jumlah lilitan kedua kumparan dengan tegangan listriknya. Jika jumlah lilitan primer = N1, jumlah lilitan sekunder N 2, tegangan primer = V1, dan tegangan sekunder V2, pada transformator akan berla ku persamaan
Transformator yang berfungsi untuk menaikkan tegangan listrik disebut transforma tor step-up, yaitu nilai V2 > V1. Adapun transformator untuk menurunkan tegangan listrik disebut transformator step-down, yaitu V2 < V1. Pada transformator ideal, daya listrik yang masuk pada kumparan primer sama deng an daya listrik yang dihasilkan pada kumparan sekunder. Oleh karena itu, untuk t ransformator ideal akan berlaku P1 = P2 V1 I1 = V2 I2 Dengan I1 adalah kuat arus yang masuk pada kumparan primer dan I2 adalah kuat ar us yang dihasilkan pada kumparan sekunder. Pada kenyataannya, daya listrik yang dihasilkan pada kumparan sekunder selalu le bih kecil daripada daya listrik yang masuk pada kumparan primer. Hal ini disebab kan adanya daya listrik yang berubah menjadi kalor pada kumparan tersebut. Perbandingan daya listrik yang dihasilkan pada kumparan sekunder terhadap daya l
istrik yang diberikan pada kumparan primer disebut efisiensi transformator. Sec ara matematis, dapat dirumuskan sebagai x 100 % = x 100 % Dengan ? adalah efisiensi transformator . Untuk transformator ideal, efisiensi ? = 100 %.
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Medan magnet dapat digambarkan dengan garis-garis gaya magnet yang selalu keluar dari kutub utara magnet dan masuk ke kutub selatan magnet. Sementara di dalam m agnet , garis-garis gaya magnet memiliki arah dari kutub selatan magnet ke kutub utara magnet. Garis-garis tersebut tidak pernah saling berpotongan. Kerapatan g aris-garis gaya magnet menunjukkan kekuatan medan magnet. Ø Sumber medan magnet · Medan Magnetik dari Muatan Titik yang Bergerak · Medan Magnetik sebuah Elemen Arus : Hukum Bio Savart · B Akibat Adanya Simpal Arus · B Akibat Adanya Arus dalam Solenoida · B Akibat Adanya Arus Dalam Kawat Lurus · B Akibat Adanya Arus dalam Toroida · Hukum Ampere Ø Induksi magnetik pada medan magnet ~ Fluks Magnetik ( ? ) ~ Hukum Faraday ~ Hukum Lenz ~ Beberapa faktor yang dapat mengakibatkan fluks magnetik
Daftar Pustaka Foster, Bob. 2003. Terpadu FISIKA SMA Kelas 3. Jakarta : Erlangga Kamajaya. 2007. Cerdas Belajar FISIKA untuk Kelas XII. Bandung : Grafindo Media Pratama Tipler, Paul. 1991. Fisika untuk Sains dan Tekhnik Jilid 2. Jakarta : Erlangga TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA Judul: SUMBER MEDAN MAGNET DAN INDUKSI MAGNET Ditulis oleh Junari Sape Rating Blog 5 dari 5 Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagi an atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke http ://nary-junary.blogspot.co.id/2013/03/sumber-medan-magnet-dan-induksi-magnet_758 1.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini. Categories: FISIKA If You Like This Post, Share it With Your Friends 3 komentar: brian sembiring mengatakan... kok gambarnya rusak? 29 Maret 2014 06.18 brian sembiring mengatakan... kok gambarnya rusak ya?
29 Maret 2014 06.20 DJ AFIP mengatakan... Rajalistrik.com 2 Desember 2014 17.55 Poskan Komentar Posting Lebih Baru » « Posting Lama Beranda Submit Mengenai Saya Foto Saya Junari Sape Bima, NTB, Indonesia Lihat profil lengkapku Arsip Blog ? 2012 (1) ? 2013 (9) ? Maret (3) ? Mar 22 (1) ? Mar 30 (2) SUMBER MEDAN MAGNET DAN INDUKSI MAGNET RANGKAIAN ARUS SEARAH ? April (5) ? Juni (1) ? 2014 (5) Tutorial SEO dan Blog support Online Shop Tas Wanita - Original design by Bamz | Copyright of St Junari . Diberdayakan oleh Blogger. i Kata Pengantar Puji syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan nikmat-Nya sehin gga laporan Workshop Geofisika Metode Seismik ini dapat diselesaikan tepat waktu . Pembuatan laporan ini merupakan pemenuhan tugas mata kuliah Workshop Geofisika di Prodi Geofisika Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam . Diharapkan laporan ini dapat memberikan manfaat bagi praktikan dan pembaca la innya dalam memberikan wawasan dan ilmu pengetahuan khususnya yang berkaitan de ngan survey bawah permukaan dengan menggunakan metode seismik. Karena terwujudny a laporan ini tak lepas dari bantuan, bimbingan, dan arahan beberapa pihak yang telah membantu, maka penulis mengucapkan terimakasih kepada Related Thesis 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini sebagian besar tambang yang ada di Indonesia adalah tambang terbuka. Ak an tetapi endapan bahan galian yang keberadaannya dekat dengan permukaan bumi s emakin lama akan berkurang karena telah habis ditambang. Sedangkan jumlah cadang an dan kadar yang semakin menipis untuk ditambang secara tambang terbuka, maka d i masa yang akan datang kebutuhan akan bahan galian ini akan dipasok dengan sist em tambang bawah tanah. Endapan bahan galian emas yang ada di Indonesia keberada annya cukup banyak di Indonesia, namun emas yang ada dalam bentuk urat (vein) l
ebih cocok menggunakan metode tambang bawah tanah.Di bandingkan dengan tambang t erbuka yang memerlukan biaya rendah untuk l ebih rendah dibandingan dengan tambang bawah tanah. Namun ketika jumlah tanah p enutup yang harus dikupas pada tambang terbuka semakin meningkat seiring dengan kedalaman lubang bukaan tambang, maka biaya penambangan juga akan semakin bertam bah. Dengan melihat kondisi tersebut dapat ditentukan bahwa metoda tambang bawa h tanah akan lebih menguntungkan dibandingkan tambang terbuka
Search UPLOADLIBRARY BooksAudiobooksComicsSheet Music Search document 3 of 9 Jurnal Ilmiah MTG, Vol. 3, No. 5, Januari 2010 1 MINERALISASI EMAS DAN MINERAL PENGIKUTNYADI DAERAH NIRMALA, BOGOR, JAWA-BARAT Heru Sigit Purwanto Staf Pengajar Magister Teknik Geologi, UPN Veteran Yogyakarta ABSTRAK Penelitian terletak di Dusun Nirmala, Desa Malasari, Kecamatan Nanggung,Kabupate n Bogor, Propinsi Jawa Barat. Litologi daerah telitian tersusun atas duasatuan b atuan yaitu satuan tuf lapili dan satuan breksi tuf dengan dua bentukanlahan geo morfik yaitu perbukitan vulkanik bergelombang kuat dan perbukitanbergelombang se dang. Alterasi hidrotermal yang terbentuk di daerah telitiandikelompokkan menjad i dua tipe alterasi yaitu alterasi argilik dan alterasikloritisasi. Mineralisasi yang dijumpai di daerah telitian adalah pirit, kalkopirit,bornit dan galena. Di daerah telitian mineralisasi dikontrol oleh struktur geologiberupa kekar dan se sar mendatar. Mineralisasi secara dominan dan banyakdijumpai pada uarat kuarsa y ang mengisi kekar-kekar terutama shear fracture yang secara umum berarah timur laut barat daya dan barat laut tenggara,dengan arah tegasan pada kekar-kekar yang diukur di lapangan relatif be rarahutara-selatan. ABSTRACT Research located in Nirmala Orchard, Countryside Malasari, Subdistrict Nanggung, Regency Bogor, West Java Province. Lithology of this area lapp over for two set of the rock that is set of tuf lapili and set of breksi tuf with two notching o f farm of geomorfik that is hilly surging and strong surging vulkanik. Hidroterm al alteration formed grouped to accurate area become two type of alteration that isargilic alteration and clhorite altertion. Mineralisation met accurate area p ursuant are pyrit, chalcopyrite, bornit and galena. In accurate area of minerali sationcontrolled by structure of geology in the form of fault and crack. Wheremi neralisation abundance and a lot of met to fill crack especially shear fractureo wning trend of north-east direction - southwest and northwest - southeast, withd irection of strong force measured in field relative instruct north-south. Area t
obe developed or the new area for exploration of gold and sediment of other ore, inferential that analysis model deposit can assist in localizing area of mineral isasi because of basically the determination of model deposit represent method o f elementary exploration in determining mineralisation model deposit of gold ore from epitermal system.
Jurnal Ilmiah MTG, Vol. 3, No. 5, Januari 2010 2 1. Pendahuluan Deposit emas dan mineral penyertanya terjadi di Nirmala dan sekitarnya banyakdih ubungakan dengan mineralisasi emas didaerah Gunung Pongkor. Tipemineralisasi ema s di daerah Nirmala dan sekitarnya relatif sama dengan Tipedeposit daerah Pongko r merupakan tipe endapan epitermal (berupa urat-uratkuarsa), termasuk dalam sist em epitermal sulfida rendah (Aditya dan Sinambela,1991). Mineral yang dijumpai a dalah mineral kuarsa, adularia, karbonat, barit,klorit, zeolit, mangan, dan oksi da besi.Proses pengendapan larutan hidrotermal akan mengalir melewatipermebilita s (sekunder maupun primer) batuan, sehingga terjadi proses alterasiyang merubah komposisi kimiawi, mineralogi dan tekstur batuan asal yangdilaluinya. Tipe alter asi dan mineralisasi pada suatu daerah mempunyai sifat dankarakteristik tersendi ri yang sering dicirikan dengan adanya himpunan mineraltertentu. Keberadaan zona alterasi dan mineralisasi ini akan membantu dalamperencanaan pengembangan ekspl orasi mineral bijih yang mengandung emasdan perak. Salah satu indikator yang ber pengaruh terhadap kehadiran urat-uratpembawa mineral bijih berharga adalah struk tur rekahan (kekar, sesar). Jaringankekar yang berkembang merupakan jalan bagi l arutan sisa magma ( late-magmatics) untuk mengisi dan mengendapkan mineral-mineral bijih (Heru Sigit,2002).Endapan b ijih tersebut ditemukan pada pola-pola urat (vein) yangberarah baratlaut-tenggar a dan utara-selatan. Daerah Pongkor yang terletak diutara daerah telitian urat-u rat pembawa emas di bagian utara telah hampir habisdieksploitasi, sehingga perlu adanya penelitian untuk eksplorasi awal daerahbagian selatan konsesi yang terma suk dalam wilayah pengembangan eksplorasiuntuk menemukan cadangan baru. 2. Tinjauan Pustaka Alterasi daerah Nirmala dan sekitarnya didapatkan secara umum adalahsilisifikas i, argilisasi dan kloritisasi. Silisifikasi menempati tempat-tempat sekitar jal ur-jalur dekat urat kuarsa. Argilisasi dan kloritisasi didapatkan hampir disemua batuan, dan juga terdapat urat kuarsa.Mineralisasi di daerah Nirmalasari dan sek itarnya biasanya berassosiasidengan kehadiran urat-urat kuarsa, Mineral yang had ir biasanya pirit, sedikitkalkopirit, galena dibeberapa tempat, hematit dan magn etit. Mineral biasanyahadir pada zona urat kuarsa kompresi, urat kuarsa breksias i, dan urat kuarsatension. Mineralisasi emas di daerah Nirmala diinterpretasikan merupakancebakan epithermal sulphida rendah tipe urat (kuarsa karbonat adularia),berdasarkan suhu pembentukan urat yang berkisar antara 150 O C 212 O C(Basuki, 2000). Mineralisasi pada urat-urat kuarsa diinterpretasikan sebagai ha sildari peregangan patahan turun yang diawali oleh pergerakan samping mendatar s epanjang sistem patahan yang saling memotong (Milesi, et.al , 1999).Geologi daerah Pongkor tersusun atas tiga satuan batuan volkanik yangber umur Miosen-Pliosen (Milési, et al.
, 1999). Satuan paling bawah dicirikan olehbatuan volkanik andesitik yang berafi nitas calc-alkaline yang diendapkan dibawah lingkungan laut, yang bergradasi secara lateral menjadi endapanepiklastik. Terdapat sisipan endapan epiklastik berbutir halus sampai kas ar,seperti batupasir yang bergradasi kearah atas dan batulanau hitam diantara Jurnal Ilmiah MTG, Vol. 3, No. 5, Januari 2010 3 andesit dan tubuh breksi. Satuan bagian tengah tersusun oleh batuan volkanikeksp losif dasitik darat yang tersusun oleh tuf lapili. Batuan ini ditumpangi olehbre ksi volkanik dan tuf jatuhan piroklastik berbutir halus dan batulanau epiklastik .Sebuah kubah riolitik mengintrusi satuan ini. Satuan bagian atas tersusun oleha liran lava andesitik dengan struktur kekar tiang (Warmada, 2005).Endapan emas-pe rak Pongkor merupakan endapan epitermal sulfidarendah tipe urat (kuarsa-karbonat -adularia) yang terjadi pada kala plioses (2,05±0.05 Ma) tahun. Hasil analisis ink lusi fluida yang diambil baik dari kuarsa maupunkalsit dapat diinterpretasikan b ahwa suhu pembentukan urat ini berkisar antara180°-220° C, yang menurut Lindgren (19 33) dapat diklasifikasikan sebagaiendapan epitermal. Pengisi rekahan berupa urat dengan sekuen paragenetik(Milési et al. , 1999), yaitu sekuen karbonat-kuarsa yang terbentuk pada awalpengisian, mangan karbonat-kuarsa, kuarsa berlapis, kuarsa-sulfida abu-abu,dan kuarsa berongga (vuggy quartz), Mineral-mineral bijih potensialterkonsentrasi pada sekuen kuarsa-sulfida abu-abu , dan Mega, F (2005) mengelompokan menjadi empat stage mineralisasi : Stockwork ~ Brecciated(SB), Ban ded Kuarsa Kalsit (BKK), Banded ~ Colloform (BC), Massive ~Geode (MG).Endapan emas-perak Pongkor terdiri atas 9 urat kuarsa utama kuarsa-adularia -karbonat subparalel yang kaya akan oksida mangan dan limonit dansangat miskin a kan sulfida (Warmada, et al. , 2003). Urat-urat ini mempunyaipanjang antara 700 sampai 2500 m, tebal beberapa meter dan dalam lebih dari200 m yang memotong satuan batuan volkanik. 3. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan beberapa tahapan pendekatan, yaitu tahap pendahuluan,ta hap pengumpulan data, analisis dan interpretasi, dan tahap penyelesaianserta pen yajian data.Metode penlitian dengan pemetaan permukaan dengan pengamatan dandisk ripsi batuan, pengukuran lintasan-lintasan struktur geologi rinci danpengambilan contoh batuan dan urat kuarsa. Selanjutnya dengan mengolah danmenganalisis data -data geologi diantaranya analisis petrografi sayatan batuan,analisis AAS ( Atomic Absorbtion Spectophotometric ) batuan termineralisasi danurat kuarsa, analisis XRD ( X-Ray Defraction ), analisis stereografis data struktur geologi, analisis kemenerusan urat-urat k uarsa dan tipe deposit emas.Data yang diperoleh akan dianalisis, diinterpretasik an dan disajikan dalambentuk peta ataupun interpretasi pembahasan masalah. Peta yang akandihasilkan yaitu Peta Lokasi Pengamatan, Peta Geologi, Peta Geomorfolog i,Peta Alterasi, Peta Struktur Geologi dan Lintasan Terukur Semi-Detil. Interpre tasipembahasan mengenai alterasi, mineralisasi dan karakteristik model depositda erah telitian.Hasil analisis laboratorium akan disajikan dalam bentuk tabel, dia gram dangrafik. Hasil analisis tersebut diantaranya, hasil analisis sayatan tipi s batuan,data pengukuran kekar di lapangan dan gambar stereografis hasil analisa struktur geologi dan uratan kuarsa ( veinlets
), tabel hasil analisis AAS ( Atomic Absorbtion Spectophotometric ), dan hasil analisi X-RD ( X-Ray Defraction ). Jurnal Ilmiah MTG, Vol. 3, No. 5, Januari 2010 4 4. Hasil Dan Pembahasan4.1. Lintasan Rinci Berdasarkan lintasan-lintasan terpilih secara umum di daerah Nirmaladan sekitarn ya di jumpai tuf, lapili tuf, breksi tuf, batupasir, napal lempungan danbasal an desitik. Hasil pengukuran dan analisis unsur struktur kekar dan uratkuarsa daera h Nirmala didapatkan arah umum NW SE (baratlaut tenggara)dan NE SW (timurlaut baratdaya).Lintasan detail Sungai Cileles dominan satuan batuan tuf, warna abu-a bu keputihan, gelas, klorit dan mineral lempung, kadang terdapat pirit,dibeberap a tempat dijumpai urat-urat kuarsa ukuran kecil ( quartz veinlet ) antara0.2 1 cm. Alterasi pada lintasan Sungai Cileles secara umum adalah argilisasidan klo ritisasi. Argilisasi hadir mineral lempung, sedikit kuarsa, warna putihkekuninga n, dijumpai pada zona rekahan dan banyak dijumpai urat-urat kuarsakecil. Kloriti sasi hadir mineral klorit, kalsit, beberapa tempat hadir epidot (Tabel1&2). Mine ralisasi dijumpai pirit, beberapa kalkopirit. Urat kuarsa yang berukuran1-4 cm, biasanya mengisi atau bersamaan dengan kekar tension dan kekar kompresi ( quartz breccia ). Berdasarkan hasil analisis struktur didapatkan arahumum kekar dan urat kuarsa di lintasan Sungai Cileles adalah NW SE(baratlaut tenggara) dan beberapa ada yang berarah NE SW dan E W.Kedudukan urat kuarsa kompresi N 235 O E/75 O dan N 170 O E/80 O , tebal 2 5 cm,warna putih kekuningan, dijumpai pirit, kalkopirit. Kedudukan urat kuarsate nsional mempunyai kedudukan N 220 O E/80 O dan N 280 O
E/80 O , terdapat jugasesar mendatar kiri naik N 210 O E/65 O dan beberapa stockwork dengan quartz veinlets di bagian hilir sungai Cileles.Lintasan detail cabang Sungai Cisahibah dijumpai batuan tuf breksi, litiktuf, dan tuf. Litologi breksi tuf dominan, warna abu-abu keputihan, fragmenbatuan andesit dan basalt, dijumpai klorit dan mineral lempun g, kadang terdapatpirit pada matriknya, dibeberapa tempat dijumpai urat-urat kua rsa ukuran kecil(q uartz veinlet ) antara 0.2 1 cm. Alterasi pada lintasan Sungai Cisahibahadalah kloritisasi dan argilisasi. Kloritisasi umumnya hadir mineral klorit, sedikitkalsit dan beberapa dijumpai ep idot, biasanya pada batuan litik tuf dan breksi tuf,sedikit mineral lempung, war na abu-abu kehuijauan dan hijau keputihan,dibeberapa tempat hadir mineral pirit dan kalkopirit. Argilisasi umumnya hadir mineral lempung (kaolinit), sedikit kua rsa, warna putih kekuningan, dijumpaipada zona rekahan dekat zone sesar dan urat kuarsa dan banyak dijumpai urat-urat kuarsa kecil ( quartz veinlets ). Mineralisasi pada lintasan ini dijumpai secaraumum hadirnya pirit, beberapa k alkopirit. Urat kuarsa yang berukuran 15 30 cmmengisi atau bersamaan dengan sheared fractures ( quartz breccia ), warna putihkekuningan-kecoklatan, manganis, umumnya hancur dijumpai pirit, li monitik,kedudukan N 240º- 250º E/80 O . Berdasarkan hasil analisis struktur didapatkanarah umum kekar dan urat kuarsa di lintasan cabang Sungai Cisahibah adalahdominan E W dan berarah NE SW dan beberapa berarah NW SE dan N S.Lintasan detail cabang Sungai Cibedok batuan breksi tuf dominan,warna abu-abu keputihan, fragmen batuan andesit dan basalt, lapuk danmengalami alterasi, dijum pai klorit dan mineral lempung, kadang terdapat piritpada matriknya, dibeberapa tempat dijumpai urat-urat kuarsa ukuran kecil( Quartz veinlet ) antara 1-2 cm. Berdasarkan hasil analisis struktur didapatkanarah umum kekar d an urat kuarsa di lintasan Sungai Cibedok adalah dominanE W dan berarah NE SW yang merupakan kekar-kekar kompresi,sedangkan beberapa berarah NW SE dan N S secara umum merupakan
Jurnal Ilmiah MTG, Vol. 3, No. 5, Januari 2010 5 kekar-kekar tension. Dijumpai bidang sesar dengan kedudukan N 010 O -015 O E/75 O , pitch 10 O -15 O , merupakan sesar mendatar kiri naik. Alterasi pada lintasanSungai Cibedok adala h kloritisasi dan argilisasi. Kloritisasi hadir mineral klorit,sedikit kalsit da n beberapa dijumpai epidot, pada batuan litik tuf dan breksi tuf,sedikit mineral lempung, warna abu-abu kehuijauan dan hijau keputihan,dibeberapa tempat hadir m ineral pirit dan kalkopirit. Argilisasi hadir minerallempung (kaolinit), sedikit kuarsa, warna putih kekuningan, dijumpai pada zonarekahan dekat zone sesar dan urat kuarsa dan banyak dijumpai urat-urat kuarsakecil ( quartz veinlets ). Mineralisasi pada lintasan ini dijumpai secara umumhadirnya pirit, beberapa k alkopirit. Urat kuarsa yang berukuran 05 20 cmmengisi atau bersamaan dengan sheared fractures ( quartz breccia ), warna putihkekuningan-kecoklatan, manganese, umumnya hancur dijumpai pirit, l imonitik,kedudukan N 240º- 250º E/80 O .Lintasan detail Sungai Cirabok batuan lapili tuf dominan, warna abu-abukehijaua n, rounded subrounded, mineral glas dan sedikit kuarsa, limonitik,kadang terdapat pirit, se bagian dijumpai urat-urat kuarsa kecil (1 20 cm).Beberapa tuf dijumpai diantara litik tuf dan breksi tuf, ditemukan setemp at-setempat. Alterasi pada lintasan Sungai Cirabok secara umum adalah argilisasi dan kloritisasi. Argilisasi umumnya hadir mineral lempung (kaolinit), sedikitkua rsa, warna putih kekuningan, dijumpai pada zona rekahan dekat zone sesar dan ura t kuarsa dan banyak dijumpai urat-urat kuarsa kecil ( quartz veinlets ).Kloritisasi umumnya hadir mineral klorit, beberapa dijumpai epidot, biasanyapa da batuan litik tuf dan breksi tuf, sedikit mineral lempung, warna abu-abukehuij auan dan hijau keputihan, dibeberapa tempat hadir mineral pirit.Mineralisasi had irnya pirit, beberapa kalkopirit. Urat kuarsa kompresi yangberukuran 20 60 cm mengisi atau bersamaan dengan sheared fractures ( quartz breccia ), warna putih kekuningan-kecoklatan, manganis, dijumpai pirit,limonitik, kedudu kan N 210º- 230º E/70º-80 O . Berdasarkan hasil analisis struktur didapatkan arah umum kekar dan urat kuarsa di lintasan Sungai Cirabok adalahdominan berarah NE SW yang merupakan kekar-kekar kompresi, sedangkanbeberapa berarah NW
SE dan N S secara umum merupakan kekar-kekar tension. Dijumpai bidang sesar dengan kedudu kan N 025 O -030 O E/ 75 O , pitch10 O -15 O , merupakan sesar mendatar kiri naik. 4.2. Alterasi Analisis X-Ray Diffraction (XRD) untuk mengetahui kehadiran mineral-mineral pad a batuan alterasi, yaitu silisifikasi, argilisasi dan kloritisasi.Berdasarkan ha sil analisis XRD menunjukkan kehadiran mineral monmorilonit,illite, kaolinit, mu skovit dan kuarsa pada batuan alterasi argilisasi (Tabel 3),sedangkan dari conto h batuan kloritisasi, menunjukkan hadirnya mineral klorit,plogopit dan kuarsa (T abel 1) Similar to Heru sigit purwanto - Mineralisasi emas dan mineral pengikutnya di .. . Mineralisasi Bijih ALTERASI HIDROTERMAL mklah jurnal20060304 Mineral Uniaxial Album Minop Sutikno-bronto 14. Arifudin Idrus Dkk Skripsi TA Kontrol Struktur Terhadap Mineralisasi Basic Knowledge Zona Mineralisasi greisen formasi-geologi-sulawesi aplikasi metode induksi polarisasi Geokimia Isotop Metode Induced Polarization FASIES METAMORFISME
Geologi Regional Pulau Jawa JENIS INTERAKSI LEMPENG Foram Bentonik Dan Planktonik Buku Van Juidam Komplit MANGAN Skripsi Tambang Emas Gorontalo Mikro Makro Paleontologi Selesai Geologi Daerah Kulonprogo Tugas Paper Mineralisasi Bab_10 Analisa Cekungan Foraminifera Bentos Metoda IP Struktur Bidang Dan Struktur Garis More From This User Heru sigit purwanto & Herry riswandi - Jenis deposit massive sulphide Pb-Zn di d aerah Riamkusik Ketapang Kalbar Heru sigit purwanto - Struktur geologi mempengaruhi peningkatan kalori batubara di daerah Bintuni Papua Barat Heru sigit purwanto - Penyebaran cebakan timah sekunder di daerah Airgegas Bangk a selatan Heru sigit purwanto, Listyani, Isjudarto & Sari bahagiarti - Mewaspadai morfolog iteluk sebagai zona bahaya tsunami Heru sigit purwanto & Herry riswandi - Interpretasi zona struktur dan alterasi b erdasarkan geofisika IP daerah nirmala bogor jabar Heru sigit purwanto, Herian sudarman & Barlian dwinagara - Analisis beban materi al filling dalam penentuan tebal sill pillar berdasarkan nilai faktor keamanan T ambang Ciurug Pongkor Jabar heru sigit purwanto - mineralisasi lead zinc daerah riamkusik kec marau, ketapan g kal-bar Heru sigit purwanto - Kontrol struktur jalur mineralisasi emas pada urat kuarsa di pertambangan emas Pongkor Heru sigit purwanto & Aris luppa - Potensi mineral Au-Cu Porphyry, prospek siluk , Kab Pinrang Sul-sel Heru sigit purwanto & Rinhard sinaga - Kemenerusan urat-urat kuarsa yang mengand ung mineral emas dan mineral pengikutnya berdasarkan kontrol struktur di daerah Malasari kab Bogor
Heru sigit purwanto & Herry sulistiyo - Penentuan teras pantai purba berdasarkan pola penyebaran bijih timah di p bangka Heru sigit purwanto - Mineralisasi emas dan mineral pengikutnya di daerah Nirmal a Bogor jawa barat Apr 29, 2013 by Dedi Fatchurohman (0 ratings) 258 views EMBED DOWNLOAD ADD TO LIBRARY DESCRIPTION Penelitian terletak di Dusun Nirmala, Desa Malasari, Kecamatan Nanggung, Kabupat en Bogor, Propinsi Jawa Barat. Litologi daerah telitian tersusun atas dua satuan batuan yaitu satuan tuf lapili dan s... Show more RELATED Mineralisasi Bijih by rahmanto98 ALTERASI HIDROTERMAL by Aga Makassar mklah by Yusuf Efendi jurnal20060304 by Rifki Asrul Sani PreviousNext Page 1 of 7 ABOUT Browse books Site directory About Scribd Meet the team Our blog Join our team! Contact Us PARTNERS Publishers Developers / API MEMBERSHIPS Join today Invite Friends Gifts SUPPORT Help FAQ Accessibility Press Purchase help AdChoices LEGAL Terms Privacy Copyright Scribd on AppstoreScribd on Google Play Copyright © 2016 Scribd Inc.
Terms of service Accessibility Privacy Mobile Site Site Language: English Search UPLOADLIBRARY BooksAudiobooksComicsSheet Music Don't want to upload? Get unlimited downloads as a member SIGN UP NOW Once you upload an approved document, you will be able to download the document Heru sigit purwanto - Kontrol struktur jalur mineralisasi emas pada urat kuarsa di pertambangan emas Pongkor Dedi Fatchurohman Upload a document for free download access. Select files from your computer or choose other ways to upload below. SELECT FILES TO UPLOAD For multiple files hold down the shift key when selecting. Drag files here from your computer. Supported File Types: pdf, txt, ps, rtf, epub, key, odt, odp, ods, odg, odf, sxw , sxc, sxi, sxd, doc, ppt, pps, xls, docx, pptx, ppsx, xlsx By uploading, you agree to the Scribd Uploader Agreement. Add files from Google Drive, Gmail, Dropbox and more with FilePicker.io. Add files from multiple cloud and file storage services. Pick Files More reasons to publish on Scribd Scribd's platform is designed to help you easily publish your content on the web and mobile devices, distribute it to a wide and global audience, and potentiall y make money from selling that content. Here's more on the benefits of publishin g on Scribd. Reach Scribd's audience of 90 million monthly readers. By publishing on Scribd, your content can be seen by up to 90 million people fro m all around the world who use Scribd. Turn your content into a beautiful HTML5 webpage, that you can even embed on ano ther website. Scribd's patent-pending conversion technology instantly turns documents into bea utifully formatted webpages. Get your content indexed by Google and other search engines. Scribd does SEO for you. Every word of your content will be fully indexed by all major search engines. Make your content social and get distribution on Facebook, Twitter, and other so cial networks. Social networking gets bigger every year, and even written documents now need to be social. Scribd socially optimizes all content to maximize social distributio n. Make money by selling your content. If you choose to, you can set a price for your content and make it for sale thro ugh a simple link, and the earnings go right to your account.
Make your content readable on iPhone, iPad, Android, and other mobile devices. Scribd makes all content easily readable on the mobile web, and provides an even better reading experience for people who download Scribd's apps. Get detailed stats on readership of your content. Scribd Stats gives you all the analytics you need on who is reading your content . What's published on Scribd? Scribd supports just about any kind of written content. Here are a few examples of the types of things we have seen published on Scribd. Creative writing Recipes How-to-guides Books Presentations School papers Spreadsheets Original essays Travel guides Legal documents Business forms Sheet music Study guides Academic papers Poetry Catalogs Speeches Letters Historical documents Scientific data Infographics Source documents Magazines Newspapers Comics Resumes Get Started. Select files from your computer or simply drag and drop. SELECT FILES TO UPLOAD For multiple files hold down the shift key when selecting. Drag files here from your computer. Supported File Types: pdf, txt, ps, rtf, epub, key, odt, odp, ods, odg, odf, sxw , sxc, sxi, sxd, doc, ppt, pps, xls, docx, pptx, ppsx, xlsx By uploading, you agree to the Scribd Uploader Agreement. ABOUT Browse books Site directory About Scribd Meet the team Our blog Join our team! Contact Us SUPPORT Help FAQ Accessibility
Press Purchase help AdChoices PARTNERS Publishers Developers / API LEGAL Terms Privacy Copyright MEMBERSHIPS Join today Invite Friends Gifts STAY CONNECTED Scribd on Appstore Scribd on Google Play Copyright © 2016 Scribd Inc. .Terms of service.Accessibility.Privacy.Mobile Site.S ite Language: identifikasi-zona-prospek-mineral-logam-menggunakan-metode Identifikasi Zona Prospek Mineral Logam Menggunakan Metode Induksi Polarisasi Da erah Fatunisuan Kecamatan Miomaffo Barat Nusa Tenggara ... in identifikasi-zona-alterasi-menggunakan-metode-magnetik-di Identifikasi Zona Alterasi Menggunakan Metode Magnetik Di Daerah Bunikasih, Keca matan Talegong, Kabupaten Garut, Jawa Barat in mineralisasi-emas-dan-mineral-pengikutnya-di-daerah-nirmala-2 Mineralisasi Emas Dan Mineral Pengikutnya Di Daerah Nirmala, Bogor, Jawa-Barat in mineralisasi-emas-dan-mineral-pengikutnya-di-daerah-nirmala Mineralisasi Emas Dan Mineral Pengikutnya Di Daerah Nirmala, Bogor, Jawa-barat in interpretasi-bawah-permukaan-daerah-manifestasi-emas-dengan Interpretasi Bawah Permukaan Daerah Manifestasi Emas Dengan Menggunakan Metode M agnetik Di Daerah Garut Jawa Barat in identifikasi-penyebaran-zona-mineralisasi-menggunakan-metode Identifikasi Penyebaran Zona Mineralisasi Menggunakan Metode Geomagnet Di Daerah kunci Kbupaten Trenggalek Propinsi Jawa Timur in Follow Us: Member: facebook buttontwitter buttonflickr buttonyoutube button indah-fauziahpanglima-exsekuhendra-simatoepcandra-zainudinmuhammad-sururlis-mija rmuhammdwi-suciningtyaindro-dsugaha You are from 114.125.184.254, ID( IDN ), Indonesia Documents 36,380 Thesis 612,036
Files 754,286 Members 96,807 Home About Distrodoc Terms of Service Privacy Policy DMCA Guidelines Contact RSS Sitemap member of DistroGroup