SKRIPSI MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH SEBAGAI MEDIA AJAR PADA MATA PELAJARAN PKn KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 1 POLEANG TENGAH KABUPATEN BOMBANA
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mengikuti Ujian Skripsi
OLEH: ZULKIFLI NIM: 21011276
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN KONSENTRASI TIK FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KENDARI 2014
PERSETUJUAN PEMBIMBING
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH SEBAGAI MEDIA AJAR PADA MATA PELAJARAN PKn KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 1 POLEANG TENGAH KABUPATEN BOMBANA
Pembimbing
Tanda Tangan
Tanggal
Basri Sufa, S.Kom., M.P.
…………………………..
…………..
Lilianti, S.Pd., M.Pd.
…………………………..
…………..
Kendari, Desember 2014
Mengetahui: Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Kendari
Drs. H. Muh. Natsir, M.Si. Nip: 1940828 199303 1 002
HALAMAN PENGESAHAN TIM PENGUJI MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH SEBAGAI MEDIA AJAR PADA MATA PELAJARAN PKn KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 1 POLEANG TENGAH KABUPATEN BOMBANA
Telah Dipertahankan Dihadapan Panitia Penguji Skripsi Pada Program Studi Administrasi Pendidikan Konsentrasi Teknologi Informasi dan Komunikasi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Kendari. Pada hari Senin, 08 Desember 2014 sesuai dengan Surat Tugas Dekan FKIP UMK No. 293/TUG/II.0/G.b/2014.
Susunan Tim Penguji
Tanda Tangan
Tanggal
…………………
…………..
Sekretaris : Drs. Firdaus, M.Si.
…………………
…………..
Anggota : 1. Basri Sufa, S.Kom., M.P.
…………………
…………..
2. Dra. Sri Astuti, M.Pd.
…………………
…………..
3. Rahmawati M, S.Pd., M.Pd.
…………………
…………..
Ketua
: Drs. H. Muh. Natsir, M.Si.
Kendari, Mengetahui : Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah kendari
Drs. H. Muh. Natsir, M.Si. Nip: 1940828 199303 1 002
Desember 2014
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Yang bertandatangan di bawah ini :
Nama
: Zulkifli
Stmbuk
: 21011276
Program Studi
: Administrasi Pendidikan
Konsentrasi
: Teknologi Informasi dan Komunikasi
Fakultas
: Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini benarbenar merupakan hasil karya saya sendiri, kecuali teori-teori dan kutipan-kutipan yang sudah dijelaskan sumber sebelumnya, bukan merupakan jiplakan atau plagiat dari tulisan orang lain. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan hasil jiplakan atau plagiat, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.
Kendari, Desember 2014 Yang Membuat Pernyataan
ZULKIFLI
ABSTRAK Zulkifli. 21011276. Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Macromedia Flash Sebagai Media Ajar Pada Mata Pelajaran Pkn Kelas XI IPS Di Sma Negeri 1 Poleang Tengah Kabupaten Bombana. Skripsi. Program Studi Administrasi Pendidikan Konsentrasi TIK. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Muhammadiyah Kendari. 2014. Dibimbing oleh Basri Sufa, S.Kom., M.P. Selaku pembimbing I dan Lilianti, S.Pd., M.Pd. Selaku pembimbing II. Masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah penggunaan media pembelajaran dengan menggunakan macromedia flash dapat meningkatkan hasil belajar siswa di SMA Negeri 1 Poleang Tengah Kabupaten Bombana kelas XI IPS. Tujuan penelitian ini adalah; untuk meningkatkan hasil belajar siswa di SMA Negeri Poleang Tengah Kabupaten Bombana kelas XI IPS dengan menggunakan macromedia flash sebagai media ajar. Jenis penelitian ini adalah kualitatif yang berupa data informasi dari penjelasan komponen-komponen yang terlibat mengenai media pembelajaran Macromedia Flash Professional 8 melalui teknik pengumpulan data menggunakan lembar observasi. Berdasarkan hasil observasi, evaluasi, dan refleksi pada setiap tindakan siklus dari penelitian ini, terlihat bahwa hasil tes tindakan siklus I setelah diterapkan metode pembejaran dengan menggunakan Macromedia Flash belum sesuai dengan yang diharapkan. Siswa yang memperoleh nilai ≥ 65 sebesar 60,71% atau sebanyak 17 siswa dengan nilai rata-rata siswa 70,21. Karena indikator keberhasilan belum tercapai maka penelitian tindakan kelas ini dilanjutkan ketindakan siklus II. Hasil tes siklus II menunjukkan peningkatan sebesar 25% dari hasil tes tindakan siklus I dengan presentasi ketuntasan belajar siswa mencapai 85,71% sehingga penelitian dihentikan batasi pada siklus II karena indikator keberhasilan ini telah tercapai yaitu minimal 80% siswa telah memperoleh nilai ≥ 65. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar PKn siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Poleang Tengah pada pokok bahasan Menganalisis Hubungan Internasional dan Organisasi Internasional serta menganalisis sistem hukum dan peradilan internasional dapat ditingkatkan dengan menggunakan Macromedia Flash.
Kata Kunci: Hasil Belajar, Macromedia Flash.
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Penulis panjatkan puji dan syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada peneliti, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Macromedia Flash Sebagai Media Ajar Pada Mata Pelajaran Pkn Kelas XI IPS Di Sma Negeri 1 Poleang Tengah
Kabupaten
Bombana” dapat diselesaikan sebagai salah satu syarat penyelesaian studi di Universitas Muhammadiyah Kendari. Penulis menyadari bahwa dari seluruh kegiatan penyusunan ini, mulai dari tahap perencanaan hingga selesainya skripsi ini senantiasa mendapat bimbingan dan petunjuk dari Pembimbing I dan Pembimbing II. Pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada Bapak Basri Sufa, S.Kom., M.P. Selaku pembimbing I dan Ibu Lilianti, S.Pd., M.Pd. Selaku pembimbing II yang ditengah kesibukan mereka telah dengan tulus dan ikhlas memberikan arahan, petunjuk dan bimbingan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Semoga ketulusan dan keikhlasan dalam meluangkan waktu untuk membimbing penulis, mendapat pahala yang setimpal dari Allah SWT. Terima kasih yang sama penulis sampaikan kepada semua pihak baik secara langsung maupun tidak langsung yang berperan serta mengantarkan penulis dari awal studi hingga selesainya skripsi ini disusun. Ucapan terima kasih dan penghargaan ini penulis sampaikan kepada yang terhormat: 1. Dr. Rifai Nur, M.Hum. Rektor Universitas Muhammadiyah Kendari. 2. Drs. H. Muh. Natsir, M.Si. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Kendari. 3. Halima, S.Ag., M.Pd. Ketua Program Studi Administrasi Pendidikan Konsentrasi TIK Universitas Muhammadiyah Kendari.
4. Staf Pengajar Jurusan ADM-TIK pada umumnya dan Staf Pengajar Program Studi ADM-TIK pada khususnya yang telah yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan selama penulis menempuh bangku perkuliahan. 5. Kepala SMA Negeri 1 Poleang Tengah, Guru, Staf dan siswanya terma kasih atas segala kerjasamanya. 6. Bustanuddin dan Kurnia, serta keluarga tercinta untuk setiap dukungan cinta kasih sayang dan doa yang diberikan. Semoga ini menjadi persembahan yang terbaik. 7. Semua rekan-rekan Program Studi ADM-TIK angkatan 2010. Dan temanteman seperjuangan, Anhy, Kasmin, Faisal, Kasma, Adris, Ahmad Nasar Dedi, dan Suparman, atas semangat dan masukan yang telah diberikan kepada penulis. Serta seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih atas bantuannya. Dengan keterbatasan pengalaman, pengetahuan maupun pustaka yang ditinjau, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan perlu pengembangan lebih lanjut agar benar-benar bermanfaat. Oleh sebab itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran agar skripsi ini lebih sempurna serta sebagai masukan bagi penulis untuk penelitian dan penulisan karya ilmiah di masa yang akan datang. Akhir kata, penulis berharap skripsi ini memberikan manfaat bagi kita semua terutama untuk pengembangan ilmu pengetahuan yang ramah lingkungan. Amin....
Kendari, November 2014 Penulis
Zulkifli
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ....................................................................................
i
HALAMAN LOGO ......................................................................................
ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................
iii
HALAMAN PENGESAHAN TIM PENGUJI ..........................................
iv
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ...................................................
v
ABSTRAK ....................................................................................................
vi
KATA PENGANTAR ..................................................................................
vii
DAFTAR ISI .................................................................................................
ix
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ...................................................................................
1
B. Rumusan Masalah ..............................................................................
4
C. Tujuan Penelitian ...............................................................................
4
D. Manfaat Penelitian .............................................................................
5
E. Ruang Lingkup Penelitian ..................................................................
5
F. Definisi Oprasional ............................................................................
6
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hasil Belajar .......................................................................................
7
B. Macromedia Flash ..............................................................................
12
C. Media Pembelajaran ...........................................................................
20
D. Mata Pelajaran PKn............................................................................
28
E. Penelitian yang Relevan .....................................................................
30
F. Hipotesis Tindakan.............................................................................
32
BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian ...............................................................................
33
B. Jenis dan Sumber Data .......................................................................
33
C. Alat yang Digunakan..........................................................................
34
D. Indikator Program ..............................................................................
34
E. Prosedur Penelitian.............................................................................
39
F. Teknik Analisis Data ..........................................................................
41
G. Indikator Ketercapaian .......................................................................
42
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ..................................................................................
43
B. Pembahasan ........................................................................................
54
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ........................................................................................
61
B. Saran ...................................................................................................
61
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................
63
LAMPIRAN-LAMPIRAN ..........................................................................
65
DAFTAR TABEL
1 2 3
Hasil Analisis Ketuntasan Belajar pada Siklus I Hasil Analisis Ketuntasan Belajar pada Siklus II Deskripsi Hasil Belajar Siswa pada Setiap Siklus
Halaman 47 52 54
DAFTAR GRAFIK
1 2 3
Hasil Analisis Ketuntasan Belajar pada Siklus I Hasil Analisis Ketuntasan Belajar pada Siklus II Ketuntasan Belajar
Halaman 48 52 58
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I................................ Lampiran 2 Lembar kerja Siswa Siklus I ......................................................... Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ............................. Lampiran 4 Lembar kerja Siswa Siklus II........................................................ Lampiran 5 Lembar Observasi Guru Siklus I pada Pertemuan Pertama ......... Lampiran 6 Lembar Observasi Siswa Siklus I pada Pertemuan Pertama ........ Lampiran 7 Lembar Observasi Guru Siklus I pada Pertemuan Kedua ............ Lampiran 8 Lembar Observasi Siswa Siklus I pada Pertemuan Kedua ........... Lampiran 9 Lembar Observasi Guru Siklus II pada Pertemuan Pertama ........ Lampiran 10 Lembar Observasi Siswa Siklus II pada Pertemuan Pertama ..... Lampiran 11 Lembar Observasi Guru Siklus II pada Pertemuan Kedua ......... Lampiran 12 Lembar Observasi Siswa Siklus II pada Pertemuan Kedua ....... Lampiran 13 Format Penelian Siswa pada Siklus I ......................................... Lampiran 14 Format Penelian Siswa pada Siklus II ........................................ Lampiran 15 Hasil Belajar Siswa pada Siklus I dan Siklus II ......................... Lampiran 16 Analisis Hasil Evaluasi Belajar Siswa ........................................ Lampiran 17 Dokumentasi Penelitian ..............................................................
65 69 70 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87
14
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pendidikan memiliki peranan sangat penting dalam pembangunan bangsa terutama untuk mempersiapkan generasi yang akan menjadi pelaku kemajuan dan perubahan masyarakat masa depan. Peningkatan mutu pendidikan selalu menjadi prioritas dalam pembangunan nasional, karena hanya pendidikan bermutu yang mampu meningkatkan hasil belajar peserta didik sehingga mereka mampu menghadapi tantangan dalam dunia pendidikan dan lingkungan kehidupannya. Dalam meningkatkan sumber daya manusia dalam melalui proses pembelajaran di sekolah. Seiring dengan perkembangan teknologi komputer beserta infastruktur penunjangnya upaya meningkatkan mutu pendidikan melalui
penggunaan
teknologi
inforamasi
komputer.
Pembelajaran
merupakan suatu sistem yang dapat memfasilitasi seorang guru dan siswa belajar secara menantang, mandiri, berfariasi dan menyenangkan. Penggunaan berbagai media dapat dilakukan secara efektif dan bervariasi dalam pengajaran. Media yang digunakan dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar dapat mempengaruhi keefektifan program instruksional. Berkembangnya ilmu komputer memberikan makna baru bagi media pembelajaran, seiring dengan itu maka perkembangan multimedia mengalami kemajuan yang perkembangan multimedia mengalami kemajuan yang pesat. 1
15
Pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan minat dan keinginan yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pengajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu. Media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Dalam pengertian ini, guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal. Untuk memudahkan siswa memahami dari suatu pembelajaran maka di butukanlah suatu media pembelajaran dengan menggunakan macromedia flash sebagai alat bantu guru dalam menyampaikan materi. Macromedia flash merupakan program aplikasi yang memungkinkan untuk pembuatan animasi. Animasi adalah suatu karya yang memiliki banyak elemen antara lain teks, gambar, suara, dan gerak. Media pembelajaran dengan menggunakan bantuan aplikasi macromedia flash merupakan salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk membantu siswa mengetahui konsep-konsep yang masih bersifat abstrak.
16
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa Penerapan media pembelajaran menggunakan macromedia flash dalam proses belajar mengajar
dapat
membangkitkan
minat
dan
keinginan
yang
baru,
membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa dan membantu siswa mengetahui konsep-konsep yang masih bersifat abstrak. Maka penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pengajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu. Sesuai observasi awal didapat informasi bahwa di SMA Negeri 1 Poleang Tengah Kecamatan Poleang Tengah Kabupaten Bombana adalah salah satu SMA Negeri di Kecamatan Poleang Tengah yang berada di alamat JL. Poros Mulaeno-Boepinang. No. 102, Desa Kobu Kecamatan Poleang Tengah dan didirikan pada tahun 2006. Jumlah ketenagaan di SMA Negeri 1 Poleang Tengah terdiri dari guru PNS 21 orang, guru honorer 4 orang, staf 8 orang dan kepala sekolah. SMA Negeri 1 Poleang Tengah memiliki 3 kelompok kelas, yaitu kelas X (sepuluh) terdiri dari 4 kelas, kelas XI (sebelas) terdiri dari 3 kelas, dan kelas XII (duabelas) terdiri atas 4 kelas. Selain itu, untuk menunjang kegiatan pelayanan pendidikan di SMA Negeri 1 Poleang Tengah maka perlu ruangan seperti 1 unit ruang kepala sekolah, 1 unit ruang tata usaha, 1 unit ruang perpustakaan, 1 unit ruang laboratorium. Adapun ruangan pelengkap lainnya yaitu 1 ruangan
OSIS, 1 unit kantin, 3 unit WC, serta memiliki 1 unit lapangan basket dan 1 unit lapangan upacara.
17
Masalah yang dihadapi oleh siswa dalam pembelajaran PKn adalah penggunaan media pembelajaran berbasis komputer di SMA Negeri 1 Poleang Tengah belum diaplikasikan. Adapun faktor penyebab sehingga proses pembelajaran berbasis komputer belum diaplikasikan yaitu kurangnya sarana dan prasana yang ada di sekolah tersebut, sedangkan usaha yang harus dilakukan oleh guru adalah melengkapi sarana dan prasarananya dan mengaplikasikan proses pembelajaran berbasis komputer.
Bertolak di latar belakang masalah tersebut, peneliti tertarik untuk meneliti lebih lanjut dengan judul “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan Macromedia Flash Sebagai Media Ajar pada Mata Pelajaran PKN Kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Poleang Tengah Kabupaten Bombana ”.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah “Apakah penggunaan media pembelajaran dengan menggunakan macromedia flash dapat meningkatkan hasil belajar siswa di SMA Negeri 1 Poleang Tengah Kabupaten Bombana kelas XI IPS”?
C. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa di SMA Negeri Poleang Tengah Kabupaten Bombana kelas XI IPS dengan menggunakan macromedia flash sebagai media ajar.
18
D. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Manfaat teoritis yaitu dapat meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan macromedia flash sebagai media ajar dan membantu guru dan siswa dalam kegiatan belajar mengajar dan proses pembelajaran lebih intraktif. 2. Manfaat praktis yaitu meringankkan beban seorang guru dalam menyampaikan materi ajar, dapat membantu mengatasi keterbatasan indara manusia dan sebagai latihan bagi peneliti dalam upaya melakukan penelitian secara ilmiah dan sekaligus menjadi bahan acuan peneliti selanjutnya.
E. Ruang Lingkup Penelitian Hasil yang dicapai akan optimal jika penelitian ini membatasi permasalahan. Masalah yang akan dikaji pada penelitian ini yaitu: 1. Penelitian ini dilakukan untuk melihat hasil belajar siswa dengan menggunakan macromedia flash sebagai media ajar. 2. Siswa yang di teliti dalam penelitian ini adalah siswa SMA Kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Poleang Tengah Kabupaten Bombana semester genap. 3. Pengujian perangkat lunak yang dibuat, meliputi pengujian program, dan pengaruh terhadap prestasi siswa. 4. Penyajian materi pelajaran dilakukan dengan pola interaksi satu arah.
19
F. Definisi Istilah Media adalah Pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Secara lebih khusus pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis untuk menangkap, memproses dan menyusun kembali informasi visual atau verbal. Macromedia flash adalah sebuah program animasi yang telah banyak digunakan oleh desainer untuk menghasilkan desain yang profesional. Program macromedia flash merupakan program yang paling fleksibel untuk membuat animasi sehingga banyak yang menggunakan program tersebut. Pendidikan Kewarganegaraan (Citizenship) merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan diri yang beragam dari segi agama, sosio-kultural, bahasa, usia dan suku bangsa untuk menjadi warga negara yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945. Pokok bahasan dalam penelitian ini adalah mendeskripsikan pengertian pentingnya dan sarana-sarana hubungan internasional bagi suatu negara serta menganalisis sistem hukum dan peradilan internasional.
20
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Hasil Belajar 1. Pengertian Hasil Belajar Hasil belajar merupakan tujuan akhir dilaksanakannya kegiatan pembelajaran di sekolah. Hasil belajar dapat ditingkatkan melalui usaha sadar yang dilakukan secara sistematis mengarah kepada perubahan yang positif yang kemudian disebut dengan proses belajar. Akhir dari proses belajar adalah perolehan suatu hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa di kelas terkumpul dalam himpunan hasil belajar kelas. Semua hasil belajar tersebut merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar di akhiri dengan proses evaluasi hasil belajar, sedangkan dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya penggal dan puncak proses belajar (Dimyati dan Mudjiono, 2009). Hasil belajar merupakan bagian terpenting dalam pembelajaran. Hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang lebih luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dalam proses memperoleh hasil belajar yang baik itu diperlukan metode pembelajaran yang tepat artinya yang sesuai dengan kondisi dan keadaan kehidupan sehari-hari yang akrab dengan kita atau istilahnya kontekstual, sehingga apa yang menjadi hasil belajar dapat terpenuhi dengan jumlah pengukuran hasil belajar di atas standar yang ada, selain metode ada
7
21
juga yang menggunakan LKS Lembar Kerja Siswa dalam proses pembelajaran di sekolah. Setiap proses belajar yang dilaksanakan oleh peserta didik akan menghasilkan hasil belajar. Di dalam proses pembelajaran, guru sebagai pengajar sekaligus pendidik memegang peranan dan tanggung jawab yang besar dalam rangka membantu meningkatkan keberhasilan peserta didik dipengaruhi oleh kualitas pengajaran dan faktor intern dari siswa itu sendiri. Berdasarkan uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam setiap mengikuti proses pembelajaran di sekolah sudah pasti setiap peserta didik mengharapkan mendapatkan hasil belajar yang baik, sebab hasil belajar yang baik dapat membantu peserta didik dalam mencapai tujuannya. Hasil belajar yang baik hanya dicapai melalui proses belajar yang baik pula. Jika proses belajar tidak optimal sangat sulit diharapkan terjadinya hasil belajar yang baik. Menurut Hamalik (2001) bahwa hasil belajar menunjukkan kepada prestasi belajar, sedangkan prestasi belajar itu merupakan indikator adanya derajat perubahan tingkah laku siswa. Hasil belajar adalah hasil dari suatu interaksi tindak belajar mengajar dan biasanya ditunjukkan dengan nilai tes yang diberikan guru. Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan hasil yang diperoleh siswa setelah terjadinya proses pembelajaran yang ditunjukkan dengan nilai tes yang diberikan oleh guru setiap selesai memberikan materi pelajaran pada satu pokok bahasan. Ada beberapa definisi hasil belajar. Berikut definisi hasil belajar tersebut:
22
1. Hasil belajar merupakan perubahan perilaku peserta didik yang diperoleh setelah mengikuti pembelajaran selama kurun waktu tertentu yang relatif menetap. Hal ini sesuai pendapat. 2. Menurut hasil belajar merupakan prestasi belajar siswa secara keseluruhan yang menjadi indikator kompetensi dan derajat perubahan prilaku yang bersangkutan. Kompetensi yang harus dikuasai siswa perlu dinyatakan sedemikian rupa agar dapat dinilai sebagai wujud hasil belajar siswa yang mengacu pada pengalaman langsung. 3. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajar. 4. Hasil belajar merupakan bukti keberhasilan yang telah dicapai siswa dimana setiap kegiatan belajar dapat menimbulkan suatu perubahan yang khas. Dalam hal ini belajar meliputi ketrampilan proses, keaktifan, motivasi juga prestasi belajar. Prestasi adalah kemampuan seseorang dalam menyelesaikan suatu kegiatan. 5. Hasil belajar adalah penggunaan angka pada hasil tes atau prosedur penilaian sesuai dengan aturan tertentu, atau dengan kata lain untuk mengetahui daya serap siswa setelah menguasai materi pelajaran yang telah diberikan. Berdasarkan dari beberapa definisi hasil belajar yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar yang dianggap baik adalah yang telah memenuhi standar hasil belajar yang telah ditetapkan atau melebihinya
23
sehingga dapat digolongkan menjadi hasil belajar yang baik dan mengetahui tingkat hasil yang telah dicapai siswa.
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa banyak jenisnya tetapi dapat digolongkan menjadi dua golongan antara lain faktor internal dan faktor eksternal. a. Faktor Internal Faktor Internal adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar yang terdiri dari: a) Faktor kesehatan Sehat berarti dalam keadaan baik segenap badan beserta bagianbagiannya atau bebas dari penyakit. Proses belajar seseorang akan terganggu. Jika kesehatannya terganggu, maka supaya ia dapat belajar dengan baik haruslah mengusahakan kesehatan badannya tetap terjamin dengan cara selalu mengindahkan ketentuan-ketentuan tentang belajar, istirahat, tidur, makan, olah raga, rekreasi dan ibadah. b) Perhatian Perhatian merupakan suatu usaha untuk memusatkan pemikiran / hati terhadap yang dilihat dan di dengar. Perhatian juga merupakan keaktifan jiwa yang dipertinggi. Supaya pencapaian akademi berhasil baik maka mahasiswa harus mempunyai perhatian terhadap bahan yang sedang dipelajari, karena jika bahan tidak menjadi
24
perhatian akan timbullah kebosanan yang berakibat malas untuk belajar sehingga pencapaian akademik menjadi tidak baik. c) Minat Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan
mengenang
beberapa
kegiatan
dan
jika
berlangsung
terusmenerus akan disertai rasa senang dan diperoleh kepuasan atau suatu rasa lebih suka dan ketertarikan terhadap suatu hal/aktivitas tanpa ada yang menyuruh (bersifat menetap). Jika bahan pelajaran diminati
oleh
mahasiswa
maka
dia
akan
lebih
mudah
mempelajarinya tetapi jika bahan pelajaran tidak diminati maka akan pencapaian akademik menjadi tidak baik. Minat dapat ditunjukakn melalui
suatu
prestasi
pencapaian
akademik,
yang
berarti
siswa/mahasiswa berminat terhadap apa yang sedang dipelajari maka pencapaian akademik (dalam hal ini indeks prestasi) akan meningkat. d) Bakat Bakat adalah kemampuan untuk belajar dan akan terealisasi menjadi kecakapan yang nyata sesudah belajar atau berlatih. Bakat akan terealisasi menjadi kecakapan yang nyata sesudah belajar atau berlatih. Jika bahan pelajaran atau jurusan yang dipelajari oleh mahasiswa sesuai dengan bakatnya maka pencapaian akademiknya akan lebih baik karena ia senang belajar dan untuk selanjutnya ia akan lebih giat mempelajarinya.
25
e) Motivasi Motivasi berasal dari kata “movere” yang berarti menggerakkan, mengendalikan, membangkit kan kegiatan, menumbuhkan perasaan, pengambilan prakarsa untuk menggapai tujuan yang diingink. Motivasi mempunyai tiga komponen yaitu: kebutuhan, dorongan dan tujuan. Kebutuhan terjadi bila individu ada dalam ketidak seimbangan antara apa yang dia miliki dan harapan, misalnya mahasiswa merasa bahwa hasil belajarnya rendah, padahal ia memiliki buku pelajaran yang lengkap, ia merasa memiliki cukup waktu untuk belajar, waktu belajar yang ia gunakan tidak memadai untuk memperoleh hasil yang baik, oleh karena itu ia mengubah caracara belajarnya. Sedangkan dorongan merupakan kekuatan mental untuk kegiatan dalam rangka memenuhi harapan atau pencapaian tujuan. Tujuan merupakan hal yang paling pokok yang ingin dicapai oleh individu atau merupakan perilaku dalam hal belajar.
B. Macromedia Flash
1. Pengertian Macromedia Flash Sebelum tahun 2005, Flash dirilis oleh macromedia flash 1.0 diluncurkan pada tahun 1996 setelah Macromedia membeli program animasi vektor bernama future splash. Versi terakhir yang diluncurkan di pasaran dengan menggunakan nama 'Macromedia' adalah adalah macromedia flash 8.
26
dan pada tanggal 3 Desember 2005 Adobe Systems mengakuisisi macromedia dan seluruh produknya, sehingga nama Macromedia Flash berubah menjadi Adobe Flash.Tapi kita tidak akan membahas satu persatu tetapi yang akan dibahas adalah penggunaan Macromedia Flash Professional 8.0 karena yang nanti akan digunakan adalah Macromedia Flash Professional 8. Menurut Jayadi (2008) macromedia flash adalah salah satu program software yang mampu menyajikan pesan audiovisual secara jelas kepada siswa dan materi yang bersifat nyata, sehingga dapat diilustrasikan secara lebih menarik kepada siswa dengan berbagai gambar animasi yang dapat merangsang minat belajar siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran dengan menggunakan perangkat lunak ini kita dapat membangun dan membuat berbagai macam hal yang berhubungan dengan komputer grafis, seperti presentasi, multimedia, CD interaktif, animasi (animasi pada halaman web, film kartun, iklan, dan sebagainya), slide show foto, dan masih banyak lainnya. Dikse (2010) berpendapat bahwa Macromedia Flash Professional 8 dibuat oleh perusahaan software macromedia untuk keperluan membuat suatu aplikasi web yang interaktif dan menarik. Macromedia Flash Professional 8 sering digunakan untuk membuat animasi dan untuk keperluan lain seperti membuat game dan tutorial. Karena Macromedia Flash Professional 8 dapat menampilkan teks, gambar, animasi, dan audio secara bersama maka sangat mungkin apabila Macromedia Flash Professional 8 digunakan sebagai sarana pengembangan media pembelajaran.
27
Wirawan Istiono dalam Andrianto (2010) menjelaskan bahwa macriomedia flash adalah suatu program aplikasi berbasis vektor standar authoring tool professional yang digunakan untuk membuat animasi dan bitmap yang sangat menarik untuk membuat animasi logo, movie, game, menu interaktis, dan pembuatan aplikasi-aplikasi web. Dan selanjutnya Macromedia Flash adalah suatu suatu software animasi yang dapat digunakan untuk mempermudah penyampaian suatu konsep yang bersifat abstrak yang dalam penerapannya menggunakan komputer dan media imager proyector. Menurut
Adjie
(dalam
Pradipta,
2011)
Macromedia
Flash
Professional 8 adalah software yang banyak dipakai untuk membuat presentasi multimedia untuk kepentingan advertising karena berbentuk file movie yang berekstensi relatif kecil. Salah satu keunggulan yang dimiliki software ini adalah mempunyai kemampuan yang lebih unggul dibanding software lain dalam menampilkan multimedia, gabungan grafis, animasi, suara serta interaktifitas user. Pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa Macromedia Flash Professional 8 merupakan software yang dapat dikembangkan menjadi media pembelajaran yang interaktif. Bagian bagian penting dalam area kerja di atas diantaranya: menu,toolbox, timeline, stage, dan panel. 1. Menu Menu pada Macromedia Flash Professional 8 terdiri dari : file, edit, view, insert, modify, text commands, control, window, dan help. Pada setiap menu terdapat submenu akan muncul ketika menu diklik satu kali.
28
2. Toolbox Dalam toolbox terdapat komponen-komponen penting diantaranya: tools, view, colors, dan options. Toolbox berperan untuk memanipulasi atau modifikasi objek dalam stage. 3. Timeline Timeline atau garis waktu merupakan komponen yang digunakan untuk mengatur dan mengontrol jalannya animasi. Timeline terdiri dari beberapa layer. Layer digunakan untuk menempatkan satu atau beberapa objek dalam stage agar dapat diolah dengan objek lain. Setiap layer terdiri dari frame-frame yang digunakan untuk mengatur kecepatan animasi. Semakin panjang frame dalam layer, maka semakin lama animasi akan berjalan. 4. Stage Stage disebut juga layar atu panggung. Stage digunakan untuk memainkan objek-objek yang akan diberi animasi. Dalam stage dapat membuat gambar, teks, memberi warna dan sebagainya. 5. Panel Beberapa panel penting dalam Macromedia Flash Professional 8 diantaranya adalah properties, filters and parameters, action, library, color, dan align, info and transform. a) Panel Properties, Filters and Parameters Panel ini terdapat di stage. Panel properties, filters and parameters digunakan untuk mengatur ukuran background, kecepatan
29
animasi dan lain-lain. Untuk mengeluarkan dan menyembunyikan panel ini dapat digunakan shortcut Ctrl+F3 b) Panel Actions Panel Actions digunakan untuk menulis scipt atau bahasa pemrograman flash (Actions Script). Script dapat diketikan secara langsung pada layer actions atau menggunakan bantuan yang disediakan oleh macromedia flash professional 8. Untuk memunculkan dan menyembunyikan panel ini dapat digunakan shortcut F9. c) Panel Library Library merupakan panel yang digunakan untuk menyimpan objek-objek berupa graphic atau gambar, button atau tombol, movie, dan suara, baik yang dibuat langsung pada stage ataupun hasil proses impor dari luar stage. Untuk memunculkan atau menyembunyikan panel ini dapat digunakan shortcut Ctrl+L. d) Panel Color Panel color merupakan panel yang digunakan untuk memilih warna yang digunakan dalam pembuatan objek-objek pada stage. Ada dua subpanel, yaitu: color mixer dan color swatches. Shortcut untuk color mixer adalah shift+F9 dan shortcut untuk color swatches adalah Ctrl+F9. e) Panel Align, Info and Transform Untuk menampilakan panel ini dapat menekan Ctrl+K. Panel ini digunakan untuk mengatur posisi objek jika ingin diletakkan pada
30
tengah stage, sebelah kiri atau kanan dan lain-lain. Dengan panel ini objek juga daat diputar dengan menggunakan transform. Animasi yang dapat dibuat pada macromedia flash dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, antara lain : a. Animasi frame by frame,
adalah animasi yang dibuat hanya dengan
menggunakan berbagai frame dalam satu layer ataupun antar-layer. Lama tidaknya sebuah animasi dijalankan sangat bergantung dari jumlah frame. b. Animasi motion tween, merupakan bentuk animasi yang paling mendasar pada macromedia flash 8. Animasi ini digunakan untuk menggerakkan objek dari satu titik ke titik lain. c. Animasi shape tween, animasi perubahan bentuk. Dalam pembuatan animasi ini dibutuhkan blank keyframe yaitu sebuah frame kosong yang akan digunakan untuk menambahkan bentuk objek yang berbeda pada keyframe sebelumnya. d. Pada program Macromedi Flash dikenal istilah symbol. Symbol adalah objek yang nantinya akan dijadikan sebuah animasi. Agar sebuah objek dapat dianimasikan, maka objek tersebut harus dijadikan sebuah simbol dengan perintah convert to symbol. Ketiga tipe simbol tersebut yaitu: a) Graphic, digunakan untuk gambar statis dan untuk membuat potonganpotongan animasi yang terangkum pada timeline. Kontrol interaksi dan suara tidak dapat bekerja di dalam animasi simbol graphic. b) Button, digunakan untuk membuat tombol interaksi di dalam yang mampu merespon aksi mouse.
31
c) Movie clip, digunakan untuk membuat bagian animasi. movie clip mempunyai timeline dengan multiframe sendiri. movie clip dapat berisi kontrol interaktif, suara, maupun movie clip lainnya. Berdasarkan beberapa pengertian Macromedia Flash yang telah di paparkan oleh para ahli, maka dapat disimpulkan bahwa Macromedia Flash dalam pembelajaran itu adalah suatu softwere animasi media pembelajaran untuk membantu guru dalam menyampaikan pembelajaran agar lebih menarik dan mudah di pahami Siswa dan penerapannya menggunakan computer dan imager proyektor. Dengan demikian media macromedia flash sejalan dengan pertumbuhan pendidikan, yakni dapat memberi kontribusi pada siswa untuk menumbuhkan semangat dalam bentuk proses pembelajaran dan dapat memusatkan perhatian serta pemahaman siswa lebih dalam mengenai materi tersebut dengan cara yang menyenangkan dan lebih berkesan sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Kekurangan dan Kelebihan Macromedia Flash a. Kekurangan Macromedia Flash Kelebihan Program Aplikasi Adobe Macromedia Flash yaitu: a) Merupakan teknologi animasi web yang paling populer saat ini sehingga banyak didukung oleh berbagai pihak. b) Ukuran file yang kecil dengan kualitas yang baik. c) Kebutuhan hardware yang tidak tinggi.
32
d) Dapat membuat website, cd-interaktif, animasi web, animasi kartun, kartu elektronik, iklan TV, banner di web, presentasi interaksi, permainan, aplikasi web dan handphone. e) Dapat ditampilkan di berbagai media seperti Web, CD-ROM, VCD, DVD, Televisi, Handphone dan PDA. Adanya Actionscript. Dengan actionscript anda dapat membuat animasi dengan menggunakan kode sehingga memperkecil ukuran file. Karena adanya actionscript ini juga Flash dapat untuk membuat game karena script dapat menyimpan variable dan nilai, melakukan perhitungan, dsb. yang berguna dalam game. Selain itu, Flash adalah program berbasis vektor. f) Kelemahan-kelemahan yang ada di Microsoft power point, seperti penambahan sebuah animasi yang lebih beragam dan menarik serta pengaturan navigasi yang lebih kompleks akan bisa diatasi apa bila kita menggunakan Program Macromedia Flash. Macromedia juga menjadi salah satu alternatif didalam pembuatan animasi bergerak yang kemudian kita kenal dengan istilah kartun. Dengan program ini kita bisa berkreasi sesuai dengan selera serta imajinasi, satu hal lagi yang menjadi kehandalan program ini adalah memungkinkan penanbahan sebuah program database, walau sebenarnya ini tidak terlalu penting didalam pembuatan presentasi.
33
b. Kelebihan Macromedia Flash Terlepas
adanya
kelebihan-kelebihan
tersebut
ternyata
Macromedia Flash tidaklah dengan mudah bisa digunakan terutama bagi pada pemula. Didalam macromedia flash kita harus menghafalkan beberapa perintah untuk bisa membuat presentasi yang menarik. Kekurangan dari program aplikasi Flash, salah satunya adalah komputer yang ingin memainkan animasi flash harus memiliki flash player. Anda harus menginstallnya, biasanya secara online. Satu lagi, program adobe flash bukan freeware.
C. Media Pembelajaran
1. Pengertian Media Pembelajaran Sadiman (2008) menjelaskan media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima pesan. Dalam hal ini adalah proses merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian siswa sehingga proses belajar dapat terjalin. Berdasarkan pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah alat bantu yang digunakan oleh guru sebagai alat bantu mengajar. Dalam interaksi pembelajaran, guru menyampaikan pesan ajaran berupa materi Istilah media berasal dari bahasa Latin yang merupakan bentuk jamak dari "medium" yang secara harafiah berarti perantara atau pengantar. Makna umumnya adalah segala sesuatu yang dapat
34
menyalurkan informasi dari sumber informasi kepada penerima informasi. Istilah media ini sangat populer dalam bidang komunikasi. Proses belajar mengajar pada dasarya juga merupakan proses komunikasi, sehingga media yang digunakan dalam pembelajaran disebut media pembelajaran. Selanjutnya media pembelajaran adalah teknologi pembawa pesan yang dapat
dimanfaatkan
pembelajaran
adalah
untuk alat
keperluan bantu
pembelajaran.
yang
dapat
Jadi
media
digunakan
untuk
pembelajaran. Media pembelajaran adalah komponen integral dari sistem pembelajaran (Santyasa, 2007). Dalam proses pembelajaran, media memiliki fungsi sebagai pembawa informasi dari sumber (guru) menuju penerima (siswa). Sedangkan metode adalah prosedur untuk membantu siswa dalam menerima dan mengolah informasi guna mencapai tujuan pembelajaran. Dalam kegiatan interaksi antara siswa dengan lingkungan, fungsi media dapat diketahui berdasarkan adanya kelebihan media dan hambatan yang mungkin timbul dalam proses pembelajaran. Tiga kelebihan kemampuan media adalah sebagai berikut: a. Kemapuan fiksatif, artinya dapat menangkap, menyimpan, dan menampilkan kembali suatu obyek atau kejadian. Dengan kemampuan ini, obyek atau kejadian dapat digambar, dipotret, direkam, difilmkan, kemudian dapat disimpan dan pada saat diperlukan dapat ditunjukkan dan diamati kembali seperti kejadian aslinya. b. Kemampuan manipulatif, artinya media dapat menampilkan kembali
35
obyek atau kejadian dengan berbagai macam perubahan (manipulasi) sesuai keperluan, misalnya diubah ukurannya, kecepatannya, warnanya, serta dapat pula diulang-ulang penyajiannya. c. Kemampuan distributif, artinya media mampu menjangkau audien yang besar jumlahnya dalam satu kali penyajian secara serempak, misalnya siaran TV atau Radio. Berdasarkan pendapat tentang pengertian media diatas dapat disimpulkan bahwa dalam proses pembelajaran, media memiliki fungsi sebagai pembawa informasi dari sumber (guru) menuju penerima (siswa). Sedangkan metode adalah prosedur untuk membantu siswa dalam menerima dan mengolah informasi guna mencapai tujuan pembelajaran. Media pembelajaran memiliki fungsi atensi, fungsi afektif, fungsi kognitif,
fungsi kompensatoris. Selain itu media
pembelajaran juga berfungsi untuk memotivasi minat atau tindakan, menyajikan informasi, dan memberi intruksi.
2. Manfaat Media Pembelajaran Secara umum mamfaat media dalam proses pembelajaran adalah memperlancar interaksi antara guru dan siswa sehingga kegiatan pembelajaran akan lebih efektif dan efisien. Tetapi secara khusus ada beberapa mamfaat media yang lebih rinci. Kemp dan Dayton (2003) mengidentifikasikan beberapa manfaat media dalam pembelajaran yaitu: 1) Penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan. 2) Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik.
36
3) Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif. 4) Efisiensi dalam waktu dan tenaga. 5) Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa. 6) Media memungkinkan proses belajara dapat dilakukan dimana saja. 7) Media dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses belajar. 8) Merubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif. Selain beberapa manfaat media seperti yang dikemukakan diatas, masih terdapat beberapa manfaat praktis. Manfaat praktis media pembelajaran tersebut adalah : a. Media dapat membuat materi pembelajaran yang abstrak menjadi lebih konkrit. b. Media juga dapat mengatasi masalah keterbatasan ruang dan waktu. c. Media dapat membantu mengatsi keterbatasan indra manusia. d. Media dapat menyajikan objek pembelajaran berupa benda atau peristiwa langka atau berbahaya kedalam kelas. e. Informasi pelajaran yang disajikan dalam media yang tepat akan memberikan kesan mendalam dan lebih lama tersimpan pada diri siswa.
3. Fungsi Media Pembelajaran Fungsi media pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang
37
ditata dan diciptakan oleh guru. Hal ini dikarenakan dengan media pembelajaran siswa akan belajar lebih banyak dari pada jika materi pelajaran disajikan hanya dengan stimulus pandang atau hanya dengan stimulus dengar. Fungsi media pengajaran menekankan bahwa media pengajaran dapat memberikan motivasi dan merangsang siswa untuk belajar, memberikan informasi, memberikan instruksi untuk menarik siswa agar bertindak dalam suatu aktivitas. Berdasarkan beberapa paparan fungsi media di atas, dapat disimpulkan bahwa media dapat meningkatkan motivasi, rangsangan dan mempermudah siswa dalam memahami materi yang disampaikan. Pemakaian media pengajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruhpengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembalajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu. Di samping membangkitkan motivasi dan minat siswa, media pembelajaran juga dapat membantu siswa menigkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data dan memadatkan informasi.
38
Selanjutnya menurut Russell (2000) media merupakan saluran komunikasi. Media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara, yaitu perantara sumber pesan (a source) dengan penerima pesan (a receiver). Mereka mencontohkan media ini dengan film, televisi, diagram, bahan tercetak (printed materials), komputer, dan instruktur. Dalam situasi pembelajaran terdapat pesan-pesan yang harus dikomunikasikan. Pesan tersebut biasanya merupakan isi dari tema atau topik pembelajaran. Berdasarkan dari pendapat para ahli diatas tentang fungsi media pembelajaran dapat di tarik kesimpulan bahwa fungsi media pembelajaran adalah untuk memotivasi minat dan tindakan, menyajikan informasi, dan memberi instruksi, dengan menggunakan media, siswa akan termotivasi serta untuk menyajikan informasi baik melalui pengantar, latar belakang, atau ringkasan yang disajikan dalam bentuk hiburan, drama dan lain-lain.
4. Jenis-jenis Media Adapun jenis-jenis media pembelajaran adalah sebagai berikut: a) Media berbasis manusia Media berbasis manusia merupakan media yang digunakan untuk mengirim dan mengkomunikasikan peran atau informasi b) Media berbasis cetakan Media pembelajaran berbasis cetakan yang paling umum dikenal adalah buku teks, buku penuntun, buku kerja atau latihan, jurnal, majalah, dan lembar lepas.
39
c) Media berbasis visual Media berbasis visual (image) dalam hal ini memegang peranan yang sangat penting dalam proses belajar. Media visual dapat memperlancar pemahaman dan memperkuat ingatan. Visual dapat pula menumbuhkan minat siswa dan dapat memberikan hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata. d) Media berbasis audiovisual Media visual yang menggabungkan penggunaan suara memerlukan pekerjaan tambahan untuk memproduksinya. Salah satu pekerjaan penting yang diperlukan dalam media audio-visual adalah penulisan naskah dan storyboadr yang memerlukan persiapan yang banyak, rancangan dan penelitian. e) Media berbasis komputer Komputer memilih fungsi yang berbeda-beda dalam bidang pendidikan dan latihan komputer berperan sebagai manajer dalam proses pembelajaran yang dikenal dengan nama Computer Managed Instruction (CMI). Modus ini dikenal sebagai Computer Assisted Instruction (CAI). CAI mendukung pembelajaran dan pelatihan, akan tetapi ia bukanlah penyampai utama materi pelajaran. Berdasarkan beberapa pandangan di atas mengenai jenis-jenis media pengajaran maka dapat disimpulkan bahwa media dapat dikategorikan menjadi tujuh jenis media yaitu media audio, media visual, media audio visual dan multimedia.
40
5. Prinsip-Prinsip Pemilihan Media Menghasilkan suatu produk media pembelajaran yang baik maka diperlukan prinsip dalam pemilihan media, prinsip-prinsip media sebagai berikut: 1) Identifikasi ciri-ciri media yang diperhatikan sesuai dengan kondisi, untuk kerja (performance) atau tingkat setiap tujuan pembelajaran, 2) Identifikasi kerakteristik siswa (pembelajar) yang memerlukan media pembelajaran khusus, 3) Identifikasi karakteristik lingkungan belajar berkenaan dengan media pembelajar yang akan digunakan, 4) Identifikasi pertimbangan praktis yang memungkinkan media mana yang mudah dilaksanakan, 5) Identifikasi
faktor
ekonomi
dan
organisasi
yang
menentukan
kemudahan penggunaan media pembelajaran. Menggunakan media harus memperhatikan prinsip pemilihan media
terlebih
dahulu.
Prinsip-prinsip
dalam
pemilihan
media
pembelajaran adalah sebagai berikut: a. Tepat guna, artinya media pembelajaran yang digunakan sesuai dengan kompetensi dasar, b. Berdaya guna, artinya media pembelajaran yang digunakan mampu meningkatkan motivasi siswa, c. Bervariasi, artinya media pembelajaran yang digunakan mampu mendorong sikap aktif siswa dalam belajar.
41
Prinsip-prinsip
media
yang
dipaparkan
di
atas
tersebut
mengidentifikasikan bahwa media yang tepat guna, berdaya guna, dan bervariasi dapat menjadi suatu media pembelajaran yang baik. Isi media yang dirancang sesuai dengan desain pembelajaran dapat menjadikan media
berkualitas.
Media
yang
berkualitas
akan
menumbuhkan
ketertarikan bagi peserta didik untuk belajar menggunakan media. Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa prinsip-prinsip pemilihan media harus diperhatikan dengan baik, sehingga dapat menghasilkan suatu media pembelajaran yang menarik dengan materi yang tepat. Belajar menggunakan media pembelajaran menjadi optimal. Media pembelajaran yang baik adalah media pembelajaran yang mampu membantu siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran.
D. Mata Pelajaran PKn
1. Hakekat Pembelajaran PKn
Pendidikan Kewarganegaraan (Citizenship) merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan diri yang beragam dari segi agama, sosio-kultural, bahasa, usia dan suku bangsa untuk menjadi warga negara yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945 (Kurikulum Berbasis Kompetensi, 2004). Pendidikan Kewarganegaraan mengalami perkembangan sejarah yang sangat panjang, yang dimulai dari Civic Education, Pendidikan Moral Pancasila, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, sampai yang
42
terakhir pada Kurikulum 2004 berubah namanya menjadi mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Pendidikan Kewarganegaraan dapat diartikan sebagai wahana untuk mengembangkan dan melestarikan nilai luhur dan moral yang berakar pada budaya bangsa Indonesia yang diharapkan dapat diwujudkan dalam bentuk perilaku kehidupan sehari-hari peserta didik sebagai individu, anggota masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Landasan PKn adalah Pancasila dan UUD 1945, yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia, tanggap pada tuntutan perubahan zaman, serta Undang Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Kurikulum Berbasis Kompetensi tahun 2004 serta Pedoman Khusus Pengembangan Silabus dan Penilaian Mata Pelajaran Kewarganegaraan yang diterbitkan oleh Departemen Pendidikan Nasional-Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Menengah-Direktorat Pendidikan Menengah Umum.
2. Tujuan Pembelajaran PKn Tujuan mata pelajaran Kewarganegaraan adalah sebagai berikut ini. 1. Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan. 2. Berpartisipasi secara bermutu dan bertanggung jawab, dan bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
43
3. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan pada karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lain. 4. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.
E. Penelitian Relevan
Untuk menjelaskan orisinalitas dan positioning, penelitian ini maka perlu ditampilkan penelitian terdahulu yang relevan yaitu Penelitian yang dilakukan oleh Ady Prayitno (2010), Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Pancasakti Tegal. Penelitian
dengan
judul
“Evektifitas
Penerapan
Media
Pembelajaran
Macromedia Flash Professional 8 Terhadap Minat dan Prestasi Belajar Matematika (suatu penelitian yang di lakukan pada siswa kelas VII semester II MTs Teladan Al Amiriyah Lebaksiu Tahun Pelajaran 2009/2010 untuk pokok bahasan segitiga)”. Pada penelitian ini menunjukkan bahwa ada perbedaan pembelajaran
menggunakan
Macromedia
Flash
Professional
8
dan
pembelajaran konvensioal terhadap minat dan prestasi belajar matematika siswa pokok bahasan segitiga pada siswa kelas VII Semester II MTs Teladan Al Amiriyah Kambangan Lebaksiu Tahun Pelajaran 2009/2010. Penelitian yang dilakukan oleh Eko Bambang Saputro (2009), Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang. Penelitian dengan judul “Kontribusi Media Pembelajaran Interaktif Program Macromedia Flash Profesional 8 untuk
44
Membantu Meningkatkan Pemahaman Konsep Pembiasan Cahaya pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Mijen Demak Tahun 2008/2009”. Berdasarkan hasil penelitian,
disimpulkan
bahwa
media
pembelajaran
interaktif
dapat
meningkatkan pemahaman konsep pembiasan cahaya pada kelas X-1 SMA Negeri 1 Mijen Demak Tahun 2008/2009. Sehingga diharapkan media pembelajaran
interaktif
dijadikan
sebagai
sarana
penunjang
kegiatan
pembelajaran.
Penelitian pengembangan ini menggunakan tiga penelitian relevan. Pertama penelitian tesis yang berjudul “Pengembangan Program Macromedia Flash Professional 8 untuk Pembelajaran Fisika di SMA”, karangan Wiji Susilowati tahun 2000. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat media pembelajaran untuk siswa SMA dengan materi Fisika menggunakan aplikasi Macromedia Flash Professional 8. Hasil penelitian Wiji Susilowati, menyatakan bahwa Macromedia Flash Professional 8 untuk pembelajaran Fisika di SMA dirancang sesuai dengan prinsip-prinsip desian pembelajaran yang mampu menaikkan skor rata-rata tes Fisika siswa sebesar 55,42%. Memiliki efisiensi watu yang tinggi ditinjau dari aspek media dinilai cukup bagus atau menarik. Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian ini adalah pokok permasalahan yang diteliti, teknik analisis pengambilaan data, mata pelajaran, sekolah dan desain media ajar, sedangkan persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian ini adalah penggunaan media ajar dengan menggunakan software macromedia flash professional 8 dan pengembangan program macromedia flash professional 8 dalam meningkatkan hasil belajar.
45
F. Hipotesis Tindakan Berdasarkan tinjauan pustaka dan penelitian yang relavan yang telah di uraikan di atas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa kelas XI IPS pada mata pelajaran PKn tahun pelajaran 2013/2014 akan dapat meningkat dengan mengunakan macromedia flash sebagai media ajar.
46
BAB III METODE PENELITIAN
A. Setting penelitian Setting penelitian merupakan kajian utama dalam penelitian ini. Subjek dalam penelitian ini adalah guru mata pelajaran PKn dan siswa kelas XI (sebelas) IPS SMA yang berjumlah 28 siswa. Pada semester genap tahun pelajaran 2013/2014. Penelitian ini di laksanakan pada bulan Mei sampai bulan Juli tahun ajaran 2013/2014 di SMA Negeri 1 Poleang Tengah Kabupaten Bombana.
B. Jenis dan Sumber Data Jenis dan sumber data merupakan sumber didalam mengembangkan media pembelajaran dengan menggunakan Macromedia Flash Professional 8. Jelasnya dapat di lihat di bawah ini: 1. Jenis Data Jenis data yang di pakai dalam penelitian ini dalah data kualitatif yang berupa data informasi dari penjelasan komponen-komponen yang terlibat mengenai media pembelajaran Macromedia Flash Professional 8 melalui lembar observasi. 2. Sumber Data Sumber data dalam penelitian ini ada dua yang di peroleh yaitu siswa dan guru.
33
47
C. Alat yang Digunakan Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah beberapa unit komputer (PC), Software Macromedia Flash Professional 8, dan beberapa aplikasi diantaranya Adobe Photoshop, system operasi windows 7 dan microphone.
D. Indikator Program Indikator
kerja
yang
digunakan
meliputi
kriteria pendidikan
(educational criteria), tampilan program (cosmetics), kualitas teknik (technical quality). Indikator kerja ini perlu ditetapkan untuk menghindari adanya berbagai macam persepsi tentang bagaimana nantinya bahan ajar ini akan dikembangkan. Kriteria pendidikan berisi indikator-indikator yang berkaitan dengan aspek pendidikan. Tampilan program berisi indikator-indikator yang berkaitan dengan desain tampilan program termasuk teks, gambar, animasi, dan suara. Sedangkan kualitas teknis berkaitan dengan indikator-indikator yang teknis program dan indikator-indikator lain yang belum tercakup sebagai berikut: 1. Kriteria Pendidikan (Educational Criteria) a. Pembelajaran a) Program
dapat
digunakan
untuk
pembelajaran
individu,
kelompok kecil, dan besar b) Program mempunyai topik yang jelas c) Pendekatan pembelajaran dalam program sesuai dan dapat
48
menyesuaikan siswa b. Kurikulum a) Program sesuai dengan kurikulum b) Program relevan dengan materi yang harus dipelajari siswa c) Ketepatan materi dengan standar kompetensi yang termuat pada kurikulum yang berlaku d) Kesesuaian materi dengan kompetensi dasar yang terdapat pada kurikulum yang berlaku e) Kejelasan tujuan pembelajaran c. Isi materi a) Isi materi mempunyai konsep yang benar dan tepat b) Program memiliki materi konsep d. Interaksi a) Struktur program fleksibel terhadap pengguna b) Program mempunyai balikan terhadap input yang diberikan oleh pengguna e. Balikan (Feedback) a) Balikan bersifat positif dan tidak membuat siswa putus asa jika siswa menjawab salah. b) Balikan relevan terhadap respon siswa dan bersifat korektif. f. Penanganan kesalahan (treatment of errors). a) Program mendorong siswa berusaha memperoleh jawaban yang benar.
49
b) Pemakai dapat mengoreksi kesalahan dalam memasukkan input. 2. Tampilan Program (Cosmetics) a. Pewarnaan a) Pemakaian warna tidak mengacaukan tampilan. b) Pemakaian warna membantu pemahaman konsep. b. Pemakaian kata dan bahasa (Text layout) a) Menggunakan huruf/karakter yang sesuai b) Menggunakan bahasa Indonesia c. Pemakaian tombol kata interaktif (Hypertext) a) Menggunakan
fasilitasi
navigasi
guna
membantu
pengguna
beberapa
komponen
menjelajah program b) Setiap
tampilan
merupakan
kombinasi
berupa teks, grafis, animasi yang bekerja bersama sehingga program tampak jelas. d. Grafis (Graphics) a) Grafis membuat informasi lebih atraktif b) Grafis membantu visualisasi kejadian yang jarang terjadi. c) Grafis membantu mengingat informasi yang dipelajari. d) Grafis terlihat jelas dan mudah dipahami (membantu pemahaman). e. Animasi atau video a) Animasi atau video membutuhkan input dari pengguna b) Animasi atau video membantu pengguna dalam melihat kejadian yang jarang terjadi
50
f. Tombol menu dan ikon a) Tersedia berbagai pilihan menu dan ikon b) Terdapat tombol, ikon dan menu yang tetap untuk bantuan, selesai, keluar, maju, mundur, dari layar atau berpindah ke materi yang lain dan berhenti sementara g. Desain (interface) a) Transisi antar layar sudah tepat. b) Program memerlukan sedikit kegiatan mengetik. c) Desain antarmuka interaktif dan menarik. 3. Kualitas Teknis (Technical Quality) a. Pengoperasian program b. Program dapat dimulai dengan mudah c. Program dapat berjalan dengan baik dalam kondisi normal d. Program dapat dioperasikan tanpa CD 4. Respon pengguna a. Pengguna dapat mengoperasikan program secara mandiri b. Pengguna merasa senang menggunakan program c. Pengguna tidak merasa bosan menggunakan program Pemakai termotivasi belajar fisika setelah menggunakan program Syarat yang dapat dijadikan rambu-rambu dalam merencanakan dan mendesain bahan ajar interaktif, yaitu: a) Berpusat pada isi (content); content dari materi yang akan dikembangkan dalam rancangan bahan ajar interaktif harus menjadi
51
prioritas utama. Gambar yang ditampilkan dalam bentuk animasi GIF maupun GIF statis bukan sekedar untuk dekorasi, tetapi mengarah ke content utama. b) Kesederhanaan; desain bahan ajar interaktif yang bagus lebih menunjukkan bentuk yang sederhana dan tidak penuh dengan dekorasi, yang hanya heading, gif animasi dan visual yang tidak diperlukan. c) Ketercernaan (legibility); perancang maupun pengembang bahan ajar interaktif harus mengevaluasi sendiri apakah bahan ajar interaktif yang dikembangkannya mudah dibaca dan contentnya secara keseluruhan mudah dipahami peserta didik. d) Kejelasan menu navigasi; navigator yang jelas membuat pengunjung mengetahui dalam konteks mana sedang beroperasi dan bagaimana mereka bisa terhubung materi yang diinginkan. e) Konsistensi; bahan ajar interaktif yang ditampilkan secara keseluruhan memungkinkan pengguna familiar dengan “perilaku” menu navigator sehingga tidak membingungkan. f) Akurat; keefektifan bahan ajar interaktif menurun apabila pada menu tersebut masih banyak ditemukan kesalahan seperti link yang tidak jalan, navigator yang salah, atau image yang pecah dan tidak muncul. g) Unik; bahan ajar interaktif yang mempunyai tampilan dan nuansa yang unik, memudahkan pengguna untuk melakukan identifikasi ketika mereka masuk atau meninggalkan domainnya.
52
E. Prosedur Penelitian Prosedur pelaksanaan penelitian untuk pengamatan yang terdiri dari beberapa kegiatan yakni dalam pelaksanaan peneliti akan berkalaborasi dengan guru mata pelajaran sebagai pelaku penelitian dan peneliti menjadi pengamat. Pada pelaksanaannya terdapat bebarapa kegiatan yang terangkum dalam beberapa siklus. Adapun langkah-langkah pada setiap siklus adalah sebagai berikut:
Terselesaikan
Permasalahan
Alternative pemecahan (Rencana Tindakan I)
Siklus I Pelaksanaan Tindakan I
Refleksi I
Analisis data I (Evaluasi)
Observasi (Monitoring)
Belum terselesaikan
Permasalahan (Prog.Perbaikan)
Terselesaikan
Refleksi II
Belum Terselesaikan
Alternative pemecahan (Rencana Tindakan II)
Analisis data II (Evaluasi)
Siklus selanjutnya
Desain Penelitian Tindakan Kelas Sumber: Arikunto, 2010
Siklus II Pelaksanaan Tindakan II
Observasi (Monitoring)
53
Secara rinci prosedur penelitian ini dijabarkan sebagai berikut: a. Perencanaan Adapun kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini meliputi: a) Membuat
skenario
pembelajaran
berupa
rencana
pelaksanaan
pembelajaran (RPP) dengan menggunakan pembelajaran tematik. b) Membuat/menyiapkan media pembelajaran termasuk lembar kerja siswa (LKS), lembar observasi guru dan siswa. c) Mendesain alat evaluasi berupa penilaian hasil belajar siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran. b. Pelaksanaan tindakan Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah guru melaksanakan pembelajaran dengan materi yang telah disiapkan pada siklus I dan siklus II. Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan oleh guru, sedangkan peneliti bertindak sebagai pengamat. c. Observasi dan Evaluasi Pada setiap evaluasi ini dilaksanakan untuk mendapatkan informasi bagaimana kemampuan guru dalam membimbing dan memfasilitasi siswa dalam kegiatan proses pembelajaran. Observasi dilakukan oleh pengamat dengan menggunakan lembar observasi berupa pengamatan aktifitas siswa dan aktifitas guru selama kegiatan pembelajaran. Pelakasanaan evaluasi pada setiap siklus bertujuan untuk mendapatkan informasi sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan. Evaluasi dilaksanakan
54
dengan penilaian tes tertulis dalam bentuk pilihan ganda serta kinerja guru dalam mengelola kelas. d. Refleksi Peneliti melaksankan diskusi dengan pengamat untuk merefleksi hasil observasi dan evaluasi yang dilakukan. Refleksi dilakukan untuk mengkaji hal-hal yang telah dan belum tercapai. Hasil refleksi digunakan untuk menetapkan langkah-langkah lebih lanjut pada siklus berikutnya.
F. Teknik Analisis Data Menurut Sugiyono (2011), Data yang diperoleh dari hasil validasi
selanjutnya dianalisis dengan teknik analisis deskriptif. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar PKn siswa dalam hal ini siswa untuk setiap item soal. Untuk menghitung tingkat ketuntasan hasil belajar siswa digunakan rumus sebagai berikut: 1. Secara individual = Jumlah skor yang diperoleh x 100% Total skor (Sudjana, 2002) 2. Secara kelompok menghitung rerata 𝑋 =
∑Xi N
Dimana
𝑋
= Nilai rata-rata yang diperoleh siswa
N
= Jumlah siswa secara keseluruhan
∑Xi = Jumlah nilai yang diperoleh setiap siswa (Sudjana, 2002)
55
3. Ketuntasan % ketuntasan =
∑X N
x 100%
Keterangan: ∑X
= Jumlah siswa yang belajar tuntas
N
= Banyaknya siswa (Riduwan, 2003)
G. Indikator Ketercapaian Indikator ketercapaian dalam penelitian ini adalah indikator tentang peningkatan hasil belajar PKn dimana hasil belajar dikatakan meningkatkan apabilah siswa telah memperoleh nilai 65 sesuai dengan KKM pada SMA Negeri 1 Poleang Tengah Kabupaten Bombana atau minimal 80% siswa yang telah memperoleh nilai standar KKM.
56
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di kelas XI IPS SMA Negeri I Poleang
Tengah
mendeskripsikan
pada
semester
pengertian
genap
pentingnya
dengan dan
kompetensi
sarana-sarana
dasar
hubungan
internasional bagi suatu negara serta menganalisis sistem hukum dan peradilan internasional. Penelitian tindakan kelas ini berlangsung dalam dua siklus penelitian yang masing-masing terdiri dari empat tahap, yaitu tahap perencanaan kegiatan, tahap pelaksanaan tindakan kegiatan, tahap observasi dan evaluasi kegiatan dan tahap refleksi kegiatan.
1. Pelaksanaan Pembelajaran pada Siklus I a. Perencanaan Tindakan Siklus I Sebelum penelitian dimulai hal yang harus dilakukan pertama kali adalah merencanakan kegiatan yang akan dilakukan. Peneliti bersama guru mata pelajaran PKn mendiskusikan tentang rancangan kegiatan yang akan digunakan dalam penelitian kegiatan kelas pada kelas XI IPS SMA Negeri I Poleang Tengah. Disepakati bahwa penelitian berlangsung selama dua siklus, siklus I dan II. Tahap perencanaan pada siklus I meliputi kegiatan sebagai berikut: 1. Membuat skenario pembelajaran berupa desain media pembelajaran PKn dengan menggunakan macromedia flash yang meliputi Recana
43
57
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang disajikan dalam bentuk tatap muka 2. Menyiapkan media pembelajaran yang relevan 3. Menyiapkan lembar kerja siswa (LKS) 4. Menyiapkan lembar observasi, berupa lembar pengamatan aktivitas siswa dan lembar pengamatan aktivitas guru 5. Menyiapkan materi yang telah didesain dan dijadikan bahan pelajaran pada
siklus
I
mendeskripsikan
yaitu
pada
pengertian
pertemuan hubungan
pertama internasional,
membahas peranan
hubungan internasional. 6. Membuat tes evaluasi belajar untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran dengan menggunakan macromedia flash. b. Pelaksanaan Tindakan Siklus I Pelaksanaan tindakan siklus I terdiri dari dua pertemuan dengan durasi 4 x 45 menit sesuai dengan sekenario pembelajaran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Pada pertemuan pertama guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan berdoa dilanjutkan dengan mengabsen siswa. Setelah mengabsen siswa guru menjelaskan kompetensi dasar yang akan dicapai. Guru melanjutkan dengan menjelaskan tentang media ajar berbasis komputer dengan menggunakan macromedia flash, kegiatan inti dilakukan guru dengan membagi kelompok yang heterogen atau dengan cara diacak kemudian dilanjutkan
58
dengan menjelaskan materi tentang pengertian hubungan internasional. Guru memberi kesempatan pada siswa untuk menanyakan hal-hal yang mereka anggap sulit. Setelah kegiatan inti selesai guru memberikan kesimpulan terhadap materi yang telah disampaikan serta memberikan informasi tentang diskusi yang akan dilakukan pada pertemuan selanjutnya. Pada peretemuan kedua Guru mengabsen siswa sebelum memulai pembelajaran, semua siswa hadir dalam mata pelajaran tersebut. Guru mereview materi yang telah disampaikan sebelumnya, beberapa anak antusias dalam menanggapi guru dalam mereview materi. Guru menempatkan siswa pada kelompok yang telah dibentuk sebelumnya dan memberikan soal LKS sebagai bahan diskusi, soal terdiri dari lima pertanyaan. Guru memantau siswa dalam mengajarkan tugas kelompok dan memastikan tiap anggota kelompok memberikan peran terhadap tugas tersebut.
Guru
meminta
perwakilan
dari
kelompok
untuk
mempersentasikan hasil diskusi mereka. Beberapa siswa menanggapi kelompok tersebut. Guru meminta siswa untuk mengumpulkan pekerjaan mereka, kemudian guru memberikan penghargaan atau nilai tertinggi pada kelompok 2 atas poin tertinggi yang telah diperoleh. Setelah diskusi kelompok selesai guru memberikan latihan soal LKS perindividu untuk mengetahui hasil belajar setiap siswa.
59
c. Observasi Kegiatan Siklus I Peneliti melakukan observasi tindakan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Peneliti bertindak sebaga observator/pengamat, sedangkan guru bertindak sebagai pengajar. Peneliti mengamati proses pembelajaran PKn dengan menggunakan macromedia flash di kelas XI IPS SMA Negeri 1 Poleang Tengah. Peneliti menempati bangku paling belakang dalam kelas tersebut untuk melengkapi lembar observasi yang telah disiapkan sebelumnya dan sesekali berkeliling untuk mengamati dengan baik jalannya pembelajaran. Berdasarkan hasil observasi pada pelaksanaan siklus I, peneliti melakukan analisis sebagai berikut: 1. Aktivitas Mengajar Guru Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada siklus I dengan menggunakan media ajar macromedia flash ketuntasan aktivitas mengajar guru pada pertemuan pertama jumlah skor yang diperoleh 5 dan jumlah skor maksimal 10 sehingga persentase yang diperoleh 50% dan pertemuan kedua siklus pertama aktivitas mengajar guru jumlah skor yang diperoleh 7 dan jumlah skor maksimal 10 sehingga persentase yang diperoleh 70%. 2. Aktivitas Belajar Siswa Hasil evaluasi yang dilakukan pada siklus I dengan menggunakan
media ajar macromedia flash ketuntasan aktivitas
mengajar guru pada pertemuan pertama jumlah skor yang diperoleh 4 dan jumlah skor maksimal 10 sehingga persentase yang diperoleh
60
40% dan pertemuan kedua siklus pertama aktivitas mengajar guru jumlah skor yang diperoleh 6 dan jumlah skor maksimal 10 sehingga persentase yang diperoleh 60%. d. Evaluasi Tindakan Siklus I Evaluasi siklus I dilakukan berupa tes tertulis, tes ini dilakukan untuk menilai sejauh mana mendeskripsikan pengertian hubungan internasional, peranan hubungan internasional dan sarana-sarana hubungan internasional telah dikuasi oleh siswa. Berdasarkan hasil tes, siswa yang memperoleh nilai ≥ 65 sebesar 60,71% atau 17 orang dengan nilai rata-rata 70,21. Dari hasil tes siklus I belum mencapai keberhasilan KKM yang ditetapkan sekolah sehingga peneliti melanjutkan pada siklus II. Tabel 1. Hasil Analisis Ketuntasan Belajar pada Siklus I. No. 1. 2.
Ketuntasan Jumlah Siswa Tuntas 17 Tidak tuntas 11 Jumlah 28 Sumber: Diolah dari data Penelitian.
Persentase 60,71% 39,29% 100%
61
Grafik 1: Hasil Analisis Ketuntasan Belajar pada Siklus I 18
17 (60,71%)
16 14 12
11 (39,29%)
10 8 6 4 2 0 Tuntas
Tidak Tuntas
e. Refleksi Tindakan Siklus I Tindakan refleksi yang dapat di ambil berdasarkan observasi tersebut adalah: 1. Guru
harus
lebih
memahami
tentang
langkah-langkah
pada
pembelajaran dengan menggunakan macromedia flash sehingga proses pembelajaran dapat berjalan efektif dalam mencapai tujuan yang ditetapkan. 2. Guru hendaknya memberikan motivasi kepada siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran. Selain itu guru harus lebih memusatkan perhatian kepada semua kelompok, sehingga semua kelompok dapat memahami materi maupun tugas yang diberikan oleh guru.
62
2. Pelaksanaan Pembelajaran pada Siklus II a. Perencanaan Tindakan Siklus II Perencanaan tindakan siklus II dilakukan di kelas yang sama kelas XI IPS SMA Negeri I Poleang Tengah. Peneliti bersama dengan guru mata pelajaran PKn mendiskusikan tentang rancangan kegiatan yang akan digunakan dalam penelitian. Pada siklus II guru kembali menyusun hal-hal yang perlu dipersiapkan dalam tahap perencanaan sebagaimana yang akan dilaksanakan pada siklus I, seperti langkahlangkah yang tercantum berikut ini. 1. Membuat skenario pembelajaran berupa desain media pembelajaran PKn dengan menggunakan macromedia flash yang meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang disajikan dalam bentuk tatap muka. 2. Menyiapkan media pembelajaran yang relevan. 3. Menyiapkan lembar kerja siswa (LKS). 4. Menyiapkan lembar observasi, berupa lembar pengamatan aktivitas siswa dan lembar pengamatan aktivitas guru. 5. Menyiapkan materi yang dijadikan bahan pelajaran pada siklus II yaitu pada pertemuan pertama membahas Mendeskripsikan sistem hukum
dan
pada
pertemuan
kedua
Menjelaskan
peradilan
internasional. 6. Membuat tes evaluasi belajar untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran dengan menggunakan macromedia flash.
63
b. Pelaksanaan Tindakan Siklus II Pelaksanaan tindakan siklus II terdiri dari dua pertemuan dengan durasi 4 x 45 menit sesuai dengan sekenario pembelajaran Renacana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Pada pertemuan pertama guru membuka pelajaran dengan salam pembuka dan berdoa dilanjutkan dengan mengabsen siswa. Setelah mengabsen siswa guru menjelaskan keterkaitan dengan materi sebelumnya dengan materi yang akan dibahas. Kegiatan inti dilakukan guru dengan membagi kelompok yang heterogen kemudian dilanjutkan dengan menjelaskan materi makna Perjanjian Internasional. Guru memberikan tugas kelompok sebagai bahan diskusi. Guru memberikan pertanyaan kepada beberapa kelompok. Setelah kegiatan inti selesai guru memberikan informasi tentang diskusi yang akan dilakukan pada pertemuan selanjutnya. Pada pertemuan kedua Guru mengabsen siswa sebelum memulai pembelajaran, semua siswa hadir dalam mata pelajaran tersebut. Guru mereview materi yang telah disampaikan sebelumnya, beberapa anak sangat antusias dalam menanggapi guru dalam mereview materi. Guru menempatkan siswa pada kelompok yang telah dibentuk sebelumnya dan memberikan soal sebagai bahan diskusi. Guru memantau siswa mengerjakan tugas kelompok dan memastikan tiap anggota kelompok memberikan peran terhadap tugas tersebut. Guru
meminta
perwakilan
dari
kelompok
untuk
mempersentasikan hasil diskusi mereka, semua kelompok berpartisipasi
64
dalam menanggapi hasil diskusi kelompok lain. Guru meminta siswa untuk mengumpulkan pekerjaan mereka, serta guru memberikan penghargaan atau nilai tertinggi pada kelompok 1 atas poin tertinggi yang telah diperoleh. Setelah diskusi kelompok selesai guru memberikan latihan soal LKS perindividu untuk mengetahui hasil belajar setiap siswa. c. Observasi Tindakan Siklus II Proses pembelajaran pada tindakan siklus II ini telah mengalami peningkatan dari siklus I. Berdasarkan hasil observasi pada pelaksanaan siklus II, peneliti melakukan analisis sebagai berikut: 1. Aktivitas Mengajar Guru Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada siklus II dengan menggunakan media ajar Macromedia Flash ketuntasan aktivitas mengajar guru pada pertemuan pertama jumlah skor yang diperoleh 7 dan jumlah skor maksimal 10 sehingga persentase yang diperoleh 70% dan pertemuan kedua siklus pertama aktivitas mengajar guru jumlah skor yang diperoleh 9 dan jumlah skor maksimal 10 sehingga persentase yang diperoleh 90%. 2. Aktivitas Belajar Siswa Hasil evaluasi yang dilakukan pada siklus II dengan menggunakan
media ajar Macromedia Flash ketuntasan aktivitas
mengajar guru pada pertemuan pertama jumlah skor yang diperoleh 10 dan jumlah skor maksimal 10 sehingga persentase yang diperoleh 70% dan pertemuan kedua siklus pertama aktivitas mengajar guru
65
jumlah skor yang diperoleh 9 dan jumlah skor maksimal 10 sehingga persentase yang diperoleh 90%. d. Evaluasi Tindakan Siklus II Evaluasi siklus I dilakukan berupa tes tertulis, tes ini dilakukan untuk menilai sejauh mana Tahap-Tahap Perjanjian Internasional telah dikuasi oleh siswa. Berdasarkan hasil pelaksanaan penelitian pada siklus II diperoleh hasil evaluasi sebagai berikut: Tabel 2. Hasil Analisis Ketuntasan Belajar pada Siklus II. No. Ketuntasan Jumlah Siswa Persentase 1. Tuntas 24 85,71% 2. Tidak tuntas 4 14,29% Jumlah 28 100% Sumber: Diolah dari data Penelitian. Grafik 2: Hasil Analisis Ketuntasan Belajar pada Siklus II 30 25
24 (85,71%)
20 15 10 4 (14,29%)
5 0 Tuntas
Tidak Tuntas
Berdasarkan hasil tes siklus II diketauhi bahwa terjadi peninkatan hasil belajar siswa dibandingkan dengan siklus I. Siswa yang
66
memperoleh nilai ≥ 65 sebesar 85,71% atau 24 orang dengan nilai ratarata siswa 78,64. Hal ini menunjukkan terjadi peningkatan sebesar 35%. Dari hasil tes siklus II sudah mencapai keberhasilan KKM yang ditetapkan disekolah. (Hasil tes dilihat pada lampiran 10). e. Refleksi Tindakan Siklus II Tindakan refleksi yang dapat diambil berdasarkan hasil observasi tersebut adalah Guru sudah memahami dengan baik mengajar dengan menggunkan aplikasi Macromedia Flash sebagai media ajar. Pada pelaksanaan tindakan siklus II dari dua kali pertemuan secara umum sudah berlangsung dengan baik terlihat dengan meningkatnya aktivitas dan hasil belajar siswa, jika dibandingkan dengan siklus sebelumnya dan sebelum menggunakan aplikasi Macromedia Flash sebagai media ajar. Sehingga penelitian ini dihentikan dengan indikator keberhasilan 85% siswa mencapai ketuntasan hasil belajar siswa.
3. Deskripsi Hasil Analisis Data Data mengenal hasil belajar PKn Siswa Kelas XI SMA Negeri I Poleang Tengah pada pokok bahasan mendeskripsikan pengertian pentingnya dan sarana-sarana hubungan internasional bagi suatu negara serta menganalisis sistem hukum dan peradilan internasional diperoleh hasil belajar berdasarkan hasil analisis data tersebut yang ditunjukan pada siklus I dan siklus II diperoleh data seperti pada tabel 3 berikut:
67
Tabel 3 Deskripsi Hasil Belajar Siswa pada Setiap Siklus Nilai No Tahap Evaluasi Rata-rata Maksimum 1. Siklus I 70,21 90 2.
Siklus II
78,64
100
Nilai Minimum 50 60
Sumber: Diolah dari data penelitian Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa hasil belajar PKn siswa kelas XI SMA Negeri I Poleang Tengah pada pokok bahasan Menganalisis Hubungan Internasional dan Organisasi Internasional setelah diajar dengan menggunakan Macromedia Flash meningkat dari siklus I ke siklus II. B. Pembahasan Berdasarkan permasalahan yang diajukan pada penelitian ini tentang apakah dengan menggunakan Macromeidia Flash dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn di kelas XI IPS SMA Negeri 1 Poleang Tengah, terlihat bahwa hasil belajar siswa dari siklus I sampai siklus II mengalami peningkatan dengan menggunakan Macromedia Flash.
1. Siklus I a) Hasil Belajar Siswa Berdasarkan hasil evaluasi siswa pada siklus I diperoleh nilai yang bervariasi nilai minimum sebesar 50, nilai maksimum sebasar 90 dengan rata-rata hasil belajar siswa sebesar 70,21. Pada kondisi ini ternyata terdapat 11 siswa atau 39,29% dari jumlah keseluruhan 28 siswa belum tuntas karena memperoleh nilai di bawah KKM yang
68
ditetapkan disekolah yaitu nilai ≥ 65 dan 17 siswa atau 60,71% siswa yang telah tuntas karena memperoleh nilai ≥ 65. b) Hasil Aktivitas Mengajar Guru Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada siklus I dengan menggunakan Macromedia Flash ketuntasan aktivitas mengajar guru pada pertemuan pertama jumlah skor diperoleh 5 dan jumlah skor maksimal 10 sehingga persentase yang diperoleh 50% dan pertemuan kedua siklus pertama aktifitas mengajar guru jumlah skor yang diperoleh 7 dan jumlah maksimal 10 sehingga persentase yang diperoleh 70%. c) Hasil Aktivitas Belajar Siswa Hasil
evaluasi
yang
dilakukan
pada
siklus
I
dengan
menggunakan Macromedia Flash ketuntasan aktivitas belajar siswa pada pertemuan pertama jumlah skor diperoleh 4 dan jumlah skor maksimal 10 sehingga persentase yang diperoleh 40% dan pertemuan kedua siklus I aktivitas mengajar guru jumlah skor yanh diperoleh 6 dan jumlah maksimal 10 sehingga persentase yang diperoleh 60%. d) Hasil Lembar Observasi Siklus I Berdasarkan hasil observasi guru pada siklus I pertemuan pertama aspek yang diamati adalah aktivitas guru dalam mengajar menggunakan macromedia flash dan yang terlaksana yaitu 5 aspek yang diamati aktivitas guru dari 10 aspek yang diamati, sedangkan pada hasil observasi siswa pada siklus I pertemuan pertama aspek yang
69
diamati adalah aktivitas siswa dalam belajar dan yang terlaksna yaitu 4 aspek yang diamati siswa dari 10 aspek yang diamati. Pada lembar observasi guru pada siklus I pertemuan kedua aspek yang diamati adalah aktivitas guru dalam mengajar menggunakan macromedia flash dan yang terlaksana yaitu 7 aspek yang diamati aktivitas guru dari 10 aspek yang diamati, sedangkan pada hasil observasi siswa pada siklus I pertemuan kedua aspek yang diamati adalah aktivitas siswa dalam belajar dan yang terlaksna yaitu 6 aspek yang diamati siswa dari 10 aspek yang diamati.
2. Siklus II a) Hasil Belajar Siswa Berdasarkan hasil evaluasi siswa pada siklus II, siswa yang memperoleh nilai dibawah
≥ 65 sebanyak 4 siswa atau sebesar
14,29%. Berdasarkan analisis dari evaluasi yang diberikan setelah siswa melaksanakan serangkaian kegiatan belajar dengan menggunakan Macromedia Flash, maka hasil belajar menunjukkan peningkatan dari siklus I ke siklus II, dimana pada siklus I rata-rata hasil belajar siswa besar 70,21 atau tingkat pencapaian sebesar 60,71% dan pada siklus II nilai rata-rata meningkat menjadi 78,64 dengan tingkat pencapaian 85,71%. Dari hasil ini nampak bahwa hasil siswa pada siklus II mengalami peningkatan tingkat pencapaian sebesar 25% dari hasil evaluasi yang diperoleh sebelumnya yaitu pada siklus I.
70
b) Aktivitas Mengajar Guru Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada siklus II dengan menggunakan Macromedia Flash ketuntasan aktivitas mengajar guru pada pertemuan pertama jumlah skor diperoleh 7 dan jumlah skor maksimal 10 aspek yang diamati sehingga persentase yang diperoleh 70% dan pertemuan kedua siklus dua aktifitas mengajar guru jumlah skor yang diperoleh 9 dan jumlah maksimal 10 aspek yang diamati sehingga persentase yang diperoleh 90%. c) Hasil Aktivitas Belajar Siswa Hasil
evaluasi
yang
dilakukan
pada
siklus
I
dengan
menggunakan Macromedia Flash ketuntasan aktivitas belajar siswa pada pertemuan pertama jumlah skor diperoleh 7 dan jumlah skor maksimal 10 sehingga persentase yang diperoleh 70% dan pertemuan kedua siklus II aktivitas mengajar guru jumlah skor yanh diperoleh 9 dan jumlah maksimal 10 sehingga persentase yang diperoleh 90%. Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan pada siklus I dan siklus II dapat dinyatakan bahwa dengan menggunkan Macromedia Flash yang diterapkan pada siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Poleang Tengah efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat melalui peningkatan hasil belajar pada siklus I dan siklus II, serta ketuntasan hasil belajar siswa selama siklus I dan siklus II berlangsung. Peningkatan tersebut dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu, siswa
mulai
menikmati
pembelajaran
dengan
menggunakan
71
Macromedia Flash, siswa mampu bekerja sama dengan kelompok dengan baik serta siswa mampu mempersentasikan dan menanggapi hasil diskusi dengan baik. Berdasarkan hasil tersebut media ajar Macromedia Flash efektif dalam meningkatan hasil belajar siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Poleang Tengah. Hal ini ditandai oleh tingkat ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus I telah mencapai 60,71% sesuai dengan indikator pembelajaran yang efektif, kemudian ketuntasan hasil belajar siswa meningkat pada siklus II sebesar 85,71%. Selain itu guru dapat meningkatkan kinerjanya dalam melaksankan tugasnya dengan melaksankan pembelajaran secara efektif yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Grafik ketuntasan hasil belajar siswa secara keseluruhan dapat dilihat sebagai berikut ini. Grafik 3: Ketuntasan Belajar Siswa
Ketuntasan Belajar Siswa 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
85,71%
60,71%
Siklus I
Siklus II
72
Berdasarkan gambar di atas, menunjukkan adanya peningkatan persentase ketentuan belajar siswa dari siklus I ke siklus II. Pada siklus I terdapat 60,71% siswa yang tuntas atau 17 siswa yang tuntas. Sedangkan pada siklus II, siswa yang tuntas mencapai 85,71% atau 24 siswa yang tuntas. d) Hasil Lembar Observasi Siklus II Berdasarkan hasil observasi guru pada siklus II pertemuan pertama aspek yang diamati adalah aktivitas guru dalam mengajar menggunakan macromedia flash dan yang terlaksana yaitu 7 aspek yang diamati aktivitas guru dari 10 aspek yang diamati, sedangkan pada hasil observasi siswa pada siklus II pertemuan pertama aspek yang diamati adalah aktivitas siswa dalam belajar dan yang terlaksna yaitu 7 aspek yang diamati siswa dari 10 aspek yang diamati. Pada lembar observasi guru pada siklus II pertemuan kedua aspek yang diamati adalah aktivitas guru dalam mengajar menggunakan macromedia flash dan yang terlaksana yaitu 9 aspek yang diamati aktivitas guru dari 10 aspek yang diamati, sedangkan pada hasil observasi siswa pada siklus II pertemuan kedua aspek yang diamati adalah aktivitas siswa dalam belajar dan yang terlaksna yaitu 9 aspek yang diamati siswa dari 10 aspek yang diamati. Hal diperjelas dengan teori Hamalik (dalam Arsyad, 2002) mengemukakan bahwa pemakaian media pengajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru,
73
membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembalajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu.
74
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil observasi, evaluasi, dan refleksi pada setiap tindakan siklus dari penelitian ini, terlihat bahwa hasil tes tindakan siklus I setelah diterapkan metode pembejaran dengan menggunakan Macromedia Flash belum sesuai dengan yang diharapkan. Siswa yang memperoleh nilai ≥ 65 sebesar 60,71% atau sebanyak 17 siswa dengan nilai rata-rata siswa 70,21. Karena indikator keberhasilan belum tercapai maka penelitian tindakan kelas ini dilanjutkan ketindakan siklus II. Hasil tes siklus II menunjukkan peningkatan sebesar 25% dari hasil tes tindakan siklus I dengan presentasi ketuntasan belajar siswa mencapai 85,71% sehingga penelitian dihentikan batasi pada siklus II karena indikator keberhasilan ini telah tercapai yaitu minimal 80% siswa telah memperoleh nilai ≥ 65. Berdasarkan metode
pembelajaran berbasis
komputer dengan
menggunakan macromedia flash dapat meningkatkan hasil belajar siswa dimana dilihat hasil obesrvasi karena pada siklus I Pertemuan pertama 40% dan pertemuan kedua 60% dan pada siklus II pertemuan pertama 70% dan pertemuan kedua 90%. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar PKn siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Poleang Tengah pada pokok bahasan Menganalisis Hubungan Internasional dan Organisasi Internasional serta menganalisis sistem hukum dan peradilan internasional dapat ditingkatkan dengan menggunakan Macromedia Flash.
61
75
B. Saran Berkaitan dengan kesimpulan di atas, maka peneliti dapat mengajukan saran-saran sebagai berikut: 1.
Diaharapkan guru menggunakan pembelajaran berbasis komputer dengan aplikasi Macromedia Flash dalam menyampaikan materi pelajaran, sehingga siswa terhindar dari kejenuhan saat proses pembelajaran dilakasanakan. Selain itu guru harus memberikan motivasi kepada siswa, sehingga siswa merasa butuh untuk mempelajari materi yang disampaikan. Bagi guru yang belum pernah menggunkan Macromedia Flash agar dapat menerapkan pembelajaran berbasis komputer tersebut untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
2.
Sebaiknya kepala SMA Negeri 1 Poleang Tengah melengkapi sarana dan prasarana pembelajaran dengan berbasis komputer sehingga proses belajar mengajar berjalan dengan efektif
3.
Diharapkan peneliti berikutnya dapat menerapkan pembelajaran dengan menggunakan Macromedia Flash ini untuk menyelesaikan masalahmasalah pembelajaran yang berkaitan dengan kualitas siswa dalam memahami materi pelajaran.
76
DAFTAR PUSTAKA Adrianto. 2010.Macromedia Flash. Bandung: Tarsito. Arikunto, S. 2010. Prosedur penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. (Edisi Revisi). Jakarta: Rineka Cipta Ady Prayitno (2010), Evektifitas Penerapan Media Pembelajaran Macromedia Flash Professional 8 Terhadap Minat dan Prestasi Belajar Matematika. Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Pancasakti Tegal. Tegal Dimyati & Mudjono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Dikse, I Wayan. (2010). Animasi dengan Flash 8. Yogyakarta: Graha Ilmu. Eko Bambang Saputro (2009), Kontribusi Media Pembelajaran Interaktif Program Macromedia Flash Profesional 8 untuk Membantu Meningkatkan Pemahaman Konsep Pembiasan Cahaya. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang. Semarang Hamalik. 2001. kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: PT. Bumi Aksara. Kemp, J. E. & Dayton, D. K. (2003). Planning and producing instructional media. New York: Harper and Row Publisher. Keller & Dimyati. 2002. Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta. Pradipta, 2011.Belajar Komputer Animasi DenganMacromedia Flash 8, Elex Media Komputindo: Jakarta Russell. 2000. Instuctional Media. (and the new technologies of instruction). New York: Memillan Publishong. Sadiman.(2008). Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, pemanfaatannya. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
dan
Santyasa. (2007). Landasan Konseptual Media Pembelajaran. Makalaha disajikan dalam Workshop Media Pembelajaran Bagi Guru-Guru SMA Negeri Banjar Angkan klungkung, 10 Januari 2007. Sudjana, Nana. 2002. Metoda Statistik. Bandung: Tarsito. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D). Bandung: Alfabeta.
77
Riduwan (2003). Dasar-Dasar Statistik. Edisi Ketiga. Bandung: Alfabeta. Yeni Anjar jayadi. 2008. Penggunaan Jurnal Belajar dengan Macromedia Flash Dalampembelajaran Beologi unutk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran. Skripsi. Surakarta: FKIP UNS.
78
Lampiran 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 001 Nama
: SMA Negeri 1 Poleang Tengah
Mata Pelajaran
: Pendidikan Kewarga Negaraan
Kelas/Semester
: XI / 2 (SIKLUS I)
Standar kompetensi
: 4. Menganalisis Hubungan Internasional dan Organisasi Internasional
Kompetensi dasar
: 4.1 Mendeskripsikan pengertian Pentingnya dan sarana Sarana Hubungan internasional Bagi Suatu Negara
Indikator
: 4.1.1Mendeskripsikan pengertian Hubungan Internasional 4.1.2Mendeskripsikan Pentingnya Hubungan Internasional 4.2.3Menidentifikasi Sarana-Sarana Hubungan Internasional
Alokasi Waktu
: 4 x 45 menit ( 2 x pertemuan )
Pertemuan Minggu ke : 1 dan 2 A. Tujuan Pembelajaran -
Siswa dapat mendeskripsikan pengertian Hubungan Internasional
-
Siswa dapat mendeskripsikan Pentingnya Hubungan Internasional
-
Siswa Dapat mengidentifikasi Sarana-Sarana Hubungan Internasional
B. Metode Pembelajaran -
Ceramah, diskusi dan tanya jawab
C. Model Pembelajaran Pembelajaran berbasis komputer dengan menggunakan Macromedia Flash
79
D. Materi Pembelajaran -
Pengertian Hubungan Internasional
-
Peranan Hubungan Internasional
-
Sarana – Sarana Hubungan Internasional
E. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran Pertemuan 1 Materi : Pengertian Hubungan Internasional a. Pendahuluan (10 Menit)
Apersepsi
Guru Menyampaikan pokok materi pembahasan
Guru Menyampaikan tujuan pembelajaran serta memperkenalkan media ajar berbasis komputer dengan menggunakan Macromedia Flash
b. Kegiatan Inti (70 Menit)
Guru menjelaskan secara singkat materi yang dipelajari
Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mencari pengertian hubungan Internasional didalam buku
Guru menunjuk siswa secara acak untuk menjelaskan pengertian hubungan Internasional
Guru Memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan materi yang belum di pahami
Guru memberi kesempatan kepada siswa lain untuk memberi penjelasan atas pertanyaan temannya
Guru memberi pelurusan agar tidak terjadi kesalahan konsep
c. Penutup (10 Menit)
Guru bersama siswa mengambil kesimpulan akhir sebagai penguatan
Guru memberikan postes secara lisan tentang materi
Guru bersama siswa melakukan refleksi
80
Guru menutup pembelajaran dengan salam
Pertemuan 2 Materi : - Peranan Hubungan Internasional - Sarana-sarana Hubungan Internasional a. Pendahuluan (10 Menit)
Apersepsi
Tanya Jawab Tentang Pelajaran Minggu Lalu
Guru Menyampaikan pokok materi pembahasan
Guru Menyampaikan tujuan pembelajaran
serta memperkenalkan
media ajar berbasis komputer dengan menggunakan Macromedia Flash b. Kegiatan Inti (70 Menit)
Guru menjelaskan secara singkat materi yang dipelajari
Guru membagi siswa kedalam beberapa kelompok
Setiap kelompok yang sudah di bentuk mendiskusikan materi
Salah satu kelompok mempersentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas
Kelompok lain menanggapi
Kelompok pemateri member penjelasan terhadap
tanggapan /
pertanyaan kelompok lain
Guru memfasilitasi jika terdapat siswa atau kelompok mengalami kesulitan dan memberikan klarifikasi jika terjadi kesalahan konsep
c. Penutup (10 Menit)
Guru memberi pelurusan agar tidak terjadi kesalahan konsep
Guru bersama siswa mengambil kesimpulan akhir sebagai penguatan
Guru memberikan postes secara lisan tentang materi
Guru bersama siswa melakukan refleksi
81
Guru memberikan tugas kepada siswa untuk menyerahkan laporan secara tertulis dari hasil diskusi kelas pada peremuan berikutnya
Guru menutup pembelajaran dengan salam
F. Sumber Belajar dan Media 1. Sumber Buku paket PKn Kelas XI, Erlangga karangan Budiyanto. Buku paket PKn Kelas XI, Esis karangan Retno Listyarti. Buku paket PKn Kelas XI, Tiga Serangkai, karangan Sri Jutmini dan Winarno 2. Media Aplikasi Macromedia Flash dengan beberapa tampilan animasi G. Penilaian 1. Tes tertulis berbentuk essay 2. Penilaian terhadap proses dan hasil presentasi baik kelompok masingmasing ataupun dalam diskusi kelas serta tanggung jawab individu terhadap kelompoknya 3. Penilaian terhadap untuk kerja berupa laporan tertulis .
Mulaeno,
Januari 2014
Mengetahui, Kepala SMA Negeri 1 Poleang Tengah
Guru Mata Pelajaran
SUDIRMAN, S.Pd., M.Pd Penata TK. I, III/D NIP. 19691231 200502 1 033
SAMSU RIJAL, S.Pd Penata Muda TK.I, III/b NIP. 19810705 200903 1 007
82
Lampiran 2 LEMBAR KERJA SISWA (LKS) (SIKLUS I) SOAL 1. Apa yang dimaksud dengan perjanjian internasional? 2. Faktor-faktor apa saja yang harus diperhatikan dalam kerja sama internasional yang sehat? 3. Sebutkan peran departemen luar negeri dalam mewujudkan kerja sama internasional yang sehat! 4. Uraikan manfaat kerja sama internasional! 5. Uraikan yang dimaksud dengan perjanjian bilateral dan perjanjian multilateral! Kunci Jawaban Siklus I No.
1.
2.
3.
4.
5.
Jawaban Suatu persetujuan antara sumber utama atau subjek dan sumber hukum internasional yang dapat menimbulkan hak dan kewajiban yang mengikat dalam hukum internasional yang dapat menimbulkan hak dan kewajiban yang mengikat dalam hukum internasional Posisi geografis, sejarah perjuangan jumlah penduduk, kekayaan alam militer, situasi internasional kulitas diplomasi pemerintahan yang bersih dan kepentingan nasional kewajiban membawa aspirasi nasional ketengah perjanjian antara bangsa membantu presiden dan bersama-sama dengan aparatur negara lain melaksankan politik luar negeri yang bebas aktif Dapat membentuk satu negara RI yang berbentuk negara kesatuan dan negara kebangsaan yang demokratis dengan wilayah kekuasan dari sabang sampai maraoke dan dapat membentuk masyarat yang adil dan makmur Perjanjian bilateral adalah perjanjian yang dilakukan dua negara sedangkan Perjanjian multilateral adalah perjanjian yang dilakukan oleh beberapa negara contohnya PBB Jumlah Nilai Akhir (Na) = Jumlah skor yang diperoleh x 100% Total skor
Skor
20
15
20
25
20 100
83
Lampiran 3 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 002 Nama
: SMA Negeri 1 Poleang Tengah
Mata Pelajaran
: Pendidikan Kewarga Negaraan
Kelas/Semester
: XI / 2 (SIKLUS II)
Standar kompetensi
: 5.
Menganalisis Internasional
sistem
hukum
dan
peradilan
Kompetensi dasar
: 5.1 Mendeskripsikan Sistem Hukum dan Peradilan Internasional
Indikator
: 5.1.1 Mengemukakan makna Hukum Internasional 5.1.2 Menjelaskan Asas-Asas Hukum Internasional 5.1.3Mengidentifikasi sumber-sumber hukun Internasional 5.1.4Mengidentifikasi subyek-subyek hukum Internasional 5.1.5Mendeskripsikan kewenangan mahkamah Internasional
Alokasi waktu
: 4 x 45 menit ( 2 x pertemuan )
Pertemuan minggu ke : 3 dan 4 A. Tujuan Pembelajaran -
Siswa dapat mengemukakan makna Hukum Internasional Siswa dapat menjelaskan asas-asas Hukum Internasional Siswa dapat mengidentifikasi sumber-sumber Hukum Internasional Siswa dapat mengidentifikasi subyek-subyek Hukum Internasional Siswa dapat mendeskripsikan peranan lembaga peradilan Internasional Siswa dapat mengidentifikasi kewenangan Mahkamah Internasional
84
B. Metode Pembelajaran -
Ceramah, diskusi dan tanya jawab
C. Model Pembelajaran Pembelajaran berbasis komputer dengan menggunakan Macromedia Flash D. Materi Pembelajaran Hukum dan Peradilan Internasional Makna Hukum Internasional Asas-asas Hukum Internasional Sumber-sumber hukum Internasional Lembaga peradilan Internasional E. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran a. Pendahuluan (10 Menit)
Apersepsi
Tanya jawab tentang pelajaran minggu lalu (review)
Guru Menyampaikan pokok materi yang akan dibahas hari ini
Guru Menyampaikan tujuan pembelajaran serta memperkenalkan media ajar berbasis komputer dengan menggunakan Macromedia Flash
b. Kegiatan Inti (70 Menit)
Guru memberi penjelasan singkat mengenai materi yang dipelajari
Setiap kelompok yang sudah dibentuk mendiskusikan materi
Salah satu kelompok mempresentasekan hasil diskusi kelompok di depan kelas
Kelompok lain menanggapi
Kelompok pemateri memberi penjelasan terhadap tanggapan/pertanyaan kelompok lain
Guru memfasilitasi jika terdapat siswa atau kelompok yang mengalami kesulitan dan memberikan klarifikasi jika terjadi kesalahan konsep
c. Penutup (10 Menit)
Guru memberi pelurusan agar tidak terjadi kesalahan konsep
85
Guru bersama siswa mengambil kesimpulan akhir sebagai penguatan
Guru bersama siswa melakukan refleksi
Guru memberikan tugas kepada siswa untuk menyerahkan laporan secara tertulis dari hasil diskusi kelas pada pertemuan berikutnya
Guru menutup pelajaran dengan salam
a. Pendahuluan (10 Menit)
Apersepsi
Tanya jawab tentang pelajaran minggu lalu (review)
Guru Menyampaikan pokok materi yang akan dibahas hari ini
Guru Menyampaikan tujuan pembelajaran serta memperkenalkan media ajar berbasis komputer dengan menggunakan Macromedia Flash
b. Kegiatan Inti (70 Menit)
Guru memberi penjelasan singkat mengenai materi yang dipelajari
Setiap kelompok yang sudah dibentuk mendiskusikan materi
Salah satu kelompok mempresentasekan hasil diskusi kelompok di depan kelas
Kelompok lain menanggapi
Kelompok pemateri memberi penjelasan terhadap tanggapan/pertanyaan kelompok lain
Guru memfasilitasi jika terdapat siswa atau kelompok yang mengalami kesulitan dan memberikan klarifikasi jika terjadi kesalahan konsep
c. Penutup (10 Menit)
Guru memberi pelurusan agar tidak terjadi kesalahan konsep
Guru bersama siswa mengambil kesimpulan akhir sebagai penguatan
Guru bersama siswa melakukan refleksi
Guru memberikan tugas kepada siswa untuk menyerahkan laporan secara tertulis dari hasil diskusi kelas pada pertemuan berikutnya
Guru menutup pelajaran dengan salam
86
F. Sumber Belajar dan Media 1. Sumber
Buku paket PKn Kelas XI, Erlangga karangan Budiyanto.
Buku paket PKn Kelas XI, Esis karangan Retno Listyarti.
Buku paket PKn Kelas XI, Tiga Serangkai, karangan Sri Jutmini dan Winarno
2. Media d. Aplikasi Macromedia Flash dengan beberapa tampilan animasi G. Penilaian 2. Tes tertulis berbentuk essay 3. Penilaian terhadap proses dan hasil presentase siswa baik kelompok masing-masing ataupun diskusi kelas serta tanggung jawab individu terhadap kelompoknya. 4. Penilaian terhadap untuk kerja berupa laporan tertulis.
Mulaeno,
Januari 2014
Mengetahui, Kepala SMA Swasta Mulaeno
Guru Mata Pelajaran
SUDIRMAN, S.Pd., M.Pd Penata TK. I, III/d NIP. 19691231 200502 1 033
SAMSU RIJAL, S.Pd Penata Muda TK.I, III/b NIP. 19810705 200903 1 007
87
Lampiran 4 LEMBAR KERJA SISWA (LKS) (SIKLUS II) SOAL 1. Beri penjelasan yang dimaksud dengan asas teritorial dan asas kebangsaan dalam hukum internasional! 2. Bagaimana konsep hukum internasional menurut Hugo Grotius? 3. Tuliskan definisi hukum internasional menurut Charles Cheny Hyde! 4. Keistimewaan apa saja yang dimiliki negara sebagai subjek hukum internasional? 5. Jelaskan yang dimaksud dengan sengketa nonjustisiabel! Kunci Jawaban Siklus I No.
1.
2.
3.
4.
5.
Jawaban Menurut asas teritorial negara melaksanakan hukum bagi semua orang dan semua barang yang ada di wilayahnya, sedangkan Menurut asas kebangsaan setiap warga negara di manapun ia berada tetap mendapat perlakuan hukum dari negaranya. Hugo Grotius mengemukakan bahwa hukum dan hubungan internasional didasarkan pada kemauan bebas atau hukum alam dan persetujuan dari beberapa negara atau semua negara. Hukum internasional dapat didefi nisikan sebagai sekumpulan hukum yang bagian terbesar terdiri atas prinsip-prinsip dan peraturan-peraturan tingkah laku di mana negara-negara itu sendiri merasa terikat dan menghormatinya, dan oleh karena itu, juga dihormati dalam hubungan antara mereka satu dengan yang lain, negara, organisasi internasional, Palang Merah Internasional, Takhta Suci Vatikan, organisasi pembebasan atau bangsabangsa yang sedang memperjuangkan hak-haknya, wilayahwilayah perwalian, kaum beligerensi, dan individu-individu yang memiliki kriteria-kriteria tertentu. Sengketa nonjustisiabel adalah sengketa yang bukan merupakan sasaran penyelesaian pengadilan. Sengketa nonjustisiabel sering dikenal sebagai sengketa politik karena hanya melibatkan masalah kebijaksanaan atau urusan lain di luar hukum, sehingga penyelesaian lebih banyak menggunakan pertimbangan politik. Jumlah Nilai Akhir (Na) = Jumlah skor yang diperoleh x 100% Total skor
Skor
20
15
20
20
25
100
88
Lampiran 5 Lembar Observasi Guru Siklus I pada Pertemuan Pertama No. 1. 2. 3. 4.
5.
6. 7. 8. 9. 10.
Aspek yang Diamati Aktivitas Guru Apakah guru menyampaikan materi secara sistematis dan logis
Terlaksana Ya Tidak
Apakah guru menyampaikan masalah dalam bentuk pertanyaan Apakah guru menampilkan media ajar macromedia flash Apakah guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya Apakah guru meminta siswa untuk menyampaikan ide atau gagasangagasannya
Apakah mengembangkan kemapuan berpikir hipotesis kepada siswa
Apakah guru memberikan dalam bentuk LKS Apakah guru memberikan kesempatan kepada siswa menarik kesimpulan Apakah guru menyimpulkan pembelajaran Apakah guru memberi tindak tugas Jumlah skor yang diperoleh Jumlah skor maksimal Persentase%
tugas
untuk materi
lanjut/
Komentar Materi terlihat sistematis dan logis Guru tidak menyampaikan masalah dalam bentuk pertanyaan Guru telah menampilkan media ajar macromedia flash Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya Guru kurang memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya Guru kurang memberi kesempatan berpikir hipotesis kepada siswa Guru menyiapkan LKS Guru tidak membrikan kesempatan kepada siswa untuk menarik kesimpulan Guru menyimpulkan materi diakhir pembelajaran Guru memberi tindak lanjut diakhir pembelajaran.
5 10 50% Mulaeno, Juni 2014 Observer
ZULKIFLI NIM. 21011276
89
Lampiran 6 Lembar Observasi Siswa Siklus I pada Pertemuan Pertama No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Aspek yang Diamati Aktivitas Siswa Apakah siswa memperhatikan penjelasan guru menggunakan media ajar macromedia flash Apakah siswa mengajukan pertanyaan Apakah siswa menyampaikan ide atau gagasan-gagasanya Apakah siswa menjawab pertanyaan guru Apakah siswa menarik kesimpulan dari berbagai kategori materi yang beragam Apakah siswa membuat pertanyaan berdasarkan pertanyaan guru Apakah siswa mengerjakan LKS yang diberikan oleh guru Apakah siswa merespon media yang ditampilkan Apakah siswa mendengarkan kesimpulan guru Apakah siswa mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru Jumlah skor yang diperoleh Jumlah skor maksimal Persentase%
Terlaksana Ya Tidak
Komentar Siswa mendengarkan penjelasan guru menggunkan media Siswa belum aktif dalam mengjukan pertanyaan Siswa belum mampu menyampaikan ide-idenya Siswa dapat menjawab pertanyaan guru Siswa belum mampu menyimpulkan materi sesuai dengan kata-katanya Siswa belum mampu membuat hipotesis Siswa tidak mengerjakan LKS yang diberikan guru Siswa masi kurang memperhatikan media yang ditampilkan oleh guru Siswa mendengarkan kesimpulan guru Siswa antusias dalam mengerjakan tugas yang diberikan
4 10 40% Mulaeno, Juni 2014 Observer
ZULKIFLI NIM. 21011276
90
Lampiran 7 Lembar Observasi Guru Siklus I pada Pertemuan Kedua No. 1. 2. 3. 4.
5.
6. 7. 8. 9. 10.
Aspek yang Diamati Aktivitas Guru Apakah guru menyampaikan materi secara sistematis dan logis
Terlaksana Ya Tidak
Apakah guru menyampaikan masalah dalam bentuk pertanyaan
Apakah guru menampilkan media ajar macromedia flash Apakah guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya Apakah guru meminta siswa untuk menyampaikan ide atau gagasangagasannya Apakah mengembangkan kemampuan berpikir hipotesis kepada siswa Apakah guru memberikan tugas dalam bentuk LKS Apakah guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menarik kesimpulan Apakah guru menyimpulkan materi pembelajaran Apakah guru memberi tindak lanjut/ tugas Jumlah skor yang diperoleh Jumlah skor maksimal Persentase%
Komentar Materi terlihat sistematis dan logis Guru telah menyampaikan masalah dalam bentuk pertanyaan Guru telah menampilkan media ajar macromedia flash Guru telah memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya Guru kurang memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya Guru telah memberi kesempatan berpikir hipotesis kepada siswa Guru menyiapkan LKS Guru tidak membrikan kesempatan kepada siswa untuk menarik kesimpulan Guru menyimpulkan materi diakhir pembelajaran Guru memberi tindak lanjut diakhir pembelajaran.
7 10 70% Mulaeno, Juni 2014 Observer
ZULKIFLI NIM. 21011276
91
Lampiran 8 Lembar Observasi Siswa Siklus I pada Pertemuan Kedua No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Aspek yang Diamati Aktivitas Siswa Apakah siswa memperhatikan penjelasan guru menggunakan media ajar macromedia flash Apakah siswa mengajukan pertanyaan Apakah siswa menyampaikan ide atau gagasan-gagasanya Apakah siswa menjawab pertanyaan guru Apakah siswa menarik kesimpulan dari berbagai kategori materi yang beragam Apakah siswa membuat pertanyaan berdasarkan pertanyaan guru Apakah siswa mengerjakan LKS yang diberikan oleh guru Apakah siswa merespon media yang ditampilkan Apakah siswa mendengarkan kesimpulan guru Apakah siswa mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru Jumlah skor yang diperoleh Jumlah skor maksimal Persentase%
Terlaksana Ya Tidak
Komentar Siswa mendengarkan penjelasan guru menggunkan media Siswa belum aktif dalam mengajukan pertanyaan Siswa belum mampu menyampaikan ide-idenya Siswa dapat menjawab pertanyaan guru Siswa belum mampu menyimpulkan materi sesuai dengan kata-katanya Siswa belum mampu membuat hipotesis Siswa tidak mengerjakan LKS yang diberikan guru Siswa masi kurang memperhatikan media yang ditampilkan oleh guru Siswa mendengarkan kesimpulan guru Siswa antusias dalam mengerjakan tugas yang diberikan
6 10 60% Mulaeno, Juni 2014 Observer
ZULKIFLI NIM. 21011276
92
Lampiran 9 Lembar Observasi Guru Siklus II pada Pertemuan Pertama No. 1. 2. 3. 4.
5.
6. 7. 8. 9. 10.
Aspek yang Diamati Aktivitas Guru Apakah guru menyampaikan materi secara sistematis dan logis
Terlaksana Ya Tidak
Apakah guru menyampaikan masalah dalam bentuk pertanyaan
Apakah guru menampilkan media ajar macromedia flash Apakah guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya Apakah guru meminta siswa untuk menyampaikan ide atau gagasangagasannya Apakah guru mengembangkan kemampuan berpikir hipotesis kepada siswa Apakah guru memberikan tugas dalam bentuk LKS Apakah guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menarik kesimpulan Apakah guru menyimpulkan materi pembelajaran Apakah guru memberi tindak lanjut/ tugas Jumlah skor yang diperoleh Jumlah skor maksimal Persentase%
Komentar Materi terlihat sistematis dan logis Guru telah menyampaikan masalah dalam bentuk pertanyaan Guru telah menampilkan media ajar macromedia flash Guru telah memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya Guru kurang memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya Guru telah memberi kesempatan berpikir hipotesis kepada siswa Guru menyiapkan LKS Guru tidak membrikan kesempatan kepada siswa untuk menarik kesimpulan Guru menyimpulkan materi diakhir pembelajaran Guru memberi tindak lanjut diakhir pembelajaran.
7 10 70% Mulaeno, Juni 2014 Observer
ZULKIFLI NIM. 21011276
93
Lampiran 10 Lembar Observasi Siswa Siklus II pada Pertemuan Pertama No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Aspek yang Diamati Aktivitas Siswa Apakah siswa memperhatikan penjelasan guru menggunakan media ajar macromedia flash Apakah siswa mengajukan pertanyaan Apakah siswa menyampaikan ide atau gagasan-gagasanya Apakah siswa menjawab pertanyaan guru Apakah siswa menarik kesimpulan dari berbagai kategori materi yang beragam Apakah siswa membuat pertanyaan berdasarkan pertanyaan guru Apakah siswa mengerjakan LKS yang diberikan oleh guru Apakah siswa merespon media yang ditampilkan Apakah siswa mendengarkan kesimpulan guru Apakah siswa mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru Jumlah skor yang diperoleh Jumlah skor maksimal Persentase%
Terlaksana Ya Tidak
Komentar Siswa mendengarkan penjelasan guru menggunkan media Siswa belum aktif dalam mengajukan pertanyaan Siswa belum mampu menyampaikan ide-idenya Siswa dapat menjawab pertanyaan guru Siswa belum mampu menyimpulkan materi sesuai dengan kata-katanya Siswa belum mampu membuat hipotesis Siswa tidak mengerjakan LKS yang diberikan guru Siswa sudah memperhatikan media yang ditampilkan oleh guru Siswa mendengarkan kesimpulan guru Siswa antusias dalam mengerjakan tugas yang diberikan
7 10 70% Mulaeno, Juni 2014 Observer
ZULKIFLI NIM. 21011276
94
Lampiran 11 Lembar Observasi Guru Siklus II pada Pertemuan Kedua No. 1. 2. 3. 4.
5.
6. 7. 8. 9. 10.
Aspek yang Diamati Aktivitas Guru Apakah guru menyampaikan materi secara sistematis dan logis
Terlaksan Ya Tidak
Apakah guru menyampaikan masalah dalam bentuk pertanyaan
Apakah guru menampilkan media ajar macromedia flash Apakah guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya Apakah guru meminta siswa untuk menyampaikan ide atau gagasangagasannya Apakah guru mengembangkan kemampuan berpikir hipotesis kepada siswa Apakah guru memberikan tugas dalam bentuk LKS Apakah guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menarik kesimpulan Apakah guru menyimpulkan materi pembelajaran Apakah guru memberi tindak lanjut/ tugas Jumlah skor yang diperoleh Jumlah skor maksimal Persentase%
Komentar Materi terlihat sistematis dan logis Guru telah menyampaikan masalah dalam bentuk pertanyaan Guru telah menampilkan media ajar macromedia flash Guru telah memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya Guru sudah memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya Guru telah memberi kesempatan berpikir hipotesis kepada siswa Guru memberikan LKS untuk diselesaikan Guru tidak membrikan kesempatan kepada siswa untuk menarik kesimpulan Guru menyimpulkan materi diakhir pembelajaran Guru memberi tindak lanjut diakhir pembelajaran.
9 10 90% Mulaeno, Juni 2014 Observer
ZULKIFLI NIM. 21011276
95
Lampiran 12 Lembar Observasi Siswa Siklus II pada Pertemuan Kedua No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Aspek yang Diamati Aktivitas Siswa Apakah siswa memperhatikan penjelasan guru menggunakan media ajar macromedia flash Apakah siswa mengajukan pertanyaan Apakah siswa menyampaikan ide atau gagasan-gagasanya Apakah siswa menjawab pertanyaan guru Apakah siswa menarik kesimpulan dari berbagai kategori materi yang beragam Apakah siswa membuat pertanyaan berdasarkan pertanyaan guru Apakah siswa mengerjakan LKS yang diberikan oleh guru Apakah siswa merespon media yang ditampilkan Apakah siswa mendengarkan kesimpulan guru Apakah siswa mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru Jumlah skor yang diperoleh Jumlah skor maksimal Persentase%
Terlaksana Ya Tidak
Komentar Siswa mendengarkan penjelasan guru menggunkan media Siswa belum aktif dalam mengajukan pertanyaan Siswa mampu menyampaikan ide-idenya Siswa dapat menjawab pertanyaan guru Siswa belum mampu menyimpulkan materi sesuai dengan kata-katanya Siswa belum mampu membuat hipotesis Siswa mengerjakan LKS yang diberikan guru Siswa sudah memperhatikan media yang ditampilkan oleh guru Siswa mendengarkan kesimpulan guru Siswa antusias dalam mengerjakan tugas yang diberikan
9 10 90% Mulaeno, Juni 2014 Observer
ZULKIFLI NIM. 21011276
96
Lampiran 13 FORMAT PENILAIAN SISWA PADA SIKLUS I No Responden 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28.
10 10 20 10 16 20 15 20 15 20 20 15 20 20 20 15 10 20 20 16 16 20 20 20 10 20 20 20 10
15 15 10 15 15 10 15 15 15 10 15 15 10 15 15 15 10 15 15 15 10 10 15 15 15 10 10 15 15
Perolehan Nilai 20 25 20 25 10 14 0 15 20 25 10 10 0 14 10 15 10 22 10 12 15 0 20 22 10 20 20 15 15 0 20 14 20 10 20 15 20 15 15 10 10 25 10 20 15 25 10 10 20 15 10 25 10 16 20 0 20 25
20 10 20 20 10 0 10 10 20 10 14 0 10 10 10 20 10 10 10 0 15 0 15 15 0 15 20 5 0
Total Nilai 80 74 60 86 50 54 70 82 62 64 72 70 80 60 84 60 80 80 56 76 60 90 70 60 80 76 60 70
97
Lampiran 14 FORMAT PENILAIAN SISWA PADA SIKLUS II No Responden 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28.
20 20 20 10 20 20 12 20 20 20 15 20 20 20 10 20 0 20 15 20 14 20 20 20 0 20 20 20 10
15 15 10 15 15 15 15 15 10 10 15 15 10 15 10 15 15 15 15 15 10 10 15 15 10 15 15 15 10
Perolehan Nilai 20 20 10 20 20 20 10 10 15 20 15 10 20 10 15 5 20 20 14 20 10 20 0 20 20 10 10 20 20 10 15 20 15 20 15 20 10 20 20 5 20 20 16 20 20 10 10 10 10 20 20 20 20 0 0 10 15 20
25 25 14 25 20 0 15 25 20 10 20 25 20 25 12 20 20 20 20 0 20 0 25 25 20 25 25 25 25
Total Nilai 90 84 70 90 60 72 80 90 74 80 80 80 90 62 90 70 90 80 60 84 66 90 80 60 100 80 70 80
98
Lampiran 15 HASIL BELAJAR SISWA PADA SIKLUS I DAN SIKLUS II No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
Nama Siswa
Abd. Rahman Agustina Asmar Alam M Busman Bustanuddin Dahlia Dedi Erniati Haristan Kasmawati M. Andi Muh. Albar Nirwana Nursyafitri Ria Indriani Rosda Sarlina Sindrawati Syahwal Tomi S Ulfa Adriani Ulfa Dianti Usman Aris Wahyu Wawan. K Wanti Yeyen Jumlah Nilai Rata-rata Nilai Maksimum Nilai Minimum Tuntas Belum Tuntas
Siklus I Nilai 80 74 60 86 50 54 70 82 62 64 72 70 80 60 84 60 80 80 56 76 60 90 70 60 80 76 60 70 1966 70,21 90 50 60,71% 39,29%
Ketuntasan Belajar Tuntas Tuntas Belum Tuntas Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Tuntas Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Belum Tuntas Tuntas Belum Tuntas Tuntas Tuntas Belum Tuntas Tuntas Belum Tuntas Tuntas Tuntas Belum Tuntas Tuntas Tuntas Belum Tuntas Tuntas
Siklus II Nilai 90 84 70 90 60 72 80 90 74 80 80 80 90 62 90 70 90 80 60 84 66 90 80 60 100 80 70 80 2202 78,64 100 60 85,71% 14,29%
Ketuntasan Belajar Tuntas Tuntas Tuntas Belum Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Belum Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Belum Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Belum Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas
99
Lampiran 16 ANALISIS HASIL EVALUASI BELAJAR SISWA Nilai Rata-Rata Siklus I
𝑋
𝑋
∑xi n
1966 28
Siklus II
𝑋
𝑋
∑xi n
2202 28
𝑋 = 70,21
𝑋 = 78,64
Jadi nilai rata-rata pada Siklus I = 70,21
Jadi nilai rata-rata pada Siklus II = 78,64
100
Lampiran 17 DOKUMENTASI PENELITIAN
Gambar 1: Papan Nama SMAN 1 Poleang Tengan Kabupaten Bombana
101
Gambar 2:Peneliti dan guru mata pelajaran PKn menyusun skenario pembelajaran
Gambar 3: Siswa sedang berdoa sebelum memulai pelajaran
102
Gambar 3: Guru memotivasi siswa sambil menjelaskan metode yang akan digunakan dalam proses pembelajaran
103
Gambar 4 : Guru menjelaskan materi dengan menggunakan Macromedia Flash
104
Gambar 5: Siswa melakukan pembentukan kelompok
105
Gambar 6: Guru menyimpulkan materi pelajaran yang telah didiskusikan