Mengenal Daerah Tangkapan Air (DTA) dan Teknik Pemetaannya
Mengenal Daerah Tangkapan Air (DTA) dan Teknik Pemetaannya
Mengenal Daerah Tangkapan Air (DTA) dan Teknik Pemetaannya @ 2012 Penyusun: 1. Hendra Gunawan, Operation Wallacea Trust, 2. Dr. Edi Purwanto, Operation Wallacea Trust 3. Fransiskus Harum, consultant of Royal Danish Embassy in Jakarta – DANIDA 4. Ujang S. Irawan, Operation Wallacea Trust 5. Wahyu Gumelar, Operation Wallacea Trust Editor: Fransiskus Harum Illustrator: Wahyu Gumelar Desain dan Layout: Yoga Adhiguna (adioga.design)
Kata pengantar Pemahaman tentang Daerah Aliran Sungai (DAS) maupun Daerah Tangkapan Air (DTA) oleh masyarakat pada umumnya masih sangat terbatas. DAS mencakup seluruh cekungan dimana sungai utama mengalir. Bagian cekunganyang dialiri anak sungai dari sungai utama disebut Sub-DAS atau DTA. Sebagimana DAS, DTA merupakan batas alam yang berbeda dengan batas desa, kecamatan, atau kabupaten yang merupakan batas administratif. Satu desa bisa memiliki beberapa DTA atau sebaliknya satu DTA dapat mencakup beberapa desa. Untuk memudahkan pemahaman tentang Daerah Tangkapan Air dan bagaimana masyarakat secara partisipatif melakukan pemetaan Daerah Tangkapan Air di wilayah perdesaannya, maka disusunlah buku pedoman teknis bergambar ini yang secara ringkas menjelaskan tentang : apa yang dimaksud dengan DAS dan DTA, batas-batas alam DAS dan DTA, dan bagaimana melakukan pemetaan DTA dengan metodologi yang sederhana. Tim penyusun mengharapkan semoga pedoman teknis bergambar ini bermanfaat bagi masyarakat petani di perdesaan dan pihak lain yang membutuhkannya.
Jakarta, April 2012 Penyusun
Mengenal Daerah Tangkapan Air (DTA) dan Teknik Pemetaannya
1
Apa yang dimaksud dengan DAS atau DTA?
Daerah yang dibatasi oleh batas topograFi (punggung-punggung bukit) dimana air hujan yang jatuh di permukaan bumi mengalir ke sungaisungai kecil, kemudian ke sungai utama menuju ke laut.
2
Mengenal Daerah Tangkapan Air (DTA) dan Teknik Pemetaannya
Apa saja yang membatasi sebuah DAS atau DTA tersebut?
DAS dibagi menjadi daerah hulu, tengah dan hilir.
Mengenal Daerah Tangkapan Air (DTA) dan Teknik Pemetaannya
3
Biasanya sifat Fisik DAS hulu adalah: (a) Bentuk muka buminya terjal, berbukit dan bergunung; (b)memiliki jumlah pengaliran tinggi; (c) bukan merupakan daerah banjir; (d) sungai lurus dan kecepatan alirannya tinggi; (e) biasanya wilayah ditandai utamanya oleh penutupan hutan alami.
Sifat Fisik DAS Hilir: (a) Bentuk muka buminya landai; (b) memiliki jumlah pengaliran rendah; (c) merupakan daerah banjir; (d) sungai berkelok-kelok; (e) pengaturan air diatur oleh saluran irigasi; (f) biasanya ditandai oleh sawah dan perkotaan.
Sedangkan Sifat Fisik DAS bagian tengah merupakan wilayah yang memiliki sifat kedua nya.
4
Mengenal Daerah Tangkapan Air (DTA) dan Teknik Pemetaannya
Mengapa kita harus tahu sebuah DAS atau DTA?
• Supaya kita mengetahui bahwa Aliran permukaan mengalir dari tempat tinggi ke tempat rendah yang sebenarnya mengikuti bentuk cekungan permukaan bumi. • Sebagian aliran permukaan, dalam perjalanannya, ada yangmeresap ke dalam tanah. • Sebagian akan terus mengalir menuju kaki-kaki bukit, lembah-lembah cekungan, mengumpul membentuk alur-alur pengaliran yang kemudian berkembang menjadi sungai-sungai kecil, lalu menuju ke laut.
Mengenal Daerah Tangkapan Air (DTA) dan Teknik Pemetaannya
5
Bagaimana proses membatasi sebuah DAS atau DTA?
Langkah awal untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat betapa pentingnya DTA sebagai penyangga kehidupan.
6
Mengenal Daerah Tangkapan Air (DTA) dan Teknik Pemetaannya
Melakukan Pembatasan DTA dilakukan berdasarkan Tiga Cara Yaitu; 1. Secara penggambaran atau sketsa. 2. Menggunakan peta topograFi (Peta rupa bumi). 3. Menggunakan komputer.
CONTOH RUPABUMI.
CONTOH SKETSA.
Mengenal Daerah Tangkapan Air (DTA) dan Teknik Pemetaannya
7
MANFAAT PENGERJAAN SKETSA DTA.
Digunakan untuk mengetahui informasi awal dari suatu wilayah (nama lokasi, wilayah, pemukiman), dan sebagai alat identiFikasi/pemahaman masalah.
8
Mengenal Daerah Tangkapan Air (DTA) dan Teknik Pemetaannya
Mari kita ikuti langkah Pengerjaan sketsa DTA.
Pertama adalah menyiapkan alat-alat dan bahan yang diperlukan.
Alat-alat yang diperlukan adalah , Penggaris, spidol, lakban kertas, alat tulis.
Mengenal Daerah Tangkapan Air (DTA) dan Teknik Pemetaannya
9
Berikutnya...
Langkah I : “ Sketsa DTA ini, dibuat berdasarkan sketsa desa, apabila belum ada maka buatlah terlebih dahulu sketsa desa tersebut ”Mendiskusikan sejarah desa, potensi desa, lokasi lokasi yang perlu digambar untuk menunjang sketsa DTA
Langkah II : Mendiskusikan Secara menyeluruh apa dan bagaimana membuat sebuah DTA diatas Sketsa Desa. Langkah III: Mendiskusikan batas DTA dan informasi wilayah lainnya.
10
Mengenal Daerah Tangkapan Air (DTA) dan Teknik Pemetaannya
LANGKAH III: “ MENDISKUSIKAN BATAS DTA DAN INFORMASI WILAYAH LAINNYA“
Beberapa yang harus diperhatikan dalam diskusi DTA : • Apa yang dimaksud dengan peta sketsa DTA ? • Mengapa membuat sketsa DTA ? • Siapa saja yang akan membuat sketsa DTA? •Apasajayang harus dicamtumkan dalam sketsa DTA ? • Bagaimana membuat sketsa DTA di suatu desa?
Mengenal Daerah Tangkapan Air (DTA) dan Teknik Pemetaannya
11
“Informasi batas desa harus jelas, juga tempat tempat tinggi disebuah desa harus dicantumkan. Nama bukit dan sungai harus di tuliskan dan gambar symbol tidak boleh sama, sehingga bisa membedakan mana simbol sungai, mata air, sawah, bukit dan sebagainya…”
12
Mengenal Daerah Tangkapan Air (DTA) dan Teknik Pemetaannya
LANGKAH IV : MENGGAMBAR SKETSA DAN MEMASUKAN INFORMASI DTA
1. Buatlah sketsa desa wilayah yang akan menjadi gambar DTA di wilayah ANDA 2. Setelah selesai membuat/menyiapkan sketsa desa anda dan wilayah desa lainnya yang masuk atau berbatasan dengan daerah aliran sungai 3. Lalu gambarlah sungai yang melewati desa anda dengan warna atau garis yang berbeda 4. Sungai biasa dibagi menjadi tiga, yaitu : A. Sungai yang memiliki aliran terus-menerus sepanjang tahun B. Sungai hanya mengalir pada waktu musim hujan C. Sungai yang hanya mengalir sesaat setelah hujan. bentuk pengaliran sungai tersebut akan ditandai dengan garis yang berbeda, misalnya (1) sungai menerus dengan garis tidak terputus, (2) sungai musiman dengan garis putus-putus, dan (3) sungai sesaat dengan garis titik-titik. Gambar Batas DTA yang berbeda dengan batas desa, Titik-titik tertinggi dari punggung-punggung bukit yang merupakan batas alam DTA diberit anda segitiga yang disertai dengan nama-nama lokasi/nama bukit. Jadi digambar bukit atau punggungan sebagai batas nyaDTA 5. Selanjutnya Bedakanlah gambar batas DTA dengan batas desa sehingga akan dapat dilihat perbedaan antara batas desa dan DTA.
Mengenal Daerah Tangkapan Air (DTA) dan Teknik Pemetaannya
13
Pembatasan DTA menggunakan Peta TopograFi
Tahap pembatasan DTA cara ini disajikan sebagai berikut : Bahan dan alat untuk Membuat Peta DTA • Peta dasar Sediakan peta TopograFi atau peta yang memiliki data titik ketinggian dan garis kontur. Biasanya petaini, dapat diperoleh dari Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal), atau dapat juga diperoleh dari instansi terkait (BPDAS, Dinas Kehutanan, Dinas Pekerjaan Umum, dll.). Pembatasan DTA menggunakan Peta TopograFi
14
Mengenal Daerah Tangkapan Air (DTA) dan Teknik Pemetaannya
Penyiapan kertas transparan Peta topograFI selanjutnya dilapisi kertas transparan sebagai media untuk mengambarkan garis kontur dan jaringan sungai. Perhatikan sungai utama yang terdapat di wilayah DTA untuk dilakukan penggambaran pada kertas transparan. Kemudian lakukan pembatasan DTA dengan cara menghubungkan puncak-puncak bukit. Adapun tanda lainnya menggambarkan DTA didahului dengan mencari ujung anak-anak sungai, kemudian ditarik garis menggunakan pensil dengan mengikuti kontur pada petato
Mengenal Daerah Tangkapan Air (DTA) dan Teknik Pemetaannya
15
HASIL PEMBATASAN DTA DENGAN MENGGUNAKAN PETA TOPOGRAFI DISAJIKAN SEBAGAI BERIKUT:
16
Mengenal Daerah Tangkapan Air (DTA) dan Teknik Pemetaannya
Mengenal Daerah Tangkapan Air (DTA) dan Teknik Pemetaannya
17