f,
~
Lo
.. 1 '.~~~. ~
Le
M
-/
. -/
'Jurusan Teknik Informatika, Institut Teknologi Nasional 2Lab, SI, Prodi Informatika , STEI-ITB 'ros mala @ yahoo.eom , 2andromeda l26 8@yahoo. com
,
Abstrak
-/
:./ ."}
J
1'-.I ,
Dntent
context references
Dewi Rosmala, S.Si, M.Si " Falahah.~
Ie Lf ~ :
[<
1,1
Membangun Portal Pengetahuan di Lingkungan Akademik
1
Lingkungan akademik adalah lingkungan yang sarat dengan pengetahuan. Pengetahuan yang ada di lingkungan akademik terus berubah seeara dinamis sesuai dengan dinamika orang-orang yang terlibat. Pengelahuan sendiri sebenarnya merupakan asset penling bagi organisasi, lermasuk organisasi / institusi akademik, Oleh karen a itu, jika dikelola dengan tepat, maka pengetahuan ini akan memberikan manfaat yang sangat besar bagi seluruh komponen di lingkungan akademik baik mahasiswa, dosen maupun elemen · elemen la innya. Sayangnya, hingga saat ini, masih sedikit institusi pendidikan di Indonesia yang menerapkan manajemen pengetahuan sehingga pengetahuan yang ada lidak terkelola dengan baik. Pengetahuan datang dan pergi bersamaan dengan datang dan pergi orang-orang di lingkungan tersebut. Salah satu eara untuk mengelola pengetahuan adalah dengan membangun portal pengetahuan yang dapat digunakan sebagai fasilitalor untuk berbagi pengetahuan. . Tulisan ini memuat usulan tahapan pembangunan dan implementasi portal pengetahuan, khususnya untuk lingkungan akademik, dengan menekankan asurnsi bahwa manajemen pengetahuan bukanlah sebuah produk, tetapi merupakan suatu kerangka kerja yang utuh yang harus dijalankan seeara bertahap dan tereneana dengan baik. Teknologi hanyalah sebagai pendukung mempermudah proses berbagi pengetahuan, sedangkan keberhasilan portal pengetahuan terletak pada pereneanaan isi (content), proses, dan dukungan tim yang tepa!.
Kala Kunci : Manajemen Pengetahuan, Portal Pengetahuan, implementasi. akademik.
1.
PENDAHULUAN
Lingkungan akademik dikenal sebagai lingkungan yang sarat dinamika dan perkembangan pengetahuan, Pada lingkungan akademik, setiap anggota yang terlibat dapat memberikan kontribusi dan rnengambil manfaat dari pengetahuan yang tersedia pada lingkungan tersebut. Mestinya, dalam lingkungan akademik pengetahuan dapat dikumpulkan dengan mudah, dikembangkan dan disebarluaskan. Kemudahan akses akan sumber pengetahuan dalarn lingkungan akademik dapat dijadikan salah satu tolok ukur pengelolaan yang baik , Proses pengumpulan, pengelolaan dan penyebaran pengetahuan tersebut dapat dilakukan dengan mudah jika dilengkapi dengan alat Bantu teknologi . Konsep alat bantu sistem pengelolaan pengetahuan ini kemudian dikenal dengan sistem manajemen pengetahuan (knowledge manag ement - KM)[ I].
2.
KNOWLED[;;E DAN KNOWLED[;;E MANA[;;EMENT
Sis tern manajemen inovasi secara tradisional merupakan evolusi dari sistem berbasis pengetahuan (knowledge based system ).Inti dari sistem berbasis pengetahuan adalah pengelolaan informasi atas berbagai pengetahuan yang sudah ada,
Pengetahuan seeara garis besar dapat dibagi menjadi dua kelompok Ulama yaitu p engetahuan tacit (tersirat) dan eksplisit (tersuratf Pengetahuan tersirat adalah pengetahuan yang bersifat personal, dalam kontek s tertentu, yang sulit diformalisasi. dieatat atau dinyatakan seeara tertulis, dan tersimpan dalam pernik iran orang per orang, Komponen tacit terutama dibangun melalui proses panjang dan pengalaman orang per orang, Pengetahuan tersurat atau eksplisit adalah komponen pengetahuan yang dapat didokumentasikan melalui media formal dan sistematik yang dapat berupa dokumen, basis data, e mail, diagram-diagram dan sebagainya, Proses peneiptaan pengetahuan dapat dipandang sebagai aktivitas yang berusaha mengkonversikan pengetahuan tacit yang bersifat subyektif (berdasarkan pengalaman) menjadi pengetahuan eksplisit yang obyektif. Proses ini disebut dengan eksternalisasi, Agar pengetahuan tersebut dapat bermanfaat maka perlu dilakukan tiga tahapan dasar yaitu akuisisi, proses berbagi (sharing) dan utilisasi (Gambar I) Setiap tahapan tersebut diseI1ai dengan alat bantu dan teknologi sepeI1i basis data, sistem distribusi dokumen, sislem berbasis web, intranet, dan berbagai media komunikasi lainnya, Pengelolaan pengetahuan melalui berbagai alat bantu ini seeara umum diasosiasikan sebagai manajemen pengetahuan
(knowledge management-KM) ,
471
Knowledge Management (KM) dapat didefinisikao sebagai proses yang digunakao organisasi untuk meneiptakan, mengumpulkan, mendapatkao dan menggunakan pengetahuan untuk mendukung dan meningkatkan kinerja organisasi. Proses KM seeara umum dapat dieirikan dengan adanya aktivitas menghasilkan dan meneruskan pengetahuan. Minat pada KM berkembang pesat karena banyak pihak yang pereaya bahwa meneiptakan dan meneruskan pengetahuan adalah hal yang penting bagi kelangsungao hidup organisasi dan seharusnya terjadi sepanjang hidup organisasi.
""....,"""
Si.m:mdi..~b.zsi
""'== .
Siskm koblxnsi
Gambar 1. Elemen Dasar Utilisasi Pengetahuan dan lenis Teknologi yang dapat digunakan sebagai AlaI Banru [2] Gartner Group meoyatakan bahwa KM mempromosikan pendekatan terintegrasi untuk mengidentifikasi, menangkap, mengambil, membagi dan mengevaluasi aset infonnasi organisasi. Aset infonnasi ini dapat meliputi basis data, dokumen, kebijakao, prosedur, dan berbagai pengalaman yang tidak dapat didokumentasikan dan tersimpan pada pikiran masing-masing iodividu.[3]
antar individu dibentuk komunitas pertukaran pengetahuan dalarn sebuah grup . Combination: menyatukan berbagai pengetahuan dari berbagai grup dan menghasilkan pengetahuan untuk orgaoisasi. Internalization : mengintegrasikan semua pengetahuan dan menyebarkan kembali untuk semua anggota dalam organisasi Manfaat pada proses dapat dikategorikan dalam tig aspek yaitu keefektifan, efisiensi dan tingkat inovas Dari segi efektivitas maka KM dapat membw organisasi lebih efektif dengao eara membant organisasi untuk memilih dan menjalankan prose yang paling layak . Dari segi efisiensi, dengan ad any KM maka berbagai proses dapat dilakukan lebi efisien dengan cara meningkatkan produktivitas da menghemat biaya. Sedangkan dari segi inovas adanya KM dapat meningkatkan kultur berbagi da diskusi interaktif untuk mencari ide kreatif, da fasilitas eksploitasi ide yang lebih efektif.
3.
Dari segi kinerja organisasi, KM dapat dipandan sebagai fasilitator untuk menghasilkan pengetahua yang digunakan untuk memproduksi produk inovat; yang dapat mendatangkan keuotungan besar bal organisasi. Lebih lanjut lagi, pengetahuan yan dihasilkan dapat membantu organisasi uoN membangun dan mengeksploitasi sumber day organisasi baik yang nyata (tangible) maupuo implis (intangible) lebih baik dari kompetitomya sehingg dapat lebih kompetitif.
472
DOMAIN
KM
MANFAAT KM
Manfaat pada individu meliputi meningkatnya kemampuan belajar mandiri dan bertambahnya kepuasan pada pekeJjaan. Manfaat ini dapat diperoleh melalui fase-fase penerapan pengetahuan yang dikenal sebagai siklus SEC! (Socialization, Externalization, Combination and Internalization)[2) sebagai berikut : • Socialization: membentuk forum interaktif uotuk mengumpulkao scmua pengetahuan yang bersifat tacit dan saling bertukar pengalaman seeara individu • Externalization: mengubah pengetahuan tacit menjadi explisit dao melalui proses interaksi
......
Manfaat dari segi produk adalah meningkatnya nih tambah sebuah produk karena adaoya inovasi-inova! dari produk tersebut yang didasarkan dari ide-id. baik yang bemsal dari ide kreatif karyawan di dalar organisasi atau berdasarkao masukan dan pengamata atas perilaku konsumennya.
4.
Manfaat KM pada organisasi dapat dirasakan dalam empat dimensi yaitu iodividu, proses, produk dan kinerja .(atau 4P: people, process, product dan perJomance).[4]
korporat ini ide tunggal untuk a situs intranet ya sebuah organ is, dapat meliputi (sebagai fasilit , para pakar seb; skala organisasi oleh kesiapan merupakan peta ada. Faktor per
Dan Holtshouse, dari Xerox, menyatakan ada sepulu domain yang akan melengkapi struktur dalar aktivitas perencanaan KM. Ke sepuluh domai tersebut adalah mempromosikan berbagi pengetahua dan pengalaman, membuat budaya berbagi menjac tanggung jawab seluruh organisasi, mengumpulka dan menggunakan kembali pengalarnan yang suda' ada, menyertakan pengetahuan dalam produk, layaoa: dan proses, menjadikan pengetahuan sebagai sebua produk, membanguo dan mengumpulkan pengetahua dari para pelanggan, membuat peta peogetahuan par ahli, dan menggabungkan pengetahuan tacit da eksplisit untuk menghasilkan inovasi. Pada fase akhil organisasi idealnya ingin mengelola aset intelektu, yang dimiliki dan meluaskannya hingga dapat mengukr nilai pengetahuan tersebut bagi organisasi.[5) Antannuka yang paling umum digunakan unni sistem KM biasanya adalah portal korporat. . POrti
. 4: '" d
""",.
Gar 5.
PORT
LtNGIe
Dewasa ini, pe tinggi telah sem, adalah mahasisw selektif dalam m baik untuk tempa kantung sumber (
Tantangan yang ( adalah: Menjadikan berkelas (m bisnis pergt Meningkatk pengajar. Memfasilita maupun rna Membaogut organisasi • Rotasi dan I manusia.
otuk komunitas pertukaran sebuah grup. ratukan berbagai rbagai grup dan etahuan untuk organisasi. :ngintegrasikan semua lenyebarkan kembali un tuk am organisasi Ipat dikategorikan dalam tig efisiensi dan tirigkat inovas aka KM dapat membw . f deogan cara membant ih dan menjalankan prose segi efisiensi, dengan adany roses dapat dilakukan lebi ningkatkan produktivitas da ~angkan dari segi iDovas ingkatkan kuJtur berbagi da k mencari ide kIealif, da ang Jebih efektif.
korporat ini idealnya berperan sebagai pintu masuk tunggal untuk akses berbagai inforrnasi dan berbagai situs intranet yang biasaDya ban yak berserakan daJam sebuah organisasi besar. Rancangan portal korporat dapat meliputi portal inforrnasi, portal kolaborasi (sebagai fa si litator komunikasi virllla!), dan portaJ para pakar sebagai perwujudan portal pengetahuan skala orgaDisasi ini akan lebih baik Jagi jika didukung oJeh kesiapan perancangan meta data, yang merupakan peta atau kerangka atas semua data yang ada. Faktor penunjang lainnya adalah kesiapan dan
s~.
kehandalan sistem jaringan dan kapasitas tempat penyimpanan data, mengingat portal ini harus selalu siap diakses dan didalamnya tersimpan data, dokumen , gambar, dan sebagainya, dan juga dil engkapi dengan kemampuan anal is is data. Bentuk umum portal korporat ini sebenamya merupakan aplikasi dari sistem manajemen kOl1ten yang secara garis besar mengelola berbagai aliran inforrnasi masuk (conlenl in) dan aliran inforrnasi keluar (content 0111) seperti pada Gambar 2.[5]
cConl.ne
aela4Jon,.. 1 cb.~"
l
k adaJah meningkatnya nil! karena adanya inovasi-inoval lang didasarkan dari ide-idt ide kreatif karyawan di dalar kan masukan dan pengamata Iya.
nisasi, KM dapat dipandan k menghasilkan pengetahua memproduksi produk inovati ;kan keuntungan besar ba! Ijut lagi, pengetahuan yan embantu organisasi untu ngeksploitasi sumber day ata (tangible) maupun implis: dari kompetitomya sehingg
Gambar 2. Konsep Dasar Portal Korpora! yang Mengelola AJiran lnformasi Masilk (content in) dan Informasi Keluar (content out) [3J 5.
PORTAL PENGETAHUAN BAGI LINGKUNGAN AKADEMIK
KM
:rox, menyatakan ada sepulu melengkapi struktur dalar KM. Ke sepuluh domai mosikan berbagi pengetahua JUat budaya berbagi menjae h organisasi, mengumpulka bali pengalaman yang suda tahuan dalam produk, layana pengetahuan sebagai sebua· I mengumpulkan pengetahua: :mbuat peta pengetahuan par :kan pengetahuan tacit da ilkan inovasi. Pada fase akhiJ in mengelola aset intelektm kannya hingga dapat mengukl: ut bagi organisasi.[5]
Ig umum digunakan untU lalah portal korporat. Porta
Dewasa ini, persaingan anlar berbagai perguruan tinggi telah semakin ketal. Konsumen, dalam hal ini adalah mahasiswa dan masyarakat, menjadi semakin selektif dalam menilai daD memilih perguruan tinggi baik untuk tempat belajar, penelitian, maupun sebagai kantung sumber daya manus ia yang berkualitas. Tantangan yang diJJadapi perguruan tinggi diantaranya adalah : Menjadikan PT sebagai sebuab perguruan tinggi berkeJas (mengantisipasi globalisasi dalam bisnis per guru an tinggi). Meoingkatkan kinerja daD produktivitas para pengajar. Memfasilitasi inovasi baik di kalangan pengajar maupun mahasiswa Membangun kompentensi individu dan organisasi Rotasi dan mobilitas dinamis sumber daya manusia.
Atas dasar kondisi tersebut, maka diperlukan dukungaD sistem KM dalam memfasilitasi proses pengempulan, penyebaraD dan pen·ingkatan sumber sumber pengetahuan. Manfaat yang dapat diperoleh dari sistem ini antara Jain adaJab : MenyiDgkat waktu penyiapan materi : sumber daya yang sarna dapat digunakan untuk berbagai output Meningkatkan respoosif: mudah dalam memodifikasi, memperbaiki dan menyesuaikan isi materi kuliah terhadap tuntutan perkembangan pengetahuan. Meningkatkan kompentensi organisasi Menambah kepercayaao dari para pihak terkait (Slake holder)
Penyelenggaraan pendidikan di perguruan tinggi sangat memerlukan sumber daya pengetahuan yang memadai. Pesatoya perkembangan pengetahuan dan mobilitas sumber daya manusia menyebabkan seringkali pengetahuao yang sebarusDya merupakan sumber daya yang bernilai, diabaikan begitu saja.
473
I
Setiap pengajar (dosen) memiliki sumber pengetahuan tersendiri, dan sumber ini dengan mudah menghilang begitu dosen tersebut tidak mengajar di temp at tadi. Padahal pengetahuan yang sudah tercipta, masih dapat dimanfaatkan, bahkan dikembangkan lebih lanjut lagi, baik oleh mahasiswa maupun dosen yang menggantikannya. Sudut pandang yang paling penting dalam implementasi KM adalah asumsi organisasi terhadap KM. Dalam kasus ini, asumsi yang digunakan oleh organisasi adalah: K.J\1 dianggap sebagai sebuah kerangka kerja untuk berbagi pengetahuan, bukan semata-mata sebagai sebuah sistem. KM dipandang sebagai aktivitas untuk mencari dan menangkap pengetahuan. membaginya dan mengeksploitasinya untuk kebutuhan organisasi. KM melibatkan dukungan kultur yang intensif dari para komponen yang terJibat, bukan semata-mata dukuogao teknologi. Agar berhasil, sistem KM perlu didukung oleh manajemen dan dapat menyebabkan perubahan budaya dan manajemen intensif. Tekoologi hanya berperan sebagai fasilitator
5.1 1.
2.
3.
4.
474
5.2
yang tepal yang kura: Content) pengetahu kebutuhan lainnya.
Kerangka Kerja Implementasi Portal
Salah satu strategi implementasi Portal adalah kerangka kerja CIU[6]. Kerangka kerja ini membagi implementasi portal pengetahuan menjadi 3 dimensi yaitu dimensi content, insentive, dan usability. Dimensi Content berhubungan dengan strategi penentuan content yang seharusnya ada pada portal dan proses untuk menghasilkan content terse but. Dimensi ini dibagi lagi menjadi 3 sub dimensi yaitu mengumpulkan dan mentranslasi pengetahuan tacit dan explicit, integrasi data terstruktur dan tidak terstruktur dan pembuatan ontology pengetahuan.
Dalam ka:
content
Untuk membantu proses ini. pada sub dimensi yang pertama yaitu pengumpulan dan translasi pengetahuan dapat digunakan berbagai metoda misalnya chat, rapat virtual, visualisasi data, pencarian text dan dokumen, membuat standar penyimpana dokumen dalam bentuk elektronik. dan sebagainya. Sub dimensi kedua adalah usaha mengintegrasikan berbagai informasi yang tersebar pada sumber data yang berbeda-beda. lntegrasi ini biasanya didukung oleh platform yang bersifat fleksibel dan terbuka, serta perlu diotomatisasi agar proses pengumpulan informasi dapat dijalaokan dengan mulus .
,
disertakan Matt Matt Perp Foru • Fasil mod oleh Kerj; Fasil ilmi, kaml Fasi l
2.
Proses Aspek lair menetapk1 pengetahu perilaku ]X
Tabapan Pembangunan Tahapan awal : Menenrukan sasaran dan tujuan organisasi • (responsive, kompentensi. inovasi dan produktivitas) tahapan ini melibatkan pimpinao puocak organisasi, dalam hal ini adalah para rector dan dewan senat, dengan memposisikan secara strategis sasaran dan tujuan yang ingin dicapai oleh PT tersebut. • Menenrukan alUran pemberian insentif: merupakan suatu kompentensi dasar sumber daya Tahapan pengembangan : • Menyelenggarakan work shop untuk menetapkan cara terbaik dan termudah dalam menerapkan KM Menerapkan survey dan kuisioner akan kebutuhan KM yang paling sesuai Membangun aplikasi KM berdasarkan survey tersebut Melibatkan beberapa user sebagai tester pada sistem. lmplementasi • Menerapkan KM pada user yang lebih luas. Meluaskan sistem KM sehingga menjadi • portal • Terhubung dengan berbagai situs yang memuat informasi pendukung. Evaluasi Mendapatkan umpan balik dari user • Kostumisasi.
Dalam I~ tertutup. memberik; anggota 0 rapat infO! Oleh kare) menso-sial mekanis-n pendekatar menetapk2 insentif membagik
Sub dimensi ontology pengetahuan mencakup usaha untuk menstrukturkan sumber pengetahuan terse but memudahkan dengan cara tertentu sehingga penggunaannya. Misalnya dengan membuat program pencarian data yang fleksibel, membuat pengelompokan data berdasarkan proses, fungsi atau jenis klasiflkasi "lainnya yang dapat disesuaikan dengan keperluan (pad a lingkungan akademik, misainya berdasarkan mata kuliah tertentu bidang kajian tertentu, atau istilah tertentu). Dimensi insentif berkaitan dengan usaha organisasi memberikan pernghargaan kepada pihak-pihak yang telah menyumbangkan pengetahuannya pada portal pengetahuan. Proses insentif ini sangat kuat berhubungan dengan dukungan dan kebijakan manajemen. Jika manajemen menyadari pentingnya pengetahuan tersebut maka sebaiknya mana- jemen menyiapkan aturan dan kompensasi yang didapat oleh mereka yang mau menyumbangkan pengetahuan.
Untuk lin pengetahu laksanakru beberapa bahwa p, materi kul masih b, berkaitan ( yang suda orang lain banyak in memiliki i jelas atas I pengajarar
Dimensi usability mencakup learnabiliry (kemampuan belajar). eflkasi Uumlah kesalahan yang dilakukan oleh user ketika melakukan tugas), eflsiensi (seberapa cepat user men- jalankan tugasnya, dan kepuasan subyektif dari user itu sendiri.
3.
5.3
Faktor Kritis
Beberapa faktor kritis yang perJu diperhatikan dalam inisiatif pengembangan portal pengetahuan adalah :
1.
Knowledge Content Faktor ini yang menentukan kualitas suatu portal pengetahuan. Tanpa perencanaan content
Organisas Dari aspe pengetahu; handal u memperba Seringkali
Iml)len~entasi
Portal
nentasi Portal adalah kerja ini membagi menjadi 3 dimens! dan usability.
pada content tersebut. 3 sub dimensi yaitu pengetahuan lacit terstruktur dan tidak lology pengetahuan.
tersebut menjadi sesuatu yang tepat maka yang kurang di mata para penggunanya .. Content yang ideal harnsnya memuat mated terkini dan sesuai dengan Imlfln"'W" dan lmgkungan akademik lainnya.
awal, tClapi dalam perkt::mt)anlgarm:ya yang merawat sehingga sistem dan oleh penggunanya. pelweOalOn\la adalah infonnasi yang kurang ada perubahan atau penambahan pengelahuan baru pada portal terse but.
Dalam kaitannya dengan ""5"U"I'I"" atau iSI disertakan dalam portal pengetahuan • Materi kuliah, diktat dan catalan kuJiah • Maleri praktikum Perpuslakaan digital Fornm diskusi lerbuka Fasilitas download atas artikel dan modul modul yang sifatnya legal untuk dimil iki oleh seluruh mahasiswa • Kerjasama dengan institusi lain • Fasilitas koneksi jurnal-jurnal di lingkungan iimiah yang dapal kampus • Fasilitas lain (dikembangkan kemudian)
Idealnya, organisasi menetapkan satu tim khusus untuk mengelola portal npl'lo/>'"ll11~m karena portal ini bukanlah tClapi proyek sepanjang perkembangan organisasi sendiri. Oleh karena itu, inisiatif pengembangan KJvI OIp,an'aarlg seperti aktivitas proyek sislem yang dianggap selesai setelah tetapi periu dilembagakan seningga
content
sub dimensi yang lranslasi pCllge:tatlU3m misalnya rapat text dan dokumen, dokumen dalam bentuk
2.
Proses Aspek lain yang juga perlu adalah menetapl(an proses dan untuk berbagi Berbagi pengetahuan mencakup dan budaya di organisasi. organisasi bersifat organisasi sekali infonnasi ke orang luar, sehingga menutup rapat yaog dimiliki. karena itu, harus menetapkan, menso-sialisasikan rnempromosikan mekanis-me berbagi pengetahuan. Beberapa pendekatan diantaranya adalah yang jelas dan memtJcrlkan orang-orang yang bersedia membagikan pengetanuannya. Untuk Iingkungan akademik, proses pengetahuan WI belum Icntu dapal laksanakan dengan mudah. Meskipun di beberapa sudah ada budaya bahwa rnempublikasikan poml akademik, tetapi materi masin ban yak yang berkeberalan karen a berkaitan dengan hak cipta dan khawatir materi yang sudan susah payan ditulis digunakan olen orang lain lanpa kompensasi apapun. Selain itu, ballyak illstitusi tinggi yang tidak dan insentif memiliki skema jelas atas usana dosen menyiapkan pcngajaran.
learnability kesa lahan yang rugas), efisiensi rugasnya, dan sendiri.
4.
Sistem Faktor lain yang mutlak harus ada adalah sistem itu sendiri. Sistem ini memfasilitasi mekanisme penciptaan dan Sistem seningga mudah ideaInya dibuat user dioperasikan dan penggunaannya. portal dapat dilakukan Saat ini, dengan alat bantu, misalnya sislem yang menggunakan con/enl relative mudah dipelajari mempersingkat masa pengembangan.
Hal terakhir yang perlu bahwa implementasi portal pengetanuan di akademik tidak dapat berhasil dukungan seIuruh staf yang terlibat, itu mahasisw3, manajemen institusi itu sendiri.
6.
I.
2.
3.
KESIMF'ULAN
merupakan satu memberikan manfaat diterapkan dengan manajemen pengetahuan di mg.Jru:ngEm akademik dapa! dilakukan dengan membangun sebuah porta! pengetahuan. Pembangunan poml harns dilakukan secara
3. organisasi, portal perlu tim yang untuk merancang, mengeloJa dan memperbaiki sistem secara berkelanjutan. Seringkali sistem mudah diinisialisasi pada fase
4. portal perlgetah'uan !err1anrUnl? Ofl2arils,iSI atas pengetahuan itu
475
itm mtI QTtiliiti [1 J "Content-Incentive-Usability Framework for Corporate Portal Design from a Knowledge Management Perspective". Akhilesh Bajaj, Kiku Jones, Lori N.K. Leonard , The Universitiy of Tulsa. [2) Becerra-Fernandez, et al."Knowledge Management1/e, Chapter 4 : Organization Impacts of Knowledge Management" Prentice Hall,2004 [3J Gartner Group (1998), http://www.knowledge
portal.coml
[4J
[5J
knowlepge_management_technologiesl gartner_grouPJlerspective.htm http://www.kmnetwork.com (dikunjungi pad a tanggal 20 September 2006). Tiwana, Amrit "The Knowledge Management
Toolkit: Practical Techniques for Building a Knowledge Management System", hal: 72, Prentice Hall 2000.
[6J White Paper Library from CIO.Com "Knowledge Management: Big Challenges, Big Rewards, section: Who Drives KM Implementations? ", www.cio.com. 2002 (dikunjungi 20 September 2006).
Mobile learning yang dapat diak! yang penuh tcr karakteristik tida kenlsakan karen: tergantung lokas fasilitas know led dipahami. Konse memotivasi serr pembelajaran de gempa bumi der mobile learning bumi . Kala Kunci
1.
"
PENGA
Infrastruktur pem kerusakan yang : 27 Mei 2006. H melaksanakan pn pertama pasca ge diperhatikan ad : daerah bencana . lahap awal yang ' darurat dengan serta kursi sea , dapat disimpulka untuk tetap mel tetap terjaga bah berjalan dengan I Pemanfaatan tek bagi kepentinga: dalam berbagai umum dilakuka informa si dan k pengajaran, pel komunikasi den! informasi dan k terkonsentrasi informasi sebag~ di kelas, Contol pembuatan mal penyampaian rr proyektor, pen!
476