1
SERIAL KAJIAN ULIL ALBAAB No. 26 By : Tri Hidayanda
Kajian Ulil Albaab no. 26
MAZHAB FIQH DI KALANGAN AHLUSSUNNAH WAL JAMAAH
Topik Bahasan kajian Meliputi : 1. Mengenal Riwayat 4 Imam Mazhab. 2. Beberapa Perbandingan Pendapat keempat Imam Mazhab dalam masalah Fiqh. 3. Tingkatan Umat dalam suatu masalah Fiqh
EMPAT IMAM MAZHAB, AHLUSSUNAH WAL JAMAAH. 1.IMAM ABU HANIFAH (Mazhab Hanafi) 2.IMAM MALIK BIN ANAS (Mazhab Maliki) 3.IMAM SYAFI’I (Mazhab Syafi’i) 4.IMAM AHMAD BIN HAMBAL (Mazhab Hambali)
IMAM ABU HANIFAH Nama dan Nasab : Numan bin Tsabit bin Zauthi atTaimi Maula Bani Taim bin TsaTabah Lahir
: Kufah, tahun 80 H. Katurunan Parsi.
Beberapa pujian Ulama : Abdullah bin Mubarak : "Abu Hanifah adalah yang paling faqih di antara manusia.” Qasim bin Ma'n : "Tidak ada majelis yang lebih bermanfaat daripada majelis Abu Hanifah.“ Ali bin Ashim : "Se-andainya ilmu Abu Hanifah ditimbang dengan ilmu orang-orang sezamannya pasti lebih berat ilmu Abu Hanifah.“ Abu Dawud berkata: "Se-sungguhnya Abu Hanifah adalah seorang imam, Malik adalah seorang imam, dan asy-Syafi’i adalah seorang imam."
Beberapa Catatan tentang Abu Hanifah : Dikritik oleh ahli Hadits karena banya menggunakan Qiyas dalam menetapkan hukum. Pernah diminta oleh Ibnu Hubairah untuk menjadi qadhi tetapi beliau enggan meskipun beliau dipukul agar mau menjadi qadhi. Mutsanna bin Raja" ber-kata: "Abu Hanifah jika ber-sumpah atas nama Alloh bershadaqah satu dinar, dan jika memberikan nafkah kepada keluarganya beliau bershadaqah dengan jumlah yang semisalnya." Asad bin Amr berkata: "Abu Hanifah shalat Isya" dan Shubuh dengan sekali wudhu" selama 40 tahun. Abu Yusuf berkata: "Abu Hanifah selalu menghidup-kan malam dengan shalat dan do"a.”
Pemikiran IRJA’ (Murji’ah) Abu Hanifah yg bertentangan dengan banyak ulama yang beliau memandang bahwa Iman adalah pembenaran dengan hati dan pengakuan dengan lisan, dan bahwasanya amalan tidak masuk dalam definisi Iman. (namun diakhir hayatnya beliau telah ruju’ kembali). "Khalifah al-Manshur meminta Abu Hanifah agar menjadi Qadhi Negara sampai-sampai al-Manshur bersumpah bah-wa Abu Hanifah harus me-nerima jabatan tersebut, maka Abu Hanifah juga bersump-ah bahwa beliau tidak akan mau menerimanya, berkata-lah Rabi’ pengawal Khalifah: 'Bagaimana Amirul Mukminin bersumpah dalam keadaan engkau bersumpah?! Abu Hanifah berkata: 'Amirul Muk-minin lebih mampu membayar kafarah sumpahnya daripada-ku." Maka beliau dijebloskan ke penjara hingga beliau meninggal dunia.“ Wafat : Bulan Sya’ban tahun 150 H dalam usia 70 tahun
PERKATAAN2 ABU HANIFAH YG TERKENAL : "Semua yang datang dari Rasulullah صلي ﷲ عليه وسلمmaka kami terima semuanya, dan apa yang datang dari para sahabat kami memilihnya, dan apa yang selain itu maka mereka laki-laki dan kami laki-laki.“ "Kencing di dalam masjid lebih baik dar-ipada sebagian qiyas.“ "Tidak ha-lal atas seorang pun mengam-bil perkataan kami selama dia tidak tahu dari mana kami mengambilnya.“ "Jika hadits itu shahih maka dia adalah madzhabku.“ "Jika aku mengatakan suatu perkataan yang menyelisihi Kitabullah dan Sunnah Rasulullah ,صلي ﷲ عليه وسلمmaka tinggalkanlah perkata-anku.
IMAM MALIK BIN ANAS Nama & Nasab : Malik bin Anas bin bin Malik bin Abu Amir bin Amr bin Harits bin Ghaiman bin Khutsail bin Amr bin Harits Dzu Ashbah bin Auf bin Ma-lik bin Zaid bin Syaddad bin Zur'ah Lahir : Tahun 93 H di Madinah. Guru-gurunya lebih dari 1400 orang, diantaranya : Nafi' Maula Ibnu Umar, Abdullah bin Dinar, dll. Murid-muridnya diantaranya : Abu Hanifah, asy-Syafi'I, Sufyan ats-Tsauri, dll. Keilmuan Imam Malik : Al-Imam asy-Syafi'i berkata: "Seandainya tidak ada Malik dan Sufyan maka sungguh akan hilang-lah ilmu Hijaz.“ Abu Hatim ar-Razi berkata: "Malik bin Anas adalah seorang yang tsiqah, imam penduduk Hi-jaz, dia adalah murid Zuhri yang terdepan. Jika penduduk Hijaz menyelisihi Malik, maka yang benar adalah Malik.“ Al-Imam Ahmad bin Hanbal berkata: "Malik bin Anas adalah yang paling kokoh dari manusia dalam hadits."
Beberapa Catatan tentang Imam Malik : Sangat terkenal dengan kehati-hatiannya dalam berfatwa. kisah org yg sdh berjalan 6 bulan menanyakan masalah agama. Khalid bin Khidasy berkata: "Aku datang kepada Malik dengan membawa 40 masalah, tidaklah dia menjawabnya kecuali 5 masalah." Khalid al-Aili berkata: "Aku ti-dak pernah melihat seorang yang lebih besar perhatiannya kepada Kitabullah dibandingkan Malik bin Anas." Terkenal dengan sifat Ittiba’ nya terhadap sunnah. Ibnu Jarir berkata: "Malik per-nah dipukul dengan cambuk." Ke-mudian Ibnu Jarir membawakan sanadnya sampai Marwan athThathari bahwasanya Abu Ja'far al-Manshur melarang Malik dari menyampaikan hadits: 'Tidak ada thalaq bagi orang yang dipaksa', kemudian ada orang yang menyelundup di majelisnya menanyakan hadits tersebut hingga Malik menyampaikannya di depan manusia, maka Abu Ja'far kemudian mencambuk Malik.“ Wafat pada hari 14 Rabi'ul Awwal tahun 179 H di Madinah dalam usia 89 tahun dalam penjara.
IMAM SYAFI’I Nama dan Nasab : Muhammad bin Idris bin Al-Abbas bin Utsman bin Syafi’i bin Ubaid bin Abdu Yazid bin Hasyim bin AlMuttalib (ayah Abdul Muttalib) bin Abdi Manaf. Nasab beliau bertemu dengan nasab Rasulullah SAW pada Abdi Manaf. Lahir : Tahun 150 H di Ghazzah, Palestina. Guru-guru Imam Syafi’I diantaranya : Imam Sufyan bin Uyainah, Imam Malik bin Anas, dll. Murid murid beliau, diantaranya : Rabi’ bin Sulaiman bin Abdul Jabbar tokoh hadits dan fiqih, Abu Ibrahim Ismail bin Yahya bin Ismail bin Amr bin Muslim Al-Muzani Al-Mishri, dll.
Karya Utama Imam Syafi’i : 1. Kitab Al-Umm, Kitab fiqih yang terdiri dari empat jilid berisi 128 masalah dan terbagi ke da lam 40 bab lebih. 2. Kitab Al-Risalah Al-Jadidah, Kitab ini dianggap sebagai induk kitab ushul fiqh
Beberapa Catatan tentang Imam Syafi’I : Umur 7 tahun hafal Al-Quran, usia 10 tahun telah hafal kitab Al-Muwatho. Usia 15 tahun sdh diperbolehkan berfatwa. diberi gelar NASHIRUL HADITS (Pembela Hadits) karena kegigihannya mengikuti sunnah Rasulullah. Masa kanak kanak adalah seorang yang sanmgat ahli dalam memanah. Al-Maimuni meriwayatkan bahwa Imam Hanbali menyatakan: “Aku tidak pernah meninggalkan doa kepada Allah di sepertiga terakhir malam untuk enam orang. Salah satunya ialah untuk AsSyafi`ie.” Beliau menyatakan juga: “Seandainya manusia itu mengerti bahaya yang ada dalam Ilmu Kalam dan hawa nafsu, niscaya dia akan lari daripadanya seperti dia lari dari macan.” Imam Asy-Syafi`ie menyatakan pula: “Semua hadits yang dari Nabi صلي ﷲ عليه وسلمmaka itu adalah sebagai omonganku. Walaupun kalian tidak mendengarnya dariku.”
beliau memberikan patokan kepada para murid beliau, bahwa hadits shahih itu adalah dalil yang sah bagi segala pendapat dalam agama ini. Maka pendapat dari siapapun bila menyelisihi hadits yang shahih, tentu tidak akan bisa menggugurkan hadits shahih itu. Bahkan sebaliknya, pendapat yang demikianlah yang harus digugurkan dengan adanya hadits shahih yang menyelisihinya. Saling bertukar Ilmu dan saling mengagumi dengan Imam Ahmad bin Hambal. Al-Maimuni meriwayatkan bahwa Imam Hanbali menyatakan: “Aku tidak pernah meninggalkan doa kepada Allah di sepertiga terakhir malam untuk enam orang. Salah satunya ialah untuk As-Syafi`ie.” Imam Asy-Syafi’i wafat pada akhir bulan Rajab tahun 204H dan dimakamkan di Mesir karena sakit Wasir yang mengeluarkan darah terus menerus.
IMAM AHMAD BIN HAMBAL Nama dan Nasab : Ahmad bin Muhammad bin Hambal bin Hilal bin Asad Al Marwazi Al Baghdadi. Lajir di Baghdad, Rabiul Awwal tahun 164 H. Ayahnya seorang komandan pasukan di Khurasan, yang meninggal saat beliau berusia 3 tahun. Hafal Alquran umur 15 tahun, mulai mempelajari Hadits Komentar Ulama Tentang Imam Ahmad bin Hambal : Imam Asy-Syafi’i berkata, “Ahmad bin Hambal imam dalam delapan hal, Imam dalam hadits, Imam dalam Fiqih, Imam dalam bahasa, Imam dalam Al Qur’an, Imam dalam kefaqiran, Imam dalam kezuhudan, Imam dalam wara’ dan Imam dalam Sunnah”. Ibrahim Al Harbi memujinya, “Saya melihat Abu Abdillah Ahmad bin Hambal seolah Allah gabungkan padanya ilmu orangorang terdahulu dan orang-orang belakangan dari berbagai disiplin ilmu”.
Breberapa Catatan tentang Imam Ahmad bin Hambal : Abdullah bin Ahmad berkata, “Bapakku mengerjakan shalat dalam sehari-semalam tiga ratus raka’at, setelah beliau sakit dan tidak mampu mengerjakan shalat seperti itu, beliau mengerjakan shalat seratus lima puluh raka’at. Abu Isma’il At-Tirmidzi mengatakan, “Datang seorang lelaki membawa uang sebanyak sepuluh ribu (dirham) untuk beliau, namun beliau menolaknya”. Ada juga yang mengatakan, “Ada seseorang memberikan lima ratus dinar kepada Imam Ahmad namun beliau tidak mau menerimanya”. Juga pernah ada yang memberi tiga ribu dinar, namun beliau juga tidak mau menerimanya. Murid2 Imam Ahmad yang nmenonjol al : Imam Bukhari, Muslim, Nasa’I, Abu Dawud, Tirmidzi, Ibnu Majah, Imam Syafi’I salingb berguru.
Karya terbesarnya : Kitab ALMUSNAD, yang berisi lebh dari 27 ribu hadits.
Wafat : Jum’at, 12 Rabil ul Awwal, 241 H pada Usia 77 tahun
END OF SESSION 1
BEBERAPA CONTOH PERBANDINGAN FIQH ANTAR MAZHAB. CATATAN : Bukan untuk memperlebar jurang perbedaan antara umat Menjadikan perbedaan pendapat tersebut sebagai Rahmat bagi semua umat. Dapat memahami bahwa Allah tidak menjadikan kesempitan dalam beragama. Memahami perbedaan Mazhab itu bukan berari perpecahan Agama, tapi itu adalah suatu ijtihad methodology pendekatan fiqh. Memahami bahwa fatwa yang dihasilkan oleh Imam Mazhab adalah hasil Ijtihad dengan kemampuan keilmuan yang dalam dan dalil-dalil yang kuat
AZAN & IQOMAH Lafaz azan sdh dikenal ; kecuali Maliki : takbir pada permulaan hanya 2x saja. Iqomah Hanafi : lafaz iqomah 2x, seperti azan. Maliki : lafaz iqomah 1x saja Syafi’I & Hambali : lafaz 1x kecuali “Qodqomatishalah” 2x
TAKBIRATUL IHRAM Semua mazhab : Mengangkat tangan hukumnya Sunnah Hanafi : Sejajar Telinga Maliki & Syafi’I : Sejajar bahu Hambali : Membolehkan memilih antara keduanya. BERSEDEKAP Hanafi & Hambali : tangan dibawah pusar Maliki & Syafi’I : Dibawah dada dan diatas pusar
MEMBACA ALFATIHAH Para imam mazhab sepakat wajib bagi imam dan org Munfarid pada dua rakaat pertama. Pada Rakaat yg lain : Syafi’I dan Hambali menyatakan wajib setiap shalat fardhu ; Hanafi menyatakan tidak wajib ; Maliki menyatakan wajib, namun jika tertinggal cukuplah dengan sujud sahwi saja. Membaca surat Alfatihah bagi makmum : Syafi’I : Makmum wajib membaca surat alfatihah baik shalat jahar ataupun sirr. Hanafi : Tidak disunahkan membaca alfatihah baik shalat jahar atau sirr Maliki & Hambali : Tidak wajib membaca surat alfatihah dibelakang imam.
BASMALAH PADA ALFATIHAH. Syafi’I & Hambali : Basmalah merupakan bagian dari Alfatihah, jadi wajib dibaca bersama Alfatihah, Hanafi & Maliki : Basmalah tidak termasuk surah Alfatihah, krn itu tdk wajib dibaca. Syafi’I : Basmalah dibaca dengan keras ; Hanafi & Hambali : Basmalah dibaca secara perlahan (sirr) ; Maliki : lebih baik tidak dibaca.
BACAAN I’TIDAL Syafi’I : “Sami’allahuliman hamidah, Rabbana lakalhamdu milussamawati wamil………”, sunah bagi imam, makmum dan Munfarid. Hanafi, Maliki & Hambali : Imam tidak boleh membaca lebih dari “Sami’allahuliman hamidah”, dan makmum tidak boleh lebih dari “Rabbana lakalhamdu” Maliki menambahkan : Munfarid boleh lebih dari bacaan itu.
DUDUK TASYAHUD. Syafi’I : Disunahkan duduk Iftirasyi pada Tasyahud Awwal dan duduk Tawarruk pada tasyahud akhir. Hanafi : Disunahkan duduk Iftirasy pada Tasyahud awal dan pada tasyahud akhir Maliki : Disunahkan duduk Tawarruk pada tasyahud awal dan pada tasyahud akhir.
PENGERTIAN MAZHAB Secara Bahasa Mazhab berasal dr kata Zahaba, Yazhabu, Zihaaban, yang “berarti tempat untuk pergi” atau “jalan yang di tempuh”, juga bisa berarti “berpendapat” Secara Istilah “mazhab adalah sebuah metodologi ilmiyah dalam mengambil kesimpulan hukum dari kitabullah (AlQuran) dan Sunnah Nabawiyah” Mazhab itu adalah sebuah sikap dan cara seseorang dalam memahami teks Al-Quran dan As-Sunnah. Setiap orang yang berupaya untuk memahami kedua sumber ajaran Islam itu, pada hakikatnya sedang bermazhab.
Mazhab Fiqh adalah : Metode yang ditempuh oleh seorang ahli fiqh (ulama) yang memiliki derajat Mujtahid, dimana dia memiliki ciri khas tersendiri dikalangan ahli fiqh dalam menentukan hukum hukum dalam bidang furu’ (cabang agama) Mazhab Fiqh lahir dari pergulatan intens seorang ulama mujtahid yang selalu berinteraksi dengan hukum hukum Islam; dari mulai mengkajinya kemudian menyimpulkan hukum hukumnya, lalu berfatwa dengannya, lalu mengajarkannya dan membukukannya, bahkan diapun memiliki kaedah kaedah sendiri disamping kaedah kaedah yang telah baku Mazhab bisa dikatakan sebuah Metodologi atau sebuah Sistem Operasi.
DAERAH PENYEBARAN MAZHAB Mazhab Hanafi Mulai Tumbuh di Kuffah (Iraq). Mazhab resmi di Mesir, Turki, Syuiria dan Libanon Dianut sebagian besar penduduk Afganistan, Pakistan, Turkistan, India dan Tiongkok. Mazhab Maliki Mulai tumbuh di Madinah Berkembang dan dianut sebagian besar Maroko, Al-Jazair, Tunisia, Libia, Bahrain dan Kuwait. Mazhab Syafi’I Mazhab Resmi di : Malaysia, Brunai Berkembang dan dianut umat Islam di : Libia, Mesir, Indonesia, Filipina, Malaysia, Somalia, Arabia Selatan, Palestina, Yordania, Lebanon, Siria, Yaman dll. Mazhab Hambali. Mulai tumbuh di Baghdad dan Mesir, dan mulai banyak di abad ke XII H Mazhab resmi Arab Saudi Penganut besar di Jazirah Arab, Palestina, Syiria dan Iraq.
Beberapa pertanyaan yang timbul diantaranya adalah : 1. Kenapa hanya ada 4 mazhab ? 2. Perlukah kita mengikuti sebuah Mazhab ? 3. Bolehkah kita mengambil pendapat mazhab lain selain Mazhab kita ? 4. Bolehkah kita menolak mazhab yang ada, dan membuat Mazhab sendiri ? 5. Bagaimana bersikap pada orang yang beribadah berbeda dengan Mazhab yang kita anut ? 6. dll
TINGKATAN DALAM MEMAHAMI FIQH 1. MUQALLID : Yaitu orang yang dalam ibadah hanya mengikuti apa yang banyak dilakukan oleh orang lain (ikutikutan) tanpa didasarkan ilmu dan tidak mau berusaha untuk mempelajari dasar hukumnya. Golongan ini adalah golongan yang paling dicela oleh Allah 2. MAZHABIYAH : Yaitu orang yang hanya mau mengikuti satu mazhab saja dan tahu dasar hukumnya, dan dia tidak mau mencapurkannya dengan mazhab yang lain karena dikhawatirkan akan dapat melakukan talfik 3. MUTTABI' : Yaitu golongan orang yang dalam beribadah melakukan Ittiba' (menggunakan potensinya dan mempelajari mazhab-mazhab lainnya serta memilih satu pemahaman berdasarkan pada pendapat yang paling kuat dasar hukumnya, walaupun berbeda dengan mazhabnya).
4. MUJTAHID : Yaitu orang yang melakukan Ijtihad (Menggunakan semua potensi dirinya dalam berpikir secara sungguh sungguh untuk mendapatkan suatu hukum fiqh dalam Ibadat atau Muamalat).
Mujtahid dapat dibedakan atas dua, yaitu : 1. Mujtahid Muthlaq : Yaitu orang yang hasil Ijtiihadnya menurut ulama umumnya dapat dijadikan hasil acuan dan bersifat mengikat orang lain yang menjadi pengikutnya. 2. Mujtahid Muqayyah : Yaitu orang yang berhak melakukan Ijtihad dalam satu permasalahan karena Ilmunya dibidang itu, dan hasil Ijtihadnya tidak bersifat mengikat orang lain untuk mengikutinya.
SIKAP PARA IMAM MAZHAB
Imam Abu Hanifah : “ Tidak boleh seseorang berkata dengan perkataan kami (Berpendapat dengan pendapat kami) tanpa dia tahu darimana sumber pendapat kami.” “Wahai Ya’qub, jangan tulis semua yang engkau dengar dariku, sesunbgguhnya aku dapat saja berpendapat sesuatu hari ini dan aku tinggalkan besok, atau aku berpendapat besok dan lusa aku tinggalkan” Imam Malik Sesungguhnya aku hanya seorang manusia, bisa benar dan bisa salah, maka perhatikanlah pendapat saya ; apasaja yang sesuai dengan Kitabullah dan Sunnah, ambilllah, dan apa saja yang bertentangan dengan Kitabullah dan Sunnah, maka tinggalkanlah
Imam Syafi’I Jika kalian mendapatkan dalam kitabku apa yang bertentangan dengan sunnah Rasulullah SAW, ambillah pendapat yang sesuai Sunnah Rasulullah dan tinggalkanlah apa yang aku ucapkan. “Setiap yang datang dari Rasulullah SAW adalah pendapatku, meskipun tidak kalian dengar dariku. Jika kalian menemukan Sunnah Rasulullah, ikutilah dan jangan menoleh kepada pendapat seseorang. Imam Ahmad bin Hambal Janganlah engkau taqlid padaku, jangan juga bertaqlid pada Malik, At-Tsauri atau Al-Auza’I, Ambillah dari tempat mereka mengambil.