Jurnal Ilmiah AKPER Kesdam I/BB Wira Sakti
Vol. 3, No. 10, Juli 2017
MANFAAT SARAPAN PAGI TERHADAP PRESTASI ANAK SEKOLAH DASAR Pipin Sumantrie, SKp., M.Kep. CWCCA Email.
[email protected] (Dosen Akper Surya Nusantara Pematangsiantar)
ABSTRAKSI Banyaknya masyarakat yang beranggapan salah mengenai sarapan pagi, mereka mengetahui hanya mengonsumsi teh, kopi, susu,atau sepotong kue kecil untuk sarapan. Penelitian ini berusaha untuk mengidentifikasi bagaimana gambaran sarapan pagi di Sekolah Dasar Advent Martoba Pematangsiantar. Serta apakah terdapat hubungan manfaat sarapan pagi terhadap prestasi Anak di Sekolah Dasar Advent Martoba Pematangsiantar. Metode yang digunakan dalam penelitan ini adalah metode deskritif korelasi. Sampel dalam penelitian ini 52 responden. Dengan menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner sebanyak 20 pertanyaan dan selanjutnya data di olah dengan menggunakan mikrosof excel dan SPSS. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hampir seluruhnya responden memiliki gambaran kebiasaan sarapan pagi (80,61%), hampir seluruhnya responden memiliki pengetahuan tentang manfaat sarapan pagi (81,15%) dengan kategori baik, dan hubungan manfaat sarapan pagi terhadapan tingkat kecerdasan yang sangat tinggi dengan hasil uji korelasi pearson 0,890. Saran yang diberikan bagi instituti pendidikan Sekolah Dasar Advent Martoba Pematangsiantar dapat meningkatkan pengetahuan siswa tentang pentingnya sarapan pagi melalui sosialiasai tentang bagaimana pentingnya sarapan pagi. Serta kepada siswa-siswi sekolah dasar Advent Martoba Pematangsiantar agar membiasakan untuk melakukan sarapan pagi dengan rutin setiap hari. Untuk peneliti selanjutnya diharapakan dapat mengembangkan atau sebagai bahan pertimbangan bagi peneliti selanjutnya. Kata kunci : Sarapan pagi, Prestasi
134
Jurnal Ilmiah AKPER Kesdam I/BB Wira Sakti
Pendahuluan
Vol. 3, No. 10, Juli 2017
dapat dimengerti. Sebagai contoh seorang
Setiap orang dalam siklus hidupnya siswa yang tidak cerdas dalam belajar, maka selalu
membutuhkan
dan
mengonsumsi sulit untuk menyerap atau mengerti pelajaran
berbagai bahan makanan. Termasuk dalam yang disampaikan oleh guru. Sebelum memulai memelihara proses tubuh dalam pertumbuhan aktivitas belajar dipagi hari, diperlukan energi dan perkembangan yaitu penggantian sel-sel untuk membantu dalam proses belajar. Salah yang rusak dan sebagai zat pelindung dalam satu cara untuk memperoleh energi tersebut tubuh (dengan cara menjaga keseimbangan ialah dengan sarapan pagi. cairan
tubuh).
pertumbuhan
Proses
dan
tubuh
dalam Sarapan pagi memang merupakan hal penting
perkembangan
yang untuk dilakukan oleh semua orang dikalangan
terpelihara dengan baik akan menunjukkan semua usia pada setiap harinya, mulai dari baiknya kesehatan yang dimiliki seseorang. orang tua, dewasa, remaja,
anak-anak dan
Seseorang yang sehat tentunya memiliki daya tidak terkecuali hingga balita (Arlan, 2015). pikir dan daya kegiatan fisik sehari-hari yang Berdasarkan Hasil Riset Kesehatan Dasar cukup tinggi. Kenyataan pula bahwa hingga (RISKESDAS, 2010), kebiasaan sarapan juga sekarang banyak diantara penduduk Indonesia termasuk kedalam PUGS (Pesan Umum Gizi yang enggan mengonsumsi bahan makanan Seimbang) yang dibuat oleh Departemen tertentu, baik karena pantangan yang turun Kesehatan (Depkes, 2010), yang disebutkan temurun
yang
salah
diwariskan
oleh “sarapan
menyumbang
15-30
pemenuhan
leluhurnya, maupun karena gaya hidup mewah kalori dari kebutuhan sehari-hari.” Sangat sehari-hari
yang
dipratekkannya,
padahal disayangkan sebesar 26% anak Indonesia
bahan-bahan makanan tersebut terkenal bergizi hanya mengonsumsi minuman atau sarapan. yang telah dianjurkan oleh pemerintah.
Banyak masyarakat Indonesia terutama anak-
Dalam pendidikan belajar merupakan anak, remaja dan dewasa yang beranggapan salah satu aspek yang penting. Ketika belajar salah mengenai sarapan, mereka mengetahuai pengetahuan yang dimiliki akan semakin hanya mengonsumsi teh, kopi, susu, atau bertambah. Dengan belajar, manusia dapat sepotong kue kecil untuk sarapan. Selain itu mengembangkan menjadi
tahu,
diharapkan.
diri
dari
sesuai
Namun
ketidaktahuan makan pada jam 10 pagi atau jam istirahat
dengan
dalam
apa
belajar
yang sekolah
dianggap
sebagai
sarapan
pagi
harus (Kemenkes, 2011).
memiliki kecerdasan agar apa yang dipelajari 135
Jurnal Ilmiah AKPER Kesdam I/BB Wira Sakti
Vol. 3, No. 10, Juli 2017
Menurut penelitian yang dilakukan oleh penelitian ( Hidayat 2008 ). Metode desain soedibyo (2009) dari 58 subjek penelitian, penelitin yang digunakan dalam penalitian ini 22,4% anak memiliki kebiasaan tidak sarapan adalah deskriptif kolerasi dengan menggunakan pagi dengan alasan karena anak tidak mau pendekatan cross sectional karena penelitian makan. Dari hasil yang diteliti oleh Lentina ini bertujuan untuk mangetahui hubungan (2014), dari 58 subjek yang diteliti sebanyak 37 manfaat sarapan pagi terhadap kecerdasan anak subjek atau 46,25%, subjek yang diteliti Sekolah Dasar. Studi korelasi merupakan memiliki kecerdasan yang rendah akibat tidak penelitian atau penelahan hubungan antara dua sarapan pagi.
variabel pada suatu situasi atau sekelompok
Walaupun demikian, masih banyak subjek, hal ini dilakukan untuk melihat siswa-siswi yang Selalu mengabaikan tentang hubungan antara gejala satu dengan gejala yang sarapan pagi dengan alasan yang belum tentu. lain, atau variabel satu dengan variabel yang Siswa-siswi
Sekolah
Dasar
yang
kurang lain (Notoatmodjo, 2010). Dalam pengambilan
meminati makanan yang disediakan diruang populasi penelitian dalam penelitian ini adalah makan, padahal makanan adalah salah satu siswa-siswi Sekolah Dasar Advent Martoba kebutuhan dasar manusia yang memberikan Pematangsiantar
dengan
metode
sampel
energi agar manusia dapat beraktivitas dengan random sampling yang berjumlah 52 orang. optimal, otakpun bekerja dengan optimal dan tidak cepat ngantuk.
Hasil Penelitian
Berdasarkan data diatas maka penulis berkeinginan
untuk
mengkaji
lebih
Dari hasil penelitian ini ditemukan
jauh rentan responden menunjukkan bahwa daftar
hubungan tentang sarapan pagi terhadap hasil distribusi kelompok jenis kelamin sebagian belajar siswa-siswi Sekolah Dasar Advent besar responden berjenis kelamin perempuan, Martoba Pematangsiantar.
yaitu 30 orang (57,68%), sebagian kecil responden berjenis kelamin laki-laki yaitu 22
Metodologi Penelitian Metodologi adalah pengkajian terhadap langkah-langkah dalam menggunakan metode.
orang (42,31%). Sedangkan distribusi umur responden berdasarkan usia antara 9-12 tahun. Dimana
Sedangkan yang dimaksud dengan metode penelitian adalah mengemukakan secara teknis
sebagian kecil berusia 9 tahun sebanyak 11
tentang metode-metode yang digunakan dalam orang (21,17%). Hampir setengah responden 136
Jurnal Ilmiah AKPER Kesdam I/BB Wira Sakti
Vol. 3, No. 10, Juli 2017
berusia 10 tahun sebanyak 19 orang (36,53%), seluruhnya
responden
memiliki
gambaran
hampir setengah responden berusia 11 tahun kebiasaan sarapan pagi. sebanyak 15 orang (28,84%), sebagian kecil
Selanjutnya
responden berusia 12 tahun sebanyak 7 orang hubungan (13,48%).
Berdasarkan
datan
penelitian
sarapan
pagi
ini
terhadap
mencari tingkat
responden kecerdasan siswa-siswi sekolah dasar Advent
tersebut di buatlah daftar persentasi kebiasaan Martoba Pematangsiantar. Maka data diolah sarapan pagi dengan hasil
didapat rata-rata dengan menggunakan software SPSS. Untuk
kebiasaan sarapan pagi seluruh responden melihat hubungan dengan menggunakan uji 80,61%.
Interpretasi
berdasarkan
skala korelasi pearson seperti tampil pada Tabel 1.
persentase responden Arikunto, (2006), hampir Tabel 1. Hasil Korelasi Pearson Sarapan pagi
pearson correlation
Sarapan pagi
Kecerdasan siswa
1
.020
Sig. (2-tailed)
.890 52
52
020
1
N Prestasi siswa Pearson corretion Sig. (2-tailed) N
52
Pembahasan Untuk
890 52
Dasar melihat
apakah
terdapat
Advent
Martoba
Pematangsiantar
dapat di lihat pada Tabel 1 maka dapat kita
hubungan antara sarapan pagi dengan prestasi
lihat nilai pValue = 0,890
siswa maka dapat kita lihat hasil uji korelasi
bahwa terdapat hubungan manfaat sarapan
pearson
pagi
(nilai
sig
2-tailed).
Memiliki
terhadap
kecerdasan
Siswa-siswi
hubungan jika nilai pValue (sig 2 tailed) >
sekolah
nilai signifikan (0,05). Hubungan
Pematangsiantar. Jika di interprestasikan
sarapan
pagi terhadap prestasi siswa-siswi Sekolah
berdasarkan
dasar
menyatakan
tingkat
Advent hubungan
Martoba variabel 137
Jurnal Ilmiah AKPER Kesdam I/BB Wira Sakti
penelitian
menurut
besarnya
koefisien
Vol. 3, No. 10, Juli 2017
Saran
korelasi maka hubungannya adalah sangat
Penelitian ini memberikan saran yang
kuat. Hal ini di dukung teori yang dilakukan
dapat berguna bagi Sekolah Dasar Advent
di University of Pennsylvania
Martoba
School of
Pematangsiantar
agar
Nursing bahwa anak-anak yang rutin sarapan
mensosialisikan tentang manfaat sarapan pagi
memiliki nilai yang lebih tinggi dalam tes IQ
dan bila perlu disediakan sarapan pagi secara
dibandingkan
gratis (sekali dalam satu minggu).
dengan
anak
yang
tidak
Serta
sarapan. Penelitian ini dilakukan terhadap
diharapakan kepada siswa-siswi Sekolah
1.269 anak. Mereka yang tidak sering
Dasar
sarapan 5,58 lebih rendah pada tes IQ verbal
untuk melakukan sarapan pagi dengan rutin
dan
tes
setiap hari, dan untuk menambah wawasan
performance. Pada nilai total tes IQ mereka
siswa-siswi tentang manfaat sarapan pagi
yang tidak sarapan mencapai skor 4,6 lebih
untuk meningkatkan prestasi.
skor
2,50
lebih
rendah
dari
Advent
Martoba
Pematangsiantar
rendah dari pada anak-anak yang rutin sarapan setiap hari. Kesimpulan Setelah melakukan penelitian tentang “Manfaat sarapan pagi terhadap Prestasi Siswa-siswi Sekolah Dasar Advent Martoba Pematangsiantar. maka dapat disimpulkan hasil penelitian untuk melihat hubungan manfaat sarapan pagi terhadap prestasi di dapati hasil perhitungan SPSS dengan nilai P-Value = 0,890 yang diinterprestasikan terdapat hubungan korelasi yang sangat kuat, berdasarkan hasil nilai korelasi pearson > 0,05.
Daftar Pustaka Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian, Jakarta : Rhineka Cipta Azwar. (2010). Metode Penelitian. Jakarta : Rhineka Cipta Istianah. (2008). Pengaruh Sarapan Pagi Terhadap Konsentrasi, Jakarta :Rhineka Cipta. Hidayat. A. A. (2008). Metodologi Penelitian, Jakarta : Salemba Kartasapoetra, Marsetyo, (2005). Ilmu Gizi, (Korelasi Gizi, Kesehatan, Dan Produktivitas Kerja), Jakarta : Rhineka Cipta. Lentina. B. (2014). Hubungan Kebeiasaan Sarapan Pagi Dan Status Hidrasi Dan Konsentrasi Berpikir Pada Remaja. Praticia & Athur. (2002). Pedoman Penelitian. Jakarta : Rhineka Cipta Machfoedz, Ms. (2009). Metodelogi Penelitian, Yogyakarta : Fitramaya. 138
Jurnal Ilmiah AKPER Kesdam I/BB Wira Sakti
Notoatmodjo. (2010). Metode Penelitian Ilmu Kesehatan. Jakarta : Rhineka Cipta Soedibyo, (2009). Kebiasaan Sarapan Pagi Di Kalangan Usia Sekolah Dasar Dipoliklinik Umum Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fkui-Rcsm. White E. (1976). Membina Pola Makan Dan Diet. Indonesia. IPH Almaiter.(2005), Pengerti zat gizi. Diambil pada tanggal 22 April 2017 dari : www.lontar.ui.ac.id. Arlan. (2015), Pentingnya Sarapan Pagi Bagi Balita. Diambil pada Tanggal 18 April 2017 Dari : www. pengetahuan produk.com//pentingnya –sarapanpagi- bagi- balita.html?m=1 Artikel kesehatan, (2012). Alasan anda harus sarapan pagi. Diambil pada Tanggal 14 April 2017 dari www.artikelkesehatan99.cm/alasananda-harus-sarapan-pagi. Sugiyono, (2006), Pengertian Korelasi, diambil pada tanggal 05 mei 2017 dari : Ciputraceo.net/blog/2016/5/16/peng ertian-korelasi-dan-macam-macamkorelasi. Harper. (2003), Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebiasaan Makan Pagi. Diambil pada tanggal 27 April 2017 dari : hhtp://scholar.google.co.id Kemenkes, (2010), pengertian sarapan pagi. Diambil pada tanggal 22 April 2017. www.pengertianahli.com Khonso,(2010), pentingnya sarapan pagi. Diambil pada tanggal 05 April 2017 dari : kliniklistiani.blogspot.com RISKESDAS.(2010), Kebiasaan Sarapan Pagi. Diambil pada tanggal 22 April 2017 Dari : www.//riskesdas.kemenkkes/.ac.id. Suyoko. (2006), Sarapan Pagi. Diambil pada tanggal 28 April 2017 dari :
Vol. 3, No. 10, Juli 2017
http://id.wikipedia.org/sarapanpagi.org
139