MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA Prof. DR. H. VEITHZAL RIVAI, M.B.A
Superleadership dalam proses dan penanamannnya di Indonesia Oleh :
MUHAMMAD SAPRIANYAH
Superleadership dalam proses dan penanamannnya di Indonesia Oleh :
MUHAMMAD SAPRIANYAH ABSTRACT
Superleadership is someone leads others to lead them self. it’s desing and put the system which followed and learn the workers to be self-leader. This approach consist of enlargement of behaviour ware, which all of it’s mean followers having ability of behaviour ang kognitif that important to train self-leadership. it’s always focus on “what I can do to lead others in order they can lead them self ?” It’s also known as empowering leader. It have a strength and policy to help pushing ability the workers around them. Superleader strength finally so much powerfull couse there’s others powerfull, pushing the followers to inisiate, responsible,confidence, plan, think positive, also can solve all the problem for their ownself. it’s gives the spirit to people having responsibilities than giving an order. One part most important from it infacing 21st century is pressing it’s followers to mastering more knowledge and information to train their selfleadership. Keywords : Superleadership, empowering. Prof.DR.J.BASUKI.M.Psi.”Kiat Kepemimpinan”,google.com.2009
PENDAHULUAN LATAR BELAKANG
Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Dalam hidup, manusia selalu berinteraksi dengan sesama serta dengan lingkungan. Manusia hidup berkelompok baik dalam kelompok besar maupun dalam kelompok kecil. Hidup dalam kelompok tentulah tidak mudah. Untuk menciptakan kondisi kehidupan yang harmonis anggota kelompok haruslah saling menghormati dan menghargai. Keteraturan hidup perlu selalu dijaga. Hidup yang teratur adalah impian setiap insan. Menciptakan dan menjaga kehidupan yang harmonis adalah tugas manusia. Manusia adalah makhluk Tuhan yang paling tinggi dibanding makhluk Tuhan lainnya. Manusia di anugerahi kemampuan untuk berpikir, kemampuan untuk memilah dan memilih mana yang baik dan mana yang buruk. Dengan kelebihan itulah manusia seharusnya mampu mengelola lingkungan dengan baik. Tidak hanya lingkungan yang perlu dikelola dengan baik, kehidupan sosial manusiapun perlu dikelola dengan baik. Untuk itulah dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas. Sumber daya yang berjiwa pemimpin, paling tidak untuk memimpin dirinya sendiri. Dalam surat Al baqarah :30
Artinya :
ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat: "Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan
padanya
dan
menumpahkan
darah,
Padahal
Kami
Senantiasa
bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."(Al baqarah :30) Dengan berjiwa pemimpin manusia akan dapat mengelola diri, kelompok dan lingkungan dengan baik. Khususnya dalam penanggulangan masalah yang relatif pelik dan sulit. Disinilah dituntut kearifan seorang pemimpin dalam mengambil keputusan agar masalah dapat terselesaikan dengan baik. Apakah arti kepemimpinan? Menurut sejarah, masa “kepemimpinan” muncul pada abad 18. Ada beberapa pengertian kepemimpinan, antara lain:. 1. Kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi, dalam situasi tertentu dan langsung melalui proses komunikasi untuk mencapai satu atau beberapa tujuan tertentu (Tannebaum, Weschler and Nassarik, 1961, 24). 2. Kepemimpinan adalah sikap pribadi, yang memimpin pelaksanaan aktivitas untuk mencapai tujuan yang diinginkan. (Shared Goal, Hemhiel & Coons, 1957, 7). 3. Kepemimpinan adalah suatu proses yang mempengaruhi aktifitas kelompok yang diatur untuk mencapai tujuan bersama (Rauch & Behling, 1984, 46). 4. Kepemimpinan adalah kemampuan seni atau tehnik untuk membuat sebuah kelompok atau orang mengikuti dan menaati segala keinginannya. 5. Kepemimpinan adalah suatu proses yang memberi arti (penuh arti kepemimpinan) pada kerjasama dan dihasilkan dengan kemauan untuk memimpin dalam mencapai tujuan (Jacobs & Jacques, 1990, 281). Banyak definisi kepemimpinan yang menggambarkan asumsi bahwa kepemimpinan dihubungkan dengan proses mempengaruhi orang baik individu maupun masyarakat. Dalam kasus ini, dengan sengaja mempengaruhi dari orang ke orang lain dalam susunan aktivitasnya dan hubungan dalam kelompok atau organisasi. Kalaulah John C. Maxwell mengatakan bahwa inti kepemimpinan adalah mempengaruhi atau mendapatkan pengikut, maka empowering bisa diartikan sebagai Sikap seorang pemimpin membuat pengikutnya mempercayakan diri padanya. Namun seorang pemimpin perlu membuat gerak dan perubahan. Untuk itu selain sikap diperlukan serangkaian keterampilan atau skil kepemimpinan. Secara sederhana definisi keterampilan adalah kemampuan mengubah sesuatu yang ada menjadi apa yang dikehendaki sesuai dengan rencana. Keterampilan menyangkut pengenalan bahan, input, atau apa yang dapat diolah. Keterampilan juga terkait dengan tahap-tahap pelaksanaan pengolahan, serta bobot atau jumlah energi yang dibutuhkan, bahkan kemungkinan-kemungkinan penyimpangan dan perkecualian. Dalam bahasa Inggris, keterampilan adalah sesuatu yang dapat Make things happen. Sesuatu yang terjadi, diolah, atau diubah tadi dapat berupa hubungan antar rekan, cara kerja, cara ber-
organisasi, bangunan, dana, informasi, dan sebagainya. Keterampilan dapat juga disebut sebagai suatu daya transformasi yang memungkinkan seorang pemimpin menjadikan apa yang tersedia menjadi sesuatu yang bermanfaat, baik untuk dirinya maupun untuk orang lain. Cara mengubah atau menjadikan ini adalah proses pengubahan yang paling efektif dan efisien. Artinya, dapat tepat mencapai sasaran serta menggunakan porsi yang dikehendaki. Suatu hal yang membedakan dunia sebelum ini dengan zaman ini adalah manusia harus semakin bergantung satu sama lain. Oleh sebab itu, salah satu keterampilan kepemimpinan yang paling mendasar untuk dunia modern adalah keterampilan untuk mengelola hubungan dengan baik. Untuk situasi komunitas Asia, dimana kompleksitas organisasi dan hubungan antara manusianya cukup tinggi, maka sangat dibutuhkan keterampilan kepemimpinan yang menghasilkan hubungan baik tadi. Untuk menyokong hal tadi sebuah keterampilan lain dibutuhkan. Seorang pemimpin perlu memiliki keterampilan berkomunikasi secara interpersonal, dalam kelompok, maupun secara massal. Kegunaan keterampilan nyata dalam beberapa hal: mencari data, mengubah sudut pandang orang, menjelaskan sudut pandang kita, menyimak orang lain, menggunakan komunikasi yang memungkinkan terjadinya sinergi, atau menangani konflik. Keterampilan lain yang sangat penting terutama agar dapat menciptakan sinergi dalam lingkup kerja, adalah keterampilan menggalang tim kerja yang mampu bekerja sama (dan bukan cuma sama-sama bekerja). Akibatnya, orang belajar untuk meningkatkan entusiasme kerja, kompetensi, dan kesadaran saling menopang yang akan menuju pada produktivitas yang tingkatnya lebih tinggi. Tim kerja yang baik harus memiliki kemampuan mengambil keputusan secara runtut dan masuk akal. Keterampilan pengambilan keputusan antara lain menolong orang untuk membedakan antara informasi dan persepsi atau tafsiran tentang informasi tadi. Keterampilan pengambilan keputusan membuat kita mampu mengenali alternatif atau pilihan-pilihan, bahkan menentukan prioritas-prioritas kita. Akhirnya, seorang pemimpin di dalam konteks Indonesia pada khususnya harus mampu memiliki keterampilan untuk mencari alternatif dan kerangka yang lebih besar, terutama dalam situasi konflik dan persaingan ketat di tengah masyarakat yang majemuk. Keseluruhan jenis keterampilan yang diuraikan di atas dapat disimpulkan ke dalam tiga jenis yang sangat dibutuhkan dewasa ini, di samping keterampilan yang bersifat teknis spesifik, seperti keterampilan memasak, mengecat, memotong rambut, mengukir es, mengaudit pembukuan, dan lainlain. Pertama: jenis-jenis keterampilan untuk merumuskan apa yang mau dicapai bersama dalam jangka pendek. Kedua: jenis-jenis keterampilan dalam proses mengajak orang lain untuk menyusun tahap-tahap kerja sama serta pelaksanaannya. Ketiga: jenis keterampilan untuk mengelola diri sendiri dan memberikan kontribusi yang tepat pada waktu yang tepat. Bila keterampilan kepemimpinan dihasilkan, bersama dengan sikap yang seharusnya, maka seorang pemimpin tumbuh melalui pengalamannya bukan saja untuk menjadi semakin handal dan terampil namun tumbuh pula dalam kebijaksanaannya (wisdom/hokma). Robby I Chandra BAHAN BAKAR PEMIMPIN: SIKAP, SKIL, SENSITIVITAS, PENDEKATAN SiSTEM DAN SPIRITUALITAS,2009
Bagaimana seorang pemimpin dapat mengembangkan self-leadership yang dibutuhkan untuk menjalankan organisasi pada abad ke 21? berikut ini kita akan menyebut model leadership yang
baru sebagai superleadership yang dimulai dengan gagasan bagaimana memimpin individu untuk menjadi pemimpin bagi diri mereka sendiri, bergerak ke gagasan untuk memimpin tim dan kemudian mengusulkan gagasan suntuk mengembangkan budaya total self-leadership melalui organisasi. SEA – NURS – 429, 1N O OSD 001/1.2., Pelatihan Keterampilan Manajerial SPMK – Januari 2003
ADA PIMPINAN TETAPI TAK ADA PEMIMPIN Topik di atas kedengarannya aneh. Tetapi kenyataannya bisa terjadi. Artinya ada manajer tetapi tidak mampu memimpin subordinasinya atau pun Pemimpin yang menempatkat pola kepemimpinannya sebagai seorang pemberdaya bagi sub organisasi yang dipimpinnya sehingga image atasan dan bawahan tertutupi dengan kinerja yang saling melengkapi dan memahami fungsi serta keberadaan aplikasi diri masing-masing dalam suatu organisasi. Bayangkan pendapat John C.Maxwell yang disarikan dari bukunya 360 degree Leader. Menurutnya ada beberapa akibat kalau suatu organisasi, pada tiap tingkatan, tak ada pemimpin,yaitu: (1). Kehilangan visi.Jika suatu tim kerja mulai bekerja dengan visi tertentu namun tanpa seorang pemimpin,hal ini akan menyulitkan. Mengapa? Karena visi menjadi bolong sana bolong sini. Dan tanpa seorang pemimpin, visi akan menimbulkan ketidak-teraturan dan tim bakal goyah hingga kehilangan arah. Sebaliknya jika sebuah tim memiliki pemimpin tetapi tanpa visi, bisa jadi tidak masalah karena akhirnya mereka akan membuatnya. Pemimpin seperti itu disebut visioner. Pemimpin mengarahkan kerja tim sesuai dengan visi tim. (2). Keputusan-keputusan yang tertunda. Tidak semua pengambil keputusan yang baik adalah pemimpin. Namun semua pemimpin yang baik adalah pengambil keputusan. Kalau sesuatu mendorong seorang pemimpin untuk membuat keputusan dan ternyata belum dilakukannya maka berarti ada penundaan. Lalu orang lain membantunya untuk membuat keputusan yang lebih cepat. (3). Beberapa agenda menumpuk. Ketika satu tim berkumpul dan tidak seorang pun diketahui mana yang menjadi pemimpin maka semua individu mulai menjalankan agenda mereka masing-masing. Dan tentunya tanpa ada arahan dan komando dari seseorang. Agenda akhirnya menumpuk. Ketika mereka akan menyatukan suara dan pekerjaannya maka ketika itu pula mereka membutuhkan seorang pemimpin. (4).
Konflik meluas. Salah satu peran terpenting seorang pemimpin adalah resolusi konflik. Ketidak-beradaan kepemimpinan menyebabkan konflik semakin meluas dan merusak. Sering konflik mendorong seorang pemimpin untuk melangkah dan turun tangan. Lalu membawa para individu yang berkonflik untuk duduk dalam satu meja menyelesaikan konflik.
(5).
Moral menurun. Napoleon pernah berkata “Leaders are dealers in hope”. Ketika para pemimpin sedang tidak ada, para pengikutnya kerap kehilangan harapan, dan moral mereka jatuh. Mengapa? Karena moral dapat didefinisikan sebagai “faith in the leader at top”.
(6). Kinerja menurun. Mutu utama dari seorang pemimpin adalah kemampuan membuat sesuatu menjadi kenyataan. Para pemimpin seharusnya kreatif mendapatkan cara-cara menolong
orang lain agar produktif. Bagaimana seorang pemimpin patut menciptakan tantangantantangan, melatih, dan mendorong atau memberi insentif agar para individu
mampu
bekerja dengan baik. sjafri mangkuprawira | Maret 17, 2008 ADA PIMPINAN TETAPI TAK ADA PEMIMPIN
Sampai disitu, menggambarkan keadaan bahwa organisasi tanpa adanya pemimpin akan siasia.Dengan kata lain kehadiran seorang pemimpin pada semua tingkatan organisasi adalah sangat penting. Keberhasilan suatu organisasi merupakan fungsi dari kepemimpinan yang andal. sekarang mari kita bayangkan kepemimpinan Super Leader yang lebih terfokus pada unsur empowering Dalam praktiknya, Super Leader dapat diukur dengan kemampuannya membangun dua rasa yang berlaku untuk dirinya sendiri maupun dengan orang-orang yang berinteraksi dengannya, terutama mereka yang dipimpinnya. Dua rasa itu adalah Rasa Saling Percaya dan Rasa Saling Hormat (mutual trust and mutual respect) yang tulus dan jujur antara dirinya dengan orang lain yang menjadi pengikutnya (followers) atau siapa pun yang berinteraksi dengannya. Sikap memercayai dan menghormati the followers atau orang lain merupakan strategi agar perubahan yang kita harapkan dapat diterima dengan baik. Bila kita menerapkan strategi ini maka otak orang-orang tersebut (dalam organisasi) akan mendeteksi perilaku kita sebagai kawan (friend), bukan lawan (foe), sehingga membuat daya akseptasi mereka tinggi untuk menerima masukan. Kualitas leader terefleksi dalam bentuk motivasi seseorang yang merupakan akumulasi dari keyakinan, nilai-nilai (prinsip), dan hal-hal mendasar lainnya dalam hidup dan kehidupan yang akan bermuara dalam pola pikirnya. Secara kasat mata dapat terlihat dalam perilakunya sehari-hari. Perilaku sendiri merupakan refleksi dari dominasi otak. Jika dominasi otak seorang leader adalah gabungan rasa SQ, IQ, dan EQ, maka dapat dipastikan perilakunya akan dapat dinilai orang lain sebagai leader yang kecerdasan menonjolnya (strengths) adalah street smartness yang didukung oleh social smartness dan academic smartness. Perilaku leader terlihat dalam pengambilan keputusan dan penyelesaian masalah, berinteraksi dengan lingkungan dan orang lain, menentukan sikap atau pilihan keputusannya terutama dalam situasi krisis. Leader-lah yang memiliki peran paling besar dalam melakukan perubahan (the change) atau dalam bahasa Islam adalah "semangat hijrah". Perubahan dalam diri, dalam keluarga, dalam masyarakat, dan dalam kehidupan berbangsa-bernegara. "Brainware Leadership Mastery" by Taufik Bahaudin (2007)
Inilah yang diharapkan bisa kita dapatkan dari penerapan superleadership ini : Dari:
Menjadi :
Observasi dari luar (eksternal)
Observasi sendiri
Mencapai sasaran yang ditugaskan
Menyusun sasaran sendiri
Memotivasi didasarkan atas kompensasi
Motivasi juga didasarkan atas penghargaan
eksternal
yg bersifat alamiah dari pekerjaan
Kritik dari luar (eksternal)
Kritik sendiri
Pemecahan masalah eksternal
Pemecahan masalah sendiri
Perencanaan eksternal
Perencanaan sendiri
Desain tugas eksternal
Desain tugas sendiri
Berfikir yg menghambat /obstaclethinking
Opportunity thinking
Taat pada visi organisasi
Komit kepada visi bahwa pengikut dibantu untuk menciptakannya
Supeleadership Mr.mantani.2009.google.com
KEPEMIMPINAN ROSULULLAH Di dalam Islam seorang pemimpin haruslah mempunyai sifat : 1. Siddiq artinya jujur, benar, berintegritas tinggi dan terjaga dari kesalahan 2. Fathonah artinya jerdas, memiliki intelektualitas tinggi dan professional 3. Amanah artinya dapat dipercaya, memiliki legitimasi dan akuntabel 4. Tabligh artinya senantiasa menyampaikan risalah kebenaran, tidak pernah menyembunyikan apa yang wajib disampaikan, dan komunikatif. Ini merupakan mutu kepimpinan yang penting dalam diri Muhammad SAW. Beliau menuntut perlakuan yang adil bagi semua orang dan membenci diskriminasi di antara manusia. Ketika mesjid pertama dibangun di Madinah, beliau bekerja sebagai buruh kasar dengan para sahabatnya dawn tidak suka menjauhkan diri dari tempat pekerjaan itu. Kemudian, dengan perang Ahzab, beliau ikut menggali parit pertahanan dengan para sahabatnya dan ikut memikul pengki pembawa tanah. Salman Al-Farsi melaporkan bahwa ketika dia sedang bekerja dengan sebuah cangkul dalam pertahanan, di mana sebuah batu menghalangi pekerjaannya, Nabi segera datang membantunya. Beliau cangkul dari tangannya dan memukul batu hingga pecah. Nabi selalu memperlakukan orang dengan adil dan tidak pernah melakukan diskriminasi di antara mereka dalam pekerjaannya di Mekkah dan dalam jabatannya sebagai kepala Negara di Madinah. Abdullah bin Sehi dikirim ke khaibar untuk mengumpulkan pajak dari orang yahudi. Beliau dibunuh dan mayatnya ditemukan oleh sepupunya Muhisah, yang kemudian pergi menemui Nabi dan meminta supaya dilakukan pembalasan pada orang yahudi.Nabi berkata,’’ dapatkan engkau bersumpah bahwa ia dibunuh oleh orang yahudi?’’Dia menjawab bahwa dia tidak melihat pembunuhan tersebut dengan matanya sendiri. Nabi berkata bahwa oarang yahudi harus disuruh untuk bersumpah. Muhlisah berkata’’, bagaimana kita dapat mempercayai sumpah mereka?’’ mereka akan melakukan sumpah palsu ratusan kali.Tidak ada orang lain yang tinggal di Khaibar kecuali orang yahudi dan tidak diragukan lagi orang yahudilah yang telah membunuh Abdullah.Tetapi karena tidak ada saksi mata, Nabi menanyakan apapun pada orang yahudi dan membayarkan ganti rugi (uang darah) dari uang Negara. Menurut Taqiq Muharbi, Nabi Tuhan memberikan khotbah di Mesjid Nabi, ketika seorwang Ansari melihatnya berdiri dan berkata : ‘’oh Nabi Tuhan! Orang ini berasal dari suku bani Thalabah. Nenek moyangnya membunuh seorang anggota keluarga kami. Kami memohon kepadamu untuk menangkap salah seorang dari mereka untuk digantung sebagai pembalasan’’. Nabi menjawab, pembalasan terhadap seorang Ayah tidak dapat dilakukan terhadap anaknya. Nabi Muhammad membuktikan dengan contohnya bahwa tidak ada orang yang lebih teguh terhadap kebenaran dibanding beliau, bahkan jika hal itu bertentangan dengan kepentingannya atau kepentingan orang yang terdekat dengan dirinya dan sangat dikasihinya. Beliau memutuskan setiap perkara yang
dibawa kehadapannya oleh teman maupun musuh dengan adil. Beliau tidak memenangkan si kaya atau simiskin, tetapi memutuskan perkara mereka berdasarkan persamaan dan keadilan (4:45). Beliau memutuskan perkara, bahkan perkara musuhnya, secara adil. Musuhnya membawa perselisihan padanya tanpa rasa takut atau bimbang karena mereka tahu bahwa mereka akan memperoleh keadilan darinya. Beliau memperlakukan orang sama rata dan tidak membedakan seseorang dengan yang lainnya, bahkan untuk dirinya sendiri. Jika, karena kekhilafan, beliau menyakiti seseorang, beliau akan segera meminta maaf. Ketika pada pertemuan Badar beliau sedang memeriksa pasukan panah; beliau lewat dekat Sawad bin perutnya dengan sebatang anak panah dan berkata. ‘’Berdiri dalam barisan dengan baik Sawaf’’. Engkau menyakitiku, Oh Utusan jadi biarkanlah Aku membalasmu’’. Nabi membuka bajunya dan berkata ‘’lakukanlah pembalasanmu’’. Sawad memeluknya dan mencium perutnya’’. Oh Utusan Tuhan, engkau melihat apa yang ada dihadapan kami dan saya mungkin tidak akan hidup setelah perang ini dan karena ini adalah terakhir kali aku bersamaanmu aku ingin kulitku menyentuh kulitmu’’ nabi membelainya. Sikap yang telah dicerminkan Nabi Muhammad Saw Kepada ummatnya sangat memberikan tauladan seorang pemimpin yang sejati. Hijratunnisa, KEPEMIMPINAN ROSULULLAH CERMINAN KEPEMIMPINAN ISLAM, 2009
BACK STAGE “KEPEMIMPINAN INDONESIA” “Sungguh, seharusnya kita bangga karena bangsa kita merupakan bangsa yang besar yang memiliki jiwa besar dan rendah hati yang tidak mampu di miliki bangsa – bangsa lain di dunia. Bangsa kita tidak hanya bangsa pilihan yang unggul, namun lebih dari itu – dari konteks pemikiran, bangsa kita adalah bangsa terdepan yang selalu beberapa langkah lebih maju daripada bangsa – bangsa lain di muka bumi ini” Di seluruh dunia, para pakar ilmu sosial, ekonomi, politik, dan kebudayan telah terjebak kepada pemikiran salah akan bangsa ini. Seluruh dunia membayangkan Indonesia merupakan negara dengan kampung – kampung kumuh di tepi sungai, busung lapar, korupsi dan berbagai macam bencana alam yang tak kunjung henti Padahal sebenarnya, tidak ada bangsa di seluruh dunia yang lebih bahagia dari pada bahagianya penduduk indonesia. Tak ada masyarakat yang berpesta dan tertawa-tawa, jagongan, serta segala macam kehangatan yang melebihi kebiasaan masyarakat kita. Tidak ada di dunia ini anggaran biaya pakaian dinas pejabat melebihi apa yang ada di Indonesia. Import kendaraan, dan alat elektronik disini pasti akan dijamin laku terbeli, berapa kontainerpun yang mereka datangkan ke negeri ini. Masyarakat Internasional menyangka kita sedang krisis, padahal berita tentang krisis moneter itu adalah suatu ungkapan kerendahan hati dari kita. Masyarakat Internasional sering tidak memahami retorika budaya masyarakat kita. Kalau ada yang mengatakan “marilah mampir ke gubug saya” . Mereka pasti menyangka kita benar-benar memiliki gubug, padahal rumah kita adalah istana, yang gubernur argentina dan Menteri di Mesirpun tidak memiliki apa yang kita miliki ini.
Dahulu, ketika bangsa ini memiliki seorang Presiden buta, semua masyarakat internasional mengejek “Apakah 300 juta masyarakat indonesia tidak lagi mempunyai seorangpun yang mampu jadi presiden, sampai-sampai harus mengangkat seorang pimpinan pesantren menjadi presiden?”, Dan ketika ada seorang wanita yang menjadi Presiden negeri ini, mereka juga mencemooh: “Apakah Masyarakat Indonesia 99%nya adalah wanita, sehingga tidak ada satupun laki – laki yang bisa menjadi Presiden?”
Bukan hanya di bidang politik, dan sosial. Di Bidang Olahrgapun juga demikian, Tim nasional sepakbola kita pun dirancang sedemikian rupa sehingga jangan sampai menang atas kesebelasan bangsa-bangsa lain. Sudah berpuluh-puluh tahun kita mempraktekkan filosofi ngalah kuwi dhuwur wekasanane, mengalah itu luhur derajatnya. Tidak hanya itu. masyarakat negeri ini juga memiliki sebuah konsep wibawa yang tidak mampu ditandingi bangsa lain di seluruh dunia. Malaysia yang merupakan negara tetangga kita itupun sudah mulai kehilangan wibawa. Anda tidak akan pernah bisa menemukan orang Malaysia yang mempunyai wibawa, seperti apa yang orang – orang kita punya. Datanglah ke malaysia dan berdiri tegaplah dengan tangan bersedekap sambil memandang tajam ke orang-orang di sana. Saya yakin, tidak akan ada orang yang berani menatap balik anda. Namun, coba jika hal tersebut anda lakukan di Indonesia, misalnya di pasar Tanah Abang. Saya bisa menjamin tidak lebih dari 5 menit akan terjadi pertengkaran. Pemerintahan negeri inipun adalah pemerintahan yang paling mudah, sebab rakyatnya adalah rakyat yang paling mandiri di seluruh dunia. Bencana yang begitu dahsyatnya bisa dihadapi dengan tenang dan dengan sikap bersyukur. Bagaimana kalo dibelahan bumi lain? di Amerika misalnya, Badai Katerina yang melanda California membuat orang-orang di sana panik dan marahmarah kepada pemerintah Amerika. Mereka mendemo pemerintahnya yang tidak antisipatif dan tidak becus mengurusi masalah bencana alam itu. Begitu pula bencana badai di New Orleans yang tidak ada sekukunya Tsunami di Aceh menyebabkan terjadinya dehumanisasi total dan pemerintahnya dikritik habis-habisan. Coba lihat di indonesia, mana ada masyarakat indonesia yang cengeng seperti itu? Kebijakan menaikkan harga BBM hanya akan menyebabkan gejolak sosial yang sejenak, namun setelah itu rakyat akan kembali tenang-tenang saja, jalan-jalan akan tetap macet penuh mobil seolah kenaikan harga BBM tidak mempengaruhi konsumsi bensin mereka. Pemerintah telah silih berganti serta naik dan turun, tetapi rakyat tetap stabil seperti biasa. Potensi yang dimiliki bangsa ini sangat besar untuk digali sehingga bangsa kita bisa tampil dalam panggung kepemimpinan dunia. Masyarakat Indonesia memiliki budaya yang kuat, iman yang kuat, dan tawakkalnyapun juga kuat, namun sayang kurang serius dalam berilmu. Namun itu bukan berarti bodoh. Sehingga yang namanya Indonesia itu adalah negeri yang kontraversial. Di lain pihak seperti terlihat miskin dan dilanda krisis, namun sungguh kita tidak bisa menemukan tingkat kemewahan hidup melebihi orang-orang yang ada di Indonesia ini.
Ilmu yang serius bisa juga berarti menyadari bahwa hanya bangsa yang besar yang diberi ujian beruntun dan mau menjadikan kejadian – kejadian yang ada sebagai pembelajaran untuk menjadi kekuatan dan untuk bersiap menyambut masa depan: yaitu Menjadi bangsa yang memimpin jagad raya. “(TEDY Dalam Tulisan : Bangsa Indonesia Bangsa Pemimpin Dunia’ 2009
Pada prinsipnya di Indonesia seharusnya memiliki Tata Pemerintahan Yang baik “good corporate governance ‘guna dapat menyusun kerangka etika politik yang terukur, Teuku rezasyah dalam pemimpin Indonesia dan dunia menjabarkan kerangka tersebut berikut ini :
PRINSIP DASAR
PENJABARAN Mempercepat proses pengambilan keputusan yang menyangkut hajat hidup orang banyak
PARTISIPASI
Secara teratur melakukan konsultasi Soptimal mungkin melibatkan peran aktif masyarakat dalam pengambilan keputusan Bekerja sama menjunjung tegaknya supremasi hukum
PENEGAKAN HUKUM
Menindak
aparat
yang
menyalahgunakan
kewenangannnya Membangun sikap saling mempercayai KETERBUKAAN
Secara teratur menyampaikan hasil yang telah dicapai pada bidang yang diprioritaskan Mempertinggi kinerja penyelenggaraan Negara melalui
BERTANGGUNG JAWAB
PERSAMAAN
VISI SRTATEGIS
TEPAT GUNA DAN BERHASIL GUNA PROFESIONAL
AKUNTABILITAS
PENGAWASAN Teuku rezasyah dalam pemimpin Indonesia dan dunia
pelaksanaan hak-hak yang dilindungi undang-undang Kordinasi kebijakan Menyediakan peluang yang sama bagi waraga Negara Mempermudah perijinan Merumuskan strategi pembangunan yang tepat Melaksanakan pembangunan dengan dasar kepentingan rakyat Mempermudah investasi Menyediakan fasilitas bagi masyarakat Membangun daerah terpencil Berusaha keras meningkatkan kemampuan Menjamin kinerja Bekerja keras Mengundang
partisipasi
masyarakat
untuk
terlibat Melakukan pengawasan yang ketat Informasi yang mudah di dapat dan terjamin
dapat
SUPER LEADERSHIP DALAM KEPEMIMPINAN ISLAM DAN DUNIA TERHADAP KEPEMIMPINAN INDONESIA DALAM PENERAPAN KEBIJAKAN DARI BAWAH-KEATAS Indonesia pada Akhir milenium kedua ditandai dengan perubahan besar. Rezim Orde Baru yang telah berkuasa selama 32 tahun yang dipimpin oleh Soeharto akhirnya tumbang. Demokrasi Pancasila versi Orde Baru mulai digantikan dengan demokrasi dalam arti sesungguhnya. Hanya saja tidak mudah mewujudkan hal ini, karena setelah Soeharto tumbang tidak ada kekuatan yang mampu mengarahkan perubahan secara damai, bertahap dan progresif. Yang ada justru muncul berbagai konflik serta terjadi perubahan genetika sosial masyarakat Indonesia. Hal ini tak lepas dari pengaruh krisis moneter yang menjalar kepada krisis keuangan sehingga pengaruh depresiasi rupiah berpengaruh signifikan terhadap kehidupan ekonomi rakyat Indonesia. Inflasi yang dipicu kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) sangat berpengaruh kepada kualitas kehidupan masyarakat. Rakyat Indonesia sebagian besar masuk ke dalam sebuah era demokrasi sesungguhnya dimana pada saat yang sama tingkat kehidupan ekonomi mereka justru tidak lebih baik dibandingkan ketika masa Orde Baru. Indonesia setidaknya telah melalui empat masa demokrasi dengan berbagai versi. Pertama adalah demokrasi liberal dimasa kemerdekaan. Kedua adalah
demokrasi
terpimpin,
ketika
Presiden
Soekarno
membubarkan
konstituante
dan
mendeklarasikan demokrasi terpimpin. Ketiga adalah demokrasi Pancasila yang dimulai sejak pemerintahan Presiden Soeharto. Keempat adalah demokrasi yang saat ini masih dalam masa transisi. Kelebihan dan kekurangan pada masing-masing masa demokrasi tersebut pada dasarnya bisa memberikan pelajaran berharga bagi kita. Demokrasi liberal ternyata pada saat itu belum bisa memberikan perubahan yang berarti bagi Indonesia. Namun demikian, berbagai kabinet yang jatuhbangun pada masa itu telah memperlihatkan berbagai ragam pribadi beserta pemikiran mereka yang cemerlang dalam memimpin namun mudah dijatuhkan oleh parlemen dengan mosi tidak percaya. Sementara demokrasi terpimpin yang dideklarasikan oleh Soekarno (setelah melihat terlalu lamanya konstituante mengeluarkan undang-undang dasar baru) telah memperkuat posisi Soekarno secara absolut. Di satu sisi, hal ini berdampak pada kewibawaan Indonesia di forum Internasional yang diperlihatkan oleh berbagai manuver yang dilakukan Soekarno serta
munculnya Indonesia sebagai
salah satu kekuatan militer yang patut diperhitungkan di Asia. Namun pada sisi lain segi ekonomi rakyat kurang terperhatikan akibat berbagai kebijakan politik pada masa itu. Lain pula dengan masa demokrasi Pancasila pada kepemimpinan Soeharto. Stabilitas keamanan sangat dijaga sehingga terjadi pemasungan kebebasan berbicara. Namun tingkat kehidupan ekonomi rakyat relatif baik. Hal ini juga tidak terlepas dari sistem nilai tukar dan alokasi subsidi BBM sehingga harga-harga barang dan jasa berada pada titik keterjangkauan masyarakat secara umum. Namun demikian penyakit korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) semakin parah menjangkiti pemerintahan. Lembaga pemerintahan yang ada di legislatif, eksekutif dan yudikatif terkena virus KKN ini. Selain itu, pemasungan kebebasan berbicara ternyata menjadi bola salju yang semakin membesar yang siap meledak. Bom waktu ini telah terakumulasi sekian lama dan ledakannya terjadi pada bulan Mei 1998. Selepas kejatuhan Soeharto, selain terjadinya kenaikan harga barang dan jasa beberapa kali dalam kurun waktu 8 tahun terakhir, instabilitas keamanan dan politik serta KKN bersamaan terjadi sehingga yang paling terkena
dampaknya adalah rakyat kecil yang jumlahnya mayoritas dan menyebabkan posisi tawar Indonesia sangat lemah di mata internasional akibat tidak adanya kepemimpinan yang kuat. Namun demikian, demokratisasi yang sedang berjalan di Indonesia memperlihatkan beberapa kemajuan dibandingkan masa-masa sebelumnya. Pemilihan umum dengan diikuti banyak partai adalah sebuah kemajuan yang harus dicatat. Disamping itu pemilihan presiden secara langsung yang juga diikuti oleh pemilihan kepala daerah secara langsung adalah kemajuan lain dalam tahapan demokratisasi di Indonesia. Diluar hal tersebut, kebebasan mengeluarkan pendapat dan menyampaikan aspirasi di masyarakat juga semakin meningkat. Para kaum tertindas mampu menyuarakan keluhan mereka di depan publik sehingga masalah-masalah yang selama ini terpendam dapat diketahui oleh publik. Pemerintah pun sangat mudah dikritik bila terlihat melakukan penyimpangan dan bisa diajukan ke pengadilan bila terbukti melakukan kesalahan dalam mengambil suatu kebijakan publik. Jika diasumsikan bahwa pemilihan langsung akan menghasilkan pemimpin yang mampu membawa masyarakat kepada kehidupan yang lebih baik, maka seharusnya dalam beberapa tahun ke depan Indonesia akan mengalami peningkatan taraf kesejahteraan masyarakat. Namun sayangnya hal ini belum terjadi secara signifikan. Hal ini sebagai akibat masih terlalu kuatnya kelompok yang pro-KKN maupun anti perbaikan. Demokrasi di Indonesia masih berada pada masa transisi dimana berbagai prestasi sudah muncul dan diiringi ”prestasi” yang lain. Sebagai contoh, munculnya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dirasakan mampu menimbulkan efek jera para koruptor dengan dipenjarakannya beberapa koruptor. Namun di sisi lain, para pengemplang dana bantuan likuiditas bank Indonesia (BLBI) mendapat pengampunan yang tidak sepadan dengan ”dosadosa” mereka terhadap perekonomian. Namun demikian, masih ada sisi positif yang bisa dilihat seperti lahirnya undang-undang sistem pendidikan nasional yang mengamanatkan anggaran pendidikan sebesar 20 persen. Demikian pula rancangan undang-undang anti pornografi dan pornoaksi yang masih dibahas di parlemen. Rancangan undang-undang ini telah mendapat masukan dan dukungan dari ratusan organisasi Islam yang ada di tanah air. Hal ini juga memperlihatkan adanya partisipasi umat Islam yang meningkat dalam perkembangan demokrasi di Indonesia. Sementara undang-undang sistem pendidikan nasional yang telah disahkan parlemen juga pada masa pembahasannya mendapat dukungan yang kuat dari berbagai organisasi Islam. Sementara itu, ekonomi di era demokrasi ternyata mendapat pengaruh besar dari kapitalisme internasional. Hal ini menyebabkan dilema. Bahkan di tingkat pemerintah, ada kesan mereka tunduk dibawah tekanan kapitalis internasional yang tidak diperlihatkan secara kasat mata kepada publik namun bisa dirasakan. Dari uraian singkat tersebut diatas,maka jelaslah pada dasarnya dalam perjalannya Bangsa Indonesia telah berupaya semaksimal mungkin untuk melahirkan system kepemimpinan yang efektif, akan tetapi Bangsa ini masih memiliki permasalahan yang besar dalam regenerasi kepemimpinan, dimana tidak ada yang rela untuk melepas ataupun memberikan kesempatan untuk orang lain memimpin. Ini adalah ciri khas Negara berkembang, dimana factor pengakuan masih sangat dominan dalam membangun suatu bangsa, yang akibatnya banyak orang yang berebut bertumpahan “materi dan pikiran” untuk mencari peluang menjadi pemimpin yang diakui guna pendapat dan seruannya diikuti.
Dalam middle management bangsa ini pun, superleadership sangat sulit di terapkan karna banyak factor tradisional yang bermain, kedaerahan, kesukuan, keagamaan yang selalu coba disingkirkan tapi lalu diangkat kembali bila menjadi bagian yang tersingkir, sedangkan pada tahap lower kendala sarana dan prasarana adalah bagian yang menimbulkan tantangan terbesar dalam penerapannya. Namun demikian proses tetaplah berjalan seiring dengan peningkatan mutu pendidikan dan kemauan untuk mengembangkan diri menjadi menjadi bangsa yang lebih maju, karna bangsa yang berkembang adalah mereka yang memikirkan hari esok dan Bangsa yang maju adalah yang memikirkan hari lusa, walaupun terkadang kita senantiasa harus tersenyum walaupun sekarang waktunya untuk menangis. Kesimpulan Superleader adalah seseorang yang memimpin orang lain untuk memimpin diri mereka sendiri. Superleader mendisain dan meletakkan sistem yang diikuti dan mengajar karyawan untuk menjadi selfleader. Pendekatan tersebut terdiri dari perluasan perangkat perilaku, yang semuanya dimaksudkan untuk menjadikan pengikut mempunyai kemampuan perilaku dan kognitif yang penting untuk melatih selfleadership. Superleader akan selalu berfokus pada “Apa yang dapat saya lakukan untuk memimpin orang lain agar mereka memimpin diri mereka sendiri ?” Superleadership dikenal juga sebagai pemimpin empowering (pemberdaya). Pemimpin super mempunyai kekuatan dan kebijakan untuk membantu mendorong kemampuan pengikut yang mengelilingi mereka. Kekuatan superleader pada akhirnya berlipat-lipat karena adanya kekuatan orang lain. Superleader mendorong pengikutnya untuk berinisiatif, bertanggung jawab sendiri, percaya diri, merencanakan tujuan sendiri, berpikir secara positif, dan mampu mengatasi permasalahan. Superleader memberi semangat kepada orang lain untuk bertanggung jawab dari pada memberi perintah. Satu bagian penting dari superleadership dalam menghadapi tantangan abad ke 21 adalah mengharuskan para pengikutnya untuk berpengetahuan dan perlu informasi untuk melatih kepemimpinan mereka sendiri. Di Indonesia sendiri pada dasarnya dalam perjalannya telah berupaya semaksimal mungkin untuk melahirkan system kepemimpinan yang efektif, akan tetapi Bangsa ini masih memiliki permasalahan yang besar dalam regenerasi kepemimpinan, dimana tidak ada yang rela untuk melepas ataupun memberikan kesempatan untuk orang lain memimpin. Ini adalah ciri khas Negara berkembang, dimana factor pengakuan masih sangat dominan dalam membangun suatu bangsa, yang akibatnya banyak orang yang berebut bertumpahan “materi dan pikiran” untuk mencari peluang menjadi pemimpin yang diakui guna pendapat dan seruannya diikuti Namun demikian proses tetaplah berjalan seiring dengan peningkatan mutu pendidikan dan kemauan untuk mengembangkan diri menjadi menjadi bangsa yang lebih maju, karna bangsa yang berkembang adalah mereka yang memikirkan hari esok dan Bangsa yang maju adalah yang memikirkan hari lusa,walaupun terkadang kita senantiasa harus tersenyum walaupun sekarang waktunya untuk menangis.
DAFTAR PUSTAKA Prof.DR.J.BASUKI.M.Psi.”Kiat Kepemimpinan”,di download pada tanggal 11-08-2009 pada situs google.com.2009 Robby I Chandra BAHAN BAKAR PEMIMPIN: SIKAP, SKIL, SENSITIVITAS, PENDEKATAN SiSTEM DAN SPIRITUALITAS, di download pada tanggal 11-08-2009 pada situs google.com.2009 SEA – NURS – 429, 1N O OSD 001/1.2., Pelatihan Keterampilan Manajerial SPMK – Januari 2003 di download pada tanggal 11-08-2009 pada situs google.com.2009 Sjafri Mangkuprawira | Maret 17, 2008 ADA PIMPINAN TETAPI TAK ADA PEMIMPIN di download pada tanggal 11-08-2009 pada situs google.com.2009 Taufik Bahaudin "Brainware Leadership Mastery" (2007) di download pada tanggal 11-08-2009 pada situs di download pada tanggal 11-08-2009 pada situs google.com.2009 Mr. Mantani Supeleadership Mr.mantani.2009. di download pada tanggal 11-08-2009 pada situs google.com Hijratunnisa, KEPEMIMPINAN ROSULULLAH CERMINAN KEPEMIMPINAN ISLAM, 2009 di download pada tanggal 23-08-2009 pada situs google.com.2009 “(TEDY Dalam Tulisan : Bangsa Indonesia Bangsa Pemimpin Dunia’ 2009 di download pada tanggal 24-08-2009 pada situs google.com.2009 Teuku rezasyah dalam pemimpin Indonesia dan dunia di download pada tanggal 24-08-2009 pada situs google.com.2009