MAKALAH KEWIRAUSAHAAN RENCANA BISNIS
SOSIS BAKAR “TYSON”
Disusun oleh : RAMADHIAN EKA PUTRA 2013 81 136
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS ESA UNGGUL 2014
2.
PENDAHULUAN 2.1 RANGKUMAN EKSEKUTIF Kegiatan usaha ini bergerak di bidang kuliner makanan ringan, lebih khususnya makanan ringan SOSIS BAKAR. Pada awal usaha ini, saya menjalankannya dimulai dengan modal usaha yang menengah dan berjualan di area perkantoran (kantin kantor Kramayudha Tiga Berlian). Usaha ini kedepannya dapat dikembangkan dengan menjualnya secara keliling atau stand di kantin kampus/sekolah, dan pusat perbelanjaan. 2.2 SEJARAH BERDIRINYA USAHA Sosis merupakan salah satu jenis makanan yang digemari oleh sebagian besar masyarakat Indonesia, selain rasanya yang nikmat juga karena sangat mudah dan praktis membuat berbagai macam makanan olahannya. Sajian dari sosis memang menjadi hidangan yang sedap apalagi bila ditambah dengan bumbu-bumbu spesial, menambah kenikmatannya. Rasanya yang enak, gurih dan nikmat ini membuat sosis bakar menjadi cemilan favorit banyak orang. Sosis bakar disajikan dengan salad atau sayuran dan saus mayonaise, dan segelas lemon tea atau green tea. Rencananya, saya akan membuka stand di kantin kantor Kramayudha Tiga Berlian, sejauh ini sedikit yang menjual makanan/jajanan/makanan ringan, kebanyakan adalah makanan berat untuk makan siang/sarapan. Makanan ringan yang dijual hanya ada gorengan dan batagor/siomay, itupun hanya ada 1 penjual di kantin lorong (kantin yang sempit dan penuh asap). Sangat tidak nyaman untuk membeli makanan ditempat tersebut. Saya mendapat inspirasi membuka stand sosi bakar dari teman – teman yang sering membeli cemilan. Sosis ini menggunakan bahan baku yang berkualitas dan pasti halal. Sosis bakar yang disajikan memiliki beberapa varian rasa diantaranya sosis cheese, chicken & blackpepper. Selain sosis sebagai menu utama, juga ada menu lain yang ditawarkan, seperti baso bakar, roti bakar, dan minuman seperti lemon tea, green tea, capucino, dll. Saya akan menggunakan kompor panggang bebas asap sehingga tidak akan menimbulkan asap yang mengganggu pedagang lain. Karena saya membuka stand di komplek perakantoran, maka jam buka nya pun menyesuaikan dengan jam kerja kantor yaitu senin- jumat, pukul 07.00 – 17.00 WIB. pada awalnya saya akan memperkerjakan satu orang pegawai untuk menjalankan usaha ini. Dia secara full akan menjalankan usaha ini, karena saya harus bekerja.
2.3 VISI & MISI USAHA Visi & Misi Usaha Sosi Bakar ini yaitu 1. Menjadi Kantin sosis yang digemari semua kalangan 2. Memberikan pelayanan no.1 untuk setiap pelanggan
3.
ASPEK PEMASARAN 3.1. GAMBARAN UMUM PASAR (STP) Segmen Pasar
3.2.
3.3.
Gambaran umum konsumen dari usaha ini jika dilihat dari segi umur yaitu dari anakanak sampai dengan dewasa. Karena makanan ringan ini bisa dinikmati oleh berbagai kalangan. Terutama mereka yang menyukai cemilan/jajan. Target Pasar Konsumen potensial untuk usaha ini sebenarnya adalah bagi usia-usia remaja seperti anak sekolah atau mahasiswa, namun karena saya menginginkan usaha pertama ini bertempat dengan tempat saya bekerja dan melihat peluang usaha bahwa sangat sedikit yang menjual makanan ringan/camilan di tempat saya bekerja, maka konsumen potensialnya adalah para pegawai di lingkungan kantor Kramayudha Tiga Berlian dan sekitarnya. Berdasarkan pengamatan saya selama bekerja, pegawai cenderung akan merasa lapar dan ingin membeli cemilan sebelum makan siang atau setelah makan siang sebelum mereka pulang. Dan bukan hanya karyawan Kramayudha Tiga Berlian saja yang berbelanja di kantin tersebut. Positioning Pesaing usaha sejenis tidak ad, karena pedagang makanan ringan yang ada hanya sedikit sekali, dan berjualan di tempat yang tidak nyaman (sempit dan bau asap). PERMINTAAN - Perkiraan/ prediksi jumlah permintaan konsumen terhadap produk. - Proyeksi permintaan konsumen dalam 2 minggu mendatang seperti kenaikan 10% per bulan. Bulan
Perkiraan Permintaan (dalam unit)
Minggu 1 Minggu 2
100 110
PENAWARAN - Penawaran dari produk pesaing sejenis di pasar Kapasitas Produksi/ Tahun (dalam Nama Perusahaan Pesaing Unit) -
-
Proyeksi penawaran dalam 2 bulan mendatang. Proyeksi penawaran disesuaikan dengan permintaan seperti kenaikan 10 % per tahun sesuai pertumbuhan ekonomi. Bulan
3.4.
RENCANA PENJUALAN DAN PANGSA PASAR
Perkiraan Penawaran (dalam Unit)
Rencana Penjualan Rencana produk yang akan dijual dalam 1 bulan 3.5.
STRATEGI PEMASARAN PERUSAHAAN DAN PESAING Strategi Pemasaran Strategi Pemasaran dilakukan berdasarkan analisa 7P dengan alat analisis SWOT menurut Kottler yang terdiri atas : - Product
-
Produk dalam usaha ini menggunakan bahan-bahan yang berkualitas, sehingga akan mempengaruhi pada rasanya. Selain itu konsumen akan merasa aman dan nyaman membeli produk. Ukuran sosis yang ditawarkan sesuai dengan porsi, tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil, sehingga konsumen akan merasa pas ketika memakannya. Bumbu-bumbu yang digunakan juga menambah nikmat dari sosis yang pada dasarnya sudah memiliki rasa. Tempat dan kemasan yang bersih membuat konsumen lebih percaya makanan terjaga kebersihannya. Price
-
Harga yang ditawarkan persatuannya terjangkau dan jika membeli banyak, misal untuk snack rapat, maka bisa diantar ke ruangan. Promotion
-
Strategi agar produk usaha ini dapat dikenal oleh konsumen yaitu dengan beberapa cara, salah satunya dengan iklan. Beriklan dapat dilakukan melalui media cetak seperti brosur, poster, spanduk, iklan majalah/koran. Brosur dan poster untuk saat ini merupakan cara yang tepat untuk menarik konsumen. Brosur dapat disebar di tiap lantai di gedung kantor, sehingga apabila mereka menginginkannya dengan mudah dapat langsung menghubungi via telepon. Placement
-
Cara mendistribusikan produk hingga sampai ke tangan konsumen, tentu saja dilakukan secara langsung ke konsumen. Jika konsumen menginginkan diantar ke ruangan, maka ada Office Boy dari ruangan si konsumen yang akan mengambil dan membawakannya kepada konsumen. Oleh karenanya, pemesanan dapat dilakukan melalu telepon dan sms. People
-
Kriteria sumber daya manusia yang dibutuhkan untuk meningkatkan penjualan produk ke konsumen adalah orang yang cekatan dalam bekerja, bersih, ramah dan komunikatif. Sehingga konsumen akan merasa nyaman ketika membeli produk, karena mendapatkan pelayanan yang prima. Process
-
Proses pengolahan dan penyajian produk ini tentu saja menjadi hal yang harus diperhatikan agar konsumen merasa aman menikmati produk ini. Proses pengolahannya akan tetap menjaga kualitas produknya, serta menjaga kebersihan tempatnya. Physical Evidence Fasilitas pendukung atau sarana yang digunakan mengutamakan kebersihan dan kerapihan. Sehingga pembeli merasa nyaman untuk membeli produk ini. Dapat berupa stand yang terdapat gambar-gambar menu yang bervariasi, sehingga pembeli merasa tertarik untuk membelinya.
4.
ASPEK ORGANISASI DAN MANAJEMEN 4.1. ASPEK ORGANISASI - Nama Perusahaan/ Usaha : Sosi Bakar Tyson - Nama Pemilik/ Pimpinan : Ramadhian Eka Putra - Alamat tempat Usaha : Kantin Kramayudha Tiga Berlian Motor Pulomas Jakarta Timur 13410 - Jabatan, Jumlah staf, Uraian Tugas, dan Penggajian
JABATAN
Pemilik
Karyawan
4.2.
URAIAN TUGAS - Mengelola Usaha baik segi keuangan, persediaan bahan baku, penggajian, dan pengembangan usaha - Melakukan operasional usaha, memasak dan menyiapkan bahan yang akan dimasak.
Jml
Upah/ Bulan
TOTAL
Rp 400.000
Rp 400.000
1
1
Perijinan Usaha ini adalah usaha yang tidak berbadan hukum, oleh karena itu tidak memerlukan perizinan yang kompleks tetapi hanya perlu perizinan dari pengelola gedung di Lingkungan Kantor Kementerian Perhubungan. Dan membayar uang sewa/ retribusi.
5.
ASPEK PRODUKSI 5.1. Mesin/Peralatan/Aset Rencana Mesin/ peralatan yang digunakan : Nama Mesin/ Merk Jumlah Unit Peralatan Alat Pemanggang Listrik
AKEBONO TW-101
Kuas Pisau Total Pembelian Peralatan
1 3 2 set
Harga Rp 200.000,Rp 5.000,Rp 80.000,-
Jumlah Harga Rp 200.000,Rp Rp
15.000,80.000,-
Rp 295.000,-
5.2.
Bahan Baku dan Bahan Pembantu Rencana pembelian bahan baku dan bahan pembantu : Bahan Baku dan persediaan bahan (untuk 2 minggu) : Nama Bahan Sosis Kanzler Original Sosi KanzlerCheese
Sosis Kanzler Chicken Sosis Kanzler Blackpepper Sosis Kanzler garlic Saus Tomat Saus Sambal Kecap Manis Lada/Merica Hitam Bubuk Garam
Bahan Pembantu Nama Bahan Tusukan Sate Plastik 1/2kg
Box sterofoam
Jumlah 3 @12 1 @12 1 @33 1 @20 1 @20 2 btl @335 ml 2 btl @335 ml 1 btl @500 ml 1 btl @ 50 gr 1 bungkus
Harga satuan Rp 26.000,Rp 41.000,Rp 85.000,Rp 85.000,Rp 85.000,Rp 20.000,Rp 20.000,Rp 15.000,Rp 5.000,Rp 5.000,Total
Jumlah Harga Rp 78.000,Rp 41.000,Rp 85.000,Rp 85.000,Rp 85.000,Rp 40.000,Rp 40.000,Rp 15.000,Rp 5.000,Rp 5.000,Rp 479.000,-
Jumlah 15 bungkus 1 bgkus
Harga satuan @Rp 2.000,@Rp 5.000,Rp 50.000,Total
Jumlah Harga Rp 30.000,Rp 5.000,Rp 50.000,Rp 85.000,-
5.3
Foto Product Rencana pembelian bahan baku dan bahan pembantu : Bahan
6.
7.
ASPEK KEUANGAN 6.1. Sumber Pendanaan Dana yang digunakan adalah modal sendiri. 6.2. Kebutuhan Pembiayaan/Modal Investasi Kebutuhan Pembiayaan/ Mdoal Investasi sebesar Rp 295.000,6.3. Kebutuhan Pembiayaan/ Biaya Variable (1 bln) Kebutuhan Pembiayaan/ Modal Kerja sebesar Rp 1.128.000,6.4. Analisa Biaya Tetap Upah Karyawan = Rp 400.000,Sewa Tempat = Rp 200.000,Jumlah total =Rp 600.000,6.5. Harga Jual Produk Harga Jual Produk per unit = Rp 10.000,-
Analisa Keuntungan Analisa keuntungan ditujukan terhadap rencana keuntungan (penetapan keuntungan) dengan menyesuaikan atau setup harga dan volume penjualan yang dapat diserap oleh pasar dengan mempertimbang-kan kebijaksanaan dari pesaing. Analisa keuntungan ini harus selalu dilakukan dalam atau dengan acuan periode tertentu. 1.
Break Even Point (BEP)
Analisa BEP atau titik impas atau titik pulang pokok adalah suatu metode yang mempelajari hubungan antara biaya, keuntungan, dan volume penjualan/produksi. Analisa yang juga dikenal dengan istilah CPV (CostProfit-Volume) ini dilakukan untuk mengetahui tingkat keuntungan minimal yang harus dicapai, di mana pada tingkat tersebut perusahaan tidak mengalami keuntungan maupun kerugian. Dalam analisa BEP, faktor-faktor biaya dibedakan menjadi: -
Biaya variabel, adalah biaya yang akan ikut berubah secara pro-porsional dengan perubahan volume penjualan atau produksi.
-
Biaya tetap, adalah biaya yang tidak akan ikut berubah dengan perubahan volume penjualan atau produksi. Analisa BEP d ihitung dengan formula sebagai berikut
•
Dari grafik BEP di atas, dapat disimpulkan bahwa Break Even Pont tercapai pada volume penjualan Rp 1.132.075,- atau dinyatakan dalam unit = 112 Unit.
•
Jumlah penjualan tersebut adalah jumlah minimal yang harus di pertahankan agar perusahaan tidak rugi.