LAPORAN PRAKTIKUM DASAR – DASAR ILMU TANAH
AGRIBISNIS F KELOMPOK II Tri Prayogo
D1B012097
Yuni Khairatun Nikmah
D1B012098
Alvia Yorinda
D1B012099
Amto Fariandi
D1B012100
Soli Putra S
D1B012102
E.Artanto S.T Nainggolan
D1B012103
Rezi Yunesmi
D1B012104
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JAMBI NOVEMBER / 2013
1. PENDAHULUAN 1.1.
Tujuan Untuk mengetahui keasaman pada tanah Untuk mengetahui cara penetapan pH tanah dengan menggunakan pH meter
1.2.
Prinsip Teori
1.
Aluminium yang dapat dipertukarkan (Al-dd) dan Kejenuhan Aluminium Aldd adalah kadar Aluminium dalam tanah.Al dalam bentuk dapat ditukarkan (Al-dd) umumnya terdapat pada tanah-tanah yang bersifat masam dengan pH < 5,0. Aluminium ini sangat aktif karena berbentuk Al3+ ,monomer yang sangat merugikan dengan meracuni tanaman atau mengikat fosfor. Oleh karena itu untuk mengukur sejauh mana pengaruh Al ini perlu ditetapkan kejenuhannya. Semakin tinggi kejenuhan aluminium, akan semakin besar bahaya meracun terhadap tanaman. Kandungan aluminium dapat tukar (Al3+) mempengaruhi jumlah bahan kapur yang diperlukan untuk meningkatkan kemasaman tanah dan produktivitas tanah (Anonimous, 2009). Kadar aluminium sangat berhubungan dengan pH tanah. Semakin rendah pH tanah, maka semakin tinggi aluminium yang dapat dipertukarkan dan sebaliknya. Disamping kadar aluminium yang dapat dipertukarkan, pengaruh jelek aluminium diukur dengan derajat penjenuhan aluminium yang dinyatakan dengan: Kejenuhan Al = Bila kejenuhan aluminium > 60%, tanah tersebut sering dikatakan tidak layak untuk tanah pertanian sebelum direklamasi atau ameliorasi terlebih dahulu. Oleh karena kejenuhan aluminium dipengaruhi oleh KTK dan juga dipengaruhi oleh tekstur, maka semakin kasar tekstur tingkat kebahayaan aluminium semakin tinggi (Rosmarkam dan Yuwono, 2002). Hakim, dkk (1986) menyatakan bahwa keracunan aluminium menghambat perpanjangan dan pertumbuhan akar primer, serta menghalangi pembentukan akar lateral dan bulu akar. Apabila pertumbuhan akar terganggu, serapan hara dan
pembentukan senyawa organik tersebut akan terganggu. Sistem perakaran yang terganggu akan mengakibatkan tidak efisiennya akar menyerap unsur hara. 2.
Hidrogen yang dapat dipertukarkan (H-dd) dan Kejenuhan Hidrogen Hdd adalah kadar hydrogen yang terkandung didalam tanah. Kemasaman tanah mempunyai 2 komponen yaitu (1) H aktif yang terdapat di dalam larutan tanah (potensial), (2) H yang dapat dipertukarkan atau disebut kemasaman cadangan. Kedua bentuk tersebut cenderung membentuk keseimbangan sehingga perubahan pada yang satu mengakibatkan perubahan pada yang lain. Apabila basa dibubuhkan pada tanah yang asam, H terlarut dinetralisasi dan sebagian H yang dapat dipertukarkan terionisasi untuk mengembalikan keadaan seimbang. Jumlah H yang dapat dipertukarkan dengan perlahan-lahan berkurang. H terlarut akan menurun dan pH akan lambat laun meningkat (Foth, 1994).Kemasaman tanah dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu : (1) unsur P kurang tersedia, (2) kekurangan unsur-unsur Ca dan Mg sebagai basa tanah, (3) kekurangan unsur Mo, (4) Aktivitas mikroorganisme seperti fiksasi N dari tanaman kacang-kacangan terhambat, (5) kandungan Mn dan Fe yang berlebih sehingga dapat menjadi racun bagi tanah dan tanaman, dan (6) kelarutan ion Al dan H yang sangat tinggi, sehingga merupakan faktor penghambat tumbuh tanaman yang utama pada tanah masam (Rafi’i, 1990). Peningkatan pH tanah tidak dapat diubah dengan mudah jika terdapat banyak hambatan/sanggaan tanah (buffer), yang merupakan suatu sifat umum dari campuran asam basa dengan garamnya. Komponen tanah yang mempunyai sifat menyangga adalah gugus asam lemah seperti karbonat serta komplekskompleks koloidal tanah. Asam lemah tersebut mempunyai tingkat disosiasi yang lemah dan sebagian besar dari ion H masih tetap terjerap dalam permukaan koloid. Adanya bahan penyangga tanah, dapat menjaga penurunan pH yang drastis akibat bertambahnya ion H oleh suatu proses biologis atau pemupukan. Kegiatan jasad mikro atau penambahan pupuk yang bersifat
masam akan menyumbangkan sejumlah ion H (Hakim, dkk, 1986). Ion H yang dapat dipertukarkan adalah sumber utama H+ sampai pH tanah menjadi di bawah 6, bila Al pada lempeng liat Oktahedral Al menjadi tidak mantap dan diserap sebagai Al yang dapat dipertukarkan tersebut adalah sumber H+ .H yang bebas hidrolisis oleh Al . Yang dapat dipertukarkan ialah meningkatnya konsentrasi H+ larutan tanah yang dihasilkan dari didosiasi H (misel) dapat dipertukarkan dan yang dihasilkan dari hal tersebut adalah H terjerap H larutan (Foth, 1994). Kejenuhan H memiliki kesamaan dengan kejenuhan Al. Hal ini dapat dilihat dari cara mendapatkan kejenuhan H sama dengan kejenuhan Al yaitu : Kejenuhan H = Tingkat kejenuhan hidrogen di dalam tanah disebabkan ion H yang terjerap pada permukaan koloid yang merupakan penyebab kemasaman. Hal ini akan menyebabkan menurunnya pH tanah semakin drastis. pH KCl dapat menunjukkan Al tukar, jika pH KCl < 5,5 maka jumlah Al nyata dilarutan (Mukhlis, 2007). Hakim dkk (1986), menyatakan dalam keadaan yang sangat masam, Al menjadi sangat larut yang dijumpai dalam bentuk kation Al3+ dan hidroksida Al. Kedua ion Al itu lebih mudah terjerap pada koloid liat daripada ion H. Oleh karena Al berada dalam larutan tanah mudah terhidrolisis, maka Al merupakan penyebab kemasaman atau penyumbang ion H. Ion H yang dibebaskan secara demikian akan memberikan nilai pH rendah bagi larutan tanah dan mungkin merupakan sumber utama ion H dalam sebagian besar tanah masam.
2. METEDOLOGI 2.1.
Waktu dan Tempat
Praktikum penetapan pH tanah terlaksana pada hari senin, tanggal 2desemberr 2013, dimulai pada pukul 08.00 sampai dengan selesai, dilaboratorium ilmu tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Jambi. 2.2.
Metode pH meter
2.3.
Alat dan Bahan Contoh tanah kerin angin yang sudah diayak, dengan menggunakan ayak 2 tmm Tabung H2O KCl, 1 n pH meter Timbangan Mesin Pengocok Gelas ukur Karet Plastic
2.4.
Cara Kerja Timbang 10 gram tanah kering angin Masukkan kedalam 2 tabung, pada masing – masing tabung 25 ml H2O dan KCl Tutup dengan plastic dan ikat dengan karet Kocok, dengan mesin pengocok selama 30 menit Diamkan beberapa menit, sampai tanak mengendap Setelah itu ukur dengan pH meter pH H2O = 7,0 pH KCl = 4,0
3. HASIL dan PEMBAHASAN 3.1.
3.2.
HASIL Kelompok
pH (H2O)
pH (KCl)
1 2 3 4 5
5,61 5,60 5,62 5,97 6,02
4,13 4,06 4,02 4,11 4,12
PEMBAHASAN pH tanah itu apa? Penjelasan tentang pH meter Gambar alat pH meter Penetepan pH tanah dengan pH meter Adakah tanah yang lebih besar dari ph h2o dan lbih kecil dari kcl Jelasakan tentang pH yang diatas menngandung ap tanah tersebut sampai ph ny segtu Hasil yang diatas djlaskan,
1. KESIMPULAN dan SARAN 1.1. 1.2.
KESIMPULAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA Sarwono, 2010. Ilmu tanah.akademika Pressindo, Jakarta
LAMPIRAN
Sebelum dikocok dengan mesin pengocok
Mesin pengocok
Sesudah dikocok