HPEQ PROJECT 2011 WO
LAPORAN PELATIHAN PENGEMBANGAN SOAL UJIAN COMPUTER BASED TESTING STING (CBT) KEDOKTERAN REGIONAL 1-6 1 GELOMBANG 2 Komponen 2 Proyek HPEQ
Hotel Novotel Bandung, Bandung 14– 15 Juni 2011 1
Direktorat Akademik Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional
WORKSHOP KOMPONEN 2 – MARET 2011
Page 1
HPEQ PROJECT 2011 WO
1. Pendahuluan Pada tahun 2010, proyek HPEQ telah melaksanakan serangkaian kegiatan dalam rangka penyempurnaan implementasi sistem uji kompetensi secara komperehensif. Berawal dari peningkatan kapasitas sumber daya manusia dalam mengembangkan, menelaah dan mengelola soal, pembuatan sistem pengelolaan soal berbasis teknologi informasi-dengan luaran aplikasi sistem pengelolaan soal, penyusunan registrasi peserta berbasis teknologi informasi (secara online) serta implementasi dalam bentuk uji coba CBT yang pelaksanaannya diintegrasikan dalam try out Uji Kompetensi Dokter Indonesia (UKDI). Proyek HPEQ Komponen 2 mempunyai fokus kegiatan pada upaya penyempurnaan sistem ujian. Metode uji yang akan dikembangkan salah satunya adalah Computer-Based Testing (CBT). Metode ini memerlukan persiapan yang meliputi persiapan sumber daya manusia, dukungan sarana dan prasarana, termasuk perangkat keras maupun lunak, tempat ujian dan perangkat soal (item). Perangkat soal ini akan dikumpulkan dalam suatu Bank Soal yang secara kuantitas dan kualitas dapat dipertanggungjawabkan serta memiliki kredibilitas tinggi. Salah satu luaran dari pengembangan sistem informasi uji kompetensi nasional bagi tenaga kesehatan (SIPENA) yang dikembangkan sejak tahun 2010 adalah Item Bank Administration (IBA). Sub sistem ini merupakan aplikasi taylor made yang bertujuan memfasilitasi pengelolaan bank soal dalam mempersiapkan ujian. Roadmap pengembangan dan pemutakhiran aplikasi ini terintegrasi dalam peningkatan kapasitas sumber daya manusia dalam menyusun, menelaah dan mengelola soal, serta mengikuti kegiatan dan jadwal uji kompetensi nasional dari masing-masing profesi kesehatan. Media pembangunan dan uji coba aplikasi ini dilakukan pada pengelolaan dan pelaksanaan Uji Kompetensi Dokter Indonesia (UKDI), selanjutnya setelah mendapat masukan dan perbaikan, sistem ini akan diimplementasikan ke seluruh profesi kesehatan dalam mengelola soal ujian. Sebagai upaya pemutakhiran terhadap fondasi pembangunan pada penyempurnaan sistem ujian pada sub sistem IBA serta sejalan dengan persiapan pelaksanaan ujian yang mensyaratkan adanya pembuatan soal yang berkualitas, komprehensif dan sesuai dengan tingkat kompetensi yang diharapkan, maka diperlukan adanya workshop pembuatan soal atau item development bagi item writer yang merupakan dosen dari institusi pendidikan. Mengingat pentingnya keberadaan Bank Soal yang mendukung sistem ujian pada pendidikan tenaga kesehatan, perlu dilakukan pemutakhiran dan pengujian terhadap aplikasi IBA dalam pengelolaan Uji Kompetensi Nasional Tenaga Kesehatan yang akan dilaksanakan untuk kedua kalinya. Pelatihan pada gelombang I yang diselenggarakan pada tanggal 18-19 Maret 2011 di Jakarta diperoleh luaran soal yaitu sebagai berikut: ASPEK PENILAIAN Jumlah soal yang terkumpul dalam workshop Jumlah soal yang direview dalam workshop Jumlah soal yang memenuhi kriteria soal yang baik Jumlah institusi yang berkontribusi mengirim soal Jumlah item writer Jumlah item bank administrator Jumlah fasilitator
WORKSHOP KOMPONEN 2 – MARET 2011
TOTAL 2638 953 745 65 69 15 19
Page 2
HPEQ PROJECT 2011 WO
2. Tujuan Setelah mengikuti kegiatan pelatihan ini diharapkan: 1. Peserta mampu membuat dan menelaah soal ujian tulis tipe A (one best answer) yang baik, dengan menggunakan Sistem Informasi Uji Kompetensi Nasional bagi Tenaga Kesehatan (SIPENA), khususnya pada modul Examination item management subsystem Item bank Administration 2. Peserta mampu melatih pembuatan dan penelaahan soal ujian tulis tipe A (one best answer) yang baik di wilayah dan institusi setempat, dengan menggunakan SIPENA, khususnya pada modul Examination item management subsystem. 3. Terpilihnya sejumlah soal yang memenuhi syarat untuk dimasukan ke dalam Bank Soal, dengan menggunakan Sistem Informasi Uji Kompetensi Nasional, khususnya pada modul Examination item management subsystem. 4. Standarisasi pengunaan Sistem Informasi Uji Kompetensi Nasional, khususnya pada modul Examination item management subsystem oleh Administrator Bank Soal pada tingkat regional dan nasional 5. Pemutakhiran SIPENA pada Examination item management subsystem Item bank Administration sehingga sesuai dengan kebutuhan institusi pendidikan dalam mengelola soal 3. Output Workshop 1. Dihasilkannya 69 ahli pembuat dan penelaah soal yang baik di tingkat regional untuk menjadi pembuat dan penelaah soal nasional 2. Dihasilkannya 69 pelatih untuk pelatihan pembuatan dan penelaahan soal yang baik di tingkat wilayah dan institusi 3. Dihasilkannya 1300 soal yang baik untuk dimasukan ke dalam Bank Soal tingkat wilayah dan nasional 4. Rekomendasi penyempurnaan Sistem Informasi Uji Kompetensi Nasional, khususnya pada modul Examination item management subsystem Item Bank Administration 5. Terdistribusinya modul Examination item management subsystem Item Bank Administration edisi mutakhir sehingga dapat diaplikasikan di institusi profesi kesehatan 4. Metode dan Pelaksanaan Workshop Pelatihan diawali dengan Briefing fasilitator yang terdiri dari Item Development dan Item bank Administrator (IBA) nasional maupun regional. Briefing dipimpin oleh M. Ghazali dari KB UKDI. Materi pokok briefing adalah mengenai prosedur kerja dalam workshop dan demo instalasi aplikasi pengembangan bank soal, yang mana akan digunakan dalam proses review dan entry soal. Dalam demo ini ada beberapa masalah yang dihadapi diantaranya ada beberapa IBA yang tidak dapat melakukan instalasi dan hal ini sudah dicatat oleh pengembang aplikasi (IT team) untuk dilakukan tindak lanjut. Hal ini menunjukan bahwa aplikasi bank soal belum siap sepenuhnya. Briefing ini dilakukan cukup singkat hanya sekitar 1.5 jam dimulai pukul 09.30 s/d 11.00. Dalam briefing, para fasilitator yang terdiri dari IBA dan Item Development akan bekerja tandem di dalam 14 kelompok berdasarkan regional AIPKI. Berikut pembagian kelompok tersebut: Wilayah AIPKI
Kelompok
Fasilitator IBA
WORKSHOP KOMPONEN 2 – MARET 2011
Item Rev
Jml Institusi
Page 3
HPEQ PROJECT 2011 WO
I
1 2 3 II 4 5 III 6 7 IV 8 9 10 V 11 12 VI 13 14 KBUKDI + KG
Aswiyanti Asri Hemma Yulfi Yuni lazuardi Ninik Sukartini Irfan (IT Pusat) Iis Inayati Fen Tih Beta Ahlam G Santosa J Heru (IT Pusat) Achmad Yanuari H M. Khotibuddin Mahmud Ghaznawie Sri Asriyani
Dewi Masyithah Huriatul Masdar Tatong H Ardiansyah Fernandi Erial bahar Eka Hendryanny Joel Herbert Ronald Sugiono Mahar Agusno Riwanti Estiasari Roostantia Setiawan/ Ramzi Amin Hanna Yolanda
17
10 8 14
12 9
Selanjutnya pelatihan diselenggarakan dengan metode diskusi kelompok (peer review) yang difasilitasi oleh 1 orang Item Development dan 1 orang Administrator Bank Soal. Penyelenggaraan pelatihan dibagi menjadi 6 wilayah regional AIPKI dan dilaksanakan secara serentak. Tiap-tiap insitusi menghadirkan 1 (satu) orang item reviewer/writer yang ditugaskan oleh pimpinan fakultas masingmasing institusi pendidikan dokter di wilayah AIPKI yang bersangkutan dengan membawa sekurangkurangnya 50 (lima puluh) soal bagi institusi yang telah meluluskan dokter, dan 25 (dua puluh lima) soal bagi institusi yang belum meluluskan dokter. Soal UKDI yang dimaksud adalah soal yang telah dipilih/ditelaah sebelumnya oleh tiap institusi untuk menjadi calon soal UKDI dan dimasukkan (dientry) ke dalam aplikasi administrasi bank soal. Namun dikarenakan sebagian besar peserta adalah item review/writer institusi sedangkan aplikasi dikirimkan kepada IBA, maka hampir semua soal yang dibawa masih dalam format word, hanya sebagian kecil saja yang dimasukkan ke dalam aplikasi bank soal dan yang digunakan pun aplikasi bank soal yang lama. Disini bisa dilihat bahwa belum adanya koordinasi yang baik antara item writer dan IBA pada masing-masing institusi. Berikut adalah beberapa langkah yang seharusnya dilakukan oleh Administrator Bank Soal Institusi dalam mempersiapkan calon soal UKDI untuk dibawa pada Pelatihan Item Development and Review: i. ii. iii. iv. v.
Mengunduh aplikasi administrasi bank soal (edisi mutakhir) Menggunakan aplikasi sesuai dengan prosedur dan langkah-langkah yang akan disampaikan kepada administrator bank soal melalui email. Menginputkan (entry) Calon soal UKDI ke dalam aplikasi Mengekstrak soal dengan cara “export soal” ke dalam media USB menjadi file berformat KT8 Peserta (Item writer) membawa soal dalam format KT 8
Pada saat pelatihan berlangsung, soal yang dibawa oleh masing-masing item reviewer dikumpulkan ke administrator bank soal regional masing-masing wilayah institusi untuk di-export-kan ke dalam aplikasi bank soal yang baru. Selanjutnya administrator bank soal regional akan memilihkan soal yang akan direview dalam kelompok diskusi yang terdiri dari 5 – 7 orang item reviewer dan 1 orang fasilitator Item Development. Namun dikarenakan berbagai masalah tadi maka sebagian besar kelompok masih melakukan review melalui file word, dan sebagian lagi melalui aplikasi bank soal
WORKSHOP KOMPONEN 2 – MARET 2011
Page 4
HPEQ PROJECT 2011 WO
versi sebelumnya (lama). Oleh karenanya proses review secara manual menggunakan form tertulis masih dilakukan. Secara ringkas tahapan persiapan dan pelaksanaan pelatihan yang seharusnya disampaikan dalam gambar berikut ini:
Jadwal kegiatan persiapan penyelenggaraan pelatihan adalah sebagai berikut: Mei 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 - Sinkronisasi kode writer - Produksi aplikasi baru - Simulasi Aplikasi baru - Perbaikan minor - Produksi user guide - Upload aplikasi ke www.nace.ukdi.org - Unduh, instalasi dan Pengisian aplikasi oleh administrator bank soal Institusi - WS Item Review (Pengumpulan Soal ke IBA Regional) - WS Panel Review
Apabila dibandingkan dengan rencana kegiatan yang tertera pada TOR, pada implementasinya, acara aca berjalan agak terlambat sekitar 15-20 menit dan jalannya pelatihan ada yang kurang sesuai dengan TOR yang ada.. Ketidaksesuaian ini dirasakan oleh sebagian peserta yang menilai bahwa pelatihan ini malah justru pelatihan review soal bukan pelatihan aplikasi bank soal untuk mendukung kesiapan CBT. Menurut kacamata Monev hal ini terjadi karena: 1.Aplikasi bank soal yang masih belum sempurna 2.Sosialisasi yang minim pada fasilitator (khususnya (k IBA regional) tentang penggunaan p aplikasi Bank soal
WORKSHOP KOMPONEN 2 – MARET 2011
Page 5
HPEQ PROJECT 2011 WO
3.Kurang baiknya kualitas soal yang dibawa oleh peserta (item writer institusi) sehingga masih perlu dilakukan review soal yang tentunya memakan waktu yang tidak sedikit. Idealnya soal yang dibawa seharusnya sudah melalui proses review di tingkat institusi terlebih dahulu sesuai dengan format UKDI atau menggunakan soal yang sudah ditelaah ditingkat regional sehingga kualitas soal setidaknya sudah sesuai dengan format UKDI sehingga mempercepat proses review. Berikut adalah rundown acara workshop pada kondisi riil: Selasa, 14 Juni 2011 Waktu
Agenda Acara
Pelaksana
09.30–10.15
Briefing Narasumber dan Administrator Bank Soal Narasumber KB UKDI Regional
10.15–11.00
Ujicoba SIPENA oleh narasumber
13 .00-14.00
Pendaftaran dan Makan Siang
14.15-14.30
Pembukaan kelompok
14.30-17.30
Telaah soal dalam kelompok (peer review)
Fasilitator
18.00-19.30
Istirahat, Sholat, Makan
Panitia
dan
Pengarahan
Panitia di
masing-masing Wakil Koordinator Komponen 2
- Telaah soal dalam kelompok (peer review) 19.30-22.00
Fasilitator - Tugas mandiri revisi soal Rabu, 15 Maret 2011
08.00-12.00
Telaah soal dalam kelompok (peer review)
Fasilitator
12.00-13.00
Evaluasi dan rencana tindak lanjut
Wakil Koordinator Komponen 2
13.00-14.00
Istirahat, Sholat, Makan
Panitia
Dalam pelaksanaan pelatihan terdapat kesalahan dalam undangan, dimana seharusnya FK UISU dan FK USAKTI yang tidak diundang hadir dalam kegiatan dikarenakan mereka mendapatkan undangan. Sehingga mereka tetap dipersilakan ikut dalam kegiatan yang sepenuhnya dibiayai oleh masingmasing institusi. 5. Hasil Kegiatan Berdasarkan hasil pelatihan yang telah dilaksanakan selama 2 hari, output dari pelatihan pengembangan soal ujian CBT secara umum adalah sebagai berikut :
WORKSHOP KOMPONEN 2 – MARET 2011
Page 6
HPEQ PROJECT 2011 WO
ASPEK PENILAIAN Jumlah soal yang terkumpul dalam workshop Jumlah soal yang direview dalam workshop Jumlah soal yang memenuhi kriteria soal yang baik Jumlah institusi yang berkontribusi mengirim soal Jumlah item writer Jumlah item bank administrator Jumlah fasilitator
WIL 1
WIL 2
600
475
TARGET WIL3 WIL4 150
700
WIL 5
WIL6
400
225
TOTAL 2550 1300 1300
3 3 6
2 2 4
2 2 4
3 3 6
2 2 4
2 2 4
69 14 14 28
REALISASI TOTAL ASPEK PENILAIAN Jumlah soal yang terkumpul dalam workshop Jumlah soal yang direview dalam workshop Jumlah soal yang memenuhi kriteria soal yang baik Jumlah institusi yang berkontribusi mengirim soal Jumlah item writer Jumlah item bank administrator Jumlah fasilitator
WIL 1
WIL 2
WIL3
WIL4
WIL 5
WIL6
521
352
274
531
293
249
2220
188
234
153
103
82
111
871
138
119
180
76
82
111
706
13 3 3 6
10 2 2 4
6 2 2 4
13 3 3 6
10 2 2 4
7 2 2 4
59 14 14 28
Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa soal yang terkumpul kurang dari target yang diharapkan, hanya 2220 soal terkumpul dari 2550 target soal. Hal ini dikarenakan jumlah institusi yang mengikuti pelatihan ini juga kurang dari target dari yang seharusnya 69 institusi, hanya 59 institusi saja yang berkontribusi dalam pengumpulan soal. Begitu pula dalam jumlah soal yang ter-review hanya 871 soal dari 1300 soal yang ditargetkan. Begitu halnya dengan soal yang dinilai berkualitas baik hanya 706 soal dari 1300 soal yang ditargetkan. Hal ini tentunya menjadikan perhatian yang mendalam bagi panitia HPEQ dan juga tim monitoring dan evaluasi untuk mencari sebab tidak tercapainya target dalam pelatihan kali ini.
WORKSHOP KOMPONEN 2 – MARET 2011
Page 7
UISU FK Abulyatama UGM UMY UNMUL UNJANI UNSWAGATI UNLAM UDAYANA UNCEN UNTAD Palu AlKHAIRAAT Palu PATTIMURA Ambon WARMADEWA UNEJ AL AZHAR Mataram UMM METHODIST UNDANA NOMENSEN ABDURRAB PRIMA INDONESIA UNRI UNIMUS UNTAN MUHAMMADIYAH Palembang UNSOED UN PALANGKARAYA UMS UNDIP UN MUH Sumatera Utara UNSYIAH SYRIF HIDAYATULLAH Jkt ATMAJAYA YARSI TRISAKTI UKI UNTAR UKRIDA UPN VETERAN Jakarta ? UPH UNISBA MARANATHA UNISMUH Makassar UMI Makassar UNHAS
WO HPEQ PROJECT 2011
Berikut ini gambar kontribusi soal setiap Institusi: 160
140
120
100
80
60 Target Terkumpul
40 Target Ter-review
20 Target Kualitas Baik
0 Realisasi Terkumpul
WORKSHOP KOMPONEN 2 – MARET 2011 Page 8
Realisasi Ter-review
Realisasi Kualitas Baik
HPEQ PROJECT 2011 WO
6. Refleksi Berikut ini adalah refleksi jalannya pelatihan dilihat dari sudut pandang peserta, fasilitator, dan Monev: A. Peserta a. Sebagian besar institusi belum melaksanakan pelatihan item development dan review di institusi masing-masing b. Sebagian besar institusi belum melaksanakan knowledge sharing setelah mengikuti pelatihan c. Sebagian kecil peserta terutama dari institusi swasta sudah mempunyai fasilitas CBT dan sudah siap untuk pelaksanaan CBT d. Sebagian besar peserta juga mengakui bahwa belum adanya koordinasi yang baik antara IBA institusi dan item writer mengenai pelaksanaan CBT. e. Hampir semua peserta sepakat bahwa sustainability program komponen 2 proyek HPEQ (terutama untuk implementasi CBT) belum berjalan dengan efektif di institusi f. AIPKI juga dinilai masih kurang berperan aktif dalam mendukung kegiatan HPEQ. g. Usulan yang dapat disampaikan oleh peserta adalah sebagai berikut: i. Perlu adanya pelatihan telaah soal lagi ii. pelaksanaan review soal yang lebih lama waktunya iii. Terkait berbagai kendala dalam pengembangan aplikasi lebih baik dilakukan tender saja secara nasional iv. pelatihan CBT/item review seharusnya dilaksanakan secara terpisah sehingga lebih terfokus v. jumlah peserta dalam tiap kelompok diperkecil menjadi 3 orang vi. Sebelum mengadakan pelatihan akan lebih baik aplikasi pengembanagan bank soal disempurnakan dulu agar peserta tidak kebingungan vii. peserta pelatihan diharapkan lebih dari 1 peserta untuk tiap institusi viii. melakukan pelatihan ditingkat institusi atau wilayah (regional) secara berkelanjutan ix. info kegiatan lebih awal dan ada jadwal tentative mengenai pelatihan review soal dalam satu tahun x. aplikasi pengembangan bank soal yang dikirimkan terlalu ‘mepet’ xi. aktifkan mailing list xii. melakukan supervisi ke institusi xiii. penyediaan fasilitas pendukung terlaksananya CBT didaerah xiv. aplikasi lebih disederhanakan (malah lebih cepat menulis dalam word) xv. software lebih dimudahkan agar tidak bolak-balik dari data soal ke telaah soal xvi. pembahasan soal kalau bisa ditingkat wilayah saja kemudian wilayah yang mengumpulkan ke KB UKDI sehingga jarak lebih dekat dan hemat xvii. pelatihan kembali dalam tingkat WS application software karena user belum familiar xviii. informasi tentang penggunaan software disampaikan kepada tiap institusi xix. pertemuan reguler per periode untuk konsolidasi tim evaluasi dan implementasi B. Fasilitator a. Sebagian besar sepakat bahwa kemampuan peserta dalam telaah soal meningkat (sudah cukup baik) namun sebagian kualitas soal yang dibawa oleh peserta masih
WORKSHOP KOMPONEN 2 – MARET 2011
Page 9
HPEQ PROJECT 2011 WO
b.
c.
d.
e.
belum melalui proses telaah soal ditingkat institusi sehingga memperlama proses telaah. Fasilitator menilai bahwa kolaborasi antara IBA dan item Development sebagai fasilitator berjalan efektif dalam proses telaah soal, namun demikian kolaborasi diantara keduanya di tingkat institusi masih dipertanyakan melihat kenyataan bahwa aplikasi pengembangan soal terbaru banyak yang tidak tersampaikan dari IBA institusi ke Item writer. Critical aspect untuk penyempurnaan examination item management system i. peserta jangan diganti-ganti dan yang memiliki kompetensi dalam konten lebih diutamakan karena ini merupakan hal yang paling penting dalam proses telaah soal ii. peningkatan partisipasi dari staf pengajar di institusi bagi item writer, peningkatan kualitas item development ditingkat institusi dan regional iii. perlu ada narasumber untuk tiap bagian dalam proses telaah soal iv. pelaksanaan telaah soal di tingkat institusi perlu ditingkatkan v. format item review baru atau lama bekerja baik, perlu tambahan indikator soal-soal yang sudah direview, perlu modifikasi di bawah adalah untuk rekap vi. perbaikan aplikasi IBA, masih banyak yang mengalami kesulitan dalam membuka aplikasi vii. lebih user friendly lebih baik viii. aplikasi belum terlalu dikenal dengan baik sehingga masih perlu pemahaman secara khusus ix. belum tersosialisasi ke institusi x. proses aktivasi lebih disederhanakan dan langkah-langkahnyanya diperinci xi. perencanaan pelatihan yang lebih matang dan jangan terlalu mendadak Hampir semua fasilitator sepakat bahwa sosialisasi aplikasi pengembangan bank soal kali ini belum berjalan optimal dikarenakan masih banyak kendala terutama dalam proses instalasi dan penggunaan aplikasi. Kendala penggunaan aplikasi i. Saat akan melakukan edit soal atau review display kembali ke soal no. 1 (padahal kita akan mengedit soal no. 10) ii. Menu “hasil” review tidak menampilkan komentar reviewer padahal sudah diinput sebelumnya iii. Setelah semua proses selesai, saat akan dilihat lagi “hasil review” ternyata hasil berubah. (missal yang awalnya diterima menjadi berstatus ditolak). iv. Nama penulis soal yang sudah didaftarkan tidak ikut tersimpan bersama bagiannya, jadi setiap menulis nama, bagian yang bersangkutan harus dicari lagi v. Tidak mengakomodir soal yang sifatnya cluster. vi. kendala log in vii.
C. Monev a. aplikasi pengembangan bank soal belum siap sepenuhnya dikarenakan Monev menemukan masih banyak variasi kesalahan yang terjadi pada aplikasi yang dikirimkan ke masing-masing IBA. Rekomendasi: melakukan trial dulu di kalangan terbatas dalam hal ini dapat dilakukan di tingkat regional dulu sekaligus untuk memberdayakan AIPKI wilayah baru kemudian dilakukan pada tingkat institusi yang dihadirkan secara nasional.
WORKSHOP KOMPONEN 2 – MARET 2011
Page 10
HPEQ PROJECT 2011 WO
b. belum adanya koordinasi yang baik antara item writer dan IBA pada masing-masing institusi. Rekomendasi: perlu adanya pertemuan berskala nasional yang mendatangkan tandem antara IBA dan item writer institusi untuk melakukan evaluasi sekaligus sosialisasi tentang perlunya kerjasama dan pelatihan terus menerus ditingkat institusi dan juga untuk merancang strategi di institusi masing-masing dalam melakukan diseminasi. c. Sosialisasi yang minim pada fasilitator (khususnya IBA regional) tentang penggunaan aplikasi Bank soal Rekomendasi: Akan lebih baik apabila aplikasi bank soal diujicobakan dulu oleh para fasilitator (pada hari yang berbeda dengan pelaksanaan pelatihan), di data berbagai kesalahan yang ada baru kemudian setelah memperoleh aplikasi yang hamper sempurna dikirimkan ke masing-masing IBA. d. Kurang baiknya kualitas soal yang dibawa oleh peserta (item writer institusi) sehingga masih perlu dilakukan review soal yang tentunya memakan waktu yang tidak sedikit. Hal ini memberikan dampak bahwa pelatihan ini malah justru pelatihan telaah soal bukan pelatihan aplikasi bank soal. Rekomendasi: Idealnya soal yang dibawa seharusnya sudah melalui proses review di tingkat institusi terlebih dahulu sesuai dengan format UKDI atau menggunakan soal yang sudah ditelaah ditingkat regional sehingga kualitas soal setidaknya sudah sesuai dengan format UKDI sehingga mempercepat proses review. Hal ini juga dapat membawa akibat proses sosialisasi aplikasi bank soal lebih terfokus. e. Monev juga menemukan bahwa hanya sebagian kecil institusi saja yang sudah melakukan telaah soal ditingkat institusi, sehingga perlu dilakukan evaluasi lebih mendalam mengapa hal ini bisa terjadi? Kendala apa yang bisa di atasi? f. Terkait dengan temuan bahwa hampir semua peserta sepakat bahwa sustainability program komponen 2 proyek HPEQ (terutama untuk implementasi CBT) belum berjalan dengan efektif di institusi, maka hal ini perlu tindak lanjut yang segera dari HPEQ Project untuk terus melakukan supervisi dan follow up. g. Terkait peranan AIPKI yang juga dinilai masih kurang optimal dalam mendukung kegiatan HPEQ, mungkin akan lebih baik bila AIPKI wilayah juga dilibatkan dalam kegiatan HPEQ. 7. Rencana Tindak Lanjut Untuk terus memperbaiki sistem UKDI maka perlu dilakukan rencana tindak lanjut sebagai berikut: - Terus menyempurnakan aplikasi pengembangan bank soal - Akan mengadakan pelatihan lagi secara berkesinambungan 8. Penutup Pengembangan sistem ujian menjadi CBT merupakan terobosan baru dan akan meningkatkan kualitas ujian itu sendiri. Dengan pelaksanaan pelatihan yang berkesinambungan maka tujuan peningkatan kualitas dokter melalui standarisasi ujian kompetensi diharapkan dapat tercapai.
WORKSHOP KOMPONEN 2 – MARET 2011
Page 11