LAMPIRAN A PETUNJUK SINGKAT PENGGUNAAN “TwidoSuite Programming Software”
A.1 Sekilas mengenai TwidoSuite Programming Software TwidoSuite Programming Software merupakan support software untuk produk PLC keluaran Schneider Electric, yaitu untuk range produk Twido Controller. Versi
terbarunya
adalah
TwidoSuite
V2.20.11.
TwidoSuite
merupakan
pengembangan dari software TwidoSoft, yang sekaligus menggantikan peran TwidoSoft. Salah satu perbedaan utama antar TwidoSoft dan TwidoSuite adalah layanan simulasinya. Pada TwidoSoft, belum terdapat fitur simulasi. Sementara itu pada TwidoSuite, layanan Simulasi sudah tersedia. Software TwidoSuite dapat diunduh melalui website resmi Schneider Electric: www.schneider-electric.com Untuk penggunaan permanen, software ini perlu diregistrasi. Registrasinya bersifat “Gratis” dan bisa dilaksanakan secara online. Jika tidak diregistrasi, maka software ini hanya bisa digunakan selama masa percobaan 30 hari, terhitung sejak software diinstal untuk pertama kalinya. TwidoSuite dapat beroperasi pada sistem operasi windows 32-bit, mulai dari Windows 2000 sampai Vista. Adapun persyaratan minimum untuk perangkat komputer, supaya bisa menjalankan aplikasi TwidoSuite adalah: Prosesor pentium minimal 466 MHz; Kapasitas minimum RAM 128 MB; Kapasitas Hard disk minimum 100 MB.
A.2 Cara melakukan pemrograman berbasis Diagram Tangga Logika pada TwidoSuite Programming Software Sebelum kita bisa mulai melakukan pemrograman pada TwidoSuite, kita perlu menjalankan aplikasinya terlebih dahulu. Pada saat kita menjalankan aplikasi, maka akan muncul halaman depan seperti ditunjukkan pada Gambar A.1.
Gambar A.1
Halaman depan TwidoSuite Programming Software
Pada pilihan yang ada, kita pilih “Programming” Mode. Setelah itu akan muncul tampilan selanjutnya seperti ditunjukkan pada Gambar A.2. Istilah yang digunakan untuk pembuatan program pada TwidoSuite adalah “project”. Untuk membuat project baru, kita pilih “Create a new project”. Setelah itu, kita bisa mengisikan beberapa data mengenai project yang bersangkutan seperti terlihat pada Gambar A.3. Setelah itu akhiri dengan mengeksekusi perintah “Create” yang terdapat pada sudut kiri bawah tampilan halaman.
Gambar A.2
Tampilan untuk “Programming” Mode pada TwidoSuite
Gambar A.3
Tampilan untuk “Programming” Mode pada TwidoSuite
Karena kita hanya akan menggunakan TwidoSuite untuk keperluan simulasi, pada “application steps bar”, kita langsung pilih Program. Setelah itu pada “Program substeps bar”, kita pilih pada Program juga. Setelah itu tampilannya akan tampak seperti Gambar A.4. Pilihan untuk menbuat suatu“section” baru
Gambar A.4
Tampilan
TwidoSuite
yang
sudah
siap
untuk
memulai
pemrograman Untuk memulai pemrograman Diagram Tangga Logika, sesuai dengan instruksi yang tertera pada Gambar A.4, kita perlu memasukkan sebuah “section” untuk memulai pemrograman. Setelah kita memasukkan sebuah “section”, maka tampilan TwidoSuite akan tampak seperti Gambar A.5.
Elemen dasar Diagram Tangga Logika: Kontak dan Koil
Gambar A.5
Elemen Timer dan Counter, Berupa blok diagram
Tampilan TwidoSuite yang sudah siap untuk pemrograman
Di dalam sebuah “section”, kita bisa merancang diagram tangga logika yang terdiri dari beberapa “rung”. Secara default, penomoran rung dimulai dari “0”, seperti tampak pada Gambar A.5. Kita bisa memasukkan elemen diagram tangga dari toolbar yang ada di bagian atas “section” pertama. Garis vertikal berwarna merah yang terdapat di bagian bawah sebuah “section” menandakan bahwa diagram tangga yang dibuat masih salah. Jika indikatornya berubah menjadi kuning maka artinya program telah benar, namun belum dikompilasi. Jika program yang benar sudah dikompilasi maka indikatornya akan berubah menjadi hijau, seperti tampak pada Gambar A.6.
Terdapat 3 baris keterangan yang bisa diisikan pada setiap Elemen diagram tangga logika: baris pertama dan kedua, adalah “comment” dan “symbol” yang bersifat opsional. Baris ketiga perlu diisikan dengan alamat yang benar!
Gambar A.6
Tampilan suatu program sederhana pada TwidoSuite
Pengalamatan pada TwidoSuite, selalu diawali dengan simbol “%”. Pada Gambar A.6, tampak dua buah elemen input: “%I0.0 dan %I0.1”; sebuah elemen rele internal “%M0” dan sebuah elemen output “%Q0.0”. Khusus untuk elemen input dan output dipengaruhi oleh jenis controller yang digunakan. Kode angka yang pertama pada pengalamatan suatu elemen input/output, merujuk pada lokasi modul; sedangkan kode angka yang kedua, merujuk pada lokasi channel yang sebenarnya pada masing-masing modul. Secara default, penomoran modul dimulai dari “0”. Setelah selesai merancang program, kita bisa melakukan ujicoba dengan melakukan simulasi untuk program yang sudah kita rancang dengan memilih tombol pada bagian bawah jendela pemrograman TwidoSuite. Gambar A.7 menunjukkan tampilan jendela pemrograman TwidoSuite setelah kita menjalankan fitur simulasi. Untuk memulai proses simulasi, dapat dilakukan dengan memilih tombol
yang terdapat pada dashboard “SIMULATION”. Jika ingin
mengakhiri simulasi maka bisa dilakukan dengan memilih tombol terdapat pada dashboard “SIMULATION”.
yang
juga
Pilih untuk membuat/mengatur “animation table” Jendela untuk Mengamati status Input & Output Tombol untuk memulai simulasi
Gambar A.7
Tampilan jendela pemrograman TwidoSuite pada saat menjalankan fitur simulasi
Untuk mempermudah proses simulasi, kita dapat membuat suatu “animation table”, yang memungkinkan kita untuk mengendalikan sejumlah elemen dan parameternya sehingga proses simulasi dapat berjalan sesuai dengan sistem yang dirancang. Pembuatan “animation table” dapat dilakukan dengan memilih “Manage animation tables” pada taskbar sisi kanan jendela pemrograman TwidoSuite. Sementara itu, kondisi input dan output juga bisa diamati, seperti pada Gambar A.7. Untuk informasi yang jauh lebih detail, seputar elemen maupun fungsi yang terdapat pada TwidoSuite, dapat dilihat pada layanan “General Help”, yang bisa diakses dengan memilih tombol pemrograman TwidoSuite.
, yang terdapat pada sudut kanan atas jendela
LAMPIRAN B
S1 Menunggu T1-2 (I1)(I2) S2 (Q1)
T2-3 (I3)
T2-5 (I4)
S3 (Q2)
S5 (Q4) T3-4 (T1)
T5-4 (T3)
S4 (Q3) T4-1 (T2)
Gambar B.1
SFC untuk sistem pengecatan
S1 Menunggu T1-2,5 (I1)
S2 (Q1)
S5 (Q2) T2-3 (T1)
T5-6 (T2)
S3 Menunggu
S6 (Q3) T6-7 (T3) S7 Menunggu
T3,7-4 (T4) S4 (Q4) T4-1 (T5)
Gambar B.2
SFC untuk sistem produksi minuman botol
LAMPIRAN C RANCANGAN DIAGRAM TANGGA PADA TWIDOSUITE UNTUK SISTEM PENGECATAN SEDERHANA
xc
xci
LAMPIRAN D RANCANGAN DIAGRAM TANGGA PADA TWIDOSUITE UNTUK SISTEM PRODUKSI MINUMAN BOTOL SEDERHANA
xciii
xciv
LAMPIRAN E RANCANGAN DIAGRAM TANGGA PADA TWIDOSUITE UNTUK SISTEM AMF
xcvi
xcvii
xcviii
xcix
c
ci
cii
ciii
civ
cv
cvi
cvii
cviii