LAMPIRAN A PERHITUNGAN NERACA MASSA
Kapasitas produksi
: 5.000 ton/tahun
Waktu produksi
: 330 hari/tahun
Rate produksi
:
Yield Produksi
: 9,9293 % (dari perhitungan alur mundur)
5.000 ton 1 tahun
×
1 tahun
330 hari
×
1 hari
24 jam
×
1.000 kg 1 ton
= 631,31 kg/jam
Maka, Bahan baku yang dibutuhkan :
631,31 kg /jam 9,9293 %
= 6.344,56 kg/jam (kulit kakao)
A.1 Ekstraktor (EX-210) a.
Neraca Massa Masuk Alur 4 Kulit buah kakao mengandung (Riyadi, 2003) :
-
Pektin
: 12,67 %
-
Air
:5%
-
Padatan
: 82,33 %
Sehingga komposisi bahan masuk ekstraktor -
Pektin
: 12,67 % × 6.344,56 kg/jam
=
803,86 kg/jam
-
Air
: 5,00 % × 6.344,56 kg/jam
=
317,23 kg/jam
-
Padatan
: 82,33 % × 6.344,56 kg/jam
= 5.223,48 kg/Jam
Penambahan HCl sebagai pelarut dengan perbandingan massa kulit buah kakao terhadap massa HCl adalah sebesar 1 : 5. Banyaknya larutan yang masuk : 6.344,56 kg/ jam × 5 = 31.722,80 kg/jam.
Universitas Sumatera Utara
Alur 5 Konsentrasi HCl dalam pelarut adalah 0,73 % Jumlah HCl : 31.722,80 kg/jam × 0,73 %
=
231,58 kg/jam
Larutan HCl yang tersedia adalah HCl 37 %, sehingga jumlah HCl 37 % yang diperlukan untuk diencerkan adalah =
231,58 𝑘𝑘𝑘𝑘 /𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗
Air pada larutan HCl 37 %,
0,37
= 625,88 kg/jam
= 0,63 × 625,88 kg/jam = 394,31 kg/jam
Alur 6 Maka, air yang perlu ditambahkan untuk pengenceran HCl 37 % menjadi 0,73 % adalah = 31.722,80 kg/jam - 625,88 kg/jam = 31.096,91 kg/jam
Alur 4
Alur 7
Pektin : 12,67 % Air : 5,00 % Cake Kulit Kakao : 82,33 %
Air HCl
: 0,73 %
Alur 8 Pektin* Pektin terekstraksi Air Cake Kulit Kakao HCl
Gambar A.1 Diagram Alir Ekstraktor (EX-210)
Universitas Sumatera Utara
b. Neraca Massa Keluar Alur 8 Komposisi pektin yang terekstraksi adalah (Rachmawan dkk, 2005) : 80 % × 803,86 kg/jam = 643,08 kg/jam Sedangkan pektin yang tidak terekstraksi (Pektin*) adalah : = (803,86 – 643,08) kg/jam = 160,77 kg/jam Tabel A.1 Neraca Massa Total Ekstraktor (EX-210) Komponen Pektin* Pektin terekstraksi Air Cake kulit kakao HCl
Jumlah
Masuk (kg/jam) Alur 4
Keluar (kg/jam)
Alur 7
Alur 8
803,86
0,00
160,77
0,00
0,00
643,08
317,23
31.491,22
31.808,45
5.223,48
0,00
5.223,48
0,00
231,58
231,58
6.344,56
31.722,80
38.067,35
A.2 Rotary Drum Vacuum Filter 1 (RDVF-220) a.
Neraca Massa Masuk Alur 7 Fasa Padat : Pektin*
=
160,77 kg/jam
Cake kulit kakao
= 5.223,48 kg/jam 5.384,25 kg/jam
Fasa Cair : Pektin
=
643,08 kg/jam
HCl
=
231,58 kg/jam
Air
= 31.808,45 kg/jam 32.683,11 kg/jam
Universitas Sumatera Utara
Alur 7 Pektin Pektin terekstraksi Air Cake Kulit Kakao HCl
: 0,422 % : 1,689 % : 83,558 % : 13,721 % : 0,608 %
Alur 8 Pektin Pektin terekstraksi Air Cake Kulit Kakao HCl
Alur 9 Pektin terekstraksi Air HCl
b.
Massa Neraca Keluar Alur 8 Jika 10% dari komponen berfasa cair terikut ke fasa padat, maka total jumlah larutan yang ikut padatan (X) X
10% = X + massa
X
padatan
× 100%
10% = X + 5.384,25 kg /jam × 100% X = 598,25 kg/jam
Maka banyaknya larutan yang ikut padatan : HCl
231,58 kg /jam
= 32.683,11 kg /jam × 598,25 kg/jam = 4,24 kg/jam
Air
31.808,45 kg /jam
= 32.683,11 kg /jam × 598,25 kg/jam = 582,24 kg/jam
Pektin
643,08 kg /jam
= 32.683,11 kg /jam × 598,25 kg/jam = 11,77 kg/jam
Universitas Sumatera Utara
Alur 9 Fasa Cair Pektin
= (643,08 – 11,77) kg/jam
= 1.515,15 kg/jam
HCl
= (231,58 – 4,24) kg/jam
=
Air
= (31.808,45 – 582,24) kg/jam
= 31.226,21 kg/jam
545,61 kg/jam
Tabel A.2 Neraca Massa Total Rotary Drum Vacuum Filter 1 (RDVF-220) Masuk (Kg/Jam)
Komponen
Alur 7
Keluar (Kg/Jam) Alur 8
Alur 9
Pektin*
160,77
160,77
0,00
Pektin terekstraksi
643,08
11,77
631,31
31.808,45
582,24
31.226,21
5.223,48
5.223,48
0,00
231,58
4,24
227,34
38.067,35
5.982,50
32.084,86
Air Padatan HCl
Jumlah
A.3 Vaporizer (V-310) a.
Neraca Massa Masuk Alur 9 Pektin
=
631,31 kg/jam
HCl
=
227,34 kg/jam
Air
= 31.226,21 kg/jam 32.084,86 kg/jam
Universitas Sumatera Utara
Alur 10 Air HCl
Alur 9 Pektin terekstraksi : 1,9676 % Air : 97,3238 % HCl : 0,7085 %
Alur 12 Pektin terekstraksi Air
b. Neraca Massa Keluar Alur 10 Pektin dipekatkan dalam Vaporizer dengan menguapkan total pelarut sebanyak 50 % (HCl diasumsikan teruapkan semuanya) sehingga jumlah air yang menguap sebanyak : = (50 % × (227,34 + 31.226,21)) kg/jam - 227,34 kg/jam = 15.499,43 kg/jam Sedangkan HCl yang menguap sebanyak = 227,34 kg/jam
Alur 12 Fasa Cair (Larutan Pektin Pekat) : Pektin
=
631,31 kg/jam
Air
= 15.726,77 kg/jam
Universitas Sumatera Utara
Tabel A.3 Neraca Massa Total Vaporizer (V-310) Masuk (kg/jam)
Komponen
Alur 9
Pektin terekstraksi Air
Alur 10
Alur 12
631,31
0,00
631,31
31.226,21
15.499,43
15.726,77
227,34
227,34
0,00
32.084,86
15.726,77
16.358,09
HCl
Jumlah
Keluar (kg/jam)
A.4 Mixer (M-320) a.
Neraca Massa Masuk Alur 13 Pektin
=
631,31 kg/jam
Air
= 15.726,77 kg/jam 16.358,09 kg/jam
Alur 14 Pembentukan Endapan Pektin dilakukan dengan penambahan larutan Isopropil alkohol dengan perbandingan Pektin dan Isopropil alkohol 1:2 sehingga jumlah Isopropil alkohol yang ditambahkan sebanyak 2 × 631,31 kg/jam = 1.262,63 kg/jam.
Alur 13
Alur 14
Pektin terekstraksi : 3,8863 % Air : 99,1137 %
Isopropil Alkohol
Alur 15 Endapan Pektin Air Isopropil Alkohol Pektin**
Universitas Sumatera Utara
b.
Neraca Massa Keluar Alur 15 Terdapat 2 % Pektin yang tidak terendapkan, maka Pektin tidak terendapkan (Pektin**)
= 0,02 × 631,31 kg/jam = 12,63 kg/jam
Endapan Pektin
= 631,31 kg/jam - 12,63 kg/jam = 618,68 kg/jam
Isopropil Alkohol
= 1.262,63
kg/jam
Air
= 15.726,77
kg/jam
Tabel A.4 Neraca Massa Total Mixer (M-320) Komponen
Masuk (kg/jam) Alur 13
Pektin** Endapan Pektin Air Isopropil Alkohol
Jumlah
Keluar (kg/jam)
Alur 14
Alur 15
0,00
0,00
12,63
631,31
0,00
618,68
15.726,77
0,00
15.726,77
0,00
1.262,63
1.262,63
16.358,09
1.262,63
17.620,71
A.5 Rotary Drum Vacuum Filter 2 (RDVF-330) a.
Neraca Massa Masuk Alur 15 Fasa Padat : - Endapan pektin
= 618,68
kg/jam
Fasa Cair : - Pektin **
=
12,63 kg/jam
- Isopropil alkohol
=
1.262,63 kg/jam
- Air
= 15.726,77 kg/jam 17.002,02 kg/jam
Universitas Sumatera Utara
Alur 15 Endapan Pektin Air Isopropil Alkohol Pektin**
: 3,51 % : 89,25 % : 7,17 % : 0,07 %
Alur 16 Pektin Padatan Air Isopropil Alkohol
Alur 17 Air Isopropil Alkohol Pektin**
b.
Neraca Massa Keluar Alur 16 Jika 10 % dari komponen berfasa cair terikut dengan endapan pektin, maka banyaknya larutan yang terikut dengan endapan pektin (X) X
10 % = X + massa
x
10 % = x + 618,68
padatan
kg /jam
× 100%
× 100%
X = 68,74 kg/jam
Larutan yang terkandung pada endapan pektin : -
Air
=
15.726,77
17.002,02
× 68,74 kg/jam
= 63,59 kg/jam -
Isopropil alkohol
=
1.262,63
17.002,02
× 68,74 kg/jam
= 5,11 kg/jam Endapan Pektin
= 618,68 kg/jam
Alur 17 Air
= (15.726,77 – 63,59) kg/jam = 15.663,19 kg/jam
Isopropil alkohol
= (1.262,63 – 5,11) kg/jam
Pektin**
= 12,63 kg/jam
= 1.257,52 kg/jam
Universitas Sumatera Utara
Tabel A.5 Neraca Massa Total Rotary Drum Vacuum Filter 2 (RDVF-330) Komponen
Masuk (kg/jam)
Keluar(kg/jam)
Alur 15
Pektin** Endapan Pektin Air Isopropil Alkohol
Jumlah
Alur 16
Alur 17
12,63
0,00
12,63
618,68
618,68
0,00
15.726,77
63,59
15.663,19
1.262,63
5,11
1.257,52
17.620,71
687,38
16.933,33
A.7 Rotary Dryer (RD-340) a.
Neraca Massa Masuk Alur 21 Endapan Pektin
= 618,68 kg/jam
Air
= 63,59 kg/jam
Isopropil alkohol
=
5,11 kg/jam
Alur 22 Air Isopropil Alkohol
Alur 21 Endapan Pektin : 90,01 % Air : 9,25 % Isopropil Alkohol : 0,74 %
Alur 23 Endapan Pektin Air
Universitas Sumatera Utara
b.
Neraca Massa Keluar Alur 22 Diinginkan Isopropil Alkohol menguap 100 % dan kandungan air dalam produk = 2 %. Maka, 2% = massa
massa air − X
padatan + massa air − X
× 100 %
X = massa air yang menguap 63,59 − x
2% = 618,68 + 63,59 − x × 100 % X = 50,96 kg/jam
Komposisi uap : Air
= 50,96 kg/jam
Isopropil alkohol = 5,11 kg/jam
Alur 24 Endapan Pektin
= 618,68 kg/jam
Air
= (63,59 - 5,11) kg/jam = 12,63 kg/jam
Universitas Sumatera Utara
Tabel A.7 Neraca Massa Total Rotary Dryer (RD-340) Masuk (kg/jam)
Komponen
Alur 21
Endapan Pektin
Alur 22 0,00
618,68
63,59
50,96
12,63
5,11
5,11
0,00
687,38
56,07
631,31
Isopropil Alkohol
Total produk pektin
Alur 23
618,68
Air
Jumlah
Keluar (kg/jam)
= 631,31 kg/jam 1 ton
= 631,31 kg/jam × 1.000 kg × = 5.000 ton/tahun
330 hari 1 tahun
×
24 jam 1 hari
Keterangan
:
Pektin*
= Pektin yang tidak terekstraksi (masih berada di dalam cake kulit kakao).
Pektin**
= Pektin yang tidak terendapkan (masih berfasa cair).
Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN B PERHITUNGAN NERACA PANAS Basis perhitungan
: 1 jam operasi
Satuan panas
: kilokalori (kkal)
Suhu referensi
: 25 oC
Tabel B.1 Harga Cp Setiap Komponen Proses pada Suhu 25 oC Komponen
Cp (kkal/kg.oC)
Pektin
0,431
Air
1,000
HCl
0,191
Isopropil Alkohol
0,612
Cake Kulit Kakao
0,539
(Wikipedia, 2010)
4.1
Neraca Panas Tangki Ekstraktor (EX-210) Alur 5
Umpan masuk 30 oC
Alur 4 Umpan masuk 30 oC
Umpan masuk 30 oC
Alur 6
Steam masuk 150 oC
Kondensat keluar 100 oC
EX-210
Alur 7
Produk keluar 70 oC
Gambar B.1 Diagram Alir Tangki Ekstraktor (EX-210)
Universitas Sumatera Utara
Panas Masuk Q = m . Cp . dT Jumlah panas masuk (Q masuk) pada alur 4 adalah : Tabel B.2 Neraca Panas Masuk pada Alur 4 Komponen
m
Cp
Tmasuk
Treferensi
Q
(kg/jam)
(kkal/kg.oC)
(oC)
(oC)
(kkal/jam)
Pektin
803,86
0,431
30
25
1.732,31
Air
317,23
1,000
30
25
1.586,14
5.223,48
0,539
30
25
14.077,27
6.344,56
-
-
-
17.395,72
Cake Kulit Kakao Total
Jumlah panas masuk (Q masuk) pada alur 5 adalah : Tabel B.3 Neraca Panas Masuk pada Alur 5 Komponen
m
Cp
Tmasuk
Treferensi
Q
(kg/jam)
(kkal/kg.oC)
(oC)
(oC)
(kkal/jam)
Air
394,31
1,000
30
25
1.971,53
HCl
231,58
0,191
30
25
221,16
625,88
-
-
-
Total
2.192,68
Jumlah panas masuk (Q masuk) pada alur 6 adalah : Tabel B.4 Neraca Panas Masuk pada Alur 6 Komponen Air Total
m
Cp
Tmasuk
Treferensi
Q
(kg/jam)
(kkal/kg.oC)
(oC)
(oC)
(kkal/jam)
31.096,91
1,000
30
25
155.484,57
31.096,91
-
-
-
155.484,57
Maka, Total Panas Masuk Tangki Ekstraktor (EX-210) adalah, Q masuk = (17.395,72 + 2.192,68 + 373.162,96) kkal/jam = 175.072,96 kkal/jam
Universitas Sumatera Utara
Panas Keluar Q = m . Cp . dT Jumlah panas keluar (Q keluar) Tangki Ekstraktor pada alur 7 adalah : Tabel B.5 Neraca Panas Keluar Tangki Ekstraktor pada Alur 7 m
Cp
Tkeluar
Treferensi
Q
(kg/jam)
(kkal/kg.oC)
(oC)
(oC)
(kkal/jam)
803,86
0,431
70
25
15.590,78
31.808,45
1,000
70
25
1.431.380,10
5.223,48
0,539
70
25
126.695,40
231,58
0,191
70
25
1.990,40
-
-
-
Komponen Pektin Air Cake Kulit Kakao HCl Total
38.067,35
1.575.656,68
Untuk menghasilkan suhu 70 oC pada Tangki Ekstraktor (EX-210) diperlukan pemanasan. Pemanas yang digunakan adalah superheated steam bersuhu 150 oC dan bertekanan 1 atm. Sedangkan kondensat yang terbentuk berupa saturated steam bersuhu 100 oC dan bertekanan 1 atm.
Panas yang dilepas steam (Qsteam) : Qsteam = Qkeluar – Qmasuk = (1.575.656,68 – 175.072,96) kkal/jam Qsteam = 1.400.583,72 kkal/jam Dari Tabel Steam Smith, 2004 diperoleh, Hv (150 oC, 1 atm)
= 664,01 kkal/kg
Hl (100 oC, 1 atm)
= 100,15 kkal/kg
Maka banyaknya steam yang diperlukan (ms) adalah : ms ms
Q
= H −s H v l
1.400.583,72 kkal /jam
= (664,01
− 100,15) kkal /kg
= 2.483,95 kg/jam
Universitas Sumatera Utara
4.2
Neraca Panas Vaporizer (V-310)
Alur 10
Produk atas 110 oC
Alur 9
Umpan masuk 70 oC
Steam masuk 150 oC
V-310
Kondensat keluar 100 oC
Alur 12
Produk bawah 110 oC
Gambar B.2 Diagram Alir Vaporizer (V-310)
Panas Masuk Q = m . Cp . dT Jumlah panas masuk (Q masuk) Vaporizer (V-310) pada alur 9 adalah : Tabel B.6 Neraca Panas Masuk Vaporizer (V-310) pada Alur 9 Komponen Pektin Air HCl Total
m
Cp
Tmasuk
Treferensi
Q
(kg/jam)
(kkal/kg.oC)
(oC)
(oC)
(kkal/jam)
631,31
0,431
70
25
12.244,32
31.226,21
1,000
70
25
1.405.179,33
227,34
0,191
70
25
1.953,97
-
-
-
32.084,86
1.419.377,62
Universitas Sumatera Utara
Panas Keluar Q = m . Cp . dT Jumlah panas keluar (Q keluar) Vaporizer (V-310) pada alur 10 adalah : Tabel B.7 Neraca Panas Keluar Vaporizer (V-310) pada alur 10 Komponen Air HCl Total
m
Cp
Tkeluar
Treferensi
Q
(kg/jam)
(kkal/kg.oC)
(oC)
(oC)
(kkal/jam)
15.499,43
1,000
110
25
1.317.451,97
227,34
0,191
110
25
3.690,82
-
-
-
15.726,77
1.321.142,80
Jumlah panas keluar (Q keluar) Vaporizer (V-310) pada alur 12 adalah : Tabel B.8 Neraca Panas Keluar Vaporizer (V-310) pada Alur 12 Komponen Pektin Air Total
m
Cp
Tkeluar
Treferensi
Q
(kg/jam)
(kkal/kg.oC)
(oC)
(oC)
(kkal/jam)
631,31
0,431
110
25
23.128,16
15.726,77
1,000
110
25
1.336.775,66
16.358,09
-
-
-
1.359.903,82
Maka, Total Panas Keluar Vaporizer (V-310) melalui alur 10 dan alur 12 adalah, Q keluar = (1.321.142,80 + 1.359.903,82) kkal/jam = 2.681.046,61 kkal/jam Untuk menghasilkan suhu 110
o
C pada Vaporizer (V-310) diperlukan
pemanasan. Pemanas yang digunakan adalah superheated steam bersuhu 150 oC dan bertekanan 1 atm. Sedangkan kondensat yang terbentuk berupa saturated steam bersuhu 100 oC dan bertekanan 1 atm.
Universitas Sumatera Utara
Untuk menghitung jumlah steam yang dibutuhkan digunakan rumus : F.Cp.(TF-T1) + S.(Hs-hs) = L.h l + V.Hvl
(Geankoplis, 1997)
Dimana, F
= Laju alir massa umpan (kg/jam)
Cp
= Kapasitas panas umpan (kkal/kg.oC)
TF
= Suhu umpan masuk (oC)
T1
= Suhu produk keluar (oC)
S
= Jumlah steam yang dibutuhkan (kg/jam)
Hs
= Entalpi superheated steam (kkal/kg)
hs
= Entalpi kondensat (kkal/kg)
L
= Laju alir produk bawah Vaporizer (kg/jam)
hl
= Entalpi produk bawah (kkal/kg)
V
= Laju alir produk atas Vaporizer (kg/jam)
Hvl
= Panas laten produk atas Vaporizer (kkal/kg)
Cp umpan pada alur 9, 631,31
Cp = 32.084,86 (0,431) +
31.226,21 227,34 (1,000) + 32.084,86 32.084,86
(0,191) = 0,983 kkal/kg.oC
S.((656,43 – 151,10)kkal/kg) = [(16.358,09 kg/jam).(0)] + [(15.726,77 kg/jam).(643.28 kkal/kg)] – [(32.084,86
kg/jam).(0,983
kkal/kg.oC).((70
110)oC)]
Maka, Banyaknya steam yang dibutuhkan adalah : S = 22.516,88 kg/jam
Universitas Sumatera Utara
–
4.3
Neraca Panas Kondensor (E-312) Fluida pendingin masuk, 28 oC
Alur 10
Alur 11
Fluida terkondensasi keluar, 30 oC
Fluida panas masuk, 110 oC
E-312
Fluida pendingin bekas keluar, 50 oC
Gambar B.3 Diagram Alir Kondensor (E-312)
Panas Masuk Q = m . Cp . dT Jumlah panas masuk (Q masuk) Kondensor (E-312) pada alur 10 adalah : Tabel B.9 Neraca Panas Masuk Kondensor (E-312) pada Alur 10 Komponen Air HCl Total
m
Cp
Tmasuk
Treferensi
Q
(kg/jam)
(kkal/kg.oC)
(oC)
(oC)
(kkal/jam)
15.499,43
1,000
110
25
1.317.451,97
7,34
0,191
110
25
3.690,82
-
-
-
15.726,77
1.321.142,80
Panas Keluar Q = m . Cp . dT Jumlah panas keluar (Q keluar) Kondensor (E-312) pada alur 11 adalah: Tabel B.10 Neraca Panas Keluar Kondensor (E-312) pada Alur 11 Komponen Air HCl Total
m
Cp
Tkeluar
Treferensi
Q
(kg/jam)
(kkal/kg.oC)
(oC)
(oC)
(kkal/jam)
15.499,43
1,000
30
25
77.497,17
7,34
0,191
30
25
217,11
-
-
-
15.726,77
77.714,28
Universitas Sumatera Utara
Untuk menurunkan suhu fluida panas dari 110 oC hingga menjadi 30 oC sekaligus mengubah fasanya dari uap manjadi cairan, pada Kondensor (E-312) diperlukan kondensasi dengan bantuan air pendingin. Air pendingin yang digunakan adalah air bersuhu 28 oC dan bertekanan 1 atm. Sedangkan air pendingin bekas yang terbentuk berupa air bersuhu 50 oC dan bertekanan 1 atm.
Panas yang diserap air pendingin (Qw) : Qw
= Qkeluar – Qmasuk = (77.714,28 – 1.321.142,80) kkal/jam
Qw
= - 1.243.428,51 kkal/jam
Maka banyaknya air pendingin yang diperlukan (mw) adalah : mw mw
4.4
Q
w = Cp (T w masuk − Tw keluar ) w
=
−1.243.428,51 kkal /jam 1
kkal × (28 kg .℃
℃ − 50 ℃)
= 56.519,48 kg/jam
Neraca Panas Cooler (E-316)
Fluida pendingin masuk, 28 oC
Alur 12
Alur 13
Fluida panas masuk, 110 oC
Fluida terkondensasi keluar, 30 oC
E-316
Fluida pendingin bekas keluar, 70 oC
Gambar B.4 Diagram Alir Cooler (E-316)
Universitas Sumatera Utara
Panas Masuk Q = m . Cp . dT Jumlah panas masuk (Q masuk) Cooler (E-316) pada alur 12 adalah : Tabel B.11 Neraca Panas Masuk Cooler (E-316) pada Alur 12 Komponen Pektin Air Total
m
Cp
Tmasuk
Treferensi
Q
(kg/jam)
(kkal/kg.oC)
(oC)
(oC)
(kkal/jam)
631,31
0,431
110
25
23.128,16
15.726,77
1,000
110
25
1.336.775,66
16.358,09
-
-
-
1.359.903,82
Panas Keluar Q = m . Cp . dT Jumlah panas keluar (Q keluar) Cooler (E-316) pada alur 13 adalah: Tabel B.12 Neraca Panas Keluar Cooler (E-316) pada Alur 13 Komponen Pektin Air Total
m
Cp
Tkeluar
Treferensi
Q
(kg/jam)
(kkal/kg.oC)
(oC)
(oC)
(kkal/jam)
631,31
0,431
30
25
1.360,48
15.726,77
1,000
30
25
78.633,86
16.358,09
-
-
-
79.994,34
Untuk menurunkan suhu fluida panas dari 110 oC hingga menjadi 30 oC, pada Cooler (E-316) diperlukan kondensasi dengan bantuan air pendingin. Air pendingin yang digunakan adalah air bersuhu 28 oC dan bertekanan 1 atm. Sedangkan air pendingin bekas yang terbentuk berupa air bersuhu 70 oC dan bertekanan 1 atm. Panas yang diserap air pendingin (Qw) : Qw
= Qkeluar – Qmasuk = (79.994,34 – 1.359.903,82) kkal/jam
Qw
= - 1.279.909,47 kkal/jam
Maka banyaknya air pendingin yang diperlukan (mw) adalah : mw
Q
w = Cp (T w masuk − Tw keluar ) w
Universitas Sumatera Utara
mw
4.5
=
−1.279.909,47 kkal /jam
1
kkal × (28 kg .℃
℃ − 70 ℃)
= 30.474,04 kg/jam
Neraca Panas Tangki Destilasi (TD-350)
Alur 19 Produk atas, 85 oC
Alur 17 Umpan masuk, 30 oC TD-350 Steam masuk, 150 oC
Kondensat keluar, 100 oC
Alur 18 Produk bawah, 85 oC
Gambar B.5 Diagram Alir Tangki Destilasi (TD-350)
Panas Masuk Q = m . Cp . dT Jumlah panas masuk (Q masuk) Tangki Destilasi (TD-350) pada alur 17 adalah : Tabel B.13 Neraca Panas Masuk Tangki Destilasi (TD-350) pada Alur 17 Komponen Pektin Air Isopropil Alkohol Total
m (kg/jam)
Cp
Tmasuk o
o
Treferensi o
Q
(kkal/kg. C)
( C)
( C)
12,63
0,431
30
25
27,21
15.663,19
1,000
30
25
78.315,93
1.257,52
0,612
30
25
3.848,01
-
-
-
16.933,33
(kkal/jam)
82.191,15
Universitas Sumatera Utara
Panas Keluar Q = m . Cp . dT Jumlah panas keluar (Q keluar) Tangki Destilasi (TD-350) pada alur 18 adalah : Tabel B.14 Neraca Panas Keluar Tangki Destilasi (TD-350) pada alur 18 Komponen Pektin Air Isopropil Alkohol Total
m
Cp
Tkeluar
Treferensi
Q
(kg/jam)
(kkal/kg.oC)
(oC)
(oC)
(kkal/jam)
12,63
0,431
85
25
326,52
15.349,92
1,000
85
25
920.995,31
25,15
0,612
85
25
923,52
-
-
-
15.387,70
922.245,35
Jumlah panas keluar (Q keluar) Tangki Destilasi (TD-350) pada alur 19 adalah : Tabel B.15 Neraca Panas Keluar Tangki Destilasi (TD-350) pada Alur 19 Komponen Air Isopropil Alkohol Total
m
Cp
Tkeluar
Treferensi
Q
(kg/jam)
(kkal/kg.oC)
(oC)
(oC)
(kkal/jam)
313,26
1,000
85
25
18.795,82
1.232,37
0,612
85
25
45.252,65
1.545,63
-
-
-
64.048,48
Maka, Total Panas Keluar Tangki Destilasi (TD-350) melalui alur 18 dan alur 19 adalah, Q keluar = (922.245,35 + 64.048,48) kkal/jam = 986.293,83 kkal/jam Untuk menghasilkan suhu 85 oC pada Tangki Destilasi (TD-350) diperlukan pemanasan. Pemanas yang digunakan adalah superheated steam bersuhu 150 oC dan bertekanan 1 atm. Sedangkan kondensat yang terbentuk berupa saturated steam bersuhu 100 oC dan bertekanan 1 atm. Untuk menghitung jumlah steam yang dibutuhkan digunakan rumus : F.Cp.(TF-T1) + S.(Hs-hs) = L.h l + V.Hvl
(Geankoplis, 1997)
Dimana, F
= Laju alir massa umpan (kg/jam)
Cp
= Kapasitas panas umpan (kkal/kg.oC)
Universitas Sumatera Utara
TF
= Suhu umpan masuk (oC)
T1
= Suhu produk keluar (oC)
S
= Jumlah steam yang dibutuhkan (kg/jam)
Hs
= Entalpi superheated steam (kkal/kg)
hs
= Entalpi kondensat (kkal/kg)
L
= Laju alir produk bawah Tangki Destilasi (kg/jam)
hl
= Entalpi produk bawah (kkal/kg)
V
= Laju alir produk atas Tangki Destilasi (kg/jam)
Hvl
= Panas laten produk atas Tangki Destilasi (kkal/kg)
Cp umpan pada alur 17, 12,63
Cp = 16.933,33 (0,431) +
15.663,19 1.257,52 (1,000) + 16.933,33 16.933,33
(0,612) = 0,970 kkal/kg.oC
S.((656,43 – 151,10)kkal/kg) = [(15.387,70 kg/jam).(0)] + [(1.545,63 kg/jam).(585,27 kkal/kg)] – [(16.933,33 kg/jam).(0,970 kkal/kg.oC).((30– 110)oC)]
Maka, Banyaknya steam yang dibutuhkan adalah : S = 3.579,29 kg/jam
4.6
Neraca Panas Kondensor (E-352)
Fluida pendingin masuk, 28 oC
Alur 19
Alur 20
Fluida panas masuk, 85 oC
Fluida terkondensasi keluar, 30 oC
E-352
Fluida pendingin bekas keluar, 50 oC
Gambar B.6 Diagram Alir Kondensor (E-352)
Universitas Sumatera Utara
Panas Masuk Q = m . Cp . dT Jumlah panas masuk (Q masuk) Kondensor (E-352) pada alur 19 adalah : Tabel B.16 Neraca Panas Masuk Kondensor (E-352) pada Alur 19 Komponen
m
Cp
(kg/jam)
(kkal/kg.oC)
(oC)
(oC)
313,26
1,000
85
25
18.795,82
1.232,37
0,612
85
25
45.252,65
1.545,63
-
-
-
64.048,48
Air Isopropil Alkohol Total
Tmasuk Treferensi
Q (kkal/jam)
Panas Keluar Q = m . Cp . dT Jumlah panas keluar (Q keluar) Kondensor (E-352) pada alur 20 adalah: Tabel B.17 Neraca Panas Keluar Kondensor (E-352) pada Alur 20 Komponen
m (kg/jam)
Total
Tkeluar Treferensi o
o
o
Q
(kkal/kg. C)
( C)
( C)
313,26
1,000
30
25
1.566,32
1.232,37
0,612
30
25
3.771,05
1.545,63
-
-
-
5.337,37
Air Isopropil Alkohol
Cp
(kkal/jam)
Untuk menurunkan suhu fluida panas dari 85 oC hingga menjadi 30 oC sekaligus mengubah fasanya dari uap manjadi cairan, pada Kondensor (E-352) diperlukan kondensasi dengan bantuan air pendingin. Air pendingin yang digunakan adalah air bersuhu 28 oC dan bertekanan 1 atm. Sedangkan air pendingin bekas yang terbentuk berupa air bersuhu 50 oC dan bertekanan 1 atm.
Panas yang diserap air pendingin (Qw) : Qw
= Qkeluar – Qmasuk = (5.337,37 – 64.048,48) kkal/jam
Qw
= - 58.711,10 kkal/jam
Universitas Sumatera Utara
Maka banyaknya air pendingin yang diperlukan (mw) adalah : mw mw
4.7
Q
w = Cp (T w masuk − Tw keluar ) w
=
−58.711,10 kkal /jam
1
kkal × (28 kg .℃
℃ − 50 ℃)
= 2.668,69 kg/jam
Neraca Panas Rotary Dryer (RD-340)
Alur 22 Fasa gas keluar, 60 oC
Alur 21 Padatan basah masuk, 30 oC RD-340 Udara panas masuk, 150 oC
Alur 24 Padatan kering keluar, 50 oC
Gambar B.7 Diagram Alir Rotary Dryer (RD-340) Panas Masuk Q = m . Cp . dT Jumlah panas masuk (Q masuk) Rotary Dryer (RD-340) pada Alur 21 adalah : Tabel B.18 Neraca Panas Masuk pada Rotary Dryer (RD-340) melalui Alur 21 Komponen Pektin Air Isopropil Alkohol Total
m
Cp
(kg/jam)
Tmasuk o
o
Treferensi o
Q
(kkal/kg. C)
( C)
( C)
618,68
0,431
30
25
1.333,27
63,59
1,000
30
25
317,93
5,11
0,612
30
25
15,62
-
-
-
687,38
(kkal/jam)
1.666,83
Universitas Sumatera Utara
Panas Keluar Q = m . Cp . dT Jumlah panas keluar (Q keluar) Rotary Dryer (RD-340) pada alur 22 adalah : Tabel B.19 Neraca Panas Keluar Rotary Dryer (RD-340) pada Alur 22 Komponen Air
m
Cp
Tkeluar
Treferensi
Q
(kg/jam)
(kkal/kg.oC)
(oC)
(oC)
(kkal/jam)
50,96
1,000
60
25
1.783,62
5,11
0,612
60
25
109,35
56,07
-
-
-
Isopropil Alkohol Total
1.892,97
Jumlah panas keluar (Q keluar) Rotary Dryer (RD-340) pada alur 24 adalah : Tabel B.20 Neraca Panas Keluar Rotary Dryer (RD-340) pada alur 24 Komponen Pektin Air Total
m
Cp
Tkeluar
Treferensi
Q
(kg/jam)
(kkal/kg.oC)
(oC)
(oC)
(kkal/jam)
618,68
0,431
50
25
15.467,17
12,63
1,000
50
25
315,66
631,31
-
-
-
15.782,83
Maka, Total Panas Keluar pada Rotary Dryer (RD-340) melalui alur 22 dan alur 24 adalah, Q keluar = (1.892,97 + 15.782,83) kkal/jam = 17.675,80 kkal/jam Produk Pektin yang diinginkan adalah Pektin Padatan dengan kandungan air 2 %. Untuk mengurangi kadar air pada Produk, maka dilakukan pengeringan pada Rotary Dryer ini. Pengeringan pada Rotary Dryer memerlukan udara panas sebagai media pengeringnya. Dimana dalam hal ini, panas pada udara panas berasal dari superheated steam bersuhu 150 oC bertekanan 1 atm yang mengalir melewati Blower (JB-342) yang merupakan alat yang berfungsi untuk menghembuskan udara panas menuju Rotary Dryer (RD-340). Untuk menghitung jumlah udara yang dibutuhkan Rotary Dryer (RD-340) digunakan rumus : G.H2 + LS1.X1 = G.H1 + LS2.X2
(Geankoplis, 1997)
Universitas Sumatera Utara
Dimana, G
= Laju alir massa udara (kg/jam)
H2
= Kelembapan udara masuk (kg H2O/kg udara)
LS1
= Laju alir massa padatan basah (kg/jam)
X1
= Kandungan cairan pada padatan masuk (kg cairan/ kg padatan)
H1
= Kelembapan udara keluar (kg H2O/kg udara)
LS2
= Laju alir massa padatan kering (kg/jam)
X2
= Kandungan cairan pada padatan keluar (kg cairan/kg padatan)
Asumsi udara masuk adalah udara kering (tidak mengandung H2O), maka H2 = 0 kg H2O/kg udara. Maka, G.H1
= G.H2 + LS1.X1 - LS2.X2
(Geankoplis, 1997)
= G.(0) + [(687,38 kg/jam).(0,111 kg cairan/kg padatan)] – [(631,31 kg/jam).(0,0888 kg cairan/kg padatan)] G.H1
= 20,25 kg/jam
Untuk perhitungan selanjutnya digunakan data : Treferensi
= 0 oC
Hvl Isopropil Alkohol
= 663,67 kJ/kg
Hvl Air
= 2.489,76 kJ/kg
CSi
= (1.005 + (1,88 . Hi))
H’Gi
= CSi . (TGi – Treferensi) + Hi . Hvl i (Geankoplis, 1997)
Maka, H’G2
= CS2 . (TG2 – Treferensi) + H2 . Hvl air = [(( 1.005 + (1,88 . (0))).((150 – 0) oC))] + [(0) . (2.489,76 kJ/kg)]
H’G2
= 150,75 kJ/kg
H’G1
= CS1 . (TG1 – Treferensi) + H1 . Hvl Isopropil Alkohol = (1.005 + (1,88 . H1)) . ((60 – 0) oC) + (H1 . (663,67 kJ/kg))
H’G1
= 60,3 + 776,47 . H1
Universitas Sumatera Utara
Cp umpan pada alur 21, 618,68
CpS1 = 687,38 (0,431) +
= 0,485 kkal/kg.oC
63,59 5,11 (1,000) + 687,38 687,38
(0,612)
CpS1 = 2,021 kJ/kg.oC Cp fasa gas pada alur 22, CpS2 =
50,96 56,07
(1,000) + o
= 0,965 kkal/kg. C
5,11 56,07
(0,612)
CpS2 = 4,021 kJ/kg.oC H’S2
= CpS1 . (TS2 – Treferensi) + X2 . CpS2 . (TS2 – Treferensi) = [(2,021 kJ/kg.oC).((50 – 0) oC))] + [(0,089).(4,021 kJ/kg.oC).(50 – 0) oC)]
H’S2
= 118,92 kJ/kg
H’S1
= CpS1 . (TS2 – Treferensi) + X2 . CpS2 . (TS2 – Treferensi) = [(2,021 kJ/kg.oC).((30 – 0) oC))] + [(0,111).(4,021 kJ/kg.oC).(30 – 0) oC)]
H’S1
= 74,03 kJ/kg
Untuk perhitungan selanjutnya, digunakan rumus : G.H'G2 + LS1.H'S1 = G.H'G1 + LS2.H'S2 + Q
(Geankoplis, 1997)
Diasumsikan tidak ada panas yang hilang di dalam Rotary Dryer, Q = 0. Maka, G
G
=
(1,88 . G . H 1 ) + (L S 2 . H S 2 ) − (L S 1 . H S 1 )
=
�(1,88 . 48,61) kJ /jam � + (75.078,05 kJ /jam ) – (50.889,73 kJ /jam )
�H ′G 2 − 1,005�
= 161,78 kg/jam
(150,75 − 1,005)kJ /kg
Jumlah udara yang dibutuhkan Rotary Dryer (RD-340) adalah sebanyak 161,78 kg udara/jam. Untuk menghasilkan udara panas dengan suhu 60 oC, diperlukan steam untuk memanaskan udara.
Universitas Sumatera Utara
Panas yang dilepas steam (Qsteam) : Qsteam = Qkeluar – Qmasuk = (17.675,80 – 1.666,83) kkal/jam Qsteam = 16.008,97 kkal/jam Dari Tabel Steam Smith, 2004 diperoleh, Hv (150 oC, 1 atm)
= 664,01 kkal/kg
o
Hl (100 C, 1 atm)
= 100,15 kkal/kg
Maka banyaknya steam yang diperlukan (ms) adalah : Q
16.008,97
= (664,01
= H −s H v l
ms
4.8
kkal /jam
− 100,15) kkal /kg
= 26,80 kg/jam
Neraca Panas Kondensor (E-345) Fluida pendingin masuk, 28 oC
Alur 22
Alur 23
Fluida panas masuk, 60 oC
Fluida terkondensasi keluar, 30 oC
E-345
Fluida pendingin bekas keluar, 50 oC
Gambar B.8 Diagram Alir Kondensor (E-345) Panas Masuk Q = m . Cp . dT Jumlah panas masuk (Q masuk) Kondensor (E-345) pada alur 22 adalah : Tabel B.21 Neraca Panas Masuk Kondensor (E-345) pada Alur 22 Komponen Air Isopropil Alkohol Total
m
Cp
Tmasuk Treferensi
Q
(kg/jam)
(kkal/kg.oC)
(oC)
(oC)
50,96
1,000
60
25
1.783,62
5,11
0,612
60
25
109,35
56,07
-
-
-
(kkal/jam)
1.892,97
Universitas Sumatera Utara
Panas Keluar Q = m . Cp . dT Jumlah panas keluar (Q keluar) Kondensor (E-345) pada alur 23 adalah: Tabel B.22 Neraca Panas Keluar Kondensor (E-345) pada Alur 23 Komponen
m
Cp
(kg/jam)
(kkal/kg.oC)
(oC)
(oC)
50,96
1,000
30
25
254,80
5,11
0,612
30
25
15,62
56,07
-
-
-
270,42
Air Isopropil Alkohol Total
Tkeluar Treferensi
Q (kkal/jam)
Untuk menurunkan suhu fluida panas dari 60 oC hingga menjadi 30 oC sekaligus mengubah fasanya dari uap manjadi cairan, pada Kondensor (E-345) diperlukan kondensasi dengan bantuan air pendingin. Air pendingin yang digunakan adalah air bersuhu 28 oC dan bertekanan 1 atm. Sedangkan air pendingin bekas yang terbentuk berupa air bersuhu 50 oC dan bertekanan 1 atm.
Panas yang diserap air pendingin (Qw) : Qw
= Qkeluar – Qmasuk = (270,42 – 1.892,97) kkal/jam
Qw
= - 1.622,55 kkal/jam
Maka banyaknya air pendingin yang diperlukan (mw) adalah : mw mw
Q
w = Cp (T w masuk − Tw keluar ) w
=
−1.622,55 kkal /jam
1
kkal × (28 kg .℃
℃ − 50 ℃)
= 73,75 kg/jam
Universitas Sumatera Utara
Total kebutuhan steam yang diperlukan pada Pabrik Pektin dari Kulit Kakao ditabulasikan pada Tabel B.23 berikut ini. Tabel B.23 Total Kebutuhan Steam yang diperlukan pada Pabrik Pektin dari Kulit Kakao Unit Tangki Ekstraksi (EX-210) Vaporizer (V-310) Tangki Destilasi (TD-350)
Kebutuhan Steam (kg/jam) 2.483,95 22.516,88 3.579,29
Rotary Dryer (RD-340) Total
26,80 28.606,92
Total kebutuhan air pendingin yang diperlukan pada Pabrik Pektin dari Kulit Kakao ditabulasikan pada Tabel B.23 berikut ini. Tabel B.24 Total Kebutuhan air pendingin yang diperlukan pada Pabrik Pektin dari Kulit Kakao Unit
Kebutuhan Air Pendingin (kg/jam)
Kondensor (E-312)
56.519,48
Cooler (E-316)
30.474,04
Kondensor (E-352)
2.668,69
Kondensor (E-345)
73,75
Total
89.735,95
Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN C PERHITUNGAN SPESIFIKASI PERALATAN
C.1
Gudang (G – 111) Fungsi
: Sebagai tempat penyimpanan sementara bahan baku (kulit kakao),
Bentuk
: Prisma segi empat beraturan,
Bahan konstruksi
: Beton,
Kondisi Operasi
: 30 oC; 1 atm
Kebutuhan kulit kakao per jam = 15.226,94 kg. Gudang didisain agar bisa menyimpan persediaan bahan baku untuk kebutuhan 2 (dua) minggu produksi. 15.226,94 kg
×
24 jam
×
7 hari
Kebutuhan kulit kakao
=
Densitas (ρ) kulit kakao
= 5.116.252,41 kg kulit kakao
1 jam
= densitas
Volume gudang
1 minggu
× 2 minggu
= 1.322,5 kg/m3 massa (m)
Volume kulit kakao
1 hari
(ρ)
=
5.116.252,41 kg 1.322,5 kg /m 3
= 3.868,62 m3
Gudang dirancang agar terdiri dari 2 bangunan berbentuk prisma segi empat beraturan. Volume kulit kakao tiap gudang
=
3.868,62 m 3 2
= 1.934,31 m3
Setiap gudang dirancang agar memiliki ruang kosong 20 %, maka volume total tiap gudang, Volume total tiap gudang
=
Dimensi gudang
100 % 80 %
× 1.934,31 m3 = 2.321,17 m3
Tinggi gudang (T)
= 5 meter
Lebar gudang (L)
=L
Panjang gudang (P)
= 2 × L (Perbandingan P : L = 1:2)
Volume gudang
=P ×L ×T
=2 ×L ×L ×T Universitas Sumatera Utara
2.321,17 m3
= 2 × L2 × T
L2
=
L P
= 2 × (L2 ) m2 × 5 m 2.321,17 m 3 2×5m
= 232,12 m2
= �98,86007 m2 = 15,24 m = 2 × 15,24 m
= 30,47 m
Dengan demikian, Tiap gudang didisain berkonstruksi beton dan berdinding seng dengan berdimensi :
C.2
Panjang (P)
= 30,47 m
Lebar (L)
= 15,24 m
Tinggi (T)
=5m
Belt Conveyor (BC – 112) Fungsi
: Sebagai alat untuk memindahkan kulit kakao dari gudang ke crusher.
Jenis
: Flat Belt on Continous Flow
Bahan konstruksi
: Carbon Steel
Kondisi Operasi
: 30 oC ; 1 atm
Laju alir bahan baku : 15.226,94 kg/jam Jumlah alat
: 1 (satu) unit
Faktor kelonggaran
: 20 %
Kapasitas alat
= (1 + 0,2) ×
15.226,94 kg /jam 2
=18.272,33 kg/jam
Dari Tabel 21 – 7 Perry, 1997, untuk kapasitas 18.272,33 kg/jam diperoleh : – Kecepatan Belt
= 200 ft/menit
– Tinggi Belt
= 14 inchi
– Daya motor
= 2 hp
Universitas Sumatera Utara
C.3
Crusher (SR – 110) Fungsi
: Sebagai alat untuk memotong atau memperkecil ukuran kulit kakao.
Jenis
: Rotary knife cutter
Kondisi operasi
: 30 oC ; 1 atm
Laju alir bahan baku : 15.226,94 kg/jam Jumlah alat
: 1 (satu) unit
Faktor kelonggaran
: 20 %
Kapasitas alat
= (1 + 0,2) × 15.226,94 kg/jam = 18.272,33 kg/jam
Dari halaman 829 Perry, 1997, dipilih tipe rotary knife cutter dengan spesifikasi :
C.4
Panjang pisau
= 21 cm
Jumlah pisau
= 5 unit
Bahan konstruksi
= Stainless steel
Kecepatan putaran
= 920 rpm
Power
= 5 Hp
Screw Conveyor 1 (SC – 113) Fungsi
: Sebagai alat pengangkut potongan kulit kakao dari rotary cutter menuju tangki ekstraktor.
Jenis
: Rotary Vane Feeder
Bahan konstruksi
: Carbon Steel
Kondisi operasi
: 30 oC ; 1 atm
Laju alir bahan baku : 15.226,94 kg/jam Jumlah alat
: 1 (satu) unit
Faktor kelonggaran
: 20 %
Kapasitas alat
= (1 + 0,2) × 15.226,94 jam = 18.272,33 kg/jam
kg
Dari Tabel 21 – 6 Perry, 1997, untuk kapasitas 15.226,94 kg/jam diperoleh : – Diameter pipa
= 2,5 inchi
– Diameter shaft
= 3 inchi
– Diameter pengumpan
= 12 inchi
– Panjang maksimum
= 75 ft
Universitas Sumatera Utara
C.5
– Pusat gantungan
= 12 ft
– Kecepatan motor
= 55 rpm
– Daya motor
= 15,6 hp
Tangki HCl (TT – 211) Fungsi
: Sebagai wadah penyimpanan larutan HCl
Bentuk
: Silinder tegak dengan alas datar dan tutup ellipsoidal
Bahan konstruksi
: Stainless Steel A – 283 – 54 grade C
Jumlah alat
: 1 (satu) unit
Kondisi operasi
: 30 oC ; 1 atm
Basis perhitungan
: 30 hari masa penyimpanan larutan HCl
Massa HCl (mHCl)
= 1.502,12 jam × 24
kg
= 1.081.524,40 kg
jam
hari
× 30 hari
Densitas HCl (ρHCl) = 1184 kg/m3 = 73,9147 lb/ft3 Volume HCl (VHCl)
=
m ρ
=
1.081.524,40 kg 1184 kg ⁄m 3
= 913,45 m3
Penentuan ukuran tangki Faktor kelonggaran
= 20 %
Volume tangki, VT
= (1 + 0,2) × 913,45 m3 = 1.096,14 m3
Diameter dan tinggi silinder : Direncanakan :
•
= Diameter (Hs : D)
=5:4
- Tinggi head
= Diameter (Hh : D) = 1 : 4
Volume silinder, Vs : Vs =
•
– Tinggi silinder
Vs =
π 4 π
4
× D2 × Hsr
(Brownell and Young, 1958)
5
× D2 × �4 × D� = 0,91825 D3
Volume tutup, Vh : Vh =
π 24
Dimana :
× D3 = 0,131 D3
(Brownell and Young, 1958)
Universitas Sumatera Utara
Hsr = Tinggi silinder D = Diameter tangki
VT
= Vs + Vh = 0,91825 D3 + 0,131 D3
1.096,14 m3
1.096,14 m3 = 1,112 D3 3
1.096,14 m 3
D =�
1,112
D= 9,95 m
D
=2=
r
9,95 m 2
Sehingga disain tangki :
= 4,98 m = 195,91 in
•
Diameter silinder, D = 9,95 m
• •
Tinggi silinder, Hsr = �4 × 9,95 m� = 12,44 m
•
Tinggi tutup, Hh = �4 × 9,95 m�= 2,49 m
Tinggi total tangki, HT = Hsr + Hh = 14,93 m = 48,98 ft
•
Tinggi cairan, Hc =
1
5
𝑉𝑉𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻 𝑉𝑉𝑇𝑇
913,45 m 3
× 𝐻𝐻𝑇𝑇 = 1.096,14 m 3 × 48,98 m
= 12,44 m = 40,81 ft
Tebal shell dan tutup tangki Tebal shell, t =
PR
SE −0,6 P
+ (C × N)
(Tabel 9 McCetta and Cunningham, 1993)
- Allowable working stress (S) = 12.650 psia - Efisiensi sambungan (E)
= 0,8
- Faktor korosi (C)
= 0,13 – 0,5 mm/tahun, yang digunakan = 0,01 in/tahun
- Umur alat (N)
= 15 tahun
- Tekanan Operasi
= 1 atm = 14,696 psia
- Tekanan Hidrostatik (Ph)
= =
(𝐻𝐻𝑐𝑐 − 1) 144
× 𝜌𝜌
(40,81 ft − 1) 144
× 73,9147 lb/ft 3
Ph = 20,44 psia
Universitas Sumatera Utara
- Tekanan Operasi (P) P
= Po + Ph
P
= (14,696 + 20,44) psia = 35,13 psia
- Tekanan disain (Pd) Pd
= (1 + fk) × P = (1 + 0,2) × 35,13 psia
Pd
= 42,16 psia
Maka tebal shell : t =
(42,16 psia). (195,91 in)
�(12.650 psia). (0,8)� − �(0,6 ). (42,16 psia)�
t = 0,97 in
+ (0,01 in/tahun × 15 tahun)
digunakan shell standar dengan tebal 1 in.
Tebal tutup dianggap sama dengan tebal shell karena terbuat dari bahan yang sama, yaitu setebal 1 in. C.6
Pompa HCl (J – 212) Fungsi
: Sebagai tempat untuk memompakan HCl dari tangki penyimpanan HCl ke tangki ekstraksi
Bentuk
: Pompa Sentrifugal
Bahan konstruksi
: Commercial Steel
Jumlah
: 2 (dua) unit
Kondisi operasi
: 30 oC ; 1 atm
Laju massa HCl, FHCl = 1.502,12 kg/jam
= 0,92 lbm/detik
Densitas HCl, ρHCl
= 73,91 lbm/ft3
= 1.184 kg/m3
Viskositas HCl, µHCl = 0,8871 cP
= 0,00067 lbm/ft.jam
Maka, laju alir volumetrik HCl, F
QHCl = ρ HCl = HCl
0,92 lb m ⁄detik 73,91 lb ⁄ft 3
= 0,0124 ft3/detik
Universitas Sumatera Utara
Perencanaan pompa Diameter pipa ekonomis, De : De = 3,9 . (Q)0,45 . (ρ)0,13
(Peters dkk, 1990)
= 3,9 . (0,0124 ft3/detik)0,45 . (73,91 lb/ft3)0,13 = 0,95 in Dari App. 5, Perry, 1997 dipilih : - Jenis pipa
= Carbon steel, sch.40
- Diameter nominal
= 1 in
= 0,0833 ft
- Diameter dalam (ID)
= 1,049 in
= 0,0874 ft
- Diameter luar (OD)
= 1,315 in
= 0,1096 ft
- Luas penampang (Ai)
= 0,0060 ft2
Kecepatan rata – rata fluida, V
Q
=A = i
0,0124 ft 3 ⁄detik 0,0060 ft 2
Bilangan reynold,
𝜌𝜌 . 𝑉𝑉 . 𝐷𝐷
=
= 2,07 ft/detik
73,91 lb ⁄ft 3 . 2,07 ft ⁄detik . 0,0874 ft
NRe
=
NRe
= 22.483,13 (Turbulen)
𝜀𝜀
=
𝐷𝐷
𝜇𝜇
0,00015 ft 0,0874 ft
0,00067
lb m ft . jam
= 0,0017 𝜀𝜀
Dari App. C – 3, Foust, 1980, untuk nilai NRe = 16145,59 dan 𝐷𝐷 = 0,002894
diperoleh : f = 0,009.
Penentuan panjang total pipa, ΣL Kelengkapan pipa (App. C – 2a, Foust, 1980): - Panjang pipa lurus, L1 = 50 ft - 1 unit gate valve fully open (L/D = 13) L2 = 1 × 13 × 0,336 ft = 4,362 ft - 2 unit elbow standar 90 oC (L/D = 30) L3 = 2 × 30 × 0,336 ft = 20,130 ft - 1 unit sharp edge entrance (K = 0,5 ; L/D = 30) L4 = 1 × 30 × 0,336 ft = 10,065 ft - 1 unit sharp edge exit (K = 1 ; L/D = 60)
Universitas Sumatera Utara
L5 = 1 × 60 × 0,336 ft = 10,065 ft ΣL = L1 + L2 + L3 + L4 + L5 ΣL = 50 + 4,362 + 20,130 + 10,065 + 20,130 = 94,622 ft Penentuan friksi, ΣF ΣF =
f . V 2 . ΣL
ΣF =
(pers. 2.10 – 6 Geankoplis, 1983)
2 . g c .D
(0,009) . (2,07 ft ⁄detik )2 . 94,622 ft 2 . (32,174 lb m .ft ⁄lb f .s 2 ) . (0,0874 ft)
= 2,605 ft.lbf/lbm
Kerja yang diperlukan, –Wf 1
2 . ∝ . 𝑔𝑔𝑐𝑐
Jika :
(𝑣𝑣22 − 𝑣𝑣12 ) + �
𝑔𝑔 (𝑧𝑧2 − 𝑧𝑧1 )
Z1
= 0,
Z2
= 16,95 ft,
V1
= 0 ft/detik,
V2
= 2,07 ft/detik,
� + (𝑃𝑃2 − 𝑃𝑃1 ) + ΣF + Wf = 0
𝑔𝑔𝑐𝑐
P2 – P1 = 0, g
= 9,8 m/detik2 = 32,152 ft/detik2
gc
= 32,174 lbm.ft/lbf.detik2,
α
= 1,0 (aliran turbulen)
Maka, 1
2 . 1 . 32,174
((2,07)2 − 02 ) +
32,152 (15,29969− 0)
Wf = – 19,61 ft.lbf/lbm
32,174
+ (0) + 6,444982 + Wf = 0
Daya pompa, Wp Wp =
−𝑊𝑊 𝑓𝑓 . 𝑄𝑄 . 𝜌𝜌
Wp =
�19,61 ft.
550
lb f �. lb m
Efisiensi pompa 75 %
�0,0124
ft 3 detik
�. (73,9147 lb m ⁄ft 3 )
(550 ft . lb f ⁄s )⁄1 hp
= 0,03 hp
(pers. 2.7 – 30 Geankoplis, 1983)
0,03
Daya aktual motor = 0,75 = 0,04 hp
Digunakan pompa yang berdaya = 1 hp
Universitas Sumatera Utara
C.7
Tangki Ekstraktor (EX – 210) Fungsi
: Sebagai tempat ekstraksi kulit kakao
Bentuk
: Silinder tegak dengan tutup atas berbentuk ellipsoidal
Bahan konstruksi
: Stainlees steel
Jumlah
: 1 (satu) unit
Kondisi operasi
: 90 oC ; 1 atm
Basis perhitungan
: 1 jam kg
Massa Campuran (m) = 91.361,65 jam × 1 jam = 91.361,65 kg
Densitas (ρ)
= 1.076,307 kg/m3 = 67,19164 lb/ft3
Volume (VC)
=
m
=
ρ
91.361,65 kg
1.076,307 kg ⁄m 3
= 84,88 m3
Penentuan ukuran tangki Faktor kelonggaran
= 20 %
Volume tangki, VT
= (1 + 0,2) × 84,88 m3 = 101,86 m3
Diameter dan tinggi silinder : Direncanakan : •
= Diameter (Hs : D)
=5:4
- Tinggi head
= Diameter (Hh : D) = 1 : 4
Volume silinder, Vs :
Vs = Vs =
•
– Tinggi silinder
π 4 π
4
× D2 × Hsr
(Brownell and Young, 1958)
5
× D2 × �4 × D� = 0,91825 D3
Volume tutup, Vh :
Vh =
π 24
Dimana :
× D3 = 0,131 D3
(Brownell and Young, 1958)
Hsr
= Tinggi silinder
D
= Diameter tangki
VT 101,86 m
= Vs + Vh = 0,91825 D3 + 0,131 D3
3
101,86 m3 D
= 1,112 D3 3
101,86 m 3
=�
1,112
Universitas Sumatera Utara
D
= 4,51 m
r
=2=
D
4,51 m 2
Sehingga disain tangki :
= 2,25 m = 88,73 in
•
Diameter silinder, D = 4,51 m = 14,79 ft
• •
Tinggi silinder, Hsr = �4 × 4,51 m� = 5,63 m
•
Tinggi total tangki, HT = Hsr + Hh = 6,19 m = 20,33 ft
•
1
5
Tinggi tutup, Hh = �4 × 4,51 m�= 0,56 m 𝑉𝑉
84,88 m 3
Tinggi cairan, Hc = 𝑉𝑉𝐶𝐶 × 𝐻𝐻𝑇𝑇 = 101,86 m 3 × 6,19 m 𝑇𝑇
= 5,17 m = 16,94 ft
Tebal shell dan tutup tangki Tebal shell, t =
PR
SE −0,6 P
+ (C × N) (McCetta and Cunningham, 1993)
- Allowable working stress (S) = 12.650 psia - Efisiensi sambungan (E)
= 0,8
- Faktor korosi (C)
= 0,13 – 0,5 mm/tahun
yang digunakan
= 0,01 in/tahun
- Umur alat (N)
= 15 tahun
- Tekanan Operasi
= 1 atm = 14,696 psia
- Tekanan Hidrostatik (Ph)
= = Ph
(𝐻𝐻𝑐𝑐 − 1) 144
× 𝜌𝜌
(16,94 ft − 1) 144
= 7,44 psia
× 73,9147 lb/ft 3
- Tekanan Operasi (P) P
= Po + Ph
P
= (14,696 + 7,44) psia = 22,14 psia
- Tekanan disain (Pd) Pd
= (1 + fk) × P = (1 + 0,2) × 22,14 psia
Pd
= 26,56 psia
Universitas Sumatera Utara
Maka tebal shell : t =
(26,56 psia). (88,73 in)
�(12.650 psia). (0,8)� − �(0,6 ). (26,56 psia)�
t = 0,383 in
+ (0,01 in/tahun × 15 tahun)
digunakan shell standar dengan tebal 0,5 in.
Tebal tutup dianggap sama dengan tebal shell karena terbuat dari bahan yang sama, yaitu setebal 0,5 in. Penentuan pengaduk Jenis pengaduk : flat 6 blade turbin impeller Jumlah baffle
: 4 unit
Untuk turbin standar (McCabe, 1993), diperoleh Da/Dt = 1�3
E/Da L/Da
=1
= 1�4
W/Da = 1�5
J/Dt Dimana :
; Da = 1�3 × 14,79 ft = 4,93 ft ; E = 4,93 ft
; L = 1�4 × 4,93 ft = 1,23 ft
; W = 1�5 × 4,93 ft = 0,99 ft
= 1�12 ; J = 1�12 × 14,79 ft = 1,23 ft
Dt
= Diameter tangki
Da
= Diameter impeller
E
= Tinggi turbin dari dasar tangki
L
= Panjang blade pada turbin
W
= Lebar blade pada turbin
J
= Lebar blade
Kecepatan pengadukan, N = 1 putaran/detik Bilangan Reynold, NRe
=
𝜌𝜌 . 𝑁𝑁 . (𝐷𝐷𝑡𝑡 )2
=
(67,19164
𝜇𝜇
𝑙𝑙𝑙𝑙 ). 𝑓𝑓𝑓𝑓 3
(1 𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝 /𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑 ) . (14,79 𝑓𝑓𝑓𝑓 )2
�0,0003
= 48.986.742,38
𝑙𝑙𝑙𝑙 𝑚𝑚 𝑓𝑓𝑓𝑓 .𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑
�
NRe > 10000, maka perhitungan pengadukan menggunakan rumus :
Universitas Sumatera Utara
K T . n 3 . (D a )2 . ρ
P
=
KT
= 6,3
P
=
P
= 69,64 hp
gc
(6,3) . (1 putaran /detik )3 . (4,93 ft)2 . �67,19164 lb /ft 3 � 32,174
1 ℎ𝑝𝑝
× 550 𝑓𝑓𝑓𝑓 .𝑙𝑙𝑙𝑙
ft lb m . lb f .detik 2
𝑓𝑓 /𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑
Efisiensi motor penggerak 80 % Daya motor penggerak =
69,64 0,8
= 87,06 hp ≈ 87 hp
Penentuan jaket pemanas - Jumlah steam (100 oC)
= 5.961,49 kg/jam
(Lampiran B)
- Panas yang dibutuhkan (Q) = 3.361.400,92 Kkal/jam
(Lampiran B)
= 13.339.116,91 Btu/jam - Temperatur awal (To)
= 30 oC
= 86 oF
- Temperatur steam (Ts)
= 150 oF
= 302 oF
- Densitas steam (ρ)
= 943,37 kg/m3 = 58,8928 lbm/ft3
- Tinggi jaket (HJ) = Tinggi cairan (HC) = 5,17 m = 16,94 ft - Koef. Perpindahan Panas (UD) = 200 btu/jam.ft2.oF - Luas Permukaan Perpindahan Panas (A) A = 𝑈𝑈
𝐷𝐷
=
A
𝑄𝑄
× ∆𝑇𝑇
200
7860181 𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏 /𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗
𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏 𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗 .𝑓𝑓𝑓𝑓 2 .°𝐹𝐹
= 308,77 ft2
× (302 °𝐹𝐹 − 86 °𝐹𝐹)
- Volume Steam (VSteam) VSteam
=
𝑚𝑚 𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆 𝜌𝜌 𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆
5.961,49 kg
= 943,37 kg /m 3 = 6,501 m3
- Diameter Luar Jaket (D2) VSteam
1
= 4 π �D2 2 − D1 2 � × Hj
1
6,501 m3 = 4 (3,14) �D2 2 − (4,51 m)2 � × 5,17 m D2
= 4,68 m
Universitas Sumatera Utara
- Tebal Jaket Pemanas (TJ) TJ = D2 – DTangki = 4,68 m – 4,51 m = 0,17 m TJ = 6,87 in Dipilih jaket pemanas dengan tebal 7 in.
C.8
Pompa Ekstraktor (J – 221) Fungsi
: Sebagai tempat memompakan bubur kulit kakao dari tangki ekstraksi ke unit filtrasi I
Bentuk
: Pompa Sentrifugal
Bahan konstruksi
: Commercial Steel
Jumlah
: 1 (satu) unit
Kondisi operasi
: 90 0C ; 1 atm
- Laju massa Campuran, FC = 91.361,65 kg/jam
= 55,95 lbm/detik
- Densitas Campuran, ρC
= 67,19164 lbm/ft3
= 1.076,307 kg/m3
- Viskositas Campuran, µC = 0,446449 cP
= 0,0003 lbm/ft.jam
Maka, laju alir volumetrik campuran, F
QC = ρ C = C
55,95 lb m ⁄detik 67,19164 lb ⁄ft 3
= 0,832 ft3/detik
Perencanaan pompa Diameter pipa ekonomis, De : De = 3,9 . (Q)0,45 . (ρ)0,13
(Peter dkk, 1990)
= 3,9 . (0,832 ft3/detik)0,45 . (67,19164 lb/ft3)0,13 = 6,206 in Dari App. 5, Perry, 1997 dipilih : - Jenis pipa - Diameter nominal
= Carbon steel, sch.40 = 6 in
- Diameter dalam (ID)
= 6,065 in
- Diameter luar (OD)
= 6,625 in
- Luas penampang (Ai)
= 0,2006 ft
= 0,5 ft = 0,505 ft = 0,552 ft
2
Universitas Sumatera Utara
Kecepatan rata – rata fluida, Q
=A =
V
Bilangan reynold,
i
0,832 ft 3 ⁄detik
𝜌𝜌 . 𝑉𝑉 . 𝐷𝐷
0,2006 ft 2
=
= 4,15 ft/detik
67,19164 lb ⁄ft 3 . 4,15 ft ⁄detik . 0,832 ft
NRe
=
NRe
= 469.886,59 (Turbulen)
𝜀𝜀
=
𝐷𝐷
𝜇𝜇
0,00015 ft 0,832 ft
0,0003
lb m ft . jam
= 0,000297
Dari App. C – 3, Foust, 1980, untuk nilai NRe = 469.886,59 dan 0,000297 diperoleh : f = 0,0045.
𝜀𝜀
𝐷𝐷
=
Penentuan panjang total pipa, ΣL Kelengkapan pipa (App. C – 2a, Foust, 1980): - Panjang pipa lurus, L1 = 50 ft - 1 unit gate valve fully open (L/D = 13) L2 = 1 × 13 × 0,336 ft = 4,362 ft - 2 unit elbow standar 90 oC (L/D = 30) L3 = 2 × 30 × 0,336 ft = 20,130 ft - 1 unit sharp edge entrance (K = 0,5 ; L/D = 30) L4 = 1 × 30 × 0,336 ft = 10,065 ft - 1 unit sharp edge exit (K = 1 ; L/D = 60) L5 = 1 × 60 × 0,336 ft = 10,065 ft ΣL = L1 + L2 + L3 + L4 + L5 ΣL = 50 + 4,362 + 20,130 + 10,065 + 20,130 = 94,622 ft Penentuan friksi, ΣF ΣF = =
f . V 2 . ΣL 2 . g c .D
(pers. 2.10 – 6 Geankoplis, 1983)
(0,0045 ) . (4,15 ft ⁄detik )2 . 94,622 ft 2 . (32,174 lb m .ft ⁄lb f .s 2 ) . (0,832 ft)
ΣF = 1,269756 ft.lbf/lbm
Universitas Sumatera Utara
Kerja yang diperlukan, –Wf 1
2 . ∝ . 𝑔𝑔𝑐𝑐
Jika :
(𝑣𝑣22 − 𝑣𝑣12 ) + �
Z1
= 0,
Z2
= 12 ft,
𝑔𝑔 (𝑧𝑧2 − 𝑧𝑧1 )
� + (𝑃𝑃2 − 𝑃𝑃1 ) + ΣF + Wf = 0
𝑔𝑔𝑐𝑐
V1 = V2 = 0 ft/detik, P2 – P1 = 0, g
= 9,8 m/detik2 = 32,152 ft/detik2
gc
= 32,174 lbm.ft/lbf.detik2,
α
= 1,0 (aliran turbulen)
Maka, 1
(02 − 02 ) +
2 . 1 . 32,174
32,152 (12 − 0)
Wf = – 13,16 ft.lbf/lbm
32,174
+ (0) + 1,269756 + Wf = 0
Daya pompa, Wp Wp =
−𝑊𝑊 𝑓𝑓 . 𝑄𝑄 . 𝜌𝜌
Wp =
�13,16 ft.
550
lb f �. lb m
�4,15
ft 3 detik
�. (67,19164 lb m ⁄ft 3 )
(550 ft . lb f ⁄s )⁄1 hp
Efisiensi pompa 75 %
= 1,34 hp
(pers. 2.7 – 30 Geankoplis, 1983)
1,34
Daya aktual motor = 0,75 = 1,78 hp
Digunakan pompa yang berdaya = 2 hp
C.9
Rotary Drier Vacuum Filter 1 (RDVF – 220) Fungsi
: Sebagai alat untuk memisahkan filtrat pektin dengan cake kulit kakao
Kondisi operasi
: 90 oC ; 1 atm
Jenis
: Pompa Sentrifugal
Bahan konstruksi
: Commercial Steel
Jumlah
: 1 (satu) unit
Universitas Sumatera Utara
Kandungan Filtrat Padatan
= 12.922,19 kg/jam
= 28.488,56 lb/jam
Larutan
= 78.439,46 kg/jam
= 172.929,4 lb/jam
ρcamp
= 1.076,307 kg/m3
= 67,19164 lb/ft3
Direncanakan menggunakan 1 unit RDVF
Laju alir volume filtrat, (V) V
= (172.929,4 lb/jam)/(67,191647 lb/ft3) = 2.573,67 ft3/jam = 320,87 gal/menit
Dari tabel 19 – 13 Perry, ed. 6 dipilih : Slow filtering Konsentrasi solid < 5% Laju alir filtrat ideal 0,01 – 2 gal/menit.ft2 Dari tabel 11 – 12 Stanly M. Wallas diperoleh dimensi rotary drier vacuum filter : Panjang drum
: 16 ft
Diameter drum
: 12 ft
Luas permukaan
: 608 ft2
Maka : Laju alir filtrat
= (320,87 gal/menit)/(608 ft2) = 0,528 gal/menit.ft2
Karena hasil perhitungan terhadap laju alir filtrat berada diantara 0,01 – 2 gal/menit.ft2 maka dianggap telah memenuhi syarat (layak).
Dari tabel 6. Perry ed. 3 Hal 990 untuk solid karakteristik larutan Kapasitas
= 200 – 2.500 lb/ft2.hari
Tahanan RDVF
= 6 – 20 in.
Kapasitas filtrat (Qf) Qf
= ((172.929,4 lb/jam × 24 jam/hari))/(608 ft2) = 3.096,29 lb/ft3/hari
Universitas Sumatera Utara
Penentuan power RDVF, (PRDVF) PRDVF’ = 0,005 hp/ft2 × 608 ft2 = 3,04 hp Jika efisiensi motor 80% maka : PRDFV = (3,04 hp)/0,8 = 3,8 hp ≈ 4 hp C.10
Bak Penampung Cake (BP – 222) Fungsi
= Untuk menampung refinat dari RDVF – 220
Type
= Bak persegi empat terbuat dari beton
Laju refinat
= 14.357,9 kg/jam
Waktu tinggal = 1 hari Jumlah refinat =
14.357,9 kg
Densitas refinat
jam
×
24 jam 1 hari
× 1 hari = 344.589,6 kg
= 1.076,3 kg/m3
Volume refinat
=
344.589,6 𝑘𝑘𝑘𝑘
1.076,3 𝑘𝑘𝑘𝑘 /𝑚𝑚 3
= 320,16 m3 Tinggi bak penampung
=3m
Panjang bak
= P (perbandingan P dan L adalah 2:1)
Volume
=P×L×T
320,16 m
C.11
3
= 2L2 × 3
L2
= 53,36 m2
L
= 7,3 m
P
= 2 × L = 14,61 m
Pompa Filtrat (J – 311) Fungsi
: Sebagai tempat memompakan bubur kulit kakao dari tangki ekstraksi ke Evaporator
Bentuk
: Pompa Sentrifugal
Bahan konstruksi
: Commercial Steel
Jumlah
: 1 (satu) unit
Kondisi operasi
: 70 oC ; 1 atm
- Laju massa Filtrat, FF
= 77,003.66 kg/jam
= 47,16 lbm/detik
- Densitas Filtrat, ρF
= 1.011,653 kg/m3
= 63,15546 lbm/ft3
Universitas Sumatera Utara
- Viskositas Filtrat, µC
= 0,557241 cP
= 0,000374 lbm/ft.jam
Maka, laju alir volumetrik campuran, F
QC = ρ C = C
47,16 lb m ⁄detik 63,15546 lb ⁄ft 3
= 0,746 ft3/detik
Perencanaan pompa Diameter pipa ekonomis, De : De = 3,9 . (Q)0,45 . (ρ)0,13
(Peter dkk, 1990)
= 3,9 . (0,746 ft3/detik)0,45 . (63,15546 lb/ft3)0,13 = 5,816 in Dari App. 5, Perry, 1997 dipilih : - Jenis pipa
= Carbon steel, sch.40
- Diameter nominal
= 6 in
- Diameter dalam (ID) = 6,065 in - Diameter luar (OD)
= 0,505 ft
= 6,625 in
- Luas penampang (Ai) = 0,2006 ft2 Kecepatan rata – rata fluida, V
Q
=A = i
0,746 ft 3 ⁄detik
Bilangan reynold,
𝜌𝜌 . 𝑉𝑉 . 𝐷𝐷
0,2006 ft 2
=
= 3,72 ft/detik
63,15546 lb ⁄ft 3 . 3,591225 ft ⁄detik . 0,505 ft
NRe
=
NRe
= 203.214,2 (Turbulen)
𝜀𝜀
=
𝐷𝐷
𝜇𝜇
0,00015 ft 0,505 ft
0,000374
lb m ft . jam
= 0,000297
Dari App. C – 3, Foust, 1980, untuk nilai NRe = 203.214,2 dan 0,000297 diperoleh : f = 0,006.
𝜀𝜀
𝐷𝐷
=
Penentuan panjang total pipa, ΣL Kelengkapan pipa (App. C – 2a, Foust, 1980): - Panjang pipa lurus, L1 = 50 ft - 1 unit gate valve fully open (L/D = 13) L2 = 1 × 13 × 0,336 ft = 4,362 ft - 2 unit elbow standar 90 oC (L/D = 30)
Universitas Sumatera Utara
L3 = 2 × 30 × 0,336 ft = 20,130 ft - 1 unit sharp edge entrance (K = 0,5 ; L/D = 30) L4 = 1 × 30 × 0,336 ft = 10,065 ft - 1 unit sharp edge exit (K = 1 ; L/D = 60) L5 = 1 × 60 × 0,336 ft = 10,065 ft ΣL = L1 + L2 + L3 + L4 + L5 ΣL = 50 + 4,362 + 20,130 + 10,065 + 20,130 = 94,622 ft Penentuan friksi, ΣF ΣF =
f . V 2 . ΣL
=
(pers. 2.10 – 6 Geankoplis, 1983)
2 . g c .D
(0,006) . (3,72 ft ⁄detik )2 . 94,622 ft 2 . (32,174 lb m .ft ⁄lb f .s 2 ) . (0,505 ft)
ΣF = 0,967 ft.lbf/lbm
Kerja yang diperlukan, –Wf 1
2 . ∝ . 𝑔𝑔𝑐𝑐
Jika :
(𝑣𝑣22 − 𝑣𝑣12 ) + �
𝑔𝑔 (𝑧𝑧2 − 𝑧𝑧1 )
Z1
= 0,
Z2
= 15,37254 ft,
𝑔𝑔𝑐𝑐
� + (𝑃𝑃2 − 𝑃𝑃1 ) + ΣF + Wf = 0
V1 = V2 = 0 ft/detik, P2 – P1 = 0, g
= 9,8 m/detik2 = 32,152 ft/detik2
gc
= 32,174 lbm.ft/lbf.detik2,
α
= 1,0 (aliran turbulen)
Maka, 1
2 . 1 . 32,174
(02 − 02 ) +
Wf = – 20,71 ft.lbf/lbm
32,152 (15,37254 − 0) 32,174
+ (0) + 1,085303 + Wf = 0
Universitas Sumatera Utara
Daya pompa, Wp Wp =
−𝑊𝑊 𝑓𝑓 . 𝑄𝑄 . 𝜌𝜌
Wp =
�20,71 ft.
550
lb f �. lb m
�3,72
ft 3 detik
�. (63,15546 lb m ⁄ft 3 )
(550 ft . lb f ⁄s )⁄1 hp
Efisiensi pompa 75 %
= 1,77 hp
(pers. 2.7 – 30 Geankoplis, 1983)
1,77
Daya aktual motor = 0,75 = 2,36 hp ≈ 2,5 hp Digunakan pompa yang berdaya = 2,5 hp
C.12
Vaporizer (V – 310) Fungsi
: Menguapkan HCl dan sebagian air yang terkandung dalam filtrat pektin.
Jenis
: Single vaporizer, falling film
Bahan
: Stainless Steel type 316
Jumlah
: 1 unit
Kondisi Operasi Media pemanas
: Superheated steam
Tekanan
: 1 atm
Suhu umpan
: 90 oC
= 194 oF
Suhu operasi
: 110 oC
= 230 oF
Suhu steam
: 150 oC
= 302 oF
Suhu kondensat
: 100 oC
= 212 oF
Media Pemanas Koef. perp. panas menyeluruh, U
= 250 btu/ft2.jam.oF
(McCabe, 1976)
Panas yang diserap, Q = 9.042.179 kJ/jam = 8.570.332 btu/jam 𝑄𝑄
Luas permukaan pemanasan, (A) = 𝑈𝑈 × ∆𝑡𝑡 = A = 272,074 ft2
250
8.570.332 btu /jam
btu × (356 𝑜𝑜 𝐹𝐹 ft 2 jam .o F .
−230 𝑜𝑜 𝐹𝐹 )
Digunakan pipa 16 ft dengan OD 1 in BWG 16 1,25 in triangular pitch, dengan luas permukaan per linier (a”t) = 0,2618 ft2/ft. A
Jumlah tube = (a"t) × L =
272,074 ft 2
�0,2618
ft 2 �× 16 ft
ft
(Kern, 1965)
= 64,95 ≈ 65 unit
Universitas Sumatera Utara
C.13
Kondensor (E – 312) Fungsi
: Menurunkan suhu dan mengubah fasa produk atas Vaporizer dari fasa uap ke fasa cair.
Jenis
: 1 – 2 Shell and Tube
Jumlah
: 1 Unit
Fluida Panas
: Larutan HCl
Fluida Dingin
: Air Pendingin
Fluida Panas Laju alir masuk = 37.744,25 kg/jam = 83.211,84 lbm/jam Panas yang dilepas = 3.000.021,53 kkal/jam = 11.905.047,58 btu/jam Tawal = 110 oC = 230 oF Takhir = 30 oC = 86 oF Fluida dingin Laju alir air pendingin = 136.364,62 kg/jam = 300.632,52 lbm/jam Tawal = 28 oC = 82,4 oF Takhir = 50 oC = 122 oF Tabel LC – 1 Data Temperatur pada E–312 Temperatur Tinggi Rendah LMTD =
Fluida Panas T1 = 230 oF T2 = 86 oF
(𝑇𝑇2 − 𝑡𝑡 1 )− (𝑇𝑇1 − 𝑡𝑡 2 )
𝑇𝑇 − 𝑇𝑇
(𝑇𝑇 − 𝑡𝑡 ) ln � (𝑇𝑇 2 1 ) � 1 − 𝑡𝑡 2
230°𝐹𝐹− 86°𝐹𝐹
=
Fluida Dingin t2 = 122 oF t1 = 82,4 oF
(86°𝐹𝐹− 82,4°𝐹𝐹)− (230°𝐹𝐹− 122°𝐹𝐹) (86 °𝐹𝐹− 82 ,4°𝐹𝐹) � ln � (230 °𝐹𝐹− 122 °𝐹𝐹)
Selisih 108 oF 3,6 oF
= 30,729 oF
R = 𝑡𝑡 1 − 𝑡𝑡 2 = 122°𝐹𝐹−82,4°𝐹𝐹 = 3,636 2
1
1
1
𝑡𝑡 2 − 𝑡𝑡 1
122°𝐹𝐹− 82,4°𝐹𝐹
S = 𝑇𝑇 − 𝑡𝑡 = 230°𝐹𝐹− 82,4°𝐹𝐹 = 0,268
Dari Gambar 19 Kern, 1965, diperoleh nilai FT = 0,95 Maka, ∆t LMTD = FT × LMTD = 0,995 × 30,729 oF = 29,16 oF Rd ≥ 0,001 ∆P ≤ 10 psi
Universitas Sumatera Utara
TC = tC =
𝑇𝑇1 + 𝑇𝑇2 2
𝑡𝑡 1 + 𝑡𝑡 2 2
230°𝐹𝐹 + 86°𝐹𝐹
=
=
2
82,4°𝐹𝐹 + 122°𝐹𝐹 2
= 158 oF
=102,2 oF
1. Luas permukaan (A) Dari Tabel 8 Kern, 1965, untuk aqueous solution diambil UD = 150 btu/jam.ft2.oF A = 𝑈𝑈
𝑄𝑄
𝐷𝐷 + ∆t
=
11.905.047,58 btu /jam
150
btu jam .ft 2 .°F
+ 29,16 °F
= 2.721,74 ft2
2. Jumlah tubes (Nt) Digunakan 0,75 in OD tubes BWG 18, L = 20 ft. Dari Tabel 10 Kern, 1965, diperoleh : Luas permukaan luar (a”) = 0,2618 ft2/ft Maka, jumlah tubes : A
Nt = L ×a" =
2.721,74 ft 2
20 ft × 0,1963 ft 2 /ft
= 693,3 unit
Dari Tabel 9 Kern, 1965, dengan square pitch 2–P diperoleh jumlah tubes terdekat, Nt = 718 pada shell = 33 in.
3. Koreksi UD A
= L × Nt × (a”) = 20 ft × 718 unit × 0,1963 ft2/ft = 2.818,9 ft2
UD
Q
= A × ∆t =
11.905.047,58 btu /jam 2.818,9 ft 2 × 29,16 °F
= 144,8 btu/jam.ft2.oF
4. Flow area (a) a. Tube side Dari Tabel 10 Kern, 1965, untuk 0,75 in OD tube square pitch diperoleh at’ = 0,334 ft2. Maka Flow area tube side (at) : a ′×N
t t at = 144 = ×n
0,334 ft 2 × 718 unit 144 × 4
= 0,832 ft2 Universitas Sumatera Utara
b. Shell side Dari Tabel 10 Kern, 1965, untuk 1 in OD tube square pitch diperoleh : Diameter (ID)
= 33 in
Jarak baffle max (B) = 4 in Clearance (C’)
= 0,25 in
Maka Flow area shell side (as) : as =
ID × C ′ × B 144 × P t
= 0,229 ft2
5. Laju alir massa (G) a. Tube side 𝑊𝑊𝑡𝑡
Gt =
= 99.932,48 lbm/jam.ft2
𝑎𝑎 𝑡𝑡
ρfluida panas = 63,15 lb/ft3 G
V = 3600t × ρ = 0,439 ft/s b. Shell side Gs =
𝑊𝑊𝑠𝑠 𝑎𝑎 𝑠𝑠
= 1.311.850,97 lbm/jam.ft2 𝑊𝑊
G” = 𝐿𝐿 × (𝑁𝑁𝑠𝑠 )2/3 = 818,03 lb/jam.lin.ft 𝑡𝑡
6. Koefisien perpindahan panas (h) a. Tube side Untuk V = 0,439 ft/s Pada 102,2 oF diperoleh µ = 2,37 lb/ft.jam D=
0,652 in
Ret =
12
𝐷𝐷 × 𝐺𝐺𝑡𝑡 𝜇𝜇
(Fig. 15 Kern, 1965)
= 0,0543 ft
(Tabel 10 Kern, 1965)
= 2.290,3
(Fig 25 Kern, 1965)
hi = 550 btu/jam.ft2.oF ID
hio = hi × OD = 478,13 btu/jam.ft2.oF
Universitas Sumatera Utara
b. Shell side Asumsi awal ho = 200 btu/jam.ft2.oF ℎ𝑜𝑜
= tc + ℎ𝑖𝑖𝑖𝑖 +ℎ𝑜𝑜 (𝑇𝑇𝑐𝑐 − 𝑡𝑡𝑐𝑐 )
tw
= 102,2 oF + = 113,86 oF
tw
200 btu /jam .ft 2 .°F
757,44
btu jam .ft 2 .°F
+200
btu jam .ft 2 .°F
(158 °F − 102,2°F)
Pada tw = 113,86 oF diperoleh : Kw
= 0,367 btu/ft.jam.oF
(Tabel 4 Kern, 1965)
Sw
= 1 kg/ltr
(Tabel 6 Kern, 1965)
µw
= 0,45 cp
(Fig 14 Kern, 1965)
ho
= 650 btu/ft2.jam.oF
(Fig 12–9 Kern, 1965)
De
=
Res
=
0,95 in 12
𝐷𝐷 × 𝐺𝐺𝑠𝑠 𝜇𝜇
= 0,0791 ft
(Fig 28 Kern, 1965)
= 95.403,13
7. Koefisien perpindahan panas menyeluruh (UC) ℎ𝑖𝑖𝑖𝑖 × ℎ𝑜𝑜
UC = ℎ𝑖𝑖𝑖𝑖 + ℎ𝑜𝑜 = 275,48 btu/jam.ft2.oF 8. Faktor pengotor (Rd) U −U
Rd = U C × UD = 0,00327 C
D
Syarat Rd ≥ 0,001
Maka disain Kondensor memenuhi persyaratan.
9. Penurunan Tekanan (∆P) Tube Side 1. Pada : Ret = 2.290,3 f
= 0,00012 ft2/in2
s
= 0,626
(Fig 26 Kern, 1965)
Gt = 99.932,48 lb/jam.ft2 𝑉𝑉 2
2𝑔𝑔
= 0,003
(Fig 27 Kern, 1965)
Universitas Sumatera Utara
𝑓𝑓 × (𝐺𝐺 )2 × 𝐿𝐿 × 𝑛𝑛
∆Pt = 5,22 × 1010𝑡𝑡 × 𝐷𝐷 ∆Pt = 0,269 psi 4×n
∆Pr =
s
×
× 𝑠𝑠 × ∅𝑡𝑡
𝑡𝑡
V2
2g′
= 0,0383 psi 2. ∆PT = ∆Pt + ∆Pr
= 0,269 psi + 0,0383 psi ∆PT = 0,0653 psi Syarat ∆P T ≤ 10 psi Maka disain Kondensor memenuhi persyaratan.
Shell Side 1. Pada : Res = 95.403,13 f
= 0,0015 ft2/in2
Ds
=
s
= 1,0
33 in 12
(Fig 29 Kern, 1965)
= 2,75 ft L
N+1 = 12 × B = 60 ∆Ps =
𝑓𝑓 × (𝐺𝐺𝑠𝑠 )2 × 𝐷𝐷𝑠𝑠 × (𝑁𝑁+1)
5,22 × 10 10 × 𝐷𝐷𝑒𝑒 × 𝑠𝑠 × ∅𝑠𝑠
∆Ps = 0,545 psi
Syarat ∆P s ≤ 10 psia Maka disain Kondensor memenuhi persyaratan.
C.14
Pompa Produk Atas Vaporizer (J – 313) Fungsi
: Sebagai alat untuk memompakan produk atas vaporizer ke tangki penyimpanan.
Bentuk
: Pompa Sentrifugal
Bahan konstruksi
: Commercial Steel
Jumlah
: 1 (satu) unit
Kondisi operasi
: 30 oC ; 1 atm
Universitas Sumatera Utara
- Laju massa Larutan HCl, FHCl = 37.744.2 kg/jam = 23,11 lbm/detik - Densitas Larutan HCl, ρHCl
= 1002,6414 kg/m3 = 62,953 lbm/ft3
- Viskositas larutan HCl, µHCl = 0,5532 cP
= 0,00037 lbm/ft.jam
Maka, laju alir volumetrik larutan, F
QC = ρ C = C
23,11 lb m ⁄detik 62,953 lb ⁄ft 3
= 0,369 ft3/detik
Perencanaan pompa Diameter pipa ekonomis, De : De = 3,9 . (Q)0,45 . (ρ)0,13 3
(Peter dkk, 1990) 0,45
= 3,9 . (0,369 ft /detik)
3 0,13
. (62,593 lb/ft )
= 4,265 in Dari App. 5, Perry, 1997 dipilih : - Jenis pipa
= Carbon steel, sch.40
- Diameter nominal
= 4 in
- Diameter dalam (ID)
= 4,026 in
- Diameter luar (OD)
= 4,5 in
- Luas penampang (Ai)
= 0,0884 ft2
= 0,333 ft
Kecepatan rata – rata fluida, V
Q
= A = 4,17 ft/detik i
Bilangan reynold,
𝜌𝜌 . 𝑉𝑉 . 𝐷𝐷
NRe
=
NRe
= 235.981 (Turbulen)
𝜀𝜀
= 0,000447
𝐷𝐷
𝜇𝜇
Dari App. C – 3, Foust, 1980, untuk nilai NRe = 235.981 dan 0,000447 diperoleh : f = 0,006.
𝜀𝜀
𝐷𝐷
=
Penentuan panjang total pipa, ΣL Kelengkapan pipa (App. C – 2a, Foust, 1980): - Panjang pipa lurus, L1 = 50 ft - 1 unit gate valve fully open (L/D = 13)
Universitas Sumatera Utara
L2 = 1 × 13 × 0,336 ft = 4,362 ft - 2 unit elbow standar 90 oC (L/D = 30) L3 = 2 × 30 × 0,336 ft = 20,130 ft - 1 unit sharp edge entrance (K = 0,5 ; L/D = 30) L4 = 1 × 30 × 0,336 ft = 10,065 ft - 1 unit sharp edge exit (K = 1 ; L/D = 60) L5 = 1 × 60 × 0,336 ft = 10,065 ft ΣL = L1 + L2 + L3 + L4 + L5 = 94,622 ft Penentuan friksi, ΣF ΣF =
f . V 2 . ΣL
(pers. 2.10 – 6 Geankoplis, 1983)
2 . g c .D
ΣF = 1,83 ft.lbf/lbm Kerja yang diperlukan, –Wf 1
2 . ∝ . 𝑔𝑔𝑐𝑐
Jika :
(𝑣𝑣22 − 𝑣𝑣12 ) + �
𝑔𝑔 (𝑧𝑧2 − 𝑧𝑧1 )
Z1
= 0,
Z2
= 104,7639 ft,
𝑔𝑔𝑐𝑐
� + (𝑃𝑃2 − 𝑃𝑃1 ) + ΣF + Wf = 0
V1 = V2 = 0 ft/detik, P2 – P1 = 0, g
= 9,8 m/detik2 = 32,152 ft/detik2
gc
= 32,174 lbm.ft/lbf.detik2,
α
= 1,0 (aliran turbulen)
Maka,
Wf
= – 117,8 ft.lbf/lbm
Daya pompa, Wp Wp =
−𝑊𝑊 𝑓𝑓 . 𝑄𝑄 . 𝜌𝜌 550
= 4,95 hp
Efisiensi pompa 75 %
(pers. 2.7 – 30 Geankoplis, 1983)
4,95
Daya aktual motor = 0,75 = 6,6 hp ≈ 7 hp Digunakan pompa yang berdaya = 7 hp
Universitas Sumatera Utara
C.15
Tangki Produk Atas Vaporizer (TT – 314) Fungsi
: Sebagai wadah penyimpanan produk atas Vaporizer
Bentuk
: Silinder tegak dengan alas datar dan tutup ellipsoidal
Bahan konstruksi
: Stainless Steel A – 283 – 54 grade C
Jumlah alat
: 1 (satu) unit
Kondisi operasi
: 30 oC ; 1 atm
Basis perhitungan
: 30 hari masa penyimpanan larutan
Massa larutan (m)
= 37.744,25
kg
jam
× 24
= 27.175.862,81 kg
jam
hari
× 30 hari
Densitas larutan (ρ) = 1.002,641 kg/m3 = 62,593 lb/ft3 Volume larutan (Vl) =
m ρ
= 27.103,77 m3
Penentuan ukuran tangki Faktor kelonggaran
= 20 %
Volume tangki, VT
= (1+0,2) × 27.103,77 m3 = 32.524,53 m3
Diameter dan tinggi silinder : Direncanakan : – Tinggi silinder
= Diameter (Hs : D)
=5:4
– Tinggi head
= Diameter (Hh : D)
=1:4
• Volume silinder, Vs : Vs = •
Vs =
π 4
π 4
× D2 × Hsr
(Brownell and Young, 1958)
5
× D2 × �4 × D� = 0,91825 D3
Volume tutup, Vh : Vh =
π
24
Dimana :
× D3 = 0,131 D3
(Brownell and Young, 1958)
Hsr = Tinggi silinder D = Diameter tangki VT 32.524,53 m3 32.524,53 m3
= Vs + Vh = 0,91825 D3 + 0,131 D3 = 1,112 D3
Universitas Sumatera Utara
3
32.524,53m 3
D =�
1,112
D = 30,81 m D
=2=
r
30,81 m 2
Sehingga disain tangki :
= 15,4 in
• Diameter silinder, D = 30,81 m 5
• Tinggi silinder, Hsr = �4 × 30,81 m� = 38,5 m 1
• Tinggi tutup, Hh = �4 × 30,81 m� = 3,85 m
• Tinggi total tangki, HT = Hsr + Hh = 42,36 m =138,9 ft Tinggi cairan, Hc =
𝑉𝑉𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻 𝑉𝑉𝑇𝑇
× 𝐻𝐻𝑇𝑇 = 35,5 m = 115,8 ft
Tebal shell dan tutup tangki Tebal shell, t =
PR
SE −0,6 P
+ (C × N)
(Tabel 9 McCetta and Cunningham, 1993)
- Allowable working stress (S)
= 12.650 psia
- Efisiensi sambungan (E)
= 0,8
- Faktor korosi (C)
= 0,13 – 0,5 mm/tahun
yang digunakan
= 0,01 in/tahun
- Umur alat (N)
= 15 tahun
- Tekanan Operasi
= 1 atm = 14,696 psia
- Tekanan Hidrostatik (Ph)
= Ph
(𝐻𝐻𝑐𝑐 − 1) 144
× 𝜌𝜌
= 49,9 psia
- Tekanan Operasi (P) P
= Po + Ph
P
= (14,696 + 49,9) psia = 64,6 psia
- Tekanan disain (Pd) Pd
= (1 + fk) × P = (1 + 0,2) × 64,6 psia
Pd
= 77,52 psia
Maka tebal shell : t =
(77,52 psia). (38,8188 in)
�(12650 psia). (0,8)� − �(0,6 ). (77,52 psia)�
+ (0,01 in/tahun × 15 tahun)
Universitas Sumatera Utara
t = 4,6 in digunakan shell standar dengan tebal 5 in.
Tebal tutup dianggap sama dengan tebal shell karena terbuat dari bahan yang sama, yaitu setebal 5 in. C.16
Pompa Produk Bawah Vaporizer (J – 315) Fungsi
: Sebagai tempat memompakan larutan pektin dari Vaporizer ke Cooler
Bentuk
: Pompa Sentrifugal
Bahan konstruksi
: Commercial Steel
Jumlah
: 1 (satu) unit
Kondisi operasi
: 90 0C ; 1 atm
- Laju alir massa larutan, F = 39.259,4 kg/jam - Densitas larutan, ρ
= 1020,4 kg/m3
= 63,7 lbm/ft3
- Viskositas larutan, µ
= 0,561 cP
= 0,00038 lbm/ft.jam
= 24,04 lbm/detik
Maka, laju alir volumetrik larutan, F
QC = ρ C = C
24,04 lb m ⁄detik 63,7 lb ⁄ft 3
= 0,377 ft3/detik
Perencanaan pompa Diameter pipa ekonomis, De : De = 3,9 . (Q)0,45 . (ρ)0,13 3
(Peters dkk, 1990) 0,45
= 3,9 . (0,377 ft /detik)
3 0,13
. (63,7 lb/ft )
= 4,3 in Dari App. 5, Perry, 1997 dipilih : - Jenis pipa
= Carbon steel, sch.40
- Diameter nominal
= 4 in
- Diameter dalam (ID)
= 4,026 in
- Diameter luar (OD)
= 4,5 in
- Luas penampang (Ai)
= 0,0884 ft2
= 0,355 ft
Kecepatan rata – rata fluida, V
Q
= A = 4,27 ft/detik i
Universitas Sumatera Utara
Bilangan reynold, 𝜌𝜌 . 𝑉𝑉 . 𝐷𝐷
=
NRe
=
NRe
= 241.990,88 (Turbulen)
𝜀𝜀
=
𝐷𝐷
𝜇𝜇
0,00015 ft 0,355 ft
= 0,0004471
Dari App. C – 3, Foust, 1980, untuk nilai NRe = 241.990,88 dan 0,0004471 diperoleh : f = 0,0056.
𝜀𝜀
𝐷𝐷
=
Penentuan panjang total pipa, ΣL Kelengkapan pipa (App. C – 2a, Foust, 1980): - Panjang pipa lurus, L1 = 50 ft - 1 unit gate valve fully open (L/D = 13) L2 = 1 × 13 × 0,336 ft = 4,362 ft - 2 unit elbow standar 90 oC (L/D = 30) L3 = 2 × 30 × 0,336 ft = 20,130 ft - 1 unit sharp edge entrance (K = 0,5 ; L/D = 30) L4 = 1 × 30 × 0,336 ft = 10,065 ft - 1 unit sharp edge exit (K = 1 ; L/D = 60) L5 = 1 × 60 × 0,336 ft = 10,065 ft ΣL = L1 + L2 + L3 + L4 + L5 ΣL = 50 + 4,362 + 20,130 + 10,065 + 20,130 = 94,622 ft Penentuan friksi, ΣF ΣF =
f . V 2 . ΣL
(pers. 2.10 – 6 Geankoplis, 1983)
2 . g c .D
ΣF = 1,79 ft.lbf/lbm Kerja yang diperlukan, –Wf 1
2 . ∝ . 𝑔𝑔𝑐𝑐
Jika :
(𝑣𝑣22 − 𝑣𝑣12 ) + �
Z1
= 0,
Z2
= 15 ft,
𝑔𝑔 (𝑧𝑧2 − 𝑧𝑧1 ) 𝑔𝑔𝑐𝑐
� + (𝑃𝑃2 − 𝑃𝑃1 ) + ΣF + Wf = 0
Universitas Sumatera Utara
V1 = V2 = 0 ft/detik, P2 – P1 = 0, g
= 9,8 m/detik2 = 32,152 ft/detik2
gc
= 32,174 lbm.ft/lbf.detik2,
α
= 1,0 (aliran turbulen)
Maka, Wf = – 17,06 ft.lbf/lbm
Daya pompa, Wp Wp =
−𝑊𝑊 𝑓𝑓 . 𝑄𝑄 . 𝜌𝜌 550
Wp = 0,745 hp Efisiensi pompa 75 % Daya aktual motor =
0,745 0,75
(pers. 2.7 – 30 Geankoplis, 1983)
= 0,99 hp ≈ 1 hp
Digunakan pompa yang berdaya = 1 hp
C.17
Cooler (E – 316) Fungsi
: Menurunkan suhu produk bawah Vaporizer.
Jenis
: 1 – 2 Shell and Tube
Jumlah
: 1 Unit
Fluida Panas
: Larutan Pektin
Fluida Dingin
: Air Pendingin
Fluida Panas Laju alir masuk
= 39.259,41 kg/jam
= 86.552,17 lbm/jam
Panas yang dilepas
= 3.068.763,20 kkal/jam
= 12.177.836,57 btu/jam
Tawal = 110 oC = 230 oF Takhir = 30 oC = 86 oF Fluida dingin Laju alir air pendingin = 139.489,24 kg/jam = 307.521,13 lbm/jam Tawal = 28 oC = 82,4 oF Takhir = 50 oC = 122 oF
Universitas Sumatera Utara
Tabel LC – 2 Data Temperatur pada E–316 Temperatur Tinggi Rendah LMTD =
Fluida Panas T1 = 230 oF T2 = 86oF
(𝑇𝑇2 − 𝑡𝑡 1 )− (𝑇𝑇1 − 𝑡𝑡 2 ) (𝑇𝑇 − 𝑡𝑡 ) ln � (𝑇𝑇 2 1 ) � 1 − 𝑡𝑡 2
𝑇𝑇 − 𝑇𝑇
=
Fluida Dingin t2 = 122 oF t1 = 82,4 oF
(86°𝐹𝐹− 82,4°𝐹𝐹)− (230°𝐹𝐹− 122°𝐹𝐹) (86 °𝐹𝐹− 82 ,4°𝐹𝐹) � ln � (230 °𝐹𝐹− 122 °𝐹𝐹)
230°𝐹𝐹− 86°𝐹𝐹
Selisih 108 oF 3,6 oF
= 30,729 oF
R = 𝑡𝑡 1 − 𝑡𝑡 2 = 122°𝐹𝐹−82,4°𝐹𝐹 = 3,636 2
1
1
1
𝑡𝑡 2 − 𝑡𝑡 1
122°𝐹𝐹− 82,4°𝐹𝐹
S = 𝑇𝑇 − 𝑡𝑡 = 230°𝐹𝐹− 82,4°𝐹𝐹 = 0,268
Dari Gambar 19 Kern, 1965, diperoleh nilai FT = 0,95 Maka, ∆t LMTD = FT × LMTD = 0,995 × 30,729 oF = 29,16 oF Rd ≥ 0,001 ∆P ≤ 10 psi TC = tC =
𝑇𝑇1 + 𝑇𝑇2 2
𝑡𝑡 1 + 𝑡𝑡 2 2
=
=
230°𝐹𝐹 + 122°𝐹𝐹 2
82,4°𝐹𝐹 + 122°𝐹𝐹 2
= 176 oF
=102,2 oF
1. Luas permukaan (A) Dari Tabel 8 Kern, 1965, untuk aqueous solution, diambil UD = 150 btu/jam.ft2.oF A = 𝑈𝑈
𝑄𝑄
𝐷𝐷 + ∆t
=
12.177.836,57 btu /jam
btu 150 jam .ft 2 .°F
+ 29,16 °F
= 2784,1 ft2
2. Jumlah tubes (Nt) Digunakan 0,75 in. OD tubes BWG 18, L = 20 ft. Dari Tabel 10 Kern, 1965, diperoleh luas permukaan luar (a”) = 0,1963 ft2/ft Maka, jumlah tubes : A
Nt’ = L ×a" = 709 unit Dari Tabel 9 Kern, 1965, dengan square pitch 2–P diperoleh jumlah tubes terdekat, Nt = 718 pada shell = 33 in.
Universitas Sumatera Utara
3. Koreksi UD A
= L × Nt × (a”) = 2.818,8 ft2 Q
UD
= A × ∆t
= 148,15 btu/jam.ft2.oF
4. Flow area (a) a. Tube side Dari Tabel 10 Kern, 1965, untuk 0,75 in. OD tube square pitch diperoleh at’ = 0,334 ft2. Maka Flow area tube side (at) : a ′ ×N
t t at = 144 = 0,832 ft2 ×n
b. Shell side
Dari Tabel 10 Kern, 1965, untuk 0,75 in. OD tube square pitch diperoleh : Diameter (ID)
= 33 in
Jarak baffle max (B) = 4 in Clearance (C’)
= 0,25 in
Maka Flow area shell side (as) : as =
ID × C ′ × B 144 × P t
= 0,229 ft2
5. Laju alir massa (G) a. Tube side Gt =
𝑊𝑊𝑡𝑡
= 103.944,03 lbm/jam.ft2
𝑎𝑎 𝑡𝑡
ρ Fluida Panas = 1020,3 kg/m3 = 63,69 lb/ft3 G
V = 3600t × ρ = 0,453 ft/s b. Shell side Gs =
𝑊𝑊𝑠𝑠 𝑎𝑎 𝑠𝑠
= 1.341.910,37 lbm/jam.ft2 𝑊𝑊
G” = 𝐿𝐿 × (𝑁𝑁𝑠𝑠 )2/3 = 836,78 lbm/jam.lin.ft 𝑡𝑡
Universitas Sumatera Utara
6. Koefisien perpindahan panas (h) a. Tube side Untuk V = 0,453 ft/s
Pada 102,2 oF diperoleh µ = 2,37 lb/ft.jam D = 0,0543 ft Ret =
𝐷𝐷 × 𝐺𝐺𝑡𝑡 𝜇𝜇
(Fig. 15 Kern, 1965)
(Tabel 10 Kern, 1965)
= 2.382,2
hi = 555 btu/jam.ft2.oF
(Fig 25 Kern, 1965)
ID
hio = hi × OD = 482,48 btu/jam.ft2.oF b. Shell side
Asumsi awal ho = 200 btu/jam.ft2.oF ℎ𝑜𝑜
= tc + ℎ𝑖𝑖𝑖𝑖 +ℎ𝑜𝑜 (𝑇𝑇𝑐𝑐 − 𝑡𝑡𝑐𝑐 )
tw
= 102,2 oF + = 118,5 oF
tw
200 btu /jam .ft 2 .°F
2027 ,64
btu jam .ft 2 .°F
+200
btu jam .ft 2 .°F
(158 °F − 102,2°F)
Pada tw = 110,3 oF diperoleh : kw
= 0,367 btu/ft.jam.oF
(Tabel 4 Kern, 1965)
Sw
= 1,0 kg/ltr
(Tabel 6 Kern, 1965)
µw
= 0,45 cp
(Fig 14 Kern, 1965)
ho
= 645 btu/ft2.jam.oF
(Fig 12–9 Kern, 1965)
De
= 0,0792 ft
(Fig 28 Kern, 1965)
Res
=
𝐷𝐷 × 𝐺𝐺𝑠𝑠 𝜇𝜇
= 97.589,2
7. Koefisien perpindahan panas menyeluruh (UC) ℎ𝑖𝑖𝑖𝑖 × ℎ𝑜𝑜
UC = ℎ𝑖𝑖𝑖𝑖 + ℎ𝑜𝑜 = 276,01 btu/jam.ft2.oF 8. Faktor pengotor (Rd) U −U
Rd = U C × UD =0,00312 C
D
Syarat Rd ≥ 0,001
Maka disain Cooler memenuhi persyaratan.
Universitas Sumatera Utara
9. Penurunan Tekanan (∆P) Tube Side 1.
Pada :
f
= 2.382,2
s
= 0,824
Gt
= 103.944,03 lbm/jam.ft2
𝑉𝑉 2
= 0,003
Ret
2𝑔𝑔
∆Pt ∆Pt
= 0,00016 ft2/in2
(Fig 26 Kern, 1965)
(Fig 27 Kern, 1965)
𝑓𝑓 × (𝐺𝐺 )2 × 𝐿𝐿 × 𝑛𝑛
= 5,22 × 10 10𝑡𝑡 × 𝐷𝐷 = 0,0295 psi
∆Ps =
4×n s
𝑡𝑡
× 𝑠𝑠 × ∅𝑡𝑡
V2
×
2g′
= 0,0291 psi
2.
= ∆Pt + ∆Pr
∆PT
= 0,0295 psi + 0,0291 psi ∆PT
= 0,0587 psi
Syarat ∆P T ≤ 10 psi Maka disain Cooler memenuhi persyaratan.
Shell Side 1. Pada : Res = 97.589,2 f
= 0,0015 ft2/in2
Ds
=
s
= 1,05
33 in 12
(Fig 29 Kern, 1965)
= 2,75 ft L
N+1 = 12 × B = 60 ∆Ps =
𝑓𝑓 × (𝐺𝐺𝑠𝑠 )2 × 𝐷𝐷𝑠𝑠 × (𝑁𝑁+1)
5,22 × 10 10 × 𝐷𝐷𝑒𝑒 × 𝑠𝑠 × ∅𝑠𝑠
∆Ps = 0,57 psi
Syarat ∆P s ≤ 10 psia Maka disain Cooler memenuhi persyaratan.
Universitas Sumatera Utara
C.18
Pompa Keluaran Cooler (J – 321) Fungsi
: Sebagai alat untuk memompakan larutan pektin yang telah didinginkan menuju ke mixer
Bentuk
: Pompa Sentrifugal
Bahan konstruksi
: Commercial Steel
Jumlah
: 1 (satu) unit
Kondisi operasi
: 90 0C ; 1 atm
- Laju alir massa larutan, F = 39.259,4 kg/jam
= 24,04 lbm/detik
- Densitas larutan, ρ
= 1020,3 kg/m3
= 63,69 lbm/ft3
- Viskositas larutan, µ
= 0,561 cP
= 0,00038 lbm/ft.jam
Maka, laju alir volumetrik larutan, F
QC = ρ = 0,377 ft3/detik Perencanaan pompa Diameter pipa ekonomis, De : De = 3,9 . (Q)0,45 . (ρ)0,13
(Peters dkk, 1990)
= 3,9 . (0,377 ft3/detik)0,45 . (63,7 lb/ft3)0,13
= 2,93 in
Dari App. 5, Perry, 1997 dipilih : - Jenis pipa
= Carbon steel, sch.40
- Diameter nominal
= 4 in
- Diameter dalam (ID)
= 4,026 in
- Diameter luar (OD)
= 4,5 in
- Luas penampang (Ai)
= 0,0884 ft2
= 0,355 ft
Kecepatan rata – rata fluida, V
Q
= A = 4,27 ft/detik i
Bilangan reynold,
𝜌𝜌 . 𝑉𝑉 . 𝐷𝐷
NRe
=
NRe
= 241.990,9 (Turbulen)
𝜀𝜀
= 0,000447
𝐷𝐷
𝜇𝜇
Dari App. C – 3, Foust, 1980, untuk nilai NRe = 241.990,9 dan 0,000447 diperoleh : f = 0,006.
𝜀𝜀
𝐷𝐷
=
Universitas Sumatera Utara
Penentuan panjang total pipa, ΣL Kelengkapan pipa (App. C – 2a, Foust, 1980): - Panjang pipa lurus, L1 = 50 ft - 1 unit gate valve fully open (L/D = 13) L2 = 1 × 13 × 0,336 ft = 4,362 ft - 2 unit elbow standar 90 oC (L/D = 30) L3 = 2 × 30 × 0,336 ft = 20,130 ft - 1 unit sharp edge entrance (K = 0,5 ; L/D = 30) L4 = 1 × 30 × 0,336 ft = 10,065 ft - 1 unit sharp edge exit (K = 1 ; L/D = 60) L5 = 1 × 60 × 0,336 ft = 10,065 ft ΣL = L1 + L2 + L3 + L4 + L5 ΣL = 50 + 4,362 + 20,130 + 10,065 + 20,130 = 94,622 ft Penentuan friksi, ΣF ΣF =
f . V 2 . ΣL
(pers. 2.10 – 6 Geankoplis, 1983)
2 . g c .D
ΣF = 1,92 ft.lbf/lbm Kerja yang diperlukan, –Wf 1
2 . ∝ . 𝑔𝑔𝑐𝑐
Jika :
(𝑣𝑣22 − 𝑣𝑣12 ) + �
Z1
= 0,
Z2
= 15 ft,
𝑔𝑔 (𝑧𝑧2 − 𝑧𝑧1 ) 𝑔𝑔𝑐𝑐
� + (𝑃𝑃2 − 𝑃𝑃1 ) + ΣF + Wf = 0
V1 = V2 = 0 ft/detik, P2 – P1 = 0, g
= 9,8 m/detik2 = 32,152 ft/detik2
gc
= 32,174 lbm.ft/lbf.detik2,
α
= 1,0 (aliran turbulen)
Maka, Wf = – 4,75 ft.lbf/lbm
Universitas Sumatera Utara
Daya pompa, Wp Wp =
−𝑊𝑊 𝑓𝑓 . 𝑄𝑄 . 𝜌𝜌 550
Wp = 1,08 hp Efisiensi pompa 75 %
(pers. 2.7 – 30 Geankoplis, 1983)
1,08
Daya aktual motor = 0,75 = 1,44 hp ≈ 1,5 hp Digunakan pompa yang berdaya = 1,5 hp
C.19
Tangki Isopropil Alkohol (TT – 354) Fungsi
: Sebagai wadah larutan Isopropil Alkohol
Bentuk
: Silinder tegak dengan alas datar dan tutup ellipsoidal
Bahan konstruksi
: Stainless Steel A – 283 – 54 grade C
Jumlah alat
: 1 (satu) unit
Kondisi operasi
: 30 oC ; 1 atm
Basis perhitungan
: 30 hari masa penyimpanan larutan Isopropil Alkohol = 3.030,30
Massa I.P.Alkohol (m)
kg
jam
× 24
= 2.181.818,2 kg
jam
hari
× 30 hari
Densitas I.P.Alkohol (ρ)
= 786 kg/m3 = 49,068 lb/ft3
Volume I.P.Alkohol (V)
=
Penentuan ukuran tangki
m ρ
= 2.775,85 m3
Faktor kelonggaran
= 20 %
Volume tangki, VT
= (1 + 0,2) × 2.775,85 m3 = 3.331,02 m3
Diameter dan tinggi silinder : Direncanakan : •
- Tinggi silinder
= Diameter (Hs : D)
=5:4
- Tinggi head
= Diameter (Hh : D) = 1 : 4
Volume silinder, Vs : Vs = Vs =
π 4
π 4
× D2 × Hsr
(Brownell and Young, 1958)
5
× D2 × �4 × D� = 0,91825 D3
Universitas Sumatera Utara
•
Volume tutup, Vh : π
Vh =
24
Dimana :
× D3 = 0,131 D3
(Brownell and Young, 1958)
Hsr = Tinggi silinder D = Diameter tangki
VT
= Vs + Vh = 0,91825 D3 + 0,131 D3
3.331,02 m3
D
= 1,112 D3
D
= 14,41 m
3.331,02 m3
3.331,02 m 3
3
=�
1,112
D
= 2 = 7,2 m = 283,8 in.
r
Sehingga disain tangki : •
Diameter silinder, D = 14,41 m
• •
Tinggi silinder, Hsr = �4 × 14,41 m� = 18,02 m
•
Tinggi tutup, Hh = �4 × 14,41 m� = 1,8 m
Tinggi total tangki, HT = Hsr + Hh = 19,82 m = 65,03 ft
•
Tinggi cairan, Hc =
1
5
𝑉𝑉𝐼𝐼.𝑃𝑃 .𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴 ℎ 𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑉𝑉𝑇𝑇
Tebal shell dan tutup tangki Tebal shell, t =
PR
SE −0,6 P
× 𝐻𝐻𝑇𝑇 = 16,52 m = 54,2 ft
+ (C × N)
(Tabel 9 McCetta and Cunningham, 1993)
- Allowable working stress (S) = 12650 psia - Efisiensi sambungan (E)
= 0,8
- Faktor korosi (C)
= 0,13 – 0,5 mm/tahun
yang digunakan
= 0,01 in/tahun
- Umur alat (N)
= 15 tahun
- Tekanan Operasi
= 1 atm = 14,696 psia
- Tekanan Hidrostatik (Ph)
= = Ph
(𝐻𝐻𝑐𝑐 − 1) 144
× 𝜌𝜌
(54,2 ft − 1) 144
= 18,12 psia
× 49,068 lb/ft 3
Universitas Sumatera Utara
- Tekanan Operasi (P) P
= Po + Ph
P
= (14,696 + 18,12) psia = 32,82 psia
- Tekanan disain (Pd) Pd
= (1 + fk) × P = (1 + 0,2) × 32,82 psia
Pd
= 39,38 psia
Maka tebal shell : t =
(39,38 psia). (283,8 in)
�(12650 psia). (0,8)� − �(0,6 ). (39,38 psia)�
t = 1,25 in
+ (0,01 in/tahun × 15 tahun)
digunakan shell standar dengan tebal 1,25 in.
Tebal tutup dianggap sama dengan tebal shell karena terbuat dari bahan yang sama, yaitu setebal 1,25 in. C.20
Pompa Isopropil Alkohol (J – 322) Fungsi
: Sebagai alat untuk memompakan Isopropil Alkohol menuju mixer
Bentuk
: Pompa Sentrifugal
Bahan konstruksi
: Commercial Steel
Jumlah
: 1 (satu) unit
Kondisi operasi
: 90 0C ; 1 atm
- Laju massa I.P.Alkohol, F = 3.030,3 kg/jam
= 1,85 lbm/detik
- Densitas I.P.Alkohol, ρ
= 49,068 lbm/ft3
= 786 kg/m
- Viskositas I.P.Alkohol, µ = 2,43 cP
3
= 0,0016 lbm/ft.jam
Maka, laju alir volumetrik campuran, F
Q = ρ = 0,0378 ft3/detik
Universitas Sumatera Utara
Perencanaan pompa Diameter pipa ekonomis, De : De = 3,9 . (Q)0,45 . (ρ)0,13
(Peter dkk, 1990)
= 3,9 . (0,0378 ft3/detik)0,45 . (49,068 lb/ft3)0,13 = 1,48 in Dari App. 5, Perry, 1997 dipilih : - Jenis pipa
= Carbon steel, sch.40
- Diameter nominal
= 1,5 in.
- Diameter dalam (ID)
= 1,61 in.
- Diameter luar (OD)
= 1,9 in.
- Luas penampang (Ai)
= 0,014 ft2
= 0,134 ft
Kecepatan rata – rata fluida, V
Q
= A = 2,67 ft/detik i
Bilangan reynold,
𝜌𝜌 . 𝑉𝑉 . 𝐷𝐷
NRe
=
NRe
= 10.783,44 (Turbulen)
𝜀𝜀
= 0,001118
𝐷𝐷
𝜇𝜇
Dari App. C – 3, Foust, 1980, untuk nilai NRe = 10.783,44 dan 0,001118 diperoleh : f = 0,009
𝜀𝜀
𝐷𝐷
=
. Penentuan panjang total pipa, ΣL Kelengkapan pipa (App. C – 2a, Foust, 1980): - Panjang pipa lurus, L1 = 50 ft - 1 unit gate valve fully open (L/D = 13) L2 = 1 × 13 × 0,336 ft = 4,362 ft - 2 unit elbow standar 90 oC (L/D = 30) L3 = 2 × 30 × 0,336 ft = 20,130 ft - 1 unit sharp edge entrance (K = 0,5 ; L/D = 30) L4 = 1 × 30 × 0,336 ft = 10,065 ft - 1 unit sharp edge exit (K = 1 ; L/D = 60) L5 = 1 × 60 × 0,336 ft = 10,065 ft
Universitas Sumatera Utara
ΣL = L1 + L2 + L3 + L4 + L5 ΣL = 50 + 4,362 + 20,130 + 10,065 + 20,130 = 94,622 ft Penentuan friksi, ΣF ΣF =
f . V 2 . ΣL
(pers. 2.10 – 6 Geankoplis, 1983)
2 . g c .D
ΣF = 2,82 ft.lbf/lbm Kerja yang diperlukan, –Wf 1
2 . ∝ . 𝑔𝑔𝑐𝑐
Jika :
(𝑣𝑣22 − 𝑣𝑣12 ) + �
Z1
= 0,
Z2
= 32,98 ft,
𝑔𝑔 (𝑧𝑧2 − 𝑧𝑧1 ) 𝑔𝑔𝑐𝑐
� + (𝑃𝑃2 − 𝑃𝑃1 ) + ΣF + Wf = 0
V1 = V2 = 0 ft/detik, P2 – P1 = 0, g
= 9,8 m/detik2 = 32,152 ft/detik2
gc
= 32,174 lbm.ft/lbf.detik2,
α
= 1,0 (aliran turbulen)
Maka, Wf = – 25,48 ft.lbf/lbm
Daya pompa, Wp Wp =
−𝑊𝑊 𝑓𝑓 . 𝑄𝑄 . 𝜌𝜌 550
Wp = 0,08 hp Efisiensi pompa 75 %
(pers. 2.7 – 30 Geankoplis, 1983)
0,08
Daya aktual motor = 0,75 = 0,114 hp
Digunakan pompa yang berdaya = 1 hp
Universitas Sumatera Utara
C.21
Mixer (M – 320) Fungsi
: Sebagai tempat mencampur larutan pektin dengan larutan pengendap (Isopropil Alkohol)
Bentuk
: Silinder tegak dengan alas dan tutup ellipsoidal
Bahan konstruksi
: Stainless Steel
Jumlah
: 1 (satu) unit
Kondisi operasi
: 30 oC ; 1 atm
Waktu tinggal
: 2 jam
Laju alir massa campuran
= 42.289,71 kg/jam
Densitas campuran
= 1003,5 kg/m3
Volume campuran
=
42.289,71
𝑘𝑘𝑘𝑘 𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗
×2 𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗
1003 ,5 𝑘𝑘𝑘𝑘 /𝑚𝑚 3
= 84,28 m3
Penentuan ukuran mixer Faktor kelonggaran
= 20 %
Volume Tangki, VT
= (1 + 0,2) × 84,28 m3 = 101,14 m3
Direncanakan Ds : Hs
=2:3
Volume Tangki, VT
= Volume Silinder + (2 × Volume Tutup) =
3 8
𝜋𝜋
𝜋𝜋𝐷𝐷𝑠𝑠3 + 2 �24 𝐷𝐷𝑠𝑠3 �
101,14 m3
= 1,4931 Ds3
Diameter silinder,Ds
= 4,13 m = 13,55 ft
Tinggi silinder, Hs Tinggi tutup, Hd
= 2 × 4,13 m = 6,19 m
Tinggi tangki, HT
= Hs + 2Hd = 8,25 m
3 1
= 4 × 4,13 m = 1,03 m
Tinggi cairan dalam tangki
84,28 m 3
= 101,14 m 3 × 8,25 m = 6,88 m = 22,57 ft
Tebal shell dan tutup tangki Tebal shell, t =
PR
SE −0,6 P
+ (C × N)
(Tabel 9 McCetta and Cunningham, 1993)
- Allowable working stress (S) = 12650 psia - Efisiensi sambungan (E)
= 0,8
- Faktor korosi (C)
= 0,13 – 0,5 mm/tahun
Universitas Sumatera Utara
yang digunakan
= 0,01 in/tahun
- Umur alat (N)
= 15 tahun
- Tekanan Operasi
= 1 atm = 14,696 psia
- Tekanan Hidrostatik (Ph)
= = Ph
(𝐻𝐻𝑐𝑐 − 1) 144
× 𝜌𝜌
(22,57 ft − 1) 144
= 9,38 psia
× 62,65 lb/ft 3
- Tekanan Operasi (P) P
= Po + Ph
P
= (14,696 + 9,38) psia = 24,08 psia
- Tekanan disain (Pd) Pd
= (1 + fk) × P = (1 + 0,2) × 24,08 psia
Pd
= 28,9 psia
Maka tebal shell : t =
(28,9 psia). (81,23 in)
�(12650 psia). (0,8)� − �(0,6 ). (28,9 psia)�
t = 0,154 in
+ (0,01 in/tahun × 15 tahun)
digunakan shell standar dengan tebal 0,25 in. Tebal tutup dianggap sama dengan tebal shell karena terbuat dari bahan yang sama, yaitu setebal 0,25 in.
Penentuan pengaduk Jenis pengaduk
: flat 6 blade turbin impeller
Jumlah baffle
: 4 unit
Untuk turbin standar (McCabe, 1993), diperoleh Da/Dt = 1�3
E/Da L/Da
=1
= 1�4
W/Da = 1�5
J/Dt
; Da = 1�3 × 13,55 ft = 4,51 ft ; E = 4,51 ft
; L = 1�4 × 4,51 ft = 1,12 ft
; W = 1�5 × 4,51 ft = 0,902 ft
= 1�12 ; J = 1�12 × 13,55 ft = 0,376 ft
Universitas Sumatera Utara
Dimana : Dt
= Diameter tangki
Da
= Diameter impeller
E
= Tinggi turbin dari dasar tangki
L
= Panjang blade pada turbin
W
= Lebar blade pada turbin
J
= Lebar blade
Kecepatan pengadukan, N = 1 putaran/detik Bilangan Reynold, NRe
=
𝜌𝜌 . 𝑁𝑁 . (𝐷𝐷𝑡𝑡 )2 𝜇𝜇
= 46.095.866,83 NRe > 10000, maka perhitungan pengadukan menggunakan rumus : K T . n 3 . (D a )5 . ρ
P
=
KT
= 6,3
P
=
P
= 41,76 hp
gc
(6,3) . (1 putaran /detik )3 . (4,15 ft)5 . �62,65 lb /ft 3 � ft
32,174 lb m . lb f .detik 2
1 ℎ𝑝𝑝
× 550 𝑓𝑓𝑓𝑓 .𝑙𝑙𝑙𝑙
𝑓𝑓 /𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑
Efisiensi motor penggerak 80 % Daya motor penggerak =
C.22
41,76 0,8
= 52,2 hp
Pompa (J – 331) Fungsi
: Sebagai alat untuk memompakan campuran dari mixer menuju unit filtrasi RDVF–330.
Bentuk
: Pompa Sentrifugal
Bahan konstruksi
: Commercial Steel
Jumlah
: 1 (satu) unit
Kondisi operasi
: 30 oC ; 1 atm
- Laju massa campuran, Fc = 42.289,71 kg/jam
= 25,89 lbm/detik
- Densitas campuran, ρc
= 1003,534 kg/m3
= 62,6487 lbm/ft3
- Viskositas campuran, µc
= 0,5517 cP
= 0,000371 lbm/ft.jam
Maka, laju alir volumetrik campuran, F
QC = ρ C = 0,413 ft3/detik C
Universitas Sumatera Utara
Perencanaan pompa Diameter pipa ekonomis, De : De = 3,9 . (Q)0,45 . (ρ)0,13
(Peter dkk, 1990)
= 3,9 . (0,413 ft3/detik)0,45 . (62,6487 lb/ft3)0,13 = 4,4 in Dari App. 5, Perry, 1997 dipilih : - Jenis pipa
= Carbon steel, sch.40
- Diameter nominal
= 4 in
- Diameter dalam (ID)
= 4,026 in
- Diameter luar (OD)
= 4,5 in
- Luas penampang (Ai)
= 0,0882 ft2
= 0,335 ft
Kecepatan rata – rata fluida, V
Q
= A = 4,69 ft/detik i
Bilangan reynold,
𝜌𝜌 . 𝑉𝑉 . 𝐷𝐷
NRe
=
NRe
= 265.727 (Turbulen)
𝜀𝜀
= 0,000447
𝐷𝐷
𝜇𝜇
Dari App. C – 3, Foust, 1980, untuk nilai NRe = 265.727 dan 0,000447 diperoleh : f = 0,005.
𝜀𝜀
𝐷𝐷
=
Penentuan panjang total pipa, ΣL Kelengkapan pipa (App. C – 2a, Foust, 1980): - Panjang pipa lurus, L1 = 50 ft - 1 unit gate valve fully open (L/D = 13) L2 = 1 × 13 × 0,336 ft = 4,362 ft - 2 unit elbow standar 90 oC (L/D = 30) L3 = 2 × 30 × 0,336 ft = 20,130 ft - 1 unit sharp edge entrance (K = 0,5 ; L/D = 30) L4 = 1 × 30 × 0,336 ft = 10,065 ft - 1 unit sharp edge exit (K = 1 ; L/D = 60)
Universitas Sumatera Utara
L5 = 1 × 60 × 0,336 ft = 10,065 ft ΣL = L1 + L2 + L3 + L4 + L5 ΣL = 50 + 4,362 + 20,130 + 10,065 + 20,130 = 94,622 ft Penentuan friksi, ΣF ΣF =
f . V 2 . ΣL
(pers. 2.10 – 6 Geankoplis, 1983)
2 . g c .D
ΣF = 1,925 ft.lbf/lbm Kerja yang diperlukan, –Wf 1
2 . ∝ . 𝑔𝑔𝑐𝑐
Jika :
(𝑣𝑣22 − 𝑣𝑣12 ) + �
𝑔𝑔 (𝑧𝑧2 − 𝑧𝑧1 )
Z1
= 0,
Z2
= 15,37254 ft,
𝑔𝑔𝑐𝑐
� + (𝑃𝑃2 − 𝑃𝑃1 ) + ΣF + Wf = 0
V1 = V2 = 0 ft/detik, P2 – P1 = 0, g
= 9,8 m/detik2 = 32,152 ft/detik2
gc
= 32,174 lbm.ft/lbf.detik2,
α
= 1,0 (aliran turbulen)
Maka, Wf = – 16,9 ft.lbf/lbm Daya pompa, Wp Wp =
−𝑊𝑊 𝑓𝑓 . 𝑄𝑄 . 𝜌𝜌 550
Wp = 0,79 hp Efisiensi pompa 75 %
(pers. 2.7 – 30 Geankoplis, 1983)
0,79
Daya aktual motor = 0,75 = 1,06 hp
Digunakan pompa yang berdaya = 1 hp
Universitas Sumatera Utara
C.23
Rotary Drum Vacuum Filter 2 (RDVF – 330) Fungsi
: Sebagai alat untuk memisahkan endapan Pektin dengan larutan pengendap dan air
Jenis
: Pompa Sentrifugal
Bahan konstruksi
: Commercial Steel
Jumlah
: 1 (satu) unit
Kondisi operasi
: 30 oC ; 1 atm
Kandungan Filtrat Padatan
= 1.484,85 kg/jam = 3.273,53 lb/jam
Larutan
= 40.804,86 kg/jam = 89.959,32 lb/jam
ρcamp = 1003,534 kg/m3
= 62,65 lb/ft3
Laju alir volume filtrat, (V) V
= (89.959,32 lb/jam)/(62,65 lb/ft3) = 1.435,97 ft3/jam = 179,03 gal/menit
Dari tabel 19 – 13 Perry, ed. 6 dipilih : Slow filtering Konsentrasi solid < 5% Laju filtrat 0,01 – 2 gal/menit.ft2 Dari tabel 11 – 12 Stanly M. Wallas diperoleh dimensi rotary Panjang drum : 16 ft Diameter drum
: 12 ft
Luas permukaan
: 608 ft2
Laju alir filtrat
= (179,03 gal/menit)/(608ft2)
Maka : = 0,294 gal/menit.ft2 Karena hasil perhitungan terhadap laju alir filtrat berada diantara 0,01 – 2 gal/menit.ft2 maka dianggap telah memenuhi syarat.
Universitas Sumatera Utara
Dari tabel 6. Perry ed. 3 Hal 990 untuk solid karakteristik larutan Kapasitas
= 200 – 2500 lb/ft2.hari
Tahanan RDVF
= 6 – 20 inchi
Kapasitas filtrat (Qf) Qf
=
89.959,32 𝑙𝑙𝑙𝑙 /𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗 𝑥𝑥 24 𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗𝑗 /ℎ𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎 608 𝑓𝑓𝑓𝑓 2
= 3.680,44 lb/ft2.hari Penentuan power RDVF, (PRDVF) PRDVF = 0,005 hp/ft2 × 608 ft2 = 3,04 hp Jika efisiensi motor 80% maka : PRDFV = (3,04 Hp)/0,8 = 3,8 hp ≈ 4 hp C.24
Screw Conveyor 2 (SC – 341) Fungsi
: Sebagai alat pengangkut potongan kulit kakao dari rotary cutter menuju tangki ekstraktor.
Jenis
: Rotary Vane Feeder
Bahan konstruksi
: Carbon Steel
Kondisi operasi
: 30 oC ; 1 atm
Laju alir bahan baku : 1.649,71 kg/jam Jumlah alat
: 1 (satu) unit
Faktor kelonggaran
: 20 %
Kapasitas alat
= (1 + 0,2) × 1.649,71 jam = 1.979,65 kg/jam
kg
Dari Tabel 21 – 6 Perry, 1997, untuk kapasitas 1.979,65 kg/jam diperoleh : – Diameter pipa
= 2,5 in
– Diameter shaft
= 2 in
– Diameter pengumpan
= 9 in
– Panjang maksimum
= 75 ft
– Pusat gantungan
= 10 ft
– Kecepatan motor
= 40 rpm
– Daya motor
= 2,11 hp
Universitas Sumatera Utara
C.25
Rotary Dryer (RD – 340) Fungsi
: Untuk mengurangi kadar air pada produk pektin.
Jenis
: Counter current rotary dryer
Bahan konstruksi
: Carbon steel SA – 283 grade C
Jumlah
: 1 (satu) unit
Kondisi operasi
:
- Temperatur udara masuk, TG1 = 100 oC = 212 oF - Laju umpan masuk, = 1.649,71 kg/jam = 3.636,98 lb/jam - Densitas campuran, ρcamp = 1003,5 kg/m3 = 62,65 lb/ft3 - Temperatur umpan masuk, TS1 = 30 oC = 86 oF - Laju alir produk, SS = 1.515,15 kg/jam = 3.340,3 lb/jam - Temperatur produk keluar, TS2 = 60 oC = 140 oF Tipe
= Direct head rotary dryer
Udara pengering yang dibutuhkan, (dari Lampiran B) = 388,71 kg/jam = 856,9 lb/jam
Gs
Diameter Dryer Dari Perry edisi 6 hal 3–382 dijelaskan kecepatan udara pengering masuk dryer untuk tiap luas permukaan dryer yang optimum. G
= 200 – 1000 lb/jam ft2 (diambil G = 200 lb/jam.ft2)
A
=
Gs
=
856,9
𝐺𝐺
200
lb jam lb jam .ft 2
A
= π/4 D2
D
=�
4 × 4,28 3,14
= 4,28 ft2
= 2,34 ft
Panjang Dryer Range panjang silinder dryer = 4D – 10 D Digunakan : LRD
= 4D
LRD
= 4 × 2,34 ft = 9,34 ft
Universitas Sumatera Utara
Volume dryer, VRD
𝜋𝜋
= 4 𝐷𝐷2 . 𝐿𝐿𝑅𝑅𝑅𝑅 =
3,14 4
(2,34)2 . (9,34)
= 40,04 ft3
VRD
Luas permukaan dryer, ARD = π D LRD ARD = 29,34 ft2
Putaran Dryer 𝑣𝑣
N = 𝜋𝜋 × 𝐷𝐷
Dimana range v, kecepatan putaran linier = 30 – 150 ft/menit Digunakan v = 100 ft/menit 100 ft/menit
N = 3,14 × 2,34 ft = 13,63 rpm Range
N × D = 25 – 35 rpm.ft N × D = 13,63 rpm × 2,34 ft = 31,847 rpm.ft (memenuhi range)
Waktu Lewatan Range hold–up
= 3 – 12 % volume total
Digunakan hold–up
=7%
Hold–up
= 7 % × VRD
Hold–up
= 2,8 ft3
Waktu lewatan, θ
=
𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻 −𝑢𝑢𝑢𝑢 × 𝜌𝜌 𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐𝑐
=
2,8 ft 3 × 62,65 lb /ft 3
𝑆𝑆𝑠𝑠
3.340,3 lb /jam
= 0,0526 jam = 3,15 menit
Daya Dryer Range daya dryer, P = 0,5D2 – D2 Digunakan
P = 0,5D2 P = 0,5 × (2,34)2 P = 2,72 hp ≈ 3 hp
Universitas Sumatera Utara
Kemiringan Dryer θ
=
Dimana :
0,23 L RD S
N 0,9
D
±
0,6 B L RD G ′ F
θ = Time passage (waktu lewatan), menit B = Konstanta diameter partikel, 5(DP)–0,5, diambil DP 150 mesh = 0,4082 S = Slope (kemiringan), Range standar S = 0 – 0,8 G′ = Kecepatan massa udara = 1,12 kg/m.detik = 2709,7105 lb/ft.jam F = Luas Maka,
C.26
Laju umpan
permukaan 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑
= 123,9 lb/ft2.jam
0,23 (9,34 ft)
0,6 (0,4082 ) (9,34 ft) (2709,7105 lb ⁄ft.jam ) 123,9 lb ⁄ft 2 .jam
θ
=
S
= 0,001647 (memenuhi range)
S (13,63)0,9 (2,34 ft)
±
Blower (JB – 342) Fungsi
= Menghembuskan udara ke rotary dryer
Jenis
= Blower sentrifugal
Konstruksi
= Carbon steel
Kondisi operasi : 30 oC ; 1 atm Laju alir udara = 856,9 lb/jam = 0,108 kg/detik Densitas udara = 0,071 lb/ft3
Kerja yang dilakukan blower, WS (J/kg) – WS = Dimana :
2,3026 × R × T M
log
P2 P1
R
= Konstanta gas = 8314,3 J/kgmol.K
T
= Temperatur Operasi, K
M
= Berat molekul = 28,97 kg/mol
P1
= Tekanan awal = 1 atm
P2
= Tekanan akhir = 1,4 atm
Universitas Sumatera Utara
Maka, – WS =
2,3026 × 8314 ,3 J/kgmol .K × 303,15 K 28,97 kg /mol
log
1,4 atm 1 atm
= 29.248,7 J/kg
Brake horse power, BHP BHP
=
Dimana :
−𝑊𝑊 𝑆𝑆 . 𝑚𝑚 𝜂𝜂 . 1000
WS
= Kerja yang dilakukan blower, J/kg
m
= Laju bahan, kg/detik
η
= Efisiensi blower = 80 %
Maka, BHP
=
29.248,7 J/kg × 0,108 kg /detik 0,8 . 1000
= 3,95 hp
Dengan demikian digunakan blower dengan daya 4 hp.
C.27
Screw Conveyor 3 (SC – 343)
Fungsi
: Sebagai alat pengangkut padatan pektin dari rotary drier menuju ke tangki penampungan produk.
Jenis
: Rotary Vane Feeder
Bahan konstruksi
: Carbon Steel
Kondisi operasi
: 30 oC ; 1 atm
Laju alir bahan
: 1.515,15 kg/jam
Jumlah alat
: 1 (satu) unit
Faktor kelonggaran
: 20 %
Kapasitas alat
= (1 + 0,2) × 1.515,15 kg/jam = 1.818,18 kg/jam
Dari Tabel 21 – 6 Perry, 1997, untuk kapasitas 1.818,18 kg/jam diperoleh : – Diameter pipa
= 2,5 inchi
– Diameter shaft
= 2 inchi
– Diameter pengumpan
= 9 inchi
– Panjang maksimum
= 75 ft
– Pusat gantungan
= 10 ft
– Kecepatan motor
= 40 rpm
– Daya motor
= 2,11 hp
Universitas Sumatera Utara
C.28
Tangki Penampung Produk (TT – 344) Fungsi
= Sebagai tempat untuk menampung produk akhir.
Tipe
= Silinder tegak dengan tutup atas dished head dan tutup bawah konis
Jumlah
= 1 unit
Laju bahan masuk
= 1.515,15 kg/jam
Lama penyimpanan
= 7 hari
Jumlah produk
= 1.515,15 kg/jam ×
24 jam 1 hari
× 7 hari = 254.545,2 kg
Densitas produk
= 1.343 kg/m3
Volume produk
=
Faktor kelonggaran
= 20 %
Volume tangki Volume tangki
= (1 + 0,2) × 189,53 m3 = 236,92 m3
Dimana :
= 4 πD2 Hs +
Tinggi silinder, Hs
= 1,5 D
Tinggi konis, Hk
=
254.545,2 kg 1.343 kg /m 3
= 189,53 m3
= Volume silinder + Volume konis 1
Maka,
1⁄2D tan ∝
1 4
1
πD2 �3 Hk �
; dengan α = 45o
1
= 4 πD2 (1,5D) +
Volume tangki 236,92 m3
= 1,0467 D3
1 4
D
= 6,09 m
Hs
= 1,5 × 6,09 m = 9,14 m
Tinggi bahan dalam silinder =
100− 20
Luas penampang silinder A
× 9,14 m = 7,31 m
π
= 4 D2 =
A
100
1⁄2D
πD2 �tan 45°�
3,14 4
(6,09 m)2
= 29,16 m2
Universitas Sumatera Utara
Tebal silinder Ts
𝑃𝑃𝑑𝑑 . 𝑅𝑅𝑖𝑖
= 𝐸𝐸 .
𝐹𝐹 − 0,6𝑃𝑃 𝑑𝑑
Dimana :
+ (C × N)
Pd
= Tekanan disain (N/m2)
Ri
= Jari – jari silinder = 0,5 D = 0,5 (3,64 m) = 1,82 m
E
= Efisiensi sambungan = 0,8
F
= Stress yang diizinkan (N/m2) = 80.668.692 N/m2
C
= Faktor korosi (0,003 m/tahun)
N
= Umur alat (15 tahun)
Pd
= Ph + Pop
Ph
= ρ Hs g = 1.343 kg/m3 × 5,46 m × 9,8 m/s2
Ph
= 57.437,48 N/m2
Pop
= 101.325 N/m2
Pd
= 57.437,48 N/m2 + 101.325 N/m2 = 158.762,5 N/m2
Maka, Ts Ts
158.762,5 N/m 2 . 1,82 m
= (0,8) . (80.668.692 N/m 2 ) − 0,6(158.762,5 N/m 2 ) + (0,045 m) = 0,0543 m = 2,13 in ≈ 2 in
Tebal dished head Th
= 𝐸𝐸 .
𝑃𝑃𝑑𝑑 . 𝑅𝑅𝑜𝑜
Dimana :
𝐹𝐹 − 0,1𝑃𝑃 𝑑𝑑
Ro
= Do
Do
= D + 2Ts
Do
= 6,2 m
+ (C × N)
Maka, Th Th
= (0,8) .
158.762,5 N/m 2 . 3,74 m (80.668.692 N/m 2 ) − 0,1(158.762,5 N/m 2 )
= 0,0618 m = 2,43 in ≈ 2 in
+ (0,045 m)
Universitas Sumatera Utara
Tinggi dished head Dari tabel Brownell and Young, diperoleh : -
Grown radius (r)
= 90 in
= 2,286 m
-
Knuckle radius (icr)
= 5,5 in
= 0,139 m
-
Straight flange (Sf)
= 2 in
= 0,051 m
Maka, 1
D − icr
AB
=
AB
= 2,91 m
BC
= r – icr
BC
= 2,15 m
AC
= √BC2 − AB2
AC
2
2
= 1,96 m
b
= r – AC
b
= 0,324 m
Dengan demikian tinggi dished head (OA) : OA
= Th + b + Sf
OA
= 0,437 m
Tebal konis Tk
= �2.
Dimana :
𝑃𝑃𝑑𝑑 . 𝐷𝐷𝑘𝑘 𝐸𝐸 . 𝐹𝐹 − 𝑃𝑃 𝑑𝑑
×
1
cos 45°
Dk
= D – 2Ts
Dk
= 5,98 m
Tk
= 0,0624 m
� + (C × N)
Maka, 1⁄2D o
Sin α = �
L
�
0,5 (6,2 m)
Sin 45o = � L
L
= 3,64 m
�
Universitas Sumatera Utara
Tinggi konis = L . Cos α
Hk
= 3,64 m × Cos 45o Hk
= 1,91 m
Tinggi total tangki
C.29
Htotal
= Hs + OA + Hk
Htotal
= 11,49 m
Pompa Filtrat (J – 351) Fungsi
: Sebagai alat untuk memompakan filtrat RDVF–330 menuju ke tangki destilasi
Bentuk
: Pompa Sentrifugal
Bahan konstruksi
: Commercial Steel
Jumlah
: 1 (satu) unit
Kondisi operasi
: 30 oC ; 1 atm
- Laju massa campuran, Fc = 40.639,92kg/jam
= 24,89 lbm/detik
- Densitas campuran, ρc
= 984,4 kg/m3
= 61,454 lbm/ft3
- Viskositas campuran, µc
= 0,5409 cP
= 0,000363 lbm/ft.jam
Maka, laju alir volumetrik campuran, F
QC = ρ C = 0,405 ft3/detik C
Perencanaan pompa Diameter pipa ekonomis, De : De = 3,9 . (Q)0,45 . (ρ)0,13
(Peter dkk, 1990)
= 3,9 . (0,405 ft3/detik)0,45 . (61,454 lb/ft3)0,13 = 4,43 in Dari App. 5, Perry, 1997 dipilih : - Jenis pipa
= Carbon steel, sch.40
- Diameter nominal
= 4 in.
- Diameter dalam (ID)
= 4,026 in.
- Diameter luar (OD)
= 4,5 in.
= 0,335 ft
Universitas Sumatera Utara
- Luas penampang (Ai)
= 0,0884 ft2
Kecepatan rata – rata fluida, Q
V
= A = 4,58 ft/detik i
Bilangan reynold,
𝜌𝜌 . 𝑉𝑉 . 𝐷𝐷
NRe
=
NRe
= 259.854,6 (Turbulen)
𝜀𝜀
= 0,000447
𝐷𝐷
𝜇𝜇
Dari App. C – 3, Foust, 1980, untuk nilai NRe = 259.854,6 dan 0,000447 diperoleh : f = 0,0055.
𝜀𝜀
𝐷𝐷
=
Penentuan panjang total pipa, ΣL Kelengkapan pipa (App. C – 2a, Foust, 1980): - Panjang pipa lurus, L1 = 50 ft - 1 unit gate valve fully open (L/D = 13) L2 = 1 × 13 × 0,336 ft = 4,362 ft - 2 unit elbow standar 90 oC (L/D = 30) L3 = 2 × 30 × 0,336 ft = 20,130 ft - 1 unit sharp edge entrance (K = 0,5 ; L/D = 30) L4 = 1 × 30 × 0,336 ft = 10,065 ft - 1 unit sharp edge exit (K = 1 ; L/D = 60) L5 = 1 × 60 × 0,336 ft = 10,065 ft ΣL = L1 + L2 + L3 + L4 + L5 ΣL = 50 + 4,362 + 20,130 + 10,065 + 20,130 = 94,622 ft Penentuan friksi, ΣF ΣF =
f . V 2 . ΣL 2 . g c .D
(pers. 2.10 – 6 Geankoplis, 1983)
ΣF = 2,02 ft.lbf/lbm
Universitas Sumatera Utara
Kerja yang diperlukan, –Wf 1
2 . ∝ . 𝑔𝑔𝑐𝑐
Jika :
(𝑣𝑣22 − 𝑣𝑣12 ) + �
𝑔𝑔 (𝑧𝑧2 − 𝑧𝑧1 )
Z1
= 0,
Z2
= 36,84882 ft,
𝑔𝑔𝑐𝑐
� + (𝑃𝑃2 − 𝑃𝑃1 ) + ΣF + Wf = 0
V1 = V2 = 0 ft/detik, P2 – P1 = 0, g
= 9,8 m/detik2 = 32,152 ft/detik2
gc
= 32,174 lbm.ft/lbf.detik2,
α
= 1,0 (aliran turbulen)
Maka, Wf = – 51,29 ft.lbf/lbm Daya pompa, Wp Wp =
−𝑊𝑊 𝑓𝑓 . 𝑄𝑄 . 𝜌𝜌 550
Wp = 2,32 hp Efisiensi pompa 75 %
(pers. 2.7 – 30 Geankoplis, 1983)
2,32
Daya aktual motor = 0,75 = 3,09 hp
Digunakan pompa yang berdaya = 3 hp
C.30
Tangki destilasi (TD – 350) Fungsi
: Sebagai alat untuk memisahkan Isopropil alkohol dari campuran filtrat RDVF–330
Bentuk
: Silinder tegak dengan tutup atas berbentuk ellipsoidal
Bahan konstruksi
: Stainlees steel
Jumlah
: 1 (satu) unit
Kondisi operasi
: 85 oC ; 1 atm
Basis perhitungan
: 1 jam kg
Massa Campuran (m) = 40.640 jam × 1 jam = 40.640 kg
Densitas (ρ)
= 984,4 kg/m3 = 61,45 lb/ft3
Universitas Sumatera Utara
Volume (VC)
m
=
ρ
= 41,27 m3
Penentuan ukuran tangki Faktor kelonggaran
= 20 %
Volume tangki, VT
= (1 + 0,2) × 41,27 m3 = 49,53 m3
Diameter dan tinggi silinder : Direncanakan : •
= Diameter (Hs : D)
=5:4
– Tinggi head
= Diameter (Hh : D) = 1 : 4
Volume silinder, Vs : Vs =
•
– Tinggi silinder
Vs =
π 4
π 4
× D2 × Hsr
(Brownell and Young, 1958)
5
× D2 × �4 × D� = 0,91825 D3
Volume tutup, Vh : π
Vh =
24
Dimana :
× D3 = 0,131 D3
(Brownell and Young, 1958)
Hsr = Tinggi silinder D = Diameter tangki
VT
= Vs + Vh
49,53 m3
= 0,91825 D3 + 0,131 D3 D
= 1,112 D3
D
= 3,54 m
49,53 m3
r
3
49,53 m 3
=�
1,112
D
= 2 = 1,77 m = 69,78 in
Sehingga disain tangki : •
Diameter silinder, D = 3,54 m
• •
Tinggi silinder, Hsr = �4 × 3,54 m� = 4,43 m
•
Tinggi total tangki, HT = Hsr + Hh = 4,87 m = 15,9 ft
•
1
5
Tinggi tutup, Hh = �4 × 3,54 m�= 0,44 m 𝑉𝑉
Tinggi cairan, Hc = 𝑉𝑉𝐶𝐶 × 𝐻𝐻𝑇𝑇 = 4,06 m = 13,32 ft 𝑇𝑇
Universitas Sumatera Utara
Tebal shell dan tutup tangki Tebal shell, t =
PR
SE −0,6 P
+ (C × N)
(Tabel 9 McCetta and Cunningham, 1993)
- Allowable working stress (S) = 12650 psia - Efisiensi sambungan (E)
= 0,8
- Faktor korosi (C)
= 0,13 – 0,5 mm/tahun
yang digunakan
= 0,01 in/tahun
- Umur alat (N)
= 15 tahun
- Tekanan Operasi
= 1 atm = 14,696 psia
- Tekanan Hidrostatik (Ph)
= = Ph
(𝐻𝐻𝑐𝑐 − 1) 144
× 𝜌𝜌
(13,32 ft − 1) 144
= 5,26 psia
× 61,45 lb/ft 3
- Tekanan Operasi (P) P
= Po + Ph
P
= (14,696 + 5,26) psia = 19,96 psia
- Tekanan disain (Pd) Pd
= (1 + fk) × P = (1 + 0,2) × 19,96 psia
Pd
= 23,94 psia
Maka tebal shell : t =
(23,94 psia). (69,78 in)
�(12650 psia). (0,8)� − �(0,6 ). (23,94 psia)�
t = 0,315 in
+ (0,01 in/tahun × 15 tahun)
digunakan shell standar dengan tebal 0,5 in.
Tebal tutup dianggap sama dengan tebal shell karena terbuat dari bahan yang sama, yaitu setebal 0,5 in. Penentuan jaket pemanas - Jumlah steam (100 oC)
= 2.369,7655 kg/jam
(Lampiran B)
- Kebutuhan panas (Q)
= 1.329.255,5 Kkal/jam
(Lampiran B)
= 5.274.912 Btu/jam - Temperatur awal (To)
= 30 oC = 86 oF
- Temperatur steam (Ts)
= 150 oF = 302 oF
Universitas Sumatera Utara
- Densitas steam (ρ)
= 943,37 kg/m3 = 58,8928 lbm/ft3
- Tinggi jaket (HJ)
= Tinggi cairan (HC) = 3,03 m = 9,94 ft
- Koef. Perpindahan Panas (UD)
= 200 btu/jam.ft2.oF
-
Luas Permukaan Perpindahan Panas (A) A = 𝑈𝑈 A
𝐷𝐷
𝑄𝑄
× ∆𝑇𝑇
= 162,8 ft2
- Volume Steam (VSteam) VSteam
=
- Diameter Luar Jacket (D2) VSteam
1
𝜌𝜌 𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆
2369,7655 kg
= 943,37 kg /m 3 = 2,512 m3
= 4 π �D2 2 − D1 2 � × Hj 1
2,512 m3 D2
𝑚𝑚 𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆
= 2,838 m
= 4 (3,14) �D2 2 − (2,645 m)2 � × 3,03 m
- Tebal Jaket Pemanas (TJ) TJ
= D2 – DTangki = 2,838 m – 2,645 m = 0,192 m
TJ
= 7,579 in
Dipilih jaket pemanas dengan tebal 7,5 in.
C.31
Kondensor (E – 352) Fungsi
: Menurunkan suhu dan mengubah fasa produk atas tangki destilasi
Jenis
: 1 – 2 Shell and Tube
Jumlah
: 1 Unit
Fluida Panas
: Larutan Isopropil alkohol
Fluida Dingin
: Air Pendingin
Fluida Panas Laju alir masuk Panas yang dilepas o
= 3.709,52 kg/jam
= 8.178,10 lbm/jam
= 148.998,95 kkal/jam
= 591.275,60 btu/jam
o
Tawal = 85 C = 185 F Takhir = 30 oC = 86 oF
Universitas Sumatera Utara
Fluida dingin Laju alir air pendingin = 6.772,7 kg/jam = 14.931,2 lbm/jam Tawal = 28 oC = 82,4 oF Takhir = 50 oC = 122 oF Tabel LC – 3 Data Temperatur pada E–352 Temperatur Tinggi Rendah LMTD =
Fluida Panas T1 = 185oF T2 = 86 oF
(𝑇𝑇2 − 𝑡𝑡 1 )− (𝑇𝑇1 − 𝑡𝑡 2 ) (𝑇𝑇 − 𝑡𝑡 ) ln � (𝑇𝑇 2 1 ) � 1 − 𝑡𝑡 2
𝑇𝑇 − 𝑇𝑇
230°𝐹𝐹− 86°𝐹𝐹
=
(86°𝐹𝐹− 82,4°𝐹𝐹)− (185°𝐹𝐹− 122°𝐹𝐹)
R = 𝑡𝑡 1 − 𝑡𝑡 2 = 122°𝐹𝐹−82,4°𝐹𝐹 = 2,5 2
1
1
1
𝑡𝑡 − 𝑡𝑡
Fluida Dingin t2 = 122 oF t1 = 82,4 oF
(86 °𝐹𝐹− 82 ,4°𝐹𝐹) � ln � (185 °𝐹𝐹− 122 °𝐹𝐹)
Selisih 108 oF 3,6 oF
= 20,75 oF
122°𝐹𝐹− 82,4°𝐹𝐹
S = 𝑇𝑇2 − 𝑡𝑡1 = 230°𝐹𝐹− 82,4°𝐹𝐹 = 0,385
Dari Gambar 19 Kern, 1965, diperoleh nilai FT = 0,8 Maka, ∆t LMTD = FT × LMTD = 0,995 × 30,729 oF = 16,6 oF Rd ≥ 0,001 ∆P ≤ 10 psi TC = tC =
𝑇𝑇1 + 𝑇𝑇2 2
𝑡𝑡 1 + 𝑡𝑡 2 2
= 135,5 oF
= 102,2oF
1. Luas permukaan (A) Dari Tabel 8 Kern, 1965, untuk aqueous solution, diambil UD = 150 btu/jam.ft2.oF A = 𝑈𝑈
𝑄𝑄
𝐷𝐷 + ∆t
= 237,4 ft2
2. Jumlah tubes (Nt) Digunakan 0,75 in. OD tubes BWG 18, L = 20 ft. Dari Tabel 10 Kern, 1965, diperoleh luas permukaan luar (a”) = 0,1963 ft2/ft Maka, jumlah tubes :
Universitas Sumatera Utara
A
Nt’ = L ×a" = 60,47 unit Dari Tabel 9 Kern, 1965, dengan square pitch 4–P diperoleh jumlah tubes terdekat, Nt = 68 pada shell = 33 in.
3. Koreksi UD A
= L × Nt × (a”) = 266,9 ft2 Q
UD
= A × ∆t
= 133,4 btu/jam.ft2.oF
4. Flow area (a) a. Tube side Dari Tabel 10 Kern, 1965, untuk 0,75 in. OD tube square pitch diperoleh at’ = 0,334 ft2. Maka Flow area tube side (at) : a ′ ×N
t t at = 144 = 0,0394 ft2 ×n
b. Shell side
Dari Tabel 10 Kern, 1965, untuk 0,75 in. OD tube square pitch diperoleh : Diameter (ID)
= 33 in
Jarak baffle max (B) = 4 in Clearance (C’)
= 0,25 in
Maka Flow area shell side (as) : as =
ID × C ′ × B 144 × P t
= 0,229 ft2
5. Laju alir massa (G) a. Tube side Gt =
𝑊𝑊𝑡𝑡 𝑎𝑎 𝑡𝑡
= 207.405,09 lbm/jam.ft2
ρ Fluida Panas = 63,15 lb/ft3 G
V = 3600t × ρ = 0,912 ft/s
Universitas Sumatera Utara
b. Shell side Gs =
𝑊𝑊𝑠𝑠 𝑎𝑎 𝑠𝑠
= 65.154,3 lbm/jam.ft2 𝑊𝑊
G” = 𝐿𝐿 × (𝑁𝑁𝑠𝑠 )2/3 = 195,5 lbm/jam.lin.ft 𝑡𝑡
6. Koefisien perpindahan panas (h) a. Tube side Untuk V = 0,912 ft/s
Pada 102,2 oF diperoleh µ = 2,37 lb/ft.jam
(Fig. 15 Kern, 1965)
D
(Tabel 10 Kern, 1965)
= 0,0543 ft
Ret =
𝐷𝐷 × 𝐺𝐺𝑡𝑡 𝜇𝜇
=4.753,4
hi = 448 btu/jam.ft2.oF
(Fig 25 Kern, 1965)
ID
hio = hi × OD = 389,5 btu/jam.ft2.oF b. Shell side
Asumsi awal ho = 200 btu/jam.ft2.oF tw
ℎ𝑜𝑜
= tc + ℎ𝑖𝑖𝑖𝑖 +ℎ𝑜𝑜 (𝑇𝑇𝑐𝑐 − 𝑡𝑡𝑐𝑐 ) = 102,2 oF +
tw
= 113,5 oF
200 btu /jam .ft 2 .°F
2027 ,64
btu jam .ft 2 .°F
+200
btu jam .ft 2 .°F
(158 °F − 102,2°F)
Pada tw = 113,5 oF diperoleh : kw
= 0,367 btu/ft.jam.oF
(Tabel 4 Kern, 1965)
Sw
= 1,0 kg/ltr
(Tabel 6 Kern, 1965)
µw
= 0,45 cp
(Fig 14 Kern, 1965)
ho
= 520 btu/ft2.jam.oF
(Fig 12–9 Kern, 1965)
De
= 0,0792 ft
(Fig 28 Kern, 1965)
Res
=
𝐷𝐷 × 𝐺𝐺𝑠𝑠 𝜇𝜇
= 4.738,3
7. Koefisien perpindahan panas menyeluruh (UC) ℎ𝑖𝑖𝑖𝑖 × ℎ𝑜𝑜
UC = ℎ𝑖𝑖𝑖𝑖 + ℎ𝑜𝑜 = 222,7 btu/jam.ft2.oF
Universitas Sumatera Utara
8. Faktor pengotor (Rd) U −U
Rd = U C × UD =0,003005 C
D
Syarat Rd ≥ 0,001
Maka disain Cooler memenuhi persyaratan.
9. Penurunan Tekanan (∆P) Tube Side 1. Pada : Ret
= 4.753,4
f
= 0,00012 ft2/in2
s
= 0,626
Gt
= 207.405,09 lbm/jam.ft2
𝑉𝑉 2
= 0,003
2𝑔𝑔
∆Pt ∆Pt
(Fig 26 Kern, 1965)
(Fig 27 Kern, 1965)
𝑓𝑓 × (𝐺𝐺 )2 × 𝐿𝐿 × 𝑛𝑛
= 5,22 × 10 10𝑡𝑡 × 𝐷𝐷 = 0,232 psi
∆Ps =
4×n s
𝑡𝑡
× 𝑠𝑠 × ∅𝑡𝑡
V2
×
2g′
= 0,0767 psi 2. ∆PT
= ∆Pt + ∆Pr = 0,232 psi + 0,0767 psi
∆PT
= 0,309 psi
Syarat ∆P T ≤ 10 psi Maka disain Cooler memenuhi persyaratan.
Shell Side 1. Pada : Res
= 4.738,3
f
= 0,0026 ft2/in2
Ds
=
s
= 1,0
33 in 12
(Fig 29 Kern, 1965)
= 2,75 ft
Universitas Sumatera Utara
L
N+1 ∆Ps =
= 12 × B = 60
𝑓𝑓 × (𝐺𝐺𝑠𝑠 )2 × 𝐷𝐷𝑠𝑠 × (𝑁𝑁+1)
5,22 × 10 10 × 𝐷𝐷𝑒𝑒 × 𝑠𝑠 × ∅𝑠𝑠
∆Ps = 0,00233 psi
Syarat ∆P s ≤ 10 psia Maka disain Cooler memenuhi persyaratan.
C.32
Pompa (J – 353) Fungsi
: Sebagai alat untuk memompakan kondensat dari E–352 menuju ke tangki TT–354
Bentuk
: Pompa Sentrifugal
Bahan konstruksi
: Commercial Steel
Jumlah
: 1 (satu) unit
Kondisi operasi
: 85 oC ; 1 atm
- Laju massa campuran, Fc = 3.709,5 kg/jam
= 2,27 lbm/detik
- Densitas campuran, ρc
= 829,1 kg/m3
= 51,76 lbm/ft3
- Viskositas campuran, µc
= 0,463 cP
= 0,000311 lbm/ft.jam
Maka, laju alir volumetrik campuran, F
QC = ρ C = 0,043 ft3/detik C
Perencanaan pompa
Diameter pipa ekonomis, De : De = 3,9 . (Q)0,45 . (ρ)0,13
(Peter dkk, 1990)
= 3,9 . (0,043 ft3/detik)0,45 . (51,76 lb/ft3)0,13 = 1,59 in Dari App. 5, Perry, 1997 dipilih : - Jenis pipa
= Carbon steel, sch.40
- Diameter nominal
= 1,5 in
- Diameter dalam (ID)
= 1,61 in
- Diameter luar (OD)
= 1,9 in
- Luas penampang (Ai)
= 0,0141 ft
= 0,134 ft = 0,158 ft 2
Kecepatan rata – rata fluida, V
Q
= A = 3,1 ft/detik i
Universitas Sumatera Utara
Bilangan reynold, 𝜌𝜌 . 𝑉𝑉 . 𝐷𝐷
NRe
=
NRe
= 69.279,16 (Turbulen)
𝜀𝜀
= 0,001118
𝐷𝐷
𝜇𝜇
Dari App. C – 3, Foust, 1980, untuk nilai NRe = 69.279,16 dan 0,001118 diperoleh : f = 0,0025.
𝜀𝜀
𝐷𝐷
=
Penentuan panjang total pipa, ΣL Kelengkapan pipa (App. C – 2a, Foust, 1980): - Panjang pipa lurus, L1 = 50 ft - 1 unit gate valve fully open (L/D = 13) L2 = 1 × 13 × 0,336 ft = 4,362 ft - 2 unit elbow standar 90 oC (L/D = 30) L3 = 2 × 30 × 0,336 ft = 20,130 ft - 1 unit sharp edge entrance (K = 0,5 ; L/D = 30) L4 = 1 × 30 × 0,336 ft = 10,065 ft - 1 unit sharp edge exit (K = 1 ; L/D = 60) L5 = 1 × 60 × 0,336 ft = 10,065 ft ΣL = L1 + L2 + L3 + L4 + L5 ΣL = 50 + 4,362 + 20,130 + 10,065 + 20,130 = 94,622 ft Penentuan friksi, ΣF ΣF =
f . V 2 . ΣL
(pers. 2.10 – 6 Geankoplis, 1983)
2 . g c .D
ΣF = 1,055 ft.lbf/lbm Kerja yang diperlukan, –Wf 1
2 . ∝ . 𝑔𝑔𝑐𝑐
Jika :
(𝑣𝑣22 − 𝑣𝑣12 ) + �
Z1
= 0,
Z2
= 40,781 ft,
𝑔𝑔 (𝑧𝑧2 − 𝑧𝑧1 ) 𝑔𝑔𝑐𝑐
� + (𝑃𝑃2 − 𝑃𝑃1 ) + ΣF + Wf = 0
Universitas Sumatera Utara
V1 = V2 = 0 ft/detik, P2 – P1 = 0, g
= 9,8 m/detik2 = 32,152 ft/detik2
gc
= 32,174 lbm.ft/lbf.detik2,
α
= 1,0 (aliran turbulen)
Maka, Wf = – 55,36 ft.lbf/lbm
Daya pompa, Wp Wp =
−𝑊𝑊 𝑓𝑓 . 𝑄𝑄 . 𝜌𝜌 550
Wp = 0,23 hp Efisiensi pompa 75 %
(pers. 2.7 – 30 Geankoplis, 1983)
0,23
Daya aktual motor = 0,75 = 0,305 hp
Digunakan pompa yang berdaya = 1 hp
C.33
Kondensor (E – 345) Fungsi
: Menurunkan suhu dan mengubah fasa produk atas tangki destilasi
Jenis
: DPHE
Jumlah
: 1 Unit
Fluida Panas
: Larutan Isopropil alkohol
Fluida Dingin
: Air Pendingin
Fluida Panas Laju alir masuk
= 134,56 kg/jam
= 296,65 lbm/jam
Panas yang dilepas
= 3.908,8 kkal/jam
= 15.511,46 btu/jam
o
o
Tawal
= 60 C
= 140 F
Takhir
= 30 oC
= 86 oF
Fluida dingin Laju alir air pendingin = 177,7 kg/jam = 391,7 lbm/jam Tawal = 28 oC = 82,4 oF Takhir = 50 oC = 122 oF
Universitas Sumatera Utara
Tabel LC – 4 Data Temperatur pada E – 345 Temperatur Tinggi Rendah LMTD =
(𝑇𝑇2 − 𝑡𝑡 1 )− (𝑇𝑇1 − 𝑡𝑡 2 ) (𝑇𝑇 − 𝑡𝑡 ) ln � (𝑇𝑇 2 1 ) � 1 − 𝑡𝑡 2
TC = tC =
𝑡𝑡 1 + 𝑡𝑡 2 2
𝑇𝑇 − 𝑇𝑇
Fluida Panas T1 = 140 oF T2 = 86 oF
𝑇𝑇1 + 𝑇𝑇2 2
=
Fluida Dingin t2 = 122 oF t1 = 82,4 oF
(86°𝐹𝐹− 82,4°𝐹𝐹)− (140°𝐹𝐹− 122°𝐹𝐹)
= 113 oF
(86 °𝐹𝐹− 82 ,4°𝐹𝐹) � ln � (140 °𝐹𝐹− 122 °𝐹𝐹)
Selisih 72 oF 3,6 oF
= 8,95 oF
= 102,2 oF
R = 𝑡𝑡 1 − 𝑡𝑡 2 = 1,363 2
1
1
1
𝑡𝑡 2 − 𝑡𝑡 1
S = 𝑇𝑇 − 𝑡𝑡 = 0,6875
Dari Gambar 19 Kern, 1965, diperoleh nilai FT = 0,8 Maka, ∆t LMTD = FT × LMTD = 0,8 × 8,95 oF = 7,16 oF 1
Digunakan DPHE ukuran 2 by 1 4 IPS (Tabel 6.2 Kern,1965)
Bagian pipa dalam :
1. Penampang aliran, ap = π.D2 / 4 ft2 𝐷𝐷 =
𝑎𝑎𝑎𝑎 =
1,38 12
= 0,115 ft
𝜋𝜋. 0,1152 = 0,0104 𝑓𝑓𝑓𝑓 2 4
2. GP = W/ap = 28.574,4 lbm/ft2.jam
3. Pada Tc = 113 oF ; 𝜇𝜇 = 0,4602 cp = 1,1137 lbm/ft.jam Re =
𝐷𝐷.𝐺𝐺 𝜇𝜇
= 266,48
4. Jh = 60 (fig 24 Kern, 1965) 5. Pada Tc = 113 oF ; c = 0,39 btu/lbm. oF (fig 24 Kern, 1965) k = 0,083 btu/jam. ft2 (oF/A) 1 3
1 3
𝑐𝑐. 𝜇𝜇 0,39 x 1,1137 � = � � = 1,736 𝑘𝑘 0,083
�
𝑘𝑘
1
𝑐𝑐.𝜇𝜇 3
𝜇𝜇
0,14
6. hi = jH �𝐷𝐷� � 𝑘𝑘 � �𝜇𝜇 � 𝑤𝑤
2 o
= 100,6 btu/jam. ft . F
Universitas Sumatera Utara
7. Koreksi hi 1,38
Hio = hi (ID/OD) = 100,6 �1,66 � = 84,12 btu/jam. ft2.oF Bagian annulus : 1. D2 = 2,38/12 = 0,198 ft Dt = 2,067/12 = 0,172 ft Aa = π (D22 – D12)/4 = 0,0075 ft2 De = (D22 – D12)/ Dt = 0,056 ft 2. Ga = W/aa = 51.662,5 lbm /ft 2 . jam
3. Pada tc = 102,2 oF ; µ = 0,54 cp = 1,3068 lbm/ft.jam Re =
𝐷𝐷.𝐺𝐺 𝜇𝜇
= 2.216,7
4. jH = 55 (fig 24 Kern, 1965) 5. Pada tc = 94,1 oF ; c = 1,1 btu/lbm. oF (fig 2 Kern, 1965) k = 0,396 btu/lbm.ft2 (oF/A) 1
𝑐𝑐.𝜇𝜇 3 � 𝑘𝑘 �
6. ho =
=1,54
𝑘𝑘
1
𝑐𝑐.𝜇𝜇 3 𝜇𝜇 jH�𝐷𝐷 � � 𝑘𝑘 � �𝜇𝜇 � 𝑤𝑤
= 90 btu/jam. ft 2 . oF
7. Uc = 8. 1/UD
hio × ho hio +ho
= 77,45 btu/ft 2 . jam. oF
= 1/Uc + RD
RD = 2 × 0,002 = 0,004 (tabel 12 Kern 1965) 1/UD = (1/341,77) + 0,004 UD = 42,54 btu/jam.ft2. oF 9. Luas permukaan yang diperlukan : A=
Q
U D x ∆t
=
15.511,46 btu /jam
59,13
btu jam
.ft.℉ ×7,16 ℉
= 36,6 ft 2
Dari tabel 11 Kern, 1965. Untuk pipa nominal 1,25 in, luas permukaan perpindahan panas 0,622 ft2/ft = A’. sehingga panjang pipa yang dibutuhkan 36,6 𝑓𝑓𝑓𝑓 2
adalah : 0,622 𝑓𝑓𝑓𝑓 2 /𝑓𝑓𝑓𝑓 = 58,92 ft
Universitas Sumatera Utara
Bila dilakukan 1 hairpin 16 ft maka panjang DPHE 32 ft, sehingga dibutuhkan 2 hairpin. Luas permukaan sebenarnya adalah 2 × 32 × 0,622 = 39,808 ft2. Maka : UD = 54,44 btu/jam.ft2.oF Rd =
𝑈𝑈𝐶𝐶 − 𝑈𝑈𝐷𝐷
𝑈𝑈𝐶𝐶 × 𝑈𝑈 𝐷𝐷
= 0,00545
Syarat Rd ≥ 0,003 ; Maka disain kondensor memenuhi persyaratan. Penurunan Tekanan (∆P) Pipe Side 1. Pada : Rep = 266,48 f
= 0,00012 ft2/in2
s
= 0,626
Gt
= 28.574,40 lbm/jam.ft2
𝑉𝑉 2
= 0,003
2𝑔𝑔
(Fig 26 Kern, 1965)
(Fig 27 Kern, 1965)
𝑓𝑓 × (𝐺𝐺 )2 × 𝐿𝐿 × 𝑛𝑛
∆Pp = 5,22 × 10 10𝑡𝑡 × 𝐷𝐷
𝑡𝑡
∆Pp = 0,66 psi ∆Pr =
4×n s
×
× 𝑠𝑠 × ∅𝑡𝑡
V2
2g′
= 0,006 psi
2. ∆PP = ∆Pp + ∆Pr = 0,66 psi + 0,006 psi ∆PT = 0,672 psi Syarat ∆P T ≤ 10 psi Maka disain Kondensor memenuhi persyaratan.
Anulus Side 1. Pada : Rea = 2.216,7 f
= 0,0026 ft2/in2
Ds
= 2,75 ft
(Fig 29 Kern, 1965)
Universitas Sumatera Utara
s
= 1,0 L
N+1 = 12 × B = 60
𝑓𝑓 × (𝐺𝐺𝑠𝑠 )2 × 𝐷𝐷𝑠𝑠 × (𝑁𝑁+1)
∆Ps =
5,22 × 10 10 × 𝐷𝐷𝑒𝑒 × 𝑠𝑠 × ∅𝑠𝑠
∆Ps = 0,00316 psi
Syarat ∆P s ≤ 10 psia ∆Pa <10 psi disain kondensor memenuhi persyaratan. C.34
Pompa (J – 346) Fungsi
: Sebagai alat untuk memompakan kondensat dari E–345 menuju ke tangki TT–347
Bentuk
: Pompa Sentrifugal
Bahan konstruksi
: Commercial Steel
Jumlah
: 1 (satu) unit
Kondisi operasi
: 30 oC ; 1 atm
- Laju massa campuran, Fc = 134,6 kg/jam
= 0,08 lbm/detik
- Densitas campuran, ρc
= 980,5 kg/m3
= 61,211 lbm/ft3
- Viskositas campuran, µc
= 0,538 cP
= 0,00036 lbm/ft.jam
Maka, laju alir volumetrik campuran, F
QC = ρ C = 0,0531 ft3/detik C
Perencanaan pompa
Diameter pipa ekonomis, De : De = 3,9 . (Q)0,45 . (ρ)0,13 3
(Peter dkk, 1990) 0,45
= 3,9 . (0,0531 ft /detik)
3 0,13
. (51,76 lb/ft )
= 0,34 in Dari App. 5, Perry, 1997 dipilih : - Jenis pipa
= Carbon steel, sch.40
- Diameter nominal
= 0,5 in
- Diameter dalam (ID)
= 0,62 in
= 0,052 ft
- Diameter luar (OD)
= 0,84 in
= 0,07 ft
- Luas penampang (Ai)
= 0,025 ft2
Universitas Sumatera Utara
Kecepatan rata – rata fluida, Q
= A = 0,0531 ft/detik
V
i
Bilangan reynold,
𝜌𝜌 . 𝑉𝑉 . 𝐷𝐷
NRe
=
NRe
= 69.279,16 (Turbulen)
𝜀𝜀
= 0,001118
𝐷𝐷
𝜇𝜇
Dari App. C – 3, Foust, 1980, untuk nilai NRe = 69.279,16 dan 0,001118 diperoleh : f = 0,0025.
𝜀𝜀
𝐷𝐷
=
Penentuan panjang total pipa, ΣL Kelengkapan pipa (App. C – 2a, Foust, 1980): - Panjang pipa lurus, L1 = 50 ft - 1 unit gate valve fully open (L/D = 13) L2 = 1 × 13 × 0,336 ft = 4,362 ft - 2 unit elbow standar 90 oC (L/D = 30) L3 = 2 × 30 × 0,336 ft = 20,130 ft - 1 unit sharp edge entrance (K = 0,5 ; L/D = 30) L4 = 1 × 30 × 0,336 ft = 10,065 ft - 1 unit sharp edge exit (K = 1 ; L/D = 60) L5 = 1 × 60 × 0,336 ft = 10,065 ft ΣL = L1 + L2 + L3 + L4 + L5 ΣL = 50 + 4,362 + 20,130 + 10,065 + 20,130 = 94,622 ft Penentuan friksi, ΣF ΣF =
f . V 2 . ΣL
(pers. 2.10 – 6 Geankoplis, 1983)
2 . g c .D
ΣF = 1,055 ft.lbf/lbm Kerja yang diperlukan, –Wf 1
2 . ∝ . 𝑔𝑔𝑐𝑐
(𝑣𝑣22 − 𝑣𝑣12 ) + �
𝑔𝑔 (𝑧𝑧2 − 𝑧𝑧1 ) 𝑔𝑔𝑐𝑐
� + (𝑃𝑃2 − 𝑃𝑃1 ) + ΣF + Wf = 0
Universitas Sumatera Utara
Jika : Z1
= 0,
Z2
= 40,781 ft,
V1 = V2 = 0 ft/detik, P2 – P1 = 0, g
= 9,8 m/detik2 = 32,152 ft/detik2
gc
= 32,174 lbm.ft/lbf.detik2,
α
= 1,0 (aliran turbulen)
Maka, Wf = – 19,17 ft.lbf/lbm
Daya pompa, Wp Wp =
−𝑊𝑊 𝑓𝑓 . 𝑄𝑄 . 𝜌𝜌 550
Wp = 0,028 hp Efisiensi pompa 75 % Daya aktual motor =
(pers. 2.7 – 30 Geankoplis, 1983)
0,028 0,75
= 0,038 hp
Digunakan pompa yang berdaya = 1 hp
C.35
Tangki Buangan Rotary Dryer (TT – 354)
Fungsi
: sebagai wadah penampungan kondensat buangan dari rotary dryer selama 30 hari.
Bentuk
: Silinder tegak dengan alas datar dan tutup ellipsoidal
Bahan konstruksi
: Stainless Steel A – 283 – 54 grade C
Jumlah alat
: 1 (satu) unit
Kondisi operasi
: 30 oC ; 1 atm
Basis perhitungan
: 30 hari masa penyimpanan larutan Isopropil Alkohol
Massa kondensat (m)
= 134,6
kg
jam
× 24
= 96.881,5 kg
jam
hari
× 30 hari
Densitas kondensat (ρ)
= 786 kg/m3 = 49,068 lb/ft3
Volume kondensat (V)
=
m ρ
= 123,2 m3
Universitas Sumatera Utara
Penentuan ukuran tangki Faktor kelonggaran
= 20 %
Volume tangki, VT
= (1 + 0,2) × 123,2 m3 = 147,9 m3
Diameter dan tinggi silinder : Direncanakan : •
= Diameter (Hs : D)
=5:4
- Tinggi head
= Diameter (Hh : D) = 1 : 4
Volume silinder, Vs : Vs =
•
- Tinggi silinder
Vs =
π 4
π 4
× D2 × Hsr
(Brownell and Young, 1958)
5
× D2 × �4 × D� = 0,91825 D3
Volume tutup, Vh : π
Vh =
24
Dimana :
× D3 = 0,131 D3
(Brownell and Young, 1958)
Hsr = Tinggi silinder D = Diameter tangki VT
= Vs + Vh
147,9 m3
= 0,91825 D3 + 0,131 D3 D
= 1,112 D3
D
= 5,1 m
147,9 m3
r
3
147,9 m 3
=�
1,112
D
= 2 = 2,55 m = 100,5 in.
Sehingga disain tangki : •
Diameter silinder, D = 2,55 m
• •
Tinggi silinder, Hsr = �4 × 2,55 m� = 6,38 m
•
Tinggi tutup, Hh = �4 × 2,55 m� = 0,64 m
Tinggi total tangki, HT = Hsr + Hh = 7,02 m = 23,02 ft
•
Tinggi cairan, Hc =
1
5
𝑉𝑉𝐼𝐼.𝑃𝑃 .𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴 ℎ 𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑉𝑉𝑇𝑇
× 𝐻𝐻𝑇𝑇 = 5,85 m = 19,2 ft
Universitas Sumatera Utara
Tebal shell dan tutup tangki Tebal shell, t =
PR
SE −0,6 P
+ (C × N)
(Tabel 9 McCetta and Cunningham, 1993)
- Allowable working stress (S) = 12.650 psia - Efisiensi sambungan (E)
= 0,8
- Faktor korosi (C)
= 0,13 – 0,5 mm/tahun
yang digunakan
= 0,01 in/tahun
- Umur alat (N)
= 15 tahun
- Tekanan Operasi
= 1 atm = 14,696 psia
- Tekanan Hidrostatik (Ph)
= = Ph
(𝐻𝐻𝑐𝑐 − 1) 144
× 𝜌𝜌
(19,2 ft − 1) 144
= 6,2 psia
× 49,068 lb/ft 3
- Tekanan Operasi (P) P
= Po + Ph
P
= (14,696 + 6,2) psia = 20,9 psia
- Tekanan disain (Pd) Pd
= (1 + fk) × P = (1 + 0,2) × 20,9 psia
Pd
= 25,07 psia
Maka tebal shell : t =
(25,07 psia). (100,5 in)
�(12.650 psia). (0,8)� − �(0,6 ). (25,07 psia)�
t = 0,39 in
+ (0,01 in/tahun × 15 tahun)
digunakan shell standar dengan tebal 0,5 in. Tebal tutup dianggap sama dengan tebal shell karena terbuat dari bahan yang sama, yaitu setebal 0,5 in.
Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN D PERHITUNGAN SPESIFIKASI PERALATAN UTILITAS
D.1
Pompa air sungai (J – 01) Fungsi
: Mengalirkan air sungai ke bak penampung air sungai (reservoir).
Tipe
: Pompa sentrifugal.
Laju alir air, Fw = 53.895 kg/jam = 33 lbm/detik Densitas, ρw
= 62,43 lb/ft3
Viskositas, µw = 0,5494 cP = 0,000369 lbm/ft.detik Maka, laju alir volumetrik air, F
Qw = ρ w = w
33 lb m ⁄detik 62,43 lb m ⁄ft 3
= 0,529 ft3/detik
Perencanaan pompa Diameter pipa ekonomis, De : De = 3,9 . (Q)0,45 . (ρ)0,13 3
(Peter dkk, 1990) 0,45
= 3,9 . (0,529 ft /detik)
3 0,13
. (62,43 lb/ft )
= 5,01 in Dari App. 5, Perry, 1997 dipilih : - Jenis pipa
= Carbon steel, sch.40
- Diameter nominal
= 5 in
= 0,04167 ft
- Diameter dalam (ID)
= 5,047 in
= 0,04205 ft
- Diameter luar (OD)
= 5,563 in
= 0,04653 ft
- Luas penampang (Ai)
= 0,2006 ft2
Kecepatan rata – rata fluida, V
Q
=A = i
0,529 ft 3 ⁄detik
Bilangan reynold,
𝜌𝜌 . 𝑉𝑉 . 𝐷𝐷
0,2006 ft 2
=
= 2,635 ft/detik
62,43 lb ⁄ft 3 . 2,635 ft ⁄detik . 0,04205 ft
NRe
=
NRe
= 187.440,5 (Turbulen)
𝜇𝜇
0,000369
lb m ft . detik
Universitas Sumatera Utara
𝜀𝜀
0,00015 ft
= 0,04205 ft = 0,000587
𝐷𝐷
Dari App. C – 3, Foust, 1980, untuk nilai NRe = 187.440,5 dan 0,000587 diperoleh : f = 0,006.
𝜀𝜀
𝐷𝐷
=
Penentuan panjang total pipa, ΣL Kelengkapan pipa (App. C – 2a, Foust, 1980): - Panjang pipa lurus, L1 = 50 ft - 1 buah gate valve fully open (L/D = 13) L2 = 1 × 13 × 0,336 ft = 4,362 ft - 2 buah elbow standar 90 oC (L/D = 30) L3 = 2 × 30 × 0,336 ft = 20,130 ft - 1 buah sharp edge entrance (K = 0,5 ; L/D = 30) L4 = 1 × 30 × 0,336 ft = 10,065 ft - 1 buah sharp edge exit (K = 1 ; L/D = 60) L5 = 1 × 60 × 0,336 ft = 10,065 ft ΣL = L1 + L2 + L3 + L4 + L5 ΣL = 50 + 4,362 + 20,130 + 10,065 + 20,130 = 94,622 ft Penentuan friksi, ΣF ΣF =
f . V 2 . ΣL
=
(pers. 2.10 – 6 Geankoplis, 1983)
2 . g c .D
(0,006) . (2,653 ft ⁄detik )2 . 94,622 ft 2 . (32,174 lb m .ft ⁄lb f .s 2 ) . (0,04205 ft)
ΣF = 0,5828 ft.lbf/lbm
Kerja yang diperlukan, -Wf 1
2 . ∝ . 𝑔𝑔𝑐𝑐
Jika :
(𝑣𝑣22 − 𝑣𝑣12 ) + �
Z1
= 0,
Z2
= 6,562 ft,
𝑔𝑔 (𝑧𝑧2 − 𝑧𝑧1 ) 𝑔𝑔𝑐𝑐
� + (𝑃𝑃2 − 𝑃𝑃1 ) + ΣF + Wf = 0
V1 = V2 = 0 ft/detik, P2 – P1 = 0, g
= 9,8 m/detik2 = 32,152 ft/detik2
Universitas Sumatera Utara
gc
= 32,174 lbm.ft/lbf.detik2,
α
= 1,0 (aliran turbulen)
Maka, 1
2 . 1 . 32,174
(02 − 02 ) +
32,152 (6,562− 0) 32,174
Wf = - 7,14 ft.lbf/lbm
+ (0) + 0,5828 + Wf = 0
Daya pompa, Wp Wp =
−𝑊𝑊 𝑓𝑓 . 𝑄𝑄 . 𝜌𝜌
Wp =
�7,14 ft.
550
lb f �. lb m
ft 3 detik
�. (62,43 lb m ⁄ft 3 )
(550 ft . lb f ⁄s )⁄1 hp
Efisiensi pompa 75 % Daya aktual motor =
�0,529
0,4284 0,75
= 0,4284 hp
(pers. 2.7 – 30 Geankoplis, 1983)
= 0,571 hp
Digunakan pompa yang berdaya = 0,6 hp
D.2
Bak Penampung Air Sungai (BP – 01) Fungsi
= Untuk menampung air yang dipompakan dari sungai.
Tipe
= Bak persegi empat terbuat dari beton.
Laju air sungai= 53.895 kg/jam Waktu tinggal = 2 jam 53.895 kg
Jumlah air sungai
=
Densitas air sungai
= 1.000 kg/m3
Volume air sungai
=
Faktor kelonggaran
= 20 %
Volume bak
= (1 + 0,2) × 107,79 m3 = 129,35 m3
Tinggi bak
=2m
Panjang bak
= P (perbandingan P dan L adalah 1:1)
Volume
=P×L×T
129,35 m3
= L2 × 2
1 jam
× 2 jam
107.790 kg
1000 kg /m 3
L
= 8,042 m
P
= 8,042 m
= 107.790 kg
= 107,79 m3
Universitas Sumatera Utara
D.3
Clarifier (TT – 01) Fungsi
= Mengendapkan kotoran yang tersuspensi dalam air dengan menambahkan flokulan Al2(SO4)3.18H2O.
Tipe
= Tangki silinder vertikal dengan tutup bawah konis
Sudut konis
= 45o
Jumlah tangki
= 1 unit
Laju air sungai, Fw = 53.895 kg/jam = 33 lbm/detik Densitas, ρw
= 1.000 kg/m3
Waktu tinggal
= 0,5 jam
Jumlah air
= 26.947,5 kg
= 62,43 lbm/ft3
Maka, laju alir volumetrik air, F
Qw = ρ w = w
33 lb m ⁄detik
62,43 lb m ⁄ft 3
= 0,529 ft3/detik
Dirancang tangki dengan faktor kelonggaran 80 % dan dengan perbandingan tinggi (H) dan diameter (D) = 1,5
Volume bahan Faktor kelonggaran
26.947,5 kg
= 1.000 kg /m 3 = 26,9475 m3 = 20 %
Volume tangki
= (1 + 0,2) × 26,9475 m3 = 33,68 m3
Dimana :
= 4 πD2 Hs +
Tinggi silinder, Hs
= 1,5 D
Tinggi konis, Hk
=
Volume tangki
= Volume silinder + Volume konis 1
Maka, Volume tangki
1⁄2D tan ∝
1
1
πD2 �3 Hk � 4
; dengan α = 45o
1
= 4 πD2 (1,5D) +
1 4
33,68 m3
= 1,0467 D3
D
= 3,18 m
Hs
= 1,5 × 3,18 m = 4,77 m
Tinggi air dalam silinder =
100− 20 100
1⁄2D
πD2 �tan 45°�
× 4,77 m = 3,82 m
Universitas Sumatera Utara
Luas penampang silinder A
π
= 4 D2 =
A
3,14 4
(3,18 m)2
= 7,94 m2
Tebal silinder Ts
𝑃𝑃𝑑𝑑 . 𝑅𝑅𝑖𝑖
= 𝐸𝐸 .
𝐹𝐹 − 0,6𝑃𝑃 𝑑𝑑
Dimana :
+ (C × N)
Pd
= Tekanan disain (N/m2)
Ri E
= Jari – jari silinder = 0,5 D = 0,5 (3,18 m) = 1,59 m
F
= Stress yang diizinkan (N/m2) = 80.668.692 N/m2
C
= Faktor korosi (0,003 m/tahun)
N
= Umur alat (15 tahun)
Pd
= Ph + Pop
Ph
= ρ Hair g
= Efisiensi sambungan = 0,8
= 1.000 kg/m3 × 3,82 m × 9,8 m/s2 Ph
= 37.406,13 N/m2
Pop
= 101.325 N/m2
Pd
= 37.406,13 N/m2 + 101.325 N/m2 = 138.731,1 N/m2
Maka, Ts Ts
138.731,1 N/m 2 . 1,59 m
= (0,8) . (80.668.692 N/m 2 ) − 0,6(138.731,1 N/m 2 ) + (0,045 m) = 0,0484 m = 1,906 in ≈ 2 in
Tebal dished head Th
= 𝐸𝐸 .
𝑃𝑃𝑑𝑑 . 𝑅𝑅𝑜𝑜
Dimana :
𝐹𝐹 − 0,1𝑃𝑃 𝑑𝑑
Ro
= Do
Do
= D + 2Ts
+ (C × N)
Universitas Sumatera Utara
= 3,18 m + (2 × 0,0484 m) Do
= 3,28 m
Maka, Th Th
= (0,8) .
138.731,1 N/m 2 . 3,28 m (80.668.692 N/m 2 ) − 0,1(138.731,1 N/m 2 )
= 0,0512 m = 2,017 in ≈ 2 in
+ (0,045 m)
Tinggi dished head Dari tabel Brownell and Young, diperoleh : -
Grown radius (r)
= 90 in
= 2,286 m
-
Knuckle radius (icr)
= 5,5 in
= 0,139 m
-
Straight flange (Sf)
= 2 in
= 0,051 m
Maka, AB
= =
1 2 1 2
D − icr
(3,18 m) − 0,139 m
AB
= 1,45 m
BC
= r – icr = 2,286 m – 0,139 m
BC
= 2,15 m
AC
= √BC2 − AB2
AC b
2
2 = �(2,15 m)2 − (1,45 m)2
= 1,58 m = r – AC
= 2,286 m – 1,58 m b
= 0,704 m
Dengan demikian tinggi dished head (OA) : OA
= Th + b + Sf = 0,0512 m + 0,704 m + 0,051 m
OA
= 0,8064 m
Universitas Sumatera Utara
Tebal konis Tk
𝑃𝑃𝑑𝑑 . 𝐷𝐷𝑘𝑘
= �2.
Dimana : Dk
×
𝐸𝐸 . 𝐹𝐹 − 𝑃𝑃 𝑑𝑑
1
cos 45°
� + (C × N)
= D – 2Ts = 3,18 m – (2 × 0,0484 m)
Dk
= 3,08 m
Maka, Tk Tk
2
138.731,1 N/m . 3,08 m = � 2 . (0,8) . (80.668.692 × N/m 2 ) − (138.731,1 N/m 2 )
= 0,0513 m 1⁄2D o
Sin α = �
L
�
1
cos 45°
� + (0,045 m)
0,5 (3,28 m)
Sin 45o = � L
L
�
= 1,93 m
Tinggi konis Hk
= L . Cos α = 1,93 m × Cos 45o
Hk
= 1,01 m
Tinggi total tangki Htotal
= Hs + OA + Hk = 4,77 m + 0,8064 m + 1,01 m
Htotal
= 6,59 m
Penentuan pengaduk Jenis pengaduk
: flat 6 blade turbin impeller
Jumlah baffle
: 4 buah
Untuk turbin standar (McCabe, 1993), diperoleh Da/Dt = 1⁄3
; Da = 1⁄3 × 10,44 ft = 3,48 ft
E/Da = 1
; E = 3,48 ft
L/Da = 1⁄4
; L = 1⁄4 × 3,48 ft = 0,87 ft
W/Da = 1⁄5
; W = 1⁄5 × 3,48 ft = 0,69 ft
Universitas Sumatera Utara
J/Dt
; J = 1⁄12 × 10,44 ft = 0,87 ft
= 1⁄12
Dimana : Dt
= Diameter tangki
Da
= Diameter impeller
E
= Tinggi turbin dari dasar tangki
L
= Panjang blade pada turbin
W
= Lebar ¬ blade pada turbin
J
= Lebar blade
Kecepatan pengadukan, N = 1 putaran/detik Bilangan Reynold, NRe
=
𝜌𝜌 . 𝑁𝑁 . (𝐷𝐷𝑡𝑡 )2
=
(62,43
𝜇𝜇
𝑙𝑙𝑙𝑙 ). 𝑓𝑓𝑓𝑓 3
= 18.415,4
(1 𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝 /𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑 ) . (10,44 𝑓𝑓𝑓𝑓 )2 �0,000369
𝑙𝑙𝑙𝑙 𝑚𝑚 𝑓𝑓𝑓𝑓 .𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑
�
NRe > 10000, maka perhitungan pengadukan menggunakan rumus : K T . n 3 . (D a )2 . ρ gc
P
=
KT
= 6,3
P
=
P
= 6.226,2 ft.lbf/detik × 550 𝑓𝑓𝑓𝑓 .𝑙𝑙𝑙𝑙
(6,3) . (1 putaran /detik )3 . (3,48 ft)2 . �62,43 lb /ft 3 � ft
32,174 lb m . lb f .detik 2 1 ℎ𝑝𝑝
= 11,32 hp
𝑓𝑓 /𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑
Efisiensi motor penggerak 80 % Daya motor penggerak =
11,32 0,8
= 14,15 hp
Kebutuhan koagulan Digunakan koagulan Al2(SO4)3.18H2O sebanyak 10 mg/liter air (Walas, 2005). Jumlah koagulan yang ditambahkan = 10 mg/liter × 53,895 liter/jam = 558,95 mg/jam
Universitas Sumatera Utara
D.4
Sand Filter (TT – 02) Fungsi
=
Untuk menyaring partikel yang belum terendapkan pada aliran overflow clarifier.
Tipe
=
Gravity sand filter
Jumlah tangki
=
1 unit
Konstruksi
=
Stainless steel
Laju air sungai, Fw =
53.895 kg/jam
Densitas, ρw
= 1.000 kg/m
3
= 33 lbm/detik = 62,43 lbm/ft3
Maka, laju alir volumetrik air, F
Qw = ρ w = w
33 lb m ⁄detik 62,43 lb m ⁄ft 3
= 0,529 ft3/detik = 0,898 m3/menit
Digunakan kecepatan filtrasi, Qf = 0,5 m3/m2.menit
Maka luas penampang tangki sand filter, (A) : A
=
Qw
=
0,898 m 3 /menit
Qf
0,5 m 3 /m 2 .menit
= 1,79 m2
A
Dipilih tangki sand filter berbentuk persegi empat dengan tinggi lapisan pasir halus, pasir kasar dan kerikil masing-masing sebesar 0,3 m. Panjang sisi tangki (S) = √A
= �1,79 m2
S
D.5
= 1,34 m
Bak Air Bersih (BP – 02) Fungsi
= Untuk menampung air bersih yang keluar dari Sand filter.
Tipe
= Bak persegi empat terbuat dari beton.
Laju air bersih
= 53.895 kg/jam
Waktu tinggal
= 2 jam
Jumlah air bersih
=
53.895 kg 1 jam
× 2 jam
= 107.790 kg Densitas air bersih
= 1.000 kg/m3
Universitas Sumatera Utara
Volume air bersih
=
107.790 kg
1000 kg /m 3
= 107,79 m3
D.6
Faktor kelonggaran
= 20 %
Volume bak
= (1 + 0,2) × 107,79 m3 = 129,35 m3
Tinggi bak
=2m
Panjang bak
= P (perbandingan P dan L adalah 1:1)
Volume
=P×L×T
129,35 m3
= L2 × 2
L
= 8,042 m
P
= 8,042 m
Ion Exchanger (KE – 01 dan AE – 01) Terdiri dari 2 (dua) buah tangki yaitu tangki kation exchanger dan tangki anion exchanger. Air yang masuk ke ion exchanger adalah air make-up umpan boiler. a. Kation exchanger (KE – 01) Fungsi
=
untuk mengikat kation dalam air dengan menggunakan resin asam.
Laju air, Fw
=
53.895 kg/jam
Densitas, ρw
=
1000 kg/m3
Faktor keamanan desain 20 % Rate volumetrik air masuk (Q) : Q
= =
1,20 × 53.895 kg/jam 1000 kg/m 3
64,67 m3/jam
Diperkirakan kandungan air masuk yang akan dihilangkan kationnya sebagai berikut : Mg+2;Ca+2 = 0,7995 mek/liter Fe+2
= 0,356 mek/liter
Mn+2
= 0,0182 mek/liter
Total
= 0,8533 mek/liter
Universitas Sumatera Utara
Kation exchanger beroperasi 160 jam/minggu dengan 8 jam regenerasi perminggu. Total kation yang dihilangkan : =
0,8533 mek/liter × 1 grek/1000 mek × 64,67 m3/jam × 1000 liter/m3 ×160 jam
=
1.350,3165 grek
Resin yang digunakan jenis greensand (Fe silikat) dengan spesifikasi : (Perrys edisi 6 tabel 16 – 4 dan tabel 19 – 7 hal. 19 -41). Kapasitas penyerapan : 0,5 – 2,0 grek/liter ( diambil 0,5 grek/liter) Tinggi bed minimum : 24 in Regenerasi resin Volume resin, V
: HCl gr/liter resin =
kation yang diserap kapasitas penyerapan
=
1.350,3165 grek 0,5 grek/liter
=
2700,633 liter = 2,7006 m3
Dirancang tinggi bed h = D
4V = π
Diameter bed D
1
3
4 × 2,7006 = 3,14
1
3
= 1,5096 m
Digunakan diameter bed D = 1,5096 m Tinggi bed
h = D = 1,5096 m = 2 × tinggi bed
Tinggi tangki total H
= 2 × 1,5096 m = 3,0796 m Kebutuhan HCl untuk regenerasi resin : Diambil regenerasi : 110 % gr HCl/liter resin. HCl yang dibutuhkan = 1,1 gr HCl/liter × volume resin = 1,1 gr HCl/liter × 2700,633 liter = 2.970,6963 gr Untuk regenerasi digunakan larutan HCl 37% dengan densitas 1,180 gr/cm3. Kebutuhan HCl 37 % :
Universitas Sumatera Utara
2.970,6963 gr 1,180 gr/cm 3
=
= 2.517,5392 cm3 = 2,517 liter Jadi untuk setiap 8 jam regenerasi/minggu dibutuhkan larutan HCl 37% sebanyak 2,517 liter
b. Anion Exchanger (AE – 01) Fungsi
=
untuk mengikat anion dalam air dengan menggunakan resin basa.
Laju air, Fw
=
53.895 kg/jam
Densitas, ρw
=
1000 kg/m3
Faktor keamanan desain 20 % Rate volumetrik air masuk (Q) : Q
1,20 × 53.895 kg/jam 1000 kg/m 3
= =
64,67 m3/jam
Diperkirakan kandungan air masuk yang akan dihilangkan anionnya : SO4-2 : 200 mg/liter
= 0,4167 mgrek/liter
NO-
: 10 mg/liter
= 0,3333 mgrek/liter
-
: 1,5 mg/liter
= 0,0770 mgrek/liter
F
Total Anion
exchanger
= 0,8270 mgrek/liter
beroperasi
160
jam/minggu
dengan
8
jam
regenerasi/minggu. Total anion yang dihilangkan : =
0,8270 mgrek/liter × 64,67 m3/jam × 1 grek/1000 mgrek × 1000 liter/m3 × 160 jam
=
1.308,6977 grek
Resin yang digunakan jenis acrylicbased dengan spesifikasi : (Perrys edisi 6 tabel 16 – 4 hal. 16 – 10 dan tabel 19 – 7 hal. 19 – 41) a.
Kapasitas penyerapan : 0,35 – 0,70 grek/liter (diambil 0,5 grek/liter)
b.
Tinggi bed minimum : 30 in
c.
Regenerasi resin
: 70 – 140 gr NaOH/liter resin
Universitas Sumatera Utara
Volume resin, V
=
anion yang diserap kapasitas penyerapan
=
1.308,6977 grek 0,50 grek/ltr
=
2.617,3954 liter
=
2,6173 m3
Dirancang tinggi bed h = D
4 V = π
Diameter bed D
1
3
4 × 2,6173 = 3,14
Tinggi bed
(h)
1
3
= 1,4349 m
= D = 1,4349 m = 2 × tinggi bed
Tinggi tangki total H
= 2 × 1,4349 m = 2,9878 m Kebutuhan NaOH untuk regenerasi resin : Diambil regenerasi : 70 gr NaOH/liter resin. NaOH yang dibutuhkan = 70 gr/liter × volume resin = 70 gr /liter × 2.617,3954 liter = 183.217,678 = 183,2176 kg Jadi untuk setiap 8 jam regenerasi/minggu dibutuhkan NaOH = 183,2176 kg.
D.7
Tangki Air Umpan Boiler (TT – 03) Fungsi
= menampung air yang keluar dari anion exchanger dan kondesat steam yang diresirkulasi untuk kebutuhan air umpan boiler.
Tipe
= Tangki persegi dengan konstruksi Stainless steel.
Laju air bersih
= 53.895 kg/jam
Waktu tinggal
= 2 jam
Jumlah air bersih
=
53.895 kg 1 jam
× 2 jam
= 107.790 kg
Universitas Sumatera Utara
Densitas air bersih
= 1.000 kg/m3
Volume air bersih
=
107.790 kg
1000 kg /m 3
= 107,79 m3
D.8
Faktor kelonggaran
= 20 %
Volume bak
= (1 + 0,2) × 107,79 m3 = 129,35 m3
Tinggi bak
=2m
Panjang bak
= P (perbandingan P dan L adalah 1:1)
Volume
=P×L×T
129,35 m3
= L2 × 2
L
= 8,042 m
P
= 8,042 m
Bak Air Pendingin (BP – 03) Fungsi
= menampung air pendingin make-up dan air bekas pendingin yang disirkulasi setelah melewati cooling tower.
Tipe
= Tangki persegi dengan konstruksi beton.
Laju air bersih
= 128.127,6 kg/jam
Waktu tinggal
= 1 jam
Jumlah air bersih
=
128.127,6 kg 1 jam
× 1 jam
= 128.127,6 kg Densitas air bersih
= 1.000 kg/m3
Volume air bersih
=
Faktor kelonggaran
= 20 %
Volume bak
= (1 + 0,2) × 128,13 m3 = 153,75 m3
Tinggi bak
=2m
Panjang bak
= P (perbandingan P dan L adalah 1:1)
Volume
=P×L×T
153,75 m3
= L2 × 2
128.127,6 kg 1000 kg /m 3
L
= 8,768 m
P
= 8,768 m
= 128,13 m3
Universitas Sumatera Utara
D.9
Bak Air Domestik (BP – 04) Fungsi
= Untuk menampung air untuk keperluan domestik.
Tipe
= Tangki persegi dengan konstruksi beton.
Laju air bersih
= 15.994,13 kg/jam
Waktu tinggal
= 1 jam
Jumlah air bersih
=
15.994,13 kg 1 jam
× 1 jam
= 15.994,13 kg Densitas air bersih
= 1.000 kg/m3
Volume air bersih
=
15.994,13 kg 1000 kg /m 3
= 15,99 m3 Faktor kelonggaran
= 20 %
Volume bak
= (1 + 0,2) × 15,99 m3 = 19,19 m3
Tinggi bak
=2m
Panjang bak
= P (perbandingan P dan L adalah 1:1)
Volume
=P×L×T
19,19 m3
= L2 × 2
L
= 3,097 m
P
= 3,097 m
D.10 Cooling Tower (CT – 01) Fungsi
= mendinginkan air pendingin sebelum disirkulasi.
Tipe
= Induced draft cooling tower
Laju air, Fw
= 144.261,0947 kg/hr
Densitas, ρw
= 1000 kg/m3
Laju Volumetrik air (Q) = =
𝐹𝐹𝑤𝑤
𝜌𝜌 𝑤𝑤
128.127,6 kg/jam 1000 kg/m 3
= 128,12 kg/hr (635,19 gpm) Suhu air masuk CT – 01 = 45 oC = 113 oF Suhu air keluar CT – 01 = 30 oC = 86 oF Suhu wet bulb
= 70 oF
Universitas Sumatera Utara
= 16 oF
Suhu approach
= 86 – 70
Suhu range
= 113 – 86 = 27 oF
Konsentrasi air 4 gpm/ft2 (Perrys edisi 6 hal. 12 – 15). Maka didapat luas permukaan teoritis tower (A) : A
=
635,19 gpm = 158,7975 ft2 2 4gpm/ft
Power teoritis fan (untuk 100 % standard performance) 0,04 Hp/ft2 luas tower. Power fan P
= 0,04 hp/ft2 × 158,7975 ft2 = 6,3519 hp
Power motor; BHp
=
P efisiensi motor
=
6,3519 hp 0,87
= 7,4728 hp Digunakan power motor standar sebesar 8 hp.
Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN E PERHITUNGAN ASPEK EKONOMI Dalam rencana pra rancangan pabrik pembuatan pektin dari kulit buah kakao ini digunakan asumsi sebagai berikut : 1. Perusahaan beroperasi selama 330 hari dalam setahun. 2. Kapasitas produksi maksimal adalah 5.000 ton/tahun. 3. Perhitungan didasarkan pada harga peralatan terpasang. 4. Harga alat disesuaikan dengan basis Desember 2010, dimana nilai tukar dollar terhadap rupiah adalah US$ 1=Rp 8.975,- (Harian kompas ,2010)
LE.1
Modal Investasi Tetap
LE.1.1
Modal Investasi Tetap Langsung (MITL)
A. Biaya Tanah Biaya tanah pada lokasi pabrik diperkirakan = Rp 250.000,-/m2 (Masyarakat Sei Alim asahan, 2010) Harga tanah seluruhnya
= 9300 m2 × Rp. 250.000,-/m2 = Rp. 2.325.000.000,-
Biaya perataan tanah diperkirakan 5 % dari harga tanah seluruhnya Biaya perataan tanah = 0,05 × Rp 2.325.000.000,- (Peters dkk, 2004) = Rp. 116.250.000,Total biaya tanah
= Rp. 2.325.000.000,- + Rp. 116.250.000,= Rp. 2.441.250.000.-
Universitas Sumatera Utara
B. Harga Bangunan Perincian harga bangunan dapat dilihat pada tabel LE.1 berikut : Tabel LE.1 Perincian harga bangunan Nama Bangunan
Luas 2
(m )
Harga (Rp/m2)
Jumlah (Rp)
2.800
3.000.000
8.400.000.000
Kantor
300
2.000.000
600.000.000
Parkir
500
600.000
300.000.000
Tempat Ibadah
100
1.000.000
100.000.000
80
500.000
40.000.000
Poliklinik
100
1.000.000
100.000.000
Bengkel
200
1.200.000
240.000.000
Pembangkit Listrik
150
2.000.000
300.000.000
Pengolahan Air
500
2.000.000
1.000.000.000
Pengolahan Limbah
320
500.000
160.000.000
Ruang Boiler
200
2.500.000
500.000.000
Area Kosong
1.245
200.000
249.000.000
50
1000.000
50.000.000
1.000
2.000.000
2.000.000.000
Laboratorium
380
100.000
38.000.000
Gudang Produk
375
2.500.000
937.500.000
Taman
500
500.000
250.000.000
Gudang Bahan Baku
500
600.000
300.000.000
9.300
23.200.000
15.564.500.000
Area proses
Kantin
Pos Keamanan Jalan
Total
Universitas Sumatera Utara
C. Perincian Harga Peralatan Harga peralatan dapat dicari dengan menggunakan persamaan berikut : 𝑋𝑋
𝐼𝐼
𝑚𝑚
𝐶𝐶𝑋𝑋 = 𝐶𝐶𝑌𝑌 �𝑋𝑋2 � . �𝐼𝐼𝑋𝑋 �
Dimana :
2
𝑌𝑌
CX
= Harga alat pada tahun pembelian (2010)
CY
= Harga alat pada kapasitas yang tersedia
IX
= Index harga pada tahun 2015
Iy
= Index harga pada tahun yang tersedia
X1
= Kapasitas alat yang tersedia
X2
= Kapasitas alat yang diinginkan
m
= Faktor eksponensial untuk jenis alat yang tersedia
Untuk menghitung semua harga peralatan pada pabrik, digunakan Metode Marshall R Swift Equipment Cost Index. Index yang digunakan adalah Chemical Engineering Plant Cost Index (Peters dkk,2004). Tabel LE.2 Data Index Harga Chemical Engineering (CE) Tahun (Xi)
Index (Yi)
n
Xi2
Yi2
Xi . Yi
2001
394,30
1
1
155.472,49
394,30
2002
395,60
2
4
156.499,36
791,20
2003
402,00
3
9
161.604,00
1.206,00
2004
444,20
4
16
197.313,64
1.776,80
2005
468,20
5
25
219.211,24
2.341,00
2006
499,60
6
36
249.600,16
2.997,60
2007
592,40
7
49
280.264,36
3.705,80
2008
575,40
8
64
331.085,16
4.603,20
2009
600,24
9
81
360.288,06
5.402,16
2010
632,60
10
100
400.182,76
6.326,00
Total
4.941,54
55
385
2.511.521,23
29.544,06
(Sumber : Peters dkk, 2004)
Universitas Sumatera Utara
Untuk mencari Index harga pada tahun 2015 digunakan Metode Regresi Koefisien Korelasi, yaitu : 𝑟𝑟 =
𝑟𝑟 =
(𝑛𝑛 . ∑ 𝑋𝑋𝑖𝑖 . 𝑌𝑌𝑖𝑖 ) − �∑ 𝑋𝑋𝑖𝑖 . ∑ 𝑌𝑌𝑖𝑖 �
���𝑛𝑛. ∑ 𝑋𝑋𝑖𝑖 2 − (∑ 𝑋𝑋𝑖𝑖 )2 �� × �𝑛𝑛. ∑ 𝑌𝑌𝑖𝑖 2 − (∑ 𝑌𝑌𝑖𝑖 )2 � (10 𝑥𝑥 29544,06) − (55 x 4941,54)
�{(10 x 385 − (55)2 )} × {55 x 2511521.228 − (4941,54)2 }
= 0,986
Harga koefisien yang mendekati +1 menyatakan bahwa terhadap hubungan linier antar variabel X dan Y, sehingga persamaan regresi yang mendekati adalah persamaan Regresi Linier. Persamaan umum Regresi Linier adalah Y= a + b X Dengan :
Y
= Index harga pada tahun yang dicari (2015)
X
= Variabel tahun ke n
a, b
= Tetapan persamaan regresi
dimana a dan b dapat dicari dengan menggunakan rumus : 𝑎𝑎 =
=
𝑏𝑏 =
=
�∑ 𝑋𝑋𝑖𝑖 2 × ∑ 𝑌𝑌𝑖𝑖 � − (∑ 𝑋𝑋𝑖𝑖 × ∑ 𝑋𝑋𝑖𝑖 . 𝑌𝑌𝑖𝑖 ) 2 �𝑛𝑛 . ∑ 𝑋𝑋𝑖𝑖 � − (∑ 𝑋𝑋𝑖𝑖 )2
(385 × 4941,54)−(55 × 29544 ,06 ) (10 ×385)−55 2
= 336,448
(𝑛𝑛 𝑥𝑥 ∑ 𝑋𝑋𝑖𝑖 . 𝑌𝑌𝑖𝑖 ) − (∑ 𝑋𝑋𝑖𝑖 × ∑ 𝑌𝑌𝑖𝑖 . ) 2 �𝑛𝑛 . ∑ 𝑋𝑋𝑖𝑖 � − (∑ 𝑋𝑋𝑖𝑖 )2
(10 × 29544,06) − (55 × 4941,54 ) = 28,6738 (10 × 385) − 552
Sehingga persamaa regresi linier adalah : Y = a + b.X Y = 336,448 + 28,6738X
Dengan demikian harga index pada tahun 2015 (n = 15 tahun, maka X = 15) adalah, Y2015 = 336,448 + 28,6738 (15) = 766,555 Untuk alat yang tidak tersedia, faktor eksponennya (m) dianggap 0,6 (Peters dkk, 2004).
Universitas Sumatera Utara
Contoh perhitungan estimasi harga peralatan : Nama alat
: Vaporizer (V – 310)
Jumlah
: 1 unit : 272,074 ft2
Luas permukaan (X2)
(Lampiran C)
Untuk Vaporizer (V-310), luas permukaan yang disediakan X1
= 272,04 ft2
Cy
= US$ 50.000
(Peters dkk,2004)
IX2015
= 766,555
(Persamaan regresi)
Iy2010
= 632,6
(Dari tabel LD-2)
m
= 0,54
(Peters dkk,2004)
Maka harga Vaporizer pada tahun 2010 : 𝑋𝑋
𝐼𝐼
𝑚𝑚
𝐶𝐶𝑋𝑋 = 𝐶𝐶𝑌𝑌 �𝑋𝑋2 � . �𝐼𝐼𝑋𝑋 � 1
𝑌𝑌
272,074
58114 ,155 0,54
𝐶𝐶𝑥𝑥 = 𝑈𝑈𝑈𝑈$ 50.000 × �272,074 � � = US$ 58.063,21 ×
𝑅𝑅𝑅𝑅 .8.975
= Rp.521.117.267.13
𝑈𝑈𝑈𝑈$ 1
632,6
�
Dengan cara yang sama perkirakan harga alat proses yang lainnya dapat dilihat pada tabel LE.3, LE.4, LE.5 dan LE.6 untuk perkiraan harga peralatan utilitas pada Pabrik Pembuatan Pektin dari Kulit Buah Kakao.
Universitas Sumatera Utara
Tabel LE.3 Daftar Peralatan Proses Impor dan Perkiraan Harganya. No.
Nama Alat
Jumlah
Harga Satuan
Harga
1
Belt Conveyor (BC-112)
1
173.000.450
173.000.450
2
Crusher (SR-110)
1
496.095.200
496.095.200
3
Screw Conveyor (SC)
3
123.576.587
370.729.761
4
Tangki Ekstraktor (EX-210)
1
5
Rotary Drum Vacuum Filter (RDVF)
6
130.057.729
780.346.374
6
Vaporizer (V-310)
1
521.117.267
521.117.267
7
Kondensor (E-312)
1
102.602.384
102.602.384
8
Mixer (M-320)
2
9
Rotary Dryer (RD-340)
1
495.261.311
495.261.311
10
Blower (B-342)
1
16.623.220
16.623.220
11
Cooler (E-316)
1
33.097.543
33.097.543
12
Kondensor (E-352)
1
126.023.842
126.023.842
13
Kondensor (E-345)
1
99.827.365
99.827.365
Total
21
1.273.224.983 1.273.224.983
1.161.245.128 2.322.490.256
4.751.753.009 6.810.439.956
(Sumber : Peters dkk, 2004)
Tabel LE.4 Daftar Peralatan Proses Non – Impor dan Perkiraan Harganya. No.
Nama Alat
1
Tangki HCl (TT-211)
2
Penampung Cake Kulit (BP-222)
3
Pompa HCl ( J-212)
4
Pompa Ekstraktor (J-221)
5
Pompa Filtrat (J-311)
6
Pompa Produk Bawah Vaporizer (J-315)
7
Pompa Produk Atas Vaporizer (J-313)
8
Tangki Produk Atas Vaporizer (TT-314)
9
Pompa Keluaran Cooler (J-321)
10
Tangki Destilasi (TD-350)
11
Pompa (J-353)
Jumlah Harga Satuan
Harga
1
42.065.000
42.065.000
3
4.000.000
12.000.000
1
10.325.500
10.325.500
1
10.325.500
10.325.500
1
8.625.750
8.625.750
1
12.540.250
12.540.250
1
10.185.900
10.185.900
1
22.065.500
22.065.500
1
12.540.250
12.540.250
1
165.362.300
165.362.300
1
10.185.900
10.185.900
Universitas Sumatera Utara
12
Tangki penyimpan IPA (TT-354)
1
25.075.500
25.075.500
13
Pompa IPA (J-322)
1
10.185.900
10.185.900
14
Pompa (J-331)
1
12.540.250
12.540.250
15
Pompa Filtrat (J-351)
1
12.540.250
12.540.250
16
Tangki penampungan produk (TT-344)
2
206.502.800
413.005.600
19
575.066.550
789.569.350
Total (Sumber : Alibaba.com, 2010)
Tabel LE.5 Daftar Peralatan Utilitas Impor dan Perkiraan Harganya. No.
Nama Alat
Jumlah Harga Satuan
Harga
1
Screening (S-01)
1
67.576.031
67.576.031
2
Sand Filter (SF-01)
1
97.060.619
97.060.619
3
Penukar Kation (CE-01)
1
38.544.266
38.544.266
4
Penukar Anion (AE-01)
1
38.544.266
38.544.266
5
Boiler (B-01)
1
287.350.676
287.350.676
6
Deaerator (D-01)
1
23.756.800
23.756.800
7
Clarifier (CL-01)
1
451.219.782
451.219.782
7
Total
1.004.052.440 1.004.052.440
(Sumber : Peters dkk, 2004)
Tabel LE.6 Daftar Peralatan Utilitas Non – Impor dan Perkiraan Harganya. No.
Nama Alat
Jumlah Harga Satuan
Harga
1
Bak Pengendapan (BP-01)
1
8.000.000
8.000.000
2
Tangki NaOH (TT-07)
1
2.573.250
2.573.250
3
Tangki asam sulfat (TT-05)
1
3.199.950
3.199.950
4
Tangki kaporit (TT-03)
1
1.725.300
1.725.300
5
Kolam Aerasi (C-01)
1
20.284.000
20.284.000
6
Pompa 1 (J-01)
1
5.450.000
5.450.000
7
Pompa 2 (J-02)
1
5.450.000
5.450.000
8
Pompa 3 (J-03)
1
5.450.000
5.450.000
9
Pompa 4 (J-04)
1
5.450.000
5.450.000
Universitas Sumatera Utara
10
Pompa 5 (J-05)
1
5.450.000
5.450.000
11
Pompa 6 (J-06)
1
5.450.000
5.450.000
11
68.482.500
68.482.500
Total (Sumber : Alibaba.com, 2010)
Harga peralatan tersebut masih merupakan perkiraan, untuk harga alat impor sampai di lokasi pabrik ditambahkan biaya sebagai berikut : (Peters dkk, 2004) -
Biaya transportasi
=5%
-
Biaya asuransi
=1%
-
Bea masuk
= 15 %
-
PPn
= 10 %
-
PPh
= 10 %
-
Biaya gudang di pelabuhan
= 0,5 %
-
Biaya administrasi pelabuhan
= 0,5 %
-
Transportasi lokal
= 0,5 %
-
Biaya tak terduga
= 0,5 %
Total
= 43 %
Sedangkan untuk alat non – impor, biaya tambahan yang dikenakan hanya sebesar 21 % (yaitu biaya PPn 10%, PPh 10%, transportasi lokal 0,5 % dan biaya tidak terduga 0,5 %) dari harga alat. Maka, total harga peralatan sampai ke lokasi pabrik = (1,43 × (Rp. 6.810.439.956 + Rp. 1.004.052.440)) + (1,21 × ( Rp. 789.569.350 + Rp. 68.482.500)) = Rp. 12.212.966.865,-
Biaya pemasangan diperkirakan 10 % dari harga total peralatan (Peters dkk, 2004) Biaya pemasangan = 0,1 × Rp. 12.212.966.865,- = Rp. 1.221.296.686,-
Universitas Sumatera Utara
D. Harga peralatan terpasang (HPT) HPT
= Total harga peralatan + Biaya Pemasagan = Rp. 12.212.966.865 + Rp. 1.221.296.686 = Rp. 13.434.263.551,-
E. Instrumentasi dan Alat Kontrol Diperkirakan biaya instrumentasi dan alat kontrol 30 % dari total harga peralatan. (Peters dkk, 2004) Biaya instrumentasi dan alat kontrol
= 0,3 × Rp. 12.212.966.865,= Rp. 4.030.279.065,-
F. Biaya Perpipaan Diperkirakan biaya perpipaan 32 % dari total harga peralatan. (Peters dkk, 2004) Biaya perpipaan
= 0,32 × Rp. 12.212.966.865,= Rp. 4.298.964.336,-
G. Biaya Instalasi Listrik Diperkirakan biaya intalasi listrik 20 % dari total harga peralatan. (Peters dkk, 2004) Biaya instalasi listrik
= 0,2 × Rp. 12.212.966.865,= Rp. 2.442.593.373,-
H. Biaya Insulasi Diperkirakan biaya insulasi 25 % dari total harga peralatan. (Peters dkk, 2004) Biaya insulasi
= 0,25 × Rp. 12.212.966.865,= Rp. 3.053.241.716,-
I.
Biaya Investaris Kantor Diperkirakan biaya investaris kantor 5 % dari total harga peralatan. (Peters dkk, 2004)
Universitas Sumatera Utara
Biaya investaris kantor
= 0,05 × Rp. 12.212.966.865,= Rp. 610.648.343,-
J.
Biaya Perlengkapan Kebakaran dan Keamanan Diperkirakan biaya perlengkapan kebakaran dan keamanan 2 % dari total harga peralatan. (Peters dkk, 2004) Biaya perlengkapan kebakaran dan keamanan = 0,02 × Rp. 12.212.966.865,= Rp. 244.259.337,-
K. Biaya Sarana Transportasi Tabel LE.7 Biaya Sarana Transportasi Harga/Unit
Harga Total
(Rp)
(Rp)
New Prius Hybrid A/T
595.000.000
1.785.000.000
1
New Camry 2.4 G A/T
467.750.000
467.750.000
Mobil Manajer
5
Fortuner 2.5 G D. A/T
382.750.000
1.913.750.000
4.
Mobil Kabag
11
Avanza 1.3 E M/T
137.200.000
1.509.200.000
5.
Bus Karyawan
4
New Armada Evo M/T
300.000.000
1.200.000.000
5.
Truk
4
Dyna 4 110 Ps ST M/T
199.150.000
796.600.000
No.
Jenis Kendaraan
Unit
1.
Mobil Dewan Komisaris
3
2.
Mobil Direktur
3.
Jenis
7.672.300.000
Total
(Sumber : BeliToyota.com, 2010)
Total MITL
=A+B+D+E+F+G+H+I+J+K = Rp. 53.792.299.723,-
LE.1.2
Modal Investasi Tetap Tak Langsung (MITTL)
A. Pra Investasi Diperkirakan 10 % dari total harga peralatan (Peters dkk, 2004) = 0,1 × Rp. 12.212.966.865,= Rp. 1.221.296.686,-
Universitas Sumatera Utara
B. Engineering dan Supervisi Diperkirakan 5 % dari total harga peralatan (Peters dkk, 2004) = 0,05 × Rp. 12.212.966.865,= Rp. 610.648.343,C. Biaya Engineering dan Supervisi Diperkirakan 5 % dari total harga peralatan (Peters dkk, 2004) = 0,05 × Rp. 12.212.966.865,= Rp. 610.648.343,D. Biaya Kontraktor Diperkirakan 5 % dari total harga peralatan (Peters dkk, 2004) = 0,05 × Rp. 12.212.966.865,= Rp. 610.648.343,E. Biaya Legalitas Diperkirakan 1 % dari total harga peralatan (Peters dkk, 2004) = 0,01 × Rp. 12.212.966.865,= Rp. 122.129.669,F. Biaya Tak Terduga Diperkirakan 15 % dari total harga peralatan (Peters dkk, 2004) = 0,15 × Rp. 12.212.966.865,= Rp. 1.831.945.030,Total MITTL
=A+B+C+D+E+F = Rp. 4.396.668.071,-
Total MIT
= MITL + MITTL = Rp. 53.792.299.723 + Rp. 4.396.668.071 = Rp. 58.188.967.794,-
Universitas Sumatera Utara
LE.2
Modal Kerja Modal kerja dihitung untuk pengoperasian pabrik selama 3 bulan (90 hari).
LE.2.1
Persediaan Bahan Baku
a.
Persediaan Bahan Baku Proses
1.
Kulit kakao kering Kebutuhan = 6.344,56 kg/jam Harga/kg
= Rp. 3.000/kg
(Kompas, 2010)
Harga total = 90 hari × 24 jam × 6.344,56 kg/jam × Rp. 3000/kg = Rp. 41.112.748.800,-
2.
Larutan HCl Kebutuhan = 639,76 kg/jam Yang bisa digunakan kembali = 231,98 kg/jam Harga/kg
= Rp. 1.750/kg
(Icis Pricing, 2010)
Harga total = 90 hari × 24 jam × (639,76 – 231,98) kg/jam × Rp. 1.750/kg = Rp. 1.506.481.200,-
3.
Larutan Isopropil Alkohol Kebutuhan = 1.288,4 liter/jam
(A&K Petrochem, 2010)
Yang bisa digunakan kembali = 962,68 liter/jam Harga/liter = Rp. 80.000/liter Harga total = 90 hari × 24 jam × (1288,4 – 962,68) liter/jam × Rp.80.000/liter = Rp. 5.228.928.000,-
b. Persediaan Bahan Baku Utilitas 1.
Natrium Hidroksida (NaOH) Kebutuhan = 2,3108 kg/jam Harga
= Rp. 2.500,-/kg
(Icis Pricing, 2010)
Harga total = 90 hari × 2,3108 kg/jam × 24 jam × Rp. 2.500/kg = Rp. 12.478.320,-
Universitas Sumatera Utara
2.
Asam sulfat (H2SO4) Kebutuhan = 71,5576 kg/jam Harga
= Rp. 1.400,-/kg
(Icis Pricing, 2010)
Harga total = 90 hari × 71,5576 kg/jam × 24 jam × Rp. 1.400,-/kg = Rp. 216.390.182,-
3.
Kaporit Kebutuhan = 0,12 kg/jam Harga
= Rp.18.000,-/kg
(Iklanmax.com, 2010)
Harga total = 90 hari × 0,12 kg/jam × 24 jam × Rp. 18.000,-/kg = Rp. 4.665.600,-
4.
Solar Kebutuhan = 16,405 liter/jam Harga
= Rp. 4.500,-/liter
(PT. Pertamina, 2010)
Harga total = 90 hari × 16,405 liter/jam × 24 jam × Rp. 4.500,-/liter = Rp. 159.456.600,-
5.
Alum (Al2(SO4)3.18H2O) Kebutuhan = 1,7509 kg/jam Harga
= Rp. 2.500,-/kg
(PT. HSCM, 2010)
Harga total = 90 hari × 1,7509 kg/jam × 24 jam × Rp. 2.500,-/kg = Rp. 9.454.860,-
6.
Natrium Karbonat (Na2CO3) Kebutuhan = 0,495 kg/jam Harga
= Rp. 3.500,-/kg
(PT. HSCM, 2010)
Harga total = 90 hari × 0,495 kg/jam × 24 jam × Rp. 3.500,-/kg = Rp. 3.742.200,-
Total biaya persediaan bahan baku proses dan utilitas selama 3 (tiga) bulan adalah = Rp. 48.254.406.242,-
Universitas Sumatera Utara
Maka total biaya persediaan bahan baku proses dan utilitas selama 1 (satu) tahun adalah = Rp. 48.254.406.242,-/90 hari × 330 hari/90 hari = Rp. 176.932.822.889
LE.2.2
Kas
1.
Gaji Pegawai
Tabel LE.8 Perincian Gaji Pegawai No
Jabatan
Jumlah
Gaji/bulan
Gaji Total
(Rp)
(Rp)
1
Dewan Komisaris
3
20.000.000
60.000.000
2
Direktur
1
25.000.000
25.000.000
2
Sekretaris
1
3.500.000
3.500.000
3
Manajer
5
12.000.000
60.000.000
4
Staff Ahli
1
10.000.000
10.000.000
5
Kepala Bagian
11
7.500.000
82.500.000
6
Kepala Seksi
13
5.000.000
65.000.000
7
Karyawan
92
3.500.000
322.000.000
8
Dokter
1
5.000.000
5.000.000
9
Perawat
4
3.000.000
12.000.000
10
Petugas Keamanan
14
2.500.000
35.000.000
11
Petugas Kebersihan
10
1.500.000
15.000.000
12
Supir
4
2.000.000
8.000.000
Total
Total gaji pegawai selama 3 bulan
160
Total
703.000.000
= 3 × Rp. 703.000.000,= Rp. 2.109.000.000,-
2. Biaya Administrasi Umum Diperkirakan 5 % dari gaji pegawai = 0,05 × Rp. 2.109.000.000,= Rp. 35.150.000,-
Universitas Sumatera Utara
3. Biaya Pemasaran Diperkirakan 5 % dari gaji pegawai = 0,05 × Rp. 2.109.000.000,= Rp. 35.150.000,-
4. Pajak Bumi dan Bangunan Dasar perhitungan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) mengacu kepada Undang – Undang RI No. 20 Tahun 2000 Jo UU No.21 Tahun 1997 tentang Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan adalah sebagai berikut : -
Yang menjadi objek pajak adalah perolehan hak atas tanah dan hak atas bangunan (Pasal 2 ayat 1 UU No. 20/00).
-
Dasar pengenaan pajak adalah nilai perolehan objek pajak (Pasal 6 ayat 1 UU No. 20/00).
-
Tarif pajak ditetapkan sebesar 5 % (Pasal 5 UU No. 21/97).
-
Nilai perolehan objek pajak tidak kena pajak ditetapkan sebesar Rp. 30.000.000,- (Pasal 7 ayat 1 UU No. 21/97).
-
Besarnya pajak yang terutang dihitung dengan cara mengalikan tarfi pajak dengan nilai perolehan objek kena pajak (Pasal 8 ayat 2 UU No. 21/97).
Maka berdasarkan penjelasan di atas, perhitungan PBB ditetapkan sebagai berikut. Tabel LE.9 Wajib Pajak Pabrik Pembuatan Pektin dari Kulit Kakao Objek Pajak Bumi
Luas (m2) 9.300
NPOP (Rp) Per m2
Jumlah
100.000
930.000.000
Bangunan
6.055 300,000 1.816.500.000 Nilai Perolehan Objek Pajak (NPOP) sebagai dasar pengenaan PBB = Rp. 930.000.000 + Rp. 1.816.500.000 = Rp. 2.746.500.000,Bangunan yang tidak kena pajak ialah tempat ibadah yaitu sebesar 100 m2 NPOP Tidak Kena Pajak
= Rp. 30.000.000,-
NPOP untuk penghitung PBB
= Rp. 2.746.500.000 - Rp.30.000.000 = Rp. 2.716.500.000,-
Universitas Sumatera Utara
Pajak Bumi dan Bangunan yang terutang
= 5 % × Rp. 2.716.500.000,= Rp. 135.825.000,-
Pajak Bumi dan Bangunan per 3 bulan
= (3/12) × Rp. 135.825.000,= Rp. 33.956.250,-
Tabel LE.10 Perincian Biaya Kas per 3 Bulan No
Jenis Biaya
Jumlah (Rp.)
1
Gaji Pegawai
2.109.000.000
2
Administrasi
35.150.000
3
Pemasaran
35.150.000
4
Pajak Bumi dan Bangunan
33.956.250
Total
LE.2.3
2.213.256.250
Biaya Start-Up Diperkirakan 12 % dari Modal Investasi Tetap (Peters dkk, 2004) = 0,12 × Rp. 58.188.967.794,- = Rp. 6.982.676.135,-
LE.2.4
Piutang Dagang 𝑃𝑃𝑃𝑃 =
𝐼𝐼𝐼𝐼
12
Dimana :
1.
× 𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻 PD
= Piutang dagang
IP
= Jangka waktu kredit yang diberikan (3 bulan)
HPT
= Hasil penjualan tahunan
Penjualan Pektin Produksi pektin kulit kakao
= 5.000.000 kg/tahun
Harga jual pektin adalah
= Rp. 58.225,31/kg
(AUIC, 2010)
Hasil penjualan pektin per tahun, = 5.000.000 kg/tahun × Rp. 58.225,31/kg = Rp. 291.126.562.500,-
2.
Penjualan Cake Kulit Kakao Produksi cake kulit kakao
= 47.922.170 kg/tahun
Harga jual cake per kg adalah
= Rp. 250/kg (Kompas, 2010)
Universitas Sumatera Utara
Hasil penjualan cake per tahun,
= 47.922.170 kg/tahun × Rp. 250/kg = Rp. 11.980.542.500,-
3.
Penjualan Larutan Pektin Encer Produksi larutan pektin encer
= 120.832.640 kg/tahun
Harga jual larutan per kg adalah
= Rp. 850/kg
Hasil penjualan larutan pektin encer per tahun, = 120.832.640 kg/tahun × Rp. 850/kg = Rp. 102.707.744.000,-
Total Hasil Penjualan Tahunan = Rp. 291.126.562.500 + Rp. 11.980.542.500 + Rp. 102.707.744.000 = Rp. 405.814.849.000,3
Piutang dagang = 12 × Rp. 405.814.849.000,= Rp. 101.453.712.250,-
Tabel LE.11 Perincian Modal Kerja No
Jenis Biaya
Jumlah (Rp.)
1
Bahan baku proses dan utilitas
48.254.406.242
2
Kas
2.213.256.250
3
Start up
6.982.676.135
4
Piutang Dagang
101.453.712.250
Total
158.904.050.878
Total Modal Investasi = Modal Investasi Tetap + Modal Kerja = Rp. 58.188.967.794 + Rp. 158.904.050.878 = Rp. 217.093.018.672,-
Universitas Sumatera Utara
Modal ini berasal dari : 1. Modal Sendiri
= 60 % dari total modal investasi = 0,6 × Rp. 217.093.018.672,= Rp. 130.255.811.203,-
2. Pinjaman dari Bank
= 40 % dari total modal investasi = 0,4 × Rp. 217.093.018.672,= Rp. 86.837.207.469,-
LE.3
Biaya Produksi Total
LE.3.1
Biaya Tetap (Fixed Cost = FC)
A. Gaji Tetap Karyawan Gaji tetap karyawan terdiri dari gaji tetap tiap bulan ditambah 3 bulan gaji yang diberikan sebagai tunjangan, sehingga Gaji total = (12 + 3) × Rp. 703.000.000 = Rp. 10.545.000.000,-
B. Bunga Pinjaman Bank Diperkirakan 8,25 % dari modal pinjaman bank (Bank Mandiri, 2010) = 0,0825 × Rp. 86.837.207.469,= Rp. 7.381.162.635,-
C. Despresiasi dan Amortiasi Pengeluaran untuk memperoleh harta berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 1 (satu) tahun harus dibebankan sebagai biaya untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan melalui penyusutan (Rusdji, 2004). Pada Perancangan pabrik ini, dipakai metode garis lurus atau straight line method. Dasar penyusutan menggunakan masa manfaat dan tarif penyusutan sesuai dengan Undang – Undang Republik Indonesia No. 17 Tahun 2000 Pasal 11 ayat 6 seperti yang tertera pada tabel LE.12 berikut ini.
Universitas Sumatera Utara
Tabel LE.12 Aturan Depresiasi sesuai UU Republik Indonesia No.17 Tahun 2000 Wujud Harta
Masa
Tarif
(Tahun)
(%)
Beberapa Jenis Harta
I. Bukan Bangunan 1. Kelompok 1
4
25,00 Mesin kantor, Perlengkapan
2. Kelompok 2
8
12,25 Kendaraan, Truk kerja
3. Kelompok 3
16
6,25 Mesin Industri Kimia
20
5,00 Bangunan, Sarana penunjang
II. Bangunan Permanen (Sumber : Rusdji, 2004)
Despresiasi dihitung dengan metode garis lurus dengan harga akhir nol. 𝐷𝐷 =
𝑃𝑃−𝐿𝐿 𝑛𝑛
Dimana :
D
= Despresiasi per tahun
P
= Harga awal peralatan
L
= Harga akhir peralatan
n
= Umur peralatan (tahun)
Semua modal investasi tetap langsung (MITL) kecuali tanah mengalami penyusutan yang
disebut depresiasi, sedangkan modal investasi
tetap tidak langsung (MITTL) juga mengalami penyusutan dan disebut amortiasi. Biaya amortiasi diperkirakan 20 % dari MITTL, sehingga Amortiasi
= 0,2 × Rp. 4.396.668.071,= Rp. 879.333.614,-
Tabel LE.13 Perkirakan Biaya Depresiasi Komponen Bangunan
Biaya (Rp)
Umur (tahun)
Depresiasi (Rp)
15.564.500.000
20
778.225.000
Peralatan proses
7.600.009.306
16
475.000.582
Peralatan utilitas
1.072.534.940
16
67.033.434
Instrumentasi
4.030.279.065
4
1.007.569.766
Perpipaan
4.298.964.336
4
1074.741.084
Universitas Sumatera Utara
Instalasi listrik
2.442.593.373
4
610.648.343
Insulasi
3.053.241.716
4
763.310.429
Invertaris kantor
610.648.343
4
152.662.086
Perlengkapan
244.259.337
4
61.064.834
7.672.300.000
8
959.037.500
Sarana transportasi
Total
5.949.293.058
(Sumber : Peters dkk, 2004)
Total biaya depresiasi dan amortiasi = Rp. 5.949.293.058 + Rp. 879.333.614 = Rp. 6.828.626.673,-
D. Biaya Tetap Perawatan -
Perawatan mesin dan alat-alat proses Diperkirakan 5 % dari harga peralatan terpasang (Peters dkk, 2004) = 0,05 × Rp. 13.434.263.551,-
-
= Rp. 671.713.178,-
Perawatan bangunan Diperkirakan 5 % dari harga bangunan (Peters dkk, 2004) = 0,05 × Rp. 15.564.500.000,-
-
= Rp. 778.225.000,-
Perawatan kendaraan Diperkirakan 5 % dari harga kendaraan (Peters dkk, 2004) = 0,05 × Rp. 7.672.300.000,-
-
= Rp. 383.615.000,-
Perawatan instrumentasi dan alat kontrol Diperkirakan 5 % dari harga instrumentasi dan alat kontrol (Peters dkk, 2004) = 0,05 × Rp. 4.030.279.065,-
-
= Rp. 201.513.953,-
Perawatan perpipaan Diperkirakan 5 % dari harga perpipaan (Peters dkk, 2004) = 0,05 × Rp. 4.298.964.336,-
-
= Rp. 214.948.217,-
Perawatan instalasi listrik Diperkirakan 5 % dari harga instalasi listrik (Peters dkk, 2004) = 0,05 × Rp. 2.442.593.373,-
= Rp. 122.129.669,-
Universitas Sumatera Utara
-
Perawatan insulasi Diperkirakan 5 % dari harga insulasi (Peters dkk, 2004) = 0,05 × Rp. 3.053.241.716,-
-
= Rp. 152.662.086,-
Perawatan invertaris kantor Diperkirakan 5 % dari harga invertaris kantor (Peters dkk, 2004) = 0,05 × Rp. 610.648.343,-
-
= Rp. 30.532.417,-
Perawatan perlengkapan kebakaran Diperkirakan 5 % dari harga perlengkapan kebakaran (Peters dkk, 2004) = 0,05 × Rp. 244.259.337,Total biaya perawatan
= Rp. 12.212.967,= Rp. 2.567.552.486,-
E. Biaya Tambahan (Plant Overhead Cost) Diperkirakan 5 % dari modal investasi tetap (Peters dkk, 2004) = 0,05 × Rp. 58.188.967.794,-
= Rp. 2.909.448.390,-
F. Biaya Laboratorium, Penelitian dan Pengembangan Diperkirakan 5 % dari biaya tambahan (Peters dkk, 2004) = 0,05 × Rp. 2.909.448.390,-
= Rp. 145.472.419,-
G. Hak Paten dan Royalti Diperkirakan 1 % dari modal investasi tetap (Peters dkk, 2004) = 0,01 × Rp. 58.188.967.794,-
= Rp. 581.889.678,-
H. Biaya Asuransi -
Asuransi pabrik diperkirakan 0,31 % dari modal investasi tetap (AAJI, 2010) = 0,0031 × Rp. 58.188.967.794,-
-
= Rp. 166.756.129,-
Asuransi karyawan Premi asuransi = Rp. 351.000/tenaga kerja (PT. Prudential L.A., 2010) = 160 tenaga kerja × Rp. 351.000/tenaga kerja = Rp. 56.160.000,-
Universitas Sumatera Utara
Total biaya asuransi
= Rp. 222.916.129,-
I. Pajak Bumi dan Bangunan PBB = Rp. 135.825.000,-
Total biaya tetap, FC
=A+B+C+D+E+F+G+H+I = Rp. 31.182.068.410,-
LE.3.2
Biaya Variabel
A. Biaya Variabel Bahan Proses dan Utilitas per tahun = Rp. 176.932.822.889,-
B. Biaya Variabel Pemasaran Diperkirakan 5 % dari biaya variabel bahan baku = 0,05 × Rp. 176.932.822.889,= Rp. 8.846.641.144,-
C. Biaya Variabel Perawatan dan Penanganan Lingkungan Diperkirakan 0,5 % dari biaya variabel bahan baku = 0,005 × Rp. 176.932.822.889,= Rp. 884.664.114,-
D. Biaya Variabel Lainnya Diperkirakan 2 % dari biaya variabel bahan baku = 0,02 × Rp. 176.932.822.889,= Rp. 3.538.656.458,-
Total biaya variabel
= Rp. 190.202.784.605,-
Total biaya produksi = Biaya tetap + Biaya variabel = Rp. 31.182.068.410 + Rp. 190.202.784.605 = Rp. 221.384.853.015,-
Universitas Sumatera Utara
LE.3.3
Perkiraan Laba/Rugi Perusahaan
A. Laba Sebelum Pajak Laba awal
= Total penjualan – Total biaya produksi = Rp. 405.814.849.000 – Rp. 221.384.853.015 = Rp. 184.429.995.985,-
Bonus karyawan
= 0,5 % × Laba sebelum pajak = 0,0005 × Rp. 184.429.995.985,= Rp. 922.149.980,-
Pengurangan bonus atas laba sebelum pajak sesuai dengan UU RI No. 17/00 Pasal 6 ayat 1 sehingga : Laba sebelum pajak
= Rp. 184.429.995.985 – Rp. 922.149.980 = Rp. 183.507.846.005,-
B. Pajak Penghasilan Berdasarkan Keputusan Menkeu RI Tahun 2004, pasal 17, tentang Tarif Pajak penghasilan adalah : -
Penghasilan sampai dengan Rp.50.000.000 dikenakan pajak sebesar 10 %
-
Penghasilan Rp.50.000.000 sampai dengan Rp.100.000.000 dikenakan pajak sebesar 15 %
-
Penghasilan di atas Rp.100.000.000 dikenakan pajak sebesar 30 %
Maka pajak penghasilan yang harus dibayar adalah : -
10 % × Rp.50.000.000
= Rp
5.000.000,-
-
15 % × Rp(100.000.000 - 50.000.000)
= Rp
7.500.000,-
-
30 % × Rp.(183.507.846.005 - 100.000.000)
= Rp
55.022.353.801,-
= Rp
55.034.853.801,-
Total PPh Laba Setelah pajak Laba setelah pajak
= laba sebelum pajak – PPh = Rp. 183.507.846.005 – Rp. 55.034.853.801 = Rp. 128.472.992.203,-
Universitas Sumatera Utara
LE.4 A.
Analisa Aspek Ekonomi Profit Margin (PM) 𝑃𝑃𝑃𝑃 = 𝑃𝑃𝑃𝑃 =
𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠 𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝
× 100 %
𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝
Rp. 183.507.846.005 × 100 % Rp. 405.814.849.000
= 45,22 %
Profit Margin sebesar 45,22 % menunjukkan keuntungan perusahaan yang diperoleh tiap tahunannya.
B.
Break Even Point (BEP) 𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵 = 𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵 =
𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵 𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇
𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝 −𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵 𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉𝑉
× 100 %
Rp. 31.182.068.410 × 100 % Rp. 405.814.849.000 − Rp. 190.202.784.605
= 14,46 %
BEP merupakan titik keseimbangan penerimaan dan pengeluaran dari suatu pabrik/unit dimana semakin kecil BEP maka perusahaan semakin baik. BEP biasanya tidak lebih dari 50 %, maka dari hasil di atas diketahui pendapatan dan pengeluaran sebanding. Kapasitas produksi pektin kulit kakao pada titik BEP, = 14,46 % × 5.000.000 kg/tahun = 723.105,84 kg Nilai penjualan pada titik BEP
= 14,46 % × Rp. 405.814.849.000,-
= Rp. 58.689.417.119,-
C.
Return of Network (RON) RON =
RON =
Laba setelah pajak modal sendiri
× 100 %
Rp. 128.472.992.203 × 100 % Rp. 130.255.811.203
= 98,63 %
Universitas Sumatera Utara
D.
Return of Investment (ROI) 𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅 = 𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅 =
𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠 ℎ 𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝
𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚 𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖
× 100 %
Rp. 128.472.992.203 × 100 % Rp. 217.093.018.672
= 59,18 %
E.
Pay Out Time (POT) 𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃 =
POT =
1
𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅 1
× 1 𝑡𝑡𝑡𝑡ℎ𝑢𝑢𝑢𝑢
0,5918
× 1 𝑡𝑡𝑡𝑡ℎ𝑢𝑢𝑢𝑢
= 1,69 Tahun = 2 Tahun
POT selama 2 tahun merupakan jangka waktu pengembalian modal dengan asumsi bahwa perusahaan beroprasi dengan kapasitas penuh tiap tahun.
F.
Internal Rate of Return (IRR) Untuk menentukan nilai IRR harus digambarkan jumlah pendapatan dan
pengeluaran dari tahu yang disebut ‘’Cash Flow’’. Untuk memperoleh cash flow diambil ketentuan sebagai berikut : - Laba kotor diasumsikan mengalami kenaikan 10 % tiap tahun - Harga tanah diasumsikan mengalami kenaikan 10 % tiap tahun - Masa pembangunan disebut tahun ke nol - Jangka waktu cash flow dipilih 10 tahun - Perhitungan dilakukan dengan menggunakan nilai pada tahun ke-10 Cash flow = laba sesudah pajak + depresiasi
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Gambar LE.1 Grafik BEP Pabrik Pektin dari Kulit Kakao dengan Kapasitas Produksi 5.000 ton/ tahun
BEP = 14,46 %
Tabel LE.14 Data Perhitungan Internal Rate of Return (IRR)
IRR = 𝑖𝑖1 +
Σ 𝑃𝑃𝑃𝑃𝑖𝑖 1
Σ 𝑃𝑃𝑃𝑃𝑖𝑖 1 − Σ 𝑃𝑃𝑃𝑃𝑖𝑖 2
IRR = 70% +
IRR = 70,80 %
× (𝑖𝑖2 − 𝑖𝑖1 )
Rp. 2.730.615.556
Rp. 2.730.615.556 − (−Rp.696.800.882)
× (71 % − 70 %)
Universitas Sumatera Utara