LAMPIRAN A PERHITUNGAN NERACA MASSA Kapasitas pembuatan keramik BaTiO3 adalah 700 ton/tahun dengan ketentuan sebagai berikut : 1 tahun
= 330 hari kerja
1 hari
= 24 jam
Kapasitas tiap hari : = 700
ton 1 tahun 1000 kg x x tahun 330 hari 1 ton
= 2121,212 kg/ hari Kemurnian
= 99,99 % (BaTiO3)
Impiuritis
= 0,01 % (BaCO3, TiO2)
Perhitungan Mundur 1. Furnace 8 6
CO2 7
Furnace
BaCO3
BaTiO3
TiO2 BaCO3(s) + TiO2 (s)
BaTiO3 (s) + CO2 (g)
Neraca Massa total : F6 = F7 + F8 Neraca masing β masing komponen : F7 BaTiO3 = 2121,212 kg/hari N7 BaTiO3 = 9,0964 kmol/hari Kemurnian produk yang diinginkan adalah 99,99 % yang berfasa padatan sehingga banyaknya massa mol BaCO3 dan TiO2 yang bereaksi adalah sebesar 99,99 % agar didapat kemurnian produk yang diinginkan, maka : N7 BaTiO3 = N8 CO2 = 0,999 N6 BaCO3 N6 BaCO3 = 9,0973 kmol/hari N6 TiO2
= 9,0973 kmol/hari
LA-1
Universitas Sumatera Utara
LA-2 Maka, F6 BaCO3 = 9,0973 x 197,336 6
= 1795,23 kg/hari
F TiO2
= 9,0973 x 79,866
= 726,56
kg/hari
F8 CO2
= 9,0946 x 44,0095
= 400,30
kg/hari
F7 BaCO3 = (9,0955 - 9,0946 ) x 197,336 = 0,180
kg/hari
F7 TiO2
= (9,0955 - 9,0946 ) x 79,866
kg/hari
F6 total
= F6 BaCO3 + F6 TiO2
= 0,072
= 1795,23 kg/hari + 726,56 kg/hari = 2521,79 kg/hari 2. Pneumatic Press 4
5 Pneumatic Press
BaCO3
BaCO3
TiO2
TiO2
Neraca Massa Total F4 = F5=F6 = 2521,79 kg/hari Neraca Massa Komponen : F4 BaCO3 = F5 BaCO3 = 1795,23 kg/hari F4 TiO2
= F5 TiO2 = 726,56 kg/hari
3. Mixer 3
4 Mixer
BaCO3
BaCO3
TiO2
TiO2
Neraca Massa Total F3 = F4 = 2521,79 kg/hari
Universitas Sumatera Utara
LA-3 Neraca Massa Komponen : F3 BaCO3 = F4 BaCO3 = 1795,23 kg/hari F3 TiO2
= F4 TiO2 = 726,56 kg/hari
4.
Conveyor BaCO3
TiO2 1
2 3 Conveyor BaCO3 TiO2
Neraca Massa Total F1+ F2 = F3 = 2521,79 kg/hari Neraca Massa Komponen : F1 BaCO3 = F3 BaCO3 = 1795,23 kg/hari F2 TiO2
= F3 TiO2 = 726,56 kg/hari
Perhitungan Maju 1. Conveyor BaCO3
TiO2 1
2 3 Conveyor BaCO3 TiO2
Neraca Massa Total F1+ F2 = F3 = 2521,79 kg/hari Neraca Massa Komponen :
Universitas Sumatera Utara
LA-4
F1 BaCO3 = F3 BaCO3 = 1795,23 kg/hari 2
F TiO2
= F3 TiO2 = 726,56 kg/hari
2. Mixer
3
4 Mixer
BaCO3
BaCO3
TiO2
TiO2
Neraca Massa Total F3 = F4 = 2521,79 kg/hari Neraca Massa Komponen : F3 BaCO3 = F4 BaCO3 = 1795,23 kg/hari F3 TiO2
= F4 TiO2 = 726,56 kg/hari
3. Pneumatic Press 4
5 Pneumatic Press
BaCO3
BaCO3
TiO2
TiO2
Neraca Massa Total F4 = F5 = 2521,79 kg/hari Neraca Massa Komponen : F4 BaCO3 = F5 BaCO3 = 1795,23 kg/hari 4
F TiO2
= F5 TiO2 = 726,56 kg/hari
Universitas Sumatera Utara
LA-5
4. Furnace 8 6
CO2 7
Furnace
BaCO3
BaTiO3
TiO2 BaCO3(s) + TiO2 (s) 6
7
BaTiO3 (s) + CO2 (g)
8
Neraca Massa total : F = F + F
Neraca masing β masing komponen : F7 BaTiO3 = 2121,212 kg/hari N7 BaTiO3 = 9,0964 kmol/hari Kemurnian produk yang diinginkan adalah 99,99 % yang berfasa padatan sehingga banyaknya massa mol BaCO3 dan TiO2 yang bereaksi adalah sebesar 99,99 % agar didapat kemurnian produk yang diinginkan, maka : N7 BaTiO3 = N8 CO2 = 0,999 N6 BaCO3 N6 BaCO3 = 9,0973 kmol/hari N6 TiO2
= 9,0973 kmol/hari
Maka, F6 BaCO3 = 9,0973 x 197,336 6
= 1795,23 kg/hari
F TiO2
= 9,0973 x 79,866
= 726,56
kg/hari
F8 CO2
= 9,0946 x 44,0095
= 400,30
kg/hari
F7 BaCO3 = (9,0955 - 9,0946 ) x 197,336 = 0,180
kg/hari
F7 TiO2
= (9,0955 - 9,0946 ) x 79,866
kg/hari
F6 total
= F6 BaCO3 + F6 TiO2
= 0,072
= 1795,23 kg/hari + 726,56 kg/hari = 2521,79 kg/hari
Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN B PERHITUNGAN NERACA PANAS Basis Perhitungan
: 1 hari operasi
Satuan operasi
: kJ/hari
Temperatur
: 28 OC
Neraca panas menggunakan rumus β rumus perhitungan sebagai berikut : Perhitungan Cp padatan (J/mol.K) dengan menggunakan metode Hurst dan Harrison, dimana nilai kontribusi unsur atom, yaitu : Tabel LB.1 Tebel Kontribusi Unsur Atom dengan Metode Hurst dan Harrison Unsur Atom
βE
Ba
32,37
Ti
27,24
O
13,42
C
10,89
Sumber : (Perry, 1999) Rumus Metode Hurst dan Harrison : CPS =
π π=1 ππ. βπΈπ
Dimana : CPS
= Kapasitas panas padatan (J/mol.K)
n
= Jumlah unsur atom yang berbeda dalam suatu senyawa
Ni
= Jumlah unsur atom i dalam senyawa
βπΈπ
= Nilai dari kontribusi unsur atom i pada tabel LB.1
Menghitung Cp. BaCO3 pada 28OC : Cp
= βEBa + βEC + 3βEO = 32,37 + 10,89+ 3 (13,42) = 83,52 J/mol.K
Menghitung Cp TiO2 pada 28OC : Cp
= βETi + 2βEO = 27,24 + 2 (13,42)
LB-1 Universitas Sumatera Utara
LB-2 = 54,08 J/mol.K Menghitung Cp BaTiO3 pada 28OC : Cp
= βEBa + βETi + 3βEO = 32,37 + 27,24+ 3 (13,42) = 99,87 J/mol.K
Dari data tabel kontribusi atom maka didapat Cp padatan, yaitu : Tabel LB.2 Kapasitas Panas Padatan Senyawa
Cp(j/mol.k)
BaCO3
83,52
TiO2
54,08
BaTiO3
99,87
Dari data entalpi pembentukan βHfO(kkal/mol) pada suhu 25O C, yaitu : Senyawa
βHfO(kkal/mol)
BaCO3
-289,9
TiO2
-225,79
BaTiO3
4,23
CO2
-94,5
Sumber :( Perry, 1999) LB.1 Furnace 8 CO2 6 BaCO3 TiO2 Panas masuk furnace =
ππ 6
7 BaTiO3
Furnace 301,15 πΆπ(π) ππ 298,15
Tabel LB.3 Panas Masuk Furnace Alur
Komponen
F(kg/hari)
BaCO3 6
TiO2 Qin
N(kmol/hari)
N1β«Cp dT
1.795,23
9,0973
0
726,56
9,0973
0 0
Universitas Sumatera Utara
LB-3 Panas Keluar Furnace = βN7BaTiO3
1623 ,15 πΆπ(π) ππ 301,15
+ βN8CO2
1623 ,15 πΆπ(π) ππ 301,15
= 9,0964 kmol/hari x 99,87 J/mol.K(1623,15-301,15)+9,0964 kmol/hari x68.723,94 J/mol = 1.826.123,495 kJ/hari BaCO3(s) + TiO2(s)
BaTiO3 + CO2 (g)
Reaksi : βHr = (βH0f
BaTiO3 ++
βH0f CO2 - βH0f BaCO3 - βH0f TiO3)
= 4,23 + (-94,5) β (-289,9) β (-225,79) = 425,42 j/mol 1.Panas Reaksi Pembakaran βHR (1.623,15) = βHR(298,15) + βΟ βΟ
1623 ,15 πΆπ(π΅ππΆπ 3) ππ 298,15
βΟ
1623 ,15 πΆπ(πππ2) ππ 298,15
βΟ
1623 ,15 πΆπ(π΅ππππ 3) ππ 298,15
1623 ,15 ππΆπππ (πΆπ2 ) 298,15
= -1(83,52)x(1.623,5-298,15) = -110,644 j/mol = - 1 (54,08) x (1.623,15-298,15) = - 71,656 j/mol = (99,87) x(1.623,15 β 298,15) = 132.327,75 j/mol 0,0796 =1x(19,02(1.623,15-298,15) + 2 (1.6232 β 298,152) β 8
βHr
r
1623 ,15 πΆπ(π ) ππ 298,15
7,37 3
x10-5(1.623.153 β 298,153) + 8,133
3,746 4
x 10-
(1.623,154 β 298,154) β x 10-12 (1.623,155 -298, 5 155) = 68.723, 945 j/mol = 425,42 + (-110,644+- 71,656+ 132.327,75 + 68.723, 945) = 19.157,115 j/mol = 9,0964 kmol/hari
Universitas Sumatera Utara
LB-4 rβHr = 174.260,99 kJ/hari Panas yang dibutuhkan : Q = Qout β Qin + rβHr = 1.826.123,495 kJ/hari β 0 kJ/hari + 174.260,99 kJ/hari = 2.000.384,49 kJ/hari
Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN C SPESIFIKASI PERALATAN Spesifikasi peralatan dihitung berdasarkan urutan peralatan dalam flowsheet pembuatan keramik barium titanat. LC.1 Gudang Penyimpanan TiO2 (G - 101) Fungsi
: Tempat Penyimpanan TiO2 sebelum di proses selama 30 hari
Bentuk
: Bangunan berbentuk balok dengan atap berbentuk limas
Bahan
: Beton
Kondisi penyimpanan : Tekanan
: 1 atm : 300C
Suhu Jumlah Gudang
: 1 unit
TiO2 yang diangkut dengan truk dimasukkan langsung kegudang penyimpanan dengan kapasitas 30 hari. TiO2 ditempatkan dalam sak β sak dengan berat @ 50 kg. Jadi 1 sak memuat : πΉπππ 2
Valume TiO2 = π
ππ π 2
50 ππ
= 4.000 ππ /π 3 = 0,0125 m3/sak
Kebutuhan TiO2 = 726,56 kg/hari Banyak sak yang dibutuhkan dalam 30 hari : Jumlah sak (@ 50 kg) =
726,56
ππ π πππ
π₯ 30 ππππ
50 ππ /π ππ
= 435,94 sak Volume total sak dalam 30 hari = 0,0125 x 435,94 = 5,4492 m3 Faktor kosong ruangan = 20 % dan area jalan dalam gudang = 20 %, sehingga : Volume gedung yang dibutuhkan = 1,4 x 5,4492 m3 = 7,6289 m3 Bangunan diperkirakan dibangun dengan panjang 2,5 m, dengan tinggi tumpukan TiO2 2 m, sehingga : V=pxlxt 7,6289 = 2,5 x l x 2
LC-1
Universitas Sumatera Utara
LC-2 l
= 1.526 m
Tinggi bangunan direncanakan 2x tinggi tumpukan bahan baku = 4 m. Sehingga, ukuran bangunan gedung yang digunakan adalah : Panjang
= 2,5 m
Lebar
=2m
Tinggi
=4m
LC.2 Gudang Penyimpanan BaCO3 (G - 102) Fungsi
: Tempat penyimpanan BaCO3 sebelum diproses selama 30
hari Bentuk
: Bangunan berbentuk balok dengan atap berbentuk limas
Bahan Kontruksi
: Beton
Kondisi penyimpanan : Tekanan
: 1 atm : 30 OC
Suhu Jumlah gudang
: 1 unit
BaCO3 yang diangkut dengan truk dimasukkan langsung ke gudang penyimpanan dengan kapasitas 30 hari, BaCO3 ditempatkan dalam sak β sak dengan berat @ 50 kg. πΉπ΅ππΆπ 3
Valume BaCO3 = π
π΅ππΆπ 3
50 ππ
= 4.286 ππ /π 3
= 0,01167m3/sak Kebutuhan BaCO3
= 1795,23 kg/hari
Banyak sak yang dibutuhkan dalam 30 hari : Jumlah sak (@ 50 kg) =
1795,23
ππ π πππ
π₯ 30 ππππ
50 ππ /π ππ
= 1.077,14 sak Volume total sak dalam 30 hari = 0,01167 x 1.077,14 = 12,566 m3 Faktor kosong ruangan = 20 % dan area jalan dalam gudang = 20 %, sehingga : Volume gedung yang dibutuhkan = 1,4 x 12,566 m3 = 17,59 m3
Universitas Sumatera Utara
LC-3 Bangunan diperkirakan dibangun dengan panjang 4 m, dengan tinggi tumpukan BaCO3 2 m, sehingga : V=pxlxt 17,59 = 4 x l x 2 l = 2,199 m Tinggi bangunan direncanakan 2x tinggi tumpukan bahan baku = 4 m. Sehingga, ukuran bangunan gedung yang digunakan adalah : Panjang
=4 m
Lebar
= 2,5 m
Tinggi
=4 m
LC.3
Bucket Elevator (BE - 103)
Fungsi
: Mengangkut TiO2 dari gudang penyimpanan ke silo
Bentuk
: Continuous β Bucket elevator
Bahan Kontruksi
: Malleable - iron
Kondisi penyimpanan : Tekanan
: 30 OC
Suhu Jumlah
: 1 unit
Faktor kelonggaran
: 12 %
Laju umpan
: 1 atm
(Perry&Green, 1997)
= 726,56 kg/hari = 30,27 kg/jam
Kapasitas total conveyor
= (1 + faktor keamanan ) x Laju umpan = (1 + 0,12 ) x 30,27 kg/jam = 33,90 kg/jam = 0,0339 ton/jam
Untuk bucket elevator kapasitas 2 ton/jam, spesifikasi : - Tinggi elevator = 25 ft (Perry&Green,1997) - Ukuran bucket = (6 x 4 x 4,25) in - Jarak antar bucket = 12 in Perhitungan daya yang dibutuhkan (P) : P = 0,07 m0,63 βZ (Timmerhaus,2004) Dimana
: P = Daya (kW) M = Laju Alir Massa (kg/s)
Universitas Sumatera Utara
LC-4 βZ = Tinggi Elevator (m) m = 33,90 kg/jam = 0,0094 kg/s βZ= 25 ft = 7,62 m P = 0,07 (0,0094)0,63 (7,62)
= 0,028 kW = 0,03785 hp
Efisiensi motor = 80 % Daya yang dibutuhkan = 0,03785 hp/0,8 = 0,047 hp Maka dipakai motor dengan daya Β½ hp LC.4 Bucket Elevator (BE β 104) Fungsi : mengangkut BaCO3 dari gudang penyimpanan BaCO3 ke silo Jenis
: Continuous β bucket Elevator
Bahan konstruksi
: Malleable β iron
Jumlah
: 1 unit
Kondisi penyimpanan
: Tekanan Suhu
Faktor kelonggaran
: 1 atm : 30 OC
= 12 %
(Perry & Green, 1997)
Laju umpan = 1795,23 kg/hari = 74,80 kg/jam Kapasitas total conveyor
= (1 + faktor keamanan) x Laju umpan = (1 + 0,12) x 74,80 kg/jam = 83,77 kg/jam = 0,0838 ton/jam
Untuk bucket elevator kapasitas < 2 ton/jam, spesifikasi : -
Tinggi elevator
= 25 ft
(Perry& Green,
1997) -
Ukuran elevator
= (6 x 4 x 4,25 ) in
-
Jarak antar bucket
= 12 in
Perhitungan daya yang dibutuhkan (P) : P = 0,07 m0,63βZ
(Timmerhaus, 2004)
Dimana : P = Daya (kW) m = laju alir massa (kg/s)
Universitas Sumatera Utara
LC-5 βZ= tinggi elevator (m) M = 83,77 kg/jam = 0,0233 kg/s βZ = 25 ft = 7,62 m 1 hp = 0,74570 kW P = 0,07 (0,0233)0,63 (7,62) = 0,05 kW = 0,067 hp Efisiensi motor = 80 % Daya yang dibutuhkan = 0,067 hp/0,8 = 0,084 hp Maka dipakai motor dengan daya Β½ hp. LC.5 Silo (S-110) Fungsi
: menampung TiO2 dari Bucket elevator
Jenis
: mass-flow silo
Jumlah
: 1 unit
Kondisi operasi
: Temperatur (T) Tekanan (P)
: 300C : 1 atm
Desain alat untuk silo
Valley
bentuk bawah valley
Laju alir masuk
: 726,565 kg/hari = 30,27
ΟTiO2
: 4000 kg/m3
Kebutuhan perancangan: 7hari Untuk kapasitas 1 minggu hari dapat dihitung : FTiO2
= 30,27 kg/jam x 7 hari x 24 jam/hari = 5085,95 kg πΉ
5085 ,95 ππ
Volume Tio2
= π πππ 2 = 4000 ππ /π 3 = 1,27 m3
Faktor kelonggaran
= 20 %
πππ 2
Volume yang dibutuhkan = (1,2) 1,27m3 = 1,526 m3
Universitas Sumatera Utara
LC-6 Diameter dan tinggi silo ο·
Volume silo (Vs) 1
Vs = 4ΟDi2H; asumsi : Di:H=1:3 3
Vs = 4ΟDi3
(brownell,1959) 3
1,526
= 4ΟDi3
Di3
= 0,648 m3
Di
= 0,865 m
H
= 3 x Di = 3 x 0,865 m= 2,6 m
ο· Volume valley (Vv) Diasumsikan perbandingan diameter dan tinggi silo dan valley 5:1, maka Diameter valley adalah 1/5 x 0,865 m = 0,173 m Tinggi valley adalah 1/5 x 2,6 m = 0,52 m Ukuran Bin opening (valley) = B =0,10 m Dan ΞΈ yang sesuai adalah 220
LC.6 Silo (S-111) Fungsi
: menampung BaCO3 dari Bucket elevator
Jenis
: mass-flow silo
Jumlah
: 1 unit
Kondisi operasi
: Temperatur (T) Tekanan (P)
: 300C : 1 atm
Desain alat untuk silo
Valley
bentuk bawah valley
Laju alir masuk
: 1795,23kg/hari = 74,80 kg/jam
ΟBaCO3
: 4286 kg/m3
Kebutuhan perancangan: 7hari Untuk kapasitas 1 minggu hari dapat dihitung :
Universitas Sumatera Utara
LC-7
F BaCO3
= 74,80 kg/jam x 7 hari x 24 jam/hari = 12.566,6 kg 12.566,6 ππ
πΉ
Volume BaCO3
= π BaCO 3 = 4286 ππ /π 3 = 2,932 m3
Faktor kelonggaran
= 20 %
BaCO 3
Volume yang dibutuhkan = (1,2) 2,932 m3 = 3,52 m3 Diameter dan tinggi silo ο·
Volume silo (Vs) 1
Vs = 4ΟDi2H; asumsi : Di:H=1:3 3
Vs = 4ΟDi3
(brownell,1959) 3
3,52
= 4ΟDi3
Di3
= 1,490 m3
Di
= 1,143 m
H
= 3 x Di = 3 x 1,143 m= 3,43 m
ο· Volume valley (Vv) Diasumsikan perbandingan diameter dan tinggi silo dan valley 5:1, maka Diameter valley adalah 1/5 x 1,143 m = 0,229m Tinggi valley adalah 1/5 x 3,43 m = 0,686m Ukuran Bin opening (valley) = B =0,15 m Dan ΞΈ yang sesuai adalah 220
LC.7 Screw conveyor (SC-112) Fungsi
: mengangkut TiO2 menuju Mixer
Bahan Konstruksi
: Carbon steel
Kondisi operasi
: Tekanan : 1 atm Suhu
Jumlah
: 30 0 atm
: 1 unit
Data : FTiO2 = 726,56 kg/hari = 30,27 kg/jam = 0,0084 kg/s ΟTiO2 = 4000 kg/m3
Universitas Sumatera Utara
LC-8
Direncanakan dalam suatu proses cukup ditempuh 1/6 jam kerja (10 menit) Panjang screw conveyor diperkirakan = 20 m = 65,616 ft Laju volumetrik conveyor : π=
30,27 ππ/πππ 1 π₯ πππ 3 4000ππ/π 1/6
= 0,0454 m3/jam = 1,2614x10-5 m3/s Daya conveyor, P = 0,07 F0,82L Dimana : P = Daya conveyor (kW) F = Laju alir massa (kg/s) L = Jarak angkut (m) Maka P = 0,07 x (0,0084)0,82 x 20 = 0,02780 kW = 0,03730 hp Efisiensi motor = 80 % Daya yang dibutuhkan = 0,03730 hp/0,8 = 0,0466 hp Maka dipakai motor dengan daya Β½ hp LC.8 Screw Conveyor (SC-113) Fungsi
: Mengangkut BaCO3 menuju Mixer
Bahan Konstruksi
: Carbon steel
Kondisi operasi
: Tekanan : 1 atm Suhu
Jumlah
: 300C
: 1 unit
Data : FBaCO3 = 1795,23 kg/hari = 74,780 kg/jam = 0,02078 kg/s Ο BaCO3 = 4.286 kg/m3 Direncanakan dalam satu proses cukup ditempuh 1/6 jam kerja (10 menit) Panjang screw conveyor diperkirakan = 20 m = 65,616 ft Laju volumetrik conveyor : π=
74,780 ππ/πππ 1 π₯ πππ 4286 ππ/π3 1/6
= 0,1047 m3/jam = 2,9087x 10 -5 m3/s Daya Conveyor, P = 0,07 F0,82L
Universitas Sumatera Utara
LC-9
Dimana : P = Daya conveyor (kW) F = Laju alir massa (kg/s) L = Jarak angkut (m) Maka P = 0,07 x (0,02078)0,82 x 20 = 0, 0582 kW = 0,0780 hp Efisiensi motor = 80 % Daya yang dibutuhkan = 0,0780 hp/0,8 = 0,0979 hp Maka dipakai motor dengan daya Β½ hp LC.9 mixer (M-114) Fungsi
: Mencampurkan semua bahan baku agar menjadi
homogen Jenis
: Ribbon mixer
Jumlah
: 1 unit
Bahan Konstruksi
: Carbon steel
Kondisi Operasi
: Tekanan : 1 atm Suhu
: 30 0C
Perhitungan dimensi pencampuran Tabel LC.1 komposisi bahan yang masuk ke Mixer (M-114) Laju Alir
Ο
Vcampuran
(kg/jam)
(kg/m3)
(M3/jam)
BaCO3
1795,23
4.286
0,4189
TiO2
726,565
4.000
0,1816
Total
2521,79
4.119,26
0,6005
Laju massa
= 2521,79 kg/jam
Waktu tinggal = 4 jam Perhitungan : a. Volume Tangki Volume campuran, V1 = 0,6005m3/jam x 4 jam = 2,402 m3 Volume tangki,
Vt = 1,2 (2,402) = 2,8824 m
LC-10
3
b. Diameter dan tinggi shell
Universitas Sumatera Utara
Direncanakan : Hs = Dt 1:1 Dimana : Hs = tinggi shell Dt = diameter dalam tangki - Volume shell tangki (Vs) π
π
Vs = 4 π·π‘2 π»π = 4 π·π‘2 π·π‘ =
π 4
π·π‘3
(perry, 2007)
- Volume tutup tangki (Ve) π
Ve = 24 π·π‘3
(brownell & Yaoung, 1959)
- Volume tangki (V) V
= Vs + Ve 7π
= 24 π·π‘3 7π
2,8824 m3
= 24 π·π‘3
π·π‘3
= 3,1473 m3
π·π‘
= 1,4655 m = 4,808 ft = 57,696in
Hs
= 1,4655 m = 4,808 ft = 57,696in
c. Diameter dan tinggi tutup Diameter tutup = diameter tangki = 1,4655 m Rasio axis = 2:1 Tinggi tutup = Β½(
1,4655 2
) = 0,3664 m
Maka, tinggi total tangki = 1,4655 m + 0,3664 m = 1,832 m d. Tebal shell tangki Untuk cylindrical shells : π‘π =
π.π π.πΈπ β0,6π
+ πΆπ
(Timmerhaus, 2004)
Dimana : P = maximum allowable internal pressure r = jari- jari tangki S = maximum allowable working stress Ej = joint efficiency LC-11 Cc= allowance for corrosion
Universitas Sumatera Utara
Tekanan udara luar, Po = 1 atm = 101, 325 kPa = (2521,79kg/jam)(4 jam)(9,8 m/s2)/[Ο/4(1,8435 m)2]
P = F/A
= 37.054,38 N/m2 = 37,05 Kpa Poperasi
= Po + P = 101,325 kPa + 37,05 kPa = 138,379 kPa
Faktor keamanan = 20 % P design
= (1,2)( 138,379 kPa) = 166,055 kPa = 24,084 psi
Untuk bahan konstruksi Carbon steel, SA β 285, Grade C : S = 13.750 psi Ej = 0,85 C = 0,02 in/tahun n = 10 tahun Cc = 0,02 in/tahun x 10 tahun = 0,2 in π‘π =
π.π π.πΈπ β0,6π
+ πΆπ
24,084 ππ π π₯ 57,696 ππ
= (13.750 π₯ 0,85)β(0,6 π₯ 24,084
ππ π )
= 0,119 ππ
Maka tebal shell yang dibutuhkan = Β½ in e. Tebal tutup tangki Tutup atas tangki terbuat dari bahan yang sama dengan shell. Maka tebal shell standart yang digunakan = Β½ in
( Brownell,1959)
f. Sistem pengaduk Jenis pengaduk : Double helical ribbon Untuk ribbon blender kecepatan yang dipakai adalah 280 ft/min (tabel 19.2 perrys) Daya motor yang digunakan 1 hp
Untuk Double helical ribbon standart (Geankoplis, 2003), diperoleh :
Universitas Sumatera Utara
LC-12 Da/Dt = 1/3
: Da = 1/3 x 1,4655 m = 0,4885 m
W/Da = 1/5
: W = 1/5 x 0,4885 m = 0,0977 m
Dimana : Dt = diameter tangki Da = diameter helical W = lebar blade pada helical
LC.10 Screw Conveyor (SC-210) Fungsi
: Mengangkut campuran BaCO3 dan TiO2 menuju Pneumatic press.
Bahan Konstruksi
: Carbon steel
Kondisi operasi
: Tekanan : 1 atm Suhu
Jumlah
: 300C
: 1 unit
Data : Fcampuran = 2521,79 kg/hari = 105,075kg/jam = 0,0292 kg/s Ξ‘campuran = 4.119,26 kg/m3 Direncanakan dalam satu proses cukup ditempuh 1/6 jam kerja (10 menit) Panjang screw conveyor diperkirakan = 20 m = 65,616 ft Laju volumetrik conveyor : π=
105,075 ππ/πππ 1 π₯ πππ 3 4.119,26 ππ/π 1/6
= 0,1530 m3/jam = 4,2514 x 10-5 m3/s Daya Conveyor, P = 0,07 F0,82L Dimana : P = Daya conveyor (kW) F = Laju alir massa (kg/s) L = Jarak angkut (m) Maka P = 0,07 x (0,0292)0,82 x 20 = 0, 077 kW = 0,1035 hp Efisiensi motor = 80 % Daya yang dibutuhkan = 0,1035 hp/0,8 = 0,130 hp
Universitas Sumatera Utara
LC-13
Maka dipakai motor dengan daya Β½ hp
LC.11 Pneumatic press (P-211) Fungsi
: Tempat mencetak campuran menjadi blok keramik
Bahan konstruksi
: Plat baja
Kondisi operasi
: Tekanan : 1 atm Suhu
Jumlah ππΉ = ππ₯
: 300 C
: 1 unit ππ π 2 4
β π
(Heine, 1967) Dimana : P
= Tekanan Udara, umumnya 90-110 psi
dc
= Diameter piston (in)
W
= Berat total (lbm)
Faktor toleransi
= 10 %
W
= (100+10)% x 20 kg = 22 kg = 4,85 lb
dc
= =
2
ππΉ+π ππ 16+4,85
2
3,14 π₯ 100
= 0,066 in LC.12 Belt Conveyor (BC-212) Fungsi
: Mengangkut blok keramik ke gudang penyimpanan
sementara Jenis
: Horizontal belt conveyor
Bahan Konstruksi
: Carbon Steel
Kondisi Operasi
: Tekanan Suhu
Jumlah
: 1 atm : 300 atm
: 1 unit
Data : Jumlah materi
: 2521,79kg/hari = 105,075 kg/jam
Faktor kelonggaran
: 20 %
Universitas Sumatera Utara
LC-14
Kapasitas materi
: 1,2 x 105,075 kg/jam = 126,09 kg/jam = 0,126
ton/jam Panjang
: 20 ft
Menghitung daya conveyor : P
= Pempty + Phorizontal + P vertikal
Kecepatan conveyor (Β΅) dapat dihitung : Asumsi tebal belt conveyor 24 inci dengan angle of repose 200 maka dari tabel 5.5a wallas diperoleh data untuk conveyor = 87,9 Β΅ =
0,126 87,9
x 100
= 0,1434 ft/menit Menghitung daya empty Horsepower conveyor dengan panjang 20 ft dan tebal belt conveyor 24 inci dapat dilihat dari grafik 5,5c wallas yaitu = 0,1 hp Pempty
= 0,1434 x 0,1 = 0,01434 hp
Menghitung daya horizontal Phorizontal
= (0,4 + L/300)(w/100) (Wallas,1988) 20 = 20,0764 ππ‘ cos 50
πΏ
=
Phorizontal
= (0,4+20,0764/300)( 0,126/100) =0,00059 hp
Menghitung Daya vertikal Pvertikal
= 0,001 H.w (Wallas,1998)
H
= 20 tg 50 = 1,7498 ft
Pvertikal
= 0,001 x 1,7498 x 0,126 = 0,00022 hp
Dengan demikian daya conveyor seluruhnya adalah : P
= 0,01434 hp + 0,00059 hp + 0,00022 hp = 0,01515 hp
Efisiensi motor 80 % Daya yang diperlukan untuk menggerakkan motor ,0,1515 /0,8 = 0,0189 hp
Universitas Sumatera Utara
LC-15 Maka digunakan motor standar dengan daya Β½ hp LC.13 Gudang Penyimpanan Sementara Blok Keramik (G-213) Fungsi
: Tempat penyimpanan sementara blok keramik selama
30 hari Bentuk
: Bangunan persegi dengan atap berbentuk limas
Bahan
: Beton
Kondisi operasi
: Tekanan : 1 atm Suhu
Jumlah
: 300 C
: 1 unit
Perhitungan desain bangunan keramik yang telah dicetak memiliki berat 340,2504 gr/blok keramik Οcampuran = 4.119,26 kg/m3 0,34025 ππ
= F/Ο = 4.119,26 ππ /ππ 3 = 8,25 x 10-5
Volume produk keramik m3/blok
Laju produk keramik = 2521,79 kg/hari = 105,075 kg/jam
Perkiraan banyaknya blok keramik yang tersimpan didalam gudang sementara jumlah blok (@0,34025kg) =
105,075 ππ πππ 0,34025 ππ ππππ
= 308,82 blok/jam Volume total : 308,82 blok/jam x 8,25 x 10-5 m3/blok x 30 hari x 24 jam/hari = 18,366 m3 Faktor kosong ruangan
= 20 % dan area jalan dalam gudang = 20 %,
sehingga : Volume ruang yang dibutuhkan = (1,4) 18,366 m3 = 25,71 m3 Bangunan diperkirakan dibangun dengan panjang 5 m,dengan tinggi tumpukan 2 m, sehingga : V
=pxlxt
25,71
= (5) x (l) x (2)
L
= 2,57 m
Tinggi bangunan direncanakan 2x tinggi tumpukan bahan baku = 5 m
Universitas Sumatera Utara
LC-16 Sehiggga ukuran bangun gedung yang digunakan adalah Panjang
=5m
Lebar
=3m
Tinggi
=4m
LC.14 Belt conveyor (BC-310) Fungsi
: Mengangkut blok keramik ke furnace
Jenis
: Horizontal belt conveyor
Bahan Konstruksi
: Carbon Steel
Kondisi Operasi
: Tekanan Suhu
Jumlah
: 1 atm : 300 atm
: 1 buah
Data : Jumlah materi
: 2521,79kg/hari = 105,075 kg/jam
Faktor kelonggaran
: 20 %
Kapasitas materi
: 1,2 x 105,075 kg/jam = 126,09 kg/jam = 0,126
ton/jam Panjang
: 20 ft
Menghitung daya conveyor : P
= Pempty + Phorizontal + P vertikal
Kecepatan conveyor (Β΅) dapat dihitung : Asumsi tebal belt conveyor 24 inci dengan angle of repose 200 maka dari tabel 5.5a wallas diperoleh data untuk conveyor = 87,9 Β΅ =
0,126 87,9
x 100
= 0,1434 ft/menit Menghitung daya empty Horsepower conveyor dengan panjang 20 ft dan tebal belt conveyor 24 inci dapat dilihat dari grafik 5,5c wallas yaitu = 0,1 hp Pempty
= 0,1434 x 0,1 = 0,01434 hp
Menghitung daya horizontal Phorizontal
= (0,4 + L/300)(w/100) (Wallas,1988)
Universitas Sumatera Utara
LC-17 20 = 20,0764 ππ‘ cos 50
πΏ
=
Phorizontal
= (0,4+20,0764/300)( 0,126/100) =0,00059 hp
Menghitung Daya vertikal Pvertikal
= 0,001 H.w (Wallas,1998)
H
= 20 tg 50 = 1,7498 ft
Pvertikal
= 0,001 x 1,7498 x 0,126 = 0,00022 hp
Dengan demikian daya conveyor seluruhnya adalah : P
= 0,01434 hp + 0,00059 hp + 0,00022 hp = 0,01515 hp
Efisiensi motor 80 % Daya yang diperlukan untuk menggerakkan motor 0,1515 /0,8 = 0,0189 hp Maka digunakan motor standar dengan daya Β½ hp
LC.15 Furnace (Q-311) Fungsi
: Tempat peleburan BaCO3 dan TiO2 sehingga terjadi pembentukan keramik BaTiO3
Jenis
: Electric Furnace
Bahan Konstruksi
: Refractory brik dengan dinding dalam magnesite (86,8 % Mgo, 6,3 % Fe2O3, 3 % CaO, 2,6 % SiO2), dinding tengah kaolin insulating firebrick, dinding luar carbon steel plate SA- grade B, dengan elektroda grafit.
Kondisi
: Tekanan Suhu
Jumlah
: 1 atm : 1350 0 C
: 3 buah
Universitas Sumatera Utara
LC-18 Tabel C.2 Komposisi bahan yang masuk ke Elektric furnace (Q-311) Komponen
Laju alir
Ο
Vcampuran
(kg/jam)
(kg/m3)
(m3/jam)
1794,80
4.286
0,4188
726,43
4.000
0,1816
2521,23
4.119,26
0,6120
BaCO3 TiO2 Total Reaksi yang terjadi di dalam furnace
:
BaCO3(s) + TiO2 ο BaTiO3(s) + CO2 (g) Data : Panas yang dihasilkan
= 176.483.931,5 kJ/hari
Bahan menduduki 50 % volume dalam tungku, residence time 10 jam. πΉ π π ππ’πππ¦
(
Volume tungku
=
)
0,5
π₯ πππ ππππππ π‘πππ
2521,23 ππ/πππ ) 4.119,26 ππ/π3 = π₯ 10 πππ = 12,24 π3 0,5 (
Rasio tinggi (T) terhadap diameter (D) adalah L:D = 1:1 =1/4ΟD2L
Volume tangki, V
=1/4ΟD3
V
12,24 m3 =1/4ΟD3 D3
= 15,59 m3
D
= 2,498 m
L
= 2,498 m
slate plate T1 Magn T0 esite
Fire bric k T2
T3
Universitas Sumatera Utara
LC-19
Tebal dinding tungku reduksi Suhu permukaan dalam tungku
13500C
= 1623,15 K
Suhu permukaan luar
280C
= 301,15 K
Asumsi heat loss yang terjadi pada dinding qo = 500 Btu/ft2.hr = 15.769, 53 W/m2
(Bird, dkk,2001)
Magnesite Tebal, βx = βx1 T0 = 13500C= 1623 K, k=1,46 Btu/ ft2.hr(0F/ft)=2,53 W/m.
(Perry & Green,1997)
T1 = 10000C x1 β x0 = (k)(T0 β T1) x 1 ππ
(Bird,dkk, 2001)
βx1 = (k)(T0 β T1) x 1 ππ = (2,53)(1623,15 β 1273,15) x 1/15.769,53 = 0,056 m Kaolin insulating firebrick Tebal, βx = βx1 T1 = 10000C= 1273 K, k=0,23 Btu/ ft2.hr(0F/ft)=0,4 W/m.K (Perry & Green,1997) T2 = 60 0C x2 β x1 = (k)(T1 β T2) x 1 ππ
(Bird,dkk, 2001)
βx2 = (k)(T1 β T2) x 1 ππ = (0,4)(1273,15-333,15) x 1/15.769,53 = 0,0315 m Carbon steel plate SA-135 Grade B Tebal, βx = βx3 T3 = 280C= 301,15 K, k3=45,17 W/m.K x3 β x2 = (k)(T2 β T3) x 1 ππ
(Perry & Green,1997) (Bird,dkk, 2001)
βx3 = (k)(T2 β T3) x 1 ππ = (45,17)(333,15-301,15) x 1/15.769,53 = 0,6166 m Daya aktual yang dibutuhkan, Q = 2.000.384,486 kJ/hari (Lamp.B)
Universitas Sumatera Utara
LC-20
= 23,15 kW Daya, P
=
Q Ξ·
=
23,15 0,96
= 24,1173 kW = 32,34 hp
LC.16 Blower (JB-314) Fungsi
: Mengalirkan gas CO2 dari furnace ke lingkungan
Jenis
: Blower sentrifugal
Bahan Konstruksi
: Commercial steel
Kondisi Operasi
: Tekanan
: 1 atm : 300C
Suhu Jumlah
: 1 unit
Perhitungan desain Blower : Laju alir = 400,33 kg/hari
= 16,68 kg/jam
Ο = 1977 kg/m3 Laju alir volumetrik gas, Q =
16,68 1977
= 0,0084 m3/jam
Efisiensi blower 75 %sehingga daya blower dapat dihitung dengan persamaan : P= P=
144 π₯ π π π 33.000 144 π₯ 0,75 π 0,0084 33.000
P = 2,76 x 10-5 Hp Maka dipilih Blower dengan daya motor Β½ Hp. LC.17 Belt conveyor (BC- 312) Fungsi
: Mengangkut blok keramik ke gudang penyimpanan
produk Jenis
: Horizontal belt conveyor
Bahan Konstruksi
: Carbon Steel
Kondisi Operasi
: Tekanan Suhu
: 1 atm : 300 atm
Universitas Sumatera Utara
LC-21
Jumlah
: 1 unit
Data : Jumlah materi
: 2121,21 kg/hari = 88,384 kg/jam
Faktor kelonggaran
: 20 %
Kapasitas materi
: 1,2 x 88,384 kg/jam = 106,06 kg/jam = 0,106 ton/jam
Panjang
: 50 ft
Menghitung daya conveyor : P
= Pempty + Phorizontal + P vertikal
Kecepatan conveyor (Β΅) dapat dihitung
:
Asumsi tebal belt conveyor 24 inci dengan angle of repose 200 maka dari tabel 5.5a wallas diperoleh data untuk conveyor = 87,9 Β΅ =
0,106 87,9
x 100
= 0,1206 ft/menit Menghitung daya empty Horsepower conveyor dengan panjang 50 ft dan tebal belt conveyor 24 inci dapat dilihat dari grafik 5,5c wallas yaitu = 0,1 hp Pempty
= 0,1206 x 0,1 = 0,01206 hp
Menghitung daya horizontal Phorizontal
= (0,4 + L/300)(w/100)
(Wallas,1988) πΏ
=
50 = 50,19 ππ‘ cos 50
Phorizontal
= (0,4+50,19/300)( 0,106/100) = 0,00060 hp
Menghitung Daya vertikal Pvertikal
= 0,001 H.w
(Wallas,1998) H
= 50 tg 50 = 4,374 ft
Pvertikal
= 0,001 x 4,374 x 0,106
= 0,00046 hp
Dengan demikian daya conveyor seluruhnya adalah : P
= 0,01206 hp + 0,00060 hp + 0,00046 hp
Universitas Sumatera Utara
LC-22
= 0,01313 hp Efisiensi motor 80 % Daya yang diperlukan untuk menggerakkan motor 0,01313 /0,8 = 0,0164 hp Maka digunakan motor standar dengan daya Β½ hp
LC.18 Gudang Penyimpanan Keramik BaTiO3 (G-313) Fungsi
: Tempat penyimpanan keramik BaTiO3 selama 30 hari
Bentuk
: Bangunan persegi dengan atap berbentuk limas
Bahan
: Beton
Kondisi operasi
: Tekanan : 1 atm Suhu
Jumlah
: 300 C
: 1 unit
Perhitungan desain bangunan Keramik BaTiO3 di cetak dalam bentuk blok, setiap blok mempunyai ukuran yang bervariasi, desain keramik BaTiO3 diperkirakan sebagai berikut : Mempunyai ukuran : Volume
: 0,0000825 m3=82,5 cm3
Massa
: 340,2504 gr
Direncanakan ukuran blok : Panjang
: 8 cm
Lebar
: 5 cm
Tinggi
:2,065 cm
Didalam satu kotak terdapat: 10 buah Dihasilkan 7411,6 blok keramik BaTiO3 per hari atau 741,16 kotak, Dengan Faktor kosong ruangan (fk) kotak Volume kotak
= 20 %
: 0,0000825 m3 x 10 lebar x 1,2 = 0,00099 m2
Volume keramik selama 30 hari = 741,16 kotak/hari x 0,00099 m3/kotak x 30 hari = 22,05 m3 Faktor kosong ruangan (fk)
= 20 % dan area jalan dalam gudang = 20 %,
sehingga : Volume ruang yang dibutuhkan, Vg= (1+fk x fj) x V = (1 + 0,2 x 0,2 ) x 22,05 m3
Universitas Sumatera Utara
LC-23 = 30,873 m3 Direncanakan : 1. Panjang gedung penyimpanan 5 m, dengan tinggi tumpukan 2 m, sehingga : V 30,873 L
=pxlxt = (5) x (l) x (2) = 3,0873 m
2. Tinggi bangunan direncanakan 2x tinggi tumpukan bahan baku = 4 m Sehiggga ukuran bangun gedung yang digunakan untuk penyimpanan keramik BaTiO3 adalah : Tinggi gudang
=4m
Panjang gudang
=5m
Lebar gudang
= 3,5 m
Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN D PERHITUNGAN SPESIFIKASI ALAT UTILITAS D.1 Tangki Bahan Bakar (TB) Fungsi
: Menyimpan bahan bakar solar selama 7 hari
Bentuk
: Selinder tegak dengan alas dan tutup datar
Bahan Kontruksi
: Carbon steel SA-53, grade B
Jumlah
: 1 unit
Kondisi operasi
: Temperatur : 300C Tekanan
: 1 atm
Laju massa solar
: kg/jam
Densitas solar
: 0,89 kg/l = 55,56 lbm/ft3 = 890,0712 kg/m3
(Perry & Green,1997) Kebutuhan perancangan
: 24 jam
Faktor keamanan
: 20 %
Perhitungan Ukuran Tangki 6,468
a. Volume solar (Va) =
kg jam
x 24 jamx 7 hari
890,0712
= 1,2208 π3
Volume tangki, Vt = 1,2 x 1,2208 m3 = 1,465 m3 b. Diameter dan tebal tangki Direncanakan perbandingan diameter dengan tinggi silinder, D : H = 2 : 3 ππ·π π»π 4 1 ππ = ππ·π π»π 4 1 3 1,465 π3 = ππ·π2 π· 4 2 π 3 1,465 π3 = ππ·π3 8 ππ =
D = 1,2440 m H
= 1,8660 m
c. Tinggi cairan dalam tangki
LD-1
Universitas Sumatera Utara
Tinggi cairan dalam tangki =
=
volume cairan x tinggi silinder
1,2208 1,8660 1,465
LD-2
volume tangki
= 1,555 π
d. Tebal tangki Tekanan hidrostatik =Οxgxt
P
= 890,0712 kg/m3 x 9,8 m/det2 x 1,555 m = 13.565,75 kPa Tekanan operasi = 1 atm = 101,325 kPa P = 13.565,75 kPa + 101,325 kPa = 13.667,076 kPa Faktor kelonggaran
= 20 %
Pdesign = (1,2)( 13.667,076 kPa) = 16.400,490 kPa Joint efficiency (E)
= 0,8
(Timmerhaus, 2004)
Allowable stress (S) = 12.650 psia = 87.218,714 kPa Tebal shell tangki : t=
ππ· 2ππΈβ1,2π
=2
(16.400,490 πππ )( 1,2440 π) 87.218,714 πππ 0,8 β 1,2 (16.400,490 πππ )
= 0,1702 in Faktor korosi = 1/8 in Maka tebal shell yang dibutuhkan
= 0,1702 in = 1/8 in = 0,295 in
Tebal shell standar yang digunakan
= 0,3 in
D.2 Pompa Utilitas (PU - 01) Fungsi
: memompa bahan bakar ke generator
Jenis
: pompa sentrifugal
Jumlah
: 1 unit
Bahan konstruksi
: commercial steel
Kondisi operasi
:
-
Temperatur
: 30 0C
-
Tekanan
: 1 atm
-
Densitas solar
: 0,89 kg/l = 55,56 lbm/ft3
(Perry & green, 1997)
Universitas Sumatera Utara
LD-3 -
: 1,1 cp = 7.392,1x 100,4 lbm/ft.jam
Viskositas solar (Β΅)
(Perry & green, 1997) -
Laju alir massa (F)
: 5,7566 kg/jam = 0,00353 lbm/s 0,00353 πππ /π
= 6,345 π₯ 10β5 ππ‘ 3 /π
Laju alir volumetrik (Q)
=
Diameter optimum, De
= 3,9 (Q)0,45 (Ο)0,13
55,56 πππ /ππ‘ 3
(Timmerhaus, 2004)
= 3,9 (6,345 π₯ 10β5 ft3/s)0,45 (55,56 lbm/ft3)0,13 = 0,08490 ft = 1,02 in Dari tabel A.5-1 geankoplis, 1997. Dipilih pipa comercial steel : Ukuran nominal
: 2 Β½ in
Schedule number
: 40
Diameter dalam (ID)
: 2,469 in = 0,2057 ft
Diameter luar (OD)
: 2,875 in = 0,2396 ft
Inside sectional area (A)
: 0,03322 ft2
Kecepatan linear, v = Q/A = Bilangan reynold, NRe
=
6,345 π₯ 10β5 ππ‘ 3 /π 0,03322 ππ‘ 2
= 0,0019 ft/s
ππ₯π£π₯π· Β΅ 55,56
=
πππ ππ‘ 3
ππ‘ 0,2057 π πππ 10β4 π ππ‘
0,0019
7,392 π₯
ππ‘
= 0,0295 (aliran laminer) Untuk pipa commercial steel diperoleh harga Ι = 0,00015 ft (geankoplis, 1997) Pada NRe = 0,0295 dan Ι/D =
0,00015 ft 0,2057 ft
= 0,0007 diperoleh harga factor fanning
(Gambar 2.10-3), f = 0,006 (Geankoplis, 1997). Friction loss : 1 sharp edge entrance
π΄
hc = 0,5 1 β π΄2 1
π2
= 0,5 1 β 0
2πππ
0,0019 2 2 1 (32,174)
hc = 2,83 x 10-8 ft.lbf/lbm π2
0,0019 2
3 elbow 900
hf = nKf2ππ = 3(0,75) 2(32,174) = 0,136 ft.lbf/lbm
1 check valve
hf = nKf2ππ = 1(2) 2(32,174) = 1,134 π₯ 107 ft. lbf/lbm
Pipa lurus 50 ft
Ff = 4f
π2
βπΏπ 2 π·2ππ
0,0019 2
= 4 (0,006)
50 (0,0019 )2 (1,9717)(2)(32,174)
Universitas Sumatera Utara
LD-4 Ff = 3,56 x 10-5 ft.lbf/lbm 2
π΄
hex= n 1 β π΄2
1 sharp edge exict
π2 2πππ
1
= 1 1β0
2
0,0019 2 2 1 (32,174)
-8
Hex= 6,67 x 10 ft.lbf/lbm Ζ©F = 0,13597 ft.lbf/lbm
Total friction loss
Dari persamaan Bernouli : 1 2gc
g
v 2 2 β v 2 1 + gc z2 β z1 +
P 2 βP 1 Ο
+ Ζ©F + Ws = 0
(Geankoplis, 1997) Dimana : V1
=V2
βV2
=0
P1
= P2
βP
=0
Tinggi pemompaan, βZ = 10 ft 32,174
0 + 32,174 10 + 0 + 0,13597 + ππ = 0 -Ws = 10,13597 ft.lbf/lbm Efisiensi pompa, πΆ = 80 % Wp = Ws/ πΆ = 12,667 ft.lbf/lbm Daya pompa, P =
W p vΟ 550
=
12,667 x 0,0019 550
x 55,56
= 0,002 hp
Digunakan daya motor standar 0,5 hp
Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN E PERHITUNGAN ASPEK EKONOMI Dalam rencana pra rancangan pabrik Keramik Barium Titanat digunakan asumsi sebagai berikut : 1. Pabrik beroperasi selama 330 hari dalam setahun. 2. Kapasitas maksimum adalah 660 ton/tahun. 3. Perhitungan didas 4. arkan pada harga alat terpasang (HAT) 5. Harga alat disesuaikan dengan basis 16 April 2012, dimana nilai tukar dollar terhadap rupiah adalah US$ 1 = Rp 9.225.
(Bank Indonesia,16 April 2012)
1. Modal Investasi Tetap 1.1 Modal Investasi Tetap Langsung (MITL)
1.1.1 Biaya Tanah Lokasi Pabrik Biaya tanah pada lokasi pabrik diperkirakan Rp 877.297 /m2 (www.inkuiri.com) Luas tanah seluruhnya = 4994 m2 Harga tanah seluruhnya = 4994 m2 ο΄ Rp 877.297 /m2 = Rp 4.381.221.218 Biaya perataan tanah diperkirakan 5ο₯ dari harga tanah seluruhnya Biaya perataan tanah = 0,05 x Rp 4.381.221.218 = Rp 219.061.061 Maka total biaya tanah (A) adalah Rp 4.600.282.279
LE-1 Universitas Sumatera Utara
LE-2
1.1.2 Harga Bangunan dan Sarana Tabel LE.1 Perincian Luas dan Harga Bangunan, serta sarananya
No
Nama Bangunan
1 Pos jaga
Luas
Harga
(m2)
(Rp/m2)
Jumlah (Rp)
30
300.000
9.000.000
2 Tempat parkir*
100
100.000
10.000.000
3 Gudang produk
150
400.000
60.000.000
4 Gudangbahan baku
150
400.000
60.000.000
5 Poliklinik
50
500.000
25.000.000
6 Bengkel
70
400.000
28.000.000
7 Pembang kitlistrik
100
800.000
80.000.000
8 Perkantoran
240
1.000.000
240.000.000
9 Tempat proses
2000
1.500.000
3.000.000.000
10 Gudang peralatan
100
400.000
40.000.000
11 Kantin
70
400.000
28.000.000
12 Tempat ibadah
70
400.000
28.000.000
13 Taman*
50
100.000
5.000.000
1200
150.000
180.000.000
15 Ruang control
80
600.000
48.000.000
16 Laboratorium
80
600.000
48.000.000
800
0
0
14 Jalan*
17 Daeran perluasan* Total
4540
3.889.000.000
Ket * : sarana pabrik Harga bangunan saja
= Rp 3.694.000.000
Harga sarana
= Rp 195.000.000
Total biaya bangunan dan sarana (B) = Rp 3.889.000.000
Universitas Sumatera Utara
LE-3
1.1.3 Perincian Harga Peralatan Harga peralatan yang di impor dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan berikut :
ο©X οΉ ο©I οΉ Cx ο½ Cy οͺ 2 οΊ οͺ x οΊ ο« X1 ο» οͺο« I y οΊο» m
(Timmerhaus et.al, 2004)
dimana: Cx = harga alat pada tahun 2012 Cy = harga alat pada tahun dan kapasitas yang tersedia X1 = kapasitas alat yang tersedia X2 = kapasitas alat yang diinginkan Ix = indeks harga pada tahun 2012 Iy = indeks harga pada tahun yang tersedia m = faktor eksponensial untuk kapasitas (tergantung jenis alat)
Tabel LE.2 Harga Indeks Marshall dan Swift Tahun Indeks X1 X12 Y1 2
X1.Y1
1987 1988 1989 1990 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999
814 (Y1) 852 895 915.1 930.6 943.1 964.2 993.4 1027.5 1039.1 1056.8 1061.9 1068.3
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 4 9 16 25 36 49 64 81 100 121 144 169
662596 725904 801025 837408 866016 889438 929682 986844 1055756 1079729 1116826 1127632 1141265
814 1704 2685 3660.4 4653 5658.6 6749.4 7947.2 9247.5 10391 11624.8 12742.8 13887.9
2000
1089
14
196
1185921
15246
2001 1093.9 15 225 1196617 16408.5 2002 1102.5 16 256 1215506 17640 Total 15846.4 136 1496 15818164 141060.1 (Sumber : Tabel 6-2 Timmerhaus et.al, 2004)
Universitas Sumatera Utara
LE-4
Untuk menentukan indeks harga pada tahun 2012 digunakan metode regresi koefisien korelasi :
οn ο Ξ£X i ο Yi ο Ξ£X i ο Ξ£Yi ο ο¨n ο Ξ£X i 2 ο ο¨Ξ£X i ο©2 ο©ο΄ ο¨n ο Ξ£Yi 2 ο ο¨Ξ£Yi ο©2 ο©
rο½
(Montgomery, 1992)
Dengan memasukkan harga-harga pada Tabel LE β 2, maka diperoleh harga koefisien korelasi :
οο¨16ο©ο¨141060,1ο© ο ο¨136ο©ο¨15846,4ο©ο ο½ 0,980821 ο» 1 οο¨16ο©ο¨1496ο© ο ο¨136ο©2 οο΄ οο¨16ο©ο¨15818164ο© ο ο¨15846,4ο©2 ο
rο½
Harga koefisien yang mendekati +1 menyatakan bahwa terdapat hubungan linier antar variabel X dan Y. sehingga persamaan regresi yang mendekati adalah persamaan regresi linier. Persamaan umum regresi linier. Y = a + b ο X dengan: Y
= indeks harga pada tahun yang dicari (2012)
X
= variabel tahun ke n β 1
a. b
= tetapan persamaan regresi
Untuk mengetahui harga indeks tahun yang diinginkan. lebih dahulu dicari tetapan a dan b. a=YβbοX
ο¨n ο Ξ£Xi Yi ο© ο ο¨Ξ£Xi ο Ξ£Yi ο© ο¨n ο Ξ£Xi2 ο©ο ο¨Ξ£Xi ο©2
bο½
Jika disubstitusikan harga pada Tabel LE β 2. diperoleh harga :
bο½
16 ο¨141060,1ο© ο ο¨136ο©ο¨15846,4ο©
ο¨16ο©ο¨1496ο© ο ο¨136ο©2
Yο½
Ξ£Yi 15846,4 ο½ ο½ 990,4 n 16
Xο½
Ξ£X i 136 ο½ ο½ 8,5 n 16
ο½ 18,72265
a = 990,4 β (18,72265)(8,5) = 831.257
Universitas Sumatera Utara
LE-5
Sehingga persamaan regresi liniernya adalah : Y=a+bοX Y = 831,257 + 18,72265 X
Dengan demikian, harga indeks pada tahun 2012 (X = 26) adalah : Y = 831,257 + 18,72265 (26) Y = 1318,046
Perhitungan harga peralatan menggunakan harga faktor eksponensial (m), kapasitas yang digunakan adalah harga eksponen Marshall & Swift yang dapat dilihat pada buku Plant Design and Economics for Chemical Engineers, Timmerhaus et.al, 2004, halaman 264, table 6-4. Untuk alat yang tidak tersedia. faktor eksponensialnya dianggap 0,6 (Timmerhaus et.al, 2004).
Universitas Sumatera Utara
LE-6
Contoh perhitungan harga peralatan : Silo Bahan Baku TiO2 (G-101)
Purchased cost, dollar
10
102
6
103
Capacity, gal 104
105
105
Mixing tank with agitator 304 Stainless stell
104
Carbon steel 310 kPa (30 psig) Carbon-steel tank (spherical)
P-82 Jan,2002
103 10-1
1
2
10
10
103
Capacity, m3
Gambar LE.1 Harga Peralatan untuk Tangki Penyimpanan (Silo) (Timmerhaus et.al, 2004) X2 = 1,105 m3 X1 = 10 m3 Cy = US$ 12.000 Ix = 1318,046 Iy = 1102,5 m = 0,6 1,105 Maka, Cx = US$ 12.000 ο΄ 10
0, 6
ο΄
1318,046 1102,5
Cx = US$ 3.826,05 ο΄ Rp 9.225 Cx = Rp 35.295.306 /unit
Universitas Sumatera Utara
LE-7
Dengan cara yang sama diperoleh perkiraan harga alat lainnya yang dapat dilihat pada Tabel E.3 untuk perkiraan peralatan proses dan Tabel E.4 untuk perkiraan peralatan utilitas.
Tabel LE.3 Perkiraan Harga Peralatan Proses Nama alat
Kode
Unit
Bucket Elevator
BE-103
1
134.412.723
134.412.723
Bucket Elevator
BE-104
1
134.412.723
134.412.723
Silo Bahan Baku TiO2
S β 110
1
35.295.306
35.295.306
Silo Bahan Baku BaCO3
S β 111
1
35.295.306
35.295.306
Screw Convenyor
SC β 112
1
130.385.995
130.385.995
Screw Convenyor
SC β 113
1
217.309.991
217.309.991
Ribbon Mixer
M β 114
1
121.076.380
121.076.380
Screw Convenyor
SC β 210
1
130.385.995
130.385.995
Pneumatic Press
P β 211
1
Belt Convenyor
BC β 212
1
300.890.757
300.890.757
Belt Convenyor
BC β 310
1
300.890.757
300.890.757
Q β 311
1
Belt Convenyor
BC β 312
1
300.890.757
300.890.757
Blower
JB β 314
1
73.092.795
73.092.795
Furnace
harga /unit (Rp)
1.774.048.500
7.071.011.243
Harga Total (Rp)
1.774.048.500
7.071.011.243
Alat Proses Impor
10.759.399.228
Alat Proses Non Impor
0
Harga Total Alat Proses
10.759.399.228
Tabel LE.4 Perkiraan Harga Peralatan Utilitas dan Pengolahan Limbah Nama Alat Kode Unit Harga/Unit (Rp) Harga Total (Rp) Tangki bahan bakar TU-01 1 5.328.917.903 5.328.917.903 Total Harga peralatan Utilitas Impor 5.328.917.903 Generator G 8 25.000.000 200.000.000 Pompa PU-01 2 3.500.000 7.000.000 Total Harga Peralatan Utilitas Non Impor 207.000.000 Total Harga Peralatan Utilitas 5.535.917.903
Universitas Sumatera Utara
LE-8
Tabel LE.5 Perkiraan Harga Peralatan Kesehatan dan keselamatan kerja Harga/Unit (Rp) 12.500 150.000 500 12.500
Harga Total (Rp) 375.000 8.850.000 29.500 737.500
59 4 3
60.000 1.300.000 50.000
3.540.000 5.200.000 150.000
Fire extiguisher
10
650.000
6.500.000
Alarm
6
150.000
900.000
Nama Alat Safety helmet Sepatu pelindung Masker Sarung tangan
Unit 30 59 59 59
Penutup telinga Baju tahan panas Kaca mata pengaman
Total
26.282.000
Untuk harga alat impor sampai di lokasi pabrik ditambahkan biaya sebagai berikut : -
Biaya transportasi
= 5ο₯
-
Biaya asuransi
= 1ο₯
-
Bea masuk
= 15 ο₯
-
PPn
= 10 ο₯
-
PPh
= 10 ο₯
-
Biaya gudang di pelabuhan
= 0.5 ο₯
-
Biaya administrasi pelabuhan = 0.5 ο₯
-
Transportasi lokal
= 0,5 ο₯
-
Biaya tak terduga
= 0,5 ο₯
Total = 43 ο₯
(Timmerhaus et al, 2004).
Untuk harga alat non impor sampai di lokasi pabrik ditambahkan biaya sebagai berikut: -
PPn
= 10 ο₯
-
PPh
= 10 ο₯
-
Transportasi lokal
= 0,5 ο₯
-
Biaya tak terduga
= 0,5 ο₯
Universitas Sumatera Utara
LE-9
Total = 21 ο₯
(Timmerhaus et al, 2004).
Total harga peralatan proses utilitas : = 1,43 x (Rp 10.759.399.228 + Rp 5.535.917.903) + 1,21 x (Rp 207.00.000 + Rp 26.282.000) = Rp 23.006.293.497 + Rp 282.271.220 = Rp 23.288.564.717 Biaya pemasangan diperkirakan 10ο₯ dari total harga peralatan Biaya pemasangan = 0,1 ο΄ Rp 23.288.564.717 = Rp 2.328.856.472 Harga peralatan terpasang (HPT) (C) = Rp 23.288.564.717 + 2.328.856.472 = Rp 25.617.421.188
1.1.4
Instrumentasi dan Alat Kontrol Diperkirakan biaya instrumentasi dan alat kontrol 13ο₯ dari total harga
peralatan (Timmerhaus et.al, 2004). Biaya instrumentasi dan alat kontrol (D) = 0,13 ο΄ Rp 25.617.421.188 = Rp 3.330.264.754
1.1.5
Biaya Perpipaan Diperkirakan biaya perpipaan 80ο₯ dari total harga peralatan (Timmerhaus
et.al, 2004). Biaya perpipaan (E) = 0,8 ο΄ Rp 25.617.421.188 = Rp 20.493.936.951
1.1.6
Biaya Instalasi Listrik Diperkirakan biaya instalasi listrik 50ο₯ dari total harga peralatan
(Timmerhaus et.al, 2004). Biaya instalasi listrik (F) = 0,5 ο΄ Rp 25.617.421.188 = Rp 12.808.710.594
Universitas Sumatera Utara
LE-10
1.1.7 Biaya Insulasi Diperkirakan biaya insulasi 10ο₯ dari total harga peralatan (Timmerhaus et.al, 2004). Biaya insulasi (G) = 0,1 ο΄ Rp 25.617.421.188 = Rp 2.561.742.119
1.1.8 Biaya Inventaris Kantor Diperkirakan biaya inventaris kantor 5ο₯ dari total harga peralatan (Timmerhaus et.al, 2004). Biaya inventaris kantor (H) = 0,05 ο΄ Rp 25.617.421.188 = Rp 1.280.871.059
1.1.9 Biaya Perlengkapan Kebakaran dan Keamanan Diperkirakan biaya perlengkapan kebakaran dan keamanan 5ο₯ dari total harga peralatan (Timmerhaus et.al, 2004). Biaya perlengkapan kebakaran dan keamanan (I) = 0,05 ο΄ Rp 25.617.421.188 = Rp 1.280.871.059
1.1.10
Sarana Transportasi
Untuk mempermudah pekerjaan, perusahaan member fasilitas sarana transportasi (J), seperti pada table berikut ini : Tabel LE.6 Biaya Sarana Transportasi No. 1. 2. 3. 5. 6. 7.
Jenis Kendaraan Mobil Direktur Mobil Manajer Mobil kepala Bagian Truk karyawan Ambulans Mobil Pemadam Kebakaran
Unit 1 3 9 4 1 1 Total
Jenis New Camry Ford Avanza Truk Mini Bus Truk Tangki
Harga/unit
Harga total
(Rp)
(Rp)
450.000.000 255.000.000 150.000.000 380.000.000 150.000.000 380.000.000
450.000.000 765.000.000 1.350.000.000 1.520.000.000 150.000.000 380.000.000 4.615.000.000
Universitas Sumatera Utara
LE-11
Total MITL = A + B + C + D + E + F + G + H + I + J
= Rp 80.478.100.000
1.2 Modal Investasi Tetap Tak Langsung (MITTL) 1.2.1 Pra Investasi Diperkirakan 7ο₯ dari MITL (Timmerhaus et.al, 2004) Pra investasi (K) = 0,07 ο΄ Rp 80.478.100.004 = Rp 5.633.467.000 1.2.2 Engineering dan Supervisi Diperkirakan 8ο₯ dari MITL (Timmerhaus et.al, 2004) Engineering dan supervisi (L) = 0,08 ο΄ Rp 80.478.100.004 = Rp 6.438.248.000
1.2.3 Biaya Kontraktor Diperkirakan 5ο₯ dari MITL (Timmerhaus et.al, 2004) Biaya kontraktor (M) = 0,05 ο΄ Rp 80.478.100.004 = Rp 4.023.905.000
1.2.4 Biaya Tak Terduga Diperkirakan 10ο₯ dari MITL (Timmerhaus et.al, 2004) Biaya tak terduga (N) = 0,1 ο΄ Rp 80.478.100.004 = Rp 8.047.810.000
Total MITTL = K + L + M + N = Rp 24.143.430.001 Total MIT
= MITL + MITTL = Rp 80.478.100.004 + Rp 24.143.430.001 = Rp 104.621.530.005
Universitas Sumatera Utara
LE-12
2. Modal Kerja Modal kerja dihitung untuk pengoperasian pabrik selama 3 bulan (= 90 hari). 2.1 Persediaan Bahan Baku Proses 1. Titanium Oksida ( TiO2) Kebutuhan
= 726,565 kg/hari
Harga
= US $ 400/ton
Harga total
= 90 hari ο΄ 0,7266 ton/hari ο΄ US $ 400/ton
(PT. Tianjin Bairun, 2012)
= US $ 26.156,34 x Rp 9.225/US$ = Rp. 241.292.237
2. Barium Karbonat (BaCO3) Kebutuhan
= 1.795,23 kg/hari
Harga
= US $ 100/ton
(PT. Kronox Dupont,
2012) Harga total
= 90 hari ο΄ 1,79523 ton/hari ο΄ US $ 100/ton = US $ 16.157,07 x Rp 9.225/US$ = Rp. 149.048.971
2.2 Persediaan Bahan Baku Utilitas 1. Solar Kebutuhan = 6,47 liter/jam Harga
= Rp 9700/ltr
(PT. Pertamina, 2012)
Harga total = 90 hari ο΄ 24 jam/hari ο΄ 6,47 liter/jam ο΄ Rp 9700/ltr = Rp 135.559.440
2. Air Kebutuhan = 22,09 m3/Hari Harga
= Rp 7750 /m3
(PT. PDAM Tritanadi,
2012) Harga total = 90 hari ο΄ 22,09 m3/Hari ο΄ Rp 7750 /m3 = Rp 15.409.505
Universitas Sumatera Utara
LE-13
Total biaya persediaan bahan baku proses dan utilitas selama 3 bulan adalah = Rp 541.310.152
2.3 Kas 2.3.1
Gaji Pegawai Tabel LE.7 Perincian Gaji Pegawai
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Jabatan
Jumlah
Gaji/bulan (Rp)
Total Gaji (Rp)
Dewan komisaris
2
10.000.000
20.000.000
Direktur
1
15.000.000
15.000.000
Staf Ahli
2
5.000.000
10.000.000
Sekretaris
1
3.000.000
3.000.000
Manajer Produksi
1
7.000.000
7.000.000
Manajer Teknik Manajer Umum dan Keuangan Kepala Seksi Proses Kepala Seksi Utilitas Kepala Seksi Mesin Kepala Seksi Instrumentasi
1
7.000.000
7.000.000
1
7.000.000
7.000.000
1
5.000.000
5.000.000
1
5.000.000
5.000.000
1
5.000.000
5.000.000
1
5.000.000
5.000.000
Kepala Seksi Listrik Kepala Seksi Pemeliharaan Kepala Seksi Hubungan Masyarakat
1
5.000.000
5.000.000
1
5.000.000
5.000.000
1
5.000.000
5.000.000
Kepala Seksi Administrasi
1
5.000.000
5.000.000
Kepala Seksi Keuangan
1
5.000.000
5.000.000
Karyawan Produksi
48
3.000.000
144.000.000
Karyawan Teknik
11
3.000.000
33.000.000
Karyawan Keuangan
2
2.500.000
5.000.000
Karyawan Administrasi
2
2.000.000
4.000.000
Dokter
1
3.000.000
3.000.000
Perawat
2
2.000.000
4.000.000
Universitas Sumatera Utara
LE-14
23 24 25
Petugas Keamanan
6
1.500.000
9.000.000
Petugas Kebersihan
10
1.500.000
15.000.000
Supir
3 103
1.500.000
4.500.000 335.500.000
Jumlah
Total gaji pengawai selama 1 bulan = Rp
335.500.000
Total gaji pengawai selama 3 bulan = Rp 1.006.500.000 2.3.2
Biaya Administrasi Umum Diperkirakan 10ο₯ dari gaji pegawai = 0,1 ο΄ Rp 1.006.500.000 = Rp 100.650.000
2.3.3
Biaya Pemasaran Diperkirakan 10ο₯ dari gaji pegawai = 0,1 ο΄ Rp 1.006.500.000 = Rp 100.650.000
2.3.4
Pajak Bumi dan Bangunan Dasar perhitungan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) mengacu kepada
Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2000 Jo UU No. 21 Tahun 1997 tentang Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan, sebagai berikut : ο· Yang menjadi objek pajak adalah perolehan hak atas tanah dan atas bangunan (Pasal 2 ayat 1 UU No.20/00). ο· Dasar pengenaan pajak adalah Nilai Perolehan Objek Pajak (Pasal 6 ayat 1 UU No.20/00). ο· Tarif pajak ditetapkan sebesar 5% (Pasal 5 UU No.21/97). ο· Nilai perolehan Objek Pajak Tidak Kena Pajak ditetapkan sebesar Rp. 30.000.000,(Pasal 7 ayat 1 UU No.21/97). ο· Besarnya pajak yang terutang dihitung dengan cara mengalikan tarif pajak dengan Nilai Perolehan Objek Kena Pajak (Pasal 8 ayat 2 UU No.21/97).
Maka berdasarkan penjelasan di atas, perhitungan PBB ditetapkan sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
LE-15
Wajib Pajak Pabrik Pembuatan Keramik Barium Titanat Nilai Perolehan Objek Pajak ο·
Tanah
Rp 4.381.221.218
ο·
Bangunan
Rp 3.694.000.000
Total NJOP
Rp 8.075.221.218
Nilai Perolehan Objek Pajak Tidak Kena Pajak
Rp
Nilai Perolehan Objek Pajak Kena Pajak
Rp 8.045.221.218
Nilai Jual Kena Pajak = 20% x Rp 8.045.221.218
Rp 1.609.044.244
Pajak yang terutang (5% Dari NJKP)
Rp
30.000.000
80.452.212
Maka Pajak Bumi dan Bangunan per 3 bulan = (3/12) x Rp 80.452.212 = Rp 20.113.053 Tabel LE.8 Perincian Biaya Kas No. Jenis Biaya 1. Gaji Pegawai 2. Administrasi Umum 3. Pemasaran 4. Pajak Bumi dan Bangunan Total
Jumlah (Rp) 1.006.500.000 100.650.000 100.650.000 20.113.053 1.227.913.053
2.4 Biaya Start β Up Diperkirakan 12 ο₯ dari Modal Investasi Tetap
(Timmerhaus et.al, 2004)
= 0,12 ο΄ Rp 104.621.530.006 = Rp
12.554.583.601
2.5 Piutang Dagang PD ο½
dimana:
IP ο΄ HPT 12
PD
= piutang dagang
IP
= jangka waktu kredit yang diberikan (3 bulan)
HPT
= hasil penjualan tahunan
Penjualan : Harga jual keramik barium titanat = US$ 17.500/ton
(www.stmc-priceceramic.com)
Universitas Sumatera Utara
LE-16
Produksi Keramik BaTiO3 = 2,1212 ton/hari Hasil penjualan Keramik BaTiO3 tahunan = 2,1212 ton/hari ο΄ 330 hari/tahun ο΄ US$ 17.500/ton = US$ 12.249.930 x Rp 9.225/US$ = Rp 113.005.604.250 Piutang Dagang =
3 ο΄ Rp 113.005.604.250 12
= Rp 28.251.401.063
Perincian modal kerja dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel LE.9 Perincian Modal Kerja No. 1. 2. 3. 4.
Jenis Biaya Bahan baku proses dan utilitas Kas Start up Piutang Dagang
Jumlah (Rp) 541.310.152 1.227.913.053
Total
12.554.583.601 28.251.401.063 42.575.207.868
Total Modal Investasi = Modal Investasi Tetap + Modal Kerja = Rp 104.621.530.006 + Rp 42.575.207.868 = Rp 147.196.737.874 Modal ini berasal dari: 1. Modal sendiri
= 60 ο₯ dari total modal investasi = 0,6 ο΄ Rp 147.196.737.874 = Rp 88.318.042.724
2. Pinjaman dari Bank = 40 ο₯ dari total modal investasi = 0,4 ο΄ Rp 147.196.737.874 = Rp 58.878.695.150
Universitas Sumatera Utara
LE-17
3. Biaya Produksi Total 3.1 Biaya Tetap (Fixed Cost = FC) 3.1.1
Gaji Tetap Karyawan Gaji tetap karyawan terdiri dari gaji tetap tiap bulan ditambah 3 bulan gaji
yang diberikan sebagai tunjangan, sehingga : Gaji total (O) = (12 + 3) ο΄ Rp 335.500.000 = Rp 5.032.500.000 3.1.2
Bunga Pinjaman Bank Bunga pinjaman bank adalah 16% dari total pinjaman (Bank Mandiri, 2011). Bunga bank (P) = 0,16 ο΄ Rp 58.878.695.150 = Rp 9.420.591.224
3.1.3
Depresiasi dan Amortisasi Pengeluaran untuk memperoleh harta berwujud yang mempunyai masa
manfaat lebih dari 1 (satu) tahun harus dibebankan sebagai biaya untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan melalui penyusutan (Rusdji, 2004). Pada perancangan pabrik ini dipakai metode garis lurus (straight line mothod). Dasar penyusutan menggunakan masa manfaat dan tarif penyusutan sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia No.17 Tahun 2000 Pasal 11 ayat 6, dapat dilihat pada table dibawah ini :
Tabel LE.10 Aturan depresiasi sesuai UU Republik Indonesia No. 17 Tahun 2000 Kelompok Harta
Masa
Tarif
Berwujud
(tahun)
(%)
4
25
Beberapa Jenis Harta
I. Bukan Bangunan 1.Kelompok 1
Mesin kantor, perlengkapan, alat perangkat/ tools industri.
2. Kelompok 2
8
12,5
Mobil, truk kerja
3. Kelompok 3
16
6,25
Mesin industri kimia, mesin industri mesin
20
5
II. Bangunan Permanen
Bangunan sarana dan penunjang
(Sumber : Waluyo, 2000 dan Rusdji,2004) Depresiasi dihitung dengan metode garis lurus dengan harga akhir nol.
Universitas Sumatera Utara
Dο½
PοL n
LE-18
dimana : D = depresiasi per tahun P = harga awal peralatan L = harga akhir peralatan n = umur peralatan (tahun) Tabel LE.11 Perhitungan Biaya Depresiasi sesuai UURI No. 17 Tahun 2000 Umur Komponen Biaya (Rp) Depresiasi (Rp) (tahun) Bangunan 3889.000.000 20 194.450.000 Peralatan proses dan utilitas 25.617.421.188 16 1.601.088.824 Instrumentrasi dan pengendalian proses 3.330.264.754 16 208.141.547 Perpipaan 20.493.936.951 16 1.280.871.059 Instalasi listrik 12.808.710.594 16 800.544.412 Inventaris kantor 1.280.871.059 4 320.217.765 Insulasi 2.561.742.119 16 160.108.882 Perlengkapan keamanan 1.280.871.059 16 80.054.441 Sarana transportasi 4.615.000.000 8 576.875.000 TOTAL 5.222.351.931 Semua modal investasi tetap langsung (MITL) kecuali tanah mengalami penyusutan yang disebut depresiasi. Sedangkan modal investasi tetap tidak langsung (MITTL) juga mengalami penyusutan yang disebut amortisasi. Pengeluaran untuk memperoleh harta tak berwujud dan pengeluaran lainnya yang mempunyai masa manfaat lebih dari 1 (satu) tahun untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan dapat dihitung dengan amortisasi dengan menerapkan taat azas (UURI Pasal 11 ayat 1 No. Tahun 2000). Para Wajib Pajak menggunakan tarif amortisasi untuk harta tidak berwujud dengan menggunakan masa manfaat kelompok masa 4 (empat) tahun sesuai pendekatan prakiraan harta tak berwujud yang dimaksud (Rusdji, 2004).
Universitas Sumatera Utara
LE-19
Untuk masa, maka biaya amortisasi adalah 20% dari MITTL, sehingga : Biaya amortisasi = 0,2 ο΄ Rp 24.143.430.001 = Rp
4.828.686.000
Total biaya depresiasi dan amortisasi (Q) = Rp 5.222.351.931 + Rp 4.828.686.000 = Rp
3.1.4
10.051.037.932
Biaya Tetap Perawatan 1. Perawatan mesin dan alat-alat proses Perawatan mesin dan peralatan dalam industri proses berkisar 2 sampai 20%, diambil 5% dari harga peralatan terpasang di pabrik (Timmerhaus et.al,2004). Biaya perawatan mesin = 0,05 ο΄ Rp 25.617.421.188 = Rp 1.280.871.059
2. Perawatan bangunan Diperkirakan 5ο₯ dari harga bangunan (Timmerhaus et.al, 2004). Perawatan bangunan = 0,05 ο΄ Rp 3.889.000.000 = Rp 194.450.000
3. Perawatan kendaraan Diperkirakan 5ο₯ dari harga kendaraan (Timmerhaus et al, 2004). Perawatan kendaraan = 0,05 ο΄ Rp = Rp
4.615.000.000
230.750.000
4. Perawatan instrumentasi dan alat kontrol Diperkirakan 5ο₯ dari harga instrumentasi dan alat kontrol (Timmerhaus et al, 2004). Perawatan instrumentasi = 0,05 ο΄ Rp 3.330.264.754 = Rp 166.513.238
Universitas Sumatera Utara
LE-20
5. Perawatan perpipaan Diperkirakan 5ο₯ dari harga perpipaan (Timmerhaus et al, 2004). Perawatan perpipaan = 0,05 ο΄ Rp
20.493.936.951
= Rp 1.024.696.848
6. Perawatan instalasi listrik Diperkirakan 5ο₯ dari harga instalasi listrik (Timmerhaus et al, 2004). Perawatan listrik = 0,05 ο΄ Rp 12.808.710.594 = Rp
640.435.530
7. Perawatan insulasi Diperkirakan 5ο₯ dari harga Insulasi (Timmerhaus et al, 2004). Perawatan insulasi = 0,05 ο΄ Rp 2.561.742.119 = Rp
128.087.106
8. Perawatan inventaris kantor Diperkirakan 5ο₯ dari harga inventaris kantor (Timmerhaus et al, 2004). Perawatan inventaris kantor = 0,05 ο΄ Rp 1.280.871.059 = Rp 64.043.553
9. Perawatan perlengkapan kebakaran Diperkirakan 5ο₯ dari harga perlenkapan kebakaran (Timmerhaus et al, 2004). Perawatan perlengkapan kebakaran = 0,05 x Rp 1.280.871.059 = Rp 64.043.553 Total biaya perawatan (R) = Rp
3.1.5
3.793.890.886
Biaya Tambahan Industri (Pant Overhead Cost) Biaya tambahan industri ini diperkirakan 10 ο₯ dari modal investasi tetap (Timmerhaus et al, 2004).
Pant Overhead Cost (S) = 0,1 ο΄ Rp 104.621.530.006 = Rp 10.462.153.001
Universitas Sumatera Utara
LE-21
3.1.6
Biaya Administrasi Umum Biaya administrasi umum ini diperkirakan 10 ο₯ dari biaya tambahan (Timmerhaus et al, 2004). Biaya administrasi umum (T) = 0,1 ο΄ Rp 10.462.153.001 = Rp 1.046.215.300
3.1.7
Biaya Pemasaran dan Distribusi Biaya pemasaran selama 1 tahun
= Rp 100.650.000
Biaya distribusi diperkirakan 50% dari biaya pemasaran, sehingga : Biaya distribusi = 0,5 x Rp 100.650.000 = Rp 50.325.000 Biaya pemasaran dan distribusi (U) = Rp 150.975.000 Biaya Laboratorium. Penelitan dan Pengembangan
3.1.8
Diperkirakan 5ο₯ dari biaya tambahan industri (Timmerhaus et al, 2004). Biaya laboratorium (V) = 0,05 x Rp 10.462.153.001 = Rp
3.1.9
523.107.650
Biaya Asuransi 1. Biaya asuransi pabrik. adalah 3,1 permil dari modal investasi tetap langsung (Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia-AAJI, 2009). Biaya asuransi = 0,0031 ο΄ Rp 80.478.100.004 = Rp
249.482.110
Biaya asuransi karyawan. Premi asuransi = Rp 351.000,-/tenaga kerja (PT. Prudential Life Assurance, 2010). Maka biaya asuransi karyawan = 123 x Rp 351.000,= Rp 36.153.000 Total biaya asuransi (W)
= Rp 285.635.110
3.1.10 Pajak Bumi dan Bangunan Pajak Bumi dan Bangunan (X) adalah Rp 80.452.212
Universitas Sumatera Utara
LE-22
Total Biaya Tetap (Fixed Cost) = O + P + Q + R + S + T + U + V + W + X = Rp 40.846.558.315 3.2 Biaya Variabel 3.2.1 Biaya Variabel Bahan Baku Proses dan Utilitas per tahun Biaya persediaan bahan baku proses dan utilitas selama 3 bulan adalah Rp 541.310.152 Total biaya persediaan bahan baku proses dan utilitas selama 1 tahun =
12 x Rp 541.310.152 3
= Rp 2.165.240.608
3.2.2 Biaya Variabel Tambahan 1. Perawatan dan Penanganan Lingkungan Diperkirakan 10ο₯ dari biaya variabel bahan baku Biaya variabel Perawatan dan Penanganan Lingkungan: = 0,1 ο΄ Rp 2.165.240.608 = Rp 216.524.061 2. Biaya Variabel Pemasaran dan Distribusi Diperkirakan 10ο₯ dari biaya variabel bahan baku Biaya Pemasaran dan Distribusi = 0,1 ο΄ Rp 2.165.240.608 = Rp 216.524.061 Total biaya variabel tambahan
= Rp 433.048.122
3.2.3 Biaya Variabel Lainnya Diperkirakan 5 ο₯ dari biaya variabel tambahan = 0,05 ο΄ Rp 433.048.122 = Rp 21.652.406
Total biaya variabel = Rp 2.619.941.136
Total biaya produksi = Biaya Tetap + Biaya Variabel
Universitas Sumatera Utara
LE-23
= Rp 40.846.558.315 + Rp 2.619.941.136 = Rp 43.466.499.451 4. Perkiraan Laba/Rugi Perusahaan 4.1
Laba Sebelum Pajak Laba atas penjualan
= total penjualan β total biaya produksi = Rp 113.005.604.250 β Rp 43.466.499.451 = Rp 69.539.104.799
Bonus perusahaan untuk karyawan 0,5 % dari keuntungan perusahaan = 0,005 x Rp 69.539.104.799 = Rp 347.695.524,00 Pengurangan bonus atas penghasilan bruto sesuai dengan UURI No. 17/00 Pasal 6 ayat 1 sehingga : Laba sebelum pajak (bruto)
= Rp 69.539.104.799 β Rp 347.695.524,00 = Rp 69.191.409.275,26
4.2
Pajak Penghasilan Berdasarkan UURI Nomor 17 ayat 1 Tahun 2000, Tentang Perubahan Ketiga
atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1983 Tentang Pajak Penghasilan adalah (Rusjdi, 2004) : ο· Penghasilan sampai dengan Rp 50.000.000,- dikenakan pajak sebesar 5ο₯. ο· Penghasilan Rp 50.000.000,- sampai dengan Rp 250.000.000,- dikenakan pajak sebesar 15ο₯. ο· Penghasilan Rp 250.000.000,- sampai dengan Rp 500.000.000,- dikenakan pajak sebesar 25ο₯. ο· Penghasilan di atas Rp 500.000.000,- dikenakan pajak sebesar 30ο₯. Maka pajak penghasilan yang harus dibayar adalah : - 5ο₯ ο΄ Rp 50.000.000,-
= Rp
2.500.000
- 15ο₯ ο΄ (Rp 250.000.000,- - Rp 50.000.000,-)
= Rp
30.000.000
- 25% x (Rp 500.000.000,- - Rp 250.000.000,-)
= Rp
62.500.000
- 30ο₯ ο΄ (Rp 69.191.409.275,26 β Rp 500.000.000)= Rp
20.607.422.783
Total PPh
= Rp 20.702.422.783
Universitas Sumatera Utara
LE-24
4.3
Laba setelah pajak Laba setelah pajak = laba sebelum pajak β PPh = Rp 69.191.409.275,26 β Rp 20.702.422.783 = Rp 48.488.986.493
5. Analisa Aspek Ekonomi 5.1 Profit Margin (PM) PM =
Laba sebelum pajak ο΄ 100 ο₯ total penjualan Rp 69.539.104.799 Rp 113.005.604.250
PM =
ο΄ 100 ο₯
= 61,53 ο₯
5.2 Break Even Point (BEP) BEP =
Biaya Tetap ο΄ 100 ο₯ Total Penjualan ο Biaya Variabel
BEP =
Rp 40.846.558.315 Rp 113.005.604.250 ο Rp 2.619.941.136
ο΄ 100ο₯
= 37,00 ο₯ Kapasitas produksi pada titik BEP = 37,00 ο₯ ο΄ 700.ton/tahun = 259,02 ton Nilai penjualan pada titik BEP
= 30,19 ο₯ ο΄ Rp 113.005.604.250 = Rp 41.816.028.220
5.3 Return on Investment (ROI) ROI =
Laba setelah pajak ο΄ 100 ο₯ Total Modal Investasi
ROI =
Rp 48.488.986.493 Rp 147.196.737.874
ο΄ 100 ο₯
= 32,94 ο₯
Universitas Sumatera Utara
LE-25
5.4 Pay Out Time (POT) POT =
1 ο΄ 1 tahun ROI
POT =
1 ο΄ 1 tahun 0,3294
= 3,04 tahun 5.5 Return on Network (RON) RON =
Laba setelah pajak ο΄ 100 ο₯ Modal sendiri
RON =
Rp 48.488.986.493 Rp 88.318.042.724
ο΄ 100 ο₯
= 54,90 ο₯ 5.6 Internal Rate of Return (IRR) Untuk menentukan nilai IRR harus digambarkan jumlah pendapatan dan pengeluaran dari tahun ke tahun yang disebut βCash Flowβ. Untuk memperoleh cash flow diambil ketentuan sebagai berikut : -
Laba kotor diasumsikan mengalami kenaikan 10 ο₯ tiap tahun
-
Masa pembangunan disebut tahun ke nol
-
Jangka waktu cash flow dipilih 10 tahun
-
Perhitungan dilakukan dengan menggunakan nilai pada tahun ke β 10
-
Cash flow adalah laba sesudah pajak ditambah penyusutan (depresiasi). Dari Tabel LE.11 diperoleh nilai IRR =46,26 ο₯
Universitas Sumatera Utara
Tabel E.12 Data Perhitungan Internal Rate of Return (IRR) Thn
Laba sebelum pajak
Pajak
Laba Sesudah pajak
Depresiasi
Net Cash Flow
P/F pada i = 46%
PV pada i =46%
P/F pada i = 47%
PV pada i =47 %
-
-147.196.737.874
1
147.196.737.874
48.488.986.493
10.051.037.932
58.540.024.424
0,6849
40.095.907.140
0,6803
39.823.145.867
22.778.165.061
53.332.385.142
10.051.037.932
63.383.423.074
0,4691
29.735.139.367
0,4628
29.331.955.701
83.721.605.223
25.061.481.567
58.660.123.656
10.051.037.932
68.711.161.588
0,3213
22.078.457.236
0,3148
21.630.934.701
4
92.093.765.745
27.573.129.724
64.520.636.022
10.051.037.932
74.571.673.954
0,2201
16.412.036.302
0,2142
15.969.986.649
5
101.303.142.320
30.335.942.696
70.967.199.624
10.051.037.932
81.018.237.556
0,1507
12.212.891.885
0,1457
11.803.100.845
6
111.433.456.552
33.375.036.966
78.058.419.586
10.051.037.932
88.109.457.518
0,1032
9.097.150.773
0,0991
8.732.096.346
7
122.576.802.207
36.718.040.662
85.858.761.545
10.051.037.932
95.909.799.477
0,0707
6.782.549.820
0,0674
6.466.088.431
8
134.834.482.428
40.395.344.728
94.439.137.699
10.051.037.932
104.490.175.631
0,0484
5.061.189.669
0,0459
4.792.220.374
9
148.317.930.671
44.440.379.201
103.877.551.469
10.051.037.932
113.928.589.401
0,0332
3.779.697.280
0,0312
3.554.485.177
10
163.149.723.738
48.889.917.121
114.259.806.616
10.051.037.932
124.310.844.548
0,0227
2.824.752.874 0,0212 883.034.473
0
-
-
1
69.191.409.275
20.702.422.783
2
76.110.550.203
3
IRR ο½ 46% ο«
-
1
147.196.737.874
2.638.369.814 -2.454.353.971
883.034.473 x (47% ο 46 %) ο½ 46,26 % (883.034.473 ο ( - 2.454.353.971) Universitas Sumatera Utara
120.000.000.000 100.000.000.000 Biaya Tetap biaya variabel
Biaya (Rp)
80.000.000.000
total biaya produksi
Harga BEP 37,00%
60.000.000.000
hasil penjualan
40.000.000.000 20.000.000.000 0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Kapasitas Produksi (%)
Gambar LE.2 Grafik BEP
LE-27 Universitas Sumatera Utara