Laboratorium Bahan Galian Sie Petrologi
Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk dari akumulasi material hasil perombakan batuan yang sudah ada sebelumnya atau hasil aktivitas kimia maupun organisme, yang di endapkan lapis demi lapis pada permukaan bumi yang kemudian mengalami pembatuan ( Pettjohn, 1975 ) . Batuan sedimen banyak sekali jenisnya dan tersebar sangat luas dengan ketebalan antara beberapa centimeter sampai beberapa kilometer. Juga ukuran butirnya dari sangat halus sampai sangat kasar dan beberapa proses yang penting lagi yang termasuk kedalam batuan sedimen. Dibanding dengan batuan beku, batuan sedimen hanya merupakan tutupan kecil dari kerak bumi. Batuan sedimen hanya 5% dari seluruh batuan – batuan yang terdapat dikerak bumi. Dari jumlah 5% ini,batu lempung adalah 80%, batupasir 5% dan batu gamping kira – kira 80%. Batuan sedimen terbentuk dari batuan-batuan yang telah ada sebelumnya oleh kekuatan-kekuatan yaitu pelapukan, gaya-gaya air, pengikisan-pengikisan angina angin serta proses litifikasi, diagenesis, dan transportasi, maka batuan ini terendapkan di tempat-tempat yang relatif lebih rendah letaknya, misalnya: di laut, samudera, ataupun danau-danau. Mulamula sediment merupakan batuan-batuan lunak,akan tetapi karena proses diagnosi sehingga batuan-batuan lunak tadi akan menjadi keras. Proses diagnesis adalah proses yang menyebabkan perubahan pada sediment selama terpendamkan dan terlitifikasikan, sedangkan litifikasi adalah proses perubahan material sediment menjadi batuan sediment yang kompak. Proses diagnesis ini dapat merupakan kompaksi yaitu pemadatan karena tekanan lapisan di atas atau proses sedimentasi yaitu perekatan bahan-bahan lepas tadi menjadi batuan keras oleh larutan-larutan kimia misalnya larutan kapur atau silisium. Sebagian batuan sedimen terbentuk di dalam samudera. Bebrapa zat ini mengendap secara langsung oleh reaksi-reaksi kimia misalnya garam (CaSO4.nH2O). adapula yang diendapkan dengan pertolongan jasad-jasad, baik tumbuhan maupun hewan. Batuan endapan yang langsung dibentuk secara kimia ataupun organik mempunyai satu sifat yang sama yaitu pembentukkan dari larutan-larutan. Disamping sedimen-sedimen di atas, adapula sejenis batuan sejenis batuan endapan yang sebagian besar mengandung bahanbahan tidak larut, misalnya endapan puing pada lereng pegunungan-pegunungan sebagai hasil penghancuran batuan-batuan yang diserang oleh pelapukan, penyinaran matahari, ataupun kikisan angin. Selama proses ini terjadilah seleksi yaitu bahan-bahan yang lebih besar dan berat diendapkan ditempat yang lebih dekat dengan tempat asalnya. Sedangkan yang lebih kecil/halus dan ringan diendapkan lebih jauh. Setelah mengendap material-material tersebut Dilla Arta Febriyani 111.110.034 Plug 1
Page 1
Laboratorium Bahan Galian Sie Petrologi
terjadilah sementasi (perekatan) yang biasanya oleh CaCo3 atau SiO2 dan kompaksi (pemadatan), sehingga terbentuk batuan sendimen. Puing-puing yang besar pada umumnya tetap tinggal dan mengendap di tempat terjadinya pelapukan. Pembentukan sendimen di tempat asal atau di sekitar tempat terjadinya pelapukan disebut “eluvium”, sedangkan pembentukan sendimen yang terjadi di tempat yang jauh dari asal batuan induknya di sebut “alluvium”. Eluvium menghasilkan endapan atau sendimen “eluvial” contohnya breksi. Sedangkan alluvium menghasilkan endapan “alluvial” contohnya konglomerat, batupasir, batulempung, dan lain-lain. Bagian-bagian yang larut biasanya hanya dapat menjadi batuan sendimen setelah melalui proses yang pelik,yakni proses kimiawi atau proses organis. Ciri khas batuan sendimen adalah pelapisannya (membentuk lapisan-lapisan),sehingga batuan sendimen disebut juga batuan berlapis (strata=lapisan), sifat utama dari batuan sedimen adalah berlapis-lapisdan pada awalnya diendapkan secara mendatar. Lapisan-lapisan ini tebalnya berbeda-beda dari beberapa centimeter sampai beberapa meter. Di dekat muara sungai endapan-endapan itu pada umunya tebal, sedang semakin maju ke arah laut endapan-endapan ini akan menjadi tipis(membaji) dan akhirnya hilang. Di dekat pantai, endapan-endapan itu biasanya merupakan butir-butir besar sedangkan ke arah laut kita temukan butir yang lebih halus lagi.ternyata lapisan-lapisan dalam sedimen itu disebabkan oleh beda butir batuan yang diendapkan. Biasanya di dekat pantai akan ditemukan batupasir, lebih ke arah laut batupasir ini berganti dengan batulempung, dan lebih dalam lagi terjadi pembentukkan batugamping(Katili dan Marks). Klasifikasi Batuan Sedimen 1. Berdasarkan tenaga yang mengangkut hasil pelapukan dan erosi batuan sedimen dapat digolongkan atas 3 bagain : a).
Sedimen Aquatis, yaitu sedimen yang diendapkan oleh tenaga air. Contohnya : gosong
pasir, flood plain, delta, dan lain-lain. b).
Sedimen Aeolis atau Aeris, yaitu sedimen yang diendapkan oleh tenaga angin.
Contohnya : tanah loss, sand dunes. c). Sedimen Glassial,
yaitu sedimen
yang diendapkan oleh
gletser. contohnya
morena, drimlin.
2. Berdasarkan terbentuknya (lingkungan pengendapan ), batuan sedimen dibagi menjadi dibagi menjadi tiga, yaitu : Dilla Arta Febriyani 111.110.034 Plug 1
Page 2
Laboratorium Bahan Galian Sie Petrologi
a).
Sedimen
laut
(marine),
diendapkan
di
laut
contohnya
batu
gamping,
darat,
misalnya
dolomit, napal, dan sebagainya. b).
Sedimen
endapan
darat
sungai
(teristris/kontinen),
(aluvium),
endapan
prosesnya danau,
terjadi
talus,
di
koluvium,
endapan
gurun
(aeolis), dan sebagainya. c).
Sedimen
transisi,
lokasi
pembentukanya
terletak
antara
darat
dan
laut,
misalnya endapan delta dan endapan rawa-rawa (limnis).
3.
Penggolongan
batuan
sedimen
yang
didasarkan
pada
cara
pengendapannya, dapat dikelompokkan menjadi 3 macam, yaitu : a). Sedimen Klastis Kata clastik berasal dari bahas Yunani yaitu klatos yang artinya pecahan. Batuan sendimen klastika yaitu batuan sendimen yang terdiri dari kelompok batuan. Bahan asal dari batuan tersebut (frakmen-frakmennya) terlepas dari batuan induknya karena pengaruh dari batuan mekanis (misalnya benturan, retakan). Frakmen-frakmen yang telah mengendap di suatu tempat, mengalami sementasi dan kompaksi sehingga terikat satu sama lain,mengeras dan membentuk batuan baru seperti: konglomerat, breksi, batupasir, batulempung dan lain sebagainya.
Proses
sementasi
dan
kompeksi
ini
memakan
waktu
yang
lama.
Sebagai bahan pengikat biasanya terdiri dari kapur asam arang (CaCO3), kwarsa (SiO2) atau limonite (Hidroksida besi = Fe2O4) yang mengendap secara kimiawi di antara hancuran batuan. Besar kecilnya frakmen yang membentuk batuan sendimen dapat dibedakan menjadi: - Bongkah-bongkah dengan diameter 2.000 – 200 mm - Kerikil besar (kerakal) dimeter 200 – 20 mm - Kerikil halus diameter 20 – 2 mm - Pasir Kasar diameter 2 – 0,2 mm - Pasir Halus diameter 0,2 – 0,02 mm - Geluh / lanau diameter 0,02 – 0,002 mm - Lempung diameter < 0,002 mm Sendimen klastika menurut besar kecilnya batuan (frakmen) yang membentuknya dapat dibagi menjadi: - Psefit : butir-butirnya kasar (kerikil ,konglomerat). - Psamit : butir-butirnya agak kasar (pasir). Dilla Arta Febriyani 111.110.034 Plug 1
Page 3
Laboratorium Bahan Galian Sie Petrologi
- Pelit : butir-butirnya halus (geluh, lempung) Pesfit : biasanya terdapat/terjadi pada dinding-dinding di mana terjadi penumpukan puing-puing besar. Contohnya : konglomerat dan breksi. Konglomerat adalah batuan sendimen klastika yang terdiri dari kumpulan dari batuan-batuan guling (frakmen batuan yang telah menjadi bulat) yang kemudian terikat menjadi satu/tersementasi oleh SiO2 atau CacO3. Batuan konglomerat telah terbawa jauh dari sumbernya(mengalami penggelidingan saat transportasi oleh aliran air). Breksi adalah batuan sendimen klastika yang terdiri dari kumpulan batuan-batuan yang masih bersudut tajam dan kemudian terikat menjadi satu oleh CaCO3 atau SiO2. Batuan breksi berada tidak jauh dari sumber batuan induknya, oleh karena itu frakmennya masih bersudut lancip). Konglomerat atau breksi yang terdiri dari frakmenfrakmen batuan yang sejenis disebut konglomerat atau breksi monomektos (poligomektos), dan bila terdiri dari frakmen-frakmen batuan yang bermacam-macam disebut konglomerat atau polimektos. Kecuali itu bila berasal dari bahan-bahan volkanis di sebut :aglomerat.
Konglomerat
Breksi
Psamit : frakmen yang membentuknya biasanya mengendap jauh dari batuan induknya dan umumnya berlapis-lapis. Contoh ini : batupasir, batulanau dan endapan loss. Batupasir : sendimen klastika yang merupakan kumpulan dari frakmen-frakmen batuan yang ukuran butiranya antara 2 – 0,02 mm. bila bahan pengikatnya terdiri dari lempung, maka batuannya disebut gravel. Batuan pasir yang mengandung feldspar lebih dari 25 % disebut orkosa. Bila butirnya sebagian besar terdiri dari kalsium karbonat (CaCO3) disebut batu gamping atau kalkarin. Batulanau : kumpulan batuan frakmen yang butir-butirnya paling sdikit 50 % berukuran 0,2 – 0,002 mm yang mengeras dan menjadi batu. Tanah loss (endapan loss) : endapan ini merupakan endapan debu-debu halus berasal dari padang pasir yang tenaga pengangkutnya angin. Endapan los ini termasuk endapan teristis dan lapisan endapannya sering terdapat lapisan simpang siur.
Dilla Arta Febriyani 111.110.034 Plug 1
Page 4
Laboratorium Bahan Galian Sie Petrologi
Pelit : batuan ini terdiri dari frakmen yang halus ( lempung). Yang termasuk batuan ini adalah : batu lempung dan kwarsa.
b). Sedimen Kimia Batuan
sedimen
kimiawi
yaitu
yang
terangkut
dalam
bentuk
larutan
kemudian diendapkan secara kimia di tempat lain. Bahan asal batuan batuan sedimen kimiawi adalah uraian hasil pelapukan batuan beku yang larut dalam air. Kebanyakan terjadi Karena pengikisan air yang kaya akan garam (evaporit) dan konsentrasi-konsentrasi pengendapan. Umumnya batuan sendimen kimiawi tersusun atas garam-garam yang larut dalam air laut, seperti
:
NaCl,
KCl,
MgSO4,
CaCo4,
CaCO3,
dan
lain
sebagainya.
Contoh batuan sendimen kimiawi adalah: a. Oolit : batuan yang terdiri dari atsa kumpulan butiran-butiran kecil berdiameter antara 0,5 – 10 mm,yang terjadi karena pengendapan,meliputi seluruh inti, hingga penampangnya Nampak sebagai bangunan yang konsentris. Sendimen ini terjadi pada air yang bergerak cepat. Macam - macam oolit: - Oolit gamping - Oolit besi - Oolit yang bersifat pesilit. b. Batu gamping (limestone) : macam- macam batu gamping (kapur) dapat di jelaskan sebagai berikut : - Limestone : batu kapur yang utama terdiri dari kalsit (CaCO3) yang berbentuk Kristal, yang menunjukan bahwa asalnya dari pengendapan kimia.
Limestone - Chalk : batuan kapur yang terdiri atas frakmen-frakmen binatang berkerangka kapur dan tumbuh-tumbuhan. Dilla Arta Febriyani 111.110.034 Plug 1
Page 5
Laboratorium Bahan Galian Sie Petrologi
- Mergel (Marl) : batuan kapur yang terdiri atas campuran CaCO3 dengan tanah liat dan pasir. - Dolomit : batuan kapur yang terjadi dari batu kapur yang lebih keras dan rumus kimianya CaMg
(CO3)2.
- Travertin : endapan kapur di daratan, yang terjadi pada mata air yang mengandung banyak gamping. c. Garam dapur : Dengan rumus kimia NaCl, berasal dari laut. Untuk terbentuknya endapan garam haruslah terdapat di daerah yang beriklim kering dan terdapat pada cekungan yang terpisah dari laut bebas.
c). Sedimen Organik Batuan sendimen organis berasal dari larutan-larutan, yang terbentuk karena pemisahan oleh organism (jasad hidup). Dapat dikatakan bahwa semua sendimen organis CaMg[terdiri atas gamping (CaCO3) atau dolomit . Batuan ini (CO3) terbentuk oleh longgokan bagian-bagian rangka jasad tumbuhan-tumbuhan atau binatang. Kebanyakan sendimen organis tercampur dengan
batuan
klastika.
Contoh
batuan
sendimen
organis
adalah
:
Batu gamping (kapur) : batuan endapan yang mengandung lebih dari 90% CaCO3. Dolomit
:
batuan
endapan
yang
mengandung
lebih
dari
90%
CaMg
(CO3).
Batu gamping dolomitan / dolomit gamping : batuan endapan yang berupa campuran antara dolomit dengan batu kapur. 4. Secara genetis batuan sedimen disimpulkan dalam dua golongan : a. Batuan Sedimen Klastik Batuan Sedimen klastik merupakan batuan sedimen yang terbentuk akibat proses pengendapan secara mekanik ataupun litifikasi batuan-batuan yang telah ada sebelumnya. Batuan sedimen klastik banyak mengandung Allogenic Minerals (mineral yang terbentuk di lingkungan sedimentasi atau pada saat sedimentasi berlangsung). Allogenic mineral mempunyai daya tahan yang tinggi. Mineral ini berasal dari bataun yang telah ada dan yang telah mengalami tahap transportasi dan kemudian mengendap pada lingkungan sedimentasi. Contoh mineral ini antara lain : kuarsa, hornblende, biotit, plagioklas, kaolinite, montmorillonite, hydromuscovite, gypsum, kalsedon, hematit, siderit, limonit, dan garnet.
Dilla Arta Febriyani 111.110.034 Plug 1
Page 6
Laboratorium Bahan Galian Sie Petrologi
b. Batuan Sedimen Non-Klastik Batuan sedimen non-klastik merupakan batuan sedimen yang terbentuk akibat proses kimia baik dari larutan ataupun aktivitas organik. Didalam batuan sedimen non-klastik banyak sekali dijumpai Authigenic mineral (mineral yang terbentuk di daerah cekungan atau lingkungan sedimenasi). Beberapa contoh Authigenic mineral : gypsum, anhydrite, kalsit, dan halit.
Gypsum Selain tersusun atas mineral-mineral, batuan sedimen juga tersusun atas fragmen batuan dan fosil. Kristal-kristal pada batuan sedimen juga memiliki andil dalam pengklasifikasian batuan sedimen. Pengklasifikasian batuan sedimen berdasarkan ukuran kristal dilakukan oleh Howell dan Hirschwald. Pengklasifikasiannya sebagai berikut : 1. Makrokristalin, batuan dengan mineral yang kristal penyusunnya berukuran lebih dari 0,75mm. 2. Mesokristalin, batuan dengan mineral yang kristal penyusunnya berukuran 0,2mm hingga 0,75mm. 3. Mikrokristalin, batuan dengan mineral yang kristal penyusunnya berukuran 0,01mm hingga 0,2 mm. 4. Kriptokristalin, batuan dengan mineral yang kristal penyusunnya berukuran lebihkecil dari 0,01 mm
Dilla Arta Febriyani 111.110.034 Plug 1
Page 7