KONSEP DASAR PENGOLAHAN CITRA
Copyright @ 2007 by Emy
2
1
Kompetensi
Mampu membangun struktur data untuk merepresentasikan citra di dalam memori computer Mampu melakukan manipulasi citra dengan menggunakan operasi dasar pada citra Mampu membuat histogram citra dan menganalisisnya Copyright @ 2007 by Emy
3
Palet Warna
Bagaimana sebuah citra direpresentasikan dalam file?
Pertama-tama seperti halnya jika kita ingin melukis sebuah gambar, kita harus memiliki palet dan kanvas
Palet: kumpulan warna yang dapat membentuk citra, sama halnya seperti kita hendak melukis dengan cat warna, kita memiliki palet yang bisa kita isikan berbagai warna cat air
Setiap warna yang berbeda dalam palet tersebut kita beri nomor (berupa angka)
Contoh untuk citra monokrom (warnanya hanya putih-abuabu-hitam), berarti kita memiliki palet sbb:
Copyright @ 2007 by Emy
4
2
Kanvas & Matriks
Setelah itu kita dapat menggambar menggunakan warna-warna dalam palet tersebut di atas sebuah kanvas Sebuah kanvas dapat kita anggap sebagai sebuah matriks dimana setiap elemen dari matriks tersebut bisa kita isikan dengan salah satu warna dari palet Informasi tentang palet (korespondensi antara warna dengan angka) disimpan dalam komputer (program pembuka citra seperti Paint, Photoshop, dll) sehingga sebuah file citra dalam komputer hanya perlu menyimpan angka-angka yang merepresentasikan sebuah warna. Æ sebuah citra direpresentasikan dalam sebuah matriks yang berisi angka-angka Copyright @ 2007 by Emy
5
Contoh
201 199 207 231 227 217 208 198 195 186 167 142 145
188 200 221 219 223 211 195 187 184 175 156 139 134
181 201 222 200 181 166 179 181 170 171 142 131 128
185 188 136 90 74 85 131 141 134 169 144 120 125
180 147 139 132 90 111 65 84 72 89 47 75 54 68 53 54 52 38 100 34 112 48 108 67 117 70
140 147 125 84 92 82 66 55 42 34 32 30 38
149 150 145 107 86 83 72 59 45 27 46 76 91
155 143 140 95 77 75 46 37 35 44 84 102 101
138 123 138 92 63 42 21 21 43 85 133 123 105
144 112 122 92 50 42 15 37 98 139 166 153 125
144 102 104 99 55 39 24 66 152 170 172 171 146
145 117 97 89 65 40 19 90 172 184 186 178 157
Copyright @ 2007 by Emy
=
6
3
Alur
Jika kita menyimpan gambar kucing tadi ke dalam sebuah file (kucing.bmp), maka yang disimpan dalam file tersebut adalah angka-angka yang diperoleh dari matriks kanvas.
File kucing.bmp: Header Angkaangka dari matriks
input
Program pembuka citra (Paint, Photoshop, dll)
Ditampilkan di layar
Informasi palet dan format file citra Copyright @ 2007 by Emy
7
Representasi dalam File
Untuk Windows Bitmap Files (.bmp)
Ada header berisi informasi jumlah baris dan kolom dalam citra, informasi palet, dll Header langsung diikuti dengan angka-angka dalam matriks, disusun perbaris Baris pertama langsung diikuti baris kedua, dst Bagaimana mengetahui awal suatu baris? (misal untuk membedakan citra berukuran 100x200 dengan 200x100) Æ lihat informasi jumlah baris dan jumlah kolom di header Header
Baris 1
…..
Copyright @ 2007 by Emy
Baris terakhir
8
4
Representasi dalam File
Ada bermacam format representasi citra dalam file, seperti bmp, tif, jpg, dan sebagainya. Format BMP merupakan format yang kurang efisien, karena semua informasi angka dalam baris disimpan semua. Misalkan ukuran header adalah H byte, ukuran citra 100x100 byte monokrom, maka ukuran file bmp tersebut adalah : H + data citra = H + 10000 Byte Bagian data citra (10000 byte) sebenarnya bisa dikompresi agar ukuran file tidak terlalu besar. Salah satu cara kompresi adalah dengan terlebih dahulu mentransformasikan citra ke ruang yang berbeda (contoh: format file JPEG) Topik ini lebih lanjut akan kita bahas di bahasan tentang Transformasi
Copyright @ 2007 by Emy
9
Kaitannya dengan frekuensi?
Citra Æ ambil 1 baris Æ plot (sumbu x: posisi piksel dalam baris, sumbu y: intensitas keabuan/warna) Columns 1-9 : 71 70 70 70 73 77 81 83 73 …………………….. Columns 307-315: 92 93 84 93 96 79 121 218 232 Columns 316-324: 233 74 0 11 24 14 14 13 11 …………………….. Columns 397 through 400 : 24 8 13 15
Copyright @ 2007 by Emy
10
5
Kaitannya dengan Frekuensi?
Frekuensi dapat dilihat perbaris dan perkolom atau perbidang
Copyright @ 2007 by Emy
11
Elemen Dasar Citra Digital
Warna (color)
Persepsi yg dirasakan oleh sistem visual manusia terhadap panjang gelombang cahaya yg dipantulkan oleh objek. Warna merah mempunyai panjang gelombang paling tinggi sebaliknya adalah warna ungu (violet) Rentang warna paling lebar adalah Red Green dan Blue
Bentuk (Shape)
Adalah properti dari objek tiga dimensi dengan pengertian bahwa shape merupakan properti intrinsik utama utk sistem visual manusia Copyright @ 2007 by Emy
12
6
Elemen Dasar Citra Digital Kecerahan (brightness) Merupakan kata lain dari intensitas cahaya. Kecerahan pada suatu titik(piksel) di dalam citra bukanlah intensitas yg riil, tetapi merupakan rata-rata dari suatu area yg melingkupinya. Kontras (contrast) Menyatakan sebaran terang dan gelap di dlm sebuah gambar. Citra dgn kontras rendah dicirikan dgn sebagian besar komposisi citranya adalah terang atau sebagian besar gelap Citra dgn kontras yg baik komposisi gelap dan terang tersebar secara merata Kontour (contour) Keadaan yg ditimbulkan oleh perubahanintensitas pd piksel yg bertetangga. Karena adanya perubahan intensitas inilah mata kita mampu mendeteksi tepi-tepi objek di dlm citra
Copyright @ 2007 by Emy
13
Resolusi Citra
Resolusi citra ditentukan oleh N dan m.
Makin tinggi nilai N dan m, maka citra yg dihasilkan semakin bagus kualitasnya
Citra dgn jml objek yg sedikit kualitas citra ditentukan oleh nilai m Citra dgn jumlah jml objek yg banyak kualitasnya ditentukan oleh N Copyright @ 2007 by Emy
14
7
Resolusi Spasial dan Kecemerlangan/Brightness Resolusi Citra
Dikenal: resolusi spasial dan resolusi kecemerlangan, berpengaruh pada besarnya informasi citra yang hilang. Resolusi spasial: halus / kasarnya pembagian kisi-kisi baris dan kolom. Transformasi citra kontinue ke citra dijital disebut dijitisasi (sampling). Hasil dijitisasi dengan jumlah baris 256 dan jumlah kolom 256 - resolusi spasial 256 x 256. Resolusi kecemerlangan (intensitas / brightness): halus / kasarnya pembagian tingkat kecemerlangan. Transformasi data analog yang bersifat kontinue ke daerah intensitas diskrit disebut kwantisasi. Bila intensitas piksel berkisar antara 0 dan 255 resolusi kecemerlangan citra adalah 256.
Copyright @ 2007 by Emy
15
Resolusi Spasial - Sampling
Sampling Uniform dan Non-uniform
Sampling Uniform mempunyai spasi (interval) baris dan kolom yang sama pada seluruh area sebuah citra. Sampling Non-uniform bersifat adaptif tergantung karakteristik citra dan bertujuan untuk menghindari adanya informasi yang hilang. Daerah citra yang mengandung detil yang tinggi di-sampling secara lebih halus, sedangkan daerah yang homogen dapat di-sampling lebih kasar. Kerugian sistem sampling Non-uniform adalah diperlukannya data ukuran spasi atau tanda batas akhir suatu spasi. Copyright @ 2007 by Emy
16
8
Resolusi Kecemerlangan - Kwantisasi
Kwantisasi Uniform, Non-uniform, dan Tapered Kwantisasi Uniform mempunyai interval pengelompokan tingkat keabuan yang sama (misal: intensitas 1 s/d 10 diberi nilai 1, intensitas 11 s/d 20 diberi nilai 2, dstnya). Kwantisasi Non-uniform: Kwantisasi yang lebih halus diperlukan terutama pada bagian citra yang meng-gambarkan detil atau tekstur atau batas suatu wilayah obyek, dan kwantisasi yang lebih kasar diberlakukan pada wilayah yang sama pada bagian obyek. Kwantisasi Tapered: bila ada daerah tingkat keabuan yang sering muncul sebaiknya di-kwantisasi secara lebih halus dan diluar batas daerah tersebut dapat di-kwantisasi secara lebih kasar (local stretching). Copyright @ 2007 by Emy 17
Hubungan antara piksel dan pengertian connectivity 4-tetangga piksel P
8-tetangga piksel P
X X
P
X
X
X
X
X
X
P
X
X
X
X
Connectivity/Konektivitas: 4-tetangga atau 8-tetangga dengan kriteria gray level yang sama, misal: sama-sama 0 atau samasama 1 atau sama-sama bedanya tidak lebih dari 5 tingkat keabuan, dlsb.nya Copyright @ 2007 by Emy
18
9
Labelling of connected component Dengan kriteria piksel sama-sama bernilai 1: (a) dengan aturan 4-tetangga dan (b) dengan aturan 8 tetangga: 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0
0 0 1 1 0 0
0 0 1 1 0 0
0 1 1 0 0 0
0 1 1 0 0 0
0 1 1 0 1 1
0 1 1 0 1 1
0 0 0 1 1 1
0 0 0 1 1 1
0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0
ekivalen dengan ekivalen dengan
Copyright @ 2007 by Emy
19
TEKNIK-TEKNIK PENGOLAHAN CITRA DIGITAL
Copyright @ 2007 by Emy
20
10
Tingkatan Pengolahan Citra
Tahap 1 : Low Level Processing
Pengolahan ini adalah operasi dasar dalam pengolahan citra seperti :
Tahap 2 : Mid-Level Processing
Pengolahan ini meliputi :
pengurangan noise (noise reduction) perbaikan citra (image enhancement) dan restorasi citra (image restoration).
Segmentasi pada citra Deskripsi objek dan Klasifikasi objek secara terpisah.
Tahap 3 : High-Level Processing
Meliputi analisa citra Copyright @ 2007 by Emy
21
Teknik Pengolahan Citra Dijital
Image Enhancement
Image restoration
Proses perbaikan citra dengan meningkatkan kualitas citra baik kontras maupun kecerahan. Proses memperbaiki model citra, biasanya berhubungan dengan bentuk citra yang sesuai
Color Image Processing
Proses yg melibatkan citra berwarna, baik berupa image enhancement, image restoration, atau yg lainnya.
Wavelet dan multiresolution processing
Image Compression
Suatu proses yg menyatakan citra dalam beberapa resolusi Proses yg digunakan untuk mengubah ukuran data pada citra. Copyright @ 2007 by Emy
22
11
Teknik Pengolahan Citra Dijital
Morphological Procesing
segmentation
Proses untuk memperoleh informasi yg menyatakan deskripsi dari suatu bentuk pada citra Proses untuk membedakan atau memisahkan objek-objek yg ada dalam suatu ngenali objek-ibjek apa saja yang citra, seperti memisahkan objek dengan latar belakang
Object Recognition
Proses yg dilakukan untuk mengenali objek-objek apa saja yg ada dalam suatu citra Copyright @ 2007 by Emy
23
HISTOGRAM
Copyright @ 2007 by Emy
24
12
HISTOGRAM CITRA Histogram citra adalah grafik yang menggambarkan penyebaran nilai-nilai intensitas pixel dari suatu citra atau bagian tertentu di dalam citra. Dari histogram dapat diketahui :
Frekuensi kemunculan nisbi(relative) dari intensitas pada citra. Kecerahan dan kontras dari sebuah gambar.
Histogram merupakan alat bantu yg penting dalam pekerjaan pengolahan citra baik secara kualitatif maupun kuantitatif.
Copyright @ 2007 by Emy
25
Membuat Histogram
Misal citra memiliki L derajad keabuan, yaitu dari nilai 0 sampai dengan L-1, histogram citra dihitung dari rumus : n hi = i , i = 0,1,2, K , L − 1 n Yang dalam hal ini : ni = jumlah pixel yg memiliki derajad keabuan I n = jumlah seluruh pixel di dalam citra Copyright @ 2007 by Emy
26
13
Membuat Histogram Contoh :
citra digital yg berukuran 8 x 8 pixel dengan derajad keabuan dari 015 (ada 16 derajad keabuan ) ⎡3 ⎢2 ⎢ ⎢14 ⎢ ⎢12 ⎢0 ⎢ ⎢4 ⎢15 ⎢ ⎣⎢2
7 0 6 12 2 5 13 1
7 0 5 11 3 0 11 0
8 0 9 8 4 0 10 10
10 1 8 8 5 1 9 11
12 8 10 10 13 0 9 14
14 15 9 11 10 2 8 13
10⎤ 15⎥⎥ 12⎥ ⎥ 1 ⎥ 14⎥ ⎥ 2 ⎥ 7 ⎥ ⎥ 12⎦⎥
DERAJAD KEABUAN
ni
Hi = n i / n
0
8
0.125
1
4
0.0625
2
5
0.078125
3
2
0.03125
4
2
0.03125
5
3
0.046875
6
1
0.015625
7
3
0.046875
8
6
0.09375
9
3
0.046875
10
7
0.109375
11
4
0.0625
12
5
0.078125
13
3
0.046875
14
4
0.0625
15
3
0.046875
Copyright @ 2007 by Emy
27
Histogram
Khusus untuk citra berwarna histogram dibuat untuk setiap kanal RGB Informasi penting dari histogram :
Nilai hi menyatakan peluang pixel, P(i) dengan derajad keabuan i. jumlah seluruh hi sama dengan 1 Puncak histogram menunjukkan intensitas pixel yang menonjol. Lebar dari puncak menunjukkan rentang kontras dari gambar.
Citra yang mempunyai kontras terlalu terang atau gelap memiliki histogram yg sempit, dan hanya menggunakan setengah dari daerah derajad keabuan Citra yg baik memiliki histogram yg mengisi darah derajad keabuan secara penuh dengan distribusi yg merata pada setiap intensitas pixel Copyright @ 2007 by Emy
28
14
Copyright @ 2007 by Emy
29
15