KOMPOSISI FOTOGRAFI PEMANDANGAN KARYA NUSANTARA PHOTO CLUB INDONESIA Oleh Putu Andika Panendra, Hardiman, Mursal Email :{
[email protected],
[email protected],
[email protected]} Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Pendidikan Ganesha 2016 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan (1) Untuk mendeskripsikan tema pemandangan yang dibuat oleh fotografer Nusantara Photo Club Indonesia (NPCI). (2) Untuk mendeskripsikan dan menginterpretasi komposisi yang terdapat pada karya fotografi pemandangan karya fotografer NPCI.Penelitian ini merupakan penelitian Deskriptif Kualitatif.Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik dokumentasi dan kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Jenis-jenis tema pemandangan yang digunakan fotografer Nusantara Photo Club Indonesia dapat dikategorikan sesuai dengan tema pemandangan masing-masing adalah sebagai berikut : A. Foto Landscape atau foto pemandangan daratan, B. Foto Seascape atau foto pemandangan lautan, C. Foto Skyscape atau Foto pemandangan langit, D. Foto Cityscape atau Foto pemandangan perkotaan. (2) Jenis-jenis komposisi fotografi pemandangan karya fotografer NPCI yang dikategorikan sesuai dengan tema pemandangan masing-masingyaitu :A. Komposisi Aturan Sepertiga atau Rule of Third, B. Komposisi Arah Gerak atau Pandang, C. Komposisi Perspektif, D. Komposisi Framing, E. Komposisi Point of Interest (POI), dan F. Komposisi Garis dan Kurva. Kata kunci :Fotografi, Komposisi, Tema. ABSTRACT This research aimed (1) to describe the theme of scenery created by the photographer Nusantara Photo Club Indonesia (NPCI). (2) To describe and interpret the composition contained in the scenery / viewphotography works of photographer’s NPCI. This research is qualitative descriptive. The data collection technique used is the technique of documentation and literature. The results showed that: (1) The types of theme scenery used photographer’sNusantara Photo Club Indonesia can be categorized according to theme a scenery / view of each are as follows: A. Landscape Photo or photo of mainland scenery, B. Seascape Photo or photo of ocean scenery, C. Skyscape Photo or photo ofsky scenery, D. Cityscape Photo or photo of cityscape urban landscape. (2) The types of scenery photography composition by photographer NPCI sights are categorized in accordance with the views of each theme are: A. Composition Rule of Third, B. Composition Directions Motion or Look, C. Composition Perspectives, D. Composition Framing, E. Composition Point of Interest (POI), and F. The Composition of Lines and Curves. Keywords : Photography, Composition, Theme.
PENDAHULUAN Fotografi (dari bahasa Inggris: photography, yang berasal dari kata Yunani yaitu "photos" : Cahaya dan "Grafo" : melukis / menulis.) Secara umum fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu obyek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai obyek tersebut pada media yang peka cahaya. Alat paling populer untuk menangkap cahaya ini adalah kamera.Tanpa cahaya, tidak ada foto yang bisa dibuat. (Andi, 2005 : 1) Beberapa tahun kemudian, banyak pengguna kamera mendokumentasikan foto acara keluarga, budaya, peristiwa dan lain-lain.Pada waktu itu, sebuah istilah pengguna kamera disebut juga fotografer yang banyak didengar orang Jawa hingga Bali.Adi (2005 : 45) menyatakan bahwa berdasarkan objek yang dipotret fotografi dapat dikelompokkan menjadi beberapa kategori seperti : fotografi jurnalistik, human interest, landscape, model, arsitektur, dan lain sebagainya. Dari beberapa cabang fotografi, disinilah fotografi landscape atau fotografi pemandangan mulai digemari dan digeluti fotografer pada masa itu. Pada masa film warna dimunculkan, banyak fotografer beralih dari film hitam putih ke film warna untuk membuat sebuah karya yang memukau dan indah dilihat mata. Warna hasil cetak foto hampir sama dengan aslinya secara nyata, hasilnya dipasang dengan bingkai, dipamerkan di galeri, dimuat dalam majalah dan koran. Fotografi dewasa ini berkembang dengan pesat diiringi dengan kemajuan teknologi, dimulai dari penemuan kamera obscura hingga penemuan fotografi digital.Dalam pembuatan karya fotografi pemandangan, fotografer mencari alam pemandangan sebagai obyek yang indah.Alam pemandangan meliputi gunung yang menjulang, matahari, sawah, laut, sungai, pantai, dataran tinggi, awan,
pepohonan kayu, hutan, danau dan lainlain.Sebelum memotret pemandangan, fotografer mencari lokasi foto pemandangan.Mengamati sisi lokasi pemotretan, dimana ada obyek yang bagus seperti langit yang cerah, ada awan merata dalam langit dan lainlain.Fotografi pemandangan memiliki peran yang cukup besar dalam upaya konservasi alam dan tentu saja promosi wisata yang sangat dibutuhkan dalam era global ini. Menurut penulis, masalah fotografi yang tidak pernah disadari fotografer bahwa komposisi fotografi yang menghasilkan foto yang bagus, harus dipertimbangkan untuk fotografer alam dan pemandangan.Maka dari itu fotografer membutuhkan pelajaran fotografi pemandangan agar menghasilkan karya yang bagus.Lewat lubang intip kamera, fotografer bisa mengatur komposisi fotografi.Tanpa memperhatikan komposisi, maka menghasilkan foto yang kurang baik dan terlihat biasa.Jadi komposisi wajib dipertimbangkan oleh semua fotografer, agar mendapat hasil foto yang baik. NPCI (Nusantara Photo Club Indonesia) adalah salah satu organisasi yang memiliki kegiatan pameran bersama karya fotografi tingkat nasional serta kegiatannya dalam mengembangkan dan memajukan dunia fotografi dengan menerbitkan buku katalog karya fotografi pada tahun 2003.Dalam buku katalog berisi 220 halaman karya foto yang dimuat.Buku tersebut berjudul “Cahaya dan Bayangan”.Karya-karya foto para anggota yang dimuat berdasarkan tema alam pemandangan, human interest, budaya, flora dan fauna.Karyanya tampak lebih beragam coraknya sesuai dengan beragamnya karakter dan kreatifitas para fotografernya dalam mengetengahkan dan menjelaskan ide gagasan dan konsepnya yang dituangkan dalam bentuk gambar foto.Keragaman corak ini membawakan dan menghasilkan keindahan tersendiri.
Dari permasalahan komposisi, hasil karya foto yang dimuat dalam buku Cahaya dan Bayangan tersebut peneliti / penulis ingin mengetahui tema pemandangan apakah yang dibuat oleh para fotografer NPCI dan ingin mendeksripsikan jenis-jenis komposisi fotografi yang dibuat oleh fotografer NPCI. KAJIAN PUSTAKA Untuk menghindari kesalahan dalam menafsirkan istilah-istilah dalam judul penelitian ini yaitu Komposisi Fotografi Pemandangan Karya Nusantara Photo Club Indonesia, maka istilah-istilah yang perlu dijelaskan adalah sebagai berikut : 1. Komposisi, 2. Fotografi Pemandangan, 3. Nusantara Photo Club Indonesia. Komposisi adalah penyusunan bagian-bagian sebuah gambar serta elemen visual untuk membentuk kesatuan dalam sebuah bidang tertentu sehingga enak dipandang. Fotografi pemandangan adalah cabang fotografi yang mengkhususkan pada alam serta dapat juga dikombinasikan dengan yang lain seperti manusia, hewan dan yang lainnya, namun tetap yang menjadi fokus utamanya adalah alam. Nusantara Photo Club Indonesia (NPCI) adalah sebuah organisasi yang memiliki kegiatan pameran bersama karya fotografi tingkat nasional serta kegiatannya dalam mengembangkan dan memajukan dunia fotografi dengan menerbitkan buku katalog karya fotografi.Serta karya fotografi anggota NPCI bertema kehidupan dan keindahan alam Indonesia.
Gambar 1 : Foto buku katalog karya Nusantara Photo Club Indonesia Dokumentasi oleh Putu Andika Panendra. METODE PENELITIAN Penelitian deskriptif kualitatif adalah jenis penelitian yang datanya dinyatakan dalam bentuk verbal dan dianalisis tanpa menggunakan teknik statistik.Penelitian deskriptif kualitatif ini bertujuan menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik objek atau subjek yang diteliti secara tepat.Selain itu penelitian deskriptif adalah penelitian yang bermaksud untuk pencendraansecara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi tertentu. Populasi dan Sampel Populasi Dalam penelitian ini populasi memiliki status sebagai obyek penelitian, dimana populasi bukan sebagai sumber informasi, tetapi sebagai substansi yang diteliti. Berdasarkan pemaparan di atas yang menjadi populasi obyek penelitian dalam penelitian ini adalah seluruh foto yang ada pada buku katalog karya Nusantara Photo Club Indonesia tahun 2003 yang berisi 220 buah karya foto. Sedangkan seluruh karya fotografi pemandangan berjumlah 51 buahkarya foto. Sampel Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Menurut Prof. Dr. Rukaesih A. Maolani, M.Si. dan Dr. Ucu Cahyana, M.Si, “ sampling purposif adalah
teknik pemetaan sampel dengan pertimbangan / tujuan tertentu, bukan didasarkan atas strata, kelompok, atau random.” Dalam penelitian ini, peneliti ingin mengetahui dan mendeksripsikantentang komposisi foto pemandangan karya fotografer Nusantara Foto Club Indonesia.Penelitian ini dibatasi pemilihan karya fotografi pemandangan yang berjumlah 11 foto pemandangan dalam buku katalog tersebut. Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah karya-karya fotografi pemandangan dalam buku katalog pameran Nusantara Photo Club Indonesia tahun 2003.Dalam penelitiannya, mendapatkan, mendokumentasikan dan mengumpulkan data-data tersebut peneliti memakai instrument penelitian berupa alat yang bisa merekam secara visual yaitu kamera foto (DSLR) serta gambar sketsa komposisi.Pemeriksaannya berdasarkan semua foto pemandangan yang dipilih dalam buku katalog tersebut. Dalam penelitian ini, peneliti ingin mengetahui buku katalog tersebut dan mendeksripsikantentang komposisi foto pemandangan karya fotografer Nusantara Foto Club Indonesia. Teknik Pengumpulan Data Dalam pengumpulan data penulis menggunakan berbagai instrumen untuk menjawab permasalahan yang telah dirumuskan, yaitu: 1) Teknik Dokumentasi 2) Teknik Studi Pustaka Teknik Analisis Data Data yang diperoleh dengan metode dokumentasi, dan kepustakaan, disusun berdasarkan urutan masalah yang telah disebutkan, kemudian dianalisis dengan cara penelitian deskripstif bersifat kualitatif. Seluruh data yang terkumpul dalam penelitian ini disusun sesuai urutan masalah, dalam urutan rumusan masalah yaitu mulai dari karya fotografi
pemandangan.Menurut Miles dan Huberman (1984), mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis data, yaitu data reduction, data display, dan conclusion drawing / verification.Data yang diperoleh dianalisis dengan cara : Reduksi Data Reduksi data adalah bagian dari analisis yang mempertegas,memperpendek, membuat fokus, membuang hal-hal yang tidak penting danmengatur data sedemikian rupa sehingga simpulan penelitian dapat dilakukan. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.Proses reduksi data ini berlangsung terusmenerussampai laporan akhir penelitian selesai disusun. Penyajian Data Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah menyajikan data.Data disajikan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, dansejenisnya. Dengan menyajikan data maka memperjelas untuk lebih memahamimasalah yang terjadi, sehingga dapat merencanakan tahapan selanjutnyaberdasarkan apa yang telah dipahami tersebut.Penyajian data yang dipakai adalahdengan teks yang bersifat naratif, yaitu dengan mendeskripsikan hasil dokumentasi, lalu diinterpretasikan dan diuraikan sesuai dengan tinjauantentang tujuan penelitian. Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi (Conclusion Drawing / Verification) Langkah ke tiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles dan Huberman (Sugiyono, 2010:338)adalah penarikan simpulan dan verifikasi.Penarikan simpulan adalah kegiatan analisis yang lebihdikhususkan pada penafsiran data
yang telah disajikan, dari data yangdiinterpretasikan dan diuraikan kemudian ditarik kesimpulan sesuai dengan yangdiharapkan berkaitan dengan komposisi fotografipemandangan karya Nusantara Photo Club Indonesia (NPCI).Kesimpulan dalam penelitian kualitatif merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada berupa deskripsi atau gambaran suatu objek yangsebelumnya masih belum jelas sehingga setelah diteliti menjadi jelas, hubungankausal atau interaktif, hipotesis atau teori. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini disajikan hasil penelitian yang telah dilakukan berdasarkan data yang telah diperoleh baik dari dokumentasi maupun kepustakaan tentang tema pemandangan fotografer Nusantara Photo Club Indonesia dan komposisi fotografi pemandangan karya Nusantara Photo Club Indonesia.
(1) “Harmonis”
Gambar 2:“Harmonis” karya Albert Widjaja (Sumber : Nusantara Photo Club Indonesia, Editor Anwar Sanusi, 2002 : 47) (2) “Pegunungan Pendil”
Tema Pemandangan Berikut ini beberapa jenis tema pemandangan serta karya fotografi pemandangan NPCI yang dideksripsikan antara lain : Foto Landscape atau foto pemandangan daratan Foto pemandangan alam daratan yang mencakup alam pegunungan, lembah, persawahaan dan lain-lain.
Gambar 3 : “Pegunungan Pendil” karya Amet Suteja, (Sumber : Nusantara Photo Club Indonesia, Editor Anwar Sanusi, 2002 : 55) (3) “Pegunungan Yi-Long”
Berikut ini beberapa karya fotografi yang dapat dikategorikan sebagai pemandangan daratan : Gambar 4 : “ Pegunungan Yi-Long” karya Amet Suteja (Sumber : Nusantara Photo Club Indonesia, Editor Anwar Sanusi, 2002 :51)
(4) “Irama Sungai yang Indah”
pemandangan lautan : (1) “Gugusan Batu Alam” Gambar 7 : “ Gugusan Batu Alam” karya Anwar Sanusi (Sumber : Nusantara Photo Club Indonesia, Editor Anwar Sanusi, 2002 :58) (2) “Irama Layar Berpulang”
Gambar 5 : “ Irama Sungai Yang Indah” karya El Surya Laksana (Sumber : Nusantara Photo Club Indonesia, Editor Anwar Sanusi, 2002 :95) (5) “Fantasi Gunung Bromo”
Gambar 6 : “Fantasi Gunung Bromo” karya Effendy Bong (Sumber : Nusantara Photo Club Indonesia, Editor Anwar Sanusi, 2002 : 91) Foto Seascape atau foto pemandangan lautan Foto pemandangan laut yang mencakup alam lautan, danau, dan segala obyek yang menekankan keberadaan air.Dalam foto ini objek utamanya adalah laut dan perairan lainnya.Keberadaan air ditekankan dalam foto pemandanganjenis ini. Berikut ini beberapa karya fotografi yang dapat dikategorikan sebagai
Gambar 8 : “ Irama Layar Berpulang” karya C.S. Zheng (Sumber : Nusantara Photo Club Indonesia, Editor Anwar Sanusi, 2002 :74)
(3) “Melody Pagi di Pasir Putih”
Gambar 9 : “Melody Pagi di Pasir Putih” karya C.S. Zheng (Sumber : Nusantara Photo Club Indonesia, Editor Anwar Sanusi, 2002 :77) (4) “Selat Bali”
Gambar 10 : “Selat Bali” karya Sudjanto Sugondo (Sumber : Nusantara Photo Club Indonesia, Editor Anwar Sanusi, 2002 : 187) Foto Skyscape atau Foto pemandangan langit Foto pemandangan langit yang mencakup keberadaan awan, biru langit, sunrise, sunset, dan lain-lain.Dalam foto ini objek utamanya adalah langit, awan, dansemacamnya.Dalam foto ini ditekankan pada keberadaan langitnya. Berikut ini beberapa karya fotografi yang dapat dikategorikan sebagai pemandangan langit : (1) “Rinduan Bulan Sabit”
Gambar 11 : “Rinduan Bulan Sabit” karya Effendy Bong (Sumber : Nusantara Photo Club Indonesia, Editor Anwar Sanusi, 2002 :85) Foto Cityscape atau Foto pemandangan perkotaan Foto pemandangan kota atau pedesaan yang mencakup keunikankeunikan dan keindahan-keindahan sudutsudut perkotaan ataupun pedesaan yang mampu menginformasikan ciri khas kehidupan masyarakat didalamnya. Berikut ini beberapa karya fotografi yang dapat dikategorikan sebagai pemandangan perkotaan : (1) Esplanade Waktu Senja
Gambar 12 : “Esplanade Waktu Senja” karya Effendy Bong (Sumber : Nusantara Photo Club Indonesia, Editor Anwar Sanusi, 2002 : 194)
Komposisi Fotografi Pemandangan Karya Nusantara Photo Club Indonesia
Berdasarkan hasil dokumentasi dan tinjauan kepustakaan, penulis mendeskripsikan jenis-jenis komposisi fotografi pemandangan karya fotografer NPCI. Beberapa jenis komposisi fotografi pemandangan karya fotografer NPCI yang dideksripsikan antara lain : Komposisi Aturan Sepertiga atau Rule of Thirds Komposisi aturan sepertiga / rule of thirds adalah aturan didapat dengan membagi bidang foto dalam tiga bagian vertikal dan tiga bagian horisontal.
Pada gambar berikut adalah foto sketsa komposisi aturan sepertiga / rule of third yang dibuat oleh penulis untuk menggambarkan komposisi obyek foto dengan mengamati garis merah pembatas horizontal dan vertikal.Foto terbagi menjadi 9 bagian dengan dipisahkan oleh 2 garis horizontal dan 2 garis vertikal.Garis merah horizontal bawah sejajar atau berdekatan dengan garis cakrawala.Titik temu antara garis horizontal bawah dan dua garis vertikal itu sejajar dengan objek foto yaitu gugusan batu alam.Dalam karya ini, langit lebih luas dibandingkan bagian laut.
Selain itu, rule of thirds adalah teori komposisi yang mengatur penempatan objek pada sepertiga bagian bidang foto. Berikut ini beberapa karya fotografi pemandangan NPCI yang dapat dikategorikan sebagai foto pemandangan sesuai dengan komposisi aturan sepertiga atau rule of thirds: (1) “Gugusan Batu Alam” Gambar 14 : Komposisi Aturan Sepertiga / Rule of Third. Sketsa : Penulis, 2016 (2) “Melody Pagi di Pasir Putih”
Gambar 13 : “Gugusan Batu Alam” karya Anwar Sanusi (Sumber : Nusantara Photo Club Indonesia, Editor Anwar Sanusi, 2002 : 58) Karya fotografi pemandangan ini diteliti penulis.Hasil penelitiannya bahwa karya ini terdapat garis cakrawala sebagai garis pembatas antara langit dan bumi pada karya ini, garis cakrawala tersebut menjadi pedoman dalam menentukan pembagian 1/3 bidang atau aturan sepertiga (rule of third).
Gambar 16: “Melody Pagi di Pasir Putih” Karya C.S. Zheng (Sumber : Nusantara Photo Club Indonesia, Editor Anwar Sanusi, 2002 : 77) Karya fotografi pemandangan ini diteliti penulis.Hasil penelitiannya bahwa
karya ini terdapat garis cakrawala sebagai garis pembatas antara langit dan bumi pada karya ini, garis cakrawala tersebut menjadi pedoman dalam menentukan pembagian 1/3 bidang atau aturan sepertiga (rule of third). Pada gambar 17 adalah foto sketsa komposisi aturan sepertiga / rule of third yang dibuat oleh penulis untuk menggambarkan komposisi obyek foto dengan mengamati garis merah pembatas horizontal dan vertikal.Garis merah horizontal atas bersejajar atau berdekatan dengan garis cakrawala.Sementara karya ini dibagi menjadi 3 bagian dengan dipisahkan oleh 2 garis horizontal.Pada bagian tengah terdapat penempatan objek foto yaitu pohon bakau dan perahu nelayan.
Sebelumnya pembagian 1/3 bidang atau aturan sepertiga (rule of third) ditentukan pada garis cakrawala yang menjadi pedoman / aturan baku. Jika garis cakrawala tidak dapat bersejajar dengan garis pembatas horizontal, aturan sepertiga bisa membagi bidang dan ruang dalam karya fotografi pemandangan.Kecuali garis cakrawala terletak pada tengah gambar foto pemandangan jika ada objek yang menarik dan menonjol. Pada gambar berikut adalah foto sketsa komposisi aturan sepertiga / rule of third yang dibuat oleh penulis untuk menggambarkan komposisi obyek foto dengan mengamati garis merah pembatas horizontal.Karya foto pemandangan ini terbagi menjadi 3 bagian dengan dipisahkan oleh 2 garis horizontal.Garisgaris tersebut menjadi saling berpotongan.Pada bagian bawah terdapat garis cakrawala sebagai pembatas antara laut dan langit.Garis cakrawala tidak dapat bersejajar dengan garis merah horizontal, sehingga membuat kesan langit yang meluas dan dramatis.Pada bagian atas terdapat objek foto yaitu bulan sabit.Jadi karya fotografi pemandangan ini diketahui menggunakan komposisi aturan sepertiga / rule of third.
Gambar 17 : Komposisi Aturan Sepertiga / Rule of Third. Sketsa : Penulis, 2016 “Rinduan Bulan Sabit”
Gambar 19 : Komposisi Aturan Sepertiga / Rule of Third. Sketsa : Penulis, 2016 Gambar 18 : “Rinduan Bulan Sabit” karya Effendy Bong (Sumber : Nusantara Photo Club Indonesia, Editor Anwar Sanusi, 2002 :85)
Komposisi Arah Gerak atau Pandang.
Komposisi arah gerak atau pandang adalah komposisi digunakan untuk mengatur atau memastikan arah pandangan kita pada subyek utama foto. Maksudnya ruang di depan objek lebih luas dari pada di belakang objek. Berikut ini beberapa karya fotografi pemandangan NPCI yang dapat dikategorikan sebagai foto pemandangan sesuai dengan komposisi arah gerak atau pandang: “Selat Bali”
Sketsa : Penulis, 2016 Komposisi Perspektif Komposisi perspektif adalah sudut pandang ruang di dalam dunia fotografi yang ditentukan berdasarkan jarak kamera dengan objek sehingga menghasilkan tampilan background dan foreground yang seolah-olah terpisah satu dengan yang lain. Selain itu, perspektif adalah suatu pandangan gambar yang di tampil dalam bentuk dimensi (ruang). Berikut ini beberapa karya fotografi pemandangan NPCI yang dapat dikategorikan sebagai foto pemandangan sesuai dengan komposisi perspektif: “Irama Layar Berpulang”
Gambar 20 : “Selat Bali” karya Sudjanto Sugondo (Sumber : Nusantara Photo Club Indonesia, Editor Anwar Sanusi, 2002 : 187) Pada gambar 21 adalah foto sketsa komposisi arah gerak atau pandang yang dibuat oleh penulis untuk menjelaskan lingkaran garis merah pada objek menonjol yang dianggap sebagai POI dan tanda panah merah menunjukkan arah gerak dari objek.
Gambar21 : Komposisi Arah Gerak / Pandang.
Gambar 22: “ Irama Layar Berpulang” karya C.S. Zheng (Sumber : Nusantara Photo Club Indonesia, Editor Anwar Sanusi, 2002 : 74) Pada gambar 23 adalah foto sketsa
komposisi perspektif yang dibuat oleh penulis untuk mengamati lingkaran merah pada objek foto ( A dan B) dan perbandingan. Selain itu, untuk menjelaskan komposisi perspektif. Pada latar depan memperlihatkan perahu layar yang besar dibandingkan pada latar belakang yang mengecil. Jadi karya fotografi pemandangan ini menggunakan komposisi perspektif.
jembatan terlihat mengecil dan pegunungan yang dianggap sebagai objek yang menonjol. Pada gambar 25 adalah foto sketsa komposisi perspektif yang dibuat oleh penulis untuk menggambarkan komposisi obyek foto dengan mengamati garis merah perspektif.Garis merah menunjukkan ada yang perspektif. Latar depan ada jembatan memiliki sepanjang dari kiri bawah menuju ke dekat bukit batu pegunungan. Sedangkan latar tengah ada jembatan terlihat mengecil dan pegunungan yang dianggap sebagai objek yang menonjol.
Gambar 25 : Komposisi Perspektif. Sketsa : Penulis, 2016. Gambar 23 : Komposisi Perspektif. Sketsa : Penulis, 2016. “Pegunungan Yi-Long”
Gambar 24 : “ Pegunungan Yi-Long” karya Amet Suteja (Sumber : Nusantara Photo Club Indonesia, Editor Anwar Sanusi, 2002 : 51) Dalam karya fotografi pemandangan ini diteliti penulis.Jembatan tangga terlihat kesan perspektif karena jembatan memiliki sepanjang dari kiri bawah menuju ke dekat bukit batu pegunungan.Sedangkan latar tengah ada
Komposisi Framing Komposisi framing adalah teknik komposisi pembingkaian dan peletakan objek sehingga bisa membentuk sebuah gambar yang lebih berdimensi.Ada 3 hal dalam framing yang membuat gambar lebih berdimensi yaitu foreground, middleground dan background. Berikut ini beberapa karya fotografi pemandangan NPCI yang dapat dikategorikan sebagai foto pemandangan sesuai dengan komposisi framing: “Pegunungan Pendil”
Gambar 26 : “Pegunungan Pendil” karya Amet Suteja, (Sumber : Nusantara Photo Club Indonesia, Editor Anwar Sanusi, 2002 : 55) Karya fotografi pemandangan ini diteliti penulis. Menurut penulis, latar depan menampilkan pohon kering beranting yang dianggap mengisi / menutup ruang kosong langit sebelah atas dari objek foto. Latar belakang menampilkan objek foto yang menonjol yaitu pegunungan pendil. Maka latar depan diatur sebagai benda pembingkai sekelilingi objek foto tersebut. Pada gambar 27 adalah foto sketsa komposisi framing yang dibuat oleh penulis untuk menggambarkan komposisi obyek foto dengan mengamati tanda panah merah pada objek foto.Framing ditunjukkan pada bagian latar depan / foreground. Sedangkan POI ditunjukkan pada objek foto yaitu Pegunungan Pendil.Jadi karya ini diketahui menggunakan komposisi framing.
Gambar 28 : “ Irama Sungai Yang Indah” karya El Surya Laksana (Sumber : Nusantara Photo Club Indonesia, Editor Anwar Sanusi, 2002 :95) Karya fotografi pemandangan ini diteliti penulis. Menurut penulis, latar depan menampilkan pohon ranting berdaun-daun. Pohon tersebut dijadikan sebagai framing / pembingkaian sekeliling objek.Objek foto yang menarik yaitu aliran air sungai putih dan transparan hijau. Pada gambar berikut adalah foto sketsa komposisi framing yang dibuat oleh penulis untuk menggambarkan komposisi fotografi dengan mengamati garis merah pada objek foto.Garis merah menunjukkan bagian framing.Jadi karya ini diketahui menggunakan komposisi framing.
Gambar 29 : Sketsa komposisi framing. Sketsa : Penulis, 2016. Komposisi Point of Interest Gambar 27 : Komposisi framing. Sketsa : Penulis, 2016. “Irama Sungai Yang Indah”
Komposisi Point of Interest adalah fokus atau titik utama dalam sebuah foto dimana titik tersebut menjadi inti cerita dari sebuah foto. Selain itu, titik perhatian atau titik dimana penonton atau penikmat mengutamakan perhatiannya pada suatu karya seni. Berikut ini beberapa karya fotografi pemandangan NPCI yang dapat dikategorikan sebagai foto pemandangan sesuai dengan komposisi point of interest (POI) : “Esplanade Waktu Senja”
Gambar 32 : “Fantasi Gunung Bromo”
Gambar 30 : “Esplanade Waktu Senja” karya Effendy Bong (Sumber : Nusantara Photo Club Indonesia, Editor Anwar Sanusi, 2002 : 194) Karya fotografi pemandangan perkotaan ini diteliti penulis.Objek foto yang menonjol adalah beberapa gedung perkotaan yang megah.Sisi objek tersebut memiliki elemen garis.Selain itu, objek yang menonjol diterangkan dengan lampu malam. Pada gambar 31 adalah foto sketsa komposisi POI yang dibuat oleh penulis untuk melihat lingkaran merah yang ditandai sebagai POI (Point of Interest).
Gambar 31 : Komposisi POI (Point of Interest). Sketsa : Penulis, 2016. “Fantasi Gunung Bromo”
karya Effendy Bong (Sumber : Nusantara Photo Club Indonesia, Editor Anwar Sanusi, 2002 : 91) Karya fotografi pemandangan ini diteliti penulis.Hasil penelitiannya bahwa objek foto terlihat menonjol adalah gunung bromo.Permukaan gunung bromo memiliki perbedaan gelap terang dan bayangan.Objek foto tersebut dijadikan sebagai point of interest.Jadi karya ini diketahui menggunakan komposisi point of interest (POI). Pada gambar berikut adalah foto sketsa komposisi point of interest yang dibuat oleh penulis untuk mengamati garis merah pada objek foto.Garis merah menunjukkan point of interest.Jadi karya ini diketahui menggunakan komposisi POI (Point of Interest).
Gambar 33: Sketsa
komposisi point of interest. Sketsa : Penulis, 2016
Sketsa : Penulis, 2016. KESIMPULAN DAN SARAN
Komposisi garis dan kurva Komposisi garis dan kurva adalah sebuah elemen visual berupa garis yang dimanfaatkan untuk membentuk arah penglihatan menuju objek utama.Komposisi line&curve bisa berupa komposisi diagonal, vertikal, horizontal dan kurva atau garis lengkung yang masing-masing bisa membentuk mood tersendiri. Berikut ini beberapa karya fotografi pemandangan NPCI yang dapat dikategorikan sebagai foto pemandangan sesuai dengan komposisi garis dan kurva : “Harmonis”
Gambar 34:“Harmonis” karya Albert Widjaja (Sumber : Nusantara Photo Club Indonesia, Editor Anwar Sanusi, 2002 : 47) Karya fotografi pemandangan daratan ini diteliti penulis.Hasil penelitiannya bahwa ada beberapa garis terlihat dalam karya ini sebagai elemen visual penting.Pada gambar berikut ini adalah foto sketsa komposisi garis dan kurva yang dibuat oleh penulis.Garis merah menunjukkan ada garis nyata / visual.Jadi karya fotografi pemandangan ini menggunakan komposisi garis dan kurva. Gambar 35 : Komposisi Garis dan Kurva.
Jenis-jenis tema pemandangan yang digunakan fotografer Nusantara Photo Club Indonesia dapat dikategorikan sesuai dengan tema pemandangan masingmasing adalah sebagai berikut : A. Foto Landscape atau foto pemandangan daratan, B. Foto Seascape atau foto pemandangan lautan, C. Foto Skyscape atau Foto pemandangan langit, D. Foto Cityscape atau Foto pemandangan perkotaan. Jenis-jenis komposisi fotografi pemandangan karya fotografer NPCI yang dikategorikan sesuai dengan tema pemandangan masing-masing antara lain : A. Komposisi Aturan Sepertiga atau Rule of Third, B. Komposisi Arah Gerak atau Pandang, C. Komposisi Perspektif, D. Komposisi Framing, E. Komposisi Point of Interest (POI), dan F. Komposisi Garis dan Kurva. Dari hasil penelitian ini penulis dapat memberikan saran kepada berbagai pihak, adapun saran tersebut sebagai berikut : Kepada Peneliti Lain. Agar meneliti karya Nusantara Photo Club Indonesia (NPCI) dari aspek lain misalnya dari aspek semiotika. Kepada Fotografer / Penghobi Fotografi. Hasil penelitian diharapkan menjadi pedoman pembuatan foto pemandangan dengan mempertimbangkan jenis-jenis tema pemandangan dan jenisjenis komposisi fotografi pemandangan. Kepada Undiksha Singaraja. Untuk melakukan pengabdian kepada masyarakat melalui Lembaga Pengabdian Pada Masyarakat.khususnya kepada fotografer pemula dalam hal pelatihan pembuatan foto dengan memperhatikan komposisi fotografi.
Luar Biasa. Terjemahan Olivia Bernadette. Landscape Photography: From Snapshots to Great Shots. 2012. Jakarta : PT Elex Media Komputindo
DAFTAR PUSTAKA Abdi, Yuyung. 2012. Photography From My Eyes. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. Bungin, Burham. 2005. Analisis Data Penelitian Kualitatif.Jakarta : PT RajaGrafindo Persada
Soelarko, Prof. Dr. R.M. 1990. Komposisi Fotografi. Bandung : Balai Pustaka Suandi,
Bungin, Burham (Ed.). 2004. Metode Penelitian Kualitatif. Aktualisasi Metodelogis ke Arah Ragam Varian Kontemporer.Jakarta : Danarto, Sri. 2011. Fotografi Bagi Pemula. Yogyakarta : Shira Media Giwanda, Griand. 2002. Panduan Praktis Menciptakan Foto Menarik. Jakarta : Puspa Swara Komputer, Wahana. 2005. Panduan Aplikatif: Pemanfaatan Kamera Digital dan Pengolahan Imagenya.Yogyakarta : Andi Margono, S. 2005. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT. Asdi Mahasatya. Moleong., Lexy J. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
I Nengah. 2008. Pengantar Metodologi Penelitian Bahasa. Singaraja : Universitas Pendidikan Ganesha.
Sugiyono.2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung : CV. Alvabeta Sukarya, Deniek G., 2009. Kiat Sukses Deniek G. Sukarya.Jakarta : PT Elex Media Komputindo Kompas Gramedia. Susanto, Mikke. 2012. Diksi Rupa Kumpulan Istilah dan Gerakan Seni Rupa.Yogyakarta: Dicti Art Lab dan Djagad Art House. WEBSITE : http :www.seputarfotografi.com/komposisi_fot o_diagonal_rule_seputar_fotografi.htm https://id.wikipedia.org/wiki/Fotografi
Mulyanta, Edi S. 2007. Teknik Modern Fotografi Digital.Yogyakarta : CV. Andi Offset Nusantara Photo Club Indonesia / Editor Anwar Sanusi.Cahaya dan Bayangan Photographic Arts By Members Of Nusantara Photo Club. Jakarta : Nusantara Photo Club Indonesia Sadono, Sri. 2015. Serial Fotomaster Komposisi Foto. Jakarta : PT Elex Media Komputindo Sheppard, Rob. 2012. Landscape Photography Dari Foto Biasa Jadi
http://belfot.com/komposisi-framing/