KOMPARABILITAS KINERJA REKSADANA SYARIAH DAN REKSADANA KONVENSIONAL KRISNO SEPTYAN Fakultas Ekonomi UPN “Veteran” Jakarta Jl. RS .Fatmawati Pondok Labu, Jakarta Selatan 12450 Abstract This research aims to know significantly difference between conventional mutual fund and shariah mutual fund in thats returns and performances. That’s performance measurement used Treynor, Sharpes and Jensen’s Alpha. Sampel form February 2008 until December 2012. Result show that shariah mutual fund’s return greater than conventional mutual fund’s return. However, both conventional mutual fund’s performance and shariah mutual fund’s performance has no difference. Keywords: Shariah Mutual Fund, Conventional mutual fund, Treynor, Sharpnes and Jensen’s Alhpa
syariah,
PENDAHULUAN Investasi dalam financial asset
mengingat
penduduk
di
juga
mayoritas
Indonesia
adalah
merupakan pilihan menarik bagi investor
masyarakat yang menganut agama Islam.
karena dikelola oleh manajer Investasi.
Di Indonesia, kejayaan keuangan
Salah satu bentuk lembaga keuangan
syariah diperkenalkan oleh bank syariah
yang bergerak dalam pengelolaan efek-
tahun
efek adalah reksadana.
Indoensia yang merupakan kerja tim
1992
yaitu
Bank
Muamalat
Reksadana pun mengeluarkan
Majelis Ulama Indonesia (MUI) mampu
inovasi produk yaitu reksadana syariah
bertahan dalam terjangan krisis,. Selain
sesuai peraturan bapepam tentang Pasar
itu bunga pada bank konvensional
Modal
tahun
dinyatakan haram menurut fatwa MUI.
1995reksadana syariah ini diharapakan
ini memberikan angin segar bagi dunia
sebagai reksadana yang memfasilitasi
entitas syariah.
bagi
Indonesia
calon
berinvestasi
No.
investor sesuai
8
yang
ingin
prinsip-prinsip
Untuk
meyakinkan
bahwa
reksadana syariah merupakan lembaga keuangan
yang
“EQUITY” VOL. 16 No. 2
berdasarkan
prinsip | 119
UPN "VETERAN" JAKARTA
syariah, Bapepam menggandeng Dewan
terlihat pada Tabel 1 dibawah ini, pada
Syariah Nasional (DSN) untuk mengutus
peneliti terdahulu Cahyaningsih, dkk
Dewan Pengawas Syariah (DPS) yang
(2008)
bertugas memonitor operasional dan
sampai dengan 2006.Periode tersebut
kerja entitas syariah agar sesuai dengan
masih pada fase pertumbuhan reksadana
fatwa-fatwa prinsip syariah. Termasuk di
syariah dan sekarang mulai mengalami
dalamnya yang membedakan reksadana
peningkatan drastis dari beberapa tahun
syariah adalah proses screening dengan
sebelumnya. Walaupun pada tahun 2008
pemilihan saham, obligasi dan surat
merupakan puncak penurunan NAB
berharga lainnya yang sesuai syariah
karena pada tahun tersebut merupakan
yaitu yang terbebas dari riba, maysir dan
krisis global.
menggunakan
gharar, serta underlying asset saham
sampel
2004
Tabel 1
yaitu operasional bisnis yang dijalankan harus sesuai syariah. Hampir satu dekade kemudian,
Pasar
Modal
Syariah
didirikan resmi pertengahan tahun 2000. Yang mendukung reksadana syariah adalah dengan adanya Jakarta Islamic Index
sebagai
wadah
bernaungnya
saham-saham syariah.
Sumber :www.bapepam.go.id
Sebanyak apapun fatwa-fatwa syariah yang dikeluarkan oleh DSN para investor berharap mengharapkan return yang tinggi dari instrument keuangan tersebut baik pada reksadana syariah maupun reksadana konvensional,. Pada penelitian
ini
mencoba
melihat
perbandingan beberapa kinerja reksadana syariah dan reksadana konvensional sebagai alternative dalam berinvestasi. Diduga reksadana syariah di Indonesia mengalami perbaikan. Seperti
Beberapa
peneliti
banyak
membandingkan kedua kinerja tersebut. Achsien
(2003)
telah
melakukan
penelitian mengenai kinerja syariah fund di Malaysia, dengan hasil menunjukkan bahwa kinerja syariah fundlebih baik daripada
kinerja
Namun
konventional
Cahyaningsi,h
(2008)menguji
perbandingan
fund. dkk kinerja
reksadana syariah dan konvensional, hasilnya menunjukan bahwa reksadana
120 |
“EQUITY” VOL. 16 No. 2
UPN "VETERAN" JAKARTA
konvensional
lebih
baik
daripada
reksadana syariah. Dengan
menggunakan beberapa
tersebut,
Cahyaningsih,
peneliti
dkk
sampel
(2008)
keseluruhan
pernyataan
periode sampel dari tahun 2004 sampai
mencoba
dengan 2006. Pengukuran kinerja adalah
mengkonfirmasi lebih condong pada
dengan
peneliti yang mana.Peneliti terdahulu
(risiko), indeks Sharpe, Treynor, dan
dengan beberapa kemungkinan bahwa di
Jensen, dan menggunakan market timing
Negara Malaysia, yang kental akan
ability dan security selection ability.
prinsip syariah mendorong instrument
Seluruh hasilnya menyatakan bahwa
keuangan tersebut terlihat menjadi lebih
kinerja reksadana bank konvensional dan
baik dibanding konvensional. Dibanding
bank syariah sangat berbeda. Selain itu
dengan cahyaningsih, dkk (2008) yang
hasilnya
menggunakan
konvensional
sampel
di
Indonesia,
masih memiliki filosofi konvensional
return
dan
standar
menunjukan lebih
deviasi
reksadana
baik
dari
pada
reksadana syariah.
yang masih berusaha mengakomodasi Reksadana
kebutuhan pasar.
Reksadana merupakan wadah TINJAUAN PUSTAKA
bari para investor untuk berinvestasi
Peneliti Terdahulu
pada
Acheisn
surat-surat
berharga
melakukan
dalam bentuk penyertaan. Kemudian
penelitian dengan periode sampel sejak
dana investor ini dikelola oleh para
tahun
1999,
manajer investasi. Perbedaan reksadana
Pengukuran dengan menggunakan risk-
konvensional dengan reksadana syariah
adjusted return dengan indeks Sharpe,
adalah memiliki proses screening atas
Treynor, dan Jensen menunjukkan bahwa
pemilihan
syariah fund lebih unggul daripada
prinsip
semua pembandingnya, yaitu sebuah
perbedaan
dari
conventional fund, RHB Islamic Index,
reksadana
syariah
dan KLSE Composite Index. Hasil
Pengawas
menunjukan bahwa reksadana syariah
merupakan kepanjangan tangan dari
lebih
Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang
1997
baik
(2003),
kumpulan
sampai
dari
dengan
pada
konvensional
reksadana
bertugas
efek-efek
prinsip
syariah.
Syariah
memiliki
“EQUITY” VOL. 16 No. 2
yang
sisi
memiliki Selain
iu
manajemen,
memiliki
Dewan
(DPS)
yang
memonitor
suatu | 121
UPN "VETERAN" JAKARTA
entitas beroperasi dengan prinsip-prinsip syairah.
Selain
itu
yang
sangat
membedakan adalah korbisnis dalam Adapun
reksadana
campuran
portofolio yang dipilih adalah yang
merupakan reksadana yang didalamnya
berdasarkan
berupa
jenis
Mengingat perkembangan entitas syairah
portofolio seperti saham, obligasi dan
mulai merebak di Indonesia dan sangat
instumen keuangan lainnya yang dikelola
didukung
oleh
lembaga
campuran
manajer
beberapa
investasi.
Reksadana
prinsip-prinsip
dari
syariah.
berbagai
serta
regulasi
lembagapemerintah,
campuran merupakan reksadana yang
membuat keberadaan efek-efek syariah
dibilang cukup menguntungkan karena
juga menjadi bahan buruan bagi para
merupakan beberapa komposisi efek,
calon
reksadana campuran ditujukan bagi para
masyarakat
investor yang bersifat moderat, yaitu
pengetahuan di Indonesia tentang kajian
yang menginginkan return dan risiko
Pasar Modal syariah juga mulai merebak,
yang tinggi dan mampu menoleransi
serta
fluktuasi intestasinya serta memiliki
berinvestasi sesuai syariah, semakin
umur investasi yang relative panjang.
mendukung pasar modal syariah.
investor.
muslim
keinginan
Pada ini
mayoritas dan
investor
ilmu
dalam
penelitian
terdahulu,
kinerja reksadana diukur dengan Indeks
Pengambangan Hipotesis Penelitian
Terlebih
merupakan
Sharpe, Indeks Treynor, Jensen’s alpha
replikasi dari penelitian Cahyaningsih,
seperti yang diakukan Acheisen (2003)
dkk (2008) yang pada penleitiannya,
dan Cahyaningsih (2008).
hanya melihat perbedaan siginifikan
H1a: return reksadana syariah lebih baik
antara kinerja reksadana syariah dan reksadana konvensional. Namun pada
daripada reksadana konvensional H1b:terdapat
perbedaan
signifikan
peneliti ini, berdasarkan tabel 1, yang
return reksadana syariah dengan
menunjukan perkembangan reksadana
reksadana konvensional
semakin
berkembang,
terlihat
Nilai
H2a: kinerja reksadana syariah lebih
Aktiva Bersih (NAB) yang tadinya
baik
berada di bawah jumlah reksadana, saat
konvensional
ini berada di atas. Menunjukan kinerja
Sharpe,
reksadana syariah semakin meningkat.
Jensen’s alpha.
122 |
daripada Indeks
reksadana
dengan Treynor
Index dan
“EQUITY” VOL. 16 No. 2
UPN "VETERAN" JAKARTA
H2b: terdapat perbedaan signifikan
Pengukuran
kinerja kinerja reksadana syariah
Tingkat Return Reksa Dana Syariah
dengan
reksadana konvensional
dan Konvensional
dengan
Index
Return bulanan dihitung dengan cara
Sharpe,
Indeks
Treynor dan Jensen’s alpha. METODOLOGI
(Cahyaningsih, dkk 2003).:
PENELITIAN
DAN HASIL
Ri Ri
= actual return dari reksa dana i
NABt = nilai aktiva bersih reksa dana
Sampel Penelitian Metode
penelitian
ini
menggunakan metode deskriptif dan perbandingan dengan uji beda. Untuk
pada bulan ke t NABt-1 = nilai aktiva bersih reksa dana pada bulan ke t-1
melihat perbedaan signifikan antara kinerja
reksadana
syariah
dan
konvensional yang dilihar dari Nilai Aktiva Bersih (NAB) yang diperoleh dari situs www.bapepam.go.id . Adapun sampel yang dipakai secara
random
campuran
adalahreksadana
syariah
terdiri
dari
Danareksa Syariah Berimbang, PNM Amanah
Syariah,
Reksadana
BNI
Dana Plus Syariah dan reksadana campuran konvensional yang teridiri dari
Reksadana
Pratama
NABt NABt 1 NABt 1
Kresna
Berimbang
dan
Flexima, Manulife
Dana Stabil Berimbang.Masin-masing
R i
2m
Konvensional a. Sharpe Index (Si) Bodie, Kane dan Marcus (2011), Sharpe index merupakan ukuran kinerja portofolio
yang
dikembangkan
oleh
William Sharpe (1966). Pengukuran dengan metode Sharpe didasarkan atas rata-rata risiko premium yaitu perbedaan (selisih)
antara
rata-rata
investasi
sekuritas dengan sekuritas bebas risiko (SBI dan SWBI) dibagi dengan rata-rata standar
deviasi.
Cahyaningsih,dkk
(2008):
Si
periode Februari 2008 sampai dengan Desember 2012.
Cov im
Kinerja Reksa Dana Syariah dan
( Rit Rft ) it
dimana: Si = Sharpe index reksa dana i pada waktu t
“EQUITY” VOL. 16 No. 2
| 123
UPN "VETERAN" JAKARTA
Rft = return risk free rate pada waktu t
i = standar deviasi reksa dana i pada waktu t
R pt R ft p p ( Rmt R ft ) t dimana: Rpt
=
return portofolio (atau
reksa dana) p pada waktu t b. Treynor Index (Ti)
Rft
Treynor index merupakan ukuran kinerja portofolio yang dikembangkan oleh Jack Treynor (1965) dalam Bodie, Kane dan Marcus (2011).
p
=
Jensen’s Alpha
p
=
risiko sistematik dari
portofolio p Rmt
) yang merupakan risiko sistematik atau risiko pasar, dalam hal ini JII (Achsien, 2003) dan Cahyaningsih, dkk
return risk free rate pada
waktu t
PerbedaanTreynor dengan Sharpe terletak pada pembaginya adalah beta (
=
=
return pasar portofolio
pada waktu t
t
=
the error term pada
waktu t
(2008):
Ti
( Rit Rft ) it
Desain Penelitian Langkah
pertama
adalah
dimana:
menghitungreturn per bulan dengan statistic
T = Treynor index reksa dana i pada
deskriptif yang kemudian dilakukan uji
waktu t
bedadilakukan dengan menggunakan Paired
i = beta reksa dana setelah meregres
Samples T-Test yaitu Uji dua sampel berpasangan.
dengan Jensen alpha.
Uji
ini
dilaukan
untuk
mengetahui ada atau tidaknya perbedaan
c. Jensen Index (Ji) atau Jensen’s Alpha (Alpha) Michael C. Jensen (1968) membuat model ini yang didasarkan pada Capital Asset Pricing Model (CAPM). Jensen’s Alpha dirumuskan menggunakan regresi linier sederhana
rata-rata antar dua kelompok sampel yang berpasangan (berhubungan), Priyatno; hal 37 (2010). Langkah melakukan
berikutnya, perhitungan
peneliti dengan
menggunakan indeks Sharpe, Treynor dan Jensen alpha dan membandingkan kinerja
sebagai berikut (Jensen, 1968): 124 |
“EQUITY” VOL. 16 No. 2
UPN "VETERAN" JAKARTA
reksadana mana yang lebih baik, baik pertahun maupun per reksadananya.
Tabel 3 Hasil Paired sampel t-test Pair 1 syariah – konvensional
HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 2
df
Sig. (2-tailed)
5.484
176
.000
Berdasarkan hasil output SPSS
Statistik Deskriptif untuk return
Jenis Reksadana Syariah Reksadana Konvensional
t
pada tabel 3, terlihat jelas bahwa secara
Maksimum 5.543,81
Minimum 586,02
Rata-rata 2.219,86
signifikan, return reksadana syariah dan
2.837,43
716,72
1.583,55
dengan
reksadana konvensional sangat berbeda tingat
didukung
signifikansi
dengan
statistic
0.000, deskriptif
Berdasarkan tabel 2, dapat terlihat
menyimpulkan bahwa perbedaan return
angka maksimum dipegang oleh reksadana
yang cukup signifikan antara reksadana
syariah
syariah dengan rekasdana konvensional
begitu juga
NABnya.
Angka
dengan rata-rata maksimum
pada
dan reksadana syariah lebih baik dari
reksadana syariah yaitu 5.543,81 terjadi saat
pada reksadana konvensional. Ini sesuai
Oktober 2012 dipegang oleh Danareksa
deengan penelitian Achisen (2003) yang
Syariah Berimbang, angka minimumnya
menyatakan
terjadi saat Oktober 2008 yang diduga pada
konvensional
tahun 2008 merupakan krisis global yang
rekasadana
berdampak pada pasar modal di seluruh
rekadana di Malaysia.
bahwa lebih syariah
reksadana baik
daripada
dengan
sampel
dunia Untuk statistik deskriptif reksadana konvensional, angka tertinggi diperoleh saat Juli 2011 oleh Pratama Berimbang, angka
Tabel 4 Indeks Sharpe, Indeks Treynor dan Jensen’s alpha (Per tahun)
terendahnya adalah pada saat Oktober 2008 juga. Fakta lain yang menguatkan dugaan bahwa angka terendah terjadi pada tahun 2008 adalah seluruh sampel reksadana konvensional
selama
tahun
2008
mengalami masa-masa rendah NABnya.
Kinerja maksimum Reksadana Syariah Sharpe 0,836134 Treynor 23,64021 Jensen’s Alpha 0,079 Reksadana Konvensional Sharpe 1,047322 Treynor 0,273860 Jensen’s Alpha 30.555
“EQUITY” VOL. 16 No. 2
minimum
Rata-rata
-0,73103 -0,89493 -0,402
0,130897 1,629506 -0.03347
-0.60886 -0,2147473 -0.061
0,086444 0,0446973 2,063
| 125
UPN "VETERAN" JAKARTA
Berdasarkan tabel 4 diperoleh
syariah, perhitungan treynor tertinggi ada
bahwa
pada Danareksa Syariah Berimbang.
data
secara
perhitungan treynor
maksimum
untuk reksadana
Perhitungan lain yaitu sharpe
syariah lebih tinggi dan sangat jauh
indeks yaitu rasion kemiringan yang
berbeda
menghubungkan
di
banding
reksadana
portofolio
berisiko
konvensional. Begitu juga dengan rata-
dengan risk free rate, semakin besar
rata. Namun berdasarkan uji statistic
rasio,
pertahun sebanyak 45 ukuran sampel
kinerjanya.Pada tabel 5 telihat, untuk
yaitu 5 tahun perusahaan dengan masing-
reksadana
masing 3 reksadana, hasil menunjukan
dipegang oleh Reksadan Kresna Flexima
bahwa kinerja reksadana syariah maupun
dan Reksadana Syariah masih dipegang
reksadana konvensional adalah identik
oleh PNM syariah. Namun berdasarkan
atau tidak berbeda. Baik menggunakan
uji
Indeks Sharpe, Indeks Treynor dan
signifikan dengan p value seluruhnya
Jensens’ Alpha.
berada di atas 0.05. hasil tersebut
Treynor
besar
konvensional
paired
reksadana
Indeks Sharpe, Indeks Treynor dan Jensen’s alpha (Per perusahaan) Sharpe
semakin
t-test
bahwa
syariah
dan
pula
tertinggi
seluruhnya
mengindikasikan
Tabel 5
Persahaan
maka
tidak
kinerja reksadana
konvensional adalah identik atau sama
Jensen’s Alpa
KESIMPULAN & SARAN
Reksadana Syariah Danareksa Syariah Berimbang PNM Syariah Reksadana BNI Dana Plus
0,00180
0,02543
-0.998
0,00235
0,00572
-0.046
-0.01621
-0,00218
0.021
0,07296
0,04819
0,002573
-0,00904
0,01233
-0,00270
0,06221
0,07769
0,00234
Syariah
Pratama Berimbang Manulife Dana Stabil Berimbang
NAB, maka reksadana syariah lebih menguntungkan
Reksadana Konvensional Reksadana Kresna Flexima
Berdasarkan return dilihat dari
Berdasarkan
hasil
matematis
pada tabel 5, investor akan cenderung memilih portofolio yang memiliki rasio dengan kemiringan garis paling tinggi yaitu ada pada Manulife Dana Stabil Berimbang, sedangkan untuk reksadana
daripada
reksadana
konvensional karena memiliki perbedaan yang signifikan. Namun jika ingin melihat
prospektus
reksadana,
kedua
dan
kinerja
kinerja reksadana
syariah maupun reksadana konvensional tidak berbeda. Jadi para calon investor dapat direkomendasikan memilih reksadana konvensional karena dengan beberapa
126 |
“EQUITY” VOL. 16 No. 2
UPN "VETERAN" JAKARTA
pengukuran kinerja yaitu Indeks sharpe dan indeks Treynor lebih mengungguli dibanding reksadana syariah. Pemilihan ini terlepas dari prinsip-prinsip syariah bagi investor yang profit oriented. Kinerja reksadana konvensional lebih baik, dalam hal ini diduga disebabkan oleh jumlah portofolio reksadana lebih banyak sehingga manajer investasi lebih leluasa dalam memilih portofolio. Selain itu ketidaksignifikanan terutama pada reksadana syariah karena masih menggunakan indeks pasar yaitu IHSG,
untuk
penelitian
berikutnya
sebaiknya reksadana syariah dikaitkan
Bodie, Zvi. Kane, Alex. Marcus, Alan J. 2011. Investments and Portofolio Management.United Stated. McGraw-Hill Irwin. Cahyaningsih. Suwardi, Eko. Setiawan, Doddy. 2008. Perbandingan Reksa Dana Syariah dengan Reksa dana Konvensional. Pontianak. Simposisum Nasional Akuntnasi XI. Pontianak Priyatno, Dwi. 2011. Paham Analisis Statistik Data Dengan SPSS. Yogyakarta. MediaKom Septyan, Krisno, 2013. Komparabilitas Kinerja Reksadana Syariah dan Reksadana Konvensional. Tugas Individu Seminar Investasi dan Pasar Modal. Universitas Indonesia
dengan indeks syariah seperti Jakarta Islamic Indeks (JII). Pada penelitian ini tidak
menggunakan
JII
dikarenakan
keterbatasan dalam memperoleh data. Saran lainnya adalah menambahkan jumlah
perusahaan agar kesimpulan
dapat diidentifikasi dan digunakan secara umum untuk berbagai reksadana di Indonesia. DAFTAR PUSTAKA Achsien, Iggi. 2003. Investasi Syariah di Pasar Modal Menggagas Konsep dan Praktek Manajemen Portofolio Syariah. Cetakan Kedua. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
“EQUITY” VOL. 16 No. 2
| 127
UPN "VETERAN" JAKARTA