PENGARUH PENERAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONBILITY TERHADAP CITRA PERUSAHAAN PT TIRTA INVESTAMA KEBONCANDI PADA MASYARAKAT DESA JELADRI WINONGAN PASURUAN M. Faroid1, Kholid Murtadlo2 . Mahasiswa Program Studi Ilmu Administrasi Niaga 2. Dosen Program Studi Ilmu Administrasi Niaga
1
Abstract Corporate image is how the public receives external communications effort through an organization that serve as the public response to the overall offering by the company and is defined as the number of beliefs, ideas and the public image of a company / organization. Variabel in this study is X1 (Community Support), X2 (Environment), X3 (Product) and Y (Corporate Image). Framework in partial allegedly having an X1 to variabel Y, while the X2 variabel also affects the variabel Y and variabel X3 dominant influence on the variable Y. The research results of logit regression analysis is, for variabel X1 (Community Support) β by 0843 while 9,041 Wald and Probability for 0003 amounted to 2,323 Exp.β with significant results. For the variabel X2 (Environment) of 0.542 whereas β Wald 7216 and 0007 amounted to Exp.β probability of 1.720 with significant results. For variabel X3 (Product) by 0526 whereas β Wald 4,131 and Probability for 0042 amounted to 1,692 Exp.β with significant results. Corporate Social Responsibility is a social responsibility by companies / organizations on what has been done by the company / organization in the form of activities that will have an impact on the environment, especially to the possibility of environmental damage getting worse. From the above definition it is clear that CSR greatly affect the image of a company. Basically the judge said the company is good or bad can be seen through the provision set forth, for the community or the public may not give a good impression without knowing assistance as outlined by the company.
Keywords: Corporate Social Responsibility, Corporate Image. PENDAHULUAN Perusahaan sebagai sebuah sistem, yang
keuntungan secara sosial. Dengan demikian
dalam keberlanjutan dan keseimbangannya
keberlagsungan
tidak bisa berdiri sendiri. Eksistensi suatu
berlangsung dengan baik dan secara tidak
perusahaan tidak bisa dipisahkan dengan
langsung
masyarakat sebagai lingkungan eksternalnya.
merugikan.
Ada hubungan resiprokal (timbal balik) antara
usaha
tersebut
dapat
akan
mencegah
konflik
yang
Penerapan
tanggung
jawab
sosial
perusahaan dengan masyarakat. Perusahaan
perusahaan
atau yang lebih dikenal dengan
dan masyarakat adalah pasangan hidup yang
Corporate
Social
saling memberi dan membutuhkan. Perusahaan
menjadi salah satu cara perusahaan untuk
selain mengejar keuntungan ekonomi untuk
mengatasi
kesejahteraan dirinya, juga memerlukan alam
menunjukkan bahwa perusahaan tidak hanya
untuk sumber daya olahannya dan stakeholders
memikirkan kepentingan perusahaan, tetapi
lain
Dengan
juga kepentingan pihak-pihak lain secara lebih
menggunakan pendekatan tanggung jawab
luas. Pihak-pihak tersebut adalah semua
sosial perusahaan, perusahaan tidak hanya
hubungan
mendapatkan keuntungan ekonomi, tetapi juga
perusahaan dengan semua stakeholders, yaitu
untuk
mencapai
tujuannya.
Jurnal Sketsa Bisnis Vol 1 no.1 Agustus 2014
Responsibility
masalah
yang
terjadi
tersebut.
antara
(CSR) CSR
sebuah
pelanggan,
pegawai,
komunitas,
pemilik,
Pengungkapan informasi tersebut setidaknya
pemerintah dan pemasok bahkan pesaing.
memberikan jaminan kepada masyarakat luas
Program-program sosial tersebut dapat berupa
akan keamanan aktifitas yang dijalankannya.
bantuan
Para buruh dan karyawan pun serta masyarakat
kesehatan,
pembangunan
sarana-
prasarana umum, pemberian bantuan secara
setempat
tunai, pemberian beasiswa dan berbagai jenis
dijamin kesejahteraan hidupnya.
bantuan sosial lainnya. Peningkatan terhadap
merasa
diperhatikan
dan
Namun, seiring perkembangan waktu
tanggung
komuniti
akan
lokal,
jawab
sosial
perusahaan dituntut untuk bertanggung jawab
menjadi
acuan
secara
sosial
Community
atau
korporat dan seakan berlomba untuk eksis dan
Perusahaan
dapat berkompetisi dengan yang lainnya
kondisi masyarakat yang berada disekitar
(Budimanta, 2004). CSR menekankan bahwa
perusahaan
dunia usaha bukan lagi sekedar tanggung
merasakan manfaat dari perusahaan. Perhatian
jawab yang berpijak pada single bottom line,
tersebut
yaitu
hanya
kesehatan, dimana saat biaya pendidikan
direfleksikan dalam kondisi keuangan dan
semakin mahal dan sulit terjangkau bagi
menciptakan profit demi kelangsungan usaha
masyarakat kebawah maka disitulah peran
saja,
perhatian atau bantuan perusahaan untuk
kegiatan
ekonomi
melainkan
juga
yang
diharapkan
untuk
haruslah agar
juga
Support.
memperhatikan
masyarakat
dapat
berupa
dapat
pendidikan
meringankan
lingkungan
telah
memberikan tenaga pendidik atau memberikan
menunjukan bagaimana resistensi masyarakat
tunjangan pendidikan secara berkala, dan pula
sekitar
sosialnya.
muncul
Fakta
pendidikan
dan
memberikan kontribusi positif terhadap aspek dan
beban
juga
dengan
ke
permukaan
terhadap
memberikan bantuan kesehatan yang bisa
yang
dianggap
tidak
mengarahkan kepada masyarakat sekitar untuk
memperhatikan faktor sosial dan lingkungan
bisa hidup dengan pola sehat. Dari dukungan
(Wibisono,
dikarenakan
sosial ini, nantinya dapat berimbas pula
masyarakat telah semakin kritis dan mampu
terhadap citra perusaan karena bagaimanapun
melakukan kontrol sosial terhadap dunia usaha.
juga
perusahaan
2007).
Hal
ini
Tuntutan terhadap perusahaan untuk memberikan
informasi
yang
transparan,
organisasi yang akuntabel serta tata kelola perusahaan
yang
semakin
bagus
(Good
kegiatan
sosial
yang
mendukung
kesejahteraan masyarakat sangat menunjang reputasi dimata masyarakat dengan baik. Bentuk tanggung jawab yang lain dapat diungkapkan
melalui
lingkungan
atau
Corporate Governance) semakin memaksa
Environment. Ini terjadi karena selain terdapat
perusahaan
untuk
informasi
ketimpangan ekonomi antara pelaku usaha dan
mengenai
aktifitas
sosialnya
(Marina).
masyarakat disekitarnya, kegiatan usaha sering
perlu
mengetahui
berbagai
memberikan dampak negatif bagi ekologi atau
kegiatan sosial perusahaan sebagai realisasi
hubungan timbal balik antara organisme-
dari
organisme
Masyarakat
program
memberikan
CSR
yang
dicanangkan.
Jurnal Sketsa Bisnis Vol 1 no.1 Agustus 2014
hidup
dengan
lingkungannya.
Aktivitas pembangunan yang disertai dengan
Mengingat kegiatan ini sebagai CSR PT
eksploitasi sumber daya alam mengakibatkan
Tirta
terjadinya degradasi kualitas lingkungan hidup.
masyarakat
Perusahaan sering membuang limbah tanpa
perusahaan, khususnya masyarakat di sekitar
memperhatikan kondisi alam yang nantinya
perusahaan yang mengalami berbagai masalah
akan
eksistensi
lingkungan seperti sulitnya mendapatkan air
perusahaan, rusaknya lingkungan sekitar akibat
bersih, kurangnya taraf pendidikan dan lain
segala bentuk aktifitas produksi yang nantinya
sebagainya. Selain itu, kegiatan CSR ini
pula akan berdampak pada nilai ekonomis
diharapkan
ataupun pencitraan yang baik dari masyarakat
perusahaan
sekitar
masyarakat luas.
berdampak
terhadap
perusahaan.
Hal
inilah
yang
melatarbelakangi munculnya konsep CSR yang paling primitif.
Investama yang
merupakan
dapat yang
kepada konsumen
meningkatkan lebih
baik
citra
dikalangan
Citra perusahaan sendiri memiliki proses pembentukan
Tanggung jawab yang lain juga bisa
Keboncandi
yang
terdiri
dari
beberapa
tahapan. Pertama, obyek mengetahui (melihat
dituangkan melalui produk, produk menurut
atau
Kotler dan Amstrong (2001) adalah segala
perusahaan
sesuatu yang ditawarkan ke pasar untuk
perusahaan. Kedua, memperhatikan upaya
mendapatkan perhatian, dibeli, dipergunakan
perusahaan tersebut. Ketiga, setelah adanya
dan yang dapat memuaskan keinginan atau
perhatian obyek mencoba memahami semua
kebutuhan konsumen. Berbicara mengenai
yang ada pada upaya perusahaan. Keempat,
produk maka aspek yang perlu diperhatikan
terbentuknya citra perusahaan pada obyek
adalah kualitas produk. Menurut Kotler dan
yang kemudian tahap kelima citra perusahaan
Amstrong (2001) arti kualitas produk adalah
yang terbentuk akan menentukan perilaku
kemampuan
obyek sasaran dalam hubungannya dengan
sebuah
produk
dalam
memperagakan fungsinya, hal itu termasuk keseluruhan durabilitas, reliabilitas, ketepatan,
mendengar)
upaya
dalam
yang
dilakukan
membentuk
citra
perusahaan. Upaya
perusahaan
informasi
juga atribut produk lainnya. Maka kualitas
memerlukan
produk ditentukan oleh bagaimana perusahaan
Informasi yang lengkap dimaksudkan sebagai
memperoduksi
dengan
informasi yang dapat menjawab kebutuhan dan
yaitu
keinginan obyek sasaran. Sehingga dibutuhkan
perusahaan yang berkewajiban untuk membuat
informasi yang lengkap untuk menghasilkan
produk-produk yang aman bagi kesehatan,
citra yang sempurna.
beberapa
tidak
ketentuan
menipu,
produk diantaranya
melakukan
riset
keberadaan
citra
sumber
kemudahan pengoperasian dan reparasi produk
sebuah
terbentuknya
sebagai secara
perusahaan lengkap.
dan
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui
pegembangan produk secara berkelanjutan dan
adakah pengaruh, seberapa besar pengaruh,
menggunakan kemasan yang bisa didaur ulang.
dan manakah yang berpengaruh signifikan secara parsial dan secara simultan variabel X1
Jurnal Sketsa Bisnis Vol 1 no.1 Agustus 2014
(Community
Support),
variabel
X2
kemungkinan
kerusakan
parah
atau
lingkungan
juga
filosofi
yang
(Environment) dan variabel X3 (Product)
semakin
yang
berpengaruh positif terhadap citra perusahaan
menyoroti dampak sosial dan ekonomi dari
(Y).
keputusan manajerial yang memungkinkan Penelitian ini menggunakan metode
terjadinya kerusakan lingkungan sehingga
kuantitatif dengan pendekatan analisis Logit.
harus menjadi perhatian setiap perusahaan
Analisis regresi logit merupakan salah satu
(Sunaryo, Sudaryono & Asep dalam Ingkan,
metode regresi yang digunakan untuk mencari
2010).
pengaruh antara variabel, di mana variabel terikat
(Y)
bersifat
kategori
(kualitatif).
Sonny
(2005)
perkembangan
menyebutkan
etika
bisnis
yang
lebih
gagasan
yang
lebih
Regresi logit ini digunakan dalam kasus
mutakhir,
khusus, yaitu variabel terikat (Y) berbentuk
komprehensif mengenai ruang lingkup CSR.
dikotomus (biner/dummy), yang mana di
Paling kurang sampai sekarang ada empat
dalamnya terdapat dua kemungkinan dari nilai
bidang yang dianggap dan diterima sebagai
Y, yaitu memutuskan bahwa Citra Perusahaan
termasuk dalam apa yang disebut
PT Tirta Investama Keboncandi tersebut baik
CSR. Pertama, keterlibatan perusahaan dalam
(Y=1)
Citra
kegiatan-kegiatan sosial yang berguna bagi
Perusahaan PT Tirta Investama tersebut tidak
kepentingan masyarakat luas. Sebagai salah
baik (Y=0). Sampel yang diambil dalam
satu bentuk dan wujud tanggung jawab sosial
penelitian ini adalah warga yang menetap dan
perusahaan,
bertempat tinggal di Desa Jeladri Kecamatan
terlibat dalam berbagai kegiatan yang terutama
Winongan Kabupaten Pasuruan sebanyak 81
dimaksudkan untuk membantu memajukan dan
responden.
meningkatlan
atau
memutuskan
bahwa
muncul
dalam
perusahaan
sebagai
diharapkan
kesejahteraan
untuk
masyarakat.
Kedua, keuntungan ekonomis, satu-satunya KERANGKA TEORI
tanggung jawab sosial perusahaan adalah
Corporate Social Responsibility
mendatangkan keuntungan sebesar-besarnya
Corporate Social Responsibility atau
bagi perusahaan. Karena itu, berhasil tidaknya
Social Responsibility of Corporation, diartikan
suatu perusahaan secara ekonomis dan moral
sebagai
dinilai berdasarkan lingkup tanggung jawab
pertanggung
jawaban
sosial
perusahaan. Corporation atau korporasi yang
sosial
dimaksud disini adalah perusahaan, terutama
memenuhi aturan hukum yang berlaku dalam
perusahaan besar, atau yang dalam arti luas
suatu masyarakat, baik yang menyangkut
adalah badan hukum. Korporasi berasal dari
kegiatan bisnis maupun yang menyangkut
bahasa Latin, corpus/corpora, yang berarti
kehidupan
badan (Bertens, 2000). CSR adalah bentuk
merupakan salah satu lingkup tanggung jawab
tanggung
jawab
perusahaan
sosial perusahaan yang semakin dirasakan
terhadap
lingkungan
terhadap
penting dan urgensinya. Keempat, hormat pada
dari
setiap terutama
Jurnal Sketsa Bisnis Vol 1 no.1 Agustus 2014
ini.
Ketiga,
sosial
keterlibatan
pada
umumnya.
dalam
Ini
hak dan kepentingan stakeholders atau pihak-
jawab untuk memberikan hak yang sama bagi
pihak terkait yang punya kepentingan langsung
masyarakat untuk mendapatkan kesempatan
atau tidak langsung dengan kegiatan bisnis
bekerja antara lain dengan membuka pabrik di
suatu perusahaan. Ini suatu lingkup tanggung
luar Negara atau perusahaan multinasional. (5)
jawab yang semakin mendapat perhatian tidak
Environment (lingkungan) merupakan bagian
hanya dikalangan praktisi bisnis melainkan
yang harus diperhatikan dalam aktivitas yang
juga para ahli etika bisnis.
dilakukan oleh perusahaan, karena lingkungan
Menurut Sen dan Bhattacharya (2001)
adalah sesuatu yang terkait dengan seluruh
menegaskan setidaknya ada 6 (enam) aspek
bidang kehidupan kita. Dalam konsep Triple
yang perlu menjadi perhatian bagi perusahaan
Bottom Line (3BL) juga disebutkan bahwa
yang termasuk dalam pokok tanggung jawab
sebuah perusahaan bisa berkelanjutan apabila
(1) Community Support atau
memperhatikan environment, selain itu ISO
dalam Triple Bottom Line yang termasuk
juga telah menetapkan bahwa hal pertama yang
dalam kategori sosial. Menyadari bahwa
harus diperhatikan dalam pengoperasian atau
operasi perusahaan berpotensi memberikan
kegiatan
dampak kepada masyarakat sekitar maka
condong dalam pelestarian lingkungan sekitar.
perusahaan perlu melakukan berbagai kegiatan
(6) Product yaitu perusahaan berkewajiban
yang
diantaranya
untuk membuat produk-produk yang aman
dukungan program-program pengembangan
bagi kesehatan, tidak menipu, melakukan riset
masyarakat (Community Development) dalam
dan
bidang
berkelanjutan dan menggunakan kemasan yang
sosial yaitu :
menyentuh
pendidikan,
masyarakat
kesehatan,
kesenian,
kesejahteraan sosial, perumahan dan lain-lain.
sebuah
perusahaan
pengembangan
harus
produk
lebih
secara
bisa didaur ulang.
(2) Divercity yaitu merupakan kebijakan perusahaan
untuk
tidak
membedakan
konsumen dan calon pekerja dalam hal gender,
Tujuan dan Manfaat CSR Tujuan
CSR
adalah
fisik (cacat), atau ke dalam ras-ras tertentu.
pemberdayaan
Dalam penerapan CSR yang diutamakan
memperdayai
adalah seluruh stakeholders (karyawan dan
bertujuan mengkreasikan masyarakat mandiri,
konsumen) karena para stakeholders yang
kalau berbicara tentang CSR terdapat banyak
berperan
berkelanjut
definisi. Kata sosial sering di interpretasikan
(sustainability) sebuah perusahaan. Dengan
sebagai kedermawanan. Padahal CSR terkait
adanya hal tersebut maka perusahaan harus
dengan
penting
memperlakukan
dalam
stakeholders
masyarakat,
untuk
masyarakat.
Sustainability
dan
bukan
Pemberdayaan
Acceptability,
dengan
artinya diterima dan berkelanjutan untuk
sepenuhnya. (3) Employee Support yaitu
berusaha di suatu tempat, dan perusahaan ingin
berupa perlindungan tenaga kerja, penghargaan
mempunyai
serta jaminan keselamatan kerja. (4) Non-U.S
panjang. Jadi CSR juga dilihat dalam lingkup
Operations yaitu perusahaan yang bertanggung
Jurnal Sketsa Bisnis Vol 1 no.1 Agustus 2014
keberlanjutan
dalam
jangka
stakeholders
atau
lingkungan
dimana
perusahaan berada.
Hubungan Perusahaan Dengan CSR Menurut Sonny (2005) ada beberapa
CSR merupakan elemen prinsip dalam
alasan yang dapat dijadikan sebagai dasar bagi
tata laksana kemasyarakatan yang baik. Bukan
keterlibatan suatu perusahaan terhadap dalam
hanya bertujuan memberi nilai tambah bagi
berbagai kegiatan sosial di antaranya: Pertama,
para pemegang saham. Pada intinya, pelaku
karena perusahaan dan seluruh karyawannya
CSR sebaiknya tidak memisahkan aktifitas
adalah
CSR dengan Good Corporate Governance.
setempat. Karena itu, wajar bahwa mereka pun
Karena keduanya merupakan satu continuum
harus ikut bertanggung jawab atas kemajuan
(rangkaian kesatuan), dan bukan merupakan
dan kebaikan masyarakat tersebut. Keterlibatan
penyatuan
dari
terpisahkan.
beberapa
Maka,
CSR
bagian
integral
dari
masyarakat
bagian
yang
sosial itu merupakan wujud nyata dari CSR
tidak
hanya
dan kepedulian perusahaan sebagai bagian
mencakup apa yang seharusnya dilakukan, tapi
integral
juga melihat apa yang sebaiknya dijalankan
masyarakat tersebut.Kedua, perusahaan telah
(Boediono, 2006).
diuntungkan dengan mendapat hak untuk
CSR bukan hanya usaha mendapatkan ijin
sosial
dari
masyarakat
atas
kemajuan
mengelola sumber daya alam yang ada dalam
untuk
masyarakat
tersebut
mengamankan operasional perusahaan atau
keuntungan
bagi
untuk mengurangi kerugian lingkungan dari
Demikian
aktivitas usahanya, namun CSR merupakan
masyarakat telah menyediakan tenaga-tenaga
upaya untuk meningkatkan kualitas hidup dari
profesional bagi perusahaan yang sangat
stakeholder, sesuai dengan prioritasnya, atau
berjasa mengembangkan perusahaan tersebut.
dengan kata lain upaya untuk meningkatkan
Karena itu, keterlibatan CSR merupakan
mutu hidup bersama, maju bersama seluruh
semacam
stakeholders. Sedikitnya ada lima manfaat
masyarakat.Ketiga, dengan melalui program
yang
CSR, perusahaan memperlihatkan komitmen
terkandung
perusahaan
masyarakat
dari
dalam
(Kavei,
CSR
perusahaan
sampai
balas
tingkat
jasa
tersebut. tertentu,
terhadap
moralnya untuk tidak melakukan kegiatan-
kinerja
kegiatan bisnis tertentu yang dapat merugikan
finansial yang lebih kokoh, misalnya melalui
masyarakat luas. Dengan ikut dalam berbagai
efisiensi
kegiatan sosial, perusahaan merasa punya
profitabilitas
lingkungan,
akuntabilitas
assesment
(2)
yaitu
mendapatkan
(1)
Menigkatkan
2006)
terhadap
pula
dengan
dan
Meningkatkan dan
komunitas
kepedulian, punya tanggung jawab terhadap
investasi, (3) Mendorong komitmen karyawan,
masyarakat
karena mereka diperhatikan dan dihargai, (4)
mencegahnya untuk tidak sampai merugikan
Menurunkan
masyarakat melalaui kegiatan bisnis tertentu.
kerentanan
gejolak
dengan
dan
dengan
demikian
akan
komunitas, (5) Mempertinggi reputasi dan
Keempat,
corporate branding.
perusahaan tersebut menjalin hubungan sosial
dengan
keterlibatan
sosial,
yang lebih baik dengan masyarakat dan dengan
Jurnal Sketsa Bisnis Vol 1 no.1 Agustus 2014
demikian perusahaan tersebut akan lebih
setiap peningkatan Community Support
diterima
masyarakat
maka akan berdampak pada penurunan
tersebut. Ini pada gilirannya akan membuat
probabilitas citra perusahaan sebesar -
masyarakat
perusahaan
1.799, dengan kata lain semakin tinggi
tersebut, dan dapat menciptakan iklim sosial
Community Support maka semakin rendah
dan politik yang lebih aman, kondusif dan
probabilitas citra perusahaan.
menguntungkan
Variabel ini mempunyai pengaruh yang
kehadirannya merasa
dalam
memiliki
bagi
kegiatan
bisnis
perusahaan tersebut.
signifikan terhadap citra perusahaan. Hal ini terbukti dengan nilai statistik Wald lebih besar dari nilai x2 atau Chi-Squaretabel (9.041>3.841).
HASIL
PENELITIAN
DAN
mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap citra
PEMBAHASAN Setelah
Environment
3. Variabel
melalui
uji
validitas
dan
perusahaan. Hal ini dapat dilihat dari nilai
reliabilitas dilakukan yang menunjukan hasil
Marginal Effcet sebesar -1.157, artinya
cukup valid dan reliabel, maka analisis data
setiap peningkatan
dilanjutkan dengan perhitungan regresi logit.
akan
Hasil dari regresi ini dapat dilihat dari
probabilitas citra perusahaan sebesar -
Marginal Effect-nya:
1.157, dengan kata lain semakin tinggi
1. Konstanta
Environment
Environment
berdampak
pada
maka
maka
penurunan
semakin
rendah
Nilai intersep dari konstanta yaitu = -
probabilitas citra perusahaan.
13.101. Artinya: In
Variabel ini mempunyai pengaruh yang
= -13.101, pada
saat ketiga variabel yaitu Community Support, Environment dan Product sama dengan nol. Dengan demikian, besaran = e-13.101 atau besarnya kemungkinan (peluang) p =
.
.
= 2.05. Dengan
perkataan lain, peluang berpengaruhnya pada saat Community Support, Environment dan Product sama dengan nol adalah sebesar 2.05 atau 5%. 2. Variabel Community Support mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap citra perusahaan. Hal ini dapat dilihat dari nilai Marginal Effcet sebesar -1.799, artinya
Jurnal Sketsa Bisnis Vol 1 no.1 Agustus 2014
signifikan terhadap citra perusahaan. Hal ini terbukti dengan nilai statistik Wald lebih besar dari nilai x2 atau Chi-Squaretabel (7.216>3.841). 4. Variabel Product mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap citra perusahaan. Hal ini dapat dilihat dari nilai Marginal Effcet
sebesar
peningkatan
-1.124,
Product
artinya
setiap
maka
akan
berdampak pada penurunan probabilitas citra perusahaan sebesar -1.124, dengan kata lain semakin tinggi Product maka semakin perusahaan.
rendah
probabilitas
citra
Variabel ini mempunyai pengaruh yang
dilakukan dengan cara membandingkan
signifikan terhadap citra perusahaan. Hal ini
atau melihat besarnya statistik Wald yang
terbukti dengan nilai statistik Wald lebih
diperoleh dari analisis regresi dengan tabel
2
besar dari nilai x atau Chi-Squaretabel
Chi-Square pada derajat bebas 0.05 atau
(4.131>3.841).
taraf
signifikan
5%.
Maka
hasil
pengelolahan data yang diperoleh dari Uji Statistik Regresi Logit
indeks Wald menunjukan bahwa:
1. Pengujian Ketepatan Model
Variabel
X1
Support),
(Community
Uji ini digunakan untuk megetahui seberapa
memiliki indeks Wald sebesar 9.041
besar variabel-variabel independen mampu
yang lebih besar dari tabel chi-square
memperjelas
dependen.Hasil
derajat 0.05 atau taraf signifikan 5%
pengujian data dengan program SPSS dapat
sebesar 3.841 yang menunjukan bahwa
dilihat dalam hasil perhitungan Model
H0 ditolak dan Ha diterima yang artinya
Summary. Indeks Nagelkerke R-Square
bahwa variabel Community Support
adalah sebesar 0.546 yang artinya bahwa
mempengaruhi
semua
terhadap citra perusahaan (Y).
variabel
variabel
yang
meliputi
X1
secara
signifikan
(Community Support), X2 (Environment)
Variabel X2 (Environment), memiliki
dan X3 (Product) mampu menjelaskan
indeks Wald sebesar 7.216 yang lebih
variabel citra perusahaan (Y) sebesar 54.6%
besar dari tabel chi-square derajat 0.05
sedangkan
45.4%
atau taraf signifikan 5% sebesar 3.841
dijelaskan oleh variabel-variabel lain diluar
yang menunjukan bahwa H0 ditolak dan
model.
Ha diterima yang artinya bahwa variabel
sisanya
sebesar
2. Overal Model fit
Environment
mempengaruhi
secara
Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah
signifikan terhadap citra perusahaan (Y).
kelayakan model uji dengan data baik
Variabel X3 (Product), memiliki indeks
sebelum maupun sesudah variabel bebas
Wald sebesar 4.131 yang lebih besar dari
dimasukkan kedalam model. Hasil nilai -2
tabel chi-square derajat 0.05 atau taraf
Log Likelihood pada (Block Number = 0)
signifikan
adalah 94.745, kemudian terjadi penurunan
menunjukan bahwa H0 ditolak dan Ha
nilai -2 Log Likelihood pada (Block Number
diterima yang artinya bahwa variabel
= 1) menjadi 56.454, maka dapat ditarik
Product mempengaruhi secara signifikan
kesimpulan
terhadap citra perusahaan (Y).
bahwa
model
tersebut
menunjukan regresi yang baik. 3. Pengujian Setiap Parameter (Wald)
5%
sebesar
3.841
yang
4. Uji Kontribusi Masing-masing Variabel Untuk
menguji
hipotesis
variabel
X1
Pengujian Wald digunakan untuk menguji
(Community Support), X2 (Environment)
variabel bebas berpengaruh signifikan atau
dan X3 (Product) yang paling dominan
tidak terhadap variabel terikat. Uji ini
terhadap citra perusahaan (Y) maka harus
Jurnal Sketsa Bisnis Vol 1 no.1 Agustus 2014
mengetahui nilai sumbangan efektif (SE)
tabel Chi-Square taraf signifikansi 5% sebesar
dari masing-masing variabel CSR disebut
3.841 yang mana hal ini juga menunjukan
korelasi parsial. Hasil kontribusi dari
kalau
masing-masing variabel yang signifikan
memberikan pengaruh paling dominan sebesar
terhadap
9% terhadap citra perusahaan.
citra
perusahaan
PT
Tirta
Community
variabel
Support
Investama Keboncandiyang paling dominan
Hasil ini sesuai dengan teori pendukung
dari nilai koefisien korelasi yang paling
menurut penelitian Makhyar (2012) yang
besar. Dari perhitungan menunjukan haisl
menyatakan bahwa sebuah perusahaan bisa
bahwa kontribusi masing-masing variabel
saja mempunyai produk atau jasa yang
berbeda-beda. Di mana nilai koefisien
berkualitas, dan kemampuan manajerial yang
korelasi yang paling kecil yaitu variabel
baik, tetapi apabila perusahaan tersebut tidak
Product (X3) sebesar 0.320 kemudian
mempunyai corporate image yang baik maka
variabel Environment (0.499) dan yang
perusahaan
paling dominan adalah variabel Community
mempertahankan
Support (0.507).
corporate image yang baik, konsumen atau
tersebut
akan
bisnisnya
sulit
untuk
karena
tanpa
masyarakat cenderung enggan untuk memakai
Interprestasi Hasil Analisis Dari hasil data analisis regresi logistik
atau mengkonsumsi barang atau jasa dari
menjelaskan bahwa adanya pengaruh dari
perusahaan tersebut. Corporate image yang
variabel Community Support pada program
baik di mata masyarakat bisa didapat salah satu
Corporate
secara
cara lainnya untuk mendapatkan kesan dan
signifikan terhadap citra perusahaan, hal ini
reputasi yang baik bisa melalui CSR dengan
dibuktikan dengan indek probabilitas taraf
berhubungan
signifikansi 5% dari variabel sebesar 0.003
sosial. Maka sesuai dengan hipotesis yang
yang lebih kecil dari 0.05 (0.003<0.05), hasil
menyatakan bahwa Community Support atau
ini membuktikan pula bahwasanya variabel ini
dukungan sosial berpengaruh terhadap citra
merupakan yang paling berpengaruh diantara
perusahaan, sehingga penelitian ini telah
variabel yang lain. Sedangkan dalam analisis
memperkuat
Marginal Effect variabel Community Support
sebelumnya.
Social
Responsibility
langsung
atau
penelitian
berhubungan
yang
dilakukan
menunjukan (δρ = -1.799). Artinya, apabila
Interprestasi selanjutnya yaitu variabel
Community
Environment pada program Corporate Social
Support (X1) dianggap konstan maka akan
Responsibility secara signifikan terhadap citra
berdampak pada penurunan probabilitas citra
perusahaan, hal ini dibuktikan dengan indek
perusahaan sebesar -1.799, dengan kata lain
probabilitas taraf signifikansi 5% dari variabel
semakin tinggi Community Support maka
sebesar 0.007 yang lebih kecil dari 0.05
semakin rendah probabilitas citra perusahaan.
(0.007<0.05).
Untuk indeks Wald dari variabel Community
Marginal
Support sebesar 9.041 yang lebih besar dari
menunjukan (δρ = -1.157). Artinya, apabila
setiap
peningkatan
variabel
Jurnal Sketsa Bisnis Vol 1 no.1 Agustus 2014
Sedangkan
Effect
dalam
variabel
analisis
Environment
Environment
memperkuat
dianggap konstan maka akan berdampak pada
sebelumnya.
setiap
peningkatan
penurunan
variabel
probabilitas
citra
penelitian
yang
dilakukan
perusahaan
Interprestasi yang terakhir yaitu hasil
sebesar -1.157, dengan kata lain semakin tinggi
analisis regresi logistik menjelaskan bahwa
Environment
adanya pengaruh dari variabel Product pada
maka
semakin
rendah
Corporate
Social
Responsibility
probabilitas citra perusahaan. Untuk indeks
program
Wald dari variabel Environment sebesar 7.216
secara signifikan terhadap citra perusahaan, hal
yang lebih besar dari tabel Chi-Square taraf
ini dibuktikan dengan indek probabilitas taraf
signifikansi 5% sebesar 3.841 yang mana hal
signifikansi 5% dari variabel sebesar 0.042
ini
variabel
yang lebih kecil dari 0.05 (0.042<0.05).
Environment memberikan pengaruh sebesar
Sedangkan dalam analisis Marginal Effect
7%.
variabel Product menunjukan (δρ = -1.124).
juga
menunjukan
kalau
Hasil ini juga sesuai dengan teori
Artinya, apabila setiap peningkatan variabel
pendukung menurut Sen Bhattacharya (2001)
Product
yang menyatakan bahwa lingkungan yang
berdampak pada penurunan probabilitas citra
berada disekitar perusahaan merupakan bagian
perusahaan sebesar -1.124, dengan kata lain
yang harus diperhatikan dalam aktivitas yang
semakin tinggi Product maka semakin rendah
dilakukan oleh perusahaan, karena lingkungan
probabilitas citra perusahaan. Untuk indeks
adalah sesuatu yang terkait dengan seluruh
Wald dari variabel Product sebesar 4.131 yang
bidang kehidupan kita. Dalam konsep Triple
lebih besar dari tabel Chi-Square taraf
Bottom Line (3BL) juga disebutkan bahwa
signifikansi 5% sebesar 3.841 (4.131>3.841)
sebuah perusahaan bisa berkelanjutan apabila
yang mana hal ini juga menunjukan kalau
memperhatikan environment, selain itu ISO
variabel
juga telah menetapkan bahwa hal pertama yang
sebesar 4%.
harus diperhatikan dalam pengoperasian atau
dianggap
Product
konstan
maka
memberikan
akan
pengaruh
Dari hasil analisis menjelaskan bahwa
lebih
Product memiliki pengaruh yang signifikan
condong dalam pelestarian lingkungan sekitar.
terhadap citra perusahaan. Hal ini menjelaskan
Corporate
bahwasanya masyarakat menganggap citra
kegiatan
sebuah
perusahaan
image
yang
harus
baik
di
mata
masyarakat bisa didapat salah satu cara lainnya
baik
untuk mendapatkan kesan dan reputasi yang
Keboncandi bisa diamati dari produknya segi
baik bisa melalui CSR dengan menjaga
merek
lingkungan agar tetap terjaga kestabilan tanpa
menyebutkan bahwa merek adalah pembeda
adanya celah sebagai penghambat kehidupan.
produk dan salah satu tanda dimana satu
Maka
sesuai
dan
PT
kualitas.
Tirta Salah
Investama satu
studi
hipotesis
yang
komoditi dapat dibedakan dengan lainnya
Environment
atau
(Stephen & Simmonson, 1997). Kaitan merek
citra
dengan citra sangatlah dekat, karena merek
perusahaan, sehingga penelitian ini telah
yang terkenal bisa menandakan kalau citra
menyatakan lingkungan
dengan
perusahaan
bahwa
berpengaruh
terhadap
Jurnal Sketsa Bisnis Vol 1 no.1 Agustus 2014
perusahaan tersebut baik. Begitu pula dengan
kesamaan konsep kepedulian sosial dapat
kualitas dari produk tersebut, sebab kualitas
membangun citra sebuah perusahaan.
dapat pula mencerminkan bagaimana citra
Dari penjelasan diatas sangat sesuai
perusahaan tersebut. Perusahaan bertanggung
dengan teori menurut Kotler dan Lee (2005),
jawab terhadap produk yang telah diproduksi
Corporate
untuk
oleh
diterapkan secara tepat, baik di bidang
tersebut
ekonomi, sosial maupun lingkungan, akan
dituangkan dalam kualitas yang sangat baik
dapat memberikan banyak keuntungan bagi
higienis dan aman untuk kesehatan. Hasil ini
perusahaan, salah satunya adalah mampu
menjelaskan bahwa hasil pengalaman peneliti
meningkatkan Corporate Image. Hal tersebut
dalam mengkonsumsi produk dari PT Tirta
menunjukan
Investama Keboncandi akan menghasilkan
menganggap baik citra sebuah perusahaan
penilaian citra bagi perusahaan tersebut. Maka,
dipengaruhi
dengan penilaian tersebut masyarakat akan
Environment dan Product maka untuk hasilnya
terus menganggap citra perusahaan itu baik
PT
selama kualitas yang diharapkan terus terjaga
menunjukan eksistensinya di dunia bisnis air
dan berkembang.
minum dalam kemasan.
dipasarkan
konsumennya,
dan
dikonsumsi
tanggung
jawab
Tirta
Social
Responsibility
bahwa
masyarakat Community
oleh
yang
Investama
yang Support,
Keboncandi
telah
Maka hal diatas dapat disimpulkan bahwa produk merupakan salah satu elemen
KESIMPULAN DAN SARAN
penunjang yang dapat mempengaruhi citra perusahaan.
Hal
dengan
Hasil penelian menunjukkan adanya
penelitian sebelumnya Ingkan (2012) yang
pengaruh dari variabel Community Support dan
menyatakan bahwa produk sebagai bentuk
variable product pada program Corporate
tanggung jawab utama perusahaan terhadap
Social Responsibility secara signifikan dan
seluruh konsumen karena dari produklah sisi
berpengaruh positif terhadap citra perusahaan
lain
dan variabel Environment pada program
konsumen
ini
diperkuat
memberikan
pencitraan
Corporate
terhadap sebuah perusahaan. Kondisi
ini
menunjukan
Social
Responsibility
secara
bahwa
signifikan dan berpengaruh negative terhadap
Community Support, Environment dan Product
citra perusahaan PT TIRTA INVESTAMA
merupakan totalitas pemikiran dan perasaan
Keboncandi Jeladri Winongan Pasuruan. Hal
individu dengan acuan dirinya sebagai objek
ini
sehingga sering kali dalam konteks pemasaran
perusahan
dianalogkan mereka sama dengan orang.
perusahaan yang perlu perbaikan agar citra
Masyarakat sering kali berinteraksi secara
prusahaan tetap terjaga dan hubungan Antara
sosial seolah-olah kegiatan sosial tersebut
perusahaan
dengan
adalah kepedulian terhadap sesama, sehingga
menjalankan
program-program
Jurnal Sketsa Bisnis Vol 1 no.1 Agustus 2014
menunjukkan
perlunya
terhadap
evaluasi
indicator
dari
lingkungan
masyarakat CSR
dalam tetap
berjalan
secara
harmonis
dan
berkesinambungan.
tanggung-jawab-sosial-perusahaan-bagi/. Diakses tanggal 20 April 2013. Davis Keith, 1984. Business and Society: Management, Public Policy, Ethics. McGraw-Hill.
Daftar Pustaka Alessandri Susan Westcott, 2009. Visual
Emilia Selvina, 2012. Program Corporate
Identity New York: Promoting and
Social Responsibility (CSR). http://vina-
Protecting The Public Face of an
20.blogspot.com/2012_11_01_archive.ht
Organization. M.E. Sharpe,.
ml. [16 April 2013]
Anita Febriana, 2011. Faktor-faktor yang mempengaruhi
konsumen.
http://anitafebianaa.blogspot.com/2011/
Engel James F, 1995. Perilaku Konsumen Jilid 1. Jakarta: Binarupa Aksara. Engel, J.F dkk, 1995. Perilaku Konsumen,
10/faktor-yang-mempengaruhi-
Edisi
konsumen-dalam.html - diakses tanggal
Budijanto. Jakarta: Binarupa Aksara.
29 juni 2013
Ghozali,
ke-enam Jilid 2, terjemahan
Imam,
Aplikasi
2006.
Analisis
Arikunto Suharsimi, 2002. Prosedur Penelitian
Multivariat dengan Program SPSS,
Suatu Pendekatan Praktek, Edisi Revisi
Edisi Ketiga. Semarang: badan Penerbit
V. , Jakarta: Rineka Cipta
Universitas Diponegoro.
Bertens, Kees, 2000. Pengantar Etika Bisnis. Yogyakarta: Kanisus (Anggota IKAPI). Budimanta Arif, 2004. Corporate Social
Image Untuk Citra Perusahaan.
Dan Reputasi
Universitas
Prof
Dr
Responsibility,. Jawaban bagi Model
Moestopo (Beragama), Fakultas Ilmu
Pembangunan Indonesia Masa Kini.
Komunikasi. Http://aloek.blogspot.com/2012/03/teori-citra-
Jakarta: ICSD. Chambers J.K, 2008. Sociolinguistic Theory, Recived Edition. Willey Blackwell. D
Hamsinah. Jurnal, Pembentukan Corporate
Nachrowi
&
Usman
Hardius, 2006.
image-theory-frank-jefkins.html. Diunggah
pada
tanggal
03/07/2013
pukul 00:45 WIB.
Ekonometri Untuk Analisis Ekonomi dan
http://www.wikipedia.org/
Keuangan. Penerbit Fakultas Ekonomi
https://www.google.com/
Universitas Indonesia.
Ikhwanul Mutohirin, 2011. Pengaruh Atribut
Daniel & Terrell, 1995. Business Statistics, Basic
Concepts
and
Methodology.
Achmad.
2008.
“Standarisasi
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Bag
I)”.
Keputusan Pembelian Konsumen Santri Putra
Second Edition. Daniri,
Produk Kopi Kapal Api Terhadap
http://www.madani-
ri.com/2008/01/17/standarisasi-
Jurnal Sketsa Bisnis Vol 1 no.1 Agustus 2014
Pondok
Pesantren
Ngalah
Purwosari Pasuruan. UYP, Skripsi. Iriantara Yosal, 2004. Community Relations: Konsep
dan
Aplikasinya.
Simbiosa Rekatama Media.
Bandung:
Jalal Nachrowi dan Hardi Usman, 2005. Penggunaan
Teknik
Ekonometri.
Program
Corporate
Social
Responsibility BRI Peduli Pasar Rakyat
Jakarta: Raja Grafindo Persada. Hubungan
Terhadap Corporate Image PT Bank
Pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial
Rakyat Indonesia Tbk. Bandung, Skripsi.
Perusahaan terhadap Citra Perusahaan
Marina, Anna. Akuntansi Pertanggungjawaban
Bank Mega. Skripsi pada Departemen
Sosial Dalam Praktek di Perusahaan Go
Manajemen,
Public di Indonesia. Surabaya, Jurnal.
Jatmiko,
I.
2010.
Analisa
Makhyar Fiskana Arisdy, 2012. Pengaruh
Fakultas
Ekonomi
Muslich, 1998. Etika Bisnis: Pendekatan
Manajemen, IPB. Jefkins Frank William, 1984. Public Relation for Management Success. Croom Helm. Jefkins, Frank. 2004. Public Relations. Jakarta: Kavei Gurvy, 2006. Tanggung Jawab Sosial Dilakukan,
seminar
Ekonisisa. Nadzhir
Moh,
Cetakan
PT. Erlangga Harus
Substantif dan Fungsional. Yogyakarta:
Makalah
“Corporate
Responsibility”:
Integrating
pada
2005. Metode Keenam.
Penelitian,
Bogor:
Ghalia
Aspek
Hukum
Indonesia. Nasution
Bismar,
2008.
Social
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan.
Social
http://bismar.wordpress.com/2009/12/23
Acpect into The Business, Yogyajarta Keraf Sonny, 2005. Etika Bisnis: Tuntutan dan Relevansinya. Yogyakarta: Kanisius.
/tanggungjawab-sosial-perusahaan/. 28 April 2013. Natufe, O. Igho. 2001. The Problematic of
Kotler Philip, and Nancy Lee, Corporate
Sustainable Development and Corporate
Social Responsibility: Doing the Most
Social Responsibility Policy Implication
Good for Your Company and Your
for the Niger Delta.
Cause, Hoboken, New Jersey: John Wiley and Sons, Inc, 2005.
Nazir M, 1998. Metode Penelitian. Jakarta: PT Ghalia Indonesia.
Kotler, Phillip dan Gary Amstrong. 2001.
Prasetyo Bambang dan Lina Miftahul Jannah,
Prinsip-Prinsip Pemasaran, jilid 2, edisi
2005. Metode Penelitian Kuantitatif.
ke-8. Jakarta: Erlangga.
Jakarta: Grafindo Persada.
Kusniadji
Suherman,
2011.
Mengkomunikasikan
Program
Qomari
Nur,
2011.
Perusahaan
Pengaruh
Terhadap
Budaya Efektifitas
Corporate Social Responsibility Untuk
Organisasi, Studi Pada Koperasi Wanita
Meningkatkan Citra Perusahaan. Jurnal
Kartika Candra Pandaan. UYP, Skripsi.
Tahun III/01/2011 Tarumanegara.
Rahmasari
Larasati Bio Hafsari, 2010. Peranan CSR (Corporate Dalam
Social
Membentuk
Muningar,
Corporate
Responsibility)
Terhadap
Citra
Warga
Positif
Perusahaan. Bogor: IPB.
Jurnal Sketsa Bisnis Vol 1 no.1 Agustus 2014
2012.
Social Citra
Desa
Sragen. Skripsi.
Pengaruh
Responsibility
Perusahaan
Duyungan
Pada
Kabupaten
Rakaykirana Ingkan Druwasi, 2012. Pengaruh Corporate
Social
Responsibility
Terhadap Citra Perusahaan Pada PT Petrokimia Gresik. Malang. Skripsi. Social
Responsibility
Terhadap Citra Perusahaan Pada PT H.M. Sampoerna Surabaya. Skripsi. Ramadhani Rizky, 2011. Analisis Pengaruh Corporate Terhadap
Social Citra
Responsibility Dan
Indosat Mataram. Malang. Skripsi. Santoso Singgih, 2010. Statistik Multavariat. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Ramadhani Alida Nuril, 2010. Pengaruh Corporate
Membangun Brand Image Pada PT
Loyalitas
Konsumen PT Indosiar Visual Mandiri Tbk. Bogor: IPB. Skripsi.
Schiffman&Kanuk, 2004. Perilaku Konsumen (Edisi 7). Jakarta: Prentice Hall. Sen Sankar, C.B. Bhattarya, 2001. Leveraging Corporate
Responsibility,
Stakeholders
Route
to
The
Maximizing
Business and Social Value. New York: Cambridge University Press. Sholichah Amilatus, 2010. Peran PT Tirta Investama
Keboncandi
Terhadap
Republik Indonesia, 1997. Undang-undang
Perubahan Perilaku Hidup bersih Dan
Republik Indonesia Nomor 8 Tahun
Sehat Warga Dusun Kalongan Melalui
1995TentangPasar
Program
Modal
Pasal
1.
Corporate
Social
Responsibility (CSR) Kampoeng Sehat
Sekretariat Negara, Jakarta. Republik Indonesia, 1997. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23 tahun 1997 Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup Pasal 41. Sekretariat Negara,
Danone. Malang: Skripsi. Siagian Sondang P, 1996. Etika Bisnis. Jakarta: Pustaka Binaman Pressindo. Singarimbun Masri dan Sofyan Effendi, 1989. Metode Penelitian Survai. Jakarta, Edisi
Jakarta. Republik Indonesia, 2007. Undang-undang
Revisi. LP3ES.
Republik Indonesia Nomor 25 tahun
Singarimbun Masri dan Sofyan Effendi, 1995.
2007 Tentang Penanaman Modal Pasal
Metode Penelitian Survai, Edisi Revisi.
15. Sekretariat Negara, Jakarta.
Jakarta: Pustaka LP3ES Indonesia.
Republik Indonesia, 2007. Undang-undang
Stephen M. Nowlis and Itamar Simonson,
Republik Indonesia Nomor 40 tahun
1997. Attribute – Task Compatibility as
2007 Tentang Perseroan Terbatas Pasal
a Determinant of Consumer Preference
47. Sekretariat Negara, Jakarta.
Reversals,
Republik Indonesia, 2007. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 40 tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas Pasal Salamah SY, 2008. Efektifitas Penerapan Responsibility
of
Consumer
Research (May), 205-218. Sugiyono, 2005. Metode Penelitian Bisnis, Edisi IX. Jakarta: Alfabheta. Sutojo Siswanto, 2003. Manajemen Penjualan
74. Sekretariat Negara, Jakarta. Program
Journal
Corporate
Social
(CSR)
Dalam
Jurnal Sketsa Bisnis Vol 1 no.1 Agustus 2014
Yang Efektif. Jakarta: Damar.
Sutojo Siswanto, 2004. Membangun Citra Perusahaan.
Jakarta:
Damar
Mulia
Pustaka. Wibisono, 2007. Memebedah Konsep dan Aplikasi
Corporate
Social
Responsibility. Surabaya: Media Grapka. Yosephus L. Sinuor, 2010. Etika Bisnis, Pendekatan Filsafat Moral Terhadap Perilaku Pebisnis Kontemporer. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Jurnal Sketsa Bisnis Vol 1 no.1 Agustus 2014