Kerangka Acuan Kerja Pemandu Pelatihan Tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota Program Pamsimas II TRAINING DEVELOPMENT AND PROJECT MANAGEMENT SERVICES TO CENTRAL PROJECT MANAGEMENT UNIT [CPMU]
1.
Latar Belakang Program WSLIC-3 AF/Pamsimas II merupakan salah satu program nasional yang dilaksanakan untuk mendukung pencapaian target Millennium Development Goals sektor Air Minum dan Sanitasi, yaitu menurunkan separuh dari proporsi penduduk yang belum mempunyai akses air minum dan sanitasi dasar pada Tahun 2015. Kurun waktu pelaksanaan program ini adalah tahun 2013 sampai dengan tahun 2016. Ruang lingkup program Pamsimas II mencakup 5 (lima) komponen program: pemberdayaan masyarakat dan pengembangan kelembagaan daerah; peningkatan perilaku higienis dan pelayanan sanitasi; penyediaan sarana air minum dan sanitasi umum; insentif desa/kelurahan dan kabupaten/kota (dukungan keberlanjutan); dan dukungan manajemen pelaksanaan program.
Program Pamsimas II dilaksanakan dengan pendekatan berbasis masyarakat melalui pelibatan masyarakat dan pendekatan yang tanggap terhadap kebutuhan masyarakat. Kedua pendekatan tersebut dilakukan melalui proses pemberdayaan masyarakat untuk menumbuhkan partisipasi aktif masyarakat dalam merencanakan, melaksanakan, serta mengoperasikan dan memelihara sarana yang telah dibangun, serta melanjutkan kegiatan peningkatan derajat kesehatan di masyarakat termasuk di lingkungan sekolah. Dalam program ini, peran pelaksana program (aparat pemerintah dan konsultan) sangat penting artinya sebagai salah satu kunci keberhasilan program.
Untuk menjawab tantangan tersebut diperlukan proses pengembangan kapasitas yang antara lain dilakukan melalui pelatihan dan pendampingan yang dilakukan secara berkesinambungan. Saat ini baik di tingkat provinsi dan kabupaten/kota, jasa konsultan yang menjalankan peran tersebut pada Pamsimas I telah berakhir pada bulan Maret dan April 2013. Sementara itu jasa konsultan untuk program Pamsimas II diperkirakan baru dapat dimobilisasi pada bulan Juli 2013, sehingga terjadi kekosongan dukungan dalam hal fasilitasi pengembangan kapasitas bagi pelaksana program di daerah dari bulan Mei sampai dengan Juli 2013.
Program Pamsimas memiliki Konsultan Pengembangan Pelatihan (Training Development Consultant/TDC) yang berkedudukan di pusat dan bertanggungjawab dalam pengembangan strategi pengembangan kapasitas dalam lingkup program. Konsultan ini bekerjasama dengan CMAC dan Advisory CPMU dalam merumuskan 1
kebutuhan pelatihan dan pengembangan kapasitas lainnya bagi pelaksana program. Kerangka acuan kerja ini akan memberikan penjelasan terkait dengan pengadaan pemandu pelatihan tingkat provinsi dan kabupaten/kota sebagai bagian dari Tim Konsultan Pengembangan Pelatihan yang diharapkan dapat mendukung proses pengembangan kapasitas pelaksana program dalam rangka persiapan implementasi program Pamsimas II. 2.
Tujuan Tujuan pengadaan pemandu pelatihan tingkat provinsi dan kabupaten/kota sebagai bagian dari Tim Konsultan Pengembangan Pelatihan (TDC) adalah: 1. Mengembangkan kapasitas pelaksana program di tingkat provinsi (Pokja AMPL Provinsi, PPMU, Satker PKPAM, dll) terkait dengan persiapan dan pelaksanaan program Pamsimas II.
2. Mengembangkan kapasitas pelaksana program di tingkat kabupaten/kota (Pokja AMPL Kab/Kota, Pakem, DPMU, Satker Kab/Kota, Fasilitator Keberlanjutan dan Fasilitator Masyarakat) terkait dengan persiapan dan pelaksanaan program Pamsimas II. 3. Mendukung pengembangan kapasitas pelaksana program di masyarakat (Pemerintah Desa, Kader AMPL, dll) terkait dengan persiapan dan pelaksanaan program Pamsimas II. 4. Mendukung proses persiapan dan pelaksanaan program, seperti seleksi desa sasaran program Pamsimas II di 96 kab/kota, penyelesaian desa-desa Pamsimas I, dan tugas lain menjadi tanggungjawabnya. 3.
Indikator Kinerja 1. Meningkatnya pemahaman pelaku program di tingkat provinsi, kab/kota, dan masyarakat terkait dengan persiapan, perencanaan, dan pelaksanaan program Pamsimas II selama masa penugasan. 2. Tersusunnya proposal desa yang disusun masyarakat dan diajukan kepada Pakem sebagai dasar penentuan desa sasaran tahun 2013 dalam masa penugasan.
3. Terpilihnya desa-desa sasaran program di 96 kab/kota yang seusai dengan kriteria desa seperti dipersyaratkan dalam Juknis Pemilihan Desa Program Pamsimas II yang siap untuk ditetapkan dalam SK Dirjen Cipta Karya, Kemen. PU pada bulan Juni 2013. 4. Terlaksananya kegiatan program sesuai dengan Rencana Kerja Tahunan Program Pamsimas II Tahun 2013. 5. Terselesaikannya desa-desa Pamsimas I yang belum diserahterimakan.
2
6. Data SIM dapat termutakhirkan sesuai dengan siklus program. 4.
Keluaran 1. Jadwal pelaksanaan pengembangan kapasitas bagi pelaksana program di tingkat provinsi, kab/kota, dan masyarakat melalui coaching dan pendampingan.
2. Kegiatan sosialiasi program Pamsimas II di tingkat kabupaten/kota yang dilakukan oleh Pokja AMPL.
3. Proposal desa sebagai usulan untuk mengikuti Pamsimas II. 4. Data SIM terupdate di website Pamsimas.
5. Laporan pekerjaan selama durasi kontrak. 5.
Hasil yang diharapkan Hasil dari pekerjaan ini adalah:
1. Meningkatnya kapasitas pelaksana program di tingkat provinsi, kabupaten/kota dan desa/kelurahan terkait dengan persiapan dan pelaksanaan program Pamsimas II melalui pendampingan dan pelatihan.
2. Terpilihnya desa-desa sasaran program Pamsimas II yang sesuai dengan kriteria yang dipersyaratkan dan melalui proses yang transparan.
3. Terlaksananya kegiatan program sesuai dengan Rencana Kerja Tahunan Program Pamsimas II Tahun 2013. 6.
Ruang Lingkup Pekerjaan Ruang lingkup kegiatan pemandu pelatihan tingkat provinsi dan kabupaten/kota sebagai bagian dari Tim Konsultan Pengembangan Pelatihan dalam bentuk pelatihan dan pendampingan akan dilaksanakan di 14 Provinsi dan 96 Kabupaten/Kota sasaran Pamsimas II yang meliputi: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Provinsi Sumatera Barat (13 Kabupaten) Provinsi Riau (6 Kabupaten) Provinsi Sumatera Selatan (8 Kabupaten) Provinsi Banten (2 Kabupaten) Provinsi Jawa Barat (5 Kabupaten) Provinsi Jawa Tengah (28 Kabupaten) Provinsi Kalimantan Selatan (8 Kabupaten) Provinsi Nusa Tenggara Timur (10 Kabupaten) Provinsi Sulawesi Barat (1 Kabupaten)
3
10. 11. 12. 13. 14.
7.
Provinsi Sulawesi Tengah (7 Kabupaten) Provinsi Sulawesi Selatan (4 Kabupaten) Provinsi Gorontalo (2 Kabupaten) Provinsi Maluku (1 Kabupaten) Provinsi Papua Barat (1 kabupaten)
Jangka Waktu Penugasan
Pemandu Pelatihan Tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota sebagai bagian dari Tim Konsultan Pengembangan Pelatihan akan bekerja selama 2 bulan, yaitu dari bulan Juni 2013 sampai dengan Juli 2013.
8.
Kebutuhan Tenaga Pemandu
Untuk pelaksanaan pengembangan kapasitas pelaksana program di tingkat provinsi dan kabupaten, maka personil yang dibutuhkan adalah sebagai berikut: Posisi
1
Koordinator Pemandu Prov Sumbar
4
Koordinator Pemandu Prov Jabar
2 3 5 6 7 8 9
10 11 12 13 14 1 2 3 4 5 6 7 8 9
10
Koordinator Pemandu Prov Riau
Lokasi
Jumlah Tenaga
Padang
1
Bandung
1
Pekanbaru
Koordinator Pemandu Prov Sumsel
Palembang
Koordinator Pemandu Prov Kalsel
Banjarmasin
Koordinator Pemandu Prov Banten Koordinator Pemandu Prov Sulsel
Koordinator Pemandu Prov Sulbar
Koordinator Pemandu Prov Sulteng
Koordinator Pemandu Prov Gorontalo
Koordinator Pemandu Prov Papua Barat Koordinator Pemandu Prov Maluku
Koordinator Pemandu Provinsi NTT Koordinator Pemandu Prov Jateng Pemandu Provinsi Sumbar Pemandu Provinsi Riau
Pemandu Provinsi Sumsel Pemandu Provinsi Jabar
Pemandu Provinsi Banten Pemandu Provinsi Kalsel Pemandu Provinsi Sulsel
Pemandu Provinsi Sulbar
Pemandu Provinsi Sulteng
Pemandu Provinsi Gorontalo
Makassar Mamuju Palu
Gorontalo
Manokwari Ambon
Kupang
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Semarang TOTAL
14
Sumbar Riau
1 1
Sumsel Jabar
Banten Kalsel Sulsel
Sulbar
Sulteng
Gorontalo
1
1 1 1 1 1 1 1 1
Periode Penugasan [bulan] 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
4
11
Pemandu Provinsi Papua Barat
14
Pemandu Provinsi Jateng
12 13 1 2 3 4 5 6 7 8 9
10 11 12 13 14
Pemandu Provinsi Maluku Pemandu Provinsi NTT
Tim Pemandu Kabupaten di Sumbar Tim Pemandu Kabupaten di Riau
Tim Pemnadu Kabupaten di Sumsel Tim Pemandu Kabupaten di Jabar
Tim Pemandu Kabupaten di Banten Tim Pemandu Kabupaten di Kalsel Tim Pemandu Kabupaten di Sulsel
Tim Pemandu Kabupaten di Sulbar
Tim Pemandu Kabupaten di Sulteng
Tim Pemandu Kabupaten di Gorontalo
Papua Barat
1
2
Jateng
TOTAL
14
Sumbar
1
Riau
13
2
Jabar
6 5
Maluku NTT
Sumsel Banten Kalsel Sulsel
Sulbar
Sulteng
Gorontalo
Tim Pemandu Kabupaten di Papua Barat
Papua Barat
Tim Pemandu Kabupaten di Jateng
Jateng
Tim Pemandu Kabupaten di Maluku Tim Pemandu Kabupaten di NTT
Maluku NTT
TOTAL
1 1
8 2 8 4 1 7 2 1 1
10 28
96
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Adapun kualifikasi dan tugas khusus untuk setiap tenaga pemandu dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Koordinator Pemandu Provinsi
Latar belakang pendidikan S1 semua jurusan dengan pengalaman minimal 5 tahun dalam bidang pelatihan dan program pemberdayaan masyarakat, serta minimal 3 tahun bekerja dalam program Pamsimas I. Koordinator Pemandu Provinsi harus memegang kualifikasi sebagai Pemandu Nasional. Tugas utama: Koordinator Pemandu akan berperan sebagai koordinator dari tim pemandu provinsi dan kabupaten untuk memastikan output tim dapat dihasilkan secara tepat waktu dan mutu. Secara khusus, Koordinator Pemandu Provinsi akan bertanggungjawab terhadap tugas-tugas sebagai berikut:
• Menyusun rencana kerja Tim Pemandu di wilayah kerjanya • Mengkoordinir pelaksanaan kegiatan pengembangan kapasitas di wilayah kerjanya • Menjadi pemandu dalam kegiatan pengembangan kapasitas • Bekerjasama dengan Master of Training dari pusat (TDS/CMAC) dalam melakukan pelatihan di wilayah kerjanya • Melakukan pemantauan kualitas pelaksanaan persiapan program Pamsimas II di wilayah kerjanya
5
• Mendukung PPMU dan Pokja AMPL Provinsi dalam mensosialisasikan program • Mendukung PPMU dalam pengelolaan program, perencanaan dan penyusunan jadwal implementasi program • Mendukung PPMU dalam penyusunan laporan program • Mengkoordinir penyusunan laporan tim pemandu propinsi melalui konsolidasi laporan individual pemandu provinsi dan kabupaten
2. Pemandu Provinsi
Latar belakang pendidikan S1 semua jurusan dengan pengalaman minimal 5 tahun dalam program pemberdayaan masyarakat, serta minimal 3 tahun bekerja dalam program Pamsimas I. Pemandu Provinsi harus minimal memegang kualifikasi sebagai Pemandu Provinsi. Tugas utama: Pemandu Provinsi akan berperan sebagai pemandu dalam kegiatan pengembangan kapasitas di tingkat provinsi dan melakukan pemantauan kualitas di tingkat kabupaten untuk memastikan output tim dapat dihasilkan secara tepat waktu dan mutu. Secara khusus, Pemandu Provinsi akan bertanggungjawab terhadap tugas-tugas sebagai berikut:
• Membantu Koordinator Pemandu dalam menyusun rencana kerja Tim Pemandu • Membantu Koordinator Pemandu dalam mendukung PPMU dan Pokja AMPL Provinsi dalam mensosialisasikan program • Membantu Koordinator Pemandu dalam mendukung PPMU dalam pengelolaan program, perencanaan dan penyusunan jadwal implementasi program • Melakukan dukungan terhadap pelaksanaan pengembangan kapasitas yang dilakukan Pemandu Kabupaten di wilayah kabupaten/kota berdasarkan laporan pelaksanaan program di tingkat masyarakat • Melakukan pemantauan dan dukungan terhadap proses pemilihan desa yang dilakukan oleh Pakem di kab/kota, antara lain dengan cara melakukan kunjungan lapangan untuk memastikan kualitas pelaksanaan seleksi desa • Melakukan pemantauan dan evaluasi kualitas pelaksanaan program di tingkat masyarakat dan pengisian data SIM • Memverifikasi dan mensertifikasi laporan dari kabupaten terkait progres pelaksanaan program di kabupaten/kota • Menyusun laporan individual pemandu provinsi
3. Pemandu Kabupaten
Latar belakang pendidikan S1 semua jurusan dengan pengalaman minimal 4 tahun dalam program pemberdayaan masyarakat, serta minimal 2 tahun 6
bekerja dalam program Pamsimas I. Pemandu Kabupaten harus memegang kualifikasi sebagai minimal sebagai Pemandu Provinsi.
Tugas utama: Pemandu Kabupaten akan berperan sebagai pemandu dalam kegiatan pengembangan kapasitas di tingkat kabupaten untuk memastikan pelaksanaan persiapan dan pelaksanaan program Pamsimas II yang difasilitasi oleh TFM dapat diberjalan secara tepat waktu dan mutu. Secara khusus, Pemandu Kabupaten akan bertanggungjawab terhadap tugas-tugas sebagai berikut:
9.
• Memberikan input dalam menyusun rencana kerja Tim Pemandu • Membantu kegiatan pelatihan dan pengembangan kapasitas lain di wilayah kerjanya • Mendukung Pokja AMPL Provinsi dalam mensosialisasikan program • Mendukung DPMU dalam pengelolaan program, perencanaan dan penyusunan jadwal implementasi program • Mendukung DPMU dalam penyusunan laporan program tingkat kabupaten terkait progress pelaksanaan program di kabupaten/kota • Membantu Pakem dalam memverifikasi proposal desa untuk penyusunan rangking desa dalam proses seleksi desa • Melakukan pemantauan dan dukungan terhadap proses pemilihan desa yang dilakukan oleh Pakem di kab/kota, antara lain dengan cara melakukan kunjungan lapangan • Melakukan pemantauan dan evaluasi kualitas pelaksanaan program di tingkat masyarakat dan pengisian data SIM • Melakukan dukungan terhadap pelaksanaan kegiatan dilakukan oleh TFM di wilayahnya sehingga output program dapat tercapai • Menyusun laporan individual pemandu kabupaten
Sistematika Pelaporan
Sistematika pelaporan dalam pekerjaan ini adalah:
1. Laporan Bulanan
Laporan Bulanan berisi laporan pelaksanaan kegiatan dalam setiap bulan pekerjaan, meliputi progres pelaksanaan kegiatan pelatihan. Laporan Bulanan dibuat dalam 15 (lima belas) eksemplar dan disampaikan paling lambat setiap tanggal 5 bulan berikutnya. Laporan disusun secara individual maupun tim yang dikoordinir oleh Koordinator Pemandu. 2. Laporan Final
Laporan final berisi laporan seluruh hasil pelaksanaan pekerjaan yang disusun oleh Koordinator TDC, yang meliputi seluruh rangkaian proses kegiatan, kesimpulan dan rekomendasi sebagai masukan kepada pemberi tugas. Laporan 7
final dibuat dalam 15 (lima belas) eksemplar. Laporan final diserahkan paling lambat tanggal 7 bulan berikutnya setelah berakhirnya penugasan. 3. Laporan Khusus
Laporan khusus adalah laporan yang diminta oleh pihak pemberi pekerjaan untuk disusun oleh tim pemandu, seperti laporan prosiding pelaksanaan kegiatan pelatihan dan lain-lain. Format laporan ini akan mengikuti standar dari pemberi kerja.
8