KEMAMPUAN MENYUSUN KARYA ILMIAH MAHASISWA JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA Oleh Selvianingsih Salilama Fatmah AR Umar Supriyadi Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas negeri gorontalo Jl.Jendral Sudirman No.6 Kota Gorontalo ABSTRAK Permasalahan dalam penelitian ini yakni(1) bagaimanakah kemampuan menentukan topik makalah oleh mahasiswa program studi pendidikan bahasa dan sastra indonesia, universitas negeri gorontalo?(2) bagaimanakah kemampuan mengidentifikasi masalah oleh mahasiswa program studi pendidikan bahasa dan sastra indonesia, universitas negeri gorontalo?(3) bagaimanakah merumuskan masalah makalah oleh mahasiswa program studi pendidikan bahasa dan sastra indonesia, universitas negeri gorontalo?(4) bagaimanakah kemampuan mengembangkan gagasan dalam penyusunan makalah oleh mahasiswa program studi pendidikan bahasa dan sastra indonesia, universitas negeri gorontalo?(5) bagaimanakah kemampuan menggunakan bahasa indonesia dalam penyusunan makalah oleh mahasiswa program studi pendidikan bahasa dan sastra indonesia, universitas negeri gorontalo. Penelitian ini menggunakan metode dekskriptif kuantitatif. Metode ini digunakan untuk menggambarkan kemampuan mahasiswa. Hasil penelitian menunjukan bahwa Perolehan kemampuan mahasiswa yang berkategori baik atau nilai 35 sebanyak 14 orang, yang berkategori cukup atau memperoleh nilai 25 sebanyak 57 orang, dan kategori kurang atau memperoleh nilai 15 sebanyak 59 orang, sehingga secara keseluruhan dengan mengacu pada standar bahwa kemampuan mahasiswa dikatakan berhasil bila minimal memenuhi kriteria cukup dan maksimal kriteria baik. Dengan demikian, kemampuan mahasiswa dalam penyusunan makalah sebesar 54,62% (diperoleh dari akumulasi kategori baik dan kategori cukup yakni sebanyak 14 dan 57 orang). Kesimpulan dalam penelitian ini adalah kemampuan menyusun karya ilmiah mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia universitas negeri gorontalo dapat dikategorikan kurang mampu. Kata kunci: kemampuan, menyusun, karya ilmiah, mahasiswa. Salah satu karya ilmiah yang sering kali ditulis atau disusun seorang mahasiswa ialah makalah. Penyusunan makalah dimaksudkan untuk memenuhi tugas perkuliahan. Penyusunan karya ilmiah itu dianggap sebagai hal yang sulit
bagi mahasiswa. Sulit karena mahasiswa harus menuangkan gagasan-gagasan secara sistematis, logis, dan inovatif. Berdasarkan hasil observasi hanya sedikit mahasiswa yang memahami proses penyusunan makalah secara lengkap. Biasanya yang diketahui hanyalah judul, kemudian mencari materi dan menyusun, tanpa melakukan analisis secara lengkap, sehingga seringkali makalah yang disajikan tidak memenuhi sebagai syarat karya ilmiah. Sebagaimana dinyatakan oleh Pateda (2004:121) bahwa satu tulisan ilmiah harus dapat dipertanggungjawabkan, baik tanggung jawab ilmiah, tanggung jawab moral, maupun tanggung jawab teknis. Tanggung jawab mengandung pengertian pula buku acuan, sumber data adalah hasil kerja keras, hasil pergumulan antara idealisme, kemampuan intelektual, kesungguhan, situasi lapangan dan diri sendiri, serta tanggung jawab moral sebagai ilmuan. Penulisan karya ilmiah bukan sekadar mempertimbangkan aspek moral,
hukum,
dan
ilmiah,
melainkan
juga
mempertimbangkan aspek isi dan format. Langan (dalam Pateda, 2004:118-119) mengembangkan sebuah gagasan yang berisi syarat penulisan karya ilmiah, yakni: komunikatif, bernalar, ekonomis, berdasarkan landasan teori yang kuat, relevan dengan ilmu yang dibahas, didukung data yang meyakinkan, ditopang oleh kepustakaan mutakhir, dan dapat dipertanggungjawabkan. Unsur komunikatif dalam karya ilmiah artinya sebuah tulisan ilmiah sebaiknya mampu dibaca tanpa harus membutuhkan penafsiran lebih mendalam bagi pembaca, atau dengan kata lain setiap ide atau gagasan tertulis tidak memaksa pembaca untuk berpikir secara berlebihan untuk menafsirkan maksud dan tujuan tulisan. Karya ilmiah juga tidak terlepas dari landasan teori. Konsep yang hendak dibangun bukan hanya isi pikiran penulis, melainkan berangkat dari teori yang relevan dan mudah ditelaah oleh penulis itu sendiri. Melalui teori, karya ilmiah benar-benar mampu menyajikan masalah dengan logika dan struktur yang sangat lengkap, sehingga relevansi keilmuan yang dibangun tetap konsisten pada bidang masalah yang digarap.
Sehubungan dengan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut.(1) deskripsi kemampuan menentukan topikmakalah oleh mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Sastra dan Budaya, Universitas Negeri Gorontalo.(2) deskripsi kemampuan mengidentifikasi makalah oleh mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Sastra dan Budaya, Universitas Negeri Gorontalo.(3) deskripsi kemampuan merumuskan masalah makalah oleh mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Sastra dan Budaya, Universitas Negeri Gorontalo.(4) deskripsi kemampuan mengembangkan gagasan dalam penyusunan makalah oleh mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Sastra dan Budaya, Universitas Negeri Gorontalo.(5) deskripsi kemampuan menggunakan bahasa Indonesia dalam penyusunan makalah oleh mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Sastra dan Budaya, Universitas Negeri Gorontalo. Penelitian ini diidentifikasikan untuk menentukan topik, menentukan identifikasi masalah, merumuskan masalah, gagasan masalah dan penggunaan bahasa. Yang dimaksud dengan kemampuan dalam penelitian ini adalah kemampuan mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Sastra dan Budaya, Universitas Negeri Gorontalo memilih tema, menentukan topik, identifikasi masalah, dan merumuskan masalah dalam penyusunan atau penulisan makalah secara ilmiah. Karya ilmiah dalam penelitiani ini adalah makalah yang ditulis oleh mahasiswa dalam rangka tugas pada mata kuliah Menulis Karya Ilmiah Tahun Akademik 2012/2013. Menurut Djunaedi (2002:13) bahwa ciri-ciri sebuah karya ilmiah dapat dikaji dari minimal empat aspek, yaitu struktur sajian, komponen dan substansi, sikap penulis, serta penggunaan bahasa. Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal (pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup. Bagian awal merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan yang dapat terdiri dari beberapa bab atau subtopik. Bagian penutup merupakan simpulan pokok pembahasan serta rekomendasi penulis tentang tindak lanjut gagasan tersebut.
Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak. Cholid, dkk (2001:9) bahwa sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan gaya bahasa impersonal, dengan banyak menggunakan bentuk pasif, tanpa menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua. Menurut Susilo (1995:11) bahwa karangan ilmiah merupakan suatu karangan atau tulisan yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isisnya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya/keilmiahannya. Seperti dikemukakan oleh Chaer (2007:4-5) bahwa dalam memperoleh pengetahuan yang benar, ada dua jenis kegiatan yang dilakukan: (1) kegiatan yang bersifat ilmiah, dan (2) kegiatan yang bersifat nonilmiah. suatu kegiatan ilmiah dilakukan melalui penelitian ilmiah dan dibangun di atas teori ilmiah tertentu. Teori ini berkembang melalui penelitian yang sistematis dan terkontrol berdasar atas data empiris, konsistensi teori, dan kemantapan internal bila melakukan kajian yang sama. Kegiatan nonilmiah dilakukan tanpa adanya teori dan prosedur tertentu, melainkan hanya berdasarkan akal sehat, prasangka, intuisi, penemuan secara kebetulan atau coba-coba, dan pendapat otoritas ilmiah/pikiran kritis. Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari pilihan kata/istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku. Menurut pemahaman penulis bahwa bahasa baku dan keefektifan penulisan mencakup hal-hal berikut. Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal (pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup. Bagian awal merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan yang dapat terdiri dari beberapa bab atau subtopik. Bagian penutup merupakan kesimpulan pokok pembahasan serta rekomendasi penulis tentang tindak lanjut gagasan tersebut.
Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak. Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan gaya bahasa impersonal, dengan banyak menggunakan bentuk pasif, tanpa menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua. Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari pilihan kata/istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku. Hal ini seperti dikemukakan pula oleh Poewadaminta (1997:38) bahwa struktur karya ilmiah meliputi: judul, nama penulis, abstrak, pendahuluan, bahan dan metode, hasil dan pembahasan, kesimpulan, ucapan terima kasih, dan daftar pustaka. METODE Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Jenis penelitian deskriptif kuantitatif yakni menggambarkan kemampuan mahasiswa dalam menyusun karya ilmiah. Oleh karena itu, jenis penelitian ini dianggap valid untuk menggambarkan kemampuan mahasiswa menyusun makalah di lingkungan Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Sastra dan Budaya, Universitas Negeri Gorontalo. Populasi Menurut Sugiyono (2010: 80) bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Angkatan 2011/2012. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2010: 81). Oleh karena itu, sampel yang digunakan dalam penelitian ini ditetapkan pada mahasiswa Angkatan 2011/2012 Kelas C dengan jumlah 26 orang. Teknik pengumpulan data rubrik penilaian. Instrumen penelitian merupakan suatu alat untuk mengukur kemampuan mahasiswa dalam menulis karya ilmiah. Hal ini sebagaimana dinyatakan oleh
Sugiyono (2010:148) bahwa instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati, atau dengan kata lain fenomena ini disebut variabel penelitian. Sehubungan dengan itu, instrumen penelitian ini adalah portofolio menyusun karya ilmiah (makalah). Makalah-makalah tersebut digunakan sebagai variabel penelitianyang dinilai dan diberikan presentase yang sesuai. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui tesdengan menggunakan teknik skala. Skala adalah alat untuk mengukur rentang nilai. Dalam hal ini, digunakan skala penilaian berskala seratus (10-100). Pemberian nilai ini disesuaikan dengan empat indikator penelitian.Berikut tabel rubrik penilaian tes kemampuan mahasiswa dalam menyusun karya ilmiah. HASIL DAN PEMBAHASAN Menulis karya ilmiah merupakan salah satu kegiatan yang rutin dilakukan oleh mahasiswa, termasuk pada Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Subjek penelitian ini ialah mahasiswa angkatan 2011/2012 tentang kemampuan menentukan topik, identifikasi masalah, menentukan masalah, pengembangan gagasan, dan penggunaan bahasa.Kelima indikator ini mejadi fokus penelitian ini, sehingga data dapat dideskripsikan sebagai berikut. Kemampuan Menentukan Topik dalam Penyusunan Makalah oleh Mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Setelah mahasiswa memilih tema tulisan, berikutnya harus bisa menentukan topik. Topik biasanya dirumuskan dalam sebuah formulasi judul tulisan. Rumusan judul ini harus singkat, padat, jelas, dan mewakili masalah atau variabel yang dibahas atau diulas. Topik juga harus mencerminkan klasifikasi kajian, baik itu kajian kualitatitf atau kajian kuantitatif. Ada beberapa keunikan yang ditemukan ketika melakukan pengumpulan data terhadap kemampuan mahasiswa dalam menentukan topik. Ditemukan hampir semua judul yang ditulis oleh mahasiswa sebenarnya bukan merupakan judul yang baik, tetapi mirip kalimat biasa. Selain itu, judul yang dirumuskan kurang relevan dengan tema yang seharusnya melandasi tulisan mahasiswa. kemampuan mahasiswa dalam menentukan topik setelah memilih tema makalah yang ditulis. Kemampuan mahasiswa Angkatan 2011/2012 sangat
bervariasi dengan rata-rata pencapaian sebesar 25,38 atau sebanyak 23 orang berkategori baik dan cukup. Kemampuan mahasiswa dipengaruhi oleh pemahaman terhadap rumusan topik atau substansi tulisan. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh informasi bahwa kemampuan mahasiswa dalam menentukan topik berbeda-beda, dengan pengelompokkan; 3 orang atau 11,54% berkategori baik, 20 orang atau 76,92% berkategori cukup, dan 3 orang atau 11,54% berkategori kurang. Kemampuan Mengidentifikasi Masalah dalam Penyusunan Makalah oleh Mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Identifikasi masalah dapat dikatakan sebagai proses mengenal atau menafsirkan
masalah-masalah
lain
dari
masalah
pokok.
Untuk
dapat
mengidentifikasi masalah, perlu kemampuan untuk memperkirakan masalahmasalah yang bisa saja muncul dengan tema yang dibahas. Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia Angkatan 2011/2012 seperti masih kurang memahami cara mengidentifikasi masalah dalam karya ilmiah. Ada kemungkinan disebabkan oleh keraguan dan penafsiran mahasiswa tentang identifikasi dan rumusan masalah yang tidak bisa dibedakan. Bila dibandingkan dengan dua indikator sebelumnya, kemampuan mahasiswa angkatan 2011/2012 dalam memberikan identifikasi cukup rendah. Hal ini sebagaimana rata-rata capaian hanya sebesar 17,69. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh informasi bahwa kemampuan mahasiswa dalam memberikan identifikasi masalah dalam makalah lebih banyak berkategori cukup. Kemampuan mahasiswa yang berkategori baik berjumlah 7 orang atau 26,92%, dan kemampuan mahasiswa berkategori kurang 19 orang atau 73,08%. Kemampuan Merumuskan Masalah dalam Penyusunan Makalah oleh Mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Menentukan masalah atau kemampuan merumuskan masalah dalam penulisan karya ilmiah merupakan salah satu persyaratan utama, guna memperoleh kerangka proses penjabaran gagasan atau ide sesuai dengan teoriteori yang diterapkan. Rumusan masalah dibuat dalam bentuk kalimat tanya atau
pernyataan yang membutuhkan tindakan-tindakan ilmiah. Hasil rumusan masalah harus mewakili atau mencerminkan judul atau variabel-variabel yang ditulis. Rumusan masalah juga tidak boleh terlalu banyak, dan dapat saja berubah setelah melakukan penelitian atau pengumpulan data, tergantung pada fakta atau data di lapangan. kemampuan mahasiswa angkatan 2011/2012 dalam merumuskan masalah sangat bervariasi dengan rentang skala nilai terendah sebesar 15 dan tertinggi 35. Capaian kemampuan ini ditentukan oleh hal-hal tertentu yang akan dibahas pada bagian pembahasan hasil penelitian. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh informasi bahwa kemampuan mahasiswa yang mencapai kategori baik sebanyak 7 orang atau 26,92%, kemampuan mahasiswa yang berkategori cukup sebanyak 12 orang atau 46,15%, dan kemampuan mahasiswa yang berkategori kurang sebanyak 7 orang atau 26,92%. Kemampuan Mengembangkan Gagasan dalam Penyusunan Makalah oleh Mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Kemampuan mengembangkan gagasan dalam penulisan karya ilmiah merupakan hal penting untuk memperoleh keutuhan ide.Pengembangan gagasan yang paling umum dikenal ialah pengembangan induktif dan deduktif. Pola pengembangan induktif ialah pengembangan paragraf dari hal-hal umum ke halhal khusus, sedangkan pola pengembangan deduktif ialah pengembangan paragraf dari hal-hal khusus ke hal-hal umum. Selain itu, dalam pengembangan gagasan juga dikenal adanya kohesi dan koherensi sebagai keutuhan dan hubunganhubungan antara kalimat-kalimat serta keterkaitan antara alinea yang satu dengan alinea yang lainnya, sehingga keseluruhan akan membentuk sebuah wacana dan mengandung gagasan produktif. kemampuan mahasiswa angkatan 2011/2012 dalam mengembangkan gagasan sangat bervariasi dengan rentang skala nilai terendah sebesar 15 dan tertinggi 35. Capaian kemampuan ini ditentukan oleh hal-hal tertentu yang akan dibahas pada bagian pembahasan hasil penelitian.
kemampuan mahasiswa yang mencapai kategori baik sebanyak 1 orang atau dengan persentase 3,85%, kemampuan mahasiswa yang berkategori cukup sebanyak 9 orang atau dengan persentase 34,62%, dan kemampuan mahasiswa yang berkategori kurang sebanyak 16 orang atau 61,54%, sehingga secara keseluruhan
dapat
dikatakan
bahwa
kemampuan
mahasiswa
dalam
mengembangkan gagasan masih dianggap rendah. Kemampuan Menggunakan Bahasa Indonesia dalam Penyusunan Makalah oleh Mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Kemampuan menggunakan bahasa dalam makalah dianggap sebagai persyaratan mutlak.Melalui penggunaan bahasa yang baik dan benar, isi atau materi yang dikembangkan justru lebih bernilai dan ilmiah. Pemakaian bahasa Indonesia dalam makalah merupakan persyaratan mutlak. Hal ini dimaksudkan agar para pembaca mampu menangkap informasi yang disajikan dalam makalah. Penggunaan bahasa Indonesia tidak sekadar baik dan benar, melainkan didukung oleh kemampuan untuk menerapkan Ejaan yang Disempurnakan, memahami pedoman pembentukan istilah, serta memahami kosakata baku sesuai yang tertera dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). kemampuan mahasiswa angkatan 2011/2012 dalam menggunakan bahasa terkategori masih rendah secara klasikal. Hal ini sesuai dengan rata-rata capaian hanya mencapai 20,77. Capaian kemampuan ini ditentukan oleh hal-hal tertentu yang akan dibahas pada bagian pembahasan hasil penelitian. Berdasarkan penelitian diperoleh informasi bahwa persentase kemampuan mahasiswa yang mencapai kategori baik sebanyak 3 orang atau 11,54%, kemampuan mahasiswa yang berkategori cukup sebanyak 9 orang atau dengan persentase 34,62%, dan kemampuan mahasiswa yang berkategori kurang sebanyak 14 orang atau 53,85%, sehingga secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa kemampuan mahasiswa dalam menggunakan bahasa masih dianggap rendah. PEMBAHASAN Menulis karya ilmiah berupa makalah pada dasarnya merupakan proses pembiasaan yang diberikan kepada mahasiswa, untuk menyikapi masalah atau
fenomena kebahasaan atau kesastraan, dengan menggunakan sudut pandang atau teori yang sesuai. Dalam penulisan, mahasiswa dituntut untuk mengetahui kejelasan struktur penulisan, dimulai dari menentukan topik, menentukan judul, mengidentifikasi masalah-masalah, dan merumuskan masalah secara tepat. Sebagaimana dinyatakan oleh Pateda (2004:121) bahwa satu tulisan ilmiah harus dapat dipertanggungjawabkan, baik tanggung jawab ilmiah, tanggung jawab moral, maupun tanggung jawab teknis. Tanggung jawab mengandung pengertian pula buku acuan, sumber data adalah hasil kerja keras, hasil pergumulan antara idealisme, kemampuan intelektual, kesungguhan, situasi lapangan dan diri sendiri, serta tanggung jawab moral sebagai ilmuan. Dengan kata lain penulis harus mengindahkan norma sosial yang berlaku, norma agama, hukum, dan peraturan yang berlaku. Bila tidak, tulisan ilmiah itu akan menimbulkan keresahan yang mengakibatkan penulisnya harus berurusan dengan pihak penegak hukum. SIMPULAN Kemampuan mahasiswa dalam
menentukan topik dikelompokkan
menjadi; 3 orang atau 11,54% berkategori sangat baik, 20 orang atau 76,92% berkategori baik, dan 3 orang atau 11,54% berkategori cukup. Kemampuan mahasiswa dalam mengidentifikasi masalah dalam makalah lebih banyak berkategori cukup. Kemampuan mahasiswa yang berkategori baik berjumlah 7 orang atau 26,92%, dan kemampuan mahasiswa berkategori kurang 19 orang atau 73,08%. Kemampuan mahasiswa dalam merumuskan masalah yang mencapai kategori baik sebanyak 7 orang atau 26,92%, kemampuan mahasiswa yang berkategori cukup sebanyak 12 orang atau 46,15%, dan kemampuan mahasiswa yang berkategori kurang sebanyak 7 orang atau 26,92%. Kemampuan mahasiswa dalam mengembangkan gagasan, sebanyak 1 orang atau 3,85% berkategori baik, 9 orang atau 34,62% berkategori cukup, dan 16 orang atau 61,54% berkategori kurang. Kemampuan mahasiswa dalam menggunakan bahasa dalam klasifikasinya sebanyak 3 orang atau 11,54% berkategori baik, 12 orang atau 34,62% berkategori cukup, dan 14 orang atau 53,85% berkategori kurang. Kemampuan kumulatif mahasiswa yang berkategori baik atau nilai 35 sebanyak 14 orang, yang berkategori cukup atau memperoleh nilai 25 sebanyak 57 orang, dan kategori
kurang atau memperoleh nilai 15 sebanyak 59 orang, sehingga secara keseluruhan dengan mengacu pada standar bahwa kemampuan mahasiswa dikatakan berhasil bila minimal memenuhi kriteria cukup dan maksimal kriteria baik. SARAN Keterampilan menulis merupakan keterampilan yang sangat sulit untuk dipenuhi oleh mahasiswa, atau dengan kata lain tidak semua mahasiswa mampu menulis. Dalam dunia akademik, mahasiswa senantiasa diberikan tugas-tugas berupa menulis makalah, baik sebagai tanggung jawab akademik maupun ilmiah. Untuk meningkatkan kemampuan menulis pada mahasiswa terutama dalam memilih tema, menentukan topik, identifikasi masalah, dan merumuskan masalah, diperlukan langkah-langkah yang bisa menjadi solusi atau saran. 1) Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia sebaiknya secara berkesinambungan melatih dan mengasah kemampuan menulisnya, terutama dalam menulis karya ilmiah, dengan dasar pengembangan pada mata kuliah menulis. 2) Para pendidik atau dosen pengampu mata kuliah dapat memberikan bimbingan secara
teratur
dan individual kepada
mahasiswa
dalam
meningkatkan kemampuan menulisnya, baik dari segi struktur, isi, dan pengembangan materi yang disajikan dalam makalah. 3) Peneliti lanjutan dapat meneruskan kajian terhadap kemampuan menulis karya ilmiah, baik di perguruan tinggi maupun di tingkat pendidikan dasar dan menengah. DAFTAR PUSTAKA Chaer, Abdul. 2007 a. Kajian Bahasa. Struktur Internal, Pemakaian, dan Pemelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Chaer, Abdul. 2011 b. Ragam Bahasa Ilmiah. Jakarta Rineka Cipta Cholid, Narbuko,dkk. 2001. Metodologi Penelitian. Jakarta: Penerbit PT Bumi Aksara Djunaedi. 2002. Suplemen Petunjuk Penulisan Usulan Penelitian dan Tesis. Edisi Kedua-Juni 2002. Yogyakarta: PPs Perencanaan Kota dan Daerah, UGM Pateda, Mansoer. 2003 a. Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi.Gorontalo: Viladan Pateda, Mansoer. 2004 b. Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi.Gorontalo: Viladan Poewadaminta. 1997. Karang Mengarang. Yogyakarta: UP. Karyono
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta Susilo. 1995. Penulisan Karya Ilmiah. Yogyakarta: Duta Wacana