Modul ke:
10
Kehendak dan Kebebasan
Fakultas
PSIKOLOGI Program Studi
Psikologi
Shely Cathrin, M.Phil
Pokok Bahasan • Abstract Kehendak dan kebebasan merupakan dimensi manusia yang mendasar yang menggerakkan untuk segala tindakan-tindakan manusia dalam semesta. Pembahasan mengenai kehendak digabungkan dengan kebebasan untuk melihat lebih jauh setiap pengertiannya • Kompetensi Mahasiswa dapat memahami dimensi manusia yang mendasar yakni kehendak dan kebebasan yang menggerakkan manusia untuk bertindak.
Pendapat tentang Kebebasan
• Jika benar bahwa seorang menggerakkan tangannya, maka juga harus benar bahwa tangan itu bergerak. Namun, pernyataan ‘dia menggerakkan tangannya’ tidak sama dengan pernyataan ‘tangannya bergerak’. Beberapa filsuf berpendapat bahwa suatu gerakan merupakan hasil dari dua hal yang dihubungkan secara kausal (sebab-akibat): Suatu kegiatan mental, danHasilnya, yaitu gerakan tubuh. • Contoh-contoh dari kegiatan mental disebut tindakan kehendak atau kemauan.
Kehendak Sebagai Motor Perkembangan • Kegagalan Hume di dalam mengenali adanya kehendak berasal dari konsepsinya mengenai persepsi. Menurut dia semua ide manusia berasal dari persepsi sebelumnya dan semua persepsi disting manusia merupakan eksistensi yang disting (berbeda sebanding satu sama lain). Pada hal, menurutnya budi manusia tidak pernah menangkap hubungan riil apapun diantara eksistensi-eksistensi disting. Akibatnya, waktu dipandanganya melulu sebagai pergantian dari objek-objek yang berlainan. Demikian juga halnya dengan hubungan sebab-akibat. Hubungan ini hanya dipandang sebagai pergantian dari peristiwa yang terjadi di dalam subjek, kemudian disusul dengan peristiwa di dalam objek, dimana hubungan diantara kedua peristiwa hanyalah hubungan antara sebelum dan sesudah.
Kebebasana
• Di dalam sejarah pemikiran filosofis dan pemikiran sosiologis ‘kebebasan’ memiliki suatu kegunaan khusussebagai konsep moral dan sosial. Namun terdapat pula perbedaanperbedaan penting dari penggunaan dan interpretasi kata ‘kebebasan’.
• Di dalam tradisi individualisme dan liberalisme Eropa kebebasan diartikan sebagai suatu keadaan dimana tidak ada paksaan atau kekangan yang diberikan oleh pihak lain. Di dalam tradisi ini, seseorang boleh dikatakan bebas sejauh dia dapat memilih tujuan-tujuan atau menentukan tindakantindakan; dapat memilih diantara kemungkinan-kemungkinan yang ada baginya; dan tidak dipaksa untuk bertindak oleh kehendak orang lain, negara, atau oleh kekuasaan apapun, kalau dia sendiri tidak mau melakannya dengan sukarela. Kebebasan dalam arti tidak dipaksa atau dikekang oleh yang lain sering kali disebut kebebasan negatif (yaitu, ‘bebas dari..’). dalam pengrtian ini, kebebasan berarti bahwa setiap orang berhak memilih jalannya sendiri dan dilindungi terhadap bentuk-bentuk paksaan.
Syarat - syarat Kebebasan • Tidak adanya paksaan atau halangan dari manusia lain bagi seseorang untuk memilih kemungkinan-kemungkinan yang ingin dipilihnya; • Tidak adanya keadaan kodrati yang menghalangi seseorang untuk mencapai suatu tujuan yang dipilihnya; • Tersedianya sarana atau kemampuan untuk mencapai tujuan yang dipilihnya berdasarkan kehendaknya.
Paksaan • Arti dari kata ‘paksaan’ harus diperjelas disini, sebab banyak sekali hal yang bisa dimasukkan di dalamnya (misalnya saja; relasi tidak seimbang dapat dikatakan sebagai unsur pemicu paksaan (lihat kasus penyair Sitok yang menghamili pengagumnya mahasiswa UI misalnya, dibangun dari relasi yg tidak seimbang dan konsep suka-sama-suka dalam kebebasan sex menjadi diragukan). Dengan demikian, diharapkan menjadi jelas unsur-unsur mana yang harus termuat di dalam pengertian ‘paksaan’, sehingga tidak sangat tergantung dari tafsiran masing-masing orang lagi.
Macam Kebebasan • Maka kebebasan secara abstrak merupakan suatu kumpulan yang terdiri dari banyak jenis – kebebasan berpikir dan berbicara, kebebasan untuk bersekutu, kebebasan untuk berkumpul, kebebasan untuk beribadat, kebebasan untuk memilih kedudukan atau pekerjaan dan seterusnya. Tentu saja di dalam masing-masing bentuknya, selalu ditandai oleh absennya paksaan dan halangan atau campur tangan dari pihak lain. Hal ini merupakan arti positif dari kebebasan, yaitu suatu usaha untuk mengidentikkan keadaan-keadaan khusus kegiatan manusia dimana yang disebut tokoh liberal Stuart Mill; individualitas, hak dan kemampuan bagi individu untuk memilih dan berinisiatif, benar-benar mendapatkan perhatian yang memadai.
Terima Kasih Shely Cathrin, M.Phil