KEEFEKTIFAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENGEMBANGKAN ORGANISASI SEKOLAH DI SDN 1 SANDIK KECAMATAN BATULAYAR Linawati Wijaya1, Dadi Setiadi2, Muhammad Zulfikar Syuaib3 Universitas Mataram
[email protected] [email protected] [email protected] Abstrak Penelitian ini dilaksanakan untuk mengungkap keefektifan kepemimpinan kepala sekolah dalam mengembangkan organisasi sekolah yang meliputi tiga keterampilan dasar, yakni keterampilan teknis, keterampilan sosial, dan keterampilan konseptual.Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan rancangan studi kasus, dimana peneliti berusaha memahami makna peristiwa serta interaksi orang di dalam lingkungan sekolah dan masyarakat pada saat penelitian sehingga peneliti dapat memahami konsep-konsep dan pandangan-pandangan tentang keefektifan kepemimpinan kepala sekolah dalam mengembangkan organisasi sekolah. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan tiga cara, yaitu: (1) wawancara, (2) observasi, (3) dokumentasi. Pemilihan informan penelitian ini menggunakan teknik snowball sampling, Data yang terkumpul dianalisis secara deskriptif, dengan alur (1) reduksi data, (2) display data, (3) verifikasi data. Agar memperoleh keabsahan data dilakukan dengan kriteria: (1) kredibilitas, (2) transfermabilitas, dan (3) konfirmabilitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: keefektifan kepemimpinan kepala sekolah dalam mengembangkan organisasi sekolah, kenyataannya di dukung oleh tiga keterampilan dasar, yaitu: 1) keterampilan teknis, (2) keterampilan sosial, dan (3) keterampilan konseptual. Keterampilan teknis menggambarkan kemampuan kepala sekolah dalam merumuskan strategi pengelolaan sekolah yang efektif. Keterampilan sosial menggambarkan kemampuan kepala sekolah dalam membangun kerjasama dengan stakeholder sekolah. Keterampilan konseptual menggambarkan kemampuan kepala sekolah dalam memformulasikan pengelolaan sekolah yang didasarkan pada landasan konseptual. Ketiga keterampilan dasar tersebut digunakan kepala sekolah dalam rangka mengelola sekolah yang dipimpinnya. Selain itu ketiga keterampilan dasar tersebut juga dibutuhkan kepala sekolah dalam melaksanakan peran dan fungsinya dalam rangka mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
Kata Kunci: Keefektifan, Kepemimpinan Kepala Sekolah, Organisasi Sekolah
JURNAL PRAKTISI ADMINISTRASI PENDIDIKAN (JPAP) Volume 1 Number 1, Juli 2016
Page 51
THE EFFECTIVENESS OF PRINCIPAL LEADERSHIP IN DEVELOPING SCHOOL ORGANIZATION IN SDN 1 SANDIK DISCTRICT OF BATULAYAR Abstract
THE EFFECTIVENESS OF PRINCIPAL LEADERSHIP IN DEVELOPING SCHOOL ORGANIZATION IN SDN 1 SANDIK DISCTRICT OF BATULAYAR
This reseach aims to reveal the effectiveness of school principal leadership in developing school organization that involves three basic skills. They are technical skill, social skill and conceptual skill. This study used of qualitative approach with case study design, in which the researcher tried to see the meaning of the event and the interaction of the people in the school and environment in which the research was carried out so that the researcher could understand the concept and the views about the effect of the school principal leadership in developing school organization. The data were collected using three ways, namely : (1) interview, (2) observation, (3) documentation.The selection of informants used snowball sampling techniques and the data were analyzed using descriptive method : (1) data reduction, (2) display of data, (3) verification of data. In order to get the valid data, the researcher used several criteria: (1) credibility, (2) transformability, and (3) confirmability. The results of the study showed that the effectiveness of principal leadership in developing the school organization was supported by these three basic skills, namely: 1) technical skill, (2) social skill, and (3) conceptual skill. Technical skill illustrates the ability of the principal in formulating the effectiveness of strategy in school management. Social skill illustrates the ability of the principal in establishing cooperation with school stakeholders. Conceptual skill illustrates the ability of the principal to formulate school management which was based on a conceptual basis. Those three basic skills were used by the principles to manage the school. Finally, the three basic skills were also applied by the school headmaster in carrying out their roles and functions in order to achieve the organizational goals that had been set.
Key word :The Effect, The Leadership of Principal, School Organization.
JURNAL PRAKTISI ADMINISTRASI PENDIDIKAN (JPAP) Volume 1 Number 1, Juli 2016
Page 52
PENDAHULUAN
percaya pada diri sendiri dan rendah hati
Sekolah sebagai organisasi pendidikan formal
merupakan
wadah
kerjasama
sekelompok orang yang terdiri atas kepala sekolah, guru, staf, dan siswa serta masyarakat yang memiliki tujuan yaitu terciptanya sumber daya manusia yang handal. Untuk mencapai tujuan tersebut, terdapat beberapa unsur yang diperlukan sekolah salah satunya adalah kepemimpinan.
Kepemimpinan
termasuk sifat-sifat pribadi yang mendasar sebagai pemimpin. Seorang kepala sekolah dikatakan berhasil apabila mereka mampu memahami organisasi
keberadaan yang
sekolah
komplek
sebagai
dan
mampu
melaksanakan tugas sebagai seorang yang telah
diberikan
tanggug
jawab
untuk
memimpin sekolah.
merupakan
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri
pengaruh terhadap orang lain sehingga orang
Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007
lain bersedia mengikuti apa yang diharapkan
syarat-syarat untuk menjadi kepala sekolah
oleh pemimpin. Seorang pemimpin dalam
adalah sebagai berikut:
melaksanakan proses kepemimpinannya harus
1. Kualifikasi Umum Kepala Sekolah
memiliki kelebihan-kelebihan tertentu untuk
adalah memiliki kualifikasi akademik
dapat diterima sebagai pemimpin dalam
sarjana (S1) atau diploma empat (D-
organisasi yang dipimpinnya. Kepala pemimpin
sekolah
di
memiliki
sebagai
sekolah
beberapa
IV) seorang
diharuskan
atau
yang terakreditasi;
dalam
2. Kualifikasi Khusus Kepala Sekolah
menjalankan tugas. Kelebihan yang dimiliki
Dasar adalah sebagai berikut:
oleh kepala sekolah tersebut tidak boleh
a. Berstatus sebagai guru SD;
dipakai untuk menjadikan dirinya orang yang
b. Memiliki
“paling
lebih
atau
paling
mendominasi”
arahan
dan
bimbingan
sertifikat
pendidik
sebagai guru SD; dan
anggota kelompoknya, melainkan dijadikan sebagai
non
kependidikan pada perguruan tinggi
untuk
keterampilan
kependidikan
c. Memiliki sertfikat kepala SD yang
kepada
diterbitkan oleh lembaga yang
anggotanya.
ditetapkan pemerintah.
Untuk menjadi pemimpin yang efektif diperlukan
beberapa
persyaratan,
persyaratan yang bersifat persyaratan
pribadi maupun
Sekolah merupakan
motor
penggerak, penentu arah kebijakan menuju sekolah dan pendidikan secara luas. Sebagai
dan
pengelola institusi satuan pendidikan, kepala
keterampilan di bidang profesi pekerjaan,
sekolah dituntut untuk selalu meningkatkan
mencakup
Persyaratan
Kepala
pro-
fesional
profesional.
baik
pengetahuan
JURNAL PRAKTISI ADMINISTRASI PENDIDIKAN (JPAP) Volume 1 Number 1, Juli 2016
Page 53
efektifitas kinerjanya. Untuk mencapai mutu
fasilitas yang wah dan keren, guru sarjana atau
sekolah yang efektif, kepala sekolah dan
bukan, berpakaian seragam atau tidak. Faktor-
seluruh stakeholders harus bahu membahu
faktor yang menentukan
bekerjasama
terletak pada unsur-unsur dinamis yang ada di
dengan
penuh
kekompakan
sekolah
harus
memahami
sekolah yang dipimpinnya dan menyadari bahwa
hal
itu
tidak
lepas
dari
pola
kepemimpinannya. Perubahan sekolah ke arah yang
lebih
sekolah
dalam sekolah dan lingkungannya sebagai
dalam segala hal. Kepala
kualitas
baik
harus
dimulai
suatu kesatuan sistem. Salah satu dinamis tersebut adalah guru sebagai pelaku terdepan dalam pelaksanaan pendidikan di tingkat institusional dan instruksional. Kepala
dari
sekolah
adalah
manajer
kepemimpinan kepala sekolah. Kepala sekolah
pendidikan profesional yang direkrut komite
harus
sekolah untuk mengelola segala kegiatan
mengembangkan
kepemimpinan
berdasarkan dialog, saling perhatian dan
sekolah
pengertian satu dengan yang lain.
diterapkan.
Organisasi
sekolah
berkaitan
erat
dengan visi yang dimiliki oleh kepala sekolah tentang masa depan sekolah. Kepala sekolah yang
memiliki
visi
untuk
menghadapi
tantangan sekolah di masa depan akan lebih
berdasarkan Dalam
keputusan,
kebijakan
proses
pengambilan
kepala
mengimplementasikan
proses
yang
sekolah “bottom-up”
secara demokratis, sehingga semua pihak memiliki tanggung jawab terhadap keputusan yang diambil beserta pelaksanaannya.
sukses dalam membangun kultur sekolah.
Studi pendahuluan terhadap peran
Untuk membangun visi sekolah ini, perlu
kepala sekolah di SDN 1 Sandik diperoleh
kolaborasi antara kepala sekolah, guru, orang
informasi bahwa beliau kurang aktif dalam
tua, staf administrasi dan tenaga profesional.
upaya mencapai tujuan organisasi. Kepala
Organisasi sekolah akan baik apabila: a) kepala
sekolah lebih banyak
sekolah dapat berperan sebagai model, b)
dan lebih banyak menanggapi ide daripada
mampu membangun tim kerjasama, c) belajar
membentuk ide. Hasil kepemimpinan kepala
dari guru, staf, dan siswa, dan, d) harus
sekolah tidak dapat mempengaruhi perubahan
memahami kebiasaan yang baik untuk terus
pola pikir tentang apa yang diinginkan dan
dikembangkan.
diperlukan.
reaktif daripada aktif,
Efektifitas sebuah organisasi sekolah
Kualitas sekolah tidak ditentukan oleh sekolah, negeri atau
dalam mencapai tujuan sangatlah ditentukan
swasta, kaya atau miskin, permanen atau tidak,
oleh seorang pemimpin dalam hal ini kepala
di kota atau di desa, gratis atau membayar,
sekolah. Namun kenyataannya, kepala sekolah
besar
atau
kecilnya
JURNAL PRAKTISI ADMINISTRASI PENDIDIKAN (JPAP) Volume 1 Number 1, Juli 2016
Page 54
mengembangkan
tugas dilaksanakan secara efektif dan efisien
organisasi sekolah secara efektif dan efisien.
dalam memfasilitasi individu dan kolektif untuk
Kepala sekolah kurang menguasai teknik-teknik
mencapai tujuan bersama.
kurang
untuk
berhasil
dalam
menciptakan
memungkinkan
sebuah
bawahan
iklim
merasa
yang bebas
mengemukakan pendapat, mengajukan saran, ikut aktif dalam pemecahan masalah dan harus mau menerima segala kritikan dari bawahan sepanjang
kritikan
tersebut
bersifat
konstruktif.
Lussier dkk (2001: 36) mengemukakan tentang
beberapa
kepemimpinan,
klasifikasi
meliputi:
1)
teori Teori
kepemimpinan sifat, menjelaskan karakteristik khas
accounting
kepemimpinan;
2)
untuk Teori
efektivitas kepemimpinan
perilaku, gaya khas untuk menentukan sifat
Sebagai
seorang
kepala
sekolah,
dari
pekerjaan;
3)
Teori
kepemimpinan
pengembangan
kontingensi, menjelaskan gaya kepemimpinan
organisasi sekolah kurang diperhatikan, antara
yang sesuai berdasarkan pengikut dan situasi;
lain: (1) peningkatan profesionalisme guru-
4)
guru
menggabungkan sifat, perilaku, dan teori
pengelolaan
dan
sekaligus
karyawan,
(2)
peningkatan
kesejahteraan guru-guru dan karyawan, (3)
Teori
integratif,
kontingensi.
perbaikan dan pengembangan sarana dan prasarana sekolah.
kepemimpinan
Mulyasa
(2004:19),
menjelaskan
bahwa kepemimpinan kepala sekolah berperan
Yukl (2001:4) menjelaskan tentang
sebagai motor penggerak sekaligus penentu
kepemimpinan sebagai suatu proses untuk
arah kebijakan sekolah yang akan menentukan
mempengaruhi orang lain, untuk memahami
cara pencapaian tujuan-tujuan sekolah dan
dan setuju dengan apa yang perlu dilakukan
pendidikan.
dan bagaimana tugas itu dilakukan secara
institusi satuan pendidikan, kepala sekolah
efektif, serta proses untuk memfasilitasi upaya
dituntut untuk selalu meningkatkan efektifitas
individu dan kolektif untuk mencapai tujuan
kinerjanya. Sebagai penggerak segala kebijakan
bersama. Terry (Kartini, 2010:57) berpendapat
di sekolah, kemampuan-kemmapuan yang
bahwa
harus dimiliki oleh kepala sekolah menurut
kepemimpinan
adalah
kegiatan
Sedangkan
sebagai
mempengaruhi orang-orang agar mereka suka
kepemimpinan
berusaha mencapai tujuan-tujuan kelompok.
(Wahjosumidjo, 2008: 385) adalah: 1) memiliki
Kepemimpinan dalam penelitian ini diartikan sebagai proses kepala sekolah dalam mempengaruhi, memahami, dan setuju dengan apa yang perlu dilakukan serta bagaimana
situasional,
pengelola
Tracey
kemampuan dasar atau keahlian; 2) kualifikasi pribadi; dan 3) kepribadian. Mulyasa
(2004:
98)
menjelaskan
beberapa peran yang harus dilakukan oleh
JURNAL PRAKTISI ADMINISTRASI PENDIDIKAN (JPAP) Volume 1 Number 1, Juli 2016
Page 55
seorang kepala sekolah, yaitu: 1) sebagai
efektivitas bagi sebuah organisasi (sekolah)
edukator; 2) sebagai manajer; 3) sebagai
apabila pemimpin organisasi dapat melakukan
administrator; 4) sebagai supervisor; 5) sebagai
beberapa hal berikut: 1) dapat memastikan
leader; 6) sebagai pencipta iklim kerja; 7)
tingkah
sebagai
diarahkan pada penyelesaian tugas; 2) mampu
wirausahawan;
dan
8)
sebagai
Maduratna
(2013)
menjelaskan peranan kepala sekolah sebagai pendidik mampu menciptakan iklim sekolah yang kondusif dengan memberikan dorongan, sebagai manajer dengan memberdayakan guru, sebagai administrator dengan mengelola administrasi,
sebagai
supervisor
dengan
melakukan pengawasan, sebagai pemimpin dengan
memberikan
motivator
dengan
yang
dikoordinasikan
dan
mempertahankan stabilitas dalam lingkungan
pembentuk motivasi kerja guru. Penelitian
laku
petunjuk, mengatur
yang bergejolak, dengan demikian dibutuhkan penyesuaian dan adaptasi yang segera pada kondisi lingkungan yang berubah; 3) dapat membantu koordinasi intern dari unit-unit lembaga
lainnya
khususnya
yang
selama
berbeda-beda,
masa
pertumbuhan
perubahan; dan 4) memainkan peran dalam mempertahankan susunan anggota yang stabil.
sebagai
Kepemimpinan kepala sekolah dalam
suasana
penelitian ini dilihat dari peran kepala sekolah
lingkungan dan suasana kerja.
dalam
Subandono (2011) juga menjelaskan
melaksanakan
tugasnya
untuk
mengembangkan organisasi sekolah dengan
bahwa aktivitas kepemimpinan kepala sekolah
berdasarkan
ada kaitannya dengan perkembangan sekolah
seharusnya dimiliki, yaitu: 1) keterampilan
sebagai suatu organisasi. Sekolah dengan
teknis, yang mengamati aspek-aspek teknis
tingkat perkembangan organisasi yang masih
pendidikan dan pengajaran; 2) keterampilan
dalam
sosial, yang mengamati keterampilan kepala
kategori
sederhana
aktivitas
keteramplan
sekolah
adalah:
keterampilan konseptual, yang mengamati
membangun
komunikasi,
manajemen,
program
bangun
kemitraan
wirausaha.
Dengan
keorganisasian, penguatan
penjaminan,
dan
pilar mem-
mengembangkan konsep
efisiensi
Dari beberapa teori yang dipaparkan sebelumnya, kepemimpinan dapat menjadikan
dan
3)
aspek-aspek manajerial. Metode Penelitian Jenis Penelitian Penelitian
pembiayaan, tetapi efektif dalam mencapai tujuan pendidikan.
berkomunikasi;
yang
kepemimpinan yang dominan dilaksanakan memperkokoh
dalam
dasar
dekatan berusaha
ini
kualitatif, untuk
mengembangkan
menggunakan
yaitu
pen-
penelitian
yang
mengungkapkan
dan
keadaan
riil
pada
saat
tertentu sehingga nantinya menjadi lebih
JURNAL PRAKTISI ADMINISTRASI PENDIDIKAN (JPAP) Volume 1 Number 1, Juli 2016
Page 56
Berdasarkan
lengkap dan lebih baik. Jenis penelitian yang peneliti lakukan adalah studi kasus, yakni
digunakan
menggambarkan
pendekatan
penelitian
kasus
dalam
sebagai
kondisi
obyek
seadanya
dan
kualitatif,
ini
yaitu
maka
untuk
memperoleh data, harus pula disesuaikan metode-metode yang dapat digunakan melalui
Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di Sekolah Dasar 1
Sandik,
Kecamatan
Batulayar,
Kabupaten Lombok Barat
pendekatan
,antara
lain:1)
terstruktur yang ditujukan kepada kepala 2)
observasi,
melakukan
suatu
pengamatan dan pencatatan secara sistematis
Informan
yang
akan
memberikan
informasi terkait kepemimpinan kepala sekolah dalam penelitian ini, antara lain: 1) pengawas sekolah; 2) guru; 3) tata usaha; 4) siswa; 5)
terhadap gejala/fenomena yang diselidiki; dan 3) dokumentasi, untuk mengumpulkan data dari sumber noninsani. Teknik Analisis Data Analisis
komite sekolah; dan 5) wali murid.
disesuaikan
Prosedur Penelitian Cara
kualitatif
wawancara, dengan menyusun pertanyaan sekolah;
Subjek Penelitian
dengan
penelitian
yang
dengan pendekatan yang dipakai. Adapaun
mendalam.
Negeri
dalam
pendekatan
data dengan
yang
digunakan
pendekatan
yang
digunakan yaitu analisis kualitatif dengan
penentuan
informan
menggunakan
teknik
adalah
langkah-langkah sebagai berikut: 1) Reduksi
purpose
data, dengan cara menerangkan dan memilih
sampling, yaitu dengan cara memilih orang
hal-hal
yang dapat memberikan penjelasan tentang
menampilkan data secara sederhaba dalam
kepemimpinan kepala sekolah. Penentuan
bentuk kata-kata, kalimat, tabel, matrik, dan
informan juga ditempuh dengan menggunakan
grafik; dan 3) Verifikasi data, menarik intisari
cara snowball sampling, yaitu informan kunci
dari data-data yang terkumpul ke dalam
menunjukkan menjelaskan
orang-orang masalah
yang
Display
data,
untuk
dapat
bentuk pernyataan kalimat dan memiliki data
akan
diteliti
yang jelas.
orang yang ditunjuk akan menunjuk orang lain
Pemeriksaan Keabsahan Data
bila keterangan yang diberikan masih kurang
Teknik Pengumpulan Data
2)
yang
kepemimpinan kepala sekolah, selanjutnya
jelas dan belum memadai.
pokok;
Pengecekan keabsahan data dilakukan untuk menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persiapan dan isu yang sedang dicari dan kemudian memusatkan diri pada hal-hal
JURNAL PRAKTISI ADMINISTRASI PENDIDIKAN (JPAP) Volume 1 Number 1, Juli 2016
Page 57
tersebut secara rinci. Pemeriksaan keabsahan
upaya
data dilakukan dengan berlandaskan pada: 1)
meningkatkan mutu pembelajaran. Kepala SDN
Kredibilitas;
1 Sandik bercita-cita menjadikan SDN 1 Sandik
2)
Transfermabilitas;
3)
memberdayakan
guru
dan
sebagai sekolah terbaik dari segi kualitas
Dependabilitas; dan 4) Konfirmabilitas.
maupun kuantitas dengan lulusan berkualitas.
Hasil Penelitian dan Pembahasan
Sebagai pengelola pendidikan, kepala
Gambaran Umum dan Latar Penelitian
SDN 1 Sandik bertanggung jawab penuh
Penelitian ini dilaksanakan di SDN 1
terhadap
keberhasilan
penyelenggaraan
Sandik, Desa Sandik, Kecamatan Batulayar,
kegiatan
pendidikan
dengan
Kabupaten Lombok Barat. SDN 1 Sandik
melaksanakan administrasi sekolah dengan
berdiri pada tahun 1957 di atas lahan seluas
seluruh substansinya. Kepala SDN 1 Sandik
7536 m2 terletak di jalan Pariwisata, Desa
bertanggung jawab terhadap kualitas sumber
Sandik, sebelah Timur Kantor Kepala Desa
daya
Sandik. Penduduk
menjalankan tugas-tugas pendidikan. Oleh
Desa Sandik
bermata
manusia
yang
ada,
cara
agar
mampu
pencarian sebagai pegawai, tukang, kusir, dan
karena itu, kepala SDN 1 Sandik
pedagang. Jarak Desa Sandik 7 km dari Kota
pengelola
Mataram. Gambaran mengenai SDN 1 Sandik
mengembangkan
meliputi: 1) visi sekolah; 2) Misi sekolah; 3)
terutama para guru ke arah profesionalisme.
Kesiswaan; 4) Kondisi sarana dan prasarana; 5) Kurikulum dan sistem pembelajaran; 6) Keuangan; 7) Guru dan staf; 8) Struktur organisasi dan 9) Manajemen sekolah.
mempunyai
kinerja
para
tugas
personal,
Tentang upaya yang dilakukan kepala SDN 1
Sandik,
Ni
Nengah
Restari
(guru),
menanggapi:
Hasil Penelitian Keefektifan Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Mengembangkan Organisasi Sekolah dilihat dari Keterampilan Teknis (Technical Skills) Implementasi keaktifan kepemimpinan kepala sekolah dalam upaya memajukan pendidikan di SDN 1
pendidikan
sebagai
Sandik dari segi
keterampilan teknis di antaranya pengelolaan guru, pengelolaan sarana dan prasarana, dan pengelolaan dana terus ditingkatkan. Kepala
Sebagai pimpinan formal, kepala sekolah bertanggung jawab atas tercapainya tujuan pendidikan melalui upaya menggerakkan para bawahan ke arah pencapaian tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Dalam hal ini, kepala sekolah mempunyai tugas melaksanakan fungsi-fungsi kepemimpinan, baik fungsi yang berhubungan dengan pencapaian tujuan pendidikan maupun penciptaan iklim sekolah yang kondusif bagi terlaksananya proses belajar mengajar yang efektif dan efisien.
sekolah mempunyai peran penting dalam JURNAL PRAKTISI ADMINISTRASI PENDIDIKAN (JPAP) Volume 1 Number 1, Juli 2016
Page 58
berbasis
Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah
guru,
(RAPBS), dan pengadaan buku-buku diakui oleh
merupakan tindakan kepala SDN 1 Sandik
Azhar (guru), di mana kepala SDN 1 Sandik
dalam upaya meningkatkan profesionalisme
selalu mengadakan koordinasi dan rapat
guru melalui berbagai cara seperti mendorong
dengan guru apabila akan menyusun Rencana
guru untuk memenuhi ketentuan UU No. 14
Anggaran Pendapatan
Tahun 2005, tentang Guru dan Dosen, yaitu
(RAPBS), mengadakan buku dan peralatan
dengan cara memberikan motivasi kepada guru
sekolah.
untuk memiliki sertifikasi guru. Kepala sekolah
transparan disampaikan kepada guru tanpa
mempunyai
dalam
ada yang ditutup-tutupi. Kebijakan yang terkait
mengembangkan sebuah sekolah, sehingga
dengan profesionalisme guru, oleh kepala
menjadi sebuah sekolah yang efektif.
sekolah
Implementasi
manajemen
dalam
pemberdayaan
sekolah
peran
Untuk efektif
penting
menciptakan
membutuhkan
pemimpinan
yang
sekolah
yang
kreativitas
ke-
memadai.
dan Belanja Sekolah
Penggunaan
sangat
pengembangan
anggaran
diperhatikan, kurikulum,
secara
seperti
penyediaan
program pengembangan sekolah. Terkait
Kreativitas
dengan
pengelolaan
pemimpin seperti itu dapat terlihat atau dapat
administrasi, kepala SDN 1 Sandik sangat tertib
muncul manakala pemimpin sekolah mampu
seperti apa yang diungkapkan oleh Ni Nengah
untuk
Restari (guru):
melakukan
perubahan-perubahan
tentang cara dan metode yang digunakan
lisan dan tulisan, serta bekerja sama dalam
Tertib administrasi khususnya dalam hal administrasi keuangan mendapat perhatian utama. Selain itu, buku induk siswa, pencatatan suratsurat serta dokumentasi pendidikan sangat pula diperhatikan, sehingga setiap dokumentasi tersimpan dengan rapi.
kelompok kerja.
Kepala SDN 1 Sandik sangat berupaya
dalam mengelola sekolah. Keterampilan teknis (technical skills) merupakan tindakan kepala sekolah dalam berinteraksi dengan orang lain, dengan indikator: mlayani orang lain, memberi dorongan kepada orang lain, berkomunikasi
memberdayakan
guru-guru
dalam
Keefektifan Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Mengembangkan Organisasi Sekolah dilihat dari Keterampilan Sosial (Social Skills)
melaksanakan proses pembelajaran yang baik,
Terkait dengan keterampilan sosial
dengan waktu yang ditetapkan, menjalin
(social skills), kepemimpinan kepala SDN 1
hubungan yang harmonis dengan masyarakat
Sandik
mengambil
agar bisa terlibat aktif dalam mewujudkan
keputusan. Kebijakan-kebijakan lain seperti
tujuan sekolah, bekerja sama dengan tim
pengadaan peralatan, penyusunan Rencana
secara koperatif, dan mewujudkan tujuan
transparan
dalam
lancar, produktif, menyelesaikan tugas sesuai
JURNAL PRAKTISI ADMINISTRASI PENDIDIKAN (JPAP) Volume 1 Number 1, Juli 2016
Page 59
dengan
Perubahan peran guru yang awalnya
ketentuan yang telah ditetapkan. Adapun
sebagai penyampai pengetahuan, pengalihan
beberapa hal yang telah dilakukan kepala
pengetahuan, dan pengalihan keterampilan
sekolah
serta merupakan satu-satunya sumber belajar,
sekolah
secara
untuk
masyarakat
produktif
sesuai
menggalang
terhadap
kepercayaan
sekolah
yaitu:
1)
berubah peran menjadi pembimbing, pembina,
komunikasi yang baik; 2) mengikuti kompetisi;
pengajar,
3) penghargaan kepada siswa; 4) peningkatan
pembelajaran, guru akan bertindak sebagai
hubungan dengan masyarakat; 5) pelaksanaan
fasilitator yang bersikap akrab dan penuh
pembelajaran yang bervariasi; 6) keterbukaan
tanggung jawab serta memperlakukan siswa
terhadap ide, saran dan kritikan; 7) profesi
sebagai mitra dalam menggali dan mengolah
orang tua diberdayakan dalam pembelajaran;
informasi menuju tujuan belajar yang telah
dan 8) kearifan dan komunikasi.
direncanakan.
Tujuan umum penelitian ini adalah memperoleh
gambaran
tentang
kepemimpinan kepala sekolah SDN 1 Sandik dalam menjalankan perannya menciptakan iklim
pelatih.
Dalam
kegiatan
SDN 1 Sandik memiliki guru profesional
Pembahasan
untuk
dan
organisasi
sekolah
yang
kondusif.
Keefektifan kepemimpinan kepala sekolah dalam mengembangkan organisasi dilihat dari beberapa keterampilan sebagai berikut:
yang menguasai: (a) kurikulum serta perangkat pedoman pelaksanaannya, (b) materi yang harus diajarkan, (c) mampu mengembangkan dan menggunakan berbagai metode bervariasi, (d)
mampu
menggunakan
mengembangkan berbagai
dan
macam
media
pembelajaran, (e) terampil menyelenggarakan evaluasi proses dan hasil kerja, (f) memiliki rasa tanggung
jawab
dan
dedikasi
terhadap
Keefektifan Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Mengembangkan Organisasi Sekolah Dilihat dari Keterampilan Teknis (Technical Skills)
tugasnya, dan disiplin dalam melaksanakan
Dalam kaitannya dengan keterampilan
mempunyai latar belakang pendidikan yang
teknis (technical skills) kepala SDN 1 Sandik
berbeda-beda. Pendidikan keguruan dan non
telah
keguruan ternyata berpengaruh pada iklim
memposisikan
ngambilan
keputusan
dirinya
dalam
partisipasif
peyang
tugasnya. Kepemimpinan
pembelajaran
di
kepala
sekolah.
sekolah
Selain
itu
melibatkan secara langsung semua warga
karakteristik dan strategi, pendekatan, dan
sekolah dan masyarakat untuk meningkatkan
penerapan kepemimpinan yang berbeda-beda
mutu
juga mempengaruhi iklim pembelajaran di
sekolah
pendidikan nasional.
berdasarkan
kebijakan
sekolah.
JURNAL PRAKTISI ADMINISTRASI PENDIDIKAN (JPAP) Volume 1 Number 1, Juli 2016
Page 60
Kepala sekolah berusaha membentuk dan
membina
lingkungan
guru
yang
manajemen
yang
profesional,
kondusif,
ramah
siswa,
kuat,
kurikulum
yang
yang
seimbang, penilaian pelaporan yang bermakna, pelibatan masyarakat yang tinggi. Sehingga dapat mencapai sekolah yang bermutu serta menjadikan sekolah yang maju dan berkualitas di Kecamatan Batulayar.
keterampilan
SDN sosial
1 yang
Sandik baik,
memiliki hal
ini
dikarenakan banyak pengalaman yang dimiliki dalam
hidupnya.
Konseptual
Kepala sekolah dalam membangun pendekatan dengan guru, staf, dan masyarakat melalui pendekatan formal maupun non formal. Pendekatan formal yang dibangun adalah dengan mengadakan pertemuan rutin setiap hari Sabtu dengan guru-guru dan staf dalam
rangka
membahas
kelemahan,
kekurangan, hambatan serta kendala-kendala
Keefektifan Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Mengembangkan Organisasi Sekolah Dilihat dari Keterampilan Sosial (Social Skills) Kepala
Dilihat dari Keterampilan (Conceptual Skills)
Pengalaman
beliau
sebelumnya saat menjadi seorang guru yang memiliki tugas dan tanggung jawab untuk
lain dalam proses belajar mengajar selama satu pekan. Pendekatan non formal yang dibangun kepala sekolah adalah dengan membuka pintu bagi orang tua siswa, guru, maupun siswa untuk membangun dialog. Untuk menambah kemampuan guru, kepala sekolah mengundang narasumber yang berkompeten untuk member input kepada guru.
siswa-siswanya
Pelayanan yang baik sesuai apa yang
sehingga hal inilah yang akhirnya membentuk
dibutuhkan siswa dan orang tua siswa menjadi
kompetensi sosial yang baik pada diri Kepala
hal utama yang perlu diperhatikan. Kepala
SDN 1 Sandik. Kompetensi sosial pada diri
sekolah
kepala SDN 1 Sandik terlihat dari sifat
pendidikan, mempromosikan sekolah dengan
kedermawan yang cukup baik, memiliki rasa
menyebar brosur-brosur penerimaan siswa
empati yang besar terhadap orang lain
baru, menyiapkan perangkat pembelajaran
disekitarnya, mampu memahami orang lain ,
guru, membina guru baru bersama guru senior
dan suka menolong orang lain. Kepala SDN 1
di dalam kelas selama satu semester. Dalam
Sandik aktif untuk melakukan inisiatif dalam
pengelolaan sarana dan prasarana, kepala
situasi
suatu
sekolah menunjuk wakil yang mengurus secara
komunikasi dan kontak soaial dan akan
khusus sarana dan prasarana sekolah mulai
menarik dirinya dari situasi tertentu yang dapat
dari pengadaan hingga pada perawatannya.
menyebabkan konflik.
Wakil yang ditunjuk diberi kewenangan untuk
mendidik
dan
sosial
mengajar
dengan
memulai
berusaha
memenuhi
fasilitas
mengajukan atau menyusun rencana anggaran Keefektifan Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Mengembangkan Organisasi Sekolah JURNAL PRAKTISI ADMINISTRASI PENDIDIKAN (JPAP) Volume 1 Number 1, Juli 2016
Page 61
terkait
dengan
kebutuhan
sarana
keterampilan dalam kegiatan sosial
dan
kemasyarakatan,
prasarana sekolah.
dalam
Simpulan dan Saran
mengorganisasi
elemen-
ekstern sekolah.
Keefektifan
kepemimpinan
3. Keterampilan Konseptual
kepala
Keterampilan
sekolah dalam mengembangkan organisasi kepala
keterampilan
elemen pendidikan intern maupun
Simpulan
sekolah,
(d)
merupakan sekolah
profil
yang
yang dimiliki oleh kepala sekolah
kepemimpinan
didasari
oleh
konseptual
terdiri
tiga
dari
berbagai
jenis
keterampilan dasar yang harus dimiliki oleh
keterampilan
kepala sekolah, antara lain:
dikelompokkan ke tiga kategori, yakni sebagai
1. Keterampilan Teknis Keterampilan
teknis
yang
berikut:
(a)
dapat memahami
kompleksitas pengelolaan organisasi
yang
dimiliki oleh kepala sekolah, meliputi
sekolah,
keterampilan
dapat
membuat keputusan pendidikan pada
tiga
level sekolah, dan (c) kemampuan
keterampilan utama, yakni sebagai
dalam membuat pemetaan struktur
berikut:
organisasi sekolah.
yang
dikelompokkan (a)
ke
dalam
keterampilan
dalam
menggunakan metode pengelolaan sekolah:
(b)
menggunakan sekolah,
keterampilan teknik
dan
pengetahuan
memiliki keterampilan
kemampuan
dalam
Saran Kepemimpinan
pengelolaan
(3) dan
dalam
(b)
kepala
sekolah
merupakan faktor yang berpengaruh penting dalam
pengembangan
organisasi
sekolah,
sehingga diperlukan kepala sekolah yang
dalam melakukan supervisi kelas.
mempunyai keterampilan teknis (technical
2. Keterampilan Sosial yang
skills), keterampilan sosial (social skills), dan
dimiliki oleh kepala sekolah terdiri
keterampilan konseptual (conceptual skills)
dari beberapa jenis keterampilan,
dalam mengembangkan organisasi sekolah
yang dapat dikelompokkan ke dalam
tersebut. Setiap kepala sekolah hendaklah
empat
senantiasa
Keterampilan
berikut:
kategori, (a)
membangun
sosial
yakni
keterampilan kerjasama
sebagai dalam dengan
personel sekolah, (b) keterampilan dalam
memotivasi
guru,
meningkatkan
kinerja
kepala
sekolah yang diawali dengan peningkatan keterampilan
manajerial
dan
juga
tidak
melupakan peningkatan keterampilan teknis,
(c)
JURNAL PRAKTISI ADMINISTRASI PENDIDIKAN (JPAP) Volume 1 Number 1, Juli 2016
Page 62
keterampilan
sosial,
dan
Vol I (1), hal 70-84e. Tersedia: http://ejournal.an.fisip-unmul.org. Diakses pada 11 November 2015.
keterampilan
konseptual kepala sekolah. Dalam menjalankan tugas sebagai kepala
sekolah,
bertanggungjawab
hendaknya dalam
selalu
menyelesaikan
pekerjaannya secara tepat waktu, selalu mengkomunikasikan
semua
permasalahan
dengan bijaksana baik dengan guru, siswa, orang tua/wali murid maupun dengan para pengambil
keputusan
diluar
sekolah.
Penmilihan dan pengangkatan kepala sekolah juga perlu diperhatikan melalui keterampilan yang dimiliki. Daftar Pustaka
Mulyasa. 2004. Menjadi Kepala Sekolah Profesional Dalam Konteks Menyukseskan MBS dan KBK. Jakarta: Rosdakarya. Permendiknas No. 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah. Wahjosumidjo, 2008. Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta: Rajagrafindo Persada.. Yukl,
Gary, 2001. Kepemimpinan Dalam Organisasi. Edisi ke Lima ( Budi Supriyanto, Penerjemah ) Jakarta: Indeks.
Adrianto, S. 2013. “Pengaruh Keterampilan Teknis, Keterampilan Sosial, Keterampilan Konseptual, Dan Keterampilan Manajerial Terhadap Kinerja Kepala Sekolah Dasar Negeri Di Wilayah Jakarta Pusat”. Jurnal Universitas Pendidikan Indonesia [Online], hal 291-298. Tersedia: http://download.portalgaruda.org/arti cle.php?article=201313&val=6657&titl e=. Diakses pada 11 November 2015. Kartono
Kartini, 2010. Pemimpin dan Kepemimpinan. Apakah Kepemimpinan Abnormal itu? Jakarta: Rajawali Pers.
Lussier, Robert N and Achua Christoper F. 2001. Leadership: Theory, Application Skill Development USA: South – Western College Publishing. Maduratna, M. 2013. “Peranan Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Efektivitas Kerja Guru Dan Pegawai Di Sekolah Dasar Negeri 015 Samarida”. Jurnal Administrasi Negara [Online], JURNAL PRAKTISI ADMINISTRASI PENDIDIKAN (JPAP) Volume 1 Number 1, Juli 2016
Page 63