1
Kebermaknaan Pendidikan Kecakapan… (Aji Samanta Kurniadi N)
KEBERMAKNAAN PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP MENJAHIT DI SKB SLEMAN TERHADAP WARGA BELAJAR DALAM AKTIVITAS BERWIRAUSAHA SEW MEANINGFULNESS OF LIFE SKILLS EDUCATION IN SKB SLEMAN RESIDENTS AGAINST LEARN IN ACTIVITIES ENTREPRENEURSHIP Oleh:
Aji Samanta Kurniadi Nyaman, Pendidikan Luar Sekolah
[email protected]
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk : 1) Mendeskripsikan bagaimana pelaksanaan
program
pendidikan
kecakapan
hidup
menjahit
di
SKB
Sleman.
2)
Mendeskripsikan hasil program pendidikan kecakapan hidup (PKH) menjahit di SKB Sleman terkait dengan aktivitas wirausaha warga belajar. 3) Mendeskripsikan dampak program PKH menjahit di SKB Sleman terkait dengan aktivitas wirausaha warga belajar. 4) Mendeskripsikan faktor yang mempengaruhi program PKH menjahit di SKB Sleman dalam upaya mendorong aktivitas wirausaha warga belajar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif kualitatif . Subyek penelitian yaitu warga belajar dan pengelola program PKH menjahit. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Sedangkan keabsahan data menggunakan trianggulasi sumber. Hasil penelitian ini diantaranya yaitu : 1) Pelaksanaan program pendidikan kecakapan hidup menjahit di SKB Sleman. 2) Hasil program PKH menjahit mencakup peningkatan pengetahuan, hasil produk, kecakapan personal, kecakapan sosial, kecakapan akademik, dan kecakapan vokasional. 3) Dampak ekonomi program PKH menjahit yaitu berkurangnya jumlah pengeluaran. Sedangkan dampak sosial yaitu perubahan perilaku, keterampilan, pengetahuan, sikap, status atau perubahan sosial, dan interaksi sosial warga belajar terhadap orang lain dan masyarakat luas. 4) Faktor pendukung yaitu tersedianya sarana, tutor berpengalaman, situasi dan lingkungan kondusif, dan tidak dipungut biaya. Sedangkan faktor penghambat yaitu jumlah sasaran terbatas, usia warga belajar berbeda-beda, kemampuan tutor yang kurang maksimal, dan pengetahuan warga belajar yang berbeda-beda.
Kata kunci: hasil program PKH, dampak program PKH, faktor PKH
2
Kebermaknaan Pendidikan Kecakapan… (Aji Samanta Kurniadi N)
Abstract This research aims to:1) describes how the implementation of life skills education program sewing in SKB Sleman. 2) Describe results of a life skills education program sew in SKB entrepreneurial activity related to Sleman citizens learn. 3) Describes the impact of the program on sewing education life skills SKB Sleman entrepreneurial activity related to citizens learn. 4) describe the factors that affect program education life skills sew in SKB Sleman in an attempt to encourage entrepreneurial activity, citizens learn. This research used the qualitative approach with qualitative, descriptive methods. The subject of research is a citizens learn and program manager PKH sewing. Using data collection techniques of observation, interview and documentation. Data analysis techniques using reduction data, display data, and the with drawal of the conclusion. While the validity of the data using triangular sources. The results of this research include: 1) the implementation of life skills education sewing program in SKB Sleman. 2) results of the program include increased sewing PKH knowledge, product results, personal skills, social skills, academic skills, and competence of the Polytechnic. 3) economic impact program PKH sewing is a reduced number of expenses. While the impact of social change behavior, attitudes, knowledge, skills, status or social change, and social interaction of citizens learning towards others and society. 4) factor endowments, namely the availability of means of experience tutor, the situation and the environment is conducive, and is free of charge. While the factors restricting the number of limited objectives, namely the age of citizens learning vary, the ability of a tutor, and insufficient knowledge of different learning citizens. Keywords: education life skills program results, program impact education life skills, education life skills factor.
3
Kebermaknaan Pendidikan Kecakapan… (Aji Samanta Kurniadi N)
Menurut
PENDAHULUAN Semakin maju suatu negara
dalam
Pratomo
artikelnya
yang
(2014) berjudul
semakin banyak orang yang terdidik
“Empat Sebab Jumlah Wirausaha
dan
yang
Indonesia Sulit Bertumbuh”, Ada
banyak
pula
orang
menganggur.
Tidak
adanya
empat sebab wirausaha sulit untuk
keseimbangan
antara
jumlah
bertumbuh di Indonesia. Pertama,
pengangguran, jumlah tenaga kerja,
sistem pendidikan tidak mendukung
dan lapangan kerja menyebabkan
seseorang menjadi wirausaha. Kedua,
banyaknya
wirausaha di Indonesia ingin sukses
permasalahan
perekonomian di Indonesia. Pada saat
secara
itulah mulai dirasakan pentingnya
wirausahawan
dunia wirausaha untuk mengurangi
masih pemula
jumlah pengangguran yang terjadi di
banyak hambatan di awal usahanya.
negara
Ketiga,
maju
dan
berkembang.
instan.
Pengusaha
atau
Indonesia
yang
di
akan menemukan
wirausaha
pemula
kerap
Pembangunan akan lebih berhasil jika
terlalu ambisius. Keempat, wirausaha
ditunjang oleh wirausahawan yang
kecil minim inovasi.
dapat
membuka
lapangan
kerja
Kurangnya
karena kemampuan pemerintah sangat
kecakapan
terbatas.
mereka
Seorang wirausaha yang tidak memiliki
kreatifitas
hidup,
sulit
untuk
pendidikan menyebabkan memperoleh
bahkan menciptakan sebuah usaha.
dalam
Banyaknya
maka
Indonesia
yang
kecakapan hidup di sekolah formal
dilakukan akan mudah gugur dalam
yang belum diterapkan. Lembaga
persaingan
Jiwa-jiwa
formal seharusnya bisa memberikan
wirausaha memang penting ada dalam
pendidikan kecakapan hidup yang
diri seorang wirausaha yang ingin
sesuai
sukses. Bila kita tidak memiliki jiwa
masyarakat, tapi ada kenyataannya
wirausaha atau keahlian lain maka
pendidikan kecakapan hidup masih
kita
kurang.
mengembangkan kemungkinan
bisa
pengangguran.
usahanya
besar
usaha
pasar.
menjadi
seorang
pengangguran karena
untuk
di
pendidikan
perkembangan
4
Kebermaknaan Pendidikan Kecakapan… (Aji Samanta Kurniadi N)
Departemen
Pendidikan
Nasional membagi life skills menjadi
teknis untuk bekerja atau membentuk usaha bersama.
4 jenis yakni : 1) kecakapan personal (personal
skills)
kecakapan
yang
mengenal
mencakup diri
(self
Pelaksanaan pelatihan yang belum sesuai dengan manajemen program
pelaksanaannya
awareness) dan kecakapan berfikir
merupakan
rasional, 2) kecakapan sosial (social
pendidikan kecakapan hidup belum
skills),
bisa
3)
kecakapan
akademik
(academic skills), dan 4) kecakapan
dikatakan
berhasil
kenapa
dengan
maksimal.
vokasional (vocational skills) (Anwar, 2004: 28).
masalah
juga
Di Yogyakarta banyak sekali lembaga baik Formal maupun Non
Menurut Depdiknas (2003)
Formal yang mengadakan program
dalam Anwar (2004: 21) mengatakan
pendidikan kecakapan hidup. Salah
bahwa ciri pembelajaran life skill
satu lembaga yang peneliti ambil
yaitu
sebagai
terjadi
kebutuhan
proses
belajar,
identifikasi
terjadi
proses
penyadaran untuk belajar bersama,
tempat
penelitian
yaitu
Lembaga SKB Sleman yang berlokasi di darah Berbah Kabupaten Sleman.
terjadi keselarasan kegiatan belajar
Penyelenggaraan program ini
untuk mengembangkan diri, belajar,
di SKB Sleman bertujuan untuk
usaha mandiri, usaha bersama, terjadi
meningkatkan
proses
belajar dan warga belajar juga mampu
penguasaan
personal, vokasional,
kecakapan
kecakapan akademik,
kewirausahaan, pemberian
sosial, manajerial,
terjadi
proses
pengalaman
dalam
menjadi
pengetahuan
seorang
warga
wirausahawan
setelah selesai mengikuti program pelatihan. Dengan
demikian
melakukan pekerjaan dengan benar,
adanya
menghasilkan produk bermutu, terjadi
menunjukkan bagaimana dampak dari
proses interaksi saling belajar dari
program
ahli,
penilaian
pertanyan besar yang muncul adalah
pendampingan
bagaimana dampak penyelenggaraan
terjadi
kompetensi,
proses serta
pengkajian
tersebut.
yang
perlu
Maka
dapat
sebuah
program kecakapan hidup menjahit
5
Kebermaknaan Pendidikan Kecakapan… (Aji Samanta Kurniadi N)
bagi warga belajar dan apa saja faktor
sumber. Subyek penelitian diperlukan
pendorong dan penghambat dalam
sebagai pemberi keterangan mengenai
pelaksanaan program.
informasi dan data untuk menjawab
Berdasarkan latar belakang
pertanyaan penelitian.
yang telah dipaparkan di atas maka peneliti
akan
membahas
“Kebermaknaan
tentang
Pemilihan informan
sampel
benar-banar
atau
jatuh
pada
Pendidikan
subyek yang benar-benar menguasai
Kecakapan Hidup Menjahit Di SKB
situasi sosial yang diteliti (obyek),
Sleman
maka merupakan keuntungan bagi
Terhadap
Warga
Belajar
Dalam Aktiivitas Berwirausaha”.
peneliti karena tidak memerlukan
METODE PENELITIAN
banyak
Jenis Penelitian
penelitian cepat selesai (Sugiyono
Penelitian penelitian pendekatan
ini
merupakan
deskriptif kualitatif
memberikan
lagi
sehingga
2009: 57).
dengan
Berdasarkan hal diatas maka
dapat
yang menjadi sibyek penelitian dari
lengkap
penelitian ini adalah warga belajar
yang
deskripsi
sampel
mengenai hasil dari penelitian.
yaitu peserta program dan pengelola
Waktu dan Tempat Penelitian
program PKH menjahit. Pemilihan
Penelitian ini dilakukan di
subyek-subyek tersebut dimaksudkan
SKB Sleman Kecamatan Berbah,
agar diperoleh informasi data yang
Kabupaten
sebanyak-banyaknya.
Sleman.
Penelitian
Hal
ini
dilakukan dari bulan Februari 2015
dilakukan agar data yang diperoleh
sampai Oktober 2015.
dapat dipercaya serta sesuai dengan
Subyek Penelitian
informasi yang dibutuhkan.
Sumber data (informan) bisa
Dalam
penelitian
kualitatif
berupa orang, dokumentasi (arsip),
tidak menggunakan istilah populasi,
atau
tetapi
berupa
kegiatan.
Dalam
oleh
Spradley
dinamakan
penelitian,
“social situation” atau situasi sosial
teknik
yang terdiri atas tiga elemen yaitu:
sampling. Sampling digunakan untuk
tempat (place), pelaku (actors), dan
menjaring informasi dari berbagai
aktivitas (activity) yang berinteraksi
menentukan peneliti
subyek menggunakan
6
Kebermaknaan Pendidikan Kecakapan… (Aji Samanta Kurniadi N)
secara sinergis. Situasi sosial tersebut,
Instrumen
dapat
Pengumpulan Data
dinyatakan
sebagai
obyek
penelitian. Pada situasi sosial atau
dan
Peneliti
Teknik
kualitatif
obyek penelitian ini peneliti dapat
human
mengamati secara mendalam aktivitas
menetapkan fokus penelitian, memilih
(activity) orang-orang (actors) yang
informan
ada pada tempat (place) tertentu
melakukan
(Sugiyono, 2009: 297-298).
menilai kualitas data, analisis data,
Prosedur Penelitian
menafsirkan
Penelitian dilakukan dengan
instrumen,
sebagai
sebagai
berfungsi
sumber
data,
pengumpulan
kesimpulan
data
dan
atas
data,
membuat temuannya
wawancara awal menganai program
(Sugiyono, 2009: 306). Instrumen
PKH menjahit di SKB Sleman untuk
dalam
menyusun
penelitian.
pedoman sederhana berupa pedoman
Kemudian setelah proposal selesai
wawancara dan dokumentasi. Dimana
dilanjutkan
dengan
pedoman-pedoman
instrumen
penelitian.
Peneliti
selanjutnya mengambil
data atau
proposal
pembuatan
infrmasi ke lapangan dan dimulailah pelaksanaan
pengumpulan
penelitian
digunakan
ini
merupakan
tersebut
sebagai
akan
alat
untuk
mengumpulkan data terkait dengan permasalahan yang akan diteliti.
data.
Pada
penelitian
kualitatif,
Pengumpulan data dilakukan dengan
pengumpulan data dilakukan pada
wawancara dan dokumentasi. Data
natural
penelitian diperoleh melalui teknik
alamiah), sumber data primer, dan
pengumpulan data yang digunakan
teknik
disertai dengan pedoman penelitian.
banyak pada observasi berperanserta
Pengolahan data dilakukan sejak awal
(participan observation), wawancara
pengambilan
akhir
mendalam (in depth interview), dan
Penelitian
dokumentasi (Sugiyono, 2009: 309).
penelitian
Menurut
data
pengumpulan mendeskripsikan
hingga
data. hasil
setting
(kondisi
pengumpulan
Michael
data
Quinn
yang
lebih
Patton
secara mendalam setelah semua data
(2006: 1) data hasil observasi terdiri
diolah.
dari deskripsi mendalam mengenai kegiatan suatu program, perilaku para
7
Kebermaknaan Pendidikan Kecakapan… (Aji Samanta Kurniadi N)
peserta, aksi para staf, dan interaksi
penelititan kualitatif (Sugiyono, 2009:
antarmanusia secara luas yang dapat
329). Dokumentasi merupakan teknik
menjadi
pengumpulan
bagian
dari
pengalaman
data
dengan
program.
pengambilan data yang diperoleh
Wawancara adalah suatu metode
melalui dokumen-dokumen seperti
pengumpulan
foto,
data
yang
berupa
arsip-arsip,
serta
laporan
pertemuan dua orang atau lebih secara
kegiatan. Informasi yang bersifat
langsung untuk bertukar informasi
dokumentatif sangat bermanfaat guna
dan ide dengan tanya jawab secara
pemberian
lisan sehingga dapat dibangun makna
keseluruhan
dalam suatu topik tertentu, Prastowo
informasi
(2010) dalam (Prastowo, 2012:212).
mengenai lembaga serta kegiatannya.
Wawancara
Teknik Analisis Data
dilakukan
untuk
memperoleh informasi dari semua
gambaran dalam yang
mendapatkan
lebih
diperoleh
dari
Pendidikan
dengan
menggunakan
Hidup
mendalam
Pada penelitian kualitatif, data
pihak yang terlibat dalam kegiatan Kecakapan
secara
berbagai
sumber, teknik
Menjahit yang dilaksanakan di SKB
pengumpulan data yang bermacam-
Sleman.
ini
macam (triangulasi), dan dilakukan
wawancara
secara terus menerus sampai datanya
Dalam
penelitian
menggunakan
semistruktur. Hal ini dikarenakan wawancara tersebut sudah termasuk
jenuh (Sugiyono, 2009: 333). Analisis
data
dilakukan
dalam kategori in-depth interview,
dengan melakukan rencana analisis
dimana dalam pelaksanaannya lebih
dimana memetakan informasi yang
bebas
dikumpulkan.
bila
dibandingkan
dengan
Selanjutnya
wawancara terstruktur. Selain itu
menafsirkan
dalam wawancara ini pihak yang
menarik kesimpulan dari hasil yang
diwawancarai dimintai pendapat dan
telah dipaparkan tersebut. Setelah
ide-idenya.
ditarik kesimpulan maka peneliti
Studi
penelitian
lalu
merupakan
memberikan rekomendasi terhadap
pelengkap dari penggunaan metode
hasil temuan berupa dampak program
observasi
dokumen
hasil
peneliti
dan
wawancara
dalam
8
Kebermaknaan Pendidikan Kecakapan… (Aji Samanta Kurniadi N)
pendidikan kecakapan hidup yang
membangun koordinasi yang baik
telah terlaksana.
dengan penyelenggara program,
PEMBAHASAN
peserta
Pembahasan Analisis
Dampak
didik
mampu
mengenai
meningkatkan keterampilan dan
Pendidikan
inovasi sendiri, dan memonitor
Kecakapan Hidup Menjahit Di SKB
sendiri
Sleman
dilakukannya.
Terhadap
Aktivitas
kegiatan
yang
Hasil
program
Wirausaha Warga Belajar yaitu :
pendidikan
kecakapan
hidup
1. Pelaksanaan Program Pendidikan
menjahit mencakup peningkatan
Kecakapan Hidup Menjahit di
pengetahuan,
SKB Sleman
kacakapan personal warga belajar,
Program
pendidikan
hasil
produk,
kecakapan
kecakapan sosial warga belajar,
hidup ini diselenggarakan dalam
kecakapan akademik warga belajar
rangka
dan kecakapan vokasional warga
untuk
perempuan
agar
kemampuan potensi
pemberdayaan memiliki
belajar. Peningkatan pengetahuan
mengambangkan
yang dimiliki warga belajar setelah
dirinya
khususnya
mereka
mengikuti
pelatihan
dibidang keterampilan menjahit.
menjahit yaitu cara mengambil
Pendidikan
hidup
ukuran yang benar, cara membuat
dilaksanakan pada bulan Oktober
pola yang benar, dan juga teori-
2014
teori tentang menjahit. Seperti
kecakapan
selama
20X
pertemuan. hidup
pernyataan dari ibu “HY” selaku
menjahit yang dilaksanakan oleh
warga belajar bahwa pengetahuan
SKB
di
menjahit meningkat, sebelumnya
Sleman,
tidak tahu cara mengambil ukuran,
Yogyakarta. Tindak lanjut dari
sekarang menjadi tahu dan bisa
pelaksanaan program pendidikan
mengambil ukuran untuk membuat
kecakapan hidup menjahit yaitu
dres sendiri. Meskipun baru berani
peserta
melaksanakan
membuat
dres
kegiatan usaha secara kelompok
keluarga
aja.
atau
pernyataan dari ibu “LU” selaku
Pendidikan
kecakapan
Sleman
Kecamatan
dilaksanakan Pakem,
dapat
individu,
peserta
mampu
untuk Begitu
dipakai juga
9
Kebermaknaan Pendidikan Kecakapan… (Aji Samanta Kurniadi N)
tutor pendidikan kecakapan hidup
pengetahuan
menjahit
menjahit :
wanita dalam hal mengambil
“dapat membuat pola rok,
ukran,
membuat
blus, gamis, dan kebaya
benar,
teori
dapat membuat pola rok,
praktik
blus, gamis, dan kebaya”.
pernyataan
Program
Pendidikan
pola
yang
menjahit,
dan
langsung.
Seperti
dari
“SM”
selaku 2. Hasil
baju
ibu
warga
belajar
keterampilan menjahit :
Kecakapan Hidup Menjahit di
“Sebelumnya
SKB
dengan
pernah
Warga
masih belum mahir mas,
Sleman
Aktivitas
Terkait
Wirausaha
sudah
menjahit
tapi
Belajar
setelah
mengikuti
a. Peningkatan Pengetahuan
menjahit bisa membuat
Peningkatan pengetahuan yaitu
pola,
sebuah hasil proses dimana
benar, cara menjahit yang
seseorang
benar dan masih banyak
telah
melakukan
yang
lagi mas”
sebuah aktivitas. Peningkatan mennjahit warga belajar dapat
mengukur
b. Hasil Produk
dilihat saat pelatihan dan setelah
Produk merupakan sebuah hasil
pelatihan
dari
selesai.
Terdapat
suatu
peningkatan teori pengetahuan
pembelajaran.
menjahit
juga
setelah
mengikuti
mereka
program Hasil
digunakan
produk sebagai
pelatihan.
penilaian terhadap kinerja baik
Peningkatan tersebut menjadi
tutor maupun warga belajar.
tolak ukur dalam mengetahui
Karena dengan adanya hasil
keberhasilan program menjahit.
produk
Cara mengukur tingkat teori
program
pengetahuan menjahit
warga
membuktikan secara nyata hasil
belajar dilakukan secara lisan
kegiatannya. Hasil produk dari
dan
belajar
pelatihan menjahit antara lain
meningkatkan
warga belajar mampu membuat
dapat
praktik.
Warga
yang
nyata,
tersebut
maka mampu
10
Kebermaknaan Pendidikan Kecakapan… (Aji Samanta Kurniadi N)
rok span, blus muslim, kebaya jawa,
dan
gaun.
Seperti
c. Kecakapan Personal Kecakapan personal merupakan
peryataan dari ibu “LU” selaku
sebuah
warga belajar.
mencakup
kecakapan tentang
yang mengenal
“ warga belajar mampu
diri sendiri dan berfikir rasional.
membuat rok span, blus
Berfikir
muslim, kebaya jawa, dan
mengetahui
kelebihan
gaun.”
kekurangan
kita.
Dalam
rasional
seperti dan
Kelebihan
membuat
produk
warga belajar setelah mengikuti
warga
belajar
pelatihan menjahit yaitu mempu
melakukan secara mandiri tidak
membuat produk sendiri tanpa
dengan bimbingan dari tutor
bimbingan dan menerima jasa
menjahit. Hal tersebut agar
menjahit baju. Warga belajar
warga
mampu
juga mengetahui kekurangan
meningkatkan rasa percaya diri
yang ada pada dirinya seperti
dalam membuat suatu produk.
belum mampu memotong bahan
Pihak
baju dengan lacar. Kecakapan
tersebut,
belajar
SKB
Sleman
hanya
membantu pemasaran produk
personal
dari warga belajar saat ada
meningkatkan rasa percaya diri
pameran. Hal itu karena pihak
warga belajar seperti mampu
SKB Sleman belum memiliki
memberikan
kerja sama antar toko pakaian
teman-teman yang lain. Seperti
sehingga tidak memiliki relasi
pernyataan
untuk
selaku warga belajar.
pemasaran
produk.
juga
mampu
semangat dari
ibu
buat “RD”
Seperti pernyataan ibu “M”
“mengetahui kekurangan
selaku warga belajar.
yaitu cara motong belum
“membantunya pameran
melalui
waktu
di
Sleman, kalo selain itu belum
ada
pemasaran”
bantuan
lancar, tahu
kelebihan nanti
sombong” d. Kecakapan Sosial
tidak dikira
11
Kebermaknaan Pendidikan Kecakapan… (Aji Samanta Kurniadi N)
Kecakapan sosial merupakan
mampu mengikuti pelatihan dan
sebuah
yang
memperolah
cara
dibuktikan dengan nilai dan
berkomunikasi dengan empati
produk. Warga belajar juga
dan bekerja sama dengan orang
mampu melakukan identifikasi
lain. Sebagai warga belajar
kebutuhan.
pelatihan
menjahit,
wajib
akademik berupa hasil produk
memiliki
kecakapan
sosial
juga banyak dihasilkan warga
kecakapan
mencakup
bagaimana
hasil
yang
Kecakapan
dalam berkomunikasi dengan
belajar.
konsumen. Cara yang dilakukan
kecakapan
oleh
dibuktikan dengan bagaimana
pihak
SKB
menumbuhkan berwirausaha
dalam motivasi
yaitu
dengan
memberikan
cara
Peningkatan
warga
dalam
akademik
belajar
juga
mampu
menguasai teori dan praktik, sehingga
dalam
melakukan
berkomunikasi langsung agar
ujian mereka dapat berhasil.
mampu
Dalam melakukan tes untuk
menyemangati
diri
sendiri. Seperti pernyataan ibu
mengetahui
“LU” selaku tutor menjahit
program, pihak SKB Sleman
bahwa
melakukan dengan cara tes
pembelajaran
ketercapaian
berkomunikasi dilakukan secara
tertulis dan praktik.
bersamaan diawal pertemuan
f. Kecakapan Vokasional
pembelajaran menjahit.
Kecakapan
e. Kecakapan Akademik Kecakapan
akademik
vokasional
merupakan sebuah kecakapan sering
yang
dalam
pelaksanaan
dikenal dengan sebutan berfikir
pembelajarannya
ilmiah. Kecakapan akademik
dengan potensi sumber daya
biasanya sudah lebih mengarah
alam maupun sumber
kepada
manusiannya.
kegiatan
akademik.
Kegiatan
akademik
dalam
pelatihan
menjahit
yaitu
bagaimana
warga
belajar
disesuaikan
daya
Kecakapan
vokasional
juga
karakteristik
tertentu
memiliki seperti
tanggung jawab yang diberikan
12
Kebermaknaan Pendidikan Kecakapan… (Aji Samanta Kurniadi N)
tutor pada warga belajar sebagai
mengembangkan
usaha
pelatihan kecakapan vokasional.
menjahitnya,
sudah
Pada kecakapan vokasional juga
banyak pelajaran yang beliau
sering
peroleh
diartikan
sebagai
kecakapan berwirausaha atau kecakapan
yang
meningkatkan
berfungsi kesejahtraan
setelah
mengikuti
Program
Pendidikan
pelatihan. 3. Dampak
Kecakapan Hidup Menjahit di
masyarakat. Pihak SKB Sleman
SKB
juga menanamkan kecakapan
Aktivitas
vokasional berupa rasa taggung
Belajar yaitu
jawab sebagai warga belajar.
a. Dampak
Selain
menanamkan
rasa
karna
Sleman
Belajar
terkait
dengan
Wirausaha
Warga
Ekonomi
Warga
Setelah
Mengikuti
bertanggung jawab, tutor dan
Program PKH Menjahit
pihak SKB juga melaksanakan
Program
program pembelajaran secara
diselenggarakan dalam rangka
demokratis agar sesuai dengan
untuk
kriteria kecakapan vokasional
perempuan
agar
yang
kemampuan
mengembangkan
berlaku.
secara
Pembelajaran
demokratis
merupakan
menjahit
pemberdayaan memiliki
juga
potensi diri khususnya dalam
karakteristik
hal menjahit sehingga memiliki
kecakapan vokasional penyelanggaraan
PKH
dalam
program.
kompetensi sendiri
berwirausaha
untuk
meningkatkan
Dengan memenuhi karaktristik
kesejahtraan keluarga. Program
kecakapan vokasional
pendidikan
penyelenggaraan
dalam
maka
akan
menjahit
kecakapan tahun
2014
hidup yang
memperoleh perubahan dalam
diselenggarakan di Kecamatan
kecakapan vokasional
Pakem
warga
dilaksanakan
belajar. Seperti pernyataan dari
memberikan
ibu “SM” selaku warga belajar
keterampilan
bahwa
cara
beliau
bersemangat
semakin untuk
dengan
pembelajaran menjahit
berwirausaha.
serta
Dampak
ekonomi program pendidikan
13
Kebermaknaan Pendidikan Kecakapan… (Aji Samanta Kurniadi N)
kecakapan
hidup
menjahit
dalam
keseharian.
Semakin
belum terlihat secara besar,
meningkatnya kecakapan sosial
hanya meningkat secara kecil.
yang dimiliki,
Dibuktikan
dengan
belajar
peningkatan
keuangan
tetapi
meningkatkan interaksi sosial
musiman,
karena
harus
dalam kehidupannya. Seperti
menunggu orderan dari anak
apa yang diungkapkan oleh
yang
“RD” selaku
ingin
adanya
masuk
sekolah.
maka
akan
mampu
warga
belajar
Seperti pernyataan dari ibu
bahwa
“RD” selaku
membantu keluarga saya dalam
warga
belajar
beliau
warga
ingin
dapat
bahwa beliau belum berani
membantu
meringankan
membuka usaha jahit, beliau
kebutuhan
ekonomi
hanya membuat pakaian buat
keluarganya.
keluarga saja sehingga belum terlihat
adana
keuangan,
peningkatan
tetapi
jumlah
4. Faktor
yang
Mempengaruhi
Program PKH Menjahit a. Faktor
Pendorong
pengeluaran berkurang karena
Penghambat
bisa
Keterampilan Menjahit
membuat
baju
untuk
keluarga sendiri.
Pembelajaran
Berdasarkan pengamatan, faktor
b. Dampak Sosial Warga Belajar Setelah
dan
Mengikuti
Program
PKH Menjahit
pendukung
sosial
program
pendidikan
kecakapan
hidup
kegiatan
pelatihan pendidikan kecakapan hidup
Dampak
dalam
menjahit
adalah
tersedianya bahan dan alat, tutor yang memiliki
kompetensi
menjahit bagi warga belajar
menjahit, tidak dipungut biaya,
berkaitan
dan sebagainya. Adanya tutor
dengan
perubahan
perilaku,
keterampilan,
yang
pengetahuan,
dan
menjahit dan berpangalaman
sikap.
memiliki
kompetensi
Perubahan sosial yang terjadi
serta
terhadap warga belajar akan
pembelajaran
mempengaruhi
faktor yang sangat mendorong
kehidupannya
mampu juga
melakukan menjadi
14
Kebermaknaan Pendidikan Kecakapan… (Aji Samanta Kurniadi N)
pelatihan.
Seperti
yang
diungkapkan oleh bapak “S” selaku
tutor
bahwa
pendorongnya
faktor
diantaranya
materi
karena
kemampuan
warga belajar berbeda. b. Faktor yang Mendorong Peserta Didik
untuk
Mengikuti
tersedia dana, tersedianya bahan
Pembelajaran
dan alat, tersedianya tutor yang
Menjahit
berkompeten
ada
Faktor pendorong peserta didik
dari
dalam mengikuti pembelajaran
serta
dukunngan
Keterampilan
instansi/lembaga terdekat.
keterampilan
Adapun
penghambat
adanya dukungan dari berbagai
dalam keterampilan menjahit
pihak, motivasi belajar yang
berdasarkan pengamatan yang
tinggi,
peneliti
adalah
mudah dipahami warga belajar
terbatasnya sasaran dan juga
serta adanya sertifikat setelah
masih usia warga belajar ada
warga
yang
program pendidikan kecakapan
faktor
lakukan
lebih
dari
50
tahun
cara
menjahit
yaitu
mengajar
belajar
yang
lulus
sehingga harus bersabar dalam
hidup
proses pembelajaran. Seperti
pernyataan dari ibu “M” selaku
yang diungkapkan oleh bapak
warga belajar yaitu salah satu
“S”
selaku
bahwa
menjahit.
dari
Seperti
tutor
menjahit
faktor pendorong peserta didik
terdapat
faktor
mengikuti pelatihan karena cara
penghambat antaralain sasaran
tutor
terbatas,
dimengerti oleh warga belajar
sehingga
banyak
lain
yang
masyarakat
mengajarnya
mudah
lainnya.
membutuhkan harus menunggu giliran, ada warga belajar yang
KESIMPULAN DAN SARAN
usianya lebih dari 50 tahun
Kesimpulan dan saran dalam
sehingga agak menghambat dan
penelitian mengenai Analisis Dampak
lokasi pelatihan jauh dari SKB
Pendidikan
Sleman,
dan
Menjahit Di SKB Sleman Terhadap
bersabar
dalam
tutor
harus
memberikan
Kecakapan
Hidup
15
Kebermaknaan Pendidikan Kecakapan… (Aji Samanta Kurniadi N)
Aktivitas Wirausaha Warga Belajar
2. Hasil
program
yaitu :
kecakapan
Kesimpulan
mencakup
Berdasarkan hasil penelitian
pendidikan
hidup
menjahit peningkatan
pengetahuan,
hasil
produk,
tentang analisis dampak pendidikan
kacakapan personal warga belajar,
kecakapan hidup menjahit di SKB
kecakapan sosial warga belajar,
Sleman terkait aktivitas wirausaha
kecakapan akademik warga belajar
warga
dan kecakapan vokasional warga
belajar
maka
ditarik
kesimpulan sebagai berikut :
belajar.
1. Pelaksanaan Program Pendidikan
3. Dampak
program
pendidikan
Kecakapan Hidup Menjahit di
kecakapan hidup menjahit di SKB
SKB Sleman
Sleman terkait aktivitas wirausaha
Program
pendidikan
kecakapan
warga belajar. Dampak ekonomi
hidup ini diselenggarakan dalam
program
rangka
hidup
untuk
perempuan
pemberdayaan
agar
kemampuan potensi
memiliki
mengambangkan dirinya
khususnya
pelatihan menjahit
kecakapan
yaitu
jumlah
pengeluaran
keuangan
mulai
berkurang.
Dampak
sosial
pelatihan
menjahit
yaitu
status
sosial,
dibidang keterampilan menjahit.
peningkatan
Tindak lanjut dari pelaksanaan
peningkatan kepedulian sosial, dan
program
peningkatan
pendidikan
kecakapan
kemampuan
hidup menjahit yaitu peserta dapat
membelajarkan ilmu kepada orang
melaksanakan
lain.
kegiatan
usaha
Kecakapan
sosial
yang
secara kelompok atau individu,
diperoleh warga belajar dalam
peserta
pembelajaran pelatihan menjahit
mampu
koordinasi
yang
membangun baik
dengan
merupakan
bekal
warga
penyelenggara program, peserta
belajar
didik
kemampuan
sosialnya
keterampilan dan inovasi sendiri,
berhubungan
dan
dan memonitor sendiri kegiatan
dengan orang lain dan masyarakat
yang dilakukannya.
luas.
mampu
meningkatkan
untuk
bagi
meningkatkan dalam
berinteraksi
16
Kebermaknaan Pendidikan Kecakapan… (Aji Samanta Kurniadi N)
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi program
pendidikan
kecakapan
warga belajar secara berkala untuk melihat
secara
mendalam
hidup menjahit di SKB Sleman
permasalahan dan kesulitan yang
terkait aktivitas wirausaha warga
dialami oleh warga belajar setelah
belajar.
program pelatihan selesai.
Faktor
pendidikan
pendorong
kecakapan
hidup
Bagi
Warga
menjahit yaitu adanya ketersediaan
berperan
sarana pembelajaran yang lengkap,
pembelajaran
tersedianya
tutor
dilaksanakan
berpengalaman
dalam
pembelajaran,
yang kegiatan
situasi
Belajar
aktif
senantiasa
dalam
proses
keterampilan agar
yang mampu
mengimplementasikan hasil belajar
dan
dengan
baik.
lingkungan yang kondusif serta
belajar
mampu
menyenangkan, adanya motivasi
menjahit dengan modal pengetahuan
dari dalam diri warga belajar
yang
sendiri untuk mengikuti pelatihan
meningkatkan ekonomi keluarga.
menjahit, dukungan dari berbagai
DAFTAR PUSTAKA
pihak terkait, dan tidak dipungut
Andi Prastowo. (2010). Menguasai Teknik-teknik Koleksi Data Penelitian Kualitatif. Jogjakarta: DIVA Press
biaya. Faktor penghambat dalam proses
pendidikan
kecakapan
hidup menjahit antaralain jumlah sasaran yang terbatas, usia warga
Diharapkan
warga
membuka
usaha
dimiliki
agar
mampu
Anwar. (2004). Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skills Education). Bandung: Alfabeta.
belajar yang berbeda-beda bahkan ada pula yang berusia diatas 50 tahun, dan pengetahuan warga belajar yang berbeda. Saran Bagi Pengelola perlu adanya polapola pembinaan dan pemantauan yang dilakukan oleh pihak SKB selaku penyelenggara
pelatihan
terhadap
Pratomo. (2014). 4 Sebab Jumlah Wirausaha Indonesia Sulit Bertumbuh. Dalam http://www.merdeka.com yang diakses pada tanggal 01 Desember 2014 pukul 19.45 Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta
17
Kebermaknaan Pendidikan Kecakapan… (Aji Samanta Kurniadi N)