PERBEDAAN PERSEPSI ANTARA SISWA SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA TERHADAP PEMBELAJARAN GURU PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN (Studi Pada Siswa Kelas VIII di SMP Negeri 1 Ngawi dengan SMP Ma’arif Ngawi) Yoyok eko suseno S1 Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Surabaya Email:
[email protected] Dosen Pembimbing: Fifukha Dwi Khory, S.Pd.,M.Pd. ABSTRAK Peran guru di sekolah negeri maupun swasta sangat penting dalam proses belajar mengajar. Keberhasilan suatu pembelajaran tidak lepas dari peranan guru, yang akan menimbulkan sebuah persepsi siswa. Suatu persepsi yang bersifat baik terhadap pembelajaran pendidikan jasmani akan berpengaruh terhadap tercapainya tujuan pembelajaran yang maksimal, maka persepsi disini harus ditunjang dengan adanya minat dan motivasi dari siswa yang mengikuti secara aktif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi tentang persepsi siswa terhadap pembelajaran guru pendidikan jasmani di SMPN 1 Ngawi dan SMP Ma’Arif Ngawi. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan penelitian dengan jenis penelitian deskriptif kualitatif (non eksperimen). Variabel dalam penelitian ini adalah persepsi siswa (variabel bebas) dan pembelajaran guru pendidikan jasmani dan olahraga (variabel terikat). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN 1 Ngawi dan SMP Ma’Arif Ngawi. Sampel dalam penelitian ini adalah 2 kelas dari SMPN 1 Ngawi, kelas VIII F dan VIII G dan 2 kelas dari SMP Ma’Arif Ngawi dari kelas VIII, kelas VIII A dan VIII B. Hasil analisis persepsi siswa terhadap pembelajaran guru pendidikan jasmani dan olahraga di SMP Negeri dan SMP Swasta terdapat perbedaan yang signifikan. Perbedaan tersebut di tunjukan dari perbandingan thitung dan t-tabel dengan nilai thitung 3,176 > nilai ttabel 1,645. Untuk lebih jelas dapat juga dilihat dari hasil perbedaan nilai rata-rata persepsi, untuk kelompok siswa negeri memiliki nilai rata-rata sebesar 43,78 dan persepsi untuk kelompok siswa swasta memiliki nilai rata-rata sebesar 41,71. Dengan demikian dapat di simpulkan, bahwa ada perbedaan persepsi antara siswa sekolah negeri dan swasta terhadap pembelajaran guru pendidikan jasmani dan olahraga pada siswa di SMPN 1 Ngawi dan siswa SMP Ma’arif Ngawi. Kata Kunci : Persepsi, Pembelajaran Guru pendidikan jasmani dan Sekolah Negeri dan Swasta
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan ketetapan Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada BAB I pasal (3) di dalamnya dibahas tentang:Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mewujudkan tujuan pendidikan perlu diadakan suatu lembaga pendidikan seperti sekolah. Sekolah merupakan sebuah lembaga yang dirancang untuk pengajaran siswa. Pemerintah pusat dan pemerintah daerah wajib memberikan layanan dan kemudahan, serta menjamin terselengaranya pendidikan yang bermutu bagi setiap warga negara tanpa diskriminasi (UU RI No.20 tahun 2003 tentang SISDIKNAS pasal 11). Sekolah yang di selenggarakan oleh pemerintah itu disebut dengan sekolah negeri. Sekolah negeri diselenggarakan untuk memberikan pendidikan sesuai dengan tujuan pendidikan murni. Ada juga sekolah yang diselenggarakan non pemerintah disebut sekolah swasta, sekolah swasta mungkin untuk anak-anak dengan kebutuhan khusus ketika pemerintah tidak bisa memberi sekolah khusus pada mereka; seperti sekolah keagamaan, yaitu sekolah Islam, sekolah Kristen dan yang lain-lainnya. Sekolah negeri dan swasta mempunyai karakteristik yang berbeda. Sekolah swasta diselenggarakan untuk memenuhi kebutuhan khusus yang tidak bisa diberikan sekolah negeri, misalnya pendidikan keagamaan yang mendalam atau pendidikan keolahragaan yang mempelajari olahraga lebih dalam. Dalam kurikulum pendidikan terdapat beberapa mata pelajaran salah satuanya adalah pendidikan jasmani dan olahraga. Pendidikan Jasmani dan olahraga. Menurut Nadisah (1992:15) adalah bagian secara umum yang berlangsung melalui aktivitas yang melibatkan mekanisme gerak tubuh manusia yang menghasilkan pola-pola perilaku pada individu yang bersangkutan. Dengan demikian pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan yang menunjang perkembangan siswa melalui aktivitas jasmani. Pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan merupakan bagian yang terpenting dari proses pendidikan secara keseluruhan yang pola pencapaian tujuannya menggunakan aktivitas jasmani. Tujuan pendidikan jasmani dan olahraga yang ingin dicapai meliputi tujuan dari segi kognitif, afektif, dan psikomotor. Untuk mewujudkan tercapainya pendidikan nasional melalui mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan, peran seorang guru pendidikan jasmani yang profesional sangat dibutuhkan. Hal ini sudah ditetapkan dalam UU Nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Peran guru di sekolah negeri maupun swasta sangat penting dalam pembelajaran pendidikan jasmani olahraga, dan kesehatan. Keberhasilan suatu pembelajaran tidak lepas dari peranan guru yang akan menimbulkan sebuah persepsi siswa. Suatu persepsi yang bersifat baik terhadap pembelajaran jasmani akan berpengaruh terhadap tercapainya tujuan pembelajaran yang maksimal. Maka persepsi di sini harus di tunjang adanya minat dan motivasi dari siswa yang berada di sekolah negeri maupun swasta yang mengikuti atau berkecimpung secara aktif, oleh karena hal itu sangat berpengaruh terhadap tercapainya hasil pembelajaran yang maksimal. Minat merupakan keinginan yang timbul dari diri siswa untuk mengikuti sesuatu yang di senangi karena minat akan muncul apabila siswa senang terhadap sesuatu objek tertentu. Setelah itu dengan adanya minat dalam diri siswa maka motivasi akan muncul dengan sendirinya tanpa adanya paksaan dari pihak luar sebab motivasi merupakan suatu pendorong untuk mengikuti atau melakukan yang disenangi atau di minati. Maka dengan persepsi siswa dapat diketahui kefektifan pembelajaran pendidikan jasmani. Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh proses penginderaan, yaitu merupakan proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alat indera. Karena itu proses persepsi tidak dapat
lepas dari proses penginderaan terutama indera penglihatan dan indera pendengaran, dan proses penginderaan terjadi setiap saat, yaitu pada waktu individu menerima stimulus yang mengenai dirinya melalui alat indera, yaitu mata, telinga, hidung, lidah, kulit. Maka dari uraian di atas peneliti mengangkat permasalahan dengan judul “Perbedaan Persepsi Antara Siswa Negeri dan Swasta Terhadap Pembelajaran Guru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan” B. Rumusan Masalah Dari Latar Belakang masalah tersebut di atas, maka penulis dapat merumuskan permasalahan dalam penelitian ini adalah: “Apakah ada perbedaan persepsi antara siswa negeri dan swasta terhadap pembelajaran guru pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan yang mengajar di sekolah negeri dan sekolah swasta” C. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi tentang persepsi siswa terhadap pembelajaran guru pendidikan jasmani yang mengajar di sekolah negeri dan sekolah swasta. D. Manfaat dari Penilitian ini Adalah: 1. Bagi sekolah, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi kepada sekolah sehingga dapat dijadikan masukan dan pertimbangan bagi sekolah dalam mengambil kebijakan – kebijakan terhadap pembelajaran guru di sekolah yang bersangkutan. 2. Bagi guru, memberikan informasi dalam peningkatan pengetahuan dan peningkatan profesional untuk meningkatkan mutu pendidikan. 3. Bagi peneliti, menambah pengetahuan tentang bagaimana persepsi siswa terhadap pembelajaran pendidikan jasmani dan olahraga di sekolah. 4. Bagi peneliti lain, dapat dipakai sebagai informasi lanjutan. E. Definisi Operasional 1. Definisi Operasional a. Persepsi Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh penginderaan. Penginderaan merupakan suatu proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alat penerima yaitu alat indera (Jausi, 2010). Yang di maksud dalam penelitian ini adalah suatu anggapan dari seseorang dalam memahami informasi tentang lingkungannya melalui panca indera seperti halnya siswa dalam berargumen tentang pendidikan jasmani dan olahraga dari segi tujuan, landasan dan manfaat melalui penggelihatan dan pendengaran mereka. b. Siswa Sekolah Negeri dan Sekolah Swasta Siswa Sekolah Negeri adalah siswa yang bersekolah pada lembaga pemerintah, dimana pemerintah pusat dan pemerintah daerah wajib memberikan layanan dan kemudahan, serta menjamin terselenggaranya pendidikan yang bermutu bagi mereka tanpa diskriminasi. Siswa Sekolah Swasta adalah siswa yang bersekolah pada lembaga non-pemerintah. Sekolah swasta untuk anak-anak dengan kebutuhan khusus ketika pemerintah tidak bisa memberi sekolah khusus bagi mereka; keagamaan, seperti sekolah Islam, sekolah Kristen dan lain-lain, atau sekolah yang memiliki standar pendidikan yang lebih tinggi atau berusaha untuk mengembangkan prestasi pribadi lainnya.
c. Pembelajaran Guru Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Pendidikan jasmani olahraga, dan kesehata adalah suatu proses pendidikan yang manfaatkan aktivitas jasmani yang direncanakan secara sistematik bertujuan untuk mengembangkan dan meningkatkan individu secara organik, nouromuskuler, kognitif, dan emosional dalam kerangka sistem pendidikan nasional. F. Asumsi Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitan yang sudah dikemukakan, peneliti berasumsi bahwa siswa memiki persepsi yang berbeda-beda. Siswa diharapkan untuk mengisi angket dengan benar. G. Keterbatasan Mengingat masalah yang akan dihadapi dan untuk menghindari meluasnya lingkup pembahasan dalam penelitian ini maka perlu dikemukakan keterbatasan-keterbatasan sebagai berikut: 1. Penelitian ini hanya dibatasi pada persepsi siswa terhadap pembelajaran guru pendidikan jasmani. 2. Penelitian terbatas pada siswa SMPN 1 Ngawi dan SMP Ma’arif Ngawi khususnya kelas VIII. 3. KAJIAN PUSTAKA A. Persepsi 1. Pengertian persepsi Kehidupan individu tidak dapat lepas dari lingkungannya, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial, sejak individu dilahirkan, sejak itu pula individu langsung berhubungan dengan dunia luarnya, sejak itu pula individu menerima langsung stimulus atau rangsang dari luar dirinya. persepsi menurut peneliti adalah suatu anggapan, pandangan dan proses mengartikan suatu objek tertentu dalam lingkungan yang di sekitarnya. Salah satunya persepsi siswa terhadap pembelajaran guru pendidikan jasmani, olahhraga, dan kesehatan. 2.
Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi a. Faktor Fungsional, adalah faktor yang berasal dari kebutuhan, pengalaman masa lalu dan halhal yang termasuk apa yang kita sebut sebagai fakto-faktor personal. Faktor personal yang menentukan persepsi adalah objek-objek yang memenuhi tujuan individu yang melakukan persepsi. b. Faktor Struktural, adalah faktor yang berasal semata-mata dari sifat. Faktor struktural yang menentukan persepsi menurut teori Geslalt bila kita ingin mempersepsikan sesuatu, kita mempersepsikannya sebagai sesuatu keseluruhan. Bila kita ingin memahami sesuatu peristiwa kita dapat meneliti faktor- faktor yang terpisah, kita harus memandangnya dalam hubungan keseluruhan B. Pembelajaran Guru Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan Pendidikan Jasmani dan olahraga menurut Nadisah (1992:15) adalah bagian secara umum yang berlangsung melalui aktivitas yang melibatkan mekanisme gerak tubuh manusia yang menghasilkan pola-pola perilaku pada individu yang bersangkutan. Dengan demikian pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan yang menunjang perkembangan siswa melalui aktivitas jasmani. Pendidikan jasmani di sekolah mempunyai arti penting bagi pendidikan secara keseluruhan untuk mencapai tujuan pendidikan jasmani memanfaatkan aktifitas jasmani sebagai sasaran utama untuk meningkatkan gerak dasar di sekolah. Dengan pendidikan jasmani siswa di harapkan menguasai gerakan-gerakan yang di ajarkan secara efektif dan efisien.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan jasmani, olahraga, dan keshatan adalah suatu proses pendidikan yang manfaatkan aktivitas jasmani yang direncanakan secara sistematik bertujuan untuk mengembangkan dan meningkatkan individu secara organik, nouromuskuler, kognitif, dan emosional dalam kerangka sistem pendidikan nasional. Tujuan Pendididkan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Tujuan pendidikan jasmani adalah membentuk karakter moral yang kuat, meningkatkan kesehatan, kebugaran dari aktifitas keterampilan gerak dan nilai yang terkandung di dalamnya serta menerapkan pola hidup sehat. Fungsi Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Keshatan Fungsi pendidikan jasmani dan olahraga adalah menjadikan fungsi sistem tubuh lebih baik, meningkatkan fungsi syaraf dan otot, mengembangkan kemampuan koordinasi, memahami pengetahuan dan menyesuaikan diri dengan lingkungan serta mengembangkan respon yang sehat terhadap aktifitas jasmani dan rekreasi. C. Sekolah Negeri dan Swasta Sekolah Negeri merupakan sebuah lembaga yang di rancang untuk pengajaran siswa. Pemerintah dan pemerintah daerah wajib memberikan layanan dan kemudahan, serta menjamin terselengaranya pendidikan yang bermutu bagi setiap warga Negara tanpa diskriminasi (UU RI No.20 tahun 2003 tentang SISDIKNAS pasal 11). Selain itu terdapat pula sekolah non-pemerintahan, yang disebut sekolah swasta. Sekolah swasta untuk anak-anak dengan kebutuhan khusus ketika pemerintah tidak bisa memberi sekolah khusus terhadap mereka contoh; sekolah keagamaan, seperti sekolah Islam, sekolah Kristen, dan lain-lain, atau sekolah yang memiliki standar pendidikan yang lebih tinggi atau berusaha untuk mengembangkan prestasi pribadi lainya D. Hipotesis Berdasarkan rumusan masalah dan penjelelasan dalam penelitiaan ini maka hipotesis dari penelitian ini adalah: Ada perbedaan persepsi antara siswa negeri dan swasta terhadap pembelajaran guru pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan. METODE PENELITIAN Dalam Penelitian ini penulis menggunakan Penelitian dengan Jenis Penelitian Survei (Non Eksperimen), Penelitian Survei adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok. Kuesioner berisi sejumlah pertanyaan yang harus dijawab oleh responden (Maksum, 2008: 16). A. Variabel Penelitian Variabel menurut Maksum (2009:5) adalah suatu konsep yang memiliki variabilitas atau keragaman. Sedangkan konsep itu sendiri adalah abstraksi atau penggambaran dari suatu fenomena atau gejala tertentu. Secara garis besar, variabel ada dua macam, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi, sementara variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi. Dalam penelitaian ini terdapat dua variabel bebas dan satu variabel terikat yaitu: 1.
Variabel Bebas (X) : Persepsi siswa sekolah negeri dan persepsi siswa sekolah swasta.
2. Variabel Terikat( Y) : Pembelajaran guru pendidikan jasmani dan olahraga Teknik Pengumpulan Data Metode pengumpulan data non-tes meliputi wawancara, angket, observasi, dan studi dokumentasi. Angket adalah serangkaian pertanyaan yang digunakan untuk mengungkap informasi, baik menyangkut fakta atau pendapat. Pertanyaan bersifat terbuka apabila responden memiliki keleluasaan untuk memberikan jawaban. Sementara pertanyaan yang bersifat tertutup apabila jawaban dari responden sudah diarahkan pada pilihan jawaban yang tersedia (Maksum, 2008: 59). Langkah-langkah yang digunakan oleh peneliti yaitu: 1. 2. 3.
Penelitian membagikan angket pada tiap sampel. Dari setiap sampel diperoleh jawaban sesuai dengan pertanyaan yang diberikan. Dari semua jawaban siswa tersebut merupakan data yang diperoleh dalam penelitian ini Teknik pengumpulan data menggunakan angket. Setelah data terkumpul yaitu berupa kuesioner atau angket, terdiri dari 10 item pertanyaan yang di adopsi dari skripsi Jausi (2005). Kemudian data tersebut kita analisis untuk mengetahui apakah ada perbedaan persepsi siswa terhadap guru pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan. B. Teknik Analisis Data Setelah data terkumpul untuk mengetahui adanya perbedaan persepsi siswa melakukan beberapa analisis. Adapun penjabaran analisis yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Mean
M
x N
Keterangan: M
:Mean
x
: Jumlah total nilai dalam distribusi
N
: Jumlah individu (Maksum, 2009: 27)
2.
Standart Deviasi
SD
d
2
N
Keterangan: SD
: Standar Deviasi
N
: Jumlah individu
d
: Deviasi (Maksum, 2009: 28)
3.
Uji-T
t
M1 M 2 S2 S2 N1 N 2
Keterangan: M1
= Mean pada distribusi sampel 1
M2
= Mean pada distribusi sampel 2
S12
= Nilai varian pada distribusi sampel 1
S22
= Nilai varian pada distribusi sampel 2
N1
= jumlah individu pada sampel 1
N2
= Jumlah individu pada sampel 2 (Maksum, 2009: 42)
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Analisa hasil penelitian akan dikaitkan dengan tujuan penelitian sebagaimana yang telah dikemukakan pada Bab I, maka dapat diuraikan dengan deskripsi data dan hasil pengujian hipotesis. Deskripsi data yang akan disajikan berupa data yang diperoleh dari hasil skor jawaban angket persepsi siswa negeri dengan siswa swasta terhadap pembelajaran guru pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan pada siswa di SMPN 1 Ngawi dan SMP Ma’arif Ngawi. Adapun yang menjadi sampel penelitian pada penelitian ini yaitu berjumlah 103 siswa yang dibagi menjadi dua kelompok yaitu untuk kelompok siswa negeri berjumlah sebanyak 57 siswa. Sedangkan untuk kelompok siswa swasta dengan jumlah sebanyak 46 siswa. Dalam perhitungan analisis data ini peneliti menggunakan dua jenis teknik perhitungan yaitu perhitungan manual dan menggunakan program komputer SPSS (Statistical Product and Service Solution) yang dijadikan sebagai pengecekan terhadap hasil data penelitian. A.
Deskripsi Data Pada deskripsi data ini peneliti membahas tentang rata-rata, simpangan baku, nilai tertinggi, dan terendah tes angket tentang persepsi siswa negeri dengan siswa swasta terhadap pembelajaran guru pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan pada siswa di SMPN 1 Ngawi dan SMP Ma’arif Ngawi. Setelah data penelitian tentang hasil jawaban angket persepsi siswa negeri dengan siswa swasta terhadap pembelajaran guru pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan terkumpul kemudian peneliti melakukan analisa perhitungan pada penelitian ini yang dilakukan dengan menggunakan program SPSS 15.00 for Windows terlihat bahwa ada perbedaan persepsi siswa negeri dengan siswa swasta terhadap pembelajaran guru pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan pada siswa kelas VIII di SMPN1 Ngawi dengan SMP Ma’arif Ngawi. Berdasarkan analisis dengan perhitungan statistik yang dilakukan menggunakan program SPSS 15.00 for Windows maka didapatkan deskripsi data dari hasil penelitian yang dapat dijabarkan sebagai berikut :
Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Persepsi Siswa Negeri Dengan Siswa Swasta Terhadap Pembelajaran Guru Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan Pada Siswa di SMPN 1 Ngawi dan SMP Ma’arif Ngawi Persepsi siswa Deskriptif
Siswa Negeri
Siswa Swasta
Rata-rata / Mean
43,78
41,71
Standart Deviasi (SD)
2,66
4,40
Nilai Terendah
36,00
30,00
Nilai Tertinggi
49,00
49,00
Berdasarkan hasil analisis tabel 4.1 di atas maka dapat diketahui bahwa persepsi siswa untuk kelompok siswa Negeri VIII di SMP Negeri 1 Ngawi memiliki nilai rata-rata sebesar 43,78. Dengan standart deviasi sebesar 2,66. Dengan nilai terendah sebesar 36. Untuk nilai tertinggi sebesar 49. Sedangkan persepsi siswa untuk kelompok siswa swasta kelas VIII di SMP Ma’arif Ngawi memiliki nilai rata-rata sebesar 41,71. Dengan standart deviasi sebesar 4,4. Dengan nilai terendah sebesar 30. Untuk nilai tertinggi sebesar 49. B. Analisis Data Pada bagian ini akan dikemukakan pengujian hipotesis berdasarkan dari hasil tabulasi data yang diperoleh dari tanggapan siswa tentang angket persepsi yang telah diberikan kepada responden. Kemudian hasil tabulasi data diolah dan dianalisis dengan menggunakan bantuan program SPPS 15 for windows untuk menguji hipotesis yang sudah diajukan sebelumnya. Untuk menjawab hipotesis yang telah diajukan, maka uji analisis yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah uji-t independent t-test (beda antar kelompok). Sedangkan nilai yang digunakan dalam perhitungan uji-t independent merupakan nilai dari masing-masing kelompok (persepsi siswa negeri dengan persepsi siswa swasta) terhadap pembelajaran guru pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan dalam mengikuti pembelajaran pendidikan jasmani. Adapun penyajian datanya dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut ini. Tabel 4.3 Hasil Perhitungan Uji-t Antar Kedua Kelompok Variabel
thitung
ttabel
Kesimpulan
Persepsi siswa negeri dengan siswa swasta terhadap pembelajaran guru pendidikan jasmani dan olahraga
3.176
1.645
Signifikan
Sumber : lampiran 6 dan lampiran 7 out put SPSS.15.00 for windows Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 4.3 diatas maka dapat diketahui sebagai berikut :
1.
Menentukan hipotesis statistik Ho : thitung < ttabel berarti tidak ada perbedaan persepsi siswa negeri dengan siswa swasta terhadap pembelajaran guru pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan pada siswa kelas VIII di SMPN 1 Ngawi dengan SMP Ma’arif Ngawi. Ha : thitung > ttabel
Berarti ada perbedaan persepsi siswa negeri dengan siswa swasta terhadap pembelajaran guru pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan pada siswa kelas VIII di SMPN 1 Ngawi dengan SMP Ma’arif Ngawi
C. Pembahasan Pembahasan ini akan membahas tentang perbedaan persepsi siswa negeri dengan siswa swasta terhadap pembelajaran guru pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan pada siswa kelas VIII di SMPN 1 Ngawi dengan SMP Ma’arif Ngawi. Dari hasil penelitian dan perhitungan deskriptif dapat diketahui persepsi siswa untuk kelompok siswa negeri kelas VIII di SMPN 1 Ngawi memiliki nilai rata-rata sebesar 43,78. Dengan standart deviasi sebesar 2,66. Dengan nilai terendah sebesar 36,00. Untuk nilai tertinggi sebesar 49,00 dengan kriteria skor termasuk kategori baik. Sedangkan persepsi siswa untuk kelompok siswa swasta kelas VIII di SMP Ma’arif memiliki nilai rata-rata sebesar 41,71. Dengan standart deviasi sebesar 4,40. Dengan nilai terendah sebesar 30,00. Untuk nilai tertinggi sebesar 49,00, dengan kriteria skor kategori baik. Berdasarkan perbedaan perhitungan deskriptif pada persentase skor jawaban angket tentang persepsi siswa maka dapat diketahui bahwa persepsi negeri memiliki nilai yang lebih tinggi di bandingkan dengan persepsi siswa di sekolah swasta terhadap pembelajaran guru pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan. Untuk mengetahui keberartian nilai koefisien uji beda dua rata-rata antara kelompok siswa negeri dan siswa swasta maka dilakukan dengan uji-t. Dari hasil perhitungan uji-t menunjukkan bahwa nilai thitung (2,146) lebih besar dari ttabel (1,970) dengan menggunakan taraf signifikan 5%. Sehingga dengan demikian maka Ha diterima dan Ho ditolak. Jadi ada perbedaan persepsi siswa negeri dengan siswa swasta terhadap pembelajaran guru pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan pada siswa kelas VIII di SMPN 1 Ngawi dengan SMP Ma’arif Ngawi. Dengan demikian terbukti bahwa persepsi siswa terhadap mata pelajaran pendidikan jasmani di sekolah negeri lebih baik dari pada di sekolah swasta, ini dikarenakan guru pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan di sekolah swasta dalam memberikan tugas selama proses pembelajaran sulit dimengerti oleh siswa. Hal ini diperkuat dengan hasil jawaban angket tentang persepsi siswa, dimana siswa negeri memiliki hasil skor jawaban angket yang lebih baik dibandingkan dengan siswa swasta. Khususnya pada indikator proses pembelajaran aspek pelaksanaan evaluasi. Maka dalam penelitian ini terdapat perbedaan persepsi antara siswa negeri dan siswa swasta dalam mengikuti pembelajaran pendidikan jasmani yaitu persepsi siswa negeri lebih baik dibandingkan dengan persepsi siswa swasta. SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan rumusan masalah dan hasil penelitian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa : 1.
Persepsi siswa negeri memiliki nilai yang lebih tinggi di bandingkan dengan persepsi siswa di sekolah swasta terhadap pembelajaran guru pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan pada siswa di SMPN 1 Ngawi dan siswa SMP Ma’arif Ngawi. Persepsi untuk kelompok siswa negeri memiliki nilai rata-rata sebesar 43,78 dan persepsi untuk kelompok siswa swasta memiliki nilai rata-rata sebesar 41,71.
2.
Dari hasil analisis beserta penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara persepsi siswa SMPN 1 Ngawi dan siswa SMP Ma’arif Ngawi terhadap pembelajaran guru pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan.
B. Saran Berdasarkan dari hasil penelitian dan pembahasan dalam penelitian ini, diberikan saran yang diharapkan dapat memperbesar manfaat hasil penelitian ini. Saran tersebut ditujukan kepada guru pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan di SMP Ma’arif Ngawi dan SMPN 1 Ngawi sebagai yaitu sebagai berikut: 1. 2.
Untuk guru pendidikan jasmani dan olahraga di SMP Ma’arif Ngawi agar dalam setiap memberikan tugas-tugas sekolah harus lebih diperjelas agar siswa lebih paham dan lebih mengerti. Untuk guru pendidikan jasmani dan olahraga di SMPN 1 Ngawi tetap selalu meningkatkan kualitas pendidikan
DAFTAR RUJUKAN
Abdullah, A. & Manadji, A. 1994. Proyek Pembinaan dan Peningkatan Mutu Tenaga Kependidikan. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Antok, H. 2010. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi terbrntuknya Persepsi. (http://miklotof. wordpress.com/ 2010 /07 /30 /faktor-faktor -yang -mempengaruhi -terbentuknya -persepsi/). Diakses pada tanggal 8 Juni 2011 Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Husdarta & Saputra Y.M. 1999. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Isjoni. 2009. Cooperative Learning. Bandung: Alfabeta. Jausi. 2010. Persepsi Peserta Didik Terhadap Pembelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan di SMA/MA Sekecamatan Lenteng Sumenep. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya. Eggen & Kauchak. 1998. Pengertian Pembelajaran. (http:// blog. Persimpangan .com/ blog/2007/08/06/ pengertian -pembelajaran/). Diakses pada tanggal 8 Juni 2011. Krench, D. & Crutchfild, S. 2010. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi terbentuknya Persepsi. (http://miklotof. wordpress.com/ 2010 /07 /30 /faktor-faktor -yang -mempengaruhi -terbentuknya -persepsi/). Diakses pada tanggal 8 Juni 2011 Krisna. 2009. Pengertian dan Ciri-Ciri Pembelajaran. (http://krisna1.blog.uns.ac.id/2009/10/19/pengertian-dan-ciriciri-pembelajaran/). Diakses pada 8 tanggal Maret 2011. Maksum, A. 2008. Metodologi Penelitian Dalam Olahraga. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya. Maksum, A. 2009. Statistik Dalam Olahraga. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya.
Mushbihin, A. 2011. Persepsi Siswa Terhadap Pembelajaran Guru Pendidikan Jasmani SMPN 1Sumberrejo. Skripsi Tidak Diterbitkan. Surabaya : Jurusan Pendidikan Olahraga FIK Unesa. Nadisah. (1992). Perkembangan Kurikulum Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan. Nurhasan, dkk. 2005. Petunjuk Praktis Pendidikan Jasmani. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya Press. Ratumanan, T.G. 2004. Belajar dan Pembelajaran. Surabaya: Unesa University Press. Tim Penyusun. 2006. Panduan penulisan dan Penilaian Skripsi. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya.
Undang-Undang Republik Indonesia nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. (http:// www.google.co.id/ #hl=id&q= undang-undang +guru+ dan+dosen&oq=undang=undang+guru+dan+dosen&aq=0&aqi=g6&aql=&gs_sm=c&gs_upl=634383l 683180l0l104l68l2l31l31l1l1333l19315l2.2.4.3.2.4.1.11&fp=3eb28525e9b8942e&biw=1024&bih=57 8). Diakses pada tanggal 8 juni 2011 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20.(2003) Tentang Sistem Pendidikan Nasional, (http://www. dikti.go.id.Archiv 2007/UUno20th2003-Sisdiknas.htm) Diakses 7 Oktober 2011. Riduan. 2002. Dasar-Dasar Statistika. Bandung: Alvabeta. Soemosasmito, S. 1994. Pedoman PPL Pendidikan Jasmani bagi Praktikan, Guru Pamong, dan Supervisor. Surabaya: Margodadi Enterprise. Suherman, A. (1999). Dasar-Dasar Penjaskes. Departemen Pendidikan Kebudayaan. Valentine, N. (2011). Lebih Tegas Memilih Sekolah Negeri atau Sekolah Swasta. (http://noviavalentina.blogspot.com/2011/05/lebih-tegas-memilih-sekolah-negeri-atau.html)