EKSPERIMENTASI PENGGUNAAN ALAT PERAGA UNTUK MATERI PECAHAN PADA SISWA KELAS III SD NEGERISE-GUGUS SADEWA KECAMATAN PETANAHAN TAHUN 2012/2013 Anisa Maylina; Bambang Priyo Darminto; Dita Yuzianah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo e-mail:
[email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan prestasi belajar matematika siswa yang menggunakan media pembelajaran dengan menggunakan alat peraga dengan prestasi belajar matematika siswa yang menggunakan media pembelajaran non alat peraga pada materi pecahan pada siswa kelas III SD Negeri Se-gugus Sadewa Kecamatan Petanahan Tahun 2012/2013. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas III SD Negeri Se-Gugus Sadewa Kecamatan Petanahan Tahun 2012/2013. Dengan teknik simple random sampling dipilih dua sekolah sebagai sampel penelitian. Satu sekolah sebagai kelas eksperimen dan satu sekolah sebagai kelas kontrol. Pengumpulan data dilakukan dengan metode tes kemudian dilakukan analisis untuk merumuskan hasil penelitian. Pada akhir pembelajaran ketiga kelas sampel diberi tes akhir dengan menggunakan instrumen yang sama yang telah diuji validitas, reliabilitas, taraf kesukaran, dan daya pembedanya. Metode tes dilakukan untuk memperoleh data nilai akhir setelah diberi perlakuan pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, analisis data dengan uji normalitas, uji kesamaan dua varians (uji homogenitas), dan uji hipotesis menggunakan uji t. Berdasarkan uji beda dua rata-rata (uji pihak kanan) dengan taraf signifikasi 5%, diperoleh thitung = 0,14 ˂ 0,15 = ttabel . Sedangkan dengan melihat nilai rata-rata dari kedua kelompok di mana rerata kelas eksperimen 67,5 dan rata-rata kelas kontrol . Kesimpulan dari penelitian adalah prestasi belajar matematika siswa dengan media pembelajaran menggunakan alat peraga tidak lebih baik dibanding prestasi belajar matematika dengan menggunakan media pembelajaran non alat peraga pada sub pokok bahasan pecahan.
Kata kunci: pembelajaran, alat peraga, non alat peraga, prestasi belajar, pecahan PENDAHULUAN Pelajaran matematika dipandang sebagai pelajaran yang kurang diminati, ditakuti bahkan dihindari oleh sebagian besar siswa. Pada umumnya prestasi belajar matematika masih rendah. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005: 313), matematika didefinisikan sebagai ilmu tentang bilangan-bilangan, hubungan antara bilangan, dan prosedur operasional yang digunakan dipenyelesaian masalah mengenai bilangan. Siswa diminta untuk memahami bagaimana untuk memecahkan setiap permasalahan yang ada dalam matematika dengan menggunakan beberapa media
Ekuivalen: Eksperimentasi Penggunaan Alat peraga untuk materi pecahan pada siswa kelas III SD Negeri Se-Gugu Sadewa Kecamatan Petanahan tahun 2012/2013
205
pembelajaran yang menyenangkan. Salah satunya dengan alat peraga, Max A. Sobel dan Evan M.Maletsky (2004: 11), penggunaan alat peraga di dalam pelajaran matematika agar siswa dapat mengembangkan pembelajarannya. Meskipun banyak alat peraga buatan pabrik yang bermafaat namun kebanyakan guru akan lebih suka memakai alat peraga yang dapat dengan cepat dirangkai dan digunakan. Pembelajaran dengan alat peraga diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar matematika. Menurut Heri Gunawan (2012: 154) “prestasi belajar adalah hasil belajar yang dapat dicapai oleh individu setelah melaksanakan serangkaian proses belajar”. Penelitian ini dibatasi pada penggunaan alat peraga untuk materi pecahan pada pembelajaran matematika untuk meningkatkan prestasi belajar matematika siswa kelas III SD Negeri Se-Gugus Sadewa Kecamatan Petanahan. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui perbedaan prestasi belajar matematika siswa yang menggunakan media pembelajaran dengan menggunakan alat peraga dengan prestasi belajar matematika siswa yang menggunakan media pembelajaran non alat peraga pada materi pecahan pada siswa kelas III SD Negeri Se-gugus Sadewa Kecamatan Petanahan Tahun 2012/2013. Penelitian yang relevan adalah penelitian yang dilakukan penelitian yang dilakukan oleh Juwarsih (2010) tentang penggunaan alat peraga untuk meningkatkan pemahaman terhadap kompetensi dasar bangun ruang pada siswa VIII semester II di SMP N 1 Klirong tahun pelajaran 2009/2010 menyatakan bahwa kecenderungan hasil belajar siswa yang diajar menggunakan media alat peraga memiliki tingkat pemahaman/penguasaan yang lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang diajar tanpa alat peraga. Dari hasil kesimpulan penelitian tersebut, peneliti mengembangkannya untuk mengujicobakan pembelajaran menggunakan alat peraga terhadap materi pecahan kelas III.
METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian eksperimental semu dan dilaksanakan di SD Se-Gugus Sadewa Kecamatan Petanahan tahun 2012/2013. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III SD SeGugus Sadewa Kecamatan Petanahan tahun 2012/2013 dengan sampel satu SD
206
Ekuivalen: Eksperimentasi Penggunaan Alat peraga untuk materi pecahan pada siswa kelas III SD Negeri Se-Gugu Sadewa Kecamatan Petanahan tahun 2012/2013
sebagai kelas eksperimen dan satu SD sebagai kelas kontrol yang diambil dari tujuh SD. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik simple random/sampel acak, “simple random yaitu pengambilan sampel dengan cara pengambilan sampelnya, peneliti mencampur subjek-subjek di dalam populasi sehingga semua subjek dianggap sama” (Suharsimi Arikunto, 2010: 177). Pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi dan tes. Tes diujicobakan terlebih dahulu kemudian dilakukan analisis butir instrumen dan analisis instrumen. Pada analisis butir instrumen meliputi uji taraf kesukaran dan daya pembeda yang bertujuan untuk mengetahui apakah soal tes telah memenuhi syarat validitas dan reliabilitas atau belum. Teknik analisis data sebelum perlakuan adalah uji prasyarat keseimbangan dan uji keseimbangan. Uji prasyarat keseimbangan menggunakan uji normalitas dengan metode Lilliefors dan uji homogenitas menggunakan metode Barlett pada tarafsignifikansi 0,05. Teknik analisis data setelah perlakuan adalah uji prasyarat hipotesis yaitu menggunakan uji normalitas dan uji homogenitas. Pada analisis tersebut, uji prasyarat hipotesis terpenuhi sehingga dilakukan uji hipotesis menggunakan data prestasi belajar matematika siswa dengan menggunakan uji t.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian diawali dengan pengambilan data pada kedua kelompok sampel yakni nilai ujian akhir semester kelas III SD Se-Gugus Sadewa Kecamatan Petanahan semester I tahun 2012/2013. Selanjutnya, kedua kelompok diberi perlakuan yang berbeda. Kelompok eksperimen diberi perlakuan dengan media pembelajaran menggunakan alat peraga dan kelompok kontrol dengan media pembelajaran menggunakan non alat peraga. Kemudian barulah diadakan tes atau evaluasi, Metode tes atau evaluasi ini digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam pemahaman terhadap kompetensi dasar melakukan operasi dasar pecahan setelah perlakuan. Bentuk tes prestasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah bentuk pilihan ganda dengan jumlah soal sebanyak 20 soal. untuk mengetahui kemampuan akhir/hasil belajar siswa. Data dari nilai ujian akhir semester di peroleh nilai tertinggi dari kelas eksperimen adalah 80 dan nilai terendah 30. Sedangkan nilai tertinggi dari
Ekuivalen: Eksperimentasi Penggunaan Alat peraga untuk materi pecahan pada siswa kelas III SD Negeri Se-Gugu Sadewa Kecamatan Petanahan tahun 2012/2013
207
kelas kontrol adalah 80 dan nilai terendah 30. Data hasil belajar matematika siswa untuk kelas eksperimen berasal dari 14 siswa. Dari data tersebut diperoleh nilai ratarata 58,57 dan standar deviasi 14,47. Sedangkan data hasil belajar matematika siswa untuk kelas kontrol berasal dari 22 siswa, nilai rata-rata 56,50 dan standar deviasi 15,85. Hipotesis dalam penelitian ini mengatakan bahwa, “ Prestasi belajar matematika siswa dengan model pembelajan dengan menggunakkan alat peraga tidak lebih baik dibanding prestasi belajar matematika dengan menggunakan non alat peraga”. Berdasarkan nilai UAS semester I kelas III SD Negeri Se-Gugus Sadewa Tahun Pelajaran 2012/2013, hasil analisis menunjukkan bahwa kelas eksperimen dan kelas kontrol berangkat dari kondisi awal yang sama. Setelah diadakan uji normalitas dan uji homogenitas yang menunjukkan bahwa kedua sampel berdistribusi normal dan tidak ada perbedaan variansi. Kemudian dilakukan uji keseimbangan yang menunjukkan bahwa kedua kelompok sampel mempunyai kemampuan awal yang sama. Pada kelas eksperimen yaitu kelas III SD Negeri II Jatimulyo dengan jumlah 14 siswa, diberikan perlakuan pembelajaran menggunakan pembelajaran menggunakan alat peraga. Sedangkan pada kelas kontrol, yaitu kelas III SD Negeri I Jatimulyo dengan jumlah 22 siswa, diberikan perlakuan pembelajaran menggunakan model pembelajaran non alat peraga. Setelah masing-masing kelas diberi perlakuan yang berbeda, keduanya diberi tes hasil belajar matematika yang sama. Tes hasil belajar matematika tersebut, sebelumnya telah diuji cobakan di kelas III SD Negeri Nampudadi. Kemudian dilakukan analisis taraf kesukaran dan daya pembeda, lalu diterima 20 soal dari 43 soal berdasarkan analisis taraf kesukaran dan daya pembeda. Kemudian, dari 20 soal tersebut dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas, sehingga diperoleh bahwa tes tersebut reliabel dan valid. Dari 20 soal tersebut yang dijadikan tes untuk mengambil data dari kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil dari tes hasil belajar matematika kedua kelas dilakukan uji normalitas, uji homogenitas, dan uji hipotesis. Dari uji normalitas dan uji homogenitas menunjukkan bahwa kedua kelas berdistribusi normal dan tidak ada perbedaan variansi atau homogen. Dari hasil uji hipotesis menggunakan distribusi t dan taraf signifikan α = 0,05
208
Ekuivalen: Eksperimentasi Penggunaan Alat peraga untuk materi pecahan pada siswa kelas III SD Negeri Se-Gugu Sadewa Kecamatan Petanahan tahun 2012/2013
diperoleh nilai uji thitung sebesar 0,14 dengan nilai tabel t0.05;34 sebesar 0,15, dengan DK = {t | t<0,15}. Karena nilai thitung ∉ DK maka H0 diterima. Hal ini berarti bahwa prestasi belajar matematika siswa dengan model pembelajan dengan menggunakkan alat peraga tidak lebih baik dibanding prestasi belajar matematika dengan menggunakan non alat peraga. Dilihat dari rataan nilai kelas setelah perlakuan, kelas eksperimen mempunyai rataan nilai 67,50 dan kontrol mempunyai nilai rataan 66,80. Berdasarkan nilai rataan kelas, kelas eksperimen mempunyai rataan yang lebih tinggi dibandingkan rataan kelas kontrol. Namun berdasarkan analisis uji hipotesis menggunakan uji t, didapatkan kesimpulan bahwa pembelajaran yang menggunakan alat peraga mempunyai prestasi belajar matematika yang tidak lebih baik daripada pembelajaran yang tidak menggunakan alat peraga pada siswa kelas III SD Negeri Se Gugus Sadewa kecamatan Petanahan Tahun 2013/2014.
SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan data yang telah diperoleh dari hasil analisis dapat diambil kesimpulan hasil belajar siswa kelas III SD Se-Gugus Sadewa Kecamatan Petanahan Tahun Pelajaran 2012/2013 yang pembelajarannya menggunakan alat peraga memiliki prestasi
belajar
yang
tidak
lebih
baik
dibandingkan
dengan
siswa
yang
pembelajarannya tanpa menggunakan alat peraga (pembelajaran menggunaan alat peraga tidak mempengaruhi prestasi belajar siswa). Berdasarkan hasil penelitian ini, bagi seorang guru harus memperhatikan efektivitas siswa dalam proses pembelajaran, karena masing-masing siswa memiliki karakteristik yang berbed-beda. Suatu media pembelajaran yang digunakan oleh guru belum tentu dapat memberi pengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Untuk mendapatkan hasil belajar dan pemahaman siswa yang lebih optimal guru dan calon guru lebih aktif dan kreatif untuk menemukan banyak alat peraga yang sesuai agar dapat digunakan dalam proses pembelajaran sehingga prestasi belajar siswa dapat lebih maksimal, dan kepada para peneliti selanjutnya agar menguji pada materi lainnya.
Ekuivalen: Eksperimentasi Penggunaan Alat peraga untuk materi pecahan pada siswa kelas III SD Negeri Se-Gugu Sadewa Kecamatan Petanahan tahun 2012/2013
209
DAFTAR PUSTAKA Depdiknas. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Gunawan, Heri. 2012. Kurikulum dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Bandung: Alfabeta. Juwarsih. 2010. Penggunaan Alat Peraga untuk Meningkatkan Pemahaman Terhadap Kompetensi Bangun Ruang Pada Siswa Kelas VIII Semester II Di SMP Negeri I Klirong Kabupaten Kebumen Tahun Pelajaran 2009/2010. Purworejo: Universitas Muhamadiyah Purworejo. M.Maletsky, Max Sobel Evan. 2004. Mengajar Matematika. Jakarta: Erlangga. Suharsimi Arikunto. 2007. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.
210
Ekuivalen: Eksperimentasi Penggunaan Alat peraga untuk materi pecahan pada siswa kelas III SD Negeri Se-Gugu Sadewa Kecamatan Petanahan tahun 2012/2013