║Journal Caninus Denstistry Volume 1, Nomor 4 (November 2016): 54- 62
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Gigi Dan Mulut di Rumah Sakit Gigi Dan Mulut (RSGM) Universitas Syiah Kuala Banda Aceh Nadya Tasya, Poppy Andriany, Herwanda Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Syiah Kuala
ABSTRAK Pemanfaatan pelayanan kesehatan merupakan penggunaan fasilitas pelayanan yang disediakan baik dalam bentuk rawat jalan, rawat inap, kunjungan rumah oleh petugas kesehatan ataupun bentuk kegiatan lain dari pemanfaatan pelayanan tersebut yang didasarkan pada ketersediaan dan kesinambungan pelayanan, penerimaan masyarakat dan kewajaran, mudah dicapai oleh masyarakat, terjangkau, serta bermutu. Pelayanan kesehatan merupakan faktor penting dari kesehatan namun tidak yang paling berpengaruh, pemanfaatan pelayanan kesehatan yang tersedia dan optimal adalah sarana penting untuk meningkatkan status kesehatan seseorang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan faktor-faktor pemanfaatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut oleh pasien di RSGM Universitas Syiah Kuala Banda Aceh. Faktor-faktor pemanfaatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut ditinjau dari informasi keberadaan, mutu pelayanan kesehatan, fasilitas kesehatan, dan dana yang dikeluarkan pasien. Metode pengambilan subjek menggunakan random sampling yang melibatkan 150 subjek di RSGM Unsyiah Banda Aceh. Penelitian ini dilakukan dengan cara membagikan kuesioner mengenai faktor-faktor pemanfaatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut. Hasil analisis penelitian ini menggunakan uji chi-square menunjukkan terdapat hubungan signifikan antara faktor-faktor pemanfaatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang terdiri dari mutu pelayanan kesehatan (p=0,003) dan dana yang dikeluarkan pasien (p=0,001), sedangkan informasi keberadaan (p=0,125) dan fasilitas kesehatan (p=0,648) tidak terdapat hubungan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut oleh pasien di RSGM Universitas Syiah Kuala Banda Aceh.
Kata kunci: Pemanfaatan, Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
ABSTRACT The utilization of health services is the use of service facilities which are provided whether it is in the form of outpatient, inpatient, home visit by health worker or other activities of the utilization of these services which are based on the availability and sustainability of services, public acceptance and fairness, easily accessible by the public, affordable, as well as the quality. Health service is an important factor of health but it is not the most infuential. The utilization of health services which is available and optimal is an important means to improve a person’s health status. This study aimed to analyze the relationship between factors of dental care utilization and oral health with the use of dental and oral health services by patients at RSGM of Syiah Kuala University in Banda Aceh. Factors of the utilization of dental and oral health services are reviewed from the presence information, the quality of health services, health facilities, and fund which is expended by patient. The sampling method is done by random sampling involving 150 subjects in RSGM of Syiah Kuala Banda Aceh. This study was conducted distributing questionnaires concerning factors of dental care utilization and oral health. The results of this analysis using the chi-square test showed that there were significant relationship between factors of dental care utilization and oral consisting of quality of health care (p=0,003) and funds expended patients (p=0,001), while the presence information (p=0,125) and health facilities (p=0,648) there was no relationship with dental care utilization and oral health by patients at the RSGM of Syiah Kuala University in Banda Aceh.
Key words : Utilization, Dental and Oral Health Services PENDAHULUAN Pemanfaatan pelayanan kesehatan merupakan penggunaan fasilitas pelayanan yang disediakan baik dalam bentuk rawat jalan, rawat inap, kunjungan rumah oleh petugas kesehatan ataupun
J o u r n a l C a n i n u s D e n t i s t r y V o l . 1 , N o . 4 : 5 4 - 6 2 | 54
bentuk kegiatan lain dari pemanfaatan pelayanan tersebut yang didasarkan pada ketersediaan dan kesinambungan pelayanan, penerimaan masyarakat dan kewajaran, mudah dicapai oleh masyarakat, terjangkau, serta bermutu.1 Andersen dkk mendalilkan bahwa pemanfaatan pelayanan kesehatan adalah fungsi dari karakteristik konsumen, penyedia, dan sistem pelayanan kesehatan.2 Mengevaluasi pandangan, keinginan, opini, dan kepuasan pasien dengan perawatan gigi dapat memberikan informasi yang berguna bagi mereka yang tertarik dalam memahami atau memprediksi potensi dampak pada pemanfaatan dan kepuasan layanan perawatan gigi.3,4 The Andersen Model of Health Services Utilization mengatakan pemanfaatan pelayanan kesehatan digunakan untuk mengidentifikasi predisposisi dan karakteristik yang mempengaruhi penggunaan layanan kesehatan gigi dan mulut.2,5 Menurut Newsome dan Wright, lima isu yang mempengaruhi kepuasan pasien dengan perawatan gigi yang kompetensi teknis, faktor interpersonal, kenyamanan, biaya dan fasilitas (cit. Newsome & Wright, 2010),4 namun menurut Al Johara dkk, pada penelitiannya dikategorikan dalam lima faktor (akses, ketersediaan/kenyamanan, biaya, pengalaman sakit dan kualitas) yang merupakan sumber utama kepuasan atau ketidakpuasan dengan pelayanan kesehatan gigi dan mulut.4,6 Pemanfaatan layanan perawatan gigi dan mulut kini telah menimbulkan minat banyak peneliti.5 Beberapa penelitian telah dianalisis pemanfaatan layanan gigi di Amerika Latin, namun hanya pada anak-anak dari Meksiko dan orang dewasa di Brasil. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan di negara maju, di mana variabel yang beragam telah ditemukan dan dikaitkan dengan pemanfaatan layanan gigi.7 Penelitian yang dilakukan di Saudi Arabia, kualitas perawatan gigi sebesar 87,1% dan kenyamanan sebesar 75% ditemukan menjadi faktor yang paling penting dalam mencari dan mendorong terus menerus dalam pemanfaatan layanan di klinik yang dipilih, namun terdapat juga faktor yang paling mengecilkan hati terhadap pemanfaatan pelayanan yakni lokasi geografis dan biaya perawatan yang tinggi.4 Mengenai lokasi geografis, tertinggi 69% dilaporkan di Kanada dan terendah 29% dilaporkan di Amerika Serikat terkait pemanfaatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut (cit. Newbold & Patel, 2014).8 Pengaruh lokasi
yang jauh dari rumah menuju klinik gigi sehingga menjadikan faktor yang mengecilkan hati dalam memanfaatkan pelayanan kesehatan yang mereka pilih. Saeed dan Mohamed melaporkan bahwa pemanfaatan pelayanan gigi serta kepuasan meningkat, jika jarak berpergian yang dekat dan dalam wilayah geografis yang relatif kecil (cit. Saeed & Mohamed, 2010).4 Dalam literatur lain penelitian yang dilakukan di Amerika dikatakan meskipun dokter gigi setuju bahwa kunjungan ke dokter gigi secara teratur sangat penting untuk menjaga kesehatan mulut yang tepat, studi nasional memperkirakan bahwa hanya 41%-50% dari semua orang yang mengunjungi dokter gigi setiap tahun, salah satu alasan rendahnya tingkat pemanfaatan pelayanan adalah harga perawatan gigi. Penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat menyebutkan bahwa sebesar 50% biaya yang paling sering menjadi penghalang untuk perawatan gigi yang ditentukan.9 Pemanfaatan layanan gigi dapat ditingkatkan jika pihak rumah sakit menyediakan kualitas perawatan gigi yang tinggi dengan biaya yang wajar.4 Di Indonesia juga dikatakan dalam salah satu penelitian bahwa adanya hubungan antara pemanfaatan pelayanan dengan informasi keberadaan, mutu pelayanan dan fasilitas kesehatan.6 Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) merupakan sarana pelayanan kesehatan gigi dan mulut terdepan di Indonesia yang bertanggung jawab dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan gigi dan mulut masyarakat, juga penyedia kesehatan gigi untuk mengembalikan kesehatan mulut pasien ke tingkat yang lebih baik untuk memenuhi kepuasan pasien.3,10 Ditinjau dari sistem pelayanan kesehatan di Indonesia, peranan rumah sakit gigi dan mulut adalah sebagai ujung tombak sistem pelayanan kesehatannya,10 maka dari itu layanan kesehatan merupakan faktor penting dari kesehatan namun tidak yang paling berpengaruh, pemanfaatan pelayanan kesehatan yang tersedia dan optimal adalah sarana penting untuk meningkatkan status kesehatan seseorang.8 Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya di beberapa negara, maka penulis tertarik untuk meneliti mengenai faktorfaktor yang berhubungan dengan pemanfaatan
pelayanan kesehatan gigi dan mulut di RSGM Universitas Syiah Kuala Banda Aceh yang merupakan rumah sakit dibawah naungan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Syiah Kuala
J o u r n a l C a n i n u s D e n t i s t r y V o l . 1 , N o . 4 : 5 4 - 6 2 | 55
BAHAN DAN METODE Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional, yaitu penelitian yang akan melihat gambaran faktor-faktor pelayanan kesehatan gigi dan mulut serta hubungan antara faktor-faktor pemanfaatan gigi dan mulut dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut di RSGM Universitas Syiah Kuala Banda Aceh oleh pasien.11 Subjek penelitian ini adalah pasien berumur 17-55 tahun yang berkunjung dan memanfaatkan pelayanan kesehatan di RSGM Unsyiah Banda Aceh yang memenuhi kriteria inklusi. Pengambilan subjek dalam penelitian ini menggunakan probability sampling dengan teknik random sampling. Peneliti mencari subjek penelitian sesuai dengan kriteria inklusi, lalu meminta kesediaan waktu pasien menjadi responden dan menjelaskan maksud dan tujuan peneliti menjadikan subjek sebagai responden dan jika bersedia, peneliti meminta subjek untuk menandatangani lembar informed concent kemudian peneliti menjelaskan prosedur pengisian kuesioner kepada subjek penelitian, kemudian peneliti mewawancarai subjek untuk mengisi kuesioner yang telah disediakan. Setelah subjek selesai mengisi kuesioner, peneliti akan mengumpulkan kuesioner yang telah diisi untuk melakukan analisis data univariat dan bivariat menggunakan Statistic Package for Social Science (SPSS). Hasil pemeriksaan dikelompokkan menjadi rendah (0-4) dan tinggi (5-8) untuk empat variabel faktor pemanfaatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut sedangkan tidak memanfaatkan (0-4) dan memanfaatkan (5-8) untuk Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan RSGM Unsyiah Banda Aceh.
Tabel 5.1. menunjukkan bahwa distribusi jumlah subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin lebih banyak perempuan yakni terdapat 98 orang (65,3%).
Tabel 5.2. menunjukkan bahwa distribusi jumlah subjek penelitian berdasarkan pengelompokan umur lebih banyak subjek yang berumur 17-25 tahun yakni terdapat 95 orang (63,3%).
Tabel 5.3. menunjukkan bahwa distribusi jumlah subjek penelitian berdasarkan pekerjaan lebih banyak yang bekerja sebagai mahasiswa/pelajar yakni terdapat 68 orang (45,3%).
HASIL PENELITIAN Analisis Univariat Keseluruhan subjek yang diperoleh berjumlah 150 orang. Karekteristik subjek yaitu:
Tabel 5.4. menunjukkan bahwa distribusi jumlah subjek penelitian dengan faktor pemanfaatan mengenai informasi keberadaan
J o u r n a l C a n i n u s D e n t i s t r y V o l . 1 , N o . 4 : 5 4 - 6 2 | 56
kategori tinggi lebih banyak yaitu 98 orang (65,3%).
Tabel 5.5. menunjukkan bahwa distribusi jumlah subjek penelitian dengan faktor pemanfaatan mengenai mutu pelayanan kesehatan kategori tinggi lebih banyak yaitu 122 orang (81,3%).
Tabel 5.6. menunjukkan bahwa distribusi jumlah subjek penelitian dengan faktor pemanfaatan mengenai fasilitas kesehatan kategori tinggi lebih banyak yaitu 96 orang (64%).
Tabel 5.7. menunjukkan bahwa distribusi jumlah subjek penelitian dengan faktor pemanfaatan mengenai dana yang dikeluarkan pasien kategori tinggi lebih banyak yaitu 116 orang (77,3%).
Tabel 5.8. menunjukkan bahwa distribusi jumlah subjek penelitian lebih banyak memanfaatkan pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) Universitas Syiah Kuala Banda Aceh yaitu 125 orang (83,3%).
Analisis Bivariat Analisis ini digunakan untuk melihat adanya hubungan variabel bebas yaitu pemanfaatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang ditinjau berdasarkan faktor-faktor pemanfaatannya berupa informasi keberadaan, mutu pelayanan kesehatan, fasilitas kesehatan dan dana yang dikeluarkan pasien terhadap variabel terikat yakni pemanfaatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) Universitas Syiah Kuala Banda Aceh oleh pasien. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji chi-square. Hasil uji chi-square pada tabel 5.9. menggambarkan analisis hubungan faktor pemanfaatan mengenai informasi keberadaan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut oleh pasien di Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) Universitas Syiah Kuala Banda Aceh. Berdasarkan hasil uji chi-square tersebut
J o u r n a l C a n i n u s D e n t i s t r y V o l . 1 , N o . 4 : 5 4 - 6 2 | 57
diperoleh nilai p=0,125 (p>0,05) yang berarti faktor pemanfaatan mengenai informasi keberadaan tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut oleh pasien di Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) Universitas Syiah Kuala Banda Aceh.
Hasil uji chi-square pada tabel 5.10. menggambarkan analisis hubungan faktor pemanfaatan mengenai mutu pelayanan kesehatan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut oleh pasien di Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) Universitas Syiah Kuala Banda Aceh. Berdasarkan hasil uji chisquare tersebut diperoleh nilai p=0,003 (p<0,05) yang berarti bahwa faktor pemanfaatan mengenai mutu pelayanan kesehatan memiliki hubungan yang signifikan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut oleh pasien di Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) Universitas Syiah Kuala Banda Aceh.
Hasil uji chi-square pada tabel 5.11. menggambarkan analisis hubungan faktor pemanfaatan mengenai fasilitas kesehatan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut oleh pasien di Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) Universitas Syiah Kuala Banda Aceh. Berdasarkan hasil uji chi-square tersebut diperoleh nilai p=0,648 (p>0,05) yang berarti bahwa faktor pemanfaatan mengenai fasilitas kesehatan tidak memiliki hubungan yang
signifikan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut oleh pasien di Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) Universitas Syiah Kuala Banda Aceh.
A. Hasil uji chi-square pada tabel 5.12. menggambarkan analisis hubungan faktor pemanfaatan mengenai dana yang dikeluarkan pasien dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut oleh pasien di Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) Universitas Syiah Kuala Banda Aceh. Berdasarkan hasil uji chi-square tersebut diperoleh nilai p=0,001 (p<0,05) yang berarti bahwa faktor pemanfaatan mengenai dana yang dikeluarkan pasien memiliki hubungan yang signifikan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut oleh pasien di Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) Universitas Syiah Kuala Banda Aceh PEMBAHASAN Pemanfaatan pelayanan kesehatan merupakan penggunaan fasilitas pelayanan yang disediakan baik dalam bentuk rawat jalan, rawat inap, kunjungan rumah oleh petugas kesehatan ataupun bentuk kegiatan lain dari pemanfaatan pelayanan tersebut yang didasarkan pada ketersediaan dan kesinambungan pelayanan, penerimaan masyarakat dan kewajaran, mudah dicapai oleh masyarakat, terjangkau, serta bermutu.1 Pelayanan kesehatan gigi dan mulut adalah setiap bentuk pelayanan atau program kesehatan gigi dan mulut yang ditujukan pada perorangan atau bersama-sama dalam suatu organisasi dengan tujuan untuk memelihara maupun meningkatkan derajat kesehatan gigi dan mulut.12 Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) merupakan sarana pelayanan kesehatan gigi dan mulut terdepan di Indonesia yang bertanggung jawab dalam menyelenggarakan pelayanan
J o u r n a l C a n i n u s D e n t i s t r y V o l . 1 , N o . 4 : 5 4 - 6 2 | 58
kesehatan gigi dan mulut masyarakat, juga penyedia kesehatan gigi untuk mengembalikan kesehatan mulut pasien ke tingkat yang lebih baik untuk memenuhi kepuasan pasien.3,10 Penelitian yang dilakukan di Indonesia menyebutkan bahwa faktor-faktor pemanfaatan pelayanan kesehatan terdiri dari informasi keberadaan, mutu pelayanan kesehatan dan fasilitas kesehatan.6 Penelitian di Amerika juga menyebutkan bahwa salah satu faktor pemanfaatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut adalah dana yang dikeluarkan pasien, maka dari itu, peneliti merangkum faktor-faktor pemanfaatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) Universitas Syiah Kuala terdiri dari informasi keberadaan, mutu pelayanan kesehaan, fasilitas kesehatan dan dana yang dikeluarkan pasien. Pada tabel 5.1. diketahui bahwa subjek dalam penelitian ini berjumlah 150 orang yang lebih banyak perempuan 98 orang (65,3%), sementara laki-laki sebanyak 52 orang (34,7%). Penelitian ini sesuai dengan penelitian Relliyani (2000) menyatakan karakteristik pasien yang mempengaruhi pemanfaatan pelayanan kesehatan adalah jenis kelamin, perempuan lebih banyak dalam memanfaatkan pelayanan kesehatan dibandingkan laki-laki.13 Pada tabel 5.2. diketahui bahwa sebagian besar subjek penelitian ini adalah pada kategori usia 17-25 tahun sebanyak 95 orang (63,3%). Hal ini sesuai dengan penelitian Lumenta dkk bahwa seseorang yang memasuki masa remaja akhir berada dalam masa usia produktif sehingga memiliki kesadaran yang tinggi untuk mencari pelayanan ketika mereka membutuhkannya.14 Semakin bertambah usia maka makin bertambah pula kemampuan seseorang dalam mengambil keputusan, berpikir secara rasional, semakin bijaksana, dan mampu mengendalikan emosi dan toleran terhadap pandangan orang lain.15 Pada tabel 5.3. menunjukkan bahwa sebagian besar subjek penelitian berdasarkan pekerjaannya yakni 68 orang (45,3%) sebagai mahasiswa/pelajar, berprofesi sebagai ibu rumah tangga sebanyak 29 orang (19,3%), berprofesi sebagai wiraswasta sebanyak 24 orang (16%) dan berprofesi sebagai Pegawai Negeri Sipil sebanyak 22 orang (14,7%). Kenaikan jumlah pengunjung rumah sakit menunjukkan peran masyarakat dalam memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan semakin tinggi dan ada faktor-faktor tertentu
yang mendorong masyarakat untuk memanfaatkan jasa pelayanan kesehatan pada suatu rumah sakit.6 Tabel 5.4. menunjukkan bahwa faktor pemanfaatan dilihat dari informasi keberadaan kategori tinggi yaitu sebanyak 98 orang (65,3%) dan kategori rendah sebanyak 52 orang (34,7%) di RSGM Unsyiah Banda Aceh. Tabel 5.5. menunjukkan bahwa faktor pemanfaatan dilihat dari mutu pelayanan kesehatan kategori tinggi yaitu sebanyak 122 orang (81,3%) dan kategori rendah sebanyak 28 orang (18,7%) di RSGM Unsyiah Banda Aceh. Tabel 5.6. menunjukkan bahwa faktor pemanfaatan dilihat dari fasilitas kesehatan kategori tinggi yaitu sebanyak 96 orang (64%) dan kategori rendah sebanyak 54 orang (36%) di RSGM Unsyiah Banda Aceh. Tabel 5.7. menunjukkan bahwa faktor pemanfaatan dilihat dari dana yang dikeluarkan pasien kategori tinggi yaitu sebanyak 116 orang (77,3%) dan kategori rendah sebanyak 34 orang (22,7%) di RSGM Unsyiah Banda Aceh. Tabel 5.8. menunjukkan bahwa 125 orang (83,3%) memanfaatkan pelayanan kesehatan gigi dan mulut dan 25 orang (16,7%) tidak memanfaatkan pelayanan kesehatan gigi dan mulut di RSGM Unsyiah Banda Aceh. Tabel 5.9. menggambarkan analisis hubungan faktor-faktor pemanfaatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut mengenai informasi keberadaan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut oleh pasien di RSGM Unsyiah Banda Aceh. Berdasarkan hasil uji chisquare tersebut diperoleh nilai p=0,125 (p>0,05) yang berarti bahwa faktor pemanfaatan mengenai informasi keberadaan tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut oleh pasien di Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) Universitas Syiah Kuala Banda Aceh. Sebagian besar subjek penelitian berpendapat tidak bersedia apabila jarak RSGM jauh dari tempat tinggal dan faktorfaktor lain yang tidak diketahui. Tabel 5.10. menggambarkan analisis hubungan faktor-faktor pemanfaatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut mengenai mutu pelayanan kesehatan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut oleh pasien di RSGM Unsyiah Banda Aceh. Berdasarkan hasil uji chi-square tersebut diperoleh nilai p=0,003 (p<0,05) yang berarti bahwa faktor pemanfaatan mengenai mutu pelayanan kesehatan memiliki hubungan yang signifikan
J o u r n a l C a n i n u s D e n t i s t r y V o l . 1 , N o . 4 : 5 4 - 6 2 | 59
dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut oleh pasien di RSGM Unsyiah Banda Aceh. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Yenni dkk (2010) dimana mutu pelayanan kesehatan berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan.6 Menurut Azwar (1996), bahwa pelayanan yang diberikan (dokter) merupakan salah satu penunjang keberhasilan pelayanan kepada pasien yang sedang menjalani perawatan.16 Sikap yang merupakan ungkapan perasaan seseorang terhadap pelayanan yang diberikan sangat berpengaruh dalam memanfaatkan pelayanan kesehatan gigi dan mulut.17 Memberikan perhatian penuh, bersikap sopan, ramah, tidak ragu-ragu dan menjalin hubungan yang baik dengan pasien berpengaruh terhadap keputusan pasien dalam menggunakan jasa pelayanan.16 Sebagian subjek penelitian merasa bahwa kemampuan dan kesigapan dokter gigi/dokter gigi muda, memberikan perawatan yang memuaskan, dapat menyembuhkan penyakit mereka dalam memberikan pelayanan dan mampu berkomunikasi dengan baik pada pasien. Hal ini sejalan dengan penelitian Della dan Thinni (2013) bahwa pemanfaatan pelayanan kesehatan dapat dipengaruhi oleh ketanggapan petugas kesehatan terhadap pelayanan yang diberikan.23 Tabel 5.11. menggambarkan analisis hubungan faktor-faktor pemanfaatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut mengenai fasilitas kesehatan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut oleh pasien di RSGM Unsyiah Banda Aceh. Berdasarkan hasil uji chisquare tersebut diperoleh nilai p=0,648 (p>0,05) yang berarti bahwa faktor pemanfaatan mengenai fasilitas kesehatan tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut oleh pasien di Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) Universitas Syiah Kuala Banda Aceh. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian Yenni dkk (2010) dimana fasilitas kesehatan berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan.6 Tabel 5.11. diketahui bahwa faktor pemanfaatan fasilitas kesehatan kategori rendah lebih banyak yang memanfaatkan sedangkan fasilitas kesehatan kategori tinggi lebih banyak yang tidak memanfaatkan, ini berbanding terbalik dikarenakan ada faktor yang memungkinkan subjek beranggapan bahwa RSGM Unsyiah hanya ada satu di Banda Aceh sehingga tidak
adanya perbandingan dengan rumah sakit khusus lainnya, maka dari itu walaupun fasilitas, alat medis yg tersedia masih kurang lengkap, ruang tunggu tidak mencukupi serta ruangan poli gigi yang kurang nyaman, subjek penelitian tetap memanfaatkannya, begitu juga dengan faktor pemanfaatan fasilitas kesehatan kategori tinggi tetapi tidak memanfaatkan dikarenakan ada faktor yang memungkinkan subjek tidak adanya waktu untuk memanfaatkan RSGM Unsyiah dikarenakan jam kerja dan lain sebagainya. Menurut Pohan (2007) yang mengatakan bahwa bila pasien merasa nyaman dengan layanan di sebuah rumah sakit, maka kenyamanan akan mempengaruhi kepuasan pasien, sehingga mendorong pasien untuk datang berobat kembali. Tabel 5.12. menggambarkan analisis hubungan faktor-faktor pemanfaatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut mengenai dana yang dikeluarkan pasien dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut oleh pasien di RSGM Unsyiah Banda Aceh. Berdasarkan hasil uji chi-square tersebut diperoleh nilai p=0,001 (p<0,05) yang berarti bahwa faktor pemanfaatan mengenai dana yang dikeluarkan pasien memiliki hubungan yang signifikan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut oleh pasien di RSGM Unsyiah Banda Aceh. Hal ini sejalan dengan penelitian Laksono (1997) bahwa pengaruh biaya pelayanan kesehatan gigi merupakan faktor penting dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan.25 Sebagian besar subjek penelitian berpendapat bahwa biaya perawatan/pengobatan di RSGM Unsyiah Banda Aceh tergolong terjangkau dan faktor biaya yang terjangkau merupakan alasan subjek penelitian untuk memanfaatkan pelayanan di RSGM Unsyiah Banda Aceh. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa: 1. Faktor-faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut RSGM Universitas Syiah Kuala Banda Aceh adalah mutu pelayanan kesehatan dan dana yang dikeluarkan pasien. 2. Faktor pemanfaatan mengenai informasi keberadaan tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut oleh pasien di
J o u r n a l C a n i n u s D e n t i s t r y V o l . 1 , N o . 4 : 5 4 - 6 2 | 60
Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) Universitas Syiah Kuala Banda Aceh. 3. Faktor pemanfaatan mengenai mutu pelayanan kesehatan memiliki hubungan yang signifikan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut oleh pasien di Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) Universitas Syiah Kuala Banda Aceh. 4. Faktor pemanfaatan mengenai fasilitas kesehatan tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut oleh pasien di Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) Universitas Syiah Kuala Banda Aceh. 5. Faktor pemanfaatan mengenai dana yang dikeluarkan pasien memiliki hubungan yang signifikan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut oleh pasien di Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) Universitas Syiah Kuala Banda Aceh. SARAN Diharapkan kepada Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) Universitas Syiah Kuala Banda Aceh lebih meningkatkan faktor pemanfaatan yaitu: a. Mutu Pelayanan Kesehatan, diharapkan adanya perbaikan dalam kemampuan teknis dalam bertindak agar lebih teliti dan hati-hati oleh petugas kesehatan RSGM, serta kesigapan dan cepat dalam memberikan pelayanan. b. Fasilitas Kesehatan, diharapkan agar membenahi kondisi ruangan perawatan agar lebih nyaman, menambah ruang tunggu, serta kelengkapan peralatan medis. c. Pemanfaatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut, promosi sebagai upaya untuk mengkomunikasikan pesan tentang pengetahuan yang didapatkan dari pihak rumah sakit mengenai pentingnya memeriksakan kesehatan gigi dan mulut secara rutin akan menjadi suatu dorongan motivasi kepada masyarakat untuk secara rutin memanfaatkan pelayanan kesehatan gigi dan mulut.
DAFTAR PUSTAKA 1. Widyo S, Mukhadiono, Dyah W. Peran Kader dalam Memotivasi Ibu Balita Berkunjung ke Posyandu. Jurnal Keperawatan Soedirman 2015;10(3):160. 2. Connie E, Douglas C, Frederick L. Factors Related to Utilization of Dental Service by the Elderly. American Journal of Public Health 1982;72(10):1129-31. 3. Patel JY. A Study on Evaluation of Patient Satisfaction with Dental Health Care Service. International Journal of Scientific and Research Publications 2014;4(8):1 4. Johara A, Al-Hussyeen. Factors Affecting Utilization of Dental Health Services and Satisfaction among Adolescent Females in Riyadh City. The Saudi Dental Journal 2010;22:19-25. 5. Vladimir P, Montse F, Salvany AD, Joan B, Carme B, Angels P, et al. The Utilization of Dental Care Service According to Health Insurance Coverage in Catalonia (Spain). Journal Compilation 2009;37:78. 6. Yenni A, Triyana M, Solikhah. FaktorFaktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan Pelayanan Poli Obsgyn di RSUD Banjarnegara 2009 : 196-204. 7. Medina CE, Gerardo M, Herrera MS, Ricardo P, Leticia A, Hector L, et al. Dental Health Service Utilization and Associated Factors in Children 6 to 12 Years Old in A Low-Income Country. Journal of Public Health Dentistry 2008;68(1):39. 8. Mastaki JK. Utiliation of Dental Health Service by Adult Immigrants: Anarrative Review. Internasional Scholars Journals 2014;2(1):027-9. 9. Grembowsk D, Conrad D, Milgrom P. Utilization of Dental Service in the United States and an Insured Population. American Journal of Public Health 1985;75(1):87. 10. Akbar FH, Awang AH, Hussain MY, Siampa FA, Rini P. Persepsi Pasien tentang Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut: Studi Kasus di RSGM DG. Sikati Kandea Makassar. 2014 : 212-5.
J o u r n a l C a n i n u s D e n t i s t r y V o l . 1 , N o . 4 : 5 4 - 6 2 | 61
11. Effendi F, Makhfudli. Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori dan Praktik dalam Keperawatan. Jakarta:Salemba Medika. 2009. p: 128. 12. Anggraini, D. Hubungan Faktor Perilaku Orang Tua dengan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut pada Anak Usia Sekolah di wilayah Kerja Puskesmas Pemancungan Kecamatan Padang Selatan. Universitas Andalas 2009. Skripsi 13. Supariani, DN. Faktor-Faktor yang
14.
15.
16.
17.
Berhubungan dengan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut di Poliklinik Gigi RSUD Kabupaten Badung. Jurnal Skala Husada 2013;10(1):20-4. Edward. Gambaran Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kepuasan Pasien terhadap Pelayanan Instalasi Gawat Darurat RSUDZA Banda Aceh Tahun 2010. Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Syiah Kuala 2010. Skripsi Kapoyos, WW, Boekoesoe L, Andi M. Hubungan Morning Briefing dengan Tingkat Displin Perawat di Ruang Interna RSUD PROF. DR. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo. Universitas Negeri Gorontalo 2015. Skripsi Rosita S, Arlina N. Pengaruh Mutu Pelayanan Kesehatan terhadap Loyalitas Pasien Rumah Sakit Umum Herna Medan 2010 : 7. Steffi B, Balqis, Nurhayani. Hubungan Faktor Perilaku Konsumen terhadap Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut di Puskesmas Antang Perumnas Kota Makassar 2013 : 2-7.
18. Kartika DY, Rochmah TN. Analisis Penilaian dan Persepsi Pasien terhadap Citra Rumah Sakit Gigi dan Mulut “Pendidikan” FKG Universitas Airlangga. Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia 2013;01(3):200-2.
J o u r n a l C a n i n u s D e n t i s t r y V o l . 1 , N o . 4 : 5 4 - 6 2 | 62