PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KARAKTERISTIK AC MOBIL DENGAN PUTARAN KOMPRESOR 1200 RPM SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat sarjana S-1 TeknikMesin
Diajukan ;
SLAMET PUTRO CAHYONO NIM : 115214021
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015 i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
AC CHARACTERISTICS OF CAR WITH 1200 RPM COMPRESSOR ROTATION
FINAL PROJECT As partial fulfillment of the requirement to obtain Sarjana Teknik Degree in Mechanical Engineering
By :
SLAMET PUTRO CAHYONO Student Number :115214021
MECHANICAL ENGINEERING STUDY PROGRAM MECHANICAL ENGINEERING DEPARTMENT FACULTY OF SCIENCE AND TECHNOLOGI SANATA DHARMA UNIVERSITY YOGYAKARTA 2015
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KARAKTERISTIK AC MOBIL DENGAN PUTARAN .KOMPRESOR
12OO
RPM
Disusun oleh:
SLAMET PUTRO CAITYONO
NIM: ll52l4{l2l
Telah disetujui oleh Dosen Pembimbing Skripsi
# \Til,l\-
Ir. PK. Purwadi. MT
ilt
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KARAKTERISTIK AC MOBIL DENGAN PUTARAN KOMPRESOR I2OO RPM
Dipersiapkan dan disusun oleh
:
NAMA
SLAMET PUTRO CAHYONO
NIM
tt52t402t
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Skripsi Pada tanggal 27 Juli 2Al5
Susunan Dewan Penguji
Nama lengkap Ketua
: Doddy Purwadianto, S.T., M.T.
Sekretaris
: Ir Rineg M.T.
Anggota
: Ir PK. Purwadi, M.T.
Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu persayaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik
..39...]L!i. :9.1,
Yogyakarra , kultas Sains dan Teknologi
biyersitas Sanata Dharma
$-;fu Ros4 S.Si.,M.Sc.
Paulina Her
IV
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
INTISARI
Pada era modern saat ini, hampir di setiap mobil dilengkapi dengan AC. Penggunaan AC mobil sudah merambah hampir di setiap alat transportasi. Tujuan penelitian ini adalah (a) merakit mesin AC yang di pergunakan pada mobil. (b) mengetahui karakteristik mesin AC mobil yang telah dibuat, meliputi : kalor yang diserap evaporator (Qin), kalor yang di lepas kondensor (Qout), kerja yang dilakukan kompresor (Win), COPideal, COPaktual, efisiensi dan laju aliran massa refrigeran pada mesin AC. Metode yang digunakan adalah dengan metode eksperimental yang dilakukan di laboratorium Teknik Mesin Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Sanata Dharma tanpa beban pendinginan. Mesin AC mobil mempergunakan siklus kompresi uap, daya penggerak motor listrik 2 hp, rpm : 1200, refrigeran : R-134a, dimensi kabin : 1,5 m x 1,25 m x 1,25 m, kabin terbuat dari kayu triplek dengan tebal 3,5 mm. Lalu proses pengambilan data dilakukan padaAC mobil. Setelah pengambilan data pada AC mobil, lalu data tersebut dianalisis secara teoritis dengan menentukan kondisi refrigeran pada setiap titik siklus, kapasitas refrigerasi dan COP sistem. Hasil penelitian pada saat stabil memberikan kesimpulan : (a) kerja kompresor persatuan massa refrigeran sebesar 56,0 kJ/kg, (b) kalor persatuan massa refrigeran yang diserap evaporator 169,6 kJ/kg, (c) kalor persatuan massa refrigeran yang dilepas kondensor sebesar 225,6 kJ/kg, (d) COPaktual sebesar 3,04, (e) COPideal sebesar 5,30, (f) efisiensi mesin AC mobil sebesar 57,31%, (g) laju aliran massa sebesar 0,02 kg/s.
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat yang diberikan dalam penyusunan Skripsi ini sehingga semuanya dapat berjalan dengan lancar dan baik. Skripsi ini merupakan salah satu syarat mahasiswa untuk mendapatkan gelar sarjana S-1 pada Prodi Teknik Mesin, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Berkat bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, Skripsi ini dapat terselesaikan. Pada kesempatan ini dengan segenap kerendahan hati penulis menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Paulina Heruningsih Prima Rosa, S.Si., M.Sc., selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 2. Ir. Petrus Kanisius Purwadi, M.T., selaku Ketua Program Studi Teknik Mesin Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan selaku Dosen Pembimbing Skripsi. 3. Sekretariat dan laboran Teknik Mesin Universitas Sanata Dharma yang telah mendukung dalam proses penyelesaian Skripsi. 4. Ladislaous Marjono dan Maria Magdalena Sugiarti selaku orang tua penulis dan keluarga penulis yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah mendukung dan memberi semangat penulis dalam menyelesaikan Skripsi. 5. Dionisia Bhisetya Rarasati yang selalu mendukung dan memberikan semangat sehingga dapat memberikan motivasi kepada penulis untuk menyelesaikan Skripsi ini. 6. Teman-teman Teknik Mesin Universitas Sanata Dharma khususnya Angkatan 2011 dan teman penulis lain yang tidak dapat disebutkan satupersatu yang telah mendukung penulis dalam menyeleseaikan Skripsi ini. Penulis menyadari dalam penulisan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Segala kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan oleh viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i TITLE PAGE ................................................................................................... ii HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... iii HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iv HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..................................... v LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ........................................................ vi INTISARI......................................................................................................... vii KATA PENGANTAR ..................................................................................... viii DAFTAR ISI .................................................................................................... x DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiii DAFTAR TABEL ............................................................................................ xvi DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xvii BAB I. PENDAHULUAN .............................................................................. 1 1.1 Latar Belakang ................................................................................. 1 1.2 Perumusan masalah .......................................................................... 2 1.2 Tujuan penelitian .............................................................................. 2 1.3 Batasan Masalah ............................................................................... 2 1.4 Manfaat penelitian ............................................................................ 3 BAB II. DASAR TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA ............................... 4 x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2.1 Dasar Teori .................................................................................... 4 2.2 Tinjauan pustaka ........................................................................... 22 BAB III. PEMBUATAN ALAT ..................................................................... 25 3.1 Diagram alir pelaksanaan .............................................................. 25 3.2 Komponen-komponen mesin AC mobil ....................................... 26 3.3 Persiapan alat dan bahan ............................................................... 37 3.4 Langkah-Langkah pembuatan AC mobil ....................................... 38 BAB IV. METODE PENELITIAN ................................................................ 41 4.1 Benda uji ........................................................................................ 41 4.2 Skematik alat penelitian ................................................................. 41 4.3 Alat bantu penelitian ..................................................................... 42 4.4 Cara Mendapatkan Data Suhu dan Tekanan ................................. 46 4.5 Cara mengolah data dan pembahasan ........................................... 46 4.6 Cara Mendapatkan Kesimpulan .................................................... 47 BAB V. HASIL PENELITAIN DAN PEMBAHASAN ................................. 48 5.1 Data Hasil Percobaan .................................................................... 48 5.2 Perhitungan dan Pengolahan Data ................................................ 50 5.3 Hasil Perhitungan .......................................................................... 57 5.4 Pembahasan ................................................................................... 63
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 71 6.1 Kesimpulan .................................................................................. 71 6.2 Saran
...................................................................................... 72
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 73 LAMPIRAN
...................................................................................... 74
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1
Skematik AC mobil ............................................................. 4
Gambar 2.2
Pemasangan AC pada mobil ................................................ 4
Gambar 2.3
Skematik komponen AC mobil ........................................... 6
Gambar 2.3
Kompresor jenis swash plate ............................................... 7
Gambar 2.5
Kompresor resipro (crank shaft) .......................................... 8
Gambar 2.6
Kompresor wobble plate ...................................................... 9
Gambar 2.7
Kondensor jenis pipa bersirip .............................................. 10
Gambar 2.8
Evaporator pipa bersirip ...................................................... 11
Gambar 2.9
Katup Ekspansi .................................................................... 11
Gambar 2.10
Kipas kondensor .................................................................. 12
Gambar 2.11
Receiver Drier ..................................................................... 13
Gambar 2.12
Blower/fan Evaporator ......................................................... 14
Gambar 2.13
Kopling Magnet ................................................................... 14
Gambar 2.14
Skema siklus kompresi uap ................................................. 15
Gambar 2.15
Siklus kompresi uap diagram P-h ............................................ 16
Gambar 2.16
Siklus kompresi uap pada diagram T-s ................................ 16
Gambar 2.17
P-h diagram refrigeran R134a.............................................. 21
Gambar 2.18
Refigeran R-134a ................................................................. 22
Gambar 3.1
Gambar diagram Langkah dan Pelaksanaan ........................ 25
Gambar 3.2
Komponen AC mobil ........................................................... 26
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 3.3
Kompresor jenis swash plate ............................................... 27
Gambar 3.4
Kondensor ........................................................................... 28
Gambar 3.5
Katup Ekspansi .................................................................... 28
Gambar 3.6
Evaporator ........................................................................... 29
Gambar 3.7
Receiver/drier ..................................................................... 29
Gambar 3.8
Tabung berisi refrigeran R-134 a ......................................... 30
Gambar 3.9
Pengembang pipa ................................................................ 31
Gambar 3.10
Pemotong pipa .................................................................... 31
Gambar 3.11
Pompa vakum ..................................................................... 32
Gambar 3.12
Manifold gauge ................................................................... 32
Gambar 3.13
Plat besi ............................................................................... 33
Gambar 3.14
Sterefoam ............................................................................ 33
Gambar 3.15
Mesin Listrik ....................................................................... 34
Gambar 3.16
Adaptor ............................................................................... 35
Gambar 3.17
Kipas kondensor ................................................................. 35
Gambar 3.18
Blower ................................................................................. 36
Gambar 3.19
Fan/Kipas angin................................................................... 36
Gambar 3.20
Thermostat .......................................................................... 37
Gambar 3.21
Kabin ................................................................................... 37
Gambar 3.22
Rangkaian listrik adaptor – kipas kondensor ...................... 38
Gambar 3.23
Rangkaian listrik adaptor – blower ..................................... 38
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 3.24
Tekanan normal pada pengujian alat ................................... 40
Gambar 4.1
Mesin AC mobil yang diteliti ............................................. 41
Gambar 4.2
Posisi alat ukur suhu pada skematik mesin AC mobil ........ 42
Gambar 4.3
Termokopel ......................................................................... 43
Gambar 4.4
Penampil suhu ..................................................................... 43
Gambar 4.5
Pengukur tekanan ................................................................ 43
Gambar 4.6
Siklus kompresi uap pada P-h diagram untuk R-134a ........ 44
Gambar 4.7
Thermometer ....................................................................... 45
Gambar 4.8
Kabel roll ............................................................................ 45
Gambar 5.1
Siklus Kompresi Uap pada diagram P-h refrigerant R 134a diambil dari data menit (t) ke-75 ......................................... 54
Gambar 5.2
Hubungan kerja kompresor persatuan massa refrigerant dan waktu .................................................................................... 64
Gambar 5.3
Hubungan kalor persatuan massa refrigerant yang diserap evaporator dan waktu ........................................................... 65
Gambar 5.4
Hubungan kalor persatuan massa refrigerant yang dilepas kondensor dan waktu .......................................................... 66
Gambar 5.5
Hubungan koefisien prestasi (COP) aktual dan waktu ........... 67
Gambar 5.6
Hubungan koefisien prestasi (COP) ideal dan waktu ............ 68
Gambar 5.7
Hubungan efisiensi dan waktu ............................................ 68
Gambar 5.8
Hubungan laju aliran massa refrigerant dan waktu ............. 79
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL Tabel 4.1 Tabel untukpengukuran suhu dan tekananl ................................... 46 Tabel 5.1 Hasil pengukuran tekanan (P1& P2) dan suhu (T1& T3)................ 48 Tabel 5.2 Nilai Entalpi (h) dalam satuan Btu/lb ............................................ 50 Tabel 5.3 Besar Entalpi (h) dalam satuan kJ/kg ........................................... 52 Tabel 5.4 Hasil perhitungan tekanan (P1& P2) dan suhu (T1, T3, Te, Tc) ...... 57 Tabel 5.5 Hasil perhitungan Karakteristik AC mobil ................................... 59 Tabel 5.6 Hasil perhitungan Karakteristik AC mobil ................................... 61
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN Siklus kompresi uap dengan pemanasan lanjut dan pendinginan lanjut pada diagram P-h. Data 1 (menit 3) ........................................... 74 Siklus kompresi uap dengan pemanasan lanjut dan pendinginan lanjut pada diagram P-h. Data 2 (menit 6) ........................................... 74 Siklus kompresi uap dengan pemanasan lanjut dan pendinginan lanjut pada diagram P-h. Data 3 (menit 15) ......................................... 75 Siklus kompresi uap dengan pemanasan lanjut dan pendinginan lanjut pada diagram P-h. Data 4 (menit 18) ......................................... 75 Siklus kompresi uap dengan pemanasan lanjut dan pendinginan lanjut pada diagram P-h. Data 5 (menit 27) ......................................... 76 Siklus kompresi uap dengan pemanasan lanjut dan pendinginan lanjut pada diagram P-h. Data 6 (menit 30) ......................................... 76 Siklus kompresi uap dengan pemanasan lanjut dan pendinginan lanjut pada diagram P-h. Data 7 (menit 33) ......................................... 77 Siklus kompresi uap dengan pemanasan lanjut dan pendinginan lanjut pada diagram P-h. Data 8 (menit 39) ......................................... 77 Siklus kompresi uap dengan pemanasan lanjut dan pendinginan lanjut pada diagram P-h. Data 9 (menit 42) ......................................... 78 Siklus kompresi uap dengan pemanasan lanjut dan pendinginan lanjut pada diagram P-h. Data 10 (menit 51) ....................................... 78 Siklus kompresi uap dengan pemanasan lanjut dan pendinginan lanjut pada diagram P-h. Data 11 (menit 54) ....................................... 79 Siklus kompresi uap dengan pemanasan lanjut dan pendinginan lanjut pada diagram P-h. Data 12 (menit 60) ....................................... 79 Siklus kompresi uap dengan pemanasan lanjut dan pendinginan lanjut pada diagram P-h. Data 13 (menit 63) ....................................... 80 xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Siklus kompresi uap dengan pemanasan lanjut dan pendinginan lanjut pada diagram P-h. Data 14 (menit 72) ....................................... 80 Siklus kompresi uap dengan pemanasan lanjut dan pendinginan lanjut pada diagram P-h. Data 15 (menit 75) ....................................... 81 Siklus kompresi uap dengan pemanasan lanjut dan pendinginan lanjut pada diagram P-h. Data 16 (menit 84) ....................................... 81 Siklus kompresi uap dengan pemanasan lanjut dan pendinginan lanjut pada diagram P-h. Data 17 (menit 87) ....................................... 82 Siklus kompresi uap dengan pemanasan lanjut dan pendinginan lanjut pada diagram P-h. Data 18 (menit 99) ....................................... 82 Siklus kompresi uap dengan pemanasan lanjut dan pendinginan lanjut pada diagram P-h. Data 19 (menit 102) ..................................... 83 Siklus kompresi uap dengan pemanasan lanjut dan pendinginan lanjut pada diagram P-h. Data 20 (menit 114) ..................................... 83 Siklus kompresi uap dengan pemanasan lanjut dan pendinginan lanjut pada diagram P-h. Data 21 (menit 117) ..................................... 84 Siklus kompresi uap dengan pemanasan lanjut dan pendinginan lanjut pada diagram P-h. Data 22 (menit 126) ..................................... 84 Siklus kompresi uap dengan pemanasan lanjut dan pendinginan lanjut pada diagram P-h. Data 23 (menit 129) ..................................... 85 Siklus kompresi uap dengan pemanasan lanjut dan pendinginan lanjut pada diagram P-h. Data 24 (menit 141) ..................................... 85 Siklus kompresi uap dengan pemanasan lanjut dan pendinginan lanjut pada diagram P-h. Data 25 (menit 144) ..................................... 86 Siklus kompresi uap dengan pemanasan lanjut dan pendinginan lanjut pada diagram P-h. Data 26 (menit 147) ..................................... 86
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Siklus kompresi uap dengan pemanasan lanjut dan pendinginan lanjut pada diagram P-h. Data 27 (menit 156) ..................................... 87 Siklus kompresi uap dengan pemanasan lanjut dan pendinginan lanjut pada diagram P-h. Data 28 (menit 159) ..................................... 87 Siklus kompresi uap dengan pemanasan lanjut dan pendinginan lanjut pada diagram P-h. Data 29 (menit 168) ..................................... 88 Siklus kompresi uap dengan pemanasan lanjut dan pendinginan lanjut pada diagram P-h. Data 30 (menit 171) ..................................... 88 Siklus kompresi uap dengan pemanasan lanjut dan pendinginan lanjut pada diagram P-h. Data 31 (menit 174) ..................................... 89 Siklus kompresi uap dengan pemanasan lanjut dan pendinginan lanjut pada diagram P-h. Data 32 (menit 183) ..................................... 89 Siklus kompresi uap dengan pemanasan lanjut dan pendinginan lanjut pada diagram P-h. Data 33 (menit 186) ..................................... 90 Siklus kompresi uap dengan pemanasan lanjut dan pendinginan lanjut pada diagram P-h. Data 34 (menit 198) ..................................... 90 Siklus kompresi uap dengan pemanasan lanjut dan pendinginan lanjut pada diagram P-h. Data 35 (menit 201) ..................................... 91 Siklus kompresi uap dengan pemanasan lanjut dan pendinginan lanjut pada diagram P-h. Data 36 (menit 210) ..................................... 91 Siklus kompresi uap dengan pemanasan lanjut dan pendinginan lanjut pada diagram P-h. Data 37 (menit 213) ..................................... 92 Siklus kompresi uap dengan pemanasan lanjut dan pendinginan lanjut pada diagram P-h. Data 38 (menit 222) ..................................... 92 Siklus kompresi uap dengan pemanasan lanjut dan pendinginan lanjut pada diagram P-h. Data 39 (menit 225) ..................................... 93
xix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Siklus kompresi uap dengan pemanasan lanjut dan pendinginan lanjut pada diagram P-h. Data 40 (menit 234) ..................................... 93 Siklus kompresi uap dengan pemanasan lanjut dan pendinginan lanjut pada diagram P-h. Data 41 (menit 237) ..................................... 94
xx
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisai atau modern seperti sekarang ini, penggunaan AC pada kendaraan beroda empat, sudah merupakan hal yang tidak mengherankan lagi. Alat transportasi lain yang juga menggunakan AC adalah bis, kereta api, pesawat terbang dan kapal. Pemakain AC mobil sangatlah penting bagi pengendara maupun penumpang baik pada angkutan umum maupun mobil pribadi. Penggunaan AC mobil dapat memberikan kenyamanan dalam berkendara. Hal ini disebabkan karena suhu udara di dalam kabin dapat dikondisikan sesuai dengan yang diinginkan. Udara yang masuk ke dalam ruang mobil juga selalu bersih, jendela yang tertutup juga dapat memberikan keamanan karena poluusi, baud an udara kotor dapat dicegah. Pada zaman dahulu banyak mobil yang belum dilengkapi dengan AC sehingga untuk mengkondisikan udara dalam kabin mobil, pengendara harus membuka jendela kaca mobil supaya udara dapat terkondisi. Namun polusi debu dan pulusi bau serta polusi udara yang berasal dari luar tidak dapat terhindarkan. Seiring berkembangnya zaman, mobil dipasang AC. AC mobil adalah alat yang digunakan mengkondisikan udara dalam kabin mobil agar suhu udara kelembaban udara, kebutuhan oksigen dan kebersihan udara dapat terpenuhi seperti yang di inginkan. Dengan AC mobil, suhu udara di dalam kabin dapat dikondisikan dengan mudah sehingga keamanan serta kenyamanan dalam berkendara dapat dilakukan kapan saja. Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, perkembangan teknologi di bidang AC mobil juga semakin baik. Oleh karena itu penulis tertarik untuk mengetahui lebih dalam perihal mesin AC mobil. Bangkit dari hal ini ,penulis tertantang untuk melakukan penelitian tentang AC mobil yang biasa dipergunakan pada AC mobil yang ad di pasaran.
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1.2 Perumusan masalah AC mobil yang ada di pasaran pada kenyataanya tidak mencantumkan informasi tentang karakteristik dari mesin AC nya seperti nilai COP dan nilai efisiensi . Informasi tentang COP dan efisiensi sangat penting bagi konsumen, untuk dapat memilih mobil dengan AC yang sesuai dengan seleranya. Bagaimanakah karakteristik AC pada mobil yang ada dipasaran ?
1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian tentang AC mobil dengan putaran kompresor 1200 rpm dan ukuran kabin 1,5 m x 1,25 m x 1,25 m adalah : a. Merakit mesin AC yang dipergunakan pada mobil. b. Mengetahui karakteristik dari AC mobil, meliputi :
Kerja kompresor persatuan massa refrigeran
Energi kalor yang diserap evaporator persatuan massa refrigeran dalam kabin
1.4
Energi kalor yang dilepas kondensor persatuan massa refrigeran
Menghitung COPaktual dan COPideal
Efisiensi mesin AC mobil
Menghitung laju aliran refrigeran
Batasan - Batasan Batasan masalah yang diambil di dalam pembuatan peralatan penelitian ini
adalah : a. Refrigeran yang digunakan dalam AC mobil adalah R-134a. b. Mesin AC mobil bekerja dengan mempergunakan siklus kompresi uap. c. Komponen AC mobil terdiri dari komponen utama kompresor, kondensor, katup ekspansi, receiver drier, dan evaporator, menggunakan komponen standart yang ada di pasaran. d. Putaran kompresor
: 1200 rpm.
e. Dimensi kabin
: 1,5 m x 1,25 m x 1,25 m, kabin terbuat dari kayu
triplek dengan tebal 3,5 mm. 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
f. Penggerak kompresor, mempergunakan motor listrik dengan daya 2 hp.
1.5
Manfaat Manfaat penelitian tentang karakteristik AC mobil adalah :
a. Dapat menambah ilmu pengetahuan dan kepustakaan seputar AC mobil. b. Membuat percontohan alat AC mobil dengan kontruksi sederhana sehingga mudah dalam pengamplikasianya yang dapat diterima oleh masyarakat Indonesia. c. Bagi mahasiswa, penelitian yang telah dilakukan dapat membantu pemahaman
tentang AC mobil yang lebih mendalam. d. Hasil penelitian memberikan gambaran tentang karakteristik AC mobil yang
ada di pasaran.
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II DASAR TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Dasar Teori 2.1.1 Definisi Mesin AC Mobil AC Mobil adalah alat yang digunakan pada kendaraan beroda empat, yang digunakan untuk mengkondisikan udara, meliputi suhu udara, kelembaban udara, kebutuhan udara segar dan kebersihan udara yang ada di dalam kabin mobil. Tujuan pemasangan AC pada mobil agar pengguna mobil atau penumpang mobil dapat merasakan kenyamanan dan kesejukan udara jika berada didalam ruang mobil.
Gambar 2.1 AC mobil (Sumber : http://topbengkel.blogspot.com/2011/11/image-series-car-airconditioner_10.html)
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 2.2 AC mobil
(Sumber : http://repairpal.com/heating-ac)
Dengan adanya putaran kompresor yang digerakkan oleh motor bakar, kompresor bekerja menghisap gas refrigeran yang bersuhu dan bertekanan rendah dari saluran hisap. Kompresor kemudian memampatkan gas refrigeran sehingga menjadi uap atau gas panas lanjut bertekanan tinggi dan besuhu tinggi refrigeran. Gas refrigeran yang bertekanan tinggi tersebut kemudian mengalir masuk ke kondensor dan refrigeran akan didinginkan oleh udara luar mesin AC mobil (panas berpindah dari kondensor ke udara sekelilingnya) sehingga suhunya menjadi turun mencapai suhu kondensasi dan wujudnya berubah menjadi cair (kondensasi atau mengembun) tetapi tekanannya tetap tinggi. Refrigeran cair yang bertekanan tinggi (tetapi suhunya telah rendah) ini selanjutnya mengalir ke dalam filter drier. Refrigeran cair kemudian masuk kedalam katup ekspansi, sehingga tekanannya turun drastis. Dari katup ekspansi, refigeran cair yang bertekanan dan
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
bersuhu rendah kemudian memasuki ruang evaporator. Di dalam evaporator refrigeran segera berubah wujud menjadi gas (menguap). Refrigeran dapat berubah wujud dari cair menjadi gas karena ada kalor yang mengalir ke evaporator dari lingkungan di sekitar evaporator. Seperti diketahui, suhu lingkungan evaporator lebih tinggi dari suhu evaporator. Mesin AC mobil yang dirancang di dalam penelitian ini menggunakan motor listrik (pengganti motor bakar) sebagai penggerak kompresor memiliki daya sebesar 2 hp, daya putaran sebesar 1200 rpm dan refrigeran yang digunakan adalah R-134a. refrigeran berfungsi sebagai fluida kerja yang mengalir pada tiap komponen utama dalam AC Mobil.
2.1.1
Komponen utama AC mobil dan siklus kompresi uap
2.1.2.1 Komponen utama AC mobil Komponen utama AC mobil dapat digolongkan menjadi komponen utama dan komponen tambahan
Gambar 2.3 Skematik komponen AC mobil Komponen utama AC mobil meliputi kompresor,kondensor, evaporator, dan katup ekspansi. a. Kompresor Kompresor adalah suatu alat dalam AC mobil yang cara kerjanya dinamis atau bergerak. Kompresor berfungsi untuk menaikan tekanan freon (dari tekanan
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
rendah ke tekanan tinggi). Kompresor bekerja menghisap sekaligus memompa refigeran sehingga terjadi sirkulasi (perputaran) refigeran. Kompresor yang sering dipakai pada AC mobil adalah: swash plate, resipro (crank shaft) dan wobble plate. Pada kompresor jenis swash plate, gerakan torak diatur oleh swash plate pada jarak tertentu dengan 6 atau 10 silinder. Ketika salah satu sisi pada torak melakukan langkah tekan, maka sisi yang lainnya melakukan langkah isap. Pada dasarnya, proses kompresi pada tipe ini sama dengan proses kompresi pada kompresor tipe crank shaft. Perbedaannya terletak pada adanya tekanan oleh katup isap dan katup tekan. Selain itu , perpindahan gaya pada tipe swash plate tidak melalui batang penghubung (connecting rod), sehingga getarannya lebih kecil.
Gambar 2.4 Kompresor jenis swash plate (Sumber : http://globaldensoproducts.com/climate-control/car-air-conditioningsystem/compressor/swash-plate-fixed-displacement-compressor/)
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Selain kompresor swash plate terdapat juga kompresor resipro (crank shaft) dan wobble plate yang biasa digunakan dalam mesin AC mobil. Kompresor resipro (crank shaft) bekerja dengan memanfaatkan gerak putar dari mesin yang diterima oleh crank shaft kompresor. Di dalam kompresor gerak putar dari crank shaft diubah menjadi menjadi gerak bolak balik torak untuk menghisap dan memampatkan refrigerant. Prinsip kerja kompresor torak terdiri dari dua langkah, yaitu langkah hisap dan langkah kompresi. Saat langkah hisap torak bergerak turun dari titik mati atas ke titik mati bawah, volume silinder mengembang sehingga tekanan di dalam silinder turun atau terjadi kevakuman di dalam silinder. Akibatnya katup hisap membuka dan refrigeran masuk ke dalam silinder. Proses ini berlangsung sampai torak mencapai titik mati bawah.Pada langkah kompresi, torak bergerak naik dari titik mati bawah ke titik mati atas. Refrigeran mengalami pemampatan sehingga tekanan dan temperaturnya naik. Akibat tekanan refrigeran yang tinggi, katup hisap akan menutup dan katup buang membuka sehingga refrigeran keluar dan mengalir ke kondensor.
Gambar 2.5 Kompresor resipro (crank shaft) (Sumber : https://otogembel.files.wordpress.com/2012/09/bagian-bagiankompresor-resipro.png)
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Sedangkan kompresor wobble plate adalah kompresor yangmempunyai sistem kerja sama dengan kompresor tipe swash plate. Namun dibandingkan dengan kompresor tipe swash plate, penggunaan kompresor tipe wobble plate lebih menguntungkan, diantaranya adalah kapasitas kompresor dapat diatur secara otomatis sesuai dengan kebutuhan beban pendinginan. Selain itu, pengaturan kapasitas yang bervariasi akan mengurangi kejutan yang disebabkan oleh kopling magnet (magnetic clutch). Cara kerjanya, gerakan putar dari poros kompresor diubah menjadi gerak bolak-balik oleh plat penggerak (drive plate) dan wobble plate dengan bantuan guide ball. Gerakan bolak-balik ini selanjutnya diteruskan ke torak melalui batang penghubung. Berbeda dengan jenis kompresor swash plate, kompresor jenis wobble plate hanya menggunakan satu torak untuk satu silinder. Meskipun jenis kompresor wobble plate mempunyai cara kerja dan konstruksi yang berbeda, namun pada prinsipnya sama, yaitu menekan refrigeran dan menghasilkan laju aliran massa refrigeran.
Gambar 2.6 Kompresor wobble plate (Sumber : https://otogembel.files.wordpress.com/2012/09/bagian-bagiankompresor-tipe-wobble-plate.png) Kompresor bekerja secara dinamis atau bergerak. Pergerakanya dengan menghisap sekaligus memompa udara sehingga terjadilah sirkulasi (perputaran) udara yang mengalir dari pipa‐pipa AC mobil. Fase refrigeran ketika masuk dan
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
keluar kompresor berupa gas. Kondisi gas keluar kompresor berupa uap panas lanjut. Suhu gas refigeran keluar dari kompresor lebih tinggi dari suhu kerja kondensor.
b. Kondensor Kondensor adalah alat yang befungsi sebagai tempat kondensasi atau pengembunan freon. Pada kondensor berlangsung tiga proses utama yaitu proses penurunan suhu refigeran dari gas panas lanjut ke gas jenuh, proses dari gas jenuh ke cair jenuh, dan proses pendinginan lanjut. Proses pengembunan refrigeran dari kondisi gas jenuh ke cair jenuh berlangsung pada tekanan dan suhu yang tetap. Saat ketiga proses berlangsung,kondensor mengeluarkan kalor dari refrigeran ke udara lingkungan. Kalor yang dilepaskan kondensor dibuang keluar dan diambil oleh udara sekitar. Berdasarkan media pendinginannya, kondensor dibagi menjadi 3 macam, yaitu kondensor berpendingin air, kondensor berpendingin udara dan kondensor berpendingin air serta udara. Kondensor yang sering dipakai pada mesin pendingin kapasitas kecil adalah jenis pipa dengan jari-jari penguat, pipa dengan pelat besi dan pipa dengan bersirip. Pada umumnya jenis kondensor yang sering dipakai pada AC mobil adalah jenis pipa bersirip. Dan pada penelitian ini, kondensor yang digunakan adalah kondensor pipa bersirip.
Gambar 2.7 Kondensor jenis pipa bersirip (Sumber : http://www.carid.com/replace/a-c-condenser-mpn-cnddpi4011.html) c. Evaporator Evaporator adalah tempat terjadinya perubahan fase refrigeran dari cair menjadi gas (penguapan). Pada saat proses perubahan fase, diperlukan energy
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kalor. Energi kalor diambil dari lingkungan evaporator. Untuk AC mobil, energi kalor diambil dari beban pendinginan di ruangan kabin mobil. Proses penguapan freon di evaporator berlangsung pada tekanan dan suhu tetap. Jenis evaporator yang banyak digunakan pada AC mobil adalah pipa bersirip.
Gambar 2.8 Evaporator pipa bersirip (Sumber : http://www.carid.com/auto7/ac-evaporator-core.html) d. Katup Ekspansi Katup ekspansi adalah salah satu alat ekspansi. Katup
ekspansi ini
mempunyai dua kegunaan yaitu untuk menurunkan tekanan refrigeran dan untuk mengatur aliran refigeran ke evaporator. Katup ekspansi merupakan suatu pipa dan katup yang mempunyai diameter yang paling kecil jika dibandingkan dengan pipa‐pipa lainnya. Penurunan tekanan refrigeran dikarenakan adanya gesekan dengan bagian dalam katup ekspansi. Proses penurunan tekanan dalam katup ekspansi diasumsikan berlangsung pada entalpi konstan atau sering disebut isoenthalpy (proses yang ideal ). Pada saat refrigeran masuk ke dalam katup ekspansi, refrigeran berada dalam fase cair penuh,tetapi ketika masuk evaporator fase refrigeran berupa campuran fase cair dan gas.
11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 2.9 Katup Ekspansi (Sumber : http://www.asia.ru/en/ProductInfo/931301.html )
Komponen tambahan mesin AC mobil meliputi kipas kondensor, receiver drier, blower/fan, dan kopling magnet. a. Kipas kondensor Kipas kondensor adalah alat yang digunakan untuk membantu kondensor melepas kalor ke lingkungan sekitar.
Gambar 2.10 Kipas kondensor b. Receiver drier Receiver drier merupakan tabung penyimpan refrigerant cair, berisikan fiber dan desiccant (bahan pengering) untuk menyaring benda-benda asing dan uap air yang terikat pada sirkulasi refrigeran. Filter / receiver drier menerima cairan refrigeran bertekanan tinggi dari kondensor dan mengalirkan ke katup ekspansi (katup ekspansi). Filter / Reciever drier mempunyai 3 fungsi yaitu :
12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menyimpan refigeran, menyaring benda-benda asing dan uap air dan memisahkan gelembung gas dengan cairan refrigerant sebelum dimasukkan ke katup ekspansi. Receiver drier dilengkapi dengan filter, desiccant, sight glass dan fusible plug. Filter berfungsi membersihkan kotoran yang ada dalam refrigeran. Jika refrigeran kotor akan menyebabkan karat pada komponen-komponen pada sistem AC. Desiccant berfungsi untuk mencegah terjadinya pembekuan kotoran di dalam lubang katup ekspansi dan evaporator. Kotoran yang membeku tersebut menghambat aliran refrigeran, fusible plug berfungsi sebagai alat sebagai alat pengaman .Jika kondensor rusak atau beban pendinginan berlebihan, maka tekanan akan merusak komponen, dalam keadaan ini solderan khusus pada fusible plugmeleleh sehingga refrigeran dapat keluar. Dengan demikian, komponen tidak rusak dan solderan khusus tersebut meleleh pada suhu 950C sampai dengan 1000C.
Gambar 2.11 Receiver Drier (Sumber : http://www.autoatlanta.com/porscheparts/accessories.php?sec=Body&model=944%201982-85&subsec=A/Cand-Climate-Control) c. Blower/fan Blower/fan adalah alat untuk menghembuskan udara dingin dari evaporator ke ruangan cabin mobil.
13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 2.12 Blower/fan Evaporator
d. Kopling Magnet Kopling magnet adalah alat yang berfungsi menghubungkan dan memutus kompresor dengan motor penggeraknya. Cara kerja kopling magnet : bila sakelar dihubungkan, magnet listrik akan menarik plat penekan sampai berhubungan dengan roda pulley dan poros kompresor terputar. Pada waktu sakelar diputuskan pegas plat pengembali akan menarik plat penekan sehingga putaran motor penggerak terputus dari poros kompresor (putaran mesin hanya memutar puli saja).
Gambar 2.13 Kopling Magnet (Sumber : http://medukasi.kemdikbud.go.id/online/2008/sistemac/komponen.html)
14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1.1.2.1 Siklus kompresi uap Dari sekian banyak sistem mesin refigerasi yang ada, jika kita lihat sistem refigerasi siklus kompresi uap yang paling banyak digunakan pada mesin AC mobil. Sistem refigerasi siklus kompresi uap ini memiliki empat komponen utamna yakni, kompresor, kondensor, katup ekspansi, evaporator.
Gambar 2.14 Skema siklus kompresi uap Proses skema alir siklus kompresi uap (gambar 2.14) diagram: Panas dari lingkungan akan menguapkan refrigeran. Kemudian uap refrigeran akan dikompres oleh kompresor hingga mencapai tekanan kondensor, dalam kondensor uap refrigeran dikondensasikan dengan cara membuang panas dari uap refrigeran ke lingkungannya. Kemudian refrigeran akan kembali di teruskan ke dalam evaporator. Dalam diagram P-h siklus kompresi uap ideal dapat dilihat dalam gambar 2.14
15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 2.15 Siklus kompresi uap diagram P-h
Gambar 2.16 Siklus kompresi uap pada diagram T-s. Siklus kompresi uap pada Gambar 2.15, Gambar 2.16 tersusun dari beberapa tahapan sebagai berikut : proses kompresi, proses pendinginan dengan penurunan suhu, proses kondensasi, proses pendinginan
lanjut, proses ekspansi (proses
penurunan tekanan), evaporasi, dan proses pemanasan lanjut. Proses yang terjadi pada siklus refrigerasi kompresi uap : a. Proses kompresi (1-2) Proses kompresi terjadi pada tahap 1-2 dari Gambar 2.15 dan Gambar 2.16. Refrigeran dalam bentuk uap panas lanjut masuk ke kompresor, kerja atau usaha
16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
yang diberikan pada refrigeran akan menyebabkan kenaikan pada tekanan sehingga temperatur refrigeran akan lebih tinggi dari temperatur lingkungan (refrigeran mengalami fasa superheated / gas panas lanjut). b. Proses pendinginan suhu gas panas lanjut (2-2a) Proses pendingin dari gas panas lanjut menjadi gas jenuh terjadi pada tahap 2-2a dari Gambar 2.15 dan Gambar 2.16. Refrigeran mengalami penurunan suhu pada tekanan tetap. Hal ini disebabkan adanya kalor yang mengalir ke lingkungan, karena suhu refigeran lebih tinggi dari suhu lingkungan. c. Proses kondensasi (2a-2b) Proses kondensasi terjadi pada tahap 2a-2b dari Gambar 2.15 dan Gambar 2.16. Pada proses ini gas jenuh mengalami perubahan fase menjadi cair jenuh. Proses berlangsung pada suhu dan tekanan tetap. Pada proses ini terjadi aliran kalor dari kondensor ke lingkungan karena suhu kondensor lebih tinggi dari suhu udara lingkungan. d. Proses pendinginan lanjut (2b-3) Proses pendinginan lanjut terjadi pada tahap 2b-3 dari Gambar 2.15 dan Gambar 2.16. Pada proses pendinginan lanjut terjadi proses penurunan suhu refrigeran dari keadaan cair jenuh ke refrigeran cair. Proses ini berlangsung pada tekanan konstan. Proses ini di perlukan agar kondisi refrigeran keluar kondensor benar- benar dalam fase cair. e. Proses penurunan tekanan (3-4) Proses penurunan tekanan terjadi pada tahap 3-4 dari Gambar 2.1 dan Gambar 2.16. Dalam fasa cair refrigeran mengalir menuju ke katup ekspansi dan mengalami proses penurunan tekanan dan penurunan suhu. Sehingga suhu refrigeran lebih rendah dari temperatur lingkungan. Pada tahap ini fasa refrigeran berubah dari fase cair menjadi fase campuran : cair dan gas. f. Proses evaporasi (4-4a) 17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Proses evaporasi terjadi pada tahap 4-4a dari Gambar 2.15 dan Gambar 2.16. Refrigeran dalam fasa campuran cair dan gas mengalir ke evaporator dan kemudian menerima kalor dari lingkungan yang akan di dinginkan sehingga fasa dari refrigeran berubah seluruhnya menjadi gas jenuh. Proses berlangsung pada tekanan yang tetap, demikian juga berlangsung pada suhu yang tetap. g.
Proses pemanasan lanjut (4a-1) Proses pemanasan lanjut terjadi pada tahap 4a-1 dari Gambar 2.15 dan
Gambar 2.16. Pada saat refrigeran meninggalkan evaporator refrigeran kemudian mengalami proses pemanasan lanjut. Dengan adanya proses pemanasan lanjut fase refrigeran berubah dari fase gas jenuh menjadi gas panas lanjut. Dengan demikian refrigeran sebelum masuk kompresor benar – benar dalam fase gas. Proses berlangsung pada tekanan konstan. 2.1.2.3 Rumus-Rumus Perhitungan Karakteristik Untuk Mesin Pendingin Dalam analisa unjuk kerja mesin AC mobil yang meliputi : kerja kompresor, kalor yang dilepas kondensor dalam persatuan massa refrigeran, kalor yang serap evaporator dalam persatuan massa refrigerant, COP aktual, COP ideal,
efisiensi dan laju aliran massa dihitung dengan mempergunakan
persamaan – persamaan yang data – datanya diperoleh dari p-h diagram. Persamaan perhitungan tersebut sebagai berikut:
a. Kerja kompresor Besarnya kerja kompresor dapat dihitung dengan Persamaan (2.1) (2.1) Pada Persamaan (2.1) : kerja kompresor persatuan massa refrigeran : enthalpy saat masuk kompresor : enthalpy saat keluar kompresor
b. Kalor yang di lepas kondensor Kalor yang dilepas kondensor dapat di hitung dengan Persamaan (2.2)
18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(2.2) Pada Persamaan (2.2) : kalor yang dilepas kondensor persatuan massa refrigeran : enthalpy saat keluar kondensor : enthalpy saat keluar kondensor
c. Kalor yang diserap evaporator Kalor yang diserap evaporator dapat di hitung dengan Persamaan (2.3) (2.3) Pada Persamaan (2.3) : kalor yang diserap evaporator persatuan massa refrigeran : enthalpy saat keluar evaporator : enthalpy saat masuk evaporator
d. Coefficient Of Performance (COPaktual) COP dipergunakan untuk menyatakan perfomance (unjuk kerja) dari siklus refrigerasi. Semakin tinggi COP yang dimiliki oleh suatu mesin pendingin maka akan semakin baik mesin pendingin tersebut. COP tidak mempunyai satuan karena merupakan perbandingan antara dampak refrigerasi ( kompresor (
) dengan kerja
) dinyatakan dalam Persamaan (2.4) (2.4)
e. COP ideal (Coefficient Of Performance). Besarnya koefisien yang menyatakan performance dalam posisi ideal pada siklus kompresi uap standar dapat di hitung dengan persamaan (2.5) COP ideal
:
(2.5)
Pada Persamaan (2.5) COP ideal : koefisien prestasi maksimum AC mobill Te
: suhu evaporator
Tc
: suhu kondensor
19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
f. Efisiensi AC mobil Besarnya efisiensi Mesin AC mobil dapat di hitung dengan menggunakan Persamaan (2.6) Efisiensi :
(2.6)
Pada Persamaan (2.6) COPideal : koefisien prestasi maksimum AC mobil COPaktual : koefisien prestasi AC mobil
g. Laju aliran massa Laju aliran massa refrigerant dapat di hitung dengan Persamaan (2.7) ṁ
:
=
(2.7)
Pada Persamaan (2.7) ṁ
: laju aliran massa refrigeran
V
: voltase kompresor (v)
I
: Arus kompresor (ampere) : Daya kompresor
Dengan bantuan p-h diagram maka dapat diketahui nilai enthalpy dari setiap prosesnya. P-h diagram yang dipakai tergantung pada refrigeran yang dipakai. Pada penelitian ini digunakan p-h diagram untuk refrigeran 134a. p-h diagram untuk R134a dapat dilihat pada Gambar 2.17.
20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 2.17 P-h diagram refrigeran R-134a
2.1.2.4 Bahan Pendingin (refrigeran) Pada suatu sistem pendingin kompresi uap refrigeran adalah bagian yang penting dalam fluida yang digunakan. Refrigeran berfungsi sebagai cairan untuk menyerap kalor di evaporator dan melepas kalor di kondensor. Refrigeran yang biasa digunakan pada mesin AC mobil. adalah R-134a karena tidak merusak lapisan ozon saat terjadi penguapan dan titik didih R-134a adalah -26.3°C dengan rumus molekul CH2FCF3. Syarat-syarat refrigeran Refrigeran yang dipergunakan dalam mesin pendingin siklus kompresi uap sebaiknya mememiliki sifat-sifat sebagai berikut : -
Tidak beracun.
21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
Tidak menyebabkan korosi pada bahan logam yang dipakai pada
mesin
pendingin. -
Tidak dapat terbakar atau meledak jika bercampur dengan minyak pelumas, udara dan sebagainya.
-
Mempunyai titik didih dan tekanan kondensasi yang rendah.
-
Mempunyai kalor laten penguapan yang besar, agar kalor yang diserap evaporator besar.
-
Mempunyai konduktifitas termal yang tinggi.
Secara khusus sifat dari refrigeran R-134a adalah: -
Tidak mudah terbakar.
-
Tidak merusak lapisan ozon.
-
Tidak beracun, berwarna, dan berbau.
-
Memiliki kestabilan yang tinggi.
-
Berisi zeolite yang dapat menghilangkan uap air.
Gambar 2.18 Refigeran R-134a
2.1 Tinjauan Pustaka Anwar, K (2010), melakukan penelitian mengenai efek beban pendingin terhadap kinerja sistem mesin pendingin meliputi kapasitas refrigerasi, koefisien prestasi dan waktu pendinginan. Metode yang digunakan adalah metode
22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
eksperimental dengan variasi beban pendingin. Beban pendingin yang diperoleh dengan menempatkan bola lampu 60, 100, 200, 300 dan 400 watt di dalam ruang pendingin. Pengambilan data dilakukan secara langsung pada unit pengujian mesin pendingin. Data dianalisis secara teoritis berdasarkan data eksperimen dengan menentukan kondisi refrigeran pada setiap titik siklus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan beban pendingin menghasilkan koefisien prestasi sistem pendingin berbentuk kurva parabola. Performa optimum pada pengujian selama 30 menit diperoleh pada bola lampu 200 watt dengan COP sebesar 2,64. Marindho (2014) telah melakukan pengujian kinerja HFC-134a refrigerant pada AC mobil sistem (percobaan statis) dengan variasi kecepatan motor. Pengujian unjuk kerja AC mobil (static experiment) menggunakan refrigerant HFC134a dengan variasi kecepatan motor, sistem pengkondisian udara yang digunakan saat ini pada mobil adalah sistem kompresi uap. Penelitian ini dilakukan dengan menguji HFC134a pada sistem AC mobil. Putaran kompresor dengan menggunakan variasi kecepatan motor pada 840 rpm, 1400 rpm, 1680 rpm, dan 1960 rpm. Hasil dari penelitian ini digunakan untuk memperoleh data unjuk kerja dari AC mobil. Berdasarkan analisa data dan pembahasan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut semakin tinggi putaran kompresor maka COP akan mengalami penurunan, begitu juga sebaliknya. Pada putaran 840 rpm dapat menghasilkan COP aktual = 3,509, pada putaran 1400 rpm dapat menghasilkan COP aktual = 3,139 pada putaran 1680 rpm dapat menghasilkan COP aktual 2,803 pada putaran 1960 rpm dapat mnghasilkan COP aktual = 2,635. Wilis,GR (2013), melakukan penelitian terhadap penggunaan refrigeran R22 dan R134a pada mesin pendingin. Metode yang digunakan adalah metode eksperimental dengan variasi refrigeran, yaitu dengan menggunakan refrigeran R22 dan R134a. Dari hasil penelitian yang dilakukan diperoleh beberapa kesimpulan. Pertambahan beban berpengaruh pada naiknya kerja kompresi tetapi tidak diiringi kenaikan kapasitas evaporasi yang signifikan sehingga COP yang dihasilkan tiap penambahan beban mengalami penurunan. Penggunaan refrigeran
23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
R22 dan R134a yang berbeda berpengaruh pada prestasi kerja mesin. R22 dari segi prestasi kerjanya lebih baik daripada R134a, tetapi R22 tidak ramah lingkungan, sebaliknya, R134a lebih ramah lingkungan tetapi prestasi kerjanya lebih rendah dari R22. Yuswandi (2007) telah melakukan penelitian tentang pengujian unjuk kerja sistem AC mobil statik eksperimen menggunakan refrigerant CFC-12 dan HFC134a dengan variasi putaran (rpm) kompresor. Penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi putaran kompresor terhadap unjuk kerja dari sistem AC mobil. Peneliti memakai alat peraga mesin AC mobil yang telah dilengkapi dengan sensor temperatur dan tekanan. Komponen utama sistem AC mobil terdiri dari : kompresor, kondensor, receiver drier, katup ekspansi, dan evaporator. Fluida kerja yang digunakan yaitu refrigeran CFC-12 dan HFC-134a. Pengujian dilakukan dengan memvariasikan putaran kompresor , yaitu 1000 rpm, 1200 rpm, 1500 rpm, 1800 rpm, dan 2000 rpm. Hasil penelitian menunjukkan semakin tinggi putaran kompresor maka COP akan mengalami penurunan. CFC-12 mempunyai COPcarnot, COPstandar, dan COPaktual yang lebih tinggi dibandingkan dengan HFC134a. Kapasitas refrigerasi dan kerja kompresi HFC-134a mempunyai nilai yang lebih besar dibandingkan CFC-12.
24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III Metode Penelitian (Perancangan Pembuatan Alat) 3.1 Diagram Alir Penelitian Langkah-langkah kerja yang dilakukan dalam penelitian tentang AC mobil ini mengikuti alur penelitian seperti tersaji pada Gambar 3.1 Mulai
Persiapan komponen : motor listrik, kompresor, kondensor, evaporator, katup ekspansi, adaptor, kipas kondensor, blower evaporator dan ruang kabin.
Perakitan Komponen-Komponen AC mobil Proses pemvakuman
Pengisian Refrigerant R134a. Tidak baik Uji coba Baik
Pengambilan data P1, P2, T1, T3,Truang, I dan V Penggambaran siklus kompresi uap pada P-h diagram untuk memperoleh h1, h2, h3, h4, Te dan Tc Pengolahan data Qin, Qout, Win, Copaktual, Copideal,efisiensi dan laju aliran massa Pembahasan, kesimpulan dan saran Selesai Gambar 3.1 Diagram alir penelitian
25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3.2 Komponen-komponen mesin AC mobil Komponen utama AC mobil yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah kompresor, kondensor, katup ekspansi, reciever drier, evaporator dan fluida kerja refrigeran R134a.
Gambar 3.2 komponen AC mobil a)
Kompresor Kompresor yang dipergunakan dalam penelitian seperti tersaji pada Gambar
3.3. Spesifikasi kompresor yang dipergunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 3.3 Kompresor jenis swash plate (Sumber : http://globaldensoproducts.com/climate-control/car-air-conditioningsystem/compressor/swash-plate-fixed-displacement-compressor/)
Jenis kompresor
: Swash Plate
Voltase
: 220 Volt
b) Kondensor Kondensor yang dipergunakan dalam penelitian seperti tersaji pada Gambar 3.4 Spesifikasi kondensor yang dipergunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut: Jenis
: Kondensor pipa bersirip
Bahan pipa
: Besi,
diameter
: 6 mm
Bahan sirip
: Besi,
jarak antar sirip
: 3 mm
Banyak sirip
: 1100
Ukuran
:pxlxt
= 50 cm x 40 cm x 3 cm
27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 3.4 Kondensor c)
Katup ekspansi Katup ekspansi yang dipergunakan dalam penelitian seperti tersaji pada
Gambar 3.5 Spesifikasi katup ekspansi yang dipergunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut: Diameter katup ekspansi
: 0,028 inchi
Bahan katup ekspansi
: tembaga
Gambar 3.5 Katup Ekspansi
d) Evaporator Evaporator yang dipergunakan dalam penelitian seperti tersaji pada Gambar 3.6
28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Spesifikasi evaporator yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut : Bahan pipa evaporator
: tembaga,
Bahan sirip evaporator
: alumunium
Ukuran evaporator
:pxlxt
diameter
: 6 mm
= 30 cm x 10 cm x 5 cm
Gambar 3.6 Evaporator
e)
Receiver/Drier Receiver/Drier yang dipergunkan dalam penelitian ini seperti tersaji pada
Gambar 3.7 Spesifikasi receiver/drier yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut : Bahan tabung receiver/drier
: besi
Diameter
: 6 cm
Panjang (tinggi)
: 25 cm
Gambar 3.7 Receiver/drier
29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
f)
Refrigeran R134a Refrigeran R134a dipergunakan sebagai fluida kerja AC mobil yang dibuat.
Dalam penelitian ini dipergunakan refrigeran R134a karena lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan jenis refrigeran lain yang tersedia dipasaran.
Gambar 3.8 Tabung berisi refrigeran R134a (sumber : http://www.indotrading.com)
3.2.1
Peralatan pendukung pembuatan AC mobil
a) Pengembang pipa (flaring tool) Flaring tool fungsinya untuk mengembangkan ujung pipa agar dapat disambung dengan sambungan berulir. Flaring tool terdiri dari 2 buah blok ini membentuk lubang dengan bermacam-macam ukuran pipa yang dapat diselipkan. Selain itu flaring tool juga mempunyai sebuah joke yang terdiri kaki-kaki yang dapat diselipkan pada blok yang mempunyai sebuah baut pada bagian atasnya dengan batang yang dapat diputar, sedangkan pada ujung lain pada bagian bawah diberi sebuah flare cone yang berbentuk kerucut dengan sudut 45° untuk menekan dan mengembangkan ujung pipa.
30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 3.9 Pengembang pipa b) Tube Cutter (alat pemotong pipa) Tube cutter fungsinya sebagai alat untuk memotong pipa tembaga. Agar hasil potongan pada pipa lebih baik serta dapat mempermudah pengelasan pada proses selanjutnya. Tidak membuat pipa menjadi bengkok.
Gambar 3.10 Pemotong pipa c) Pompa vakum Pompa vakum fungsinya untuk mengosongkan atau menghilangkan gasgas yang tidak perlu seperti udara dan uap air di dalam sistem mesin Ac mobil sebelum diisi freon sebagai fluida kerja. Hal ini dilakukan agar tidak mengganggu kerja mesin pendingin saat dioperasikan.
31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 3.11 Pompa vakum d) Manifold gauge Manifold gauge digunakan untuk mengukur tekanan refrigran baik pada saat pengisian maupun pada saat beroperasi. Pada mesin pendingin ini dipasang 2 manifold gauge pada tekanan keluar kompresor dan tekanan masuk (isap) kompresor. Manifold gauge yang digunakan ada 2 jenis seperti pada Gambar 3.12. -
Tekanan 0-220 Psi (dipasang pada pipa masuk kompresor, berwarna biru).
-
Tekanan 0-500 Psi (dipasang pada pipa keluar kompresor, berwarna merah).
Gambar 3.12 Manifold gauge
32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
e) Plat besi Plat besi memiliki fungsi sebagai kerangka dasar dalam pembuatan mesin AC mobil.
Gambar 3.13 Plat Besi
f) Sterefoam Sterefoam
mempunyai fungsi sebagai isolator, agar tidak terjadi
kebocoran beban pendinginan.
Gambar 3.14 Sterefoam g) Mesin Listrik Mesin listrik berfungsi sebagai penggerak kompresor atau digunakan sebagai pengganti engine/motor bakar pada mobil kenyataannya.
33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 3.15 Mesin Listrik Spesifikasi Motor Listrik yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikiut: Daya motor listrik
: 2 hp
Rpm motor listrik
: 1480 rpm
Voltase Motor listrik
: 220
h) Adaptor Adaptor mempunyai fungsi untuk merubah arus listrik dari AC menjadi DC karena motor listrik yang ada pada kipas kondensor dan blower evaporator mempergunakan arus DC. Spesifikasi adaptor yang dipergunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut: Arus
: 7,5 A
Voltase
: 12 volt
34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 3.16 Adaptor i) Kipas kondensor Kipas kondensor berfungsi untuk mengalirkan fluida udara melewati kondensor agar proses pelepasan kalor pada kondensor dapat dipercepat.
Gambar 3.17 Kipas Kondensor
j) Blower Blower digunakan untuk menghembuskan udara dingin dari evaporator ke ruang kabin mobil.
35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 3.18 Blower k) Fan / Kipas angin Fan / Kipas angin berfungsi untuk membantru adaptor pada saat menggerakan kipas kondensor dan blower, agar panas adaptor dapat dibuang ke udara sekitar dengan bantuan fan tersebut.
Gambar 3.19 Fan / kipas angin l) Thermostat Thermostat berfungsi sebagai pengatur suhu pada evaporator, jika suhu evaporator sudah tercapai sesuai kebutuhan maka alat ini akan memutuskan arus listrik sehingga kopling magnet yang ada di kompresor lepas dan kompresor berhenti bekerja
36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 3.20 Thermostat m) Kabin (ruang AC mobil) Kabin ini berfungsi sebagai ruang pendinginan AC mobil yang terbuat dari triplek dan rangka kayu dan dilapisi dengan sterefoam. Ruang pendinginan ini memiliki ukuran p x l x t ( 1,5 m x 1.2 m x 1 m ).
Gambar 3.21 Kabin 3.3 Persiapan Alat dan Bahan Persiapan komponen harus dilakukan sebelum memulai tahap proses pembuatan AC mobil. Komponen yang harus dipersiapkan berupa komponenkomponen utama AC mobil (Kompresor, Evaporator, Katup ekspansi dan Kondensor) dan alat bantu yang diperlukan dalam pembuatan AC mobil. Hal ini sangat perlu dilakukan karena mempercepat dan mempermudagh proses selanjutnya dalam pembuatan AC mobil.
37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Setelah semua komponen-komponen disiapkan, maka akan dilanjutkan pada proses penyambungan komponen-komponen AC mobil.
3.4 Langkah-Langkah Pembuatan AC mobil Langkah-langkah pembuatan AC mobil dapat diketahui sebagai berikut: a. Proses pembuatan rangka AC mobil, kabin dan rangkaian kelistrikan Pada proses ini, rangka dan komponen AC mobil sudah terpasang dan rangka tersebut menggunakan plat besi seperti yang tertera pada Gambar 3.13. Kemudian pembuatan kabin dilakukan dengan meggunakan triplek dan kayu balok. Kabin dibuat dengan berukuran p x l x t ( 1,5 m x 1,2 m x 1 m ) dan diberi lapisan sterefoam pada bagian dalam ruang kabin tersebut agar dapat mengurangi terjadinya kebocoran dan memaksimalkan kerja pendinginan di dalam ruang kabin tersebut. Kemudian setelah kabin jadi, langkah selanjutnya ialah dalam hal kellistrikan, terutama pada kelistrikan untuk penggerak blower dan kipas kondensor yang belum dapat digunakan, sehingga perlu adanya perbaikan sistem kelistrikan pada rangkaian tersebut. Dalam melakukan perbaikan, diperlukan adaptor yang digunakan untuk menggerakan blower dan kipas kondensor. Adaptor tersebut dihubungkan ke blower dan kipas kondensor dengan menghubungkan kabel adaptor dengan kabel blower dan kipas kondensor.
Gambar 3.22 Rangkaian listrik adaptor – kipas kondensor
38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 3.23 Rangkaian listrik adaptor - blower
b. Proses pemasangan manifold gauge Proses
pemasangan
manifold
gauge
dilakukan
sebelum
proses
pemvakuman, dikarenakan jika proses pemasangan manifold gauge ini dilakukan stelah pemvakuman maka ini akan sia-sia saja karena akan timbul lagi udaraudara yang tidak diperlukan. Maka dari itu proses pemasangan manifold gauge dilakukan. Dalam pemasangan manifold gauge ini diperlukan pengembang pipa dan pemotong pipa karna manifold gauge akan disambungkan dengan kompresor dengan mengguanakan pipa yang terbuat dari alumunium, manifold gauge ini harus di sambungkan dengan kompresor karena memiliki fungsi untuk mendeteksi tekanan yang terjadi didalam kompresor AC mobil. c. Proses pemvakuman AC mobil Dalam proses pemvakuman ini diperlukan pompa vakum yang memiliki fungsi untuk proses pemvakuman tersebut. Proses ini bertujuan untuk mengeluarkan udara-udara yang masih terjebak dalam saluran-pipa di AC mobil agar siklus AC mobil dapat bekerja dengan maksimal. d. Proses pengisisan Refigerant R134a Dalam proses ini diperlukan refigerant R134a sebagai fluida kerja AC mobil. Tekanan refigeran yang dimasukan dalam siklus AC mobil harus sesuai dengan standar kerja AC mobil agar dapat bekerja dengan maksimal. Pada saat pengisian refigeran ini sebaiknya mesin AC mobil dilanyakan, yang diharapkan adalah agar refgeran dapat terisi penuh di semua komponen AC mobil dan bersirkulasi dengan baik.
39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
e. Proses pengujian AC mobil Dalam proses ini seluruh komponen harus sudah jadi dan sudah terpasang dengan benar dan refigeran sudah terisi dengan baik. Kemudian mesin AC mobil ini di nylakan dan ditunggu kira-kira 30-60 menit. Bila terjadi bunga es pada evaporator dan katup ekspansi yang menghubungkan antara evaporator dan katup ekspansi serta tekanan pada manifold gauge cenderung konstan, maka AC mobil sudah siap digunakan untuk diambil data.
Gambar 3.24 Tekanan normal pada pengujian alat
40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Mesin yang diteliti Mesin yang diteliti merupakan AC mobil dengan siklus kompresi uap hasil rangkaian sendiri dengan komponen standar dari AC mobil yang tersedia di pasaran. AC mobil yang dirangkai menggunakan daya motor listrik 2 hp dan dengan putaran kompresor sebesar 1200 rpm.
Gambar 4.1 Mesin AC mobil yang diteliti
4.2
Skematik Mesin AC mobil yang Diteliti Gambar 4.2 adalah skematik AC mobil yang diteliti. Dalam skematik ini
ditentukan posisi titik – titik yang akan dipasang alat ukur dengan siklus kompresi uap yang sudah dirangkai.
41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 4.2 Posisi alat ukur suhu dan tekanan pada skematik mesin AC mobil
Keterangan untuk Gambar 4.2 : Titik 1 : tempat pemasangan alat ukur termokopel 1 (T1) dan tekanan (P1) Titik 2 : tempat pemasangan alat ukur tekanan (P2) Titik 3 : tempat pemasangan alat ukur termokopel 2 (T3)
4.3 Alat Bantu Penelitian Proses penelitian AC mobil ini membutuhkan alat – alat yang digunakan dalam pengujian AC mobil. Alat – alat bantu tersebut adalah :
a. Termokopel dan penampil suhu Termokopel berfungsi sebagai sensor suhu untuk mengubah perbedaan suhu dalam benda menjadi perubahan tegangan listrik. Penampil suhu mempunyai fungsi sebagai alat untuk memperlihatkan nilai suhu yang diukur.
42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 4.3 Termokopel
Gambar 4.4 Penampil suhu
b. Pengukur tekanan Pengukur tekanan berfungsi untuk mengetahui nilai tekanan refrigeran. Pengukuran tekanan berwarna merah untuk mengukur tekanan tinggi dan yang berwarna biru untuk mengukur tekanan rendah.
Gambar 4.5 Pengukur tekanan
c. P-h diagram R134a P-h diagram ini berfungsi untuk menggambarkan siklus kompresi uap mesin pendingin. Dengan p-h diagram , dapat diketahui nilai enthalpi disetiap titik yang diteliti (h1, h2, h3 dan h4), suhu evaporator (Te), suhu kondensor (Tc) .
43
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 4.6 Siklus kompresi uap pada P-h diagram untuk R134a.
d. Alat pengukur suhu ruangan (Thermometer) Thermometer berfungsi untuk mengetahui suhu ruangan yang ada di dalam kabin atau ruang yang akan didinginkan.
Gambar 4.7 Thermometer
44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
e. Kabel roll Kabel roll adalah alat yang berfungsi untuk menghubungkan sumber listrik ke sejumlah alat listrik maupun elektronik.
Gambar 4.8 Kabel roll
4.4 Cara mendapatkan data suhu dan tekanan pada titik yang telah ditentukan Untuk mendapatkan data suhu pada 2 titik (T1 dan T3) dan data tekanan pada 2 titik (P1 dan P2) pada Gambar 4.1 dipergunakan alat ukur termokopel dan alat ukur tekanan. Pengukuran suhu dan pengukuran tekanan dilakukan setiap 3 menit sekali. Hanya saja, ketika suhu udara di ruang kabin sudah mencapai 210C kopling magnet denngan otomatis sudah terputus. Tabel 4.1 Tabel untuk pengukuran suhu dan tekanan
Waktu t
T1
T3
P1
P2
(menit)
(oC)
(oC)
(psia)
(psia)
1
3
...
...
...
2
6
...
...
3
15
...
...
No
V
I
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4.6 Cara mengolah data dan pembahasan Prosedur pengolahan data : a. Setelah semua data suhu ( T1, T3) dan tekanan (P1, P2) pada setiap titik diperoleh maka langkah selanjutnya adalah menggambarkan proses siklus kompresi uap pada P – h diagram untuk mendapatkan nilai entalpi (h1, h2, h3, h4), suhu evaporator (Te), suhu kondensor (Tc) dan suhu refrigeran keluar kompresor (T2). b.
Nilai entalpi yang sudah didapat kemudian digunakan untuk menghitung besarnya energi persatuan massa refrigeran yang dilepas oleh kondensor, menghitung kerja kompresor persatuan massa refrigeran menghitung besarnya energi persatuan massa refrigeran yang diserap oleh evaporator, nilai COP ideal, nilai COP
aktual
AC mobil, efisiensi AC mobil dan laju aliran massa
refrigerant. c. Perhitungan dan pengolahan data dapat menggunakan persamaan – persamaan yang ada seperti Persamaan (2.1) untuk menghitung kerja kompresor, Persamaan (2.2) untuk mehitung energi kalor yang dilepas kondensor, Persamaan (2.3) untuk menghitung kalor yang diserap evaporator, Persmaan (2.4) untuk mehitung COPaktual, Persamaan (2.5) untuk menghitung COPideal, Persamaan (2.6) untuk menghitung efisiensi AC mobil dan persamaan (2.7) untuk menghitung laju aliran massa refrigeran. d. Hasil – hasil perhitungan kemudian digambarkan dalam bentuk grafik terhadap waktu. e. Hasil – hasil penggambaran dalam bentuk grafik tersebut kemudian dilakukan pembahasan. Pembahasan dilakukan dengan mempertimbangkan hasil – hasil penelitian sebelumnya atau hasil penelitian orang lain. Juga harus memperhatikan tujuan – tujuan penelitian yang sudah ditentukan.
46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4.7 Cara mendapatkan kesimpulan Kesimpulan dapat diperoleh dari pembahasan hasil penelitian yang sudah dilakukan. Kesimpulan adalah intisari dari pembahasan dan kesimpulan harus dapat menjawab tujuan dari penelitian.
47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Data Hasil Percobaan Data hasil percobaan untuk nilai tekanan refrigeran (P1 & P2) dan suhu refrigeran (T1 & T3) pada titik-titik yang telah ditentukan pada waktu tertentu, disajikan pada Tabel 5.1. Tabel 5.1 Hasil pengukuran tekanan (P1 & P2) dan suhu (T1 & T3) No
Waktu t
P1
P2
T1
T3
(menit)
(Psia)
(Psia)
(oC)
(oC)
1
3
34,0
177,7
22,05
2
6
35,0
177,2
3
15
34,7
4
18
5
V
I
27,85
220
5,49
18,23
27,38
220
5,57
169,2
20,43
28,73
220
5,58
35,5
170,2
20,80
29,83
220
5,60
27
34,0
155,7
20,58
28,98
220
5,55
6
30
34,0
167,7
20,58
29,40
220
5,69
7
33
35,6
179,7
22,18
26,28
220
4,86
8
39
34,7
171,0
21,00
29,40
220
5,54
9
42
35,2
174,2
21,75
29,40
220
5,55
10
51
34,7
174,2
20,38
30,88
220
5,73
11
54
34,1
172,7
22,63
28,58
220
5,74
12
60
35,5
174,7
20,50
30,53
220
5,66
13
63
35,3
176,7
20,40
30,55
220
5,59
14
72
34,2
177,0
20,35
30,70
220
5,70
15
75
34,5
165,2
21,23
31,75
220
5,79
16
84
35,0
171,2
20,58
29,88
220
5,61
17
87
35,7
179,0
20,90
29,98
220
5,75
18
99
36,0
173,0
23,30
32,13
220
5,64
48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 5.1 Hasil pengukuran tekanan (P1 & P2) dan suhu (T1 & T3) lanjutan No
Waktu t
P1
P2
T1
T3
(menit)
(Psia)
(Psia)
(oC)
(oC)
19
102
35,5
176,5
23,38
20
114
34,5
180,5
21
117
34,5
22
126
23
V
I
32,08
220
5,65
21,15
32,08
220
5,73
179,5
19,38
32,18
220
5,75
34,5
174,7
21,18
30,80
220
5,62
129
35,7
176,5
20,25
30,98
220
5,63
24
141
36,0
178,1
21,80
30,88
220
5,71
25
144
35,2
181,5
20,65
32,28
220
5,70
26
147
34,5
179,0
20,38
30,33
220
5,65
27
156
35,5
177,0
21,13
30,53
220
5,76
28
159
35,0
177,7
21,70
32,83
220
5,74
29
168
34,7
178,2
20,70
33,85
220
5,72
30
171
35,2
178,5
21,53
32,15
220
5,67
31
174
35,5
176,2
21,33
29,48
220
5,69
32
183
35,2
176,0
20,28
28,20
220
5,70
33
186
35,2
178,5
18,63
30,00
220
5,72
34
198
35,0
178,7
19,05
28,28
220
5,76
35
201
35,5
181,0
18,50
28,70
220
5,72
36
210
35,0
176,5
19,03
28,83
220
5,75
37
213
35,2
178,7
19,48
29,90
220
5,75
38
222
35,5
178,7
21,35
29,33
220
5,76
39
225
35,2
178,2
21,18
31,78
220
5,68
40
234
35,5
182,5
20,15
29,00
220
5,83
41
237
35,7
178,0
19,58
28,75
220
5,81
Keterangan : -
P1
: Tekanan refrigeran saat masuk kompresor (Psia).
49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
P2
: Tekanan refrigeran saat keluar kompresor (Psia).
-
T1
: Suhu refrigeran saat masuk kompresor (oC).
-
T3
: Suhu refrigeran saat masuk katup ekspansi (oC).
5.2. Perhitungan dan Pengolahan Data. Dari data suhu dan tekanan yang diperoleh dan dengan menggambarkan nya pada diagram P-h dapat ditentukan besarnya entalpi (h). Pada penelitian ini dipergunakan diagram P-h R134a. Besar nilai entalpi (h) disetiap titik 1,2,3,4 dari waktu ke waktu disajikan pada Tabel 5.2. Tabel 5.2 Nilai entalpi (h) dalam satuan Btu/lb No
Waktu t
h1
h2
h3
h4
(menit)
(Btu/lb)
(Btu/lb)
1
3
116
138
41
41
2
6
115
138
40
40
3
15
116
138
40
40
4
18
116
138
41
41
5
27
116
137
40
40
6
30
112
135
40
40
7
33
112
134
40
40
8
39
111
134
40
40
9
42
111
133
40
40
10
51
111
133
41
41
11
54
112
136
40
40
12
60
112
135
41
41
13
63
114
138
41
41
14
72
115
139
41
41
15
75
116
139
41
41
16
84
114
138
40
40
17
87
114
138
40
40
(Btu/lb) (Btu/lb)
50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 5.2 Nilai entalpi (h) dalam satuan Btu/lb lanjutan No
Waktu t
h1
h2
h3
h4
(menit)
(Btu/lb)
(Btu/lb)
18
99
113
138
41
41
19
102
114
139
41
41
20
114
114
139
41
41
21
117
113
138
41
41
22
126
114
138
41
41
23
129
113
138
41
41
24
141
114
138
41
41
25
144
113
138
41
41
26
147
113
138
40
40
27
156
115
139
40
40
28
159
115
139
41
41
29
168
115
139
42
42
30
171
114
138
41
41
32
174
114
139
40
40
33
183
112
138
40
40
34
198
113
138
40
40
35
201
111
138
40
40
36
210
112
138
40
40
37
213
113
138
41
41
38
222
112
138
40
40
39
225
113
138
41
41
40
234
113
138
40
40
41
237
113
138
40
40
(Btu/lb) (Btu/lb)
51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dalam perhitungan ini , besar entalpi (h) dinyatakan dalam satuan Standar Internasional yaitu kJ/kg (1 Btu/lb = 2,326 kJ/kg). Besar nilai konversi entalpi setiap titik 1,2,3,4 dari waktu ke waktu disajikan pada Tabel 5.3. Tabel 5.3 Besar entalpi (h) dalam satuan kJ/kg No
Waktu t
h1
h2
h3
h4
(menit)
(kJ/kg)
(kJ/kg)
(kJ/kg)
(kJ/kg)
1
3
269,8
321,0
95,4
95,4
2
6
267,5
321,0
93,0
93,0
3
15
269,8
321,0
93,0
93,0
4
18
269,8
321,0
95,4
95,4
5
27
269,8
318,7
93,0
93,0
6
30
260,5
314,0
93,0
93,0
7
33
260,5
311,7
93,0
93,0
8
39
258,2
311,7
93,0
93,0
9
42
258,2
309,4
93,0
93,0
10
51
258,2
309,4
95,4
95,4
11
54
260,5
316,3
93,0
93,0
12
60
260,5
314,0
95,4
95,4
13
63
265,2
321,0
95,4
95,4
14
72
267,5
323,3
95,4
95,4
15
75
269,8
323,3
95,4
95,4
16
84
265,2
321,0
93,0
93,0
17
87
265,2
321,0
93,0
93,0
18
99
262,8
321,0
95,4
95,4
19
102
265,2
323,3
95,4
95,4
20
114
265,2
323,3
95,4
95,4
21
117
262,8
321,0
95,4
95,4
52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 5.3 Besar entalpi (h) dalam satuan kJ/kg lanjutan No
Waktu t
h1
h2
h3
h4
(menit)
(kJ/kg)
(kJ/kg)
(kJ/kg)
(kJ/kg)
22
126
265,2
321,0
95,4
95,4
23
129
262,8
321,0
95,4
95,4
24
141
265,2
321,0
95,4
95,4
25
144
262,8
321,0
95,4
95,4
26
147
262,8
321,0
93,0
93,0
27
156
267,5
323,3
93,0
93,0
28
159
267,5
323,3
95,4
95,4
29
168
267,5
323,3
97,7
97,7
30
171
265,2
321,0
95,4
95,4
31
174
265,2
323,3
93,0
93,0
32
183
260,5
321,0
93,0
93,0
33
186
260,5
321,0
93,0
93,0
34
198
262,8
321,0
93,0
93,0
35
201
258,2
321,0
93,0
93,0
36
210
260,5
321,0
93,0
93,0
37
213
262,8
321,0
95,4
95,4
38
222
260,5
321,0
93,0
93,0
39
225
262,8
321,0
95,4
95,4
40
234
262,8
321,0
93,0
93,0
41
237
262,8
321,0
93,0
93,0
Contoh untuk menentukan besaran nilai-nilai enthalpi dapat dilihat dari diagram tekanan entalpi pada jenis refrigeran R-134a. Dari diagram dapat dilihat nilai h1 saat menit ke-75 adalah 116 Btu/lb. Dalam perhitungan satuan h dinyatakan dalam kJ/kg jadi nilai h1 =116 Btu/lb = 269,82 kJ/kg (116 Btu/lb x 2,326 kJ/kg).
53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Keterangan dari diagram P-h pada Gambar 5.1 : h1= 269,82 kJ/kg
h3 = 95,37 kJ/kg
h2 = 323,31 kJ/kg
h4 = 95,37 kJ/kg
Gambar 5.1 Siklus Kompresi Uap pada diagram P-h refrigeran R 134a diambil dari data menit (t) ke-75
54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1) Kerja Kompresor persatuan massa refrigeran (Win) Untuk mendapatkan kerja kompresor persatuan massa refrigeran yang dihasilkan oleh AC mobil, dapat menggunakan Persamaan (2.1) : Win
= h2-h1 = 323,31kJ/kg – 269,82 kJ/kg = 53,5 kJ/kg
Maka kerja kompresor persatuan massa refrigeran sebesar 53,50 kJ/kg (pada saat t = 75 menit) 2) Kalor persatuan massa refrigeran yang dilepas Kondensor (Qout) Untuk mendapatkan nilai kalor persatuan massa refrigeran yang dilepas kondensor pada AC mobil, dapat menggunakan Persamaan (2.2) : Qout
= h2-h3 = 323,31/kg – 95,37 kJ/kg = 227,9 kJ/kg
Maka kalor persatuan massa refrigeran yang dilepas kondensor sebesar 227,95 kJ/kg (pada saat t = 75 menit) 3) Kalor yang diserap evaporator (Qin) Untuk mendapatkan kalor persatuan massa refrigeran yang diserap evaporator pada AC mobil, dapat menggunakan Persamaan (2.3) : Qin
= h1-h4 = 269,82 kJ/kg – 95,37 kJ/kg = 174,5 kJ/kg
55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Maka kalor persatuan massa refrigeran yang diserap evaporator sebesar 174,45 kJ/kg (pada saat t = 75 menit) 4) COP aktual COPaktual dipergunakan untuk menyatakan perfomance (unjuk kerja) dari mesin AC mobil yang bekerja dengan siklus kompresi uap, dapat dihitung dengan menggunakan Persamaan (2.4) :
COPaktual =
=
=
= 3,26 Maka COP aktual AC mobil sebesar 3,26 (pada saat t = 75 menit)
5) COP ideal Untuk menghitung performance ideal pada AC mobil yang bekerja dengan siklus kompresi uap, dapat menggunakan Persamaan (2.5) COP ideal = = = 5,45 Maka COP ideal AC mobil sebesar 5,45 (pada saat t =75 menit) 6) Efisiensi (η) Untuk mendapatkan efisiensi AC mobil dapat dihitung dengan menggunakan Persamaan (2.6)
56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Efisiensi η = η=
x 100% x 100%
η = 57,78% Maka efisiensiη AC mobil sebesar 57,78% (pada saat t=75 menit) 7) Laju aliran massa refrigeran (ṁ) Untuk mendapatkan besarnya laju aliran massa refrigeran dapat dihitung dengan Persamaan (2.7) ṁ
= = = 0.01 kg/s
Maka laju aliran massaAC mobil sebesar 0,01 kg/s (pada saat t = 75 menit)
5.3. Hasil Perhitungan Hasil perhitungan secara keseluruhan dari waktu (t) 0 menit sampai (t) 240 menit untuk nilai kerja kompresor persatuan massa refrigeran (Win), kalor persatuan massa refrigeran yang dilepas kondensor (Qout), kalor persatuan massa refrigeran yang diserap evaporator (Qin), COP
aktual,
COP
ideal,
efisiensi dan laju
aliran massa dari AC mobil disajikan pada Tabel 5.5 dan Tabel 5.6 Tabel 5.4 Hasil perhitungan tekanan (P1 & P2) dan suhu (T1, T3, Te, Tc) No
Waktu t
P1
P2
T1
T3
Te
Tc
(menit)
(Psia)
(Psia)
(oC)
(oC)
(oC)
(oC)
1
3
34,0
177,7
22,05
27,85
-7,2
38,9
2
6
35,0
177,2
18,23
27,38
-6,1
42,8
3
15
34,7
169,2
20,43
28,73
-6,7
40,0
4
18
35,5
170,2
20,80
29,83
-5,0
40,6
5
27
34,0
155,7
20,58
28,98
-7,2
36,1
57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 5.4 Hasil perhitungan tekanan (P1 & P2) dan suhu (T1, T3, Te, Tc) lanjutan No
Waktu t
P1
P2
T1
T3
Te
Tc
(menit)
(Psia)
(Psia)
(oC)
(oC)
(oC)
(oC)
6
30
34,0
167,7
20,58
29,40
-7,2
39,4
7
33
35,6
179,7
22,18
26,28
-4,4
44,4
8
39
34,7
171,0
21,00
29,40
-6,7
43,3
9
42
35,2
174,2
21,75
29,40
-5,0
43,3
10
51
34,7
174,2
20,38
30,88
-6,7
43,3
11
54
34,1
172,7
22,63
28,58
-7,2
42,2
12
60
35,5
174,7
20,50
30,53
-6,1
42,2
13
63
35,3
176,7
20,40
30,55
-6,1
44,4
14
72
34,2
177,0
20,35
30,70
-7,2
45,0
15
75
34,5
165,2
21,23
31,75
-6,7
40,6
16
84
35,0
171,2
20,58
29,88
-6,7
42,2
17
87
35,7
179,0
20,90
29,98
-6,7
45,6
18
99
36,0
173,0
23,30
32,13
-6,1
43,3
19
102
35,5
176,5
23,38
32,08
-6,7
46,1
20
114
34,5
180,5
21,15
32,08
-7,2
46,7
21
117
34,5
179,5
19,38
32,18
-7,2
46,1
22
126
34,5
174,7
21,18
30,80
-7,2
43,9
23
129
35,7
176,5
20,25
30,98
-7,2
44,4
24
141
36,0
178,1
21,80
30,88
-6,1
44,4
25
144
35,2
181,5
20,65
32,28
-6,7
47,2
26
147
34,5
179,0
20,38
30,33
-7,2
45,6
27
156
35,5
177,0
21,13
30,53
-6,7
43,9
28
159
35,0
177,7
21,70
32,83
-6,7
44,4
29
168
34,7
178,2
20,70
33,85
-7,2
45,6
30
171
35,2
178,5
21,53
32,15
-6,7
45,6
31
174
35,5
176,2
21,33
29,48
-6,7
43,9
58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 5.4 Hasil perhitungan tekanan (P1& P2) dan suhu (T1, T3, Te, Tc) lanjutan No
Waktu t
P1
P2
T1
T3
Te
Tc
(menit)
(Psia)
(Psia)
(oC)
(oC)
(oC)
(oC)
32
183
35,2
176,0
20,28
28,20
-6,7
43,3
33
186
35,2
178,5
18,63
30,00
-6,7
45,6
34
198
35,0
178,7
19,05
28,28
-6,7
45,6
35
201
35,5
181,0
18,50
28,70
-6,1
46,7
36
210
35,0
176,5
19,03
28,83
-6,7
43,9
37
213
35,2
178,7
19,48
29,90
-6,7
45,6
38
222
35,5
178,7
21,35
29,33
-6,1
45,6
39
225
35,2
178,2
21,18
31,78
-6,7
45,6
40
234
35,5
182,5
20,15
29,00
-6,1
46,7
41
237
35,7
178,0
19,58
28,75
-6,1
45,0
Tabel 5.5.Hasil perhitungan Karakteristik AC mobil
No
Kerja
Kalor yang diserap
Kalor yang
Waktu t
Kompresor
evaporator
(menit)
(Win)
(Qin)
(Qout)
(kJ/kg)
(kJ/kg)
(kJ/kg)
dilepas kondensor
COP aktual
1
3
51,2
174,5
225,6
3,4
2
6
53,5
174,5
227,9
3,3
3
15
51,2
176,8
227,9
3,5
4
18
51,2
174,5
225,6
3,4
5
27
48,8
176,8
225,6
3,6
6
30
53,5
167,5
221,0
3,1
7
33
51,2
167,5
218,6
3,3
8
39
53,5
165,1
218,6
3,1
9
42
51,2
165,1
216,3
3,2
10
51
51,2
162,8
214,0
3,2
11
54
55,8
167,5
223,3
3,0
59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 5.5.Hasil perhitungan Karakteristik AC mobil lanjutan No
Waktu t
Kerja
Kalor yang diserap
Kalor yang
(menit)
Kompresor
evaporator
(Win)
(Qin)
(Qout)
(kJ/kg)
(kJ/kg)
(kJ/kg)
dilepas kondensor
COP aktual
12
60
53,5
165,1
218,6
3,1
13
63
55,8
169,8
225,6
3,0
14
72
55,8
172,1
227,9
3,1
15
75
53,5
174,5
227,9
3,3
16
84
55,8
172,1
227,9
3,1
17
87
55,8
172,1
227,9
3,1
18
99
58,2
167,5
225,6
2,9
19
102
58,2
169,8
227,9
2,9
20
114
58,2
169,8
227,9
2,9
21
117
58,2
167,5
225,6
2,9
22
126
55,8
169,8
225,6
3,0
23
129
58,2
167,5
225,6
2,9
24
141
55,8
169,8
225,6
3,0
25
144
58,2
167,5
225,6
2,9
26
147
58,2
169,8
227,9
2,9
27
156
55,8
174,5
230,3
3,1
28
159
55,8
172,1
227,9
3,1
29
168
55,8
169,8
225,6
3,0
30
171
55,8
169,8
225,6
3,0
31
174
58,2
172,1
230,3
3,0
32
183
60,5
167,5
227,9
2,8
33
186
60,5
167,5
227,9
2,8
34
198
58,2
169,8
227,9
2,9
35
201
62,8
165,1
227,9
2,6
36
210
60,5
167,5
227,9
2,8
60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 5.5.Hasil perhitungan Karakteristik AC mobil lanjutan No Waktu t (menit)
Kerja
Kalor yang diserap
Kalor yang
Kompresor
evaporator
(Win)
(Qin)
(Qout)
(kJ/kg)
(kJ/kg)
(kJ/kg)
dilepas kondensor
COP aktual
37
213
58,2
167,5
225,6
2,9
38
222
60,5
167,5
227,9
2,8
39
225
58,2
167,5
225,6
2,9
40
234
58,2
169,8
227,9
2,9
41
237
58,2
169,8
227,9
2,9
Tabel 5.6. Hasil perhitungan Karakteristik AC mobil No
Waktu t (menit)
COP ideal
Efisiensi (η)
Laju aliran massa (ṁ)
(%)
(kg/s)
1
3
5,77
59,11
0,02
2
6
5,46
59,70%
0,02
3
15
5,71
60,50%
0,01
4
18
5,89
57,92%
0,01
5
27
6,14
58,97%
0,03
6
30
5,70
54,93%
0,02
7
33
5,50
59,54%
0,01
8
39
5,33
57,92%
0,01
9
42
5,55
58,17%
0,02
10
51
5,33
59,70%
0,02
11
54
5,38
55,78%
0,02
12
60
5,52
55,87%
0,01
13
63
5,28
57,58%
0,02
61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 5.6. Hasil perhitungan karakteristik AC mobil lanjutan No
Waktu t (menit)
COP ideal
Efisiensi (η)
Laju aliran massa (ṁ)
(%)
(kg/s)
14
72
5,09
60,55%
0,02
15
75
5,64
57,78%
0,01
16
84
5,45
56,57%
0,01
17
87
5,10
60,42%
0,02
18
99
5,40
53,33%
0,02
19
102
5,05
57,83%
0,01
20
114
4,93
59,17%
0,02
21
117
4,99
57,76%
0,02
22
126
5,20
58,46%
0,01
23
129
5,15
55,96%
0,01
24
141
5,28
57,58%
0,02
25
144
4,95
58,24%
0,02
26
147
5,04
57,95%
0,01
27
156
5,27
59,29%
0,01
28
159
5,21
59,14%
0,02
29
168
5,04
60,37%
0,02
30
171
5,10
59,61%
0,01
31
174
5,27
56,16%
0,01
32
183
5,33
51,96%
0,01
33
186
5,10
54,27%
0,02
34
198
5,10
57,22%
0,02
35
201
5,06
51,97%
0,01
36
210
5,27
52,54%
0,01
37
213
5,10
56,44%
0,01
38
222
5,17
53,58%
0,02
62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 5.6. Hasil perhitungan karakteristik AC mobil lanjutan No
Waktu t (menit)
COP ideal
Efisiensi (η)
Laju aliran massa (ṁ) (kg/s)
39
225
5,10
56,44%
0,02
40
234
5,06
57,71%
0,01
41
237
5,22
55,89%
0,01
5.4. Pembahasan Dari hasil penelitian, diperoleh informasi bahwa mesin AC mobil dapat bekerja dengan baik dan dalam kondisi yang baik (kompresor tidak bocor, kondensor berfungsi dengan baik, kipas kondensor berfungsi dengan baik, katup ekspansi bekerja dengan baik, evaporator berfungsi dengan baik, blower bekerja dengan baik) dan mampu menghasilkan data yang baik. Hasil dari pengambilan data dapat digambarkan pada P-h diagram dan membentuk siklus kompresi uap dengan proses pemanasan lanjut dan pendinginan lanjut. Suhu kerja kondensor yang dihasilkan lebih tinggi dari suhu lingkungan, dengan rata-rata sekitar 43,9oC dan suhu kerja evaporator lebih rendah dari suhu udara ruangan di dalam ruang kabin mobil, denan rata-rata sekitar -6,6oC. Dari hasil penelitian, diperoleh informasi bahwa pada siklus kompresi uap yang dihasilkan terdapat proses pemanasan lanjut dan proses pendinginan lanjut. Kondisi ini memberikan keuntungan. Karena dengan adanya proses pemanasan lanjut dan proses pendinginan lanjut, kedua proses ini dapat menaikkan nilai COP dan efisiensi dari mesin AC mobil. Demikian juga kondisi refrigeran ketika masuk kompresor benar-benar dalam keadaan gas, sehingga proses kompresi dapat berjalan ideal dan tidak merusak kompresor. Kondisi refrigeran ketika masuk katup ekspansi juga dalam keadaan benar-benar cair, sehingga proses masuknya refrigeran ke katup ekspansi mudah. Dari hasil perhitungan diperoleh informasi bahwa besar Win, Qin, Qout, dan COP dari mesin AC mobil dengan pemanasan lanjut dan pendinginan lanjut dari waktu ke waktu memiliki nilai yang berbeda-beda. Gambar grafik hasil
63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
perhitungan secara keseluruhan disajikan pada Gambar 5.2, Gambar 5.3, Gambar 5.4, Gambar 5.5, Gambar 5.6, Gambar 5.7, Gambar 5.8.
100
Win kJ/kg
90 80 70 60 50 40 30 20 0
50
100
150
200
250
Waktu t, menit Gambar 5.2 Hubungan kerja kompresor persatuan massa refrigeran dan waktu Gambar 5.2 memperlihatkan kerja kompresor persatuan massa refrigeran (Win) dari waktu ke waktu. Nilai kerja kompresor persatuan massa refrigeran terendah sebesar 48,8 kJ/kg dan nilai kerja kompresor persatuan massa refrigeran tertinggi sebesar 62,8 kJ/kg. Rata-rata nilai kerja kompresor persatuan massa refrigeran dari t = 3 menit sampai t = 240 menit sebesar 56,05 kJ/kg. Nilai kerja kompresor saat stabil = 56,05 kJ/kg (saat stabil = rata-rata). Kerja kompresor berubah pada setiap menit, hal ini kemungkinan terjadi karena kerja kopling magnet yang selalu memutus dan menghubungkan pada kompresor. Semakin
besar
kerja
kompresor
maka
kebutuhan
energi
yang
dipergunakan juga semakin besar. Hal ini berarti bahan bakar yang dipergunakan untuk mobil ber AC tersebut semakin boros.
64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
400 350
Qin kJ/kg
300 250
200 150 100 0
50
100
150
200
250
Waktu t, menit Gambar 5.3 Hubungan kalor persatuan massa refrigeran yang diserap evaporator dan waktu. Gambar 5.3 memperlihatkan besar nilai kalor persatuan massa refrigeran yang diserap evaporator (Qin) dari waktu ke waktu. Nilai kalor terendah yang diserap evaporator adalah 162,8 kJ/kg dan nilai kalor tertinggi yang diserap evaporator adalah sebesar 176,7 kJ/kg. Rata-rata nilai kalor persatuan massa refrigeran yang diserap adalah sebesar 169,6 kJ/kg.Nilai kalor yang diserap evaporator saat stabil = 169,6 kJ/kg (saat stabil = rata-rata). Pengambilan data yang dilakukan, membuat kalor persatuan massa refrigeran yang diserap evaporator cenderung tidak konstan. Hal ini kemungkinan dipengaruhi oleh kerja kompresor (Win) yang tidak konstan. Semakin besar nilai Qin, berarti besarnya energi kalor yang diserap evaporator dalam persatuan massa refrigeran dari dalam kabin semakin besar. Hal ini berarti bahwa semakin besar nilai Qin, suhu ruangan kabin akan cepat diperoleh seperti yang diinginkan. Kalor yang diserap oleh evaporator meliputi kalor sensibel dan kalor laten. Kalor sensibel di peroleh dari manusia yang ada dalam ruang kabin, konduksi melalui dinding plat, konduksi melalui kaca, radiasi dan udara luar yang masuk. Sedangkan kalor laten hanya diperoleh dari manusia dan udara luar yang masuk ke dalam ruang kabin. 65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
400
Qout kJ/kg
350
300
250
200
150 0
50
100
150
200
250
Waktu t, menit
Gambar 5.4 Hubungan kalor persatuan massa refrigeran yang dilepas kondensor dan waktu. Gambar 5.4 memperlihatkan besar nilai kalor persatuan massa refrigeran yang dilepas kondensor (Qout) dari waktu ke waktu. Nilai kalor persatuan massa refrigeran terendah yang dilepas kondensor adalah 213,9 kJ/kg dan nilai kalor persatuan massa refrigeran tertinggi yang dilepas kondensor adalah sebesar 230,2 kJ/kg. Rata-rata nilai kalor persatuan massa refrigeran yang dilepas kondensor adalah sebesar 225,6 kJ/kg.Nilai kalor yang dilepas kondensor saat stabil = 225,6 kJ/kg (saat stabil = rata-rata). Nilai kalor persatuan massa refrigeran yang dilepas kondensor berubah pada setiap menit. Hal ini sesuai dengan perubahan yang terjadi pada kompresor dan evaporator.
66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Karena kalor yang di lepas kondensor merupakan jumlah energi atau kerja yang diberikan kompresor ditambah dengan besarnya energi kalor yang diserap evaporator dalam persatuan massa refrigeran.
10 9 8
COPaktual
7
6 5 4 3 2 1 0 0
50
100 150 Waktu t, menit
200
250
Gambar 5.5 Hubungan koefisien prestasi COP aktual dan waktu Gambar 5.5 memperlihatkan besar Koefisien Prestasi COP aktual dari waktu ke waktu. Nilai COPaktual terendah sebesar 2,63 dan nilai COPaktual tertinggi adalah sebesar 3,45. Rata-rata nilai COP
aktual
adalah sebesar 3,04. Nilai COPaktual saat
stabil = 3,04 (saat stabil = rata-rata). Perubahan kerja kompresor juga berpengaruh pada koefisien prestasi COPaktual.
67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10 9 8 7
COPideal
6 5 4 3 2 0
50
100
150
200
250
Waktu t, menit Gambar 5.6 Hubungan koefisien prestasi COP ideal dan waktu Gambar 5.6 memperlihatkan besar Koefisien Prestasi COPideal dari waktu ke waktu. Nilai COPideal terendah adalah 4,93dan nilai COPideal tertinggi adalah sebesar 6,14. Rata-rata nilai COPideal adalah sebesar 5,30. Nilai COPideal saat stabil = 5,30 (saat stabil = rata-rata).
100,% 90,%
Efisiensi (%)
80,% 70,% 60,% 50,% 40,% 30,% 20,% 0
50
100
150
200
250
Waktu t, menit Gambar 5.7 Hubungan efisiensi dan waktu
68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 5.7 memperlihatkan efisiensi dari waktu ke waktu. Nilai efisiensi terendah adalah 51,96% dan nilai efisiensi tertinggi adalah sebesar 60,55%. Ratarata efisiensi adalah sebesar 57,31%.Nilai efisiensi saat stabil = 57,31% (saat stabil = rata-rata). Perubahan kerja kompresor yang semakin berat oleh karena transfer kalor yang terjadi,
sistem perpipaan yang ditekuk sehingga ada
kemungkinan aliran refrigeran pada pipa tidak sempurna dan ruang pendingin (kabin) yang terbuat dari triplekmasih memiliki cacat / lubang kecil, tidak dapat tertutup secara sempurna. Dan hal inilah yang kemungkinan menyebabkan efisiensi mesin AC mobil tidak dapat 100% karena pengaruh kerja kompresor. Efisiensi yang tidak maksimal juga dapat disebabkan karena ketidak cocokan antara spesifikasi komponen mesin yang dipergunakan dengan putaran kompresor yang dipilih.
0,10
Laju aliran massa kg/s
0,09 0,08 0,07 0,06 0,05 0,04 0,03 0,02 0,01 0
50
100
150
200
250
Waktu t, menit Gambar 5.8 Hubungan laju aliran massa refrigeran dan waktu
Gambar 5.8 memperlihatkan laju aliran massa dari waktu ke waktu. Nilai laju aliran massa terendah 0,01 kg/s dan nilai laju aliran masa tertinggi adalah sebesar 0,03 kg/s. Rata-rata laju aliran massa adalah sebesar 0,02 kg/s.Nilai laju aliran massa saat stabil = 0,02 kg/s (saat stabil = rata-rata). Tertutupnya
69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
evaporator oleh butiran air yang membeku, mengakibatkan laju aliran massa menurun sesuai dengan kerja kompresor yang terjadi. Uap air yang membeku dan menebal pada bagian dalam evaporator dapat menghalangi transfer kalor. Uap air yang membeku menghalangi kinerja evaporator
sehingga kalor yang diserap evaporator semakin kecil. Akibatnya
kalor yang dilepas kondensor persatuan massa refrigeran juga semakin kecil. Hal ini mengakibatkan menurunnya koefisien prestasi mesin baik, aktual maupun ideal dan juga menurunnya laju aliran massa dan efisiensi.
70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Dari pengujian mesin AC mobil, dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut : a. Mesin AC mobil yang bekerja dengan siklus kompresi uap telah berhasil dirakit baik dan dapat diambil datanya dengan suhu kerja kondensor rata-rata sekitar 43,8oC dan suhu kerja evaporator rata-rata sekitar -6,5oC. b. Kerja kompresor per satuan massa refrigeran terendah sebesar 48,85 kJ/kg, dan tertinggi sebesar 62,80 kJ/kg, pada saat stabil sebesar 56,05 kJ/kg. c. Kalor per satuan massa refrigeran yang diserap evaporator terendah sebesar 168,82 kJ/kg, dan tertinggi yang diserap evaporator sebesar 176,78 kJ/kg, pada saat stabil sebesar 169,63 kJ/kg. d. Kalor per satuan massa refrigeran yang dilepas kondensor terendah sebesar 213,99 kJ/kg, dan tertinggi yang dilepas kondensor sebesar 230,27 kJ/kg, pada saat stabil sebesar 225,68 kJ/kg. e. COPaktual terendah mesin AC mobil sebesar 2,63,dan tertinggi sebesar 3,45, pada saat stabil sebesar 3,04. f. COPideal mesin AC mobil terendah sebesar 4,93,dan tertinggi sebesar 6,14 pada saat stabil sebesar 5,30. g. Efisiensi mesin AC mobil terendah sebesar 51,96% ,tertinggi sebesar 60,55%, pada saat stabil sebesar 57,31%. h. Laju aliran massa terendah adalah 0,01 kg/s, tertinggi sebesar 0,03 kg/s, pada saat stabil sebesar 0,02 kg/s. 6.2 Saran. Beberapa saran yang dapat disampaikan terkait dengan penelitian ini :
71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a.
Pengaturan kopling magnet sebaiknya dilakukan secara otomatis. Agar supaya bila suhu pada ruang kabin sudah tercapai (21oC), kopling magnet dapat secara otomatis memutus aliran listrik pada kopiling magnet yang ada di kompresor kemudian kompresor berhenti bekerja, dan pada saat suhu ruang kabin mulai naik (23oC), kopling magnet dapat secara otomatis akan menghubungkan aliran listrik padakopling magnet untuk menggerakan kompresor kembali.
b.
Waktu pengambilan data sebaiknya tidak terlalu lama, cukup membutuhkan waktu sekitar 50 menit karena sudah stabil.
c.
Pengambilan data sebaiknya menggunakan arduino supaya lebih teliti dalam pengambilan data.
d.
Pengaturan rpm kompresor sebaiknya dengan menggunakan perubahan frekuensi listrik supaya rpm yang dihasilkan lebih akurat dan tidak membutuhkan waktu yang lama dalam mengubah rpm kompresor.
72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA Anwar, K., 2010 , Efek Beban Pendinginnan Terhadap Performa Sistem Mesin Pendingin, Jurnal Teknik Mesin, 8.hal.203 – 204. Marindho, D.C., 2014, Pengujian Kinerja HFC-134a Refrigerant pada AC Mobil Sistem (Percobaan Statis) dengan Variasi Kecepatan Motor, Kudus. Maclaine, I.L., 2004, Usage and risk hydrocarbon refrigerants in motor cars for Australia and the United States, Sydney. Wilis, GR., 2013, : Melakukan penelitian terhadap penggunaan refrigeran R22 dan R134a Pada Mesin Pendingin, Jurnal Teknik Mesin, 8.hal.125 – 235. Yuswandi, A., 2007, Pengujian Unjuk Kerja Sistem AC Mobil Statik Eksperimen Menggunakan Refrigeran CFC-12 dan HFC-134a Dengan Variasi Putaran (RPM) Kompresor, Surakarta.
73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN Data 1 (menit 3)
Siklus kompresi uap dengan pemanasan lanjut dan pendinginan lanjut pada diagram P-h. Data 1 (menit 3) Data 2 (menit 6)
Siklus kompresi uap dengan pemanasan lanjut dan pendinginan lanjut pada diagram P-h. Data 2 (menit 6) Data 3 (menit 15)
74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Siklus kompresi uap dengan pemanasan lanjut dan pendinginan lanjut pada diagram P-h. Data 3 (menit 15) Data 4 (menit 18)
Siklus kompresi uap dengan pemanasan lanjut dan pendinginan lanjut pada diagram P-h. Data 4 (menit 18) Data 5 (menit 27)
75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Siklus kompresi uap dengan pemanasan lanjut dan pendinginan lanjut pada diagram P-h. Data 5 (menit 27) Data 6 (menit 30)
Siklus kompresi uap dengan pemanasan lanjut dan pendinginan lanjut pada diagram P-h. Data 6 (menit 30) Data 7 (menit 33)
76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Siklus kompresi uap dengan pemanasan lanjut dan pendinginan lanjut pada diagram P-h. Data 7 (menit 33) Data 8 (menit39)
Siklus kompresi uap dengan pemanasan lanjut dan pendinginan lanjut pada diagram P-h. Data 8 (menit 39) Data 9 (menit42)
77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Siklus kompresi uap dengan pemanasan lanjut dan pendinginan lanjut pada diagram P-h. Data 9 (menit 42) Data 10 (menit 51)
Siklus kompresi uap dengan pemanasan lanjut dan pendinginan lanjut pada diagram P-h. Data 10 (menit 51) Data 11 (menit54)
78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Siklus kompresi uap dengan pemanasan lanjut dan pendinginan lanjut pada diagram P-h. Data 11 (menit 54) Data 12 (menit 60)
Siklus kompresi uap dengan pemanasan lanjut dan pendinginan lanjut pada diagram P-h. Data 12 (menit 60) Data 13 (menit 63)
79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Siklus kompresi uap dengan pemanasan lanjut dan pendinginan lanjut pada diagram P-h. Data 13 (menit 63) Data 14 (menit 72)
Siklus kompresi uap dengan pemanasan lanjut dan pendinginan lanjut pada diagram P-h. Data 14 (menit 72) Data 15 (menit75)
80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Siklus kompresi uap dengan pemanasan lanjut dan pendinginan lanjut pada diagram P-h. Data 15 (menit 75) Data 16 (menit 84)
Siklus kompresi uap dengan pemanasan lanjut dan pendinginan lanjut pada diagram P-h. Data 16 (menit 84) Data 17 (menit 87)
81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Siklus kompresi uap dengan pemanasan lanjut dan pendinginan lanjut pada diagram P-h. Data 17 (menit 87) Data 18 (menit 99)
Siklus kompresi uap dengan pemanasan lanjut dan pendinginan lanjut pada diagram P-h. Data 18 (menit 99) Data 19 (menit 20)
82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Siklus kompresi uap dengan pemanasan lanjut dan pendinginan lanjut pada diagram P-h. Data 19 (menit 102) Data 20 (menit 114)
Siklus kompresi uap dengan pemanasan lanjut dan pendinginan lanjut pada diagram P-h. Data 20 (menit 114) Data 21 (menit117)
83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Siklus kompresi uap dengan pemanasan lanjut dan pendinginan lanjut pada diagram P-h. Data 21 (menit 117) Data 22 (menit 126)
Siklus kompresi uap dengan pemanasan lanjut dan pendinginan lanjut pada diagram P-h. Data 22 (menit 126) Data 23 (menit 129)
84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Siklus kompresi uap dengan pemanasan lanjut dan pendinginan lanjut pada diagram P-h. Data 123 (menit 129) Data 24 (menit141)
Siklus kompresi uap dengan pemanasan lanjut dan pendinginan lanjut pada diagram P-h. Data 24 (menit 141) Data 25 (menit 144)
85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Siklus kompresi uap dengan pemanasan lanjut dan pendinginan lanjut pada diagram P-h. Data 25 (menit 144) Data 26 (menit 147)
Siklus kompresi uap dengan pemanasan lanjut dan pendinginan lanjut pada diagram P-h. Data 26 (menit 147) Data 27 (menit 156)
86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Siklus kompresi uap dengan pemanasan lanjut dan pendinginan lanjut pada diagram P-h. Data 27 (menit 156) Data 28 (menit 159)
Siklus kompresi uap dengan pemanasan lanjut dan pendinginan lanjut pada diagram P-h. Data 28 (menit 159) Data 29 (menit 168)
87
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Siklus kompresi uap dengan pemanasan lanjut dan pendinginan lanjut pada diagram P-h. Data 29 (menit 168) Data 30 (menit 171)
Siklus kompresi uap dengan pemanasan lanjut dan pendinginan lanjut pada diagram P-h. Data 30 (menit 171) Data 31 (menit 174)
88
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Siklus kompresi uap dengan pemanasan lanjut dan pendinginan lanjut pada diagram P-h. Data 31 (menit 174) Data 32 (menit 183)
Siklus kompresi uap dengan pemanasan lanjut dan pendinginan lanjut pada diagram P-h. Data 32 (menit 183) Data 33 (menit 186)
89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Siklus kompresi uap dengan pemanasan lanjut dan pendinginan lanjut pada diagram P-h. Data 33 (menit 186) Data 34 (menit 198)
Siklus kompresi uap dengan pemanasan lanjut dan pendinginan lanjut pada diagram P-h. Data 34 (menit 198) Data 35 (menit 201)
90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Siklus kompresi uap dengan pemanasan lanjut dan pendinginan lanjut pada diagram P-h. Data 35 (menit 201) Data 36 (menit 210)
Siklus kompresi uap dengan pemanasan lanjut dan pendinginan lanjut pada diagram P-h. Data 36 (menit 210) Data 37 (menit 213)
91
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Siklus kompresi uap dengan pemanasan lanjut dan pendinginan lanjut pada diagram P-h. Data 37 (menit 213) Data 38 (menit 222)
Siklus kompresi uap dengan pemanasan lanjut dan pendinginan lanjut pada diagram P-h. Data 38 (menit 222) Data 39 (menit 225)
92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Siklus kompresi uap dengan pemanasan lanjut dan pendinginan lanjut pada diagram P-h. Data 39 (menit 225) Data 40 (menit 234)
Siklus kompresi uap dengan pemanasan lanjut dan pendinginan lanjut pada diagram P-h. Data 40 (menit 234) Data 41 (menit 237)
93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Siklus kompresi uap dengan pemanasan lanjut dan pendinginan lanjut pada diagram P-h. Data 41 (menit 237)
94