KAJIAN PENGENDALIAN BIAYA DAN WAKTU MENGGUNAKAN METODE EARNED VALUE STUDI KASUS : PADA PROYEK THE GROVE APARTEMENT HK-PP JO Oleh : Alfiyan Rismawan, Ike Pontiawaty, Budiono
Abstrak
Proyek konstruksi berkembang semakin besar dan rumit dewasa ini baik dari segi fisik maupun biaya. Oleh karena itu, dalam pengerjaan proyek tersebut sangatlah dibutuhkan sumber daya yang baik. Selain itu diperlukan fungsi controlling, yaitu suatu sistem manajemen proyek yang mulai dari fase awal proyek hingga fase penyelesaian proyek sangatlah dibutuhkan untuk menentukan kinerja proyek dan menjalankan sistem pengelolaan proyek tersebut agar terjadi suatu sistem yang baik dan terintegrasi antara biaya dan waktu khususnya. Konsep Earned Value merupakan salah satu alat yang digunakan dalam pengelolaan proyek yang mengintegrasikan biaya dan waktu. Hasil dari Earned Value adalah kita dapat mengetahui kinerja proyek yang dapat digunakan sebagai early warning khususnya pada aspek biaya dan waktu. Hasil yang didapat pada pengukuran kinerja proyek The Grove Apartement pada bulan ke-5 ini adalah nilai BCWS (Bugeted Cost of Work Schedule) Rp 131.460.165.920,25. Nilai BCWP (Bugeted Cost of Work Performed) Rp 63.909.676.604,4572. Nilai ACWP (Bugeted Cost of Work Performed) Rp 58.452.338.967,55. Berdasarkan parameter BCWS, BCWP dan ACWP diperoleh nilai CV (Cost Variance) Rp 5.457.337.636,9072. Nilai SV (Schedule Variance) Rp (-) 67.550.489.315,7929. Nilai ECAC (Estimated Cost At Completion) Rp 438.147.179.835,9170 < BAC (Budget At Completion) Rp 479.054.304.123,31. Nilai ETAC (Estimated Time At Completion) 15,2848 Bulan > TAC (Target At Completion) 10 Bulan. Hasil tersebut menunjukan proyek mengalami keterlambatan tetapi biaya akhir lebih rendah dari biaya yang direncanakan. Kata Kunci : biaya, kinerja, earned value, varian, indeks. 1. UMUM Pengendalian pelaksanaan proyek dapat dilakukan dengan melakukan pengawasan dan pelaporan kegiatan proyek pada waktu tertentu sesuai kebutuhan, semakin rumit proyek semakin sering pelaporannya. Pelaporan rinci dapat memberikan informasi tentang kemajuan proyek, masalah-masalah yang dihadapi, kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi dikemudian hari. Dari pelaporan tersebut akhirnya dapat diketahui prakiraan
waktu penyelesaian proyek, biaya, keuntungan atau kerugian finansial dari keseluruhan proyek berdasarkan pekerjaan yang sedang berlangsung pada saat pelaporan. Evaluasi suatu proyek pada dasarnya adalah suatu pemeriksaan secara sistematis terhadap masa lampau yang akan digunakan untuk memperkirakan, memperhitungkan dan mengendalikan
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik - Unpak
1
kegiatan di hari yang akan datang secara lebih baik. Dengan demikian evaluasi lebih bersifat melihat kedepan dari pada mencari kesalahan-kesalahan di masa lalu, dan diarahkan pada upaya peningkatan kesempatan demi keberhasilan proyek atau dengan kata lain, tujuan evaluasi adalah untuk penyempurnaan proyek di masa mendatang. Perencanaan, pengendalian biaya dan waktu merupakan bagian dari manajemen proyek konstruksi secara keseluruhan. Selain penilaian dari segi kualitas atau mutu, prestasi suatu proyek dapat pula dinilai dari segi biaya dan waktu. Biaya yang telah dikeluarkan dan waktu yang digunakan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan harus diukur secara kontinyu penyimpangannya terhadap rencana. Adanya penyimpangan biaya dan waktu yang signifikan memberikan indikasi pengelolaan proyek yang kurang baik. Konsep Earned Value merupakan salah satu alat yang digunakan dalam
2. TINJAUAN PUSTAKA Setiap kegiatan diperlukan bantuan orang lain untuk mencapai tujuan diperlukan manajemen. Hal ini disebabkan setiap kegiatan dalam lapangan apapun, cara-cara mencapai tujuan yang telah ditetapkan selalu memerlukan perencanaan, pengorganisasian, pengisian jabatan, pengarahan dan pengendalian dimana semuanya memerlukan fungsi-fungsi dalam manajemen.
pengelolaan proyek yang mengintegrasikan biaya dan waktu. Dengan mengevaluasi kinerja biaya dan waktu ini, seorang manajer proyek dapat mengidentifikasi kinerja keseluruhan proyek maupun paket- paket pekerjaan di dalamnya dan kemudian memperkirakan kinerja biaya dan waktu penyelesaian proyek. Hasil dari evaluasi kinerja proyek tersebut dapat digunakan sebagai early warning atau perkiraan kinerja khususnya pada aspek biaya dan waktu. Jika terdapat ketidak-efisiensian kinerja dalam penyelesaian proyek tersebut, dapat dilakukan kebijakankebijakan manajemen dan perubahan metode pelaksanaan agar pembengkakan biaya dan keterlambatan penyelesaian proyek dapat dicegah. Berdasarkan gambaran di atas kajian pengendalian suatu proyek dengan menggunakan metode Earned Value dapat mengintegrasikan biaya dan waktu perlu dilakuka
dahulu atau perencanaan yang dibuat tidak matang dan tidak baik, maka kemungkinan cara-cara yang dilakukan tidak efisien bahkan mungkin keliru sehingga kemungkinan tujuan yang telah ditetapkan tidak dapat tercapai. Pengendalian memiliki dua fungsi sangat penting yaitu: 1) Fungsi pemantauan
Apabila dalam pencapaian tujuan yang telah ditentukan tidak memperhatikan prosedur-prosedur seperti di atas, maka kemungkinan tujuan yang telah ditetapkan tidak dapat tercapai atau setidak-tidaknya dalam mencapai tujuan tersebut telah menimbulkan pengorbanan demikian besar sehingga lebih dari seharusnya. Dalam mencapai tujuan tersebut apabila tidak dilakukan perencanaan terlebih Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik - Unpak
Dengan pemantauan yang baik terhadap semua kegiatan proyek akan memaksa unsur-unsur pelaksana untuk bekerja secara cakap dan jujur. Pemantauan yang baik ini akan menjadi motivasi utama untuk mencapai performa yang tinggi kemudian memberikan umpan balik terhadap performa yang telah dicapainya. Sehingga 2
masing-masing mengetahui sejauh apa prestasi yang telah dicapai.
a. Tabel Earned Value (EV) b. Grafik Earned Value mengintegrasikan biaya dan waktu
2) Fungsi manajerial Pada proyek-proyek kompleks dan mudah terjadi perubahan (dinamis) pemakaian pengendalian dan sistem informasi yang baik akan memudahkan manajer untuk segera mengetahui bagian-bagian pekerjaan yang mengalami kejanggalan atau memiliki performa yang kurang baik. Dengan demikian dapat segera dilakukan usaha untuk mengatasi atau meminimalkan kejanggalan tersebut.
Berikut adalah contoh data varians biaya dan jadwal terintegrasi dengan analisis terpadu dalam grafik
Salah satu metode yang umum digunakan dalam proyek konstruksi adalah metode konvensional yang memperlihatkan perbedaan antara rencana dan prestasi sebenarnya, dan sumber-sumber yang digunakan terhadap yang dianggarkan. Faktor-faktor yang biasa dikontrol dengan metode ini adalah : 1) Saat mulai yang direncanakan terhadap saat mulai yang sebenarnya.
(Sumber : Soeharto 1999) Langkah-langkah untuk tabel dan grafik adalah:
2) Saat selesai yang direncanakan dengan saat selesai yang sebenarnya. 3) Jadwal yang direncanakan untuk suatu kegiatan terhadap jadwal sebenarnya. 4) Rencana anggaran biaya terhadap biaya sebenarnya. 5) Nilai prestasi terhadap nilai yang dikeluarkan. Kajian dilakukan dengan Earned Value (EV) dan Critical Path Methode (CPM). Untuk penerapan Earned Value diperlukan:
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik - Unpak
menghasilkan
1) Menghitung target sekaligus anggaran dari setiap pekerjaan persatuan waktu (dalam proyek ini bulan), yaitu BCWS (Budget Cost of Work Schedule), kurva S dibuat dari BCWS tadi berdasarkan satuan waktunya. 2) Memantau PC (Percent Completed) yaitu persentase dari pekerjaan yang selesai. 3) Menghitung BCWP (Budget Cost of Work Performed), dengan rumus BCWP = BAC (Budget At Completion) x PC, kemudian menggambarkan BCWP. 4) Menghitung ACWP (Actual Cost of Work Performed) dan menggambarkan posisinya.
3
5) Menghitung SV (Schedule Variance), CV (Cost Variance), SPI (Schedule Performed Indeks), CPI (Cost Performed Indeks), ECAC (Estimated Cost At Completion), dan ETAC (Estimated Time At Complition) 6) Membuat tabel Earned Value (EV) yang memuat data informasi sebagai berikut : Bula n
BC WS
BC WP
AC WP
BAC
TA C
CPI
S V
C V
ECA C
ETA C
Penjabaran dari tabel Earned Value di atas adalah : BCWS (Budget Cost of Work Schedule), adalah sejumlah angka yang berupa uang, misalnya Rupiah (Rp), ataupun satuan lainnya yang disediakan untuk mengerjakan proyek sesuai dengan jadwal yang diberikan dan merupakan Kurva S rencana. BCWP (Budget Cost of Work Performed), adalah sejumlah angka yang berupa uang, misalnya (Rp), ataupun satuan lain yang telah dikeluarkan pada suatu periode waktu tertentu. BCWP disebut juga sebagai Kurva S aktual. ACWP (Actual Cost of Work Performed), adalah sejumlah uang yang dikeluarkan untuk mencapai prestasi tertentu pada suatu periode waktu tertentu, yang besrnya belum tentu sama dengan BCWP. BAC (Budget At Completion), merupakan biaya yang dianggarkan untuk menyelesaikan proyek keseluruhan. CV (Cost Variance), adalah selisih antara biaya yang dianggarkan dengan biaya pelaksanaan yang dikeluarkan untuk suatu proyek pada periode waktu tertentu. CV = BCWP - ACWP
SV (Schedule Variance), merupakan selisih antara prestasi/kemajuan pekerjaan dengan target pekerjaan pada saat itu. SV = BCWP - BCWS CPI (Cost Performed Indeks), yaitu sejumlah angka yang digunakan untuk meninjau kinerja dari segi pembiayaan. Dalam hal ini prestasi yang tercapai dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan saat itu. CPI = BCWP / ACWP SPI (Schedule Performed Indeks), yaitu sejumlah angka yang digunakan untuk meninjau prestasi yang ada dibandingkan dengan target yang direncanakan pada kurun waktu tersebut. SPI = BCWP / BCWS Dengan memperhatikan parameter SV (Schedule Variance) dan CV (Cost Variance) maka kita akan merencanakan tindakan-tindakan yang dapat dilakukan setelah memperhitungkan kedua parameter tersebut. Sedangkan nilai nilai dari CPI dan SPI dapat bermakna sebagai berikut: SV (+) = Karena proyek lebih maju dari perencanaan maka kita dapat memindahkan tenaga kerja dari proyek tersebut ke proyek lain. SV (-) = Karena proyek terlambat maka kita ingin mempercepat kemajuan proyek misalnya dengan menambah tenaga kerja dan jam lembur. CV (+) = Bila pembayaran proyek jauh lebih kecil dari pada anggaran yang tersedia, maka kelebihan dana tersebut dapat digunakan untuk proyek yang akan datang. CV (-) = Karena biaya lebih besar maka harus ada usaha peningkatan produktivitas melalui program-program efisiensi dan efektivitas.
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik - Unpak
4
CPI>1, pembiayaan aktual < rencana : pembiayaan tidak melebihi biaya rencana (cost underrun) CPI<1, pembiayaan aktual > rencana : pembiayaan melebihi biaya rencana (cost overrun) SPI>1, progres aktual > rencana : terjadi percepatan proyek terhadap rencana (schedule overrun)
b. c.
SPI<1, progres aktual < rencana : terjadi keterlambatan proyek terhadap rencana (schedule underrun)
d.
Ada dua rumus yang digunakan sebagai berikut : ECAC = ((BAC – BCWP)/CPI) + ACWP ETAC = (Remaining Time/SPI) + Time Spent
e.
Keterangan : ETAC = Estimated Time At Completion. ECAC = Estimated Cost At Completion. BAC = Budget At Completion. CPI
= Cost Performance Index.
SPI
= Schedule Performance Index.
TS (Time Spent) = waktu pada master schedule (misalnya bulan) yang telah terlaksana. RT (Remaining Time) = jumlah waktu pada schedule dikurangi sejumlah waktu yang telah terlaksana. Pada metode CPM dikenal adanya jalur kritis, yaitu jalur yang memiliki rangkaian komponen-komponen kegiatan dengan total jumlah waktu terlama dan menunjukkan kurun waktu penyelesaian proyek yang tercepat. Dalam melakukan perhitungan penentuan waktu penyelesaian digunakan beberapa terminologi dasar berikut: a. ES (earliest activity start time) Waktu Mulai paling awal suatu kegiatan. Bila waktu mulai
dinyatakan dalam jam, maka waktu ini adalah jam paling awal kegiatan dimulai.EF (earliest activity finish time). Waktu Selesai paling awal suatu kegiatan. EF suatu kegiatan terdahulu = ES kegiatan berikutnya LS (latest activity start time). Waktu paling lambat kegiatan boleh dimulai tanpa memperlambat proyek secara keseluruhan. LF (latest activity finish time). Waktu paling lambat kegiatan diselesaikan tanpa memperlambat penyelesaian proyek. D (duration). Kurun waktu yang diperlukan untuk suatu kegiatan (hari, minggu, bulan).
Dalam perhitungan waktu juga digunakan tiga asumsi dasar yaitu: Pertama, proyek hanya memiliki satu initial event (start) dan satu terminal event (finish). Kedua, saat tercepat terjadinya initial event adalah hari ke-nol. Ketiga, saat paling lambat terjadinya terminal event adalah LS = ES. Adapun cara perhitungan dalam menentukan waktu penyelesaian terdiri dari dua tahap, yaitu perhitungan maju (forward computation) dan perhitungan mundur (backward computation). 1) Hitungan Maju, dimulai dari Start (initial event) menuju Finish (terminal event) untuk menghitung waktu penyelesaian tercepat suatu kegiatan (EF), waktu tercepat terjadinya kegiatan (ES) dan saat paling cepat dimulainya suatu peristiwa atau earliest (E) 2) Hitungan Mundur, dimulai dari Finish menuju Start untuk mengidentifikasi saat paling lambat terjadinya suatu kegiatan (LF), waktu paling lambat terjadinya suatu kegiatan (LS) dan saat paling lambat suatu peristiwa terjadi atau latest (L).
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik - Unpak
5
Apabila kedua perhitungan tersebut telah selesai maka dapat diperoleh nilai Slack atau Float yang merupakan sejumlah kelonggaran waktu dan elastisitas dalam sebuah jaringan kerja. Dimana, terdapat dua macam jenis Slack yaitu Total Slack dan Free Slack. Untuk melakukan perhitungan maju dan mundur maka lingkaran atau event dibagi menjadi tiga bagian yaitu: a b
c
kegiatan Waktu
Keterangan: a = ruang untuk nomor event b = ruang untuk menunjukkan waktu paling cepat terjadinya event dan kegiatan (ES) yang merupakan hasil perhitungan maju c = ruang untuk menunjukkan waktu paling lambat terjadinya event dan kegiatan yang merupakan hasil perhitungan mundur
a b
c
3) METODOLOGI Metode yang digunakan dalam penelitian tugas akhir ini adalah studi kasus yang meliputi pengumpulan data-data proyek. Metode analisis yang dilakukan adalah pengolahan data secara sistematis seperti pada gambar 3.1 mengenai diagram alir penelitian.
1) Interview Manager Manager).
(Site dan
Engineering Procurement
2) Observasi (pengamatan visual di lapangan dan dokumentasi). Berdasarkan data yang ada diperoleh: 1) Data Umum Proyek.
Pada tahap awal penelitian akan dilakukan inventarisasi data sekunder dan data primer. Data sekunder berupa : 1) Master Schedule 2) Mapping Progress 3) Rencana Anggaran Biaya 4) Laporan Karyawan, Tenaga Kerja dan Alat 5) Laporan Mingguan Bahan atau Barang 6) Prestasi Pekerjaan Upah Sedangkan data primer berupa :
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik - Unpak
Proyek terdiri dari 4 tower dan 2 tower yang sedang dalam pelaksanaan adalah tower 3 dan 4. Proyek direncanakan dalam 10 bulan dengan total anggaran biaya sebesar Rp. 479.054.304.123,31 2) Input Data Terdiri dari data primer dan data sekunder yang diperoleh di lapangan. Dan data-data refrensi yang diperoleh sebagai studi literatur. 3) Proses Data Pada tahap ini adalah tahap dimana data-data yang telah didapat diproses dengan menggunakan metode Earned Value. Kemudian sebagai informasi tambahan data yang didapat diperoses juga dengan menggunakan Critical Path 6
Methode untuk mengetahui jalur kritis proyek. 4) Output Data Pada tahap ini adalah hasil yang didapat dari kajian menggunakan Earned value. Berdasarkan hasil kajian dapat ditarik kesimpulan mengenai setatus kinerja proyek tersebut. Target kajian adalah mengetahui estimasi waktu selesai proyek dan biaya total proyek. Bentuk kajian berupa : a) Grafik “S” BCWS (Budgeted Cost of Work Schedule) b) Grafik “S” BCWP (Budgeted Cost of Work Performance). c) Grafik “S” ACWP (Actual Cost Work Performed) d) Tabel Earned Value. e) Grafik Earned Value (analisis varian terpadu dalam grafik “S”) f)
Tabel CPM (Critical Path Methode)
g) Diagram CPM. AOA (Activity on Arrow)
4) ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Proyek Berdasarkan data-data proyek maka diketahui : BAC (Budgeted At Completion), TAC (Time At Completion), BCWS (Budgeted Cost of Work Schedule), BCWP (Budgeted Cost of Work Performed), ACWP (Actual Cost of Work Performed). Selanjutnya data tersebut akan dipergunakan untuk menganalisa pengendalian biaya dan waktu pada pembangunan The Grove Apartement HKPP JO dengan metode Earned Value. 4.2. Perhitungan BCWS (Budgeted Cost of Work Schedule) The Grove Apartement Merupakan target rencana penyelesaian pekerjaan per bulan berdasarkan Master Schedule proyek. Target rencana penyelesaian tersebut akan berpengaruh terhadap biaya yang akan dikeluarkan setiap bulannya. Biaya yang dikeluarkan sebelumnya telah dihitung berdasarkan bobot pekerjaan dalam perencanaan anggaran biaya. BCWS dapat dilihat pada Master Schedule atau pada tabel analisis yang dilakukan dengan cara perhitungan sebagai berikut: BCWS = (Progres Rencana x Biaya Keseluruhan Proyek)
Tabel 4.1. Tabel Rekapitulasi BCWS Perbulan
(Sumber : Analisis) Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik - Unpak
7
Tabel 4.2. Tabel akumulasi BCWS (Budgeted Cost of Work Schedule)
(Sumber : Analisis) Hasil yang diterangkan dalam Tabel 4.2 adalah Progress yang harus diselesaikan setiap bulannya sesuai Master Schedule. Progres setiap bulannya diakumulasikan agar dapat divisualkan dalam bentuk grafik.
Berdasarkan Mapping Progres atau laporan kemajuaan progres perbulan seperti yang tercantum pada lampiran, selanjutnya dapat dihitung BCWP perbulan dengan rumus (% Penyelesaian perbulan x Biaya Anggaran Keseluruhan Proyek) seperti pada tabel 4.3 berikut:
4.3. Perhitungan BCWP (Budgeted Cost of Work Performed) The Grove Apartement Tabel 4.3. Tabel akumulasi BCWP (Budgeted Cost of Work Performed)
(Sumber : Analisis) Hasil yang diterangkan dalam Tabel 4.3 adalah Progress atau realisasi pekerjaan di lapangan. Progress/kemajuan pekerjaan setiap bulannya diakumulasikan agar dapat divisualkan dalam bentuk grafik.
karyawan, tenaga kerja dan alat. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat tabel 4.4. ACWP perbulan dapat dihitung dengan rumus (Rekapitulasi perbulan / Biaya Anggaran Keseluruhan Proyek) x 100%.
4.4. Rekapitulasi Pengeluaran Biaya Langsung ACWP (Actual Cost of Work Performed) The Grove Apartement
Hasil akumulasi biaya aktual selanjutnya akan divisualisasikan dalam bentuk grafik. Biaya pada Tabel 4.5. untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran 2 mengenai Laporan Karyawan, Tenaga Kerja & Alat (berikut data analis), lampiran 5 mengenai Prestasi Pekerjaan Upah, dan lampiran 6 mengenai Laporan Mingguan Bahan/Barang.
Rekapitulasi biaya langsung diperoleh dari laporan pengeluaran biaya yang didapat dari laporan mingguan bahan/barang, prestasi pekerjaan upah juga laporan
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik - Unpak
8
Tabel 4.4. Tabel Rekapitulasi ACWP (Actual Cost of Work Performed)
(Sumber : Analisis) Tabel 4.5. Tabel akumulasi ACWP (Actual Cost of Work Performed)
(Sumber : Analisis) 4.5. Perhitungan Parameter Earned Value pada Proyek Pengukuran dilakukan pada bulan Maret 2012 atau pada bulan ke lima seperti dapat dilihat pada Master Schedule proyek. Data perhitungan yang didapat sebelumnya adalah BCWS, BCWP dan ACWP. Berdasarkan tiga parameter tersebut dilakukan perhitungan untuk mengetahui kinerja proyek. Hasail perhitungan dalam bentuk tabel, untuk itu terlebih dahulu dibuat contoh perhitungan untuk mengetahui langkah-langkah perhitungan pada tabel. Adapun perhitungan adalah sebagai berikut:
BAC = Rp 479.054.304.123,31 TAC = 10 Bulan BCWS = BAC x 27,4416 % = Rp 479.054.304.123,31 x 27,4416 % = Rp 131.460.165.920,25 BCWP = BAC x 13,3408 % = Rp 479.054.304.123,31 x 13,3408 % = Rp 63.909.676.604,4572 ACWP = BAC x 12,2016 % = Rp 479.054.304.123,31 x 12,2016 % = Rp 58.452.338.967,55
Perhitungan CV (Cost Variance) dalam Rupiah:
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik - Unpak
9
= BCWP – ACWP = Rp 63.909.676.604,4572 - Rp 58.452.338.967,55 = Rp 5.457.337.636,9072 Perhitungan SV (Schedule Variance) dalam Rupiah: SV = BCWP – BCWS = Rp 63.909.676.604,4572 - Rp 131.460.165.920,25 = Rp (-) 67.550.489.315,7929 CV
Perhitungan CPI (Cost Performed Index): CPI = BCWP / ACWP = 63.909.676.604,4572 / 58.452.338.967,55 = 1,0934 Perhitungan SPI (Schedule Performed Index) dalam Rupiah:
SPI
= BCWP / BCWS = 63.909.676.604,4572 131.460.165.920,25 = 0,4862
/
Perhitungan ECAC (Estimate Cost At Completion) dalam Rupiah: ECAC = ((BAC – BCWP) / CPI) + ACWP = ((479.054.304.123,31 58.452.338.967,55) / 1,0934) = 384.673.463.650,78 + 58.452.338.967,55 = Rp 438.147.179.835,9170
Perhitungan ETAC (Estimate Time at Completion) dalam Rupiah: ETAC = (Remaining Time / SPI) + Time Spent = ((10 – 5) / 0,4862) + 5 = 15,2848 Bulan
Tabel 4.6. Tabel akumulasi ACWP, BCWP, BCWS untuk Perhitungan dan Grafik
(Sumber : Analisis) Tabel 4.7. Tabel Perhitungan Parameter Earned Value
(Sumber : Analisis) Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 4.6. dan tabel 4.7. dapat digambarkan dalam bentuk grafik seperti dapat dilihat pada gambar 4.1. Dapat dilihat bahwa pengukuran kinerja yang dilakukan pada bulan Maret 2012 atau bulan ke-5 pada Master Schedule berjalan sangat lambat. Terlihat dari perbedaan grafik bahwa
BCWP < BCWS yang menunjukan bahwa terjadi penyimpangan waktu sebesar nilai SV (Schedule Variance). Seharusnya pada bulan tersebut proyek sudah mencapai 85,3062% tetapi progres baru mencapai 71,2054%. Pada periode yang sama juga terjadi perbedaan grafik BCWP > ACWP yang menujukan bahwa biaya langsung
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik - Unpak
10
yang dikeluarkan proyek lebih kecil dari progres pekerjaan. Dapat disimpulkan bahwa biaya proyek tersebut tidak banyak mengalami penyimpangan. Berdasarkan gambar 4.1. selanjutnya adalah membuat gerafik “S” yang menggambarkan keseluruhan proyek. Gambar 4.2. menunjukan kapan proyek terselesaikan
dan berapa biaya total sampai proyek terselesaikan. Sedangkan untuk mengukur kinerja proyek dapat dilakukan dengan membandingkan nilai CPI dari perhitungan tabel 4.12 dengan Index Ideal. Perbandingan kinerja tersebut digambarkan pada gambar 4.3
Gambar 4.1. Grafik “S” Varian Biaya dan Jadwal pada Bulan Maret 2012
(Sumber : Analisis) Gambar 4.2. Grafik Perkiraan Waktu dan Biaya Penyelesaian Proyek
(Sumber : Analisis) Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik - Unpak
11
Gambar 4.3. Grafik Kinerja Proyek (CPI dan SPI)
(Sumber : Analisis) Sebagai informasi mengenai jalur kritis proyok dilakukan analisis dengan metode CPM (Critical Path Method) yang dapat dilihat pada
tabel 4.8 mengenai tabel CPM dan gambar 4.4 mengenai diagram CPM. AOA (Activity on Arrow)
Tabel 4.8 Tabel CPM
(Sumber : Analisis)
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik - Unpak
12
Gambar 4.4. Diagram CPM. Activity on Arrow (AOA)
Condotel & Media Walk, Telpon, Izin Pemadam Kebakaran) – Finish 9) Start – 13 (ME Condotel) – Dummy (Daya PLN Tower 3, Tower 4, Condotel & Media Walk, Telpon, Izin Pemadam Kebakaran) – Finish 10) Start – 21 (Pricast Concrite Work Condotel) – Dummy (Daya PLN Tower 3, Tower 4, Condotel & Media Walk, Telpon, Izin Pemadam Kebakaran) – Finish 11) Start – 22 (Curtain Walling & Windows Condotel) – Dummy (Daya PLN Tower 3, Tower 4, Condotel & Media Walk, Telpon, Izin Pemadam Kebakaran) – Finish 5. KESIMPULAN Hasil analisa dengan menggunakan metode Earned Value pada proyek The Grove Apartemen Rasuna Epicentrum Jakarta adalah :
Hasil dari diagram pada gambar 4.4 adalah terjadi jalur keritis pada kegiatan proyek sebagai berikut: 1) Start – 2 (Basement 3,2,1) – 19 (Pricast Concrite Work Tower 4) – Finish 2) Start – 2 (Basement 3,2,1) – 20 (Curtain Walling & Windows Tower 3) – Finish 3) Start – 10 (ME Basement) – Finish 4) Start – 26 (Desigen Fees) – Finish 5) Start – 27 (Change 26 Unit to 52 Unit Apartement ) – Finish 6) Start – 4 (Tower 4) – Dummy (Daya PLN Tower 3, Tower 4, Condotel & Media Walk, Telpon, Izin Pemadam Kebakaran) – Finish 7) Start – 6 (Basement) – Dummy (Daya PLN Tower 3, Tower 4, Condotel & Media Walk, Telpon, Izin Pemadam Kebakaran) – Finish 8) Start – 9 (Condotel) – Dummy (Daya PLN Tower 3, Tower 4,
1) Berdasarkan perhitungan parameterparameter Earned Value diketahui fakta-fakta yang menunjukan waktu lebih lambat dan biaya lebih rendah dari yang direncanakan. Hal ini menunjukan bahwa kegiatan proyek yang dikaji dengan Eaned Value berjalan dengan efektif. Adapun faktafakta yang didapat sebagai berikut:
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik - Unpak
a) Nilai ECAC (Estimated Cost At Completion) berdasarkan pengukuran kinerja pada bulan Maret 2011 sebesar Rp 438.147.179.835,9170 yang berarti nilai tersebut lebih rendah dari anggaran yang direncanakan untuk menyelesaikan proyek tersebut. Dengan demikian perlu ditinjau terhadap waktu. b) Nilai ETAC (Estimated Time At Completion) berdasarkan pengukuran yang sama dapat terselesaikan pada bulan Januari 2013 atau meleset lebih lambat 5 13
bulan dari 10 bulan yang sudah direncanakan. Artinya proyek ini mengalami keterlambatan. c) Nilai CPI (Cost Performed Index) adalah 1,0934 yang menunjukan nilai tersebut lebih besar dari Index Ideal yaitu 1. Hal ini menujukan bahwa biaya aktual lebih rendah dibandingkan biaya yang direncanakan. d) Nilai SPI (Schedule Performed Index) adalah 0,4862 yang menunjukan nilai tersebut lebih kecil dari pada Index Ideal yaitu 1. Hal ini menunjukan bahwa proyek ini mengalami keterlambatan. Keterlambatan terjadi akibat tidak optimalnya pelaksanaan pada jalur kritis sehingga berdampak pada kondisi proyek keseluruhan. e) Nilai CV (Cost Variance) adalah Rp 5.457.337.636,9072 dengan demikian nilai tersebut adalah positif atau dibawah budget yang menandakan proyek mendapatkan keuntungan. f) Nilai SV (Schedule Variance) adalah Rp (-) 67.550.489.315,7929 yang menandakan nilai tersebut negatif atau progres proyek tersebut berjalan lebih lambat dari yang direncanakan. Keterlambatan akan dikenakan penalty sehingga dengan biaya lebih rendah dari rencana belum tentu mendapatkan keuntungan optimum. 2) Faktor yang mempengaruhi nilai CPI>1 dan CV(+) karena ACWP (Actual Cost of Work Performed) lebih rendah dari BCWS (Budgeted Cost of Work Schedule). Biaya pembelanjaan yang dikeluarkan dari bulan November 2011 hingga Maret 2012 relatif lebih rendah dari biaya yang dianggarkan dalam rencana. Hal ini karena pembelanjaan dilakukan
dalam sekala besar sehingga barang yang dibeli jauh lebih murah dan kelebihan pembelanjaan tersebut dipergunakan sebagai stok. 3) Faktor yang mempengaruhi nilai SPI<1 dan SV(-) disebabkan beberapa hambatan sebagai berikut: a) Pengecoran struktur atas (plat lantai, balok, core wall, kolom) terpaksa ditunda apabila cuaca tidak mendukung (hujan lebat). b) Keterlambatan material perjalanan macet.
akibat
c) Keterlambatan pembayaran Owner terhadap Kontraktor. 4) Kesimpulan lain adalah kegiatan jalur kritis pada CPM (Critical Path Method) PUSTAKA 1) Asiyanto, Construction Project Cost Management, PT. Pradnya Pratama, Jakarta, 2005. 2) Candra, Harry P., “Pengendalian pelaksanaan konstruksi berdasarkan konsep nilai hasil pada pembangunan pabrik x di gersik” Dimensi Teknik Sipil Vol 5, No 2, Universitas Kristen Petra Surabaya. September 2003. http://Digilib.petra.ac.id 3) Dipohusodo, Istimawan., “Manajemen proyek dan konstruksi” jilid 1 dan jilid 2, Kanisius, 1996 4) Ervianto, I.W., Manajemen Proyek Konstruksi, Andi, Yogyakarta, 2003. 5) Haughey Duncan., “Apakah Earned Value?” http://www.successfulprojects.com 6) Husen, Abrar., Manajemen Proyek (Perencanaan Penjadwalan dan Pengendalian Proyek), Andi Yogyakarta, 2009. http://www.hcarsitekrumah.com 7) INKINDO., “Pedoman Standar Minimal Tahun 2011 Biaya Langsung Personil (Remuneration/Billing Rate)
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik - Unpak
14
& Biaya Langsung Non Personil (Direct Cost) Untuk Jasa Konsultasi. 2011. http://www.inkindo.org 8) Soeharto, Iman., Manajemen Proyek Dari Konseptual Sampai Oprasional, Erlangga, Jakarta. 1999 9) Soemardi, B.W., Wirahadikusumah, R.D, Abduh, M., “Konsep Earned Value Untuk Pengelolaan Proyek Konstruksi” Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Teknologi Bandung. 2007. http://www.ftsl.itb.ab.id//kk/manajeme n_dan_rekayasa_konstruksi/wpcontent/uploads/2007/05/makalahearned-value.pdf 10) Sudarsana, D.K., pengendalian Biaya dan Jadwal Terpadu pada Proyek Konstruksi, Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 12, No. 2, Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Udayana, Denpasar. 2008 http://ejournal.unud.ac.id/abstrak/3jur naldks12.2_2008_117-125_pdf 11) Wais Kay., “Cara untuk Melaksanakan Earned Value” http://www.projectsmart.co.uk Penulis: 1.
2.
3.
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik - Unpak
Alfiyan Rismawan, ST., Alumni (2013) Program Studi Teknik Sipil, FT-Unpak Ir. Ike Pontiawaty, MT., Staf Dosen Program Studi Teknik Sipil FTUnpak. Ir. Budiono, MT., Staf Dosen Program Studi Teknik Sipil FTUnpak.
15