JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT – VOL. 09 NO. 01/ MARET/ 2016 KAJIAN KANDUNGAN FORMALIN PADA BAKSO TUSUK YANG DI JUAL DI SD NEGERI WILAYAH KECAMATAN DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA Novita Sekarwati1, Eva Runi Khristiani2 1,2
Program Studi Kesehatan Lingkungan STIKES Wirahusada Yogyakarta email:
[email protected] Diterima : 5 Januari 2016 Disetujui : 28 Januari 2016
ABSTRAK Latar Belakang: Dengan berkembangnya jaman, saat ini sangat banyak produk pangan cepat saji atau istilahnya makanan instan, tentu saja hal ini dipengaruhi oleh pola hidup masyarakat yang menginginkan segalanya berjalan dengan cepat. Hal ini lah yang menyebabkan digunakan bahan pengawet pada bahan pangan.Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 942/MENKES/SK/VII/2003, pada pasal 2 disebutkan penjamah makanan jajanan adalah orang yang secara langsung atau tidak langsung berhubungan dengan makanan dan peralatannya sejak dari tahap persiapan, pembersihan, pengolahan, pengangkutan sampai dengan penyajian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar formalin yang ada pada Bakso Tusuk Yang Dijual Di Sekolah Dasar Wilayah Depok, Sleman, Yogyakarta Metode:Jenis Penelitian ini adalah survey yang bersifat deskriptif dengan pemeriksaan laboratorium untuk pemeriksaan formalin pada bakso tusuk yang dijual di Sekolah Dasar Negri Wilayah Depok Sleman Yogyakarta. Populasi dalam penelitian ini adalah para penjual bakso tusuk di Sekolah Dasar Negeri Wilayah Depok Sleman sebanyak 37 SD. melakukan pemeriksaan formalin di laboratorium terhadap 7 tempat penjualan bakso tersebut yang masing-masing tempat tersebut diambil sampel sebanyak 10 gram/ 1 butir bakso tusuk. Hasil : Dari hasil pemeriksaan tersebut didapatkan hasil bahwa 7 tempat penjualan bakso tusuk di SD N Wilayah Kecamatan Depok negatif terhadap penggunan formalin, Kata Kunci: Formalin, Bakso Tusuk
pengawet
PENDAHULUAN
tapi
paling
tidak
sebagai
Dengan berkembangnya jaman, saat
konsumen harus jeli memilih pangan yang
ini sangat banyak produk pangan cepat
sehat. Belakangan ini banyak muncul
saji atau istilahnya makanan instan, tentu
berita-berita
saja hal ini dipengaruhi oleh pola hidup
makanan, seperti halnya didapat dalam
masyarakat yang menginginkan segalanya
minuman susu sebagaimana yang dilansir
berjalan dengan cepat. Hal ini lah yang
melalui pemberitaan di berbagai mass
menyebabkan digunakan bahan pengawet
media. Sebut saja susu impor dari negeri
pada bahan pangan. Memang tidak semua
China. Bahan pengawet makanan adalah
makanan
bahan yang ditambahkan pada makanan
instan
menggunakan
bahan 11
tentang
bahan
pengawet
Kajian Kandungan Formalin Pada Bakso Tusuk yang di Jual di SD Negeri Wilayah Kecamatan Depok Sleman Yogyakarta
untuk
mencegah
atau
menghambat
bahan kimia berbahaya seperti formalin.
menjadi rusak atau busuknya makanan.
Konsumen
Maksud dan tujuan dari pada penggunaan
masih sulit untuk membedakan ikan asin
bahan pengawet makanan adalah untuk
yang mengandung formalin atau tidak.
memelihara
kesegaran
dan
mencegah
sebagai
Menurut
masyarakat
Keputusan
awam
Menteri
kerusakan makanan atau bahan makanan.
Kesehatan Republik Indonesia Nomor
Beberapa
termasuk
942/MENKES/SK/VII/2003, pada pasal 2
antioksidan berfungsi mencegah makanan
disebutkan penjamah makanan jajanan
menjadi tengik yang disebabkan oleh
adalah orang yang secara langsung atau
perubahan
tidak
pengawet
kimiawi
yang
dalam
makanan
tersebut.
langsung
berhubungan
dengan
makanan dan peralatannya sejak dari
Jajanan merupakan makan favorit
tahap
persiapan,
pembersihan,
bagi anak-anak sekolah khususnya anak
pengolahan, pengangkutan sampai dengan
sekolah dasar, selain murah, jajanan juga
penyajian. Penjamah makanan jajanan
sangat praktis untuk disantap waktu anak
dalam
SD
penanganan
sedang
beristirahat
di
sekolah.
melakukan
kegiatan
makanan
pelayanan
jajanan
harus
Berbagai macam jajanan dijajakan di
memenuhi persyaratan antara lain: tidak
sekolahan sebagai contoh sirup, agar-agar,
menderita
mie, bakso, jelly, kudapan, dll. Berbagai
misalnya batuk, pilek, influenza, diare,
makanan
beragam
penyakit perut sejenisnya; menutup luka
sehingga para siswa dapat memilihnya.
(pada luka terbuka/ bisul atau luka
Namun, dari jajanan yang sering ditemui
lainnya);
di sekolah-sekolah,
rambut, kuku, dan pakaian; memakai
tersebut
sangat
makanan tersebut
penyakit
menjaga
mudah
menular
kebersihan
tangan,
tanpa disadari dapat mebahayakan bagi
celemek,
kesehatan karena dari makanan tersebut
tangan setiap kali hendak menangani
terdapat zat-zat yang berbahaya yang
makanan;
dapat membahayakan bagi orang yang
memakai alat/ perlengkapan, atau dengan
memakannya. Saat
alas
ini sangat
marak
dan tutup kepala;
menjamah
tangan;
tidak
mencuci
makanan
harus
sambil
merokok,
badan
(telinga,
terjadi kecurangan dalam dunia pangan,
menggaruk
khususnya
hidung, mulut atau bagian lainnya); tidak
nakal
yang
banyak
pedagang-pedagang
mencoba
untuk
meraih
keuntungan dengan menggunakan bahan-
22
anggota
batuk atau bersin di hadapan makanan
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT – VOL. 09 NO. 01/ MARET/ 2016
jajanan yang disajikan dan atau tanpa
%,
serta
dalam
bentuk
tablet
yang
menutup mulut atau hidung.
beratnya masing-masing sekitar 5 gram. pangan
Formalin ini biasanya digunakan sebagai
masih
bahan baku industri lem, playwood dan
rendah. PJAS sendiri adalah pangan siap
resin; disinfektan untuk pembersih lantai,
saji yang ditemui di lingkungan sekolah
kapal, gudang dan pakaian; germisida dan
dan
oleh
fungisida pada tanaman sayuran; serta
sebagian besar anak sekolah. Selain itu
pembasmi lalat dan serangga lainnya.
berdasarkan pengawasan yang dilakukan
Larutan dari formaldehida sering dipakai
BPOM periode 2008-2011 menunjukkan
membalsem atau mematikan bakteri serta
bahwa sekitar 40-44 persen jajanan anak
mengawetkan bangkai (Wikipedia, 2005).
Tingkat jajanan
anak
secara
sekolah
ini
keamanan
dari
sekolah (PJAS)
umum
tidak
dikonsumsi
memenuhi
Formalin
syarat.
termakan,
jangka
serius karena dapat memperburuk status
keracunan, tetapi jika tertimbun di atas
gizi anak akibat terganggunya asupan gizi.
ambang
Padahal studi yang dilakukan oleh IPB,
kesehatan. Ambang batas yang aman
Bogor
adalah 1 miligram perliter (Kompas,
2004
diketahui
bahwa
batas
tidak
dalam
Kondisi ini merupakan masalah yang
tahun
pendek
jika
menyebabkan
dapat
mengganggu
jajanan anak sekolah ini menyumbang 36
2005).
persen kebutuhan energi anak. Jajanan ini
Chemical Safety menetapkan bahwa batas
mencakup makanan di kantin dan juga
toleransi yang dapat diterima dalam tubuh
pedagang di sekitar lingkungan sekolah.
maksimum 0,1 mg perliter (Harmoni,
Menurut
Proggrame
on
Menteri
2006). Bahaya formalin dalam jangka
(MenKes)
Nomor
pendek (akut) adalah apabila tertelan
1168/MenKes/PER/X/1999,
formalin
maka mulut, tenggorokan dan perut terasa
yang
terbakar, sakit jika menelan, mual, muntah
Kesehatan
merupakan
Peraturan
International
bahan
kimia
penggunaannya dilarang untuk produk
dan
makanan
Formalin
pendarahan, sakit perut yang hebat, sakit
adalah nama dagang larutan Formaldehid
kepala, hipotensi (tekanan darah rendah),
dalam air dengan kadar 30-40 %. Di
kejang, tidak sadar hingga koma. Selain
pasaran formalin dapat diperoleh dalam
itu juga dapat menyebabkan terjadinya
bentuk sudah diencerkan, yaitu dengan
kerusakan hati, limpa, pankreas, susunan
kadar formaldehidnya 40, 30, 20 dan 10
syaraf pusat dan ginjal. Bahaya jangka
(Nuryasin,
2006).
33
diare,
kemungkinan
terjadi
Kajian Kandungan Formalin Pada Bakso Tusuk yang di Jual di SD Negeri Wilayah Kecamatan Depok Sleman Yogyakarta
panjang adalah iritasi saluran pernafasan,
belakang di atas peneliti ingin mengetahui
muntah-muntah dan kepala pusing, rasa
Bagaimana Kandungan Formalin Pada
terbakar pada tenggorokan, penurunan
Bakso Tusuk Di Sekolah Dasar Negeri
suhu badan dan rasa gatal di dada
Wilayah Depok Sleman.
(Republika, 2005). Konsumsi formalin pada
dosis
sangat
tinggi
dapat
METODE PENELITIAN
mengakibatkan konvulsi (kejang-kejang), haematuri
(kencing
haematomesis berakhir
(muntah
dengan
darah)
dan
darah)
yang
kematian.
Jenis Penelitian ini adalah survey yang
bersifat
pemeriksaan
deskriptif
dengan
laboratorium
untuk
Injeksi
pemeriksaan formalin pada bakso tusuk
formalin dengan dosis 100 gram dapat
yang dijual di Sekolah Dasar Negri
mengakibatkan kematian dalam jangka
Wilayah Depok Sleman Yogyakarta.
waktu 3 jam (Winarno dan Rahayu dalam
menggunakan
Yakin, 2001). Kota
Teknik
Sleman
merupakan
kota
dimana instansi pendidikan banyak berdiri
pengambilan teknik
Total
sampel Sampling
dimana semua jumlah populasi dijadikan sampel3.
di sana. Mulai dari Pendidikan anak Usia
Intsrumen yang digunakan adalah:
Dini hingga Perguruan Tinggi. Sekolah
Surat izin penelitian, alat tulis, check list
Dasar merupakan tempat dimana anak-
sedangkan teknik analisa data dilakukan
anak menimba ilmu untuk masa depannya.
dengan analisis deskriptif, di hitungkan
Banyak
dalam diskripsi.
sekali
penjaja
jajanan
anak
sekolah yang murah, menggugah selera. Sekolah
Dasar
Negeri
biasanya
HASIL
memperbolehkan penjual jajanan anak
Dari hasil penelitian yang dilakukan
sekolah untuk menjajakan makanannya
di SD N Wilayah Depok pada tanggal 23
didepan sekolahan. Kecamatan Depok
September 2013, maka diperoleh hasil
merupakan salah satu kecamatan yang
sebagai Berikut :
urban. Banyak sekali Lain halnya dengan sekolah dasar swasta yang melarang penjaja. Banyak sekali aneka jajanan anak sekolah dijual seperti cilok, bakso tusuk, tempura dan lain-lain. Berdasarkan latar
44
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT – VOL. 09 NO. 01/ MARET/ 2016 Tabel 1 Distribusi Frekuensi Kadar Formalin yang Terkandung dalam Bakso yang Diperjual Belikan di SD N Wilayah Kec. Depok No
Nama Tempat Penjualan
1 2 3 4 5 6 7
A B C D E F G
Kadar Formalin / 10gram Bakso Uji I Uji II Uji III -
Dari tabel 1 diatas menunjukkan bahwa
semua
bakso
yang
diperjual
Keterangan negatif negatif negatif negatif negatif negatif negatif
gram/ 1 butir bakso tusuk. Dari hasil pemeriksaan tersebut
didapatkan hasil
belikan di SDN Wilayah Kecamatan
bahwa 7 tempat penjualan bakso tusuk di
Depok tidak mengandung formalin.
SD N Wilayah Kecamatan Depok negatif terhadap
pangan
mengetahui
khususnya
mengandung mengamati
formalin,
seperti
yang disajikan pada tabel V.1 dan V.2.
Pembahasan Untuk
penggunan
suatu
bahan
Sehingga dapat disimpulkan bahwa bakso
bakso
yang
yang diperjual belikan di SD N Wilayah
kita
dapat
Kecamatan Depok dikonsumsi karena
formalin, secara
langsung
dengan
tidak
mengandung
formalin
dan
melihat keadaan bakso tersebut. Bakso
diharapkan kepada produsen bakso untuk
yang mengandung formalin akan terlihat
terus
kenyal dan susah ditusuk. Namun tanda-
yang diproduksinya
tanda tersebut tidak akurat jika tidak
kesehatan para konsumen. Dari hasil
dilakukan uji labolatorium
wawancara peneliti dengan para penjual
baik secara
kualitatif maupun kuantitatif.
bakso
Untuk memastikan ada tidaknya
mempertahankan
tersebut,
kualitas
bakso
untuk menjamin
peneliti
mendapatkan
informasi bahwa para penjual bakso
di
mengetahui
tentang
tempat penjualan bakso di SD N Wilayah
penggunaan
formalin
Kecamatan Depok , peneliti melakukan
pengawet bahan makanan dan mengetahui
pemeriksaan formalin di laboratorium
bahaya daripada zat kimia formalin bagi
terhadap
7
kesehatan manusia.
tersebut
yang
penggunaan formalin pada
tempat
bakso
penjualan
masing-masing
bakso tempat
tersebut diambil sampel sebanyak 10 55
Formalin
adanya sebagai
merupakan
larangan bahan
gas
formaldehid yang tersedia dalam bentuk
Kajian Kandungan Formalin Pada Bakso Tusuk yang di Jual di SD Negeri Wilayah Kecamatan Depok Sleman Yogyakarta
larutan 40 %. Bahan ini mudah diperoleh
merupakan zat yang bersifat karsinogenik
dengan mudah ditoko. Formalin bisa
atau menyebabkan kanker.
berbentuk cairan jernih, tidak berwarna dan berbau busuk atau berbentuk tablet dengan masing-masing 5 gr. Formalin
KESIMPULAN 1.
Dari
hasil
penelitian
tidak
sebenarnya adalah bahan pengawet yang
ditemukan
digunakan
tusuk yang memakai formalin.
dalam
dunia
kedokteran,
misalnya sebagai bahan pengawet mayat.
2.
Dari
adanya penjual bakso
hasil
pengujian
di
Bahan ini juga biasa digunakan untuk
laboratorium
mengawetkan
bakso dari masing-masing tempat
hewan-hewan
untuk
keperluan penelitian (Saparinto. 2009). Di
industri
perikanan,
terhadap
10
gram
penjualan bakso tidak ditemukan
formalin
adanya kandungan formalin.
dgunakan untuk menghilangkan bakteri yang biasa hidup di sisik ikan. Formalin diketahui sering digunakan dan efektif
Saran 1. Kepada
penjual
bakso
tusuk
dalam pengobatan penyakit ikan akibat
diharapkan agar tidak menggunakan
ektoparasit
bahan berbahaya formalin dalam
berlendir.
seperti Besar
fluke manfaat
dan di
kulit bidang
industri terkadang di salahgunakan untuk penggunaan makanan.
pengawetan
bakso tusuk. 2. Kepada Badan POM diharapkan
industri
selalu mengawasi dan meningkatkan
Formalin masuk ke dalam
pengawasan terhadap penjual dan
tubuh manusia melalui dua jalan yaitu mulut dan pernapasan. Sebetulnya seharihari kita menghirup formalin
produsen bakso. 3. Disarankan
terhadap
peneliti
dari
selanjutnya untuk dapat meneliti
lingkungan. Formalin dapat berbahaya
bakso yang ada ditempat lain untuk
bila terhirup, mengenai kulit dan tertelan.
mengetahui
Akibat yang ditimbulkan dapat berupa
penggunaan formalin pada bakso
luka bakar pada kulit, iritasi kulit. Jika
yang diperjual belikan.
ada
tidaknya
kandungan dalam tubuh tinggi akan
4. Disarankan kepada masyarakat agar
bereaksi secara kimia dengan hampir
lebih berhati-hati dalam memilih
semua zat di dalam sel yang menyebabkan
bakso dan makanan yang aman
kerusakan pada organ tubuh. Formalin
untuk dikonsumsi.
66
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT – VOL. 09 NO. 01/ MARET/ 2016
77
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.(2009), Bahaya Formalin dan Boraks, http. Wordpress.com Astawan,
M.
(2008).Resep
membuat bakso tanpa pengawat. http//.kompascybermedia.
(31 Januari 2013) Balai Besar POM. (2007). Instruksi Kerja :
Identifikasi
Formalin
dalam
Makanan. Jakarta Cahyadi, w. (2006).Dampak bahan Tambahan Pangan, Jakarta, Bumi Aksara Ditjen POM (1979). Farmakope Indonesia.Edisi ketiga. Jakarta. Departeman Kesehatan RI Hidayat,
N,
(2007).
Ciri
Produk berformalin. http//www.yahoogroups.com
(24
Januari 2013) KepMenKes
no
:
1168/Menkes/Per/IX/1999 tentang Bahan Tambahan Makanan Khamid I.R. (2006). Bahaya Bahan Tambahan bukan makanan. Jakarta. Penerbit Kompas Republika
oneline.(2007).
Makanan
88
Ciri-ciri
Berformalin.http://republikaonline. com (3 Februari 2013)
99